BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI...

51
39 BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI ANGGOTA POLRI DI KEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH A. Sekilas Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kepolisian Daerah Jawa Tengah Sebelum penulis membahas tentang keberadaan Kepolisian Daerah Jawa Tengah secara mendetail, akan dideskripsikan pemahaman tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia atau yang biasa disingkat dengan POLRI. Sebagaimana yang tercantum dalam pasal 5 Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, bahwa “Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.” 1 Sedangkan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah pegawai negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia. 2 Atau yang biasa disebut Polisi. Dalam sejarah Kepolisian diperoleh petunjuk bahwa Kepolisian di Indonesia berkembang semenjak zaman penjajahan Belanda, zaman pendudukan Jepang, zaman revolusi fisik, zaman Republik Indonesia Serikat, 1 POLRI dan Pertahanan Negara, Undang-undang R.I. Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Indonesia. Jakarta: CV. Eka jaya, 2002, hlm.21. 2 Lihat, pasal 1 ayat 2 Undang-undang R.I. Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Indonesia,

Transcript of BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI...

Page 1: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

39

BAB III

KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI ANGGOTA POLRI

DI KEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH

A. Sekilas Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kepolisian

Daerah Jawa Tengah

Sebelum penulis membahas tentang keberadaan Kepolisian Daerah

Jawa Tengah secara mendetail, akan dideskripsikan pemahaman tentang

Kepolisian Negara Republik Indonesia atau yang biasa disingkat dengan

POLRI. Sebagaimana yang tercantum dalam pasal 5 Undang-undang Republik

Indonesia Nomor: 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik

Indonesia, bahwa “Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat

negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,

menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan

pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam

negeri.”1 Sedangkan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah

pegawai negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.2 Atau yang biasa

disebut Polisi.

Dalam sejarah Kepolisian diperoleh petunjuk bahwa Kepolisian di

Indonesia berkembang semenjak zaman penjajahan Belanda, zaman

pendudukan Jepang, zaman revolusi fisik, zaman Republik Indonesia Serikat,

1 POLRI dan Pertahanan Negara, Undang-undang R.I. Nomor 2 tahun 2002 tentang

Kepolisian Negara Indonesia. Jakarta: CV. Eka jaya, 2002, hlm.21. 2 Lihat, pasal 1 ayat 2 Undang-undang R.I. Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian

Negara Indonesia,

Page 2: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

40

zaman demokrasi parlemen, zaman demokrasi terpimpin, zaman orde baru dan

zaman reformasi dewasa ini. Polri secara resmi merupakan bagian dari ABRI

semenjak TAP MPRS tahun 1960 dan UU No. 13 / 1961 tentang Kepolisian

Negara.3 Kemudian dengan menggeloranya gelombang reformasi, berimbas

pada tuntutan terhadap POLRI agar terpisah dari ABRI, dan tuntutan itu

dikabulkan pada tanggal 1 April 1999. Secara resmi POLRI terpisah dari

ABRI.

Sehingga dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya Kepolisian

Negara Republik Indonesia berada dibawah Presiden dan Kepolisian Negara

Republik Indonesia dipimpin oleh Kapolri yang dalam pelaksanaan tugasnya

betanggungjawab kepada Presiden sesuai dengan Peraturan Perundang-

undangan,4 seterusnya ke bawah sesuai dengan urutan kepangkatan yang ada

dalam POLRI. Bahwa kepangkatan yang lebih rendah harus bertanggung

jawab kepada atasannya sesuai dengan urutan kepangkatan atau yang biasa

disebut urutan hierarchi. Kapolri berkantor di Mabes POLRI, yang mana

Mabes POLRI tersebut membawahi Kepolisian Daerah, termasuk didalamnya

Kepolisian Daerah Jawa Tengah.

Untuk diangkat menjadi anggota Kepolisian Negara Republik

Indonesia seorang harus memenuhi syarat sekurang-kurangnya sebagai

berikut:

a. Warga Negara Indonesia;

3 Anton Tabah, Membangun Polisi Yang Kuat, Jakarta: Mitra Hardha Suma, 2002, hlm.

18. 4 Lihat, Pasal 8 ayat 1 dan 2 Undang-undang RI, nomor: 2 tahun 2002 tentang kepolisian

Negara Republik Indonesia.

Page 3: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

41

b. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

c. Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

1945;

d. Berpendidikan paling rendah Sekolah Menengah Umum atau yang

sederajat;

e. Berumur paling rendah 18 (delapan belas) tahun;

f. Sehat jasmani dan rohani;

g. Tidak pernah dipidana karena melakukan suatu kejahatan;

h. Berwibawa, jujur, adil dan lahir tidak tercela dan;

i. Lulus pendidikan dan pelatihan pembentukan anggota kepolisian.5

Dengan persyaratan-persyaratan yang berlaku tersebut diharapkan

sebagai angggota POLRI dapat menjadi Polisi yang tangguh, beriman dan

berintelektual tinggi. Sehingga keberadaan polisi ditengah-tengah masyarakat

dapat menjalankan tugas dan wewenangnya dengan baik. Adapun tugas dan

kewenangan POLRI ada lima pokok. Yakni, pertama: sebagai alat negara

penegak hukum polisi wajib memelihara dan menegakkan hukum. Kedua:

selaku pengayom, Polisi wajib memberikan perlindungan dan pelayanan pada

masyarakat. Ketiga: selaku pembimbing, polisi wajib melakukan bimbingan

dan penyuluhan pada masyarakat. Keempat: selaku kekuatan sosial dan

kekuatan Hankam, polisi wajib menolong dan membantu masyarakat yang

5 Lihat, pasal 21 ayat 1 Undang-undang RI, nomor: 2 tahun 2002 tentang Kepolisian

Negara Republik Indonesia.

Page 4: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

42

tertimpa musibah atau bencana. Dan kelima : polisi wajib melakukan segala

tugas dan kewajibannya sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.6

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa sebagai anggota POLRI

mempunyai tugas yang sangat berat, tanpa mengenal waktu. Bahkan selalu

siap 24 jam sewaktu-waktu dibutuhkan. Untuk itu seorang anggota POLRI

harus memiliki tiga karakteristik penampilan yaitu:

a. Penampilan Kepribadian, adalah perwujudan sikap prajurit POLRI yang

senantiasa mengutamakan sikap kepejuangan yang di jiwai semangat sapta

marga, sumpah prajurit dan kode etik kepolisian. Jadi prajurit POLRI

harus lebih dahulu mengutamakan sikap kejuangannya baru kemudian

profesionalismenya.

b. Penampilan fisik, adalah performa, sikap tampan yang tergambar dalam

sikapnya selalu baik. Penampilan fisik sebagai seorang prajurit POLRI

juga terpancar pada sikap gagah perkasa, tegap dan kuat. Namun tidak

terkesan galak dan beringas maupun loyo memelas.

c. Penampilan Teknis, adalah penampilan yang mampu menunjukkan mutu

dan kualitas profesionalisme POLRI. Hal mana tercermin setiap sikap dan

tindakan kepolisian tak ada kesan ragu-ragu, tetapi pasti, karena benar-

benar menguasai hukum dan perundang-undangan serta berbagai Juklak

maupun juknis dari pimpinannya.7

6 Anton Tabah, Menatap dengan hati Polisi Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 1991, hlm. 82. 7 Anton Tabah, Patroli Polisi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1993, hlm.33-34.

Page 5: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

43

Keteladanan yang ada dalam diri anggota POLRI ini tidak dibeda-

bedakan antara polisi satu dengan polisi yang lainnya atau wilayah satu

dengan lainnya. Sehingga tidak menutup kemungkinan polisi yang ada di

Polda Jawa Tengah termasuk dalam satu wadah dibawah Kepolisian Negara

Republik Indonesia yang juga harus melaksanakan tugas dan

tanggungjawabnya dengan baik dan benar.

1. Gambaran Umum Kepolisian Daerah Jawa Tengah.

Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah, disingkat Polda,

adalah badan pelaksana utama POLRI pada tingkat kewilayahan yang

berkedudukan dibawah Kapolri.8 Termasuk didalamnya Polda Jawa

Tengah.

Adapun tugas Polda Jawa Tengah adalah bertugas

menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

dan ketertiban masyarakat, penegakkan hukum dan pemberian

perlindungan dan pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta

tugas-tugas POLRI yang lain dalam daerah hukumnya (Jawa Tengah),

sesuai ketentuan hukum dan peraturan / kebijakan yang berlaku dalam

organisasi POLRI. Hal ini mengacu pada Keputusan Kapolri tentang

organisasi dan tata kerja kepolisian Negara Indonesia Daerah (Polda) pasal

2. Setiap Kepolisian Daerah (Polda) dikepalai oleh Kapolda dan setidak-

tidaknya berpangkat Inspektur Jendral (Irjend). Seperti halnya yang ada di

8 Lihat, Pasal 1 Keputusan Kapolri No.pol: kep / 54 / X / 2002. Tentang organisasi dan

tata kerja Polda tahun 2002.

Page 6: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

44

Polda Jawa Tengah yang dipimpin oleh seorang Inspektur Jendral Pol.

Drs. Chaerul Rasyid. Yang berkantor di Markas Kepolisian Negara

Republik Indonesia Daerah disingkat Mapolda Jawa Tengah beralamat di

Jl. Pahlawan No.1 Semarang. Polda Jawa Tengah dalam pelaksanaan

tugasnya membawahi seluruh Polres yang ada di wilayah Jawa Tengah.9

Susunan organisasi di Mapolda Jawa Tengah terdiri dari :

a. Unsur pimpinan dan pelaksana staf.

1. Kepala Polda disingkat Kapolda

2. Wakil kepala Polda disingkat Waka Polda

b. Unsur Pembantu Pimpinan dan pelaksana staf.

1. Inspektorat pengawas umum daerah disingkat Itwasda.

2. Biro perencanaan umum dan pengembangan disingkat Rorenbang.

3. Biro operasi disingkat Roops.

4. Biro pembinaan kemitraan disingkat Robinamitra.

5. Biro personel disingkat Ropers.

6. Biro lgistik disingkat Rolog.

c. Unsur pelaksana staf khusus / pendidikan dan pelayanan.

1. Bidang pertanggungjawaban profesi dan pengamanan internal

disingkat Bidpropam.

2. Bidang hubungan masyarakat disingkat Bidhummas.

3. Bidang pembinaan hukum disingkat Bidbinkum.

4. Bidang telekomunikasi dan informatika disingkat Bidtelematika.

9 Hasil wawancara penulis dengan Bapak Kompol Drs. Partono, Kasubag Binrohtal Polda Jateng

pada tgl 13 juni 2005 di Mapolda Jateng.

Page 7: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

45

5. Bidang kedokteran dan kesehatan disingkat Biddakes.

6. Bidang keuangan disingkat Bidku.

7. Sekolah Polisi Negara disingkat SPN.

8. Sekretariat Umum disingkat setum.

9. Detasemen Markas disingkat Denma.

d. Unsur Pelaksana utama.

1. Direktorat Intelijen keamanan disingkat Ditintelkam.

2. Direktorat Reserse kriminal disingkat Ditreskrim.

3. Direktorat Samapta disingkat Ditsamapta.

4. Direktorat lalu Lintas disingkat Ditlantas

5. Direktorat Kepolisian Perairan disingkat Ditpolair.

6. Satuan Brigade mobil disingkat Satbrimob.

7. Direktorat Narkotika dan obat-obatan berbahaya disingkat

Ditnarkoba.

e. Unsur Pembantu Pimpinan dan pelaksanaan staf kewilayahan.

Kepolisian Negara Republik Indonesia wilayah disingkat Polwil.10

Polwil adalah unsur pembantu pimpinan dan pelaksana staf

kewilayahan pada Polda tertentu yang berkedudukan dibawah

Kapolda. Polwil bertugas membantu Kapolda dalam penyelenggaraan

komando dan pengendalian operasional dan pembinaan Polres dan

10 Hasil wawancara penulis dengan Ibu Asmarawati, Staf Admin Subbag Binrohtal Polda

Jawa Tengah pada tanggal 13 juni 2005 di Mapolda Jateng.

Page 8: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

46

jajarannya11 kepolisian Jawa tengah sendiri terdapat beberapa Polwil

yang membawahi beberapa Polres. Polwil tersebut adalah:

1. Polwil Banyumas, terdiri dari beberapa Polres yaitu:

a. Polres Cilacap

b. Polres Banyumas.

c. Polres Purbalingga

d. Polres Banjarnegara

2. Polwil Kedu, terdiri dari beberapa Polres, yaitu

a. Polresta Magelang.

b. Polres Magelang.

c. Polres Purworejo.

d. Polres Kebumen.

e. Polres Temanggung.

f. Polres Wonosobo.

3. Polwil Surakarta, terdiri dari beberapa Polres yaitu:

a. Polresta Surakarta.

b. Polres Klaten.

c. Polres Sukoharjo

d. Polres Wonogiri.

e. Polres Karanganyar.

f. Polres Sragen.

g. Polres Boyolali.

11 Lihat, Pasal 31 Keputusan Kapolri,No.Pol.kep/ 5 / X/ 2002. op.cit.

Page 9: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

47

4. Polwil Pati, yang terdiri dari beberapa Polres yaitu:

a. Polres Pati.

b. Polres Kudus.

c. Polres Jepara.

d. Polres Rembang.

e. Polres Blora.

f. Polres Grobogan.

5. Polwiltabes Semarang, terdiri dari beberapa Polres yaitu:

a. Polresta Semarang Timur.

b. Polresta Semarang Barat

c. Polresta Semarang Selatan

d. Polres Salatiga.

e. Polres Kendal.

f. Polres Demak.

6. Polwil Pekalongan terdiri dari beberapa Polres yaitu:

a. Polres Pekalongan.

b. Polres Batang.

c. Polres Pemalang

d. Polres Tegal.

e. Polres Slawi.

f. Polres Brebes.12

12 Hasil wawancara penulis dengan Bapak Kompol Drs. Partono, Kasubag Binrohtal

Polda Jateng pada tgl 13 juni 2005 di Mapolda Jateng.

Page 10: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

48

Setiap bidang di Polwil di Jawa Tengah dikepalai oleh seorang

anggota POLRI yang setidak-tidaknya berpangkat Komisaris Besar /

Kombes, dan setiap Polres setidak-tidaknya dikepalai oleh seorang

POLRI berpangkat Ajudan Komisaris Besar Polisi / AKBP.13

Dari susunan organisasi yang ada di Polda Jawa Tengah, setiap

bidang mempunyai tugas yang berbeda. Perlu kami sampaikan disini

tugas dari masing-masing bagian di Polda Jawa Tengah, karena kita

akan mengetahui bagian yang bertugas memberikan izin kawin bagi

anggota POLRI, sebagaimana yang tercantum dalam Sekep Kapolri

no.pol: KEP / 54 / X / 2002 sebagai berikut:

a. Kapolda bertugas memimpin–membina dan mengkoordinasikan

satuan-satuan organisasi dalam lingkungan Polda serta

memberikan saran pertimbangan dan melaksanakan tugas lain

sesuai perintah Kapolri.14

b. Waka Polda bertugas membantu Kapolda dalam melaksanakan

tugasnya dengan mengendalikan pelaksanaan tugas-tugas seluruh

satuan organisasi dalam jajaran Polda dan dalam batas

kewenangannya memimpin Polda dalam hal Kapolda berhalangan

serta melaksanakan tugas lain sesuai perintah Kapolda.15

c. Itwasda bertugas menyelenggarakan pengawasan dan pemeriksaan

umum dan perbendaharaan dalam lingkungan Polda termasuk

13 Hasil wawancara penulis dengan Bapak Kompol Drs. Partono, Kasubag Binrohtal

Polda Jateng pada tgl 16 juni 2005 di Mapolda Jateng. 14 Lihat, Pasal 6 ayat (2), Keputusan Kapolri,No.Pol: kep / X / 2002, op.cit. 15 Ibid, Pasal 7 ayat (2).

Page 11: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

49

satuan-satuan organisasi non struktural yang berada dibawah

pengendalian Kapolda.16

d. Rorenbang bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi

perencanaan umum dan penganggaran termasuk pemantauan /

supervisi staf dan evaluasi atas penerapan sistem organisasi dan

managemen dalam lingkungan Polda serta menyelenggarakan

penelitian dan pengembangan sesuai dengan program Polda.17

e. Roops. Bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi

managemen bidang operasional termasuk pelatihan kesatuan dan

pelatihan pra-operasi, koordinasi dan kerjasama dalam rangka

operasi kepolisian, serta membina fasilitas dan administrasi

perawatan tahanan.18

f. Robinamitra. Bertugas membina dan dalam batas kewenangannya

menyelenggarakan bimbingan masyarakat dan pembinaan

kemitraan dalam lingkungan Polda.19

g. Ropers. Bertugas melaksanakan pengawasan dan pengendalian atas

pelaksanaan fungsi personil di jajaran Polda sesuai batas

wewenang masing-masing serta piranti lunak bidang personal yang

berlaku. Termasuk didalamnya kewenangan memberikan izin

kawin bagi anggota POLRI. Bagian yang berwenang tersebut

16 Ibid, Pasal 9 ayat (2). 17 Ibid, Pasal 10 ayat (2). 18 Ibid, Pasal 11 ayat (2). 19 Ibid, Pasal 12 ayat (2).

Page 12: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

50

adalah Bagian Pembinaan Kesejahteraan disingkat Bagbinjah.20

Tugas dari Bagbinjah adalah membina / menyelenggarakan

managemen pembinaan kesejahteraan, yang meliputi

penyelenggaraan pembinaan rohani dan mental, jasmani, termasuk

upaya peningkatan kesejahteraan moril dan materiil personel serta

membantu pengembangan museum dan kesejarahan POLRI.21

Kabagbinjah dalam melaksanakan tugas kewajibannya dibantu

oleh kepala sub bagian rohani dan mental, disingkat

Kasubbagrohtal.

h. Rolog, bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi

managemen bidang logistik, yang meliputi pembekalan umum,

peralatan, fasilitas dan jasa konstruksi, angkutan, pemeliharaan /

perbaikan inventaris dan pergudangan.22

i. Bidpropam, bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi

pertanggungjawaban profesi, pengamanan internal, penegakkan

disiplin dan ketertiban dilingkungan Polda, termasuk pelayanan

pengaduan masyarakat tentang adanya penyimpangan tindakan

anggota POLRI / PNS termasuk pemberian rehabilitasi sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.23

j. Bidhumas, bertugas meyelenggarakan fungsi hubungan masyarakat

melalui pengelolaan dan penyampaian pemberitaan / informasi

20 Hasil wawancara penulis dengan Bapak Kompol Drs. Partono, Kasubag Binrohtal

Polda Jateng pada tgl 16 juni 2005 di Mapolda Jateng. 21 Lihat, Pasal 13 ayat (2) Keputusan Kapolri No.Pol: kep / 54 / X / 2002. op.cit. 22 Ibid, Pasal 14 ayat (2). 23 Ibid, Pasal 17 ayat (2).

Page 13: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

51

serta kerjasama / kemitraan dengan media masa dalam rangka

pembentukan opini masyarakat yang positif bagi pelaksanaan tugas

Polri.24

k. Bidbinkum, bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi

pembinaan hukum dan HAM yang meliputi bantuan dan nasehat

hukum, penerapan dan penyuluhan hukum dan turut serta dalam

pembinaan hukum / peraturan daerah.25

l. Bidtelematika, bertugas menyelenggarakan pembinaan

telekomunikasi, pengumpulan dan pengelolaan data serta penyajian

informasi termasuk informasi kriminal dan pelayanan multi

media.26

m. Biddokkes bertugas menyelenggarakan dan membina fungsi

kedokteran dan kesehatan Polri yang meliputi bidang kedokteran

kepolisian, kesemaptaan dan pelayanan kesehatan, baik dengan

menggunakan sumber daya yang tersedia maupun melakukan

kerjasama dengan pihak lain.27

n. Bidku bertugas menyelenggarakan dan membina fungsi keuangan

yang meliputi pembiayaan, pengendalian, pembukuan dan

akuntansi pelaporan serta pertanggungjawaban keuangan.28

24 Ibid, Pasal 15 ayat (2). 25 Ibid, Pasal 15 ayat (2). 26 Ibid, Pasal 16 ayat (2). 27 Ibid, Pasal 19 ayat (2). 28 Ibid, Pasal 20 ayat (2).

Page 14: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

52

o. SPN bertugas menyelenggarakan pendidikan pembentukan Bintara

/ Tamtama Polri serta pendidikan lain sesuai program / kebijakan

pimpinan Polda.29

p. Setum bertugas menyelenggarakan dan membina fungsi

kesekretariatan / administrasi umum yang meliputi korespondensi,

ketatalaksanaan perkantoran dan pengarsipan.30

q. Denma bertugas menyelenggarakan pelayanan Markas yang

meliputi pelayanan angkutan, perumahan, pengawalan protokoler

dan penjagaan Markas serta urusan dalam dilingkungan Mapolda.31

r. Ditintelkom bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi

intelegen dalam bidang keamanan, termasuk persandian, baik

sebagai bagian dari kegiatan satuan-satuan atas maupun sebagai

bahan masukan penyusunan rencana kegiatan operasional Polda

dan peringatan diri bagi seluruh jajaran Polda serta memberikan

pelayanan administrasi dan pengawasan senjata api / bahan

peledak, orang asing dan kegiatan sosial / politik masyarakat sesuai

ketentuan perundang-undangan.32

s. Ditreskrim, bertugas membina fungsi dan menyelenggarakan

kegiatan-kegiatan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana,

termasuk fungsi identifikasi dan fungsi laboratorium forensik

29 Ibid, Pasal 21 ayat (2). 30 Ibid, Pasal 22 ayat (2). 31 Ibid, Pasal 23 ayat (2). 32 Ibid, Pasal 24 ayat (2)

Page 15: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

53

lapangan, dalam rangka penegakkan hukum, koordinasi dan

pengawasan operasional dan administrasi penyidikan.33

t. Ditsamapta, bertugas membina fungsi kesemaptaan kepolisian dan

menyelenggarakan kegiatan-kegiatan patroli antara wilayah,

termasuk pengamanan unjuk rasa dan pengendalian masa.34

u. Ditlantas, bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi lalu

lintas yang meliputi kegiatan pendidikan masyarakat, penegakkan

hukum, pengkajian masalah lalu lintas, administrasi, regristrasi dan

identifikasi pengemudi dan kendaraan bermotor serta

melaksanakan patroli jalan raya antar wilayah.35

v. Ditpolair bertugas menyelenggarakan fungsi kepolisian perairan

yang mencakup patroli termasuk penyelamatan pertama terhadap

tindak pidana dan pencarian dan penyelamatan kecelakaan di

wilayah perairan dan pembinaan masyarakat pantai / perairan serta

pembinaan fungsi kepolisian perairan dalam lingkungan Polda.36

w. Sabrimob. Bertugas melaksanakan kegiatan penaggulangan

terhadap gangguan keamanan berintensitas tinggi, terorisme, huru-

hara / kerusuhan masa, kejahatan terorganisir bersenjata api atau

bahan peledak termasuk penyelamatan dan pertolongan akibat

bencana maupun gangguan lainnya bersama unsur pelaksana

33 Ibid, Pasal 25 ayat (2). 34 Ibid, Pasal 27 ayat (2). 35 Ibid, Pasal 28 ayat (2). 36 Ibid, Pasal 29 ayat (2).

Page 16: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

54

operasional kepolisian, dalam rangka penegakkan hukum dan

keamanan dalam negeri, sesuai perintah Kapolda.37

x. Ditnarkoba, bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi

penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkotika dan obat

berbahaya (narkoba). Termasuk penyuluhan dan pembinaan dalam

rangka pencegahan dan rehabilitasi korban penyalahgunaan

narkoba.38

Demikianlah tugas-tugas pembagian dalam jajaran Polda sehingga

dengan tugas dan tanggungjawab yang begitu berat menuntut agar Polisi

selalu siap dalam waktu 24 jam.

2. Pelaksanaan Izin Kawin Di Kepolisian Daerah Jawa Tengah.

Izin kawin bagi anggota POLRI adalah surat izin yang diberikan

oleh seorang pimpinan kepada anggota POLRI yang akan melangsungkan

pernikahan setelah memenuhi persyaratan sesuai peraturan yang ada di

lingkungan Polri, sebelum mengajukan / melakukan pernikahan di KUA.39

Demikian pula halnya yang berlaku dijajaran Polda Jawa Tengah. Bahwa

seorang anggota POLRI yang ada di Polda Jawa Tengah sebelum

melaksanakan akad pernikahan di depan pegawai KUA harus memenuhi

persyaratan izin kawin yang berlaku. Di Polda Jawa Tengah.

37 Ibid, Pasal 30 ayat (2). 38 Ibid, Pasal 26 ayat (2). 39 Hasil wawancara penulis dengan H. Abdul Rohim, B.A, Pamin Subbag Binrohtal Polda

Jawa Tengah sekaligus rohaniawan Polda Jawa Tengah pada tanggal 20 juni 2005 di Mapolda Jateng.

Page 17: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

55

Peraturan izin kawin yang berlaku dilingkungan Polda Jawa

Tengah, masih mengacu pada Peraturan Perkawinan yang dikeluarkan oleh

keputusan Menhankam / Pangab Nomor: Kep / 01 / I / 1980 Tentang

peraturan perkawinan, perceraian dan rujuk anggota ABRI. Kesamaan

peraturan perkawinan yang berlaku dilingkungan TNI dan Polisi ini

dikarenakan keduanya mempunyai fungsi dan tugas yang hampir sama,

dan dilihat dari sejarahnya pula bahwa kebijakan POLRI berada dalam

satu atap dibawah Menhankam / Pangab. Dan pada tanggal 1 April 1999

secara resmi POLRI terpisah dari ABRI.40Dan kebijakan-kebijakan yang

berlaku dilingkungan POLRI sepenuhnya tanggungjawab Kapolri tanpa

harus meninggalkan kebijakan yang telah berlaku.

Peraturan izin kawin yang berlaku di Polda Jawa Tengah

disamping mengacu pada keputusan Menhankam / Pangab No: Kep / 01 / I

/ 1980 tetapi dalam teknis pelaksanaannya mengacu pada Juklak No. Pol :

Juklak / 07 / III / 1988 tentang perkawinan, perceraian dan rujuk bagi

anggota POLRI dan PERSSIP POLRI yang didalamnya diatur ketentuan

maupun persyaratan-persyaratan izin kawin yang terbagi dalam beberapa

pasal. Ketentuan umum yang berlaku di Polda Jawa Tengah dalam

mengeluarkan izin kawin, yaitu :

a. Seorang anggota POLRI dijajaran Polda Jawa Tengah yang akan

mengajukan permohonan izin kawin harus mendapatkan izin dari

40 Anton Tabah, Membangun POLRI yang kuat, op.cit., hlm.50.

Page 18: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

56

pimpinannya secara tertulis sesuai dengan urutan kepangkatan secara

hierarchi dan sesuai dengan kesatuan masing-masing.

b. Bagi anggota POLRI Polda Jawa Tengah yang berpangkat Tamtama

dan Bintara dapat memperoleh izin kawin di Polres / Polwil masing-

masing sesuai tempat berdinas kecuali anggota yang bertugas di

Mapolda harus melaksanakan izin kawin di Mapolda.

c. Bagi anggota POLRI di Polda Jawa Tengah yang berpangkat Perwira

pertama (Pama) izin kawin dilaksanakan di Mapolda, yang berwenang

memberikan izin adalah KaroPers Polda Jawa Tengah.

d. Bagi anggota POLRI Polda Jawa Tengah yang berpangkat Perwira

Menengah (Pamen) izin kawin dilaksanakan di Mapolda yang

berwenang memberikan izin kawin adalah Kapolda Jawa Tengah.

e. Bagi anggota POLWAN, baik yang berdinas di Polsek maupun Polres

atau Polwil pelaksanaan izin kawin di Mapolda Jawa Tengah.41

Di Mapolda Jawa Tengah bagian yang khusus menangani atau

berwenang mengeluarkan surat izin kawin adalah Bagbinjah atau

bagian pembinaan kesejahteraan. Bagian ini dibantu oleh sub bagian

rohani dan mental disingkat Subbagrohtal. Bagbinjah dan

Subbagrohtal berada dibawah pimpinan Karo Personalia atau Biro

Personalia.

41 Hasil wawancara penulis dengan Bapak Kompol Drs. Partono, Kasubag Binrohtal

Polda Jateng pada tgl 16 juni 2005 di Mapolda Jateng.

Page 19: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

57

Adapun pejabat sementara di Mapolda Jawa Tengah yang

dalam ini terlibat langsung dalam pengurusan pelaksanaan izin nikah

pada tahun 2005 adalah:

Kapolda Jawa Tengah Bapak Irjen Pol. Drs. Chaerul Rasyid.

Karo Pers Bapak Kombes Pol. Benny B. Von Bulaw, SH.

Kabag Binjah Bapak AKBP. Drs. Supraptono, MM.

Kasubag Binrohtal Bapak Kompol Drs. Partono.

Pamin sekaligus Rohaniawan Bapak Abdul Rohim, BA.

Bagmin Ibu Asmarawati.42

Tugas dan bagian administrasi atau Bagmin adalah mengoreksi dan

memberi penjelasan tentang segala macam perlengkapan administrasi yang

dibutuhkan dalam pemenuhan permohonan izin kawin tersebut serta

mencatat dalam bentuk arsip sebagai laporan kepada pimpinan. 43

Tugas rohaniawan adalah mengoreksi dan meneliti serta

menasehati suami maupun calon istri dengan ketentuan peraturan

perkawinan agama yang dianut dan UU perkawinan 1974. Kalaupun

seorang pemohon beragama Islam berarti seorang rohaniawan meneliti

jangan sampai calon suami / istri melanggar ketentuan perkawinan dalam

agama Islam dan UU perkawinan 1974.44 Dan tugas Kasubagbinrohtal

dalam izin kawin adalah memberikan koreksi dan masukan terhadap calon

42 Hasil wawancara penulis dengan Ibu Asmarawati, Staf Admin Subbag Binrohtal Polda

Jawa Tengah pada tanggal 20 juni 2005 di Mapolda Jateng. 43 Ibid. 44 Hasil wawancara penulis dengan H. Abdul Rohim, B.A, Pamin Subbag Binrohtal Polda

Jawa Tengah sekaligus rohaniawan Polda Jawa Tengah pada tanggal 16 juni 2005 di Mapolda Jateng.

Page 20: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

58

suami-istri dalam hal Kedinasan Polri, serta melaksanakan ketentuan-

ketentuan izin kawin yang terdapat dalam Juklak / 07 / III / 1988.45

Tata cara permohonan izin kawin di Mapolda Jawa Tengah adalah:

a. Sebelum mengajukan surat izin kawin kepada pejabat yang berwenang,

keduanya calon suami-istri diwajibkan menghadap pejabat agama

(rohaniawan) Bapak Abdul Rohim, BA. Untuk mendapatkan petunjuk

/ bimbingan dan nasehat perkawinan. Seseorang rohaniawan berhak

memberikan keputusan atas diperbolehkan atau tidaknya permohonan

izin kawin sesuai dengan ketentuan dalam Juklak / 07 / III / 1988 serta

sesuai agama yang dianut. Setelah mendapatkan izin ataupun arahan

dari rohaniawan baru bisa mengajukan izin kawin. Contoh surat izin

rohaniawan sebagaimana terlampir.

b. Mengajukan surat rekomendasi atau persetujuan izin kawin kepada

pimpinannya melalui saluran hierarchi yang berlaku secara tertulis dari

masing-masing pimpinan kesatuan. Seorang komandan berhak tidak

mengeluarkan surat rekomendasi selama pemohon dinilai belum

memenuhi syarat kedinasan, seperti masih dalam masa ikatan dinas.

c. Setelah melewati tahapan-tahapan diatas pemohon izin kawin baru

dapat mengajukan permohonan izin kawin beserta lampiran-

lampirannya kepada bagian administrasi dalam hal ini yang berwenang

adalah Ibu Asmarawati. Kemudian dikoreksi lagi oleh Bapak Kompol

Drs. Partono. Selaku Kasubagbinrohtal. Adapun persyaratan-

45 Hasil wawancara penulis dengan Bapak Kompol Drs. Partono, Kasubag Binrohtal

Polda Jateng pada tgl 16 juni 2005 di Mapolda Jateng.

Page 21: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

59

persyaratan administrasi yang harus dilampirkan dalam mengajukan

permohonan izin kawin di Mapolda Jateng adalah sebagai berikut :

1. Surat persetujuan dari pejabat agama (rohaniawan).

2. Surat rekomendasi dari pimpinan yang bersangkutan.

3. Surat bebas ikatan dinas yang telah disetujui oleh pimpinan.

4. Surat keterangan tentang nama, tempat dan tanggal lahir, agama,

pekerjaan dan tempat kediaman calon suami-istri, apabila salah

seorang atau keduanya pernah kawin, disebutkan nama istri atau

suami terdahulu.

5. Surat keterangan tentang nama, agama, pekerjaan dan tempat

kediaman orang tua / wali mereka.

6. Surat kesanggupan dari calon istri / suami untuk menjadi istri /

suami anggota POLRI.

7. Surat keterangan dari yang berwenang bahwa calon suami telah

mencapai usia 19 tahun dan calon istri 16 tahun.

8. Surat persetujuan dan kantor urusan agama yang ditunjuk calon

suami / istri.

9. Surat persetujuan ayah / wali calon istri dan suami yang akan

ditandatangani pada waktu pelaksanaan sidang nikah / sidang

pembinaan perkawinan.

10. Surat keterangan pejabat personalia mengenai status belum /

pernah kawin atau beristri / bersuami dan anggota yang

bersangkutan.

Page 22: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

60

11. Surat keterangan cerai kematian istri dari calon suami apabila

mereka sudah janda / duda, dan surat keterangan bagi yang belum

pernah kawin.

12. Surat keterangan berkelakuan baik SKKB calon suami istri

maupun orang tua / wali.

13. Enam lembar pas foto yang bersangkutan dari calon istri / suami

ukuran 4 X 6.46

Setelah persyaratan tersebut diatas disetujui oleh Bagmin dan

Kasubag Binrohtal. Maka diteruskan dengan sidang nikah / pembinaan

pernikahan yang mana dalam penjadwalannya ditentukan oleh

Bagbinjah. Apabila persyaratan diatas tidak terpenuhi atau belum

terpenuhi, pemohon tidak dapat mengikuti sidang nikah. Sidang nikah

adalah upaya pimpinan dalam berperan membina, membimbing

perkawinan anggotanya agar tercipta keluarga yang sakinah dengan

mempertemukan keluarga kedua belah pihak.Dan dasar hukum adanya

sidang nikah adalah kebijakan dari Kapolda, tidak setiap Polda

melaksanakan sidang nikah.47

d. Bagi pemohon yang telah memenuhi persyaratan dapat mengikuti

sidang nikah atau sidang pembinaan perkawinan. Dalam sidang nikah

46 Hasil wawancara penulis dengan Ibu Asmarawati, Staf Admin Subbag Binrohtal Polda

Jawa Tengah pada tanggal 20 juni 2005 di Mapolda Jateng; lihat pula Pasal 12 Penyelesaian Administrasi izin Kawin dalam Juklak / 07 / III / 1988 Tentang perkawinan, perceraian Dan Rujuk Bagi Anggota POLRI Dan PERSSIP POLRI.

47 Hasil wawancara penulis dengan Ibu Asmarawati, Staf Admin Subbag Binrohtal Polda Jawa Tengah pada tanggal 20 juni 2005 di Mapolda Jateng.

Page 23: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

61

yang pernah penulis ikuti pada Hari kamis tanggal 16 Juni 2005 di

Mapolda Jawa Tengah penulis memperoleh data-data sebagai berikut:

d.1. Sidang dilaksanakan di ruang aula Bagbinjah.

d.2. Team pimpinan sidang terdiri dari beberapa anggota:

- Ketua sidang Bapak AKBP. Drs. Supraptono.

- Kasubagbinrohtal Bapak Kompol Drs. Partono.

- Bidpropam Ibu AKP Utami.

- Bhayangkari Ny. Kasido Nurhadi dan Ny. Tjuk Winarko.

- Rohaniawan Bapak Abdul Rohim, B.A.

Peserta sidang terdiri:

- Calon suami maupun istri.

- Kedua orang tua / wali dari calon suami istri.48 Apabila orang

tua berhalangan dapat dikuasakan dengan surat tertulis yang

bermaterai.

d.3. Pengarahan dan pembinaan dan masing-masing bidang.

d.4. Pemeriksaan persyaratan permohonan izin kawin.

d.5. Penandatanganan surat persetujuan wali.

d.6.Penandatangan surat izin kawin oleh Ketua sidang (kabagbinjah)

bagi Tamtama, Bintara, oleh Karopers bagi Perwira pertama.

d.7. Doa

Dalam sidang tersebut, setiap team mempunyai tugas dan peran

masing-masing dalam memberikan bimbingan. Misalnya AKBP Drs.

48 Gambar suasana sidang nikah sebagaimana dalam lampiran

Page 24: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

62

Supraptono memberikan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan

masalah-masalah yang menunjang kesejahteraan keluarga, misal besar

kecilnya gaji yang diterima seberapa jauh kedekatan pasangan calon

suami istri dalam mengenal satu sama lain. Kesiapan calon suami istri

dalam berumah tangga dan lain sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan

tersebut ditujukan pada calon suami istri dan orang tua atau wali.

Dalam memberikan jawaban diharapkan pemohon menjawab sejujur-

jujurnya, dimaksudkan agar terjadi keterbukaan diantara kedua belah

pihak, sehingga diharapkan nantinya dalam mengarungi rumah tangga

dapat menciptakan suasana keluarga yang sakinah mawaddah

warahmah tidak adanya rasa curiga satu sama lain. Disamping itu

disampaikan pula oleh Bapak Ketua yaitu resiko-resiko yang dialami

istri polisi diantaranya seringnya ditinggal suami tugas dan

meninggalkan keluarga. Resiko-resiko semacam itu disampaikan sejak

dini sebagai wujud persiapan mental calon suami maupun istri anggota

/POLRI/ POLWAN agar tidak terjadi penyesalan di belakang.49

Disamping itu pula didalam sidang nikah tersebut juga dipimpin

oleh Kasubagbinrohtal yang dalam kesempatan itu pula memberi

pengarahan-pengarahan dan sedikit banyak bercerita tentang gambaran

keluarga yang sakinah yang berlandaskan syari’at agama Islam, sebagai

manifestasi muslim yang taat dan dapat melaksanakan pernikahan yang

49 Disampaikan Bapak AKBP.Drs. Supraptono. Kabag Binjah Polda Jateng, pada sidang

nikah tanggal 16juni 2005 di Aula Bag Binjah Mapolda Jateng.

Page 25: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

63

tidak melanggar ketentuan agama dan kedinasan sehingga dapat menjadi

keluarga yang baik serta menjadi aparat yang baik pula.50

Bidpropam yang menjadi salah satu team sidang mempunyai peran

yang penting disamping harus mengoreksi kedisiplinan pemohon,

Bidpropam yang dalam hal ini diwakili oleh Ibu Utami, juga memberikan

arahan tentang segala kebiasaan-kebiasaan jelek yang harus dihindari

anggota POLRI sebagai wujud dari peran POLRI sebagai pelayan,

pelindung dan pengayom masyarakat, seorang suami maupun istri anggota

POLRI harus mampu memberikan teladan yang baik kepada masyarakat

dalam hal penegakkan hukum dan kedisiplinan terhadap peraturan yang

berlaku.51

Bhayangkari sebagai wadah persatuan bagi istri anggota POLRI

maupun POLWAN, memberikan sebuah peran yang sangat penting pula,

karena disamping memberikan arahan-arahan yang baik untuk menjadi

seorang istri juga memberikan bimbingan maupun informasi perilaku dan

tata cara istri anggota POLRI dalam bersikap ditengah-tengah masyarakat

sebagaimana yang disampaikan ibu ketua Bhayangkari dalam sidang

nikah, bahwa dalam acara tertentu yang sifatnya berkenaan dengan

kegiatan Bhayangkari seseorang istri POLRI tidak boleh berpakaian

mewah seperti mengenakan perhiasan-perhiasan emas ataupun aksesoris-

aksesoris yang lain, tidak boleh memakai kerudung yang berwarna-warni

50 Disampaikan Bapak Kompol Drs. Partono, Kasubbag Binrohtal Polda Jateng, pada

sidang nikah tanggal 16juni 2005 di Aula Bag Binjah Mapolda Jateng. 51 Disampaikan Ibu AKP. Utami, wakil Bid Propam Polda Jateng, pada sidang nikah

tanggal 16juni 2005 di Aula Bag Binjah Mapolda Jateng.

Page 26: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

64

kecuali mengenakan kerudung warna hitam, tidak boleh mengenakan

model jam yang berantai dan keemasan tapi mengenakan jam yang

berkalep hitam.52 Hal ini semua dimaksudkan agar istri anggota POLRI

tidak terbiasa berprilaku hidup mewah tetapi sebaliknya dapat hidup

sederhana dan bersahaja tidak dibeda-bedakan antara istri dari suami yang

berpangkat rendah maupun tinggi, sehingga tidak menimbulkan

kecemburuan sosial diantara istri anggota POLRI yang lain dan lebih

umum ibu rumah tangga yang lain.53

Peran Rohaniawan dalam sidang nikah yang penulis amati, hanya

sebatas membacakan doa pernikahan, tanpa ada tambahan-tambahan

masukan bagi calon suami-istri. Hal ini dimungkinkan karena fungsi dan

peran rohaniawan telah difungsikan sebelum pengajuan permohonan izin

kawin dihadapan pejabat berwenang. Sehingga fungsi rohaniawan dalam

sidang tersebut hanya membacakan doa pernikahan agar pasangan calon

suami istri dapat melangsungkan pernikahan dengan lancar dan dapat

membina keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.

Dalam berbagai hasil wawancara penulis dengan beberapa

informan yang dalam hal ini sebagai wacana untuk menganalisis

pelaksanaan izin kawin yang ada di Polda Jawa Tengah dengan

mewancarai pejabat agama dan rohaniawan di Polda Jawa Tengah, bagian

administrasi urusan perkawinan anggota POLRI di Polda Jawa Tengah.

52 Disampaikan Ibu Kasido Nurhadi,Ketua bhayangkari Polda Jateng, pada sidang nikah

tanggal 16juni 2005 di Aula Bag Binjah Mapolda Jateng. 53 Disampaikan Ibu Tjuk winarko,Wakil Ketua Bhayangkari Polda Jateng, pada sidang

nikah tanggal 16juni 2005 di Aula Bag Binjah Mapolda Jateng.

Page 27: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

65

Pejabat yang berwenang (Kasubag Binrohtal) di Polda Jawa Tengah, orang

tua / wali, suami / istri anggota POLRI, anggota POLRI yang sudah

menikah dan yang belum menikah. Dengan wawancara tersebut memberi

banyak informasi tentang pelaksanaan izin kawin yang ada di Polda Jawa

Tengah. Berikut hasil wawancara penulis dengan yang bersangkutan diatas

mengenai pelaksanaan izin kawin di Polda Jawa Tengah dan kendala-

kendala yang dihadapi.

Menurut penuturan dari Bapak H.Abdul Rohim,B.A. Selaku

kerohaniawan di Polda Jawa Tengah bahwa pelaksanaan permohonan izin

nikah di Polda Jawa Tengah selama ini berjalan dengan lancar tidak terjadi

kendala-kendala yang dapat menunda rencana pernikahan. Meskipun

sering terjadi kekurang pahaman pemohon izin kawin dalam memenuhi

persyaratan yang harus dipenuhi.54 Dan disinilah peran rohaniawan

memberikan pengarahan dan nasehat, sehingga dapat meminimalisir

kendala-kendala yang akan terjadi dalam pemenuhan persyaratan izin

kawin.

Menurut Bapak Kompol Drs. Partono selaku Kasubagbinrohtal di

Polda Jawa Tengah bahwa pelaksanaan izin kawin di Polda selama ini

berjalan dengan baik. Walaupun pernah terjadi seorang pemohon yang

mengajukan izin kawin sementara calon istri baru habis cerai dan belum

habis masa iddahnya, Dan permohonanya tidak dikabulkan. Dalam hal ini

54 Hasil wawancara penulis dengan H. Abdul Rohim, B.A, Pamin Subbag Binrohtal Polda

Jawa Tengah sekaligus rohaniawan Polda Jawa Tengah pada tanggal 16 juni 2005 di Mapolda Jateng.

Page 28: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

66

Binrohtal dalam meminimalisir kendala-kendala yang terjadi pemenuhan

syarat administrasi seperti contoh tidak disetujuinya calon suami istri yang

mengajukan permohonan izin kawin oleh salah satu atau kedua orang

tuanya. Maka selaku pejabat yang berwenang memberikan kemudahan

dengan mengganti surat kuasa yang dibubuhi materai, atau dengan

merujuk kepada pengadilan agama dimana pemohon akan mengajukan

perkawinan, sebagai pengganti izin dari orang tua atau walinya. Dengan

catatan bahwa orang tua atau wali membuat pernyataan tidak sanggup

menjadi wali dengan dengan dibubuhi materai dan ditegaskan beliau

kembali bahwa pelaksanaan izin kawin di Polda sudah bagus tapi ada yang

perlu dikoreksi kembali tentang pemenuhan persyaratan yang dilakukan

oleh pemohon yang kurang memahami persyaratan-persyaratan pokok izin

kawin dan kebanyakan mereka anggota dari kewilayahan , pemenuhan

persyaratan-persyaratan tersebut bukan berarti Polda Jawa Tengah

membatasi ruang gerak dalam hal perkawinan tapi semata-mata karena

melaksanakan ketentuan Mabes POLRI.55

Menurut pendapat ibu Asmarawati selaku staf Subbagrohtal yang

selama ini mengurusi masalah administrasi izin kawin di Polda Jawa

Tengah tidak terjadi kendala-kendala dalam pemenuhan persyaratan izin

kawin. Menurutnya pula adanya kendala-kendala dalam persyaratan

tersebut kembalinya pada pemohon masing-masing. Kalau misalnya

pemohon tidak mengindahkan atau malas untuk mengurusi persyaratan-

55 Hasil wawancara penulis dengan Bapak Kompol Drs. Partono, Kasubag Binrohtal

Polda Jateng pada tgl 16 juni 2005 di Mapolda Jateng.

Page 29: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

67

persyaratan tersebut mungkin dengan adanya izin kawin akan menjadikan

ganjalan atau penghambat dalam proses pengajuan permohonan izin

kawinnya. Tapi kalau pemohon benar-benar mengindahkan persyaratan-

persyaratan yang ada dari pemohon tidak melakukan pelanggaran terhadap

ketentuan-ketentuan yang telah berlaku dalam izin kawin. Maka tidak akan

terjadi kendala-kendala dalam proses izin kawin. Karena peran dan fungsi

pejabat berwenang dan bagian administrasi hanyalah sebatas meneliti,

melaksanakan ketentuan yang telah ditetapkan pimpinan.56 Kecilnya nilai

pelanggaran terhadap ketentuan izin kawin di Polda Jawa Tengah sebagai

bukti bahwa selama ini pelaksanaan izin kawin di Polda Jawa Tengah

tidak terjadi kendala dan berjalan lancar. Hal tersebut dapat diketahui

dalam catatan arsip atau buku register nikah, cerai dan rujuk (NCR) Polda

Jawa Tengah. Berikut data yang penulis peroleh dari buku register nikah,

cerai dan rujuk Polda Jawa Tengah. Yang dipegang ibu Asmarawati :

56 Hasil wawancara penulis dengan Ibu Asmarawati, Staf Admin Subbag Binrohtal Polda

Jawa Tengah pada tanggal 20 juni 2005 di Mapolda Jateng.

Page 30: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

68

Tabel pelaksanaan izin nikah dan pelanggarannya

Polda Jawa Tengah tahun 1996 – bulan Juni 2005

Sumber: Buku Register Nikah,Cerai, Dan Talak (NCR) Polda Jateng.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan kevalidan dalam

pelaksanaan izin kawin Polda Jawa tengah, penulis tidak hanya berhenti

disini. Tapi menggali lebih jauh lagi dengan mewawancarai para orang tua

/ wali karena orang tua dalam pelaksanaan izin kawin mempunyai peran

NO THN JML IZIN KAWIN

JML PELANGGARAN

PELANGGARAN TERHADAP

PERSYARATAN

KET. TANGGAL

SANKSI

1 1996 121 - - - -

2 1997 140 1 -Surat Keterangan

dokter Polri

3-5-1997 -Penundaan

UKP

3 1998 149 - - - --

4 1999 236 1 -Surat ket. Dokter

Polri

25-8-1999 -Penundaan

UKP

5 2000 249 3 -Surat ket. Dokter

Polri

-Surat ket. Dokter

Polri

-Surat ket. Dokter

Polri

9-5-2000

25-5-2000

24-5-2000

-Penundaan

UKP

-Penundaan

UKP

-Penundaan

UKP

6 2001 146 2 -Surat ket. Dokter

Polri

-Surat ket. Dokter

Polri

1-6-2001

4-7-2001

-Penundaan

UKP

-Penundaan

UKP

7 2002 96 - - - -

8 2003 154 - - - -

9 2004 135 2 -Surat ket. Dokter

Polri

-Surat ket. Dokter

Polri

26-7-2004

12-10-2004

-Penundaan

UKP

-Penundaan

UKP

10 2005

61 - - - -

Page 31: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

69

yang sangat penting. Berikut penuturan para orang tua / wali yang

mengikuti proses izin kawin di Polda Jawa Tengah, menurut orang tua dari

Iptu Sigit Hartanto dari Polres Banjarnegara yang penulis wawancarai

disela-sela acara sidang nikah, mengatakan bahwa, baru pertama kali ini

mengikuti sidang nikah bagi anggota POLRI dan menurut penuturannya

pula tidak ada masalah dalam pemenuhan persyaratan. Demikian halnya

dari pernyataan orang tua saudari Nurhidayati, yang mempunyai calon

menantu anggota POLRI mengatakan bahwa dalam pemenuhan

persyaratan izin kawin di Polda Jawa tengah mudah saja sebagaimana

yang telah dijalaninya. Sejalan hal tersebut dinyatakan pula oleh Bapak

Akp. Abdul karim selaku wali dari Bripda. Edy Purnomo yang

menyatakan bahwa tidak ada kendala dalam pemenuhan persyaratan dalam

izin kawin di Polda Jawa Tengah, semuanya berjalan lancar. Begitu pula

yang dikatakan Bapak Ristadi Supriyono dari Pati yang menjadi wali dari

keponakannya yang beranggota POLRI, menurutnya pelaksanaan izin

kawin di Polda Jawa Tengah lancar-lancar saja tidak ada kendala. Hal

senada juga di katakan orang tua dari Akp. Mugi Sekarjaya bahwa dalam

memenuhi persyaratan izin kawin lancar saja dan mudah.57

Dari hasil wawancara penulis dengan anggota POLRI yang telah

menikah, kami dapatkan informasi sebagai berikut. Menurut Bapak Briptu

Edy Mulyono yang pernah melaksanakan nikah di Polda Jawa Tengah

setahun yang lalu mengatakan bahwa untuk memenuhi persyaratan izin

57 Hasil wawancara penulis dengan para wali dalam Sidang Nikah pada tanggal 16 juni

2005 di Aula Bag Binjah Mapolda Jateng.

Page 32: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

70

kawin di Polda Jawa Tengah tidak terjadi kendala-kendala tapi diakuinya

memang dalam pemenuhan persyaratan tersebut dibikin rumit oleh

pimpinan, dalam arti pihak pimpinan sangat selektif dalam memberikan

surat rekomendasi, bukan berarti sulitnya menjadikan tertundanya sebuah

rencana pernikahan. Dituturkannya pula mungkin bagi orang sipil dalam

melihat persyaratan tersebut dianggap sulit tapi bagi anggota POLRI

menjadi hal yang biasa, karena sudah terbiasa dengan kedisiplinan yang

tinggi justru dengan adanya izin tersebut membawa manfaat yang besar

dalam keluarga, dengan penggambaran kalau kita dalam penyelesaian

administrasinya sulit, maka kita tidak akan mudah untuk melepaskan istri

atau menceraikannya. 58

Menurut Bapak Bripda Miarso dari satker Biddokkes Polda Jawa

Tengah, yang telah melaksanakan izin kawin pada tahun 1996. yang

menurutnya dalam pemenuhan persyaratan izin kawin tidak ada kendala,

tapi karena prosedur di POLRI berbeda dengan masyarakat pada

umumnya, di Polri ada istilah sidang nikah, dalam penuturannya pula

justru dengan adanya izin kawin tersebut memberikan manfaat dalam

keluarga, yang salah satunya adalah jangan sampai anggota POLRI salah

pilih dalam mencari pasangan hidup. Dengan izin tersebut diharapkan

dapat mengetahui kesehatan dari pasangan calon suami istri termasuk

didalamnya tentang kegadisannya. Jadi dengan begitu suami maupun istri

dapat berfikir dua kali sebelum melaksanakan pernikahan dan surat

58 Hasil wawancara penulis dengan Bapak Edy mulyono, pada tanggal 18 juni 2005,di

Biddokkes Polda Jateng.

Page 33: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

71

keterangan tentang kesehatan dan kegadisan tersebut dikeluarkan oleh

pihak biddokkes dengan cara keduanya menghadap ke dokter POLRI

untuk diperiksa kesehatan, kegadisan dan diberikan imunisasi.59

Menurut Bripda Bahril Ilmi bahwa dalam pelaksanaan izin kawin

tidak ada kesulitan dalam pemenuhan administrasinya selama melalui

prosedur yang benar yaitu dengan mengajukan surat rekomendasi dari

satker ke personalia langsung jadi, selama tidak ada pelanggaran misalnya

perempuannya hamil.60 Hal senada juga dikatakan Bapak Bripda Maryadi

satker Telematika Polda Jawa tengah yang mengatakan bahwa dalam

pelaksanaan izin kawin di Polda Jawa Tengah lancar-lancar saja, karena

dari dinas memberikan blangko-blangko dengan diberi arahan. Hal yang

sama juga dikatakan bapak Bripda Haryanto satker Rolog Polda Jawa

Tengah yang telah menikah pada tahun 2001 menurutnya dalam

pelaksanaan permohonan izin kawin tidak ada kendala apapun. Dengan

adanya izin kawin tersebut memberikan manfaat pada anggota agar tidak

main-main dengan pernikahan atau menjadikannya sebagai hal yang sakral

sehingga dibutuhkan keseriusan.61

Dalam hal ini penulis juga mewancarai istri-istri POLRI karena

dengan pertimbangan bahwa sebagian mereka berlatarbelakang dari

masyarakat sipil yang kemudian dalam pelaksanaan pernikahan mengikuti

59 Hasil wawancara penulis dengan Bapak Miarso, pada tanggal 18 juni 2005,di

Biddokkes Polda Jateng. 60 Hasil wawancara penulis dengan Bapak Bahril Ilmi , pada tanggal 24 juni 2005,di

Mapolda Jateng. 61Hasil wawancara penulis dengan Bapak Haryanto, pada tanggal 23 juni 2005,di

Mapolda Jateng.

Page 34: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

72

suami sebagai anggota POLRI. Menurut Ibu Ani Sunarti istri dari bapak

Aipda Imam Bukhori, bahwa dalam pelaksanaan izin kawin diPolda lancar

saja tidak ada kendala, hal yang sama juga dirasakan oleh Ibu Marfuatun

istri dari Bripda Bahril Ilmi. Begitu juga yang dikatakan ibu Rochayati

istri bapak Bripda Maryadi, hal senada juga diakui Ibu Ana Sulistyarini

istri Bapak Romo, menurutnya pelaksanaan permohonan izin kawin di

Polda Jawa tengah tidak ada kendala sama sekali. Seperti juga yang

dialami Ibu Maya Dwiningsih istri Bapak Bripda Haryanto.62

Sebagai informasi yang terakhir adalah anggota POLRI yang

belum menikah menurut saudara Briptu Haryanto Itwasda Polda Jawa

Tengah yang mengatakan telah mengetahui point-point dari izin kawin

bagi anggota POLRI dan menurut penuturannya dengan adanya izin kawin

di Polda jawa tengah tidak mempersulit pernikahan hal senada juga

dikatakan saudara Briptu Ambarasari staf Denma setelah mengetahui

bahwa izin kawin dapat dilakukan setelah selesai ikatan dinas selama dua

tahun. Jadi dengan adanya izin nikah justru akan memperlancar karier dan

kerja tidak terganggu. Menurut saudara Briptu. Edy Susanto staf Denma

mengatakan sudah tahu tentang ketentuan izin kawin di polda dan

dikatakannya lebih lanjut justru dengan adanya izin kawin membantu

anggota dalam memilih pasangan hidup. Begitu pula yang dikatakan

saudara briptu Sigit Prabowo yang juga sedikit-sedikit mengetahui

ketentuan izin kawin. menurutnya dengan adanya izin kawin menjadikan

62 Hasil wawancara penulis dengan para istri anggota POLRI, pada tanggal 23 juni 2005

di Asrama polisi kabluk Semarang.

Page 35: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

73

pasangan suami istri tidak menyesal setelah melangsungkan pernikahan

dan pernikahnnya diridhai oleh yang maha Kuasa. Sama halnya dikatakan

saudara Briptu Haryadi yang telah mengetahui ketentuan izin kawin yang

ada di POLRI, yang salah satunya, anggota harus selesai ikatan dinas

selama dua tahun dan dengan adanya izin tersebut tidak menjadikan

masalah dalam penundaan pernikahan.63

B. Sekilas tentang Juklak / 07 / III / 1988

Perkawinan anggota POLRI pada dasarnya berlaku ketentuan yang

ada pada UU nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan yang mengatur

perkawinan Warga Negara Indonesia. Karena anggota POLRI adalah warga

negara plus. Artinya anggota POLRI disamping dituntut mematuhi perundang-

undangan yang ada di kedinasan POLRI Namun juga berlaku Perundang-

Undangan warga negara pada umumnya.64 Dengan demikian anggota POLRI

pada dasarnya dalam hal peraturan perkawinan mempunyai dasar yang sama

yaitu UU nomor I tahun 1974, yang kemudian Undang-undang tersebut

diterjemahkan kembali dengan keluarnya PP. Nomor 9 / 1975 tentang

pelaksanaan UU nomor 1 /1974. PP inipun sepanjang tidak ditentukan lain

berlaku bagi segenap anggota POLRI. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal

46 PP nomor 9 / 1975 yang berbunyi:

“Tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan dalam peraturan (pemerintah)

ini, maka ketentuan-ketentuan lainnya yang berhubungan dengan pengaturan

63 Hasil wawancara penulis dengan para anggota POLRI yang belum menikah. Pada

tanggal 16 juni 2005 di pos penjagaan Mapolda Jateng. 64 Disampaikan Ibu AKP. Utami, wakil Bid Propam Polda Jateng, pada sidang nikah

tanggal 16juni 2005 di Aula Binjah Mapolda Jateng.

Page 36: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

74

tentang perkawinan dan perceraian khusus bagi anggota angkatan bersenjata

(POLRI) diatur lebih lanjut oleh Mentri Hankam / Pangab”.65Dan dalam

pelaksanaannya lebih lanjut diatur oleh Kapolri selaku pimpinan tertinggi

dilingkungan POLRI. Maka dengan demikian dapat dipahami bahwa UU

nomor 1 / 1974 jo. PP. nomor 9 / 1975 berlaku bagi anggota POLRI /

PERSSIP disamping berlaku pula ketentuan lain,66 yang diatur secara khusus

oleh Kapolri.

Pasal inilah yang menjadi landasan hukum adanya berbagai ketentuan /

aturan-aturan lain yang diberlakukan terhadap anggota POLRI tentang

perkawinan, dimana aturan lain tersebut dikeluarkan oleh Menhankam /

Pangab. Sehingga kemudian dikeluarkan peraturan bagi anggota dengan

lahirnya keputusan Menhankam nomor : Kep / 01 / 1980. tentang peraturan

perkawinan, perceraian dan rujuk anggota ABRI (POLRI). Dalam konsideran

keputusan Menhamkam / pangab itu disebutkan tentang dasar-dasar

pertimbangan adanya keputusan tersebut. Yaitu:

- Bahwa peranan dan tugas pokok ABRI (POLRI) cukup berat,

sehingga dari setiap anggota ABRI (POLRI) dikehendaki suatu

disiplin yang lebih berat dalam mengemban tugasnya jika dibanding

dengan anggota masyarakat diluar ABRI (POLRI).

65 Lihat pasal 46 PP nomor 09 / 1975 tentang pelaksanaan UU nomor 1 / 1974 tentang

Perkawinan. 66 Bagi PERSSIP POLRI berlaku pula, PP. No. 10 Tahun 1983 tentang izin perkawinan

dan perceraian begi Pegawai Negeri Sipil.

Page 37: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

75

- Bahwa kehidupan ABRI (POLRI) yang sedemikian itu harus

ditunjang oleh kehidupan suami istri / berkeluarga yang serasi

sehingga setiap anngota ABRI (POLRI) dalam melaksanakan

tugasnya tidak akan banyak terganggu oleh masalah-masalah dalam

rumah tangganya.

- Bahwa ketentuan-ketentuan tentang perkawinan, perceraian dan rujuk

anggota ABRI (POLRI) sebagaimana diatur dalam keputusan

Menhankam / Pangab Nomor Kep / 05 / III / 1976. masih mempunyai

kekurangan-kekurangan sehingga perlu disempurnakan, disesuaikan

dan dirubah agar dapat menampung permasalahan-permasalahan

yang mungkin timbul dalam kehidupan POLRI.67

Dasar pertimbangan ini menjadi semangat dan jiwa dalam keputusan

Menhankam tersebut sekaligus menjiwai pula terhadap berbagai keputusan /

peraturan lain yang dikeluarkan tentang perkawinan anggota ABRI (POLRI).

Pertimbangan yang mendasar tersebut juga menjadi faktor signifikansi dan

faktor urgensi terhadap keputusan Menhankam / Pangab berikut segala

ketentuan / aturan lain yang bersumber dari keputusan ini. Seperti halnya

petunjuk pelaksanaan (Juklak) perkawinan bagi anggota POLRI, yang mana

dalam kelahirannya tidak lepas dari dasar pertimbangan keputusan

Menhankam Pangab diatas pada pasal 29 Keputusan Menhankam / Pangab

telah mengamanatkan tentang perlunya aturan pelaksana keputusan tersebut

67 Disbintal Mabes POLRI,Himpunan Petunjuk tentang Perkawinan, Perceraian dan

rujuk bagi anggota POLRI dan PERSSIP POLRI, 1996. hlm. 1.

Page 38: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

76

bagi anggota POLRI. Bunyi pasal tersebut adalah “Pelaksanaan Keputusan ini

diatur oleh kas angkatan / Kapolri dan Juklak.”68

Maka pada akhirnya Juklak yang akan ditetapkan / diatur oleh kas

angkatan / kapolri adalah merupakan aturan pelaksana keputusan Menhankam

/ Pangab yang mempunyai dasar hukum dan pertimbangan hukum yang

seirama dan selaras, oleh karena adanya kesamaan semangat, jiwa dan nilai

hukumnya. Aturan pelaksana keputusan Menhankam / Pangab sebagaimana

ditentukan pada pasal 29 diatas dikeluarkan oleh Kapolri berupa Juklak nomor

: Juklak / 07 / III / 1988, tentang perkawinan, perceraian, rujuk bagi anggota

POLRI dan PERSSIP, sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 1 dan 2.

Dalam pasal 1 ayat (e) “Sebagai pelaksanaan keputusan tersebut dilingkungan

POLRI, dipandang perlu mengeluarkan petunjuk pelaksanaan yang

disesuaikan dengan organisasi POLRI, sesuai keputusan Kapolri No. Pol : Kep

/ 09 / X / 1984 dan No. Pl : Kep / 07 / VII / 1985.” Dan dalam pasal 2

disebutkan bahwa “Juklak ini di maksudkan sebagai pelaksanaan Keputusan

Menhankam / Pangab No : Kep / 01 / I / 1980 dan sebagai penyempurnaan

Juklak N. T. R. No. Pol : Juklak / 09 / XI / 1979.”

Dengan demikian petunjuk pelaksanaan nomor Juklak / 07 / III / 1988

ini mempunyai dasar dan kekuatan hukum yang kuat. Sebab dalam keputusan

Menhankam Pangab sendiri telah ditentukan tentang adanya juklak itu,

sebagaimana dalam Pasal 29, dengan kata lain, bahwa juklak / 07 / III / 1988,

tentang perkawinan anggota POLRI mempunyai kekuatan hukum dan dasar

68 Lihat pasal 29 Keputusan Menhankam/ Pangab nomor : Kep / 01 / I / 1980.

Page 39: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

77

hukum yang kuat sebagaimana yang dimiliki oleh keputusan Menhankam /

Pangab dan tujuan adanya Juklak tersebut untuk menciptakan keseragaman

dan sebagai pedoman dalam pelaksanaan perkawinan perceraian,rujuk anggota

POLRI dan PERSSIP dilingkungan POLRI. Sesuai dengan pasal 2 ayat (b).

Petunjuk pelaksanaan (Juklak) No.Pol.: Juklak / 07 / III / 1988 Tentang

perkawinan, perceraian dan rujuk anggota POLRI dan PERSSIP ini memuat

23 pasal yang terbagi dalam 7 bab. Secara umum isi juklak tersebut meliputi:

Bab I : pendahuluan mencakup dasar pertimbangan hukum, maksud dan

tujuan serta pengertian-pengertian (pasal 1-3)

Bab II: dasar-dasar konsideran juklak (pasal 4).

Bab III: Berisi ketentuan umum dan khusus (pasal 5-6).

Bab IV: berisi izin kawin, cerai, rujuk dan wewenangnya (pasal 7-11).

Bab V: berisi tentang prosedur administrasi izin kawin, cerai dan izin rujuk

(pasal 12-15)

Bab VI: berisi tentang prosedur pelaksanaan perkawinan dan sanksi (pasal 16-

21).

Bab VII: berisi aturan penutup (pasal 22-23).

1. Ketentuan Perkawinan bagi Anggota POLRI.

Perkawinan bagi anggota POLRI diatur oleh juklak nomor : Juklak / 07 /

III / 1988, berdasarkan Keputusan Menhankam / Pangab nomor : Kep / 01 /

I / 1980. sebagaimana disebutkan dalam pasal 2 bahwa “Setiap perkawinan,

perceraian, rujuk dilaksanakan menurut ketentuan / tuntunan agama yang

dianut oleh anggota ABRI (POLRI) yang bersangkutan dan menurut

Page 40: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

78

perundang-undangan yang berlaku.” Adapun yang dimaksud dalam juklak

dengan:

a. Anggota POLRI adalah anggota Polisi baik pria maupun wanita.

b. Golongan kepangkatan ialah :

1.) POLRI: tamtama, Bintara dan Perwira.

2.) PERSSIP POLRI:

- Juru ( Gol I. a s/d I .d).

- Pengatur (Gol II.a s/d II.d)

- Penata gol III.a s/d III d)

- Pembina (Gol IVa s/d IVe)

c. Anggota PERSSIP adalah personil sippil pria / wanita dilingkungan

POLRI.

d. Pejabat agama ialah Rohaniawan-rohaniawan Islam, protestan,

Katholik dan Hindu, Budha yang bertugas pada pembinaan mental

dilingkungan POLRI.

e. Perkawinan / pernikahan ialah adanya hubungan suami-istri dalam

ikatan perkawinan/ pernikahan berdasarkan ketentuan agama yang

dianut oleh yang bersangkutan dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.69

69 Disbintal Mabes POLRI,Himpunan Petunjuk tentang Perkawinan, Perceraian dan

rujuk bagi anggota POLRI dan PERSSIP POLRI, 1996. hlm. 28-29.lihat pula Pasal 3 Juklak / 07 / III / 1988 Tentang Perkawinan, Perceraian Dan Rujuk Bagi Anggota POLRI Dan PERSSIP POLRI.

Page 41: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

79

Dalam pelaksanaan perkawinan anggota POLRI dilakukakan sesuai

dengan UU nomor 1974 jo. PP nomor 9 / 1975 yakni dilakukan sesuai agama

dan dilakukan pencatatan sipil (KCS). Adapun ketentuan umum yang berlaku

bagi anggota POLRI dalam hal perkawinan adalah sebagaimana yang

tercantum dalam pasal 5 Juklak / 07 / III / 1988, sebagai berikut:

a. Setiap perkawinan, perceraian dan rujuk harus dilaksanakan menurut

ketentuan / tuntunan agama yang dianut oleh anggota POLRI yang

bersangkutan dan menurut perundang-undangan yang berlaku.

b. Pada prinsipnya seorang anggota POLRI / PERSSIP pria / wanita

hanya diizinkan mempunyai seorang istri / suami.

c. Setiap anggota POLRI dan PERSSIP POLRI yang akan melaksanakan

perkawinan, perceraian, dan rujuk harus mendapat izin tertulis dari

atasan / pejabat yang berwenang memberikan izin.

d. Izin kawin / cerai / rujuk hanya diberikan apabila perkawinan /

perceraian yang akan dilaksanakan itu tidak melanggar hukum agama

yang dianut kedua belah pihak yang bersangkutan, dan ketentuan-

ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

e. Setiap anggota POLRI / PERSSIP POLRI yang akan melaksanakan

perkawinan / perceraian / rujuk diwajibkan menghadap pejabat agama

sebelum mendapat izin kawin / cerai / rujuk dari pejabat yang

berwenang.

Page 42: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

80

f. Pejabat agama hanya akan melayani dan memproses permohonan izin

kawin / cerai dan rujuk dari anggota POLRI jika kedua belah pihak

yang bersangkutan menganut agama yang sama.

g. Anggota POLRI / PERSSIP tidak diperkenankan:

1. Melaksanakan perkawinan selama mengikuti pendidikan

pembentukan pertama / pendidikan dasar.

2. Hidup bersama dengan wanita / pria sebagai suami istri tanpa ikatan

perkawinan yang sah.

3. Melaksanakan perkawinan dalam masa iddah.

h. Anggota POLRI / Personel Sipil POLRI tidak dibenarkan mengubah

agamanya semula hanya untuk melaksanakan perkawinan, terkecuali

setelah ada pernyataan tertulis dari yang bersangkutan yang di

ankumnya dan disahkan oleh pejabat agama POLRI atau pejabat

agama setempat.70

Sebelum anggota POLRI menyampaikan maksudnya untuk

melaksanakan perkawinan dikantor urusan agama, harus mendapatkan surat

izin kawin dengan prosedur sebagaimana yang diatur dalam Juklak 07 / III /

1988. yaitu sebagai berikut:

a. Untuk memperoleh izin kawin, yang bersangkutan harus mengajukan

surat permohonan izin kawin, kepada pejabat yang berwenang, melalui

saluran hierarchi yang berlaku.

70 Disbintal Mabes POLRI, Himpunan Petunjuk tentang Perkawinan, Perceraian dan

rujuk bagi anggota POLRI dan PERSSIP POLRI, 1996. hlm.31-32..lihat pula Pasal 5 Juklak / 07 / III / 1988 Tentang Perkawinan, Perceraian Dan Rujuk Bagi Anggota POLRI Dan PERSSIP POLRI.

Page 43: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

81

b. Sebelum surat permohonan izin kawin disampaikan kepada pejabat yang

berwenang, kedua calon suami-istri diwajibkan menghadap pejabat

agama untuk menerima petunjuk / bimbingan dan nasehat perkawinan.

c. Pejabat agama akan memberikan pendapat / pertanyaan setelah meneliti

surat permohonan izin kawin beserta lampiran –lampirannya.

d. Bagi POLWAN harus melampirkan surat rekomendasi dari pembina

POLWAN.

e. Pejabat yang berwenang tidak dibenarkan mengeluarkan izin kawin

sebelum ada pernyataan tertulis dari pejabat agama.

f. Dalam hal pejabat agama / rohaniawan POLRI tidak ada dikesatuannya,

maka Ka/Dan bekerjasama dengan rohaniawan ABRI atau pejabat agama

setempat.

g. Dalam permohonan izin kawin harus dilampirkan;

1. Surat keterangan tentang nama, tempat tanggal lahir, agama,

pekerjaan dan tempat kediaman suami-istri, apabila salah seorang

atau keduanya pernah kawin, disebutkan nama istri atau suami

terdahulu.

2. Surat keterangan tentang nama, agama, pekerjaan dan tempat

kediaman orang tua / wali mereka.

3. Surat kesanggupan dari calon istri / suami untuk menjadi istri /

suami anggota POLRI.

4. Surat keterangan dari yang berwenang, bahwa calon suami telah

mencapai usia 19 tahun dan calon istri 16 tahun.

Page 44: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

82

5. Surat persetujuan dari pengadilan atau pejabat yang ditunjuk oleh

kedua orang tua pihak calon suami maupun pihak calon istri, dalam

hal calon suami / istri belum mencapai usia tersebut pada etik (4)

6. Surat persetujuan ayah / wali calon istri.

7. Surat keterangan pejabat personalia mengenai status belum /

pernah kawin atau beristri / bersuami dari anggota yang

bersangkutan.

8. Surat keterangan cerai / kematian suami dari calon istri / surat

keterangan cerai / kematian istri dari calon suami, apabila mereka

sudah janda / duda, dan surat keterangan bagi yang belum pernah

kawin.

9. Surat keterangan dari pamong praja / POLRI setempat tentang

tingkah laku calon istri / suami.

10. Surat keterangan dokter ABRI mengenai kesehatan anggota yang

bersangkutan dari calon istri / suami.

11. Enam lembar pas Photo yang bersangkutan dari calon istri / suami

ukuran 4 X 6.71

Permohonan izin kawin akan dikabulkan apabila telah terpenuhinya

syarat-syarat administrasi yang disebutkan diatas dan terpenuhinya ketentuan-

ketentuan sebagaimana yang diatur dalam pasal 7 juklak 07 / III / 1988 sebagai

berikut:

71 Disbintal Mabes POLRI,Himpunan Petunjuk tentang Perkawinan, Perceraian dan

rujuk bagi anggota POLRI Dan PERSSIP POLRI, 1996. hlm.39-40..lihat pula Pasal 12 Juklak / 07 / III / 1988 Tentang Perkawinan, Perceraian Dan Rujuk Bagi Anggota POLRI Dan PERSSIP POLRI.

Page 45: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

83

a. Izin kawin hanya diberikan apabila,

1. Perkawinan / pernikahan yang akan dilaksanakan tidak melanggar

hukum agama yang di anut oleh kedua belah pihak dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

2. Perkawinan / pernikahan itu memperlihatkan prospek kebahagiaan

dan kesejahteraan bagi calon suami-istri yang bersangkutan.

3. Perkawinan yang akan dilaksanakan tidak membawa pengaruh atau

akibat yang dapat merugikan kedinasan atau nama baik POLRI /

ABRI.

b. Izin kawin dapat ditolak apabila,

1. Tabiat, kelakuan dan reputasi calon suami-istri yang bersangkutan tidak

sesuai dengan kaidah-kaidah norma kehidupan yang berlaku dalam

masyarakat.

2. Ada kemungkinan bahwa perkawinan itu akan dapat merendahkan

martabat POLRI / ABRI atau mengakibatkan kerugian terhadap nama

baik POLRI / ABRI ataupun negara baik langsung maupun tidak

langsung.

3. Tidak memenuhi persyaratan administrasi.72

Setelah memenuhi persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan

diatas barulah seorang anggota POLRI mendapatkan surat izin kawin, syarat

izinnya berlaku selama 6 bulan terhitung mulai tanggal dikeluarkan, yang

72 Disbintal mabes POLRI,Himpunan Petunjuk tentang Perkawinan, Perceraian dan

rujuk bagi anggota POLRI Dan PERSSIP POLRI, 1996. hlm.33-34. lihat Pasal 7 Juklak / 07 / III / 1988.Tentang Perkawinan, Perceraian Dan Rujuk Bagi Anggota POLRI Dan PERSSIP POLRI.

Page 46: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

84

kemudian di lanjutkan ke kantor urusan agama (KUA) sesuai dengan pasal 17

Juklak 07 / III / 1988 dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Anggota POLRI / PERSSIP POLRI yang akan melaksanakan perkawinan

setelah mendapat izin dan pejabat yang berwenang menyampaikan

maksud tentang perkawinan pada:

1. Kantor Urusan Agama bagi yang beragama Islam.

2. Pejabat Catatan Sipil / pejabat gereja bagi yang beragama Kristen

Protestan dan Katolik.

3. Pejabat catatan sipil bagi yang beragama Hindu dan Budha.

b. Surat izin kawin yang habis masa berlakunya dapat diperbaiki dengan

mengajukan permohonan disertai alasan-alasan.

c. Kantor Urusan Agama dan catatan Sipil tidak akan menerima / melayani

anggota ABRI (POLRI) perssip tanpa menunjukkan surat izin kawin.

d. Perkawinan sah apabila dilakukan menurut hukum agama yang dianut

oleh kedua belah pihak dan menurut peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

e. Setelah perkawinan dilangsungkan, maka salinan foto copy akte

perkawinan diserahkan kepada pejabat personalia dikesatuannya guna

penyelesaian administrasi keuangan, dan tembusannya disampaikan ke

bagian pembinaan mental, serta bagi POLWAN disampaikan kepada

pembina POLWAN.73

73 Disbintal Mabes POLRI, Himpunan Petunjuk tentang Perkawinan, Perceraian dan

rujuk bagi anggota POLRI dan PERSSIP POLRI, 1996. hlm.43. lihat Pasal 17 Juklak / 07 /III /1988 Tentang Perkawinan, Perceraian Dan Rujuk Bagi Anggota POLRI Dan PERSSIP POLRI.

Page 47: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

85

Dari uraian tersebut diatas, dapat difahami bahwa proses atau prosedur

perkawinan anggota POLRI adalah melalui beberapa tahapan / proses yaitu;

a. Menghadap kepada pejabat agama dilingkungan POLRI untuk

mendapatkan nasehat / bimbingan bagi kedua belah pihak calon suami

istri.

b. Mengajukan surat permohonan izin kawin kepada pejabat berwenang

berikut dengan lampiran-lampirannya sebagai persyaratan

administratifnya.

c. Setelah mendapatkan surat izin dari pejabat yang berwenang tersebut,

barulah perkawinan dilakukan, baik POLRI yang beragama Islam

dilakukan di KUA dengan menggunakan ketentuan-ketentuan hukum

Agama Islam dan perundang-undangan yang berlaku seperti UU. No. / 01

/ 1974 dan PP. no. 9 / 1975.

Tahapan proses perkawinan tersebut dapat dilakukan setelah

terpenuhinya semua ketentuan yang berlaku, baik yang umum maupun yang

khusus, sebab tanpa dipenuhinya ketentuan-ketentuan itu, semua proses

perkawinan anggota POLRI yang disebutkan diatas tidak dapat dilakukan.

Bagi anggota POLRI yang tidak mengindahkan ketentuan dalam

Juklak 07 / III / 1988 tentang perkawinan akan mendapat sanksi sebagai

pelanggaran disiplin militer atau tindakan administratif sesuai yang tercantum

dalam pasal 21 dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Dalam bidang disiplin Militer

Page 48: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

86

a. Hukuman Penurunan pangkat bagi yang berpangkat Bintara dan

Tamtama

b. Hukuman disiplin militer yang terberat sesuai dengan KUHDT. Yo

PDT bagi Perwira.

2. Dalam bidang administrasi :

a. Penundaan kenaikan pangkat

b. Pemindahan jabatan sebagai tindakan administratif

c. Pengakhiran ikatan dinas

d. Pemberhentian dari dinas ABRI (POLRI).74

1. Sebab –sebab dan Tujuan Adanya Izin kawin bagi Anggota POLRI.

Adanya izin kawin bagi anggota POLRI pada hakekatnya

dilatarbelakangi kondisi sosial dari POLRI itu sendiri sebab-sebab adanya izin

kawin tersebut dapat dilihat dari beberapa hal:

a. Tinjauan Religius.

Setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan pernikahan.

Disamping sebagai pemenuhan kebutuhan biologis juga sebagai manifestasi

dari umat beragama yang taat terhadap perintah agamanya. Pernikahan

merupakan wadah yang paling baik dalam menyalurkan kebutuhan biologis

dan sarana untuk mendapatkan ketenagan batin seseorang serta dengan

perkawinan badan jadi segar, jiwa jadi tenang, mata terpelihara dari melihat

74 Disbintal Mabes POLRI, Himpunan Petunjuk tentang Perkawinan, Perceraian dan

rujuk bagi anggota POLRI dan PERSSIP, 1996. hlm.46-47. lihat, Pasal 21 Juklak / 07 /III /1988 Tentang Perkawinan, Perceraian Dan Rujuk Bagi Anggota POLRI Dan PERSSIP POLRI.

Page 49: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

87

yang haram dan perasaan tenang menikmati barang yang halal.75 Untuk

menjembatani kondisi yang demikian maka dalam peraturan perkawinan

anggota POLRI diatur tentang izin kawin. Hal ini sebagai bukti perhatian

POLRI terhadap pernikahan anggotanya dalam melaksnakan perintah

agama.

b. Tinjauan Yuridis Administratif.

Kepolisian merupakan lembaga pemerintah yang didalamnya terdiri

dari banyak personel dimana selalu dituntut untuk melakukan kinerja

dengan baik, baik didalam dinas maupun diluar dinas. Maksudnya, bahwa

peraturan izin kawin itu ditetapkan dalam rangka turut menjamin

kepentingan berjalannya sistem kinerja aparat kepolisian di segala bidang.76

c. Tinjauan Sosiologis.

Ada beberapa hal yang menjadi sebab lahirnya izin tersebut,

sebagaimana yang tercantum dalam konsideran Keputusan Menhankam /

Pangab Nomor: Kep / 01 / I / 1980.yaitu;

- Bahwa peranan dan tugas pokok ABRI (POLRI) cukup berat, sehingga

dari setiap anggota ABRI (POLRI) dikehendaki suatu disiplin yang

lebih berat dalam mengemban tugasnya jika dibandingkan dengan

anggota masyarakat diluar ABRI (POLRI).

- Bahwa kehidupan ABRI yang sedemikian itu harus ditunjang oleh

kehidupan suami istri / berkeluarga yang serasi sehingga setiap anggota

75 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah,op.cit., hlm. 19. 76 Hasil wawancara penulis dengan Ibu Asmarawati, Staf Admin Subbag Binrohtal Polda

Jawa Tengah pada tanggal 13 juni 2005 di Mapolda Jateng.

Page 50: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

88

ABRI (POLRI) dalam melaksanakan tugasnya tidak akan banyak

terganggu oleh masalah-masalah dalam rumah tangga.

Disamping itu sebab-sebab yang lain, yang menjadikan adanya izin

kawin yaitu bahwa POLRI adalah sebagai aparat penegak hukum yang

hidup ditengah-tengah masyarakat harus mampu memberikan contoh dalam

mentaati peraturan dan mampu menjadi figur yang baik dalam memimpin

keluarga. Sehingga dapat mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah

warahmah dalam keluarga dan masyarakat.

Adapun tujuan adanya izin kawin bagi anggota POLRI dapat kita

pahami dari ketentuan-ketentuan yang disyaratkan dalam pemenuhan izin

kawin diantara tujuan itu adalah:

a. Menganjurkan bagi anggota POLRI untuk selektif dalam mencari

pasangan hidup, sehingga dapat menemukan pasangan yang cocok

dalam membina rumah. Hal ini dapat dilihat dari persyaratan juklak

yang berlaku. Diantaranya ada kewajiban bagi anggota POLRI yang

akan mengajukan izin kawin, kedua belah pihak calon istri maupun

suami harus menghadap pejabat agama untuk menerima petunjuk /

bimbingan dan nasehat perkawinan.

b. Untuk menghindarkan dari hal-hal yang dapat mencemarkan nama baik

POLRI, baik dari pihak suami maupun istri serta orang tua / wali agar

keberadaan dari pernikahannya tidak menjadikan buruknya citra POLRI

yang akan datang di masyarakat. Sebagaimana yang dicantumkan dalam

pasal 7 bahwa “Izin kawin hanya diberikan apabila perkawinan yang

Page 51: BAB III KETENTUAN PERMOHONAN IZIN KAWIN BAGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1... · menyelenggarakan tugas pokok POLRI dalam pemeliharaan keamanan

89

dilaksanakan tidak membawa pengaruh atau akibat yang dapat

merugikan kedinasan atau nama baik POLRI”.77

c. Membantu menciptakan keluarga yang sakinah bagi anggota POLRI

dengan memberikan koreksi dan pengarahan terhadap pasangan calon

suami istri sebelum melaksanakan perkawinan. Hal-hal yang dikoreksi

berkaitan dengan kesejahteraan calon suami-istri, seperti dalam

ketentuan pasal 7 pula. Bahwa “ perkawinan / pernikahan itu

memperlihatkan prospek kebahagiaan dan kesejahteraan bagi calon

suami-istri yang bersangkutan.”78

d. Untuk menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif dalam

administrasinya dilingkungan POLRI, supaya tidak terjadi

permasalahan-permasalahan perkawinan yang akan mengganggu

kegiatan kedinasan bagi anggota POLRI seperti halnya yang tercantum

dalam ayat b (3), pasal 9 Juklak / 07 / III / 1988.

e. Membantu mewujudkan asas monogami dalam pernikahan dan asas

perceraian dipersulit dengan memberikan persyaratan-persyaratan yang

dapat mendukungnya seperti penyelesaian administrasi yang tercantum

dalam pasal 12 Juklak 07 / III / 1988.

77 Lihat,Pasal 7 ayat a (3) Juklak / 07 III / 1988 Tentang Perkawinan, Perceraian dan

Rujuk bagi anggota POLRI dan PERSSIPPOLRI. 78 Ibid, Pasal 7 ayat a (2).