BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran...

60
55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian (disingkat Balitbangtan) terletak di Jl. Ragunan 29 Pasar Minggu, Jakarta. Badan litbang pertanian didirikan pada tahun 1974, Badan Litbang Pertanian telah mengalami banyak perubahan, baik dari sisi organisasi maupun kepemimpinan. Penambahan maupun pengurangan Unit Kerja (UK) maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) beberapa kali dilakukan. Badan litbang pertanian merupakan suatu Eselon I di Kementerian Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pertanian. Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Litbang menyelenggarakan fungsi: 39 1. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pertanian; 2. pelaksanaan penelitian, pengembangan dan in ovasi di bidang pertanian; 3. penyebarluasan hasil penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pertanian; 4. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pertanian; 5. pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian; serta pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. 39 Badan Litbang Pertanian, Unit Kerja, http://www.litbang.pertanian.go.id/unker/, Diakses Tanggal 6 Januari 2017 Pukul 22:44.

Transcript of BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran...

Page 1: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

55

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Badan Litbang Pertanian

Badan Litbang Pertanian (disingkat Balitbangtan) terletak di Jl. Ragunan

29 Pasar Minggu, Jakarta. Badan litbang pertanian didirikan pada tahun 1974,

Badan Litbang Pertanian telah mengalami banyak perubahan, baik dari sisi

organisasi maupun kepemimpinan. Penambahan maupun pengurangan Unit

Kerja (UK) maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) beberapa kali dilakukan.

Badan litbang pertanian merupakan suatu Eselon I di Kementerian Pertanian

yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan inovasi di

bidang pertanian. Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Litbang

menyelenggarakan fungsi:39

1. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian,

pengembangan dan inovasi di bidang pertanian;

2. pelaksanaan penelitian, pengembangan dan in ovasi di bidang pertanian;

3. penyebarluasan hasil penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang

pertanian;

4. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian, pengembangan

dan inovasi di bidang pertanian;

5. pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian;

serta pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

39 Badan Litbang Pertanian, Unit Kerja, http://www.litbang.pertanian.go.id/unker/, Diakses Tanggal 6 Januari 2017 Pukul 22:44.

Page 2: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

56

Gambaran Umum Badan Litbang Pertanian diatas dilanjutkan dengan struktur

organisasi dari Badan Litbang Pertanian, Yaitu:

Bagan. 1

Struktur Organisasi

Badan Litbang Pertanian

Sumber Bagan: http://www.litbang.pertanian.go.id/profil/organisasi

Keterangan:

:Garis Komando atau Perintah yang menunjukkan alur komando/perintah yang mengalir dari pimpinan organisasi kepada unit dibawahnya sampai ke unit terendah dalam organisasi.

-------------------:Garis Koordinasi yang menunjukkan hubungan kerja atau koordinasi antara unit atau sub unit organisasi yang ada.

: Eselon I (Eselon= Tingkatan Pangkat/ Jabatan untuk PNS) : Eselon II

: Eselon III

Page 3: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

57

PUSLITBANGTAN : Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan

PUSLITBANGHORTI: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

PUSLITBANGBUN : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

PUSLITBANGNAK : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

BBP Mektan : Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian

BB SDLP : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan

Pertanian

BB PENGKAJIAN : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi

Pertanian

BB PADI : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

PSEKP : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

BB LITVET : Balai Besar Penelitian Veteriner

PUSTAKA : Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian

BALITKABI : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

BB PASCAPANEN : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen

Pertanian

BALITSEREAL : Balai Penelitian Tanaman Serealia

BB BIOGEN : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan

Sumberdaya Genetik Pertanian

BALITSA : Balai Penelitian Tanaman Sayuran

BALITBU TROPIKA: Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika

BALITHI : Balai Penelitian Tanaman Hias

BALITJESTRO : Balai Penelitian Jeruk dan Buah Subtropika

BALITTRO : Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat

BALITTAS : Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat

Page 4: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

58

BALIT Palma : Balai Penelitian Tanaman Palma

BALITTRI : Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar

BALITNAK : Balai Penelitian Ternak

BALITTRA : Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa

BALITTANAH : Balai Penelitian Tanah

BALITKLIMAT : Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi

BALINGTAN : Balai Penelitian Lingkungan Pertanian

BALAI PATP : Balai Pengkajian Alih Teknologi Pertanian

BPTP : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

LOLITTUNGRO : Loka Penelitian Penyakit Tungro

LOLITSAPI : Loka Penelitian Sapi Potong

LOLITKAMBING : Loka Penelitian Kambing Potong

Berdasarkan keterangan bagan struktur organisasi Badan Litbang

Pertanian diatas, dapat diketahui banyaknya lembaga yang berada dibawah

naungan Badan Litbang Pertanian, dari sekian banyak lembaga diatas peneliti

hanya mengambil 3 (tiga) sampel lembaga untuk dilakukan penelitian, peneliti

mengambil Sampel Dengan Maksud (purposive sampling) yaitu Teknik

pengambilan data sampel yang didasarkan oleh pertimbangan tertentu.40

Pertimbangan tertentu misalnya keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga

tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Alasan lain peneliti

mengambil sampel yaitu adanya akses dari salah satu responden yang bernama

Dr. Sudarmadi Purnomo dari BPTP Jawa Timur yang dapat mengakses data

dari ketiga lembaga tersebut. Sehingga diharapkan apabila lokasi dekat serta

40 Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :Alfabeta. Hal. 218-219.

Page 5: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

59

responden yang dapat mengakses data akan mendapatkan data yang akurat

dalam penelitian ini. Ketiga sampel lembaga penelitian, yaitu: Balai Penelitian

Tanaman Tembakau dan Serat (Balittas), Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan

Buah Subtropika (Balitjestro), dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa

Timur (BPTP Jatim). Berdasarkan penjelasan diatas adapun gambaran umum

lokasi penelitian di Masing-masing Lembaga Penelitian, yaitu:

1. Gambaran Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

a. Gambaran Umum Balittas

Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (disingkat Balittas)

terletak di Jalan Raya Karangploso km 4, Malang, Jawa Timur. Balittas

adalah balai yang didirikan untuk mengembangkan hasil pertanian dan

perkebunan di Indonesia di bawah koordinasi Pusat Penelitian dan

Pengembangan Perkebunan, Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian, Departemen Pertanian.41

Balai yang merupakan salah satu unit pelaksanaan teknis (UPT)

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, yang bertanggung jawab

langsung kepada Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan di

Bogor. Balittas bertempat di Jalan Raya Karangploso, Malang, Jawa

Timur. Balai ini memiliki mandat untuk meneliti tanaman tembakau,

serat buah, serat batang dan daun, serta tanaman minyak industri. Balittas

dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang merupakan fungsi unit kerja

Eselon III yang secara struktural adalah salah satu unit kerja di

41 Wikipedia, Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, http://id.wikipedia.org, Diakses Tanggal 24 November 2016 pukul 20.21.

Page 6: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

60

Puslitbang Perkebunan. Dalam pelaksanaan kegiatan, secara struktural

Kepala Balai dibantu oleh Pejabat Eselon IV. Balittas memiliki beberapa

Kebun Percobaan (KP) yang berada di Propinsi Jawa Tengah dan Jawa

Timur.42

b. Struktur Organisasi

Organisasi dan tata kerja Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan

Serat telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor

63/Permentan/OT.140/10/2011. Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan

Serat (Balittas) adalah unit pelaksana teknis dibidang penelitian dan

pengembangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan yang dipimpin

oleh seorang Kepala. Balittas mempunyai tugas melaksanakan penelitian

tanaman pemanis, serta, tembakau dan minyak industri. Dalam

melaksanakan tugas tersebut, Balittas menyelenggarakan fungsi sebagai

berikut:43

1) Pelaksanaan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan dan

pemanfaatan plasma nutfah tanaman pemanis, serat, tembakau dan

minyak industri.

2) Pelaksanaan penelitian morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi dan

fitopatologi tanaman pemanis, serat, tembakau dan minyak industri.

3) Pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha

agribisnis tanaman pemanis, serat, tembakau dan minyak industri. 42 Ibid. 43 Balittas, Visi dan Misi, http://balittas.litbang.pertanian.go.id, Diakses Tanggal 20 Desember 2016 Pukul 18:31.

Page 7: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

61

4) Pelaksanaan penelitian penanganan hasil tanaman pemanis, serat,

tembakau dan minyak industri.

5) Pemberian pelayanan teknik penelitian tanaman pemanis, serat,

tembakau dan minyak industri.

