BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional...
38
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK.
Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas yang
sedang berlangsung kegiatan belajar dan mengajar, atau dalam proses
pembelajaran. PTK timbul atau dilaksanakan karena ada kesenjangan/perbedaan
antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan
terjadi keadaan yang ideal. Jenis penelitian ini menggunakan jenis PTK
kolaborasi. Dalam penelitian ini peneliti tidak berperan sebagai pengajar tetapi
berperan sebagai peneliti dalam perencanaan dan observasi, sedangkan
pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru kelas. Tujuan PTK adalah untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran secara
berkesinambungan, sehingga meningkatkan mutu hasil intruksional,
mengembangkan keterampilan guru, meningkatkan relevansi, meningkatkan
efisiensi, pengelolaan intrksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada
komunitas guru.
3.2 Setting Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri 05 Mulyoharjo Kecamatan Jepara
Kabupaten Jepara. Siswa memiliki latar belakang yang hampir sama, termasuk
keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah serta kemempuan belajar yang
hampir sama juga.
3.3 Subyek Penelitian
Siswa Kelas V SD Negeri 05 Mulyoharjo Jepara Kecamatan Jepara
Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012, dengan jumlah siswa 26 anak,
yang terdiri dari siswa putra 12 anak dan siswa putri 14 anak.
38
39
3.4 Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan. Dari bulan
Februari sampai April. Pada bulan Februari-Maret peneliti mulai melakukan
Penelitian Tindakan Kelas dengan siklus 1. Bulan Maret-April peneliti mulai
melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan siklus 2 pada semester II tahun
ajaran 2011/2012. Mulai bulan April peneliti mulai membuat laporan hasil
penelitian.
3.5 Variabel Penelitian
Variabel yang diselidiki dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil
belajar siswa di kelas V pada mata pelajaran Matematika pokok bahasan
”Pengurangan Pecahan Campuran” dengan menerapkan metode make_a match
untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa di SD Negeri 05
Mulyoharjo Jepara Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara semester II tahun ajaran
2011/2012.
3.5.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat atau unsur yang
mengikat munculnya unsur lain, jadi variabel bebas merupakan gejala yang
sengaja mengikat terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel bebas adalah metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Dalam
penelitian ini variabel bebasnya adalah pengunanaan metode Make A Match yaitu
suatu kegiatan pembelajaran yang memberikan semangat siswa saat kegiatan
belajar yaitu pengurangan pecahan campuran, perkalian dan pembagian bilangan
pecahan.
3.5.2 Variabel Terikat (Y)
Adalah unsur yang diikat oleh adanya variabel yang lain, jadi variabel
terikat merupakan gejala sebagai akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel terikat adalah peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran pengurangan pecahan campuran saat dan setelah proses
pembelajaran dilaksanakan.
40
Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar
siswa dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran
meliputi semangat mengikuti pembelajaran, kedisiplinan siswa, aktif bertanya,
aktif menjawab, kerjasama dalam kelompok, aktif dalam diskusi kelompok,
mengemukakan ide, menyimpulkan hasil kegiatan, dan kreatifitas siswa,
sedangkan hasil belajar adalah mendapatklan nilai rata-rata di atas KKM.
3.6 Metode Penelitian
Model Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan adalah jenis PTK
Kolaborasi yang menggunakan 2 siklus yang terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Di sini peran peneliti bukanlah
sebagai pengajar, namun peneliti berperan dalam perencanaan dan observasi,
sedangkan pelaksana tindakan dilakukan oleh guru kelas yang bersangkutan kelas
V SD Negeri 05 Mulyoharjo Jepara.
3.7 Perencanaan Tindakan
Rencana Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dilaksanakan dengan
II siklus yaitu siklus I dan suklus II dan dalam empat tahap. Yang terdiri dari
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan fefleksi, atau dalam istilah asingnya
plan, act, observe, reflect. Keempat hal tersebut menurut Kemmis dan Taggart
(1992: 66) merupakan daur ulang yang saling berhubungan.
Keempat tahap tersebut secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Perencanaan
Perencanaan dalam penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas, model
ini dipilih sebagai keharusan mahasiswa S1 PGSD UKSW. Adapun teknik
pelaksanaan, dibagi menjadi 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II dalam
penelitian yang dilakukan.
Pada tahap perencanaan ini yang dilakukan adalah sebagai berikut:
o Persiapan dengan minta ijin kepada Kepala Sekolah dan guru kelas V
untuk melakukan observasi dan wawancara kepada guru kelas.
o Mengidentifikasi masalah
41
o Membuat skenario pembelajaran dan menyusun rencana pembelajaran
o Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
o Mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini dilaksanakan kegiatan sesuai dengan skenario pembelajaran
yang telah didesain. Pelaksanaan Tindakan Kelas dilaksanakan dalam 2 siklus
dengan menggunakan penerapan model pembelajaran Make-A Match. Apabila
kegiatan pembelajaran pada siklus I belum berhasil, akan diperbaiki pada siklus
II. Penelitian tindakan kelas ini merupakan implementasi kegiatan pembelajaran
sesuai dengan perencanaan yang ada yaitu model PTK dengan tahapan dan
skenario pembelajaran yang telah didesain sebelumya yaitu dengan menggunakan
pembelajaran Kooperatif. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
yang telah dibuat sebelumnya.
3. Observasi
Observasi melakukan pengamatan terhadap guru dan siswa yang sedang
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi
yang telah disiapkan. Setiap akhir siklus peneliti melakukan observasi mengamati
siswa setelah melakukan pembelajaran, peneliti juga melakukan observasi pada
saat pembelajaran berlangsung. Hasil observasi dari siklus pertama dan kedua
adalah hasil dari penelitian. Hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut:
a. Peneliti mengamati proses perbaikan pembelajaran yang difokuskan pada
kegiatan guru dalam pembelajaran
b. Peneliti mencatat temuan-temuan selama proses pembelajaran yaitu berupa
catatan-catatan anekdot.
c. Untuk siswa yaitu perhatian siswa dalam memahami materi yang
disampaikan, semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan keaktifan
siswa.
d. Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa,
penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian materi, metode,
bimbingan yang diberikan pada siswa dan evaluasi.
42
4. Refleksi
Kegiatan dilaksanakan setelah implementasi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan dilakukan oleh peneliti untuk membahas aktifitas guru
dan siswa, efektifitas penggunaan alat peraga dan metode, serta ketercapaian
indicator yang telah ditetapakan. Refleksi dilakukan dengan pengungkapan hasil
tes, pengamatan, pengungkapan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh guru
selama proses pembelajaran pada siklus I. Jika siklus I telah berhasil akan
dimantapkan dalam siklus II, disamping itu juga membandingkan antara keaktifan
dan hasil belajar dengan kondisi awal dan siklus I.
3.7.1 Penerapan Tahap Pemelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilksanakan dalam 2 siklus perbaikan
pembelajaran yang terdiri dari :
Siklus I
a. Perencanaan
1. Persiapan dengan minta ijin kepada Kepala Sekolah dan guru kelas II
untuk melakukan observasi dan wawancara kepada guru kelas
2. Mengidentifikasi masalah
3. Membuat skenario pembelajaran dan menyusun rencana pembelajaran.
4. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
5. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran untuk melakukan pengamatan.
6. Menyusun lembar observer/guru pendamping peneliti sebagai observer
kedua terhadap guru aktifitas guru kelas selama kegiatan belajar
berlangsung.
7. Penyusunan asesmen yaitu menggunakan tes dan hasil observasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Persiapan
a. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi
(1) Persiapan mengajar, memberi salam, melaksanakan presensi
43
(2) Mengecek persiapan siswa dan mengingatkan cara duduk yang
baik saat membaca dan menulis
(3) Memotivasi siswa dengan menyanyikan sebuah lagu
(4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Penyajian materi pembelajaran
b. Kegiatan Inti
Eksporasi
Dalam kegiatan Eksporasi:
(1) Menunjukkan kartu-kartu yang dibawanya
(2) Bertanya jawab seputar kartu-kartu yang dibawanya
(3) Melalui tanya jawab guru menjelaskan tentang materi
(4) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran make a match
Elaborasi :
Dalam kegiatan Elaborasi guru:
(1) Menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan
(2) Dengan tanya jawab disertai contoh, guru menjelaskan materi
yang disampaikan
(3) Menjelaskan cara permainan make a match (mencari pasangan)
(4) Membagikan kartu soal dan kartu jawaban secara acak kepada
siswa, tiap peserata didik mendapatkan satu kartu
(5) Siswa memikirkan jawaban dari kartu jawaban kemudian
mencari pasangan kartu yang telah mereka dapatkan
(6) Guru memfasilitasi siwa dalam melakukan permainan make a
match (mencari pasangan)
(7) Guru memberikan poin kepada siswa yang dapat mencocokkan
kartu sebelum batas waktu
(8) Guru mengocok kartu-kartu yang berbeda untuk permainan
Make A Match untuk babak ke dua
44
(9) Melalui tanya jawab guru bersama siswa mengoreksi jawaban
dari masing-masing kartu soal yang telah didapat oleh masing-
masing siswa
Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi:
(1) Memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang materi
yang belum dipahami siswa
(2) Melalui tanya jawab guru bersama siswa menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
(3) Guru memberikan siswa soal evaluasi
3. Evaluasi
Evaluasi dilakukan setiap akhir pelajaran berakhir. evaluasi dengan
menggunakan tes dengan tujuan untuk memperoleh hasil belajar siswa dari
materi pelajaran yang telah dipelajari oleh peserta didik
Tahap Kesimpulan, dan Refleksi
c. Kegiatan Penutup
(1) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan mengulangi kesimpulan
yang sudah dibuat
(2) Guru memberikan PR kepada siswa
c. Observasi
Pengamatan aktifitas siswa dalam pembelajaran oleh observasi.
Pengamatan aktifitas guru dalam proses pembelajaran oleh observer.
Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran pada siklus berikutnya
d. Refleksi
Menganalisis hasil pembelajaran.
Mengevaluasi hasil observasi.
Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran pada siklus berikutnya.
45
Siklus II
a. Perencanaan
Permasalahan diidentifikasi dan dirumuskan berdasarkan refleksi pada
siklus I.
Merancang kembali instrumen penelitian seperti pada siklus I yang
meliputi RPP, lembar observasi, soal-soal evaluasi
b. Pelaksanaan tindakan
1) Persiapan
a) Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi
(1) Persiapan mengajar, memberi salam, melaksanakan presensi
(2) Mengecek persiapan siswa dan mengingatkan cara duduk yang
baik saat membaca dan menulis
(3) Memotivasi siswa dengan menyanyikan sebuah lagu
(4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Penyajian materi pelajaran
b) Kegiatan Inti
Eksporasi
Dalam kegiatan Eksporasi guru:
(1) Guru menunjukkan kartu-kartu yang dibawanya
(2) Guru bersama siswa bertanya jawab seputar kartu-kartu yang
dibawanya
(3) Melalui tanya jawab guru menjelaskan tentang materi
(4) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran make a match
Elaborasi :
Dalam kegiatan Elaborasi guru:
(1) Guru menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan
(2) Dengan tanya jawab disertai contoh, guru menjelaskan materi
yang disampaikan
(3) Guru menjelaskan cara permainan Make A Match
46
(4) Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban secara acak
kepada siswa, tiap peserata didik mendapatkan satu kartu
(5) Siswa memikirkan jawaban dari kartu jawaban kemudian
mencari pasangan kartu yang telah mereka dapatkan
(6) Guru memfasilitasi siwa dalam melakukan permainan make a
match (mencari pasangan)
(7) Guru memberikan poin kepada siswa yang dapat mencocokkan
kartu sebelum batas waktu
(8) Guru mengocok kartu-kartu yang berbeda untuk permainan
Make A Match untuk babak ke dua
(9) Melalui tanya jawab guru bersama siswa mengoreksi jawaban
dari masing-masing kartu soal yang telah didapat oleh masing-
masing siswa
Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi guru :
(1) Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang
materi yang belum dipahami siswa
(2) Melalui tanya jawab guru bersama siswa menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
(3) Guru memberikan siswa soal evaluasi
3) Evaluasi
Evaluasi dilakukan setiap akhir pelajaran. evaluasi dengan
menggunakan tes bertujuan untuk memperoleh hasil belajar siswa dari
materi pelajaran yang telah dipelajari oleh peserta didik.
Tahap Kesimpulan, dan Refleksi
c) Kegiatan Penutup
(1) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan mengulangi kesimpulan
yang sudah dibuat
(2) Guru memberikan PR kepada siswa
47
c. Observasi
Pengamatan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran oleh observer.
Pengamatan aktifitas guru dalam proses pembelajaran oleh observer.
Pengamatan efektifitas media pembelajaran yang digunakan guru oleh
observer.
d. Refleksi
Menganalisis hasil pembelajaran.
Mengevaluasi hasil observasi
Menyusun simpulan dan sarana berdasar pelaksanaan penelitian yang
dilakuakan
3.8 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini Teknik Pengumpulan Data dilakukan dengan melalui
teknik tes dan non tes. Data yang diperlukan dalam penelitian ini berisi nilai yang
diperoleh dari keaktifan di dalam kelas serta tes hasil belajar Matematika dengan
pokok bahasan “pengurangan pecahan camapuran” dan lembar observasi siswa.
Tes diadakan setiap akhir siklus. Pelaksanaan tes siklus pertama dilaksanakan
pada akhir siklus I dan tes kedua dilaksanakan pada akhir siklus II. Untuk data
kuantitatif barupa nilai siswa dari hasil tes yang diberikan kepada siswa.
Sedangkan data kualitatif berasal dari observasi. Teknik pengunpulan data pada
penelitian ini meliputi teknik tes maupun non tes.
3.9 Isntrumen Pengumpulan Data
Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan
pembelajaran Make A Match untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
khususnya tentang mata pelajaran Matematika sebelum dan sesudah diberi
tindakan.
3.9.1 Pengamatan atau Observasi
Pelaksanaan tindakan di dalam PTK secara bersamaan juga dilakukan
observasi, sehingga dapat dikatakan pelaksanaan tindakan dan
observasi/interpretasi berlangsung secara stimulus. Artinya data yang diamati
48
tersebut langsung diinterpretasikan, tidak sekedar direkam. Teknik ini untuk
mengamati aktifitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. Pengamatan dan
observasi ini melipti: semangat mengikuti pembelajaran, kedisiplinan siswa, aktif
bertanya, aktif menjawab, kerjasama dalam kelompok, aktif dalam diskusi
kelompok, mengemukakan ide, menyimpulkan hasil kegiatan, dan kreatifitas
siswa.
Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin
timbul dan akan diamati. Dalam proses observasi, observator (pengamat) tinggal
memberikan tanda contreng pada kolom tempat peristiwa muncul. Itulah sebabnya
maka cara bekerja seperti ini disebut system tanda (sign system) Arikunto (2010:
200).
No. Indikator Item Soal Total
1 Semangat mengikuti pembelajaran Positif Negatif
2 Aktif Bertanya
3 Aktif Menjawab
4 Kerjasama antar siswa
5 Aktif dalam melakukan permainan
6 Mengemukakan ide
7 Menyimpulkan hasil kegiatan
3.9.2 Metode Tes
Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan
tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok. (Arikunto, 2010: 193).. Tes secara
individu dalam penelitian dilakukan melalui tes awal dan tes akhir tes awal
diberikan secara lisan sedangkan tes akhir diberikan secara tertulis berbentuk isian
singkat.
3.9.3 Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable
yang berupa catatan lapangan, transkip, buku, surat, kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, agenda (Arikunto, 2002: 206). Dokumen dalam penelitian ini
berupa LKS, daftar kelompok siswa, dan daftar nilai siswa.
49
Table 3.1
Kisi-kisi Tindakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
Aspek Yang Diamati No
A. Kegiatan Awal
Apersepsi
(1) Persiapan mengajar, memberi salam, melaksanakan presensi
(2) Mengecek persiapan siswa dan mengingatkan cara duduk yang baik saat
membaca dan menulis
(3) Memotivasi siswa dengan menyanyikan sebuah lagu
(4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
1
2
3
4
B. Kegiatan Inti
d. Kegiatan Inti
Eksporasi
Dalam kegiatan Eksporasi:
(1) Menunjukkan kartu-kartu yang dibawanya
(2) Bertanya jawab seputar kartu-kartu yang dibawanya
(3) Melalui tanya jawab guru menjelaskan tentang materi
(4) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran make
a match
Elaborasi :
Dalam kegiatan Elaborasi guru:
(1) Menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan
(2) Dengan tanya jawab disertai contoh, guru menjelaskan materi yang
disampaikan
(3) Menjelaskan cara permainan make a match (mencari pasangan)
(4) Membagikan kartu soal dan kartu jawaban secara acak kepada siswa,
tiap peserata didik mendapatkan satu kartu
(5) Siswa memikirkan jawaban dari kartu jawaban kemudian mencari
pasangan kartu yang telah mereka dapatkan
(6) Guru memfasilitasi siwa dalam melakukan permainan make a match
(mencari pasangan)
(7) Guru memberikan poin kepada siswa yang dapat mencocokkan kartu
sebelum batas waktu
(8) Guru mengocok kartu-kartu yang berbeda untuk permainan Make A
Match untuk babak ke dua
(9) Melalui tanya jawab guru bersama siswa mengoreksi jawaban dari
masing-masing kartu soal yang telah didapat oleh masing-masing siswa
Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi:
(1) Memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang materi yang belum
dipahami siswa
(2) Melalui tanya jawab guru bersama siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari
(3) Guru memberikan siswa soal evaluasi
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
C. Kegiatan Penutup
(1) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan mengulangi kesimpulan yang sudah dibuat
(2) Guru memberikan PR kepada siswa
21
22
Jumlah Item 22
50
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Soal Matematika Siklus I
Kompetensi
Dasar Materi Indikator
Jenis
Soal
No.
Soal
Jumlah
Soal
5.1 Menjumlahkan
dan
mengurangkan
bebagai bentuk
pecahan
Pecahan
Campuran
Mengurangkan pecahan dari
bilangan asli Pilihan
Ganda
1, 2,3,
4,5
5
Mengurangkan pecahan
berpenyebut sama dan tidak
sama
Pilihan
Ganda
6,7,8,9,
10,11,
12,13,
14,15
10
Mengurangi suatu pecahan
dengan dua pecahan lain
yang berpenyebut tidak
sama secara berurutan
Pilihan
Ganda
16,17,
18,19,
20 6
Jumlah 20
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Soal Matematika Siklus II
Kompetensi
Dasar Materi Indikator Jenis Soal No. Soal
Jumlah
Soal
5.2 Mengalikan
dan membagi
berbagai bentuk
pecahan
Pecahan
Campuran
Menentukan hasil
perkalian berbagai bentuk
pecahan Pilihan
Ganda
1, 2,3,
4,5,5,6,
7,8,9,10,
11,12,13,
14,15,16,
17,18,19,
20
20
Jumlah 20
3.10 Uji Coba Instrumen Penilaian
3.10.1 Validitas Tes
Sebelum dibagikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi
tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. menurut Arikunto
(2010: 211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Sebaiknya, instrument yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah.Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu
mengukur apa yang ingin diukur. Instrument dikatakan valid artinya instrument
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tingkat
51
validitas suatu instrument dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap
skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya
sendiri (corrected item to total correlation).
r < 0,20 : Tidak ada validitas
0,20 ≤ r < 0,40 : Validitas rendah
0,40≤ r < 0,60 : Validitas sedang
0,60≤ r <0,80 : Validitas tinggi
0,80≤ r < 1,00 : Validitas sempurna
Menurut Sugiyono (2010: 173) bahwa instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti
instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Tes YangValid Untuk Siklus I Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00002 18.93 35.168 .441 .865
VAR00004 18.47 36.395 .361 .867
VAR00005 18.73 35.099 .453 .865
VAR00006 18.77 36.185 .261 .870
VAR00007 18.73 35.099 .453 .865
VAR00008 18.60 34.731 .583 .862
VAR00009 18.77 34.806 .498 .864
VAR00011 19.00 34.552 .575 .862
VAR00012 18.77 34.254 .596 .861
VAR00013 19.07 35.926 .351 .867
VAR00014 18.43 35.840 .572 .864
VAR00015 18.60 35.076 .515 .863
VAR00017 18.63 34.378 .627 .860
VAR00018 18.67 33.540 .766 .856
VAR00020 18.43 36.254 .456 .866
VAR00022 18.77 34.254 .596 .861
VAR00023 18.40 36.731 .399 .867
VAR00024 18.43 36.323 .437 .866
VAR00025 18.77 36.185 .261 .870
VAR00026 18.73 36.478 .215 .871
VAR00027 18.63 33.826 .734 .857
VAR00028 18.80 33.959 .644 .859
VAR00029 19.10 35.197 .517 .863
VAR00030 18.47 36.051 .446 .866
52
Hasil uji validitas seperti yang terdapat pada tabel 3.1 dari 30 item soal
yang diujikan didapat 24 item soal yang valid sedangkan yang tidak valid ada 6
soal. Selanjutnya dari 24 item soal yang valid tersebut 20 soal yang akan
dipergunakan dalam penelitian untuk soal pada siklus I.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Tes YangValid Untuk Siklus II
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Soal1 16.53 33.292 .417 .842
Soal3 16.87 32.947 .321 .845
Soal5 17.20 31.821 .673 .835
Soal7 16.53 33.085 .470 .841
Soal8 16.90 32.231 .448 .840
Soal10 16.80 32.303 .446 .841
Soal11 16.53 33.430 .382 .843
Soal12 16.83 32.557 .394 .842
Soal13 16.97 32.309 .439 .841
Soal15 17.27 33.789 .291 .845
Soal17 17.20 32.097 .610 .837
Soal18 16.73 31.720 .579 .836
Soal19 16.77 31.909 .528 .838
Soal20 16.53 33.292 .417 .842
Soal21 16.87 31.085 .660 .833
Soal22 17.03 31.689 .570 .836
Soal23 17.03 31.689 .570 .836
Soal25 16.70 33.045 .338 .844
Soal26 16.83 32.420 .419 .841
Soal27 16.90 31.403 .599 .835
Soal28 16.67 33.057 .351 .844
Soal29 16.60 33.834 .227 .847
Soal30 16.83 31.592 .570 .836
Hasil uji validitas untuk siklus II seperti yang terdapat pada tabel 3.5.
Jumlah soal validitas yang diujikan sama dengan jumlah soal pada soal validitas
siklus I yaitu 30 item soal. Dari 30 item soal yang diujikan didapat 23 item yang
valid, untuk selanjutnya dari 23 soal yang valid tersebut 20 item soal yang akan
dipergunakan dalam penelitian untuk soal siklus II.
53
3.10.2 Uji Reliabilitas Tes
Adapun reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relative
konsisten jika dikenakan pada suatu objek, Sutrisno Hadi ( Arikunto, 2010: 173).
Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial dengan
konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien
reliabilitas alpha dari Cronbach (Azwar, 2000). Kriteria untuk menentukan tingkat
reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan
Mallery (1995) sebagai berikut :
a ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima
0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima
0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus
a > 0,9 : Reliabilitas memuaskan
Tabel 3.6
Hasil Uji Realiabilitas Instrument Tes Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.870 30
Untuk reliabilitas diperoleh angka koefisien alpha .870 yang artinya
instrument memiliki tingkat reliabilitas sedang atau dapat diterima. Dengan
demikian instrument tes yang penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian
ini pada siklus I.
Tabel 3.7
Hasil Uji Realiabilitas Instrument Tes Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.848 30
Sedangkan untuk reliabilitas soal untun siklus II diperoleh angka koefisien
alpha .848 yang artinya instrument memiliki tingkat reliabilitas sedang juga atau
dapat diterima. Dengan demikian instrument tes yang penulis susun dapat
dipergunakan dalam penelitian siklus II.
54
3.11 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen
Menurut Arikunto (2007: 207-210), soal yang baik adalah soal yang tidak
terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang
siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu
sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat
untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.
Bilangan yang menunjukan sukar mudahnya suatu soal disebut indeks
kesukaran (difficult indexs). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai
dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukan taraf kesukaran soal. Rumus
mencari taraf atau indeks kesukaran adalah:
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran soal :
P = 0,00 – 0,30 adalah soal sukar
P = 0,30 – 0,70 adalah soal sedang
P = 0,70 – 1,00 adalah soal mudah
Table 3.8
Indeks Kesukaran Instrumen
Siklus I Siklus II
Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar
4, 8, 14, 15,
20, 23, 24,
30
2, 5, 6, 7, 9,
11, 12, 17,
18, 22, 25,
26, 27, 28
13, 29 1, 7, 11,
20, 28, 29
3, 8, 10,
12, 13, 18,
19, 21, 22,
23, 25, 26,
27, 30
5, 15, 17
Mean : Nilai
Maksimal
55
3.12 Indikator Kinerja
Untuk mengetahui adanya perbaikan dalam proses dan hasil belajar sesuai
dengan tujuan peneliti diperlukan indikator. Indikator yang digunakan untuk
mengetahui apakah intervensi yang digunakan dapat membantu siswa
mempermudah memahami materi adalah respon, tanggapan, dan opini siswa yang
menunjukkan kesetujuannya. Indikator yang digunakan untuk mengukur
peningkatan hasil belajar siswa adalah peningkatan hasil belajar siswa baik secara
individu maupun klasikal serta ketuntasan belajar. Siswa dinyatakan tuntas belajar
jika mendapat nilai sesuai KKM atau lebih.
Sedangkan indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan
keaktifan belajar adalah :
1. Semangat mengikuti pembelajaran
2. Aktif bertanya
3. Aktif menjawab
4. Kerjasama antar siswa
5. Aktif dalam melakukan permainan
6. Mengemukakan ide
7. Menyimpulkan hasil kegiatan
Kriteria untuk mengukur tingkat keberhasilan upaya peningkatan
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Proses perbaikan pembelajaran (siswa terlibat aktif dalam pembelajaran)
dinyatakan berhasil apabila sejurang-kurangnya 18 siswa dari 26 siswa atau
sekitar 70% aktif dalam pembelajaran.
2. Proses perbaikan pembelajaran (hasil belajar siswa meningkat) dikatakan
berhasil apabila sekurang-kurangnya 18 siswa dari 26 siswa atau sekitar 70%
telah berhasil memahami standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Standar KKM untuk kompetensi dasar itu adalah 65.
56
3.13 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah :
1. Data kuantitatif berupa hasil belajar yang dianalisis dengan teknik analisis
deskriptif untuk menemukan rata-rata. Penyajian data kuantitatif
dipaparkan dalam bentuk persentase, menggunakan rumus sebagai berikut:
Hasil penghitungan dikonversikan dengan kriteria ketuntasan
belajar siswa yang dikelompokkan de dalam kedua kategori yaitu tuntas
dan tidak tuntas dengankriteria sebagai berikut.
Tabel 3.9
Kriteria Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
< 65 Belum Tuntas
≥ 65 Tuntas
2. Data kualitatif berupa hasil observasi aktifitas siswa dan aktifitas guru
dalam pembelajaran serta hasil catatan di lokasi dan wawancara dianalisis
dengan melakukan proses penyeleksi, mengelompokkan, mengorganisir,
mendeskripsikan, dan menyimpulkan.
NILAI AKHIR = x100