BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Design Penelitian...

12
X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Design Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ekperimen yang digunakan adalah Quasi-Experimental Research (Penelitian Eksperimen Semu) hal ini bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Quasi-Experimental design digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. (Sugiyono, 2010). Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif Tipe team Game Tournament (TGT) berbantu LKS dalam peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Ledokdawan pada mata pelajaran IPA. 3.1.2 Design Penelitian Penelitian quasi experimen ini menggunakan Two Group Post Test Only. Hal ini dikarenakan kelas kontrol dan kelas eksperimen sudah setara. Oleh karena itu tidak perlu melakukan uji pre test. Secara bagan dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.1 design penelitian (Endang Mulyatiningsih, 2011) Two Group Post Test Only memiliki dua kelompok data (O 1 ) yaitu data pos test dari kelompok perlakuan (O 1 ) dan kelompok kontrol (O 2 ). Keterangan :

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Design Penelitian...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Design Penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/4/T1_292008015_BAB III.pdfdikarenakan kelas kontrol dan kelas eksperimen sudah

X O1

R

O2

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Design Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ekperimen yang digunakan adalah Quasi-Experimental Research

(Penelitian Eksperimen Semu) hal ini bertujuan memperoleh informasi yang merupakan

perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam

keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasi semua variabel

yang relevan. Quasi-Experimental design digunakan karena pada kenyataannya sulit

mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. (Sugiyono, 2010).

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model

pembelajaran kooperatif Tipe team Game Tournament (TGT) berbantu LKS dalam peningkatan

hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Ledokdawan pada mata pelajaran IPA.

3.1.2 Design Penelitian

Penelitian quasi experimen ini menggunakan Two Group Post Test Only. Hal ini

dikarenakan kelas kontrol dan kelas eksperimen sudah setara. Oleh karena itu tidak perlu

melakukan uji pre test. Secara bagan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 design penelitian (Endang Mulyatiningsih, 2011)

Two Group Post Test Only memiliki dua kelompok data (O1) yaitu data pos test dari

kelompok perlakuan (O1) dan kelompok kontrol (O2).

Keterangan :

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Design Penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/4/T1_292008015_BAB III.pdfdikarenakan kelas kontrol dan kelas eksperimen sudah

R : Random assignment (tugas acak) untuk menguji kemampuan awal dan homogenitas

varians kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

X : Perlakuan menggunakan model kooperatif tipe TGT pada kelas eksperimen

O1 : Pengukuran akhir hasil belajar pada kelompok eksperimen

O2 : Pengukuran akhir hasil belajar pada kelompok kontrol

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional.

3.2.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang saling terkait yaitu variabel

independent dan variabel dependent. Yang merupakan variabel independent atau variabel bebas

adalah variabel yang kedudukannya memberi pengaruh terhadap variabel dependent. Pada

penelitian ini yang menjadi variabel bebas (independent) adalah Team Games Tournament

(TGT) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) sedangkan untuk variabel terikat (dependent) merupakan

variabel yang dipengaruhi oleh variable independent Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

terikat (dependent) adalah efektivitas pembelajaran.

3.2.2 Definisi Operasional

Difinisi operasional dari penggunaan model pembelajaran tipe TGT berbantu LKS

adalah suatu pembelajaran menggunakan game dimana siswa bekerja secara berkelompok.

Difinisi operasional dari efektivitas pembelajaran adalah suatu capaian hasil belajar berupa skor

yang didapat dengan pengumpulan skor dalam permainan turnamen. Model pembelajaran

kooperatif tipe Team Games Tournament berbantu Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai variable

bebas (x) merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan permainan turnamen.

Pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament berbantu Lembar Kerja Siswa (LKS) ini

merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan

aktivitas seluruh siswa tanpa ada perbedaanstatus, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya

dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.

