BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1.1 Jenis Eksperimen€¦ · Penelitian ini merupakan penelitian...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1.1 Jenis Eksperimen€¦ · Penelitian ini merupakan penelitian...
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Eksperimen
3.1.1 Jenis Eksperimen
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Bentuk desain yang
digunakan yaitu Quasi-Experimental Desaign (eksperimen semu). Quasi
Experimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit medapatkan
kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono 2011 : 114).
3.1.2 Desain Eksperimen
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control
Group Design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group
design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kontrol tidak
dipilih secara random (Sugiyono 2011 : 116).
Tabel 3.1
Desain Penelitian Eksperimen
Nonequivalent Control Group Design
Keterangan:
X : Perlakuan (penggunaan metode pembelajaran inkuiri)
O₁ : pretest hasil belajar kelas perlakuan eksperimen
O₂ : posttest hasil belajar kelas perlakuan eksperimen
O₃ : pretest hasil belajar kelas kontrol
O₄ : posttest hasil belajar kelas kontrol
O₁ X O₂
..................................
O₃ O₄
22
3.2 Subjek Penelitian
Subjek Penelitian adalah orang yang diminta untuk memberikan
keterangan tentang fakta atau pendapat (Arikunto 2006 : 145). Berdasarkan
penjelasan tersebut, maka penentuan subjek penelitian dalam penelitian ini
digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan secara jelas dan
mendalam. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas III SDN Mlowo Karangtalun 01
dan SDN Mlowo Karangtalun 04. SDN Mlowo Karangtalun 01 merupakan
kelompok eksperimen dimana dalam pembelajaran diberikan perlakuan
(treatment) menggunakan metode inkuiri dengan jumlah siswa 24, sedangakan
SDN Mlowo Karangtalun 04 merupakan kelompok kontrol menggunakan metode
konvensional yaitu metode ceramah dengan jumlah siswa 18.
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.3.1 Variable Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
3.3.1.1 Variabel Independen (variabel bebas)
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya variabel dependen ( terikat) . Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah metode pembelajaran Inkuiri (x) .
3.3.1.2 Variabel Dependen (variabel terikat)
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel independen (bebas). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
dependen adalah hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi bahan pembuat
benda dan kegunaan benda (y) .
23
3.3.2 Definisi Operasional
Definisi operasional pada variabel bebas (x) dalam penelitian ini adalah
metode pembelajaran inkuiri. Metode inkuiri adalah metode yang mampu
menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama
belajar (Mulyasa, 2003:234). Sedangkan batasan untuk variabel dependen (y)
yaitu hasil belajar IPA kelas III.
3.3.2.1 Pengertian Metode Inkuiri
Pembelajaran dengan metode ini merupakan kegiatan pembelajaran yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara sistematis, kritis,
logis dan analiti sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya
dengan penuh percaya diri. Metode inkuiri adalah metode yang mampu
menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama
belajar. Inkuiri menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar yang aktif
(Mulyasa, 2003:234).
3.3.2.2 Pengertian Hasil Belajar
Winkel (2004: 57) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan
perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah
lakunya. Menurut Susanto (2013: 5) bahwa hasil belajar merupakan kemampuan
yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Sedangkan menurut
Dimyanti dan Mujiono (2002: 3) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan
hasil dari suatu interaksi hasil belajar dan tindak mengajar. Maka dari pengertian
hasil belajar diatas sejalan dengan Winkel (2004: 57) bahwa hasil belajar
merupakan perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan
tingkah lakunya.
3.4 Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan
masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan,
24
gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya
yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian
ataupun suatu konsep. Dalam penelitian data berfungsi sebagai bahan sumber
untuk menyusun suatu pendapat, keterangan yang benar, dan keterangan atau
bahan yang dipakai untuk penalaran dan penyelidikan.
3.4.1 Jenis Data
Jenis data menurut jenisnya dibedakan menjadi dua yaitu data kualitatif
dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan
dalam bentuk angka, sedangkan data kuantitatif data yang berbentuk angka atau
bilangan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data kuantitatif. Data ini
dalam penelitian berupa hasil pre-test dan post-test pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Data kuantitatif berfungsi untuk mengetahui jumlah atau
besaran dari sebuah objek yang akan diteliti. Data ini bersifat nyata atau dapat
diterima oleh panca indera sehingga peneliti harus benar-benar jeli dan teliti untuk
mendapatkan keakuratan data dari objek yang akan diteliti.
