BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek...

29
Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja. Menurut Sugiyono (2012:38), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan hal tersebut dalam penelitian ini variabel yang akan dikemukakan ada dua macam yaitu: 1. Variabel bebas (Independent Variable) Menurut Sugiyono (2012:39) variabel independent sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah "Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi". 2. Variabel terikat (Dependent Variable) Menurut Sugiyono (2012:39) variabel dependent sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Maka yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah "Produktivitas Kerja".Unit yang

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek...

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis pengaruh Kepemimpinan Transformasional

dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja. Menurut Sugiyono (2012:38), variabel

penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan hal tersebut dalam

penelitian ini variabel yang akan dikemukakan ada dua macam yaitu:

1. Variabel bebas (Independent Variable)

Menurut Sugiyono (2012:39) variabel independent sering disebut variabel

stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai

variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi

atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Maka yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah "Kepemimpinan

Transformasional dan Motivasi".

2. Variabel terikat (Dependent Variable)

Menurut Sugiyono (2012:39) variabel dependent sering disebut variabel

output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai

variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Maka yang menjadi

variabel terikat dalam penelitian ini adalah "Produktivitas Kerja".Unit yang

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan diteliti dan menjadi subjek responden dalam penelitian ini adalah seluruh

karyawan PT. Indonesia Putra Pratama.

1.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian

2.1.1 Metode Penelitian

Berdasarkan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu "Kepemimpinan

Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja di PT. Indonesia

Putra Pratama" maka metode penelitian yang digunakan untuk meneliti masalah

ini adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif.

Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau

lukisan secara sistematis, faktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

antar fenomena yang diselidiki.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Sugiyono (2012:35) yang

menyatakan bahwa "penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan

untuk memberikan gambaran dari variabel penelitian dimana penelitian ini tidak

membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan

variabel itu dengan variabel lain".

Melalui jenis penelitian deskripsi yang digunakan dalam penelitian ini,

maka akan diperoleh deskripsi mengenai gambaran tentang variabel

Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja di

PT. Indonesia Putra Pratama.

Adapun penelitian verifikatif adalah metode penelitian yang menguji

hipotesis dengan cara mengumpulkan data dari lapangan. Dalam penelitian ini,

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan diuji apakah terdapat pengaruh antara Kepemimpinan Transformasional dan

Motivasi terhadap Produktivitas Kerja di PT. Indonesia Putra Pratama.

Berdasarkan jenis penelitiannya, yakni deskriptif verifikatif maka metode

penelitian yang akan digunakan adalah metode survey explanatory, dimana

penelitian survey yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal dan

pengujian hipotesis. Survei dilakukan dengan cara mengambil sampel dari suatu

populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data.

2.1.2 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam

perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain penelitian menurut Suharsimi

Arikunto (2006:51) adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti,

sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

kausalitas. Tujuannya adalah untuk menjelaskan hubungan kausal atau hubungan

sebab akibat dari variabel-variabel yang diteliti. Desain penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi

terhadap Produktivitas Kerja di PT. Indonesia Putra Pratama.

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.3 Operasional Variabel

Tabel 3.1

Operasional Variabel Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala

Kepemimpinan

Trasnformasional

(X1)

Kepemimpinan

Transformasional

merupakan

perilaku

komponen yang

digunakan untuk

mempengaruhi

para pengikut dan

pengaruh dari

pemimpin kepada

para pengikut.