6) Penyiapan kerja sama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan

dan pendayagunaan hasil penelitian tanaman pemanis, serat tembakau

dan minyak industri.

Berdasarkan penjelasan struktur organisasi diatas adapun bagan struktur

organisasi dari Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas),

Yaitu:

Bagan . 2

Struktur Organisasi Balittas

Sumber Bagan: balittas.litbang.pertanian.go.id/index.php/tentang-

kami/komoditas/52-profil/periode/186-11

Keterangan:

:Garis Komando atau Perintah yang menunjukkan alur komando/perintah yang mengalir dari pimpinan organisasi kepada unit dibawahnya sampai ke unit terendah dalam organisasi.

------------------:Garis Koordinasi yang menunjukkan hubungan kerja atau koordinasi antara unit atau sub unit organisasi yang ada.

Page 8: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

62

2. Gambaran Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika

a. Gambaran Umum Balitjestro

Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro)

terletak di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Batu, Jawa Timur. Posisi

Balitjestro berada pada 4 km dari Kota Batu dan pada ketinggian tempat

± 950 m di atas permukaan laut. Berdasarkan Surat Peraturan Menteri

Pertanian Nomor: 13/Permentan/OT.140/3/2006 Loka Penelitian Jeruk

dan Hortikultura Subtropik yang mengalami peningkatan eselonisasi dari

Eselon IV ke Eselon III dengan nama Balai Penelitian Tanaman Jeruk

dan Buah Subtropika (Balitjestro). Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

30/Permentan/OT.140/3/2013 tanggal 11 Maret 2013 sebagai

penyempurna Permentan No. 13/Permentan/OT.140/3/2006. Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis, dalam rangka

optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Penelitian Tanaman

Jeruk dan Buah Subtropika. Sejak diterbitkannya Peraturan Menteri

Pertananian Nomor:30/permentan/OT.140/3/2013 maka Peraturan

Menteri Pertananian Nomor:13/Permentan/OT.140/3/2006 dinyatakan

tidak berlaku demi hukum. Balitjestro adalah salah satu Unit Pelaksana

Teknis (UPT) penelitian dan pengembangan Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian yang berada di bawah dan bertanggungjawab

langsung kepada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura.44

44 Balitjestro, Profil Pendahuluan, http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id, Diakses Tanggal 30 November 2016 Pukul 17:05.

Page 9: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

63

b. Struktur Organisasi

Organisasi Balitjestro terdiri dari Kepala Balitjestro, Koordinator

Program, Kepala TU, Kepala Yantek dan Jasa Penelitian dan Kelompok

Peneliti Fungsional. Adapun Fungsi Lembaga ini, Yaitu: 45

1. Pelaksanaan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, evaluasi

dan laporan penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika;

2. Pelaksanaan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan tanaman jeruk

dan buah subtropika;

3. Pelaksanaan penelitian eksplorasi, konservasi, karakterisasi dan

pemanfaatan plasma nutfah tanaman jeruk dan buah subtropika;

4. Pelaksanaan penelitian agronomi, morfologi, fisiologi, ekologi,

entomologi dan fitopatologi tanaman jeruk dan buah subtropika;

5. Pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha

agribisnis tanaman jeruk dan buah subtropika;

6. Pelaksanaan penelitian penanganan hasil tanaman jeruk dan buah

subtropika;

7. Pemberian pelayanan teknis penelitian tanaman jeruk dan buah

subtropika;

8. Penyiapan kerja sama, informasi dan dokumentasi serta

penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian tanaman jeruk dan

buah subtropika;

45 Ibid.

Page 10: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

64

9. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan

perlengkapan Balitjestro.

Berdasarkan penjelasan struktur organisasi diatas adapun bagan struktur

organisasi dari Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika

(Balitjestro), Yaitu:

Bagan. 3

Sumber Bagan: https://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/profil/organisasi/

Keterangan:

:Garis Komando atau Perintah yang menunjukkan alur komando/perintah yang mengalir dari pimpinan organisasi kepada unit dibawahnya sampai ke unit terendah dalam organisasi.

Page 11: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

65

3. Gambaran Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

a. Gambaran Umum

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur (BPTP Jatim)

berlokasi di Jl. Raya Karangploso Km. 4 Malang, Kepuharjo,

Karangploso, Kepuharjo, Karangploso, Malang, Jawa Timur. BPTP Jawa

Timur merupakan gabungan (merger) dari berbagai unit kerja di jajaran

Badan Litbang Pertanian yang ada di Jawa Timur (16 unit kerja), yaitu

eks Sub Balithorti Malang, Sub Balithorti Tlekung, Sub Balittan

Mojosari, Sub Balitnak Grati, beserta kebun percobaan yang berada

dibawahnya, dan Balai Informasi Pertanian Wonocolo, Surabaya, yang

dibentuk berdasarkan SK Mentan No. 798/Kpts/OT.210/ 12/1994,

tanggal Desember 1994, dan mulai efektif pada tanggal 1 April 1995

dengan nama BPTP Karangploso.

Dalam perjalanannya, BPTP Karangploso mengalami reorganisasi lagi

dengan keluarnya SK Mentan terbaru No. 350/Kpts/OT.210/6/2001,

tanggal 14 Juni 2001, menjadi BPTP Jawa Timur dengan hanya dua unit

kerja yang tergabung di dalamnya, yaitu Laboratorium Diseminasi

Wonocolo dan Kebun Percobaan Mojosari. Perubahan ini membawa

konsekuensi terhadap penyempurnaan tugas dan fungsi Balai secara

keseluruhan. Tugas pokok BPTP Jawa Timur adalah melaksanakan

pengkajian dan perakitan teknologi tepat guna spesifik lokasi bagi semua

komoditas pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,

peternakan dan perikanan dengan teknologi yang bersifat terapan (siap

Page 12: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

66

pakai) dengan mempertimbangkan optimasi produksi serta pendapatan

petani.

b. Struktur Organisasi

Organisasi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur (BPTP

Jatim) terdiri dari Kepala Balai, Kepala Tata Usaha (KTU), KSPP, dan

Peneliti atau Penyuluhan Administrasi. Adapun Fungsi dari Lembaga ini,

Yaitu: 46

1. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi

pertanian tepat guna spesifik lokasi;

2. Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian

tepat guna spesifik lokasi;

3. Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian

serta perakitan materi penyuluhan;

4. Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan

dan pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan

teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi;

5. Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan

pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi;

6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai.

46 Badan Litbang Pertanian, Unit Kerja- BPTP Jatim, http://www.litbang.pertanian.go.id, Diakses Tanggal 5 Desember 2016 Pukul 21:25.

Page 13: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

67

Berdasarkan penjelasan struktur organisasi diatas adapun bagan struktur

organisasi dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur (BPTP

Jatim), Yaitu:

Bagan. 4

Struktur Organisasi BPTP Jawa Timur

Sumber Bagan: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur

Keterangan:

:Garis Komando atau Perintah yang menunjukkan alur

komando/perintah yang mengalir dari pimpinan organisasi kepada

unit dibawahnya sampai ke unit terendah dalam organisasi.

Page 14: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

68

B. Implementasi Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Hak PVT

diwilayah Hukum Lembaga Litbang Kementerian Pertanian di Jawa

Timur

1. Prosedur Pendaftaran Hak PVT (Perlindungan Varietas Tanaman) di

Balittas, BPTP Jawa Timur, dan Balitjestro

Dalam hal Pendaftaran Hak PVT (Perlindungan Varietas Tanaman)

terdapat persamaan untuk prosedur pendaftaran di ketiga lembaga yang

dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh

peniliti kepada responden yaitu Ir. Emy Budiyanti dari Balitjestro, Drs.

Marjani dari Balittas, dan Dr. Sudarmadi Purnomo, M.P dari BPTP Jawa

Timur, Ketiga lembaga tersebut menyatakan bahwasanya untuk prosedur

Pendaftaran Hak PVT (Perlindungan Varietas Tanaman) sesuai dengan

Undang-Undang No 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas

Tanaman.47

Prosedur Pendaftaran serta tata cara pengajuan permohonan Hak PVT

(Perlindungan Varietas Tanaman) terdapat pada Undang-Undang Nomor 29

Tahun 2000 Tentang PVT. Adapun Bagan dari Prosedur Pendaftaran Hak

PVT (Perlindungan Varietas Tanaman) yang Secara sederhana dan yang

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 Tentang PVT

(Perlindungan Varietas Tanaman) yang akan dilanjutkan dengan penjelasan

dari bagan prosedur pendaftaran Hak PVT (Perlindnugan Varietas

Tanaman) yang dapat digambarkan dan dijabarkan oleh penulis sebagai

berikut: 48

47 Hasil wawancara dengan Bu Emy Budiyanti dari Balitjestro, Pak Marjani dari Balittas, dan Pak Sudarmadi Purnomo dari BPTP Jawa Timur pada tanggal antara 24 November – 30 November 2016. 48 Ibid.

