BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain...

21
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian eksperimen, Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya perbedaan pengaruh terhadap hubungan sebab akibat dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan yang berbeda pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Proses penyelidikan dilakukan dengan memilih kelas yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen. Hasil dari proses penyelidikan kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol yang nantinya akan diberikan perlakuan yang berbeda dengan kelompok eksperimen. Desain eksperimen yang dipilih dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu(Quasi Experimental Design ). Menurut (Sugiyono,2010:114) desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain penelitian semu merupakan pengembangan dari desain penelitian true experimental design. Penelitian dengan desain true experimental design merupakan penelitian yang dapat dikatakan sebagai penelitian yang sulit untuk dilaksanakan. Hal ini dikarenakan desain penelitian ini menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dimana keadaan kedua kelas tersebut dalam keadaan seimbang atau bisa dikatakan sama dalam bidang prestasi. Keadaan yang demikian inilah yang menjadikan desain penelitian true experimental design dikatakan sebagai penelitian yang sulit untuk dilaksanakan. Maka dari itu untuk mengatasi masalah yang seperti di atas, true experimental design dikembangkan menjadi penelitian eksperimen semu(Quasi Experimental Design ). Menurut Sugiyono (2010:114) “Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen”. Dalam penelitian semu (Quasi

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian eksperimen, Penelitian ini bertujuan

untuk menyelidiki ada tidaknya perbedaan pengaruh terhadap hubungan sebab akibat

dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan yang berbeda pada beberapa

kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Proses

penyelidikan dilakukan dengan memilih kelas yang akan dijadikan sebagai kelompok

eksperimen. Hasil dari proses penyelidikan kemudian dibandingkan dengan

kelompok kontrol yang nantinya akan diberikan perlakuan yang berbeda dengan

kelompok eksperimen.

Desain eksperimen yang dipilih dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen semu(Quasi Experimental Design ). Menurut (Sugiyono,2010:114)

desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya

untuk mengontrol variabel – variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen. Desain penelitian semu merupakan pengembangan dari desain penelitian

true experimental design. Penelitian dengan desain true experimental design

merupakan penelitian yang dapat dikatakan sebagai penelitian yang sulit untuk

dilaksanakan. Hal ini dikarenakan desain penelitian ini menggunakan kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dimana keadaan kedua kelas tersebut dalam

keadaan seimbang atau bisa dikatakan sama dalam bidang prestasi. Keadaan yang

demikian inilah yang menjadikan desain penelitian true experimental design

dikatakan sebagai penelitian yang sulit untuk dilaksanakan. Maka dari itu untuk

mengatasi masalah yang seperti di atas, true experimental design dikembangkan

menjadi penelitian eksperimen semu(Quasi Experimental Design ).

Menurut Sugiyono (2010:114) “Desain ini mempunyai kelompok kontrol,

tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen”. Dalam penelitian semu (Quasi

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

28

Experimental Design ) desain yang di pilih adalah two group posttest only. Berikut ini

adalah bagan dari desain two group posttest only

R X1 OXI

X2 OX2

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang

mulyatiningsih (2011:89)

Keterangan:

R = Random

X1 = Treatmen / perlakuan menggunakan model pembelajaran talking

stick pada siswa kelas 5 mata pelajaran IPS.

X2 = treatmen / perlakuan menggunakan model pembelajaran team game

tournament pada siswa kelas 5 mata pelajaran IPS,

OXI = Pengukuran / nilai posttes pada kelas eksperimen.

OX2 = Pengukuran / nilai posttes pada siswa kelas kontrol

Pemilihan desain two group posttest only dikarenakan kemampuan dua kelas

di sekolah tersebut dalam kondisi yang setara, sehingga diberikan sebuah perlakuan

yang berbeda yaitu penggunaan model pembelajaran talking stick dan dengan

penggunaan model pembelajaran team game tournament. Pada penelitian ini

dilaksanakan dengan membandingkan dua buah model pembelajaran inovatif yang

berbeda pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen akan

diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran talking stick dan pada

kelas kontrol akan diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran

team game tournament. Kemudian setelah kedua kelas tersebut diberikan perlakuan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