Bass dalam Yukl

(2010:305)

1. Pengaruh Ideal a. Trust

b. Respect

c. Integrity

Tingkat kemampuan

menumbuhkan

kepercayaan

Tingkat kemampuan

menumbuhkan rasa

hormat

Tingkat konsistensi

terhadap keputusan

yang diambil

Tingkat kemampuan

menjadi figur yang

baik

Ordinal

2. Pertimbangan

Individual

a. Personal

attention

b. Mentoring

c. Listening

Tingkat perhatian

kepada karyawan

Tingkat kemampuan

memperhatikan

fasilitas kerja

Tingkat kemampuan

memberikan nasihat

Tingkat kemampuan

mendengarkan

keluhan

Ordinal

Ordinal

3. Motivasi

Inspirasional

a. Communication Tingkatkemampuan

mengkomunikasikan

Ordinal

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Enthusiasm

c. Optimism

target perusahaan

yang harus dicapai

Tingkat kemampuan

mendorong

antusiasme

Tingkat kemampuan

membangkitkan

optimisme

4. Stimulasi

Intelektual

a. Rationality

b. Problem

Solving

Tingkat kejelasan

menerangkan

program kegiatan

perusahaan

Tingkatpengambilan

keputusan

Ordinal

Ordinal

Variabel Sub-Variabel Indikator Ukuran Variabel

Motivasi

(X2)

Motivasi

merupakan

kebutuhan

pencapain,

kekuatan, dan

hubungan yang

mendorong

seseorang dalam

suatu arah tertentu.

McClelland

dalam Robbins

1. Kebutuhan

berprestasi (Need

for Achievement)

a. Hasrat untuk

bekerja dengan

cara lebih baik

b. Tanggung

Jawab

c. Ketepatan

Tingkat dorongan

untuk bekerja lebih

baik

Tingkat keinginan

bertanggung jawab

terhadap pekerjaan

Tingkat keinginan

untuk

menyelesaikan tugas

tepat waktu

Ordinal

Ordinal

Ordinal

2. Kebutuhan

berprestasi (Need

for Achievement)

d. Hasrat untuk

bekerja dengan

cara lebih baik

Tingkat dorongan

untuk bekerja lebih

baik

Ordinal

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2008:230) e. Tanggung

Jawab

f. Ketepatan

Tingkat keinginan

bertanggung jawab

terhadap pekerjaan

Tingkat keinginan

untuk

menyelesaikan tugas

tepat waktu

Ordinal

Ordinal

3. Kebutuhan akan

pertemanan (Need

for Affiliation)

a. Kerjasama

b. Kepercayaan

c. Peduli

Tingkat dorongan

untuk bekerjasama

dengan rekan kerja

Tingkat kepercayaan

pada rekan kerja

Tingkat dorongan

untuk membantu

rekan kerja

Ordinal

Ordinal

Ordinal

4. Kebutuhan akan

kekuasaan (Need

for Power)

a. Kepemimpinan

b. Promosi

c. Penghormatan

Tingkat keinginan

memimpin rekan

kerjanya

Tingkat keinginan

untuk promosi

jabatan

Tingkat keinginan

untuk dihormati

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Variabel Sub variabel Indikator Ukuran Skala

Produktivitas

kerja (Y)

Produktivitas

adalah sikap

mental (attitude of

mind) yang

mempunyai

1. Ciri-ciri umum

karyawan yang

produktif

a. Cerdas Tingkat kecerdasan

karyawan

Ordinal

b. Kompeten

secara

professional

Tingkat bekerja

karyawan sesuai

standar perusahaan

Ordinal

c. Kreatif Tingkat karyawan

untuk

Ordinal

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

semangat untuk

melakukan

peningkatan

perbaikan

(National

Productivity

Board) Singapore

dalam

Sedarmayanti

(2009:56)

d. inovatif

menyampaikan

gagasan baru

Tingkat karyawan

untuk menciptakan

gagasan baru

Ordinal

e. Memahami

pekerjaan

Tingkat

pemahaman

karyawan terhadap

pekerjaan

Ordinal

f. Belajar dengan

cerdik

Tingkat

penggunaan logika

karyawan dalam

berfikir

Ordinal

g. Selalu mencari

perbaikan

Tingkat karyawan

untuk bekerja

dengan teliti

Ordinal

h. Berprestasi Tingkat karyawan

untuk mencapai

prestasi kerja

Ordinal

i. Selalu

meningkatkan

diri

Tingkat karyawan

untuk terus belajar

Ordinal

1.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

1.4.1 Sumber Data

Sumber data adalah sumber diperolehnya data untuk penelitian. Sumber

data dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data primer menurut Sugiyono (2012:137) yaitu sumber data yang

langsung memberikan kepada pengumpul data. Sumber data primer dalam

penelitian ini diperoleh secara langsung dari perusahaan, dengan melalui

wawancara langsung dengan pihak terkait yaitu mewawancarai kepala HRD dan

karyawan serta dengan menyebar kuesioner kepada karyawan PT. Indonesia Putra

Pratama.