Page 15: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

69

Bagan. 5

Prosedur Pendaftaran Hak PVT

TIDAK TIDAK

DIPENUHI YA

6 Bulan (Biasa)

12 Bulan (Hak Prioritas)

1 Bulan

Tidak

TIDAK

TIDAK

TIDAK

3 Bln YA YA

Sumber: http:/bima.ipb.ac.id/~haki/home.php?kiri=PVT

Pemohon

Persyaratan - Biasa (psl 11 & 12)

- Hak prioritas (psl 14)

Tanggal Penerimaan (psl 15)

Pemeriksaan Persyaratan (psl 24)

Jelas/ lengkap (psl 32)

Pemeriksaan substansi 24 bln (psl 30)

Permohonan Pemeriksaan Substantif

(psl 29)

Pengumuman 6 bulan (psl 25)

Memenuhi ketentuan psl 11 atau psl 14

Permohonan dapat ditarik kembali

Dianggap ditarik kembali (psl 18)

Dilengkapi (psl 16)

Pemberian Sertifikat PVT (psl 34)

Permohonan Banding (psl 36)

Penolakan Memenuhi syarat

1

3

B

u

l

a

n

1

9

B

u

l

a

n

Page 16: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

70

Berdasarkan bagan diatas ketentuan untuk mengajukan permohonan Hak PVT

adalah sebagai berikut:49

a. Pemohon wajib menyampaikan surat permohonan dengan membayar biaya

yang telah ditetapkan;

b. Surat permohonan hak PVT memuat:

1) tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan

2) nama dan alamat lengkap pemohon

3) nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pemulia serta nama ahli

waris yang ditunjuk

4) nama varietas

5) deskripsi varietas yang mencakup asal usul atau silsilah, ciri-ciri

morfologi, dan sifat-sifat penting lainnya

6) gambar dan/ atau foto yang disebut dalam deskripsi, yang diperlukan

untuk memperjelas deskripsinya.

Baik untuk pemohon yang biasa sesuai dengan pasal 11 UU No 29 Tahun

2000 dan untuk pemohon dengan Hak prioritas disesuaikan dengan pasal 14

UU NO 29 Tahun 2000. Selain permohonan biasa, dapat juga dilakukan

permohonan hak PVT dengan menggunakan hak prioritas dimana harus

memenuhi ketentuan sebagai berikut:50

a. diajukan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal

penerimaan pengajuan permohonan hak PVT yang pertama kali di luar

Indonesia;

49 Ibid, Hal. 25. 50 Ibid, Hal. 29-30.

Page 17: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

71

b. dilengkapi salinan surat permohonan hak PVT yang pertama kali dan

disahkan oleh pihak yang berwenang di negara yang dimaksud dalam

butir a paling lambat 3 (tiga) bulan;

c. dilengkapi salinan sah dokumen permohonan hak PVT yang pertama di

luar negeri

d. dilengkapi salinan sah penolakan hak PVT, apabila hak PVT tersebut

pernah ditolak.

Jika para pemohon hak PVT telah memenuhi persyaratan tersebut, maka

berkas permohonan pendaftaran hak perlindungan varietas tanaman

dianggap diajukan pada tanggal penerimaan berkas permohonan hak PVT

oleh kantor perlindungan hak varietas tanaman dimana segala pembayaran

untuk biaya-biaya yang diperlukan telah selesai dilakukan. Untuk tanggal

penerimaan surat permohonan hak perlindungan varietas tanaman adalah

tanggal pada saat kantor perlindungan varietas tanaman menerima surat

permohonan hak PVT yang telah memenuhi syarat-syarat secara lengkap

dan tanggal penerimaan surat permohonan hak perlindungan varietas

tanaman akan dicatat dalam daftar umum PVT oleh kantor perlindungan

varietas tanaman. Pada saat penerimaan permohonan hak PVT terdapat

kekurangan terhadap syarat-syarat pendaftaran, maka kantor PVT akan

meminta agar pihak yang mengajukan permohonan pendaftaran hak PVT

untuk melengkapi kekurangan tersebut sesuai dengan Pasal 16 UU No 29

Tahun 2000, dimana jangka waktu yang diberikan adalah 3 (tiga) bulan

terhitung sejak tanggal pengiriman surat permohonan pemenuhan

Page 18: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

72

kekurangan tersebut yang dikirimkan oleh kantor PVT. Bila dalam jangka

waktu yang diberikan, pihak pemohon belum selesai melengkapinya maka

berdasarkan pertimbangan alasan yang diajukan pihak pemohon dan

disetujui oleh kantor PVT, jangka waktu tersebut dapat diperpanjang

kembali paling lama 3 (tiga) bulan berdasarkan permintaan pihak pemohon

hak PVT. 51

Berkas permohonan hak PVT yang tidak juga dilengkapi meskipun telah

mendapat perpanjangan waktu tidak akan diterima. Sesuai Pasal 18 UU No

29 Tahun 2000, Kantor PVT akan memberitahukan secara tertulis kepada

pihak pemohon hak PVT bahwa permohonan hak perlindungan varietas

tanaman (hak PVT) yang mereka ajukan dianggap ditarik kembali. Pada

saat pengajuan kembali berkas permohonan hak PVT yang kurang lengkap

tersebut, maka tanggal penerimaannya mengalami perubahan dimana

tanggal penerimaannya bukan lagi tanggal penerimaan berkas permohonan

hak PVT untuk pertama kali, akan tetapi telah mengalami perubahan

menjadi tanggal diterimanya pemenuhan kelengkapan terakhir dari

kekurangan pada berkas permohonan hak PVT tersebut oleh kantor PVT.52

Berdasarkan Pasal 24 ayat 2 UU No. 29 Tahun 2000 Setelah

mendapatkan tanggal penerimaan, kantor PVT akan melakukan pemeriksaan

terhadap varietas tanaman yang akan dimohonkan hak PVT. Kantor PVT

akan membuat pengumuman mengenai adanya suatu permohonan untuk

mendapatkan hak PVT terhadap suatu jenis varietas tanaman. Adanya

51 Novia Ujiyanti Silitong. Op.Cit. Hal. 54-55. 52 Ibid.

Page 19: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

73

pengumuman ini dinilai sangat penting bila ditinjau dari sisi yuridisnya,

karena pengumuman tersebut merupakan syarat bagi lahirnya hak

kebendaan sebagai penerapan asas publisitas. Dalam hal ini, kantor PVT

akan mengumumkan permohonan hak PVT yang sudah memenuhi

persyaratan kelengkapan dan permohonan hak PVT tersebut tidak ditarik

kembali oleh pihak pemohon hak PVT.

Berdasarkan Pasal 25 UU No 29 Tahun 2000, Pengumuman tersebut akan

dilakukan selambat-lambatnya:

a. 6 (enam) bulan setelah tanggal penerimaan permohonan hak PVT

b. 12 (dua belas) bulan setelah tanggal penerimaan permohonan hak PVT

dengan hak prioritas.

Berdasarkan Pasal 26 UU No. 29 Tahun 2000 Pengumuman

permohonan hak PVT tersebut akan berlangsung selama 6 (enam) bulan dan

dilakukan dengan cara:

a. menggunakan atau memanfaatkan fasilitas untuk pengumuman yang

mudah dan jelas sehingga dapat diketahui dan dimengerti oleh

masyarakat.

b. membuat pengumuman tersebut dalam berita resmi PVT.

Pengumuman mengenai permohonan hak PVT tersebut akan dicatat

oleh pegawai kantor PVT dalam daftar umum PVT. Pengumuman

permohonan hak PVT tersebut harus memuat hal-hal sebagai berikut:53

a. nama dan alamat lengkap pemohon hak PVT atau pemegang kuasa

53 Novia Ujiyanti Silitong. Op.Cit. Hal. 56.

Page 20: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

74

b. nama dan alamat lengkap pemulia

c. tanggal pengajuan permohonan hak PVT atau tanggal, nomor dan

negara tempat permohonan hak PVT yang pertama kali diajukan dalam

hal permohonan hak PVT dengan hak prioritas

d. nama varietas

e. deskripsi varietas

f. deskripsi yang memuat informasi untuk varietas transgenik.

