BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

23
18 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1. Sistem Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut. Ada berbagai pendapat yang mendefinisikan pengertian sistem, seperti dibawah ini : 1. “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu” (Yakub, 2012). 2. “Sistem didefinisikan sebagai kumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama. Secara garis besar, sebuah sistem informasi terdiri atas tiga komponen utama. Ketiga komponen tersebut mencakup software, hardware, dan brainware” ( I Putu Agus Eka Pratama, 2014). 3. “ Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem” (Abdul Kadir, 2014) Sistem memiliki beberapa elemen elemen penting di dalamnya. Adapun elemen-elemen sistem yang dimaksud yaitu mulai dari tujuan sistem, batasan sistem, kontrol sistem, input, proses, output dan umpan balik.

Transcript of BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

Page 1: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

18

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Sistem Persediaan Barang

3.1.1. Sistem

Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau

instansi pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap

kinerja perusahaan atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil

maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama

diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut. Ada berbagai

pendapat yang mendefinisikan pengertian sistem, seperti dibawah ini :

1. “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau tujuan tertentu” (Yakub, 2012).

2. “Sistem didefinisikan sebagai kumpulan prosedur yang saling berkaitan

dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama.

Secara garis besar, sebuah sistem informasi terdiri atas tiga komponen

utama. Ketiga komponen tersebut mencakup software, hardware, dan

brainware” ( I Putu Agus Eka Pratama, 2014).

3. “ Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu

yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran jika

dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat

dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat

dipastikan bukanlah bagian dari sistem” (Abdul Kadir, 2014)

Sistem memiliki beberapa elemen – elemen penting di dalamnya.

Adapun elemen-elemen sistem yang dimaksud yaitu mulai dari tujuan

sistem, batasan sistem, kontrol sistem, input, proses, output dan umpan

balik.

Page 2: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

19

Tujuan sistem merupakan sesuatu yang menjadi hasil akhir yang

hendak dicapai, tujaun sistem sendiri dapat berupa tujuan organisasi,

kebutuhan organisasi, permasalahaan yang ada dalam suatu organisasi

maupun urutan prosedur yang digunakan untuk mencapai satu hasil

akhir sebuah organisasi. Sedangkan batasan sistem sendiri merupakan

sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai suatu tujuan gunanya

agar sistem tetap sesuai dengan jalur dan tujuan. Batasan sistem dapat

berupa peraturan-peraturan yang ada dalam suatu organisasi, biaya-

biaya yang dikeluarkan, orang-orang yang ada dalam organisasi,

fasilitas baik itu sarana dan prasarana maupun batasan yang lain.

Kontrol sistem atau pengawasan sistem merupakan terhadap

pelaksana pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat

berupa kontrol terhadap pemasukan data (input), kontrol terhadap

keluaran data (output), kontrol dapat pengolahan data, kontrol terhadap

umpan balik dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan input

itu sendiri merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk

menerima seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat

berupa jenis data serta frekuemsi pemasukan data, Proses merupakan

elemen dari sistem yang bertugas untuk mengola atau memproses

suatu masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna

sementera output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh

bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output ini bisa

berupa laporan grafik atau diagram batang. Umpan balik sendiri

merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengevaluasi

bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting

demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik dapat merupakan

perubahan sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya

3.1.2. Informasi

Menurut Deni Darmawan (2012) Informasi adalah data yang telah

diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan

Page 3: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

20

bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat

mendatang.Informasi memiliki peranan yang sangat penting pada suatu

organisasi ibarat udara yang kita hirup.Informasi merupakan suatu fakta

dari kejadia-kejadian yang telah diolah dalam bentuk yang lebih berguna

dan mempunyai arti bagi penerimanya untuk dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Informasi yang baik memiliki kualitas-kualitas tertentu. Adapun

kualitas-kualitas itu (Tata Sutabri, 2012) antara lain :

1. Akurat

Yang dimaksud berarti informasi harus bebas dari kesalahan-

kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan, akurat juga berarti

informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada waktunya

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh

terlambat karena infoemasi yang sudah usang tidak mempunyai arti

lagi.

3. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakaiannya karena relevan informasi untuk tiap-tiap orang

antara satu dengan yang lainnyaberbeda-beda.Selain itu informasi

bisa bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan

biaya mendapatkannya. Kegunaan dari informasi adalah untuk

mengurangi ketidak pastian didalam proses pengambilan ketutusan

tentang suatu keadaan.

3.1.3. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan - kebutuhan pengolahan transaksi harian

yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial

dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan

laporan - laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu (Tata Sutabri,

2012).

Page 4: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

21

1. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal

sebagai komponen-komponen sistem informasi.

a) Sumber Daya Manusia

Manusia mengambil peranan yang penting dalam sistem

informasi.Manusia dibutuhkan sebagai user untuk mengoperasikan

sistem informasi.

b) Sumber Daya Hardware

c) Sumber Daya Software

d) Sumber Daya Data

Sumber daya data bukan hanya bahan baku untuk masukan sebuah

sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber

daya organisasi.

e) Sumber Daya Jaringan.

Sesungguhnya sistem informasi itu sendiri tidak selalu melibatkan

komputer, dalam praktiknya istilah sistem informasi lebih sering dipakai

tanpa embel – embel berbasis komputer walaupun dalam kenyataanya

komputer merupakan bagian yang penting, berikut merupakan beberapa

definisi sistem informasi yang di kemukakan oleh beberapa ahli:

1. Alter “ Sistem Informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja,

informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan

untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.”

2. Wilkinson “Sistem informasi adalah kerangka kerja yang

mengoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk

mengubanh masukan menjadi keluaran, guna mencapai sasaran

perusahaan.”

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi terdiri dari manusia, komputer, teknologi informasi, dan

Page 5: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

22

prosedur kerja serta sesuatu yang di proses dari data menjadi informasi

guna mencapai satu tujuan tertentu. (Abdul Kadir,2014)

Perencanaan sistem informasi yaitu bagaimana menerapkan

pengetahuan tentang sistem informasi kedalam organisasi. Untuk dapat

terus maju dan eksis bila organisasi berkembang sesuai dengan

teknologidan teori organisasi modern. Namun demikian hal ini tidak

berarti bahwa sistem informasi dan teknologi informasi sebagai suatu hal

yang kaku, sistem informasi sesuai dengan kebutuhan organisasi.

(sutabri, 2003)

3.1.4. Persediaan

Menurut Mulyadi (2013) persediaan adalah barang – barang yang

dimiliki atau disimpan di perusahaan yang terdiri dari produk jadi,

produk dalam proses, bahan baku, bahan penolong, bahan habis pakai,

suku cadang, dsb yang dimaksudkan untuk dipakai atau dijual kembali.

Suatu perusahaan, baik itu perusahaan perdagangan maupun perusahaan

manufaktur persediaan merupakan suatu aktiva yang menempati posisi

cukup penting. Persedian mengambil berbagai bentuk yang tergantung

pada jenis usaha yang ditekuni oleh perusahaan yang bersangkutan,

khususnya persediaan barang, persediaan barang terpenting adalah

adanya stok barang. Persediaan barang menurut jenis dan posisinya

dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :

a. Persediaan barang mentah.

b. Persediaan bagian produk atau komponen rakitan.

c. Persediaan barang penolong.

d. Persediaan barang dalam proses.

e. Persediaan barang jadi.

3.1.5. Sistem Informasi Persediaan

Sistem informasi persediaan merupakan suatu sistem yang

dibutuhkan oleh setiap perusahaan yang memiliki persediaan barang.