29

yang berbeda selanjutnya akan dilakuan evaluasi untuk mengetahui perbedaan hasil

belajar

Pada penelitian ini dilaksanakan dengan 3 langkah yaitu sebelum diberikan

perlakuan akan dilakukan uji kesetaraan antara kedua kelas tersebut. pemberian

perlakuan kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran talking stick

pada siswa kelas 5 SD Negeri 3 Getas dan untuk kelas kontrol diberikan perlakuan

dengan menggunakan model pembelajaran team game tournament pada siswa kelas 5

SD Negeri Tlogowungu, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung. Dan

dilanjutkan dengan pemberian soal evaluasi pada kedua kelas tersebut sebagai posttes

untuk mengetahui seberapa besar perbedaan pengaruh dari penerapan kedua model

tersebut.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 variabel, yaitu variabel

bebas atau variabel independen dan variabel terikat atau variabel dependen. Variabel

bebas merupakan variabel yang memberikan pengaruh terhadap variabel terikat.

Sedangkan variabel terikat merupakan variable yang di pengaruhi oleh variabel

bebas. Variabel dalam penelitian ini ada tiga:

a. variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi (X1) penggunaan model Talking

Stick.

b. variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi (X2) penggunaan model team

game tournament

c. variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi (Y) hasil belajar siswa.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

30

3.2.2 Definisi Operasional

Variabel- variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel

terikat. Dari tiap-tiap variabel memiliki definisi masing- masing sebagai penjelasan

yang lebih mendetail. Hal ini bertujuan agar dalam penelitian tidak terjadi kesalahan

dan keluar dari variabel-variabel yang telah ditentukan.

Definisi operasional dari variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut: Model pembelajaran talking stick dipakai sebagai wujud pemberian

kesempatan bagi siswa untuk mengeluarkan hak suara (berbicara) yang diberikan

secara bergiliran/bergantian. Model pembelajaran talking stick menggunakan sebuah

tongkat sebagai alat penunjuk giliran. Siswa yang mendapat tongkat akan diberi

pertanyaan dan harus menjawabnya. Kemudian secara estafet tongkat tersebut ke

tangan siswa lainnya secara bergiliran. Demikian seterusnya sampai seluruh siswa

mendapat tongkat dan pertanyaan. Sedangkan definisi operasional model

pembelajaran team game tournament merupakan model pembelajaran yang

mengutamakan kerja berkelompok atau dalam sebuah tim yang di bentuk secara

heterogen. Dalam pelaksanaan model pembelajaran team game tournament lebih

menggutamakan adanya sebuah tournamen dan kuis-kuis seputar materi yang telah di

jelaskan oleh guru yang berguna untuk mengasah kemampuan secara individu

maupun kelompok.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas 5 pada

mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial yang dapat didefinisikan sebagai sebuah

puncak dari belajar sebagai bahan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam

menerima apa yang ia pelajarinnya. Hasil belajar sanggat bergantung terhadap

kemampuan peserta didik dalam memahami dan menguasai materi, dimana hal ini

juga terdapat perubahan tingkahlaku dari dalam diri siswa yang baru dari semula

yang belum diketahui melalui hasil belajar yang dicapainnya orang lain akan

mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik tersebut yang didapat melalui

pengalamannya sendiri yang sangat mempengarui beberapa aspek diantarannya ranah

kognitif, afektif, dan psikomotor.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

31

3.3 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini terbagi dalam 2 SD hal ini karena penelitian ini

aadalah eksperimen dimana membutuhkan kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu

SD Negeri 3 Getas dan SD Negeri Tlogowungu. SD Negeri 3 Getas Beralamat di

Dusun Nglarangan, Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung.

