BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...
Transcript of BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...
18
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1. Sistem Persediaan Barang
3.1.1. Sistem
Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau
instansi pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap
kinerja perusahaan atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil
maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama
diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut. Ada berbagai
pendapat yang mendefinisikan pengertian sistem, seperti dibawah ini :
1. “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau tujuan tertentu” (Yakub, 2012).
2. “Sistem didefinisikan sebagai kumpulan prosedur yang saling berkaitan
dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama.
Secara garis besar, sebuah sistem informasi terdiri atas tiga komponen
utama. Ketiga komponen tersebut mencakup software, hardware, dan
brainware” ( I Putu Agus Eka Pratama, 2014).
3. “ Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu
yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran jika
dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat
dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat
dipastikan bukanlah bagian dari sistem” (Abdul Kadir, 2014)
Sistem memiliki beberapa elemen – elemen penting di dalamnya.
Adapun elemen-elemen sistem yang dimaksud yaitu mulai dari tujuan
sistem, batasan sistem, kontrol sistem, input, proses, output dan umpan
balik.
19
Tujuan sistem merupakan sesuatu yang menjadi hasil akhir yang
hendak dicapai, tujaun sistem sendiri dapat berupa tujuan organisasi,
kebutuhan organisasi, permasalahaan yang ada dalam suatu organisasi
maupun urutan prosedur yang digunakan untuk mencapai satu hasil
akhir sebuah organisasi. Sedangkan batasan sistem sendiri merupakan
sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai suatu tujuan gunanya
agar sistem tetap sesuai dengan jalur dan tujuan. Batasan sistem dapat
berupa peraturan-peraturan yang ada dalam suatu organisasi, biaya-
biaya yang dikeluarkan, orang-orang yang ada dalam organisasi,
fasilitas baik itu sarana dan prasarana maupun batasan yang lain.
Kontrol sistem atau pengawasan sistem merupakan terhadap
pelaksana pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat
berupa kontrol terhadap pemasukan data (input), kontrol terhadap
keluaran data (output), kontrol dapat pengolahan data, kontrol terhadap
umpan balik dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan input
itu sendiri merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk
menerima seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat
berupa jenis data serta frekuemsi pemasukan data, Proses merupakan
elemen dari sistem yang bertugas untuk mengola atau memproses
suatu masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna
sementera output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh
bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output ini bisa
berupa laporan grafik atau diagram batang. Umpan balik sendiri
merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengevaluasi
bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting
demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik dapat merupakan
perubahan sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya
3.1.2. Informasi
Menurut Deni Darmawan (2012) Informasi adalah data yang telah
diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
20
bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat
mendatang.Informasi memiliki peranan yang sangat penting pada suatu
organisasi ibarat udara yang kita hirup.Informasi merupakan suatu fakta
dari kejadia-kejadian yang telah diolah dalam bentuk yang lebih berguna
dan mempunyai arti bagi penerimanya untuk dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Informasi yang baik memiliki kualitas-kualitas tertentu. Adapun
kualitas-kualitas itu (Tata Sutabri, 2012) antara lain :
1. Akurat
Yang dimaksud berarti informasi harus bebas dari kesalahan-
kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan, akurat juga berarti
informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat pada waktunya
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat karena infoemasi yang sudah usang tidak mempunyai arti
lagi.
3. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakaiannya karena relevan informasi untuk tiap-tiap orang
antara satu dengan yang lainnyaberbeda-beda.Selain itu informasi
bisa bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan
biaya mendapatkannya. Kegunaan dari informasi adalah untuk
mengurangi ketidak pastian didalam proses pengambilan ketutusan
tentang suatu keadaan.
3.1.3. Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan - kebutuhan pengolahan transaksi harian
yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial
dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan
laporan - laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu (Tata Sutabri,
2012).
21
1. Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal
sebagai komponen-komponen sistem informasi.
a) Sumber Daya Manusia
Manusia mengambil peranan yang penting dalam sistem
informasi.Manusia dibutuhkan sebagai user untuk mengoperasikan
sistem informasi.
b) Sumber Daya Hardware
c) Sumber Daya Software
d) Sumber Daya Data
Sumber daya data bukan hanya bahan baku untuk masukan sebuah
sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber
daya organisasi.
e) Sumber Daya Jaringan.
