Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

71
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Predikat terhadap mahasiswa sebagai agent of change, dan pembela rakyat kecil masih selalu melekat dalam masyarakat. Sosok elit intelektual yang banyak memunculkan ide kreatif atas berbagai masalah sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya selalu diharapkan kepeduliannya oleh berbagai komponen. Untuk itu mahasiswa jangan hanya mementingkan dirinya sendiri. "Aktif dalam organisasi adalah sebagai wujud kepedulian mahasiswa akan lingkungannya. Mahasiswa yang hanya sibuk kuliah cenderung individualis dan kurang merespon fenomena sekitar. Saat ini masih banyak mahasiswa yang hanya kuliah dan pulang. Herannya, mereka yang hanya kuliah dan pulang, tidak punya aktivitas organisasi,prestasi akademiknya cenderung rendah. Aktivis memiliki konsep diri yang lebih 1

Transcript of Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

Page 1: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Predikat terhadap mahasiswa sebagai agent of change, dan pembela

rakyat kecil masih selalu melekat dalam masyarakat. Sosok elit intelektual yang

banyak memunculkan ide kreatif atas berbagai masalah sosial, ekonomi,

politik, dan sebagainya selalu diharapkan kepeduliannya oleh berbagai

komponen. Untuk itu mahasiswa jangan hanya mementingkan dirinya sendiri.

"Aktif dalam organisasi adalah sebagai wujud kepedulian mahasiswa akan

lingkungannya. Mahasiswa yang hanya sibuk kuliah cenderung individualis dan

kurang merespon fenomena sekitar. Saat ini masih banyak mahasiswa yang

hanya kuliah dan pulang. Herannya, mereka yang hanya kuliah dan pulang,

tidak punya aktivitas organisasi,prestasi akademiknya cenderung rendah.

Aktivis memiliki konsep diri yang lebih tinggi dalam hal prestasi

akademis dibanding nonaktivis.(Komariah,2003). Ada banyak alasan mengapa

mahasiswa sekarang enggan untuk terjun dalam dunia aktivis. Salah satu hal yang

paling kuat mempengaruhi keadaan itu adalah stereotyping buruk terhadap

kegiatan organisasi. Setidaknya ada dua stereotyping utama yang dilekatkan pada

para aktivis organisasi. Pertama, aktif organisasi membuat nilai kuliah buruk dan

kesulitan untuk menyelesaikan studi, jika pun selesai tentunya memakan waktu

yang sangat lama. Stereotyping demikian bisa dikatagorikan sebagai Falacy of

Dramatic Instance [1], dimana terdapat kecenderungan untuk over-generalisation

terhadap satu dua peristiwa kemudian menarik kesimpulan umum. Kedua, aktivis

1

Page 2: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

merupakan sekelompok orang yang anarki dan suka membuat keributan. Anasir

demikian seolah digambarkan ketika mahasiswa berdemonstrasi, melakukan

deklarasi tuntutan, dan bahkan bentrok dengan polisi tetaplah mahasiswa yang

dianggap anarkhi. Kenyataan demikian jelas sangat salah dipahami oleh sebagian

besar orang. Mereka hanya melihat dari sampul luarnya saja, bukan dari substansi

apa yang dibawa. Semua stereotyping demikian jelas sangat tidak produktif bagi

perkembangan intelektualitas mahasiswa, apalagi jika kita mengasumsikan

mahasiswa sebagai agen perubahan.

Ada 80% kesuksesan di dunia kerja dan usaha ditentukan oleh faktor non

akademik. Berarti prestasi akademik hanya berkontribusi untuk kesuksesan kita

diduniakerjasebesar20%.(Nedi,2007)

Istilah "Nilai akademis baik (IP diatas 3,00) tak selalu berarti

kualitas baik" tersebut cukup ekstrim, khususnya bagi mahasiswa

organisatoris.Apabila masalah tersebut dimunculkan tidaklah mustahil akan

terjadi pro dan kontra pendapat. Indeks prestasi merupakan tolak ukur untuk

menilai potensi akademik. Banyak hal yang dapat mempengaruhi nilai indeks

prestasi mahasiswa. Salah satunya asumsi bahwa aktif di kegiatan organisasi

mempengruhi nilai indeks prestasi. Untuk itu peneliti melakukan penelitian

mengenai pengaruh keaktifan berlembaga tterhadap indeks prestasi kumulatif

mahasiswa.

2

Page 3: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

I.2 RUMUSAN MASALAH

Bagaimana pengaruh keaktifan berlembaga terhadap indeks prestasi

kumulatif mahasiswa angkatan 2008 di fakultas kedokteran universitas

hasanuddin?

I.3 TUJUAN PENELITIAN

I.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui secara kualitatif bagaimana pengaruh keaktifan

berlembaga terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa angkatan 2008

di fakultas kedokteran universitas hasanuddin

I.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran indeks prestasi kumulatif mahasiswa

angkatan 2008 yang aktif berorganisasi

2. Untuk mengetahui secara kualitatif apakah keaktifan berorganisasi

memiliki pengaruh terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa

angkatan 2008 fakultas kedokteran universitas hasanuddin

I.4 MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan :

1. Bagi peneliti, yaitu untuk menambah pengetahuan dan memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan bagi peneliti mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan sumber daya manusia dan akuntansi keperilakuan

2. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan studi

3

Page 4: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

perbandingan untuk penelitian selanjutnya

3. Bagi pihak akademis, yaitu untuk menambah referensi informasi dan

wawasan mengenai keaktifan berlembaga di fakultas kedokteran

universitas hasanuddin

4

Page 5: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum tentang Organisasi.

Manusia adalah makhluk organisasi. Oleh karena itu, begitu ia dilahirkan

ke dunia, ia menjadi anggota organisasi genitis yang disebut anggota organisasi

keluarga. Bahkan organisasi itu sudah ada sebelum kita dilahirkan karena

kelahiran kita juga akibat dari organisasi perkawinan. Di samping itu begitu

manusia lahir ia juga langsung menjadi anggota rukun tetangga, rukun warga,

kelurahan, kecamatan, kabupaten,propinsi, dan warga negara Indonesia bahkan

menjadi warga dunia.

Organisasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan

dan penghidupan manusia. Setiap hari manusia berhubungan dengan

organisasinya. Walaupun pengalaman berorganisasi itu ada yang menyenangkan

dan menjengkelkan. Ada yang positif dan ada pula yang negatif, tetapi manusia

tetap saja memerlukan organisasi. Adanya pertentangan ini sebagai konsekuensi

bahwa manusia pada hakikatnya tidak sama atau penuh dengan perbedaan.

Organisasi berasal dari bahasa Latin, organum yang berarti alat,

bagian,anggota badan. Berikut beberapa definisi organisasi :

1. Organisasi menurut Weber (1968) dalam Stoner & Freeman (1995) adalah

struktur birokrasi.

5

Page 6: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

2. Organisasi menurut pendapat Wendrich, et al.(1988)adalah proses mendesaimn

kegiatan-kegiatan dalam struktur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

3. Sutarto (1995) mendefinisikan organisasi adalah sekumpulan orang,proses

pembagian kerja, dan sistem kerja sama atau sistem sosial.

4. Jones (1995) mendefinisikan organisasi sebagai respon terhadap makna nilai-

nilai kreatif ubntuk memuaskan kebutuhan manusia.

5. Organisasi menurut Griffin & Morhead (1996) ialah sekelompok orang yang

bekrja sama untuk mencapai tujuan organisasi.

6. Organisasi menurut Barnard (anonim,2000) adalah suatu sistem aktivitas yang

dikoordinasikan secara sadar oleh dua orang atau lebih.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas,maka dapat disimpulkan bahwa

yang disebut sebagai organisasi adalah proses kerja sama dua orang atau lebih

untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Jadi dalam organisasi

terkandung tiga unsur, yaitu (1),kerja sama,(2) dua orang atau lebih, (3) tujuan

yang hendak dicapai.

B. Tinjauan umum Tentang Lembaga Kemahasiswaan

Salah satu tujuan dari proses belajar mengajar adalah adanya perubahan

tingkah laku baik aspek pengetahuan (kognitif), aspek sikap (afektif), maupun

aspek psikomotorik. Salah satu perubahan aspek kognitif mahasiswa dapat dilihat

dari indeks prestasi yang diperoleh. Indeks prestasi dijadikan sebagai tolok ukur

6

Page 7: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

penguasaan akademik mahasiswa. Semakin baik penguasaan akademik

mahasiswa maka prestasi yang diperoleh pun akan baik pula.

Pencapaian prestasi akademik mahasiswa dipengaruhi oleh faktor baik

faktor dari dalam diri mahasiswa (faktor internal) maupun faktor dari luar diri

mahasiswa (faktor eksternal). Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi

individu dalam belajar yang berasal dari diri individu itu sendiri seperti kesehatan,

minat, motivasi. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi

individu dalam belajar yang berasal dari luar diri individu yaitu lingkungan

keluarga, lingkungan kampus, lingkungan masyarakat. Ditentukan faktor-faktor

diatas dalam penelitian ini karena faktor tersebut dinilai sangat dominan

pengaruhnya terhadap prestasi belajar mahasiswa. Dalam belajar, satu faktor tidak

dapat berpengaruh secara mutlak terhadap prestasi belajar.

Perguruan tinggi memiliki peran sentral dalam peningkatan daya saing

bangsa. Penyelenggaraan sistem di Perguruan Tinggi diharapkan menjadi wahana

untuk mengubah pola pikir, pola sikap, dan pola tindak masyarakat dalam menuju

terwujudnya masyarakat yang adil dan demokratis. Profil lulusan perguruan tinggi

diharapkan memiliki kompetensi yang memadai sesuai tuntutan masyarakat luas.

Hal ini ditegaskan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Satrio Soemantri

Brodjonegoro bahwa:

Persaingan dalam dunia kerja juga semakin ketat, dan daya serap lulusan Perguruan

Tinggi masih rendah dalam dunia kerja yang disebabkan oleh terbatasnya lapangan kerja dan

tuntutan dari pengguna (users) yang semakin lama semakin tinggi, serta soft skills yang dimiliki

lulusan masih rendah. Umumnya para pengguna jasa (stakeholders) menginginkan pekerjanya

7

Page 8: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

selain memiliki kemampuan kognitif (IPK yang tinggi) juga memiliki soft skills yang dibutuhkan,

seperti motivasi yang tinggi, kemampuan beradaptasi dengan perubahan, kompetensi

interpersonal, dan orientasi nilai yang menunjukkan kinerja yang efektif. Dengan kata lain,

kemampuan kognitif (hard Skills) saja tidak cukup memadai untuk menjawab kebutuhan pengguna

jasa maupun pengembangan kewirausahaan (interpreuneurship), namun perlu diimbangi dengan

soft skills yang tinggi agar dapat terbentuk kemampuan yang terintegrasi dan mempunyai

kompetensi yang dibutuhkan oleh pengguna....3

Berdasarkan pandangan di atas, Perguruan Tinggi (PT) mempunyai

peranan yang sangat strategis dalam menghasilkan lulusan yang mampu merespon

kebutuhan dan tuntutan dunia kerja, serta menjadikan lulusannya sebagai manusia

pembelajar yang memiliki jiwa inovasi, dan sikap mental kewirausahaan. Untuk

menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tersebut, PT perlu melakukan

Program Pengembangan Kemahasiswaan melalui (1) penalaran dan keilmuan, (2)

pembinaan bakat dan minat, (3) peningkatan kesejahteraan, dan (4) pembentukan

sosial respons.

Masalah organisasi adalah masalah kemauan dan bukanlah kemampuan –

karena kemampuan bisa dilatih seiring dengan waktu. Banyak mahasiswa yang

lebih mengutamakan prestasi akademiknya dibandingkan dengan keaktifan dalam

beroganisasi – ini tidaklah salah, meskipun kurang tepat. Karena, pada

kenyataanya kita akan selalu membutuhkan orang lain untuk merubah dunia. Kita

– kelak- akan menghadapi masyarakat yang merupakan sebuah lingkup organisasi

yang lebih besar.

8

Page 9: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

Sering juga mahasiswa mengonotasikan mahasiswa yang aktif

berorganisasi sebagai mahasiswa yang males kuliah atau memiliki nilai akademik

yang berada di bawah standar. Mereka sering memandang bahwa aktif

berorganisasi dan prestasi akademik adalah dua hal yang terpisah. Padahal hal

tersebut tidaklah serta merta benar. Jika kita bisa memilih keduanya ( nilai

akademik dan organisasi ) kenapa tidak? Itu hanyalah masalah manajemen waktu.

Secara khusus, kompetensi yang perlu dimiliki oleh mahasiswa dalam

menghadapi era globalisasi dikelompokkan menjadi kemahiran berat, ringan, dan

kompetitif. Kemahiran berat difokuskan pada penguasaan mahasiswa terhadap

disiplin ilmu yang ditekuninya; kemahiran ringan berkaitan dengan kemampuan

kreativitas, inovasi, penguasaan berbagai bahasa, komunikasi dan analisis; dan

kemampuan kompetitif berkaitan dengan mendapatkan keputusan kerja, ketelitian

dan bekerja sama dalam tim

C. Tinjauan Umum tentang Indeks Prestasi

Prestasi belajar adalah hasil usaha dari semua kegiatan yang

dilakukan mahasiswa, baik dari belajar, pengalaman dan latihan dari sesuatu

kegiatan. Untuk mengetahui hasil dari belajar ini dibuat suatu alat pengukur

atau tes prestasi (achievement test). Hasil pengukuran melalui tes hasil

belajar dapat dinyatakan dalam bentuk nilai yang bersifat kuantitatif dalam

angka 0 - 4 atau A, B, C, D, E. Tingkatan nilai test ini diatur menurut rangking

dan diformulasikan dalam bentuk Indeks Prestasi (IP).

Indeks Prestasi (IP) yaitu Indeks Prestasi yang dihitung pada setiap

9

Page 10: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

akhir semester yang digunakan sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan

belajar dari semua mata kuliah yang diikuti pada semester yang

bersangkutan. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yaitu indeks prestasi yang

dihitung pada akhir suatu program pendidikan lengkap atau pada akhir semester

kedua dan seterusnya untuk seluruh mata kuliah yang diambilnya, yang

dinyatakan dengan rentangan angka 0,00 - 4,00.

Berdasarkan buku pedoman tentang peraturan akademik Universitas

Hasanuddin :

Pasal 30

PEMBERIAN NILAI HASIL BELAJAR

(1). Penilaian hasil belajar program diploma dan sarjana dinyatakan dengan

huruf A, B, C, D, dan E yang masing-masing melalui nilai konversi

bilangan 4, 3, 2, 1, dan 0.

(2). Penilaian hasil belajar program magister dan doktor dinyatakan dengan

huruf A, A minus, B, B minus, C, dan E yang masing-masing melalui

nilai konversi bilangan 4,0; 3,5; 3,0; 2,5; 2,0; dan 0.

(3). Nilai A, B, C, dan D adalah nilai lulus, sedangkan nilai E adalah nilai

tidak lulus.

(4). Nilai lulus tidak dapat diulang pada semester-semester berikutnya kecuali

dalam hal-hal berikut ini:

a. Nilai D pada program diploma dan sarjana;

b.Nilai C pada program diploma dan sarjana dengan ketentuan:

10

Page 11: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

(i) Telah melulusi sekurang-kurangnya 84 sks untuk program diploma III

dan 110 sks untuk program sarjana, dengan IPK < 3,00;

(ii) Matakuliah yang disajikan pada semester pendek;

(iii) Hanya diulang satu kali;

c. Perolehan nilai akhir yang diperhitungkan dalam transkip nilai, selama

batas waktu studi yang diperkenankan belum dilampaui.

(5) Selain nilai A sampai dengan E digunakan pula nilai K (kosong) dan nilai

T (tunda).

(6) Nilai K adalah nilai yang diberikan kepada mahasiswa yang

mengundurkan diri secara sah dan tertulis atas persetujuan

dekan/direktur.

(7) Nilai T adalah nilai yang ditunda karena belum semua tugas akademik

diselesaikan oleh mahasiswa pada waktunya.

8) Batas waktu berlakunya nilai T adalah 1 bulan terhitung mulai tanggal

ujian akhir semester matakuliah yang bersangkutan. Apabila mahasiswa

tidak menyelesaikan tugasnya dalam waktu tersebut, maka nilai T

diubah secara otomatis menjadi nilai E oleh Biro Akademik.

(9) Penilaian hasil evaluasi dilakukan oleh dosen pengasuh matakuliah.

(10) Nilai hasil belajar pada akhir semester adalah gabungan nilai dari semua

bentuk ujian selama semester berjalan.

(11) Pembobotan masing-masing bentuk ujian untuk memperoleh nilai

kumulatif di akhir semester dan nilai lulus diserahkan kepada masing-

masing dosen.

11

Page 12: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

(12) Nilai hasil belajar mahasiswa dicantumkan pada kartu hasil studi (KHS).

Pasal 31

INDEKS PRESTASI

(1) Keberhasilan studi mahasiswa program diploma dan sarjana dinyatakan

dengan indeks prestasi (IP) yang dihitung melalui konversi nilai

bilangan, seperti yang tercantum pada pasal 30 ayat 1 dari peraturan

akademik ini.

(2) Keberhasilan studi program magister dan doktor dinyatakan dengan IP

yang dihitung melalui konversi nilai bilangan, seperti yang tercantum

pada pasal 30 ayat 2 peraturan akademik ini.

(3) Indeks prestasi semester (IPS) dihitung dari nilai ujian dan bobot kredit

setiap matakuliah yang tercantum dalam KRS dengan rumus sebagai

berikut :

IPS =∑ (N x K)

∑ K

IPS = K = Besarnya bobot kredit matakuliah N = Nilai huruf setelah

dikonversi ke bentuk bilangan KKN ) (

(4) Indeks prestasi kumulatif (IPK) dihitung dari semua nilai matakuliah dari

semua semester yang sudah diikuti oleh mahasiswa dengan

menggunakan rumus seperti yang tersebut pada ayat (3) di atas, dengan

catatan bahwa tiap matakuliah hanya mempunyai 1 nilai.

(5) Dalam perhitungan IPS dan IPK nilai K dan nilai T tidak diikutkan.

12

Page 13: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

(6) Baik IPS maupun IPK dicantumkan pada KHS.

Sebuah penelitian dari National Association of College and Employee

(NACE) (2002) menempatkan indeks prestasi kumulatif (IPK) di perguruan

tinggi (PT) pada urutan ke-17. IPK kalah oleh kemampuan komputer,

kemampuan organisasi, kepemimpinan, kepercayaan diri, ramah sopan, dan

bijaksana.(Jelpa,2007)

Prestasi akademik adalah sesuatu yang pada umumnya diidam-idamkan

oleh para pelajar dan mahasiswa. Persepsi prestasi akademik adalah pandangan

seseorang mengenai hasil terbaik yang sudah tercapai setiap mahasiswa atau

siswa.(W.Mahbub,2001)

13

Page 14: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 RASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN

Berdasarkan tinjauan kepustakaan dan tujuan penelitian, maka dapat

dikemukakan bagaimana pengaruh keaktifan berlembaga terhadap IPK

mahasiswa. Akhirnya dipilih variabel untuk diteliti yaitu keaktifan berlembaga

dan Indeks Prestasi Kumulatif

3.2 KERANGKA KONSEP

3.3 DEFINISI OPERASIONAL

A. Keaktifan berorganisasi

Tercatat sebagai pengurus organisasi yang bersangkutan serta aktif ikut

berperan serta menjalankan kegiatan organisasi

B. Indeks Prestasi Kumulatif

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yaitu indeks prestasi yang dihitung

pada akhir suatu program pendidikan lengkap atau pada akhir semester

pertama dan seterusnya untuk seluruh mata kuliah yang diambilnya,

yang dinyatakan dengan rentangan angka 0,00 - 4,00

14

Keaktifan berorganisasi Indeks Prestasi Kumulatif

Page 15: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 JENIS PENELITIAN

Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kualitatif

4.2 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

a. Lokasi : Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

b. Waktu 19 Juli 2012 – 26 Juli 2012

4.3 POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah pengurus lembaga yang berasal dari

mahasiswa angkatan 2008 pada Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

2. Sampel

Sampel pada penelitian ini dalah pengurus lembaga yang aktif yang berasal

dari mahasiswa angkatan 2008 pada Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin,dimana pengambilan sampel berdasarkan cluster sampling.

4.4 PENGUMPULAN DATA

Data primer akan didapatkan dari wawancara terhadap pengurus lembaga

yang aktif yang berasal dari mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin.

15

Page 16: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

Data sekunder akan didapatkan dari Kartu Hasil Studi responden dan arsip

masing-masing organisasi Fakultas Kedokteran Uiversitas Hasanuddin.

4.5 PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA

Data yang diperoleh, selanjutnya diolah secara manual dengan analisis

data-data yang didapat dan disajikan dalam bentuk tabel dan naskah.

16

Page 17: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

BAB V

GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Fakultas Kedoteran Universitas Hasanuddin dibuka pada tanggal 27

Januari 1956 dengan 26 bagian, yakni : Histori, Anatomi, Ilmu Faal , biokimia,

Farmologi, Parasitologi, Kedotekran Kehakiman, Patologi Klinik, Patologi

Anatomi, Mikrobiologi, Ilmu Bedah Orthopedi, dan Traumatologi, Ilmu

Penyakit Dalam, Ilmu Penyakit Kulit- Kelamin, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu

Bedah, Kardiologi, Ilmu Penyakit Mata, Obstetri-Ginekologi, Penyakit THT,

Radiologi, Ilmu Penyakit Saraf, Anestesiologi, Kedokteran Jiwa, Ilmu Gizi,

Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyrakat. Jumlah Alumni sampai sekarang

adalah 3.914 orang.

Visi

Pada tahun 2010 , Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

menjadi salah satu dari lima terbaik Fakultas Kedokteran di Indonesia, satu

dari dua puluh terbaik Fakultas Kedokteran di Asia, dan satu dari seratus

terbaik Fakultas Kedokteran di dunia.

Misi

1. Mendirikan mahasiswa untuk menjadi dokter, dokter spesialis dan ners yang

mempunyai kompetensi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui

pendidikan, riset dan kepemimipinan.

2. Menjadi unggulan dalam mengembangkan IPTEK melaui kegiatan riset

17

Page 18: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

biomedik, klinik dan kesehatan masyarakat.

3. Memanfaatkan kemajuan IPTEK kedokteran untuk meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan.

Sarana dan Fasilitas

Kompleks Fakultas Kedokteran yang terletak di bagian utara kampus

UNHAS dibentuk oleh dua blok bangunan bertingkat, sebuah laboratorium

terpadu, sebuah teater kuliah dan Ruang Santai yang dibangun mengitari sebuah

taman dan lapangan olahraga.

Gedung I, Lantai I: Bagian Biokimia, Bagian Patologi Klinik, Bagian

Parasitologi, Bagian Mikrobiologi Lantai II: Laboratorium Mikrobiologi,

Laboratorium Parasitologi Lantai III: Laboratorium Biokimia, Laboratorium

Patologi Klinik.

Gedung II, Laboratorium Terpadu (23) dan Lantai dasar (7) Lantai I :

terdiri atas 5 ruang laboratorium untuk kegiatan praktikum mahasiswa yang

digunakan bersama oleh bagian Mikrobiologi, Parasitologi, Gizi, Histologi dan

Patologi Kimia, dan satu ruangan kuliah dilantai 2. Lantai II : terdiri atas 10 ruang

Lab. Skill, PBL yang dilengkapi AC

Gedung III , Lantai I : Kantor Dekan, Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan

II, Pembantu Dekan III dan Bagian Patologi Anatomi, Bagian Anatomi,

Laboratorium Anatomi, Ruang tunggu Dosen, Medika FK UH. Lantai II : Kantor

Bag. Tata Usaha, Kantor PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis), Bagian

Farmakologi, Bagian Fisiologi, Bagian Gizi, Ruang Kuliah (RPA) berkapasitas

250 mahasiswa dengan dilengkapi dengan AC, Ruang Senat Mahasiswa yang

18

Page 19: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

dilengkapi dengan peralatan kantor berupa komputer, lemari, meja, kursi dan

televisi. Lantai III : Ruang kuliah GME / Medical Tele Seminar kapasitas 80

mahasiswa dilengkapi dengan AC, Ruang Perpustakaan Fakultas, Ruang Kuliah

Fisiologi (RKF) berbentuk semi theater dengan kapasitas 300 mahasiswa dan

dilengkapi AC, Laboratorium Fisiologi kapasitas 80 mahasiswa, Ruangan

Maperwa, Ruangan penelitian Biomedis, Reproduksi Manusia, Production House

& Suara Medika, Kantin Fakultas Kedokteran dan Ruang Tutorial. Lantai IV :

Laboratorium penelitian terpadu, Laboratorium Farmakologi, Ruangan kegiatan

ekstra kurikuler mahasiswa (Sarana alat musik), Kantor Prog. Pendidikan Ners,

Ruang Kuliah, Lab Skill dan Ruang Bimbingan & Konseling FK UH.

Gedung IV : Teater Kuliah (LT V), ruangan kuliah berbentuk teater

dengan kapasitas tampungan 250 mahasiswa, dilengkapi dengan alat pendingin

ruangan serta layar lebar untuk presentasi kuliah.

Gedung V Student Centre

Lantai I : Kafetaria, Market Mini

Lantai II : Mushollah, Kantor BEM, TBM, Ruang Rapat BEM, Ruang Maperwa

Lantai III : Perpustakaan Fakultas, Lab. Komputer

No Nama Ruangan Kapasitas Keterangan

1 Lab. Terpadu 5 200 orang

Digunakan oleh bagian

Histologi, PA, CP,

Mikrobiologi,

Parasitologi

2 Lab, biokimia 1 150 orang

19

Page 20: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

3 Lab. Anatomi 1 80 orang Jumlah cadaver 40

4 Lab. Farmakologi 1 90 orang

5 Lab. Fisiologi 1 80 orang

6 Lab. Keterampilan

klinik

9 90 orang

Perpustakaan

1. Ruang Baca Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin : Koleksi yang

dimiliki meliputi kurang lebih 4000 judul buku dan 150 jenis jurnal ilmiah

kedokteran

2. Kamar Baca di masing-masing Bagian : Koleksi pada masing-masing

bagian berkisar 200-500 judul buku, dan 15-30 jurnal ilmiah kedokteran

5.2 Gambaran Umum tentang Lembaga Kemahasiswaan

I. Badan Eksekutif Mahasiswa

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

(BEM FK Unhas) merupakan wadah organisasi resmi yang membawahi seluruh

warga dari Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

(KEMA FK Unhas). Berbicara mengenai BEM FK Unhas, tentunya tidak bisa

terlepas dari KEMA FK Unhas ini sendiri. KEMA FK Unhas berdiri sejak tanggal

25 April 1993. Terdiri dari sekitar 1500-an mahasiswa setiap tahunnya, baik dari

mahasiswa klinik maupun pre-klinik. Memiliki 3 badan khusus dengan

spesialisasi bidangnya masing-masing, yaitu Tim Bantuan Medis (TBM)

Calcaneus untuk bidang kemanusiaan, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Sinovia

untuk bidang jurnalistik, Medical Youth Research Club (MYRC) untuk bidang

20

Page 21: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

penelitian, serta 7 ekstrakurikuler, yaitu Persatuan Bulutangkis (PB) Medik,

Paduan Suara (Plica Vocalis), Roentgen Photography, Medical English

Conversation Society (MECS). BEM FK Unhas merupakan lembaga eksekutif

dalam KEMA FK Unhas, sedangkan Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FK

Unhas sebagai perwakilan seluruh warga KEMA FK Unhas melakukan fungsi

legislatif dan sebagian fungsi yudikatif. Sebagian fungsi yudikatif yang lainnya

berada pada majelis tertinggi dalam KEMA FK Unhas, yaitu Muktamar KEMA

FK Unhas yang diadakan setiap tahun.

Badan Eksekutif Mahasiswa memiliki struktur sama seperti organisasi

pada umumnya, dengan bidang-bidang yang berfungsi menjalankan visi misi dari

ketua umum setiap tahunnya. Ketua Umum BEM FK Unhas tahun kepengurusan

2010/2011 adalah Sultan Hasanuddin dengan dibantu oleh Ammar Abdulrahman

Hasyim sebagai Sekretaris Umum dan Dara Nur Ilmi sebagai Bendahara Umum.

Sultan Hasanuddin terpilih sebagai ketua umum setelah melalui PEMILU KEMA

FK Unhas yang memang diadakan setiap tahunnya untuk memilih Ketua BEM FK

Unhas. Adapun visi dari Sultan, panggilan akrabnya, adalah Penguatan Kader

Menuju Pengembangan Kapasitas Lembaga. Visi tersebut kemudian dijabarkan

dalam bentuk misi, yaitu pembuatan sistem operasional pengkaderan,

menciptakan susana lembaga yang kondusif, mengoptimalkan potensi warga

KEMA dalam peningkatan kinerja lembaga, dan membina hubungan harmonis

dengan seluruh stakeholder. Bagian BEM FK Unhas yang menjalankan program

kerja berdasarkan visi misi tersebut dibagi menjadi 4 bidang dan 2 biro. Bidang I,

bidang Pendidikan dan Psikoakademika adalah bidang yang menangani

21

Page 22: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

pendidikan dan advokasi pendidikan bagi seluruh warga KEMA FK Unhas.

Bidang II, Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya Anggota adalah

bidang yang menangani pengkaderan anggota, mewadahi kerohanian anggota, dan

mengatur pemberdayaan dan pengembangan anggota KEMA FK Unhas. Bidang

III, Hubungan Luar dan Sosial Kemasyarakatan adalah bidang yang

menghubungkan BEM FK Unhas dengan organisasi eksternal fakultas dan

organisasi lainnya, mewadahi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, serta

melakukan kajian strategis serta advokasinya. Bidang IV, Pengembangan Minat

dan Bakat mewadahi kreativitas dan minat serta bakat para anggota dalam bidang

musik dan olahraga, dan membantu mengembangkan serta menyalurkannya minat

dan bakat tersebut dengan optimal dalam rangka meningkatkan kapasitas dari

BEM FK Unhas. Selain 4 bidang, ada 2 biro, yaitu Biro Kesekretariatan yang

menangani urusan administrasi dan internal BEM FK Unhas serta Biro Dana dan

Usaha yang mengumpulkan pendanaan untuk memenuhi kebutuhan organisasi.

II. BPM

III. Tim Bantuan Medis Calcaneus FK Unhas

VISI

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Indonesia dengan

mengutamakan bidang kegawatdaruratan medis

MISI

1. Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi

22

Page 23: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

2. Mengembangkan minat bakat dan kemampuan di bidang kegawatdaruratan

medis bagi anggota-anggotanya

3. Sebagai bantuan medis bagi insan akademik dan masyarakat

KEPENGURUSAN

Kepengurusan TBM Calcaneus terdiri atas ketua, sekretaris umum, dan

bendahara. Selain itu dalam menunjang jalannya kegiatan organisasi TBM

Calcaneus terdiri atas 4 divisi dan 2 biro. Berikut ini penjelasan kegiatan yang

dilaksanakan oleh Divisi dan Biro TBM Calcaneus.

1. Divisi Pendidikan dan Latihan

Divisi ini melaksanakan pendidikan dan pelatihan dalam upaya perekrutan

dan pengembangan pengetahuan serta keterampilan anggota. Selain itu,

divisi ini melakukan pendidikan dan pelatihan di bidang kegawatdaruratan

bagi masyarakat sebagai upaya penyebarluasan pengetahuan dan

keterampilan kegawatdaruratan.

2. Divisi Operasional Bantuan Medis

Divisi ini mengatur pelaksanaan program sosial kemanusiaan yang

merupakan rutinitas organisasi. Mengelola permintaan dari organisasi atau

institusi lain yang memerlukan bantuan tenaga medis. Serta bekerjasama

dengan institusi terkait dalam penanggulangan bencana dan keadaan darurat

medis lainnya.

23

Page 24: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

3. Divisi Logistik

Divisi ini mengatur pengadaan dan penggunaan fasilitas organisasi dalam

menunjang kegiatan operasional bantuan medis dan pelaksanaan program

pendidikan dan latihan seperti obat-obatan,peralatan medis, dan perlatan

outdoor. Divisi ini juga menjadi media yang menjaga rasa kepecintaalaman

anggota TBM Calcaneus dengan mengadakan kegiatan kepecintaalaman.

4. Divisi Hubungan Luar

Divisi ini bertugas menjalin hubungan kerjasama dengan pihak luar

organisasi  baik ruang lingkup civitas akademika Universitas

Hasanuddin,unit-unit emergency, institusi / instansi pemerintah atau swasta,

dan mensosialisasikan organisasi ke masyarakat luas.

5. Biro Kesekretariatan

Tugas utama Biro ini adalah pengelolaan arsip dan persuratan serta

dokumen organisasi di samping pemeliharaan pembenahan sekretariat dan

fasilitasnya untuk menciptakan suasana kondusif guna kelancaran kegiatan

organisasi.

6. Biro Dana dan Usaha

Tugas utama Biro ini adalah menjalankan berbagai usaha sebagai sumber

pendanaan organisasi untuk menunjang kelangsungan dan kelancaran

organisasi

24

Page 25: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

KURIKULUM

Kurikulum pendidikan di TBM Calcaneus merupakan kurikulum yang

berjenjang dan berkesinambungan. Sebelum menjadi anggota, calon anggota

wajib mengikuti pendidikan dasar. Output dari pendidikan dasar adalah anggota

yang siap diturunkan pada setiap tim medis dan kepanitiaan. Setelah melewati

pendidikan dasar, anggota mengikuti pendidikan lanjutan yang akan

menghasilkan anggota yang siap diturunkan sebagai koordinator tim, instruktur

dan pemateri. Namun sepanjang kepengurusan tetap diadakan berbagai

pendidikan yang bertujuan untuk menjaga kualitas anggota. Berikut ini penjelasan

kurikulum pendidikan TBM Calcaneus :

1. Pendidikan Dasar

Merupakan program pendidikan tingkat awal berisi pengetahuan dasar

bagi calon anggota yang telah melewati penyaringan.Tujuannya adalah

merekrut anggota baru sebagai rangkaian pengkaderan organisasi agar

dapat melaksanakan kegiatan organisasi (pengiriman tim medis dan

kepanitiaan)

2. Pendidikan Lanjutan

Merupakan pendidikan yang dibuat dalam rangka mengkader anggota

untuk menjadi koordinator tim, instruktur dan pemateri.

3. Pendidikan Khusus

Merupakan pendidikan yang diperuntukkan kepada anggota yang memiliki

minat dan keahlian khusus untuk dipersiapkan menjadi konsulen.

25

Page 26: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

4. Pendidikan Periodik

Merupakan program pendidikan yang memuat materi-materi tambahan

sebagai penyempurna kompetensi dasar yang diberikan secara periodik.

5. Pendidikan Badan Pengurus

Suatu pendidikan untuk memberikan pemahaman dan pengertian tentang

tugas dan tanggung jawab seorang pengurus organisasi.

6. Pendidikan Fisik

Suatu pendidikan untuk meningkatkan dan mempertahankan keadaan fisik

anggota maupun calon anggota TBM

7. Pendidikan Selama Kegiatan Organisasi

a. Pendidikan selama kegiatan operasional tim medis :

Merupakan pendidikan yang bertujuan mendidik anggota TBM

Calcaneus melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh melalui

kegiatan orperasional tim medis.

b. Pendidikan selama kegiatan kepanitiaan organisasi :

Merupakan pendidikan yang bertujuan mendidik anggota TBM

Calcaneus melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh melalui

kegiatan kepanitiaan organisasi

8. Pendidikan Selama Keseharian di TBM Calcaneus

Mendidik anggota TBM Calcaneus melalui pengalaman-pengalaman yang

diperoleh melalui kegiatan kepanitiaan organisasi

26

Page 27: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

IV. SINOVIA

VISI

Memediasi komunikasi yang sehat, khususnya dalam lingkup Fakultas

Kedokteran Unhas.

MISI

a. Menyelenggarakan komunikasi yang sehat mengenai masalah-masalah

kedokteran, kesehatan, dan kemahasiswaan.

b. Meningkatkan kualitas anggota dalam bidang jurnalistik, dan bidang-bidang

lain yang di anggap perlu.

c. Mengadakan usaha lain yang dianggap perlu dan sesuai dengan visi organisasi.

KEPENGURUSAN

Kepengurusan LPM SINOVIA terdiri atas Pimpinan Umum (PU),

Pimpinan Redaksi (PR), Sekretaris Umum, Sekretaris Redaksi, dan Bendahara.

Selain itu, dalam menunjang jalannya kegiatan organisasi LPM SINOVIA terdiri

dari enam divisi. Berikut penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab masing-

masing divisi :

1. Divisi PSDM

Mengatur dan melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan

dengan peningkatan mutu sumber daya anggota dan dapat

menunjang kualitas kerja SINOVIA.

Membuat prosedur baku sistem perekrutan anggota baru.

27

Page 28: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

Melakukan perekrutan anggota baru.

Menyempurnakan dan merealisasikan sistem kaderisasi yang

sistematis, integral, dan terarah.

Mengeluarkan rapor kemahasiswaan anggota.

Membuat regulasi teamwork majalah, buletin, & mading.

2. Divisi Kesekretariatan

Menyelenggarakan aktivitas yang dapat menambah pengetahuan &

keterampilan anggota bidang kesekretariatan guna meningkatkan

kelancaran & mutu kerja dalam bidang administrasi &

kesekretariatan.

Membuat prosedur baku tertib administrasi yang relevan sesuai

dengan tuntutan & perkembangan internal & eksternal organisasi.

Melaksanakan aktivitas yang mendorong terwujudnya

kesekretariatan sebagai pusat dokumentasi & informasi organisasi.

Membuat track record anggota.

Bertanggung jawab atas seluruh inventaris organisasi.

Membuat daftar inventaris organisasi.

3. Divisi Hubungan Luar

Menjalin kerja sama dengan pihak luar yang dapat membantu

kinerja SINOVIA yang sifatnya tidak mengikat.

Bertanggung jawab atas pengupdatetan website SINOVIA.

28

Page 29: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

Bertanggung jawab atas pengadaan tools

(spanduk/poster/pamflet/brosur/file-file) yang bertujuan untuk

pengenalan SINOVIA.

Membantu kinerja divisi keredaksionalan dalam peliputan berita.

Penetapan pendelegasian.

4. Divisi Danus

Mengelola sumber-sumber penerimaan organisasi sesuai dengan

ketentuan organisasi yang berlaku.

Menyusun program bidang kewirausahaan.

Melakukan penggalangan dana demi menopang kebutuhan

operasional organisasi dalam aktivitas sehari-hari.

5. Divisi Taman Baca Sinovia (TBS)

Membuka Taman Baca SIONOVIA setiap hari sabtu.

Mendata seluruh buku yang ada di TBS.

Mendata anggota TBS.

Menambah buku yang direkomendasikan.

6. Divisi Redaksional

V. MYRC

VISI MISI

Visi MYRC adalah mewujudkan RECEARCH FACULTY 2013 dengan

penjabaran misi sebagai berikut,

1. Dapat melakukan penelitian secara berkesinambungan

29

Page 30: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

2. Meraih prestasi dalam berbagai lomba karya tulis mahasiswa di tingkat

regional maupun nasional

3. Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga penelitian lainnya

Di mana visi misi di atas dijalankan dengan berdasar pada nilai MYRC, yakni

RESEARCH BEHAVIOR

KEGIATAN RUTIN

Beberapa kegiatan rutin yang dilakukan oleh MYRC adalah sebagai berikut

Hasanuddin Scientific Fair

Journal reading

Kerjasama penelitian dengan dokter-dokter peneliti

Upgrading

Kuliah pakar

30

Page 31: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

6.1 HASIL PENELITIAN

Dari pengumpulan data yang diambil di bagian akademik Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin,didapatkan 37 sampel data Kartu Hasil Studi (KHS). Nilai mata

kuliah yang diperoleh dari hasil remedial tidak dimasukkan,karena dianggap

berpengaruh signifikan terhadap penelitian.Pada perkembangannya,oleh karena

beberapa responden tidak menjabat penuh selama setahun kepengurusan, sampel data

yang digunakan 29 Kartu Hasil Studi. Data-data dibuat dalam bentuk tabel dengan

format sebagai berikut :

NO NAMAI P

I II III IV V VIINDEKS

PRESTASI1 Fa 0,96 2,61 2,22 1,24 1,27 1,95 1,662 Dn 2,56 3,39 3,34 2,67 2,77 1,97 2,9463 Ds 3,04 3,65 3,09 3,67 3,52 3,02 3,3944 Sd 0,96 1,91 1,57 1,74 1,79 2,58 1,5945 Ad 1,48 1,22 2,17 1,81 1,13 1,25 1,5626 Rv 0,78 1,74 2 1,52 2,6 3,32 1,7287 Ud 3,17 3,26 3,09 3,09 3,27 2,86 3,1768 Wn 1,65 2,35 1,7 1,24 0,96 2,76 1,589 Sh 2,83 2,4 2,3 3 3,46 2,66 2,79810 Vg 2 1,39 0,96 1,81 1,69 2,45 1,5711 Ny 2,4 2,8 2,61 2,81 2,77 3,37 2,67812 Bb 3,13 3,35 3,52 3,38 3,62 3,26 3,413 Fq 3,22 2,91 2,91 3 2,83 2,78 2,97414 Ra 2,87 2,43 3,04 3,09 2,87 2,66 2,8615 Am 2,65 2,82 3,04 3,38 3,54 3,45 3,08616 Aa 2,22 1,65 1,26 2,52 2,94 3,05 2,11817 Ft 2,87 2,22 2,78 3,15 3,46 2,98 2,89618 Is 2,35 2 1,87 1,9 3,03 3,37 2,2319 Em 2,26 2,35 2,21 1,14 2,62 0,86 2,116

31

Page 32: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

20 Fi 2,47 2,39 3,26 2,47 2,56 1,56 2,6321 Rm 2,09 2,09 1,7 3,29 2,69 1,67 2,37222 Ta 0,87 2 1,13 1,52 0,18 0,83 1,1423 Fd 2,7 1,57 2,52 2,76 2,99 1,48 2,50824 Ad 1,74 2,7 2,61 2,76 2,77 3,31 2,51625 Wa 2,56 1,83 1,87 1,71 2,62 2,87 2,11826 Ar 2,78 2,61 2,52 2,76 3,15 2,95 2,76427 Cw 3,22 3,04 3 2,95 2,56 2,58 2,95428 Fr 1,39 2,7 2,74 2,76 2,84 2,66 2,48629 Gb 2,61 2,1 2,61 2,76 3,07 2,92 2,63

rata-rata 2,27 2,4 2,4 2,48 2,61 2,53 2,43

Dari table di atas,diperoleh indeks prestasi masing-masing responden sejak

semester I sampai dengan semester VI. Dari hasil konfirmasi ke masing-masing

organisasi dan responden,didapatkan keterangan bahwa untuk tahun pertama

akademik,setiap mahasiswa disibukkan dengan kegiatan pengkaderan. Dimulai

dari penerimaan mahasiswa baru, sampai dengan Latihan Kepemimpinan tk I.

sementara itu, keaktifan responden di organisasi di mulai sejak pertengahan

semester IV.

32

Page 33: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, semua responden mulai

menjadi pengurus inti pada masing-masing organisasi di pertengahan semester IV.

Diagram di atas merupakan indeks prestasi rata-rata semua responden untuk

masing-masing semester. Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa sampai

pertengahan kepengurusan (semester V), responden mengalami kenaikan indeks

prestasi. Sedangkan pada semester VI, indeks prestasi responden mengalami

penurunan tetapi masih lebih tinggi dari indeks prestasi dari awal kepengurusan

(semester IV).

Data primer didapatkan dari hasil wawancara terhadap 10 responden yang

berasal dari angkatn 2008 yang merupakan pengurus organisasi di Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin

a)Apakah alasan anda berorganisasi ?

33

Page 34: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

i.Fa

“ Saya sangat menyukai organisasi, karena diorganisasi saya bisa mendapat

teman baru dan memiliki kesibukan, jadi pekerjaan saya bukan hanya kampus

dan kamar tapi juga aktif berorganisasi”.

ii. Dn

“Alasan saya berorganisasi yaitu mencari wadah untuk menyibukkan diri.

Selain itu saya juga mau mencari pengalaman, bagaimana rasanya

berorganisasi”.

iii.Sd

“menurut saya organisasi itu sangat penting, selain untuk mendapatkan teman

baru, saya juga memiliki tujuan pribadi yaitu ingin menjadi organisatoris dan

ingin mencapai tujuan organisasi, saya masuk organisasi agar kedepannya

saya tidak kaku lagi bila diperhadapkan dengan hal-hal besar daripada

organisasi”.

iv. Ds

“Dari organisasi banyak pelajaran penting yang saya dapatakan, diantaranya,

saya belajar cara menjalankan organisasi, bagaimana memanage uang,

bagaimana memanage organisasi dan yang paling penting bagaimana

memanage diri sendiri”

v. Ad

“Alasan saya berorganisasi adalah agar dapat menimba ilmu serta mencari

pengalaman dan mencari teman baru agar tercipta relasi yang luas”.

34

Page 35: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

vi. Ud

“Saya ingin mengembangkan potensi diri saya, disamping itu ingin

memperluas wawasan saya. Dan saya rasa semua itu memang terbukti saya

dapatkan dari berorganisasi”

vii. Wn

“saya masuk organisasi agar saya bisa mengembangkan diri saya menjadi

orang yang bisa menjadi pemimpin kedepannya, dan saya rasa organisasi

sangat memberikan manfaat bagi diri saya sendiri, maupun teman teman saya

yang lain”.

viii. Sh

“alasan saya berorganisasi yaitu saya bisa menambah wawasan dan ilmu-ilmu

yang tidak saya dapatkan di bangku kuliah, saya dapatkan diorganisasi. Saya

juga mendapatkan teman baru disini”

ix. Vg

“saya senang berorganisasi karena disini saya bisa mendapatkan

pengetahuan-pengetahuan baru yang sangat mendukung wawasan mengenai

mata kuliah” .

x. Ny

“saya ingin mengembangkan bakat yang saya miliki yaitu mampu mengatur

berbagai hal, selain itu di organisasi saya bisa mempunyai kesibukan dan

menambah ilmu yang tidak saya dapatkan ditempat lain”.

35

Page 36: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

b)Apakah kegiatan organisasi mengganggu waktu belajar kuliah anda?

kenapa?

i. Fa

“Sama sekali tidak. Di organisasi, kita belajar manejemen diri. Jadi saya

dapat mebagi waktu antara berorganisasi dengan akademik”

ii. Dn

“ Tidak. Karena kegiatan organisasi bukan 24 jam. Pasti masih ada waktu

luang untuk belajar. Bahkan kadang-kadang ada tenteran dari senior-senior

yang sudah koass saat menjelang ujian”

iii. Sd

“ Menurut saya tidak. Seorang organisatoris tentunya pandai mengatur

waktunya. Di antara kegiatan organisasi yang menyibukkan pasti ada

waktu yang bisa dimanfaatkan untuk belajar mata kuliah. Bahkan jika

kumpul dengan teman-teman seorganisasi, saya sering diskusi mengenai

pelajaran yang didapatkan dari bangku kuliah”

iv. Ds

“ Ya, kadang-kadang. Sebelum berorganisasi waktu belajar saya teratur

jamnya. Tapi semenjak aktif di organisasi waktu belajar saya tidak seperti

dulu lagi. Kadang-kadang ada kegiatan organisasi yang besar dan sedikit

menganggu waktu belajar saya. Tapi itu semua terbayar dengan

pengalaman yang saya dapatkan dengan aktif di lembaga”.

v. Ad

“ Kegiatan organisasi tidak memberi pengaruh sama waktu belajar saya.

Kapanpun dan dimanapun kita bisa belajar mengenai materi kuliah. Apa

36

Page 37: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

lagi sekarang dengan teknlogi yang ada, tidak perlu membawa buku-buku

kedokteran yang tebal-tebal itu”

vi. Ud

“ Justru dengan berorganisasi saya belajar manajemen waktu yang baik.

Jadi saya bisa membagi waktu saya dengan baik, sehingga waktu belajar

saya tidak terganggu. Bahkan saya sering diskusi dengan teman-teman

tentang mata kuliah. So, selain pengalaman organisasi, manfaat di bidag

akademik juga saya rasakan”.

vii. Wn

“ Itu pasti. itulah resiko berorganisasi. Waktu belajar perkuliahan mereka

yang tidak aktif berlembaga tentunya lebih banyak. Tapi di organisasi

banyak pembelajaran lain yang saya dapat. Pembelajaran tidak mesti harus

dibidang akademik”.

viii. Sh

“ Sama sekali tidak. Karena kegiatan organisasi biasanya disesuaikan

dengan akademik. Misalnya ketika menjelang ujian, organisasi tidak

memberikan beban kegiatan yang besar yang bisa mengganggu waktu

belajar. Malah, mendekat ujian, kita diberi tenteran oleh senior-senor

organisasi yang diantara mereka itu ada yang asisten dosen. Jadi yah

banyak keuntungan yang diperoleh melalui organisasi”.

ix. Vg

“ Sedikit berpengaruh terhadap waktu belajar materi kuliah. Karena

konsentrasi terbagi ke organisasi. Beda dengan mereka yang tidak

berlembaga. Konsentrasi mereka tentunya lebih banyak ke perkuliahan.

Tapi dengan berorganisasi, banyak pengalaman yang saya dapatkan, dan

saya yakin itu akan bermanfaat untuk masa depan saya nanti.

37

Page 38: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

x. Ny

“ Tidak ada kaitannya antara aktif berlembaga dengan waktu belajar

perkuliahan. Belajar perkuliahan tidak mesti didalam ruang kuliah. Bisa

dimanapun selama kemauan itu ada. Di dalam skretariat organisasipun

bisa. Bahkan di sekret organisasi juga tersedia diktat-diktat kuliah, jadi yah

kita bisa memanfaatkannya. Apa lagi di jaman sekarang ini, apasih yang

tidak kita dapatkan dari internet?

c) Menurut anda, Bagaimana pengaruh organisasi terhadap nilai IPK ?

i. Fa

“Menurut saya, organisasi tidak mempengaruhi IPK, banyak faktor yang

lain yang bisa mempengaruhi IPK seseorang, misalnya dari

kerajinanmahasiswa itu sendiri, cara belajar, faktor dukunga orang tua, dll”.

ii. Dn

“Menurut saya organisasi itu memiliki pengaruh positif dan negatif

terhadap IPK, pengaruh positifnya yaitu ilmu yang kita dapatkan dari

organisasi pasti akan membantu kita dalam perkuliahan baik itu ilmu

akademik maupun ilmu lainnya. Pengaruh negatif akan timbul jika kita

terus-terusan berorganisasi tanpa mengikuti perkuliahan atau dengan kata

lain melupakan perkuliahan. Waktu kita terbuang di organisasi saja”.

iii. Sd

“Organisi tentunya mempengaruhi IPK seseorang ketika orang tersebut

tidak mampu mengatur waktu berorganisasi dengan waktu kuliah, jadi

intinya tergantung dari individu masing-masing”.

iv. Ds

38

Page 39: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

“Menurut saya, organisasi mempengaruhi IPK, karena kadang-kadang ada

kegiatan organisasi yang mengganggu waktu belajar, sehingga kita hanya

fokus ke organisasi saja dan cenderung melupakan kuliah”.

v. Ad

“Organisasi tidak memiliki pengaruh terhadap IPK Mahasiswa, tergantung

organisasi yang diikutinya dan kemampuan seseorang untuk melaksanakan

perkuliahan dan organisasi secara seimbang tanpa ada yang

dikesampingkan”.

vi. Ud

“Pengaruh Organisasi terhadap IPK yaitu memberikan pengaruh positif

apabila dalam berorganisasi bisa berjalan selaras dengan kegiatan

perkuliahan namun disatu sisi juga bisa memberikan pengaruh negatif

apabila kita tidak bisa membagi waktu untuk terlibat dalam kegiatan

berorganisasi dan kegiatan perkuliahan”

vii. Wn

Organisasi tidak mempengaruhi IPK mahasiswa karena dalam penentuan

IPK, banyak yang menjadi pertimbangan, kerajinan, ketekunan, serta

wawasan yang paling utama, sedangkan di organisasi kita bisa menambah

wawasan kita.

viii. Sh

“Menurut saya, organisasi tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap

IPK, itu tergantung individu masing-masing, jika kita menjalankan

keduaduanya secara selaras maka IPK kita tidak akan terganggu,

melainkan akan meningkat dengan ilmu yang kita peroleh dari organisasi”

ix. Vg

39

Page 40: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

“ Sedikit berpengaruh terhadap IPK. Karena konsentrasi terbagi ke

organisasi. Beda dengan mereka yang tidak berlembaga. Konsentrasi

mereka tentunya lebih banyak ke perkuliahan. Beda dengan kita yang

sangat sibuk sehingga jarang masuk kuliah”.

x. Ny

“Sebenarnya Organisasi tidak mempengaruhi nilai-nilai IPK, karena IPK

kita bisa tinggi, jika kita belajar dengan baik dan tekun, selain itu

kehadiran juga diperlukan, jadi intinya, organisasi tidak mempengaruhi

IPK mahasiswa sendiri, tergantung bagaimana kita mengatur waktu kita”.

6.2 PEMBAHASAN

Organisasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan dan

penghidupan manusia. Setiap hari manusia berhubungan dengan organisasinya.

Walaupun pengalaman berorganisasi itu ada yang menyenangkan dan

menjengkelkan. Ada yang positif dan ada pula yang negatif, tetapi manusia tetap

saja memerlukan organisasi. Adanya pertentangan ini sebagai konsekuensi bahwa

manusia pada hakikatnya tidak sama atau penuh dengan perbedaan.

Dari hasil wawancara dapat dianalisis bahwa alasan mahasiswa untuk

berorganisasi karena mahasiswa memperoleh banyak manfaat dari organisasi,

responden cenderung merasa bahwa organisasi sangat penting karena menurut

mereka di dalam organisasi banyak manfaat yang dapat diperoleh, diantaranya,

mahasiswa dapat memperoleh ilmu yang tidak didapatkan di bangku kuliah

sehingga wawasan mahasiswa menjadi bertambah luas. Selain itu organisasi

mampu membuat mahasiswa memiliki kesibukan yang bermanfaat, mahasiswa

tidak lagi hanya datang kuliah dan kembali kerumah. Itu artinya organisasi bisa

40

Page 41: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

juga dikatakan mengisi waktu luang , dan mengisi waktu luang yang dimaksud

disini adalah pengisi waktu yang sama sekali tidak merugikan bahkan

memberikan kontribusi positif bagi orangorang yang menjalankannya denngan

baik.

Masalah organisasi adalah masalah kemauan dan bukanlah kemampuan –

karena kemampuan bisa dilatih seiring dengan waktu. Banyak mahasiswa yang

lebih mengutamakan prestasi akademiknya dibandingkan dengan keaktifan dalam

beroganisasi – ini tidaklah salah, meskipun kurang tepat. Karena, pada

kenyataanya kita akan selalu membutuhkan orang lain untuk merubah dunia. Kita

kelak akan menghadapi masyarakat yang merupakan sebuah lingkup organisasi

yang lebih besar. Dari hasil wawancara pada bagian sebelumnya juga dapat

dianalisis bahwa dengan berorganisasi seseorang akan memiliki teman baru dan

juga memiliki jaringan yang luas, pada dasarnya kita hidup pasti membutuhkan

bantuan orang lain, di organisasi kita bisa mendapatkan teman baru yang mungkin

akan kita butuhkan di waktu lain.

Ada beberapa alasan yang membuat sebagian mahasiswa untuk memilih tidak

berorganisasi, salah satu diantaranya adalah terganggunya waktu belajar mengenai

materi kuliah. Dari hasil wawancara terhadap 10 responden yang aktif di

organisasi kemahasiswaan, ternyata 70 % reponden berpendapat bahwa aktif di

organisasi tidakmempengaruhi waktu belajar mereka. Beberapa alasan yang

diungkapkan adalah dengan berorganisasi berarti kita belajar untuk mengatur

waktu. Selain itu dari hasil wawancara diketahui bahwa diantara sesama anggota

41

Page 42: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

organisasi sering berdiskusi mengenai materi kuliah. Tentunya kegiatan seperti

ini, sangat bermanfaat karena pengetahuan tentang mata kuliah yang mungkin

tidak diketahui bisa didapat dari orang lain dalam susana yang santai. Menjelang

ujian, senior-senior tiap organisasi yang telah menjalani pendidikan preklinik atau

anggota organisasi yang merupakan asisten dosen juga memberi tetnteran mata

kuliah yang akan diujiankan. Semua kegiatan tersebut tentunya mendukung

mahasiswa dalam bidang akademik. 30% responden berpendapat bahwa

organisasi mengganggu waktu belajar perkuliahan mereka. Namun mereka

menambahkan bahwa banyak pengalaman dan pembelajarn lain yang mereka

dapatkan di organisasi. Ada 80% kesuksesan di dunia kerja dan usaha ditentukan

oleh faktor non akademik. Berarti prestasi akademik hanya berkontribusi untuk

kesuksesan kita diduniakerjasebesar20%.(Nedi,2007)

Sering juga mahasiswa mengonotasikan mahasiswa yang aktif berorganisasi

sebagai mahasiswa yang males kuliah atau memiliki nilai akademik yang berada

di bawah standar. Mereka sering memandang bahwa aktif berorganisasi dan

prestasi akademik adalah dua hal yang terpisah. Padahal hal tersebut tidaklah serta

merta benar. Jika kita bisa memilih keduanya (nilai akademik dan organisasi)

kenapa tidak? Itu hanyalah masalah manajemen waktu. Hal tersebut diungkapkan

oleh beberapa responden, mereka mengatakan bahwa manajemen waktu sangat

dibutuhkan dalam organisasi, jika kita tidak bisa mengatur waktu dengan baik

maka akan berpengaruh negatif bagi mahasiswa khususnya dalam hal IPK.

42

Page 43: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

Secara khusus, kompetensi yang perlu dimiliki oleh mahasiswa dalam

menghadapi era globalisasi dikelompokkan menjadi kemahiran berat, ringan, dan

kompetitif. Kemahiran berat difokuskan pada penguasaan mahasiswa terhadap

disiplin ilmu yang ditekuninya; kemahiran ringan berkaitan dengan kemampuan

kreativitas, inovasi, penguasaan berbagai bahasa, komunikasi dan analisis; dan

kemampuan kompetitif berkaitan dengan mendapatkan keputusan kerja, ketelitian

dan bekerja sama dalam tim. Jika mahasiswa mampu mengatur waktu dengan baik

tentunya organisasi tidak akan mengganggu proses perkuliahan, bahkan

memberikan pengaaruh positif. Dimana ilmu yang tidak didapatkan dibangku

kuliah dapat diperoleh di organisasi.

Dari hasil wawancara dengan 10 responden, 80 persen dari responden

mengatakan bahwa organisasi tidak memiliki pengaruh terhadap IPK, Melainkan

mahasiswa memperoleh ilmu yang tidak didapatkan di bangku kuliah akan tetapi

didapatkan di organisasi, dimana ilmu itu dianggap memberikan bantuan terhadap

mahasiswa. Organisasi dianggap tidak mempengaruhi IPK mahasiswa karena

banyak faktor yang dapat mempengaruhi IPK seorang mahasiswa Pengaruh

negatif akan terjadi jika mahasiswa tidak mampu mengatur waktunya dengan

baik, mahasiswa akan merasakan pengaruh negatif jika mereka hanya terus

terusan berorganisasi dan bahkan melupakan kuliah. Jadi masalah pengaruh

negatif dan positif kembali ke individu masing-masing. Bagaimana dia mampu

mengatur waktu dan dirinya.

43

Page 44: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 KESIMPULAN

44

Page 45: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

1. Indeks Prestasi Kumulatif rata-rata semua mahasiswa angkatan 2008 yang

aktif berlembaga adalah 2,43

2. Mahasiswa kedokteran FKUH angkatan 2008 yang aktif berorganisasi,

yang indeks prestasinya menurun sebanyak 9 orang (31 %) dari 29 orang

sampel

3. Mahasiswa kedokteran FKUH angkatan 2008 yang aktif berorganisasi,

yang indeks prestasinya meningkat sebanyak 20 orang (69%) dari 29

orang sampel.

4. 70 % mahasiswa angkatan 2008 yang aktif berorganisasi berpendapat

bahwa aktif di organisasi tidak menganggu waktu belajar akademik.

5. 80 % mahasiswa angkatan 2008 yang aktif berorganisasi berpendapat

bahwa aktif berorganisasi tidak memepengaruhi Indeks Prestasi

Kumulatif mahasiswa

7.2 SARAN

1. Setiap mahasiswa Fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin sebaiknya aktif

berorganisasi, karena berorganisasi juga merupakan proses belajar.

2. Penelitian ini perlu dilanjutkan kembali oleh karena banyaknya faktor-faktor

yang mempengaruhi langsung atau tidak langsung dari perkembangan indeks

prestasi mahasiswa

45

Page 46: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

DAFTAR PUSTAKA

1. Ahmaini, Dini. “Perbedaan Prokrastinasi Akademik Antara Mahasiswa

yang Aktif dengan yang tidak Aktif dalam Organisasi Kemahasiswaan

PEMA USU”. Skripsi, Medan : Fakultas Psikologi USU, 2010

46

Page 47: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

2. Bungin, Burhan. “ Metodologi Penelitian Kualitatif”. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada, 2008

3. Matulessy, Andik. “Model Kausal Partisipasi Politik Aktivitas Gerakan

Mahasiswa”. Disertasi. 2008

4. Muasik, Kamal. “Budaya Politik Kampus”. Skripsi. Semarang : Fakultas

Ilmu Pendidikan Unnes, 2005

5. Mustikah, Anik. “Hubungan Ekonomi Orang Tua dengan Prestasi Belajar

Siswa di MTs Ruhul Bayan Tangerang”. Skripsi. Jakarta : Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, 2008

6. Nurhayati, Sri. “Hubungan Antara Kepercayaan Diri dan Lamanya

Berorganisasi dengan Persepsi terhadap Prestasi Akademik di Kampus”.

Skripsi. Surakarta : Fakultas Psikologi UMS, 2008

7. Purwoko, Bambang. “Bahan Kuliah Metode Penelitian : Penelitian

Kualitatif’.

8. Sastro Asmoro, S. Dkk. “Dasar-dasar Metode Penelitian Klinis”. Edisi ke-

3, Jakarta, CV. Sagung Seto, 2010.

9. Siregar, Retnawati. “Pengaruh Indeks Kumulatif dan Persepsi Mahasiswa

Akuntansi Kota Medan Mengenai Beberapa Faktor Tertentu terhadap

Pilihan Karir”. Tesis. Medan : Program Pasca Sarjana USU, 2006

47

Page 48: Studi Kualitatif Pengaruh Keaktifan Berorganisasi

10. Sobandi, Bandi. “Optimalisasi Soft Skill Melalui Pembinaan Organisasi

Kemahasiswaan”.

48