BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... ·...

44
12 BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi “ The Story of Heroes ” sebuah Komposisi Musik Untuk Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul “Heroes of Kertorahayu”. Dalam komposisi ini, terdapat beberapa unsur tradisional musik daerah Indonesia seperti Jawa Timur (Kertorahayu), Jawa Tengah, Bali, Papua, Sumatera Utara dan Riau, dengan tidak meninggalkan unsur-unsur karakter musik seperti pola iringan dan Frase dari daerah masing-masing. Komposisi musik The Story of Heroes menggunakan format chamber dan instrumen musik yang digunakan adalah instrumen musik modern. Selain stage yang ada Indonesia, terdapat juga stage satu yang bernuansa padang gurun (desert) dan satu nuansa kegelapan dan mistik yang disebut Portal of Death. Dalam game Heroes of Kertorahayu kisah perjuangan para heroes di mulai dari sebuah kisah tentang seorang pemuda yang ada di sebuah desa di Malang bernama desa Kertorahayu. Pemuda ini bernama Julien Lablanc yang berketurunan Prancis Indonesia. Ayahnya berkebangsaan Prancis, yang sudah lama tinggal di Indonesia dan Ibunya sendiri berkebangsaan Indonesia (Malang). Dalam kisahnya Julien Lablanc berjuang untuk menjaga desanya dari gangguan penguasa-penguasa yang mencoba mengganggu ketenangan di desa Kertorahayu. Selain di desa Kertorahayu, perjuangan para heroes juga bermunculan di daerah lain, pada tujuh stage (tempat/lokasi) yang ada, dalam game Heroes of Kertorahyu. Bentuk yang digunakan dalam komposisi ini adalah one part song form, dengan menggunakan satu motif yang divariasi.

Transcript of BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... ·...

Page 1: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

12

BAB III

ANALISIS KOMPOSISI

Komposisi “ The Story of Heroes ” sebuah Komposisi Musik Untuk

Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang

berjudul “Heroes of Kertorahayu”. Dalam komposisi ini, terdapat beberapa

unsur tradisional musik daerah Indonesia seperti Jawa Timur (Kertorahayu),

Jawa Tengah, Bali, Papua, Sumatera Utara dan Riau, dengan tidak

meninggalkan unsur-unsur karakter musik seperti pola iringan dan Frase dari

daerah masing-masing. Komposisi musik The Story of Heroes menggunakan

format chamber dan instrumen musik yang digunakan adalah instrumen

musik modern. Selain stage yang ada Indonesia, terdapat juga stage satu yang

bernuansa padang gurun (desert) dan satu nuansa kegelapan dan mistik yang

disebut Portal of Death.

Dalam game Heroes of Kertorahayu kisah perjuangan para heroes di

mulai dari sebuah kisah tentang seorang pemuda yang ada di sebuah desa di

Malang bernama desa Kertorahayu. Pemuda ini bernama Julien Lablanc yang

berketurunan Prancis Indonesia. Ayahnya berkebangsaan Prancis, yang sudah

lama tinggal di Indonesia dan Ibunya sendiri berkebangsaan Indonesia

(Malang). Dalam kisahnya Julien Lablanc berjuang untuk menjaga desanya

dari gangguan penguasa-penguasa yang mencoba mengganggu ketenangan di

desa Kertorahayu. Selain di desa Kertorahayu, perjuangan para heroes juga

bermunculan di daerah lain, pada tujuh stage (tempat/lokasi) yang ada, dalam

game Heroes of Kertorahyu. Bentuk yang digunakan dalam komposisi ini

adalah one part song form, dengan menggunakan satu motif yang divariasi.

Page 2: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

13

A. East Java (Kertorahayu)

Komposisi musik East Java terdiri dari dua bagian, yaitu bagian A dan

A’ dengan format chamber, yang menceritakan tentang suasana yang tenang

di desa Kertorahayu dalam game “Heroes of Kertorahayu”, dan dimainkan

pada tonalitas A mayor dengan menggunakan tangga nada pentatonik jawa

(pelog).1 Karakter tonalitas A mayor yang tenang, dan semangat yang muda2

yang menggambarkan suasana musik East Java dalam game “Heroes of

Kertorahayu”

Tabel 3.1Struktur Komposisi East Java

1 Persichettti, Vincent, “Twentieth Century Harmony Creative Aspects and Practice”,

(London,1961),50.

2 http://biteyourownelbow.com/keychar.htm//Rita Steblin/

Bagian Birama Keterangan

A 1-4 Anteseden

5-8 Konsekuen

9-12 Anteseden

A’ 13-16 Anteseden

17-20 Konsekuen

21-24 Anteseden

25-28 Konsekuen

29-32 Anteseden

Page 3: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

14

I . Bagian A

Pada bagian pertama, terdapat motif pada flute pada birama 1-4

(gambar 3.1). Dengan pola iringan pada piano, vibraphone, dan

kendang/konga, yang bernuansa musik gamelan Jawa Timur dengan ritmis

dan tempo yang statis, dengan progresi Aaakord I - I – I64 - I

64.

Gambar 3.1 Frase Anteseden birama 1-4

Gambar 3.2 Frase konsekuen birama 5-8

Pada birama 5-8 terdapat frase konsekuen, sebagai repetisi motif yang

dimainkan oleh klarinet (Gambar 3.2), dengan pola iringan kontrari disertai

dengan frase pentatonik (pelog) yang dimainkan oleh piano dan vibraphone

sebagai pengganti nuansa instrumen gamelan pada birama yang sama

(Gambar 3.3).

Gambar 3.3 Pola iringan pada piano dan vibraphone birama 5-8

Page 4: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

15

Gambar 3.4 Frase Anteseden pada birama 9-12

Pada birama 9-12 terdapat frase anteseden yang dimainkan pada violin 1

(Gambar 3.4). Pada birama 11-12 terdapat suspensi aaakord (penyelesaian);

sebagai pengganti aaakord IV dengan sisipan nada fa(empat); yang

dimaikan oleh violin dan flute, sebagai tanda akhir frase pada bagian

A.(Gambar 3.5)

Gambar 3.5 Akord suspensi pada flute pada birama 11-12

II. Bagian A’

Pada bagian A’ dimulai pada birama 13, terdapat variasi pola iringan

yang menggambarkan ketenangan, dengan teknik pizzicato yang lebih

perkusif pada seksi strings.3 Dengan progresi Aaakord I – VI64 – I - VI6

4.

Dengan Frase utama pada pada klarinet.

Gambar 3.6 Pola iringan pada seksi strings birama 13-14

3 http://lunanova.org/CelloET/pizzicato.html

Page 5: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

16

Gambar 3.7 Pola iringan pada seksi strings birama 15-16

Gambar 3.8 Frase anteseden birama 13-16

Pada birama 13-16 terdapat frase Anteseden yang dimainkan oleh klarinet

sebagai tema utama.

Gambar 3.9 Frase konsekuen birama 17-20

Pada birama 17-20 terdapat frase konsekuen sebagai imitasi motif yang

dimainkan oleh flute.(Gambar 3.9) Kemuadian motif di imitasi lagi pada

vibraphone sebagai frase Anteseden pada birama 21-24.

Gambar 3.10 Frase anteseden birama 21-24

Page 6: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

17

Gambar 3.11 Frase konsekuen birama 25-28

Pada birama 25-28 terdapat frase konsekuen yang dimainkan oleh viola

sebagai motif yang diimitasi. Kemudian diimitasi lagi oleh vibraphone pada

birama 29-32 (frase anteseden) sebagai tanda berakhirnya bagian dua/A’

dengan ditandai oleh kadens plagal pada birama 28-29.

Page 7: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

18

B. Devata Island

Komposisi musik Devata Island terdiri dari empat bagian, yaitu bagian

A,B,C dan A’, dengan format chamber dengan karakter musik gamelan Bali.

Dimainkan pada kunci (tonalitas) A Mayor, dengan tangga nada pentatonik

(selendro)4 dan teknik iringan gamelan Bali yang di sebut gangsa jongkok.5

Yang menceritakan tentang nuansa pulau Bali yang sangat indah, dalam game

“Heroes of Kertorahayu”. Selain itu komposisi musik Devata Island

menceritakan tentang seorang tokoh heroes yang bernama Kadek Sintia.

Dia adalah seorang penari Bali yang sangat cantik dan lincah, yang

sedang menghadapi persoalan reklamasi suatu pulau di Bali. Kadek Sintia

tidak tega melihat keindahan pulau Bali yang terus dirusak oleh para

penguasa-penguasa, dengan pembangunan-pembangunan yang semakin

merajalela dan akibatnya dapat merusak keindahan alam. Dengan demikian ia

bertekat untuk tetap melindungi pulau Bali dengan kemampuannya dengan

ikut bergabung bersama Julien Lablanc dan heroes lainnya untuk melawan

kejahatan di daerah masing-masing.

Tabel 3.2 Stuktur Komposisi Devata Island

4 Persichettti, Vincent, “Twentieth Century Harmony Creative Aspects and Practice”,

(London, 1961), 50. 5 https://tatabuhan.wordpress.com/2011/12/03/teknik-dasar-permainan-alat-musik-karawitan-gamelanBali/

Bagian Birama Keterangan

A

Birama 1-13

1-4 Introduksi

5-7 Anteseden

7-10 Konsekuen

11-13 Anteseden

Page 8: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

19

I.Bagian A

Pada bagian pertama birama 1-4 terdapat introduksi yang dimainkan

dengan pola iringan pada konga/kendang dengan iringan gamelan Bali

yang dimainkan oleh marimba dan ritmis yang lincah yang dimainkan

pada splash cymbal dan kendang. Yang menggambarkan kelincahan

penari Bali (Kadek Sintia), dengan gerak yang gesit dan lincah, dengan

progresi aakord I – vi6 – I6 – V - I – vi6 – I6 – V.

Gambar 3.12 Introduksi dan pola iringan birama 1-2

Gambar 3.13 Pola iringan birama 1-2

B

Birama 15-19

15-16 Anteseden

16-17 Konsekuen

17-18 Anteseden

18-19 Konsekuen

Bridge 19-21 Bridge

C

Birama 21-24

21-23 Anteseden

23-25 Kosekuen

A’

Birama 25-28

25-28 Anteseden

Page 9: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

20

Pada bagian introduksi birama 1-4 marimba menggantikan nuansa

instrumen gamelan Bali, dengan karakter ritmis seperenambelasan yang lincah

dan cepat. Pada seksi perkusi splash cymbal menggantikan nuansa intrumen

ceng-ceng pada gamelan Bali, dengan karakter pola polaritmis

sinkopasi.(Gambar 3.13)

Gambar 3.14 Frase anteseden birama 5-7

Pada birama 5-7 terdapat frase anteseden sebgai motif yang

dimainkan oleh flute.

Gambar 3.15 frase konsekuen birama 7-8 pada viola

Gambar 3.16 frase anteseden birama 9-10 pada viola

Gambar 3.17 frase anteseden birama 11-13

Pada birama 11-13 terdapat imitasi motif yang diamainkan oleh violin

satu (Gambar 3.17). Frase ini ditutup dengan kadens otentik pada birama 13,

dengan progersi aakord VI64 – V – I sebagai tanda akhir bagian pertama.

II. Bagian B

Pada bagian kedua (A’) birama 15-18 terdapat tema kedua yang

menggambarkan keindahan tarian Bali yang sangat lincah dan lembut, yang

dimainkan oleh strings dengan teknik pizzicato yang lebih perkusif dengan

Page 10: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

21

pola iringan pada marimba. Selain itu juga menggambarkan keindahan pulau

Bali dengan suasana alam yang tenang yang digambarkan oleh marimba.6

Gambar 3.18 Frase Anteseden birama 15-16

Gambar 3.19 Frase konsekuen birama 16-17

Pada birama 16-17 terdapat repetisi motif yang dimainkan oleh viola

(Gambar 3.19) yang sebagai frase konsekuen. Kemudian dilanjutkan dengan

imitasi motif pada birama 17-18 yang dimaikan oleh violin 2. (Gambar 3.20)

Gambar 3.20 Frase Anteseden birama 17-18

Kemudian terdapat repetisi motif pada birama 18-19, sebagai frase konsekuen

yang dimainkan oleh cello (Gambar 3.21), dan terdapat kadens otentik pada

birama 18, sebagai akhir frase konsekuen.

Gambar 3.21 Frase konsekuen 18-19

Gambar 3.22 Frase anteseden 19-21

6 http://www.vsl.co.at/en/Marimba/Sound_Characteristics

Page 11: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

22

Pada birama 19-21 (Gambar 3.22) terdapat bridge sekaligus motif

tema 1 sebagai frase anteseden yang dimainkan pada oleh flute. Sebagai

pengantar (kadens otentik) perpindahan tonalitas dari dari mayor ke minor;

dengan progresi aakord I – VI – I6 – V – i, pada birama 19-20.

III. Bagian C

Pada bagian ini terdapat tema ketiga dan perubahan tonalitas, dari

mayor ke minor yang menggambarkan kesedihan7 Kadek Sintia karena

adanya reklamasi sebuah teluk di tempat asalnya (Bali), dengan pola iringan

pada marimba.

Gambar 3.23 frase anteseden birama 21-23

Pada gamabar diatas (Gambar 3.23), birama 21-23 terdapat motif pada cello

sebagai frase anteseden. Kemudian motif diimitasi oleh viola pada birama 23-

24 sebagai frase konsekuen, dengan progresi aakord i - vi – i pada birama 21-

24.

IV. Bagian A’

Pada bagian A’ birama 25-28, terdapat tema pertama sebagai motif dan frase

anteseden ;yang dimainkan oleh klarinet (Gambar 3.24) sebagai tanda akhir

frase anteseden, dengan progresi aakord i – vi - V – i.

Gambar 3.24 Frase anteseden birama 25-27

7 http://biteyourownelbow.com/keychar.htm//Rita Steblin/

Page 12: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

23

C. Toba Lake

Komposisi Toba Lake menceritakan tentang kisah seorang heroes,

yang berasal dari Sumatera Utara bernama Togar Rajaguguk. Dalam game

Heroes of Kertorahayu, Togar Rajaguguk adalah seorang pengacara, dengan

karakter yang tegas. Dalam perjalanannya melawan kejahatan, ia memutuskan

untuk bergabung bersama Julien, Kadek, dan heroes lainnya untuk melawan

kejahatan di negeri ini. Dalam komposisi musik Toba Lake, penulis

menghadirkan nuansa musik/gondang batak, dengan karakter musik gondang

uning-uningan. Uning – uningan adalah salah satu jenis musik untuk

mengiringi prosesi ritual adat batak, seperti pengucapan syukur dan acara-

acara lainnya yang masih digunakan sampai sekarang.

Selain itu jenis intrumen yang digunakan dalam gondang/jenis musik

ini seperti seruling, asapi, garantang, dan tagading.8 Dan terdapat sentuhan

frase yang banyak dimainkan oleh flute seperti musik/gondang batak pada

umumnya dengan menggunakan tangga nada pentatonic mayor (do-re-mi-fa-

dan sol) dan ritmis seperembelasan dan sinkopasi, yang pada umumnya

digunakan dalam musik/gondang batak. Komposisi musik Toba Lake

dimainkan pada tangga nada G mayor dengan format chamber, yang terdiri

dari tiga bagian A, A’dan A’’.

Tabel 3.3 Struktur Komposisi Toba Lake

8 http://batak.blogspot.co.id/2010/09/batak-adat-batak-uning-uningan.html

Bagian Birama Keterangan

A

Birama 1-12

1-4 Introduksi

5-6 Anteseden

6-8 Konsekuen

9-10 Anteseden

Page 13: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

24

I. Bagian A ( Birama 1-12)

Pada bagian pertama birama 1-4 terdapat introduksi yang

menggambarkan nuansa musik Batak dengan ritmis seperenambelasan yang

dimainkan oleh woodblock dan roto-toms sebagai pengganti nuansa instrumen

tagading (Gambar 3.25). Frase pada flute menggantikan nuansa seruling batak

dengan ritmis dan frase yang cepat dan lincah.

Gambar 3.25 Introduksi birama 1-3

Gambar 3.26 Introduksi dan pola iringan birama 1-3 Pola iringan

menggantikan nuansa ritmis tagading dalam musik/gondang/ uning-uningan

10-12 Konsekuen

A’

Birama 13-22

A’’

Birama 23-30

13-14 Anteseden

15-16 Konsekuen

17-18 Bridge

19-20 Anteseden

21-22

23-24

Konsekuen

Anteseden

25-26 Konsekuen

27-30 Bridge/Ending

Page 14: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

25

Gambar 3.27. Frase anteseden birama 5-6

Gambar 3.28 Frase birama 6-8

Gambar 3.29 Frase anteseden birama 9-10

Pada birama 5-6 terdapat motif pada flute (Gambar 3.27) sebagai frase

anteseden, yang direpetisi pada birama 6-8 sebagai frase konsekuen (Gambar

3.28) yang juga dimaikan oleh flute. Dengan progresi akord I – V7 – V7 – I

dan pola iringan pizzicato pada seksi strings yang menggantikan nuansa

intrumen asapai dalam gondang batak.

Gambar 3.30 Frase konsekuen birama 10-12

Pada birama 9-10 (Gambar 3.29) terdapat imitasi motif yang juga dimainkan

oleh flute sebagai frase konsekuen pada interval yang berbeda. Kemudian

pada birama 10-12 terdapat repetisi motif sebagai frase konsekuen yang tetap

dimainkan oleh flute sebagai frase utama (Gambar 3.30). Dengan

menggunakan pola iringan yang sama pada frase sebelumnya pada birama 5-

8.

Page 15: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

26

II. Bagian A’ (Birama 13-22)

Pada bagian A’(birama 13-22) motif utama pada flute, dan terdapat

pola iringan pada timpani, trompet, dan trombone yang menggambarkan

tentang karakter yang tegas dari heroes Togar Rajaguguk yang digambarkan

dengan aksen stacatto yang tegas. Dengan progresi akord I – V6 – vi – V/ VI64

– I6 – IV – V/ I – V6 – vi – V / IV – V6 - I (Birama 13-16) dan kadens otentik

pada birama 16 sebagai tanda akhir frase konsekuen.

Gambar 3.31 Frase anteseden birama 13-14

Gambar 3.32 Frase konsekuen birama 15-16

Pada birama 13-14 terdapat motif utama yang dimainkan oleh flute (Gambar

3.31) sebagai frase anteseden. Kemudian motif utama yang direpetisi pada

birama 15-16 yang juga dimainkan oleh flute, sebagai frase konsekuen

(Gambar 3.32).

III. Bagian A’’ (Birama 23-30)

Pada bagian A’’ motif utama kembali muncul pada birama 23-26 yang

dimainkan pada flute dan klarinet sebagai frase anteseden dan konsekuen.

(Gambar 3.33 dan 3.34)

Page 16: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

27

Gambar 3.33 Frase anteseden birama 23-24 pada flute dan klarinet

Gambar 3.34 Frase konsekuen birama 24-26 pada flute dan klarinet

Pada akhir frase konsekuen (Gambar 3.34) yang dimainkan oleh flute

dan klarinet terdapat kadens pada birama 25 dengan progresi akord I – V7 –

V7 – I pada birama 23-26. Pada birama 27-30 terdapat bridge yang dimaikan

oleh perkusi dan double bass sebagai tanda berakhirnya komposisi.

Page 17: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

28

D. Forest of Riau

Komposisi Forest of Riau menceritakan tentang seorang kisah seorang

gadis asli Riau yang bernama Bening Anisa. Bening Anisa adalah salah satu

heroes yang ada dalam game Heroes of Kertorahayu dengan karakter heroes

yang menggunakan kostum jilbab. Dalam kisahnya Bening Anisa berjuang

melawan musuh-musuhnya dari kalangan penguasa yang melakukan

pembakaran hutan di Riau Bening Anisa tidak tega melihat kerusakan hutan

yang terus-menerus dilakukan oleh para penguasa-penguasa hingga banyak

mengakibatkan kerugian bagi masyarakat di Riau. Dalam misinya, Bening

Anisa memutuskan untuk ikut bersama dengan Julien dan heroes lainnya

untuk membasmi kejahatan di negeri ini.

Komposisi Forest of Riau juga menceritakan tentang suasana kota

Riau, dalam game Heroes of Kertorahayu. Penulis menghadirkan karakter

musik Riau yang pada umumnya menggunakan tangga nada minor harmonis,

karena musik Riau sendiri banyak terpengaruh dari budaya Timur Tengah.9

Komposisi musik Forest of Riau juga menggambarkan nuansa musik melayu

Riau dengan menghadirkan instrumen rebana dan accordion yang seringkali

digunakan dalam musik melayu Riau.

Komposisi musik Forest of Riau terdiri dari dua bagian, yaitu bagian

A dan A’, yang dimainkan pada tonalitas D minor. Dalam komposisi ini

penulis menggunakan format chamber dengan tambahan instrumen rebana

dan accordion, dan beberapa bagian permainan solo seperti solo violin,

gitar/lute, dan cello. Untuk memperkaya karakter musik Riau dalam

komposisi musik Forest of Riau.

9 http://wirawandwilazuardy.blogspot.co.id/2010/11/Riau.html

Page 18: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

29

Tabel 3.4 Struktur Komposisi “Forest of Riau”

I. Bagian A

Pada bagian pertama/A, terdapat itroduksi pada birama 1-2 yang

dimainkan oleh rebana, yang menggambarkan ritmis tarian zapin riua.

Zapin berasal dari bahasa Arab yaitu "Zafn" yang mempunyai arti pergerakan

kaki cepat mengikuti rentak pukulan, seperti ritmis yang dimainkan oleh

rebana/konga(Gambar3.35).

Zapin merupakankhazanah tarian rumpun melayu yang mendapat pengaruh

dari budaya Arab.10

10 https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Zapin

Bagian Birama Keterangan

A

Birama 1-16

1-2 Introduksi

3-4 Anteseden

5-6 Konsekuen

7-8 Anteseden

9-10 Konsekuen

11-12 Anteseden

13-16 Bridge

A’

Birama 17-29

17-18 Anteseden

18-21 Konsekuen

22-23 Anteseden

24-25 Konsekuen

26-28 Anteseden

Page 19: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

30

Gambar 3.35 Introduksi birama 1-2

Gambar 3.36 Introduksi birama 1-2

Gambar 3.37 Frase anteseden birama 3-4

Pada birama 3-4 terdapat motif yang dimainkan oleh accordion,

sebagai frase anteseden yang menggambarkan nuansa musik Riau/melayu yang

banyak menggunakan instrumen accordion, baik sebagai pengiring maupun

frase utama. 11 Kemudian motif di imitas oleh lute/gitar sebagai pengganti

nuansa intrumen gambus, pada birama 5-6 sebagai frase konsekuen (Gambar

3.38).

11 http://alatmusiktradisional.com/alat-musik-tradisional-Riau.html

Page 20: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

31

Gambar 3.38 Frase konsekuen birama 5-6

Pola iringan double bass dan cello dengan teknik pizzicato pada birama 5-6

menambah nuansa iringan yang lebih perkusif12 dan lebih kompleks.

Gambar 3.39 Pola iringan birama 5-6 pada cello

Pada birama 7-8 terdapat repetisi motif/frase unison yang dimainkan oleh

lute/gitar dan accordion (Gambar 3.40 dan 3.41), sebagai frase anteseden.

Gambar 3.40 Frase anteseden birama 7-8 pada lute/gitar

Gambar 3.41 Frase anteseden birama 7-8 pada accordion

Gambar 3.42 Frase konsekuen birama 9-10

Pada birama 9-10 (Gambar 3.42) terdapat repetisi motif yang

dimainkan oleh violin solo, sebagai frase konsekuen dan menggambarkan

nuansa musik Riau yang seringkali menggunakan intrumen biola sebagai frase

12 http://lunanova.org/CelloET/pizzicato.html

Page 21: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

32

utama.13 Pada birama 11-12 repetisi motif yang dimainkan oleh lute, gitar,

violin 1,2, dan viola dengan bentuk frase kontrari. Dengan progresi kord i - vi

– iv – V7 – i yang membentuk kadens otentik pada birama 12.

Pada biram 13-16 terdapat bridge dengan progresi kord Dm – Gm9/D –

Bdim/D – Gm9/D yang dimainkan oleh seksi strings. Kemudian pada birama

17-18 (Gambar 3.40) terdapat motif sebagai frase anteseden yang dimainkan

oleh cello (solo).

Gambar 3.43 Frase anteseden birama 17-18

Gambar 3.44 Frase konsekuen birama 18 – 21

Pada birama 18-21 terdapat frase konsekuen yang juga dimainkan oleh cello

(solo), dengan pola iringan, dengan progresi kord Dm – Gm9/D – Bdim/D –

Gm9/D yang dimainkan oleh seksi strings. Kemudian pada birama 21 tedapat

kadens i –V – i, sebagai tanda akhir frase konsekuen, pada birama 18-21.

13 https://www.academia.edu/8261709/Nama-nama_Alat_Musik_Tradisional_Riau

Page 22: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

33

II. Bagian A’

Pada bagian kedua (A’) birama 22-23 terdapat motif yang dimainkan

oleh accordion dan violin 1 (Gambar 3.45 dan 3.46), sebagai frase anteseden.

Gambar 3.45 Frase anteseden birama 22-23

Gambar 3.46 Frase anteseden birama 22-23

Kemudian pada birama 24-25 tedapat repetisi motif yang dimainkan oleh

akordion dan violin 1 (Gambar 3.47), sebagai frase konsekuen dengan variasi

pola iringan pada rebana mengikuti pola ritmis frase/motif. (Gambar 3.48)

Gambar 3.47 Frase konsekuen birama 24-25

Gambar 3.48 Variasi pola iringan birama 24-25

Page 23: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

34

Gambar 3.49 Frase anteseden birama 26-28

Pada birama 26 – 28 terdapat dua motif/tema yang dimainkan oleh accordion

(Gambar 3.49), lute/gitar, violin, dan viola secara unison. Sebagai tanda akhir

frase anteseden, yang ditandai dengan kadens pada birama 27, dengan

progresi kord iv – V – i.

Gambar 3.50 Frase konsekuen birama 26-28 pada violin

Page 24: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

35

E. Portal of Death

Portal of Death adalah salah satu stage yang bernuansa mistik dan

misterius, dalam game Heroes of Kertorahayu. Pada stage ini semua heroes

dalam game Heroes of Kertorahayu akan dimasukkan ke dalam stage untuk

melawan musuh dalam stage ini. Selain itu, dalam komposisi Portal of Death,

penulis menghadirkan nuansa darkness (kegelapan), yang dimainkan pada

tonalitas C minor dengan karakter tonalitas yang kelam,14 dengan format

chamber, yang terdiri dari satu bagian.

Tabel 3.5 Struktur komposisi Portal of Death

14 http://biteyourownelbow.com/keychar.htm

Bagian Birama Keterangan

A

Birama 1-26

1-2 Anteseden

3-4 Konsekuen

5-6 Anteseden

7-9 Konsekuen

10-11 Anteseden

12-13 Konsekuen

14 Bridge

15-16 Anteseden

17-20 Konsekuen

21-22 Anteseden

23-25 Konsekuen

Page 25: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

36

I. Bagian A

Dalam komposisi Portal of Death, terdapat banyak lompatan-lompatan

frase atau interval augmented 4th sebagai frase utama. Interval tersebut sangat

identik dengan nuansa horor dan mistik dan interval augmented 4th, beberapa

sumber terkadang menyebut interval ini sebagai interval setan.15 Pada birama

1-2 (Gambar 3.51) terdapat motif yang dimainkan oleh celesta sebagai frase

anteseden, yang menggunakan interval frase augmented 4th, sebagai tema

pembuka yang menggambarkan nuansa horor dan mistik dalam komposisi

Portal of Death.

Gambar 3.51 Frase anteseden birama 1-2

Gambar 3.52 Pola iringan piano birama 1-2

Pola iringan pada piano (Gambar 3.52) menggambarkan nuansa mistik

dengan bunyi suara bawah/low voices (lefthand) pada piano menggantikan

suara lonceng besar. Terkadang lonceng/bell memberi nuansa atau suasana

horor dalam sebuah film atau video horor. Seperti yang ada di dalam gedung

tua, bangunan bersejarah dan lain-lain16.

15 http://www.theguardian.com/notesandqueries/query/0,,-1767,00.html 16 http://www.halloween-sounds.com/

Page 26: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

37

Pada birama 3-4 terdapat repetisi motif (Gambar 3.53) yang dimainkan

oleh piano, sebagai frase konsekuen. Dan terdapat progresi kord yang

menggunakan interval augmented 4 pada pola iringan pada piano (lefthand),

dengan progresi kord Cm – Cdim – Cm.

Gambar 3.53 Frase konsekuen birama 3-4

Pada birama 5-6 terdapt imitasi motif yang dimainkan oleh violin 1, sebagai

frase anteseden (Gambar 3.54). Kemudian dilanjutkan dengan repetisi motif

birama 7-9 (Gambar 3.55) yang dimaikan oleh celesta dan violin 1 (unison),

sebagai frase konsekuen.

Gambar 3.54 Frase anteseden birama 5-6

Gambar 3.55 Frase konsekuen birama 7-9 pada celesta

Page 27: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

38

Gambar 3.56 Frase anteseden birama 10-11

Pada birama 10-11 terdapat repetisi motif (Gambar 3.56) yang

dimainkan oleh piano, dengan karakter suara rendah. Menggambarkan

suasana tegang dan mistik, sebagai frase anteseden.

Gambar 3.57 Pola iringan birama 10-11 pada violin 1

Pada pola iringan diatas (Gambar 3.57), violin 1 memberikan aksen iringan

yang lebih dramatis dengan memainkan 2 nada secara bersamaan, atau yang

seringkali disebut sdouble stop. Dengan jarak interval augmented 4th, yang

juga menggambarkan nuansa ketegangan dan mistik dalam komposisi ini.

Gambar 3.58 Frase konsekuen birama 12-13

Terdapat frase konsekuen yang dimainkan oleh cello, sebagai akhir bagian A

dan terdapat repetisi motif yang dimainkan oleh triangle pada birama 12-13

(Gambar 3.58) dengan nuansa suara besi/metal yang menggambarkan suasana

tegang dan horor17

17 http://filmsound.org/articles/horrorsound/horrorsound.htm

Page 28: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

39

Gambar 3.59 Pola iringan birama 12-13 pada triangle

Kemudian pada birama 15-16 terdapat motif yang dimainkan oleh

piano,celesta dan violin 1, yang dimainkan secara bergantian dengan variasi

ritmis seperdelapanan, yang menggunakan frase dari unsur kord Ddim.

Gambar 3.60 Frase anteseden birama 15 pada piano

Gambar 3.61 Frase anteseden birama 16 pada celesta

Gambar 3.62 Frase anteseden birama 16 pada violin 1

Pada birama 17-20 terdapat frase konsekuen yang dimainkan oleh piano dan

celesta, sebagai akhir frase konsekuen dengan progesi kord Ddim (ii) – G (V)

– Cm (i), yang membentuk kadens otentik pada birama 19.

Gambar 3.63 Frase konsekuen birama 17 pada piano (lefthand)

Page 29: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

40

Gambar 3.64 Frase konsekuen birama 18-20 pada celesta.

Pada bagian terakhir frase anteseden dan konsekuen (birama 21-25)

terdapat variasi pola iringan pada piano,yang memberikan nuansa yang

semakin mencekam. Sebagai tanda berkhirnya komposisi Portal of Death,

dengan progresi kord Cm - Cm/Eb – Cm – Cm – G – Cm pada birama 21-25.

Gambar 3.65 Frase anteseden birama 21-22 pada celesta

Gambar 3.66 Variasi pola iringan birama 21-22 pada piano

Gambar 3.67 Frase konsekuen birama 23-25 pada violin 1 (akhir komposisi)

Page 30: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

41

F. Tazmanian Desert

Komposisi musik Tazmanian Desert dalam game Heroes of

Kertorahayu, menceritakan tentang suasana stage di padang gurun Australia

(zavana) di Tazmania. Dengan suasana stage yang panas, yang tidak memiliki

penghuni. Selain itu komposisi musik Tazmanian Desert, juga menceritakan

tentang kisah seorang heroes yang bernama Emely Grace.

Emely Grace menjalankan misinya untuk melawan musuh-musuhnya

dan sebagai penunggu stage Tazmanian Desert, dalam game Heroes of

Kertorahayu. Dimaikan pada tonalitas D mayor , yang memiliki karakter

tonalitas yang bernuansa perjuangan yang penuh dengan pengharapan.18

Komposisi ini terdiri dari 1 bagian, dengan menggunakan format chamber.

Tabel 3.6 Struktur Komposisi Tazmanian Desert

18 http://biteyourownelbow.com/keychar.htm

Bagian Birama Keterangan

A

Birama 1-27

1 Introduksi

2-4 Anteseden

5-7 Konsekuen

8-9 Bridge

10-12 Anteseden

13-15 Konsekuen

14-17 Anteseden

18-21 Konsekuen

22-27 Bridge

Page 31: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

42

I. Bagian A

Pada birama 1 terdapat introduksi yang dimainkan oleh shaker, dan

pada birama selanjutnya, birama 2-4 terdapat motif utama, yang dimainkan

oleh cello (solo) sebagai frase anteseden (Gambar 3.68).

Gambar 3.68 Frase anteseden birama 2-4

Untuk pola iringan, terdapat beberpa intrumen yang identik dengan instrumen

dan karakter suara dan musik di padang gurun. Seperti pada contoh di bawah

ini.

Gambar 3.69 Pola iringan birama 2 pada konga.

- Pola iringan pada konga (Gambar 3.69) menggantikan nuansa serta pola

ritmis intrumen jimbe, yang sering digunakan pada musik-musik daerah di

Australia.

Gambar 3.70 Pola iringan birama 2 pada banjo

- Intrumen banjo seringkali digunakan dan identik dengan instrumen musik

para cowboy untuk hiburan pada saat menjaga ternak dan sebagai hiburan

dalam perjalanan panjang.19 Dalam komposisi Tazamanian Desert

intrumen banjo memberikan warna suara intrumen untuk musik yang

bernuansa padang gurun/zavana.

19 http://thegoldrushbanjo.com/about-2-2/

Page 32: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

43

Gambar 3.71 Frase konsekuen birama 5-7

Pada birama 5-7 terdapat repetisi motif (Gambar 3.71) yang dimainkan

oleh klarinet sebagai frase konsekuen. Pada frase ini karakter dan register

suara klarinet yang sedikit low, menggambarkan suasana panas20 dalam

komposisi Tazmanian Desert. Pada birama 2-7 terdapat progresi kord yang

dimulai dengan akord relativ minor dari D mayor ;dengan progresi kord vi –

I64 – II – IV – V – VI dan dilanjutkan dengan bridge yang terdpat pada birama

8-9. Terdapat kadens otentik pada birama 9 dengan porgresi kord VI – V – vi

(i).

Gambar 3.72 Frase anteseden 14-15 pada klarinet

Gambar 3.73 Frase konsekuen birama 18-20

Pada birama 18-20 terdapat repetisi motif (Gambar 3.73) yang dimainkan oleh

banjo sebagai frase konsekuen. Kemudian dilanjutkan dengan bridge pada

birama 22-27, sebagai tanda berkhirnya komposisi dengan progresi kord vi –

I64 – IV – V – VI, dengan menggunakan Landini kadens pada birama 26-27.

20 https://vsl.co.at/en/Klarinet_in_Bb/Sound_Characteristics

Page 33: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

44

G. City of Magelang

Komposisi musik City of Magelang, bercerita tentang kisah seorang

heroes yang bernama Sri Ayudiari dengan kempuan memanah yang sangat

luar biasa. Karkater heroes Sri Ayudiari yang tenang dan baik hati tergambar

dalam komposisi musik City of Magelang. Selain bercerita tentang Sri

Ayudiari, komposisi musik City of Magelang juga menceritakan tentang

suasana kota yang tenang, dalam game Heroes of Kertorahayu. Komposisi

musik City of Magelang terdiri dari 2 bagian yaitu bagian A dan A’.

Dimainkan pada tonalitas/kunci C mayor dan D mayor, dengan menggunakan

tangga nada pentatonik (pelog) yang dikemas nuansa musik gamelan Jawa

Tengah.

Tabel 3.7 Struktur Komposisi City of Magelang

Bagian Birama Keterangan

A

1-2 Introduksi

3-4 Anteseden

5-6 Konsekuen

7-8 Anteseden

9-10 Konsekuen

11-14 Bridge

A’

15-16 Anteseden

17-18 Konsekuen

19-20 Anteseden

21-22 Konsekuen

22-23 Anteseden

23-26 Bridge

Page 34: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

45

1. Bagian A

Pada birama 1-2 terdapat introduksi (Gambar 3.74) dengan pola iringan pada piano, yang menggambarkan nuansa musik gamelan kusus seksi ritem pada musik gamelan.

Gambar 3.74 Introduksi dan pola iringan pada birama 1-2

Pada birama 3-4 terdapat motif (Gambar 3.75) yang dimainkan oleh cello,

sebagai frase anteseden. Karakter cello pada frase ini menggambarkan

ketenangan21 pada tokoh heroes Sri Ayudiari. Dan menggambarkan

ketenangan kota Magelang dalam cerita game Heroes of Kertorahayu.

Gambar 3.75 Frase anteseden birama 3-4 Kemudian dilanjutkan dengan repetisi motif (Gambar 3.76) pada birama 5-6

yang dimainkan oleh viola.

Gambar 3.76 Frase konsekuen birama 5-6

Pada birama 7-8 terdapat imitasi motif (Gambar 3.77) yang dimainkan oleh

klarinet sebagai meldi anteseden.

Gambar 3.77 Frase anteseden birama 7-8

21 https://vsl.co.at/en/Cello/Sound_Characteristic

Page 35: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

46

Pola iringan konga/kendang muncul pada birama 7, yang mengikuti pola

iringan pada piano dengan sedikit tambahan sinkopasi.

Gambar 3.78 Pola iringan pada kendang/konga birama 7-8

Terdapat repetisi motif (Gambar 3.79) pada birama 9-10 yang dimainkan oleh

flute, sebagai frase konsekuen.

Gambar 3.79 Frase konsekuen birama 9-10

Pada birama 11-14 terdapat bridge, sebagai jembatan perubahan tonalitas dari

C mayor ke D mayor.

Gambar 3.80 Pola iringan dan bridge birama 11-12 pada piano

Gambar 3.81 Pola iringan dan bridge birama 13-14 pada piano

Pada pola iringan (bridge) di atas (Gambar 3.80 dan 3.81), terdapat progresi

kord I(C) – I(C) – VI (A Mayor)/akord V dari D mayor, sebagai tanda akhir

bagian A. Dengan mengikuti pola tangga nada pentatonik (pelog) yang

digunakan pada komposisi ini.

Page 36: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

47

II. Bagian A’

Pada bagian A’, terdapat perubahan tonalitas dengan motif yang

dimainkan oleh violin 1 dan 2 pada birama 15-16, (Gambar 3.82) sebagai

frase anteseden.

Gambar 3.82 Frase anteseden birama 15-16 pada violin 1 dan 2

Pada birama 17-18 terdapat repetisi motif (Gambar 3.83) yang dimainakan

oleh klarinet dan violin 2, sebagai frase konsekuen.

Gambar 3.83 Frase konsekuen birama 17-18 pada klarinet

Pada kedua frase di atas, terdapat progresi kord I – V6 – vi – I6 – IV – V – I.

Gambar 3.84 Frase anteseden birama 19-20 pada klarinet

Gambar 3.85 Pola iringan birama 19-20

Pola iringan pada vibraphone pada birama 19-20 menggantikan nuansa

intrumen saron dalam seperangkat alat musik dalam gamelan yang memiliki

tiga bagian oktaf sedang, tinggi, dan lebih yang lebih tinggi/satu oktaf. Dapat

Page 37: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

48

digambarkan dengan karakter intrumen demung,saron barung, dan saron

penerus (peking).22

Gambar 3.86 Frase konsekuen birama 21-22 pada violin 1

Kemudian dilanjutkan dengan frase anteseden pada birama 22-23 yang

dimainkan oleh cello sebagai repetisi motif. (Gambar 3.87)

Gambar 3.87 Frase anteseden birama 22-23

Kemudian dilanjutkan dengan bagian bridge pada birama 23-26 sebagai tanda

berkhirnya komposisi, dengan progresi kord I – V – I, yang membentuk

kadens otentik.

22 http://ki-demang.com/index.php/gambar-gamelan/602-11-saron

Page 38: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

49

H. Land of Paradise

Komposisi musik Land of Paradise, bercerita tentang kisah seorang

anak muda heroes bernama Jose Dayan yang berasal dari Papua, dalam game

Heroes of Kertorahayu. Dalam kisahnya Jose Dayan adalah seorang anak

muda yang ingin melawan para investor asing yang terus mengambil hasil

bumi Papua, yaitu hasil tambang. Karena adanya tambang tersebut maka tidak

hanya kerugian yang dialami penduduk asli, yang mengakibatkan kerusakan

hutan secara terus menerus. Selain menceritakan tentang kisah Jose Dayan,

komposisi musik Land of Paradise juga menceritakan tentang keindahan alam

Papua dengan semua kekayaan alamnya seperti contoh burung cendrawasi,

satwa asli Papua, yang sering dijuluki sebagai Bird of Paradise atau burung

surga.

Dalam komposisi ini penulis menghadirkan nuansa perkusi yang

sangat identik dengan musik Papua pada umumnya. Komppsisi musik Land of

Paradise dimaikan pada tonalitas E mayor dengan format chamber, dengan

karakter musik yang cepat dan enerjik. Komposisi ini terbagi dalam tiga

bagian, yaitu bagian A,B, dan A’ yang dimainkan pada tonalitas E mayor.

Tabel 3.8 Struktur Komposisi Land of Paradise

Bagian Birama Keterangan

A

1-2 Introduksi

3-4 Anteseden

5-6 Konsekuen

7-8 Anteseden

9-10 Konsekuen

10-11 Anteseden

11-12 Konsekuen

12-13 Atiseden

Page 39: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

50

1. Bagian A

Pada birama 1-2 terdapat introduksi (Gambar 3.88) yang dimainkan

oleh konga/jimbe, yang menjadi pola dasar permainan perkusi Papua. Salah

satu teknik perkusi Papua yang digunakan, dapat diaplikasikan dengan

menggunakan teknik single paradiddle yang merupakan gabungan dari dua

kali single stroke dan satu kali double stroke.23

Gambar 3.88 Introduksi dan pola iringan birama 1-2

Pada gambar di atas, permainan 2 instrumen konga/jimbe dan roto-toms

menggantikan suara instrumen tifa, yang banyak digunakan dalam musik

Papua. Kemudian pada birama 3-4 terdapat motif (Gambar 3.89) sebagai frase

anteseden yang dimainkan oleh trombon.

Gambar 3.89 Frase anteseden birama 3-4 pada trombon

23 http://digilib.isi.ac.id/93/4/BAB%20IV%20Fangka.pdf

13-14 Konsekuen

15-16 Anteseden

17-18 Konsekuen

B

19-20 Anteseden

21-22 Konsekuen

A’

23-24 Anteseden

25-26 Konsekuen

26-33 Bridge

Page 40: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

51

Gambar 3.90 Frase konsekuen birama 5-6

Pada birama 5-6 terdapat imitasi motif (Gambar 3.90) yang dimainkan oleh

klarinet, sebagai frase konsekuen.

Gambar 3.91 Frase anteseden birama 7-8

Pada birama 7-8, terdapat motif (Gambar 3.91) pada suara tenor

(vokal) sebagai frase anteseden. Motif pada suara tenor sendiri

menggambarkan nuansa nyanyian wor, yang berasal dari Byak. Wor adalah

bentuk nyanyian, yang diimprovisasi yang berisi pesan dan semangat sebelum

berperang baik itu dengan lirik maupun tanpa lirik (senandung).24 Pada suara

bass (Gambar 3.92) terdapat suara teriakan yang juga terdapat dalam nyanyian

wor, yang menggambarkan semangat heroes Jose Dayan, dalam melawan

kejahatan, dalam game Heroes of Kertorahayu.

Gambar 3.92 Frase konsekuen birama 9-10

24 https://mnuseferorideck.wordpress.com/2015/02/15/apa-itu-wor-byak-nyanyian-dan-tarian-

tradisional- suku-byak-Papua/

Page 41: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

52

Terdapat repetisi motif (Gambar 3.92) pada birama 9-10 sebagai frase

konsekuen, yang dinyanyikan oleh suara bass yang menggambarkan nyayian

wor.

Pada birama 10-11 terdapat imitasi motif (Gambar 3.93) yang dimainkan oleh

klarinet, sebagai frase anteseden.

Gambar 3.93 Frase anteseden birama 10-11

Gambar 3.94 Frase konsekuen birama 11-12

Pada gambar di atas (Gambar 3.94) terdapat imitasi motif yang

dimainkan oleh flute dengan teknik trill menggambarkan kicauan burung

cendrawasih25, untuk menambah karakter musik Papua yang lebih kontras dan

dinamis, dalam komposisi musik Land of Paradise. Selain itu pada kedua

frase di atas (Gambar 3.93 dan 3.94) terdapat progresi kord I – vi. Kemudian

dilanjutkan dengan repetisi motif yang dimainkan oleh trompet pada gambar

dibawah ini, sebagai frase anteseden.

Gambar 3.95 Frase anteseden birama 12-13 pada trompet

Gambar 3.96 Frase konsekuen birama 13-14

25 http://birdnote.org/show/bird-sound-types-and-qualities-part-iii

Page 42: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

53

Pada birama 13-14 terdapat imitasi motif, yang dimainkan oleh violin 1,

sebagai frase konsekuen.(Gambar 3.96)

Gambar 3.97 Frase anteseden birama 15-16

Pada birama 15-16 terdapat motif (Gambar 3.97) yang dimainkan oleh cello

dan disertai dengan wor pada birama 16. Kemudian dilanjutkan repetisi motif

pada birama 17-18 (Gambar 3.98) sebagai frase konsekuen yang dinyanyikan

oleh suara bass (wor) dan trombon.

Gambar 3.98 Frase konsekuen (wor) birama 17-18

2. Bagian B

Pada bagian kedua, (B) terdapat perubahan motif dan beberapa pola

iringan dan variasi teknik sebagai gambaran suasana pada bagian ini. Terdapat

motif pada birama 19-20 yang dinyanyikan oleh suara tenor sebagai frase

anteseden. (Gambar 3.99)

Gambar 3.99 Frase anteseden birama 19-20 (wor)

Gambar 3.100 pola iringan flute birama 19

Page 43: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

54

Pada gambar di atas (Gambar 3.100) pada birama 19-20 terdapat pola iringan

pada flute yang memainkan teknik trill. Menggambarkan suara siulan

burung-burung26 dan hewan-hewan liar yang ada di Papua.

Gambar 3.101 Frase konsekuen birama 21-22

Pada birama 21-22 terdapat repetisi motif (Gambar 3.97) yang dimainkan oleh

trumpet, sebagai frase anteseden. Dan dilengkapi dengan iringan cello yang

memainkan teknik glissando pada birama 21 dengan progresi kord I – vi.

Gambar 3.102 Pola iringan glissando pada cello birama 21

Teknik glissando pada gambar di atas menggambarkan nuasa nyanyian wor

yang diimprovisasi, yang diimitasikan oleh intrumen. Suara cello mewakili

karakter Jose Dayan yang sangat kuat (powerful)27 dalam game Heroes of

Kertorahayu.

Gambar 3.103 Pola iringan pada birma 21 flute dan klarinet

Pada gambar di atas (Gambar 3.103) terdapat imitasi pola iringan yang

dimainkan oleh flute dan klarinet dengan teknik trill, menggambarkan suara

burung-burung di hutan yang hidup di alam bebas Papua.

26 http://birdnote.org/show/bird-sound-types-and-qualities-part-iii 27 https://vsl.co.at/en/Cello/Sound_Characteristics

Page 44: BAB III - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10051/3/T1_852011008_BAB... · Iringan Musik Game yang terdiri dari delapan komposisi dari game yang berjudul

55

Gambar 3.104 Frase anteseden birama 23-24

3. Bagian A’ Pada birama 23-24 terdpat repetisi motif (Gambar 3.104) yang dimainkan

oleh trombon sebagai frase anteseden. Kemudian pada birama 25-26 terdapat

frase konsekuen (Gambar 3.101) sebagai akhir komposisi yang dinyanyikan

oleh suara tenor, dengan progresi kord I – V – I pada birama 25.

Gambar 3.105 Frase konsekuen birama 25-26

Pada akhir komposisi Land of Paradise, terdapat bridge 26-33 yang

dimainkan oleh perkusi dengan teknik dasar yaitu teknik paradiddle dan

dilengkapi dengan nyanyian wor yang dimproviasi.