Sesungguhnya sistem informasi itu sendiri tidak selalu melibatkan
komputer, dalam praktiknya istilah sistem informasi lebih sering dipakai
tanpa embel – embel berbasis komputer walaupun dalam kenyataanya
komputer merupakan bagian yang penting, berikut merupakan beberapa
definisi sistem informasi yang di kemukakan oleh beberapa ahli:
1. Alter “ Sistem Informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja,
informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan
untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.”
2. Wilkinson “Sistem informasi adalah kerangka kerja yang
mengoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk
mengubanh masukan menjadi keluaran, guna mencapai sasaran
perusahaan.”
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi terdiri dari manusia, komputer, teknologi informasi, dan
22
prosedur kerja serta sesuatu yang di proses dari data menjadi informasi
guna mencapai satu tujuan tertentu. (Abdul Kadir,2014)
Perencanaan sistem informasi yaitu bagaimana menerapkan
pengetahuan tentang sistem informasi kedalam organisasi. Untuk dapat
terus maju dan eksis bila organisasi berkembang sesuai dengan
teknologidan teori organisasi modern. Namun demikian hal ini tidak
berarti bahwa sistem informasi dan teknologi informasi sebagai suatu hal
yang kaku, sistem informasi sesuai dengan kebutuhan organisasi.
(sutabri, 2003)
3.1.4. Persediaan
Menurut Mulyadi (2013) persediaan adalah barang – barang yang
dimiliki atau disimpan di perusahaan yang terdiri dari produk jadi,
produk dalam proses, bahan baku, bahan penolong, bahan habis pakai,
suku cadang, dsb yang dimaksudkan untuk dipakai atau dijual kembali.
Suatu perusahaan, baik itu perusahaan perdagangan maupun perusahaan
manufaktur persediaan merupakan suatu aktiva yang menempati posisi
cukup penting. Persedian mengambil berbagai bentuk yang tergantung
pada jenis usaha yang ditekuni oleh perusahaan yang bersangkutan,
khususnya persediaan barang, persediaan barang terpenting adalah
adanya stok barang. Persediaan barang menurut jenis dan posisinya
dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
a. Persediaan barang mentah.
b. Persediaan bagian produk atau komponen rakitan.
c. Persediaan barang penolong.
d. Persediaan barang dalam proses.
e. Persediaan barang jadi.
3.1.5. Sistem Informasi Persediaan
Sistem informasi persediaan merupakan suatu sistem yang
dibutuhkan oleh setiap perusahaan yang memiliki persediaan barang.
Sistem informasi persediaan barang adalah struktur interaksi manusia,
23
peralatan metode – metode dan kontrol – kontrol yang disusun untuk
mencapai tujuan berikut :
a. Mendukung rutinitas kerja dalam suatu bagian di dalam suatu
perusahaan.
b. Mendukung pembuatan keputusan personil – personil yang
mengatur bagian control persediaan.
c. Mendukung persiapan laporan internal dan laporan ekstrenal.
Sistem persediaan mendukung rutin kerja dalam bagian gudang,
yaitu dengan menangkap dan mencatat data yang berhubungan dengan
sistem persediaan, misal transaksi penerimaan barang dan transaksi
penggunaan barang. Sistem persediaan barang juga menjadi acuan
sebagai sarana pengambilan keputusan oleh karyawan bagian gudang,
serta merupakan suatu sistem yang menjelaskan bagaimana transaksi
penerimaan barang dan penggunaan barang yang berisi tentang status
stok barang itu sendiri yang dapat membantu meningkatkan produktifitas
perusahaan.(Mulyadi, 2013).
Sistem Informasi persediaan barang merupakan suatu metode
untuk melakukan pencatatan atau perekapan data barang, lengkap
dengan pejelasan barang tersebut dan dapat menghasilkan laporan rinci
dari perekapan data tersebut, dan pencatatan tersebut di terapkan pada
program yang berbasis komputer. Dalam penerapan pencatatan persedian
itu sendiri terdapat dua metode yang biasa di gunakan yaitu :
1. Sistem Periodik
Pada setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara phisik
untuk menentukan jumlah persediaan akhir. Perhitungan
tersebut meliputi pengukuran dan penimbangan barang yang
ada pada akhir suatu periode untuk kemudian dikalikan dengan
suatu tingkat biaya. Perusahaan yang menerapkan sistem
periodik umumnya memiliki karakteristik persediaan yang
beraneka ragam namun nilainya relatif kecil sehingga tidaklah
24
efisien jika harus mencatat setiap transaksi yang nilainya kecil
namun frekuensi transaksi tinggi.
