BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.ub.ac.id/5379/4/4. BAB III.pdf · 3.1...

14
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, pendekatan penelitian merupakan suatu cara yang diperlukan untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Pendekatan penelitian kualitatif sering juga disebut sebagai pendekatan penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). 1 Menurut Cresswell pendekatan kualitatif dapat dimulai dengan asumsi penggunaan kerangka penafsiran/teoritis yang membentuk atau mempengaruhi studi tentang permasalahan riset yang terkait dengan makna yang dikenakan oleh individu atau kelompok pada suatu permasalahan sosial atau manusia. 2 Pendekatan Kualitatif ini secara spesifik lebih diarahkan pada penggunaan metode studi kasus. Sebagaimana pendapat Lincoln dan Guba dalam buku Sayekti Pujaswarno yang menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif dapat juga disebut dengan case studi ataupun qualitative, yaitu penelitian yang mendalam dan mendetail tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan subjek penelitian. 3 1 Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif, dan RND, Bandung: PT Alfabeta, hlm 2. 2 John W. Cresswell, Penelitian Kualitatif dan Desain Riset Memilih Diantara Lima Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2015. Hlm 2. 3 Sayekti Pujosuwarno. 1992. Penulisan Usulan dan Laporan Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Lemlit IKIP Yogyakarta

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.ub.ac.id/5379/4/4. BAB III.pdf · 3.1...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.ub.ac.id/5379/4/4. BAB III.pdf · 3.1 Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, pendekatan penelitian merupakan

1

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian, pendekatan penelitian merupakan

suatu cara yang diperlukan untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan

dengan masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini pendekatan yang

digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Pendekatan penelitian

kualitatif sering juga disebut sebagai pendekatan penelitian naturalistik karena

penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting).1

Menurut Cresswell pendekatan kualitatif dapat dimulai dengan asumsi

penggunaan kerangka penafsiran/teoritis yang membentuk atau mempengaruhi

studi tentang permasalahan riset yang terkait dengan makna yang dikenakan oleh

individu atau kelompok pada suatu permasalahan sosial atau manusia.2

Pendekatan Kualitatif ini secara spesifik lebih diarahkan pada penggunaan

metode studi kasus. Sebagaimana pendapat Lincoln dan Guba dalam buku Sayekti

Pujaswarno yang menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif dapat juga disebut

dengan case studi ataupun qualitative, yaitu penelitian yang mendalam dan

mendetail tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan subjek penelitian.3

1 Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif, dan RND, Bandung: PT Alfabeta, hlm

2. 2 John W. Cresswell, Penelitian Kualitatif dan Desain Riset Memilih Diantara Lima Pendekatan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2015. Hlm 2. 3 Sayekti Pujosuwarno. 1992. Penulisan Usulan dan Laporan Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:

Lemlit IKIP Yogyakarta

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.ub.ac.id/5379/4/4. BAB III.pdf · 3.1 Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, pendekatan penelitian merupakan

2

Robert K. Yin menjelaskan secara umum bahwa studi kasus merupakan

strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan

dengan “How” atau “Why”. Sebagai salah satu metode penelitian, studi kasus

berkaitan dengan strategi yang menekankan adanya pertanyaan bagaimana dan

mengapa karena peneliti memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-

peristiwa masa kini yang akan diselidiki dengan fenomena masa kini.4

Sedangkan Cresswell mendefinisikan studi kasus merupakan fokus

terhadap kasus tertentu yang kemudian mendorong peneliti untuk mencari suatu

kasus untuk dianalisis terkait dengan mitos tersebut atau yang terjadi di lokasi

penelitian.5 Lokasi penelitian yang diteliti disini adalah Desa Adat Kemiren dan

Desa Adat Bakungan di Kabupaten Banyuwangi.