2. Data Sekunder

Data sekunder menurut Sugiyono (2012:137) adala sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data sekunder dalam

penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber antara lain dari dokumen perusaaan,

laporan, buku, artikel, jurnal dan informasi lainnya yang mempunyai hubungan

dan relevan dengan masalah yang dibaas dalam penelitian ini.

1.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data-data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan

beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung

oleh penulis ke tempat objek penelitian di PT. Indonesia Putra Pratama guna

memperoleh data-data primer yang dibutuhkan dengan cara:

a. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan wawancara merupakan teknik

pengumpulan data dengan cara menggunkan pertanyaan lisan kepada subyek

penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari permasalahan

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang biasanya terjadi karena sebab-sebab khusus yang tidak dapat dijelaskan

dengan kuesioner.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan

langsung terhadap objek yang berubungan dengan masalah yang diteliti

khususnya mengenai kepemimpina transformasional, motivasi dan

produktivitas kerja di PT. Indonesia Putra Pratama.

c. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan kuesioner merupakan suatu teknik

pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden,

dengan harapan responden akan memberikan respon terhadap pertanyaan

yang sudah disertai alternatif jawaban sebelumnya, sehingga responden dapat

memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian dengan cara mempelajari berbagai laporan, referensi,

jurnal kepustakaan, buku dan sumber-sumber lain.

1.5 Populasi dan Sampel

1.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:80) populasi dapat diartikan sebagai wilayah

generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang memiliki kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT.

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indonesia Putra Pratama yang berjumlah 150 karyawan. Adapun seluruh jumlah

populasi dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.2

Data Karyawan PT.Indonesia Putra Pratama

Tahun 2013

No Pegawai PT.Indonesia Putra

Pratama

Jumlah Karyawan

1 Laki-laki 146

2 Perempuan 4

3 Jumlah Keseluruhan 150

1.5.2 Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2012:116) adalah: “Bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dari populasi yang telah

ditentukan di atas, maka dalam rangka mempermudah melakukan penelitian

diperlukan suatu sampel penelitian yang berguna ketika populasi yang diteliti

berjumlah besar dalam artian sampel tersebut harus representatif atau mewakili

dari populasi tersebut. Untuk pengmabilan sampel dari populasi agar diperoleh

sampel yang mewakili, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi

mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.

“Sampel adalah bagian dari populasi.” Sampel penelitian adalah sebagian

dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh

populasi, (Riduwan, 70:2013), “untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek

kurang dari 100, maka lebih diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil antara 10%-

15% atau 20%-25%.

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarakan pendapat diatas, maka untuk penarikan dalam sampel

penelitian ini menggunakan sampel acak (Random sampling) karena jumlah

populasi lebih dari 100 orang. Sedangkan teknik untuk pengambilan sampel

menggunakan Rumus Slovin (Riduwan, 71:2013) sebagai berikut:

n=𝑁

𝑁 .𝑑2 +1

Keterangan : n: Jumlah sampel

N: Jumlah populasi = 150 responden

d2: Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%)

Maka, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah :

n=150

(150).0,12+1=

150

2,5 = 60

Sesuai dengan hasil perhitungan di atas maka sampel secara keseluruhan

sebanyak 60 orang. Untuk meningkatkan presisi atau pendugaan dengan batas

kesalahan yang terjadi sebesar 10% atau 0,1 dari 60 orang (10% x 60= 6), maka

ukuran sampel dinaikan menjadi 66 orang.

