BAB III METODE PENELITIAN 3 -...

17
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian eksperimen. Tujuan dari penelitian eksperimen ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar siswa dilihat dari tingkat kemampuan siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dan desain yang dipilih adalah desain pra eksperimen. Menurut Emzir (2014:96) “desain pra eksperimen mengikuti langkah-langkah eksperimen tetapi hanya meneliti kelompok tunggal, tetapi tidak ada perbandingan dengan kelompok lain”. Desain eksperimen yang digunakan adalah desain pra eksperimen dengan kelas tunggal di mana tidak digunakan kelas kontrol atau pun kelas eksperimen. Penelitian ini menggunakan kelas 2 sebagai kelas eksperimen dengan membandingkan hasil belajar IPA berdasarkan kemampuan belajar siswa. Desain pra eksperimen yang dipilih adalah desain satu kelompok pretes-postes (the one group pretest-posttest). O 1 X O 2 O 1 = nilai pretes siswa kelas 2 O 2 = nilai postes siswa kelas 2 X= tingkat kemampuan siswa 3.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. Dalam satu kelas dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan tingkat kemampuan siswa yaitu tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah dengan mengunakan penilaian kognitif, berupa hasil belajar siswa dari kelas 1 sampai kelas 2 yang meliputi nilai ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester. 3.3 Variabel dan Definisi Operasional 3.3.1 Variabel Penelitian

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3 -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15961/3/T1_292011032_BAB... · postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Eksperimen

Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian eksperimen. Tujuan dari

penelitian eksperimen ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh yang

signifikan antara penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery

terhadap hasil belajar siswa dilihat dari tingkat kemampuan siswa.

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dan desain yang dipilih

adalah desain pra eksperimen. Menurut Emzir (2014:96) “desain pra eksperimen

mengikuti langkah-langkah eksperimen tetapi hanya meneliti kelompok tunggal,

tetapi tidak ada perbandingan dengan kelompok lain”. Desain eksperimen yang

digunakan adalah desain pra eksperimen dengan kelas tunggal di mana tidak

digunakan kelas kontrol atau pun kelas eksperimen. Penelitian ini menggunakan

kelas 2 sebagai kelas eksperimen dengan membandingkan hasil belajar IPA

berdasarkan kemampuan belajar siswa. Desain pra eksperimen yang dipilih adalah

desain satu kelompok pretes-postes (the one group pretest-posttest).

O1 X O2

O1= nilai pretes siswa kelas 2

O2= nilai postes siswa kelas 2

X= tingkat kemampuan siswa

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 SD Negeri

Tingkir Tengah 02 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. Dalam satu kelas dibagi

menjadi 3 kelompok berdasarkan tingkat kemampuan siswa yaitu tingkat

kemampuan tinggi, sedang, dan rendah dengan mengunakan penilaian kognitif,

berupa hasil belajar siswa dari kelas 1 sampai kelas 2 yang meliputi nilai ulangan

tengah semester dan ulangan akhir semester.

3.3 Variabel dan Definisi Operasional

3.3.1 Variabel Penelitian

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15961/3/T1_292011032_BAB... · postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa

34

3.3.1.1 Variabel Bebas (Variabel Independen atau Variabel X)

Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi,

yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk

menemukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati. Dalam

penelitian ini variabel X adalah pendekatan saintifik melalui metode discovery.

3.3.1.1 Variabel Terikat (Variabel Dependen atau Variabel Y)

Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk

menentukan adanya pengaruh variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel Y

adalah hasil belajar IPA siswa kelas 2.

3.3.1.2 Variabel Moderator

Variabel moderator adalah faktor-faktor atau aspek yang diukur,

dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah variabel tersebut

mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian

ini variabel moderator adalah tingkat kemampuan siswa.