Sedangkan SD Negeri Tlogowungu beralamat di Jalan Kaloran-Sumowono, Dusun

Tlogowungu, Desa Tlogowungu, Kabupaten Temanggung. Sampel dari penelitian ini

adalah siswa kelas 5 di masing-masing SD. Gambaran secara umum dari kedua

subjek disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1

Distribusi Subjek Penelitian

SD Negeri Getas 3 dan SD Negeri Telogowunggu

Jenis

Kelamin

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

SD Negeri 3 Getas SD Negeri Tlogowungu

Jumlah Siswa Presentase % Jumlah Siswa Presentase %

Laki-laki 13 54,2% 12 57,1 %

Perempuan 11 45,8% 9 42,9%

Jumlah 24 100% 21 100%

Dari tabel 3.1 menunjukkan subyek penelitian pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Pada kelas ekperimen yaitu SD Negeri 3 Getas, subjek penelitiannya

berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Pada

kelas kontrol yaitu SD Negeri Tlogowungu, subjek penelitiannya berjumlah 21 siswa

yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Jadi jumlah keseluruan

subyek penelitian sebanyak 45 siswa.

Dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif yang bertujuan untuk

memberikan memberikan gambaran data tentang jumlah data, nilai minimum, nilai

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

32

maksimum, mean, dan standar deviasi. Analisis deskriptif merupakan analisis yang

digunakan dalam sebuah penelitian untuk mengambarkan sebuah data yang telah

dikumpulkan. Berikut ini merupakan hasil dari analisis diskriptif dari kelas

eksperimen dan kelas kontrol yang di sajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2

Deskriptif Statistik Pra Penelitian Mata Pelajaran IPS SD Negeri 03 Getas dan

SD Negeri Tlogowungu Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung

Tahun Pelajaran 2013/2014

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Eksperimen 24 40 60 50.42 6.580

Control 21 40 90 57.38 11.360

Valid N (listwise) 21

Untuk mengetahui keadaan awal pada kedua sekolah yang akan digunakan

sebagai penelitian maka dilakukan uji kesetaraan. Uji kesetaraan ini berfungsi untuk

mengukur tingkat kemampuan dari kedua sekolah tersebut. Perolehan data yang akan

digunakan untuk menguji kesetaraan diperoleh dari hasil belajar siswa sebelum

mendapatkan sebuah perlakuan. Untuk memperoleh alat ukur yang akan digunakan

dalam uji kesetaraan yang valid maka, soal yang akan digunakan dalam uji

kesetaraan harus valid dan reliabel dan diuji di sekolah lain terlebih dahulu.

Kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji normalitas dan homogenitas pada kedua

kelas yang akan dijadikan subyek penelitian.

Uji normalitas digunakan untuk menguji normal atau tidaknya selebaran data

yang akan dianalisis sedangkan uji Homogenitas bertujuan untuk mengetahui

populasi yang dari kedua kelompok tersebut berasal dari kelompok yang homogen.

Pada uji normalitas dibantu menggunakan Kolmogorov-Smirnov yang terdapat dalam

SPSS Statistics. Kriteria pengujian normalitas dengan bantuan Kolmogorov-Smirnov

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

33

apabila signifikansi hasil perhitungan > 0,05 maka selebaran tersebut berdistribusi

normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 3.3

Hasil uji Normalitas Pra-Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan selebaran data dinyatakan

berdistribusi normal apabila signifikansi >0,05. Dari tabel 3.2 menunjukkan bahwa

signifikansi pada Kolmogorov-Smirnov test pada kelas eksperimen sebesar 0,216 dan

pada kelas kontrol sebesar 0,102 Kedua kelas tersebut menunjukkan bahwa

signifikansi uji normalitas > 0.05 maka dari itu dapat dinyatakan berdistribusi normal.

Berdasakan analisis uji normalitas pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol dapat disajikan dalam grafik berikut:

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

eksperimen kontrol

N 24 21

Normal Parametersa,,b

Mean 50.42 57.38

Std. Deviation 6.580 11.360

Most Extreme Differences Absolute .215 .266

Positive .128 .266

Negative -.215 -.163

Kolmogorov-Smirnov Z 1.055 1.219

Asymp. Sig. (2-tailed) .216 .102

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

34

Gambar 3.2 : Grafik Uji Normalitas Skor Hasil Belajar Kelompok eksperimen

Gambar 3.3: Grafik Uji Normalitas Skor Hasil Belajar Kelompok Kontrol

Uji homogenitas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah

kedua kelas yang akan dijadikan subyek penelitian berasal dari kelompok yang

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

35

homogen atau tidak. Pada penelitian ini data yang akan di gunakan untuk menguji

homogenitas kedua kelompok tersebut berupa nilai yang berasal dari pemberian tes

sebelum penelitian untuk mengukur kesetaraan. Kelas eksperimen dan kelas kontrol

dinyatakan homogen apabila signifikansinya > 0,05 dan dinyatakan tidak homogen

apabila siknifikansinya < 0,05. Uji Homogenitas dalam penelitian ini menggunakan

One Way-Anova pada SPSS 17.0. Berikut ini merupakan tabel hasil dari homogenitas

kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Tabel 3.4

Hasil uji Homogenitas Pra-Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

nilai pretest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.975 1 43 .167

Dari tabel 3.3 menunjukkan bahwa siknifikansi uji homogenitas sebesar

0,167. Berdasarkan kriteria bahwa kelompok dinyatakan homogen apabila

signifikansinya > 0,05. Berdasarkan tabel 3.3 dapat dapat diperoleh hasil bahwa

0,167 > 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut yaitu kelas

eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berasal dari kelompok yang homogen. Maka

dari itu penelitian dapat di lakukan

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 jenis

yaitu tekhnik nontes dan tehnik tes, Teknik nontes berupa pengamatan langsung atau

observasi sedangkan teknik tes berupa tes tertulis. Tehnik tersebut bertujuan untuk

mendapatkan data-data yang di perlukan dalam penelitian. Data-data yang di peroleh

berupa data nilai dan data hasil belajar siswa .

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

36

3.4.1.1 Observasi

Pada tahap ini penulis akan melakukan pengamatan langsung di SD Negeri 3

Getas dan SD Negeri Tlogowungu. Selain untuk mengetahui masalah apa yang terjadi

pada kedua SD tersebut teknik Observasi digunakan untuk melihat jumlah siswa,

teknik ini juga berperan untuk mengetahui keadaan pada kedua SD tersebut dalam

kegiatan pembelajaran telah menerapkan model-model pembelajaran yang inovatif

atau belum, Kemampuan guru dalam mengajar, media yang digunakan guru,

implementasi RPP yang telah disusun dalam pembelajaran.

3.4.1.2 Tes

Teknik tes berfungsi untuk mengetahui data yang berupa hasil belajar siswa

pada siswa kelas 5 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan sebuat treatmen (perlakuan).

Setelah diberikan perlakuan dengan penggunaan model pembelajaran talking stick

dan Team game tournamen maka akan dilakukan posttes untuk mengetahui hasil

belajarnya.

Soal tes yang di gunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa berupa pilihan

ganda dengan jumlah soal 20. Sebelum dilakukan tes, soal yang akan digunakan

sebagai posttes harus sesuai dengan indikator pada Standar kompetensi yang dipilih

dalam penelitian dan diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnnya.

3.4.2 Instrumen pengumpulan data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan pembuatan kisi-kisi tindakan guru. Pada tahap observasi kisi-kisi ini berguna

untuk mengukur penguasaan guru dalam mengimplementasikan RPP apakah langkah-

langkah penggunaan model pembelajaran talking stick dan team game taurnamen

sudah dilaksanakan dengan benar. Soal tes berbentuk pilihan ganda yang digunakan

untuk mengetahui data tes hasil belajar

.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

37

3.4.2.1 Instrumen Observasi

Instrumen non tes dalam penelitian ini berupa lembar observasi yang berisi

tentang kisi-kisi tindakan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Lembar observasi

guru tersebut berfungsi untuk mengobservasi guru dalam mengimplementasikan

langkah-langkah kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPS menggunakan

model pembelajaran talking stick pada kelas eksperimen dan model pembelajaran

team game tournamen pada kelas kontrol. Kisi-kisi observasi langkah pembelajaran

terdapat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Lembar Observasi Dengan Penggunaan Model Pembelajaran Talking

Stick Pada Kelas Eksperimen Di SD Negeri 3 Getas

Kegiatan Pembelajaran Tindakan Guru

Tahap Persiapan Guru dalam keadaan siap untuk memulai pelajaran.

Guru mengawali pembelajaran dengan doa.

Guru Melakukan Presensi.

Guru mengamati kesiapan siswa dalam mengikuti

pelajaran.

Kegiatan Awal

Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan

melakukan apresepsi.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran.

Guru menunjukkan penguasaan materi.

Guru memberikan kesempatan untuk siswa bertanya.

Guru membagi kelas dalam sebuah kelompok.

Kegiatan Inti

Guru memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

38

membaca kembali materi yang di ajarkan.

Guru memberikan kesempatan untuk berdiskusi.

Guru membacakan aturan model pembelajaran talking

stick.

Guru membenarkan jawaban dari siswa apabila terjadi

kesalahan.

Guru memberikan penghargaan untuk siswa yang berhasil

menjawab pertanyaan.

Kegiatan Akhir

Kegiatan Akhir Guru meluruskan kesalahpahaman siswa.

Guru memberikan kesimpulan.

Guru melakukan evaluasi.

Penutup Guru menutup pelajaran dengan doa.

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Lembar Observasi Dengan Penggunaan Model Pembelajaran Team

Game Tournamen Pada Kelas Kontrol Di SD Negeri Tlogowungu

Kegiatan Pembelajaran Tindakan Guru

Tahap Persiapan Guru tampak siap dalam mengajar .

Guru mengawali pembelajaran dengan doa.

Guru melakukan presensi.

Guru memeriksa kesiapan siawa dalam sebelum pelajaran

dimulai baik mental maupun fisik.

Kegiatan Awal

Guru melakukan apresepsi untuk memancing semangat

siswa mengikuti KBM.

Guru memotivasi siswa.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

39

Guru menunjukkan penguasaan terhadap materi yang di

sampaikan.

Guru membagi kelas dalam kelompok yang homogen.

Guru membacakan aturan permainan yang akan

dilaksanakan.

Guru memberikan kesempatan sebesar-besarnya untuk

siswa dalam berperan aktif dalam kelompoknya.

Guru memberikan sebuah penghargaan bagi team yang

menang dalam permainan.

Kegiatan Akhir Guru meluruskan kesalahpahaman yang terjadi pada siswa

tentang materi yang telah disampaikan.

Guru menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.

Guru melakukan kegiatan evaluasi.

Penutup Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan doa.

3.4.2.2 Instrumen Tes

Instrumen tes yang diberikan dalam penelitian ini adalah tes formal yang

berupa soal pilihan ganda. Hasil dari tes formal berupa hasil belajar siswa baik

sebelum melakukan penelitian maupun sesudah diberikan perlakuan. Supaya

intrumen tes yang dibuat dapat dikategorikan sebagai soal tes yang baik maka dalam

penyusunannya harus memenuhi langkah-langkah pembuatan soal pilihan ganda yang

baik. Soal yang digunakan sebelum melakukan penelitian untuk menguji kesetaraan

maupun soal yang akan digunakan untuk mengetahui hasil belajar setelah perlakuan

pertama, dilakukan penyusunan kisi-kisi soal, kedua melakukan uji coba intrumen di

sekolah lain, ketiga uji validitas dan uji reliabilitas.

Untuk menyusun kisi-kisi langkah-langkah yang dilakukan adalah

menentukan SK dan KD terlebih dahulu. Kemudian pembuatan kisi-kisi dilakukan

berdasarkan SK dan KD yang telah ditetapkan yaitu:

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

40

SK : Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

KD : Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan indonesia

Kisi-kisi intrumen sebelum pra penelitian dan intrumen posttes untuk

mengukur ketercapaian hasil belajar IPS pada siswa kelas 5 SD Negeri 3 Getas dan

SD Negeri Tlogowungu Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 adalah sebagai

berikut:

a. Kisi-kisi soal pra penelitian ( uji kesetaraan)

SK : Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

KD: Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada pada penjajah

Belanda

Tabel 3.7

Kisi-kisi soal pra penelitian

sebelum Uji Validitas

No Indikator Butir Soal Jumlah Soal

1 mendiskripsikan sebab jatuhnya

daerah-daerah nusantara ke dalam

kekuasaan pemerintah Belanda

1,11,13,14,15

23,24

7

2 Mendiskripsikan tokoh-tokoh

pemerintah belanda

2,3,4,5, 25 5

3 Menyebutkan tokoh-tokoh yang

melakukan perlawanan terhadap

belanda

6,

,8,10,16,17,18,

20,22

8

4 Menyebutkan perjuangan para

tokoh daerah dalam upaya

mengusir penjajah Belanda

7,9,21, 3

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

41

b. Kisi-kisi soal posttes

SK : Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

KD : Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan indonesia.

Tabel 3.8

Kisi-kisi soal posttes

sebelum uji validitas

No Indikator Butir Soal Jumlah Soal

1 Menyebutkan tokoh dalam

memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia.

3,6,13,15,24,29 6

2 Mendiskripsikan tokoh-tokoh dalam

memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia

8,9,14,27,28, 5

3 Menjelaskan peristiwa penting yang

terjadi menjelang proklamasi

kemerdekaan

1,4,11,12,17,21,

23,25

8

4 Menyebutkan jasa dan peranan tokoh

dalam perjuangan mempersiapkan

memprokmasikan kemerdekaan

2,5,7, 10,18,19,20, 7

5 menyebutkan contoh-contoh sikap

menghargai jasa-jasa para tokoh

perjuangan kemerdekaan indonesia.

16,22,26,30 4

3.5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen

3.5.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesalahan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid mempunyai validitas

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

42

tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah

(Arikunto, 2010).

Dalam penelitian ini uji validitas soal pra penelitian maupun soal posttes di uji

cobakan terlebih dahulu di SD Negeri Sidorejo Lor 5 dengan jumlah 34 siswa.

Berdasarkan hasil uji coba instrument kemudian dilakukan uji validitas dan

reliabilitas dengan bantuan SPSS Statistics 17.0 menggunakan coreccted item total

correlation. Surapranata (2009:59) koefisien korelasi dibagi dalam lima bagian

seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.9

Koefisien Korelasi Product Moment

Angka Korelasi Makna

0.800 - 1.000 Sangat tinggi

0.600 - 0.800 Tinggi

0.400 - 0.600 Cukup

0.200 - 0.400 Rendah

0.000 - 0.200 Sangat rendah

Menurut Azwar dalam Priyatno (2010:90) batas kriteria koefisien minimal 0,30

tapi jika jumlah item belum mencukupi bisa menurunkan batas kriteria minimal

menjadi 0,20 tetapi menurunkan batas kriteria dibawah 0,20 sangat tidak disarankan.

Dengan demikian maka validitas yang di gunakan dalam penelitian ini seperti yang

telah dijelaskan oleh surapranata yang mengatakan bahwa suatu item instrument

dinyatakan valid apabila coreccted item total correlation > 0,2. Item instrument

dinyatakan tidak valid apabila coreccted item total correlation < 0,2.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

43

Tabel 3.10

Kisi-kisi soal pra penelitian

Sesudah Uji Validitas

No Indikator Butir Soal Soal Tidak Valid

1 Mendiskripsikan sebab jatuhnya

daerah-daerah nusantara ke dalam

kekuasaan pemerintah Belanda.

1,11,13,14,15

23,24

13,14

2 Mendiskripsikan tokoh-tokoh

pemerintah belanda.

2,3,4,5, 25 2

3 Menyebutkan tokoh-tokoh yang

melakukan perlawanan terhadap

belanda.

6,8,10,16,17,18,

20,22

0

4 Menyebutkan perjuangan para

tokoh daerah dalam upaya

mengusir penjajah Belanda.

7,9,21, 9,21

Tabel 3.11

Kisi-kisi soal post test penelitian

Sesudah Uji Validitas

No Indikator Butir Soal Soal Tidak Valid

1 Menyebutkan tokoh dalam

memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia.

3,6,13,15,24,29 3,13,15

2 Mendiskripsikan tokoh-tokoh dalam

memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia

8,9,14,27,28, 0

3 Menjelaskan peristiwa penting yang 1,4,11,12,17,21, 11,12,21,25

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

44

terjadi menjelang proklamasi

kemerdekaan

23,25

4 Menyebutkan jasa dan peranan tokoh

dalam perjuangan mempersiapkan

memprokmasikan kemerdekaan

2,5,7,

10,18,19,20,

19,20

5 menyebutkan contoh-contoh sikap

menghargai jasa-jasa para tokoh

perjuangan kemerdekaan indonesia.