Efektivitas pembelajaran IPA sebagai variable terikat (y) merupakan hasil keefektifan

pembelajaran yang dapat di tentukan dari hasil belajar siswa yang diperoleh dari perolehan skor

melalui pembelajaran yang digunakan yaitu : model pembelajaran kooperatif tipe kooperatif

Team Games Tournament berbantu Lembar Kerja Siswa (LKS).

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Design Penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/4/T1_292008015_BAB III.pdfdikarenakan kelas kontrol dan kelas eksperimen sudah

3.3 Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Ledokdawan dan SD

Negeri 2 Ledokdawan semester II tahun 2011/2012. Alasan pemilihan SD Negeri 1 Ledokdawan

dan SD Negeri 2 Ledokdawan Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan ini sebagai subjek

penelitian karena pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantu LKS belum pernah diterapkan di

SD Negeri 1 Ledokdawan dan SD Negeri 2 Ledokdawan Kecamatan Geyer Kabupaten

Grobogan. Subjek penelitian ini dibagi 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Subjek

penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Ledokdawan sebagai kelas eksperimen dan

siswa kelas IV SD Negeri 2 Ledokdawan sebagai kelas kontrol. Sedangkan untuk uji validitas

soal diujikan di SD Negeri 4 Ledokdawan

Tabel 3.1

Subjek Penelitian

No Nama SD Kelompok Jenis kelamin Jumlah

Siswa L P

1 SD Negeri 1 ledokdawan Eksperiment 11 14 25

2 SD Negeri 2 ledokdawan Kontrol 13 15 28

Jumlah keseluruhan 53

Dalam penentuan subjek penelitian perlu dilakukan uji kesetaraan guna mengetahui

apakah terdapat kesamaan diantara subyek penelitian tersebut. Sesuai tabel 3.1 untuk mengetahui

tingkat kesetaraan antara kelompok eksperiment dan kelompok kontrol maka dilakukan analisis

uji kesetaraan menggunakan uji t.

Data yang akan dianalisis diperoleh dari tes hasil belajar materi sebelumnya yaitu

materi yang sudah diajarkan oleh guru. Tetapi terlebih dahulu data tersebut sebelum digunakan

haruslah memenuhi kriteria valid dan reliabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.

Uji t dapat dilakukan dengan syarat data yang diperoleh merupakan data yang normal

dan homogen. Sehingga sebelum melakukan uji t terlebih dahulu diperlukan uji normalitas dan

uji homogenitas.

Uji Normalitas dilakukan pada skor tes hasil belajar materi sebelumnya yang didapat

dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut adalah hasil analisis uji normalitas

menggunakan SPSS 16.0.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Design Penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/4/T1_292008015_BAB III.pdfdikarenakan kelas kontrol dan kelas eksperimen sudah

Tabel. 3.2

Hasil Uji Normalitas Pra Eksperimen

Kelas Eksperimen dan Kelas Konrol

Dari tabel 3.2 dapat dilihat bahwa tingkat hasil analisis uji kolmogorov-Smirnov pada

hasil pra eksperimen kelas eksperimen yaitu sebesar 0,150 dengan probalitas signifikasi 0,200

dan hasil pra eksperimen pada kelas kontrol yaitu sebesar 0,110 dengan signifikasi 0,200. Hal

ini menunjukan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel pra eksperimen pada skor pra

eksperimen kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah normal. Berikut merupakan gambar visual

kenormalan penyebaran data karakteristik pada grafik 3.1 berikut.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Design Penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/4/T1_292008015_BAB III.pdfdikarenakan kelas kontrol dan kelas eksperimen sudah

Gambar 3.2 Grafik Uji Normalitas

Kelas Eksperimen

Gambar 3.3 Grafik Uji Normalitas

Kelas Kontrol

Tabel 3.3.

Hasil Uji Homogenitas Pra Eksperimen

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil uji homogenitas dapat ditunjukan bahwa tingkat signifikan atau nilai

probabilitas di atas 0,05 (0,799 lebih besar dari 0,05), maka dapat dikatakan bahwa varians yang

dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan tidah jauh berbeda, maka sampel-sampel

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Design Penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/4/T1_292008015_BAB III.pdfdikarenakan kelas kontrol dan kelas eksperimen sudah

tersebut homogen.