2. Sistem Permanen (perpetual)
Pencatatan yang dilakukan dengan pembukuan atas persediaan
secara terus menerus yaitu dengan membukukan setiap
transaksi persediaan baik pembelian maupun penjualan. Sistem
perpectual ini seringkali digunakan dalam hal persediaan yang
memiliki nilai yang tinggi untuk mengetahui posisi persediaan
pada suatu waktu sehingga perusahaan dapat mengatur
pemesanan kembali terhadap persedian pada saat jumlah
tertentu.
Perbedaan dari kedua metode pencatatan diatas adalah pada
akun yang digunakan untuk mencatat pembelian
persediaan.(Fadhlan, 2014)
3.2. Analisa Perancangan
3.2.1. Analisa Perancangan
Analisa Sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi
yang utuh kedalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,
hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan. (Kunkun Nur Fauziah, 2013)
Perancangan sendiri memiliki definisi sebagai penggambaran
perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
(Kunkun Nur Fauziah, 2013)
Suatu analisa perancangan memiliki beberapa tahapan agar nantinya
sistem yang dihasilkan sesuai dengan tujuan. Beberapa tahapan dalam
analisa perancangan adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi masalah
Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang
dilakukan dalam tahap analisa sistem. Dalam tahap ini didefinisikan
25
masalah yang harus dipecahkan dengan munculnya pertanyaan yang
ingin dipecahkan. Tugas yang harus dilakukan adalah pertama
mengidentifikasikan penyebab masalah, masalah dapat didefinisikan
sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Setelah
mendapatkan penyebab timbulnya masalah maka halkeua yang perlu
dilakukan dalam analisa sistem yaitu mengidentifikasi titik
keputusan penyebab terjadinya masalah beserta lokasinya, dengan
menggunakan bagan alir dokumen(from flowchart). Kemudian
mengidentifikasi personil-personil kunci, hal ini dapat dilakukan
dengan mengacu pada bagan alir dokumen yang ada diperusahaan
serta dokumen deskripsi jabatan (job description). Setelah semua hal
tersebut didapatkan kemudian memahami kerja sistem yang ada
merupakan langkah yang dilakukan selanjutnya dengan mempelajari
secara rinci bagaimana sistem yang sudah ada berjalan. Untuk
mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang dapat
diperoleh dengan melakukan penelitian terhadap sistem. Langkah
yang dilakukan adalah :
a. Menentukan jenis penelitian
Menentukan terlebih dahulu jenis penelitian untuk masing-
masing titik keputusan yang akan diteliti. Jenis penelitian
tergantung dari jenis data yang ingin diperoleh. Jenis data
tersebut bisa berupa data tentang operasi sistem, data tentang
perlengkapan sistem, pengendalian sistem, atau input dan output
yang akan digunakan oleh sistem.
b. Merencanakan jadwal penelitian
Penelitian akan dilaksanakan ditiap-tiap lokasi titik keputusan
yang akan diteliti. Agar penelitian dapat dilakukan secara
menyeluruh, maka jadwal dari penelitian harus direncanakan
terlebih dahulu yang meliputi :
1. Dimana penelitian akan dilakukan
2. Apa dan siapa yang akan diteliti
26
3. Siapa yang akan meneliti
4. Kapan penelitian dilakukan
c. Membuat agenda wawancara
Sebelum suatu wawancara dilaksanakan, akan lebih bijaksana
bila waktu dan materi wawancara ini direncanakan terlebih
dahulu. Rencana ini dapat ditulis di agenda wawancara dan
dibawa selama wawancara berlangsung. Penulis melakukan
wawancara dengan dasar agenda wawancara ini. Tujuan utama
pembuatan agenda wawancara yang akan digunakan dalam
wawancara ini adalah supaya wawancara dapat diselesaikan tepat
pada waktunya dan tidak ada materi yang terlewatkan.
d. Melaksanakan penelitian
e. Mengumpulkan hasil penelitian
Menganalisa hasil penelitian analisa sistem perlu menganalisa
masalah yang terjadi untuk dapat menemukan jawaban apa
penyebab sebenarnya dari masalah yang timbul tersebut.
