BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek...
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis pengaruh Kepemimpinan Transformasional
dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja. Menurut Sugiyono (2012:38), variabel
penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan hal tersebut dalam
penelitian ini variabel yang akan dikemukakan ada dua macam yaitu:
1. Variabel bebas (Independent Variable)
Menurut Sugiyono (2012:39) variabel independent sering disebut variabel
stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi
atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Maka yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah "Kepemimpinan
Transformasional dan Motivasi".
2. Variabel terikat (Dependent Variable)
Menurut Sugiyono (2012:39) variabel dependent sering disebut variabel
output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Maka yang menjadi
variabel terikat dalam penelitian ini adalah "Produktivitas Kerja".Unit yang
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan diteliti dan menjadi subjek responden dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan PT. Indonesia Putra Pratama.
1.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian
2.1.1 Metode Penelitian
Berdasarkan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu "Kepemimpinan
Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja di PT. Indonesia
Putra Pratama" maka metode penelitian yang digunakan untuk meneliti masalah
ini adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau
lukisan secara sistematis, faktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Sugiyono (2012:35) yang
menyatakan bahwa "penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan
untuk memberikan gambaran dari variabel penelitian dimana penelitian ini tidak
membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan
variabel itu dengan variabel lain".
Melalui jenis penelitian deskripsi yang digunakan dalam penelitian ini,
maka akan diperoleh deskripsi mengenai gambaran tentang variabel
Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja di
PT. Indonesia Putra Pratama.
Adapun penelitian verifikatif adalah metode penelitian yang menguji
hipotesis dengan cara mengumpulkan data dari lapangan. Dalam penelitian ini,
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan diuji apakah terdapat pengaruh antara Kepemimpinan Transformasional dan
Motivasi terhadap Produktivitas Kerja di PT. Indonesia Putra Pratama.
Berdasarkan jenis penelitiannya, yakni deskriptif verifikatif maka metode
penelitian yang akan digunakan adalah metode survey explanatory, dimana
penelitian survey yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal dan
pengujian hipotesis. Survei dilakukan dengan cara mengambil sampel dari suatu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data.
2.1.2 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain penelitian menurut Suharsimi
Arikunto (2006:51) adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti,
sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
kausalitas. Tujuannya adalah untuk menjelaskan hubungan kausal atau hubungan
sebab akibat dari variabel-variabel yang diteliti. Desain penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi
terhadap Produktivitas Kerja di PT. Indonesia Putra Pratama.
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.3 Operasional Variabel
Tabel 3.1
Operasional Variabel Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala
Kepemimpinan
Trasnformasional
(X1)
Kepemimpinan
Transformasional
merupakan
perilaku
komponen yang
digunakan untuk
mempengaruhi
para pengikut dan
pengaruh dari
pemimpin kepada
para pengikut.
Bass dalam Yukl
(2010:305)
1. Pengaruh Ideal a. Trust
b. Respect
c. Integrity
Tingkat kemampuan
menumbuhkan
kepercayaan
Tingkat kemampuan
menumbuhkan rasa
hormat
Tingkat konsistensi
terhadap keputusan
yang diambil
Tingkat kemampuan
menjadi figur yang
baik
Ordinal
2. Pertimbangan
Individual
a. Personal
attention
b. Mentoring
c. Listening
Tingkat perhatian
kepada karyawan
Tingkat kemampuan
memperhatikan
fasilitas kerja
Tingkat kemampuan
memberikan nasihat
Tingkat kemampuan
mendengarkan
keluhan
Ordinal
Ordinal
3. Motivasi
Inspirasional
a. Communication Tingkatkemampuan
mengkomunikasikan
Ordinal
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Enthusiasm
c. Optimism
target perusahaan
yang harus dicapai
Tingkat kemampuan
mendorong
antusiasme
Tingkat kemampuan
membangkitkan
optimisme
4. Stimulasi
Intelektual
a. Rationality
b. Problem
Solving
Tingkat kejelasan
menerangkan
program kegiatan
perusahaan
Tingkatpengambilan
keputusan
Ordinal
Ordinal
Variabel Sub-Variabel Indikator Ukuran Variabel
Motivasi
(X2)
Motivasi
merupakan
kebutuhan
pencapain,
kekuatan, dan
hubungan yang
mendorong
seseorang dalam
suatu arah tertentu.