Setelah memperoleh data skor eksperimen pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

yang normal dan homogen maka dapat dilakukan uji t. berikut ini adalah hasil analisis data

dengan menggunakan SPSS 16

Tabel 3.4.

Hasil Uji T Pra Eksperimen Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Dari Tabel 3.4 dapat diketahui bahwa F hitung Levene’s test sebesar 0,065 dengan

probabilitas 0,799 > 0,05, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua populasi mempunyai

Variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen. Dengan demikian analisa uji beda t-

test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Dari tabel 3.4 diketahui bahwa nilai t-

tes adalah 1,657 dengan probabilitas signifikasi 0,104, maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat perbedaan nilai pra eksperimen. Jadi kedua kelas tersebut setara, atau dengan kata lain

kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama.

Setelah dilakukan uji homogenitas dan menunjukan hasil bahwa kedua kelas memiliki

kemampuan awal yang sama, maka kelas IV SD Negeri 1 Ledokdawan dan SD Negeri 2

Ledokdawan kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan dapat digunakan dalam penelitian ini.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data tentang hasil belajar siswa. Untuk

memperoleh data dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka

peneliti menentukan metode pengumpulan data yang sesuai dengan variabel yang diteliti.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Design Penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/4/T1_292008015_BAB III.pdfdikarenakan kelas kontrol dan kelas eksperimen sudah

a. Observasi

Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajar dalam pemberian

treatment di kelas, agar pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kondisi dan proses yang

diharapkan. Observasi dilakukan terhadap pembelajaran IPA dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) berbantu LKS.

b. Metode tes

Metode tes digunakan untuk mendapatkan data besarnya hasil belajar IPA pada pokok

bahasan Sumber Daya Alam kelas IV semester II SD antara siswa yang diajarkan dengan

kooperatif tipe TGT dengan bantuan LKS dengan pembelajaran konvensional.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan lembar

observasi/lembar pengamatan. Lembar observasi digunakan pada saat peneliti melakukan

pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengontrol proses pembelajaran agar sesuai dengan

kondisi yang diharapkan baik kegiatan pembelajaran kelas kontrol maupun kelas eksperimen.

Tabel 3.5 dibawah ini merupakan kisi-kisi observasi penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe Team Games Tournament (TGT) berbantu Lembar Kerja Siswa (LKS) pada mata pelajaran

IPA.

Tabel 3.5.

Kisi-Kisi Lembar Observasi TGT berbantu LKS Pada Mata PelajaranIPA SD N 1

Ledokdawan Semester II

Tahun Ajaran 2011/2012

No Indikator Perlakuan guru

1 Menyampaikan

tujuan dan

memotivasi siswa

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai dalam pembelajaran dan

memotivasi siswa untuk belajar

2 Penyampaian

materi

Guru menyampaikan materi dan informasi

kepada siswa dan diharapkan siswa

berperan aktif dalam pembelajaran

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Design Penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/4/T1_292008015_BAB III.pdfdikarenakan kelas kontrol dan kelas eksperimen sudah

3 Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok- kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada siswa cara

membentuk kelompok belajar dengan

anggota (4-5 orang) yang heterogen dan

membantu setiap kelompok belajar agar

berpartisipasi aktif dalam diskusi.

4 Menempatkan siswa

dalam tim

Guru menempatkan posisi siswa sesuai

dengan kelompoknya.

5 Menempatkan siswa

ke dalam meja

turnamen

Guru membagi tiga dari jumlah peserta

untuk menentukan jumlah meja turnamen.

6. Memulai turnamen Siswa menarik kartu untuk menentukan

pembaca pertama yaitu yang menarik nomor

tertinggi. Permainan berlangsung sesuai

waktu dimulai dari pembaca pertama.