3.3.2 Definisi Operasional

Pendekatan saintifik melalui metode discovery adalah metode yang

dirancang dengan suatu permasalahan yang telah direkayasa oleh guru untuk

diselesaikan siswa secara berkelompok dan bekerja sama. Dengan pendekatan

saintifik, siswa akan mendapatkan pembelajaran yang bermakna karena siswa

menemukan sendiri jawaban dari persoalan yang disediakan guru. Untuk

mengetahui hasil belajar siswa kelas 2, peneliti menggunakan soal pretes tentang

materi yang sudah dipelajari siswa untuk membandingkan kesesuaian kemampuan

siswa diperoleh berdasarkan nilai UTS dan UAS yang diperoleh siswa. Guru

memberikan soal pretes yang berisikan materi yang telah dipelajari siswa dan soal

postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa kelas 2.

3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

teknik dokumentasi, teknik tes dan teknik observasi. Teknik dokumentasi

digunakan untuk mendapatkan data tentang identitas dari para peserta didik.

Dalam hal ini data yang diperoleh adalah daftar nama dan daftar nilai peserta

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15961/3/T1_292011032_BAB... · postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa

35

didik kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga. Data ini digunakan untuk

mengetahui nilai yang telah diperoleh peserta didik dari kelas 1 sampai kelas 2.

Teknik tes digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa kelas 2

tentang materi yang diajarkan atau diteliti dengan menggunakan pretes dan postes.

Teknik observasi dilakukan untuk memantau jalannya pembelajaran agar sesuai

dengan rencana yang telah dirancang oleh peneliti. Observasi dilakukan peneliti

yang memantau secara langsung proses pembelajaran pada kelas eksperimen. Dari

hasil observasi tersebut dapat diketahui bahwa pembelajaran dapat berjalan

dengan baik dan lancar dan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan saintifik dan metode discovery.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi

dan lembar tes. Untuk lembar observasi dilakukan selama proses kegiatan belajar

mengajar berlangsung yang dilakukan oleh observer sebagai pengamat

pembelajaran. Lembar tes (postes) dilaksanakan setelah pembelajaran

dilaksanakan. Lembar tes digunakan untuk mengetahui perubahan hasil belajar

siswa akibat pembelajaran dengan metode discovery yang difokuskan pada mata

pelajaran IPA.

3.4.2.1 Lembar Observasi

Observasi penggunaan pendekatan saintifik melalui metode discovery

digunakan untuk mengecek kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh

guru dan siswa sudah dilakukan dengan benar dan tepat atau belum sesuai dengan

pendekatan dan metode yang berkaitan dengan penelitian ini. Penyusunan kisi-kisi

lembar observasi berdasarkan pada sintak pendekatan saintifik melalui metode

discovery dalam standar proses. Sintak dan kisi-kisi observasi tindakan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15961/3/T1_292011032_BAB... · postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa

36

Tabel 2

Sintak Pembelajaran Pendekatan Saintifik Melalui Metode Discovery dalam

Standar Proses

No.

Pendekatan

Saintifik melalui

Metode Discovery

Standar Proses Kegiatan Guru

1. Kegiatan Awal 1. Guru mengucapkan salam.

2. Guru melakukan absensi dan

menanyakan kesiapan siswa.

3. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran hari ini.

4. Guru memberi pertanyaan

untuk memancing pengetahuan

awal siswa (motivasi).

2. Mengamati Kegiatan Inti

Eksplorasi

5. Guru membimbing siswa

dalam mengamati objek atau

gambar. (bentuk matahari)

3. Menanya Kegiatan Inti

Elaborasi

6. Stimulation (Stimulasi)

Guru membimbing siswa untuk

fokus dalam pembelajaran

dengan bertanya kepada siswa

tentang materi.

7. Problem Statement

(Identifikasi Masalah)

Guru memberikan rumusan

masalah untuk siswa.

4. Menalar 8. Guru memberi kesempatan

kepada siswa secara

berkelompok untuk mencoba

merumuskan jawaban

sementara atau hipotesis.

5. Mengamati 9. Data Collection (Pengumpulan

Data)

Guru menampilkan gambar

atau alat peraga di depan kelas.

6. Mencoba 10. Data Processing (Pengolahan

Data)

Guru memberikan bimbingan

kepada masing-masing

kelompok dalam menemukan

hal baru.

7. Mengkomunikasi

kan

11. Verification (Pembuktian)

Guru memberikan kesempatan

siswa secara kelompok untuk

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15961/3/T1_292011032_BAB... · postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa

37

menyampaikan hasil

pengamatan di depan kelas.

8. Menalar 12. Generalization (Generalisasi)

Guru membimbing siswa untuk

membuat kesimpulan dari data

yang telah dianalisis.

9. Menarik

Kesimpulan

Kegiatan Inti

Konfirmasi

13. Guru membimbing siswa

membuat kesimpulan

pembelajaran.

10. Mengkomunikasi

kan

Kegiatan Penutup 14. Guru memberikan arahan

kepada siswa dalam

pengaplikasian materi dalam

kehidupan sehari-hari.

Dalam sintak pembelajaran pendekatan saintifik melalui metode discovery

dalam standar proses, pembelajaran saintifik dipadukan dalam langkah-langkah

kegiatan dengan metode discovery pada setiap kegiatan.

Tabel 3

Kisi-Kisi Instrumen Observasi Pendekatan Saintifik Melalui Metode

Discovery

No. Aspek yang Diamati

I Kegiatan Awal

1. mengucapkan salam.

2. melakukan absensi dan menanyakan kesiapan siswa.

3. menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

4. rmemberi pertanyaan untuk memancing pengetahuan awal siswa

(motivasi).

II Kegiatan Inti

A. Eksplorasi

5. membimbing siswa dalam mengamati objek atau gambar. (bentuk

matahari)

6. memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

B. Elaborasi

7. membimbing siswa untuk fokus dalam pembelajaran dengan

bertanya kepada siswa tentang materi.

8. memberikan rumusan masalah untuk siswa.

9. memberi kesempatan kepada siswa secara berkelompok untuk

mencoba merumuskan jawaban sementara atau hipotesis.

10. menampilkan gambar atau alat peraga di depan kelas.

11. memberikan bimbingan kepada masing-masing kelompok dalam

menemukan hal baru.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15961/3/T1_292011032_BAB... · postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa

38

12. memberikan kesempatan siswa secara kelompok untuk

menyampaikan hasil pengamatan di depan kelas.

13. membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari data yang telah

dianalisis.

C. Konfirmasi

14. membimbing siswa membuat kesimpulan pembelajaran.

III. Kegiatan Penutup

15. memberikan uji kompetensi kepada siswa untuk mengetahui

pemahaman siswa tentang materi yang baru saja diajarkan.

16. menutup pelajaran hari ini.

Kisi-kisi lembar observasi merupakan penjabaran dari sintak pembelajaran

saintifik melalui metode discovery dalam standar proses. Kisi-kisi observasi

digunakan dalam penyusunan lembar observasi untuk menilai atau mengecek

langkah-langkah kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) atau belum.

3.4.2.2 Tes Hasil Belajar

Tingkat kemampuan siswa yang didasarkan pada nilai hasil belajar

sebelumnya memiliki rentang nilai pada setiap kelas. Di bawah ini merupakan

tabel kriteria dan skala penilaian tingkat kemampuan siswa.

Tabel 4

Tabel Kriteria dan Skala Penilaian Tingkat Kemampuan Siswa

Kriteria Skala Penilaian

Tingkat

kemampuan

peserta didik

Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah <65

Sebagai dasar pengelompokan kemampuan siswa, digunakan nilai rata-rata

ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester. Dari Tabel 4 dapat dilihat

bahwa tingkat kemampuan siswa dikatakan tinggi apabila nilai siswa 80-100,

sedang apabila nilai siswa 65-79, dan rendah apabila nilai siswa kurang dari 65.