1.5.3 Teknik pengambilan sampel

Dalam penelitian ini untuk mengambil sampel dilakukan dengan metode

Proportionate Stratified Random Sampling dimana pengambilan sampelnya dari

anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, teknik ini tersebar

karena populai tersebar dalam beberapa kelompok artinya data ini bersifat

heterogen.Proportionate Stratified Random Sampling adalah pengambilan sampel

dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, teknik ini

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan karena populasi tersebar dalam beberapa kelompok (Sugiyono,

2012:118).

Rumus yang digunakan untuk menghitung proporsi sampel dari tiap bidang

adalah:

ni = 𝑁𝑖

𝑁 x n (Riduwan, 2005:66)

dimana:

ni = anggota sampel pada prosorsi ke-i

Ni = populasi ke-i

N = sampel yang di ambil dalam penelitian

Perhitungan proporsi karyawan:

1. Divisi Produksi sebanyak 120 orang

𝑛𝑖 =120

150𝑥 66= 53 orang

2. Divisi Human Reasource and Development sebanyak 10 orang

𝑛𝑖 =10

150𝑥 66= 4 orang

3. Divisi Keuangan dan Penjualansebanyak 12 orang

𝑛𝑖 =12

150𝑥 66= 5 orang

4. Divisi Administrasi sebanyak 8 Orang

𝑛𝑖 =8

150𝑥 66= 4 orang

Tabel 3.3

Proporsi Sampel Responden Penelitian

No Nama Bidang Jumlah

karyawan

1 Divisi Produksi 53

2 Divisi Human Reasource and Development 4

3 Divisi Keuangan dan Penjualan 5

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4 Divisi Administrasi 4

Total 66

Pada penelitian ini sampel responden yang digunakan untuk menjawab

kuesioner untuk variabel kepemimpinan transformasional, motivasi dan

produktivitas kerja adalah responden dari atasan setiap bidang dengan jumlah

kuesioner sesuai jumlah sampel setiap bidang, dan untuk menentukan siapa yang

berhak menjadi responden peneliti melakukan pengocokan seperti arisan dari

nama nama karyawan disetiap divisi yang ada.

1.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1.6.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2012:267) “Validitas merupakan derajat ketepatan

antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan

oleh peneliti”. Uji validitas dapat menunjukan sejau mana alat ukur (kuesioner)

yang digunakan dapat mengukur apa yang diukur. Uji validitas akan dihitung

dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment yang dikerjakan dengan

bantuan program SPSS. Rumus uji validasi menggunakan korelasi Pearson

dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2006:170)

𝑟 𝑥𝑦𝑛 ( 𝑥𝑦) − ( 𝑥) ( 𝑦)

𝑛 ( 𝑥2) − ( 𝑥)2 𝑛 𝑦2 − ( 𝑦)2

(Sumber: Suharsimi Arikunto, 2006:170)

Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperole subjek dari seluru item

Y = Skor total

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

( X2) = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

(∑Y2) = Jumla kuadrat dalam skor distribusi Y

N = Banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi

sebagai berikut:

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung

lebih besar darirtabel (

rhitung >

rtabel)

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika

rhitung lebih kecil dari

rtabel (

rhitung <

rtabel)

Secara teknis pengujian instrumen dengan rumus-rumus diatas

menggunakan fasilitas software SPSS 22.0 for windows, dengan hasil yang

tercantum pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Variabel X1 (Kepemimpinan Transformasional)

No. Bulir rhitung

rtabel Keterangan

1 0,857 0,4409 Valid

2 0,896 0,4409 Valid

3 0,688 0,4409 Valid

4 0,860 0,4409 Valid

5 0,688 0,4409 Valid

6 0,875 0,4409 Valid

7 0,604 0,4409 Valid

8 0,637 0,4409 Valid

9 0,517 0,4409 Valid

10 0,637 0,4409 Valid

11 0,896 0,4409 Valid

12 0,896 0,4409 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 dengan SPSS 22.0 for Window