Dalam penggunaan metode studi kasus, kita mampu mendapatkan serta

menghadapi kritik-kritik tradisional tertentu terhadap metode atau tipe pilihannya

dengan cara peneliti harus memusatkan perhatian pada aspek pendesainan dan

penyelenggaraan.6 Menurut Lincoln dan Guba dalam buku Dedy Mulyana

mengatakan bahwa penggunaan studi kasus dalam pendekatan kualitatif memiliki

beberapa keuntungan yaitu : 7

1. Studi kasus dapat menyajikan pandangan dari subjek yang diteliti.

2. Studi kasus menyajikan uraian yang menyeluruh yang mirip dengan apa

yang dialami pembaca kehidupan sehari-hari.

4 Robert K. Yin,1995 Studi Kasus (design dan metode). Ahli bahasa M. Djanzi, PT Grasindo

Perkasa, Jakarta. hlm 1. 5 Op.Cit Cresswell hlm xiii 6 Ibid. 7 Mulyana, Deddy, 2004, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan

Ilmu Soisal Lainnya. Bandung : Remaja Rosdakarya. hlm 201

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.ub.ac.id/5379/4/4. BAB III.pdf · 3.1 Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, pendekatan penelitian merupakan

3

3. Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukkan hubungan

antara peneliti dan responden.

4. Studi kasus dapat memberikan uraian yang mendalam yang diperlukan

bagi penilaian atau transferabilitas.

Penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan penelitian kualitatif

yang dapat digambarkan melalui metode studi kasus dengan tujuan pemecahan

masalah yang ada pada saat ini. Penggunaan metode penelitian kualitatif dengan

metode studi kasus yang dilakukan penulis pada penelitian ini adalah untuk

mengetahui bagaimana perjuangan masyarakat Suku Osing dalam melakukan

Politik Identitas di Kabupaten Banyuwangi. Kasus ini muncul dengan adanya

polemik antara peran pemerintah dalam mengunggulkan pariwisata akan tetapi

tidak mendukung adanya bahasa Osing sebagai bahasa daerah dalam keputusan

Peraturan Gubernur Nomor 19 Tahun 2014.

3.2 Penetapan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian digunakan untuk mendapatkan informasi agar penulis

bisa mendapatkan data dan dapat menunjang terselesainya penelitian tersebut.

Berdasarkan penelitian yang diambil oleh penulis yaitu membahas seputar

permasalahan pada Suku Osing di Kabupaten Banyuwangi, untuk itu penulis

mengambil lokasi penelitian di dua desa adat Suku Osing Kabupaten

Banyuwangi. Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah desa adat

Kemiren dan Bakungan. Mengingat permasalahan dari penelitian ini berstudi

kasus pada dua desa adat tersebut. Desa adat wisata Kemiren dan Bakungan

terletak di Kabupaten Banyuwangi. Letak dari kedua desa tersebut yaitu berada di

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.ub.ac.id/5379/4/4. BAB III.pdf · 3.1 Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, pendekatan penelitian merupakan

4

sekitar 3 km dari pusat kota. Selain di kedua desa adat tersebut, penulis juga

melakukan penelitian ke beberapa instansi pemerintahan yang berkaitan dengan

masalah ini dan dianggap paham dengan permasalahan ini yaitu Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pendidikan, DPRD Kabupaten Banyuwangi,

Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Serta ke beberapa lembaga budayawan yaitu Dewan Kesenian Blambangan

(DKB).

3.3 Fokus Penelitian

Fokus dari penelitian penulis adalah berfokus pada bagaimana politik

identitas diperjuangkan oleh masyarakat Suku Osing dengan adanya polemik

antara peran Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam memperjuangkan keaslian

adat budaya dan wisata sedangkan dalam pengakuan Bahasa Osing pemerintah

masih belum melakukan dukungan. Serta adanya keputusan Pemerintah Provinsi

Jawa Timur yang tidak mengakui Bahasa Osing sebagai bahasa daerah. Maka

penerus bahasa yang nantinya akan melanjutkan warisan keaslian Bahasa Osing

akan punah. Maka yang akan diteliti oleh penulis adalah polemik antara kedua

kasus tersebut. Disisi lain pemerintah mendukung keaslian adat Suku Osing dan

disisi lain pula pemerintah tidak mendukung keaslian Bahasa Osing. Sehingga

bagaimana perjuangan politik identitas yang dilakukan oleh Suku Osing dengan

adanya kedua polemik tersebut.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.ub.ac.id/5379/4/4. BAB III.pdf · 3.1 Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, pendekatan penelitian merupakan

