BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai...

20
45 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan tipe pendekatan model quasi eksperimental yaitu penelitian yang memberikan perlakuan kepada objek yang dapat mengendalikan variabel dan secara tegas menyatakan adanya hubungan sebab akibat (Hidayat, 2007). 1.2. Desain Penelitian Peneliti melakukan eksperimen dengan pre test-post test design dimana dilakukan pengukuran kemampuan komunikasi verbal (pretest) terlebih dahulu sebelum memberikan intervensi atau terapi aktivitas kelompok sosialisasi dan setelah itu dilakukan pengukuran akhir (posttest) di Rumah Sakit Daerah Madani Palu.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh 1. Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh Nominal 2 Kemampuan berkomunik

45

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian analitik kuantitatif dengan tipe pendekatan model quasi

eksperimental yaitu penelitian yang memberikan perlakuan kepada

objek yang dapat mengendalikan variabel dan secara tegas

menyatakan adanya hubungan sebab akibat (Hidayat, 2007).

1.2. Desain Penelitian

Peneliti melakukan eksperimen dengan pre test-post test

design dimana dilakukan pengukuran kemampuan komunikasi

verbal (pretest) terlebih dahulu sebelum memberikan intervensi atau

terapi aktivitas kelompok sosialisasi dan setelah itu dilakukan

pengukuran akhir (posttest) di Rumah Sakit Daerah Madani Palu.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh 1. Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh Nominal 2 Kemampuan berkomunik

46

Kerangka desain pada penelitian ini dapat dilihat dalam

gambar 3.1 di bawah ini:

Pretest Posttest

Gambar 3.1 Kerangka Desain Penelitian (Hidayat, 2007)

1.3. Identifikasi Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas : Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi

b. Variabel Terikat : Kemampuan komunikasi verbal pada klien

menarik diri

1.4. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional atas variabel adalah penegasan dari

variabel yang digunakan dalam cara tertentu untuk mengukurnya.

Subjek: Klien

menarik diri

Melakukan terapi

aktivitas

kelompok

sosialisasi 7 sesi

Melakukan pengamatan /

pengukuran: kemampuan

komunikasi verbal klien menarik

diri sebelum perlakuan

Melakukan pengamatan /

pengukuran: kemampuan

komunikasi verbal klien menarik

diri setelah perlakuan

Hasil pengamatan / pengukuran

dibandingkan sebelum dan

sesudah perlakuan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh 1. Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh Nominal 2 Kemampuan berkomunik

47

Definisi operasional tiap variabel penelitian ditulis dalam tabel 3.1

dibawah ini.

N

o

Variabel Definisi

Operasional

Alat Ukur &

Cara Ukur

Hasil Ukur Skala

Ukur

1 Terapi

aktivitas

kelompok

sosialisasi

(TAKS)

Tindakan

keperawatan yang

rutin dilakukan

untuk

memfasilitasi

kemampuan

sosialisasi klien

menarik diri, terdiri

dari 7 sesi dan

dilakukan 3 kali

pertemuan

Check list

mengikuti

TAKS dari

sesi pertama

sampai sesi

ke tujuh &

SOP TAKS

0. Belum

selesai

mendapat

TAKS

sampai sesi

ke tujuh

1. Sudah

mendapat

TAKS

sampai sesi

ke tujuh

Nominal

2 Kemampuan

berkomunik

asi verbal

klien

menarik diri

Kemampuan

bersosialisasi

dalam hal

berkomunikasi

menggunakan

kata-kata maupun

lisan atau tertulis

Kuesioner

dengan cara

wawancara

0. Sangat

tidak baik:

0-25%

1. Tidak baik:

26-50%

2. Baik: 51-

75%

3. Sangat

baik: 76-

100%

(Hidayat, 2007)

Ordinal

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh 1. Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh Nominal 2 Kemampuan berkomunik

48

3.5. Partisipan Penelitian

3.5.1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh klien menarik diri yang

dirawat di ruang Salak, Srikaya, dan Manggis Rumah Sakit

Daerah Madani Palu, Sulawesi Tengah pada tanggal 6

Agustus-6 September 2014 yang berjumlah 27 orang.

3.5.2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada

populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu(Sugiyono, 2009).

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil seluruh

populasi (sampling jenuh) yang berjumlah 27 responden.

Dalam menentukan sampel penelitian, peneliti membutuhkan

kriteria inklusi dan eksklusi untuk responden. Kriteria inklusi

dan eksklusi responden dalam penelitian ini, yaitu sebagai

berikut:

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh 1. Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh Nominal 2 Kemampuan berkomunik

49

a. Kriteria inklusi dalam penelitian ini:

1. Klien menarik diri yang pernah diberi terapi aktivitas

kelompok sosialisasi namun hanya sampai sesi

kedua.

2. Klien menarik diri yang tidak pernah diberi terapi

aktivitas kelompok sosialisasi.

3. Klien menarik diri yang bersedia menjadi responden.

4. Klien menarik diri dengan gangguan dalam

berkomunikasi verbal.

5. Klien yang tenang dan kooperatif (tidak dalam fase

amuk, mampu mengikuti perintah dari perawat,

perpenampilan rapi, ekspresi wajah tenang, tidak

mengalami disorientasi waktu, tempat, dan orang).

6. Kondisi fisik dalam keadaan baik (tanda-tanda vital

normal). Tanda-tanda vital harus dilihat tersendiri dan

secara kolektif, memungkinkan perawat memantau

fungsi tubuh. Tanda-tanda vital memperlihatkan

perubahan pada tubuh yang tidak dapat diobservasi.

Empat jenis tanda-tanda vital adalah suhu tubuh,

nadi, pernapasan, dan tekanan darah. Rentang

normal suhu tubuh 36,7°C s/d 37°C, nadi normal 80-

100x/menit, pernapasan normal 16-24x/menit,

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh 1. Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh Nominal 2 Kemampuan berkomunik

50

tekanan darah normal 120/80 mmHg (Audrey Berman

, 2009).

7. Klien tidak mengalami disfungsi panca indera (mata,

hidung, telinga, mulut, kulit) agar member respon

yang adekuat (Keliat dan Akemat, 2012). Keadaan

klien dapat dilihat dari status pengkajian asuhan

keperawatan klien atau dalam catatan medis klien.

8. Klien menarik diri dalam tahap rehabilitasi.

9. Klien menarik diri yang bias membaca dan menulis.

b. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini:

1. Pasien gangguan jiwa dengan diagnosa lainnya,

seperti halusinasi, waham, perilaku kekerasan, harga

diri rendah, resiko bunuh diri, dan defisit perawatan

diri.

2. Klien menarik diri pada masa akut.

3. Klien menarik diri yang tidak bersedia menjadi

responden

3.6. Tempat dan Waktu Penelitian

3.6.1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di ruang rawat Rumah Sakit

Daerah Madani Palu dengan pertimbangan sebagai berikut:

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh 1. Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh Nominal 2 Kemampuan berkomunik

51

a. Pasien gangguan jiwa dengan diagnosa menarik diri

cukup banyak terdapat di Rumah Sakit Daerah Madani

Palu.

b. Peneliti menemukan adanya masalah gangguan

komunikasi verbal pada klien menarik diri yang telah

diberikan terapi aktivitas kelompok sosialisasi.

c. Terapi aktivitas kelompok yang dilakukan pada pasien

menarik diri di Rumah Sakit Daerah Madani Palu

berfokus pada terapi aktivitas kelompok secara umum

dan tidak berfokus pada terapi aktivitas kelompok

sosialisasi.

3.6.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini mulai berlansung dengan penelusuran

daftar pustaka, survei awal, persiapan proposal penelitian,

pelaksanaan penelitian sampai penyusunan laporan akhir.

Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama satu bulan,

dari tanggal 6 Agustus sampai 6 September 2014 di Rumah

Sakit Daerah Madani Palu.

3.7. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

3.7.1. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

peneliti melakukan pengukuran kemampuan komunikasi

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh 1. Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh Nominal 2 Kemampuan berkomunik

52

verbal dengan cara wawancara dan observasi secara

langsung kepada klien menarik diri.

3.7.2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen atau alat pengumpul data dalam penelitian

ini dengan menggunakan kuesioner kemampuan komunikasi

verbal yang telah diuji validitas dan reliabilitas pada 30 klien

menarik diri di RS Marzoeki Mahdi Bogor (Nyumirah, 2012)

dimana kuesioner terdiri dari:

3.7.2.1. Kuesioner karakteristik responden

Kuesioner karakteristik responden

merupakan instrumen untuk mendapatkan

gambaran karakteristik responden terdiri dari usia,

jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status

perkawinan, lama sakit, dan peran serta

responden pada kegiatan terapi aktivitas

kelompok sosialisasi (TAKS). Data karakteristik

responden masuk dalam lembar kuesioner yang

terdiri dari 6 pertanyaan dan diisi dengan cara

memberi tanda check list (√) pada jawaban yang

dipilih oleh responden atau mengisi titik-titik yang

telah disediakan.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh 1. Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh Nominal 2 Kemampuan berkomunik

53

3.7.2.2. Kuesioner kemampuan komunikasi verbal klien

menarik diri

Instrumen yang dipakai untuk mengukur

kemampuan komunikasi verbal klien menarik diri

dengan beberapa pertanyaan dan akan

dikembangkan dengan pilihan jawaban selalu,

sering, jarang, dan tidak pernah. Jika klien

menjawab selalu akan diberi nilai 4, klien

menjawab sering akan diberi nilai 3, klien

menjawab jarang akan diberi nilai 2 sedangkan

jika klien menjawab tidak pernah akan diberi nilai

1. Instrumen ini akan diisi oleh responden

ditemani oleh peneliti.

Untuk mengetahui presentase dari hasil

komunikasi verbal setiap klien menarik diri akan

dihitung berdasarkan rumus:

3.7.3. Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah data primer yaitu

data yang diperoleh lansung dari klien menarik diri

(responden) lewat lembar kuesioner yang diisi oleh peneliti

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh 1. Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh Nominal 2 Kemampuan berkomunik

54

setelah dilakukan observasi serta data sekunder yang

didapatkan dari informasi perawat ruangan.

3.8. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

3.8.1. Pengolahan Data

Setelah peneliti melakukan tahap pre test, intervensi,

dan post test, terlebih dahulu peneliti akan melihat data-data

kuesioner yang telah dikumpulkan apakah data-data tersebut

sudah terisi lengkap oleh responden atau masih ada

beberapa bagian yang belum terisi. Jika sudah terisi lengkap,

peneliti akan memasukkan data-data tersebut ke dalam

komputer yang masih berupa data mentah hasil pengisian

kuesioner kemampuan klien berkomunikasi verbal ke dalam

bentuk tabel. Dalam tabel tersebut akan di bagi berdasarkan

nama klien dan nilai dari setiap pertanyaan dalam kuesioner

(selalu bernilai 4, sering bernilai 3, jarang bernilai 2, dan tidak

pernah bernilai 1). Dari nilai-nilai tersebut, akan dihitung

persentasenya berdasarkan rumus yang telah ditentukan

oleh peneliti.

3.8.2. Analisa Data

Analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah analisis univariat dan analisis bivariat.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh 1. Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh Nominal 2 Kemampuan berkomunik

55

3.8.2.1. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk

menganalisis variabel-variabel yang ada secara

deskriptif dengan menghitung distribusi

frekuensinya agar dapat diketahui karakterisitk

dari subjek penelitian (Supriyanto, 2007). Analisa

univariat dalam penelitian ini adalah karakterisitik

responden yang terdiri dari jenis kelamin, umur,

pendidikan, pekerjaan, status perkawinan,

perawatan (klien baru dank lien kambuh),

mengikuti TAKS, kemampuan komunikasi verbal

pre test dan post test.

Rumus:

Keterangan:

P = presentase

f = jumlah jawaban

n = jumlah responden

(Notoatmodjo, 2010).

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh 1. Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh Nominal 2 Kemampuan berkomunik

56

3.8.2.2. Analisis Bivariat

a. Uji t-dependen

Analisis bivariat dilakukan untuk

mengetahui pengaruh pemberian terapi

aktivitas kelompok sosialisasi terhadap

kemampuan komunikasi verbal klien menarik

diri sebelum dan sesudah dilakukan

intervensi. Analisis bivariat dilakukan dengan

uji dependent t-Test (paired t-Test), karena

data diambil dari sampel yang sama.

Berdasarkan uji statistik tersebut, jika

diperoleh nilai p ≤ α (0.05) maka dapat

diputuskan menerima hipotesis H1 (ada

pengaruh antara terapi aktivitas kelompok

sosialisasi dengan kemampuan komunikasi

verbal klien menarik diri), dan menolak

hipotesis H0 (tidak ada pengaruh antara terapi

aktivitas kelompok sosialisasi dengan

kemampuan komunikasi verbal klien menarik

diri) jika diperoleh nilai p > 0.05.

Rumus:

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh 1. Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh Nominal 2 Kemampuan berkomunik

57

Keterangan:

T = nilai T

d = rata-rata deviasi atau selisih sampel

pre dengan sampel post

SD_d = standar deviasi dari deviasi atau

selisih sampel pre dan post

N = jumlah sampel

(Sabri & Hastono, 2009)

b. Uji Spearman Rank

Uji statistik yang digunakan untuk

menghubungkan karakteristik responden

dengan kemampuan komunikasi verbal klien

menarik diri adalah uji korelasi Spearman

Rank (Rho) dengan derajat kemaknaan atau

tingkat signifikan (ρ< α= 0.05). Apabila hasil uji

statistic dengan Spearman Rank (Rho)

menunjukkan ρ < α=0.05, maka ada korelasi

antara karakteristik responden dengan

kemampuan komunikasi verbal klien menarik

diri dan tidak ada hubungan jika ρ> α=0.05.

Rumus:

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh 1. Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh Nominal 2 Kemampuan berkomunik

58

Keterangan:

rs = nilai korelasi Spearman Rank

d² = selisih setiap pasangan Rank

n = jumlah pasangan Rank untuk

Spearman (5<n<30)

(Notoatmodjo, 2010).

Nilai korelasi yang didapatkan kemudian

diinterpretasikan sesuai dengan pedoman dari

Sugiyono, 2009 yaitu sebagai berikut:

0.0 – 0.199 = sangat rendah

0.20 – 0.399 = rendah

0.40 – 0.599 = sedang

0.60 – 0.799 = kuat

0.80 – 1.000 = sangat kuat

3.9. Pelaksanaan Penelitian

3.9.1. Tahap Persiapan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan

persiapan antara lain proses perijinan, yaitu peneliti meminta

surat pengantar dari Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang

berisi ijin untuk melakukan penelitian. Surat pengantar

tersebut ditujukan kepada Direktur Rumah Sakit Daerah

Madani Palu untuk memohon ijin melakukan penelitian dan

pengambilan data.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh 1. Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh Nominal 2 Kemampuan berkomunik

59

3.9.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan, pada

tanggal 6 Agustus sampai 6 September 2014. Tahap

pelaksanaan dimulai dengan mendapat persetujuan dari

pembimbing dan RS tujuan.

a. Tahap Pretest

Pretest dilakukan pada klien dengan cara peneliti

mengisi lembar observasi yang terkalit dengan penelitian

berdasarkan keterangan dari responden. Pretest

dilakukan secara individu pada setiap klien yang akan

dijadikan responden.

b. Tahap Intervensi

Intervensi terapi aktivitas kelompok sosialisasi

(TAKS) dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan sesuai

dengan tahapan sesi. Setiap pertemuan umumnya

dilaksanakan selama 45 menit setiap harinya. Responden

sebanyak 27 orang yang dibagi kedalam 4 kelompok kecil

yang terdiri dari kelompok pertama beranggotakan 8

orang (4 orang dari ruang Salak dan 4 orang dari ruang

Srikaya), kelompok kedua beranggotakan 5 orang (ruang

Manggis), kelompok ketiga beranggotakan 8 orang

(ruang Manggis), dan kelompok keempat beranggotakan

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh 1. Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh Nominal 2 Kemampuan berkomunik

60

6 orang (3 orang dari ruang Salak dan 3 orang dari ruang

Srikaya).

Rincian pertemuan pada kelompok intervensi

sebagai berikut:

Pertemuan I

TAKS Sesi I: Memperkenalkan Diri dan Sesi II: Berkenalan

dengan Teman-temannya

Kegiatan:

1. Leader akan memberikan kertas berwarna pada setiap

pasien dengan acak

2. Klien mencari pasangan sesuai dengan warna kertas yang

dipegang

3. Leader akan memutar lagu untuk berjoget bersama sambil

mengedarkan bola tenis

4. Klien yang memegang bola tenis ketika musik berhenti

akan memperkenalkan dirinya, dilakukan sampai semua

klien memperkenalkan diri

5. Leader akan memutar lagu untuk berjoget bersama sambil

mengedarkan bola tenis

6. Pasangan yang memegang bola tenis ketika musik

berhenti akan saling berkenalan dan menanyakan identitas

selengkapnya, seperti nama, umur, alamat, hobi, serta

ketrampilan yang dimiliki. Dilakukan sampai semua

pasangan saling berkenalan

Pertemuan II

TAKS Sesi III: Bercakap-cakap dengan Teman, Sesi IV:

Memilih Topik Pembicaraan, dan Sesi V: Menceritakan

Masalah Pribadi

Kegiatan:

1. Mengevaluasi TAKS sebelumnya, yakni sesi I dan sesi II

2. Leader akan memutar lagu untuk berjoget bersama sambil

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh 1. Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh Nominal 2 Kemampuan berkomunik

61

mengedarkan bola tenis

3. Klien yang memegang bola pada saat musik berhenti akan

memberikan topik yang akan dibahas, dilakukan sampai

semua klien memberikan topik

4. Leader membantu klien untuk menetukan topik yang akan

dibicarakan

5. Leader akan memutar lagu untuk berjoget bersama sambil

mengedarkan bola tenis

6. Klien yang memegang bola pada saat musik berhenti akan

memberikan pendapat atas topik yang telah dipilih,

dilakukan sampai semua klien memberikan pendapat atas

topik yang dipilih

Pertemuan III

TAKS Sesi VI: Mengajak Klien Ikut Berpartisipasi Dalam

Permainan dan Sesi VII: Mengajar Klien untuk Memberikan

Pendapat Aaas TAKS yang telah Dilakukan

1. Mengevaluasi TAKS sesi III, IV, dan V

2. Leader memberikan kesempatan kepada klien untuk

memilih pasangannya

3. Leader memberikan balon pada setiap pasangan

4. Leader akan memutar lagu dan setiap pasangan akan

mempertahankan posisi balon pada masing-masing kepala

5. Pasangan yang bolanya jatuh ke lantai akan diberi

hukuman berupa menyanyi di depan, dilakukan samapi

semua pasangan mendapat giliran menyanyi

6. Leader akan memutar lagu untuk berjoget bersama sambil

mengedarkan bola tenis

7. Klien yang memegang bola pada saat musik berhenti akan

memberikan pendapat atas TAKS yang telah dilakukan

sampai semua klien memberikan pendapat

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh 1. Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh Nominal 2 Kemampuan berkomunik

62

c. Tahap Posttest

Setelah tahap intervensi selesai dilaksanakan,

makan pada pertemuan selanjutnya akan diadakan

kegiatan posttest pada klien yang telah dilakukan

intervensi terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS)

untuk mengetahui kondisi akhir kemampuan

berkomunikasi verbal klien.

3.9.3. Tahap Akhir

Beberapa hal yang dilakukan pada tahap akhir antara

lain, peneliti membandingkan kemampuan berkomunikasi

verbal klien berdasarkan nilai pretest dan posttest yang telah

diperoleh. Setelah data selesai diberi kode, kemudian data

diolah menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for

window dan beberapa data menggunakan proses manual.

3.10. Etika Penelitian

Selama melaksanakan penelitian harus diperhatikan etika

penelitian sebagai berikut:

3.10.1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan

antara peneliti dengan responden penelitian dengan

memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut

diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh 1. Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh Nominal 2 Kemampuan berkomunik

63

lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah sebagai subjek mengerti maksud

dan tujuan penelitian, serta mengetahui hasilnya. Jika subjek

bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti

harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang

harus ada dalam informed consent tersebut antara lain:

partisipasi pasien, tujuan dilakuakan tindakan, jenis data

yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial

masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi

yang sudah dihubungi, dan lain-lain.

3.10.2. Anomity (Tanpa Nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang

memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian

dengan cara tidak memberikan atau mencatumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian

yang akan disajikan.

3.10.3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan

memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik

informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian · SOP TAKS 0. Belum selesai mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh 1. Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh Nominal 2 Kemampuan berkomunik

64

oleh peneliti, hanya sekelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil penelitian.