Bab III Isos

download Bab III Isos

of 8

Transcript of Bab III Isos

  • 7/25/2019 Bab III Isos

    1/8

    BAB III

    LANDASAN TEORI

    A. PROSES TERJADINYA MASALAH

    Pengertian

    Isolasi sosial adalah suatu keadaan di mana individu atau kelompok

    mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan

    keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu membuat kontak

    (Carpenito, 2000). Isolasi sosial merupakan kondisi kesendirian yang dialami

    oleh individu dan diterima sebagai ketentuan oleh orang lain dan sebagai suatu

    keadaan yang negative atau mengancam; kelainan interaki sosial adalah suatu

    keadaan dimana seorang individu berpartisipasi dalam suatu kuantitas yang

    tidak cukup atau berlebih atau kualitas interaksi sosial yang tidak efektif

    (o!nsend, "##$).

    Rentang Respon Sosial

    %entang %espons &osial

    %espon adaptif %espon maladaptif

    &olitude 'anipulasi

    tonomi impulsif

    eker*asama +arkisisme

    &aling ketergantungan

    -ambar %entang respon sosial (&tuart and &undeen, "##$)

    eterangan dari rentang respon sosial (o!nsend, "##$)

    ". &olitut ('enyendiri)

    /

  • 7/25/2019 Bab III Isos

    2/8

    2. &olitut atau menyendiri merupakan respon yang dibutuhkan seorang untuk

    merenung apa yang telah dilakukan dilingkungan sosialnya dan suatu cara

    untuk menentukan langkahnya.

    . tonomi

    emampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide, pikiran,

    perasaan dalam hubungan soaial.

    1. ebersamaan ('utualisme)

    erilaku saling ketergantungan dalam membina hubungan interpersonal.

    3. &aling ketergantungan (Interdependent)4

    &uatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana hubungan tersebut

    mampu untuk saling memberi dan menerima.

    5. esepian

    ondisi dimana seseorang merasa sendiri, sepi, tidak adanya perhatian

    dengan orang lain atau lingkunganya.

    /. 'enarik diri

    ondisi dimana seseorang tidak dapat mempertahankan hubungan dengan

    orang lain atau lingkungannya.

    $. etergantungan (6ependent)

    &uatu keadaan individu yang tidak menyendiri, tergantung pada orang lain.

    #. 'anipulasi

    Individu berinteraksi dengan pada diri sendiri atau pada tu*uan bukan

    berorientasi pada orang lain. idak dapat dekat dengan orang lain.

    "0. Impulsive

    eadaan dimana individu tidak mampu merencanakan sesuatu.

    'empunyai penilaian yang buruk dan tidak dapat diandalkan."". +arkisme

    &ecara terus menerus berusaha mendapatkan penghargaan dan pu*ian.

    Individu akan marah *ika orang lain tidak mendukungnya.

    Penyebab

    $

  • 7/25/2019 Bab III Isos

    3/8

    7aktor predisposisi merupakan faktor risiko yang mempengaruhi *enis

    dan *umlah sumber yang dapat dibangkitkan oleh individu untuk mengatasi

    stres. 7aktor predisposisi diperoleh baik dari klien maupun keluarganya,

    mengenai faktor perkembangan sosial kultural, biokimia, psikologis dan

    genetik yaitu faktor resiko yang mempengaruhi *enis dan *umlah sumber yang

    dapat dibangkitkan oleh individu untuk mengatasi stres. 7aktor predisposisi

    isolasi sosial meliputi

    ". 7aktor perkembangan. iap gangguan dalam pencapaian tugas

    perkembangan akan mencetuskan seseorang sehingga mempunyai masalah

    respons sosial maladaptif. &istem keluarga yang terganggu dapat

    menun*ang perkembangan respons sosial maladaptif. Individu yang

    mempunyai masalah ini adalah orang yang tidak berhasil memisahkan

    dirinya dari orangtua. +orma keluarga mungkin tidak mendukung

    hubungan keluarga dengan pihak lain di luar keluarga. rangtua pecandu

    alkohol dan penganiaya anak *uga dapat mempengaruhi seseorang

    berespons sosial maladaptif. rganisasi anggota keluarga beker*a sama

    dengan tenaga profesional untuk mengembangkan gambaran yang lebih

    tepat tentang hubungan antara kelainan *i!a dan stres keluarga.2. 7aktor biologik. 7aktor genetik dapat menun*ang terhadap respons sosial

    maladaptif. 8da bukti terdahulu tentang terlibatnya neurotransmitter dalam

    perkembangan gangguan ini, namun masih diperlukan penelitian lebih

    lan*ut.

    . 7aktor sosiokultural. 7aktor sosiokultural berpengaruh terhadap isolasi

    sosial. Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan. Ini

    akibat dari norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orag lain;

    atau tidak menghargai anggota masyarakat yang tidak produktif, seperti

    lansia, orang cacat, dan berpenyakit kronik. Isolasi sosial dapat ter*adi

    karena mengadopsi norma, perilaku, dan sistem nilai yang berbeda dari

    kelompok budaya mayoritas. 9arapan yang tidak realistik terhadap

    hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan dengan gangguan ini.

    Faktor pencetus dari isolasi sosial menurut Stuart & Sundeen (1998) adalah

    karena berhubungan dengan ketakutan penolakan sekunder akibat dari obesitas,

    #

  • 7/25/2019 Bab III Isos

    4/8

    kanker, kecacatan fisik, kecacatan emosional, inkontinen (rasa malu, bau), penyakit

    menular, dan penyakit psikiatrik (skizofrenia, gangguan afektif bipolar, dan gangguan

    kepribadian).

    &tresor pencetus pada umumnya mencakup ke*adian kehidupan yang

    penuh stres seperti kehilangan, yang mempengaruhi kemampuan individu

    untuk berhubungan dengan orang lain dan menyebabkan ansietas. &tresor

    pencetus dapat dikelompokkan dalam kategori

    ". &tresor sosiokultural. &tres dapat ditimbulkan oleh menurunnya stabilitas

    unit keluarga dan berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupannya,

    misalnya karena dira!at di rumah sakit.

    2. &tresor psikologik. 8nsietas berat yang berkepan*angan ter*adi bersamaan

    dengan keterbatasan kemampuan untuk mengatasinya. untunan untuk

    berpisah dengan orang terdekat atau kegagalan orang lain untuk memenuhi

    kebutuhan untuk ketergantungan dapat menimbulkan ansietas tinggi.

    Meanis!e "oping

    Contoh sumber koping yang berhubungan dengan respons sosial

    maladaptif termasuk

    : eterlibatan dalam hubungan yang luas dalam keluarga dan teman: 9ubungan dengan he!an peliharaan

    : -unakan kreativitas untuk mengekspresikan stres interpersonal seperti

    kesenian, musik, atau tulisan.

    'ekanisme koping yang digunakan

    %egistrasi

    emunduran akibat stress terhadap perilaku dan merupakan ciri khas dari

    suatu taraf perkembangan yang lebih dini

    %epresi

    engembangan secara tidak sadar tentang pikiran, impuls atau ingatan yang

    menyakitkan atau bertentangan dari kesadaran seseorang

    Isolasi

    emisahan unsur emosional dari suatu pikiran yang mengganggu dapat

    bersifat sementara atau *angka pan*ang

    erilaku yang berhubungan dengan respon sosial maladaptif

    "0

  • 7/25/2019 Bab III Isos

    5/8

    %espon maladaptif erilaku

    'anipulasi : rang lain diperlakukan seperti ob*ek

    : 9ubungan terpusat pada masalah

    pengendalian

    : erorientasi pada diri sendiri, tu*uan,

    bukan berorientasi pada orang lain

    Impulsif : idak mampu merencanakan sesuatu

    : idak mampu bela*ar dari pengalaman

    : enilaian yang buruk

    : idak dapat diandalkan

    +arkisisme : 9arga diri yang rapuh

    : erus menerus berusaha mendapatkan

    penghargaan atau pu*ian

    : &ikap egoisme

    : encemburu

    Tan#a #an $e%ala

    anda dan ge*ala menurut &tuart < &undeen ("##$) dari seseorang yang

    mengalami isolasi sosial adalah kontak mata kurang, selalu menyendiri,

    nampak murung, dan *arang berbicara dengan orang lain. &elain itu, *ika

    berinteraksi seseorang cenderung tidak mampu memulai pembicaraan dan

    berespon lambat atau apatis terhadap pembicaraan.

    ingkah laku klien isolasi sosial , meliputi

    urang spontan

    8patis (acuh terhadap lingkungan)

    =kspresi !a*ah kurang berseri (ekspresi sedih)

    8fek tumpul

    idak mera!at dan memperhatikan kebersihan diri

    lien tidak bercakap:cakap dengan klien lain>pera!at

    lien tampak memisahkan diri dari orang lain, misalnya saat makan

    idak atau kurang sadar dengan lingkungan sekitar

    8ktivitas menurun

    urang energi (tenaga)

    osisi *anin ada saat tidur

    lien memutuskan percakapan atau pergi *ika dia*ak bercakap:cakap

    9arga diri rendah

    Prinsip Tin#aan Isolasi Sosial

    erikan dukungan pada individu untuk mempertahankan kemampuan

    dasar sosialisasi dan mengurangi isolasi sosial.

    ina hubungan dengan klien secara suportif.

    ""

  • 7/25/2019 Bab III Isos

    6/8

    antu klien untuk mengatasi stres yang dialami.

    7okus pada kondisi saat ini dan pada realita.

    antu klien untuk mengidentifikasi faktor presipitasi.

    antu klien memenuhi kebutuhan dasarnya.

    antu klien untuk mengidentifikasi cara lain yang dapat digunakan untuk

    mengatasi stresnya, selain isolasi sosial.

    antu klien untuk menganalisa cara terbaik yang dapat dilakukan.

    ?ibatkan klien dalam terapi kelompok.

    7okus pada kondisi here and now.

    entuk suatu grup terapi yang dapat membantu klien mengurangi perilaku

    yang tidak sesuai.

    'otivasi klien untuk mencoba melakukan perilaku sosial yang baru

    dipela*ari.

    erikan contoh nyata perilaku yang diharapkan (contoh balas sapaan yang

    diberikan, bukan mengabaikannya)

    erikan pertanyaan pada klien yang memiliki keterbatasan dalam interaksi

    sosial.

    'otivasi klien untuk memvalidasi pendapatnya dengan yang lain.

    Identifikasi kelebihan masing:masing anggota kelompok, abaikan

    beberapa kelemahan.

    erapi kelompok dapat diterapkan untuk menerapi beberapa klien

    sekaligus.

    'onitor penggunaan obat:obatan yang diresepkan oleh dokter (observasi

    efek samping obat tersebut).

    erbicara secara asertif pada klien dengan motivasi rendah atau pasif.

    &apa klien terlebih dahulu, tanyakan kebutuhannya. @angan hanya

    menunggu klien mengungkapkan terlebih dahulu.

    rientasikan pada klien bah!a mereka memiliki tanggung *a!ab atas

    tindakan yang mereka lakukan.

    erikan tanggung *a!ab pada klien.

    "2

  • 7/25/2019 Bab III Isos

    7/8

    I*inkan klien membuat keputusan, namun hanya dalam hal:hal tertentu.

    @angan biarkan klien menggunakan alasan keterbatasan fisik sebagai

    alasan untuk tidak melakukan tanggung *a!abnya.

    rientasikan pada klien konsekuensi dari tindakan mereka, termasuk

    tindakan yang melanggar aturan yang ada.

    antu untuk mengevaluasi bagaimana perilaku mereka berpengaruh

    terhadap kemampuan mereka mengatasi konflik interpersonal.

    Intervensi keluarga

    antu keluarga mengerti kebutuhan klien

    antu keluarga mempertahankan hubungan dengan klien

    erikan penkes untuk keluarga dan klien tentang pengobatan erminasi

    antu klien dalam mele!ati perasaaan keluarga

    antu klien mengatasi rasa takut atas ketidakmampuan untuk

    mempertahankan hubungan yang sehat

    Masala& "epera'atan yang M(n)(l

    'asalah kepera!atan yang muncul pada klien dengan Isolasi sosial antara

    lain

    a. Isolasi sosial menarik diri

    b. -angguan sensori persepsi halusinasi

    c. %isiko perilaku kekerasan

    d. -angguan sensori persepsi

    e. -angguan konsep diri harga diri rendah

    f. 6efisit pera!atan diri

    Po&on Masala&

    "

    %esiko perubahan sensori persepsi 9alusinasi

    -angguan konsep diri 9arga diri rendah

    Isolasi sosial 'enarik 6iri *ore proble!

    6efisit

    pera!atan

    diri

  • 7/25/2019 Bab III Isos

    8/8

    "1