5

Tabel 3.2 Fokus Permasalahan

Fokus Indiktor Metode

Mengetahui perjuangan

yang dilakukan oleh suku

osing dalam

memperjuangkan

keaslian Bahasa Osing

sebagai bahasa daerah.

1. Bentuk penolakan

dari suku osing yang

tidak terima kalau

bahasa osing merupakan

dialek dari bahasa jawa

Metode dalam penelitian

ini menggunakan studi

kasus. Studi kasus dalam

penelitian ini adalah

dikeluarkannya Peraturan

Gubernur No. 5 Tahun

2014 yang tidak

mengakui bahasa osing

sebagai bahasa asli

daerah di jawa timur

yaitu Kabupaten

Banyuwangi.

Sumber : Dikelola Oleh Penulis 2017

3.4 Sumber Data

a. Data Primer

Arikunto menyebutkan bahwa “sumber data primer diperoleh dari hasil

penelitian di lapangan secara langsung dengan pihak-pihak yang mengetahui

persis masalah yang akan dibahas”. Data primer merupakan data yang

dikumpulkan penulis secara langsung dari sumbernya melalui wawancara maupun

observasi.8

b. Data Sekunder

Secara definisi, data sekunder merupakan data yang tidak secara langsung

berhubungan dengan responden yang diteliti serta merupakan data pendukung

8 Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, Bina Aksara. 2002 hlm 107

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.ub.ac.id/5379/4/4. BAB III.pdf · 3.1 Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, pendekatan penelitian merupakan

6

bagi penelitian yang dilakukan. Data sekunder meliputi dokumen, arsip-arsip,

catatan serta laporan dari pihak pendukung penelitian.

3.5 Pemilihan Informan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik purposive sampling

sebagai teknik pemilihan informan. Purposive sampling adalah teknik untuk

menentukan sempel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang

bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif.9

Teknik pemilihan informan secara purposive dipilih oleh penulis karena

peneliti sudah mengetahui secara pasti tentang jumlah populasi penelitiannya dan

mengetahui beberapa informan saja yang bisa dijadikan informan kunci (key

informan).10

Pada penelitian ini, terdapat dua informan yang digunakan dalam

penelitian, yaitu Informan Kunci dan Informan Pendukung. Maka dapat

ditetapkan beberapa informan yang dikelompokkan dalam kategori informan

kunci maupun informan tambahan guna untuk mendukung dan melengkapi data

selama proses penelitian. informan dalam penelitian ini merupakan pihak-pihak

yang mengetahui permasalahan dan dapat memberikan informasi. Informasi yang

dimaksud adalah mengenai seputar permasalahan yang diambil oleh penulis

dalam penelitian. Informan penelitian merupakan hal yang berkaitan dengan

informasi berupa orang yang dapat memberikan informasi secara lengkap yang

terkait dengan penelitian yang diambil oleh penulis. Diantaranya adalah tokoh-

9 Op.Cit Sugiyono hal.87 10 Sugeng Pujileksono. 2015. Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif, Malang:Instrans

Publishing, hlm 115.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.ub.ac.id/5379/4/4. BAB III.pdf · 3.1 Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, pendekatan penelitian merupakan