3.2.2. Alat Untuk Perancangan Sistem
UML (Unifield Modeling Language) adalah salah satu standar
bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan
requirement, membuat analisis dan desain serta menggambarkan
arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. UML muncul karena
adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan,
menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat
lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi
mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks – teks
pendukung.
UML hanya berfungsi untuk melakukan permodelan. Jadi
penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun
pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi
berorientasi objek. Perkembangan aktif dari pemrograman berorientasi
objek mulai mengeliat ketika berkembangnya bahasa pemrograman
27
Smalltalk pada awal 1980-an. Sekitar lima tahun setelahnya berkembang
pula metode pengembangan berorientasi objek. Metode yang pertama
diperkenalkan oleh Sally Shlaer dan Stephen Mellor pada tahun 1988,
kemudian disusul oleh Peter Coad dan Edward Yourdon
memperkenalkan metode pada tahun 1991, diikuti oleh Grady Booch
pada tahun yang sama dan masih banyak lagi. Karena banyaknya
metodologi – metodologi yang berkembang pesat saat itu, maka
muncullah ide untuk membuat sebuah bahasa yang dapat dimengerti
semua orang. Maka dibuat bahasa yang merupakan gabungan dari
beberapa konsep seperti konsep Object Modelling Technique, konsep
The Classes, Responsibilities, Collaborators, konsep pemikiran Ivar
Jacobson, dan beberapa konsep lainnya dimana James R Rumbaigh,
Grady Booch, dan Ivar Jacobson bergabung dalam sebuah perusahaan
yang bernama Rational Software Corporation menghasilkan bahasa
yang disebut dengan Unifield Modeling Language (UML). Pada 1996,
Object Management Group (OMG) mengajukan proposal agar adanya
standarisasi pemodelan berorientasi objek dan pada bulan September
1997 UML diakomodasi oleh OMG sehingga sampai saat ini UML telah
memberikan kontribusi yang cukup besar dalam metodologi berorietasi
objek dan hal – hal yang terkait didalamnya. UML menyediakan
beberapa diagram visual yang menunjukkan berbagai aspek dalam
sistem. Ada beberapa diagram yang paling sering digunakan dalam
pembangunan aplikasi berorientasi objek antara lain (Rosa A.S, 2014):
1. Digram use case (use case diagram)
2. Diagram aktivitas (activity diagram)
3. Diagram sekuensial (sequence diagram)
4. Diagram kelas (class diagram)
28
a. Use Case Diagram
Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih
aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use
case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada
didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak
menggunakan fungsi – fungsi itu. Use case merupakan
fungsionalitas yang disediakan sistem sebagi unit –unit yang saling
bertukar pesan antar unit atau aktor. (Rosa A.S, 2014). Sementara
itu simbol – simbol yang digunakan pada use case terdapat pada
tabel 3.1 dibawah ini
Tabel 3.1 Simbol – simbol Use Case Diagram (Rosa A.S, 2014)
No Gambar Nama Keterangan
1
Actor Menspesifikasikan himpuan peran yang
pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan
use case.
2 Dependency Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada
suatu elemen mandiri (independent) akan
mempengaruhi elemen yang bergantung
padanya elemen yang tidak mandiri
(independent).
3
Generalization Hubungan dimana objek anak (descendent)
berbagi perilaku dan struktur data dari objek
yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
4
Include Menspesifikasikan bahwa use case sumber
secara eksplisit.
5
Extend Menspesifikasikan bahwa use case target
memperluas perilaku dari use case sumber pada
suatu titik yang diberikan.
29
Lanjutan tabel 3.1 Simbol – simbol Use Case Diagram (Rosa A.S,2014)
No Gambar Nama Keterangan
6
Association Apa yang menghubungkan antara
objek satu dengan objek lainnya.
7
Use Case Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang
ditampilkan sistem yang menghasilkan
suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor
8 System Menspesifikasikan paket yang
menampilkan sistem secara terbatas.
9
Collaboration Interaksi aturan-aturan dan elemen lain
yang bekerja sama untuk menyediakan
prilaku yang lebih besar dari jumlah dan
elemen-elemennya (sinergi).
