BAB III METODE PENELITIAN 3.1.eprints.umm.ac.id/53998/4/BAB 3.pdf · Beton K-550 K-550 K-550 K-450...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1.eprints.umm.ac.id/53998/4/BAB 3.pdf · Beton K-550 K-550 K-550 K-450...
46
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Data Objek Penelitian
Objek yang dijadikan penelitian adalah struktur gedung bertingkat tinggi
berupa bangunan Apartemen Puri Garden.
3.1.1. Lokasi Objek Penelitian
Lokasi objek penelitian berada di Jl. Kembangan Raya No.12A, Jakarta
Barat, Indonesia.
Gambar 3.1. Lokasi Objek Penelitian
Sumber: https://www.google.com/maps
3.1.2. Data Teknis Bangunan
Pada gambar 3.2 merupakan gambar 3D struktural Gedung apartemen Puri
Garden Jakarta.
47
Top Building
+118.15
Lt.31 Roof
Lt.21- Lt.30 Apartment
8 Units Per Floor
Lt. 20 - Refuge Floor
Lt.5-Lt.19 Apartment
8 Units Per Floor
Lt.2- Lt.4 Parking Area
Lt. Mezzanine
Lt. 1 Grounf Floor
(El. ±0.00)
Lt. Bm 2-Lt. Bm 1
Parking Area
Gambar 3.2. Model Struktur Bangunan Sebenarnya
48
Kemudian untuk elevasi tiap lantai disajikan seperti pada tabel 3.1. dan
untuk balok dan kolom disajikan seperti pada tabel 3.2 dan tabel 3.3.
Tabel 3.1. Elevasi Bangunan
Lantai Elevasi No. Lantai Elevasi
1. Basement 2 -6.85 19. Lantai 16 +56.15
2. Basement 1 -3.55 20. Lantai 17 +59.65
3. Lantai 1 -0.00 21. Lantai 18 +63.15
4. Lantai Mezzanine +3.30 22. Lantai 19 +66.65
5. Lantai 2 +6.55 23. Lantai 20 +70.15
6. Lantai 3 +9.85 24. Lantai 21 +75.15
7. Lantai 4 +13.15 25. Lantai 22 +78.65
8. Lantai 5 +17.65 26. Lantai 23 +82.15
9. Lantai 6 +21.15 27. Lantai 24 +85.65
10. Lantai 7 +24.65 28. Lantai 25 +89.15
11. Lantai 8 +28.15 29. Lantai 26 +92.65
12. Lantai 9 +31.65 30. Lantai 27 +96.15
13. Lantai 10 +35.15 31. Lantai 28 +99.65
14. Lantai 11 +38.65 32. Lantai 29 +103.15
15. Lantai 12 +42.15 33. Lantai 30 +106.65
16. Lantai 13 +45.65 34. Lantai 31 +110.15
17. Lantai 14 +49.15 35. Roof (MEP) +113.65
18. Lantai 15 +52.65 36. Roof +118.15
Keterangan
Jumlah bay portal memanjang : 7 dan 9
Jumlah bay portal melintang : 4 dan 6
Panjang Bangunan : 45.66 meter
Lebar Bangunan : 22.60 meter
Mutu Material
Beton : Kolom dan Dinding Geser (ikuti tabel), Balok dan Pelat K-400
Besi Tulangan : BJTP 24 dan BJTD 40
Luas Lahan : 4123.84 m2
Luas Bangunan : 40451.50m2
Jenis Tanah : Tanah Sedang
49
Tabel 3.2. Dimensi Kolom
Tipe B2-GF GF-Lt.4 Lt.4-Lt.5 Lt. 5-
Lt.19
Lt.19-
Lt.22
Lt.22-
Lt. Atap
K1 700x2000 700x1800 700x1800 600x1700 600x1300 600x1300
K2 700x1600 700x1600 700x1600 600x1600 600x1300 600x1300
K3 900x900 900x900 900x900 800x800 700x700 600x600
K4 600x600 600x600 600x600 - - -
K5 500x500 - - - - -
K6 500x900 500x900 500x900 - - -
KC7 D.700 D.700 - - - -
KC7A D.700 D.700 D.700 - - -
K8 600x1000 600x800 600x700 - - -
K9 600x800 600x800 600x800 - - -
K10 400x1000 400x1000 400x1000 - - -
K11 500x900 450x900 450X900 - - -
Beton K-550 K-550 K-550 K-450 K-400 K-400
Tabel 3.3. Dimensi Balok
No. Tipe Dimensi No. Tipe Dimensi
1. BK 600x700 19. BP2 400x120
2. BZ1 500x700 20. BL1 200x620
3. BZ2 500x700 21. BS1 350x700
4. BX1 400x800 22. BS2 350x600
5. B1X 400x700 23. BS3 300x700
6. B1 400x700 24. BS4 300x700
7. B2 400x600 25. BS5 300x600
8. B3 350x700 26. BS6 250x600
9. B4 350x700 27. BSA 350x1200
10. B5 300x600 28. BSB 300x1200
11. B6 300x500 29. BSC 350x1000
12. B7 250x700 30. CBX 400x600
13. B8 250x600 31. CB1 300x700
14. B9 250x500 32. CB2 300x600
15. B10 200x500 33. CB3 300x500
16. B11 200x500 34 CB4 250x600
17. B12 200x400 35. CB5 250x500
18. BP1 400x150 - - -
3.1.3. Gambar Bangunan
Pada bangunan apartemen puri garden memiliki denah struktur seperti
gambar 3.3 s/d gambar 3.12.
