BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI...

27
48 BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI SMA UNGGULAN PON-PES NURUL ISLAMI MIJEN SEMARANG A. Kondisi Umum SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami 1. Letak Geografis SMA unggulan pondok pesantren Nurul Islami terletak di kota Semarang Barat, tepatnya di Jl. Ngalian Boja desa Wonolopo Mijen Semarang, dengan lingkungan kampus yang tenang, nyaman, sejuk dan bersih serta fasilitas yang cukup memadai untuk menempa ilmu. Luas keliling tanaga seluruhnya 50.000 m 2 yang sudah dipagar permanen (termasuk pagar hidup). 50.000 m 2 luas tanah/persil dikuasai sekolah menurut status kepemilikan bersertifikat. Keseluruhan luas tanah ini terbagi menjadi 5000 2 bangunan, 2500 m 2 halaman, 1000 m 2 lapangan olah raga, 37.000 m 2 kebun dan 5000 m 2 lain-lain. Adapun batas wilayah SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami adalah: a. Sebelah Utara berbatasan dengan desa Ndukuh b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Dukuh Tempel c. Sebelah Timur berbatasan dengan Wonolopo d. Sebelah Barat berbatasan dengan Perkebunan milik Nurul Islami. 2. Historis Pendirian pondok pesantren dan sekolah Nurul Islami berangkat dari pemikiran Bapak Heri Prasetya yang melihat bahwa kebanyakan pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh, tradisional dan peminatnya adalah orang-orang kampung. Sedangkan pondok modern yang ada memang cukup bagus, peminatnya orang-orang elit dan mengikuti perkembangan zaman akan tetapii mereka hanya mengedepankan intelektual, sedang sikap santrinya kurang memiliki sopan santun terutama kepada yang lebih tua. Berangkat dari permasalahan

Transcript of BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI...

Page 1: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

48

BAB III

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI SMA

UNGGULAN PON-PES NURUL ISLAMI MIJEN SEMARANG

A. Kondisi Umum SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami

1. Letak Geografis

SMA unggulan pondok pesantren Nurul Islami terletak di kota

Semarang Barat, tepatnya di Jl. Ngalian Boja desa Wonolopo Mijen

Semarang, dengan lingkungan kampus yang tenang, nyaman, sejuk dan

bersih serta fasilitas yang cukup memadai untuk menempa ilmu.

Luas keliling tanaga seluruhnya 50.000 m2 yang sudah dipagar

permanen (termasuk pagar hidup). 50.000 m2 luas tanah/persil dikuasai

sekolah menurut status kepemilikan bersertifikat. Keseluruhan luas tanah

ini terbagi menjadi 50002 bangunan, 2500 m2 halaman, 1000 m2 lapangan

olah raga, 37.000 m2 kebun dan 5000 m2 lain-lain.

Adapun batas wilayah SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami

adalah:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan desa Ndukuh

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Dukuh Tempel

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Wonolopo

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Perkebunan milik Nurul Islami.

2. Historis

Pendirian pondok pesantren dan sekolah Nurul Islami berangkat

dari pemikiran Bapak Heri Prasetya yang melihat bahwa kebanyakan

pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh, tradisional dan

peminatnya adalah orang-orang kampung. Sedangkan pondok modern

yang ada memang cukup bagus, peminatnya orang-orang elit dan

mengikuti perkembangan zaman akan tetapii mereka hanya

mengedepankan intelektual, sedang sikap santrinya kurang memiliki sopan

santun terutama kepada yang lebih tua. Berangkat dari permasalahan

Page 2: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

49

tersebut maka Bapak Heri Prasetya mempunyai gagasan untuk mendirikan

pondok pesantren modern dan sekolah yang mengedepankan intelektual

sekaligus santrinya memiliki sopan santun dan berakhlakul karimah (ahli

fikir, dzikir dan uswatun hasanah).

Untuk merealisasikan keinginannya pada tahun 1998 Bapak Heri

Prasetya menemui kepala desaWonolopo dan kemudian diperkenalkan

pada Bapak KH. Subkhi Abadi. Kedatangan Bapak Heri Prasetya adalah

untuk menyampaikan maksud bahwa beliau ingin mendirikan pondok

pesantren modern di daerah Mijen Semarang, kurikulum serta

pembelajarannya diserahkan kepada Bapak Subkhi Abadi. Kemudian

Bapak Subkhi Abadi mencari teman sepemikiran yaitu Bapak Imam

Syafi’i untuk merealisasikan hal tersebut. Setelah itu beliau-beliau mencari

lokasi yang cocok untuk mendirikan pondok pesantren. Setelah mendapat

lokasi yang cocok, kemudian tokoh-tokoh masyarakat sekitar dikumpulkan

untuk membahas mengenai pendirian pondok pesantren dan sebagian

besar dari tokoh masyarakat bergembira serta mendukung didirikannya

pondok pesantren modern dan sekolah di Mijen Semarang.1

Maka pada tanggal 18 Agustus 2000 Yayasan Nurul Islami

Semarang yang dipimpin oleh dr. H.S. Heri Prasetya, M.M. mendirikan

SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami dengan izin operasional sekolah no.

2047 / 1.03.07 / MN / 2000 dan pada tahun 2005 berdasarkan penilaian

Badan Akreditasi Sekolah Propinsi Jawa Tengah SMA Unggulan Pon-pes

Nurul Islami Semarang dinyatakan sebagai sekolah dengan akreditasi A.

3. Struktur Organisasi

Adapun Struktur Organisasi SMA Unggulan ponpes Nurul Islami

Mijen Semarang sebagai berikut:

1 Hasil wawancara dengan Bp. KH. Subkhi Abadi pada hari Selasa, tanggal 28 Maret

2006.

Page 3: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

50

STRUKTUR ORGANISASI

SMA UNGGULAN PON-PES NURUL ISLAMI

TAHUN 2005 – 2006

1. Kepala Sekolah : Sukidjo, S.Pd.

2. Wakil Kepala Sekolah

a. Bidang Kurikulum : Nur Seyta Wiratmaya, S.Pd.

b. Bidang Kesiswaan : Nur Afnan, S.Pd.

c. Bidang Sarana Prasarana : -

d. Bidang Humas : Joko Kumoro, S.Pd.

3. Kepala Tata Usaha : Setyorini, S.Sos.

a. Kepegawaian Sekolah : Setyorini, S.Sos.

b. Surat Menyurat : Reni Irawati, S.Sos.

c. Inventaris : Widaryanto

d. Kepustakaan : Martopo Yuono

4. Khadimul Ma’had : K.H. Moch. Subkhi Abadi

a. Wakabid Humas : Imam Syafi’i, S.Ag.

1) Kemasjidan : Thoha

2) Kantin : -

3) Kemasyarakatan : -

b. Wakabid Kependidikan : -

1) Unit Pembinaan Bahasa : -

c. Wakabid Kesantrian : Saifudin, S.Ag.

1) Dewan Ustadz : Abu Khoiri, S.Ag.

2) Ustadz Asuh : - Sulimin Trubus, S.Ag.

- Abu Khoiri, S.Ag.

- Fandi Felani

3) Ustadzah Asuh : - Reni Irawati, S.Sos.

- Muti’ah

- Dewi Utami CH. SS.

Page 4: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

51

4) Pengurus Santri : - Rilwano Luqman

- Ariati Yuliana

5. Komandan Satpam : Hanto Wibowo

6. Ketua Cleaning Service : Kiswanto

Adapun bagan struktur organisasi sebagaimana terlampir.

4. Sistem Administrasi

a. Sistem Administrasi SMA Unggulan ponpes Nurul Islami Mijen

Semarang

1) Kepala Sekolah

Kepala sekolah bertanggung jawab ke luar dan ke dalam atas

keseluruhan pengelolaan sekolah. Kepala sekolah berfungsi dan

bertugas sebagai edukator, manajer, administrator, dan supervisor,

pemimpin / leader, inovator dan motivator

2) Wakil kepala sekolah

Tugas wakil kepala sekolah adalah membantu kepala

sekolah dan dalam hal-hal tertentu mewakili kepala sekolah secara

bersama-sama atau sendiri menurut bagianya, ke dalam maupun ke

luar khususnya dalam hal adminiatrasi dan bukan policy.

Membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut :

a) Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan

pelaksanaan program

b) Pengorganisasian

c) Pengarahan

d) Ketenagaan

e) Pengawasan

f) Penilaian

g) Identifikasi dan pengumpulan data

h) Penyusunan program

Page 5: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

52

Wakil kepala sekolah, bekerja dan bertanggung jawab sesuai

dengan bidangnya, yaitu :

a) Wakasek urusan kesiswaan, mengatur dan membina kegiatan

kesiswaan

b) Wakasek urusan kurikulum, mengatur dan menyusun program

kurikulum

c) Wakasek urusan sarana prasarana, mengatur kebutuhan sarana

prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar.

d) Wakasek urusan humas, mengatur dan mengembangkan

hubungan dengan komite sekolah, masyarakat, lembaga

pemerintah, dunia usaha dan lembaga sosial.

e) Kepala tata usaha, mempunyai tugas melaksanakan tugas

ketatausahaan.

f) Koordinator Bimbingan dan Penyuluhan, bertanggung jawab

atas penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan

konseling.

g) Guru, bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan

mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara

efektif dan efisien.

h) Teknisi media, bertanggung jawab mengadakan, inventarisasi

dan menyusun laporan pemanfaatan media.

i) Layanan teknis bidang pertanaman/tukang kebun, bertanggung

jawab merawat dan memelihara kebersihan kebun sekolah.

j) Wali kelas, bertanggung jawab terhadap pengelolaan edukasi

dan administrasi kelas.

k) Guru Bimbingan dan Konseling, bertanggung jawab

melaksanakan bimbingan dan konseling di sekolah.

l) Pustakawan sekolah, bertanggung jawab pengadaan buku atau

bahan pustaka dan media elektronika serta menyusun laporan

pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.

Page 6: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

53

m) Laboratorium, bertanggung jawab pada perencaan, pengadaan

alat-alat laboratorium, memelihara dan menyusun laporan

pelaksanaan kegiatan laboratorium.2

5. Jumlah Personalia dan Siswa

a. Jumlah Personalia

Personalia di SMA Unggulan ponpes Nurul Islami Mijen

Semarang semuanya berjumlah 49 orang yang meliputi guru 22 orang,

ustadz/ustadzah 11 orang, tenaga administrasi 4 orang yang satu

merangkap ibu asuh, satpam 6 orang dan cleaning service 7 orang.3

Selanjutnya untuk daftar personalia SMA Unggulan Ponpes Nurul

Islami dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.1

Data Kepala Sekolah dan Guru Tahun Pelajaran 2005/2006 SMA

Unggulan Pon-pes Nurul Islami

No. Nama Jabatan Ijazah

1. N. Sukidjo, S.Pd. Kepala Sekolah +

guru mapel PPKn

PPKn

2. Ariniaful Waridah,

S.Pd.

Guru Mapel B.

Inggris

Pendidikan Bahasa

Inggris

3. Nus Setya Wiratmaya,

S.Pd.

Guru Mapel Kimia

Pendidikan Kimia

4. Nur Afnan, S.Pd. Guru Mapel

Matematika

Pendidikan

Matemtaika

5. Joko Kumoro, S.Pd. Guru Mapel PPKn Pendidikan PPKn

6. Ratna Harsiyami, B.Y.,

S.S.

Guru Mapel

Sejarah/Sosio

Pendidikan Sejarah

7. Tut Tamaro, S.Pd. Guru BK BK

8. Saefudin, S.Ag. Guru Agama Islam Tarbiyah

2 Data dinding SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami Semarang Tahun 2005-2006.. 3 Data personalia SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami Tahun 2005-2006.

Page 7: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

54

9. Kunarsih, S.Pd. Guru Ekonomi Pendidikan

ekonomi/Akuntansi

10. Drs. Tri Prasetya Guru Fisika Pendidikan Fisika

11. M. Jazuli, S.Ag. Guru Fiqih Tarbiyah

12. Ir. Dwi Susilorini Guru Biologi Pendidikan Biologi

13. Iswinardi, S.Pd. Guru Olah Raga Pendidikan Olah

Raga

14. Prasida Widianto,

S.Pd.

Guru Biologi Pendidikan Biologi

15. Dwi Utami, S.Pd. Guru Bahasa

Inggris

Pendidikan Bahasa

Inggris

16. Rahmadhani, S.Pd. Guru Matematika Pendidikan

Matematika

17. Lismawati, S.Pd. Guru Kimia Pendidikan Kimia

18. Titik Utami, S.Pd. Guru Bahasa

Indonesia

Pendiidkan Bahasa

Indonesia

19. Wiwik K. S.Pd. Guru Geografi Pendidikan

Geografi

20. Chandra al-Wijayanto Guru Kesenian Pendidikan

Kesenian

21. Moch. Zaenuri, S.Pd. Guru

Ekonomi/Akuntansi

Pendidikan

ekonomi/Akuntansi

22. Nur Hadi, S.Pd. Guru Bahasa

Indonesia

Pendidikan Bahasa

Indonesia

Tabel 3.2

Data Karyawan dan Tata Usaha

No. Nama Jabatan Ijazah

1. Setyorini, S.Sos. Staf Tata Usaha Adm. Negara

2. Reni Irawati, S.Sos. Staf Tata Usaha Komunikasi

Page 8: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

55

3. Martopo Yuono Staf Tata Usaha IPS

4. Widaryanto Staf Tata Usaha SMK

Tabel 3.3

Personalia Ponpes Nurul Islami

No. Nama Jabatan Ijazah

1. K.H. Moch Subkhi

Abadi

Khodimul Ma’had D1

2. Drs. Nur Zaeni Ustadz tidak tetap S1

3. Budi Ahmad, S.Ag. Ustadz tidak tetap S1

4. M. Djazoeli, S.Ag. UTT pagi dan

malam

S1

5. Saefudin, S.Ag. UTT pagi dan

malam

S1

6. Sulimin Trubus, S.Ag. Bapak Asuh S1

7. Fandi Felani Bapak Asuh SMA

8. Abu Khoiri, S.Ag. Bapak Asuh S1

9. Mu’tiah Ibu Asuh D3

10. Dwi Utami, Ch., S.Sos. Ibu Asuh S1

11. Reni Irawati, S.Sos. Ibu Asuh S1

12. Latief Ustadz Bantu SMA

13. Prihanto Ustadz Bantu SMA

Tabel 3.4

Data Satpam dan Cleaning Service

No. Nama Jabatan Ijazah

1. Hanto Wibowo Komandan Satpam SMP

2. Agung Irianto Satpam IPS

3. Fathul Qorib Satpam SMA

4. Widodo Satpam SMK

Page 9: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

56

5. Budiono Satpam SD

6. Misnah Satpam SMA

7. Kiswanto Cleaning Service SMU

8. Yanuri Cleaning Service -

9. Darwaji Cleaning Service SD

10. Arif Muzaeni Cleaning Service SD

11. Ponimin Cleaning Service SMP

12. Sugiono Cleaning Service SMP

13. Wahyu Cleaning Service -

b. Jumlah siswa

Jumlah peserta didik terdiri dari 103 yang terbagi dalam 5

kelas ,kelas 1 sebanyak 20 siswa, kelas 2 IPA, IPS sebanyak 29 anak

dan kelas 3 IPA, IPS sebanyak 54 anak. Selain sebagai murid di

sekolah peserta didik juga berperan sebagai santri di lingkungan

pesantren.

6. Sarana Prasarana

SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami memiliki sarana prasarana

yang cukup memadai untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar yang

ada di dalamnya.

a. Perpustakaan

Untuk mendukung keberhasilan proses belajar mengajar maka

SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami Mijen Semarang memiliki

perpustakaan dengan data-data sebagai berikut:

1) Ruang dan perlengkapan perpustakaan

a) Luas perpustakaan/ruang : 12 x 8 m

b) Rak Katalog : 1 buah

c) Rak Display Majalah : 1 buah

d) Rak Surat Kabar : 1 buah

e) Meja Baca : 12 buah

Page 10: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

57

f) Meja Kerja Tugas : 2 buah

g) Meja Sirkulasi : 2 buah

h) Kursi Baca : 40 buah

i) Rak Penitipan Pengunjung : 1 buah

j) Rak Buku : 1 buah

k) Rak Buku Referenci : 2 buah

l) Papan Pengumuman : 1 buah

m) Ruang Pertemuan : 1 buah

2) Koleksi

a) Buku jumlah seluruhnya 2000 judul dan 6000 jilid.

b) Buku penunjang perpustakaan:

(1) Buku bacaan fiksi: 700 judul dan 2100 jilid.

(2) Buku bacaan non fiksi / lain-lain: 1.300 judul dan 4.900

jilid.

c) Koleksi jenis lain terdiri atas:

(1) Majalah langganan: - Judul

(2) Surat kabar harian (Kompas dan Suara Merdeka)

(3) Surat kabar mingguan (Bola)

b. Ruang Belajar

Jumlah ruang belajar ada 5 kelas, yaitu masing-masing terdiri

dari kelas satu sebanyak 1 kelas, kelas II sebanyak 2 kelas dan kelas III

sebanyak 2 kelas.

c. Olah Raga

1) Lapangan sepak bola : 1

2) Lapangan basket : 1

3) Aula : 1

4) Lapangan volley : 1

5) Lapangan badminton : 1

6) Lapangan tenis meja : 1

Page 11: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

58

7. Visi, Misi dan Tujuan

a. Visi

SMA unggulan ponpes Nurul Islami Semarang memiliki komitmen

menjadi lembaga pendidikan profesional, unggul dalam bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan berdasarkan iman dan takwa

(IMTAQ).

b. Misi

SMA unggulan ponpes Nurul Islami Semarang melaksanakan:

1) Pendidikan yang mengutamakan pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

2) Pendidikan pesantren untuk mensantrikan siswa / siswi dalam

kerangka pendalaman dan pengamalan al-Qu’an dan hadits.

c. Tujuan

SMA unggulan ponpes Nurul Islami Semarang mempunyai tujuan:

1) Meningkatkan IPTEK dan IMTAQ agar mampu melanjutkan

pendidikan ke perguruan tinggi terkemukan baik dalam negeri

maupun luar negeri.

2) Mencetak calon pemimpin yang uswatun khasanah dan

berakhlakul karimah.4

B. Implementasi Manajemen Personalia Sekolah di SMA Unggulan Pon-pes

Nurul Islami Mijen Semarang

Telah diakui bahwa keberhasilan dari setiap usaha manusia terkait erat

dengan realitas tenaga atau personil kependidikan yang melaksanakan tugas

pekerjaan yang perlu bagi pencapaian tujuan, sehingga tingkat keberhasilan

pendidikan formal dalam memberikan pelayanan-pelayanan pendidikan

sebagian besar tergantung kepada kualitas dan pendayagunaan tenaga

kependidikan (personil) yang menjalankan proses pendidikan serta pada

efektivitas mereka dalam melaksanakan langsung tanggung jawab.5

4 Profil SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami tahun 2005-2006. 5 Oteng Sutrisna, op. cit., hlm. 54.

Page 12: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

59

Manajemen tenaga kependidikan (personalia) di SMA Unggulan Pon-

pes Nurul Islami secara umum mencakup tujuh kegiatan utama yaitu

perencanaan, pengadaan, pembinaan dan pengembangan, penilaian, promosi

dan mutasi, kompensasi, dan pemberhentian.

1. Perencanaan

Perencanaan tenaga kependidikan merupakan hal yang sangat

urgen dalam manajemen tenaga kependidikan, karena perencanaan tenaga

kependidikan ini merupakan langkah awal yang sangat menentukan dalam

upaya mendapatkan personil yang mempunyai kualifikasi baik sesuai

dengan kebutuhan.

Sebelum menyusun perencanaan hal yang dilakukan adalah

analisis pekerjaan dan analisis jabatan. Kedua analisis ini dilakukan untuk

mendapatkan data-data mengenai formasi apa yang kosong? Berapa

pegawai yang dibutuhkan? Dan untuk menentukan persyaratan minimum

yang perlu dimiliki oleh calon pegawai.

Di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami yang melakukan analisa

jabatan dan analisa pekerjaan adalah kepala sekolah dan Khodimul

Ma’had dibantu Wakabid kurikulum dan bidang kepegawaian sekolah.

Setelah data-data diperoleh melalui analisa tersebut dan menunjukkan

kalau sekolah atau pesantren membutuhkan tenaga pengajar (guru atau

ustadz) maka kepala sekolah dan Khodimul Ma’had dapat merekrut

(mempunyai wewenang merekrut) pegawai baru, dan yayasan diberi tahu.

Namun apabila yang dibutuhkan atau sekolah kekurangan karyawan, maka

sekolah meminta kepada yayasan untuk merekrut karyawan yang

dibutuhkan.6

2. Pengadaan pegawai (rekruitment)

Dalam rekruiment guru / ustadz, pihak yayasan dan kepala sekolah

/ khodimul ma’had dituntut untuk jeli dalam menganalisis suatu lowongan

yang harus diisi, karena seorang calon guru / ustadz yang akan direkrut

6 Hasil wawancara dengan bapak Nur Setya (Wakabid Kurikulum) pada tanggal 23

Pebruari 2006.

Page 13: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

60

selain harus memiliki kualifikasi sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan,

ia juga harus memiliki komitmen pengabdian dan keagamaan yang tinggi.

Dengan demikian ia cepat beradaptasi dengan proses KBM di sekolah

yang sarat dengan nuansa Islami ini.

Prosesnya juga tergolong sederhana, karena sekolah swasta seperti

SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami ini tidak terkait dengan sejumlah

peraturan dan langkah-langkah sebagaimana rekruitment Pegawai Negeri

Sipil (PNS). Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah :

a. Mengumumkan lowongan dan membuka arsip lamaran

Setelah data-data diperoleh melalui analisis pekerjaan dan

analisis jabatan. Langkah selanjutnya adalah melakukan program

tindakan yaitu dengan cara mengumumkan lowongan (formasi yang

kosong). Biasanya dalam mengumumkan adanya lowongan ini SMA

Nurul Islami menggunakan dua cara yaitu: dengan membuat

pengumuman melalui tulisan (pamflet) yang ditempel. Dan cara yang

kedua yaitu dengan cara memberitahu orang dalam atau secara orang

perorang untuk bisa diinformasikan kepada kerabat, teman, tetangga

atau yang lainnya bahwa di SMA Nurul Islami sedang membutuhkan

pegawai baru dengan begitu bagi yang berminat bisa melamar.7 Selain

dengan cara menginformasikan seperti di atas. Bagian personalia

(kepegawaian) SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami juga akan

membuka kembali arsip-arsip lamaran yang pernah masuk. Di SMA

Unggulan Pon-pes Nurul Islami apabila ada lamaran yang masuk daan

waktu itu sedang tidak ada formasi kosong yang sesuai lamaran itu

tidak serta merta ditolak, akan tetapi diterima dan ditampung. Apabila

suatu saat SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami membutuhkan

pegawai yang formasinya sesuai dengan background pendidikan

pelamar, maka ia akan dipanggil untuk diseleksi.8

7 Hasil wawancara dengan Bp. Soekidjo (Kepala Sekolah) pada Kamis 23 Pebruari 2006.

Page 14: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

61

b. Menetapkan cara menjaring pegawai

SMA Unggulan Pon-Pes Nurul Islami menetapkan

perekrutan(menjaring pegawai) dengan cara seleksi yaitu melalui tes

microteaching dan tes wawancara. Adapun Kriteria yang ditetapkan

bagi calon pegawai untuk layak diterima adalah sebagai berikut:

1) Background pendidikan yang sesuai dengan formasi yang

dibutuhkan misal: lulusan pendidikan biologi mengajar mapel

Biologi.

2) Apabila ada calon tenaga kependiidkan lulusan non kependidikan

tetapi mempunyai sertifikat akta IV dan yang satunya lulusan

kependidikan, maka yang diprioritaskan untuk diterima menjadi

pegawai di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami adalah dari

lulusan kependidikan (lebih diutamakan IKIP daripada UNDIP

dengan akta IV).9

3) Untuk perekrutan ustadz / ustadzah selain alumni pesantren juga

lebih diprioritaskan yang sarjana

4) Kualitas nilai transkrip dan nilai waktu test menjadi pertimbangan

dalam kelayakan calon pegawai untuk dapat diterima dan tidak

diterima menjadi pegawai.

5) Nilai wawancara kepribadian juga akan menjadi bahan masukan

yang sangat menentukan. Apabila nilai transkrip dan micro

teaching bagus akan tetapi nilai wawancara kurang memenuhi

syarat maka calon pegawai tersebut tidak dapat diterima.10

c. Lamaran

Bagi yang berminat untuk melamar menjadi calon pegawai di

SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami, pelamar harus memenuhi

syarat-syarat lamaran yang meliputi:

1) Surat lamaran

8 Hasil wawancara dengan Ibu Setyorini (Bidang Kepegawaian) pada hari Senin, tanggal

6 Maret 2006. 9 Hasil wawancara dengan Bp. Soekidjo, op. cit. 10 Hasil wawancara dengan Bp. KH. Subkhi Abadi, op. cit.

Page 15: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

62

2) Foto copy transkrip dan ijazah terakhir

3) Surat keterangan kelakuan baik

4) Surat kuning bila ada

5) Dan sertifikat-sertifikat prestasi yang pernah diraih.11

d. Seleksi

Kegiatan rekruitment untuk mencari dan mendapatkan calon-

calon tenaga kependidikan yang memenuhi syarat sebanyak mungkin,

untuk kemudian dipilih calon terbaik dan tercakap untuk kepentingan

tersebut maka diadakan seleksi.

Proses seleksi calon pegawai/personalia di SMA Unggulan

Pon-pes Nurul Islami disesuaikan dengan bidang pekerjaan. Adapun

proses seleksi tenaga kependidikan (guru dan ustadz) melalui dua cara

yaitu:

1) Test micro teaching, tes ini dilakukan untuk mengukur kemampuan

calon tenaga kependidikan (guru dan ustadz) dalam menyampaikan

materi kepada peserta didik.

2) Test wawancara. Test ini adalah wawancara kepribadian calon

pegawai (personil) yang disesuaikan dengan tujuan pendidikan di

SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami yaitu membentuk calon

pemimpin yang uswatun khasanah dan berakhlakul karimah, maka

dalam test wawancara kepribadian ini meliputi wawancara tentang

keberagamaan dan kepribadian calon pegawai. Standar yang

ditetapkan dalam test wawancara ini adalah calon pegawai

beragama Islam dan menganut aliran ahlusunah wal jama’ah.

Ahlusunnah wal jama’ah di sini bukan diartikan aliran NU akan

tetapi seseorang yang menajalankan syari’at Islam secara benar

sesuai dengan al-Qur’an dan hadits.12

11Ibid. 12 Hasil Wawancara dengan Bp Abadi tanggal 28 Maret 2006.

Page 16: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

63

Adapun proses seleksi untuk karyawan adalah tes tertulis,

wawancara dan tes sesuai bidangnya, ex: ada test fisik untuk satpam

dan lain-lain.13

Dalam perekrutan pegawai di SMA Unggulan Pon-pes Nurul

Islami, untuk guru yang menyeleksi adalah kepala sekolah dan

khodimul ma’had. Kepala sekolah menangani tes micro teaching dan

khodimul ma’had menangani tes wawancara. Seleksi dalam perekrutan

ustadz / ustadzah ditangani oleh khodimul ma’had tanpa melibatkan

kapala sekolah. Adapun untuk karyawan yang menyeleksi adalah

langsung dari yayasan.14

Perekrutan Pegawai Negeri Sipil adalah dengan meminta

langsung kepada sekolah yang bersangkutan (sekolah tempat PNS

tersebut ditugaskan). Meskipun dengan cara meminta langsung

DIKNAS tetap diberi tembusan.15 Hal ini dilakukan karena waktu itu

SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami dalam mengadakan ujian akhir

(UAN) masih menginduk di SMA 16 Semarang, maka untuk persiapan

UAN, SMA Nurul Islami membutuhkan pengajar yang sudah

berpengalaman dan SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami meminta

kepada kepala sekolah SMA 16 Semarang untuk mengijinkan beberapa

gurunya untuk membantu mengajar di SMA Unggulan Pon-pes Nurul

Islami. Namun setelah sekolah sudah bisa mengadakan UAN secara

mandiri, mereka dikembalikan. Dan untuk sekarang perekrutan PNS

dapat meminta kepada DIKNAS dengan cara diperbantukan.16

e. Pengangkatan

Pengangkatan pegawai baru dilakukan / ditetapkan oleh yayasan untuk

menjaji pegawai tetap atau honorer. Setelah pengangkatan, maka

langkah selanjutnya adalah penempatan dan orientasi. Penempatan

13 Hasil wawancara dengan Bp. Hanto Wibowo (Komandan Satpam) tanggal 3 Maret

2006. 14 Hasil wawancara dengan Bp. Soekidjo, op. cit. 15 Ibid. 16 Hasil wawancara dengan Bp. Nur Setya, op. cit.

Page 17: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

64

bagi pegawai baru di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami dilakukan

oleh yayasan dan ditindaklanjuti oleh kepala sekolah/khodimul ma’had

dibantu kepala bidang masing-masing.

Supaya dapat menjalankan tugasnya dengan baik, SMA

Unggulan Pon-pes Nurul Islami memberikan orientasi kepada pegawai

barunya. Orientasi yang berkenaan

Supaya pegawai baru tidak kebingungan maka setelah

penempatan dilakukan orientasi/masa perkenalan pada pekerjaan dan

lingkungan sekitar.

Orientasi bagi pegawai baru (guru dan tenaga administrasi)

adalah dengan masa percobaan selama tiga bulan untuk mengetahui

cara kerjanya. Adapun untuk pegawai yang sudah lama dan akan

diangkat menjadi pegawai tetap juga dengan masa orientasi selama

tiga bulan, kemudian selanjutnya dipertimbangkan untuk diangkat

menjadi pegawai tetap. Untuk saptam tidak ada masa percobaan kerja

karena menggunakan sistem kontrak selama satu tahun.

Adapun orientasi yang berkenaan dengan lingkungan sekitar dan

sejarah sekolah dipandu oleh atasan langsung yaitu apabila guru, maka

yang memberi orientasi adalah kepala sekolah, ustadz yang memberi

orientasi khodimul ma’had dan lain sebagainya. Masa orientasi ini

dilakukan secara bertahap dan tidak ada waktu khusus. Jadi sambil

jalan, maka lambat laun personil baru akan memahami secara

keseluruhan mengenai keadaan lingkungan sekitar dan pekerjaannya.17

3. Pembinaan dan Pengembangan

Dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan

profesionalisme pegawai dibutuhkan pembinaan dan pengembangan

pegawai. Sebagai suatu organisasi yang ingin mencapai tujuan pendidikan

secara maksimal. SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami juga melakukan

pembinaan dan pengembangan profesionalisme pegawainya. Adapun

langkah-langkah yang ditempuh oleh SMA Unggulan Pon-pes Nurul

Page 18: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

65

Islami dalam membina dan mengembangkan kemampuan pegawainya

adalah:

a. Peningkatan Profesionalisme

1) Diberi kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang

lebih tinggi. Dalam hal ini pegawai masih dengan biaya sendiri,

dikarenakan kondisi keuangan yayasan yang belum stabil (karena

baru beberapa tahun berdiri), sehingga yayasan belum pernah

memberikan beasiswa bagi pegawainya untuk melanjutkan ke

jenjang yang lebih tinggi.

2) Pegawai (terutama guru) diberi kesempatan untuk mengembangkan

kemampuannya dengan diikutsertakan dalam berbagai pendidikan

dan penataran/pelatihan secara teratur seperti Musyawarah Guru

Mata Pelajaran (MGMP), Musyawarah Guru Pembimbing (MGP),

dan Kelompok Kerja Guru (KKG). Selain itu juga ada diskusi,

lokakarya dan dengan menyediakan sumber belajar. Untuk tenaga

administrasi maupun karyawan lain seperti pustakawan belum

pernah mengikuti penataran/pelatihan khusus yang sesuai dengan

bidang pekerjaannya. Dalam penyelenggaraan berbagai penataran

dan pelatihan ini sekolah mendelegasikan personilnya keluar sesuai

dengan undangan yang diperoleh. Sekolah belum pernah

mengadakan penataran di sekolah dengan mendatangkan

pembicara dari luar.

b. Pembinaan Karir

1) Sebagai manajer kepala sekolah berusaha untuk meningkatkan

karir pegawainya dengan cara memberikan pembinaan secara

kontinue kepada pegawainya supaya prestasi kerja mereka

meningkat dan jabatan mereka naik. Example: guru tidak tetap

diangkat menjadi guru tetap.

2) Dalam upaya meningkatkan karir pegawainya kepala sekolah

berusaha untuk mengusulkan kepada yayasan bagi pegawai yang

17 Hasil wawancara dengan Bp. Soekidjo pada tanggal 27 Pebruari 2006.

Page 19: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

66

berprestasi untuk diangkat menjadi pegawai tetap bagi yang belum

diangkat menjadi pegawai tetap, bagi pegawai tetap supaya diberi

penghargaan atau reward.

3) Memberitahu kepada pegawainya apabila akan ada penilaian

(pemantauan) dari yayasan supaya pegawai tersebut dapat lebih

mempersiapkan diri secara baik.

c. Supervisi

Supervisi / pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah untuk

meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan

poengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di

sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan, juga meurpakan

tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga kependidikan

tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam

melaksanakan pekerjaannya.

Supervisi ini dilaksanakan dengan:

1) Diadakan pertemuan rutinitas setiap satu minggu sekali

2) Diadakan rapat bulanan

3) Diadakan rapat khusus/secara insidental.

4) Kunjungan kelas klinis

Kunjungan kelas ini dilakukan untuk mendapatkan informasi

secara langsung tentang berbagai hal yang berkaitan dengan

profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas pokoknya

mengajar, terutama dalam pemilihan media yang digunakan,

penggunaan metode pembelajaran dan keterlibatan peserta didik

dalam pembelajaran, serta mengetahui secara langsung

kemampuan peserta didik dalam menangkap materi yang diajarkan.

5) Memotivasi

Pemberian motivasi ini melalui reward dan punishment

reward diberikan kepada pegawai yang berprestasi maupun bagi

pegawai yang disiplin dalam bekerja. Penghargaan di sini tidak

selalu berupaa materi, akan tetapi berupa pujian atau dengan diajak

Page 20: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

67

refresing (jalan-jalan) meskipun tidak jauh supaya pegawai

tersebut lebih bersemangat dalam bekerja dan tidak stress.

6) Membantu menyelesaikan problem pegawainya

Dalam memberi pembinaan pada pegawai yang bermasalah

atau membantu mengatasi problem yang dihadapi oleh pegawainya

dilakukan secara kondisional/disesuaikan dengan keadaan /

problem yang dihadapi. Apabila ada problem yang sama yang

dihadapi oleh beberapa pegawai dan sifatnya bukan problem

pribadi, maka diadakan pembinaan secara bersama. Dan apabila

yang bermasalah orang perorang maka kepala sekolah memanggil

pegawai yang bermasalah untuk diberi pembinaan (pengarahan)

atau pegawai yang bersangkutan melapor sendiri untuk

berkonsultasi.18

4. Penilaian

Penilaian ketenagaan (personalia) bertujuan untuk mengetahui

perkembangan dan prestasi kerja pegawai. Penilaian ketenagaan ini

nantinya sebagai acuan untuk peningkatan karir dan pemberian

kompensasi pegawai yang dinilai.

Evaluasi terhadap profesionalisme tenaga kependidikan harus

dilakukan secara teratur bukan hanya ditujukan untuk mengetahui tingkat

kemampuan setiap tenaga kependidikan, tetapi yang terpenting adalah

bagaimana memanfaatkan tenaga kependidikan tersebut untuk

memperbaiki dan menyempurnakan proses pendidikan di sekolah. Oleh

karena itu, fungsi evaluasi menjadi sangat penting dalam meningkatkan

profesionalisme tenaga kependidikan di sekolah secara keseluruhan dan

terus menerus.

Penilaian ketenagaan bagi PNS biasanya menggunakan daftar

conduite/Daftar Penilaian Pekerjaan (DP3). Karena di SMA Unggulan

Pon-pes Nurul Islami merupakan sekolah swasta di bawah naungan

yayasan Nurul Islami dan hanya ada satu orang yang PNS. Penilaian

Page 21: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

68

pegawai tidak menggunakan format penilaian seperti halnya penilaian bagi

PNS. Penilaian pekerjaan pegawai di SMA Unggulan Pon-pes Nurul

Islami lebih sederhana. Adapun aspek yang dinilai meliputi:

a. Kedisiplinan

Kedisiplinan yang dinilai mencakup banyaknya absensi dalam

satu bulan. Kedisiplinan waktu berangkat dan pulang serta kedisiplinan

dalam menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Untuk pegawai tetap jam kerja dimulai jam 07.00 sampai dengan jam

15.00 dan untuk tenaga honorer (guru tidak tetap) disesuaikan dengan

jadwal mengajar. Untuk ustadz jam mengajarnya adalah ba’da

Maghrib dan ba’da Subuh. Sedang untuk satpam sesuai dengan jadwal

kerjanya (shift).

Daftar hadir di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami ada dua

format yaitu untuk pegawai tetap format daftar hadir dibuat tersendiri

dan diketik, sedangkan untuk pegawai yang tidak tetap / karyawan,

daftar hadir ditandatangani langsung oleh pegawai yang bersangkutan.

Hal ini adalah untuk membedakan antara pegawai tetap dan

pegawai yang belum diangkat menajdi pegawai tetap (pegawai

honorer).

Tabel 3.5

Format Daftar Hadir Pegawai Tetap

No NAME

DEPT PAY PERIOD ENDING

IN 1 OUT 1 IN 2 OUT 2 IN 3 OUT 3

18 Hasil wawancara dengan Bp. Soekidjo, Ibid.

Page 22: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

69

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

S Card NIBO®

Signature

Tabel 3.6

Format Daftar Hadir Guru/Karyawan Tidak Tetap

Nama : …………….. Bulan : ……………...

Datang Pulang TGL Jam Paraf Jam Paraf

Keterangan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Dst.

Page 23: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

70

b. Kecakapan dalam bekerja/prestasi kerja

Penilaian kecakapan dalam bekerja meliputi:

1) Kecakapan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar/prestasi

mengajar di kelas serta kreativitas dalam menyampaikan materi

kepada siswa.

2) Penyelesaian tugas secara baik dan tepat waktu sesuai dengan

tanggung jawabnya bagi tenaga administrasi dan karyawan.

Penilaian pegawai ini dilakukan oleh konsultan setiap satu tahun

sekali berdasarkan laporan-laporan yang diterima selama satu tahun dari

kepala sekolah, selain laporan dari kepala sekolah penilaian juga

berdasarkan laporan dari peserta didik mengenai cara kerja pegawai.

Biasanya laporan dari siswa ini berkaitan dengan proses belajar mengajar

(kecakapan guru/ustadz dalam melaksanakan KBM).19 Dalam melakukan

penilaian pegawai ini konsultan tidak secara serta merta menerima secara

mentah atas laporan-laporan yang diterimanya akan tetapi konsultan juga

melakukan survei secara langsung.20 Pada awal berdiri ketua yayasan dan

konsultan memantau setiap satu bulan sekali, ini dilakukan karena sekolah

dan pesantren masih membutuhkan pengarahan dan belum mandiri.

Setelah satu tahun dan dianggap lebih baik, pemantauan dilakukan setiap

dua atau tiga bulan sekali. Dan setelah mendapat akreditasi A konsultan

melakukan pemantauan setiap enam bulan sekali. Survei atau pemantauan

ini untuk membuktikan kebenaran laporan-laporan yang masuk. Hal ini

dilakukan untuk menjamin keakuratan, keobyektifan dan keadilan bagi

pegawai yang dinilai dan bagi semua pihak.

5. Promosi dan Mutasi

a. Promosi

19 Hasil wawancara dengan Ibu Setyorini, op. cit. 20 Ibid.

Page 24: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

71

Promosi atau kenaikan jabatan pegaawai di SMA Unggulan

Pon-pes Nurul Islami dilakukan setiap satu tahun sekali dan terkadang

dilakukan secara kondisional apabila ada pegawai yang pindah/keluar.

Promosi pegawai ini berdasarkan hasil penilaian pekerjaan pegawai

yang dilakukan oleh konsultan dan yang menetapkan adalah yayasan.

Bagi guru atau pegawai tidak tetap dapat dipromosikan

(diangkat) menjadi pegawai tetap minimal telah bekerja selama satu

tahun, atau apabila yayasan membutuhkan pegawai tetap meskipun

belum satu tahun bekerja, jika prestasi kerjanya bagus dapat diangkat

menjadi pegawai tetap. Sebelum diangkat menjadi pegawai tetap

biasanya diberlakukan orientasi (masa percobaan) selama tiga bulan

bagi pegawai yang dipromosikan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

cara kerjanya, kemudian dipertimbangkan untuk diangkat menjadi

pegawai tetap. Untuk satpam tidak ada masa percobaan untuk

dipromosikan karena menggunakan sistem kontrak kerja satu tahun.

b. Mutasi

Mutasi pegawai di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami dapat

dibedakan menjadi dua yaitu:

1) Mutasi Vertikal

Mutasi vertikal adalah memindahkan pegawai yang bersangkutan

ke jabatan lebih tinggi atau lebih rendah dalam jenjang organisasi

kepegawaian dilakukan berdasarkan penilaian pekerjaan pegawai.

Apabila pegawai berprestasi maka pegawai yang bersangkutan

akan dipindahkan pada jabatan yang lebih tinggi (dipromosikan)

dan apabila ada pegawai kurang kompeten/kinerjanya tidak bagus,

maka pegawai tersebut akan dipindahkan pada jabatan yang lebih

rendah, misal: guru tetap bekerja tidak disiplin atau ada masalah

lainnya, maka guru tersebut akan diturunkan menjadi guru tidak

tetap.

Page 25: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

72

2) Mutasi Horizontal

Mutasi horizontal adalah pemindahan pegawai dari bagian satu ke

bagian lain masih satu jabatan, misal: satpam pindah jam kerja

(shift transfer).21

Promosi dan mutasi yang dilakukan di SMA Unggulan Pon-pes

Nurul Islami adalah promosi dan mutasi ke dalam bukan keluar dalam

artian masih satu lembaga, ini dikarenakan yayasan Nurul Islami hanya

mempunyai satu lembaga (sekolah) belum membuka cabang yang

lain.22

6. Kompensasi

Keberhasilan suatu organisasi atau lembaga dipengaruhi oleh

berbagai faktor, baik faktor dari dalam maupun dari luar. Dari berbagai

faktor tersebut, motivasi merupakan suatu faktor yang cukup dominan dan

turut menentukan keefektivan kerja. Para tenaga kependidikan akan

bekerja dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi.

Salah satu hal yang sangat urgen dari motivasi ini adalah masalah

kompensasi atau balas jasa yang diberikan oleh organisasi kepadanya.

Adapun kompensasi yang diberikan oleh yayasan Nurul Islami kepada

pegawainya berupa:

a. Gaji tiap bulan yang diberikan oleh yayasan.

b. Tunjangan-tunjangan yang berupa beras yang diberikan satu bulan

sekali dan tunjangan hari raya (THR) yang diberikan satu tahun sekali

sebesar satu bulan gaji.

c. Disediakan fasilitas asrama gratis bagi pegawai yang rumahnya jauh

dari sekolah.

21 Ibid. 22 Ibid.

Page 26: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

73

d. Bantuan dari Pemkot setempat untuk guru swasta, kalau untuk

Pegawai Negeri Sipil sudah menjadi tanggungan pemerintah daerah.23

e. Jaminan kesehatan secara khusus tidak ada, hanya apabila ada yang

sakit atau terkena musibah diberi sedikit bantuan biaya perawatan

untuk meringankan beban pegawai yang terkena musibah.

f. Bagi pegawai yang berprestasi diberi hadiah (reward) yang berupa tiga

bulan gaji atau sesuai kebijakan yayasan.24

7. Pemberhentian

Pihak yayasan mempunyai wewenang untuk memberhentikan

tenaga kependidikan (personil) kalau memang dianggap perlu.

Pemberhentian tenaga kependidikan di lingkungan SMA Unggulan Pon-

pes Nurul Islami secara umam dapat dikelompokan ke dalam dua jenis,

yaitu:

a. Pemberhentian dengan hormat

Pemberhentian dengan hormat dikarenakan beberapa alasan yang

biasanya alasan itu datang dari pegawai yang bersangkutan. Adapun

alasan yang menjadi penyebab pegawai berhenti adalah:

2) Karena pegawai yang bersangkutan mempunyai jam terbang yang

tinggi (jadwalnya sangat padat) sehingga sukar membagi waktu.

3) Diterima sebagai PNS dan ditugaskan ke tempat lain.

4) Di tempat lain mendapatkan gaji yang lebih besar. Hal ini biasanya

dialami oleh guru tidak tetap (honorer) yang tempat tinggalnya

jauh dari sekolah karena lokasi sekolah yang jauh dari jalan raya

sehingga gaji yang diperoleh habis untuk transport.

5) Habis masa kontrak, untuk satpam apabila habis masa kontrak dan

tidak ada perpenjangan maka secara otomatis pegawai tersebut

berhenti.

6) Alasan-alasan lain yang sifatnya pribadi.

b. Pemberhentian secara tidak hormat (dipecat)

23 Hasil wawancara dengan Bp.Soekidjo, loc. cit 24 Ibid.

Page 27: BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh,

74

Pemberhentian pegawai secara tidak hormat (dipecat) belum

pernah dilakukan di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami, karena

pegawai yang bermasalah/kurang disiplin biasanya segera

memperbaiki kesalahannya. Meskipun belum pernah memberhentikan

pegawai secara tidak hormat (dipecat) SMA Unggulan Pon-pes Nurul

Islami menetapkan peraturan bagi pegawainya yaitu pemberhentian

akan dilakukan apabila ada pegawai yang malas, suka membolos,

dalam bekerja kurang cakap dan tidak mau memperbaiki

kesalahannya. Pemberhentian di sini tidak langsung dilakukan, akan

tetapi pegawai yang bermasalah terlebih dahulu diberi peringatan

secara lisan oleh kepala sekolah sebanyak tiga kali, apabila peringatan-

peringatan kepala sekolah tidak diperhatikan, maka kepala sekolah

akan melapor kepada yayasan dan yayasan akan memberikan

peringatan secara tertulis sampai tiga kali. Apabila sudah tiga kali

yayasan memberikan peringatan dan tidak juga diperhatikan maka

yayasan akan mengambil tindakan tegas yaitu memberhentikan

pegawai tersebut.

Pemberhentian yang disebabkan karena perampingan pegawai

belum pernah dilakukan di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami.

Meskipun yayasan mengalami kesulitan keuangan (karena belum

stabil).25

25 Ibid.