10
Note Elemen fisik yang eksis saat aplikasi
dijalankan dan mencerminkan suatu
sumber daya komputasi
b. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan aliran kerja atau aktivitas dari
sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada
perangkat lunak. Hal yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa
diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang
dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
Activitydiagram juga digunakan untuk mendefinisikan urutan atau
pengelompokan tampilan dari sistem / user inter-face dimana
setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarnuka
tampilan. (Rosa A.S, 2014). Simbol – simbol yang digunakan pada
activity diagram dapat di lihat pada tabel 3.2 berikut :
30
Tabel 3.2 Simbol – simbol Activity Diagram (Rosa A.S, 2014)
c. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use
case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message
yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk
menggambar diagram sekuensial maka harus diketahui objek –
objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode – metode
yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat
No Gambar Nama Keterangan
1
Activity Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas
biasanyan diawali dengan kata kerja.
2
Initial Node Status awal aktivitas sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah status
awal
3
Actifity
Final Node
Suatu akhir yang dilakukan sistem,
sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah
status akhir.
4
Decision
Asosiasi Percabangan dimana jika ada
pilihan aktivitas lebih dari satu
5
Fork Node
Digunakan untuk menunjukkan kegiatan
yang dilakukan secara parallel.
6
Join Node
Digunakan untuk menunjukkan kegiatan
yang digabungkan.
7
Merge
Digunakan untuk menggabungkan flow
yang dipecah oleh decision
31
diagram sekuensial juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang
ada pada use case. Banyaknya diagram sekuensial yang harus
digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian use case yang
memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang
telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada
diagram sekuensial sehingga semakin banyak use case yang
didefinisikan maka diagram sekuensial yang harus dibuat juga
semakin banyak. (Rosa A.S, 2014). Simbol – simbol untuk
sequence diagram sendiri terdapat pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3 Simbol – simbol Sequence Diagram (Rosa A.S,2014)
No Gambar Nama Keterangan
1
Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang
memuat informasi-informasi tentang aktifitas
yang terjadi
2 Actor Menggambarkan orang yang berinteraksi dengan
sistem.
3 Lifeline Menggambarkan tempat mulai dan berakhirnya
sebuah pesan.
4 Boundary Boundary terletak di antara sistem dengan dunia
sekelilingnya. Semua form, laporan – laporan,
antar muka ke perangkat keras seperti printer atau
scanner dan antar muka ke dalam kategori.
5 Control Control berhubungan dengan fungsional seperti
pemanfaatan sumber daya, pemrosesan
terdistribusi, atau penanganan kesalahan.
6 Entity Entity Digunakan menangani informasi yang
mungkin akan disimpan secara permanen. Entity
bisa juga merupakan sebuah tabel pada struktur
basis data.
32
d. Class Diagram
Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas – kelas yang akan dibuat untuk membangun
sistem. Diagram kelas dibuat agar programmer membuat kelas –
kelas sesuai rancangan didalam diagram kelas agar antara
dokumentasi perancangan dan perangkat lunak sinkron. Kelas –
kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi
– fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga programmer
dapat membuat kelas – kelas di dalam program perangkat lunak
sesuai dengan perancangan diagram kelas. (Rosa A.S, 2014).
Tanda atau simbol untuk class diagram terdapat pada tabel 3.4
dibawah ini :
Tabel 3.4 Simbol – simbol Class Diagram (Rosa A.S, 2014)
No Gambar Nama Keterangan
1
Generalization
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi
perilaku dan struktur data dari objek yang ada di
atasnya objek induk (ancestor).
2
Nary
Association
Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari
2 objek.
3
Class
Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut
serta operasi yang sama.
4
Collaboration
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan
sistem yang menghasilkan suatu hasil yang
terukur bagi suatu actor
5
Realization
Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu
objek.
33
Lanjutan tabel 3.4 Simbol – simbol Class Diagram (Rosa A.S,2014)
No Gambar Nama Keterangan
6
Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi
pada suatu elemen mandiri (independent)
akan mempegaruhi elemen yang bergantung
padanya elemen yang tidak mandiri.
7
Association Apa yang menghubungkan antara objek satu
dengan objek lainnya.
