BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/62048/4/BAB III.pdfc. Menghitung return tidak normal...
Transcript of BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/62048/4/BAB III.pdfc. Menghitung return tidak normal...
29
A. Jenis Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian studi peristiwa (event study) dengan menggunakan metode
kuatitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel, pengumpulan
data dan analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,2017:7).
B. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini :
1. Stock Split
Pemecahan saham (stock split) adalah meningkatkan jumlah saham
yang beredar dengan mengurangi nilai nominal saham, jadi terdapat dua
saham masing-masing memiliki nilai nominal setangah dari nominal
awal akibat nilai nominal satu dibagi menjadi dua, misalnya dari nilai
nominal Rp 1.000,00 per saham menjadi Rp 500,00 per lembar saham
atau dari Rp 500,00 per saham menajdi Rp 100,00 per
saham(Fahmi2015:117).
2. Return Tidak Normal (Abnormal Return)
Dalam penelitian ini perubahan terhadap harga saham yang
disebabkan oleh peristiwa stock split dapat diukur dengan pergerakan
abnormal return. Abnormal return adalah selisih antara return
30
sesungguhnya (actual return) yang terjadi dengan return ekspektasi
(expected return) (Hartono,2017:668).
3. Trading Volume Activity
Trading volume activity (TVA) merupakan rasio antara jumlah
lembar saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap
jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu (Husnan, 2005).
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2017:215). Populasi pada penelitian ini yaitu
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan
pemecahan saham pada tahun 2015-2018.
2. Sampel
Teknik pengambilam sampel dilakukan secara porpusive sampling
yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
tertentu atau berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang dibutuhkan oleh
peneliti (Sugiyono,2017:219). Kriteria-kriteria dalam memilih
perusahaan, yang digunakan untuk sampel adalah sebagai berikut ::
a. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan
stock split pada periode 2015-2018
b. Tidak melakukan kebijakan lain seperti right issue, bonus share
ataupun aksi korporasi lainnya selama periode pengamatan
31
c. Perusahaan memiliki data dan tanggal stock split yang jelas
d. Perusahaan yang harga sahamnya aktif di perdagangkan selama
tujuh hari sebelum dan tujuh hari sesudah stock split
Perusahaan yang melakukan stock split di BEI pada tahun 2015-
2018 berjumlah 58 perusahaan . Berikut tabel jumlah perusahaan yang
melakukan stock split pada tahun 2015-2018
Tabel 3.1 Jumlah Perusahaan yang Melakukan Stock Split
No
Tahun
Jumlah Perusahaan
yang terdaftar pada
BEI
Jumlah Perusahaan yang
Melakukan Stock Split
1 2015 525 Perusahaan 11 Perusahaan
2 2016 539 Perusahaan 21 Perusahaan
3 2017 555 Perusahaan 16 Perusahaan
4 2018 651 Perusahaan 10 Perusahaan
TOTAL 2270 perusahaan 58 perusahaan
Sumber: idx.co.id
Keseluruhan jumlah sampel awal untuk penelitian sejumlah 58
perusahaan yang melakukan stock split. Terdapat 31 perusahaan tidak
dapat diikutsertakan dalam penelitian disebakan tidak memenuhi kriteria
yang telah disebutkan di atas, berikut data sampel penelitian :
Tabel 3.2 Penyaringan Sampel Awal
No Tahun Sampel Awal Sampel Akhir
1 2015 11 Perusahaan 3 Perusahaan
2 2016 21 Perusahaan 8 Perusahaan
3 2017 16 Perusahaan 12 Perusahaan
4 2018 10 Perusahaan 4 Perusahaan
TOTAL 58 Perusahaan 27 Perusahaan
Sumber: Data diolah,2020
32
Penyaringan sampel di atas dapat menghasilkan 27 perusahaan yang
dapat digunakan pada penelitian.
D. Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dala penelitian ini adalah data kuantitatif
yaitu data yang menggambarkan fenomemna dengan menetapkan angka
dalam suatu tatanan yang bermakna (Sugiarto,2017:176). Sumber data pada
penelitian ini adalah sumber data sekunder yaitu data tidak langsung
diberika kepada pengumpul data melainkan melalui orang lain atau lewat
dokumen (Sugiyono,2017:224). Pada penelitian data sekunder dalam
penelitian ini merupakan data perusahaan yang melalukan stock split pada
tahun 2015-2018.Data penelitian diperoleh melalui situs Bursa Efek
Indonesia, www.idx.co.id serta media lainnya. Data sekunder yang
diperoleh meliputi:
1. Data tanggal terjadinya peristiwa stock split. Data tersebut digunakan
untuk menentukan harga saham, dan lembar saham yang
diperdagangkan di sekitar tanggal peristiwa stock spli.
2. Harga saham harian (closing price) perusahaan sampel dalam periode
pengamatan (windows period).
3. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode pengamatan
2015-2018.
4. Jumlah saham yang beredar.
E. Teknis Analisis Data
33
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan metode studi peristiwa (event study) untuk mengelolah dan
membahas data yang diperoleh dari sebuah peristiwa pemecahan saham
(stock split ) pada tahun 2015-2018 yaitu dengan cara sebagai berikut :
1. Periode Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan studi peristiwa(event study) untuk
melihat pengaruh pemecahan saham terhadap harga saham perlu
pengujian terhadap harga saham yang di tunjukan dengan adanya
gerakan abnormal return dan trading volume activity disekitar kejadian.
Penelitian ini menggunakan periode jendela yaitu sebelum dan sesudah
peristiwa pemecahan saham ( stock split ).
Sebelum peristiwa Peristiwa Sesudah Peristiwa
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
T-7 T0 T7
Gambar 3.1 Periode Jendela
Periode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 15 hari yang merupakan event day (studi peristiwa). Periode
peristiwa pada penelitian ini terdiri 7 hari sebelum peristiwa dan 7 hari
setelah peristiwa pemecahan saham (stock split ). Dalam penelitian ini
menggunakan model disesuaikan pasar (market adjuste model) yang
mana pada hal ini tidak menggunakan periode estimasi, karena model
menganggap bahwa penduga terbaik untuk mengestimasi return suatu
sekuritas ialah return indeks pasar pada saat itu.
34
2. Menghitung abnormal return, sebelum menentukan abnormal return
ada langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :
a. Menghitung Sesungguhnya (actual return)
Return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakah selisih
harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya. Menghitung
Rit untuk masing-masing perusahaan yang menjadi sampel
periode 2015-2018 dengan rumus berikut :
Ri,t = (π·π,πβπ·π,πβπ )
π·π,πβπ
Keterangan :
Rit = Return saham i pada hari ke-t
Pit = Harga saham i pada hari ke-t
Pit-1 = Harga saham i pada hari ke t-1
b. Menghitung expected return
Return yang diharapkan oleh investor. Return ekspektasi
pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan model
disesuaiankan pasar (Market adjusted Model) dikarenakan
penduga terbaik untuk mengestimasi return ekpsektasi adalah
return indeks pasar atau Indeks Harga Saham
Gabungan(Hartono,2018:76) :
E[Ri,t] = Rmit
Keterangan :
E[Ri,t] = Expected return sekuritas ke-i pada periode peristiwa
ke-t
35
Rmi,t = Return pasar dari sekuritas ke-i pada periode
peristiwa ke- t yang dapat dihitung dengan rumus
Rmt = (πΌπ»ππΊπ‘βπΌπ»ππΊπ‘β1)
πΌπ»ππΊπ‘β1 dengan IHSG adalah Indeks
Harga Saham Gabungan periode ke-t.
c. Menghitung return tidak normal (abnormal return)
Return taknormal (abnormal return) merupakan selisih
antara return yang sesungguhnya dengan return yang
diharapkan (Hartono,2018:94). Berikut perhitungan rumus yang
digunakan :
Keterangan :
π πππ,π‘ = π π,π‘ - πΈ[π π,π‘]
RTNi,t = Return tidak normal (abnormal return) sekuritas
ke-i pada periode peristiwa ke-t.
Rit = Return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas
ke-i pada periode peristiwa ke-t.
Erit = Return Ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode
peristiwa ke-t.
d. Menghitung rata-rata return tidak normal (Average Abnormal
return)
Setelah mengetahui abnormal return biasanya pengujian
tidak dilakukan untuk setiap sekuritas akan tetapi dilakukan
secara keseluruhan selama periode peristiwa. Rerata abnormal
return dapat dihitung dengan rumus :
36
RRTN t =
π π=1 π πππ,π‘
π
Keteragan :
RRTN t = Rata-rata abnormal return pada hari ke-t
RTNi,t = Return tidak normal untuk sekuritas ke 1 pada hari
ke t
N = Jumlah perusahaan
e. Menghitung akumulasi return tidak normal (Cumulative
abnormal return)
Akumulasi abnormal return merupakan penjumlahan return
tak normal hari sebelumnya di dalam periode peristiwa untuk
masing β masing sekuritas,tetapi jika terdapat N (jumlah
sekuritas) maka rerata akumulasi abnormal return dapat dihitung
sebagai berikut :
RARTN(ti-tp) =
π π=1
π΄π ππ(π‘π,π‘π)π
π
Keterangan :
RARTN(t1-tp) = Akumulasi rata-rata return tidak normal
pada hari ke-t.
ARTN(t1-tp)i = Akumulasi return tidak normal sekuritas
ke-1 dari hari ke t1 sampai ke-tp.
N = Jumlah sekuritas.
3. Menghitung Trading volume activity
Trading volume activity adalah suatu model yang digunakan untuk
menentukan perubahan volume perdagangan saham harian.
β
β
37
a. Menghitung TVA
Volume perdagangan saham merupakan jumlah saham yang
diperdagangkan dalam periode tertentu. Volume perdagangan
dapat diukur dengan rumus berikut :
TVA i,t =β ππβππ π¦πππ ππππππππππππππ ππππ βπππ π‘
βππβππ π¦πππ πππππππ ππππ βπππ π‘
b. Menghitung rata-rata TVA
Rata β rata TVA dihitung setelah TVA pada masing-masing
saham di ketahui. Berikut rumus perhitungan rata-rata TVA :
RTVA t = π π=1 πππ΄π,π‘
π
Keterangan :
RTVA t = Rata-rata TVA pada hari ke-t
TVA i.t = Trading Volume Activity sekuritas ke-i pada hari
ke-t
N = Jumlah perusahaan
c. Menghitung akumulasi trading volume activity
Akumulasi TVA merupakan penjumlahan TVA hari
sebelumnya di dalam periode peristiwa untuk masing β masing
sekuritas,tetapi jika terdapat N (jumlah sekuritas) maka rerata
akumulasi TVA dapat dihitung sebagai berikut :
RATVA(ti-tp) = π π=1 π΄πππ΄(π‘π,π‘π)π
π
Keterangan :
β
β
38
RATVA(t1-tp) = Rerata akumulasi TVA dari hari
sampai ke-tp
ATVA(t1,tp)i = akumulasi TVA sekuritas ke-i dari
hari ke-ti sampai ke-tp
N = Jumlah sekuritas
4. Uji Normalitas
Sebelum melakukan uji statistik, langkah yang pertama dilakukan
adalah melakukan screening terhadap data yang akan diolah. Penelitian
ini mempunyai tujuan inferensi yaitu untuk menguji pengaruh stock split
terhadap harga saham yang di tunjukan dengan pergerakan abnormal
return dan Trading Volume Activity , maka dari itu perlu di adakan uji
normalitas terlebih dahulu. Dalam hal ini peneliti menggunakan uji
statistik Kolmogrov-smirnov untuk mendeteksi normalitas data.
5. Uji Hipotesis
Uji hipotesis merupakan suatu pengujian untuk membuktikan
adanya hubungan variabel dalam penelitian. Dalam penelitian ini
menggunakan uji beda dua rata-rata dengan sampel yang saling
berhubungan (paired Sampel T-Test). Uji ini digunakan untuk
mengetahui perbedaan sampel sebelum dan sesudah diberi perlakukan.
Peneliti menggunakan uji ini untuk mengetahui pengaruh abnormal
return dan trading volume activity sebelum dan sesudah stock split. Uji
ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu (program aplikasi) SPSS
20.0
39
Langkah-langkah dalam menguji hipotesis adalah sebagai berikut :
a. Perhitungan nilai t-hitung
1) Menghitung Uji t (t-test) abnormal return
Rumus yang digunakan dalam menghitung t abnorma return
adalah sebagai berikut :
π‘ = β π·
βππ‘ β 2 β
2
βπ. π· β( π·)
πβ1
Keterangan :
D = Selisih nilai Rata-AR dan sebelum stock split β AR
Sesudah stock split
N = Jumlah saham yang diamati
2) Menghitung Uji t (t-test) trading volume activity
Rumus yang digunakan dalam menghitung t trading volume
activity adalah sebagai berikut :
π‘ = β π·
βππ‘ β 2 β
2
βπ. π· β( π·)
πβ1
Keterangan :
D = Selisih nilai TVA sebelum stock split β TVA Sesudah
stock split
N = Jumlah saham yang diamati
b. Menentukan Level of significant (a) = 5%, Level of confidence
95%, dan Degree of freedom 7-1 = 6
c. Menentukan nilai t-tabel
40
t-tabel dilihat dengan menggunakan dasar a dan degree of
freedom n-1.
d. Merumuskan uji hipotesis
Ho : Β΅ = 0, artinya tidak adanya pengaruh antara sebelum dan
sesudah pemecahan saham (stock split)
Hi : Β΅ β 0, artinya adanya pengaruh antara sebelum dan sesudah
pemecahan saham (stock split)
Ho: Hipotesis diterima
Hi : Hipotesis ditolak
Β΅ : Rata-rata abnormal return dan rata-rata trading volume
activity.
e. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian ini adalah :
Jika nilai signifikansi yang dihasilkan (2-tailed) > 0,05,
maka Ho diterima dan Hi ditolak yang artinya tidak ada
pengaruh antara abnormal retun dan trading volume activity
sebelum dan sesudah stock split . Jika nilai signifikansi yang
dihasilkan (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan Hi diterima
yang artinya ada pengaruh antara abnormal return dan sebelum
dan sesudah stock split.