McClelland
dalam Robbins
1. Kebutuhan
berprestasi (Need
for Achievement)
a. Hasrat untuk
bekerja dengan
cara lebih baik
b. Tanggung
Jawab
c. Ketepatan
Tingkat dorongan
untuk bekerja lebih
baik
Tingkat keinginan
bertanggung jawab
terhadap pekerjaan
Tingkat keinginan
untuk
menyelesaikan tugas
tepat waktu
Ordinal
Ordinal
Ordinal
2. Kebutuhan
berprestasi (Need
for Achievement)
d. Hasrat untuk
bekerja dengan
cara lebih baik
Tingkat dorongan
untuk bekerja lebih
baik
Ordinal
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(2008:230) e. Tanggung
Jawab
f. Ketepatan
Tingkat keinginan
bertanggung jawab
terhadap pekerjaan
Tingkat keinginan
untuk
menyelesaikan tugas
tepat waktu
Ordinal
Ordinal
3. Kebutuhan akan
pertemanan (Need
for Affiliation)
a. Kerjasama
b. Kepercayaan
c. Peduli
Tingkat dorongan
untuk bekerjasama
dengan rekan kerja
Tingkat kepercayaan
pada rekan kerja
Tingkat dorongan
untuk membantu
rekan kerja
Ordinal
Ordinal
Ordinal
4. Kebutuhan akan
kekuasaan (Need
for Power)
a. Kepemimpinan
b. Promosi
c. Penghormatan
Tingkat keinginan
memimpin rekan
kerjanya
Tingkat keinginan
untuk promosi
jabatan
Tingkat keinginan
untuk dihormati
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Variabel Sub variabel Indikator Ukuran Skala
Produktivitas
kerja (Y)
Produktivitas
adalah sikap
mental (attitude of
mind) yang
mempunyai
1. Ciri-ciri umum
karyawan yang
produktif
a. Cerdas Tingkat kecerdasan
karyawan
Ordinal
b. Kompeten
secara
professional
Tingkat bekerja
karyawan sesuai
standar perusahaan
Ordinal
c. Kreatif Tingkat karyawan
untuk
Ordinal
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
semangat untuk
melakukan
peningkatan
perbaikan
(National
Productivity
Board) Singapore
dalam
Sedarmayanti
(2009:56)
d. inovatif
menyampaikan
gagasan baru
Tingkat karyawan
untuk menciptakan
gagasan baru
Ordinal
e. Memahami
pekerjaan
Tingkat
pemahaman
karyawan terhadap
pekerjaan
Ordinal
f. Belajar dengan
cerdik
Tingkat
penggunaan logika
karyawan dalam
berfikir
Ordinal
g. Selalu mencari
perbaikan
Tingkat karyawan
untuk bekerja
dengan teliti
Ordinal
h. Berprestasi Tingkat karyawan
untuk mencapai
prestasi kerja
Ordinal
i. Selalu
meningkatkan
diri
Tingkat karyawan
untuk terus belajar
Ordinal
1.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
1.4.1 Sumber Data
Sumber data adalah sumber diperolehnya data untuk penelitian. Sumber
data dalam penelitian ini adalah:
1. Data Primer
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data primer menurut Sugiyono (2012:137) yaitu sumber data yang
langsung memberikan kepada pengumpul data. Sumber data primer dalam
penelitian ini diperoleh secara langsung dari perusahaan, dengan melalui
wawancara langsung dengan pihak terkait yaitu mewawancarai kepala HRD dan
karyawan serta dengan menyebar kuesioner kepada karyawan PT. Indonesia Putra
Pratama.
2. Data Sekunder
Data sekunder menurut Sugiyono (2012:137) adala sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data sekunder dalam
penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber antara lain dari dokumen perusaaan,
laporan, buku, artikel, jurnal dan informasi lainnya yang mempunyai hubungan
dan relevan dengan masalah yang dibaas dalam penelitian ini.
1.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data-data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan
beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung
oleh penulis ke tempat objek penelitian di PT. Indonesia Putra Pratama guna
memperoleh data-data primer yang dibutuhkan dengan cara:
a. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan wawancara merupakan teknik
pengumpulan data dengan cara menggunkan pertanyaan lisan kepada subyek
penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari permasalahan
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang biasanya terjadi karena sebab-sebab khusus yang tidak dapat dijelaskan
dengan kuesioner.
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan
langsung terhadap objek yang berubungan dengan masalah yang diteliti
khususnya mengenai kepemimpina transformasional, motivasi dan
produktivitas kerja di PT. Indonesia Putra Pratama.
c. Kuesioner
Teknik pengumpulan data dengan kuesioner merupakan suatu teknik
pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden,
dengan harapan responden akan memberikan respon terhadap pertanyaan
yang sudah disertai alternatif jawaban sebelumnya, sehingga responden dapat
memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut.
2. Studi Kepustakaan (Library Research)
Yaitu penelitian dengan cara mempelajari berbagai laporan, referensi,
jurnal kepustakaan, buku dan sumber-sumber lain.
1.5 Populasi dan Sampel
1.5.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2012:80) populasi dapat diartikan sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang memiliki kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT.
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Indonesia Putra Pratama yang berjumlah 150 karyawan. Adapun seluruh jumlah
populasi dalam penelitian ini adalah:
Tabel 3.2
Data Karyawan PT.Indonesia Putra Pratama
Tahun 2013
No Pegawai PT.Indonesia Putra
Pratama
Jumlah Karyawan
1 Laki-laki 146
2 Perempuan 4
3 Jumlah Keseluruhan 150
1.5.2 Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2012:116) adalah: “Bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dari populasi yang telah
ditentukan di atas, maka dalam rangka mempermudah melakukan penelitian
diperlukan suatu sampel penelitian yang berguna ketika populasi yang diteliti
berjumlah besar dalam artian sampel tersebut harus representatif atau mewakili
dari populasi tersebut. Untuk pengmabilan sampel dari populasi agar diperoleh
sampel yang mewakili, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi
mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.
“Sampel adalah bagian dari populasi.” Sampel penelitian adalah sebagian
dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh
populasi, (Riduwan, 70:2013), “untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek
kurang dari 100, maka lebih diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil antara 10%-
15% atau 20%-25%.
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarakan pendapat diatas, maka untuk penarikan dalam sampel
penelitian ini menggunakan sampel acak (Random sampling) karena jumlah
populasi lebih dari 100 orang. Sedangkan teknik untuk pengambilan sampel
menggunakan Rumus Slovin (Riduwan, 71:2013) sebagai berikut:
n=𝑁
𝑁 .𝑑2 +1
Keterangan : n: Jumlah sampel
N: Jumlah populasi = 150 responden
d2: Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%)
Maka, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah :
n=150
(150).0,12+1=
150
2,5 = 60
Sesuai dengan hasil perhitungan di atas maka sampel secara keseluruhan
sebanyak 60 orang. Untuk meningkatkan presisi atau pendugaan dengan batas
kesalahan yang terjadi sebesar 10% atau 0,1 dari 60 orang (10% x 60= 6), maka
ukuran sampel dinaikan menjadi 66 orang.
1.5.3 Teknik pengambilan sampel
Dalam penelitian ini untuk mengambil sampel dilakukan dengan metode
Proportionate Stratified Random Sampling dimana pengambilan sampelnya dari
anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, teknik ini tersebar
karena populai tersebar dalam beberapa kelompok artinya data ini bersifat
heterogen.Proportionate Stratified Random Sampling adalah pengambilan sampel
dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, teknik ini
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan karena populasi tersebar dalam beberapa kelompok (Sugiyono,
2012:118).
Rumus yang digunakan untuk menghitung proporsi sampel dari tiap bidang
adalah:
ni = 𝑁𝑖
𝑁 x n (Riduwan, 2005:66)
dimana:
ni = anggota sampel pada prosorsi ke-i
Ni = populasi ke-i
N = sampel yang di ambil dalam penelitian
Perhitungan proporsi karyawan:
1. Divisi Produksi sebanyak 120 orang
𝑛𝑖 =120
150𝑥 66= 53 orang
2. Divisi Human Reasource and Development sebanyak 10 orang
𝑛𝑖 =10
150𝑥 66= 4 orang
3. Divisi Keuangan dan Penjualansebanyak 12 orang
𝑛𝑖 =12
150𝑥 66= 5 orang
4. Divisi Administrasi sebanyak 8 Orang
𝑛𝑖 =8
150𝑥 66= 4 orang
Tabel 3.3
Proporsi Sampel Responden Penelitian
No Nama Bidang Jumlah
karyawan
1 Divisi Produksi 53
2 Divisi Human Reasource and Development 4
3 Divisi Keuangan dan Penjualan 5
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4 Divisi Administrasi 4
Total 66
Pada penelitian ini sampel responden yang digunakan untuk menjawab
kuesioner untuk variabel kepemimpinan transformasional, motivasi dan
produktivitas kerja adalah responden dari atasan setiap bidang dengan jumlah
kuesioner sesuai jumlah sampel setiap bidang, dan untuk menentukan siapa yang
berhak menjadi responden peneliti melakukan pengocokan seperti arisan dari
nama nama karyawan disetiap divisi yang ada.
1.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1.6.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2012:267) “Validitas merupakan derajat ketepatan
antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan
oleh peneliti”. Uji validitas dapat menunjukan sejau mana alat ukur (kuesioner)
yang digunakan dapat mengukur apa yang diukur. Uji validitas akan dihitung
dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment yang dikerjakan dengan
bantuan program SPSS. Rumus uji validasi menggunakan korelasi Pearson
dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2006:170)
𝑟 𝑥𝑦𝑛 ( 𝑥𝑦) − ( 𝑥) ( 𝑦)
𝑛 ( 𝑥2) − ( 𝑥)2 𝑛 𝑦2 − ( 𝑦)2
(Sumber: Suharsimi Arikunto, 2006:170)
Keterangan:
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperole subjek dari seluru item
Y = Skor total
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
( X2) = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
(∑Y2) = Jumla kuadrat dalam skor distribusi Y
N = Banyaknya responden
Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi
sebagai berikut:
1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung
lebih besar darirtabel (
rhitung >
rtabel)
2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika
rhitung lebih kecil dari
rtabel (
rhitung <
rtabel)
Secara teknis pengujian instrumen dengan rumus-rumus diatas
menggunakan fasilitas software SPSS 22.0 for windows, dengan hasil yang
tercantum pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.4
Hasil Pengujian Validitas Variabel X1 (Kepemimpinan Transformasional)
No. Bulir rhitung
rtabel Keterangan
1 0,857 0,4409 Valid
2 0,896 0,4409 Valid
3 0,688 0,4409 Valid
4 0,860 0,4409 Valid
5 0,688 0,4409 Valid
6 0,875 0,4409 Valid
7 0,604 0,4409 Valid
8 0,637 0,4409 Valid
9 0,517 0,4409 Valid
10 0,637 0,4409 Valid
11 0,896 0,4409 Valid
12 0,896 0,4409 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 dengan SPSS 22.0 for Window
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas Variabel X2 (Motivasi)
No Bulir rhitung
rtabel Keterangan
1 0,968 0,4409 Valid
2 0,881 0,4409 Valid
3 0,968 0,4409 Valid
4 0,865 0,4409 Valid
5 0,865 0,4409 Valid
6 0,881 0,4409 Valid
7 0,968 0,4409 Valid
8 0,674 0,4409 Valid
9 0,968 0,4409 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 dengan SPSS 22.0 for Window
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Produktivitas kerja)
No Bulir rhitung
rtabel Keterangan
1 0,936 0,4409 Valid
2 0,837 0,4409 Valid
3 0,756 0,4409 Valid
4 0,936 0,4409 Valid
5 0,889 0,4409 Valid
6 0,936 0,4409 Valid
7 0,756 0,4409 Valid
8 0,756 0,4409 Valid
9 0,837 0,4409 Valid
Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 15
responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 yaitu 15
– 2 = 13, sehingga diperoleh nilai rtabel sebesar 0,4409. Dengan demikian setiap
item pertanyaan dalam kuesioner dapat dikatakan valid, karena setiap item
pertanyaan memiliki ri(x-i) lebih besar daripada rtabel (ri(x-i)> rtabel). Artinya
pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dapat dijadikan alat ukur apa yang hendak
diukur.
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau
temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel
apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang
sama, atau peneliti yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data
yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan data yang
tidak berbeda Sugiyono (2012:267).
Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh
instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian
dilakukan dengan rumus alpha. Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas
instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian
(Suarsimi Arinkunto 2006:196)
Koefisien Alpha Cronback (C𝛼) merupakan statistik yang sering dipakai
untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian
diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai ika koefisien Alpha Cronbach
lebi besar tau sama dengan 0,70. Rumus untuk mengukur reliabilitas yaitu:
𝐶𝛼 = 𝑘
𝑘 − 1 1 −
𝜎𝑏2
𝜎𝑡2
Keterangan:
C𝛼 = Reliabilitas instrumen
K = Banyaknya butir pertanyaan atau soal
𝜎2 = Jumlah varians butir soal
𝜎2 = Varians total
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan rumus variansnya adalah:
𝜎2 = 𝑥2 ( 𝑋)2
𝑁
𝑁
Keterangan:
σ2 = Varians
𝑋2 = Jumlah kuadrat skor total
( 𝑋)2 = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total
N = Jumlah responden
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1.Jika rhitung>
rtabel berarti item pertanyaan dikatakan reliabel
2.Jika rhitung<
rtabel berarti item pertanyaan dikatakan tidak reliabel
Secara teknis pengujian instrumen dengan rumus-rumus diatas
menggunakan fasilitas software SPSS 22.0 for windows, dengan hasil yang
tercantum pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai rhitung Nilai
rtabel Keterangan
Kepemimpinan
Transformasional
0,930 0,70 Reliabel
Motivasi 0,968 0,70 Reliabel
Produktivitas 0,951 0,70 Reliabel Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 dengan SPSS 22.0 for Window
Dilihat dari tabel 3.7 hasil uji reliabilitas variabel X1, X2 dan Y
menunjukkan bahwa ketiganya dinyatakan reliabel. Setelah memperhatikan kedua
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengujian instrumen diatas dapat disimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid
dan reliabel. Hal itu berarti bahwa penelitian ini dapat dilanjutkan dan tidak ada
sesuatu hal yang dapat menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian
dikarenakan oleh instrumen yang belum teruji kevalidan dan kereliabilitasannya
1.7 Teknik Analisis Data
1.7.1 Rancangan Analisis Data
Setelah data terkumpul, maka langkah berikutnya adalah mengolah
data.secara garis besar langkah-langkah pengolahan data yaitu:
a. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi
oleh reponden seperti mengecek kelengkapan data artinya memeriksa isi
instrumen pengumpulan data (termasuk kelengkapan lembar instrumen
barangkali ada yang rusak)
b. Coading, yaitu pemberian skor atau kode untuk setiap opsi dri item
berdasarkan ketentuan yang ada dimana untuk menghitung bobot nilai dari
setiap pertanyaan dalam angket menggunakan skala Likert kategori lima.
Skor dan bobot untuk jawaban positif diberi skor 5-4-3-2-1, sedangkan
untuk jawaban negatif diberi skor 1-2-3-4-5.
Untuk menghindari adanya jawaban yang netral maka pengukuran dengan
skor 3 dihilangkan dalam kuisioner sehingga arah jawaban dari responden
akan positif atau negatif.
c. Tabulating, yaitu menghitung hasil scoring, yang dituangkan kedalam
tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel.
Adapun tabel rekapitulasi adalah sebagai berikut:
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.8
Tabel Rekapitulasi Pengubahan Data
d. Rancangan Analisis Deskriptif
Analisis yang digunakan untuk menggambarkan skor variabel X dan
variabel Y serta kedudukannya. Analisis ini dilakukan dengan langkah-
langkah berikut:
- Menentukan jumlah Skor Kriterium (SK) dengan menggunakan
rumus:
SK = ST X JB X JR
Dimana:
ST = skor tertinggi
JB = jumlah bulir
JR = jumlah responden
- Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor
kriterium, untuk mencari jumlah skor hasil angket menggunakan
rumus:
∑Xi = X1 + X2 + X3 + … + Xn
dimana:
Xi = jumlah skor hasil angket variabel X
Resp. Skor Item Total
1 2 3 4 … N
1
2
…
N
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X1 – Xn = jumlah skor angket masing-masing responden
- Membuat daerah kategori kontinum
Untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara
keseluruhan yang diharapkan responden, maka peneliti membagi
daerah kategori kontinum ke dalam tiga tingkatan sebagai berikut:
Tinggi = ST X JB X JR
Sedang = SS X JB X JR
Rendah = SR X JB X JR
dimana:
ST = Skor tertinggi
SS = skor sedang
SR = Skor rendah
JB = Jumlah bulir
JR = Jumlah responden
- Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan rumus :
𝑅 =𝑠𝑘𝑜𝑟𝑘𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑚𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖− 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑘𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑚𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎
3
- Selanjutnya menentukan daerah kontinum tinggi, sedang, dan rendah
dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum tinggi
sampai rendah.
a) Menentukan garis kontinum dan daerah letak skor untuk Insentif (X1),
Disiplin Kerja (X2) dan Prestasi Kerja (Y).
Rendah Sedang Tinggi
Gambar 3.1
Garis Kontinium Variabel X dan Y
b) Ananlisis Verifikatif
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis Verifikatif, digunakan untuk menguji hipotesis. Langkah-
langkahnya dengan cara mengubah data ordinal menjadi interval
dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI).
Method of Successive Internal (MSI)
Data variabel sebelumnya menggunakan ordinal tetapi dikarenakan
pengolahan data dengan penerapan statistic parametik mensyaratkan dan
sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval maka perlu dilakukan
transformasi ke data interval menggunakan Method of Successive Internal (MSI)
dengan langkah-langkah berikut:
a) Perhatikan setiap butir
b) Untuk setiap butir tersebut tentukan berapa orang yang menjawab skor
1,2,3,4,5.
c) Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya
disebut proposisi, dengan menggunakan rumus :𝑃𝑖 = 𝑓/𝑁
d) Tentukan proporsi kumulatif
e) Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai z untuk
setiap proporsi kumulatif yang diperoleh
f) Tentukan nilai dentitas untuk setiap nilai z yang diperoleh
g) TentukanSkala Value (SV) dengan rumus :
𝑆𝑉 =𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦𝑎𝑡𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡− 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦𝑎𝑡𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡
𝐴𝑟𝑒𝑎𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 − 𝐴𝑟𝑒𝑎𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡
Dimana :
Scala Value : Nilai Skala
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Density at Lower Limit : Densitas batas bawah
Density at Upper Limit : Densitas batas atas
Area Below Upper Limit : Daerah dibawah batas atas
Area Below Lower Limit : Daerah dibawah batas bawah
h) Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus :
Y = NS + k K = [1 + │NSmin │]
Langkah-langkah diatas apabila dijabarkan dalam bentuk tabel akan terlihat
sebagai berikut :
Tabel 3.9
Pengubahan Data Ordinal Ke Interval
Kriteria 1 2 3 4 5
Frekuensi
Proporsi
Proporsi Kumulatif
Nilai
Skala Value
Catatan : Skala terkecil dibuat sebesar 1, maka SV terkecil adalah +
1.7.2 Uji Asumsi Klasik
Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan metode-metode
diantaranya adalah:
1. Uji Normalitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:259), “uji normalitas bertujuan untuk
menjawab pertanyaan apakah sampel yang diambil dari populasi berdistribusi
normal atau tidak.” Pengujian ini perlu dilakukan karena model regresi yang
baik adalah model yang datanya berdistribusi normal atau mendekati normal.
Uji normalitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan normal
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
probability plot. Dengan cara tersebut dapat dilihat sebaran data (titik) pada
sumbu diagonal suatu grafik. Model regresi dikatakan memenuhi asumsi
normalitas apabila data menyebar disekitar garis diagonal, sebaliknya jika data
menyebar jauh dari garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
2. Uji Multikoliniaritas
Uji multikoliniaritas adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui dan
mendeteksi ada atau tidaknya hubungan linear yang erat diantara variabel-
variabel bebas di dalam perhitungan. Apabila terdapat multikoliniaritas yang
tinggi, maka akan menyebabkan kesulitan untuk membedakan dan
memisahkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikatnya. Salah satu cara untuk melihat hubungan tersebut adalah dengan
melihat matriks koefisien kovarian dari hasil pengolahan data. Semakin besar
koefisien kovarian, semakin tinggi multikoliniaritas maka semakin erat
hubungan antar kedua variabel bebas tersebut.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya indikasi
variansi antara residual tidak homogen yang mengakibatkan nilai taksiran yang
diperoleh tidak lagi efisien. Heteroskedastisitas terjadi apabila ada koefisien
korelasi dari masing-masing variabel bebas yang signifikan pada tingkat
signifikansi 5%. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi
heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas, salah satunya dengan melihat scatter plot. Suatu model
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
regresi yang baik didapatkan apabila diagram pencar residualnya tidak
membentuk pola tertentu dan apabila datanya berpencar disekitar nol (pada
sumbu Y). Selain itu tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti
mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya.
1.7.3 Analisis Korelasi
Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menghitungnya
dengan menggunakan analisis koefisien korelasi yang bertujuan mencari
hubungan antara variabel yang diteliti. Penggunaan korelasi product moment
digunakan untuk menguji hubungan antara variabel X1 dan Y, serta variabel X2
dan Y. Sementara Pengunaan koefisien korelasi ganda digunakan untuk menguji
hubungan kedua variabel bebasX1 dan X2 terhadap Y.
Teknik korelasi product moment digunakan untuk mencari hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk
interval atau rasio. Rumus koefisien korelasi Product Moment:
))(.)()(.(
))((
2222 YYNXXN
YXXYrxy
Sugiyono, (2012:193)
Koefisien korelasi ganda merupakan hubungan secara bersama-sama
antaraX1 dan X2 . Pada penelitian ini korelasi ganda yang dimaksud merupakan
hubungan antara variabel kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap
produktivitas kerja. Rumus korelasi ganda dua variabel ditunjukan dengan rumus
berikut:
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝑅𝑦𝑥1𝑥2=
𝑟𝑦𝑥12+𝑟𝑦𝑥2
2−2𝑟𝑦𝑥1𝑟𝑦𝑥2𝑟𝑥1𝑥2
1−𝑟𝑥1𝑥22
Sugiyono, (2012:191)
dimana:
Ryx1x2 = Korelasi antara variabel X1 dengan variabel X2secara bersama-sama
dengan variabel Y
ryx1 = Korelasi product moment antara 𝑋1 dengan Y
ryx2 = Korelasi product moment antara 𝑋2 dengan Y
rx1x2 = Korelasi product moment antara 𝑋1 dan 𝑋2
Terdapat dua jenis hubungan variabel yaitu hubungan positif dan negative.
Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada
umumnya diikuti kenaikan (penurunan) Y. ukuran yang dipakai untuk mengetahui
kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut Koefisien korelasi (r). Nilai r
harus paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya:
Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel
sangat kuat dan positif.
Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel
sangat kuat dan negatif.
Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antara kedua variabel yang
diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah.
Tabel 3.10
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono, (2012:184)
1.7.4 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi digunakan peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan
bagaiamana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau
lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan
nilainya), (Sugiyono, 2012:188). Analisis berganda ini adalah analisis tentang
hubungan antara satu dependent variabel dengan dua atau lebih independent
variabel.Penelitian ini terdiri dari dua variabel independen (kepempimpinan
transformasional dan motivasi) dan satu variabel dependen (produktivitas kerja),
maka penelitian ini menggunanakan analisis regresi berganda.
Persamaan untuk analisis regresi ganda adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2Sugiyono, (2012:192)
dimana:
Y = Produktivitas Kerja
X1 = Kepemimpinan Transformasional
X2 = Motivasi
a = harga Y apabila X=0 (harga konstan)
b1b2= koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan atau penurunan
variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+)
maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.7.5 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah alat statistik untuk mengetahui besarnya
presentase pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan asumsi 0 ≤ r2
≥ 1,
maka dari itu digunakan koefisien determinasi sebagai berikut :
𝐾𝐷 = 𝑟2𝑥 100% Suharsimi Arikunto, (2006 : 144)
Dimana:
KD = Koefisien determinasi
r = Koefisien korelasi
Sebelum nilai 𝑟2 digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu
harus diuji apakah nilai-nilai 𝑟2 ini terletak dalam daerah penerimaan atau
penolakan Ho.
1.8 Uji Hipotesis
Langkah terakhir dari analisis data yaitu pengujian hipotesis yang
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat
dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen.
Untuk menguji hipotesisi ini peneliti menggunakan rumus uji signifikansi
korelasi (uji T-student) sebagai berikut:
𝒕 =𝑟 𝑛−2
1−𝑟2 Sugiyono, (2011:184)
Dimana:
t = distribusi student
r = koefisien korelasi dari uji independen (kekuatan korelasi)
n = banyaknya sampel
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan kriteria sebagai berikut:
taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = N-2
apabila thitung> ttabel maka H1 diterima dan H0 ditolak
apabila thitung≤ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak
Sedangkan untuk menguji hipotesis secara simultan pengaruh
Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja
dapat menggunakan rumus uji F berikut ini:𝐹 =𝑅2/𝑘
1−𝑅2 / 𝑛−𝑘−1
Sugiyono, (2011:192)
Dimana:
R = Koefisien korelalsi ganda
k = jumlah variabel independen
n = jumlah anggota sampel
Bila Fh lebih besar dari Ft maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah
signifikan yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. Criteria penolakan
hipotesisnya adalah :
Taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk)= (n-k-1)
Jika Fhitung> Ftabel maka H1 diterima dan H0 ditolak
Jika Fhitung≤ Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak
Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan
keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:
1. Hipotesis pertama
H1:𝜌 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara Kepemimpinan
Transformasional terhadap Produktivitas Kerja.
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Hipotesis Kedua
H1:𝜌 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara Motivasi terhadap
Produktivitas Kerja.
3. Hipotesis Ketiga
H1: 𝜌 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara Kepemimpinan
Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja.