BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi...
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Sugiyono (2010:107) mengemukakan bahwa penelitian ekperimental
(experimental research) adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Dalam penelitian ini perlakuan yang digunakan adalah penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah
untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab-akibat, berapa besar hubungan
sebab- akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada
beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan.
3.1.2 Desain Eksperimen
Desain eksperimen yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimen.
Penelitian kuasi eksperimen dipilih apabila peneliti ingin menerapkan sesuatu
tindakan atau perlakuan (Mulyatiningsih, 2011:88). Desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design.
Menurut Sugiono (2010:116) menyatakan bahwa desain ini hampir sama dengan
pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Untuk memperjelas desain
eksperimen yang digunakan, maka dapat digambarkan rancangan penelitian
eksperimen pada gambar 3.1.
O1 X O2
O3 O4
Gambar 3.1 Desain Penelitian Eksperimen
24
Keterangan:
X : Perlakuan (Model pembelajaran kooperatif tipe NHT) pada kelompok
eksperimen yaitu SD Negeri 1 Depok
O1 : Pemberian tes awal (tes homogenitas) kelompok eksperimen
O2 : Pemberian tes formatif kelompok eksperimen
O3 : Pemberian tes awal (tes homogenitas) kelompok kontrol
O4 : Pemberian tes formatif kelompok kontrol
3.1.3 Prosedur Eksperimen
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian eksperimen ini
adalah sebagai berikut.
1. Membuat kisi-kisi tes
2. Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi – kisi
3. Mengujicobakan instrumen tes uji coba pada kelas uji coba yang berbentuk
tes objektif
4. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba untuk mengetahui validitas,
reliabilitas dan tingkat kesukaran item soal
5. Memberikan tes awal kepada kelompok eksperimen dan kontrol untuk uji
homogenitas dan normalitas
6. Memberikan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada
siswa kelas IV SD Negeri 1 Depok sebagai kelompok eksperimen dan
pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Depok
sebagai kelompok kontrol
7. Memberikan tes foermatif kepada kelompok eksperimen dan kontrol
8. Menganalisis hasil yang diperoleh dari hasil belajar.
9. Menyusun laporan hasil penelitian
Pada kondisi awal diharapkan keadaan kedua kelompok sama dan tidak
ada perbedaan. Hal ini dapat dilihat dari pemberian tes awal. Setelah kondisi awal
sama, maka dilanjutkan dengan pembagian dua kelompok yaitu kelompok kontrol
adalah siswa kelas IV SD Negeri 3 Depok dan kelompok eksperimen adalah siswa
25
25
kelas IV SD Negeri 1 Depok. Kelompok kontrol diberikan perlakuan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional dan kelompok
eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT. Setelah diberikan perlakuan, diberikan tes
formatif pada kedua kelompok untuk melihat perkembangan hasil belajar dari
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Secara sederhana rancangan
penelitian dapat digambarkan pada gambar 3.2:
Gambar 3.2
Rancangan Penelitian Eksperimen Pengaruh Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
3.1.4 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di SD Negeri 1 Depok dan SD Negeri 3 Depok
Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Penelitian ini dilaksanakan pada
semester genap tahun pelajaran 2011/2012.
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif
tipe NHT. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah model
pembelajaran yang melatih siswa untuk berdiskusi dan berani
mengemukakan pendapat dengan langkah – langkah pembelajaran
meliputi penomoran, pengajuan pertanyaan oleh guru, diskusi dan
menjawab pertanyaan.
Kondisi awal
Kelompok
Kontrol
Kelompok
Eksperimen
Perlakuan
Konvensional
Perlakuan
menggunakan
NHT
Hasil
Belajar
PKn
26
3.2.2 Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil belajar
adalah besarnya skor yang diperoleh dari 40% skor non tes ( menyimak,
diskusi, menjawab pertanyaan dan menanggapi jawaban) dan 60% skor tes
formatif yang dikerjakan diakhir kegiatan pembelajaran.
