BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS...
Transcript of BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS...
40
BAB III
HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS TOKOPEDIA
A.Hubungan Hukum Yang terjadi Di Dalam Situs Tokopedia
Dalam bab ini penulis ingin membahas hubungan hukum yang ada dalam proses transaksi
e-commerce model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.
1.Sewa menyewa sebagai dasar hubungan hukum penjual yang menjual produknya dengan
tokopedia sebagai pemilik situs
a. Sewa Menyewa Menurut KUH Perdata
Perjanjian sewa-menyewa diatur di dalam babVII Buku III KUH Perdata yang berjudul
“Tentang Sewa-Menyewa” yang meliputi pasal 1548 sampai dengan pasal 1600 KUH Perdata.
Definisi perjanjian sewa-menyewa menurut Pasal 1548 KUH Perdata menyebutkan bahwa:
“Perjanjian sewa-menyewa adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan
dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainya kenikmatan dari suatu barang, selama waktu
tertentu dan dengan pembayaran suatu harga, yang oleh pihak tersebut belakangan telah
disanggupi pembayaranya.” Sewa-menyewa dalam bahasa Belanda disebut dengan huurenverhuur
dan dalam bahasa Inggris disebut dengan rent atau Sewa-menyewa merupakan salah satu
perjanjian timbal balik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sewa berarti pemakaian sesuatu
dengan membayar uang sewa dan menyewa berarti memakai dengan membayar uang sewa.1
Yahya Harahap menyebutkan bahwa : “sewa-menyewa adalah persetujuan antara pihak yang
menyewakan dengan pihak penyewa. Pihak yang menyewakan menyerahkan barang yang hendak
1 Kamus Besar Bahasai Indonesia, hal 833.
41
disewa kepada pihak penyewa untuk dinikmati sepenuhnya”.2 Lalu Menurut Wiryono Projodikoro
sewa-menyewa barang adalah suatu penyerahan barang oleh pemilik kepada orang lain itu untuk
memulai dan memungut hasil dari barang itu dan dengan syarat pembayaran uang sewa oleh
pemakai kepada pemilik3.
Berdasarkan beberapa pengertian perjanjian sewa-menyewa di atas dapat disimpulkan
bahwa ciri-ciri dari perjanjian sewa-menyewa, yaitu:
a. Ada dua pihak yang saling mengikatkan Pihak yang pertama adalah pihak yang menyewakan
yaitu pihak yang mempunyai barang. Pihak yang kedua adalah pihak penyewa, yaitu pihak yang
membutuhkan kenikmatan atas suatu barang. Para pihak dalam perjanjian sewa-menyewa dapat
bertindak untuk diri sendiri, kepentingan pihak lain, atau kepentingan badan hukum tertentu.
b. ada unsur pokok yaitu barang, harga, dan jangka waktu sewa Barang adalah harta kekayaan
yang berupa benda material, baik bergerak maupun tidak bergerak. Harga adalah biaya sewa yang
berupa sebagai imbalan atas pemakaian benda sewa. Dalam perjanjian sewa-menyewa
pembayaran sewa tidak harus berupa uang tetapi dapat juga mengunakan barang ataupun jasa
(pasal 1548 KUH Perdata). Hak untuk menikmati barang yang diserahkan kepada penyewahanya
terbatas pada jangka waktu yang ditentukan kedalam perjanjian.4
c. Ada kenikmatan yang diserahkan Kenikmatan dalam hal ini adalah penyewa dapat
menggunakan barang yang disewa serta menikmati hasil dari barang tersebut. Bagi pihak yang
2 Yahya Harahap, Segi-segi Hukum Perjanjian, hal 240 3 Wiryono Projodikoro, Hukum Perdata Tentang Persetujuan-Persetujuan Tertentu, hal 190. 4 Subekti, 1995, Aneka Perjanjian, cetakan ke sepuluh, CV. Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm 40.
42
menyewakan akan memperoleh kontra prestasi berupa uang, barang, atau jasa menurut apa yang
diperjanjikan sebelumnya. Perjanjian sewa-menyewa merupakan perjanjian konsensuil, yang
berarti perjanjian tersebut sah dan mengikat apabila sudah tercapai kata sepakat diantara para pihak
tentang unsur pokok perjanjian sewa-menyewa yaitu barang dan harga. Di dalam KUH Perdata
tidak dijelaskan secara tegas tentang bentuk perjanjian sewa-menyewa sehingga perjanjian sewa-
menyewa dapat dibuat secara lisan maupun tertulis. Bentuk perjanjian sewa-menyewa dalam
praktek khususnya sewa-menyewa bangunan dibuat dalam bentuk tertulis.
d.Jangka waktu sewa menyewa
KUH Perdata tidak memberikan aturan khusus mengenai jangka waktu dalam perjanjian sewa-
menyewa. Akan tetapi jangka waktu tersebut dirasa sangat penting untuk mencegah hal-hal yang
tidak di harapkan timbul di kemudian hari dan mencegah adanya multi tafsir dalam perjanjian
sebuah sewa menyewa5
b.Subjek dan Objek Perjanjian Sewa Menyewa
Subjek atau pihak yang terlibat dalam perjanjian sewa menyewa adalah pihak yang menyewakan
dan pihak penyewa. Pihak yang menyewakan adalah orang atau badan hukum yang menyewakan
barang atau benda kepada pihak penyewa, sedangkan pihak penyewa adalah orang atau badan
hukum yang menyewa barang atau benda dari pihak yang menyewakan.
Objek dalam perjanjian sewa menyewa adalah barang atau benda, dengan syarat barang atau benda
yang disewakan adalah barang yang halal, artinya tidak bertentangan dengan undang-undang,
ketertiban, dan kesusilaan
5 Widjaya, I.G. Rai, Loc Cit ; Subekti R.Loc Cit Suryodiningrat ,RM Loc Cit
43
Pihak-pihak yang terlibat dalam Perjanjian sewa-menyewa adalah :
a. Pihak yang menyewakan Pihak yang menyewakan adalah orang atau badan hukum yang
menyewakan barang atau benda kepada pihak lainya untuk dinikmati kegunaan benda tersebut
kepada penyewa. Pihak yang menyewakan barang atau benda tidak harus pemilik benda sendiri
tetapi semua orang yang atas dasar hak penguasaan untuk memindahkan pemakaian barang ke
tangan orang lain. Hal tersebut dikarenakan didalam sewa-menyewa yang diserahkan kepada pihak
penyewa bukanlah hak milik atas suatu barang melainkan hanya pemakaian atau pemungutan atas
hasil dari barang yang disewakan.
b. Pihak Penyewa adalah orang atau badan hukum yang menyewa barang atau benda dari pihak
yang menyewakan. Obyek barang yang dapat disewakan menurut Hofmann dan De Burger, yang
dapat di sewa adalah barang bertubuh \saja, namun ada pendapat lain yaitu dari Asser dan Van
Brekel serta Vollmar berpendapat bahwa tidak hanya barang-barang yang bertubuh saja yang dapat
menjadi obyek sewa melainkan hak-hak juga dapat disewa, pendapat ini diperkuat dengan adanya
putusan Hoge Raad tanggal 8 Desember 1922 yang menganggap kemungkinan ada persewaan
suatu hak untuk memburu hewan (jachtrecht).6
c. Hak dan Kewajiban Para Pihak
1. Hak dan Kewajiban Para pihak
Perjanjian sewa-menyewa merupakan perjanjian timbal balik sehingga ada hak dan
kewajiban yang membebani para pihak yang melakukan perjanjian. Kewajiban pihak yang
6Wiryono Projodikoro, Op. cit, hlm 50.
44
menyewakan dapat ditemukan di dalam pasal 1550 KUH Perdata. Kewajiban-kewajiban tersebut,
yaitu :
a. Menyerahkan barang yang disewakan kepada penyewa.
b. Memelihara barang yang disewakan sedemikian rupa sehingga barang tersebut dapat dipakai
untuk keperluan yang dimaksudkan.
c. Memberikan si penyewa kenikmatan yang terteram dari pada barang yang disewakan selama
berlangsungnya sewa-menyewa. Kewajiban pihak yang menyewakan adalah menyerahkan barang
yang disewa untuk dinikmati kegunaan barang tersebut bukan hak miliknya. Tentang pemeliharaan
barang yang disewakan pihak yang menyewakan barang diwajibkan untuk melakukan perbaikan-
perbaikan yang diperlukan atas barang yang disewakan. Ketentuan tersebut diatur di dalam Pasal
1551 ayat (2) KUH Perdata yang berbunyi: “Ia harus selama waktu sewa menyuruh melakukan
pembetulan-pembetulan pada barang yang disewakan, yang perlu dilakukan kecuali
pembetulanpembetulan yang menjadi wajibnya si penyewa.” Pasal 1552 KUH Perdata mengatur
tentang cacat dari barang yang disewakan. Pihak yang menyewakan diwajibkan untuk
menanggung semua cacat dari barang yang dapat merintangi pemakaian barang yang disewakan
walaupun sewaktu perjanjian dibuat pihak-pihak tidak mengetahui cacat tersebut. Jika cacat
tersebut mengakibatkan kerugian bagi pihak penyewa maka pihak yang menyewakan diwajibkan
untuk menganti kerugian.
Pihak yang menyewakan diwajibkan untuk menjamin tentang gangguan atau rintangan yang
menggangu penyewa menikmati obyek sewa yang disebabkan suatu tuntutan hukum yang
bersangkutan dengan hak milik atas barangnya. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 1556
dan 1557 KUH Perdata. Jika terjadi yang demikian, maka penyewa berhak menuntut suatu
45
pengurangan harga sewa menurut imbangan, asalkan ganguan dan rintangan tersebut telah di
beritahukan kepada pemilik. Akan tetapi pihak yang menyewakan tidak diwajibkan untuk
menjamin si penyewa terhadap rintangan-rintangan dalam menggunakan barang sewa yang
dilakukan oleh pihak ketiga dengan peristiwa yang tidak berkaitan dengan tuntutan atas hak milik
atas barang sewa. Pihak yang menyewakan disamping dibebani dengan kewajiban juga menerima
hak. Hak-hak yang diperoleh pihak yang menyewakan dapat disimpulkan dari ketentuan pasal
1548 KUH Perdata, yaitu:
1. Menerima uang sewa sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian;
2. Menegur penyewa apabila penyewa tidak menjalankan kewajibanya dengan baik.
Pasal 1560, 1564, dan 1583 KUH Perdata menentukan bahwa pihak penyewa memiliki kewajiban-
kewajiban, yaitu:
1. Memakai barang yang disewa sebagai bapak rumah yang baik, sesuai dengan tujuan yang
diberikan pada barang itu menurut perjanjian sewanya, atau jika tidak ada perjanjian mengenai
itu, menurut tujuan yang dipersangkakan berhubungan dengan keadaan
2. Membayar harga sewa pada waktu-waktu yang telah ditentukan.
3. Menanggung segala kerusakan yang terjadi selama sewa-menyewa, kecuali jika penyewa dapat
membuktikan bahwa kerusakan tersebut terjadi bukan karena kesalahan si penyewa.
4.Mengadakan perbaikan-perbaikan kecil dan sehari-hari sesuai dengan isi perjanjian sewa-
menyewa dan adat kebiasaan setempat.
Pihak penyewa memiliki hak, yaitu:
1. Menerima barang yang disewa
2. Memperoleh kenikmatan yang terteram atas barang yang disewanya selama waktu sewa.
3.Menuntut pembetulan-pembetulan atas barang yang disewa, apabila pembetulan-pembetulan
tersebut merupakan kewajiban pihak yang menyewakan.
46
d.Pembahasan Hubungan Hukum Sewa Menyewa Yang terjadi di Tokopedia Antara
Pemilik Website dan Penjual
Pembahasan yang akan dilakukan dalam penulisan hukum ini adalah untuk memproleh
jawaban dari perumusan masalah yang pertama yaitu tentang hubungan hukum sewa-menyewa
antara Tokopedia sebagai penyedia layanan jasa Situs e-commerce model C2C untuk itu
pembahasan yaitu dengan menganalisis pelaksanaan perjanjian sewa menyewa web antara PT.
Tokopedia dengan penjual yang ingin berjualan di situs mereka dari data dapat di ketahui bahwa
subjek perjanjian dan lingkup perjanjian bahwa dalam hal ini Tokopedia merupakan pemilik situs
dan berhak atas domain www.tokopedia.com jadi layanan pasar online atau marketplace
merupakakan produk yang disewakan oleh tokopedia penjual yang ingin memasarkan produknya
harus tau aturan ketetentuan umum yang sudah di bahas di data diatas dan mematuhin syarat
ketentuan berlaku yang ada di tokopedia tersebut seperti mengunakan rekening bersama yang telah
di tentukan oleh tokopedia
Apabila hasil peneletian di atas tersebut di hubungkan dengan pengertian unsur sewa
menyewa yang yaitu kenikmatan atas suatu benda maka dapat dikatakan layanan pasar online
dengan memasarkan produknya merupakan kenikmatan yang di berikan oleh pihak Tokopedia
kepada penjual. Sistem hukum perjanjian mengajarkan bahwa nama dari suatu perjanjian
merupakan suatu perumusan pengertian yang menunjukan prestasi pokok para pihak yang di
maksud. Dengan demikian berdasarkan rumusan perjanjian sewa menyewa tersebut dapat di
pahami kewajiban pokok dari para pihak sebagai berikut:
47
Kewajiban pemberi sewa adalah menyerahkan kenikmatan atas suatu benda. Kewajiban pokok
pemberi sewa mendapat penjabaran dalam Pasal 1550 KUH Perdata yang menyatakan adanya tiga
macam kewajiban yaitu dalam hal ini pemberi sewa merupakan PT Tokopedia
1. Menyerahkan barang yang disewakan kepada penyewa;
Dalam hal barang yang di sewakan dalam bahasan hukum kali ini layanan e-commerce market
place yang di tawarkan oleh Tokopedia dengan situs nya yaitu www.tokopedia.com yang berupa
website yang dapat di akses oleh pengguna internet lalu kenikmatan yang di janjikan berupa
“Pengguna dapat mendaftarkan diri sebagai Gold Merchant, yakni fitur berbayar yang
memungkinkan Pengguna untuk mendapatkan fasilitas ekslusif yang hanya diperuntukan bagi
Pengguna Gold Merchant dan tidak didapatkan oleh Pengguna Reguler, antara lain berupa: (i)
status dan simbol "Gold Badge"; (ii) fasilitas Topads, statistik toko, admin toko, sampul halaman
toko dan fasilitas lainnya”
2. Memelihara barang sedemikian rupa, sehingga barangnya dapat dipakai untuk keperluan
dimaksud
Terkait dalam hal ini tokopedia harus memposting atau memaparkan iklan produk yang telah
di tawarkan oleh pengguna ke dalam halaman website situs mereka dan sesuai dengan layanan
mereka, dan akun yang telah di buat oleh pengguna dapat di gunakan dalam bertransaksi
menjual barang.
3. Memberikan ketenteraman menikmati barang yang disewakan selama sewa berjalan
Terkait memberikan kentraman di era cybercrime ini tokopedia sebagai penyedia vendor harus
harus memberikan rasa aman jika berjualan di Tokopedia karena banyak pihak yang tidak
48
bertangung jawab yang mencari keuntungan dengan meng hack¸ maka sudah seharusnya
tokopedia yang mendapatkan keuntungan dari transaksi ini memberi keamanan yang lebih di
dalam situs mereka terhadap serangan cyber. Dalam hal ini penulis merasa tokopedia sudah
memberikan antisipasi terhadap hal tersebut dapat dilihat dari “Pengguna dilarang untuk
menciptakan dan/atau menggunakan perangkat, software, fitur dan/atau alat lainnya yang
bertujuan untuk melakukan manipulasi pada sistem Tokopedia, termasuk namun tidak terbatas
pada : (i) manipulasi data Toko; (ii) kegiatan perambanan (crawling/scraping); (iii) kegiatan
otomatisasi dalam transaksi, jual beli, promosi, dsb; (v) penambahan produk ke etalase;
dan/atau (vi) aktivitas lain yang secara wajar dapat dinilai sebagai tindakan manipulasi
system”. Selain itu Tokopedia melakukan tindakan penutupan akun jika terbukti melakukan
pelanggaran yang sudah di buat oleh Tokopedia seperti membuat akun palsu untuk berbelanja
di tokonya sendiri agar mendapat feedback positif dan sebagainya tindakan penutupan akun di
lakukan agar terjadi persaingan sehat dan tentu memberikan rasa aman.
Lalu Hak yang di dapat dari Tokopedia sebagai penyewa adalah
1. Menerima uang sewa sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian
dalam hal ini Tokopedia mendapatkan uang sewa sesuai dari penjual yang memilih fitur dalam
hal ini penulis telah membuka situs tarif nya yang di muat dalam situs
www.goldtokopedia.com tarif bervariasi berikisar antara Rp.150.000,00 hingga Rp.
900.000,00 ribu rupiah
2. Menegur penyewa apabila penyewa tidak menjalankan kewajibanya dengan baik dalam
peneletian ini Tokopedia berhak menegur penjual yang tidak sesuai dengan peraturan dalam
49
yang terjadi banyak kasus seperti melakukan duplikasi produk, menjual barang yang tidak
sesuai dengan aturan perundang-undangan.
Sedangkan kewajiban untuk penyewa dalam hal ini adalah penjual yang melakukan sesuai
dengan pasal 1560 KUH Perdata dalam hal ini memakai situs tokopedia dengan hati hati dalam
artian tidak menjual barang yang tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia lalu sesuai dengan pasal 1564 wajib membayar pihak yang menyewakan karena
dalam hal ini jika berjualan di situs tokopedia tidak di pungut biaya dalam pendaftaran namun
harus wajib yaitu wajib membayar sesuai jumblah serta fitur yang disediakan oleh tokopedia
lalu memakai rekening bersama yang di tentukan oleh tokopedia. Pelaksanaan perjanjian sewa
menyewa dapat terjadi jika dalam hal ini pihak penyewa memberikan kenikmatan kepada
penyewa dan penyewa membayaraka sejumblah komisi terhadap penyewa yang dalam konteks
ini adalah Website sebagai sarana berjualan produk di internet.
2.Jual Beli Sebagai dasar Hubungan Hukum Antara Penjual dan Pembeli Yang
bertransaksi Di Situs Tokopedia
A.Jual Beli Menurut KUH Perdata
Perjanjian jual beli diatur dalam pasal 1457-1540 Kitab UndangUndang Hukum Perdata.
Menurut pasal 1457 Kitab Undang-UndangHukum Perdata, jual beli adalah suatu persetujuan
yang mengikat pihakpenjual berjanji menyerahkan sesuatu barang / benda, dan pihak lain
yangbertindak sebagai pembeli mengikat diri berjanji untuk membayar harga. Dari pengertian
50
yang diberikan pasal 1457 diatas, persetujuan jual beli sekaligus membebankan dua kewajiban
yaitu :7
a. Kewajiban pihak penjual menyerahkan barang yang dijual kepada pembeli.
b. Kewajiban pihak pembeli membayar harga barang yang dibeli kepada penjual.
Menurut Salim H.S., S.H.,M.S., Perjanjian jual beli adalah Suatu Perjanjian yang dibuat antara
pihak penjual dan pihak pembeli8
1. Adanya subjek hukum, yaitu penjual dan pembeli
2. Adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli tentang barang dan
harga.
3. Adanya hak dan kewajiban yang timbul antara pihak penjual dan
Pembeli
Unsur pokok dalam perjanjian jual beli adalah barang dan harga, dimanaantara penjual dan
pembeli harus ada kata sepakat tentang harga danbenda yang menjadi objek jual beli. Suatu
perjanjian jual beli yang sah lahir apabila kedua belah pihak telah setuju tentang harga dan barang.
Sifatkonsensual dari perjanjian jual beli tersebut ditegaskan dalam pasal 1458 yang berbunyi “ jual
beli dianggap sudah terjadi antara kedua belah pihakseketika setelah mereka mencapai kata
sepakat tentang barang dan harga, meskipun barang ini belum diserahkan maupun harganyabelum
dibayar ”9
Apabila terjadi kesepakatan mengenai harga dan barang namun ada hallain yang tidak
disepakati yang terkait dengan perjanjian jual beli tersebut,jual beli tetap tidak terjadi karena tidak
terjadi kesepakatan. Akan tetapi, jikapara pihak telah menyepakati unsur esensial dari perjanjian
jual belitersebut, dan para pihak tidak mempersoalkan hal lainnya, klausul-klausulyang dianggap
7 M. Yahya Harahap, Segi-segi Hukum Perjanjian, Bandung : Alumni,1986, hal. 181 8 Salim H.S.,Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta : Sinar Grafika, 2003, hal. 49 9 Prof.R.Subekti, Aneka Perjanjian, Bandung : Citra Aditya Bakti, 1995, hal 2.
51
berlaku dalam perjanjian tersebut merupakan ketentuanketentuan tentang jual beli yang ada dalam
perundang-undangan (BW) atau biasa disebut unsur naturalia.10
B. Subjek dan Objek Perjanjian Jual Beli
Pada dasarnya perjanjian jual beli adalah merupakan perbuatan hukum. Subjek dari
perbuatan hukum adalah Subjek Hukum. Subjek Hukum terdiri dari manusia dan badan hukum.
Oleh sebab itu, padadasarnya semua orang atau badan hukum dapat menjadi subjek
dalamperjanjian jual beli yaitu sebagai penjual dan pembeli, dengan syarat yangbersangkutan telah
dewasa dan atau sudah menikah.
1. Objek Perjanjian Jual Beli
Objek dalam jual beli adalah semua benda bergerak dan benda tidak bergerak, baik
menurut tumpukan, berat, ukuran, dantimbangannya. Sedangkan yang tidak diperkenankan untuk
diperjualbelikan adalah:11
1) Benda atau barang orang lain
2) Barang yang tidak diperkenankan oleh undang-undang seperti obat
terlarang.
3) Bertentangan dengan ketertiban, dan
4) Kesusilaan yang baik
Pasal 1457 Kitab Undang-Undang hukum Perdata memakai istilah zaakuntuk menentukan apa
yang dapat menjadi objek jual beli. Menurut pasal499 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
zaak adalah barang atau hakyang dapat dimiliki. Hal tersebut berarti bahwa yang dapat dijual
10 Dr. Ahmadi Miru, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007, hal. 127 11 Salim H.S.,Opp.Cit, hal. 51
52
dandibeli tidak hanya barang yang dimiliki, melainkan juga suatu hak atassuatu barang yang bukan
hak milik.
C. Hak Dan Kewajiban Para Pihak Dalam Jual Beli
Hak dari Penjual menerima harga barang yang telah dijualnya dari pihakpembeli sesuai dengan
kesepakatan harga antara kedua belah pihak.
A. Hak dan Kewajiban Penjual
1. Menyerahkan hak milik atas barang yang diperjualbelikan Kitab Undang Undang Hukum
Perdata mengenal tiga jenis benda yaitu benda bergerak, benda tidak bergerak dan benda tidak
bertubuh maka penyerahan hak miliknya juga ada tiga maca a. Penyerahan Benda Bergerak
Mengenai Penyerahan benda bergerak terdapat dalam pasal 612 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata yang menyatakan
a.Penyerahan kebendaan bergerak, terkecuali yang tak bertubuh dilakukan dengan penyerahan
yang nyata akan kebendaan itu olehatau atas nama pemilik, atau dengan penyerahan kunci-kunci
daribangunan dalam mana kebendaan itu berada.
b. Penyerahan Benda Tidak Bergerak .Mengenai Penyerahan benda tidak bergerak diatur dalam
Pasal 616-620 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menyebutkanbahwa penyerahan
barang tidak bergerak dilakukan dengan balik
nama. Untuk tanah dilakukan dengan Akta PPAT sedangkan yanglain dilakukan dengan akta
notaris.
c. Penyerahan Benda Tidak Bertubuh Diatur dalam pasal 613 KUH. Perdata yang
menyebutkanpenyerahan akan piutang atas nama dilakukan dengan akta notarisatau akta dibawah
53
tangan yang harus diberitahukan kepada dibitursecara tertulis, disetujui dan diakuinya. Penyerahan
tiap-tiap piutang karena surat bawa dilakukan dengan penyerahan surat itu,penyerahan tiap-tiap
piutang karena surat tunjuk dilakukan dengan penyerahan surat disertai dengan endosemen.
2. Menanggung kenikmatan tenteram atas barang tersebut danmenanggung terhadap cacat-cacat
tersembunyi yang berlaku untuk masing-masing barang tersebut yaitu 12
B. Hak dan kewajiban Pembeli Dari Pembeli adalah menerima barang yang telah dibelinya, baik
secara nyata maupun secara yuridis. Ada 3 kewajiban pokok pembeli yaitu:13
1) Memeriksa barang-barang yang dikirim oleh Penjual
2) Membayar harga barang sesuai dengan kontrak
3) Menerima penyerahan barang seperti disebut dalam kontrak
Kewajiban pembeli untuk membayar harga barang termasuk tindakan mengambil langkah-langkah
dan melengkapi dengan formalitas yang mungkin dituntut dalam kontrak atau oleh hukum dan
peraturan untuk memungkinkan pelaksanaan pembayaran. Tempat pembayaran di tempat yang
disepakatikedua belah pihak.
Kewajiban Pihak Pembeli adalah :
a. Membayar harga barang yang dibelinya sesuai dengan janji yang telah dibuat .
b. Memikul biaya yang ditimbulkan dalam jual beli, misalnya ongkos antar,biaya akta dan
sebagainya kecuali kalau diperjanjikan sebaliknya. Oleh sebab itu dapat disimpulkan
bahwa Kewajiban dari pihak pembeli adalah merupakan Hak bagi pihak Penjual dan
sebaliknya Kewajiban dari PihakPenjual adalah merupakan hak bagi pihak Pembeli.
12 Dr. Ahmadi Miru, Op.Cit, hal. 128 13 2 Salim H.S.,Op.Cit, hal. 56
54
B. Pembahasan hubungan jual beli yang terjadi di Tokopedia
Pembahasan selanjutnya dalam skripsi ini adalah untuk memproleh yaitu tentang hubungan
jual beli antara kedua belah pihak yakni penjual pembeli yang melakukan transaksi di ruang
lingkup situs Tokopedia dari data yang memuat tentang aturan dalam hal penjualan dan pembelian
yang sudah di paparkan Tokopedia yang sudah penulis tulis di dalam BAB II dalam peneletian ini
dapat jika di hubungkan dengan pengertian jual beli karena Penjual menjual produknya baik jasa
maupun barang kepada konsumen dalam hal ini pembeli yang membeli produkya yang telah di
iklankan di Tokopedia dan jika pembeli membayar sesuai dengan kesepakatan yang di camtunkan
membeli dan mentranfer nya melalui media rekening yang telah di tentukan oleh Tokopedia maka
dapat dinyatakan sebagai telah memenuhi unsur Jual Beli menurut KUH Perdata. Seperti rumusan
masalah yang pertama bahwa setiap perjanjian akan memberikan prestasi bagi para pihak yang ada
di dalam perjanjian yang dimaksud dengan demikian sesuai dengan aturan undang-undang yang
berlaku dengan demikian berdasarkan rumusan perjanjian jual beli tersebut dapat dipahami
kewajiban pokok para pihak adalah sebagai berikut:
A.Kewajiban Penjual dalam situs Tokopedia
1.Menyatakan dengan jelas jual beli perjanjian tersebut
Dalam hal penjual Tokopedia harus menyatakan dengan jelas aturan yang ada di dalam
barang yang di jualnya yang kita tahu bahwa dalam hal ini penjual tidak boleh membuat perjanjian
baku yang tidak memenuhi aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia seperti misal
tidak menerima keluhan retur jika barang cacat. Penulis merasa sudah sudah di terapkan dalam
aturan di Tokopedia
55
2. Menyerahkan barang
Dalam hal penyerahan barang penjual wajib menyerahkan jika pihak tokopedia sudah
mendapatkan konfirmasi transfers dari pembeli, penjual wajib mengirimkan kepada konsumen
(pembeli) barang yang di pesan yang sudah di beli.
3.Menanggung Cacat Tersembunyi
Dalam hal ini penjual sudah seharusnya patuh terhadap aturan dalam jika ingin berjualan
di Tokopedia termasuk tidak menyembunyikan cacat yang tersembunyi terhadap produknya
kecuali dalam dekripsi iklan yang di tampilkan sudah mengatakan bahwa ada cacat dalam
produknya jika ternyata masih ada cacat namun tidak memberi tahu maka penjual wajib
mengaembalikan uang (refund) kepada pembeli yang merasa tertipu.
B.Kewajiban Pembeli dalam Situs Tokopedia
Jika ingin membeli dalam situs Tokopedia sebagai penyedia pasar online Tokopedia sudah
membuat aturan jika ingin bisa bertransaksi di Tokopedia seperti data yang ada di BAB II tentang
aturan pembelian dalam situs mereka seperti harus sudah memenuhi cakap hukum dan sebagainya,
dari segi hukum perjanjian kewajiban pembeli yaitu sebagai berikut:
1.Membayar harga pembelian pada waktu dan tempat yang sebagamanai telah di perjanjikan (Pasal
1533) KUH Perdata.
“Dalam aturan Tokopedia sudah ada bab kewajiban bagi pembeli yang penulis kutip berikut ini
6.Pembayaran oleh Pembeli wajib dilakukan segera (selambat-lambatnya dalam batas waktu 2
hari) setelah Pembeli melakukan check-out. Jika dalam batas waktu tersebut pembayaran atau
konfirmasi pembayaran belum dilakukan oleh pembeli, Tokopedia memiliki kewenangan untuk
membatalkan transaksi dimaksud. Pengguna tidak berhak mengajukan klaim atau tuntutan atas
pembatalan transaksi tersebut”.
56
Jadi menurut penulis dari segi unsur harga pembelian dan waktu menurut pasal 1533 KUH Perdata
sudah terpenuhi.
2.Memikul biaya yang ditimbulkan dalam jual beli
Karena dalam e-commerce yang tidak terbatas wilayah muncul biaya biaya lain yang
ditimbulkan salah satu nya dalam hal ini adalah biaya pengiriman melalui jasa expedisi unsur ini
juga di penuhi di dalam atuaran pembelian sudah aturan dari tokopedia yaitu “Pembeli memahami
dan menyetujui bahwa setiap masalah pengiriman Barang yang disebabkan keterlambatan
pembayaran adalah merupakan tanggung jawab dari Pembeli”
Perjanjian jual beli dapat dilaksanakan para pihak dalam situs web tokopedia jika telah
memenuhi kewajiban dan hak nya sesuai kapasitang masing-masing di samping harus menaati dari
peraturan BW jika sudah maka terjadilah perjanjian jual beli
3. Pemberian Kuasa sebagai dasar pembeli menyetor dana ke Tokopedia untuk
pembayaran dalam transaksi e-commerce di Tokopedia
Seperti yang diketahui bahwa dalam hubungan hukum yang terjadi sesuai gambar terdapat
hubungan antara Tokopedia sebagai pemilik website dengan pembeli yang bertransaksi dengan
penjual yang berjualan melalui website tokopedia dalam hal ini penulis merasa perjanjian bernama
pemberian kuasa dapat menjadi acuan dalam hubungan yang terjadi.
a.Definisi Perjanjian Pemberian Kuasa
Pemberian kuasa adalah suatu perjanjian dengan mana seorang memberikan kekuasaan
(wewenang) kepada seorang lain, yang menerimanya untuk atas namanya menyelenggarakan suatu
urusan (pasal 1792).Kuasa dapat diberikan dan ditrima dalam suatu akte umum dalam suatu tulisan
dibawah tangan, bahkan dalam sepucuk surat ataupun dengan lisan. Penerimaan suatu kuasa dapat
57
pula terjadi secara diam-diam dan disimpulkan dari pelaksanaan kuasa itu oleh si kuasa (pasal
1793). Dari ketentuan ini dapat kita lihat bahwa pemberian kuasa itu adalah bebas dari sesuatu
bentuk cara (formalitas) tertentu; dengan perkataan lain, ia adalah suatu perjanjian konsensual,
artinya sudah mengikat (sah) pada derik tercapainya sepakat antara si pemberi dan penerima
kuasa.
b. Subjek dan Objek Pemberian Kuasa
Subjek pemberian kuasa terdiri dari pihak yang memberikan kuasa atau “Pemberi Kuasa”
memberikan kepentingan hukumnya kepada penerima kuasa sesuai hak dan kewenangan dalam
surat kuasanya
Objek pemberian kuasa menurut pasal 1792 KUHPer adalah “menyenglarakan suatu
urusan”. Urusan yang dimaksud meliputi perbuatan hukum yang berkaitan dengan harta kekayaan
pemberi kuasa.
c.Jenis-Jenis Pemberian Kuasa
Apabila dilihat dari cara terjadinya, perjanjian pemberian kuasa dibedakan menjadi enam macam,
yaitu:
1. akta umum, Pemberian kuasa dengan akta umum adalah suatu pemberian kuasa dilakukan
antara pemberi kuasa dan penerima kuasa dengan menggunakan akta notaris atau akta notariel.
2. surat di bawah tangan,Pemberian kuasa dengan surat di bawah tangan adalah suatu pemberian
kuasa yang dilakukan antara pemberi kuasa dengan penerima kuasa,
3. lisan,Pemberian kuasa secara lisan adalah suatu kuasa yang dilakukan secara lisan oleh pemberi
kuasa kepada penerima kuasa.
4. diam-diam,Pemberian kuasa secara diam-diam adalah suatu kuasa yang dilakukan secara diam-
diam oleh pemberi kuasa kepada penerima kuasa
5. cuma-cuma,Sedangkan pemberian kuasa secara cuma-cuma adalah suatu pemberian kuasa yang
dilakukan antara pemberi kuasa dengan penerima kuasa,
58
6.kata khusus,Pemberian kuasa khusus, yaitu suatu pemberian kuasa yang dilakukan antara
pemberi kuasa dengan penerima kuasa,
7.umum (Pasal 1793 s.d. Pasal 1796 KUH Perdata).pemberian kuasa umum, yaitu pemberian
kuasa yang dilakukan oleh pemberi kuasa ke
d.Hak dan Kewajiban Pemberi Kuasa
Hak dan Kewajiban Pemberi Kuasa dan Penerima Kuasa akan menimbulkan akibat hukum.
Akibat hukum, yaitu timbulnya hak dan kewajiban para pihak. Kewajiban penerima kuasa
disajikan berikut ini.
a) Melaksanakan kuasanya dan bertanggung jawab atas segala biaya, kerugian, dan bunga
yang timbul dari tidak dilaksanakannya kuasa itu.
b) Menyelesaikan urusan yang telah mulai dikerjakannya pada waktu pemberi kuasa
meninggal dan dapat menimbulkan kerugian jika tidak segera diselesaikan.
c) Bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan dengan sengaja dan kelalaian-
kelalaian yang dilakukan dalam menjalankan kuasanya.
d) Memberi laporan kepada pemberi kuasa tentang apa yang telah dilakukan, serta memberi
perhitungan segala sesuatu yang diterimanya.
e) Bertanggung jawab atas orang lain yang ditunjuknya sebagai penggantinya dalam
melaksanakan kuasanya:
Hak penerima kuasa adalah menerima jasa dari pemberi kuasa. Hak pemberi kuasa adalah
menerima hasil atau jasa dari penerima kuasa. Kewajiban pemberi kuasa adalah
a. memenuhi perjanjian yang telah dibuat antara penerima kuasa dengan pemberi kuasa;
b. mengembalikan persekot dan biaya yang telah dikeluarkan penerima kuasa;
c. membayar upah kepada penerima kuasa;
d. memberikan ganti rugi kepada penerima kuasa atas kerugian yang dideritanya sewaktu
menjalankan kuasanya;
e. membayar bunga atas persekot yang telah dikeluarkan penerima kuasa terhitung mulai
dikeluarkannya persekot tersebut (Pasal 1807 s.d. Pasal 1810 KUH Perdata).
59
d.Pembahasan
Sebelum membahas terkait perjanjian memberi kuasa terhadap hubungan hukum antara
tokopedia dan pembeli penulis akan menjelaskan hal atas dasar apakah tokopedia selaku pemilik
website berhak menarik dana transaksi dari pembeli, dalam hal ini tokopedia berhak karena sudah
di jelaskan dalam syarat ketentuan yang berlaku yang harus di sepakati oleh pembeli yaitu di
tuangkan dalam aturan yang berbunyi “ Rekening Resmi Tokopedia adalah rekening bersama yang
disepakati oleh Tokopedia dan para pengguna untuk proses transaksi jual beli di Situs Tokopedia.
Rekening resmi Tokopedia” jadi dalam hal ini pembeli tidak mentransfer dana secara langsung
kepada penjual namun memberi kan kewenangan kepada tokopedia agar mentranfers dana nya
kepada penjual, sesuai dengan kebijakan menggunakan rekening bersama bertujuan untuk agar
meminimalisir hal- hal yang tidak di inginkan jika terdapat masalah antara pembeli dan penjual
yang secara explisit terdapat ketentuan yang mengatur tersebut yang sudah dalam syarat dan
ketentuan yang berlaku yang yaitu
“Pembeli wajib bertransaksi melalui prosedur transaksi yang telah ditetapkan oleh Tokopedia.
Pembeli melakukan pembayaran dengan menggunakan metode pembayaran yang sebelumnya
telah dipilih oleh Pembeli, dan kemudian Tokopedia akan meneruskan dana ke pihak Penjual
apabila tahapan transaksi jual beli pada sistem Tokopedia telah selesai”
Terkait dengan pembahasan perjanjian pemberian kuasa sebagai dasar hubungan hukum antara
Tokopedia dengan pembeli dapat di katakan pembeli sebagai pemberi kuasa terhadap Tokopedia
terkait dana yang timbul dari transaksi di Tokopedia tersebut, terkait jenis apakah pemberian kuasa
ini setelah di atas penulis mencoba menguraikan satu persatu yang ada di dalam BW menurut
penulis kategori yang mencakup pemberian kuasa dari pembeli kepada tokopedia belum di atur
secara implisit namun bisa juga mencakup secara explisit yaitu pemeberian kuasa secara khusus.
60
1. Kewajiban Penerima Kuasa dalam hal ini Tokopedia sebagai penerima jika mengacu dalam
BW kewajiban penerima kuasa di atur di dalam pasal 1800-1806 KUH Perdata yaitu
a. Menanggung segala biaya, kerugian dan bunga selama ia belum dibebaskan dalam
melaksanakan kuasa.
b. Menyelesaikan segala urusan yang telah mulai dikerjakan, sedangkan pemberi kuasa
meninggal dunia.
c. Mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang merupakan kelalaiannya.
d. Mempertanggungjawabkan perbuatan orang yang ditunjuk sebagai pengganti dalam
melaksanakan kuasa itu.
e. Membayar bunga atas uang pokok yang dipakainya guna keperluan sendiri, uang yang
harus diserahkannya pada penutupan perhitungan dan dari kelalaiannya.
f. Menahan barang kepunyaan pemberi kuasa yang berada di tangannya, sampai dibayar
lunas kepadanya segala sesuatu yang dapat dituntutnya sebagai akibat pemberian kuasa
tersebut. Atau biasa disebut hak retensi penerima kuasa.
Terkait ciri –ciri diatas penulis berpendapat bahwa tidak semua ciri- ciri mengatur pemberian
kuasa di tokopedia seperti menangung segala biaya, membayar bunga atas uang pokok dan
menahan barang kepunyaan, namun tokopedia harus memenuhi kewajibanya yaitu mentranfers
dana dari pembeli kepada penjual sesuai BW atas dasar mempertangung jawabkan atas dasar
pemberian kuasa,
Sedangkan Kewajiban Pemberi Kuasa.
Kewajiban pemberi kuasa diatur dalam pasal 1807 - 1811 KUH Perdata, yaitu :
1. Wajib memenuhi perikatan yang dibuat oleh penerima kuasa, kecuali di luar tugas yang
diberikannya.
2. Mengembalikan uang muka dan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh penerima kuasa
dan membayar upah penerima kuasa, meskipun tugas penerima kuasa tersebut tidak
berhasil.
3. Memberikan ganti rugi terhadap kerugian yang diderita penerima kuasa sewaktu
menjalankan kuasa, kecuali hal-hal yang merupakan kelalaian atau kekurang hati-hatian.
4. Membayar bunga atas uang muka yang dikeluarkan penerima kuasa terhitung mulai hari
dikeluarkannya uang muka tersebut.
Dalam hal ini pemberi kuasa dalam hubungan hukum ini adalalah Pembeli seperti terkait
dengan di penerima kuasa menurut penulis tidak semua ciri-ciri ada dalam BW missal bentuk
61
perjanjian pemberian kuasa yang terjadi di Tokopedia tidak jelas dengan akta atapun lisan namun
masih dalam ruang konsep pemberian kuasa yang dalam hal ini pembeli memberikan kuasa terkait
dananya yang akan di serahkan kepada penjual yang pelaksanaanya berdasarkan dari ketentuan
yang telah di buat sebelumnya, lalu terkait upah dalam hal ini pembeli tidak memberikan upah
seperserpun terhadap tokopedia atas pemberian kuasa tersebut, sebaliknya tokopedia juga tidak
membebankan biaya atas jasa dalam menarik dana yang timbul dari transaksi e-commerce antara
penjual dan pembeli di website nya tersebut, atas dalil memberikan rasa aman dan jika terjadi
refund atas jika terjadi masalah antara penjual yang menjual produknya terhadap pembeli itulah
konsep utama e-commerce model c2c .
62
4.RANGKUMAN HUBUNGAN HUKUM TRANSAKSI E-COMMERCE DI TOKOPEDIA
Jadi kesimpulan dari apa saja perjanjian apa saja yang terjadi di dalam Tokopedia ini adalah 3
hubungan hukum yaitu antara yang pertama antara penjual dengan Tokopedia lalu yang kedua
hubungan hukum antara penjual dan pembeli yang melakukan transaksi di dalam ruang lingkup
website Tokopedia dan yang terkahir hubungan antara Tokopedia selaku pemilik website dengan
pembeli, setelah penulis melakukan peneletian dengan sumber hukum perjanjian sebagai dasar
hubungan antara para pihak, seperti hubungan hukum sewa menyewa sebagai dasar hubungan
hukum yang terjadi antara Tokopedia dengan penjual mengacu dari ciri-ciri perjanjian sewa
menyewa menurut penulis sudah mencakup apa yang terjadi di antra hubungan antar keduanya
dapat di buktikan dengan penjual membayar kepada tokopedia agar dapat bisa berjualan di
halaman website mereka dengan mendapatkan fasiltas kenikmatan yang di berikan oleh
Tokopedia, lalu perjanjian Jual beli sebagai dasar hubungan hukum antara penjual dan pembeli
yang melakukan transaksi di Tokpedia yaitu misal harus mengatakan produk yang di jual harus
sesuai dengan aturan perundang-undangan yang beralaku seperti missal contoh penjual harus
menyerahkan barang jika pembeli sudah membayar sejumblah uang yang telah di sepakati
sebelumnya lalu pemberian kuasa sebagai dasar pembeli memberikan kuasa terhadap tokopedia ,
namun dalam hal ini tidak 100 persen ciri-ciri dalam BW mencakup pemberian kuasa yang terjadi
di dalam hubungan hukum antara pembeli dan Tokopedia.