Tidak hanya pada kelas eksperimen kegiatan observasi juga dilakukan pada kelas

kontrol dengan pembelajaran konvensional menggunakan metode penugasan. Berikut ini adalah

Tabel 3.6. kisi-kisi pembelajaran konvensional menggunakan metode pada kelas kontrol.

Tabel 3.6.

Kisi-Kisi Pembelajaran Konvensional Menggunakan

Metode Penugasan pada Kelas Kontrol

Indikator Tingkah laku guru

Fase pemberian tugas Guru menyampaikan tujuan yang akan

dicapai

Guru memilih jenis tugas yang tepat untuk

digunakan sesuikan dengan kemampuan

siswa

Guru memberikan waktu petunjuk dan

waktu untuk mengerjakan

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Design Penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/4/T1_292008015_BAB III.pdfdikarenakan kelas kontrol dan kelas eksperimen sudah

Langkah pelaksanaan tugas Guru memberikan pengawasan, dorongan,

dan, pengarahan dalam megerjakan tugas

Guru meminta siswa mencatat hasil yang

diperoleh

Fase Mempertanggung

jawabkan tugas

Guru meminta siswa melaporkan tugas

yang telah dikerjakan

Adanya tanya jawab dan penilaian hasil

tes oleh guru

Dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan metode tes dalam mengumpulkan data.

Jenis tes yang digunakan adalah tes berupa pilihan ganda yang terdiri dari tes kesetaraan dan

post-test.

Untuk menjamin bahwa instrumen berupa tes pilihan ganda yang akan digunakan

merupakan instrumen yang baik, maka tes disusun mengikuti langkah- langkah penyusunan soal.

Langkah yang dimaksud adalah: 1) penyusunan kisi- kisi, 2) uji coba instrumen, dan 3) uji

validitas dan reliabelitas.

Kisi- kisi disusun berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang

ditetapkan. Standar Kompetensi yang digunakan yaitu Memahami hubungan antara sumber daya

alam dengan lingkungan,teknologi dan masyarakat dengan Kompetensi Dasar yaitu Menjelaskan

hubungan sumber daya alam dengan lingkungan. Berikut adalah tabel kisi- kisi tes hasil belajar.

Tabel. 3.7

Kisi-Kisi Soal Post Tes

Standar

kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator Butir Soal

11. Memahami

hubungan

antara sumber

daya alam

dengan

lingkungan,

11.1Menjelaskan

hubungan sumber

daya alam dengan

lingkungan

- Menjelaskan

pengertian sumber

daya alam

1, 8, 9, 19

- Menyebutkan jenis-

jenis sumber daya

alam

4, 5, 6, 13,

21, 38, 40

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Design Penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/4/T1_292008015_BAB III.pdfdikarenakan kelas kontrol dan kelas eksperimen sudah

teknologi dan

masyarakat

- Menjelaskan sifat-

sifat sumber daya

alam

2, 10, 11,

20,22, 23,

24, 25, 31,

33

- Menyebutkan

kegunaan sumber

daya alam

3, 7, 12, 15,

16, 17, 18,

26, 28, 29,

30, 32, 34,

35, 36, 37,

39

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel. Untuk

melakukan uji validitas dan reliabelitas maka istrumen yang telah disusun diuji cobakan di SD

yang bukan SD subyek penelitian. Dalam penelitian ini SD yang digunakan untuk uji validitas

soal mencakup dua SD yaitu SD Negeri 1 Ledokdawan yang terdiri dari 25 siswa dan SD Negeri

2 Ledokdawan yang terdiri dari 28 siswa. Sehingga total keseluruhan jumlah siswa untuk uji

validitas sebanyak 53 siswa. Berdasarkan dari hasil uji coba instrumen tersebut dilakukan uji

valid dan reliabilitas dengan bantuan SPSS 16 for Windows.

