BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc...

28
118 BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTV TPI pertama kali mengudara pada 1 Januari 1991 selama 2 jam dari jam 19.00-21.00 WIB. TPI diresmikan Presiden Soeharto pada 23 Januari 1991 di Studio 12 TVRI Senayan, Jakarta Pusat. Pada awal pendiriannya tahun 1991 TPI hanya ingin menyiarkan siaran edukatif saja. Saat itu TPI hanya mengudara 4 jam. Salah satunya dengan bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyiarkan materi pelajaran pendidikan menengah. Sejak itu TPI mengudara 4 jam, lalu sejak 1 Juni 1991 menjadi 6,5 jam. Lalu menjelang akhir 1991 sudah 8 jam. Pada tahap awal pendiriannya, TPI berbagi saluran dengan televisi milik pemerintah, TVRI. Perlahan-lahan mereka mengurangi misi edukatif, dengan juga menyiarkan acara-acara lain, termasuk kuis-kuis dan sinetron sebagai selingan. TPI berpisah saluran dengan TVRI di pertengahan 90-an. Kini, program edukasi tersebut sudah tergusur, dan TPI fokus di program acara musik dangdut, seolah acara lain yang disebut 'makin Indonesia' dalam motto barunya seakan tenggelam oleh hingar bingar acara dangdut di TPI. Bahkan TPI sebagai kependekan dari Televisi Pendidikan Indonesia sudah tidak berlaku lagi. Dalam website resmi TPI, disebutkan TPI adalah Televisi Paling Indonesia, sesuai dengan misi barunya, yakni menyiarkan acara-acara khas Indonesia seperti tayangan sinetron lokal dan musik dangdut. TPI pernah mendapat penghargaan karena telah

Transcript of BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc...

Page 1: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

BAB III

INTI PENELITIAN

3.1. Profil TPI ke MNCTV

TPI pertama kali mengudara pada 1 Januari 1991 selama 2 jam dari jam 19.00-21.00

WIB. TPI diresmikan Presiden Soeharto pada 23 Januari 1991 di Studio 12 TVRI

Senayan, Jakarta Pusat.

Pada awal pendiriannya tahun 1991 TPI hanya ingin menyiarkan siaran edukatif saja.

Saat itu TPI hanya mengudara 4 jam. Salah satunya dengan bekerjasama dengan

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyiarkan materi pelajaran pendidikan

menengah. Sejak itu TPI mengudara 4 jam, lalu sejak 1 Juni 1991 menjadi 6,5 jam.

Lalu menjelang akhir 1991 sudah 8 jam.

Pada tahap awal pendiriannya, TPI berbagi saluran dengan televisi milik pemerintah,

TVRI. Perlahan-lahan mereka mengurangi misi edukatif, dengan juga menyiarkan

acara-acara lain, termasuk kuis-kuis dan sinetron sebagai selingan.

TPI berpisah saluran dengan TVRI di pertengahan 90-an. Kini, program edukasi

tersebut sudah tergusur, dan TPI fokus di program acara musik dangdut, seolah acara

lain yang disebut 'makin Indonesia' dalam motto barunya seakan tenggelam oleh

hingar bingar acara dangdut di TPI. Bahkan TPI sebagai kependekan dari

Televisi Pendidikan Indonesia sudah tidak berlaku lagi.

Dalam website resmi TPI, disebutkan TPI adalah Televisi Paling Indonesia, sesuai

dengan misi barunya, yakni menyiarkan acara-acara khas Indonesia seperti tayangan

sinetron lokal dan musik dangdut. TPI pernah mendapat penghargaan karena telah

Page 2: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

bertahun-tahun menayangkan acara kuis dangdut pertama diIndonesia yaitu Kuis

Dangdut yang dibawakan oleh H. Jaja Miharja dan Dorce Gamalama.

Pada Festival Sinetron Indonesia 1997, serial "Mat Angin" (Deddy Mizwar) yang

ditayangkan TPI menyabet 11 penghargaan, ditambah dengan 5 penghargaan lagi

tahun berikutnya dari serial yang sama. Tak lupa juga acara terfavorit

diIndonesia yaitu Santapan Nusantara yang dibawakan oleh Enita Sriyana, sang pakar

kuliner

Program Kontes Dangdut Indonesia yang merupakan versi dangdut dari kontes

"American Idol" dan "Indonesian Idol" adalah merupakan program unggulan TPI

sampai saat ini.

Sejak Juli 2006, 75% saham TPI dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok

perusahaan media yang juga memiliki RCTI dan Global TV. Direktur utama TPI saat

ini adalah Mayjen. TNI. (purn.) Sang Nyoman Suwisma dan Komisaris Utama TPI

saat ini adalah Dandy Nugroho Rukmana, yang merupakan putra sulung dari Mbak

Tutut.

Sementara itu,Director and Programming MNCTV Nana Putera mengatakan,

perubahan nama dan logo tersebut akan meningkatkan kinerja perusahaan di

antaranya dengan menayangkan tayangan berkualitas. ”Kalau diperhatikan

sebenarnya sejak beberapa bulan terakhir, TPI sudah mulai menayangkan tayangan

berkualitas misalkan secara rutin menayangkan pertandingan sepak bola Liga

Inggris,” ujarnya. Kendati begitu, dia mengaku MNCTV tidak akan mengubah semua

jenis tayangan yang telah ada.

Page 3: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

Selama ini cukup banyak program yang ditayangkan di TPI mendapatkan perhatian

dari masyarakat antara lain program sinetron yang mengangkat budaya nasional.

Karena ingin memperluas target audiens, MNCTV juga akan terus meningkatkan

beberapa tayangan seperti olahraga dan anak-anak. salah satunya tayangan kartun

upin dan ipin yang tadinya ditayangkan di tpi setelah berubah naman menjadi mnc tv

kartun upin dan ipin masih di tayangkan dengan baik.

Mnct tv merupakan salah satu pioneer stasiun televisi swasta yang mulai

mengudara sejak tanggal 20 oktober 2010 dengan tag line atau selogan “selalu dihati”

logo dan merek perseroan mnctv ini di harapkan depat memperluas pasar-pasar dan

pemirsa dari stasiun ini bersamaan dengan kehadiran mnctv.publik dapat

menyaksikan peningkatan kualitas dan keragaman tayangan sebagai hasil dari

komitmen untuk memperbaiki kerja dan budaya perseroan.

Mnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli

dalam menangkap selera dan kebutuhan masyarakat Indonesia, stasiun televisi yang

benar-benar menampilkan citra Indonesia, dan mengedepankan tayangan-tayangan

sopan dan bias dinikmati seluruhkeluarga.program-program yang sangat Indonesia

inilah yang mampu mengantarkan. Mnctv sebagai salah satu televisi papan atas

Indonesia. Mnctv sendiri senantiasa mengasah sebagai partner yang memberikan

layanan terbaik bagi seluruh mitra usaha dengan dukungan SDM professional, mnctv

siap menjadi televisi terdepan yang dapat diandalkan.

Page 4: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

3.1.1. MNCTV INSIGHT

MNCTV.merupakan salah satu pioneer stasiun televisi swasta di Indonesia yang

mulai menggudara sejak 20 oktober 2010 dengan ijin mentri penerangan

No.127/E/RTF/K/VIII/1990 dengan jangkauan 158 juta pemirsa diseluruh

Indonesia. Berdasarkan survey AC Nielson, ditengah persaingan industry

pertelevisian yang semakin ketat, MNCTV berhasil mencapai posisi 1 dengan

audience 16,6% audience shere pada april 2005

3.1.2. SLOGAN

Visi : pilihan utama pemirsa Indonesia

Misi : menyajikan tayangan bercita rasa Indonesia yang

Menghibur

Slogan : selalu di hati

Logo pertama tpi sebelum menjadi mnc

Page 5: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

Logo kedua tpi sebelum menjadi mnc

Logo ketiga tpi sebelum menjadi mnc

Logo mnc sekarang

Alamat mnc tv

Jl.pintu 2 taman mini Indonesia (TMII) Jakarta timur – 13810.

Indonesia.

Page 6: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

Tabel 3.1.

Susunan Director Mnc Tv

NO Nama Jabatan

1 Hary tanoesoedibjo Group president & CEO

2 Agus mulyanto Director

3 Oeriyanto guyandi Director

4 Nana puspa dewi Director

Tabel 3.2.

Sususnan Commissioner Mnc tv

No Nama Jabatan

1  Rosana barrack  President commissioner 

2  Bambang rudijanto  Commissioner 

3  Lucas chaw  Commissioner  

4  Djoko leksono sugiarto  Independent commissioner 

5  Irman gusman  Independent commissioner 

Page 7: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

3.1.3. Program MNCTV

Mnctv berkomitmen menyajikan tayangan bercita rasa indonesia yang

menghibur bagi pemirsanya dengan menyajikan program acara-acara musik seperti

tarung dangdut,panggung bintang spotlight,dan konser spoter yang dikemas

secaralucu dan humoris.

Mnctv juga menghadirkan program variaty show seperti tv.champion ”battle of kid

cheef” dan tv.champion ”tuna fishing” disajikan secara ringan sehingga banyak

penonton yang menyukainya. Program boliwod di mnctv juga selalu dinantikan oleh

Page 8: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

para pecinta film india. Film-film boliwod yang ditampilkan di mnctv antara lain

veerzara,ishq dan yes boss yang ditampilkan berbeda untuk setiap harinya.

Takalah dengan yang lainnya program andalan mnctv untuk sekarang ini adalah

kartun. Kartun-kartun yang disajikan mnctv antara lain adalah bernard,poporoyo dan

yang tak kalah fenommenal adalah upin dan ipin. kartun yang dibuat oleh nizam

abdul razak asal malaysia ini sangat menyedot penonton indonesia khususnya anak-

anak usia 3 sampai 5 tahun kartun yang beranggotakan kakan beradik ini mempunyai

daya tarik buat ditonton karena kartun ini membawa misinya tersendiri upin dan ipin

selalu mencontohkan prilaku yang baik antara sesama,sopan santun yang baik

terhadap orang tua. Yang menjadikan keunikannya tersendiri dibandingkan kartun

lainya.

3.2. Gambaran Umun Objek Penelitian

Mnc tv merupakan televisi swasta yang disiarkan diindonesia mempunyai visi untuk

menjadikan media terintegerasi yang terkemuka dan kelompok multimedia dengan

fokus pada siaran dan isinya yang berkualitas melalui pemanfaatan teknologi yang

tepat untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Mnctv memberikan program tayangan khusus anak-anak yaitu kartun. Salah satunya

adalah kartun ”upin dan ipin”

Upin dan ipin merupakan program tayangan kartun animasi yang dibuat oleh nizam

abdul rajak. Upin dan ipin adalah seorang anak kembar identik. upin yang lahir

terlebih dahulu mempunyai ciri khas sehelai rambut dikepalanya sedangkan ipin sang

adik mempunyai ciri khas botak. Sang kakak upin yang terlahir lebih dulu ketimbang

ipin mempunyai karakter yang mengayomi sang adik ipin. Upin yang pandai dalam

Page 9: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

bidang komputer dan menjadi ilmuan cilik di rumahnya sedangkan ipin lebih lucu

dan imut dalam penampilan dibandingkan dengan kakaknya dan gemar makan ayam

goreng. Ipin juga cendrung suka menggulang satu kata menjadi tiga kali dalam satu

kalimat khususnya ”betul-betul-betul” Warna kesukaan upin adalah biru dan ipin

kuning kedua warna itulah yang membedakan mereka berdua. Dengan tulisan U pada

baju upin dan tulisan I pada baju ipin.

Upin dan ipin tinggal bersama opah dan kak ros kedua orang tua upin dan ipin telah

meninggal dunia oleh karena itu upin dan kakak nya kak ros tinggal bersama

neneknya mak uda upin dan ipin biasa memanggil nenenya dengan sebutan”opah”

mereka bersekolah di taman bermain tadika.cikgu jasmin adalah guru upin di taman

bermain tadika pada sebuah episode adat. Dia ketahuan tidak berpuasa ketika bulan

ramadan dengan sebab yang tidak jelas. Mungkin karena sedang datang bulan.

Walaupun begitu cikgu jasmin tetap memainkan peranya sebagai tenaga penggajar

yang luas penggetahuan. Berdedikasi dan dekat dengan murit-murutnya.

upin dan ipin mempunya teman-teman yang baik antara lain jarjit singh adalah

seorang anak laki-laki berketurunan india. Meskipun sebaya usianya dengan teman-

teman sekelasnya yang lain.tetapi suaranya besar seolah-olah sudah dewasa. Jarjit

juga dikenal karena kepandaian berjenaka dan berpantun, khususnya pantun dua baris

yang bermula dengan ”dua tiga”sebelum mengatakan ”dua tiga” jarjit selalu

menggatakan Hebat! Hebat! Hebat ! ketika diperkenalkan dulu, jarjit seolah-olah

disisihkan ketika mencoba untuk bermain dengan yang lainnya, tetapi lama-kelaam

teman-temannya membiasakan diri dengan sifatnya jarjit ketika bermain.

Mohamad al hafezzy biasa di panggil fizi, merupakan salah satu temanya upin dan

ipin. Dia bersifat penuh keyakinan dan amat dimanjakan oleh orang tuanya. Kadang-

Page 10: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

kadang dia lebih kelihatan suka menyombongkan diri dan mengejek. Terutama

memanggil ehsan dengan julukan ”intan payung” (anak manja). Sesekali ehsan

didapati menunjukan sikap mengecut, tetapi sebenarnya baik hari dan dekat

orangnya.

Ehsan bin azarudin ialah sepupunya fiza yang tinggal disebelah rumahnya. Dia juga

menyandang jabatan sebagai ”ketua kelas” meskipun suka makan,menyendiri dan

cerewet dia tetaplah seorang kawan setia. Fizi suka memanggilnya ’’intan payung”

Mei mei merupakan seorang keturunan cina yang pandai,terampil,dan tekun sekali

pemikiranya dikalangan kawan-kawan upin dan ipin. Mei-mei adalah anak terpintar

dikelasnya. Dalam musim pertama upin&ipin , meskipun berketurunan cina dan

bukan beragama islam,melainkan agama khonghucu mei mei sempet menyuruh upin

dan ipin agar membangkitkan kemurkaan tuhan mereka dengan tidak berpuasa. Mei

mei lahir pada tanggal 28 mei 2005. Dia memakai kacamata raksasa.

Ismail bin mail merupakan yang paling rajin dikalangan kawan-kawannya upin dan

ipin, bukan saja disekolah bahkan juga gigih mencari rezeki dengan membantu

ibunya menjual ayam goreng. Mail sangat suka pada susanti, pada waktu susanti

bersekolah di tadika, mail sempat menyuruh mei-mei berdiri untuk mempersilakan

susanti duduk denganya.

Susanti merupakan anak perempuan yang berasal dari sebuah keluarga dari

jakarta,indonesia. Baru tinggal di M alaysia ini. Dan belum terbiasa dengan obrolan

anak-anak lainya. Pertama kali muncul pada episode ”berpuasa bersama kawan baru”

nampaknya diam-diam mail tertarik dengan susanti, susanti ini suka bermain

badminton.

Page 11: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

Format program

1. nama stasiun tv : MNCTV

2. nama acara : upin dan ipin

3. waktu pengudara : setiap hari, pukul 19:30

4. target audience

sex : laki-laki dan perempuan

usia : 3 sampai 5 tahun

5. format acara : kartun

3.3. Pendekatan Penelitian

Dalam penulisan skrispsi ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer

Page 12: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

menggunakan pradigma postposivist dalam menggembangkan ilmu penggetahuan

(seperti pemikiran tentang sebab akibat ,reduksi kepada variabel, hipotesis, dan

pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi, serta penggujian teori).

dengan menggunakan metode statistik dengan rumus:

3.4. Teknik Analisis

1. Regresi

Di gunakan untuk mengukur kuat atau tidaknya pengaruh variabel X

(Tayangan) dengan Variabel Y (pengaruh perilaku anak )

a. Yang mana variabel X adalah jumlah skor dari pernyataan responden

tentang tayangan kartun UPIN dan IPIN

b. Yang mana variabel Y adalah jumlah skor dari pernyataan responden

tentang Y perilaku anak

Rumus statistik

Y =a + bX

2. Uji Statistik

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

Perumusan hipotesis

H0: p =0

Ha:p # 0

Page 13: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

Jika p = 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel independent dengan

variabel (Y), sedangkan jika p # 0 berarti ada hubungan antara variabel

independent (X) dengan variabel dependent (Y)

a. Menentukan nilai kritis pengujian dengan perhatikan derajat kebebasan dan

tingkat significant yang digunakan dengan t-tabel.

b. Menentukan nilai t-hitung dengan formula:

r.√n-2 to = ---------

√(1-r2)

Dimana :

to = uji t r = korelasi n = sample

2 = variabel yang digunakan

c. Membuat keputusan terhadap hipotesis dengan membandingkan t hitung

dengan t – tabel, Jika nilai t hitung lebih besar dari pada nilai t– tabel atau t hitung

kecil dari pada t tabel, maka keputusannya adalah menolak hipotesis nol (Ho)

dan sebaliknya, jika nilai t hitung berada diantara - t tabel sampai t tabel

keputusannya adalah menerima hipotesis nol (Ho)

c. Pembuatan kesimpulan berdasarkan keputusan yang diambil pada

keputusan (langkah keempat) dinyatakan menolak Ho dan dan menerima

hipotesis alternatif (Ha). Artinya, secara statistik terdapat hubungan antara

variabel independent (X) terdapat variabel dependent (Y)

Page 14: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

3.5 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatif, yang bermaksud untuk

menjelaskan hubungan yang kausal antar variabel melalui ujian hipotesa. Sedang

menurut Rakhmat, metode korelasional bertujuan meneliti hubungan–hubungan

diantara variabel–variabel dengan menguji hipotesis. Metode korelasional

bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi

pada faktor lain. (Singarimbun, 1989: 8)

Dengan menggunakan penelitian eksplanatif, maka penelitian ini berusaha

menjelaskan hubungan antara tayangan ”kartun upin dan ipin” (sebagai variabel X)

dengan perubahan perilaku anak usia 3 sampai 5 tahun (sebagai variabel Y).

3.6 Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi secara garis besar merupakan suatu wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik suatu kesimpulan.

Populasi menurut Sugiono (2004; 57) adalah

”Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia,

benda-benda, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test/peristiwa sebagai

sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian.”

Page 15: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

Didalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah ibu rumah tangga yang

mempunyai anak dibawah 5 tahun dan yang suka menonton tayangan kartun

animasi UPIN dan IPIN di Jakarta Selatan, Dengan menggambil populasi dari

kelurahan RW 08 yang memiliki 10 RT jumlah dari keseluruhan RT sebanyak

1164 Kepala keluarga dari 10 RT diambil populasi RT 004 yang memiliki 170

kepala keluarga. dibilangan kelurahan pesangrahan.

2. Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang di anggap

dapat menggambarkan populasi. Berdasarkan data yang diperoleh maka

peneliti menggunakan 2 pengambilan wilayah dan penarikan sampel

responden. Untuk penarikan sampel responden. Untuk penarikan sample

wilayah penelitian menggunakan multi stage rendom sampling yaitu penarikan

Sampel bertahap secara rendom. Tahap pertama peneliti menggambil wilayah

DKI jakarta, di mana DKI jakarta terdiri dari lima kotamadya dan satu

kabupaten secara rendom penelitian memilih 10% dari wilayah yaitu satu

wilayah, dan terpilih Kotmadya Jakara Selatan. Kotamadya jakarta selatan

terdiri dari delapan kecamatan, diambil 10% secara rendom dan didapat satu

kecamatan yaitu kecamatan pesanggrahan. Tahap ketiga, kecamatan

pesanggrahan yang terdiri dari 10 kelurahan, diambil 10% secara random, dan

terpilih satu kelurahan yaitu Kelurahan Pesanggrahan. Tahap keempat

Kelurahan pesanggrahan yang terdiri dari delapan RW, diambil 10% secara

random, dan terpilih RW 01. Di RT 004 Kelurahan Pesanggrahan. Di RT 004

Page 16: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

terdapat 170 kepala keluarga, dimana dari 170 kepala keluarga yang memiliki

anak usia 3 hingga 5 tahun berjumlah 83 kepala keluarga dan pernah menonton

tayangan kartun Upin-Ipin. 83 kepala keluarga Inilah yang peneliti gunakan

sebagai responden.

Dalam teknik penarikan sampel, peneliti menggunakan purposive

sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampling dengan

teknik yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang

digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan

tujuan dari penelitian (krisyantono,2007: 154 ). Adapun kriteria sampel yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah :

*Ibu rumah tangga yang memiliki anak usia 3 hingga 5 tahun.

*Anak yang menonton tayangan kartun upin ipin.

3.7. Tehnik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan data-data yang di butuhkan

agar pembahasan penulisan ini tidak mengalami kesulitan dan hambatan di

lapangan kelak nantinya, maka dalam pengumpulan data di gunakan beberapa cara

antara lain:

a Penelitian Kepustakaan

Dalam penelitian kepustakaan penulis mempelajari buku-buku, bahan-

bahan literatur yang ada kaitannya dengan penelitian dengan tayangan

karrun UPIN dan IPIN

b. Penelitian Lapangan

Page 17: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

Dalam penelitian lapangan penulis mengumpulkan bahan-bahan dilapangan

dengan mendata jumlah masyarakat yang ada, baik jumlah dan yang

mempunyai anak dibawah 5 tahun Disamping itu untuk melengkapi data

dan informasi mewawancara orang tua anak

3. Sumber Data

Dalam penyusunan skripsi ini agar tidak mengalami kesulitan, maka dalam

pengumpulan data digunakan beberapa cara antara lain:

a. Data primer

Dalam hal ini penulis terjun langsung ke lapangan ke kecamatan dan kelurahan

serta orang tua yang mempenyai anak dibawah 5 tahun

Untuk melakukan penelitian lapangan dan cara sebagai berikut:

1). Wawancara yaitu dengan cara mengadakan tanya jawab langsung kepada

staf yang dapat memberi informasi.

2). Kuisioner dengan menyebarkan kepada mendatangi orang tua yang

mempunyai anak dibawah 5 tahun

b. Data sekunder

Data yang telah tersedia seperti; gambaran umum obyek penelitian,

jumlah warga dan warga yang mempunyai anak dibawah 5 tahun

3.8. Analisis Univariat

Data univariat disampaikan melalui table distribusi frekuensi yang memperlihatkan

sebaran jawaban dari tiap-tiap indicator.

Page 18: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

3.9. Analisis Bivariat

a. korelasi

Penelitian korelasi adalah penelitian yang melihat hubungan antara variabel. Dua

atau lebih variabel diteliti untuk melihat hubungan yang terjadi diantara mereka tanpa

coba untuk merubah atau mengadakan perlakuan variabel-variabel tersebut.

Teknik yang digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis dua

variabel atau lebih,menggunakan teknik person product momenent correlation atau

disisngkat person r. teknik tersebut digunakan untuk variabel-variabel yang dianalisis

terukur skala interval likert. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi komponen-komponen yang dapat diukur sebagai titik tolak untuk

menyusun instrument yang dapa berupa pertanyaan yang kemudian dijawab oleh

responden.

Untuk mengukur kuat atau tidaknya sebuah hubungan dua variabel yang

dinyatakan dalam fungsi linear (paling tidak mendekati) diperlukan suatu nilai koefisien

yang disebut koefisien korelasi. Dimana besar nilai koefisien korelasi itu adalah antara

-1 sampai dengan 1. Jadi jika r= koefisien korelaasi maka r dapat dinyatakan sebagai

berikut : -1 r 1

Pada hakikatnya koefisien korelasi r dapat bernilai dari nol (0=menunjukan tidak

ada korelasi ) sampai satu (1 = menunjukkan adanya korelsi ), dengan ketentuan :

Bila r = 0, maka tidak ada korelasi variabel independen terhadapa variabel dependen

Bila r > 0, maka variiabel independen terhadap variabel dependen berkorelasi positif.

Bila r < 0, maka variabel independen terhadap variabel independen berkorelasi ingat

untuk mendapat member interprestasi seberapa kuat hubungan antara variabel

independen.

Page 19: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

Untuk dapat member interprestasi seberapa kuat hubungan antara variabel independen

(X) dengan variabel dependen (Y), dengan mempergunakan hasil perhitungan korelasi

antara variabel itu digambarkan dengan table dibawah ini:

Table 3.3

Pedoman interprestasi koefisien korelasi sederhana

Interval koefisien Tingkat

0,00 – 0,199 Sangat lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Page 20: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

3.10 Definisi dan Operasionalisasi Konsep

Dalam penelitian ini,terdapat dua konsep yang dipergunakan merupakan

dua variabel yang berbaeda dan saling berhubungan sehingga dapat

memperlihatkan analisis dari penelitian ini, kedua variabel ini adalah:

1. Variabel independen

Didalam penelitian ini merupakan variabel tayangan kartun upin dan ipin

yang terdiri dari 3 dimensi, yaitu karakter, isi cerita dan lagu.

2. Variabel dependennya

Didalam penelitian ini merupakan perubahan perilaku. Didalam konsep

perubahan perilaku terdapat 2 dimensi, yaitu biologis dan sosiopsikologis.

Page 21: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

Variable Dimensi Indikator Skala Tayangan kartun

upin dan ipin

Karakter Kognitif

1. Anak Saya mengetahui kartun

upin dan ipin

2. Anak saya menggetahui jarjit suka

berpantun

3. Anak Saya mnegetahui mei-mei

bedarah keturunan cina

4. Anak Saya menggetahui jarjit

berdarah keturunan india

5. Anak Saya menggetahui ismail

merupakan yang paling rajin di

kalangan temanya

Afektif

6. Anak Bahasa yang digunakan

upin dan ipin yaitu melayu

membuat saya senang

7. Anak Saya selalu suka kata betul-

betul-betul dari mulut ipin

8. Anak Saya selalu suka jarjit saat

berpantun

9. Anak Saya selalu menunggu upin

dan ipin menyebutkan kata aku

sayang opah

Skala liekert

Dengan skor

5= sangat setuju

4= setuju

3=ragu-ragu

2=tidak setuju

1= sangat tidak

setuju

Page 22: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

Konatif

10. Anak Saya selalu terbiasa

mengucapkan kata betul-betul-

betul

11. Anak Saya selalu terbiasa

berpantun seperti jarjit

12. Anak Saya terkadang

mengucapkan kata ayam goring

pada saat makan.

13. Anak Saya terkadang

mengucapkan aku sayang mama

seperti upin dan ipin.

Isi cerita Konigtif

14. Anak Saya menggetahui bahwa

jalan cerita kartun upin dan ipin

selalu meng antarkan pesan yang

baik

15. Anak Saya mengetahui bahwa isi

cerita film kartun Upin dan Ipin

sebagian diangkat dari Cerita

Dongeng

16. Anak Saya mengetahui bahwa

Film Kartun Upin dan Ipin

Page 23: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

memiliki berbagai Epidode dan

ada The Movienya.

17. Anak Saya mengetahui isi

ceritanya ada disekolah, dirumah,

dihalaman bermain dan dirumah

atuk.

Afektif

18. Anak Saya suka topik-topik yang

diangkat dalam film kartun Upin

dan Ipin karena unik dan menarik

19. Anak Saya suka isi ceritanya

karena memberikan Pesan-pesan

yang baik.

20. Anak Saya suka dengan isi

ceritanya yang sederhana tentang

keseharian manusia.

Konatif

21. Anak Saya selalu mengikuti setiap

paginya berolah raga badminton

yang menjadi kegemaran upin

dan ipin

22. Anak Saya menyukai ayam

goreng seperti ipin

Page 24: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

23. Anak Saya suka memerankan

detective saat bermain seperti

dalam film.

Lagu Kognitif

24. Anak Saya menggetahui pengisi

soundtrack film kartun upin dan

ipin adalah band Padi

25. Anak Saya mengetahui judul lagu

sound tracknya adalah Sahabat

Selamanya.

Afektif

26. Lagu yang dinyanyikan oleh band

padi membuat anak saya tertarik

27. Anak Saya suka suara vocal band

Padi.

28. Anak Saya suka pada aransemen

Musiknya.

Konatif

29. Anak Saya selalu menyanyikan

soundtrack upin dan ipin.

30. Anak saya selalu

memperdengarkan lagu upin dan

Page 25: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

ipin kepada teman – teman saya

Perubahan

perilaku

Biologis

31. Anak saya mengetahui upin ada

rambut di kepalanya dan ipin

tidak

32. Anak saya mengeahui ipin selalu

memakai baju berwarna biru

33. Anak saya mengetahui Eshan dan

mei-mei memakai kacamata

34. Anak saya mengetahui bahwa

jarjit selalu memakai ikat kepala

35. Anak saya mengetahui mei-mei

dengan baju cinanya

Afektif

36. Anak saya suka dengan potongan

rambut upin dan ipin

37. Anak saya suka membeli pernak

pernik yang berhubungan dengan

upin dan ipin seperti : baju,tas dll

38. Anak saya suka dengan gaya

rambut jarjit

Page 26: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

Sosiopsik

ologis

Konatif

39. Anak saya memotong rambutnya

seperti rambut upin

40. Anak saya selalu memakai

bajunya upin

41. Anak saya selalu menirukan gaya

upin dan ipin

konatif

42. Anak saya mengetahui bahwa

dalam film upin dan ipin tidak

membedakan suku,agama dan

RAS

43. Anak saya mengetahui bahwa

dalam filmnya menyampaikan

pesan tentang tengga rasa salang

hormat dan menghargai

44. Anak saya mengetahui bahwa

dalam film kartun upin dan ipin

selalu menggajarkan sopan

terhadap teman.

Afektif

45. Anak saya menyukai

kebersamaan yang disampaikan

dalam film upin dan ipin

Page 27: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

Tabel 3.4

Variabel operasional

46. Anak saya menyukai pesan moral

yang ada di film tersebut

47. Anak saya suka keseharian yang

sederhana dalam film kartun upin

dan ipin

Konatif

48. Dalam bergaul anak saya tidak

membedakan agama,suku dan ras

49. Anak saya selalu bersikap

sederhana apa adanya

50. Anak saya bersikap sopan dan

santun menghormat dan

menghargai orang lain.

Page 28: BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTVthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00501-mc 3.pdfMnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam

118

3.11 Keterbatasan Kelemahan Penelitian

1. Kemungkinan adanya perbedaan persepsi antara responden dan peneliti pada

saat pengisian kuesioner.

2. Adanya kemungkinan interpretasi yang kurang tepat oleh responden karena

pemilihan kata yang kurang tepat oleh peneliti pada saat menyusun instrumen

penelitian.

3. Ketidak jujuran responden dalam menjawab kuesioner yang diajukan peneliti

4. Teknik pengambilan sample yang accidental karena peneliti menginginkan

mendapatkan responden yang benar-benar menonton tayangan kartun upin

dan ipin sehingga hasil penelitian ini hanya berlaku untuk anak-anak usia 3

sampai 5 tahun yang gemar menonton tayangan kartun upin dan ipin.