50
Gambar 3.3. Denah Struktur Basemen 2
Gambar 3.4. Denah Struktur Basemen 1
51
Gambar 3.5. Denah Struktur Ground Floor
Gambar 3.6. Denah Struktur Mezzanine
52
Gambar 3.7. Denah Struktur Lt. 2-Lt. 4
Gambar 3.8. Denah Struktur Lt. 5
53
Gambar 3.9. Denah Struktur Lt.6-19
Gambar 3.10. Denah Refuge Area
54
Gambar 3.11. Denah Struktur Lt. 21-30
Gambar 3.12. Denah Struktur Lt. Atap
55
3.2. Alur Perencanaan
Dalam melakukan perencanaan konstruksi gedung bertingkat tinggi
menggunakan sistem belt truss memiliki alur perencanaanyang disajikan pada
gambar 3.13.
3.2.1. Studi Literatur
Studi literatur yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. CSI Analysis Reference Manual for SAP200, ETABS, SAFE, and CSiBridge
2017.
b. SNI 1726-2012 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahan Gempa Untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Non Gedung.
c. SNI 1727-2013 tentang Pembebanan Minimum Untuk Perancangan Bangunan
Gedung dan Struktur Lain.
d. SNI 1729-2015 tentang Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural.
e. SNI 2847-2013 tentang Persyaratan Beton Struktural utntuk Bangunan Gedung.
f. Taranath Bungale S., Structural Analysis & Design of Tall Buildings.
3.2.2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan data sekunder dimana data tersebut
diperoleh dari pihak institusi PT. Griksa Cipta.
3.2.3. Permodelan Eksisting
Dalam permodelan struktur eksisting menggunakan data gambar yang
diperoleh saat melakukan tahap pengumpulan data.
3.2.4. Pembebanan
Berdasar SNI 1727-2013, Pembebanan yang diperhitungkan dalam struktur
bangunan ini yaitu:
a. Beban Hidup : beban hunian, beban
b. Beban Mati : beban struktural dan non-struktural
c. Beban Gempa : gaya lateral yang terjadi akibat gempa
56
Gambar 3.13. Diagram Alur Penelitian
57
Perancangan struktur besarnya kapasitas layan yang harus dipertimbangkan
pada kondisi paling kritis berdasar beban yang bekerja pada struktur dengan
kombinasi beban sebagai berikut:
U = 1.2D + 1.0E + 1.0L (52)
U = 0.9D + 1.0E (53)
Keterangan:
D : Beban mati
L : Beban hidup lantai apartemen
E : Beban gempa
3.2.5. Analisa Respon Spektrum
Dalam analisa permodelan struktur eksisting menggunakan program bantu
ETABS untuk mengetahui kerja struktur terhadap respon spektrum.
3.2.6. Testing dan Controlling
Setelah melakukan tes respon spektrum maka di kontrol terhadap driftt ratio
dan driftt storey.
Gambar 3.14. Diagarm Alur Analisa Permodelan Eksisting.
58
3.2.7. Permodelan Modifikasi
Dalam permodelan struktur bangunan ini terdapat penentuan variabel-
variabel yang dibutuhkan yaitu:
Variabel bebas : perletakan belt truss pada bangunan.
Variabel terikat : penggunaan sistem penahan lateral yaitu belt truss.
Variabel kontrol : struktur bangunan non-belt truss.
3.2.8. Preliminary Design Belt truss
Pada tahap ini permodelan modifikasi struktur bangunan dilakukan
beberapa percobaan model menggunakan sistem belt truss dengan program bantu
ETABS yaitu:
a. Struktural model tanpa belt truss (SMN).
b. Struktural model dengan belt truss pada ¾ tinggi bangunan (SMBT1).
c. Struktural model dengan belt truss pada ½ tinggi bangunan (SMBT2).
d. Struktural model dengan belt truss pada ¼ tinggi bangunan (SMBT3).
3.2.9. Pembebanan
Pembebanan yang diperhitungkan dalam struktur modifikasi sama seperti
pada pembebanan yang dijelaskan pada sub bab 3.2.4.
3.2.10. Analisa Respon Spektrum
Dalam analisa permodelan struktur modifikasi menggunakan program
bantu ETABS untuk mengetahui kerja struktur terhadap respon spektrum.
3.2.11. Kontrol Output
Kontrol output adalah memeriksa hasil dari analisa struktur sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku. Pada kontrol output ini memeriksa
simpangan yang terjadi pada struktur disajikan pada gambar 3.15.
59
Gambar 3.15. Diagram Alir Analisa Permodelan Modifikasi.
3.2.12. Redesign
Redesign dilakukan jika diperlukannya perubahan desain modifikasi
struktur karena ketidak kesesuaiannya dengan ketentuan perencanaan dan/atau
peraturan yang berlaku.
3.2.13. Rekapitulasi Output
Rekapitulasi output dilakukan setelah melalui tahap modifikasi dan sudah
melakukan sesuai perencanaan. Kemudian dilakukan perbandingan secara
menyeluruh antara gaya-gaya dalam pada permodelan struktur eksisting dan
modifikasi.
3.2.14. Kesimpulan
Kesimpulan yang diambil dari perencanaan ini adalah membandingkan drift
storey, drift ratio maksimum yang terjadi dan output lainnya antara bangunan non-
belt truss dengan bangunan dengan sistem belt truss. Yang dimana untuk dapat
melihat seberapa kontribusi penggunaan sistem belt truss terhadap struktur dan
memilih permodelan yang paling efektif dari penelitian.