3.3. Visual Basic 2010
Visual Basic 2010 merupakan salah satu bagian dari produk
pemrograman yang dilekuarkan oleh Microsft, yaitu Microsoft Visual Studio
2010. Visual studio merupakan produk pemrograman andalan dari Microsoft
Coorporation, dimana didalamnya berisi bebrapa jenis IDE pemrograman
seperti Visual Basic, Visual C++, Visual Web Developer, Visual C# dan
Visual F#.semua IDE pemrograman tersebut sudah mendukung penuh
implementasi .Net framework 4.0.
Dengan Visual Studio.Net, Anda akan dapat lebih mudah membuat
aplikasi karena didukung dengan Visual Basic.Net yang merupakan salah
satu bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat program-
program menjadi sangat mudah digunakan dan merupakan bahasa terpopuler
untuk saat ini. Visual Basic.Net menyediakan beberapa tool untuk
otomatisasi proses pengembangan, yaituvisual tool yang digunakan untuk
melakukan beberapa operasi dan desain umum, dan juga fasilitas-fasilitas
lainnya.
Beberapa versi .Net Framework terpasang secara otomatis di sistem
operasi windows, tapi diversi lain ada yang harus diinstal secara terpisah.
Sedangkan Visual Basic 2010 sendiri jika dibandingkan dengan versi
sebelumnya tentu versi baru ini memiliki beberapa perkembangan dari versi
sebelumnya, pada versi baru ini menambahkan versi baru dari CRL,
memperbesar base class libraries, dan tambahan vitur baru seperti managed
34
extensibility framework, dynamic language runtime, dan code contract.
(Zaki Ali, 2013)
a. Struktur Aplikasi Microsoft Visual Basic
Sruktur aplikasi Microsoft Visual Basic terdiri atas beberapa struktur
yang diantaranya adalah :
a. Form
Jendela di mana Anda akan membuat user interface/tampilan.
b. Control
Tampilan berbasis grafis yang dimasukkan pada form untuk
membuat interaksi dengan pemakai (text box, label, scrool bar,
tombol command). Form dan Control merupakan sebuah objek.
c. Properties
Nilai/karakteristik yang dimiliki oleh sebuah objek Visual Basic.
Contoh: name, captions, size, color, position dan text. Visual Basic
menerapkan property default/standard. Anda dapat mengubah
property saat mendesain program atau run time ketika program
dijalankan.
d. Methods
Serangkaian perintah yang sudah tersedia pada suatu objek yang
dapat diminta untuk menggerakkan tugas khusus.
e. Event procedures
Kode yang berhubungan dengan suatu objek yang akan dieksekusi
ketika ada respon dari pemakai berupa event tertentu.
f. General procedures
Kode yang tak berhubungan dengan suatu objek yang diminta oleh
aplikasi tersebut.
g. Module
Kumpulan dari prosedur umum, deklarasi variable dan definisi
konstanta yang digunakan oleh aplikasi
b. Tampilan Layar Visual Basic 2010
Berikut ini adalah tampilan layar Visual Basic 2010 :
35
a) Main windows
Terdiri dari title bar (baris judul), menu bar dan toolbar. Seperti
terlihat dalam gambar 3.1 di bawah ini :
Gambar 3.1 Main windows Visual Basic 2010
Baris judul berisi nama proyek, mode operasi Visual Basic sekarang
dan form yang aktif. Menu bar merupakan menu drop-down dimana
Anda dapat mengontrol operasi dari lingkungan Visual
Basic.Toolbar berisi kumpulan gambar yang mewakili perintah yang
ada di menu. Jendela utama juga menampilkan lokasi dari form yang
aktif relatif terhadap sudut kiri atas layar, juga lebar dan panjang dari
form yang aktif.
b) Form windows
Gambar 3.2 Form windows
Gambar 3.2 adalah form windows yang merupakan pusat dari
pengembangan aplikasi Microsoft Visual Studio 2010.Disinilah
tempat “menggambar” aplikasi.
36
c) Project windows
Gambar 3.3 Project windows
Project windows merupakan kumpulan dari modul form, modul
class, modul standard, dan file sumber yang membentuk suatu
aplikasi. Menampilkan daftar form dan modul proyek Anda, seperti
terlihat pada gambar 3.3
d) Toolbox
Kumpulan dari objek yang digunakan untuk membuat user interface
serta control bagi program aplikasi, seperti terlihat pada gambar 3.4
di bawah ini :
Gambar 3.4 Toolbox
e) Properties windows
Gambar 3.5 Properties windows
37
Propertis windows pada gambar 3.5 Berisi daftar struktur setting
properties yang digunakan pada sebuah objek terpilih. Kotak drop-
down pada bagian atas jendela berisi daftar semua objek pada form
yang aktif.
Ada dua tab tampilan: Alphabetic (urut abjad) dan Categorized (urut
berdasar kelompok). Di bagian bawah kotak terdapat properties dari
objek yang telah terpilih.
3.4. Microsoft Access 2007
Microsoft Office Access adalah sebuah program aplikasi basis data
komputer relasional karena terdiri dari lajur kolom dan lajur baris. Selain itu
Microsoft Access merupakan aplikasi yang sangat mudah dan sangat familiar
dalam pembuatan dan perancangan sistem manajemen database. Microsoft
Access 2007 merupakan pengembangan dari Microsoft Access versi
sebelumnya. Tersedianya dukungan berupa tampilan interface yang menarik
menjadikan fasilitas Microsoft Access 2007 ini lebih mudah untuk dipahami.
Microsoft Access 2007 merupakan salah satu aplikasi yang dikembangkan
oleh Microsoft Corporation. Berkaitan dengan database, Microsoft Access
2007 memiliki database yang terdiri dari : (Suarna, 2012).
a. Tables
Merupakan komponen utama dalam sebuah database yang berisi
kumpulan tabel.
b. Query
Digunakan untuk menampilkan data dengan kondisi yang memenuhi
syarat tertentu atau kriteria tertentu dari sebuah tabel.
c. Forms
Digunakan untuk menampilkan, mengisi, mengubah, atau menghapus
data. Data yang diambil bisa berasal dari tabel yang berbeda.
d. Report
Digunakan untuk menampilkan laporan, juga bisa mencetak laporan
yang berisi data atau grafik.
38
Penjelasan mengenai tampilan Ms. Accses 2007 sendiri dapat dilihat pada
gambar 3.6 dibawah ini :
Gambar 3.6 Microsoft Access 2007
3.5. Pengujian
Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas
perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain,
dan pengkodean. Meningkatnya visibilitas perangkat lunak sebagai suatu
elemen sistem dan biayan – biaya yang muncul akibat kegagalan perangkat
lunak, memotivasi dilakukannya perencanaan yang baik melalui pengujian
yang teliti. Hal wajar bagi organisai pengembangan perangkat lunak untuk
meningkatkan 30 sampai 40 persen usaha proyek total pada tahap pengujian.
Pengujian itu sendiri ada dua Jenis, yaitu sebagai berikut :
a. Pengujian White-box
White-box testing merupakan cara pengujian dengan melihat ke
dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan
menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang
menghasilkan output yang tidak sesuai, maka baris-baris program,
variabel, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu-
persatu, diperbaiki, kemudian di-compile ulang (Rosa, 2014).
Testcase yang dilakukan untuk menggunakan basis set tersebut dijamin
untuk menggunakan statement di dalam program paling tidak sekali
39
selama pengujian. Kompleksitas siklomastis (pengukuran kuantitatif
kompleksitas logis suatu program) dari grafik alir dapat diperoleh
dengan perhitungan :
V(G) = R
V(G) = E – N + 2
V(G) = P + 1
Keterangan :
V(G) : Cyclometic complexity graph
R : Jumlah Region dalam program flow graph
E : Jumlah Edge
N : Jumlah Node (simpul grafik alir)
P : Jumlah decision (percabangan)
b. Pengujian Black-box
Black-box testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi
fungsional tanpa menguji desain dan kode program.Pengujian
dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukkan dan
keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan
(Rosa, 2014). Pengujian black-box dilakukan dengan membuat kasus uji
yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak
apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian ini
memungkinkan analisis sistem memperoleh kumpulan kondisi input
yang akan mengerjakan seluruh keperluan fungsional program.
Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori
sebagai berikut :
1. Fungsi – fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan Interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database
4. Eksternal
5. Kesalahan kinerja
6. Inisialisasi dan kesalahan terminasi
40
Tidak seperti pengujian white-box yang dilakukan pada saat awal
proses pengujian,pengujian black-box cenderung diaplikasikan selama
tahap akhir pengujian. Karena pengujian black-box memperhatikan
struktur kontrol, maka perhatian berfokus pada domain informasi.