16,22,26,30 0

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah

variabel bentukkan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing-masing

indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Reliabilitas

menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik

(Arikunto, 2010 : 221).

Menurut Sekaran dalam Priyatno (2010:98) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah

kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Dibawah ini

merupakan tabel reliabilitas yang telah diolah dengan bantuan SPSS Statistics 17.0

pengukuran uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Croncbrach Alpha . Di

bawah ini adalah hasil dari uji Reliabilitas instrument.

Tabel 3.12

Uji Reliabilitas Instrumen Pra Penelitian

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.778 25

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

45

Tabel 3.13

Uji Reliabilitas Instrumen Post Tes

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.822 30

Dari hasil uji Reliabilitas instrument kesetaraan yang telah dilakukan peneliti

menunjukan bahwa reliabilitas dapat diterima karena Alpha lebih dari 0,7 yaitu

sebesar 0,778 dan pada instrument post test yang di gunakan untuk penelitian sebesar

0,822. Maka dari itu karena intrumen yang digunakan valid dan reliabel maka

intrumen dapat digunakan dalam penelitian

3.6 Teknik Analisis data

Analisis hasil penelitian berupa uji normalitas, uji homogenitas, analisis

deskriptif, dan uji hipotesis. Teknis analisis data menggunakan program SPSS

statistic 17.0 for windows.

3.6.1 Analisis Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran

data. Analisis uji normalitas data dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test,

jika output α > 0,05 maka data berdestribusi normal dan jika output α < 0,05 maka

data tidak berdestribusi normal.

3.6.2 Analisis Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui sama atau tidaknya varian

populasi data. Sebagai kriteria pengujian, jika jika hasil >0,05 berarti variansi pada

tiap kelompok sama (homogen) dan jika hasil >0,05 berarti variansi pada tiap

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

46

kelompok tidak sama Jika kedua kelompok memiliki varian yang sama maka kedua

kelompok tersebut homogen.

3.6.3 Analisis Deskriptif

Dalam penelitian ini analisis deskriptif memberikan gambaran data tentang

jumlah data, nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi.

Analisis deskriptif merupakan analisis yang digunakan dalam sebuah

penelitian untuk mengambarkan sebuah data yang telah dikumpulkan.

3.6.4 Uji Hipotesis dengan Uji T Test

Uji hipotesis merupakan sebuah uji yang digunakan untuk mengetahui

seberapa besar perbedaan yang ada dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji

hipotesis juga merupakan jawaban sementara untuk menjawab permasalahan masalah

yang ada dalam rumusan masalah. Dalam penelitian ini terdapat 2 hipotesis yaitu nol

hipotesis (H0) yang menyatakan tidak terdapat perbedaan pengaruh terhadap hasil

belajar siswa dengan diterapkannya model pembelajaran talking stick dan team game

tournament pada mata pelajaran IPS kelas V di SDN Getas 3 dan SD Negeri

Telogowunggu. Serta Hipotesis kerja (Ha) yang menyatakan terdapat perbedaan

pengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan diterapkannya model pembelajaran

talking stick dan team game tournament pada mata pelajaran IPS kelas V di SDN

Getas 3 dan SD Negeri Telogowunggu. Maka dapat dirumuskan hipotesis

penelitiannya yaitu :

OX1 = OX2 maka Ho diterima dan Ha ditolak

OX1 ≠ OX2 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Keterangan:

H0: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran

talking stick dan team game tournament terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPS kelas V di SDN Getas 3 dan SD Negeri Telogowunggu.

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7928/4/T1... · 27 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .

47

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran talking stick

dan team game tournament terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran

IPS kelas V di SDN Getas 3 dan SD Negeri Telogowunggu.

Kriteria pengujian hipotesisnya apabila thitung ≤ ttabel dan sig. (2-tailed) >α 0,05

maka H0 diterima dan Ha ditolak. Akan tetapi apabila thitung ≥ ttabel dan sig. (2-tailed) <

α 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.