Sistem informasi persediaan barang adalah struktur interaksi manusia,

Page 6: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

23

peralatan metode – metode dan kontrol – kontrol yang disusun untuk

mencapai tujuan berikut :

a. Mendukung rutinitas kerja dalam suatu bagian di dalam suatu

perusahaan.

b. Mendukung pembuatan keputusan personil – personil yang

mengatur bagian control persediaan.

c. Mendukung persiapan laporan internal dan laporan ekstrenal.

Sistem persediaan mendukung rutin kerja dalam bagian gudang,

yaitu dengan menangkap dan mencatat data yang berhubungan dengan

sistem persediaan, misal transaksi penerimaan barang dan transaksi

penggunaan barang. Sistem persediaan barang juga menjadi acuan

sebagai sarana pengambilan keputusan oleh karyawan bagian gudang,

serta merupakan suatu sistem yang menjelaskan bagaimana transaksi

penerimaan barang dan penggunaan barang yang berisi tentang status

stok barang itu sendiri yang dapat membantu meningkatkan produktifitas

perusahaan.(Mulyadi, 2013).

Sistem Informasi persediaan barang merupakan suatu metode

untuk melakukan pencatatan atau perekapan data barang, lengkap

dengan pejelasan barang tersebut dan dapat menghasilkan laporan rinci

dari perekapan data tersebut, dan pencatatan tersebut di terapkan pada

program yang berbasis komputer. Dalam penerapan pencatatan persedian

itu sendiri terdapat dua metode yang biasa di gunakan yaitu :

1. Sistem Periodik

Pada setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara phisik

untuk menentukan jumlah persediaan akhir. Perhitungan

tersebut meliputi pengukuran dan penimbangan barang yang

ada pada akhir suatu periode untuk kemudian dikalikan dengan

suatu tingkat biaya. Perusahaan yang menerapkan sistem

periodik umumnya memiliki karakteristik persediaan yang

beraneka ragam namun nilainya relatif kecil sehingga tidaklah

Page 7: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

24

efisien jika harus mencatat setiap transaksi yang nilainya kecil

namun frekuensi transaksi tinggi.

2. Sistem Permanen (perpetual)

Pencatatan yang dilakukan dengan pembukuan atas persediaan

secara terus menerus yaitu dengan membukukan setiap

transaksi persediaan baik pembelian maupun penjualan. Sistem

perpectual ini seringkali digunakan dalam hal persediaan yang

memiliki nilai yang tinggi untuk mengetahui posisi persediaan

pada suatu waktu sehingga perusahaan dapat mengatur

pemesanan kembali terhadap persedian pada saat jumlah

tertentu.

Perbedaan dari kedua metode pencatatan diatas adalah pada

akun yang digunakan untuk mencatat pembelian

persediaan.(Fadhlan, 2014)

3.2. Analisa Perancangan

3.2.1. Analisa Perancangan

Analisa Sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi

yang utuh kedalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,

hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

diusulkan perbaikan. (Kunkun Nur Fauziah, 2013)

Perancangan sendiri memiliki definisi sebagai penggambaran

perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa

elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

(Kunkun Nur Fauziah, 2013)

Suatu analisa perancangan memiliki beberapa tahapan agar nantinya

sistem yang dihasilkan sesuai dengan tujuan. Beberapa tahapan dalam

analisa perancangan adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi masalah

Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang

dilakukan dalam tahap analisa sistem. Dalam tahap ini didefinisikan

Page 8: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

25

masalah yang harus dipecahkan dengan munculnya pertanyaan yang

ingin dipecahkan. Tugas yang harus dilakukan adalah pertama

mengidentifikasikan penyebab masalah, masalah dapat didefinisikan

sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Setelah

mendapatkan penyebab timbulnya masalah maka halkeua yang perlu

dilakukan dalam analisa sistem yaitu mengidentifikasi titik

keputusan penyebab terjadinya masalah beserta lokasinya, dengan

menggunakan bagan alir dokumen(from flowchart). Kemudian

mengidentifikasi personil-personil kunci, hal ini dapat dilakukan

dengan mengacu pada bagan alir dokumen yang ada diperusahaan

serta dokumen deskripsi jabatan (job description). Setelah semua hal

tersebut didapatkan kemudian memahami kerja sistem yang ada

merupakan langkah yang dilakukan selanjutnya dengan mempelajari

secara rinci bagaimana sistem yang sudah ada berjalan. Untuk

mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang dapat

diperoleh dengan melakukan penelitian terhadap sistem. Langkah

yang dilakukan adalah :

a. Menentukan jenis penelitian

Menentukan terlebih dahulu jenis penelitian untuk masing-

masing titik keputusan yang akan diteliti. Jenis penelitian

tergantung dari jenis data yang ingin diperoleh. Jenis data

tersebut bisa berupa data tentang operasi sistem, data tentang

perlengkapan sistem, pengendalian sistem, atau input dan output

yang akan digunakan oleh sistem.

b. Merencanakan jadwal penelitian

Penelitian akan dilaksanakan ditiap-tiap lokasi titik keputusan

yang akan diteliti. Agar penelitian dapat dilakukan secara

menyeluruh, maka jadwal dari penelitian harus direncanakan

terlebih dahulu yang meliputi :

1. Dimana penelitian akan dilakukan

2. Apa dan siapa yang akan diteliti

Page 9: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

26

3. Siapa yang akan meneliti

4. Kapan penelitian dilakukan

c. Membuat agenda wawancara

Sebelum suatu wawancara dilaksanakan, akan lebih bijaksana

bila waktu dan materi wawancara ini direncanakan terlebih

dahulu. Rencana ini dapat ditulis di agenda wawancara dan

dibawa selama wawancara berlangsung. Penulis melakukan

wawancara dengan dasar agenda wawancara ini. Tujuan utama

pembuatan agenda wawancara yang akan digunakan dalam

wawancara ini adalah supaya wawancara dapat diselesaikan tepat

pada waktunya dan tidak ada materi yang terlewatkan.

d. Melaksanakan penelitian

e. Mengumpulkan hasil penelitian

Menganalisa hasil penelitian analisa sistem perlu menganalisa

masalah yang terjadi untuk dapat menemukan jawaban apa

penyebab sebenarnya dari masalah yang timbul tersebut.

3.2.2. Alat Untuk Perancangan Sistem

UML (Unifield Modeling Language) adalah salah satu standar

bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan

requirement, membuat analisis dan desain serta menggambarkan

arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. UML muncul karena

adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan,

menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat

lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi

mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks – teks

pendukung.

UML hanya berfungsi untuk melakukan permodelan. Jadi

penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun

pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi

berorientasi objek. Perkembangan aktif dari pemrograman berorientasi

objek mulai mengeliat ketika berkembangnya bahasa pemrograman

Page 10: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

27

Smalltalk pada awal 1980-an. Sekitar lima tahun setelahnya berkembang

pula metode pengembangan berorientasi objek. Metode yang pertama

diperkenalkan oleh Sally Shlaer dan Stephen Mellor pada tahun 1988,

kemudian disusul oleh Peter Coad dan Edward Yourdon

memperkenalkan metode pada tahun 1991, diikuti oleh Grady Booch

pada tahun yang sama dan masih banyak lagi. Karena banyaknya

metodologi – metodologi yang berkembang pesat saat itu, maka

muncullah ide untuk membuat sebuah bahasa yang dapat dimengerti

semua orang. Maka dibuat bahasa yang merupakan gabungan dari

beberapa konsep seperti konsep Object Modelling Technique, konsep

The Classes, Responsibilities, Collaborators, konsep pemikiran Ivar

Jacobson, dan beberapa konsep lainnya dimana James R Rumbaigh,

Grady Booch, dan Ivar Jacobson bergabung dalam sebuah perusahaan

yang bernama Rational Software Corporation menghasilkan bahasa

yang disebut dengan Unifield Modeling Language (UML). Pada 1996,

Object Management Group (OMG) mengajukan proposal agar adanya

standarisasi pemodelan berorientasi objek dan pada bulan September

1997 UML diakomodasi oleh OMG sehingga sampai saat ini UML telah

memberikan kontribusi yang cukup besar dalam metodologi berorietasi

objek dan hal – hal yang terkait didalamnya. UML menyediakan

beberapa diagram visual yang menunjukkan berbagai aspek dalam

sistem. Ada beberapa diagram yang paling sering digunakan dalam

pembangunan aplikasi berorientasi objek antara lain (Rosa A.S, 2014):

1. Digram use case (use case diagram)

2. Diagram aktivitas (activity diagram)

3. Diagram sekuensial (sequence diagram)

4. Diagram kelas (class diagram)

Page 11: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

28

a. Use Case Diagram

Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih

aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use

case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada

didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak

menggunakan fungsi – fungsi itu. Use case merupakan

fungsionalitas yang disediakan sistem sebagi unit –unit yang saling

bertukar pesan antar unit atau aktor. (Rosa A.S, 2014). Sementara

itu simbol – simbol yang digunakan pada use case terdapat pada

tabel 3.1 dibawah ini

Tabel 3.1 Simbol – simbol Use Case Diagram (Rosa A.S, 2014)

No Gambar Nama Keterangan

1

Actor Menspesifikasikan himpuan peran yang

pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan

use case.

2 Dependency Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada

suatu elemen mandiri (independent) akan

mempengaruhi elemen yang bergantung

padanya elemen yang tidak mandiri

(independent).

3

Generalization Hubungan dimana objek anak (descendent)

berbagi perilaku dan struktur data dari objek

yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

4

Include Menspesifikasikan bahwa use case sumber

secara eksplisit.

5

Extend Menspesifikasikan bahwa use case target

memperluas perilaku dari use case sumber pada

suatu titik yang diberikan.

Page 12: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

29

Lanjutan tabel 3.1 Simbol – simbol Use Case Diagram (Rosa A.S,2014)

No Gambar Nama Keterangan

6

Association Apa yang menghubungkan antara

objek satu dengan objek lainnya.

7

Use Case Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang

ditampilkan sistem yang menghasilkan

suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor

8 System Menspesifikasikan paket yang

menampilkan sistem secara terbatas.

9

Collaboration Interaksi aturan-aturan dan elemen lain

yang bekerja sama untuk menyediakan

prilaku yang lebih besar dari jumlah dan

elemen-elemennya (sinergi).

10

Note Elemen fisik yang eksis saat aplikasi

dijalankan dan mencerminkan suatu

sumber daya komputasi

b. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan aliran kerja atau aktivitas dari

sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada

perangkat lunak. Hal yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa

diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang

dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Activitydiagram juga digunakan untuk mendefinisikan urutan atau

pengelompokan tampilan dari sistem / user inter-face dimana

setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarnuka

tampilan. (Rosa A.S, 2014). Simbol – simbol yang digunakan pada

activity diagram dapat di lihat pada tabel 3.2 berikut :

Page 13: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

30

Tabel 3.2 Simbol – simbol Activity Diagram (Rosa A.S, 2014)

c. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use

case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message

yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk

menggambar diagram sekuensial maka harus diketahui objek –

objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode – metode

yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat

No Gambar Nama Keterangan

1

Activity Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas

biasanyan diawali dengan kata kerja.

2

Initial Node Status awal aktivitas sistem, sebuah

diagram aktivitas memiliki sebuah status

awal

3

Actifity

Final Node

Suatu akhir yang dilakukan sistem,

sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah

status akhir.

4

Decision

Asosiasi Percabangan dimana jika ada

pilihan aktivitas lebih dari satu

5

Fork Node

Digunakan untuk menunjukkan kegiatan

yang dilakukan secara parallel.

6

Join Node

Digunakan untuk menunjukkan kegiatan

yang digabungkan.

7

Merge

Digunakan untuk menggabungkan flow

yang dipecah oleh decision

Page 14: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

31

diagram sekuensial juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang

ada pada use case. Banyaknya diagram sekuensial yang harus

digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian use case yang

memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang

telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada

diagram sekuensial sehingga semakin banyak use case yang

didefinisikan maka diagram sekuensial yang harus dibuat juga

semakin banyak. (Rosa A.S, 2014). Simbol – simbol untuk

sequence diagram sendiri terdapat pada tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Simbol – simbol Sequence Diagram (Rosa A.S,2014)

No Gambar Nama Keterangan

1

Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang

memuat informasi-informasi tentang aktifitas

yang terjadi

2 Actor Menggambarkan orang yang berinteraksi dengan

sistem.

3 Lifeline Menggambarkan tempat mulai dan berakhirnya

sebuah pesan.

4 Boundary Boundary terletak di antara sistem dengan dunia

sekelilingnya. Semua form, laporan – laporan,

antar muka ke perangkat keras seperti printer atau

scanner dan antar muka ke dalam kategori.

5 Control Control berhubungan dengan fungsional seperti

pemanfaatan sumber daya, pemrosesan

terdistribusi, atau penanganan kesalahan.

6 Entity Entity Digunakan menangani informasi yang

mungkin akan disimpan secara permanen. Entity

bisa juga merupakan sebuah tabel pada struktur

basis data.

Page 15: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

32

d. Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi

pendefinisian kelas – kelas yang akan dibuat untuk membangun

sistem. Diagram kelas dibuat agar programmer membuat kelas –

kelas sesuai rancangan didalam diagram kelas agar antara

dokumentasi perancangan dan perangkat lunak sinkron. Kelas –

kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi

– fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga programmer

dapat membuat kelas – kelas di dalam program perangkat lunak

sesuai dengan perancangan diagram kelas. (Rosa A.S, 2014).

Tanda atau simbol untuk class diagram terdapat pada tabel 3.4

dibawah ini :

Tabel 3.4 Simbol – simbol Class Diagram (Rosa A.S, 2014)

No Gambar Nama Keterangan

1

Generalization

Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi

perilaku dan struktur data dari objek yang ada di

atasnya objek induk (ancestor).

2

Nary

Association

Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari

2 objek.

3

Class

Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut

serta operasi yang sama.

4

Collaboration

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan

sistem yang menghasilkan suatu hasil yang

terukur bagi suatu actor

5

Realization

Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu

objek.

Page 16: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

33

Lanjutan tabel 3.4 Simbol – simbol Class Diagram (Rosa A.S,2014)

No Gambar Nama Keterangan

6

Dependency

Hubungan dimana perubahan yang terjadi

pada suatu elemen mandiri (independent)

akan mempegaruhi elemen yang bergantung

padanya elemen yang tidak mandiri.

7

Association Apa yang menghubungkan antara objek satu

dengan objek lainnya.

3.3. Visual Basic 2010

Visual Basic 2010 merupakan salah satu bagian dari produk

pemrograman yang dilekuarkan oleh Microsft, yaitu Microsoft Visual Studio

2010. Visual studio merupakan produk pemrograman andalan dari Microsoft

Coorporation, dimana didalamnya berisi bebrapa jenis IDE pemrograman

seperti Visual Basic, Visual C++, Visual Web Developer, Visual C# dan

Visual F#.semua IDE pemrograman tersebut sudah mendukung penuh

implementasi .Net framework 4.0.

Dengan Visual Studio.Net, Anda akan dapat lebih mudah membuat

aplikasi karena didukung dengan Visual Basic.Net yang merupakan salah

satu bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat program-

program menjadi sangat mudah digunakan dan merupakan bahasa terpopuler

untuk saat ini. Visual Basic.Net menyediakan beberapa tool untuk

otomatisasi proses pengembangan, yaituvisual tool yang digunakan untuk

melakukan beberapa operasi dan desain umum, dan juga fasilitas-fasilitas

lainnya.

Beberapa versi .Net Framework terpasang secara otomatis di sistem

operasi windows, tapi diversi lain ada yang harus diinstal secara terpisah.

Sedangkan Visual Basic 2010 sendiri jika dibandingkan dengan versi

sebelumnya tentu versi baru ini memiliki beberapa perkembangan dari versi

sebelumnya, pada versi baru ini menambahkan versi baru dari CRL,

memperbesar base class libraries, dan tambahan vitur baru seperti managed

Page 17: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

34

extensibility framework, dynamic language runtime, dan code contract.

(Zaki Ali, 2013)

a. Struktur Aplikasi Microsoft Visual Basic

Sruktur aplikasi Microsoft Visual Basic terdiri atas beberapa struktur

yang diantaranya adalah :

a. Form

Jendela di mana Anda akan membuat user interface/tampilan.

b. Control

Tampilan berbasis grafis yang dimasukkan pada form untuk

membuat interaksi dengan pemakai (text box, label, scrool bar,

tombol command). Form dan Control merupakan sebuah objek.

c. Properties

Nilai/karakteristik yang dimiliki oleh sebuah objek Visual Basic.

Contoh: name, captions, size, color, position dan text. Visual Basic

menerapkan property default/standard. Anda dapat mengubah

property saat mendesain program atau run time ketika program

dijalankan.

d. Methods

Serangkaian perintah yang sudah tersedia pada suatu objek yang

dapat diminta untuk menggerakkan tugas khusus.

e. Event procedures

Kode yang berhubungan dengan suatu objek yang akan dieksekusi

ketika ada respon dari pemakai berupa event tertentu.

f. General procedures

Kode yang tak berhubungan dengan suatu objek yang diminta oleh

aplikasi tersebut.

g. Module

Kumpulan dari prosedur umum, deklarasi variable dan definisi

konstanta yang digunakan oleh aplikasi

b. Tampilan Layar Visual Basic 2010

Berikut ini adalah tampilan layar Visual Basic 2010 :

Page 18: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

35

a) Main windows

Terdiri dari title bar (baris judul), menu bar dan toolbar. Seperti

terlihat dalam gambar 3.1 di bawah ini :

Gambar 3.1 Main windows Visual Basic 2010

Baris judul berisi nama proyek, mode operasi Visual Basic sekarang

dan form yang aktif. Menu bar merupakan menu drop-down dimana

Anda dapat mengontrol operasi dari lingkungan Visual

Basic.Toolbar berisi kumpulan gambar yang mewakili perintah yang

ada di menu. Jendela utama juga menampilkan lokasi dari form yang

aktif relatif terhadap sudut kiri atas layar, juga lebar dan panjang dari

form yang aktif.

b) Form windows

Gambar 3.2 Form windows

Gambar 3.2 adalah form windows yang merupakan pusat dari

pengembangan aplikasi Microsoft Visual Studio 2010.Disinilah

tempat “menggambar” aplikasi.

Page 19: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

36

c) Project windows

Gambar 3.3 Project windows

Project windows merupakan kumpulan dari modul form, modul

class, modul standard, dan file sumber yang membentuk suatu

aplikasi. Menampilkan daftar form dan modul proyek Anda, seperti

terlihat pada gambar 3.3

d) Toolbox

Kumpulan dari objek yang digunakan untuk membuat user interface

serta control bagi program aplikasi, seperti terlihat pada gambar 3.4

di bawah ini :

Gambar 3.4 Toolbox

e) Properties windows

Gambar 3.5 Properties windows

Page 20: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

37

Propertis windows pada gambar 3.5 Berisi daftar struktur setting

properties yang digunakan pada sebuah objek terpilih. Kotak drop-

down pada bagian atas jendela berisi daftar semua objek pada form

yang aktif.

Ada dua tab tampilan: Alphabetic (urut abjad) dan Categorized (urut

berdasar kelompok). Di bagian bawah kotak terdapat properties dari

objek yang telah terpilih.

3.4. Microsoft Access 2007

Microsoft Office Access adalah sebuah program aplikasi basis data

komputer relasional karena terdiri dari lajur kolom dan lajur baris. Selain itu

Microsoft Access merupakan aplikasi yang sangat mudah dan sangat familiar

dalam pembuatan dan perancangan sistem manajemen database. Microsoft

Access 2007 merupakan pengembangan dari Microsoft Access versi

sebelumnya. Tersedianya dukungan berupa tampilan interface yang menarik

menjadikan fasilitas Microsoft Access 2007 ini lebih mudah untuk dipahami.

Microsoft Access 2007 merupakan salah satu aplikasi yang dikembangkan

oleh Microsoft Corporation. Berkaitan dengan database, Microsoft Access

2007 memiliki database yang terdiri dari : (Suarna, 2012).

a. Tables

Merupakan komponen utama dalam sebuah database yang berisi

kumpulan tabel.

b. Query

Digunakan untuk menampilkan data dengan kondisi yang memenuhi

syarat tertentu atau kriteria tertentu dari sebuah tabel.

c. Forms

Digunakan untuk menampilkan, mengisi, mengubah, atau menghapus

data. Data yang diambil bisa berasal dari tabel yang berbeda.

d. Report

Digunakan untuk menampilkan laporan, juga bisa mencetak laporan

yang berisi data atau grafik.

Page 21: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

38

Penjelasan mengenai tampilan Ms. Accses 2007 sendiri dapat dilihat pada

gambar 3.6 dibawah ini :

Gambar 3.6 Microsoft Access 2007

3.5. Pengujian

Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas

perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain,

dan pengkodean. Meningkatnya visibilitas perangkat lunak sebagai suatu

elemen sistem dan biayan – biaya yang muncul akibat kegagalan perangkat

lunak, memotivasi dilakukannya perencanaan yang baik melalui pengujian

yang teliti. Hal wajar bagi organisai pengembangan perangkat lunak untuk

meningkatkan 30 sampai 40 persen usaha proyek total pada tahap pengujian.

Pengujian itu sendiri ada dua Jenis, yaitu sebagai berikut :

a. Pengujian White-box

White-box testing merupakan cara pengujian dengan melihat ke

dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan

menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang

menghasilkan output yang tidak sesuai, maka baris-baris program,

variabel, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu-

persatu, diperbaiki, kemudian di-compile ulang (Rosa, 2014).

Testcase yang dilakukan untuk menggunakan basis set tersebut dijamin

untuk menggunakan statement di dalam program paling tidak sekali

Page 22: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

39

selama pengujian. Kompleksitas siklomastis (pengukuran kuantitatif

kompleksitas logis suatu program) dari grafik alir dapat diperoleh

dengan perhitungan :

V(G) = R

V(G) = E – N + 2

V(G) = P + 1

Keterangan :

V(G) : Cyclometic complexity graph

R : Jumlah Region dalam program flow graph

E : Jumlah Edge

N : Jumlah Node (simpul grafik alir)

P : Jumlah decision (percabangan)

b. Pengujian Black-box

Black-box testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi

fungsional tanpa menguji desain dan kode program.Pengujian

dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukkan dan

keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan

(Rosa, 2014). Pengujian black-box dilakukan dengan membuat kasus uji

yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak

apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian ini

memungkinkan analisis sistem memperoleh kumpulan kondisi input

yang akan mengerjakan seluruh keperluan fungsional program.

Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori

sebagai berikut :

1. Fungsi – fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan Interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database

4. Eksternal

5. Kesalahan kinerja

6. Inisialisasi dan kesalahan terminasi

Page 23: BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Persediaan Barang 3.1.1 ...

40

Tidak seperti pengujian white-box yang dilakukan pada saat awal

proses pengujian,pengujian black-box cenderung diaplikasikan selama

tahap akhir pengujian. Karena pengujian black-box memperhatikan

struktur kontrol, maka perhatian berfokus pada domain informasi.