BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI...
Transcript of BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI...
48
BAB III
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI SMA
UNGGULAN PON-PES NURUL ISLAMI MIJEN SEMARANG
A. Kondisi Umum SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami
1. Letak Geografis
SMA unggulan pondok pesantren Nurul Islami terletak di kota
Semarang Barat, tepatnya di Jl. Ngalian Boja desa Wonolopo Mijen
Semarang, dengan lingkungan kampus yang tenang, nyaman, sejuk dan
bersih serta fasilitas yang cukup memadai untuk menempa ilmu.
Luas keliling tanaga seluruhnya 50.000 m2 yang sudah dipagar
permanen (termasuk pagar hidup). 50.000 m2 luas tanah/persil dikuasai
sekolah menurut status kepemilikan bersertifikat. Keseluruhan luas tanah
ini terbagi menjadi 50002 bangunan, 2500 m2 halaman, 1000 m2 lapangan
olah raga, 37.000 m2 kebun dan 5000 m2 lain-lain.
Adapun batas wilayah SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami
adalah:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan desa Ndukuh
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Dukuh Tempel
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Wonolopo
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Perkebunan milik Nurul Islami.
2. Historis
Pendirian pondok pesantren dan sekolah Nurul Islami berangkat
dari pemikiran Bapak Heri Prasetya yang melihat bahwa kebanyakan
pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh, tradisional dan
peminatnya adalah orang-orang kampung. Sedangkan pondok modern
yang ada memang cukup bagus, peminatnya orang-orang elit dan
mengikuti perkembangan zaman akan tetapii mereka hanya
mengedepankan intelektual, sedang sikap santrinya kurang memiliki sopan
santun terutama kepada yang lebih tua. Berangkat dari permasalahan
49
tersebut maka Bapak Heri Prasetya mempunyai gagasan untuk mendirikan
pondok pesantren modern dan sekolah yang mengedepankan intelektual
sekaligus santrinya memiliki sopan santun dan berakhlakul karimah (ahli
fikir, dzikir dan uswatun hasanah).
Untuk merealisasikan keinginannya pada tahun 1998 Bapak Heri
Prasetya menemui kepala desaWonolopo dan kemudian diperkenalkan
pada Bapak KH. Subkhi Abadi. Kedatangan Bapak Heri Prasetya adalah
untuk menyampaikan maksud bahwa beliau ingin mendirikan pondok
pesantren modern di daerah Mijen Semarang, kurikulum serta
pembelajarannya diserahkan kepada Bapak Subkhi Abadi. Kemudian
Bapak Subkhi Abadi mencari teman sepemikiran yaitu Bapak Imam
Syafi’i untuk merealisasikan hal tersebut. Setelah itu beliau-beliau mencari
lokasi yang cocok untuk mendirikan pondok pesantren. Setelah mendapat
lokasi yang cocok, kemudian tokoh-tokoh masyarakat sekitar dikumpulkan
untuk membahas mengenai pendirian pondok pesantren dan sebagian
besar dari tokoh masyarakat bergembira serta mendukung didirikannya
pondok pesantren modern dan sekolah di Mijen Semarang.1
Maka pada tanggal 18 Agustus 2000 Yayasan Nurul Islami
Semarang yang dipimpin oleh dr. H.S. Heri Prasetya, M.M. mendirikan
SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami dengan izin operasional sekolah no.
2047 / 1.03.07 / MN / 2000 dan pada tahun 2005 berdasarkan penilaian
Badan Akreditasi Sekolah Propinsi Jawa Tengah SMA Unggulan Pon-pes
Nurul Islami Semarang dinyatakan sebagai sekolah dengan akreditasi A.
3. Struktur Organisasi
Adapun Struktur Organisasi SMA Unggulan ponpes Nurul Islami
Mijen Semarang sebagai berikut:
1 Hasil wawancara dengan Bp. KH. Subkhi Abadi pada hari Selasa, tanggal 28 Maret
2006.
50
STRUKTUR ORGANISASI
SMA UNGGULAN PON-PES NURUL ISLAMI
TAHUN 2005 – 2006
1. Kepala Sekolah : Sukidjo, S.Pd.
2. Wakil Kepala Sekolah
a. Bidang Kurikulum : Nur Seyta Wiratmaya, S.Pd.
b. Bidang Kesiswaan : Nur Afnan, S.Pd.
c. Bidang Sarana Prasarana : -
d. Bidang Humas : Joko Kumoro, S.Pd.
3. Kepala Tata Usaha : Setyorini, S.Sos.
a. Kepegawaian Sekolah : Setyorini, S.Sos.
b. Surat Menyurat : Reni Irawati, S.Sos.
c. Inventaris : Widaryanto
d. Kepustakaan : Martopo Yuono
4. Khadimul Ma’had : K.H. Moch. Subkhi Abadi
a. Wakabid Humas : Imam Syafi’i, S.Ag.
1) Kemasjidan : Thoha
2) Kantin : -
3) Kemasyarakatan : -
b. Wakabid Kependidikan : -
1) Unit Pembinaan Bahasa : -
c. Wakabid Kesantrian : Saifudin, S.Ag.
1) Dewan Ustadz : Abu Khoiri, S.Ag.
2) Ustadz Asuh : - Sulimin Trubus, S.Ag.
- Abu Khoiri, S.Ag.
- Fandi Felani
3) Ustadzah Asuh : - Reni Irawati, S.Sos.
- Muti’ah
- Dewi Utami CH. SS.
51
4) Pengurus Santri : - Rilwano Luqman
- Ariati Yuliana
5. Komandan Satpam : Hanto Wibowo
6. Ketua Cleaning Service : Kiswanto
Adapun bagan struktur organisasi sebagaimana terlampir.
4. Sistem Administrasi
a. Sistem Administrasi SMA Unggulan ponpes Nurul Islami Mijen
Semarang
1) Kepala Sekolah
Kepala sekolah bertanggung jawab ke luar dan ke dalam atas
keseluruhan pengelolaan sekolah. Kepala sekolah berfungsi dan
bertugas sebagai edukator, manajer, administrator, dan supervisor,
pemimpin / leader, inovator dan motivator
2) Wakil kepala sekolah
Tugas wakil kepala sekolah adalah membantu kepala
sekolah dan dalam hal-hal tertentu mewakili kepala sekolah secara
bersama-sama atau sendiri menurut bagianya, ke dalam maupun ke
luar khususnya dalam hal adminiatrasi dan bukan policy.
Membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut :
a) Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan
pelaksanaan program
b) Pengorganisasian
c) Pengarahan
d) Ketenagaan
e) Pengawasan
f) Penilaian
g) Identifikasi dan pengumpulan data
h) Penyusunan program
52
Wakil kepala sekolah, bekerja dan bertanggung jawab sesuai
dengan bidangnya, yaitu :
a) Wakasek urusan kesiswaan, mengatur dan membina kegiatan
kesiswaan
b) Wakasek urusan kurikulum, mengatur dan menyusun program
kurikulum
c) Wakasek urusan sarana prasarana, mengatur kebutuhan sarana
prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar.
d) Wakasek urusan humas, mengatur dan mengembangkan
hubungan dengan komite sekolah, masyarakat, lembaga
pemerintah, dunia usaha dan lembaga sosial.
e) Kepala tata usaha, mempunyai tugas melaksanakan tugas
ketatausahaan.
f) Koordinator Bimbingan dan Penyuluhan, bertanggung jawab
atas penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan
konseling.
g) Guru, bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan
mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara
efektif dan efisien.
h) Teknisi media, bertanggung jawab mengadakan, inventarisasi
dan menyusun laporan pemanfaatan media.
i) Layanan teknis bidang pertanaman/tukang kebun, bertanggung
jawab merawat dan memelihara kebersihan kebun sekolah.
j) Wali kelas, bertanggung jawab terhadap pengelolaan edukasi
dan administrasi kelas.
k) Guru Bimbingan dan Konseling, bertanggung jawab
melaksanakan bimbingan dan konseling di sekolah.
l) Pustakawan sekolah, bertanggung jawab pengadaan buku atau
bahan pustaka dan media elektronika serta menyusun laporan
pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.
53
m) Laboratorium, bertanggung jawab pada perencaan, pengadaan
alat-alat laboratorium, memelihara dan menyusun laporan
pelaksanaan kegiatan laboratorium.2
5. Jumlah Personalia dan Siswa
a. Jumlah Personalia
Personalia di SMA Unggulan ponpes Nurul Islami Mijen
Semarang semuanya berjumlah 49 orang yang meliputi guru 22 orang,
ustadz/ustadzah 11 orang, tenaga administrasi 4 orang yang satu
merangkap ibu asuh, satpam 6 orang dan cleaning service 7 orang.3
Selanjutnya untuk daftar personalia SMA Unggulan Ponpes Nurul
Islami dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.1
Data Kepala Sekolah dan Guru Tahun Pelajaran 2005/2006 SMA
Unggulan Pon-pes Nurul Islami
No. Nama Jabatan Ijazah
1. N. Sukidjo, S.Pd. Kepala Sekolah +
guru mapel PPKn
PPKn
2. Ariniaful Waridah,
S.Pd.
Guru Mapel B.
Inggris
Pendidikan Bahasa
Inggris
3. Nus Setya Wiratmaya,
S.Pd.
Guru Mapel Kimia
Pendidikan Kimia
4. Nur Afnan, S.Pd. Guru Mapel
Matematika
Pendidikan
Matemtaika
5. Joko Kumoro, S.Pd. Guru Mapel PPKn Pendidikan PPKn
6. Ratna Harsiyami, B.Y.,
S.S.
Guru Mapel
Sejarah/Sosio
Pendidikan Sejarah
7. Tut Tamaro, S.Pd. Guru BK BK
8. Saefudin, S.Ag. Guru Agama Islam Tarbiyah
2 Data dinding SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami Semarang Tahun 2005-2006.. 3 Data personalia SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami Tahun 2005-2006.
54
9. Kunarsih, S.Pd. Guru Ekonomi Pendidikan
ekonomi/Akuntansi
10. Drs. Tri Prasetya Guru Fisika Pendidikan Fisika
11. M. Jazuli, S.Ag. Guru Fiqih Tarbiyah
12. Ir. Dwi Susilorini Guru Biologi Pendidikan Biologi
13. Iswinardi, S.Pd. Guru Olah Raga Pendidikan Olah
Raga
14. Prasida Widianto,
S.Pd.
Guru Biologi Pendidikan Biologi
15. Dwi Utami, S.Pd. Guru Bahasa
Inggris
Pendidikan Bahasa
Inggris
16. Rahmadhani, S.Pd. Guru Matematika Pendidikan
Matematika
17. Lismawati, S.Pd. Guru Kimia Pendidikan Kimia
18. Titik Utami, S.Pd. Guru Bahasa
Indonesia
Pendiidkan Bahasa
Indonesia
19. Wiwik K. S.Pd. Guru Geografi Pendidikan
Geografi
20. Chandra al-Wijayanto Guru Kesenian Pendidikan
Kesenian
21. Moch. Zaenuri, S.Pd. Guru
Ekonomi/Akuntansi
Pendidikan
ekonomi/Akuntansi
22. Nur Hadi, S.Pd. Guru Bahasa
Indonesia
Pendidikan Bahasa
Indonesia
Tabel 3.2
Data Karyawan dan Tata Usaha
No. Nama Jabatan Ijazah
1. Setyorini, S.Sos. Staf Tata Usaha Adm. Negara
2. Reni Irawati, S.Sos. Staf Tata Usaha Komunikasi
55
3. Martopo Yuono Staf Tata Usaha IPS
4. Widaryanto Staf Tata Usaha SMK
Tabel 3.3
Personalia Ponpes Nurul Islami
No. Nama Jabatan Ijazah
1. K.H. Moch Subkhi
Abadi
Khodimul Ma’had D1
2. Drs. Nur Zaeni Ustadz tidak tetap S1
3. Budi Ahmad, S.Ag. Ustadz tidak tetap S1
4. M. Djazoeli, S.Ag. UTT pagi dan
malam
S1
5. Saefudin, S.Ag. UTT pagi dan
malam
S1
6. Sulimin Trubus, S.Ag. Bapak Asuh S1
7. Fandi Felani Bapak Asuh SMA
8. Abu Khoiri, S.Ag. Bapak Asuh S1
9. Mu’tiah Ibu Asuh D3
10. Dwi Utami, Ch., S.Sos. Ibu Asuh S1
11. Reni Irawati, S.Sos. Ibu Asuh S1
12. Latief Ustadz Bantu SMA
13. Prihanto Ustadz Bantu SMA
Tabel 3.4
Data Satpam dan Cleaning Service
No. Nama Jabatan Ijazah
1. Hanto Wibowo Komandan Satpam SMP
2. Agung Irianto Satpam IPS
3. Fathul Qorib Satpam SMA
4. Widodo Satpam SMK
56
5. Budiono Satpam SD
6. Misnah Satpam SMA
7. Kiswanto Cleaning Service SMU
8. Yanuri Cleaning Service -
9. Darwaji Cleaning Service SD
10. Arif Muzaeni Cleaning Service SD
11. Ponimin Cleaning Service SMP
12. Sugiono Cleaning Service SMP
13. Wahyu Cleaning Service -
b. Jumlah siswa
Jumlah peserta didik terdiri dari 103 yang terbagi dalam 5
kelas ,kelas 1 sebanyak 20 siswa, kelas 2 IPA, IPS sebanyak 29 anak
dan kelas 3 IPA, IPS sebanyak 54 anak. Selain sebagai murid di
sekolah peserta didik juga berperan sebagai santri di lingkungan
pesantren.
6. Sarana Prasarana
SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami memiliki sarana prasarana
yang cukup memadai untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar yang
ada di dalamnya.
a. Perpustakaan
Untuk mendukung keberhasilan proses belajar mengajar maka
SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami Mijen Semarang memiliki
perpustakaan dengan data-data sebagai berikut:
1) Ruang dan perlengkapan perpustakaan
a) Luas perpustakaan/ruang : 12 x 8 m
b) Rak Katalog : 1 buah
c) Rak Display Majalah : 1 buah
d) Rak Surat Kabar : 1 buah
e) Meja Baca : 12 buah
57
f) Meja Kerja Tugas : 2 buah
g) Meja Sirkulasi : 2 buah
h) Kursi Baca : 40 buah
i) Rak Penitipan Pengunjung : 1 buah
j) Rak Buku : 1 buah
k) Rak Buku Referenci : 2 buah
l) Papan Pengumuman : 1 buah
m) Ruang Pertemuan : 1 buah
2) Koleksi
a) Buku jumlah seluruhnya 2000 judul dan 6000 jilid.
b) Buku penunjang perpustakaan:
(1) Buku bacaan fiksi: 700 judul dan 2100 jilid.
(2) Buku bacaan non fiksi / lain-lain: 1.300 judul dan 4.900
jilid.
c) Koleksi jenis lain terdiri atas:
(1) Majalah langganan: - Judul
(2) Surat kabar harian (Kompas dan Suara Merdeka)
(3) Surat kabar mingguan (Bola)
b. Ruang Belajar
Jumlah ruang belajar ada 5 kelas, yaitu masing-masing terdiri
dari kelas satu sebanyak 1 kelas, kelas II sebanyak 2 kelas dan kelas III
sebanyak 2 kelas.
c. Olah Raga
1) Lapangan sepak bola : 1
2) Lapangan basket : 1
3) Aula : 1
4) Lapangan volley : 1
5) Lapangan badminton : 1
6) Lapangan tenis meja : 1
58
7. Visi, Misi dan Tujuan
a. Visi
SMA unggulan ponpes Nurul Islami Semarang memiliki komitmen
menjadi lembaga pendidikan profesional, unggul dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan berdasarkan iman dan takwa
(IMTAQ).
b. Misi
SMA unggulan ponpes Nurul Islami Semarang melaksanakan:
1) Pendidikan yang mengutamakan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
2) Pendidikan pesantren untuk mensantrikan siswa / siswi dalam
kerangka pendalaman dan pengamalan al-Qu’an dan hadits.
c. Tujuan
SMA unggulan ponpes Nurul Islami Semarang mempunyai tujuan:
1) Meningkatkan IPTEK dan IMTAQ agar mampu melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi terkemukan baik dalam negeri
maupun luar negeri.
2) Mencetak calon pemimpin yang uswatun khasanah dan
berakhlakul karimah.4
B. Implementasi Manajemen Personalia Sekolah di SMA Unggulan Pon-pes
Nurul Islami Mijen Semarang
Telah diakui bahwa keberhasilan dari setiap usaha manusia terkait erat
dengan realitas tenaga atau personil kependidikan yang melaksanakan tugas
pekerjaan yang perlu bagi pencapaian tujuan, sehingga tingkat keberhasilan
pendidikan formal dalam memberikan pelayanan-pelayanan pendidikan
sebagian besar tergantung kepada kualitas dan pendayagunaan tenaga
kependidikan (personil) yang menjalankan proses pendidikan serta pada
efektivitas mereka dalam melaksanakan langsung tanggung jawab.5
4 Profil SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami tahun 2005-2006. 5 Oteng Sutrisna, op. cit., hlm. 54.
59
Manajemen tenaga kependidikan (personalia) di SMA Unggulan Pon-
pes Nurul Islami secara umum mencakup tujuh kegiatan utama yaitu
perencanaan, pengadaan, pembinaan dan pengembangan, penilaian, promosi
dan mutasi, kompensasi, dan pemberhentian.
1. Perencanaan
Perencanaan tenaga kependidikan merupakan hal yang sangat
urgen dalam manajemen tenaga kependidikan, karena perencanaan tenaga
kependidikan ini merupakan langkah awal yang sangat menentukan dalam
upaya mendapatkan personil yang mempunyai kualifikasi baik sesuai
dengan kebutuhan.
Sebelum menyusun perencanaan hal yang dilakukan adalah
analisis pekerjaan dan analisis jabatan. Kedua analisis ini dilakukan untuk
mendapatkan data-data mengenai formasi apa yang kosong? Berapa
pegawai yang dibutuhkan? Dan untuk menentukan persyaratan minimum
yang perlu dimiliki oleh calon pegawai.
Di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami yang melakukan analisa
jabatan dan analisa pekerjaan adalah kepala sekolah dan Khodimul
Ma’had dibantu Wakabid kurikulum dan bidang kepegawaian sekolah.
Setelah data-data diperoleh melalui analisa tersebut dan menunjukkan
kalau sekolah atau pesantren membutuhkan tenaga pengajar (guru atau
ustadz) maka kepala sekolah dan Khodimul Ma’had dapat merekrut
(mempunyai wewenang merekrut) pegawai baru, dan yayasan diberi tahu.
Namun apabila yang dibutuhkan atau sekolah kekurangan karyawan, maka
sekolah meminta kepada yayasan untuk merekrut karyawan yang
dibutuhkan.6
2. Pengadaan pegawai (rekruitment)
Dalam rekruiment guru / ustadz, pihak yayasan dan kepala sekolah
/ khodimul ma’had dituntut untuk jeli dalam menganalisis suatu lowongan
yang harus diisi, karena seorang calon guru / ustadz yang akan direkrut
6 Hasil wawancara dengan bapak Nur Setya (Wakabid Kurikulum) pada tanggal 23
Pebruari 2006.
60
selain harus memiliki kualifikasi sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan,
ia juga harus memiliki komitmen pengabdian dan keagamaan yang tinggi.
Dengan demikian ia cepat beradaptasi dengan proses KBM di sekolah
yang sarat dengan nuansa Islami ini.
Prosesnya juga tergolong sederhana, karena sekolah swasta seperti
SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami ini tidak terkait dengan sejumlah
peraturan dan langkah-langkah sebagaimana rekruitment Pegawai Negeri
Sipil (PNS). Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah :
a. Mengumumkan lowongan dan membuka arsip lamaran
Setelah data-data diperoleh melalui analisis pekerjaan dan
analisis jabatan. Langkah selanjutnya adalah melakukan program
tindakan yaitu dengan cara mengumumkan lowongan (formasi yang
kosong). Biasanya dalam mengumumkan adanya lowongan ini SMA
Nurul Islami menggunakan dua cara yaitu: dengan membuat
pengumuman melalui tulisan (pamflet) yang ditempel. Dan cara yang
kedua yaitu dengan cara memberitahu orang dalam atau secara orang
perorang untuk bisa diinformasikan kepada kerabat, teman, tetangga
atau yang lainnya bahwa di SMA Nurul Islami sedang membutuhkan
pegawai baru dengan begitu bagi yang berminat bisa melamar.7 Selain
dengan cara menginformasikan seperti di atas. Bagian personalia
(kepegawaian) SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami juga akan
membuka kembali arsip-arsip lamaran yang pernah masuk. Di SMA
Unggulan Pon-pes Nurul Islami apabila ada lamaran yang masuk daan
waktu itu sedang tidak ada formasi kosong yang sesuai lamaran itu
tidak serta merta ditolak, akan tetapi diterima dan ditampung. Apabila
suatu saat SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami membutuhkan
pegawai yang formasinya sesuai dengan background pendidikan
pelamar, maka ia akan dipanggil untuk diseleksi.8
7 Hasil wawancara dengan Bp. Soekidjo (Kepala Sekolah) pada Kamis 23 Pebruari 2006.
61
b. Menetapkan cara menjaring pegawai
SMA Unggulan Pon-Pes Nurul Islami menetapkan
perekrutan(menjaring pegawai) dengan cara seleksi yaitu melalui tes
microteaching dan tes wawancara. Adapun Kriteria yang ditetapkan
bagi calon pegawai untuk layak diterima adalah sebagai berikut:
1) Background pendidikan yang sesuai dengan formasi yang
dibutuhkan misal: lulusan pendidikan biologi mengajar mapel
Biologi.
2) Apabila ada calon tenaga kependiidkan lulusan non kependidikan
tetapi mempunyai sertifikat akta IV dan yang satunya lulusan
kependidikan, maka yang diprioritaskan untuk diterima menjadi
pegawai di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami adalah dari
lulusan kependidikan (lebih diutamakan IKIP daripada UNDIP
dengan akta IV).9
3) Untuk perekrutan ustadz / ustadzah selain alumni pesantren juga
lebih diprioritaskan yang sarjana
4) Kualitas nilai transkrip dan nilai waktu test menjadi pertimbangan
dalam kelayakan calon pegawai untuk dapat diterima dan tidak
diterima menjadi pegawai.
5) Nilai wawancara kepribadian juga akan menjadi bahan masukan
yang sangat menentukan. Apabila nilai transkrip dan micro
teaching bagus akan tetapi nilai wawancara kurang memenuhi
syarat maka calon pegawai tersebut tidak dapat diterima.10
c. Lamaran
Bagi yang berminat untuk melamar menjadi calon pegawai di
SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami, pelamar harus memenuhi
syarat-syarat lamaran yang meliputi:
1) Surat lamaran
8 Hasil wawancara dengan Ibu Setyorini (Bidang Kepegawaian) pada hari Senin, tanggal
6 Maret 2006. 9 Hasil wawancara dengan Bp. Soekidjo, op. cit. 10 Hasil wawancara dengan Bp. KH. Subkhi Abadi, op. cit.
62
2) Foto copy transkrip dan ijazah terakhir
3) Surat keterangan kelakuan baik
4) Surat kuning bila ada
5) Dan sertifikat-sertifikat prestasi yang pernah diraih.11
d. Seleksi
Kegiatan rekruitment untuk mencari dan mendapatkan calon-
calon tenaga kependidikan yang memenuhi syarat sebanyak mungkin,
untuk kemudian dipilih calon terbaik dan tercakap untuk kepentingan
tersebut maka diadakan seleksi.
Proses seleksi calon pegawai/personalia di SMA Unggulan
Pon-pes Nurul Islami disesuaikan dengan bidang pekerjaan. Adapun
proses seleksi tenaga kependidikan (guru dan ustadz) melalui dua cara
yaitu:
1) Test micro teaching, tes ini dilakukan untuk mengukur kemampuan
calon tenaga kependidikan (guru dan ustadz) dalam menyampaikan
materi kepada peserta didik.
2) Test wawancara. Test ini adalah wawancara kepribadian calon
pegawai (personil) yang disesuaikan dengan tujuan pendidikan di
SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami yaitu membentuk calon
pemimpin yang uswatun khasanah dan berakhlakul karimah, maka
dalam test wawancara kepribadian ini meliputi wawancara tentang
keberagamaan dan kepribadian calon pegawai. Standar yang
ditetapkan dalam test wawancara ini adalah calon pegawai
beragama Islam dan menganut aliran ahlusunah wal jama’ah.
Ahlusunnah wal jama’ah di sini bukan diartikan aliran NU akan
tetapi seseorang yang menajalankan syari’at Islam secara benar
sesuai dengan al-Qur’an dan hadits.12
11Ibid. 12 Hasil Wawancara dengan Bp Abadi tanggal 28 Maret 2006.
63
Adapun proses seleksi untuk karyawan adalah tes tertulis,
wawancara dan tes sesuai bidangnya, ex: ada test fisik untuk satpam
dan lain-lain.13
Dalam perekrutan pegawai di SMA Unggulan Pon-pes Nurul
Islami, untuk guru yang menyeleksi adalah kepala sekolah dan
khodimul ma’had. Kepala sekolah menangani tes micro teaching dan
khodimul ma’had menangani tes wawancara. Seleksi dalam perekrutan
ustadz / ustadzah ditangani oleh khodimul ma’had tanpa melibatkan
kapala sekolah. Adapun untuk karyawan yang menyeleksi adalah
langsung dari yayasan.14
Perekrutan Pegawai Negeri Sipil adalah dengan meminta
langsung kepada sekolah yang bersangkutan (sekolah tempat PNS
tersebut ditugaskan). Meskipun dengan cara meminta langsung
DIKNAS tetap diberi tembusan.15 Hal ini dilakukan karena waktu itu
SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami dalam mengadakan ujian akhir
(UAN) masih menginduk di SMA 16 Semarang, maka untuk persiapan
UAN, SMA Nurul Islami membutuhkan pengajar yang sudah
berpengalaman dan SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami meminta
kepada kepala sekolah SMA 16 Semarang untuk mengijinkan beberapa
gurunya untuk membantu mengajar di SMA Unggulan Pon-pes Nurul
Islami. Namun setelah sekolah sudah bisa mengadakan UAN secara
mandiri, mereka dikembalikan. Dan untuk sekarang perekrutan PNS
dapat meminta kepada DIKNAS dengan cara diperbantukan.16
e. Pengangkatan
Pengangkatan pegawai baru dilakukan / ditetapkan oleh yayasan untuk
menjaji pegawai tetap atau honorer. Setelah pengangkatan, maka
langkah selanjutnya adalah penempatan dan orientasi. Penempatan
13 Hasil wawancara dengan Bp. Hanto Wibowo (Komandan Satpam) tanggal 3 Maret
2006. 14 Hasil wawancara dengan Bp. Soekidjo, op. cit. 15 Ibid. 16 Hasil wawancara dengan Bp. Nur Setya, op. cit.
64
bagi pegawai baru di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami dilakukan
oleh yayasan dan ditindaklanjuti oleh kepala sekolah/khodimul ma’had
dibantu kepala bidang masing-masing.
Supaya dapat menjalankan tugasnya dengan baik, SMA
Unggulan Pon-pes Nurul Islami memberikan orientasi kepada pegawai
barunya. Orientasi yang berkenaan
Supaya pegawai baru tidak kebingungan maka setelah
penempatan dilakukan orientasi/masa perkenalan pada pekerjaan dan
lingkungan sekitar.
Orientasi bagi pegawai baru (guru dan tenaga administrasi)
adalah dengan masa percobaan selama tiga bulan untuk mengetahui
cara kerjanya. Adapun untuk pegawai yang sudah lama dan akan
diangkat menjadi pegawai tetap juga dengan masa orientasi selama
tiga bulan, kemudian selanjutnya dipertimbangkan untuk diangkat
menjadi pegawai tetap. Untuk saptam tidak ada masa percobaan kerja
karena menggunakan sistem kontrak selama satu tahun.
Adapun orientasi yang berkenaan dengan lingkungan sekitar dan
sejarah sekolah dipandu oleh atasan langsung yaitu apabila guru, maka
yang memberi orientasi adalah kepala sekolah, ustadz yang memberi
orientasi khodimul ma’had dan lain sebagainya. Masa orientasi ini
dilakukan secara bertahap dan tidak ada waktu khusus. Jadi sambil
jalan, maka lambat laun personil baru akan memahami secara
keseluruhan mengenai keadaan lingkungan sekitar dan pekerjaannya.17
3. Pembinaan dan Pengembangan
Dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan
profesionalisme pegawai dibutuhkan pembinaan dan pengembangan
pegawai. Sebagai suatu organisasi yang ingin mencapai tujuan pendidikan
secara maksimal. SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami juga melakukan
pembinaan dan pengembangan profesionalisme pegawainya. Adapun
langkah-langkah yang ditempuh oleh SMA Unggulan Pon-pes Nurul
65
Islami dalam membina dan mengembangkan kemampuan pegawainya
adalah:
a. Peningkatan Profesionalisme
1) Diberi kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi. Dalam hal ini pegawai masih dengan biaya sendiri,
dikarenakan kondisi keuangan yayasan yang belum stabil (karena
baru beberapa tahun berdiri), sehingga yayasan belum pernah
memberikan beasiswa bagi pegawainya untuk melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi.
2) Pegawai (terutama guru) diberi kesempatan untuk mengembangkan
kemampuannya dengan diikutsertakan dalam berbagai pendidikan
dan penataran/pelatihan secara teratur seperti Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP), Musyawarah Guru Pembimbing (MGP),
dan Kelompok Kerja Guru (KKG). Selain itu juga ada diskusi,
lokakarya dan dengan menyediakan sumber belajar. Untuk tenaga
administrasi maupun karyawan lain seperti pustakawan belum
pernah mengikuti penataran/pelatihan khusus yang sesuai dengan
bidang pekerjaannya. Dalam penyelenggaraan berbagai penataran
dan pelatihan ini sekolah mendelegasikan personilnya keluar sesuai
dengan undangan yang diperoleh. Sekolah belum pernah
mengadakan penataran di sekolah dengan mendatangkan
pembicara dari luar.
b. Pembinaan Karir
1) Sebagai manajer kepala sekolah berusaha untuk meningkatkan
karir pegawainya dengan cara memberikan pembinaan secara
kontinue kepada pegawainya supaya prestasi kerja mereka
meningkat dan jabatan mereka naik. Example: guru tidak tetap
diangkat menjadi guru tetap.
2) Dalam upaya meningkatkan karir pegawainya kepala sekolah
berusaha untuk mengusulkan kepada yayasan bagi pegawai yang
17 Hasil wawancara dengan Bp. Soekidjo pada tanggal 27 Pebruari 2006.
66
berprestasi untuk diangkat menjadi pegawai tetap bagi yang belum
diangkat menjadi pegawai tetap, bagi pegawai tetap supaya diberi
penghargaan atau reward.
3) Memberitahu kepada pegawainya apabila akan ada penilaian
(pemantauan) dari yayasan supaya pegawai tersebut dapat lebih
mempersiapkan diri secara baik.
c. Supervisi
Supervisi / pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah untuk
meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan
poengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di
sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan, juga meurpakan
tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga kependidikan
tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam
melaksanakan pekerjaannya.
Supervisi ini dilaksanakan dengan:
1) Diadakan pertemuan rutinitas setiap satu minggu sekali
2) Diadakan rapat bulanan
3) Diadakan rapat khusus/secara insidental.
4) Kunjungan kelas klinis
Kunjungan kelas ini dilakukan untuk mendapatkan informasi
secara langsung tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas pokoknya
mengajar, terutama dalam pemilihan media yang digunakan,
penggunaan metode pembelajaran dan keterlibatan peserta didik
dalam pembelajaran, serta mengetahui secara langsung
kemampuan peserta didik dalam menangkap materi yang diajarkan.
5) Memotivasi
Pemberian motivasi ini melalui reward dan punishment
reward diberikan kepada pegawai yang berprestasi maupun bagi
pegawai yang disiplin dalam bekerja. Penghargaan di sini tidak
selalu berupaa materi, akan tetapi berupa pujian atau dengan diajak
67
refresing (jalan-jalan) meskipun tidak jauh supaya pegawai
tersebut lebih bersemangat dalam bekerja dan tidak stress.
6) Membantu menyelesaikan problem pegawainya
Dalam memberi pembinaan pada pegawai yang bermasalah
atau membantu mengatasi problem yang dihadapi oleh pegawainya
dilakukan secara kondisional/disesuaikan dengan keadaan /
problem yang dihadapi. Apabila ada problem yang sama yang
dihadapi oleh beberapa pegawai dan sifatnya bukan problem
pribadi, maka diadakan pembinaan secara bersama. Dan apabila
yang bermasalah orang perorang maka kepala sekolah memanggil
pegawai yang bermasalah untuk diberi pembinaan (pengarahan)
atau pegawai yang bersangkutan melapor sendiri untuk
berkonsultasi.18
4. Penilaian
Penilaian ketenagaan (personalia) bertujuan untuk mengetahui
perkembangan dan prestasi kerja pegawai. Penilaian ketenagaan ini
nantinya sebagai acuan untuk peningkatan karir dan pemberian
kompensasi pegawai yang dinilai.
Evaluasi terhadap profesionalisme tenaga kependidikan harus
dilakukan secara teratur bukan hanya ditujukan untuk mengetahui tingkat
kemampuan setiap tenaga kependidikan, tetapi yang terpenting adalah
bagaimana memanfaatkan tenaga kependidikan tersebut untuk
memperbaiki dan menyempurnakan proses pendidikan di sekolah. Oleh
karena itu, fungsi evaluasi menjadi sangat penting dalam meningkatkan
profesionalisme tenaga kependidikan di sekolah secara keseluruhan dan
terus menerus.
Penilaian ketenagaan bagi PNS biasanya menggunakan daftar
conduite/Daftar Penilaian Pekerjaan (DP3). Karena di SMA Unggulan
Pon-pes Nurul Islami merupakan sekolah swasta di bawah naungan
yayasan Nurul Islami dan hanya ada satu orang yang PNS. Penilaian
68
pegawai tidak menggunakan format penilaian seperti halnya penilaian bagi
PNS. Penilaian pekerjaan pegawai di SMA Unggulan Pon-pes Nurul
Islami lebih sederhana. Adapun aspek yang dinilai meliputi:
a. Kedisiplinan
Kedisiplinan yang dinilai mencakup banyaknya absensi dalam
satu bulan. Kedisiplinan waktu berangkat dan pulang serta kedisiplinan
dalam menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Untuk pegawai tetap jam kerja dimulai jam 07.00 sampai dengan jam
15.00 dan untuk tenaga honorer (guru tidak tetap) disesuaikan dengan
jadwal mengajar. Untuk ustadz jam mengajarnya adalah ba’da
Maghrib dan ba’da Subuh. Sedang untuk satpam sesuai dengan jadwal
kerjanya (shift).
Daftar hadir di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami ada dua
format yaitu untuk pegawai tetap format daftar hadir dibuat tersendiri
dan diketik, sedangkan untuk pegawai yang tidak tetap / karyawan,
daftar hadir ditandatangani langsung oleh pegawai yang bersangkutan.
Hal ini adalah untuk membedakan antara pegawai tetap dan
pegawai yang belum diangkat menajdi pegawai tetap (pegawai
honorer).
Tabel 3.5
Format Daftar Hadir Pegawai Tetap
No NAME
DEPT PAY PERIOD ENDING
IN 1 OUT 1 IN 2 OUT 2 IN 3 OUT 3
18 Hasil wawancara dengan Bp. Soekidjo, Ibid.
69
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
S Card NIBO®
Signature
Tabel 3.6
Format Daftar Hadir Guru/Karyawan Tidak Tetap
Nama : …………….. Bulan : ……………...
Datang Pulang TGL Jam Paraf Jam Paraf
Keterangan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Dst.
70
b. Kecakapan dalam bekerja/prestasi kerja
Penilaian kecakapan dalam bekerja meliputi:
1) Kecakapan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar/prestasi
mengajar di kelas serta kreativitas dalam menyampaikan materi
kepada siswa.
2) Penyelesaian tugas secara baik dan tepat waktu sesuai dengan
tanggung jawabnya bagi tenaga administrasi dan karyawan.
Penilaian pegawai ini dilakukan oleh konsultan setiap satu tahun
sekali berdasarkan laporan-laporan yang diterima selama satu tahun dari
kepala sekolah, selain laporan dari kepala sekolah penilaian juga
berdasarkan laporan dari peserta didik mengenai cara kerja pegawai.
Biasanya laporan dari siswa ini berkaitan dengan proses belajar mengajar
(kecakapan guru/ustadz dalam melaksanakan KBM).19 Dalam melakukan
penilaian pegawai ini konsultan tidak secara serta merta menerima secara
mentah atas laporan-laporan yang diterimanya akan tetapi konsultan juga
melakukan survei secara langsung.20 Pada awal berdiri ketua yayasan dan
konsultan memantau setiap satu bulan sekali, ini dilakukan karena sekolah
dan pesantren masih membutuhkan pengarahan dan belum mandiri.
Setelah satu tahun dan dianggap lebih baik, pemantauan dilakukan setiap
dua atau tiga bulan sekali. Dan setelah mendapat akreditasi A konsultan
melakukan pemantauan setiap enam bulan sekali. Survei atau pemantauan
ini untuk membuktikan kebenaran laporan-laporan yang masuk. Hal ini
dilakukan untuk menjamin keakuratan, keobyektifan dan keadilan bagi
pegawai yang dinilai dan bagi semua pihak.
5. Promosi dan Mutasi
a. Promosi
19 Hasil wawancara dengan Ibu Setyorini, op. cit. 20 Ibid.
71
Promosi atau kenaikan jabatan pegaawai di SMA Unggulan
Pon-pes Nurul Islami dilakukan setiap satu tahun sekali dan terkadang
dilakukan secara kondisional apabila ada pegawai yang pindah/keluar.
Promosi pegawai ini berdasarkan hasil penilaian pekerjaan pegawai
yang dilakukan oleh konsultan dan yang menetapkan adalah yayasan.
Bagi guru atau pegawai tidak tetap dapat dipromosikan
(diangkat) menjadi pegawai tetap minimal telah bekerja selama satu
tahun, atau apabila yayasan membutuhkan pegawai tetap meskipun
belum satu tahun bekerja, jika prestasi kerjanya bagus dapat diangkat
menjadi pegawai tetap. Sebelum diangkat menjadi pegawai tetap
biasanya diberlakukan orientasi (masa percobaan) selama tiga bulan
bagi pegawai yang dipromosikan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
cara kerjanya, kemudian dipertimbangkan untuk diangkat menjadi
pegawai tetap. Untuk satpam tidak ada masa percobaan untuk
dipromosikan karena menggunakan sistem kontrak kerja satu tahun.
b. Mutasi
Mutasi pegawai di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami dapat
dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Mutasi Vertikal
Mutasi vertikal adalah memindahkan pegawai yang bersangkutan
ke jabatan lebih tinggi atau lebih rendah dalam jenjang organisasi
kepegawaian dilakukan berdasarkan penilaian pekerjaan pegawai.
Apabila pegawai berprestasi maka pegawai yang bersangkutan
akan dipindahkan pada jabatan yang lebih tinggi (dipromosikan)
dan apabila ada pegawai kurang kompeten/kinerjanya tidak bagus,
maka pegawai tersebut akan dipindahkan pada jabatan yang lebih
rendah, misal: guru tetap bekerja tidak disiplin atau ada masalah
lainnya, maka guru tersebut akan diturunkan menjadi guru tidak
tetap.
72
2) Mutasi Horizontal
Mutasi horizontal adalah pemindahan pegawai dari bagian satu ke
bagian lain masih satu jabatan, misal: satpam pindah jam kerja
(shift transfer).21
Promosi dan mutasi yang dilakukan di SMA Unggulan Pon-pes
Nurul Islami adalah promosi dan mutasi ke dalam bukan keluar dalam
artian masih satu lembaga, ini dikarenakan yayasan Nurul Islami hanya
mempunyai satu lembaga (sekolah) belum membuka cabang yang
lain.22
6. Kompensasi
Keberhasilan suatu organisasi atau lembaga dipengaruhi oleh
berbagai faktor, baik faktor dari dalam maupun dari luar. Dari berbagai
faktor tersebut, motivasi merupakan suatu faktor yang cukup dominan dan
turut menentukan keefektivan kerja. Para tenaga kependidikan akan
bekerja dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi.
Salah satu hal yang sangat urgen dari motivasi ini adalah masalah
kompensasi atau balas jasa yang diberikan oleh organisasi kepadanya.
Adapun kompensasi yang diberikan oleh yayasan Nurul Islami kepada
pegawainya berupa:
a. Gaji tiap bulan yang diberikan oleh yayasan.
b. Tunjangan-tunjangan yang berupa beras yang diberikan satu bulan
sekali dan tunjangan hari raya (THR) yang diberikan satu tahun sekali
sebesar satu bulan gaji.
c. Disediakan fasilitas asrama gratis bagi pegawai yang rumahnya jauh
dari sekolah.
21 Ibid. 22 Ibid.
73
d. Bantuan dari Pemkot setempat untuk guru swasta, kalau untuk
Pegawai Negeri Sipil sudah menjadi tanggungan pemerintah daerah.23
e. Jaminan kesehatan secara khusus tidak ada, hanya apabila ada yang
sakit atau terkena musibah diberi sedikit bantuan biaya perawatan
untuk meringankan beban pegawai yang terkena musibah.
f. Bagi pegawai yang berprestasi diberi hadiah (reward) yang berupa tiga
bulan gaji atau sesuai kebijakan yayasan.24
7. Pemberhentian
Pihak yayasan mempunyai wewenang untuk memberhentikan
tenaga kependidikan (personil) kalau memang dianggap perlu.
Pemberhentian tenaga kependidikan di lingkungan SMA Unggulan Pon-
pes Nurul Islami secara umam dapat dikelompokan ke dalam dua jenis,
yaitu:
a. Pemberhentian dengan hormat
Pemberhentian dengan hormat dikarenakan beberapa alasan yang
biasanya alasan itu datang dari pegawai yang bersangkutan. Adapun
alasan yang menjadi penyebab pegawai berhenti adalah:
2) Karena pegawai yang bersangkutan mempunyai jam terbang yang
tinggi (jadwalnya sangat padat) sehingga sukar membagi waktu.
3) Diterima sebagai PNS dan ditugaskan ke tempat lain.
4) Di tempat lain mendapatkan gaji yang lebih besar. Hal ini biasanya
dialami oleh guru tidak tetap (honorer) yang tempat tinggalnya
jauh dari sekolah karena lokasi sekolah yang jauh dari jalan raya
sehingga gaji yang diperoleh habis untuk transport.
5) Habis masa kontrak, untuk satpam apabila habis masa kontrak dan
tidak ada perpenjangan maka secara otomatis pegawai tersebut
berhenti.
6) Alasan-alasan lain yang sifatnya pribadi.
b. Pemberhentian secara tidak hormat (dipecat)
23 Hasil wawancara dengan Bp.Soekidjo, loc. cit 24 Ibid.
74
Pemberhentian pegawai secara tidak hormat (dipecat) belum
pernah dilakukan di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami, karena
pegawai yang bermasalah/kurang disiplin biasanya segera
memperbaiki kesalahannya. Meskipun belum pernah memberhentikan
pegawai secara tidak hormat (dipecat) SMA Unggulan Pon-pes Nurul
Islami menetapkan peraturan bagi pegawainya yaitu pemberhentian
akan dilakukan apabila ada pegawai yang malas, suka membolos,
dalam bekerja kurang cakap dan tidak mau memperbaiki
kesalahannya. Pemberhentian di sini tidak langsung dilakukan, akan
tetapi pegawai yang bermasalah terlebih dahulu diberi peringatan
secara lisan oleh kepala sekolah sebanyak tiga kali, apabila peringatan-
peringatan kepala sekolah tidak diperhatikan, maka kepala sekolah
akan melapor kepada yayasan dan yayasan akan memberikan
peringatan secara tertulis sampai tiga kali. Apabila sudah tiga kali
yayasan memberikan peringatan dan tidak juga diperhatikan maka
yayasan akan mengambil tindakan tegas yaitu memberhentikan
pegawai tersebut.
Pemberhentian yang disebabkan karena perampingan pegawai
belum pernah dilakukan di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami.
Meskipun yayasan mengalami kesulitan keuangan (karena belum
stabil).25
25 Ibid.