BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS...

23
40 BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS TOKOPEDIA A.Hubungan Hukum Yang terjadi Di Dalam Situs Tokopedia Dalam bab ini penulis ingin membahas hubungan hukum yang ada dalam proses transaksi e-commerce model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh. 1.Sewa menyewa sebagai dasar hubungan hukum penjual yang menjual produknya dengan tokopedia sebagai pemilik situs a. Sewa Menyewa Menurut KUH Perdata Perjanjian sewa-menyewa diatur di dalam babVII Buku III KUH Perdata yang berjudul “Tentang Sewa-Menyewa” yang meliputi pasal 1548 sampai dengan pasal 1600 KUH Perdata. Definisi perjanjian sewa-menyewa menurut Pasal 1548 KUH Perdata menyebutkan bahwa: “Perjanjian sewa-menyewa adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainya kenikmatan dari suatu barang, selama waktu tertentu dan dengan pembayaran suatu harga, yang oleh pihak tersebut belakangan telah disanggupi pembayaranya.” Sewa-menyewa dalam bahasa Belanda disebut dengan huurenverhuur dan dalam bahasa Inggris disebut dengan rent atau Sewa-menyewa merupakan salah satu perjanjian timbal balik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sewa berarti pemakaian sesuatu dengan membayar uang sewa dan menyewa berarti memakai dengan membayar uang sewa. 1 Yahya Harahap menyebutkan bahwa : “sewa-menyewa adalah persetujuan antara pihak yang menyewakan dengan pihak penyewa. Pihak yang menyewakan menyerahkan barang yang hendak 1 Kamus Besar Bahasai Indonesia, hal 833.

Transcript of BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS...

Page 1: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

40

BAB III

HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS TOKOPEDIA

A.Hubungan Hukum Yang terjadi Di Dalam Situs Tokopedia

Dalam bab ini penulis ingin membahas hubungan hukum yang ada dalam proses transaksi

e-commerce model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

1.Sewa menyewa sebagai dasar hubungan hukum penjual yang menjual produknya dengan

tokopedia sebagai pemilik situs

a. Sewa Menyewa Menurut KUH Perdata

Perjanjian sewa-menyewa diatur di dalam babVII Buku III KUH Perdata yang berjudul

“Tentang Sewa-Menyewa” yang meliputi pasal 1548 sampai dengan pasal 1600 KUH Perdata.

Definisi perjanjian sewa-menyewa menurut Pasal 1548 KUH Perdata menyebutkan bahwa:

“Perjanjian sewa-menyewa adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan

dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainya kenikmatan dari suatu barang, selama waktu

tertentu dan dengan pembayaran suatu harga, yang oleh pihak tersebut belakangan telah

disanggupi pembayaranya.” Sewa-menyewa dalam bahasa Belanda disebut dengan huurenverhuur

dan dalam bahasa Inggris disebut dengan rent atau Sewa-menyewa merupakan salah satu

perjanjian timbal balik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sewa berarti pemakaian sesuatu

dengan membayar uang sewa dan menyewa berarti memakai dengan membayar uang sewa.1

Yahya Harahap menyebutkan bahwa : “sewa-menyewa adalah persetujuan antara pihak yang

menyewakan dengan pihak penyewa. Pihak yang menyewakan menyerahkan barang yang hendak

1 Kamus Besar Bahasai Indonesia, hal 833.

Page 2: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

41

disewa kepada pihak penyewa untuk dinikmati sepenuhnya”.2 Lalu Menurut Wiryono Projodikoro

sewa-menyewa barang adalah suatu penyerahan barang oleh pemilik kepada orang lain itu untuk

memulai dan memungut hasil dari barang itu dan dengan syarat pembayaran uang sewa oleh

pemakai kepada pemilik3.

Berdasarkan beberapa pengertian perjanjian sewa-menyewa di atas dapat disimpulkan

bahwa ciri-ciri dari perjanjian sewa-menyewa, yaitu:

a. Ada dua pihak yang saling mengikatkan Pihak yang pertama adalah pihak yang menyewakan

yaitu pihak yang mempunyai barang. Pihak yang kedua adalah pihak penyewa, yaitu pihak yang

membutuhkan kenikmatan atas suatu barang. Para pihak dalam perjanjian sewa-menyewa dapat

bertindak untuk diri sendiri, kepentingan pihak lain, atau kepentingan badan hukum tertentu.

b. ada unsur pokok yaitu barang, harga, dan jangka waktu sewa Barang adalah harta kekayaan

yang berupa benda material, baik bergerak maupun tidak bergerak. Harga adalah biaya sewa yang

berupa sebagai imbalan atas pemakaian benda sewa. Dalam perjanjian sewa-menyewa

pembayaran sewa tidak harus berupa uang tetapi dapat juga mengunakan barang ataupun jasa

(pasal 1548 KUH Perdata). Hak untuk menikmati barang yang diserahkan kepada penyewahanya

terbatas pada jangka waktu yang ditentukan kedalam perjanjian.4

c. Ada kenikmatan yang diserahkan Kenikmatan dalam hal ini adalah penyewa dapat

menggunakan barang yang disewa serta menikmati hasil dari barang tersebut. Bagi pihak yang

2 Yahya Harahap, Segi-segi Hukum Perjanjian, hal 240 3 Wiryono Projodikoro, Hukum Perdata Tentang Persetujuan-Persetujuan Tertentu, hal 190. 4 Subekti, 1995, Aneka Perjanjian, cetakan ke sepuluh, CV. Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm 40.

Page 3: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

42

menyewakan akan memperoleh kontra prestasi berupa uang, barang, atau jasa menurut apa yang

diperjanjikan sebelumnya. Perjanjian sewa-menyewa merupakan perjanjian konsensuil, yang

berarti perjanjian tersebut sah dan mengikat apabila sudah tercapai kata sepakat diantara para pihak

tentang unsur pokok perjanjian sewa-menyewa yaitu barang dan harga. Di dalam KUH Perdata

tidak dijelaskan secara tegas tentang bentuk perjanjian sewa-menyewa sehingga perjanjian sewa-

menyewa dapat dibuat secara lisan maupun tertulis. Bentuk perjanjian sewa-menyewa dalam

praktek khususnya sewa-menyewa bangunan dibuat dalam bentuk tertulis.

d.Jangka waktu sewa menyewa

KUH Perdata tidak memberikan aturan khusus mengenai jangka waktu dalam perjanjian sewa-

menyewa. Akan tetapi jangka waktu tersebut dirasa sangat penting untuk mencegah hal-hal yang

tidak di harapkan timbul di kemudian hari dan mencegah adanya multi tafsir dalam perjanjian

sebuah sewa menyewa5

b.Subjek dan Objek Perjanjian Sewa Menyewa

Subjek atau pihak yang terlibat dalam perjanjian sewa menyewa adalah pihak yang menyewakan

dan pihak penyewa. Pihak yang menyewakan adalah orang atau badan hukum yang menyewakan

barang atau benda kepada pihak penyewa, sedangkan pihak penyewa adalah orang atau badan

hukum yang menyewa barang atau benda dari pihak yang menyewakan.

Objek dalam perjanjian sewa menyewa adalah barang atau benda, dengan syarat barang atau benda

yang disewakan adalah barang yang halal, artinya tidak bertentangan dengan undang-undang,

ketertiban, dan kesusilaan

5 Widjaya, I.G. Rai, Loc Cit ; Subekti R.Loc Cit Suryodiningrat ,RM Loc Cit

Page 4: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

43

Pihak-pihak yang terlibat dalam Perjanjian sewa-menyewa adalah :

a. Pihak yang menyewakan Pihak yang menyewakan adalah orang atau badan hukum yang

menyewakan barang atau benda kepada pihak lainya untuk dinikmati kegunaan benda tersebut

kepada penyewa. Pihak yang menyewakan barang atau benda tidak harus pemilik benda sendiri

tetapi semua orang yang atas dasar hak penguasaan untuk memindahkan pemakaian barang ke

tangan orang lain. Hal tersebut dikarenakan didalam sewa-menyewa yang diserahkan kepada pihak

penyewa bukanlah hak milik atas suatu barang melainkan hanya pemakaian atau pemungutan atas

hasil dari barang yang disewakan.

b. Pihak Penyewa adalah orang atau badan hukum yang menyewa barang atau benda dari pihak

yang menyewakan. Obyek barang yang dapat disewakan menurut Hofmann dan De Burger, yang

dapat di sewa adalah barang bertubuh \saja, namun ada pendapat lain yaitu dari Asser dan Van

Brekel serta Vollmar berpendapat bahwa tidak hanya barang-barang yang bertubuh saja yang dapat

menjadi obyek sewa melainkan hak-hak juga dapat disewa, pendapat ini diperkuat dengan adanya

putusan Hoge Raad tanggal 8 Desember 1922 yang menganggap kemungkinan ada persewaan

suatu hak untuk memburu hewan (jachtrecht).6

c. Hak dan Kewajiban Para Pihak

1. Hak dan Kewajiban Para pihak

Perjanjian sewa-menyewa merupakan perjanjian timbal balik sehingga ada hak dan

kewajiban yang membebani para pihak yang melakukan perjanjian. Kewajiban pihak yang

6Wiryono Projodikoro, Op. cit, hlm 50.

Page 5: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

44

menyewakan dapat ditemukan di dalam pasal 1550 KUH Perdata. Kewajiban-kewajiban tersebut,

yaitu :

a. Menyerahkan barang yang disewakan kepada penyewa.

b. Memelihara barang yang disewakan sedemikian rupa sehingga barang tersebut dapat dipakai

untuk keperluan yang dimaksudkan.

c. Memberikan si penyewa kenikmatan yang terteram dari pada barang yang disewakan selama

berlangsungnya sewa-menyewa. Kewajiban pihak yang menyewakan adalah menyerahkan barang

yang disewa untuk dinikmati kegunaan barang tersebut bukan hak miliknya. Tentang pemeliharaan

barang yang disewakan pihak yang menyewakan barang diwajibkan untuk melakukan perbaikan-

perbaikan yang diperlukan atas barang yang disewakan. Ketentuan tersebut diatur di dalam Pasal

1551 ayat (2) KUH Perdata yang berbunyi: “Ia harus selama waktu sewa menyuruh melakukan

pembetulan-pembetulan pada barang yang disewakan, yang perlu dilakukan kecuali

pembetulanpembetulan yang menjadi wajibnya si penyewa.” Pasal 1552 KUH Perdata mengatur

tentang cacat dari barang yang disewakan. Pihak yang menyewakan diwajibkan untuk

menanggung semua cacat dari barang yang dapat merintangi pemakaian barang yang disewakan

walaupun sewaktu perjanjian dibuat pihak-pihak tidak mengetahui cacat tersebut. Jika cacat

tersebut mengakibatkan kerugian bagi pihak penyewa maka pihak yang menyewakan diwajibkan

untuk menganti kerugian.

Pihak yang menyewakan diwajibkan untuk menjamin tentang gangguan atau rintangan yang

menggangu penyewa menikmati obyek sewa yang disebabkan suatu tuntutan hukum yang

bersangkutan dengan hak milik atas barangnya. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 1556

dan 1557 KUH Perdata. Jika terjadi yang demikian, maka penyewa berhak menuntut suatu

Page 6: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

45

pengurangan harga sewa menurut imbangan, asalkan ganguan dan rintangan tersebut telah di

beritahukan kepada pemilik. Akan tetapi pihak yang menyewakan tidak diwajibkan untuk

menjamin si penyewa terhadap rintangan-rintangan dalam menggunakan barang sewa yang

dilakukan oleh pihak ketiga dengan peristiwa yang tidak berkaitan dengan tuntutan atas hak milik

atas barang sewa. Pihak yang menyewakan disamping dibebani dengan kewajiban juga menerima

hak. Hak-hak yang diperoleh pihak yang menyewakan dapat disimpulkan dari ketentuan pasal

1548 KUH Perdata, yaitu:

1. Menerima uang sewa sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian;

2. Menegur penyewa apabila penyewa tidak menjalankan kewajibanya dengan baik.

Pasal 1560, 1564, dan 1583 KUH Perdata menentukan bahwa pihak penyewa memiliki kewajiban-

kewajiban, yaitu:

1. Memakai barang yang disewa sebagai bapak rumah yang baik, sesuai dengan tujuan yang

diberikan pada barang itu menurut perjanjian sewanya, atau jika tidak ada perjanjian mengenai

itu, menurut tujuan yang dipersangkakan berhubungan dengan keadaan

2. Membayar harga sewa pada waktu-waktu yang telah ditentukan.

3. Menanggung segala kerusakan yang terjadi selama sewa-menyewa, kecuali jika penyewa dapat

membuktikan bahwa kerusakan tersebut terjadi bukan karena kesalahan si penyewa.

4.Mengadakan perbaikan-perbaikan kecil dan sehari-hari sesuai dengan isi perjanjian sewa-

menyewa dan adat kebiasaan setempat.

Pihak penyewa memiliki hak, yaitu:

1. Menerima barang yang disewa

2. Memperoleh kenikmatan yang terteram atas barang yang disewanya selama waktu sewa.

3.Menuntut pembetulan-pembetulan atas barang yang disewa, apabila pembetulan-pembetulan

tersebut merupakan kewajiban pihak yang menyewakan.

Page 7: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

46

d.Pembahasan Hubungan Hukum Sewa Menyewa Yang terjadi di Tokopedia Antara

Pemilik Website dan Penjual

Pembahasan yang akan dilakukan dalam penulisan hukum ini adalah untuk memproleh

jawaban dari perumusan masalah yang pertama yaitu tentang hubungan hukum sewa-menyewa

antara Tokopedia sebagai penyedia layanan jasa Situs e-commerce model C2C untuk itu

pembahasan yaitu dengan menganalisis pelaksanaan perjanjian sewa menyewa web antara PT.

Tokopedia dengan penjual yang ingin berjualan di situs mereka dari data dapat di ketahui bahwa

subjek perjanjian dan lingkup perjanjian bahwa dalam hal ini Tokopedia merupakan pemilik situs

dan berhak atas domain www.tokopedia.com jadi layanan pasar online atau marketplace

merupakakan produk yang disewakan oleh tokopedia penjual yang ingin memasarkan produknya

harus tau aturan ketetentuan umum yang sudah di bahas di data diatas dan mematuhin syarat

ketentuan berlaku yang ada di tokopedia tersebut seperti mengunakan rekening bersama yang telah

di tentukan oleh tokopedia

Apabila hasil peneletian di atas tersebut di hubungkan dengan pengertian unsur sewa

menyewa yang yaitu kenikmatan atas suatu benda maka dapat dikatakan layanan pasar online

dengan memasarkan produknya merupakan kenikmatan yang di berikan oleh pihak Tokopedia

kepada penjual. Sistem hukum perjanjian mengajarkan bahwa nama dari suatu perjanjian

merupakan suatu perumusan pengertian yang menunjukan prestasi pokok para pihak yang di

maksud. Dengan demikian berdasarkan rumusan perjanjian sewa menyewa tersebut dapat di

pahami kewajiban pokok dari para pihak sebagai berikut:

Page 8: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

47

Kewajiban pemberi sewa adalah menyerahkan kenikmatan atas suatu benda. Kewajiban pokok

pemberi sewa mendapat penjabaran dalam Pasal 1550 KUH Perdata yang menyatakan adanya tiga

macam kewajiban yaitu dalam hal ini pemberi sewa merupakan PT Tokopedia

1. Menyerahkan barang yang disewakan kepada penyewa;

Dalam hal barang yang di sewakan dalam bahasan hukum kali ini layanan e-commerce market

place yang di tawarkan oleh Tokopedia dengan situs nya yaitu www.tokopedia.com yang berupa

website yang dapat di akses oleh pengguna internet lalu kenikmatan yang di janjikan berupa

“Pengguna dapat mendaftarkan diri sebagai Gold Merchant, yakni fitur berbayar yang

memungkinkan Pengguna untuk mendapatkan fasilitas ekslusif yang hanya diperuntukan bagi

Pengguna Gold Merchant dan tidak didapatkan oleh Pengguna Reguler, antara lain berupa: (i)

status dan simbol "Gold Badge"; (ii) fasilitas Topads, statistik toko, admin toko, sampul halaman

toko dan fasilitas lainnya”

2. Memelihara barang sedemikian rupa, sehingga barangnya dapat dipakai untuk keperluan

dimaksud

Terkait dalam hal ini tokopedia harus memposting atau memaparkan iklan produk yang telah

di tawarkan oleh pengguna ke dalam halaman website situs mereka dan sesuai dengan layanan

mereka, dan akun yang telah di buat oleh pengguna dapat di gunakan dalam bertransaksi

menjual barang.

3. Memberikan ketenteraman menikmati barang yang disewakan selama sewa berjalan

Terkait memberikan kentraman di era cybercrime ini tokopedia sebagai penyedia vendor harus

harus memberikan rasa aman jika berjualan di Tokopedia karena banyak pihak yang tidak

Page 9: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

48

bertangung jawab yang mencari keuntungan dengan meng hack¸ maka sudah seharusnya

tokopedia yang mendapatkan keuntungan dari transaksi ini memberi keamanan yang lebih di

dalam situs mereka terhadap serangan cyber. Dalam hal ini penulis merasa tokopedia sudah

memberikan antisipasi terhadap hal tersebut dapat dilihat dari “Pengguna dilarang untuk

menciptakan dan/atau menggunakan perangkat, software, fitur dan/atau alat lainnya yang

bertujuan untuk melakukan manipulasi pada sistem Tokopedia, termasuk namun tidak terbatas

pada : (i) manipulasi data Toko; (ii) kegiatan perambanan (crawling/scraping); (iii) kegiatan

otomatisasi dalam transaksi, jual beli, promosi, dsb; (v) penambahan produk ke etalase;

dan/atau (vi) aktivitas lain yang secara wajar dapat dinilai sebagai tindakan manipulasi

system”. Selain itu Tokopedia melakukan tindakan penutupan akun jika terbukti melakukan

pelanggaran yang sudah di buat oleh Tokopedia seperti membuat akun palsu untuk berbelanja

di tokonya sendiri agar mendapat feedback positif dan sebagainya tindakan penutupan akun di

lakukan agar terjadi persaingan sehat dan tentu memberikan rasa aman.

Lalu Hak yang di dapat dari Tokopedia sebagai penyewa adalah

1. Menerima uang sewa sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian

dalam hal ini Tokopedia mendapatkan uang sewa sesuai dari penjual yang memilih fitur dalam

hal ini penulis telah membuka situs tarif nya yang di muat dalam situs

www.goldtokopedia.com tarif bervariasi berikisar antara Rp.150.000,00 hingga Rp.

900.000,00 ribu rupiah

2. Menegur penyewa apabila penyewa tidak menjalankan kewajibanya dengan baik dalam

peneletian ini Tokopedia berhak menegur penjual yang tidak sesuai dengan peraturan dalam

Page 10: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

49

yang terjadi banyak kasus seperti melakukan duplikasi produk, menjual barang yang tidak

sesuai dengan aturan perundang-undangan.

Sedangkan kewajiban untuk penyewa dalam hal ini adalah penjual yang melakukan sesuai

dengan pasal 1560 KUH Perdata dalam hal ini memakai situs tokopedia dengan hati hati dalam

artian tidak menjual barang yang tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku

di Indonesia lalu sesuai dengan pasal 1564 wajib membayar pihak yang menyewakan karena

dalam hal ini jika berjualan di situs tokopedia tidak di pungut biaya dalam pendaftaran namun

harus wajib yaitu wajib membayar sesuai jumblah serta fitur yang disediakan oleh tokopedia

lalu memakai rekening bersama yang di tentukan oleh tokopedia. Pelaksanaan perjanjian sewa

menyewa dapat terjadi jika dalam hal ini pihak penyewa memberikan kenikmatan kepada

penyewa dan penyewa membayaraka sejumblah komisi terhadap penyewa yang dalam konteks

ini adalah Website sebagai sarana berjualan produk di internet.

2.Jual Beli Sebagai dasar Hubungan Hukum Antara Penjual dan Pembeli Yang

bertransaksi Di Situs Tokopedia

A.Jual Beli Menurut KUH Perdata

Perjanjian jual beli diatur dalam pasal 1457-1540 Kitab UndangUndang Hukum Perdata.

Menurut pasal 1457 Kitab Undang-UndangHukum Perdata, jual beli adalah suatu persetujuan

yang mengikat pihakpenjual berjanji menyerahkan sesuatu barang / benda, dan pihak lain

yangbertindak sebagai pembeli mengikat diri berjanji untuk membayar harga. Dari pengertian

Page 11: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

50

yang diberikan pasal 1457 diatas, persetujuan jual beli sekaligus membebankan dua kewajiban

yaitu :7

a. Kewajiban pihak penjual menyerahkan barang yang dijual kepada pembeli.

b. Kewajiban pihak pembeli membayar harga barang yang dibeli kepada penjual.

Menurut Salim H.S., S.H.,M.S., Perjanjian jual beli adalah Suatu Perjanjian yang dibuat antara

pihak penjual dan pihak pembeli8

1. Adanya subjek hukum, yaitu penjual dan pembeli

2. Adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli tentang barang dan

harga.

3. Adanya hak dan kewajiban yang timbul antara pihak penjual dan

Pembeli

Unsur pokok dalam perjanjian jual beli adalah barang dan harga, dimanaantara penjual dan

pembeli harus ada kata sepakat tentang harga danbenda yang menjadi objek jual beli. Suatu

perjanjian jual beli yang sah lahir apabila kedua belah pihak telah setuju tentang harga dan barang.

Sifatkonsensual dari perjanjian jual beli tersebut ditegaskan dalam pasal 1458 yang berbunyi “ jual

beli dianggap sudah terjadi antara kedua belah pihakseketika setelah mereka mencapai kata

sepakat tentang barang dan harga, meskipun barang ini belum diserahkan maupun harganyabelum

dibayar ”9

Apabila terjadi kesepakatan mengenai harga dan barang namun ada hallain yang tidak

disepakati yang terkait dengan perjanjian jual beli tersebut,jual beli tetap tidak terjadi karena tidak

terjadi kesepakatan. Akan tetapi, jikapara pihak telah menyepakati unsur esensial dari perjanjian

jual belitersebut, dan para pihak tidak mempersoalkan hal lainnya, klausul-klausulyang dianggap

7 M. Yahya Harahap, Segi-segi Hukum Perjanjian, Bandung : Alumni,1986, hal. 181 8 Salim H.S.,Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta : Sinar Grafika, 2003, hal. 49 9 Prof.R.Subekti, Aneka Perjanjian, Bandung : Citra Aditya Bakti, 1995, hal 2.

Page 12: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

51

berlaku dalam perjanjian tersebut merupakan ketentuanketentuan tentang jual beli yang ada dalam

perundang-undangan (BW) atau biasa disebut unsur naturalia.10

B. Subjek dan Objek Perjanjian Jual Beli

Pada dasarnya perjanjian jual beli adalah merupakan perbuatan hukum. Subjek dari

perbuatan hukum adalah Subjek Hukum. Subjek Hukum terdiri dari manusia dan badan hukum.

Oleh sebab itu, padadasarnya semua orang atau badan hukum dapat menjadi subjek

dalamperjanjian jual beli yaitu sebagai penjual dan pembeli, dengan syarat yangbersangkutan telah

dewasa dan atau sudah menikah.

1. Objek Perjanjian Jual Beli

Objek dalam jual beli adalah semua benda bergerak dan benda tidak bergerak, baik

menurut tumpukan, berat, ukuran, dantimbangannya. Sedangkan yang tidak diperkenankan untuk

diperjualbelikan adalah:11

1) Benda atau barang orang lain

2) Barang yang tidak diperkenankan oleh undang-undang seperti obat

terlarang.

3) Bertentangan dengan ketertiban, dan

4) Kesusilaan yang baik

Pasal 1457 Kitab Undang-Undang hukum Perdata memakai istilah zaakuntuk menentukan apa

yang dapat menjadi objek jual beli. Menurut pasal499 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,

zaak adalah barang atau hakyang dapat dimiliki. Hal tersebut berarti bahwa yang dapat dijual

10 Dr. Ahmadi Miru, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007, hal. 127 11 Salim H.S.,Opp.Cit, hal. 51

Page 13: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

52

dandibeli tidak hanya barang yang dimiliki, melainkan juga suatu hak atassuatu barang yang bukan

hak milik.

C. Hak Dan Kewajiban Para Pihak Dalam Jual Beli

Hak dari Penjual menerima harga barang yang telah dijualnya dari pihakpembeli sesuai dengan

kesepakatan harga antara kedua belah pihak.

A. Hak dan Kewajiban Penjual

1. Menyerahkan hak milik atas barang yang diperjualbelikan Kitab Undang Undang Hukum

Perdata mengenal tiga jenis benda yaitu benda bergerak, benda tidak bergerak dan benda tidak

bertubuh maka penyerahan hak miliknya juga ada tiga maca a. Penyerahan Benda Bergerak

Mengenai Penyerahan benda bergerak terdapat dalam pasal 612 Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata yang menyatakan

a.Penyerahan kebendaan bergerak, terkecuali yang tak bertubuh dilakukan dengan penyerahan

yang nyata akan kebendaan itu olehatau atas nama pemilik, atau dengan penyerahan kunci-kunci

daribangunan dalam mana kebendaan itu berada.

b. Penyerahan Benda Tidak Bergerak .Mengenai Penyerahan benda tidak bergerak diatur dalam

Pasal 616-620 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menyebutkanbahwa penyerahan

barang tidak bergerak dilakukan dengan balik

nama. Untuk tanah dilakukan dengan Akta PPAT sedangkan yanglain dilakukan dengan akta

notaris.

c. Penyerahan Benda Tidak Bertubuh Diatur dalam pasal 613 KUH. Perdata yang

menyebutkanpenyerahan akan piutang atas nama dilakukan dengan akta notarisatau akta dibawah

Page 14: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

53

tangan yang harus diberitahukan kepada dibitursecara tertulis, disetujui dan diakuinya. Penyerahan

tiap-tiap piutang karena surat bawa dilakukan dengan penyerahan surat itu,penyerahan tiap-tiap

piutang karena surat tunjuk dilakukan dengan penyerahan surat disertai dengan endosemen.

2. Menanggung kenikmatan tenteram atas barang tersebut danmenanggung terhadap cacat-cacat

tersembunyi yang berlaku untuk masing-masing barang tersebut yaitu 12

B. Hak dan kewajiban Pembeli Dari Pembeli adalah menerima barang yang telah dibelinya, baik

secara nyata maupun secara yuridis. Ada 3 kewajiban pokok pembeli yaitu:13

1) Memeriksa barang-barang yang dikirim oleh Penjual

2) Membayar harga barang sesuai dengan kontrak

3) Menerima penyerahan barang seperti disebut dalam kontrak

Kewajiban pembeli untuk membayar harga barang termasuk tindakan mengambil langkah-langkah

dan melengkapi dengan formalitas yang mungkin dituntut dalam kontrak atau oleh hukum dan

peraturan untuk memungkinkan pelaksanaan pembayaran. Tempat pembayaran di tempat yang

disepakatikedua belah pihak.

Kewajiban Pihak Pembeli adalah :

a. Membayar harga barang yang dibelinya sesuai dengan janji yang telah dibuat .

b. Memikul biaya yang ditimbulkan dalam jual beli, misalnya ongkos antar,biaya akta dan

sebagainya kecuali kalau diperjanjikan sebaliknya. Oleh sebab itu dapat disimpulkan

bahwa Kewajiban dari pihak pembeli adalah merupakan Hak bagi pihak Penjual dan

sebaliknya Kewajiban dari PihakPenjual adalah merupakan hak bagi pihak Pembeli.

12 Dr. Ahmadi Miru, Op.Cit, hal. 128 13 2 Salim H.S.,Op.Cit, hal. 56

Page 15: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

54

B. Pembahasan hubungan jual beli yang terjadi di Tokopedia

Pembahasan selanjutnya dalam skripsi ini adalah untuk memproleh yaitu tentang hubungan

jual beli antara kedua belah pihak yakni penjual pembeli yang melakukan transaksi di ruang

lingkup situs Tokopedia dari data yang memuat tentang aturan dalam hal penjualan dan pembelian

yang sudah di paparkan Tokopedia yang sudah penulis tulis di dalam BAB II dalam peneletian ini

dapat jika di hubungkan dengan pengertian jual beli karena Penjual menjual produknya baik jasa

maupun barang kepada konsumen dalam hal ini pembeli yang membeli produkya yang telah di

iklankan di Tokopedia dan jika pembeli membayar sesuai dengan kesepakatan yang di camtunkan

membeli dan mentranfer nya melalui media rekening yang telah di tentukan oleh Tokopedia maka

dapat dinyatakan sebagai telah memenuhi unsur Jual Beli menurut KUH Perdata. Seperti rumusan

masalah yang pertama bahwa setiap perjanjian akan memberikan prestasi bagi para pihak yang ada

di dalam perjanjian yang dimaksud dengan demikian sesuai dengan aturan undang-undang yang

berlaku dengan demikian berdasarkan rumusan perjanjian jual beli tersebut dapat dipahami

kewajiban pokok para pihak adalah sebagai berikut:

A.Kewajiban Penjual dalam situs Tokopedia

1.Menyatakan dengan jelas jual beli perjanjian tersebut

Dalam hal penjual Tokopedia harus menyatakan dengan jelas aturan yang ada di dalam

barang yang di jualnya yang kita tahu bahwa dalam hal ini penjual tidak boleh membuat perjanjian

baku yang tidak memenuhi aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia seperti misal

tidak menerima keluhan retur jika barang cacat. Penulis merasa sudah sudah di terapkan dalam

aturan di Tokopedia

Page 16: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

55

2. Menyerahkan barang

Dalam hal penyerahan barang penjual wajib menyerahkan jika pihak tokopedia sudah

mendapatkan konfirmasi transfers dari pembeli, penjual wajib mengirimkan kepada konsumen

(pembeli) barang yang di pesan yang sudah di beli.

3.Menanggung Cacat Tersembunyi

Dalam hal ini penjual sudah seharusnya patuh terhadap aturan dalam jika ingin berjualan

di Tokopedia termasuk tidak menyembunyikan cacat yang tersembunyi terhadap produknya

kecuali dalam dekripsi iklan yang di tampilkan sudah mengatakan bahwa ada cacat dalam

produknya jika ternyata masih ada cacat namun tidak memberi tahu maka penjual wajib

mengaembalikan uang (refund) kepada pembeli yang merasa tertipu.

B.Kewajiban Pembeli dalam Situs Tokopedia

Jika ingin membeli dalam situs Tokopedia sebagai penyedia pasar online Tokopedia sudah

membuat aturan jika ingin bisa bertransaksi di Tokopedia seperti data yang ada di BAB II tentang

aturan pembelian dalam situs mereka seperti harus sudah memenuhi cakap hukum dan sebagainya,

dari segi hukum perjanjian kewajiban pembeli yaitu sebagai berikut:

1.Membayar harga pembelian pada waktu dan tempat yang sebagamanai telah di perjanjikan (Pasal

1533) KUH Perdata.

“Dalam aturan Tokopedia sudah ada bab kewajiban bagi pembeli yang penulis kutip berikut ini

6.Pembayaran oleh Pembeli wajib dilakukan segera (selambat-lambatnya dalam batas waktu 2

hari) setelah Pembeli melakukan check-out. Jika dalam batas waktu tersebut pembayaran atau

konfirmasi pembayaran belum dilakukan oleh pembeli, Tokopedia memiliki kewenangan untuk

membatalkan transaksi dimaksud. Pengguna tidak berhak mengajukan klaim atau tuntutan atas

pembatalan transaksi tersebut”.

Page 17: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

56

Jadi menurut penulis dari segi unsur harga pembelian dan waktu menurut pasal 1533 KUH Perdata

sudah terpenuhi.

2.Memikul biaya yang ditimbulkan dalam jual beli

Karena dalam e-commerce yang tidak terbatas wilayah muncul biaya biaya lain yang

ditimbulkan salah satu nya dalam hal ini adalah biaya pengiriman melalui jasa expedisi unsur ini

juga di penuhi di dalam atuaran pembelian sudah aturan dari tokopedia yaitu “Pembeli memahami

dan menyetujui bahwa setiap masalah pengiriman Barang yang disebabkan keterlambatan

pembayaran adalah merupakan tanggung jawab dari Pembeli”

Perjanjian jual beli dapat dilaksanakan para pihak dalam situs web tokopedia jika telah

memenuhi kewajiban dan hak nya sesuai kapasitang masing-masing di samping harus menaati dari

peraturan BW jika sudah maka terjadilah perjanjian jual beli

3. Pemberian Kuasa sebagai dasar pembeli menyetor dana ke Tokopedia untuk

pembayaran dalam transaksi e-commerce di Tokopedia

Seperti yang diketahui bahwa dalam hubungan hukum yang terjadi sesuai gambar terdapat

hubungan antara Tokopedia sebagai pemilik website dengan pembeli yang bertransaksi dengan

penjual yang berjualan melalui website tokopedia dalam hal ini penulis merasa perjanjian bernama

pemberian kuasa dapat menjadi acuan dalam hubungan yang terjadi.

a.Definisi Perjanjian Pemberian Kuasa

Pemberian kuasa adalah suatu perjanjian dengan mana seorang memberikan kekuasaan

(wewenang) kepada seorang lain, yang menerimanya untuk atas namanya menyelenggarakan suatu

urusan (pasal 1792).Kuasa dapat diberikan dan ditrima dalam suatu akte umum dalam suatu tulisan

dibawah tangan, bahkan dalam sepucuk surat ataupun dengan lisan. Penerimaan suatu kuasa dapat

Page 18: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

57

pula terjadi secara diam-diam dan disimpulkan dari pelaksanaan kuasa itu oleh si kuasa (pasal

1793). Dari ketentuan ini dapat kita lihat bahwa pemberian kuasa itu adalah bebas dari sesuatu

bentuk cara (formalitas) tertentu; dengan perkataan lain, ia adalah suatu perjanjian konsensual,

artinya sudah mengikat (sah) pada derik tercapainya sepakat antara si pemberi dan penerima

kuasa.

b. Subjek dan Objek Pemberian Kuasa

Subjek pemberian kuasa terdiri dari pihak yang memberikan kuasa atau “Pemberi Kuasa”

memberikan kepentingan hukumnya kepada penerima kuasa sesuai hak dan kewenangan dalam

surat kuasanya

Objek pemberian kuasa menurut pasal 1792 KUHPer adalah “menyenglarakan suatu

urusan”. Urusan yang dimaksud meliputi perbuatan hukum yang berkaitan dengan harta kekayaan

pemberi kuasa.

c.Jenis-Jenis Pemberian Kuasa

Apabila dilihat dari cara terjadinya, perjanjian pemberian kuasa dibedakan menjadi enam macam,

yaitu:

1. akta umum, Pemberian kuasa dengan akta umum adalah suatu pemberian kuasa dilakukan

antara pemberi kuasa dan penerima kuasa dengan menggunakan akta notaris atau akta notariel.

2. surat di bawah tangan,Pemberian kuasa dengan surat di bawah tangan adalah suatu pemberian

kuasa yang dilakukan antara pemberi kuasa dengan penerima kuasa,

3. lisan,Pemberian kuasa secara lisan adalah suatu kuasa yang dilakukan secara lisan oleh pemberi

kuasa kepada penerima kuasa.

4. diam-diam,Pemberian kuasa secara diam-diam adalah suatu kuasa yang dilakukan secara diam-

diam oleh pemberi kuasa kepada penerima kuasa

5. cuma-cuma,Sedangkan pemberian kuasa secara cuma-cuma adalah suatu pemberian kuasa yang

dilakukan antara pemberi kuasa dengan penerima kuasa,

Page 19: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

58

6.kata khusus,Pemberian kuasa khusus, yaitu suatu pemberian kuasa yang dilakukan antara

pemberi kuasa dengan penerima kuasa,

7.umum (Pasal 1793 s.d. Pasal 1796 KUH Perdata).pemberian kuasa umum, yaitu pemberian

kuasa yang dilakukan oleh pemberi kuasa ke

d.Hak dan Kewajiban Pemberi Kuasa

Hak dan Kewajiban Pemberi Kuasa dan Penerima Kuasa akan menimbulkan akibat hukum.

Akibat hukum, yaitu timbulnya hak dan kewajiban para pihak. Kewajiban penerima kuasa

disajikan berikut ini.

a) Melaksanakan kuasanya dan bertanggung jawab atas segala biaya, kerugian, dan bunga

yang timbul dari tidak dilaksanakannya kuasa itu.

b) Menyelesaikan urusan yang telah mulai dikerjakannya pada waktu pemberi kuasa

meninggal dan dapat menimbulkan kerugian jika tidak segera diselesaikan.

c) Bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan dengan sengaja dan kelalaian-

kelalaian yang dilakukan dalam menjalankan kuasanya.

d) Memberi laporan kepada pemberi kuasa tentang apa yang telah dilakukan, serta memberi

perhitungan segala sesuatu yang diterimanya.

e) Bertanggung jawab atas orang lain yang ditunjuknya sebagai penggantinya dalam

melaksanakan kuasanya:

Hak penerima kuasa adalah menerima jasa dari pemberi kuasa. Hak pemberi kuasa adalah

menerima hasil atau jasa dari penerima kuasa. Kewajiban pemberi kuasa adalah

a. memenuhi perjanjian yang telah dibuat antara penerima kuasa dengan pemberi kuasa;

b. mengembalikan persekot dan biaya yang telah dikeluarkan penerima kuasa;

c. membayar upah kepada penerima kuasa;

d. memberikan ganti rugi kepada penerima kuasa atas kerugian yang dideritanya sewaktu

menjalankan kuasanya;

e. membayar bunga atas persekot yang telah dikeluarkan penerima kuasa terhitung mulai

dikeluarkannya persekot tersebut (Pasal 1807 s.d. Pasal 1810 KUH Perdata).

Page 20: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

59

d.Pembahasan

Sebelum membahas terkait perjanjian memberi kuasa terhadap hubungan hukum antara

tokopedia dan pembeli penulis akan menjelaskan hal atas dasar apakah tokopedia selaku pemilik

website berhak menarik dana transaksi dari pembeli, dalam hal ini tokopedia berhak karena sudah

di jelaskan dalam syarat ketentuan yang berlaku yang harus di sepakati oleh pembeli yaitu di

tuangkan dalam aturan yang berbunyi “ Rekening Resmi Tokopedia adalah rekening bersama yang

disepakati oleh Tokopedia dan para pengguna untuk proses transaksi jual beli di Situs Tokopedia.

Rekening resmi Tokopedia” jadi dalam hal ini pembeli tidak mentransfer dana secara langsung

kepada penjual namun memberi kan kewenangan kepada tokopedia agar mentranfers dana nya

kepada penjual, sesuai dengan kebijakan menggunakan rekening bersama bertujuan untuk agar

meminimalisir hal- hal yang tidak di inginkan jika terdapat masalah antara pembeli dan penjual

yang secara explisit terdapat ketentuan yang mengatur tersebut yang sudah dalam syarat dan

ketentuan yang berlaku yang yaitu

“Pembeli wajib bertransaksi melalui prosedur transaksi yang telah ditetapkan oleh Tokopedia.

Pembeli melakukan pembayaran dengan menggunakan metode pembayaran yang sebelumnya

telah dipilih oleh Pembeli, dan kemudian Tokopedia akan meneruskan dana ke pihak Penjual

apabila tahapan transaksi jual beli pada sistem Tokopedia telah selesai”

Terkait dengan pembahasan perjanjian pemberian kuasa sebagai dasar hubungan hukum antara

Tokopedia dengan pembeli dapat di katakan pembeli sebagai pemberi kuasa terhadap Tokopedia

terkait dana yang timbul dari transaksi di Tokopedia tersebut, terkait jenis apakah pemberian kuasa

ini setelah di atas penulis mencoba menguraikan satu persatu yang ada di dalam BW menurut

penulis kategori yang mencakup pemberian kuasa dari pembeli kepada tokopedia belum di atur

secara implisit namun bisa juga mencakup secara explisit yaitu pemeberian kuasa secara khusus.

Page 21: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

60

1. Kewajiban Penerima Kuasa dalam hal ini Tokopedia sebagai penerima jika mengacu dalam

BW kewajiban penerima kuasa di atur di dalam pasal 1800-1806 KUH Perdata yaitu

a. Menanggung segala biaya, kerugian dan bunga selama ia belum dibebaskan dalam

melaksanakan kuasa.

b. Menyelesaikan segala urusan yang telah mulai dikerjakan, sedangkan pemberi kuasa

meninggal dunia.

c. Mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang merupakan kelalaiannya.

d. Mempertanggungjawabkan perbuatan orang yang ditunjuk sebagai pengganti dalam

melaksanakan kuasa itu.

e. Membayar bunga atas uang pokok yang dipakainya guna keperluan sendiri, uang yang

harus diserahkannya pada penutupan perhitungan dan dari kelalaiannya.

f. Menahan barang kepunyaan pemberi kuasa yang berada di tangannya, sampai dibayar

lunas kepadanya segala sesuatu yang dapat dituntutnya sebagai akibat pemberian kuasa

tersebut. Atau biasa disebut hak retensi penerima kuasa.

Terkait ciri –ciri diatas penulis berpendapat bahwa tidak semua ciri- ciri mengatur pemberian

kuasa di tokopedia seperti menangung segala biaya, membayar bunga atas uang pokok dan

menahan barang kepunyaan, namun tokopedia harus memenuhi kewajibanya yaitu mentranfers

dana dari pembeli kepada penjual sesuai BW atas dasar mempertangung jawabkan atas dasar

pemberian kuasa,

Sedangkan Kewajiban Pemberi Kuasa.

Kewajiban pemberi kuasa diatur dalam pasal 1807 - 1811 KUH Perdata, yaitu :

1. Wajib memenuhi perikatan yang dibuat oleh penerima kuasa, kecuali di luar tugas yang

diberikannya.

2. Mengembalikan uang muka dan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh penerima kuasa

dan membayar upah penerima kuasa, meskipun tugas penerima kuasa tersebut tidak

berhasil.

3. Memberikan ganti rugi terhadap kerugian yang diderita penerima kuasa sewaktu

menjalankan kuasa, kecuali hal-hal yang merupakan kelalaian atau kekurang hati-hatian.

4. Membayar bunga atas uang muka yang dikeluarkan penerima kuasa terhitung mulai hari

dikeluarkannya uang muka tersebut.

Dalam hal ini pemberi kuasa dalam hubungan hukum ini adalalah Pembeli seperti terkait

dengan di penerima kuasa menurut penulis tidak semua ciri-ciri ada dalam BW missal bentuk

Page 22: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

61

perjanjian pemberian kuasa yang terjadi di Tokopedia tidak jelas dengan akta atapun lisan namun

masih dalam ruang konsep pemberian kuasa yang dalam hal ini pembeli memberikan kuasa terkait

dananya yang akan di serahkan kepada penjual yang pelaksanaanya berdasarkan dari ketentuan

yang telah di buat sebelumnya, lalu terkait upah dalam hal ini pembeli tidak memberikan upah

seperserpun terhadap tokopedia atas pemberian kuasa tersebut, sebaliknya tokopedia juga tidak

membebankan biaya atas jasa dalam menarik dana yang timbul dari transaksi e-commerce antara

penjual dan pembeli di website nya tersebut, atas dalil memberikan rasa aman dan jika terjadi

refund atas jika terjadi masalah antara penjual yang menjual produknya terhadap pembeli itulah

konsep utama e-commerce model c2c .

Page 23: BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16312/3/T1_312013032_BAB...model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

62

4.RANGKUMAN HUBUNGAN HUKUM TRANSAKSI E-COMMERCE DI TOKOPEDIA

Jadi kesimpulan dari apa saja perjanjian apa saja yang terjadi di dalam Tokopedia ini adalah 3

hubungan hukum yaitu antara yang pertama antara penjual dengan Tokopedia lalu yang kedua

hubungan hukum antara penjual dan pembeli yang melakukan transaksi di dalam ruang lingkup

website Tokopedia dan yang terkahir hubungan antara Tokopedia selaku pemilik website dengan

pembeli, setelah penulis melakukan peneletian dengan sumber hukum perjanjian sebagai dasar

hubungan antara para pihak, seperti hubungan hukum sewa menyewa sebagai dasar hubungan

hukum yang terjadi antara Tokopedia dengan penjual mengacu dari ciri-ciri perjanjian sewa

menyewa menurut penulis sudah mencakup apa yang terjadi di antra hubungan antar keduanya

dapat di buktikan dengan penjual membayar kepada tokopedia agar dapat bisa berjualan di

halaman website mereka dengan mendapatkan fasiltas kenikmatan yang di berikan oleh

Tokopedia, lalu perjanjian Jual beli sebagai dasar hubungan hukum antara penjual dan pembeli

yang melakukan transaksi di Tokpedia yaitu misal harus mengatakan produk yang di jual harus

sesuai dengan aturan perundang-undangan yang beralaku seperti missal contoh penjual harus

menyerahkan barang jika pembeli sudah membayar sejumblah uang yang telah di sepakati

sebelumnya lalu pemberian kuasa sebagai dasar pembeli memberikan kuasa terhadap tokopedia ,

namun dalam hal ini tidak 100 persen ciri-ciri dalam BW mencakup pemberian kuasa yang terjadi

di dalam hubungan hukum antara pembeli dan Tokopedia.