Berdasarkan Pasal 28 UU No 29 Tahun 2000, Selama jangka waktu

dilakukannya pengumuman permohonan hak PVT, setiap orang atau badan

hukum dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang diperlukan

mengenai varietas tanaman yang dimohonkan hak PVT tersebut. Setelah

melihat dan memperhatikan pengumuman permohonan PVT tersebut, maka

setiap orang ataupun badan hukum yang merasa berkepentingan, secara

tertulis dapat mengajukan pandangan maupun keberatannya disertai alasan

yang jelas mengenai permohonan atas hak PVT tersebut. Kantor PVT akan

mengirimkan salinan surat yang berisi pandangan maupun keberatan yang

diajukan kepada pihak yang mengajukan permohonan hak PVT. Untuk

menanggapinya, pemohon hak PVT berhak mengajukan secara tertulis

sanggahan dan penjelasan terhadap pandangan maupun keberatan yang

diajukan dan mengirimkannya kembali ke kantor PVT. Pandangan,

keberatan, sanggahan, maupun penjelasan yang dikemukakan dalam masa

pengumuman tersebut akan digunakan sebagai tambahan untuk bahan

pertimbangan dalam memutuskan permohonan hak PVT.

Page 21: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

75

Berdasarkan Pasal 29 UU NO 29 Tahun 2000 Pemohon hak PVT harus

mengajukan pemeriksaan substantif atas permohonan hak PVT, dimana

permohonan substantif diajukan secara tertulis kepada kantor PVT

selambat-lambatnya satu bulan setelah masa pengumuman permohonan hak

PVT berakhir. Hak perlindungan atas varietas tanaman merupakan hak yang

diberikan negara berdasarkan adanya permohonan dari pihak yang

memerlukan hak PVT sehingga pihak pemohon harus bersikap aktif

termasuk dalam mengajukan permohonan pemeriksaan substantif. Hal ini

mengakibatkan apabila dalam jangka waktu satu bulan setelah berakhirnya

pengumuman, kantor PVT belum menerima permohonan pemeriksaan

substantif dari pihak yang mengajukan hak PVT maka permohonan terhadap

hak PVT dianggap ditarik kembali.

Berdasarkan Pasal 30 UU No 29 Tahun 2000, Pemeriksaan substantif

yang dilakukan oleh Pemeriksa PVT merupakan pemeriksaan yang meliputi

sifat kebaruan, keunikan, keseragaman, dan kestabilan dari varietas tanaman

yang dimohonkan hak PVT. Dalam melakukan pemeriksaan, kantor PVT

dapat meminta bantuan tenaga ahli maupun fasilitas yang diperlukan

termasuk memperoleh informasi dari institusi lain baik dari dalam maupun

dari luar negeri. Ketika kantor PVT menggunakan bantuan tenaga ahli

maupun fasilitas dari institusi lainnya, semua para pihak yang terlibat secara

keseluruhan akan terikat dengan kewajiban untuk menjaga kerahasiaan

varietas tanaman dan semua dokumen permohonan hak PVT termasuk juga

merahasiakan penjelasan atau informasi yang diberikan untuk

Page 22: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

76

melengkapinya. Pemeriksaan substantif hanya dapat dilakukan oleh

Pemeriksa PVT, yang merupakan pegawai kantor PVT atau dapat pula

berasal dari instansi pemerintah lainnya yang secara khusus dididik menjadi

tenaga ahli yang memiliki kualifikasi Pemeriksa PVT dan diangkat untuk

tugas tersebut. Oleh karena sifat keahlian dan ruang lingkup pekerjaannya

yang bersifat khusus maka jabatan Pemeriksa PVT merupakan jabatan

fungsional.

Berdasarkan Pasal 32 UU No 29 Tahun 2000, Pemeriksa PVT

melaporkan mengenai ketidakjelasan atau kekurangan kelengkapan

persyaratan yang dianggap penting dari varietas tanaman yang dimohonkan

hak PVT, laporan tersebut akan diberitahukan secara tertulis oleh kantor

PVT kepada pihak yang memohon hak PVT. Pemberitahuan tersebut harus

jelas dan terperinci mencantumkan hal-hal yang dinilai tidak jelas atau

kekurangan kelengkapan yang dinilai penting termasuk juga mengenai

jangka waktu yang diberikan untuk melakukan perbaikan ataupun

perubahan. Ketidakjelasan atau kekurangan kelengkapan yang dinilai

penting yang dimaksud dapat berupa asal usul atau silsilah varietas tanaman

yang tidak jelas, deskripsi yang kurang sesuai atau kurang jelas, maupun

mengenai gambar yang kurang mendukung. Pihak pemohon hak PVT harus

segera memberi tanggapan atas pemberitahuan tersebut, apabila pemohon

hak PVT tidak memberikan penjelasan atau tidak memenuhi kekurangan

kelengkapan termasuk melakukan perbaikan atau perubahan yang diminta

maka kantor PVT berhak menolak permohonan hak PVT tersebut.

Page 23: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

77

Keputusan pemberian atau penolakan terhadap permohonan hak PVT akan

dikeluarkan kantor PVT selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) bulan

terhitung sejak tanggal permohonan pemeriksaan substantif. Akan tetapi bila

waktu pemeriksaan belum selesai dan memerlukan perpanjangan waktu,

maka kantor PVT harus memberitahukan kepada pihak pemohon hak PVT

disertai alasan dan penjelasan mengenai perpanjangan waktu pemeriksaan

tersebut.

Berdasarkan Pasal 34 UU No 29 Tahun 2000, Laporan Pemeriksa PVT

yang menyimpulkan bahwa varietas tanaman yang dimohonkan hak PVT

sesuai dengan ketentuan undang-undang akan diberitahukan secara resmi

oleh kantor PVT kepada pihak pemohon hak PVT. Pemberitahuan tersebut

berisikan persetujuan pemberian sertifikat hak PVT untuk varietas tanaman

yang dimohonkan hak PVT, dimana hak PVT yang diberikan berbentuk

sertifikat hak PVT. Hak PVT yang telah diberikan akan dicatat dalam daftar

umum PVT dan diumumkan dalam berita resmi PVT. Salinan dokumen

PVT tersebut dapat diberikan oleh kantor PVT kepada para pihak yang

memerlukan dengan membayar biaya yang telah ditentukan. Kantor PVT

dapat menolak permohonan hak PVT, penolakan dilakukan setelah

mengadakan pemeriksaan oleh Pemeriksa PVT. Laporan Pemeriksa PVT

yang menyimpulkan permohonan hak PVT tidak memenuhi ketentuan yang

ditetapkan dan tidak adanya tanggapan dari pihak pemohon hak PVT

mengenai laporan Pemeriksa PVT tersebut dapat dijadikan dasar penolakan

hak PVT. Kantor PVT memberitahukan secara tertulis penolakan tersebut

Page 24: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

78

kepada pihak pemohon hak PVT dan dengan jelas mencantumkan alasan

dan pertimbangan yang mendasari penolakan tersebut. Penolakan pemberian

hak PVT tersebut akan dicatat dalam daftar umum PVT.

Berdasarkan Pasal 36 UU No 29 Tahun 2000, Pihak pemohon hak PVT

yang mendapat penolakan dapat mengajukan permohonan banding kepada

Komisi Banding PVT. Komisi Banding PVT merupakan suatu badan yang

secara khusus dibentuk untuk memeriksa permohonan banding atas

penolakan permohonan hak PVT dan memberikan hasilnya kepada kantor

PVT. Dalam melaksanakan tugasnya Komisi Banding PVT bekerja secara

independen, yang beranggotakan beberapa ahli di bidang yang diperlukan

dan Pemeriksa PVT senior yang tidak melakukan pemeriksaan substantif

terhadap varietas tanaman yang dimohonkan hak PVT tersebut. Dalam

Komisi Banding PVT kecuali untuk ketua yang merangkap anggota, para

anggota komisi ini diangkat apabila terdapat permohonan banding dan

mereka bertugas hanya untuk memeriksa permohonan banding yang

bersangkutan.

Berdasarkan Pasal 36 UU No 29 Tahun 2000, Permohonan banding

diajukan terhadap penolakan permohonan hak PVT yang berkaitan dengan

alasan dan dasar pertimbangan mengenai hal-hal yang bersifat substantif.

Permohonan banding tersebut diajukan secara tertulis oleh pemohon hak

PVT atau kuasa hukumnya disertai uraian secara jelas mengenai keberatan

terhadap penolakan permohonan hak PVT beserta alasan keberatan tersebut.

