BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7419/3/T1_132009096_BAB III.pdfBAB...

13
BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Arikunto (1998) menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara dua variabel atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah variabel dengan veriabel lain. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. 1.2. Variabel penelitian 3.2.1. Identifikasi variabel Variabel dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang diasumsikan menjadi penyebab munculnya variabel lain. Variabel terikat adalah variabel yang kemunculannya diasumsikan yang disebabkan oleh variabel bebas. 3.2.2. Hubungan antar variabel Dalam penelitian ini sesuai dengan judul maka terdapat dua variabel yaitu :

Transcript of BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7419/3/T1_132009096_BAB III.pdfBAB...

Page 1: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7419/3/T1_132009096_BAB III.pdfBAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Arikunto (1998)

menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan penelitian untuk

mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara dua variabel atau beberapa

variabel. Dengan teknik korelasional peneliti dapat mengetahui hubungan

variasi dalam sebuah variabel dengan veriabel lain. Besar atau tingginya

hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.

1.2. Variabel penelitian

3.2.1. Identifikasi variabel

Variabel dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel

yang diasumsikan menjadi penyebab munculnya variabel lain.

Variabel terikat adalah variabel yang kemunculannya diasumsikan

yang disebabkan oleh variabel bebas.

3.2.2. Hubungan antar variabel

Dalam penelitian ini sesuai dengan judul maka terdapat dua

variabel yaitu :

Page 2: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7419/3/T1_132009096_BAB III.pdfBAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian

1. Variabel bebas (X), adalah variabel yang mempengaruhi

terhadap satu gejala. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah kecerdasan emosional.

2. Variabel terikat, adalah variabel yang dipengaruhi oleh suatu

gejala. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian

ini adalah komunikasi interpersonal (Y).

Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y)

1.3. Definisi Operasional

Untuk mengoperasikan variabel penelitian, maka perlu dirumuskan

definisi opersional. Devinisi operasional adalah suatu definisi mengenai

variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel

tersebut, yang dapat diamati (Syaifudin Azwar, 1999). Variabel dalam

penelitian ini mempunyai definisi operasional sebagai berikut :

3.3.1. Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk

mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri,

mengenali emosi orang lain (empati) dan membina hubungan

dengan orang lain.

Komunikasi

Antar Pribadi

Kecerdasan

Emosional

Page 3: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7419/3/T1_132009096_BAB III.pdfBAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian

3.3.2. Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi Antar Pribadi, pada hakikatnya adalah

komunikasi antara komunikator dan komunikan. DeVito (dalam

Effendi, 2000) mendefinisikan komunikasi antar pribadi sebagai

proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua

komunikator atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan

beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika

Komunikasi Antar Pribadi menunjuk pada komunikasi yang

berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka dimana

orang-orang terlibat secara langsung satu sama lain dalam

penyampaian dan penerimaan pesan secara nyata. Komunikasi

antar pribadi mencangkup komunikasi antar dua orang (“dyadic

communication”). Yang menncangkup aspek-aspek efektifitas

komunikasi antar pribadi, keterbukaan, empati, perasaan positif

dan kesamaan/kesetaraan.

1.4. Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi

Populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Populasi merupakan keseluruhan

elemen yang hendak dijelaskan melalui penelitian atau dengan kata

lain populasi adalah objek dari penelitian yang dilakukan.

Page 4: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7419/3/T1_132009096_BAB III.pdfBAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas

VIII SMP Negeri 5 Salatiga yang seluruhnya berjumlah 219 orang

siswa.

Tabel 3.1

Data Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Salatiga

Tahun Ajaran 2012 – 2013

Kelas Jumlah

VIII A 26

VIII B 28

VIII C 28

VIII D 28

VIII E 28

VIII F 28

VIII G 27

VIII H 27

Jumlah Total 219

3.4.2. Sampel

Sugiyono (2011) menyatakan bahwa sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah probability sampling, merupakan teknik pengambilan

sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur

(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel

(Sugiyono 2011). Jenisnya sampelnya sendiri adalah simple

random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

Page 5: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7419/3/T1_132009096_BAB III.pdfBAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian

populasi (Sugiyono, 2011). Cara demikian dilakukan karena

populasi yang ada bersifat homogen yaitu siswa kelas VIII.

Selanjutnya dalam penentuan jumlah sampel penelitian,

peneliti akan menggunakan rumus penentuan sampel yang

dikembangkan oleh Isaac dan Michael (dalam Sugiyono, 2011)

sebagai berikut :

S = λ².N.P.Q

d²(N-1)+λ².P.Q

Dalam penerapan rumus tersebut Sugiyono (2011) telah

membuat tabel penentuan sampel dengan taraf kesalahan 1%, 5%,

dan 10%. Penggunaan tabel penentuan jumlah sampel disesuaikan

dengan jumlah populasi yang dimiliki. Melalui tabel tersebut

peneliti menggunakan sampel dengan taraf kesalahan 5%.

Penghitungan jumlah sampel diambil dari jumlah populasi kelas

VIII SMP Negeri 5 Salatiga sejumlah 219 siswa. Dengan jumlah

219 populasi, sampel yang dapat diambil dengan taraf kesalahan 5

% sesuai tabel penentuan sampel Sugiyono (2011) adalah 135

siswa.

1.5. Instrumen Penelitian

Skala dalam penelitian ini menggunakan skala pilihan agar subjek

mudah mengerjakannya. Alasan yang mendasari skala semacam ini adalah

pertimbangan bahwa item-item tipe pilihan umumnyan lebih menarik bagi

para subjek dibanding tipe lain (Hadi, 1997). Adapun skala yang digunakan

dalam penelitian ini adalah :

Page 6: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7419/3/T1_132009096_BAB III.pdfBAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian

3.5.1 Skala Sikap Komunikasi Antar Pribadi

Skala komunikasi antar pribadi ini digunakan untuk

mengungkap subjek pada komunikasi antar pribadi. Skala

komunikasi antar pribadi ini disusun oleh Rufaida Mayasita (2008)

yang diadaptasi mengacu pada teori Joseph De Vito (1989)

mengenai ciri komunikasi antar pribadi. Komunikasi antar pribadi

ini dimodifikasi dengan penyesuaian kebahasaan vane terdiri dari

50 item. Skala komunikasi antar pribadi ini terdiri dari beberapa

aspek, yang dinyatakan dalam pemyataan favorabel (positif) dan

unfavorabel (negatif) yang harus direspon oleh subjek dengan 5

altematif jawaban. Item favorabel adalah item yang mengandung

ungkapan tentang diri subjek yang positif sedangkan unfavorabel

adalah item yang mengandung ungkapan tentang diri subjek yang

negatif. Dengan altematif jawaban yaitu:

a. Item Favorable

Sangat Setuju skor (4), Setuju skor (3), Tidak Setuju skor (2),

Sangat Tidak Setuju skor (1)

b. Item Unfavorable

Sangat Setuju skor (1), Setuju skor (2), Tidak Setuju skor (3),

Sangat Tidak Setuju skor (4)

Skala kominikasi ini menunjukkan semakin tinggi skor

total yang dicapai subjek berarti taraf komunikasi antar pribadi

subjek semakin tinggi, sebaliknva semakin rendah skor totalnya,

Page 7: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7419/3/T1_132009096_BAB III.pdfBAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian

maka semakin rendah pula cara berkomunikasi antar pribadi

subjek.

Aspek-aspek komunikasi antar pribadi yang akan diungkap

dalam kisi-kisi :

Tabel 3.2

Item Skala Komunikasi Antar Pribadi

Variabel Sub Variabel Indikator Nomor Item

Jumlah F UF

Komunikasi

antar

pribadi

1. Openess

(Keterbu-

kaan)

a. Tidak menutup diri

b. Bereaksi kepada orang

lain

c. Tidak menyendiri

d. Menerima diri dan

orang lain

1, 3,

5, 7,

42

2, 6

11, 41

9

2. Empathy

(empati)

a. Ikut merasakan apa

yang dirasakan orang

lain

b. Ikut mendengarkan

dengan penuh

perhatian apa yang

diungkapkan orang lain

c. Menolong

meringankan beban

orang lain

9, 10,

15, 16,

43, 44,

45

12, 13

14

10

3. Suportivenes

s (du-

kungan)

a. Memberikan dukungan

atau penghargaan

kepada orang lain

b. Memberikan

bombongan atau

tanggapan kepada oran

lain

18, 23,

46, 22

17, 19,

20, 21

24, 25

10

4. Positive ness

(perasaan

positif)

a. Sikap ekspresi positif

dari diri sendiri.

b. Sikap positif terhadap

orang lain

c. Sikap positif terhadap

situasi

26, 27,

29, 30,

31, 47,

48

4, 8

28, 32

11

5. Equality

(kesama-an)

37, 38

49, 50

33, 34,

39, 35,

36, 40

10

JUMLAH 50

Page 8: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7419/3/T1_132009096_BAB III.pdfBAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian

3.5.2 Skala sikap Kecerdasan Emosional

Dalam penelitian ini skala kecerdasan emosional telah

dimodifikasi skripsi oleh Mangun Nurmala (2012) mengacu pada

skala teori Goleman (2005), mengungkapkan lima aspek dalam

kecerdasan emosional yang meliputi kesadaran diri, mengelola

emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain

(empati) dan membina hubungan.

Skala Kecerdasan Emosional ini terdiri dari pernyataan

favourable dan unfavourable dengan empat kategori jawaban dan

skoring didasarkan pada alternatif pilihan jawaban. Sistem

penilaian skala dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Item Favorable

Sangat Setuju skor (4), Setuju skor (3), Tidak Setuju skor (2),

Sangat Tidak Setuju skor (1)

b. Item Unfavorable

Sangat Setuju skor (1), Setuju skor (2), Tidak Setuju skor (3),

Sangat Tidak Setuju skor (4)

Aspek-aspek komunikasi antar pribadi yang akan diungkap

dalam kisi-kisi :

Page 9: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7419/3/T1_132009096_BAB III.pdfBAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian

Tabel 3.3

Skala Sikap Kecerdasan Emosional

Variabel Sub Variabel Indikator No Item

F UF

Kecerdasan

Emosional

Kesadaran diri a. Mampu mengenal emosi

dalam diri

b. Memahami penyebab

timbulnya emosi

22, 26,

28, 29,

30

Mengelola

emosi

a. Mampu mengekspresikan

dan mengendalikan

emosi dengan tepat

b. Mampu mengatasi

kecemasan, ketakutan

dan kesedihan dengan

baik

c. Mampu menghibur diri

ketika sedang sedih

17, 18,

24

4, 7,

27,25

Memotivasi Diri

Sendiri

a. Mampu mengambil

inisiatif, keputusan atau

gagasan

b. Mampu membuat

rencana-rencana yang

inovatif-kreatif ke depan

c. Bertanggung jawab

dalam mengambil

keputusan

d. Memiliki rasa optimis

yang tinggi dalam

mencapai tujuan

19, 21 1, 3, 5,

6, 8, 23

Mengenali

Emosi Orang

lain (Empathy)

a. Mampu melihat tanda-

tanda non verbal yang

ditunjukan orang lain

b. Memiliki empati

11, 12,

15,

2, 10

Kecerdasan

Emosional

Membina

hubungan

a. Mampu mengembangkan

dan mempertahankan

hubungan baik dengan

orang lain

b. Mampu bersosialisasi

dengan baik

c. Menghargai hubungan

yang sudah terjalin

9, 13,

14, 16,

20

Jumlah 15 15

Page 10: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7419/3/T1_132009096_BAB III.pdfBAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian

1.6. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Suatu alat ukur yang baik harus memenuhi persyaratan validitas dan

reliabilitas, karena alat ukur yang tidak reliabel atau tidak valid akan

memberikan informasi yang tidak akurat mengenai keadaan subjek atau

model dikenai tes (Azwar, 2001).

Validitas item adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu

alat ukur/instrumen. Alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang

tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, (Azwar, 2001).

Pengujian validitas item dan reliabilitas dilakukan setelah skala

determinasi diri dan komunikasi interpersonal diisi oleh responden dengan

fasilitasi program komputer SPSS release 16.0 for windows.

Dalam menginterpretasi koefisien validitas sifatnya relativ, tidak ada

batasan universal yang menunjuk angka minimal agar suatu skala psikologi

dikatakan valid. Penilaiannya dikembalikan kepada pihak pemakai skala

atau kepada pemakai yang berkepentingan dalam penggunaan hasil ukur

skala yang bersangkutan. Seringkali suatu skala yang memiliki koefisien

skala tidak begitu tinggi masih dapat bermanfaat guna membantu

pengambilan keputusan (Azwar, 1999).

Sebuah tes bisa memperbaiki efisiensi prediktif jika tes itu

menunjukkan korelasi apapun yang berarti (signifikan) dengan kriteria

seberapapun rendahnya. Dalam keadaan ini, bahkan validitas serendah

Page 11: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7419/3/T1_132009096_BAB III.pdfBAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian

0.198 bisa membenarkan dimasukannya tes ke dalam program seleksi

(Anastasi, 1997).

Menurut Azwar (2000) untuk menguji reliabilitas digunakan teknik

Alpha Cronbach, dikatakan reliabel jika besarnya korelasi minimal 0,70.

Untuk mengetahui reliabilitas alat ukur, Goerge & Mallery (1995)

mengemukakan bahwa:

> 0,9 sangat bagus ( excellent)

> 0,8 dikatakan bagus ( good)

> 0,7 dapat diterima (acceptable)

> 0,6 dapat dipertanyakan ( questionable)

> 0,5 jelek ( poor)

< 0,5 tidak dapat diterima ( unacceptable)

3.6.1 Validitas dan Reliabilitas Item Skala Komunikasi Antar Pribadi

Validitas skor SMP Negeri 5 Salatiga pada tabel 3.4

lampiran, menunjukan skor Corrected Item to Total Correlation

item komunikasi antar pribadi skor terendah (0,208) dan tertinggi

(0,630) sehingga dapat diketahui bahwa semua item soal

dinyatakan valid sesuai dengan pendapat teori (Anastasi, 1997)

yang menyatakan validitas angka terendah bergerak pada nilai

(1,98).

Page 12: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7419/3/T1_132009096_BAB III.pdfBAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian

Tabel 3.5

Reliabilitas Item Skala Komunikasi Antar Pribadi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.929 50

Hasil analisis Alpha (α) komunikasi antar pribadi diperoleh

hasil α = 0,929 sehingga dapat dikatakan memiliki reliabilitas pada

kategori sangat bagus. Dengan demikian instrumen penelitian

dapat dinyatakan item-itemnya valid dan instrumentnya reliabel

untuk dipakai dalam penelitian ini.

3.6.2 Validitas dan Reliabilitas Item Skala Kecerdasan Emosional

Validitas Skor SMP Negeri 5 Salatiga pada tabel 3.6

lampiran, menunjukan skor Corrected Item to Total Correlation item

Kecerdasan Emosional skor terendah (0,211) dan tertinggi (0,728)

sehingga dapat diketahui bahwa semua item soal dinyatakan valid

sesuai dengan pendapat teori (Anastasi, 1997) yang menyatakan

validitas angka terendah bergerak pada nilai (1,98).

Tabel 3.7

Reliabilitas Item Skala Kecerdasan Emosional

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.919 30

Page 13: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7419/3/T1_132009096_BAB III.pdfBAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian

Hasil analisis Alpha (α) Skala kecerdasan Emosional

diperoleh hasil α = 0,919 sehingga dapat dikatakan memiliki

reliabilitas pada kategori sangat bagus. Dengan demikian instrumen

penelitian dapat dinyatakan item-itemnya valid dan instrumennya

reliabel untuk dipakai dalam penelitian ini.

1.7. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik.

Hal tersebut dikarenakan bila menggunakan analisis statistik dapat

menghasilkan kesimpulan yang dapat dipertimbangkan faktor keberhasilan,

serta bersifat objektif dan universal dalam arti dapat digunakan hampir pada

semua bidang penelitian (Hadi, 1993). Data yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan data ordinal. Dikatakan data ordinal karena

menunjukkan angka posisi dari suatu urutan variasi, tanpa

memperhitungkan besarnya jarak antara golongan yang satu dengan yang

lainnya untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan antara kecerdasan

emosional dan komunikasi antar pribadi akan dilakukan pengolahan data

dengan menggunakan teknik korelasi Kendall’s tau_b dengan bantuan

program SPSS for Windows release 16.0.