7

tokoh adat yang memiliki pengetahuan seputar sejarah Osing dan berperan

langsung dalam melakukan penolakan keputusan yang dibuat oleh Gubernur

seputar pemberhentian penggunaan Bahasa Osing dalam mata pelajaran muatan

lokal. Dalam bukunya, Bagong Suyanto mengatakan bahwa informan peneliti

meliputi beberapa macam, yaitu :

a. Informan Kunci (Key Information) yang merupakan mereka yang

mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan

dalam penelitian.

b. Informan Utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi

sosial yang diteliti.

c. Informan Tambahan merupakan mereka yang dapat memberikan informasi

walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti. 11

Namun disini penulis hanya menggunakan dua informan kunci karena sudah

dirasa cukup untuk memenuhi sumber data yang didapat dari informan. Sumber

informan yang dipakai oleh penulis disini adalah Informan Kunci dan Informan

tambahan. Adapun informan kunci dan Informan tambahan yang dipilih oleh

penulis sebagai sumber penelitian adalah :

d. Informan Kunci:

1. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, dipilih

penulis karena dinas tersebut bersangkutan dan membidangi masalah

seputar kebudayaan dan pariwisata di Kota Bnayuwangi, yang

tentunya juga turut mengatasi masalah seputar penghapusan Bahasa

11 Bagong Suyanto. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Prenada

Media. 2005.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.ub.ac.id/5379/4/4. BAB III.pdf · 3.1 Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, pendekatan penelitian merupakan

8

Osing. Peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Aekanu

Hariyano selaku Staff Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

2. DPRD Kabupaten Banyuwangi. Penulis memilih DPRD sebagai

informan karena DPRD merupakan selaku aktor pembuat kebijakan

dan pengesahan perda Nomor 5 Tahun 2007. Disini penulis melakukan

wawancara dengan Bapak Heri Sugiarto selaku anggota DPRD

Kabupaten Banyuwangi Komisi I (pemerintahan).

3. Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Penulis memilih

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi karena pemerintah Banyuwangi

merupakan pusat pemerintahan di Banyuwangi yang berperan dalam

mengupayakan keaslian daerah Kabupaten Banyuwangi khususnya

dalam bahasa. Disini penulis melakukan wawancara dengan Ibu Umi

Sulistiyowati selaku Staff Bagian Hukum Pemerintah Kabupaten

Banyuwangi.

4. Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Penulis memilih Pemerintah Provinsi

Jawa Timur karena dalam kasus penelitian ini, Pemerintah Provinsi

Jawa Timur yang melakukan penghapusan Bahasa Osing sebagai

bahasa daerah dalam kurikulum sekolah. Penulis melakukan

wawancara dengan Bapak Wahyu selaku staff bagian hukum

Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

5. Tokoh Adat Suku Osing. Penulis memilih Tokoh Adat Suku Osing

karena tokoh adat osing merupakan seorang tokoh yang paham akan

sejarah Suku Osing serta mengetahui segala permasalahan yang terjadi

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.ub.ac.id/5379/4/4. BAB III.pdf · 3.1 Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, pendekatan penelitian merupakan

9

pada Suku Osing serta berperan aktif dalam mengatasi permasalahan

yang bersangkutan dengan Suku Osing. Penulis melakukan wawancara

dengan Bapak Suhaimi selaku tokoh adat osing.

6. Tokoh Budayawan Banyuwangi. Penulis memilih Tokoh Budayawan

Banyuwangi karena tokoh budayawan Banyuwangi dianggap mengerti

segala permasalahan yang berkaitan dengan kebudayaan di

Banyuwangi. Penulis melakukan dengan salah satu staff Dewan

Kesenian Blambangan.

7. Kepala Desa Adat Kemiren yaitu Ibu Lilik. Penulis memilih informan

Kepala Desa Adat Kemiren karena Kepala Desa Adat Kemiren

merupakan seseorang yang mengetahui segala hal yang terjadi pada

Desa Adat Kemiren.

8. Kepala Desa Adat Bakungan Bapak Rofik. Penulis memilih informan

Kepala Desa Adat Bakungan karena Kepala Desa Adat Bakungan

merupakan seseorang yang mengetahui segala hal yang terjadi pada

Desa Adat Bakungan.

e. Informan Tambahan.