3.3 Unit Penelitian
Di dalam penelitian yang akan dilakukan ini yang menjadi unit penelitian
adalah seluruh siswa kelas IV di SD Negeri 1 Depok dan seluruh siswa kelas IV
di SD Negeri 3 Depok. Peneliti mengambil unit penelitian atas dasar
pertimbangan waktu dan tempat yang akan digunakan sebagai tempat penelitian.
Pertimbangan yang lain melihat keadaan sekolah yang cukup homogen dari segi
wilayah, status sekolah, jumlah siswa dan prestasi yang diraih dan dimiliki oleh
sekolah.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk
mengumpulkan atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :
1. Tes
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah tes formatif hasil belajar. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar
PKn siswa kelas IV materi globalisasi. Tes yang digunakan dalam bentuk tes
objektif. Sebelum dibuat instrumennya maka sebelumnya disusun kisi-kisi soal.
Untuk kisi-kisi soal lebih jelasnya dapat dilihat di lampiran 1.
2. Non tes
Teknik non tes adalah pengukuran yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan siswa tanpa menggunakan tes. Penelitian ini menggunakan teknik
observasi, observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian
kegiatan siswa dalam pembelajaran di dalam kelas, sehingga di dalam
pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang
27
27
diharapkan. Observasi dilakukan untuk 3 hal yaitu: aktifitas guru, aktifitas siswa,
dan penilaian proses pembelajaran (menyimak, diskusi, menjawab pertanyaan dan
menanggapi jawaban)
a. Observasi aktifitas guru
Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian guru
dalam pemberian perlakuan di dalam kelas, sehingga di dalam pelaksanaan
pembelajaran benar-benar sesuai dengan prosedur proses pembelajaran kooperatif
tipe NHT. Untuk melakukan observasi tersebut maka dibuat instrumen observasi.
Sebelum instrumen observasi dibuat, maka dibuat dulu kisi – kisi instrumen
observasi. Konsep dasar penyusunan instrumen observasi dalam hal ini adalah
teori dan prosedur pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Sebelum dibuat instrumen
observasi aktifitas guru maka dibuat kisi-kisi observasi aktifitas guru yang akan
disajikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kisi Kisi Observasi Implementasi RPP PKn dengan Metode NHT
Indikator Aspek yang diamati
Kegiatan Awal
Pembelajaran
1. Melakukan apersepsi
2. Menginformasikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Penomoran
1. Menjelaskan prosedur pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT
2. Membimbing siswa dalam pembagian kelompok
Mengajukan
Pertanyaan
3. Mengajukan pertanyaan berdasarkan materi yang telah disimak
Berpikir Bersama 4. Membimbing siswa dalam melakukan diskusi
Menjawab 5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan
6. Membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan
7. Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi
jawaban yang disampaikan
Penutup 1. Membimbing siswa untuk membuat rangkuman
2. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
Lain-lain 1. Menggunakan media secara efektif dan efisien
2. Mengelola waktu secara efisien
3. Penggunaan bahasa dalam pembelajaran
b. Observasi aktifitas siswa
Observasi ini dilakukan pada kelompok eksperimen untuk melihat
kegiatan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT apakah sudah sesuai dengan prosedur
28
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Sebelum pembuatan
instrumen lembar observasi pembelajaran penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT, terlebih dahulu disusun kisi-kisi kemudian disusun lembar
observasi pembelajaran penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
yang digunakan untuk mengetahui kegiatan siswa dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT apakah sudah
sesuai dengan prosedur penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Kisi-kisi lembar observasi pembelajaran penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Kisi Kisi Observasi Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran tipe NHT Indikator Aspek yang diamati
Kegiatan Awal
Pembelajaran
1. Kesiapan dalam pembelajaran (mempersiapkan buku catatan dan
buku pelajaran serta menempati tempat duduk yang telah ditetapkan)
2. Memperhatikan apersepsi yang disampaikan
3. Berani mengemukakan pendapat sendiri
4. Mendengarkan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Penomoran
1. Mendengarkan penjelasan pelaksanaan model pembelajaran NHT
2. Bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan
3. Tertib menerima nomor
4. Tertib menerima bacaan tentang materi
5. Siswa menyimak bacaan tentang materi
Mengajukan
Pertanyaan
6. Tertib memperhatikan pertanyaan dari guru
Berpikir Bersama 7. Aktif berdiskusi untuk meyakinkan tiap anggota kelompok
mengetahui jawabannya
Menjawab 8. Siswa berani mengangkat tangannya saat nomornya dipanggil oleh
guru
9. Siswa berani dalam mengemukakan jawaban atas pertanyaan guru
10. Kelompok lain memberikan tanggapan atas jawaban yang diberikan
Penutup 1. Menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Membuat rangkuman dari pembelajaran
c. Penilaian proses
Penilaian ini dilakukan pada kelompok eksperimen. Instrumen yang
digunakan untuk penilaian proses pembelajaran siswa diantaranya kegiatan
menyimak, diskusi, menjawab pertanyaan dan menanggapi jawaban dan
instrumen terlampir pada lampiran 13.
29
29
3.4.1 Uji Coba Instrumen Tes
Instrumen tes yang telah diujicobakan tersebut selanjutnya akan dianalisis
untuk menentukan validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran. Uji coba instrumen
penelitian dilakukan di SD Negeri 3 Dimoro.
Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis instrumen
hasil uji coba tersebut adalah sebagai berikut :
3.4.1.1 Hasil Uji Validitas Tes
Menurut Arikunto (2006:168) bahwa validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen
dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian alat
pengumpul data pada penelitian ini dilakukan dengan cara analisis item soal.
Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik
korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Arikunto, 2006:170).
Rumus korelasi product moment dengan angka kasar.
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi pearson
x = variabel bebas
y = variabel terikat
n = jumlah data
Analisis item soal menggunakan SPSS for windows version 16.0 yaitu
dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis kemudian untuk melihat
hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil
penghitungan pada koefisien Corrected Item – Total Correlation. Dasar
pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Azwar dalam
Priyatno (2010:21) bahwa suatu item instrument penelitian dianggap valid jika
memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,3. Apabila koefisien
corrected item to total correlation < 0,3 maka item soal tersebut tidak valid dan
tidak boleh digunakan.
30
Instrumen tes yang akan diberikan pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dilakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba instrumen tes
dilakukan pada tanggal 25 Februari 2012 terhadap 33 siswa di SD Negeri 3
Dimoro, setelah selesai uji coba instrumen tes dan didapatkan hasil (nilai dari
pekerjaan siswa), dapat dilakukan penghitungan uji validitas instrumen hasil. Dari
40 item soal (pilihan ganda) setelah dilakukan penghitungan uji validitas dengan
bantuan SPSS 16, diperoleh hasil item soal yang valid sebanyak 30 item soal dan
yang tidak valid sebanyak 10 item soal dari 40 soal yang diuji cobakan. Pada item
soal yang tidak valid dibuang dan tidak digunakan. Hasil pengujian validitas tes
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2.
3.4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas Tes
Menurut Arikunto (2006:170) bahwa reliabilitas menunjuk pada satu
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut baik.
Untuk menentukan koefisien reliabilitas soal pilihan ganda menggunakan
rumus KR.20. Rumus reliabilitas dengan KR.20 (Sugiyono. 2006:278) adalah:
Keterangan:
k = jumlah item dalam instrument
= proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1
= 1-
= varians total
Pengujian reliabilitas tes tersebut menggunakan SPSS for windows version
16.0 yaitu dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis kemudian untuk
melihat hasilnya apakah instrumen reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output
hasil penghitungan pada kolom Reliability Statistics apabila koefisien reliabilitas
(α) kurang dari 0,6 maka instrumen tersebut tidak reliabel.
31
31
Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan
pedoman yang dikemukakan oleh Sekaran dalam Priyatno (2010:32) reliabilitas
kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8
adalah baik. Hasil penghitungan uji reliabilitas instrumen tes sebesar 0,927
dengan kategori reliabilitas baik. Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka
instrumen tes dapat digunakan untuk penelitian. Hasil uji reliabilitas instrumen tes
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.
3.4.1.3 Hasil Uji Kesukaran Soal Tes
Menurut Sudjana (2011:137) bahwa uji kesukaran item soal adalah untuk
mengetahui bahwa tingkat kesukaran suatu item soal. Cara melakukan uji
kesukaran item soal menggunakan rumus sebagai berikut:
I =
I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang
dimaksudkan
Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka
semakin sukar soal tersebut. Sebaliknya semakin besar indeks kesulitan yang
diperoleh maka semakin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal
adalah sebagai berikut:
Indeks Kategori
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Uji tingkat kesukaran soal dilakukan setelah instrumen dilakukan uji
validitas dan uji reliabilitas instrumen. Dari 30 soal yang valid dan reliabel
tersebut diperoleh 21 soal kategori sedang dan 9 soal kategori mudah. Setelah
diketahui tingkat kesukaran soal kemudian diperoleh persebaran tingkat kesukaran
soal tersebut berdasarkan indikator. Pada indikator 1 terdapat 3 soal terdiri dari 2
soal sedang dan 1 soal mudah. Pada indikator 2 terdapat 13 soal terdiri dari 10
32
soal sedang dan 3 soal mudah. Pada indikator 3 terdapat 8 soal terdiri dari 5 soal
sedang dan 3 soal mudah. Pada indikator 4 terdapat 6 soal terdiri dari 4 soal
sedang dan 2 soal mudah. Untuk lebih jelasnya hasil pengujian tingkat kesukaran
item soal dapat dilihat dilampiran 4 dan 5.
3.4.2 Hasil Uji Normalitas Tes Awal
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data tes awal yang
berasal dari kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
ini menggunakan rumus chi-kuadrat, menurut Sugiyono (2006:104) rumus
chi-kuadrat adalah sebagai berikut:
Keterangan:
X2 = chi-kuadrat
fo = Frekuensi yang diobservasi
fh = frekuensi yang diharapkan
Kaidah uji normalitas jika chi-kuadrat hitung < chi-kuadrat tabel dan
p > 0,05 ( sig 5%) maka sebaran berdistribusi normal, sebaliknya apabila chi-
kuadrat hitung > chi-kuadrat tabel dan p > 0,005 ( 5%) maka sebaran berdistribusi
normal.
Analisis data ini menggunakan program SPSS for windows version 16.0
dengan cara Analyze – Nonparametric Tests – One Sample KS kemudian
untuk melihat hasilnya apakah data pretest kedua kelompok berdistribusi normal
atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan pada kolom One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Pengambilan keputusan pada uji normalitas menurut
Priyatno (2010:40) yaitu jika signifikansi (Asymp.sig) > 0,05 maka data yang diuji
adalah berdistribusi nomal. Jika signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka data yang
diuji tidak berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas terhadap data tes awal
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat sebagai berikut:
33
33
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kelompok_Kontrol Kelompok_Eksperimen
N 33 32
Normal Parametersa Mean 61.30 62.06
Std. Deviation 10.711 11.019
Most Extreme Differences Absolute .111 .138
Positive .111 .138
Negative -.075 -.090
Kolmogorov-Smirnov Z .635 .783
Asymp. Sig. (2-tailed) .814 .573
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil uji normalitas skor tes awal diatas dapat disimpulkan
bahwa:
1. Skor tes awal kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorov-
Smirnov Test. Dari tabel tersebut nampak tingkat signifikansi dua sisi dengan
taraf kepercayaan 5 % (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,814. Jika dirumuskan
hipotesis H0 adalah distribusi tidak normal dan H1 adalah distribusi normal,
Maka H1 diterima apabila P > 0.05 dan H1 ditolak apabila P < 0,05. Pada tabel
diatas menunjukan bahwa S = P = 0,814. Artinya berdasarkan perhitungan
peluang kesalahan 5 % maka P > 0,05 atau 0,814 > 0,05. Jadi H1 diterima,
artinya data dari skor tes awal kelompok kontrol adalah berdistribusi normal.
2. Skor tes awal kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorov-
Smirnov Test. Dari tabel tersebut nampak tingkat signifikansi dua sisi dengan
taraf kepercayaan 5 % (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,573 Jika dirumuskan
hipotesis H0 adalah distribusi tidak normal dan H1 adalah distribusi normal,
Maka H1 diterima apabila P > 0.05 dan H1 ditolak apabila P < 0,05. Pada tabel
diatas menunjukan bahwa S = P = 0,573. Artinya berdasarkan perhitungan
peluang kesalahan 5 % maka P > 0,05 atau 0,573 > 0,05. Jadi H1 diterima,
artinya data dari skor tes awal kelompok kontrol adalah berdistribusi normal.
Adapun visualisasi dalam grafik batang sebagai berikut:
34
Gambar 3.3
Grafik Distribusi Skor Tes Awal Kelompok Kontrol
Gambar 3.4
Grafik Distribusi Skor Tes Awal Kelompok Eksperimen
35
35
3.4.3 Hasil Uji Homogenitas Tes Awal
Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah varian kedua
kelompok ( kontrol dan eksperimen) homogen atau tidak. Kaidah uji homogenitas,
jika F hitung < F tabel dan p > 0,05 (5%) maka hubungan kedua variabel
dinyatakan homogen, sebaliknya jika F hitung > F tabel dan p < 0,05 (5%) maka
tidak homogen. Analisis data ini menggunakan program SPSS for windows
version 16.0 dengan cara Analyze – Compare Means – One-Way ANOVA
kemudian untuk melihat hasilnya apakah varian kedua kelompok homogen atau
tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan pada kolom Test of
Homogeneity of Variances. Pengambilan keputusan pada uji homogenitas
menurut Priyatno (2010:115) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima
(varian sama) dan jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak (varian berbeda). Hasil
pengujian homogenitas terhadap skor tes awal kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen dapat dilihat berikut ini:
Test of Homogeneity of Variances
Nilai
Levene Statistic df2 Sig.
.131 63 .718
Berdasarkan hasil uji homogenitas pada tabel 3.4 ditunjukkan bahwa sig >
0,05 (0,718 lebih besar dari 0,05), maka dapat dikatakan bahwa varian kedua
kelompok tersebut homogen.
3.5 Teknik Analisis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan
menggunakan dua kelas yaitu sebagai kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dalam pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
terhadap hasil belajar maka analisis yang digunakan yaitu analisis komparatif dua
kelompok sampel. Teknik analisis data yang tergantung pada desain ekperimen
yang digunakan. Karena desain eksperimen klasik yang digunakan, maka analisis
36
data yang digunakan adalah independent sample t-tes. Analisis data independent
sample t-test digunakan untuk mengukur apakah ada perbedaan hasil belajar
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Agar kesimpulan data tidak
menyimpang maka syarat yang digunakan sebelum uji independent sample t-test
adalah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk melakukan uji
independent sample t-test menggunakan bantuan SPSS for windows version 16.0
.Rumus statistik untuk menghitung t-tes (Sugiyono, 2006:119), sebagai berikut:
2121
2
22
1
21
21
11
2
)1()1(
nnnn
snsnt
XX
Keterangan :
1X
= rata-rata kelompok 1
2X = rata-rata kelompok 2
t = nilai t hitung
1n = jumlah sampel kelompok 1
2n = jumlah sample kelompok 2
2
1s = varian kelompok 1
2
2s = varian kelompok 2