Permohonan banding diajukan selambat-lambatnya 3 bulan sejak tanggal

Page 25: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

79

pengiriman surat penolakan permohonan hak PVT dengan melampirkan

tembusan kepada kantor PVT. Permohonan banding diajukan tidak untuk

memberikan penjelasan maupun untuk melengkapi permohonan hak PVT

yang telah ditolak. Upaya hukum ini juga tidak dapat dimohonkan untuk

penolakan yang disebabkan karena pihak pemohon hak PVT tidak

melakukan perbaikan atau penyempurnaan yang disarankan kantor PVT

selama masa pemeriksaan substantif. Permohonan banding ini juga tidak

dapat dilakukan terhadap permohonan hak PVT yang telah ditarik kembali

oleh pihak pemohon saat pengumuman hasil pemeriksaan awal sebelum

permohonan hak PVT diumumkan. Sedangkan para pihak pemohon hak

PVT yang tidak mengajukan banding terhadap putusan kantor PVT yang

menolak pemberian hak PVT dalam jangka waktu yang telah ditentukan,

akan dinggap menerima penolakan permohonan hak PVT tersebut sehingga

keputusan penolakan akan dicatat dalam daftar umum PVT.

Pemeriksaan yang dilakukan Komisi Banding PVT dilakukan selambat-

lambatnya 3 bulan sejak tanggal penerimaan permohonan banding PVT.

Hasil dari pemeriksaan yang dilakukan Komisi Banding PVT ini bersifat

final dimana pihak pemohon hak PVT tidak dapat meminta peninjauan lebih

lanjut kepada lembaga atau pejabat lainnya, hal ini disebabkan karena

penilaian atas varietas tanaman menyangkut pertimbangan yang bersifat

teknis. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, Komisi Banding PVT dapat

mengabulkan permohonan banding yang diajukan dan mencabut putusan

penolakan pemberian hak PVT yang telah dikeluarkan. Putusan pengabulan

Page 26: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

80

permohonan banding tersebut mewajibkan kantor PVT memberikan

sertifikat hak PVT yang dimohonkan. Apabila setelah melakukan

pemeriksaan, Komisi Banding PVT tetap menolak permohonan banding

tersebut maka kantor PVT akan memberitahukan penolakan tersebut kepada

para pihak yang mengajukan banding.54

Dari penjelasan diatas adapun data pemohon pengajuan Hak PVT

(Perlindungan Varietas Tanaman) dari Tahun 2007 sampai dengan 2016,

Yaitu:

Tabel. 2

Data Pemohon Pengajuan Hak PVT Balittas Tahun 2007-2016

No Nama Pemohon komoditas Nama varietas Tahun Keteterangan

1 Drs. Marjani, MP Kenaf (KR 15) Hibiscus

Cannabinus L

2007 Diterima

2 Hadi Sudarmo, S.si Wijen (Winas 1) Sesamum

Indicum L

2016 Diterima

3 Ir. Emy Sulistyowati,

M.Ag, Ph.D

Wijen (Winas 2) Sesamum

Indicum L

2016 Diterima

4 Ir. Siwi Sumartini Kapas

(Kanesia 10)

Gossypium

Hirsutum L

2011 Diterima

5 Ir. Emy Sulistyowati,

M.Ag, Ph.D

Kapas

(Kanesia 13)

Gossypium

Hirsutum L

2011 Diterima

Sumber Tabel: Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

54 Ibid, Hal. 35-36.

Page 27: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

81

Tabel. 3

Data Pemohon Pengajuan Hak PVT Balitjestro Tahun 2007-2016

No Nama Pemohon komoditas Nama

varietas

Tahun Keteterangan

1 Ir. Emy Budiyanti Jeruk

(Keprok Hibrida)

JRM 2012 2014 Diterima

2 Ir. Emy Budiyanti Anggur Jestro Ag60 2009 Diterima

3 Anis Andriani, SP Anggur Jestro Ag86 2009 Diterima

Sumber Tabel: Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika

Tabel. 4

Data Pemohon Pengajuan Hak PVT BPTP Jawa Timur Tahun 2007-2016

No Nama Pemohon komoditas Nama varietas Tahun Keteterangan

1 Dr.Sudarmadi

Purnomo

Mangga Marifta-01 2008 Diterima

2 Dr.Sudarmadi

Purnomo

Pepaya Hibrida

Carindo

2008 Diterima

3 Saiful Hosni Melon Hibrida Kanaya 2008 Diterima

4 Dr.Sudarmadi

Purnomo

Mangga Keraton-119 2008 Diterima

5 Rebin Mangga Garifta Merah 2010 Diterima

Sumber Tabel: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur

Page 28: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

82

Dari Tabel diatas dapat diketahui Data Pemohon Pengajuan Permohonan Hak

PVT dari tahun 2007-2016 di masing-masing balai yang rata-rata sudah diterima

oleh kantor PPVT dan mendapatkan sertifikat Hak PVT atau perlindungan

terhadap obyek varietas yang di PVT-kan.

2. Obyek Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)

a. Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Untuk obyek yang dilindungi oleh lembaga ini dan yang telah

mempunyai Hak Perlindungan Varietas Tanaman), yaitu:

1) Varietas Kenaf (nama varietas KR 15) dengan Nomor Sertifikat

PVT:0007/PPVT/S/2007, dengan keterangan gambar varietas sebagai

berikut:

Gambar.1

Varietas Kenaf (KR-15)

Sumber Gambar: Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Page 29: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

83

2) Kapas (nama varietas Kanesia 10 dan Kanesia 13) dengan Nomor

Sertifikat PVT:00128/PPVT/S/2011 untuk Kanesia 10 dan Nomor

Sertifikat PVT:0129/PPVT/S/2011 untuk Kanesia 13, dengan

keterangan gambar varietas sebagai berikut:

Gambar. 2

Varietas Kanesia 10

Sumber Gambar: Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Page 30: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

84

Gambar. 3

Varietas Kanesia 13

Sumber Gambar: Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

3) Wijen (nama Varietas Winas 1 dan Winas 2) dengan Nomor Sertifikat

PVT:00371/PPVT/S/2016 untuk Winas 1 dan Nomor Sertifikat

PVT:00372/PPVT/S/2016 untuk Winas 2, dengan keterangan gambar

varietas sebagai berikut:

Page 31: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

85

Gambar. 4

Varietas Winas 1

Sumber Gambar: Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Page 32: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

86

Gambar. 5

Varietas Winas 2

Sumber Gambar: Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Varietas-varietas diatas termasuk varietas tanaman perkebunan sesuai

dengan kewenangan lembaga ini yang bekerja meneliti tanaman

perkebunan. Tanaman Perkebunan adalah tanaman semusim dan/atau

tahunan yang karena jenis dan tujuan pengelolaannya ditetapkan sebagai

tanaman perkebunan. Pada umumnya tanaman perkebunan baik yang

termasuk tanaman tahunan maupun musiman, merupakan tanaman yang

menguntungkan selama diusahakan dengan baik dan benar, namun

demikian untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi diperlukan

Page 33: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

87

pengelolaan yang baik dan efisien melalui penerapan teknologi yang

tepat dan sesuai dengan kekhususan lokasi. Secara umum tanaman

perkebunan dibagi menjadi 2 macam, yaitu: 55

Tabel. 5

Varietas Tanaman Perkebunan

Sumber Tabel : Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

b. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika

Untuk obyek varietas yang didaftarkan hak perlindungan varietas

tanamannya adalah buah jeruk yang dalam pernyataannya adapun

penjelasan dari Ir. Emi Budiyanti yaitu Lembaga ini berwenang dalam

hal pendaftaran Hak PVT dimana lembaga ini adalah Balai komoditas

tanaman jeruk dan buah subtropika yang output kinerja balai adalah

varietas unggul baru, selain itu untuk varietas apel, anggur, klengkeng

dan stroberi juga harus mempunyai hak perlindungan varietas tanaman

yang dimaksudkan untuk legal distribusi dengan tujuan untuk adanya

55 Ibid, Hal. 19-20.

Nomor Tanaman Tahunan Tanaman Semusim

1 Karet Kapas

2 Kelapa sawit Tebu

3 Kopi Tembakau

4 Kelapa Jahe

5 Jambu mete Kenaf

6 The Wijen

7 Kakao Sereh wangi

8 Jarak Kapas

9 Lada Tebu

Page 34: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

88

perlindungan terhadap masing-masing varietas yang sudah dimohonkan

hak PVT.56 Berikut salah satu contoh gambar dari obyek varietas, Yaitu:

1) Anggur Varietas (Jestro Ag60) dengan Nomor Sertifikat Pendaftaran

Varietas Hasil Pemuliaan: 211/PVHP/2009

Gambar. 6

Anggur Varietas Jestro A960

Sumber Gambar: Balai Penelitian Jeruk dan Buah Subtropika

2) Anggur Varietas (Jestro Ag86) dengan Nomor Sertifikat Pendaftaran

Varietas Hasil Pemuliaan: 212/PVHP/2009 56 Hasil wawancara dengan Bu Emi Budiyati di ruangan Kelti Fisiologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Pada tanggal 29 November 2016.