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitas Variabel X2 (Motivasi)

No Bulir rhitung

rtabel Keterangan

1 0,968 0,4409 Valid

2 0,881 0,4409 Valid

3 0,968 0,4409 Valid

4 0,865 0,4409 Valid

5 0,865 0,4409 Valid

6 0,881 0,4409 Valid

7 0,968 0,4409 Valid

8 0,674 0,4409 Valid

9 0,968 0,4409 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 dengan SPSS 22.0 for Window

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Produktivitas kerja)

No Bulir rhitung

rtabel Keterangan

1 0,936 0,4409 Valid

2 0,837 0,4409 Valid

3 0,756 0,4409 Valid

4 0,936 0,4409 Valid

5 0,889 0,4409 Valid

6 0,936 0,4409 Valid

7 0,756 0,4409 Valid

8 0,756 0,4409 Valid

9 0,837 0,4409 Valid

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 15

responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 yaitu 15

– 2 = 13, sehingga diperoleh nilai rtabel sebesar 0,4409. Dengan demikian setiap

item pertanyaan dalam kuesioner dapat dikatakan valid, karena setiap item

pertanyaan memiliki ri(x-i) lebih besar daripada rtabel (ri(x-i)> rtabel). Artinya

pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dapat dijadikan alat ukur apa yang hendak

diukur.

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau

temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel

apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang

sama, atau peneliti yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data

yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan data yang

tidak berbeda Sugiyono (2012:267).

Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh

instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian

dilakukan dengan rumus alpha. Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas

instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian

(Suarsimi Arinkunto 2006:196)

Koefisien Alpha Cronback (C𝛼) merupakan statistik yang sering dipakai

untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian

diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai ika koefisien Alpha Cronbach

lebi besar tau sama dengan 0,70. Rumus untuk mengukur reliabilitas yaitu:

𝐶𝛼 = 𝑘

𝑘 − 1 1 −

𝜎𝑏2

𝜎𝑡2

Keterangan:

C𝛼 = Reliabilitas instrumen

K = Banyaknya butir pertanyaan atau soal

𝜎2 = Jumlah varians butir soal

𝜎2 = Varians total

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan rumus variansnya adalah:

𝜎2 = 𝑥2 ( 𝑋)2

𝑁

𝑁

Keterangan:

σ2 = Varians

𝑋2 = Jumlah kuadrat skor total

( 𝑋)2 = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total

N = Jumlah responden

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1.Jika rhitung>

rtabel berarti item pertanyaan dikatakan reliabel

2.Jika rhitung<

rtabel berarti item pertanyaan dikatakan tidak reliabel

Secara teknis pengujian instrumen dengan rumus-rumus diatas

menggunakan fasilitas software SPSS 22.0 for windows, dengan hasil yang

tercantum pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai rhitung Nilai

rtabel Keterangan

Kepemimpinan

Transformasional

0,930 0,70 Reliabel

Motivasi 0,968 0,70 Reliabel

Produktivitas 0,951 0,70 Reliabel Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 dengan SPSS 22.0 for Window

Dilihat dari tabel 3.7 hasil uji reliabilitas variabel X1, X2 dan Y

menunjukkan bahwa ketiganya dinyatakan reliabel. Setelah memperhatikan kedua

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengujian instrumen diatas dapat disimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid

dan reliabel. Hal itu berarti bahwa penelitian ini dapat dilanjutkan dan tidak ada

sesuatu hal yang dapat menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian

dikarenakan oleh instrumen yang belum teruji kevalidan dan kereliabilitasannya

1.7 Teknik Analisis Data

1.7.1 Rancangan Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka langkah berikutnya adalah mengolah

data.secara garis besar langkah-langkah pengolahan data yaitu:

a. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi

oleh reponden seperti mengecek kelengkapan data artinya memeriksa isi

instrumen pengumpulan data (termasuk kelengkapan lembar instrumen

barangkali ada yang rusak)

b. Coading, yaitu pemberian skor atau kode untuk setiap opsi dri item

berdasarkan ketentuan yang ada dimana untuk menghitung bobot nilai dari

setiap pertanyaan dalam angket menggunakan skala Likert kategori lima.