Peneliti menggunakan instrumen dengan teknik tes berbentuk soal pilihan

ganda. Peneliti ingin mengetahui pengaruh yang diakibatkan dari pendekatan

saintifik melalui metode discovery pada mata pelajaran IPA. Untuk mengetahui

pengaruh yang ditimbulkan maka peneliti menggunakan soal pretes dan postes.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15961/3/T1_292011032_BAB... · postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa

39

Tabel 5

Kisi-Kisi Soal Pretes Untuk Menguji Tingkat Kemampuan Siswa Kelas 2

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Bentuk

Soal No. Soal

1. Mengenal

bagian-

bagian

utama

tubuh

hewan

1.1 Mengenal

bagian-

bagian utama

hewan dan

tumbuhan

di sekitar

rumah dan

sekolah

melalui

pengamatan.

1. Menyebutkan

bagian-bagian

tubuh hewan.

Pilihan

Ganda

1, 2, 3, 4,

5, 6, 7

2. Menyebutkan

bagian-bagian

tumbuhan.

8, 9, 10,

11, 12, 13

1.2 Mengidentifi

kasi

perubahan

yang terjadi

pada

pertumbuhan

hewan

(dalam

ukuran) dan

tumbuhan

(dari biji

menjadi

tanaman)

1. Perubahan yang

terjadi pada

perubahan

hewan (dalam

ukuran).

14, 15, 16

2. Perubahan yang

terjadi pada

pertumbuhan

tumbuhan (dari

biji menjadi

tanaman).

17, 18, 19,

20

1.3 Mengidentifi

kasi berbagai

tempat hidup

makhluk

hidup (air,

tanah dan

tempat

lainnya)

1. Memberikan

contoh makhluk

hidup yang

hidup di darat

dan di air.

21, 22, 23,

24, 25

2. Memberikan

contoh tempat

hidup makhluk

hidup.

26, 27, 28,

29, 30

1.4 Mengidentifi

kasi

makhluk

hidup yang

menguntung

1. Menyebutkan

tumbuhan yang

menguntungkan

dan merugikan

bagi manusia.

31, 32, 33,

34

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15961/3/T1_292011032_BAB... · postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa

40

kan dan

membahayak

an.

2. Memberikan

contoh hewan

yang

menguntungkan

dan merugikan

bagi manusia.

35, 36, 37,

38

2. Mengenal

berbagai

bentuk

benda dan

kegunaannya

serta

perubahan

wujud yang

dapat

dialaminya.

2.1 Mengidentifi

kasi ciri–

ciri benda

padat dan

cair yang ada

di

lingkungan

sekitar.

1. Menunjukkan

jenis benda

padat dan cair

dilingkungan

sekitar.

39, 40, 41,

42

2. Membedakan

ciri benda padat

dan cair.

43, 44, 45,

46

2.2 Menunjukka

n perubahan

bentuk dan

wujud

benda

(plastisin/

tanah liat/

adonan

tepung)

akibat dari

kondisi

tertentu.

1. Mengidentifikas

i wujud benda

yang ada

disekitar

lingkungan.

2. Mencari contoh

perubahan

bentuk dan

wujud benda.

47, 48, 49

50, 51, 52,

53

2.3 Mengidentifi

kasi benda-

benda yang

dikenal dan

kegunaannya

melalui

pengamatan.

1. Memberi contoh

kegunaan benda

yang ada

disekitar.

54, 55, 56,

57

Kisi-kisi soal pretes disusun berdasarkan materi yang telah dipelajari siswa

pada kelas 2 semester I. Soal pretes yang disusun harus menyesuaikan indikator

pembelajaran. Pretes diberikan kepada siswa ketika awal pertemuan untuk

mengetahui tingkat kemampuan siswa kelas 2.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15961/3/T1_292011032_BAB... · postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa

41

Tabel 6

Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPA (Postes)

Materi Bentuk Matahari

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Bentuk

Tes No. Soal

4. Memahami

peristiwa alam

dan pengaruh

matahari

dalam

kehidupan

sehari-hari.