1. Masayarakat Suku Osing yang tinggal di Desa Kemiren Mas Fikri.

Penulis memilih masyarakat Kemiren karena penelitian ini dilakukan

di Desa Adat Kemiren.

2. Masyarakat Suku Osing yang tinggal di Desa Bakungan Mbak Indah.

Penulis memilih masyarakat Bakungan karena penelitian ini dilakukan

di Desa Adat Bakungan.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.ub.ac.id/5379/4/4. BAB III.pdf · 3.1 Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, pendekatan penelitian merupakan

10

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah faktor terpenting dalam melakukan

sebuah penelitian. Hal ini dikarenakan dapat memudahkan peneliti dalam

memperoleh data yang benar dan akurat. Kemudian nantinya data-data yang

diperoleh akan diolah serta dianalisa sesuai dengan kerangka dari metode

penelitian yang dipakai oleh penulis. Dalam mengumpulkan data penelitian,

penulis menggunakan teknik wawancara, dokumentasi, dan observasi.

3.6.1 Wawancara (Interview)

Wawancara adalah sebuah percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau

lebih guna untuk mendapatkan sumber data. Pihak – pihak yang melakukan

wawancara terdiri dari orang yang melakukan wawancara dengan orang yang

diwawancarai atau narasumber yang dapat memberikan sumber data kepada orang

yang melakukan wawancara. Topik yang dibahas pada saat wawancara adalah

membicarakan seputar kasus yang diteliti oleh penulis yaitu dapat aktor,

kronologis kasus, motivasi, kepedulian, perasaan, dan lain-lain.

Wawancara ini dilaksanakan kepada pihak terkait yang menjadi

narasumber. Sesuai dengan tema dari penelitian yaitu dengan Instansi Pemerintah

Kabupaten Banyuwangi yang terkait, diantaranya adalah Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata yaitu Bapak Aekanu Hatiyano, Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten

Banyuwangi Ibu Umi Sulistiyowati, DPRD Kabupaten Banyuwangi yaitu Heri

Sugiarto, Pemerintah Provinsi Jawa Timur Bapak Wahyu, Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Timur yaitu salah satu staff bagian kurikulum. Kemudian dari pihak

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.ub.ac.id/5379/4/4. BAB III.pdf · 3.1 Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, pendekatan penelitian merupakan

11

Suku Osing yaitu ketua adat dan Kepala Desa Kemiren yaitu Ibu Lilik, kemudian

toko adat Suku Osing yaitu Pak Suhaimi, serta budayawan Banyuwangi yaitu

Dewan Kesenian Blambangan (DKB) yang turun berperan dalam permasalahan

ini sehingga dapat memberikan informasi cukup akurat untuk kelengkapan isi dari

hasil penelitian dari penulis.

3.6.2 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan langkah awal dalam metode pengumpulan data

yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen,

baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat

mendukung dalam proses penulisan.”Hasil penelitian juga akan semakin kredibel

apabila didukung foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada”.12

Maka dapat dikatakan bahwa dokumentasi dapat memengaruhi kredibilitas hasil

penelitian yang dilakukan. Studi Dokumentasi ini digunakan oleh penulis untuk

memperoleh informasi dan data yang berkaitan dengan kasus penghapusan Bahasa

Osing oleh pemerintah provinsi Jawa Timur. Bentuk dokumentasi yang digunakan

oleh penulis disini adalah berupa data-data dalam berita online mengenai berita

dihapusnya Bahasa Osing dari kurikulum sekolah.