Page 35: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

89

Gambar. 7

Anggur Varietas Jestro Ag86

Sumber Gambar: Balai Penelitian Jeruk dan Buah Subtropika

c. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yaitu DR.

Sudarmadi Purnama, MP. Bahwa obyek varietas yang memiliki hak

Perlindungan varietas tanaman yaitu Mangga, Durian, Jeruk, Markisa,

Melinjo, Pisang, Salak, Kelengkeng yang sudah dilepas kemasyarakat

Page 36: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

90

luas untuk dibudidayakan, karena tugas dari balai ini sebagai balai

pengkajian yang dapat diberikan mandat apapun oleh Kementerian

Pertanian untuk mengkaji berbagai macam-macam varietas yang harus

dikaji baik dengan cara diteliti atau kegiatan pemuliaan.57 Berikut

beberapa contoh gambar dari obyek varietas, Yaitu:

1) Mangga Varietas Marifta-01 dengan Nomor Sertifikat Pendaftaran

Varietas Hasil Pemuliaan: 31/PPVHP/2008

Gambar. 8

Mangga Varietas Marifta-01

Sumber Gambar: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur

57 Hasil wawancara pada tanggal 30 November 2016 dengan responden Pak Sudarmadi Purnomo yang bertempatan di ruang Laboratorium Pemulian dan Genetika Tanaman di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ( BPTP Jatim).

Page 37: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

91

2) Pepaya Varietas Hibrida Carindo dengan Nomor sertifikat

Pendaftaran Varietas Hasil Pemuliaan: 33/PPVHP/2008

Gambar. 9

Pepaya Varietas Hibrida Carindo

Sumber Gambar: Balai Pengakjian Teknologi Pertanian Jawa Timur

3) Melon Hibrida Varietas Kanaya dengan Nomor Sertifikat

Pendaftaran Hasil Pemuliaan: 34/PPVHP/2008

Page 38: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

92

Gambar. 10

Melon Hibrida Varietas Kanaya

Sumber Gambar: Balai Pengakjian Teknologi Pertanian Jawa Timur

3. Implementasi Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Hak PVT

a. Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yaitu Drs.

Marjani, MP., menyatakan dan menjelaskan bahwa Balittas berwenang

dalam hal pendaftaran Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)

tetapi secara teknisnya melalui kantor yang namannya BPATP.

Penerapan perlindungan hukum terhadap pemegang hak PVT itu sendiri

dimulai pada tahun 2007 bahwasannya di lembaga Balittas pertama kali

mengajukan perlindungan hukum terhadap hak PVT pada tanaman

Kenaf yang memiliki nama Varietas Karangploso 15 (KR 15).58

Pada tahun-tahun berikutnya diikuti dengan pendaftaran varietas

kapas, wijen, Tembakau (yang sedang dalam proses), dan Jatropa

58 Hasil wawancara pada tanggal 22 November 2016 dengan responden pak Marjani yang bertempat di kantor Pemulia Tanaman Balai penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas).

Page 39: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

93

(dalam Pengajuan Pendaftaran). Sebelum terbitnya Undang-Undang

Nomor 29 tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas Tanaman

Pemulia Tanaman dapat mengajukan Pendaftaran PVT dengan dirinya

sendiri yang diajukan secara langsung kepada kantor PPVT. Untuk

pendaftaran hak PVT yang melalui suatu lembaga dari hasil pemuliaan

tanaman oleh pemulia tanaman hanya membuat Draft yang diajukan

kepada Balai Besar Pengkajian Teknologi Pertanian (BBPTP) yang

akan diselesaikan secara teknisnya dan akan diserahkan kepada Kantor

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Pengizinan Pertanian

(PPVTPP) untuk mengeluarkan Hak PVT-nya. 59

Menurut penjelasan Drs. Marjani. MP juga mengatakan

bahwasannya lembaga ini mengimplementasikan perlindungan hukum

terhadap pemegang hak PVT nya sesuai dengan pasal 1 poin 1 UU No

29 Tahun 2000 Tentang Pelindungan Varietas Tanaman. Bahwa,

Perlindungan khusus yang diberikan negara yang dalam hal ini diwakili

oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor

Perlindungan Varietas Tanaman, terhadap varietas tanaman yang

dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman

dan Peraturan lainnya yang mengatur tentang Perlindungan Varietas

Tanaman. Disini Pemegang hak itu sendiri atau pemilik dari Varietas

Tanaman tersebut adalah Badan Litbang Pertanian. Melalui Balittas,

Drs. Marjani, MP., diberi kuasa oleh Badan Litbang Pertanian untuk

59 Ibid.

Page 40: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

94

melakukan dan melaksanakan pemegang hak PVT tersebut sekaligus

sebagai Pemulia Tanaman dari Pihak Balittas.60

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yaitu Drs.

Marjani, MP. sebagai Kuasa yang diberi oleh Badan Litbang Pertanian

melalui Balittas melakukan perjanjian lisensi dengan PT. Global

Agrotek Nusantara dalam hal pengalihan hak PVT untuk memproduksi,

memperbanyak dan mengelola varietas. Menurut Drs. Marjani, MP

lembaga Balittas tidak mempunyai mandat untuk melakukan

komersialisasi, sehingga hasil teknologi yang dihasilkan dari lembaga

ini akan dialihkan kepada perusahaan yang mempunyai kemampuan

untuk mengkomersialisasi hasil teknologi yang dihasilkan oleh

lembaga tersebut. Adapun bentuk perjanjian lisensi tersebut dalam

perjanjian baku dimana terdapat hak dan kewajiban yang mengatur

masing-masing pihak serta tercantumnya batas waktu kontrak atau

perjanjian lisensi tersebut. Dan terdapat juga perincian royalti untuk

setiap varietas serta bagian dalam prosentase untuk pemulia tanaman

dan untuk instansi terdapat prosentase tersendiri yang tidak untuk

dipublikasikan.61

Berikut gambar perjanjian lisensi, Pasal yang memuat hak dan

kewajiban dari perjanjian lisensi antara Balittas dengan Pt. Global

Agrotek Nusantara, dan Batas Waktu Peerjanjian dari Lisensi tersebut,

Yaitu:

60 Ibid. 61 Ibid.

Page 41: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

95

Gambar. 11

Perjanjian Lisensi Balittas dengan PT. Global Agrotek Nusantara

Sumber Gambar: Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Page 42: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

96

Gambar. 12

Foto Pasal 5

Hak dan Kewajiban Para Pihak

Sumber Gambar: Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Page 43: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

97

Gambar. 13

Foto Pasal 6

Jangka Waktu Perjanjian

Sumber Gambar: Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Page 44: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

98

Dari fakta diatas dapat diketahui bahwasnnya penerapan pasal 6 dan

pasal 42 Undang-undang No 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan

Varietas Tanaman Tentang Hak dan Kewajiban dari pemegang Hak

PVT dan Lisensi diterapkan dan dimplementasikan oleh lembaga ini

sebagai pemegang Hak PVT dang memberikan Kuasa kepada salah satu

pemulia tanaman di lembaga tersebut yaitu Drs. Mardjani, MP untuk

melakukan hubungan kerjasama untuk memberi hak kepada pihak

tersebut dalam hal melakukan perbuatan hukum terhadap varietas

tersebut seperti menjual, memperbanyak, memproduksi, mengambil

turunan essensialnya,dll.

Sama dengan pernyataan dari hasil wawancara dengan respoden

yaitu Drs. Marjani, MP., mengenai adanya pemisahan antara pemilik

Varietas dengan Pemulia Tanaman, siapapun yang menjadi pemilik

varietas tanaman tersebut akan tetap ada nama pemulia tanaman

tersebut dalam Sertifikat Hak PVT dari suatu varietas tanaman tertentu.