4.1 Mengidentifi

kasi

kenampakan

matahari

pada pagi,

siang dan

sore hari.

1. Mengidentifik

asi pergerakan

matahari

ketika terbit

sampai

terbenam.

Pilihan

Ganda

1, 2, 3, 4,

5, 6, 7, 8,

9, 10, 11,

12, 13, 14,

15, 16, 17,

18, 19, 20,

21

2. Menyebutkan

perbedaan

kenampakan

matahari pada

pagi, siang dan

sore.

22, 23, 24,

25

26, 27, 28,

29, 30, 31,

31, 32, 33,

34, 35, 36,

37, 38, 39,

40

Kisi-kisi soal postes disusun berdasarkan materi yang akan dipelajari

siswa. Soal postes yang disusun harus menyesuaikan indikator pembelajaran.

Pemberian postes kepada siswa adalah ketika penelitian selesai dilakukan atau

pada akhir pertemuan.

3.4.2.3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk menguji soal tes yang akan diujikan

menggunakan SPSS 16.0 for windows menggunakan metode Cronbach Alpha

dengan cara pada Menu, klik AnalyzeScaleRelliability Analysis, kemudian

klik tombol Statistics dan pada descriptives for tandai scale if Item Deleted, pada

inter item tandai pada Correlations dan klik Continue atau OK.

Penelitian ini menggunakan validitas berdasarkan kriteria yang dapat

dikelompokkan dengan adanya hubungan skor pada tes dengan skor pada suatu

kriteria. Koefisien validitas hanya memiliki makna apabila mempunyai harga

positif. Menurut Sulistya (2012:344) mengatakan “walaupun semakin tinggi

mendekati angka 1,00 berarti suatu tes semakin valid hasil ukurnya, namun pada

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15961/3/T1_292011032_BAB... · postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa

42

kenyataannya suatu koefisien validitas tidak pernah mencapai angka 1,00”.

Suprapto (2013:107) menyatakan “soal-soal yang ditolak adalah soal-soal yang

koefisien korelasinya lebih kecil dari 0,2 dan yang diterima adalah 0,2 sampai

dengan 1,0”. Suprapto menggarisbawahi butir soal yang memiliki koefisien 0,2

ditolak sedangkan butir soal dengan koefisien diatas 0,2 diterima. Dalam

pengujian validitas menggunakan kelas dengan jumlah siswa 30 orang atau lebih,

sehingga penafsiran validitas yang mendasarkan koefisien korelasi adalah sebagai

berikut:

Tabel 7

Rentang Indeks Validitas

No. Indeks Interpretasi

1. 0,81-1,00 Sangat tinggi

2. 0,61-0,80 Tinggi

3. 0,41-0,60 Cukup

4. 0,21-0,40 Rendah

5. 0,00-0,20 Sangat Rendah

Sumber: Wardani (2012:344)

Untuk mengetahui validitas intrumen soal pretes maka terlebih dahulu

diuji cobakan. Pada 7 Maret 2015 dilakukan uji coba instrumen pretes pada 31

siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Lor 01 Salatiga, setelah selesai uji coba

instrumen pretes dan postes kemudian data hasil pengujian instrumen diolah. Dari

57 soal pilihan ganda setelah dilakukan uji validitas dengan SPSS 16.0 for

windows diperoleh hasil akhir dari uji validitas seperti berikut:

Tabel 8

Hasil Analisis Uji Validitas Soal Pretes

Indikator Bentuk Tes No. Soal Uji Validitas

Valid Tidak Valid

1.1.1 Menyebutkan

bagian-bagian

tubuh hewan.

Pilihan

Ganda

1, 2, 3, 4, 5,

6, 7

7 1, 2, 3, 4, 5,

6

1.1.2 Menyebutkan

bagian-bagian

tumbuhan.

8, 9, 10, 11,

12, 13

- 8, 9, 10, 11,

12, 13

1.2.1 Perubahan yang 14, 15, 16 14, 15 16

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15961/3/T1_292011032_BAB... · postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa

43

terjadi pada

perubahan

hewan (dalam

ukuran).

1.2.2 Perubahan yang

terjadi pada

pertumbuhan

tumbuhan (dari

biji menjadi

tanaman).

17, 18, 19,

20

20

17, 18, 19

1.4.1 Memberikan

contoh makhluk

hidup yang

hidup di darat

dan di air.

21, 22, 23,

24, 25

23 21, 22, 24,

25

1.4.2 Memberikan

contoh tempat

hidup makhluk

hidup.

26, 27, 28,

29, 30

26, 30

27, 28, 29

1.4.1 Menyebutkan

tumbuhan yang

menguntungkan

dan merugikan

bagi manusia.

31, 32, 33,

34

32, 33, 34 31

1.4.2 Memberikan

contoh hewan

yang

menguntungkan

dan merugikan

bagi manusia.

35, 36, 37,

38

36, 37, 38 35

2.1.1 Menunjukkan

jenis benda

padat dan cair

dilingkungan

sekitar.

39, 40, 41,

42

39, 40, 41,

42

-

2.1.2 Membedakan

ciri benda padat

dan cair.

43, 44, 45,

46

43, 44, 45,

46

-

2.2.1 Mengidentifikasi

wujud benda

yang ada

disekitar

lingkungan.

47, 48, 49 47, 48, 49 -

2.2.2 Mencari contoh

perubahan

bentuk dan

50, 51, 52,

53

51, 52, 53 50

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15961/3/T1_292011032_BAB... · postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa

44

wujud benda.

2.3.1 Memberi contoh

kegunaan benda

yang ada

disekitar.

54, 55, 56,

57

54, 55, 57 56

Dari Tabel 8 di atas, 57 soal yang di uji cobakan validitasnya terdapat 30

soal valid dan 27 soal tidak valid.

Uji validitas juga dilakukan untuk menguji instrumen postes dengan diuji

cobakan di kelas 3 SD Negeri Tingkir Lor 01 Salatiga dengan jumlah siswa 36

siswa pada tanggal 7 Maret 2015. Setelah uji coba selesai diperoleh hasil tes

kemudian dapat dilakukan uji validitas soal postes dengan menggunakan SPSS

16.0 for windows. Dari 40 soal pilihan ganda diperoleh hasil akhir pengitungan uji

validitas sebagai berikut:

Tabel 9

Hasil Analisis Uji Validitas Soal Postes

Indikator Bentuk Tes No. Soal Uji Validitas

Valid Tidak Valid

4.1.1 Mengidentifikasi

pergerakan

matahari ketika

terbit sampai

terbenam.

Pilihan

Ganda

1, 2, 3, 4,

5, 6, 7, 8,

9, 10, 11,

12, 13, 14,

15, 16, 17,

18, 19, 20,

21

2, 7, 11,

12, 13, 15,

17, 19, 21

1, 3, 4, 5, 6,

8, 9, 10, 14,

16, 18, 20

4.1.2 Menyebutkan

perbedaan

kenampakan

matahari pada

pagi, siang dan

sore.

22, 23, 24,

25

26, 27, 28,

29, 30, 31,

31, 32, 33,

34, 35, 36,

37, 38, 39,

40

27, 30, 33,

34, 35, 36,

37, 38, 39,

40

22, 23, 24,

25, 26, 28,

29, 31, 32

Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa dari 40 soal yang di uji cobakan

validitasnya terdapat 19 soal valid dan 21 soal tidak valid.

Uji reliabilitas menurut Wardani (2012:344) “kemampuan alat ukur untuk

memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg”. Pengertian reliabilitas

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15961/3/T1_292011032_BAB... · postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa

45

yang paling sederhana adalah kemantapan alat ukur, maksudnya dapat diandalkan

atau memiliki keajegan hasil. Uji reliabilitas juga berfungsi untuk menguji

kesahihan soal tes yang akan diujikan dengan menggunakan SPSS 16.0 for

windows yang caranya sama dengan menggunakan uji validitas. Semakin tinggi

koefisien reliabilitas dalam suatu tes maka makin tinggi pula keajegannya atau

ketepatannya. Berikut adalah koefisien reliabilitas berdasarkan nilai Alfa:

Tabel 10

Rentang Indeks Reliabilitas

No Indeks Interpretasi

1 0,80-1,00 Sangat reliabel

2 <0,80-0,60 Reliabel

3 <0,60-0,40 Cukup reliabel

4 <0,40-0,20 Agak reliabel

5 <0,20 Kurang reliabel

Sumber: Wardani (2012:346)

Untuk menguji reliabilitas instrumen pretes dan postes maka digunakan

data hasil tes pretes dan postes pada kelas uji coba di kelas 2 dan 3 SD Negeri

Tingkir Lor 01 Salatiga. Berikut adalah hasil penghitungan reliabilitas pretes dan

postes dengan bantuan SPSS 16.0 for windows.

Tabel 11

Analisis Hasil Uji Reliabilitas Pretes

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.874 30

Dari tabel di atas, nilai reliabilitas pretes adalah .874 dan jika dilihat

menggunakan rentang indeks reliabilitas menurut Wardani, intepretasi reliabel

diantara 0,80-1,00 yang berarti instrumen soal pretes sangat reliabel.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15961/3/T1_292011032_BAB... · postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa

46

Tabel 12

Analisis Hasil Uji Reliabilitas Postes

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.817 19

Dari tabel di atas, nilai reliabilitas postes adalah .817 dan jika dilihat

menggunakan rentang indeks reliabilitas menurut Wardani, intepretasi reliabel

diantara 0,80-1,00 yang berarti instrumen soal postes sangat reliabel.

3.4.2.4 Tingkat Kesukaran Tes Pilihan Ganda

Tingkat kesukaran suatu soal dinyatakan oleh suatu indeks yang

dinamakan indeks kesukaran soal yang biasanya disimbolkan dengan huruf “P”.

Wardani (2012:228) mengatakan “angka yang menunjukkan proporsi peserta

didik yang menjawab betul suatu butir soal”. Semakin besar tingkat kesukaran

berarti soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat

kesukaran berarti soal itu makin sukar. Indeks tingkat kesukaran dapat dihitung

dengan rumus seperti berikut:

𝑃 =𝐵

𝑁

Dimana

P= jumlah peserta didk yang menjawab benar dibagi dengan jumlah keseluruhan

peserta didik.

B= jumlah peserta didik yang menjawab dengan benar.

N= jumlah peserta didik.

Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat menggunakan tabel

tingkat kesukaran.

Tabel 13

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Soal

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0,00-0,25 Sukar

0,26-0,75 Sedang

0,76-1,00 Mudah

Sumber: Wardani (2012:339)

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15961/3/T1_292011032_BAB... · postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa

47

Pengujian tingkat kesukaran soal tes kemampuan menggunakan rumus

kesukaran soal pada setiap butir soal. Pengujian tingkat kesukaran soal pretes

dilakukan peneliti pada kelas yang memiliki jumlah siswa 31 orang dengan

bentuk soal pilihan ganda. Pengujian tingkat kesukaran soal postes dilakukan

peneliti pada kelas yang memiliki jumlah siswa 36 orang dengan bentuk soal

pilihan ganda. Setelah menggunakan rumus kesukaran soal diperoleh hasil seperti

berikut:

Tabel 14

Hasil Pengukuran Tingkat Kesukaran Soal Pretes dan Postes

Tingkat

Kesukaran

Nomor Soal

Pretes

Persentase Nomor Soal

Postes

Persentase

Sukar - 0% - 0%

Sedang 3, 6, 7, 8, 9,

12, 15,16, 17,

20, 25

36,7% 8, 11,13, 14,

15, 18

31,6%

Mudah 1, 2, 4, 5, 10,

11, 13, 14,

18, 19, 21,

22, 23, 24,

26, 27, 28,

29, 30

63,3% 1, 2, 3, 4, 5,

6, 7, 9, 10,

12, 16, 17, 19

68,4%

Jumlah 30 100% 19 100%

Pada Tabel 14 hasil pengukuran soal pretes pada 30 butir soal diperoleh 11

butir soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 19 butir soal dengan tingkat

kesukaran mudah. Kemudian hasil pengukuran soal postes pada 19 butir soal

diperoleh 6 butir soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 13 butir soal dengan

tingkat kesukaran mudah.

3.4.2.5 Gain

Gain merupakan selisih postes dan pretes. Gain digunakan untuk

menghitung peningkatan kemampuan hasil belajar siswa. Gain digunakan ketika

melakukan penghitungan dengan uji F untuk mengetahui perubahan hasil belajar

berdasarkan tingkat kemampuan siswa.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15961/3/T1_292011032_BAB... · postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa

48

3.5 Analisis Data

Data yang telah terkumpul pada pretes dan postes kemudian dilakukan

pengujian perbedaan rata-rata. Untuk meguji perbedaan rata-rata menggunakan uji

T (Paired Samples T-Test) dan Uji F (ANOVA) dengan bantuan SPSS 16.0 for

windows. Uji T adalah uji untuk mengetahui perbedaan hasil belajar akibat

pengaruh metode pembelajaran discovery dengan menggunakan perbandingan

pretes dan postes. Uji F atau ANOVA adalah uji untuk mengetahui perbedaan

rata-rata tiga kelompok atau lebih dengan menggunakan pretes dan postes. Tiga

kelompok dalam uji F yang digunakan adalah tingkat kemampuan siswa.

Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu peneliti melakukan uji

prasyarat hasil belajar. Uji prasyarat adalah uji yang harus dipenuhi sebelum

melakukan uji T dan uji F. Berikut adalah uji prasyarat yang harus dipenuhi:

3.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji prasyarat untuk menguji rumusan hipotesis.

Penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang

akan dianalisis harus berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan SPSS 16.0 for windows dengan cara Analyze Descriptive

Statistics Explore masukkan variabel pada dependent list Plots

Normality plots with tests Continue. Kriteria signifikan dalam uji normalitas

lebih besar dari 0,05 yang berarti data berdistribusi normal.

3.5.2 Uji Hipotesis

Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Secara statistik, hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai

keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh

dari sampel penelitian. Oleh karena itu dalam statistik yang diuji adalah hipotesis

nol (Ho). Uji hipotesis dilakukan untuk melihat pengaruh penerapan pendekatan

saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA dan pengaruh

penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar

IPA dilihat dari tingkat kemampuan siswa. Analisis hipotesis bertujuan untuk

mengetahui hasil akhir penelitian apakah diterima atau ditolak. Untuk kepentingan

uji hipotesis maka Ha diubah menjadi Ho. Uji hipotesis dalam penelitian

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15961/3/T1_292011032_BAB... · postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa

49

pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar yang

dinyatakan sebagai berikut:

Ho : µ1=µ2 artinya tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan

penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil

belajar IPA siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga.

Ha : µ1≠µ2 artinya terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan

pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA

siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga.

Uji hipotesis dalam penelitian pendekatan saintifik melalui metode

discovery terhadap hasil belajar dilihat dari tingkat kemampuan siswa yang

dinyatakan sebagai berikut:

Ho : µ3=µ4 artinya tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan

penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil

belajar IPA pada berbagai tingkat kemampuan belajar siswa kelas 2 SD

Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga.

Ha : µ3≠µ4 artinya terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan

pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA

pada berbagai tingkat kemampuan belajar siswa kelas 2 SD Negeri

Tingkir Tengah 02 Salatiga.

Pengambilan keputusan hipotesis berdasarkan signifikansi yaitu apabila

signifikansi >0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila signifikansi <0,05

maka Ho ditolak dan Ha diterima.