BAB III Kualitas Air

download BAB III Kualitas Air

of 4

description

semoga berkah

Transcript of BAB III Kualitas Air

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Jenis PenelitianPenelitian ini bersifat eksperimen dan observasi. Bersifat eksperimen yaitu pengukuran kualitas air secara fisika-kimia, sedangkan bersifat observasi yaitu indeks keanekaragaman plankton.

B. Sasaran PenelitianSasaran penelitian ini adalah kualitas air dan indeks keanekaragaman plankton di Kali Rolak, Surabaya.

C. Waktu dan TempatPenelitian ini dilakukan di Kali Rolak, Surabaya pada tanggal November 2013.D. Alat dan BahanAlat dan bahan praktikum yang digunakan antara lain : Kualitas Air Botol winkler gelap2 buah Botol winkler terang2 buah Tali raffia Erlenmeyer 250 ml2 buah Pipet tetes Pipet ukur 1 ml Pipet ukur 3 ml Larutan KOH KI Larutan H2SO4 Larutan amilum 1 % Larutan Na2SO2O3 0,025 N Sampel air Analisis Vegetasi Plankton Jaring plankton nomor 25 Timba plastik volume 30 liter Botol vial 15 ml Pipet tetes Sedwick rafther Mikroskop Objek glass dan cover glass Buku identifikasi planktonE. Prosedur Kerja Kualitas Air1. Mengukur sifat fisika-kimia perairan di tiga titik di Kali Rolak, Surabaya2. Mengukur pHa. Mencelupkan kertas indikator pH beberapa saat ke permukaan air pada bagian kertas yang berwarnab. Mencocokkan warna pada kertas pH dengan label pH, atau dapat juga menggunakan pH penc. Mencatat hasil 3. Mengukur salinitasa. Membersihkan refraktometer dengan air akuades dari sisa-sisa kotoran dan untuk menstabilkan angka/skalab. Mengeringkan dengan kertas tissue/kertas hisap hingga keringc. Meneteskan 2 tetes air laut dengan pipet bersih ke atas kaca refraktometer kemudian menutupnyad. Melihat skala refraktometer sambil memutar skrup pada refraktometer agar terlihatr jelas skala yang ditunjukkan oleh garis antara warna biru dan jernihe. Mencatat hasil pengukuran skala4. Mengukur DO (oksigen terlarut)a. Mengambil air dengan botol winkler terang pada permukaan perairan dengan hati-hati agar tidak timbul gelembung, dan menutup botol tersebut sewaktu masih berada di dalam airb. Membuka tutup botol winkler dengan hati-hati, menambahkannya dengan 1 ml MNSO4 dan 1 ml KOH-KI, kemudian menutup botol dengan hati-hati agar tidak terjadi gelembungc. Membolak-balik botol 5 menit agar pereaksi tercampur sempurna dengan sample aird. Mendiamkan 10 menit agar terjadi pengikatan oksigen terlarut dan terbentuk endapan putih/kecoklatan dan endapan turun sampai 1/3 volume botole. Menambahkan 1 ml H2SO4, membolak-balikan botol beberapa kali sampai endapan larut dan warna larutan menjadi kuning kecoklatan, membiarkan beberapa saat agar endapan turun ke dasar botolf. Mengambil 100 ml sample dan memasukkannya ke dalam Erlenmeyerg. Melakukan titrasi dengan Na2S2O3 menggunakan spet sampai warna berubah menjadi kuning muda. Jumlah titran adalah V1 (ml)h. Menambah 10 tetes larutan amilum 1% hingga warna berubah menjadi biru tuai. Melakukan titrasi lagi dengan Na2S2O3 hingga larutan berubah menjadi jernih. Jumlah titran adalah V2 (ml)j. Semua kegiatan dilakukan dengan pengulangan sebanyak tiga kalik. Menghitung kadar DO dengan rumus sebagai berikut :DO = a.N.8000 V 4Keterangan:DO = oksigen terlaruta = volume titran Na2S2O3 V2 V1 (ml)N = normalitas larutan Na2S2O3 sebesar 0,025V = Volume botol winkler5. Mengukur CO2 terlaruta. Mengambil air dengan botol winkler gelap pada permukaan perairan dengan hati-hati agar tidak timbul gelembung, dan menutup botol tersebut sewaktu masih berada di dalam airb. Menuangkan 100 ml dalam erlenmeyer dengan hati-hati dan jaga agar tidak terjadi penembahan CO2 ke dalamnya, misal tidak berbicara di dekat erlenmeyer, langsung menutup erlenmeyer setelah sampel dituangkan, dan sebagainyac. Menambahkan larutan PP sebanyak 10 tetesd. Bila sampel berwarna merah muda, berarti tidak ada CO2 di dalam sampel, atau CO2 = 0 ppme. Bila setelah penambahan PP larutan tidak berubah warna, maka dilanjutkan titrasi berikutnyaf. Melakukan titrasi dengan NaOH hingga sampel tepat berubah warna menjadi merah mudag. Semua kegiatan dilakukan dengan pengulang sebanyak tiga kalih. Menghitung jumlah titran (ml) dan kadar CO2 dengan perhitungan sebagai berikut:CO2 = volume titran NaOh X 106. Mengukur BODa. Mengambil air dengan botol winkler terang pada permukaan perairan dengan hati-hati agar tidak timbul gelembung, dan menutup botol tersebut sewaktu masih berada di dalam airb. Membuka tutup botol winkler dengan hati-hati, menambahkannya dengan 1 ml metilen blue, menutup botol dengan hati-hati agar tidak terjadi gelembungc. Mengikubasi sampel di tempat gelap pada suhu 200 C 10 Cd. Memeriksa botol sampel tiap 12 24 jam untuk mengamati saat menghilangnya warna birue. Menentukan prosentase kemantapan relatif Analisis Vegetasi Plankton b. Menentukan lokasi pengambilan. Pengambilan dilakukan di tiga titik Kali Rolak, Surabayac. Menyiapkan net plankton, bagian bawah dihubungkan dengan botol viald. Mengambil air laut dengan timba plastike. Menuangkan air tersebut ke dalam net plankton sehingga air tersaringf. Melakukan hingga air yang disaring sebanyak 150 literg. Menampung air hasil saringan ke dalam botol vial sebanyak 20 mlh. Menambahkan 2 tetes formalin 4% ke dalam botol viali. Menutup rapat botol vial dan memberinya labelj. Melakukan kegiatan ini dengan pengulangan sebanyak tiga kalik. Membawa sampel ke laboratorium untuk mengidentifikasia. Membolak-balik botol vial yang berisi sampel agar homogenb. Menuang sampel air sebanyak 10 tetes ke atas sedwick rafther sebagai 10 lapang pandangc. Amati dengan mikroskopd. Menggambar plankton yang ditemukan di setiap lapang pandange. Mengidentifikasi plankton tersebut dengan buku identifikasi plankton

1.

.