Berdasarkan Pasal 9 Ayat 1 Undang-Undang No 29 Tahun 2000,

Ketentuan pemberian imbalan sama sekali tidak akan menghapus hak

pemulia, agar namanya tetap dicantumkan dalam sertifikat pemberian

hak PVT. Seorang pemulia yang ingin melakukan pendaftaran hak PVT

berkewajiban untuk:

a. melaksanakan hak PVT di Indonesia

b. membayar biaya tahunan PVT

Page 45: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

99

c. menyediakan dan menunjukkan contoh benih varietas yang telah

mendapatkan hak PVT di Indonesia.

Akan tetapi, ketentuan dapat dikecualikan apabila dalam

melaksanakan hak PVT-nya, seorang pemulia mendapatkan kendala

baik secara teknis maupun ekonomis dalam mengembangkan varietas

tanaman di Indonesia. Pengecualian hanya dapat disetujui kantor PVT

apabila pihak pemulia sebagai pemegang hak PVT mengajukan

permohonan tertulis yang disertai alasan-alasan dan bukti yang

diberikan oleh instansi yang berwenang.

Perlindungan hukum menurut para ahli seperti Menurut Harjono,62

para pengkaji hukum belum secara komprehensif mengembangkan

konsep perlindungan hukum dari perspektif keilmuan hukum Banyak

tulisan-tulisan yang dimaksudkan sebagai karya ilmiah ilmu hukum

baik dalam tingkatan skripsi, tesis, maupun disertasi yang mempunyai

tema pokok bahasan tentang perlindungan hukum. Namun tidak secara

spesifik mendasarkan pada konsep-konsep dasar keilmuan hukum

secara cukup dalam mengembangkan konsep perlindungan hukum.

Bahkan dalam banyak bahan pustaka, makna dan batasan-batasan

mengenai perlindungan hukum sulit ditemukan, hal ini mungkin

didasari pemikiran bahwa orang telah dianggap tahu secara umum apa

yang dimaksud dengan perlindungan hukum sehingga tidak diperlukan

lagi sebuah konsep tentang apa yang dimaksud perlindungan hukum.

62 Harjono. Op.Cit. Hal. 43.

Page 46: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

100

Konsekwensi dari tidak adanya konsep tersebut akhirnya menimbulkan

keragaman dalam pemberian maknanya, padahal perlindungan hukum

selalu menjadi tema pokok dalam setiap kajian hukum.63

Menurut Setiono, sebagaimana dikutip oleh M. Andi Firdaus

defenisi perlindungan hukum adalah tindakan atau upaya untuk

melindungi masyarakat dari perbuatan sewenang-wenang oleh penguasa

yang tidak sesuai dengan aturan hukum, untuk mewujudkan ketertiban

dan ketentraman sehingga memungkinkan manusia untuk menikmati

martabatnya sebagai manusia.64

Berdasarkan Hasil wawancara dengan responden yaitu Drs.

Marjani, MP., Pemerintah telah memberikan alat yaitu berupa Undang-

Undang dan peraturan lanjutan atau lainnya yang berkenaan dengan

perlindungan varietas ini. Agar meminimalisir terjadinya perbuatan

sewenang-wenang untuk para pemegang hak PVT baik itu seorang

petani, pengusaha ataupun pemulia tanaman yang dibawah suatu

instansi atau lembaga pemerintahan.65

Dalam hal ini Drs. Marjani, MP sebagai kuasa pemegang hak PVT

sekaligus pemulia tanaman melalui Balai Penelitian Tanaman

Tembakau dan serat (Nama dulu) sekarang menjadi Balai Penelitian

Tanaman Pemanis dan Serat melakukan perjanjian lisensi dengan PT.

Global Agrotek Nusantara dengan objek perjanjian lisensi yaitu

63 Ibid. 64 Setiono. Op.Cit. Hal. 43-44. 65 Hasil wawancara pada tanggal 15 Desember 2016 dengan responden pak Marjani yang bertempat di kantor Pemulia Tanaman Balai penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas).

Page 47: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

101

tanaman kenaf (KR 15) yang pembuatannya ditujukan untuk mencegah

terjadinya sengketa diantara para pihak. Perjanjian lisensi antara

pemulia tanaman yaitu Drs. Marjani, MP dengan PT. Global Agrotek

Nusantara dimana adanya ketentuan sanksi apabila terjadi

persengketaan diantara kedua belah pihak dimana terdapat pasal

mengenai ketentuan adminitrasi dan ketentuan pidana. Kegiatan yang

telah dilakukan oleh pihak pemulia tanaman yaitu mengawasi, mendata,

dan memantau perkembangan dari varietas yang dibudidayakan oleh

perusahaan tersebut. Serta pernah terjadi peneguran terhadap

perusahaan tersebut karena kurang adil (Fair) dalam mempromosikan

dua varietas yaitu KR 11 dan KR 15.66

Dari penjelasan Dr. Marjani, MP sebagai responden dalam

penelitian di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas)

diatas ditambah dengan penguatan pendapat yang dinyatakan oleh Drs.

Marjani, MP dalam hal perlindungan hukum terhadap varietas tanaman

sangatlah didukung dan diterapkan oleh Balai Penelitian Tanaman

Pemanis dan Serat (Balittas).67

b. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika

Dalam pernyataannya dari hasil wawancara adapun penjelasan dari

responden yaitu Ir. Emy Budiyanti, Lembaga ini berwenang dalam hal

pendaftaran Hak PVT dimana lembaga ini adalah Balai komoditas

tanaman jeruk dan buah subtropika yang output kinerja balai adalah 66 Ibid. 67 Hasil wawancara pada tanggal 22 November 2016 dengan responden pak Marjani yang bertempat di kantor Pemulia Tanaman Balai penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas).

Page 48: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

102

varietas unggul baru, selain itu untuk varietas apel, anggur, klengkeng

dan stroberi juga harus mempunyai hak perlindungan varietas tanaman

yang dimaksudkan untuk legal distribusi dengan tujuan untuk adanya

perlindungan terhadap masing-masing varietas yang sudah dimohonkan

hak PVT. Menurut responden yaitu Ir. Emy Budiyanti, Balitjestro tidak

memiliki dan mempunyai kewenangan dalam hal Perlindungan Hukum

terhadap Pemegang Hak PVT, mereka hanya memiliki dan mempunyai

kewenangan sebatas membantu para petani yang komoditasnya sesuai

dengan Balitjestro untuk mendaftarkan Hak PVT akan dibantu dalam

pembuatan draft dan penjelasan mengenai tata cara dan prosedur

mengenai Pendaftaran Hak PVT.68

c. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur

Mengenai implementasi perlindungan hukum terhadap pemegang

hak PVT di Badan Litbang Pertanian telah diterapkan sesuai dengan

substansi yang disediakan oleh pemerintah. Dari Undang-Undang No

29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas Tanaman yang telah

disiapkan secara matang dan terperinci dalam pengaturan setiap unsur

yang terkandung dalam Perlindungan hukum terhadap Pemegang Hak

PVT. Adapun peraturan-peraturan lain yang mengatur perlindungan

terhadap varietas tanaman yaitu, dengan diterbitkannya UU No. 5 tahun

1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Kemudian pada tahun 1992, diterbitkan UU No. 12 tahun 1992 tentang 68 Hasil wawancara dengan Bu Emi Budiyati di ruangan Kelti Fisiologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Pada tanggal 8 Desember 2016.

Page 49: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

103

Sistem Budidaya Tanaman yang mendorong kegiatan pemuliaan

tanaman, dimana dalam pasal 55 UU No. 12 tahun 1992 dinyatakan

bahwa:

1. kepada penemu teknologi tepat serta penemu teori dan metode

ilmiah baru di bidang budidaya tanaman dapat diberikan

penghargaan oleh pemerintah;

2. kepada penemu jenis baru dan/atau varietas unggul, dapat diberikan

penghargaan oleh pemerintah serta mempunyai hak memberi nama

pada temuannya

3. setiap orang atau badan hukum yang tanamannya memiliki

keunggulan tertentu dapat diberikan penghargaan oleh pemerintah

4. ketentuan mengenai pemberian penghargaan sebagai dimaksud

dalam ayat 1, ayat 2, dan ayat 3, diatur lebih lanjut oleh

pemerintah.

Ketentuan dalam UU No. 12 tahun 1992 tidak mengatur adanya

perlindungan terhadap hak-hak yang dimiliki pihak pemulia tanaman,

sehingga para pemulia tanaman tidak mengetahui keuntungan/manfaat

yang diperoleh apabila varietas temuannya diperbanyak atau dijual, dan

apa sanksi bagi pihak yang menjual atau menggunakan varietas

temuannya tanpa persetujuan dari pihak pemulia untuk tujuan komersil.