3.6.3 Observasi

Metode observasi adalah metode yang menggunakan pengamatan atau

pengindraan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses, atau

perilaku.13 Kelebihan dari riset observasi adalah observer mungkin melihat faktor

relevan yang tidak bisa diamati oleh yang diobservasi. Sedangkan kelemahannya

12 Op.Cit Sugiyono hlm.247 13 Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta, Rajawali Press, 2008. Hlm 52

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.ub.ac.id/5379/4/4. BAB III.pdf · 3.1 Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, pendekatan penelitian merupakan

12

adalah membutuhkan waktu lama, mahal, dan berpotensi tidak representatif.

Dalam hal ini observasi dilakukan melalui pengamatan terhadap kegiatan yang

terjadi di desa adat Kemiren dan Bakungan. Dengan dilakukannya pengamatan

terhadap kedua desa tersebut, diharapkan dapat menemukan jawaban mengenai

kasus dihapusnya Bahasa Osing sebagai bahasa daerah.

3.7 Analisis Data

Analisis data merupakan langkah yang terpenting dalam suatu penelitian.

Data yang telah diperoleh akan dianalisis pada tahap ini sehingga dapat ditarik

kesimpulan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis model Miles and

Huberman. Menurut Miles dan Huberman “mengemukakan bahwa aktivitas

analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus

menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.” Aktivitas analisis data

yaitu : 14

1. Kondensasi Data (Data Reduction)

Kondensasi merupakan sebuah pemilihan, penyederhanaan, dan

transformasi data mentah yang didapat oleh penulis dari lapangan. Kemudian data

tersebut akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah penulis

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui wawancara kemudian data tersebut

dirangkum, dan diseleksi sehingga akan memberikan gambaran yang jelas kepada

14 Op.Cit Sugiyono hlm. 247

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.ub.ac.id/5379/4/4. BAB III.pdf · 3.1 Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, pendekatan penelitian merupakan

13

penulis. Penulis dalam penelitian ini memfokuskan pada pemustaka, khususnya

yang berhubungan dengan kenyamanan membaca.15

2. Penyajian Data (Data Display)

Langkah kedua setelah reduksi data adalah menyajikan data yang dapat

dilakukan dalam bentuk uraian singkat dan yang sering digunakan dalam

penelitian kualitatif yaitu berupa teks yang bersifat naratif. Dalam tahap penyajian

data dimaksudkan untuk memudahkan dalam memahami sesuatu yang terjadi

selain itu rencana kerja selanjutnya dapat tersistematis dengan baik. 16

3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing / verification)

Langkah yang terakhir yaitu penarikan kesimpulan. Artinya, proses yang

dilakukan dengan menarik kesimpulan dan kategori – kategori data yang direduksi

dan disajikan untuk menuju pada kesimpulan akhir sebagai jawaban dari fokus

permasalahan yang diteliti.17

3.8 Teknik Keabsahan Data

Dalam sebuah penelitian juga diperlukan Teknik Kebasahan Data untuk

memastikan apakah data-data yang diperoleh dari penulis benar-benar nyata atau

tidak. Teknik keabsahan yang digunakan oleh penulis adalah Triangulasi Data.

Triangulasi Data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding. Teknik

yang banyak digunakan ialah pemeriksaan terhadap sumber-sumber lainnya.

15 Ibid 16 Ibid. 17 Ibid.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.ub.ac.id/5379/4/4. BAB III.pdf · 3.1 Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, pendekatan penelitian merupakan

14

Menurut Sugiono, Triangulasi data merupakan pengecekan data dari berbagai

sumber dengan berbagai cara serta berbagai waktu pula.18

Terdapat tiga triangulasi dalam keabsahan data yaitu triangulasi sumber,

triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi sumber merupakan uji kredibilitas

data yang dilakukan menggunakan cara pengecekan data yang sudah didapatkan

penulis dari berbagai sumber. Dimana Triangulasi data dalam penelitian ini

dilakukan di Desa Adat Kemiren Desa Adat Bakungan dan di beberapa instansi

pemerintah yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Kantor Pemerintah

Kabupaten Banyuwangi.

18 Op.Cit Sugiyono hlm. 121