Skor dan bobot untuk jawaban positif diberi skor 5-4-3-2-1, sedangkan

untuk jawaban negatif diberi skor 1-2-3-4-5.

Untuk menghindari adanya jawaban yang netral maka pengukuran dengan

skor 3 dihilangkan dalam kuisioner sehingga arah jawaban dari responden

akan positif atau negatif.

c. Tabulating, yaitu menghitung hasil scoring, yang dituangkan kedalam

tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel.

Adapun tabel rekapitulasi adalah sebagai berikut:

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.8

Tabel Rekapitulasi Pengubahan Data

d. Rancangan Analisis Deskriptif

Analisis yang digunakan untuk menggambarkan skor variabel X dan

variabel Y serta kedudukannya. Analisis ini dilakukan dengan langkah-

langkah berikut:

- Menentukan jumlah Skor Kriterium (SK) dengan menggunakan

rumus:

SK = ST X JB X JR

Dimana:

ST = skor tertinggi

JB = jumlah bulir

JR = jumlah responden

- Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor

kriterium, untuk mencari jumlah skor hasil angket menggunakan

rumus:

∑Xi = X1 + X2 + X3 + … + Xn

dimana:

Xi = jumlah skor hasil angket variabel X

Resp. Skor Item Total

1 2 3 4 … N

1

2

N

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X1 – Xn = jumlah skor angket masing-masing responden

- Membuat daerah kategori kontinum

Untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara

keseluruhan yang diharapkan responden, maka peneliti membagi

daerah kategori kontinum ke dalam tiga tingkatan sebagai berikut:

Tinggi = ST X JB X JR

Sedang = SS X JB X JR

Rendah = SR X JB X JR

dimana:

ST = Skor tertinggi

SS = skor sedang

SR = Skor rendah

JB = Jumlah bulir

JR = Jumlah responden

- Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan rumus :

𝑅 =𝑠𝑘𝑜𝑟𝑘𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑚𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖− 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑘𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑚𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎𝑕

3

- Selanjutnya menentukan daerah kontinum tinggi, sedang, dan rendah

dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum tinggi

sampai rendah.

a) Menentukan garis kontinum dan daerah letak skor untuk Insentif (X1),

Disiplin Kerja (X2) dan Prestasi Kerja (Y).

Rendah Sedang Tinggi

Gambar 3.1

Garis Kontinium Variabel X dan Y

b) Ananlisis Verifikatif

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis Verifikatif, digunakan untuk menguji hipotesis. Langkah-

langkahnya dengan cara mengubah data ordinal menjadi interval

dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI).

Method of Successive Internal (MSI)

Data variabel sebelumnya menggunakan ordinal tetapi dikarenakan

pengolahan data dengan penerapan statistic parametik mensyaratkan dan

sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval maka perlu dilakukan

transformasi ke data interval menggunakan Method of Successive Internal (MSI)

dengan langkah-langkah berikut:

a) Perhatikan setiap butir

b) Untuk setiap butir tersebut tentukan berapa orang yang menjawab skor

1,2,3,4,5.

c) Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya

disebut proposisi, dengan menggunakan rumus :𝑃𝑖 = 𝑓/𝑁

d) Tentukan proporsi kumulatif

e) Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai z untuk

setiap proporsi kumulatif yang diperoleh

f) Tentukan nilai dentitas untuk setiap nilai z yang diperoleh

g) TentukanSkala Value (SV) dengan rumus :

𝑆𝑉 =𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦𝑎𝑡𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡− 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦𝑎𝑡𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡

𝐴𝑟𝑒𝑎𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 − 𝐴𝑟𝑒𝑎𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡

Dimana :