Penetapan butir soal yang valid digunakan acuan ketentuan koefisien sebagaimana

dikemukakan oleh Azwar dalam Priyatno (2010: 90) bahwa suatu item instrument penelitian

dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item total correlation ≥ 0,2.

Dari hasil uji validitas yang telah dilakukan diperoleh data seperti yang tercantum dalam

tabel 3.8.

Tabel. 3.8

Hasil Uji Instumen Hasil Validitas Pos Tes Belajar IPA

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator Butir Soal

Hasil uji validitas

valid Tidak

valid

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Design Penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/4/T1_292008015_BAB III.pdfdikarenakan kelas kontrol dan kelas eksperimen sudah

11.Memahami

hubungan antara

sumber daya alam

dengan

lingkungan,teknol

ogi dan

masyarakat

11.1

Menjelaskan

hubungan

sumber daya

alam dengan

lingkungan

Menjelaskan

pengertian

sumber daya

alam

1, 8, 9, 19 1,9, 8,19

Menyebutkankan

jenis-jenis

sumber daya

alam

4, 5, 6, 13,

14, 21, 38,

40

4,6,14,38

,40

5,13,14

Menjelaskan

sifat-sifat sumber

daya alam

2, 10, 11,

20,22, 23,

24, 25,27,

31, 33

2,10,

20,27.

11,22,23,

24,25,31,

33

Menyebutkan

kegunaan sumber

daya alam

3, 7, 12, 15,

16, 17, 18,

26, 28, 29,

30, 32, 34,

35, 36, 37,

39

3,12,16,

17,18,26

,28,30,3

2,34,35,

36,37,39

7,15,28,2

9

Berdasarkan uji validitas yang sudah dilakukan dari 40 soal didapatkan soal valid dan

dipilih 25 sebagai instrument penelitian. Untuk melihat keterangan lebih lanjut mengenai hasil

uji validitas instrumen tes hasil belajar melalui SPSS 16.0 for Windows dapat dilihat pada

lampiran.

Setelah melakukan uji validitas langkah selanjutnya yaitu dengan melakukan uji

reliabilitas, hal ini digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur. Reliabilitas alat penilaian

adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan

pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relative sama (Sudjana, 2010:

16). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan SPSS 16 for windows. Pengujian

reliabilitas dengan melihat nilai Cronboach’s Alpha.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Design Penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2657/4/T1_292008015_BAB III.pdfdikarenakan kelas kontrol dan kelas eksperimen sudah

Dari hasil reliabilitas yang diolah melalui SPSS 16.0 for Windows dapat dilihat pada

tabel 3.9 di bawah ini

Tabel 3.9

Uji Reliabilitas Hasil Instrumen Tes Hasil Belajar IPA

Siswa Kelas IV SD N 1 Ledokdawan

Menurut Widoyoko (2009: 170) untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen

menggunakan kriteria sebagai berikut :

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < α < 0,8 : dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

Dari hasil uji reliabilitas nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,875. Jadi dapat disimpulkan

bahwa alat ukur dalam penelitian ini dapat diterima atau dengan kata lain reliabelitas bagus.

3.5 Teknik Analisis Data

Dari hasil posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan

pengujian perbedaan rata-rata. Untuk menguji perbedaan rata-rata dipakai Uji t ragam sama yang

dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0. Agar kesimpulan yang diambil tepat maka terlebih dahulu

dilakukan uji prasyarat yaitu dengan uji normalitas dan uji homogenitas.

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data yang

akan dianalisis. uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui kesamaan antara subyek penelitian.

Jika taraf signifikasi lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal. Uji normalitas dalam

penelitian ini menggunakan SPSS 16.

Untuk menguji perbedaan rata-rata dipakai Uji t ragam sama yang dilakukan dengan

bantuan SPSS 16. Uji t ragam sama untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran

dalam model kooperatif tipe TGT berbantu LKS dalam meningkatkan hasil belajar IPA kelas

IV.