BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional...

19
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas yang sedang berlangsung kegiatan belajar dan mengajar, atau dalam proses pembelajaran. PTK timbul atau dilaksanakan karena ada kesenjangan/perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal. Jenis penelitian ini menggunakan jenis PTK kolaborasi. Dalam penelitian ini peneliti tidak berperan sebagai pengajar tetapi berperan sebagai peneliti dalam perencanaan dan observasi, sedangkan pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru kelas. Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran secara berkesinambungan, sehingga meningkatkan mutu hasil intruksional, mengembangkan keterampilan guru, meningkatkan relevansi, meningkatkan efisiensi, pengelolaan intrksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas guru. 3.2 Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri 05 Mulyoharjo Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara. Siswa memiliki latar belakang yang hampir sama, termasuk keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah serta kemempuan belajar yang hampir sama juga. 3.3 Subyek Penelitian Siswa Kelas V SD Negeri 05 Mulyoharjo Jepara Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012, dengan jumlah siswa 26 anak, yang terdiri dari siswa putra 12 anak dan siswa putri 14 anak. 38

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2185/4/T1...40 Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK.

Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas yang

sedang berlangsung kegiatan belajar dan mengajar, atau dalam proses

pembelajaran. PTK timbul atau dilaksanakan karena ada kesenjangan/perbedaan

antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan

terjadi keadaan yang ideal. Jenis penelitian ini menggunakan jenis PTK

kolaborasi. Dalam penelitian ini peneliti tidak berperan sebagai pengajar tetapi

berperan sebagai peneliti dalam perencanaan dan observasi, sedangkan

pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru kelas. Tujuan PTK adalah untuk

memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran secara

berkesinambungan, sehingga meningkatkan mutu hasil intruksional,

mengembangkan keterampilan guru, meningkatkan relevansi, meningkatkan

efisiensi, pengelolaan intrksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada

komunitas guru.

3.2 Setting Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri 05 Mulyoharjo Kecamatan Jepara

Kabupaten Jepara. Siswa memiliki latar belakang yang hampir sama, termasuk

keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah serta kemempuan belajar yang

hampir sama juga.

3.3 Subyek Penelitian

Siswa Kelas V SD Negeri 05 Mulyoharjo Jepara Kecamatan Jepara

Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012, dengan jumlah siswa 26 anak,

yang terdiri dari siswa putra 12 anak dan siswa putri 14 anak.

38

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2185/4/T1...40 Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa

39

3.4 Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan. Dari bulan

Februari sampai April. Pada bulan Februari-Maret peneliti mulai melakukan

Penelitian Tindakan Kelas dengan siklus 1. Bulan Maret-April peneliti mulai

melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan siklus 2 pada semester II tahun

ajaran 2011/2012. Mulai bulan April peneliti mulai membuat laporan hasil

penelitian.

3.5 Variabel Penelitian

Variabel yang diselidiki dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil

belajar siswa di kelas V pada mata pelajaran Matematika pokok bahasan

”Pengurangan Pecahan Campuran” dengan menerapkan metode make_a match

untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa di SD Negeri 05

Mulyoharjo Jepara Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara semester II tahun ajaran

2011/2012.

3.5.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat atau unsur yang

mengikat munculnya unsur lain, jadi variabel bebas merupakan gejala yang

sengaja mengikat terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel bebas adalah metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Dalam

penelitian ini variabel bebasnya adalah pengunanaan metode Make A Match yaitu

suatu kegiatan pembelajaran yang memberikan semangat siswa saat kegiatan

belajar yaitu pengurangan pecahan campuran, perkalian dan pembagian bilangan

pecahan.

3.5.2 Variabel Terikat (Y)

Adalah unsur yang diikat oleh adanya variabel yang lain, jadi variabel

terikat merupakan gejala sebagai akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel terikat adalah peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa

dalam pembelajaran pengurangan pecahan campuran saat dan setelah proses

pembelajaran dilaksanakan.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2185/4/T1...40 Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa

40

Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar

siswa dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran

meliputi semangat mengikuti pembelajaran, kedisiplinan siswa, aktif bertanya,

aktif menjawab, kerjasama dalam kelompok, aktif dalam diskusi kelompok,

mengemukakan ide, menyimpulkan hasil kegiatan, dan kreatifitas siswa,

sedangkan hasil belajar adalah mendapatklan nilai rata-rata di atas KKM.

3.6 Metode Penelitian

Model Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan adalah jenis PTK

Kolaborasi yang menggunakan 2 siklus yang terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Di sini peran peneliti bukanlah

sebagai pengajar, namun peneliti berperan dalam perencanaan dan observasi,

sedangkan pelaksana tindakan dilakukan oleh guru kelas yang bersangkutan kelas

V SD Negeri 05 Mulyoharjo Jepara.

3.7 Perencanaan Tindakan

Rencana Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dilaksanakan dengan

II siklus yaitu siklus I dan suklus II dan dalam empat tahap. Yang terdiri dari

perencanaan, tindakan, pengamatan, dan fefleksi, atau dalam istilah asingnya

plan, act, observe, reflect. Keempat hal tersebut menurut Kemmis dan Taggart

(1992: 66) merupakan daur ulang yang saling berhubungan.

Keempat tahap tersebut secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Perencanaan

Perencanaan dalam penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas, model

ini dipilih sebagai keharusan mahasiswa S1 PGSD UKSW. Adapun teknik

pelaksanaan, dibagi menjadi 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II dalam

penelitian yang dilakukan.

Pada tahap perencanaan ini yang dilakukan adalah sebagai berikut:

o Persiapan dengan minta ijin kepada Kepala Sekolah dan guru kelas V

untuk melakukan observasi dan wawancara kepada guru kelas.

o Mengidentifikasi masalah

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2185/4/T1...40 Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa

41

o Membuat skenario pembelajaran dan menyusun rencana pembelajaran

o Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

o Mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini dilaksanakan kegiatan sesuai dengan skenario pembelajaran

yang telah didesain. Pelaksanaan Tindakan Kelas dilaksanakan dalam 2 siklus

dengan menggunakan penerapan model pembelajaran Make-A Match. Apabila

kegiatan pembelajaran pada siklus I belum berhasil, akan diperbaiki pada siklus

II. Penelitian tindakan kelas ini merupakan implementasi kegiatan pembelajaran

sesuai dengan perencanaan yang ada yaitu model PTK dengan tahapan dan

skenario pembelajaran yang telah didesain sebelumya yaitu dengan menggunakan

pembelajaran Kooperatif. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana

yang telah dibuat sebelumnya.

3. Observasi

Observasi melakukan pengamatan terhadap guru dan siswa yang sedang

melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi

yang telah disiapkan. Setiap akhir siklus peneliti melakukan observasi mengamati

siswa setelah melakukan pembelajaran, peneliti juga melakukan observasi pada

saat pembelajaran berlangsung. Hasil observasi dari siklus pertama dan kedua

adalah hasil dari penelitian. Hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut:

a. Peneliti mengamati proses perbaikan pembelajaran yang difokuskan pada

kegiatan guru dalam pembelajaran

b. Peneliti mencatat temuan-temuan selama proses pembelajaran yaitu berupa

catatan-catatan anekdot.

c. Untuk siswa yaitu perhatian siswa dalam memahami materi yang

disampaikan, semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan keaktifan

siswa.

d. Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa,

penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian materi, metode,

bimbingan yang diberikan pada siswa dan evaluasi.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2185/4/T1...40 Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa

42

4. Refleksi

Kegiatan dilaksanakan setelah implementasi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan dilakukan oleh peneliti untuk membahas aktifitas guru

dan siswa, efektifitas penggunaan alat peraga dan metode, serta ketercapaian

indicator yang telah ditetapakan. Refleksi dilakukan dengan pengungkapan hasil

tes, pengamatan, pengungkapan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh guru

selama proses pembelajaran pada siklus I. Jika siklus I telah berhasil akan

dimantapkan dalam siklus II, disamping itu juga membandingkan antara keaktifan

dan hasil belajar dengan kondisi awal dan siklus I.

3.7.1 Penerapan Tahap Pemelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilksanakan dalam 2 siklus perbaikan

pembelajaran yang terdiri dari :

Siklus I

a. Perencanaan

1. Persiapan dengan minta ijin kepada Kepala Sekolah dan guru kelas II

untuk melakukan observasi dan wawancara kepada guru kelas

2. Mengidentifikasi masalah

3. Membuat skenario pembelajaran dan menyusun rencana pembelajaran.

4. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

5. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran untuk melakukan pengamatan.

6. Menyusun lembar observer/guru pendamping peneliti sebagai observer

kedua terhadap guru aktifitas guru kelas selama kegiatan belajar

berlangsung.

7. Penyusunan asesmen yaitu menggunakan tes dan hasil observasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

1. Persiapan

a. Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi

(1) Persiapan mengajar, memberi salam, melaksanakan presensi

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2185/4/T1...40 Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa

43

(2) Mengecek persiapan siswa dan mengingatkan cara duduk yang

baik saat membaca dan menulis

(3) Memotivasi siswa dengan menyanyikan sebuah lagu

(4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Penyajian materi pembelajaran

b. Kegiatan Inti

Eksporasi

Dalam kegiatan Eksporasi:

(1) Menunjukkan kartu-kartu yang dibawanya

(2) Bertanya jawab seputar kartu-kartu yang dibawanya

(3) Melalui tanya jawab guru menjelaskan tentang materi

(4) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran make a match

Elaborasi :

Dalam kegiatan Elaborasi guru:

(1) Menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan

(2) Dengan tanya jawab disertai contoh, guru menjelaskan materi

yang disampaikan

(3) Menjelaskan cara permainan make a match (mencari pasangan)

(4) Membagikan kartu soal dan kartu jawaban secara acak kepada

siswa, tiap peserata didik mendapatkan satu kartu

(5) Siswa memikirkan jawaban dari kartu jawaban kemudian

mencari pasangan kartu yang telah mereka dapatkan

(6) Guru memfasilitasi siwa dalam melakukan permainan make a

match (mencari pasangan)

(7) Guru memberikan poin kepada siswa yang dapat mencocokkan

kartu sebelum batas waktu

(8) Guru mengocok kartu-kartu yang berbeda untuk permainan

Make A Match untuk babak ke dua

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2185/4/T1...40 Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa

44

(9) Melalui tanya jawab guru bersama siswa mengoreksi jawaban

dari masing-masing kartu soal yang telah didapat oleh masing-

masing siswa

Konfirmasi

Dalam kegiatan Konfirmasi:

(1) Memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang materi

yang belum dipahami siswa

(2) Melalui tanya jawab guru bersama siswa menyimpulkan materi

yang telah dipelajari

(3) Guru memberikan siswa soal evaluasi

3. Evaluasi

Evaluasi dilakukan setiap akhir pelajaran berakhir. evaluasi dengan

menggunakan tes dengan tujuan untuk memperoleh hasil belajar siswa dari

materi pelajaran yang telah dipelajari oleh peserta didik

Tahap Kesimpulan, dan Refleksi

c. Kegiatan Penutup

(1) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan mengulangi kesimpulan

yang sudah dibuat

(2) Guru memberikan PR kepada siswa

c. Observasi

Pengamatan aktifitas siswa dalam pembelajaran oleh observasi.

Pengamatan aktifitas guru dalam proses pembelajaran oleh observer.

Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan untuk memperbaiki proses

pembelajaran pada siklus berikutnya

d. Refleksi

Menganalisis hasil pembelajaran.

Mengevaluasi hasil observasi.

Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan untuk memperbaiki proses

pembelajaran pada siklus berikutnya.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2185/4/T1...40 Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa

45

Siklus II

a. Perencanaan

Permasalahan diidentifikasi dan dirumuskan berdasarkan refleksi pada

siklus I.

Merancang kembali instrumen penelitian seperti pada siklus I yang

meliputi RPP, lembar observasi, soal-soal evaluasi

b. Pelaksanaan tindakan

1) Persiapan

a) Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi

(1) Persiapan mengajar, memberi salam, melaksanakan presensi

(2) Mengecek persiapan siswa dan mengingatkan cara duduk yang

baik saat membaca dan menulis

(3) Memotivasi siswa dengan menyanyikan sebuah lagu

(4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Penyajian materi pelajaran

b) Kegiatan Inti

Eksporasi

Dalam kegiatan Eksporasi guru:

(1) Guru menunjukkan kartu-kartu yang dibawanya

(2) Guru bersama siswa bertanya jawab seputar kartu-kartu yang

dibawanya

(3) Melalui tanya jawab guru menjelaskan tentang materi

(4) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran make a match

Elaborasi :

Dalam kegiatan Elaborasi guru:

(1) Guru menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan

(2) Dengan tanya jawab disertai contoh, guru menjelaskan materi

yang disampaikan

(3) Guru menjelaskan cara permainan Make A Match

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2185/4/T1...40 Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa

46

(4) Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban secara acak

kepada siswa, tiap peserata didik mendapatkan satu kartu

(5) Siswa memikirkan jawaban dari kartu jawaban kemudian

mencari pasangan kartu yang telah mereka dapatkan

(6) Guru memfasilitasi siwa dalam melakukan permainan make a

match (mencari pasangan)

(7) Guru memberikan poin kepada siswa yang dapat mencocokkan

kartu sebelum batas waktu

(8) Guru mengocok kartu-kartu yang berbeda untuk permainan

Make A Match untuk babak ke dua

(9) Melalui tanya jawab guru bersama siswa mengoreksi jawaban

dari masing-masing kartu soal yang telah didapat oleh masing-

masing siswa

Konfirmasi

Dalam kegiatan Konfirmasi guru :

(1) Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang

materi yang belum dipahami siswa

(2) Melalui tanya jawab guru bersama siswa menyimpulkan materi

yang telah dipelajari

(3) Guru memberikan siswa soal evaluasi

3) Evaluasi

Evaluasi dilakukan setiap akhir pelajaran. evaluasi dengan

menggunakan tes bertujuan untuk memperoleh hasil belajar siswa dari

materi pelajaran yang telah dipelajari oleh peserta didik.

Tahap Kesimpulan, dan Refleksi

c) Kegiatan Penutup

(1) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan mengulangi kesimpulan

yang sudah dibuat

(2) Guru memberikan PR kepada siswa

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2185/4/T1...40 Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa

47

c. Observasi

Pengamatan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran oleh observer.

Pengamatan aktifitas guru dalam proses pembelajaran oleh observer.

Pengamatan efektifitas media pembelajaran yang digunakan guru oleh

observer.

d. Refleksi

Menganalisis hasil pembelajaran.

Mengevaluasi hasil observasi

Menyusun simpulan dan sarana berdasar pelaksanaan penelitian yang

dilakuakan

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini Teknik Pengumpulan Data dilakukan dengan melalui

teknik tes dan non tes. Data yang diperlukan dalam penelitian ini berisi nilai yang

diperoleh dari keaktifan di dalam kelas serta tes hasil belajar Matematika dengan

pokok bahasan “pengurangan pecahan camapuran” dan lembar observasi siswa.

Tes diadakan setiap akhir siklus. Pelaksanaan tes siklus pertama dilaksanakan

pada akhir siklus I dan tes kedua dilaksanakan pada akhir siklus II. Untuk data

kuantitatif barupa nilai siswa dari hasil tes yang diberikan kepada siswa.

Sedangkan data kualitatif berasal dari observasi. Teknik pengunpulan data pada

penelitian ini meliputi teknik tes maupun non tes.

3.9 Isntrumen Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan

pembelajaran Make A Match untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar

khususnya tentang mata pelajaran Matematika sebelum dan sesudah diberi

tindakan.

3.9.1 Pengamatan atau Observasi

Pelaksanaan tindakan di dalam PTK secara bersamaan juga dilakukan

observasi, sehingga dapat dikatakan pelaksanaan tindakan dan

observasi/interpretasi berlangsung secara stimulus. Artinya data yang diamati

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2185/4/T1...40 Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa

48

tersebut langsung diinterpretasikan, tidak sekedar direkam. Teknik ini untuk

mengamati aktifitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. Pengamatan dan

observasi ini melipti: semangat mengikuti pembelajaran, kedisiplinan siswa, aktif

bertanya, aktif menjawab, kerjasama dalam kelompok, aktif dalam diskusi

kelompok, mengemukakan ide, menyimpulkan hasil kegiatan, dan kreatifitas

siswa.

Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin

timbul dan akan diamati. Dalam proses observasi, observator (pengamat) tinggal

memberikan tanda contreng pada kolom tempat peristiwa muncul. Itulah sebabnya

maka cara bekerja seperti ini disebut system tanda (sign system) Arikunto (2010:

200).

No. Indikator Item Soal Total

1 Semangat mengikuti pembelajaran Positif Negatif

2 Aktif Bertanya

3 Aktif Menjawab

4 Kerjasama antar siswa

5 Aktif dalam melakukan permainan

6 Mengemukakan ide

7 Menyimpulkan hasil kegiatan

3.9.2 Metode Tes

Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan

tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau kelompok. (Arikunto, 2010: 193).. Tes secara

individu dalam penelitian dilakukan melalui tes awal dan tes akhir tes awal

diberikan secara lisan sedangkan tes akhir diberikan secara tertulis berbentuk isian

singkat.

3.9.3 Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable

yang berupa catatan lapangan, transkip, buku, surat, kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, agenda (Arikunto, 2002: 206). Dokumen dalam penelitian ini

berupa LKS, daftar kelompok siswa, dan daftar nilai siswa.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2185/4/T1...40 Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa

49

Table 3.1

Kisi-kisi Tindakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

Aspek Yang Diamati No

A. Kegiatan Awal

Apersepsi

(1) Persiapan mengajar, memberi salam, melaksanakan presensi

(2) Mengecek persiapan siswa dan mengingatkan cara duduk yang baik saat

membaca dan menulis

(3) Memotivasi siswa dengan menyanyikan sebuah lagu

(4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

1

2

3

4

B. Kegiatan Inti

d. Kegiatan Inti

Eksporasi

Dalam kegiatan Eksporasi:

(1) Menunjukkan kartu-kartu yang dibawanya

(2) Bertanya jawab seputar kartu-kartu yang dibawanya

(3) Melalui tanya jawab guru menjelaskan tentang materi

(4) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran make

a match

Elaborasi :

Dalam kegiatan Elaborasi guru:

(1) Menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan

(2) Dengan tanya jawab disertai contoh, guru menjelaskan materi yang

disampaikan

(3) Menjelaskan cara permainan make a match (mencari pasangan)

(4) Membagikan kartu soal dan kartu jawaban secara acak kepada siswa,

tiap peserata didik mendapatkan satu kartu

(5) Siswa memikirkan jawaban dari kartu jawaban kemudian mencari

pasangan kartu yang telah mereka dapatkan

(6) Guru memfasilitasi siwa dalam melakukan permainan make a match

(mencari pasangan)

(7) Guru memberikan poin kepada siswa yang dapat mencocokkan kartu

sebelum batas waktu

(8) Guru mengocok kartu-kartu yang berbeda untuk permainan Make A

Match untuk babak ke dua

(9) Melalui tanya jawab guru bersama siswa mengoreksi jawaban dari

masing-masing kartu soal yang telah didapat oleh masing-masing siswa

Konfirmasi

Dalam kegiatan Konfirmasi:

(1) Memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang materi yang belum

dipahami siswa

(2) Melalui tanya jawab guru bersama siswa menyimpulkan materi yang

telah dipelajari

(3) Guru memberikan siswa soal evaluasi

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

C. Kegiatan Penutup

(1) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan mengulangi kesimpulan yang sudah dibuat

(2) Guru memberikan PR kepada siswa

21

22

Jumlah Item 22

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2185/4/T1...40 Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa

50

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Soal Matematika Siklus I

Kompetensi

Dasar Materi Indikator

Jenis

Soal

No.

Soal

Jumlah

Soal

5.1 Menjumlahkan

dan

mengurangkan

bebagai bentuk

pecahan

Pecahan

Campuran

Mengurangkan pecahan dari

bilangan asli Pilihan

Ganda

1, 2,3,

4,5

5

Mengurangkan pecahan

berpenyebut sama dan tidak

sama

Pilihan

Ganda

6,7,8,9,

10,11,

12,13,

14,15

10

Mengurangi suatu pecahan

dengan dua pecahan lain

yang berpenyebut tidak

sama secara berurutan

Pilihan

Ganda

16,17,

18,19,

20 6

Jumlah 20

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Soal Matematika Siklus II

Kompetensi

Dasar Materi Indikator Jenis Soal No. Soal

Jumlah

Soal

5.2 Mengalikan

dan membagi

berbagai bentuk

pecahan

Pecahan

Campuran

Menentukan hasil

perkalian berbagai bentuk

pecahan Pilihan

Ganda

1, 2,3,

4,5,5,6,

7,8,9,10,

11,12,13,

14,15,16,

17,18,19,

20

20

Jumlah 20

3.10 Uji Coba Instrumen Penilaian

3.10.1 Validitas Tes

Sebelum dibagikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi

tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. menurut Arikunto

(2010: 211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi. Sebaiknya, instrument yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah.Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu

mengukur apa yang ingin diukur. Instrument dikatakan valid artinya instrument

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tingkat

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2185/4/T1...40 Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa

51

validitas suatu instrument dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap

skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya

sendiri (corrected item to total correlation).

r < 0,20 : Tidak ada validitas

0,20 ≤ r < 0,40 : Validitas rendah

0,40≤ r < 0,60 : Validitas sedang

0,60≤ r <0,80 : Validitas tinggi

0,80≤ r < 1,00 : Validitas sempurna

Menurut Sugiyono (2010: 173) bahwa instrumen yang valid berarti alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti

instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Tes YangValid Untuk Siklus I Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00002 18.93 35.168 .441 .865

VAR00004 18.47 36.395 .361 .867

VAR00005 18.73 35.099 .453 .865

VAR00006 18.77 36.185 .261 .870

VAR00007 18.73 35.099 .453 .865

VAR00008 18.60 34.731 .583 .862

VAR00009 18.77 34.806 .498 .864

VAR00011 19.00 34.552 .575 .862

VAR00012 18.77 34.254 .596 .861

VAR00013 19.07 35.926 .351 .867

VAR00014 18.43 35.840 .572 .864

VAR00015 18.60 35.076 .515 .863

VAR00017 18.63 34.378 .627 .860

VAR00018 18.67 33.540 .766 .856

VAR00020 18.43 36.254 .456 .866

VAR00022 18.77 34.254 .596 .861

VAR00023 18.40 36.731 .399 .867

VAR00024 18.43 36.323 .437 .866

VAR00025 18.77 36.185 .261 .870

VAR00026 18.73 36.478 .215 .871

VAR00027 18.63 33.826 .734 .857

VAR00028 18.80 33.959 .644 .859

VAR00029 19.10 35.197 .517 .863

VAR00030 18.47 36.051 .446 .866

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2185/4/T1...40 Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa

52

Hasil uji validitas seperti yang terdapat pada tabel 3.1 dari 30 item soal

yang diujikan didapat 24 item soal yang valid sedangkan yang tidak valid ada 6

soal. Selanjutnya dari 24 item soal yang valid tersebut 20 soal yang akan

dipergunakan dalam penelitian untuk soal pada siklus I.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Tes YangValid Untuk Siklus II

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Soal1 16.53 33.292 .417 .842

Soal3 16.87 32.947 .321 .845

Soal5 17.20 31.821 .673 .835

Soal7 16.53 33.085 .470 .841

Soal8 16.90 32.231 .448 .840

Soal10 16.80 32.303 .446 .841

Soal11 16.53 33.430 .382 .843

Soal12 16.83 32.557 .394 .842

Soal13 16.97 32.309 .439 .841

Soal15 17.27 33.789 .291 .845

Soal17 17.20 32.097 .610 .837

Soal18 16.73 31.720 .579 .836

Soal19 16.77 31.909 .528 .838

Soal20 16.53 33.292 .417 .842

Soal21 16.87 31.085 .660 .833

Soal22 17.03 31.689 .570 .836

Soal23 17.03 31.689 .570 .836

Soal25 16.70 33.045 .338 .844

Soal26 16.83 32.420 .419 .841

Soal27 16.90 31.403 .599 .835

Soal28 16.67 33.057 .351 .844

Soal29 16.60 33.834 .227 .847

Soal30 16.83 31.592 .570 .836

Hasil uji validitas untuk siklus II seperti yang terdapat pada tabel 3.5.

Jumlah soal validitas yang diujikan sama dengan jumlah soal pada soal validitas

siklus I yaitu 30 item soal. Dari 30 item soal yang diujikan didapat 23 item yang

valid, untuk selanjutnya dari 23 soal yang valid tersebut 20 item soal yang akan

dipergunakan dalam penelitian untuk soal siklus II.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2185/4/T1...40 Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa

53

3.10.2 Uji Reliabilitas Tes

Adapun reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relative

konsisten jika dikenakan pada suatu objek, Sutrisno Hadi ( Arikunto, 2010: 173).

Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial dengan

konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien

reliabilitas alpha dari Cronbach (Azwar, 2000). Kriteria untuk menentukan tingkat

reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan

Mallery (1995) sebagai berikut :

a ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima

0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima

0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus

a > 0,9 : Reliabilitas memuaskan

Tabel 3.6

Hasil Uji Realiabilitas Instrument Tes Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.870 30

Untuk reliabilitas diperoleh angka koefisien alpha .870 yang artinya

instrument memiliki tingkat reliabilitas sedang atau dapat diterima. Dengan

demikian instrument tes yang penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian

ini pada siklus I.

Tabel 3.7

Hasil Uji Realiabilitas Instrument Tes Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.848 30

Sedangkan untuk reliabilitas soal untun siklus II diperoleh angka koefisien

alpha .848 yang artinya instrument memiliki tingkat reliabilitas sedang juga atau

dapat diterima. Dengan demikian instrument tes yang penulis susun dapat

dipergunakan dalam penelitian siklus II.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2185/4/T1...40 Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa

54

3.11 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen

Menurut Arikunto (2007: 207-210), soal yang baik adalah soal yang tidak

terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang

siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu

sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat

untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.

Bilangan yang menunjukan sukar mudahnya suatu soal disebut indeks

kesukaran (difficult indexs). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai

dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukan taraf kesukaran soal. Rumus

mencari taraf atau indeks kesukaran adalah:

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria tingkat kesukaran soal :

P = 0,00 – 0,30 adalah soal sukar

P = 0,30 – 0,70 adalah soal sedang

P = 0,70 – 1,00 adalah soal mudah

Table 3.8

Indeks Kesukaran Instrumen

Siklus I Siklus II

Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar

4, 8, 14, 15,

20, 23, 24,

30

2, 5, 6, 7, 9,

11, 12, 17,

18, 22, 25,

26, 27, 28

13, 29 1, 7, 11,

20, 28, 29

3, 8, 10,

12, 13, 18,

19, 21, 22,

23, 25, 26,

27, 30

5, 15, 17

Mean : Nilai

Maksimal

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2185/4/T1...40 Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa

55

3.12 Indikator Kinerja

Untuk mengetahui adanya perbaikan dalam proses dan hasil belajar sesuai

dengan tujuan peneliti diperlukan indikator. Indikator yang digunakan untuk

mengetahui apakah intervensi yang digunakan dapat membantu siswa

mempermudah memahami materi adalah respon, tanggapan, dan opini siswa yang

menunjukkan kesetujuannya. Indikator yang digunakan untuk mengukur

peningkatan hasil belajar siswa adalah peningkatan hasil belajar siswa baik secara

individu maupun klasikal serta ketuntasan belajar. Siswa dinyatakan tuntas belajar

jika mendapat nilai sesuai KKM atau lebih.

Sedangkan indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan

keaktifan belajar adalah :

1. Semangat mengikuti pembelajaran

2. Aktif bertanya

3. Aktif menjawab

4. Kerjasama antar siswa

5. Aktif dalam melakukan permainan

6. Mengemukakan ide

7. Menyimpulkan hasil kegiatan

Kriteria untuk mengukur tingkat keberhasilan upaya peningkatan

pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Proses perbaikan pembelajaran (siswa terlibat aktif dalam pembelajaran)

dinyatakan berhasil apabila sejurang-kurangnya 18 siswa dari 26 siswa atau

sekitar 70% aktif dalam pembelajaran.

2. Proses perbaikan pembelajaran (hasil belajar siswa meningkat) dikatakan

berhasil apabila sekurang-kurangnya 18 siswa dari 26 siswa atau sekitar 70%

telah berhasil memahami standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Standar KKM untuk kompetensi dasar itu adalah 65.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2185/4/T1...40 Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa

56

3.13 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah :

1. Data kuantitatif berupa hasil belajar yang dianalisis dengan teknik analisis

deskriptif untuk menemukan rata-rata. Penyajian data kuantitatif

dipaparkan dalam bentuk persentase, menggunakan rumus sebagai berikut:

Hasil penghitungan dikonversikan dengan kriteria ketuntasan

belajar siswa yang dikelompokkan de dalam kedua kategori yaitu tuntas

dan tidak tuntas dengankriteria sebagai berikut.

Tabel 3.9

Kriteria Ketuntasan Belajar

Kriteria Ketuntasan Kualifikasi

< 65 Belum Tuntas

≥ 65 Tuntas

2. Data kualitatif berupa hasil observasi aktifitas siswa dan aktifitas guru

dalam pembelajaran serta hasil catatan di lokasi dan wawancara dianalisis

dengan melakukan proses penyeleksi, mengelompokkan, mengorganisir,

mendeskripsikan, dan menyimpulkan.

NILAI AKHIR = x100