3.4.2 Sumber Data
Sumber data adalah sumber subjek dari tempat mana data bisa didapatkan.
Jika peneliti memakai kuisioner atau wawancara didalam pengumpulan datanya,
maka sumber data itu dari responden, yakni orang yang menjawab pertanyaan
peneliti, yaitu tertulis ataupun lisan. Sumber data berbentuk responden ini
digunakan didalam penelitian. Peneliti mengumpulkan data dari siswa kelas III
SDN 01 dan SDN 04 Mlowo Karangtalun, guru kelas III SDN 01 dan SDN 04
Mlowo Karangtalun, dan dokumen data. Sumber data di atas akan dijelaskan
sebagai berikut:
3.4.2.1 Siswa Kelas III SDN 01 dan 04 Mlowo Karangtalun
Siswa kelas III SDN 01 dan SDN 04 Mlowo Karangtalun merupakan
sumber data yang digunakan peneliti. Data yang diperoleh dari siswa kelas III
SDN 01 dan SDN 04 Mlowo Karangtalun berupa hasil pre test dan pos test. Data
hasil pre test diperoleh dari hasil tes siswa sebelum memperoleh perlakuan
25
(treatment). Sedangkan data hasil post test diperoleh dari hasil tes siswa setelah
memperoleh perlakuan (treatment).
3.4.2.2 Dokumen
Dokumen yang diperoleh peneliti berupa daftar nilai ulangan IPA terakhir
siswa kelas III Semester II SDN 01 dan SDN 04 Mlowo Karangtalun. Data
tersebut digunakan untuk mengetahui masing-masing tingkat kemampuan siswa.
3.4.3 Tehnik Pengumpulan Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting
demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara
mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Adapun
teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah wawancara, observasi,
dokumentasi dan tes.
3.4.3.1 Wawancara
Wawancara menurut Nazir (1988) adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si
penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan
menggunakan alat yang dinamakan interview guide (paduan wawancara).
Wawancara dibagi menjadi dua jenis yaitu wawancara terstruktur dan wawancata
tidak terstruktur. Wawancara terstruktur yaitu wawancara yang dilaksanakan
secara terencana dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah
dipersiapkan sebelumnya, sedangkan wawancara tidak terstruktur yaitu
wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur . Wawancara tidak struktur ini
digunakan untuk mengetahui jumlah siswa kelas III SDN Mlowo Karangtalun 01
dan SDN 04 Mlowo Karangtalun, metode yang biasanya digunakan dalam
pembelajaran IPA, batas KKM yang digunakan dalam pembelajaran IPA.
3.4.3.2 Observasi
Nasution (dalam Sugiyono 2012) menyatakan bahwa observasi adalah
dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan
26
data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
Dalam penelitian observasi ini peneliti ingin mengamati pada saat pembelajaran.
Observasi berguna untuk mengetahui pembelajaran yang dilaksanakan apakah
memenuhi persyaratan pembelajaran dalam menggunakan metode inkuiri akan
berhasil atau tidak.
3.4.3.3 Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006:158) Dokumentasi adalah mencari dan
mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya. Pada penelitian ini
dokumentasi digunakan untuk memperoleh data jumlah siswa kelas III, nilai
ulangan harian IPA terakhir kelas III Semester I SD Negeri Mlowo Krangtalun 01
dan SDN Mlowo Karangtalun 04.
3.4.3.4 Tes
Tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja dirancang secara sistematis,
untuk mengukur indikator/kompetensi tertentu, dilakukan dengan prosedur
administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik, sehingga hasilnya
relatif ajeg bila dilakukan dalam kondisi yang relatif sama (Naniek Sulistya, dkk,
2012: 142). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk tes yang
digunakan dalam pre test dan post test. Pre-test diberikan sebelum perlakuan
(treatment) sedangkan Post-test dilakukan setelah diberi perlakuan (treatment).
3.5 Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Kisi- kisi Instrumen Observasi
Instrumen observasi dibuat untuk mengamati proses mengajar guru pada
saat melakukan penelitian. Setiap nomor dalam instrumen observasi meliputi
sintak pembelajaran yang sesuai dengan model yang diterapkan. Dalam penelitian
ini terdapat dua lembar observasi. Instrumen observasi yang digunakan untuk
mengamati proses mengajar guru pada kelas eksperimen yang menggunakan
metode inkuiri dan Instrumen observasi yang digunakan untuk mengamati proses
mengajar guru pada kelas kontrol yaitu dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional. Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen observasi:
27
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Observasi metode Inkuiri
No Kegiatan Aspek yang diamati
1. Awal Pembelajaran 1. Berdoa (religius)
2. menyapa peserta dan menanyakan
kabar peserta didik.
3. peserta didik menata dan
membersihkan lingkungan tempat
duduk masing-masing (nilai
menghargai lingkungan).
4. Apersepsi
5. Menyebutkan tujuan pembelajaran.
2. Inti Pembelajaran Perumusan masalah
1. Guru menampilkan berbagai macam
gambar benda.
2. Guru memancing pengetahuan awal
peserta didik untuk mengidentifikasi
bahan pembuat benda berdasarkan
gambar dengan teliti.
Menyusun hipotesis
3. Siswa menjawab dengan percaya diri
tentang bahan pembuat benda pada
gambar.
4. Menampung jawaban sementara yang
diajukan siswa.
5. Meluruskan jawaban dari siswa
Mengumpulkan data
6. Siswa diminta untuk mencari minimal
28
10 bahan pembuat benda (kayu, kaca,
kertas, dan plastik)
7. Memfasilitasi siswa untuk mencari
data
Menganalisis data
8. Membimbing siswa untuk
mengidentifikasi bahan pembuat
benda yang sudah mereka tulis
dibuku.
9. Membimbing siswa untuk menyusun
jawaban.
Menyimpulkan
10. Membimbing dan mengarahkan siswa
melakukan presentasi
11. Membimbing siswa membuat
kesimpulan hasil presentasi siswa.
12. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menemukan suatu
pemahaman melalui contoh yang
dijumpai dikehidupannya.
13. Guru mencocokan hasil dari para
siswa dan meluruskan jawaban yang
telah meraka sampaikan
3. Penutup 1. Guru melakukan refleksi dengan
menanyakan apa yang mereka pelajari
hari ini.
2. Guru mengaitkan materi dengan
mengaplikasikan kegunaan benda-
benda plastik, kertas, kayu, dan kaca.
3. Guru membagikan soal evaluasi.
29
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Observasi Pembelajaran Konvensional
No Kegitan Aspek yang diamati
1. Pendahuluan 1. Melakukan doa Menyapa peserta didik dan
menanyakan kabar mereka.
2. Mengajak peserta didik menyiapkan diri mengikuti
proses
3. Apersepsi
4. Menyebutkan tujuan pembelajaran
2. Inti
Pembelajaran
1. Siswa diberikan soal sebagai soal pretest untuk di
kerjakan
2. Melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai
contoh benda yang terbuat dari kertas, plastik, kaca,
kayu
3. Guru bersama peserta didik melakukan tanya jawab
mengenai kegunaan benda yang terbuat dari
plastik, kertas, kaca, kayu
4. Memberikan contoh benda yang terbuat dari kertas
dan siswa menyebutkan contoh yang lain
5. Guru melakukan tanya jawab mengenai kegunaan
benda yang terbuat dari kertas
6. Menunjukkan benda-benda konkret yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari seperti: gelas, tepak,
koran, sendok, kayu.
7. Peserta didik diminta untuk menunjukan bahan
pembuat benda-benda tersebut. (percaya diri)
8. Peserta didik mendengarkan penjelaskan dari guru
tentang ciri-ciri benda berdasarkan bahan
pembuatnya.
9. Guru mengaitkan ciri-ciri benda dengan kegunaan
30
benda berdasarkan bahan pembuatnya.
10. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk
bertanya mengenai materi.
11. Guru memberikan umpan balik.
12. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan.
3. Penutup 1. Guru melakukan refleksi dengan menanyakan apa
yang mereka pelajari hari ini.
2. Guru mengaitkan materi dengan mengaplikasikan
kegunaan benda-benda plastik, kertas, kayu, dan
kaca.
3. Guru membagikan soal evaluasi
3.5.2 Kisi-kisi instrumen tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes berupa pilihan ganda
untuk mendapatkan data besarnya pengaruh penggunaan metode inkuiri dalam
pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Berikut ini adalah kisi-kisi evaluasi soal pilihan ganda yang akan
digunakan untuk membuat instrument soal evaluasi.
Tabel 3.4
Kisi-kisi soal evaluasi
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Item soal
pilihan
Memahami sifat-
sifat, perubahan
sifat benda dan
kegunaannya
dalam kehidupan
sehari-hari.
Menjelaskan
kegunaan benda
plastik, kayu, kaca
dan kertas.
Mengidentifikasi
berbagai macam
bahan pembuat
benda.
6, 12, 19, 21
Menggolongkan
benda-benda
berdasar bahan
pembuat benda.
4, 10, 11, 13, 18,
22
31
Memberikan contoh
benda-benda yang
terbuat dari kayu,
kertas, kaca, dan
plastik.
1, 14 17, 25
Menyebutkan ciri-
ciri benda yang
terbuat dari kayu,
kertas, kaca, dan
plastik.
2, 3, 5, 7, 8, 9,
24
Menjelaskan
berbagai macam
kegunaan benda
yang terbuat dari
kayu, kertas, kaca,
dan plastik.
15, 16, 20, 23
Jumlah 25
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.6.1 Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel
adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek
yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010: 27). Uji validitas
dilakukan dengan bantuan SPSS 21.0 dengan menggunakan Corrected Item-
Total Correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total
item (nilai r hitung) dibandingkan dengan nilai rtabel. Jika nilai r hitung lebih besar
32
dari nilai rtabel atau nilai r hitung > nilai nilai rtabel, maka item tersebut adalah valid
(Riduwan dan Sunarto, 2012: 353). Pada uji validitas ini,dilakukan di SDN 01
Mlowo Karangtalun kelas 4 dengan jumlah 25 siswa yang mengerjakan sehingga
rtabel adalah 0,398.
Validitas soal dapat dihitung dengan menggunakan bantuan software SPSS
21 yaitu dengan langkah-langkah Analyze- Scale- Relability Analysis kemudian
untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada
output hasil perhitungan yaitu pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Dari
25 item soal, setelah dilakukan penghitungan uji validitas dapat diperoleh hasil
akhir uji validitas seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.5
Hasil Validitas Instrumen Butir Soal
Bentuk
Instrumen
Item Soal Valid Tidak Valid
Pilihan
ganda
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 21,
22, 23, 24, 25
1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11,
12, 13, 15, 16, 17,
18, 19,20, 21, 22, 23,
25
2, 3, 10, 14, 24
Dari 25 soal yang disiapkan terdapat 20 soal yang valid dan 5 soal yang
tidak valid. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka peneliti mengeliminasi soal
berdasarkan indikatornya.
3.6.2 Uji Relialibitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah dianggap baik. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat
diandalkan. Sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama
33
(konsisten) (Riduwan dan Sunarto, 2012: 348). Kaidah untuk menentukan tingkat
reliabilitas menurut Gulford & Frucker, sebagai berikut:
Tabel 3.6
Koefisien Relialibilitas
Nilai Reliabilitas
0,90 ≤... Sangat Reliabel
0,71- 0,89 Reliabel
0,41- 0,70 Cukup Reliabel
0,21- 0,40 Kurang Reliabel
..... ≤ 0,20 Tidak Reliabel
Adapun hasil dari uji reliabilitas adalah :
Tabel 3.7
Berdasarkan tabel 3.7 diketahui Cronbach’s Alpha menunjukkan nilai
0,725. Hal tersebut berarti instrumen soal sudah terbukti reliabel.
3.7 Tehnik Analisis Data
Data yang terkumpul dari hasil pre-test dan post-tes pada kelas kontrol dan
kelas eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Untuk menguji
perbedaan rata-rata menggunakan uji t dengan dibantu SPSS versi 21 for windows
dengan cara Analyze-compore means-independent-sample t-test. Uji t dilakukan
untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata kelompok eksperimen dengan nilai
rata-rata kelompok kontrol, sehingga dapat diketahui model yang paling efektif.
Uji t digunakan dalam penelitian ini adalah uji t jenis independent sample t-test,
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.725 20
34
yaitu untuk membandingkan dua kelompok mean dari dua sampel yang berbeda.
Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu peneliti melakukan uji
prasyarat instrumen penelitian. Uji prasyarat instrumen penelitian adalah syarat
sebelum dilakukan penelitian. Berikut ini adalah beberapa uji prasyarat yang
dilakukan:
3.7.1 Uji Homogenitas Varian
Uji homogenitas digunakan untuk menentukan apakah varian kedua
kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah
data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau
berbeda. Data yang digunakan dalam uji homogenitas adalah nilai pre-test siswa
kelas III mata pelajaran IPA, uji homogenitas ini menggunakan rumus t-test.