Scala Value : Nilai Skala

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Density at Lower Limit : Densitas batas bawah

Density at Upper Limit : Densitas batas atas

Area Below Upper Limit : Daerah dibawah batas atas

Area Below Lower Limit : Daerah dibawah batas bawah

h) Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus :

Y = NS + k K = [1 + │NSmin │]

Langkah-langkah diatas apabila dijabarkan dalam bentuk tabel akan terlihat

sebagai berikut :

Tabel 3.9

Pengubahan Data Ordinal Ke Interval

Kriteria 1 2 3 4 5

Frekuensi

Proporsi

Proporsi Kumulatif

Nilai

Skala Value

Catatan : Skala terkecil dibuat sebesar 1, maka SV terkecil adalah +

1.7.2 Uji Asumsi Klasik

Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan metode-metode

diantaranya adalah:

1. Uji Normalitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:259), “uji normalitas bertujuan untuk

menjawab pertanyaan apakah sampel yang diambil dari populasi berdistribusi

normal atau tidak.” Pengujian ini perlu dilakukan karena model regresi yang

baik adalah model yang datanya berdistribusi normal atau mendekati normal.

Uji normalitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan normal

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

probability plot. Dengan cara tersebut dapat dilihat sebaran data (titik) pada

sumbu diagonal suatu grafik. Model regresi dikatakan memenuhi asumsi

normalitas apabila data menyebar disekitar garis diagonal, sebaliknya jika data

menyebar jauh dari garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

2. Uji Multikoliniaritas

Uji multikoliniaritas adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui dan

mendeteksi ada atau tidaknya hubungan linear yang erat diantara variabel-

variabel bebas di dalam perhitungan. Apabila terdapat multikoliniaritas yang

tinggi, maka akan menyebabkan kesulitan untuk membedakan dan

memisahkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel

terikatnya. Salah satu cara untuk melihat hubungan tersebut adalah dengan

melihat matriks koefisien kovarian dari hasil pengolahan data. Semakin besar

koefisien kovarian, semakin tinggi multikoliniaritas maka semakin erat

hubungan antar kedua variabel bebas tersebut.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya indikasi

variansi antara residual tidak homogen yang mengakibatkan nilai taksiran yang

diperoleh tidak lagi efisien. Heteroskedastisitas terjadi apabila ada koefisien

korelasi dari masing-masing variabel bebas yang signifikan pada tingkat

signifikansi 5%. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi

heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas, salah satunya dengan melihat scatter plot. Suatu model

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

regresi yang baik didapatkan apabila diagram pencar residualnya tidak

membentuk pola tertentu dan apabila datanya berpencar disekitar nol (pada

sumbu Y). Selain itu tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti

mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya.

1.7.3 Analisis Korelasi

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menghitungnya

dengan menggunakan analisis koefisien korelasi yang bertujuan mencari

hubungan antara variabel yang diteliti. Penggunaan korelasi product moment

digunakan untuk menguji hubungan antara variabel X1 dan Y, serta variabel X2

dan Y. Sementara Pengunaan koefisien korelasi ganda digunakan untuk menguji

hubungan kedua variabel bebasX1 dan X2 terhadap Y.

Teknik korelasi product moment digunakan untuk mencari hubungan dan

membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk

interval atau rasio. Rumus koefisien korelasi Product Moment:

))(.)()(.(

))((

2222 YYNXXN

YXXYrxy

Sugiyono, (2012:193)

Koefisien korelasi ganda merupakan hubungan secara bersama-sama

antaraX1 dan X2 . Pada penelitian ini korelasi ganda yang dimaksud merupakan

hubungan antara variabel kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap

produktivitas kerja. Rumus korelasi ganda dua variabel ditunjukan dengan rumus

berikut:

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝑅𝑦𝑥1𝑥2=

𝑟𝑦𝑥12+𝑟𝑦𝑥2

2−2𝑟𝑦𝑥1𝑟𝑦𝑥2𝑟𝑥1𝑥2

1−𝑟𝑥1𝑥22

Sugiyono, (2012:191)

dimana:

Ryx1x2 = Korelasi antara variabel X1 dengan variabel X2secara bersama-sama

dengan variabel Y

ryx1 = Korelasi product moment antara 𝑋1 dengan Y

ryx2 = Korelasi product moment antara 𝑋2 dengan Y

rx1x2 = Korelasi product moment antara 𝑋1 dan 𝑋2

Terdapat dua jenis hubungan variabel yaitu hubungan positif dan negative.

Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada

umumnya diikuti kenaikan (penurunan) Y. ukuran yang dipakai untuk mengetahui

kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut Koefisien korelasi (r). Nilai r

harus paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya:

Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel

sangat kuat dan positif.

Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel

sangat kuat dan negatif.

Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antara kedua variabel yang

diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah.

Tabel 3.10

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono, (2012:184)

1.7.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi digunakan peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan

bagaiamana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau

lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan

nilainya), (Sugiyono, 2012:188). Analisis berganda ini adalah analisis tentang

hubungan antara satu dependent variabel dengan dua atau lebih independent

variabel.Penelitian ini terdiri dari dua variabel independen (kepempimpinan

transformasional dan motivasi) dan satu variabel dependen (produktivitas kerja),

maka penelitian ini menggunanakan analisis regresi berganda.

Persamaan untuk analisis regresi ganda adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2Sugiyono, (2012:192)

dimana:

Y = Produktivitas Kerja

X1 = Kepemimpinan Transformasional

X2 = Motivasi

a = harga Y apabila X=0 (harga konstan)

b1b2= koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan atau penurunan

variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+)

maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.7.5 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah alat statistik untuk mengetahui besarnya

presentase pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan asumsi 0 ≤ r2

≥ 1,

maka dari itu digunakan koefisien determinasi sebagai berikut :

𝐾𝐷 = 𝑟2𝑥 100% Suharsimi Arikunto, (2006 : 144)

Dimana:

KD = Koefisien determinasi

r = Koefisien korelasi

Sebelum nilai 𝑟2 digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu

harus diuji apakah nilai-nilai 𝑟2 ini terletak dalam daerah penerimaan atau

penolakan Ho.

1.8 Uji Hipotesis

Langkah terakhir dari analisis data yaitu pengujian hipotesis yang

bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat

dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen.

Untuk menguji hipotesisi ini peneliti menggunakan rumus uji signifikansi

korelasi (uji T-student) sebagai berikut:

𝒕 =𝑟 𝑛−2

1−𝑟2 Sugiyono, (2011:184)

Dimana:

t = distribusi student

r = koefisien korelasi dari uji independen (kekuatan korelasi)

n = banyaknya sampel

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan kriteria sebagai berikut:

taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = N-2

apabila thitung> ttabel maka H1 diterima dan H0 ditolak

apabila thitung≤ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Sedangkan untuk menguji hipotesis secara simultan pengaruh

Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja

dapat menggunakan rumus uji F berikut ini:𝐹𝑕 =𝑅2/𝑘

1−𝑅2 / 𝑛−𝑘−1

Sugiyono, (2011:192)

Dimana:

R = Koefisien korelalsi ganda

k = jumlah variabel independen

n = jumlah anggota sampel

Bila Fh lebih besar dari Ft maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah

signifikan yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. Criteria penolakan

hipotesisnya adalah :

Taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk)= (n-k-1)

Jika Fhitung> Ftabel maka H1 diterima dan H0 ditolak

Jika Fhitung≤ Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan

keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama

H1:𝜌 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara Kepemimpinan

Transformasional terhadap Produktivitas Kerja.

Budy Setiawan, 2014 Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Hipotesis Kedua

H1:𝜌 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara Motivasi terhadap

Produktivitas Kerja.

3. Hipotesis Ketiga

H1: 𝜌 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara Kepemimpinan

Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja.