BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi...

19
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan eksperiman yaitu eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu penelitian yang digunakan untuk mengungkap hubungan sebab akibat dengan melibatkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tetapi pemilihan kedua kelompok tersebut tidak di lakukan secara acak. Kedua kelompok tersebut ada secara alami, dengan membandingkan kelas eksperimen, yaitu kelas yang menggunakan metode demonstrasi dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensinal. Kemudian nilai kedua kelas dievaluasi untuk melihat perbedaan yang terjadi terhadap hasil belajar IPA pada kelas yang mendapat perlakuan dengan kelas yang tidak mendapat perlakuan. Metode Eksperimen ini melalui 3 langkah, yaitu: 1. Memberikan pre-test untuk mengukur variable terikat (hasil belajar) sebelum treatment atau perlakuan di lakukan. 2. Memberikan perlakuan eksperiment kepada para subyek yaitu berupa penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA kelas IV B di SD Negeri Trembul Rejo 01 Kec. Ngawen Kab. Blora. 3. Memberikan post-test pada semua kelas IV A dan IV B untuk mengukur variable terikat (hasil belajar) setelah perlakuan. 3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Trembul Rejo 01 Kec, Ngawen Kab. Blora, pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. Alasan mengambil tempat penelitian ini karena karena berdasarkan hasil observasi yang dilakukan yaitu pada proses pembelajaran, guru masig menggunakan pembelajaran konvensional.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi...

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan eksperiman yaitu

eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu penelitian yang digunakan untuk

mengungkap hubungan sebab akibat dengan melibatkan kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen tetapi pemilihan kedua kelompok tersebut tidak di lakukan

secara acak. Kedua kelompok tersebut ada secara alami, dengan membandingkan

kelas eksperimen, yaitu kelas yang menggunakan metode demonstrasi dengan

kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensinal. Kemudian nilai

kedua kelas dievaluasi untuk melihat perbedaan yang terjadi terhadap hasil belajar

IPA pada kelas yang mendapat perlakuan dengan kelas yang tidak mendapat

perlakuan.

Metode Eksperimen ini melalui 3 langkah, yaitu:

1. Memberikan pre-test untuk mengukur variable terikat (hasil belajar) sebelum

treatment atau perlakuan di lakukan.

2. Memberikan perlakuan eksperiment kepada para subyek yaitu berupa

penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA kelas IV B di SD

Negeri Trembul Rejo 01 Kec. Ngawen Kab. Blora.

3. Memberikan post-test pada semua kelas IV A dan IV B untuk mengukur

variable terikat (hasil belajar) setelah perlakuan.

3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Trembul Rejo 01 Kec, Ngawen Kab.

Blora, pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. Alasan mengambil tempat

penelitian ini karena karena berdasarkan hasil observasi yang dilakukan yaitu

pada proses pembelajaran, guru masig menggunakan pembelajaran

konvensional.

29

2. Waktu penelitian

Kegiatan penelitian ini di lakukan pada Semester 2 tahun ajaran 2011/2012 dan

di lakukan secara bertahap.Adapun tahapnya adalah:

a. Tahap persiapan

Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrument,

permohonan ijin serta survey di sekolah yang di rencanakan sebagai tempat

penelitian.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap ini mencakup kegiatan – kegiatan yang di lakukan di sekolah yang

meliputi uji coba instrument dan pengambilan data.

c. Tahap analisis data dan penyususnan

Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang di ikuti penyususnan laporan

serta persiapan ujian.

Tabel 3.1

Kegiatan Penelitian

Kegiatan Waktu

Februari Maret April

Persiapan

Pelaksanaan

Analisis Data

Penyusunan

Laporan

3.2 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 variabel yaitu variable

bebas disebut juga sebagai variable independen dan variable terikat atau dependen

variabel.

3.2.1 Variabel Bebas (Variabel Independen)

Variabel bebas (variable X) adalah variable yang mempengaruhi variable

lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi. Untuk

melihat atau mengukur variable independen digunakan lembar observasi.

30

3.2.2 Variabel terikat (Variabel Dependen)

Variabel terikat (variable Y) adalah variable yang dipengaruhi variable

lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan motivasi belajar

siswa. Untuk mengukur variable dependen digunakan instrument tes dan angket

motivasi belajar siswa.

3.3 Prosedur Penelitian

Adapun tahap – tahap eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah:

Tahap Persiapan:

�� Menentukan subjek penelitian yaitu SD Negri 01 TrembulRejo.�

� Menggolongkan subjek menjadi dua kelompok yaitu kelompk eksperimen

kelas IV B dan kelompok kontrol kelas IV A. �

�� Membuat kisi – kisi pretest soal dan angket.�

�� Peneliti membuat instrument pretest berdasarkan kisi – kisi�

�� Mengujicobakan instrument pretest pada kelas yang dipilih yaitu kelas IV

SD Negri 02 Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.�

�� Menganalisis data hasil instrument tes uji coba pada kelas uji coba untuk

mengetahui validitas butir soal, reliabilitas soal dan angket.�

�� Melakukan pretest soal dan pemberian angket pada kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol di SD Negri 01 Trembulrejo, Kecamatan Ngawen

Kabupaten Blora.�

�� Menganalisis hasil pretest soal dan angket dari kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol untuk mengetahui tidak adanya perbedaan yang

signifikan dari kedua kelompok tersebut.�

�� Mengujicobakan instrument soal posttest dan angket pada kelas yang

dipilih yaitu kelas IV SD Negri 02 Trembulrejo, Kecamatan Ngawen,

Kabupaten Blora.�

��� Menganalisis hasil posttest dan angket untuk mengetahui valid tidaknya

instrument.�

31

b. Tahap Pelaksanaan

Desain perlakuan yang akan diterapkan pada kelompok eksperimen adalah

sebagai berikut:

Bagan 3.1

Tahap Pelaksanaan Kelompok Eksperimen

Bagan 3.2

Tahap pelaksanaan Kelompok Kontrol

3.4 Desain dan Paradigma Penelitian

Desain penelitian ini yang di gunakan adalah Nonequivalent Control

Group Desaign. Dalam penelitian eksperimen ini di gunakan dua kelompok yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Desain penelitian menurut Sugiyono (2010), ini adalah sebagai berikut:

E �� X �� ��

K �� �� ��

Keterangan:

Peneliti mengajar menggunakan menggunakan metode demonstrasi

Peneliti memberikan soal tes individu kepasa siswa

Guru mengajar konvensional

Guru memberikan soal tes individu pada siswa

Peneliti menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

32

E : Kelompok eksperimen

K : Kelompok kontrol

�� dan �� : Pemberian pretest pada kelompok kontrol dan eksperimen

�� : Hasil belajar dari tes kelompok ekserimen setelah mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.

�� : Hasil belajar dari tes kelompok kontrol yang tidak di beri

perlakuan dengan metode demonstrasi (konvensional).

�� : Motivasi kelompok eksperimen

�� : Motivasi kelompok kontrol

X : Perlakuan terhadap kelompok eksperimen denan menggunakan

metode demonstrasi.

Kelompok eksperimen dengan menggunakan treatment metode

demonstrasi dan kelompok kontrol tanpa menggunakan treatment metode

demonstrasi. kedua kelompok tersebut di bandingkan melalui tingkat hasil belajar

yang di peroleh siswa.

Paradigma penelitian eksperimen yang di gunakan adalah sebagai berikut:

Paradigma Kelompok Eksperimen

Paradigma kelompok Kontrol

Kelompok eksperimen dengan menggunakan treatment metode demonstrasi

dan kelompok kontrol tanpa menggunakan treatment metode demonstrasi. Kedua

kelompok tersebut di bandingkan melalui tingkat hasil belajar yang di peroleh

siswa.

HASIL BELAJAR TREATMENT METODE

DEMONSTRASI

KELOMPOK EKSPERIMEN

HASIL BELAJAR TANPA MENGGUNAKAN

TREATMENT

KELOMPOK KONTROL

33

3.5 Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini dipilih 2 kelompok siswa kelas IV SD Negri 01 Trembul rejo

Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora. Untuk memilih kedua kelompok

siswa kelas IV tersebut, terdapat beberapa alasan sebagai berikut:

a. SD tersebut atau kelas yang digunakan untuk penelitian adalah kelas yang

sudah parallel, jadi peneliti mudah untuh melakukan penelitian.

b. Guru dalam mengajarkan materi menggunakan metode yang sama pada kedua

kelas tersebut, yaitu menggunakan pembelajaran yang konvensional. Sehingga

peneliti ingin mencobakan peggunaan metode demonstrasi pada salah sati kelas

yang sudah dipilih yaitu kelas IVB dan membandingkan hasil belajar dengan

kelas yang satunya yaitu kelas IVA.

c. Jumlah siswa antara kedua kelas hampir sama, yaitu kelas IV A berjumlah 18

(10 laki – laki dan 8 perempuan) siswa dan kelas IV B berjumlah 22 siswa (12

laki –laki dan 10 perempuan).

3.6 Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

3.6.1.1 Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis, dua diantara yang terpenting

adalah proses – proses pengamatan dan ingatan (Sugiyono, 2010). Observasi

dapat mengukur atau dapat menilai hasil belajar, tingkah laku guru pada waktu

mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi dan dalam

penggunaan alat peraga pada waktu proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa dalam

aspek afektif dengan mengamati tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar, dan

mengamati tingkah laku peneliti pada waktu mengajar dengan menggunakan

metode demonstrasi yang dilakukan oleh pengamat atau observer yaitu guru kelas

IV SD Negeri 01 Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.

34

3.6.1.2 Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data, data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang berupa tes individu

yang diberikan untuk siswa kelas IV SD Negri 01 Trembulrejo.

3.6.1.3 Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pertannyaan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010). Angket disini adalah terdapat beberapa

pernyataan yang diberikan peneliti kepasa siswa kelas IV untuk dilihat hasilnya

seberapa jauhkah siswa termotivasi dengan pembelajaran yang disajikan oleh

guru.

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

metode tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan

siswa. Kemudian lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui tindakan

guru dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi di

kelas eksperimen.

a. Instrumen Pengumpulan Data Variabel X (Penggunaan metode

demonstrasi)

Tabel 3.2

Kisi – kisi Lembar Observasi

No Hal yang diamati Indikator

1. Kegiatan awal � Guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran

� Guru melakukan apersepsi kepada siswa � Siswa diminta untuk mengalami sendiri kejadian

yang terkait gengan topik yang akan dibicarakan

2. Kegiatan inti 1. Orientasi siswa pada topic � menyebutkan topic yang akan dipelajari dan tujuan

35

yang akan dipelajari � Guru mendemonstrasikan kegiatan yang berkaitan

mengenai topic yang dipelajari � Siswa mendiskusikan dan menyimpulkan kegiatan

yang telah didemonstrasikan 2. Membagi siswa kedalam kelompok dengan

pertimbangan kemampuan akademis yang heterogen

� Guru membagi lembar kerja kelompok kepada siswa

3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

� Guru mengontrol pelaksanaan demonstrasi praktikum

� Guru memantau kemajuan belajar siswa selama proses pembelajaran

� Guru memberi hadiah/pujian/semangat kepada peserta didik selama proses pembelajaran

� Siswa membuat kesimpulan jawaban yang telah dilakukan selama praktikum

4. Menyajikan hasil demonstrasi oleh siswa dalam kelompok

� Mempresentasikan hasil demonstrasi kelompok � Mendiskusikan/memberi tanggapan hasil diskusi

kelompok lain

3. Kegiatan akhir Evaluasi hasil demonstrasi � Guru bersama siswa mengkonfirmasi dan atau

memberi pengantar informasi hasil demonstrasi � Guru bersama siswa menyimpulkan hasil

demonstrasi � Guru melakukan penilaian yaitu pada lembar kerja

kelompok (lembar evaluasi) � Pemberian hadiah pada kelompok yang menjawab

benar evaluasi yang dilakukan siswa.

Teknik penskoran: Jumlah seluruh item yang diberi tanda ceklist (�) pada setiap

kolom. Jika pada kolom 3 (baik) dan 4 (baik sekali) dijumlah

sudah mencapai 80%, maka proses pembelajaran dikatakan

baik.

36

Nilai = Jumlah seluruh nilai pada kolom 3(baik) + jumlah seluruh nilai pada

kolom 4(sangat baik)

b. Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y (Hasil Belajar dan Angket

Motivasi)

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan soal tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Selanjutnya pemberian

angket motivasi belajar kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh siswa

termotivasi dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Tabel 3.3

Kisi – kisi Soal Hasil Belajar Sebelum Uji Validitas

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Item Soal No. Item Pilihan

Ganda Jumlah

Item Memahami berbagai bentuk energy dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari – hari.

Mendeskripsikan energy panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat – sifatnya.

Mengenal macam – macam sumber energy panas yang ada dilingkungan sekitar

1,2,3,4,5,9, 12,13,16,

22

10

Mengenal thermometer untuk mengukur panas suatu benda

17 1

Mengenal perambatan panas (konduksi, konveksi dan radiasi)

8,10,11,14, 15,19

6

Mengenal benda yang termasuk penghantar panas dan yang bukan

7,20 2

Mengenal macam – macam sumber energy bunyi yang ada dilingkungan

6,23,24,26,30 5

37

sekitar Mengetahui

pengertian bunyi, frekwensi dan amplitudo

25 1

Mengenal perambatan bunyi pada benda padat, cair dan gas

18,21,27,28,29, 5

Jumlah Soal 30 30 Teknik penilaian:

Skor per item soal = ��

Nilai = �� ��� ����� ����� × jumlah benar

Tabel 3.4

Kisi – kisi Soal Hasil Belajar Sesudah Uji Validitas

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

Item soal

No. Item

Pilihan ganda

Jumlah

Item

Memahami berbagai bentuk energy dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari – hari.

Mendeskripsikan energy panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat – sifatnya.

Mengenal macam – macam sumber energy panas yang ada dilingkungan sekitar

1,8 2

Mengenal thermometer untuk mengukur panas suatu benda

9 1

Mengenal perambatan panas (Konduksi, konveksi dan radiasi)

3,5,6,11 4

Mengenal benda yang termasuk penghantar panas dan yang bukan

2,4,7,12 4

Mengenal 14,15 2

38

sumber energy bunyi yang ada dilingkungan sekitar. Mengenal pengertian bunyi frekwensi dan amplitude

16 1

Mengenal perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas

10,13.17,18 4

Jumlah Soal 18

Teknik penilaian

Skor per item soal = ���

Nilai = skor per item soal × jumlah benar

Kemudian, jika 80% siswa dikelas eksperimen mendapat nilai KKM � 64, maka

sudah dikatakan tuntas dan penelitian ini baik.

Tabel 3.5

Kisi – kisi Angket Postest Sebelum Uji Validitas

No Aspek Indikator No. Item Jumlah 1 Intrinsik

a. Perasaan senang - Senang mengikuti pelajaran IPA

- Senang terhadap guru IPA

3,10 11,19

b. Kemauan - Kemauan siswa mengerjakan soal IPA

- Kemauan siswa mengerjakan PR IPA

- Keinginan siswa memiliki nilai baik

3,20 6,16,21 22,23

c. Kesadaran - Kesadaran siswa untuk belajar IPA

- Kesadaran siswa untuk mendalami materi

9,14, 5,7,12,18,15

d. Kemandirian - Kesadaran siswa 1,2,17

39

untuk tidak mencontek

2. Ekstrinsik Dorongan dari

lingkungan sekitar - Dorongan untuk

mendapatkan hasil belajar yang baik

- Keinginan untuk mendapatkan hadiah/pujian

13 4,24,8

Jumlah 25

Tabel 3.6

Kisi – kisi Angket Postest Setelah Uji Validitas

No Aspek Indikator No. Item

Jumlah

1 Intrinsik

a. Perasaan senang - Senang mengikuti pelajaran IPA

- Senang terhadap guru IPA

8 13

1 1

e. Kemauan - Kemauan siswa mengerjakan soal IPA

- Kemauan siswa mengerjakan PR IPA

- Keinginan siswa memiliki nilai baik

3,14 10 15

2 1 1

f. Kesadaran - Kesadaran siswa untuk belajar IPA

- Kesadaran siswa untuk mendalami materi

7,11 5,6,12

2 3

g. Kemandirian - Kesadaran siswa untuk tidak mencontek

1,2 2

2. Ekstrinsik Dorongan dari

lingkungan sekitar - Dorongan untuk

mendapatkan hasil belajar yang baik

- Keinginan untuk mendapatkan hadiah/pujian

9 4,16

1 2

Jumlah 16 Untuk kriteria penskoran dalam penilaian instrument angket ini adalah

yaitu setiap pernyataan angket diberi skor yaitu nilai (4) selalu, (3) sering (2)

40

kadang – kadang, dan nilai (1) tidak pernah. Setelah iti setiap pernyataan dari

masing – masing siswa di jumlah.

Skor maksimal = 16 x 4 = 64

Skor minimal = 16 x 1 = 16

Teknik penskoran: jika 80% siswa dikelas eksperimen mendapat skor angket

masing – masing � 45, maka penelitian ini dikatakan baik.

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini tardapat 2 macam uji statistic yang digunakan untuk

menganalisis data berdasarkan waktu pelaksanaannya, yaitu uji persyaratan dan

uji hipotesis, uji persyaratan digolongkan menjadi 2 yaitu uji persyaratan variable

X dan uji variable persyaratan untuk variable y, untuk lebih jelasnya, berikut

penjelasan untuk masing – masing perhitungan.

3.7.1 Uji Persyaratan

Uji persyaratan dilakukan untuk menguji instrument yang akan digunakan

dalam alat pengumpulan data dan digunakan syarat pengujian hipotesis. Instrumen

yang dimaksud meliputi lembar observasi kegiatan siswa. Uji persyaratan terdapat

2 macam yaitu:

a. Uji Persyaratan untuk Variabel Y

Uji persyaratan untuk variable Ydilakukan untuk menguji instrument soal

tes dan angket motivasi belajar siswa. Setelah instrument tes dikembangkan dari

kisi – kisi dalam bentuk soal (soal tes) dan dalam bentuk uraian (angket motivasi

siswa) maka dilakukan uji instrument yaitu dengan cara:

1. Uji Validitas

Uji validitas instrument dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

instrument tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual.

Untuk mengetahui validitas instrument, terlebih dahulu diuji cobakan dikelas uji

coba yaitu kelas IV SD negri 02 Trembulrejo Kecamatan Ngawen.

Menurut Sugiyono (2010) validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat – tingkat kevalitan suatu instrument. Sebuah instrument di

41

katakana valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat

mengungkap data dari variable yang diteliti secara tepat.

Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected

Item-Total Correlation). Kemudian untuk menentukan suatu item tertentu valid

atau tidak digunakan pedoman Ali (pedoman skripsi S1 PGSD UKSW, 2009)

bahwa suatu item instrument penelitian di anggap valid jika memiliki koefisien

corrected item total correlation � 0,2. Uji validitas dilakukan dengan

menggunakan SPSS 19,0 yaitu dengan cara Analyze – Scale – Reliability

Analysis. Dapat digunakan pedoman nilai koefisien korelasi sebagai berikut:

0,00 – 0,20 = dianggap tidak ada validitas

0,20 – 0,40 = validitas rendah

0,41 – 0,60 = validitas sedang

0,60 – 0,80 = validitas tinggi

0,80 – 1,00 = validitas sempurna

Instrumen tes homogenitas (pretest) dan angket motivasi akan diberikan

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji coba terlebih dahulu di SD

Negri 02 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora. Setelah selesai uji

coba instrument tes homogenitas dan didapat hasil (nilai dari pekerjaan siswa),

dapat dilakukan perhitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 19,0. Dari 25 item

soal pilihan ganda (soal tes) dan angket motivasi siswa 25 pernyataan.

Setelah uji validitas instrument tes homogenitas, maka dilakukan uji

validitas juga pada instrument soal posttest yaitu langkah – langkah seperti pada

saat uji validitas instrument tes homogenitas, yang pertama mengujicobakan

instrument agar dikerjakan oleh siswa kelas uji coba yaitu di SD Negri 02

Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kbupaten Blora. Setelah uji coba instrument tes

dan angket motivasi belajar siswa, didapatkan hasil (nilai dari pekerjaan siswa),

dapat dilakukan hasil penghitungan uji validitas instrument. yaitu dari 30 item

soal tes dan 25 angket motivasi belajar. Penghitungan uji validitas posttest dengan

bantuan SPSS 19,0. Untuk hasilnya dapat dilihat pada lampiran.

42

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrument yang digunakan

merupakan instrument yang handal, konsistensi, dan stabil, sehingga bila

digunakan berkali – kali akan menghasilkan data yang sama. Menurut Sugiyono

(2010) reliabilitas adalah instrument yang apabila digunakan beberapa kali untuk

mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Pengukuran tingkat reliabilitas alat pengumpulan data dalam penelitian ini

dengan menggunakan Croncbach Alpha. Besarnya koefisien Alpha merupakan

tolak ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahap uji reliabilitas di lakukan dengan

bantuan SPSS 19,0 (Statistical product and service solution 19,0) yaitu dengan

cara Analyze – Scale – Reliability Analysis, kemudian untuk melihat hasilnya

apakah instrument reliable atau tidak, dapat dilihat pada output hasil perhitungan.

Apabila nilai alpha kurang dari 0,7 maka instrument tersebut tidak reliable.

Uji reliabilitas instrument dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual.

Untuk mengetahui reliabilitas, instrument terlebih dahulu diuji cobakan dikelas

ujicoba, yaitu kelas IV SD Negri 02 Trembulrejo Kecamatan Ngawen. Uji

reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang

dikembangkan oleh George Mallery (dalam Sulistyaningsih, 2011) untuk

menentukan tingkat reliabilitas instrument menggunakan kriteria sebagai berikut:

� � 0,7 = tidak dapat diterima

0,7 < � � 0,8 = dapat diterima

0,8 < � � 0,9 = reliabilitas bagus

� > 0,9 = reliabilitas memuaskan

Penghitungan uji reliabilitas pada instrument tes (Postest) dilakukan

seperti halnya penghitungan uji reliabilitas pada instrument tes homogenitas

(pretest). Dalam pengujian reliabilitas instrument tes, penulis menggunakan data

dari hasil pekerjaan siswa pada kelas uji coba di SD Negri 02 Trembulrejo

Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.

Setelah uji reliabilitas pada instrument, maka tes dapat digunakan untuk

mengukur hasil belajar pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Begitu

43

juga dengan angket motivasi, digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa

dapat memahami materi yang diberikan pada sebelum dan sesudah pemberian

treatment. Untuk hasilnya dapat dilihat pada lampiran.

3. Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen

Menurut Sudijono (2008), bermutu tidaknya butir – butir item tes hasil

belajar pertama – tama dapat diketahui dari derajad kesukaran atau taraf kesulitan

yang dimiliki oleh masing – masing butir item tersebut. Butir – butir item tes hasil

belajar dapat dinyatakan butir – butir item yang baik, apabila butir – butir item

tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajad

kesukaran derajad kesukaran itu adalah sedang atau cukup. Rumus dalam mencari

taraf kesukaran adalah:

P= ���

Keterangan:

P = Taraf kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria tingkat kesukaran soal:

P: 0,00 – 0,30 adalah soal sukar

P: 0,30 – 0,70 adalah soal sedang

P: 0,70 – 1,00 adalah soal mudah

Uji tingkat kesukaran dilakukan setelah instrument dilakukan uji validitas

dan uji reliabilitas instrumen (dapat dilihat dalam lampiran). Untuk hasil akhir

pada uji tingkat kesukaran instrument dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal

No Kriteria Soal Pretest Postest 1 Mudah - 4,5,7,15 2 Sedang 1,2,3,4,6,7,9,10,11,14,

17,18 1,2,3,6,8,9,10,11,12,13,16, 17,18

3 Sukar 5,8,12,13,15,16 14

44

4. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak (Prayitno, 2010). . Uji normalitas data variable yang digunakan

adalah dengan menggunakan teknik One – Sample Kolmogorov Smirnov. Uji

normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS ( Statistical Product and

Service Solution) yaitu Analyze – Nonparametric Test – One Sample KS –

masukkan variable pada jendela variable – klik normal pada test

distribution. Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikasi atau

nilai (Asymp.sig) > 0.05 dan jika signifikansi atau nilai (Asymp.sig) < 0,5 maka

data yang diuji tidak berdistribusi normal (Prayitno,2010). Data yang diambil

adalah nilai dari pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen.

5. Uji Homogenitas

Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua

kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah

data dari masing – masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau

berbeda. jika kedua kelompok siswa mempunyai varian yang sama maka dapat

dilakukan pemberian tindakan pada siswa kelompok eksperimen, yaitu dengan

menggunakan metode demonstrasi. Uji Homogenitas ini menggunakan software

SPSS yaitu analyze – comparemean-oneway Anova. Uji kesamaan dua varians

yaitu di dapat dari nilai pretest kelas kontrol 18 siswa dan kelas eksperimen 22

siswa pada mata pelajaran IPA yang digunakan untuk menguji kesamaan

(homogenitas). Metode pengambilan keputusan pada uji homogenitas menurut

Duwi Prayitno (2010) yaitu jika signifikasi > 0,05 maka data yang diuji adalah

tidak homogen, kemudian nilai Levene Statistic menunjukkan semakin kecil

nilainya, maka semakin besar homogenitasnya.

3.7.2 Uji Hipotesis Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata untuk mengetahui apakah

terdapat perbedaan rata – rata (mean) antara kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen secara signifikan setelah dilakukan tindakan berupa penggunaan

metode demonstrasi pada kelompok eksperimen, adapun hipotesis yang akan diuji

adalah sebagai berikut:

45

Nilai rata-rata eksperimen > Nilai rata-rata kontrol, artinya bahwa,

terdapat pengaruh terhadap rerata hasil belajar siswa yang menggunakan alat

peraga penggaris bilangan. Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan

homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu

menggunakan uji-t atau Ttest independent. Menurut Priyatno (2010) cara

menganalisa hasil output pada Independen Sample Test adalah sebagai berikut:

1. Pengujian dilakukan sebelum analisis Independen Sample Test yaitu uji

asumsi varian (uji Levene`s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama

atau berbeda, jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance

Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan

Equal Varian Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Jika

signifikansi > 0,05, maka memiliki varians yang sama. Jika signifikansi <

0,05 maka memiliki varian yang berbeda.

2. Melihat table Independen Samples Test pada t-test for Equality of Means

pada sig (sig-2tailed), jka signifikansi > 0,05, maka maka tidak ada

perbedaan, Jika signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan.

Teknik Analisis Data Variabel X

Teknik analisis data pada variable X adalah menggunakan teknik statistik

deskriptif dimana statistic ini berfungsi untuk menggambarkan, mendeskripsikan

obyek yang diteliti (Sugiyono,2010). Dalam penyajian data tentang penggunaan

metode demonstrasi dalam penyampaian materi pelajaran, digunakan table karena

mempunyai karakteristik sendiri yaitu salah satunya lebih komunikatif. Dalam

teknik analisis ini dapat dideskripsikan penggunaan metode demonstrasi yang

dilakukan oleh guru, apakah sudah sesuai dengan prinsip penggunaan metode

demonstrasi. Sumber data ini bersumber dari lembar observasi yang dilakukan

oleh observer. Indikator keberhasilan tindakan adalah 80% dilakukan dengan

tuntas, artinya terdapat nilai 3 (baik), 4 (sangat baik) sejumlah 80% dari total item

dalam lembar observasi yang diisikan oleh observer.

46

3.9 Indikator Kinerja

Dalam penelitian ini penulis mempunyai indikator kinerja yaitu:

a. Indikator hasil belajar siswa:

Yaitu 80% siswa di kelas eksperimen mendapatkan nilai � 64. Melalui

penelitian ini, hasil belajar siswa kelompok eksperimen yaitu SD Negri 01

Trembulrejo yaitu kelas IV B lebih tinggi dari kelompok kontrol yaitu

kelas IV A.

b. Indikator angket motivasi belajar siswa:

Yaitu 80% siswa di kelas eksperimen mendapatkan nilai � 45 (minimal

kriteria baik). Melalui penelitian ini, angket motivasi belajar siswa

kelompok eksperimen yaitu SD Negri 01 Trembulrejo yaitu kelas IV B

lebih tinggi dari kelompok kontrol yaitu kelas IV A.