Dengan F hitung levene test dan ketentuan probabilitas jika signifikan > 0,05
maka kedua kelas tersebut homogen dengan menggunakan program komputer
SPSS 21 for windows dengan cara Analyze-Compare means-One-Way ANOVA.
3.7.1.1 Uji Homogenitas Nilai Pretset Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan hasil pretest SD
Negeri Mlowo Karangtalun 01 dan SD Negeri Mlowo Karangtalun 04 kelas III.
Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 3.8.
Tabel 3.8
Hasil uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Berdasarkan tabel 3.8 Test of Homogenitas of Variance dapat diketahui
bahwa signifikansi sebesar 0,308. Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai
varian yang sama (homogen).
Test of Homogeneity of Variances
nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.067 1 40 .308
35
3.7.1.2 Uji Homogenitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan hasil nilai posttest SD
Negeri Mlowo Karangtalun 01 dan SD Negeri Mlowo Karangtalun 04 kelas. Hasil
uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 3.9.
Tabel 3.9
Hasil Uji Homogenitas posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Test of Homogeneity of Variances
nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.115 1 40 .737
Berdasarkan tabel 3.9 Test of Homogenitas of Variance dapat diketahui bahwa
signifikansi sebesar 0,737. Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai
varian yang sama (homogen).
3.7.2 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menganalisis data yang digunakan yaitu
menganalisis data nilai siswa dari kedua kelas sampel berdistribusi normal atau
tidak. Pada data yang berdistribusi normal menggunakan statistik parametrik dan
apabila data tidak berdistribusi normal menggunakan statistik nonparametrik. Uji
normalitas ini menggunakan uji Shapiro-Wilk. Instrumen pretest kelas kontrol dan
eksperimen dihitung menggunakan bantuan Software SPSS (Statistical Product
and Service Solutions) versi 21 dengan langkah-langkah Analyze- Descriptive
Statistics- .Eksplore. Hasil uji normalitas pretest dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
36
Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest
Tabel 3.10
Tests of Normality
kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
nilai 1 .194 18 .073 .908 18 .078
2 .214 24 .006 .931 24 .103
a. Lilliefors Significance Correction
Dari tabel 3.10 didapat nilai signifikan pretest kelas eksperimen yaitu
0,103 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai pretest kelas eksperimen
berdistribusi normal, sedangkan kelas kontrol nilai signifikan 0,078 0,05 maka
data dari kelas eksperimen berdistribusi normal.
Hasil Uji Normalitas Nilai Posttest
Tabel 3.11
Tests of Normality
kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
nilai 1 .214 18 .029 .925 18 .160
2 .214 24 .060 .880 24 .080
a. Lilliefors Significance Correction
Dari tabel 3.11 didapat nilai signifikan posttest kelas eksperimen yaitu
0,080 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai posttest kelas eksperimen
berdistribusi normal, sedangkan kelas kontrol nilai signifikan 0,160 0,05 maka
data dari kelas eksperimen berdistribusi normal.
3.7.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Untuk memperoleh soal yang baik juga perlu adanya keseimbangan tingkat
kesukaran soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksud yakni antara soal mudah,
37
sedang, dan sukar jumlahnya proporsional. Soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar (Arikunto, 2007: 207). Oleh karena
itu, diperlukan analisis tingkat kesukaran soal setelah soal diujicobakan. Untuk
mengetahui tingkat kesukaran soal pilihan ganda. Untuk mengetahui tingkat
kesukaran soal, digunakan persamaan berikut:
I = 𝐵
𝑁
Keterangan:
I= Indeks kesukaran
B= banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
N= jumlah siswa peserta tes
Adapun indeks kesukaran soal dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.10
Kategori Tingkat Kesukaran Soal
Nilai F Tingkat Kesukaran
0,00- 0,30 Sukar
0,30- 0,70 Sedang
0,70- 1,00 Mudah
Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal, menunjukkan semua item soal
berada pada tingkat kesukaran yang berbeda. Berikut hasil uji kesukaran soal.
38
Tabel 3.11
Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat Kesukaran Butir Soal
Mudah 2, 4, 5, 7, 8, 10,12,15,18
Sedang 1,3,14,16,17,20
Sulit 6, 9, 11, 19
Jadi dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kesukaran soal merata,
yaitu soal yang sulit, sedang, dan mudah tingkat kesukaran pada soal merata.