Berdasarkan ketentuan dalam UU No. 12 tahun 1992, pihak pemulia

Page 50: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

104

hanya memperoleh penghargaan dari pemerintah, sebagai balas jasa

dari hasil penemuan varietas baru.69

C. Faktor-faktor yang menjadi Pendukung atau Kendala Perlindungan

Hukum terhadap Pemegang Hak PVT diwilayah Hukum Lembaga

Litbang Kementerian Pertanian di Jawa Timur

1. Faktor-faktor yang menjadi Pendukung Perlindungan Hukum

terhadap Pemegang Hak PVT diwilayah Hukum Lembaga Litbang

Kementerian Pertanian di Jawa Timur

Berdasarkan hasil penelitian di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan

Serat (Balittas), Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika

(Balitjestro), dan Balai Pengakajian Teknologi Pertanian Jawa Timur (BPTP

Jawa Timur). Penulis menemukan fakta bahwa yang menjadi Pendukung

dalam hal Perlindungan Hukum terhadap Pemegang Hak PVT (Perlidungan

Varietas Tanaman) yang ditinjau dari unsur-unsur dalam teori Lawrence M.

Friedmen yang dikutip oleh Salim HS dan Elies Septiana Nurbani,

mengatakan ada tiga unsur yang harus diperhatikan dalam penegakan

hukum, ketiga unsur itu meliputi struktur, substansi, dan budaya hukum.

Adapun unsur Struktur da Substansi yang dapat diuaraikan oleh penulis

sebagai berikut, Yaitu: 70

a. Pengawasan oleh penegak hukum terhadap pelaksanaan PVT

(Unsur Struktur)

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yaitu Dr. Marjani,

MP dari Balittas, Ir. Emy Budiyanti dari Balitjestro, dan Dr. Sudarmadi

69 Hasil wawancara pada tanggal 30 November 2016 dengan responden Pak Sudarmadi Purnomo yang bertempatan di ruang Laboratorium Pemulian dan Genetika Tanaman di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ( BPTP Jatim). 70 Op. Cit. Hal. 52.

Page 51: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

105

Purnomo, MS dari BPTP Jawa Timur. Dapat diketahui bahwa, Faktor

pendukung dalam perlindungan hukum terhadap pemegang hak PVT

dilembaga ini didukung dengan cara pengawasan yang dilakukan oleh

pihak dari pemegang hak PVT itu sendiri yang cukup intens dalam hal

mengawasi perlindungan hukum terhadap pemegang hak PVT yang

dimulai dari pelaksanaan PVT sampai kepada penyebaran benih

tersebut. Yang dimaksud dari pelaksanaanya disini yaitu proses

memproduksi yang sesuai dengan perjanjian, lahkah-langkah

mempromosikan hasil varietas kepada konsumen dengan tujuan

komersialisasi. Selain dari undang-undang PVT itu sendiri juga terdapat

faktor pendukung lainnya yaitu pengawasan dari Balai Besar

Perbenihan dan Proteksi Tanaman yang ikut serta mengawasi, mendata

setiap varietas yang bertujuan agar perlindungan hukum terhadap hak

PVT ini ditegakkan dan semakin bagus dan berkualitas penerapan dari

perlindungan hak PVT. 71

Bentuk perlindungannya seperti mengawasi varietas yang beredar

di masyarakat, apakah varietas yang beredar mempunyai kesamaan

seperti yang dimiliki oleh lembaga ini ataupun yang dimiliki oleh

pemegang hak PVT dengan varietas yang sama. Apabila ada kesamaan

baik itu varietas yang aslinya ataupun varietas turunan essensialnya,

maka lembaga ini akan segara mengajukan klaim atau mengajukan

laporan kepada Instansi yang mengeluarkan pengumuman tentang 71 Hasil wawancara pada tanggal 22 November 2016 dengan responden pak Marjani yang bertempat di kantor Pemulia Tanaman Balai penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas).

Page 52: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

106

varietas tersebut untuk hal ini instansi yang berwenang adalah kantor

Perizinan Perlindungan Varietas Tanaman (PPVT) terhadap pihak yang

telah melakukan kecurang tersebut. Untuk pihak yang menjual bebas

maka kami akan mengajukan laporan kepada Instansi PPVT ataupun

pihak yang berwajib yaitu Kepolisian. Hak PVT diberikan hanya

kepada orang atau badan hukum yang berhak yaitu kepada para pihak

yang sudah melakukan permohonan hak PVT dan telah melewati semua

proses hingga permohonan hak PVT dikabulkan. Hak PVT yang

diberikan kepada pihak yang tidak berhak dapat mendasari penuntutan

dari pihak pemegang hak PVT, dimana penuntutan dilakukan melalui

Pengadilan Negeri. Hak untuk melakukan penuntutan diberlakukan

sejak tanggal diberikannya sertifikat hak PVT yang dikeluarkan kantor

PVT kepada pihak yang berwenang atas kepemilikan hak PVT

tersebut.72

b. Regulasi dari Badan Litbang Pertanian yang khusus untuk PVT

(Unsur Substansi)

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yaitu Drs.

Marjani, MP dari Balittas, Ir. Emy Budiyanti dari Balitjestro, dan Dr.

Sudarmadi Purnomo, MS dari BPTP Jawa Timur. Dapat diketahui

bahwa, Faktor pendukung dalam perlindungan hukum terhadap

pemegang hak PVT dilembaga ini didukung dengan kebijakan dari

badan litbang pertanian. Yaitu Peraturan Menteri Pertanian Nomor

121/Permentan/OT.140/11/2013 Tentang Syarat dan Tata Cara 72 Hasil wawancara dengan Bu Emi Budiyati di ruangan Kelti Fisiologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Pada tanggal 8 Desember 2016.

Page 53: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

107

Permohonan Dan Pemberian Hak Perlindungan Varietas Tanaman

(PVT). Faktor–faktor lain yang mendukung perlindungan hukum

terhadap pemegang Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) di

lembaga-lembaga ini yaitu SOP (Standar Operasional Prosedur) yang

bertujuan untuk menghasilkan dan mengelola varietas tanaman tersebut.

Dimana yang berwenang mengeluarkan SOP adalah Badan Litbang

Pertanian. Dalam hal Perlindungan disini terhadap Pemegang Hak

Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) menurut responden Lembaga

inilah yang melindungi tetapi disini perlindungannya lebih terhadap

internal, maksud dari internal disini yaitu hak perlindungan dari

pemberi kerja kepada pekerja secara umum saja.73

2. Faktor-faktor yang menjadi Kendala Perlindungan Hukum terhadap

Pemegang Hak PVT diwilayah Hukum Lembaga Litbang Kementerian

Pertanian di Jawa Timur

Berdasarkan hasil penelitian di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan

Serat (Balittas), Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika

(Balitjestro), dan Balai Pengakajian Teknologi Pertanian Jawa Timur (BPTP

Jawa Timur). Penulis menemukan fakta bahwa yang menjadi kendala dalam

hal Perlindungan Hukum terhadap Pemegang Hak PVT (Perlidungan

Varietas Tanaman) yang ditinjau dari faktor-faktor dalam teori Soerjono

73 Hasil wawancara pada tanggal 12 Desember 2016 dengan responden Pak Sudarmadi Purnomo yang bertempatan di ruang Laboratorium Pemulian dan Genetika Tanaman di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ( BPTP Jatim).

Page 54: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

108

Soekanto yang sesuai dengan fakta dilapangan ada dua faktor yang dapat

diuaraikan sebagai berikut, Yaitu:74

a. Faktor Hukum

Berdasarkan hasil wawancara di ketiga lembaga dengan responden Dr.

Marjani, MP dari Balittas, Ir. Emy Budiyanti dari Balitjestro, dan Dr.

Sudarmadi Purnomo, MS dari BPTP Jawa Timur. Dapat diketahui

bahwasannya kurangnya pemahaman mereka dalam hal perlindungan

hukum terhadap Hak PVT (Perlindngan Varietas Tanaman), mereka

mengatakan mengetahui tentang regulasi dari PVT (Perlindungan

Varietas Tanaman) itu sendiri, tetapi tidak dengan detail ataupun

mengerti mengenai perlindungan hukum terhadap varietas yang

didaftarkannya. Jawaban yang mereka sampaikan dari pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan oleh penulis kepada responden dijawab sesuai

dengan sepengetahuan dan sepemahamannya saja.75

Jawaban responden diatas yang masih jauh dari harapan penulis,

menunjukan bahwa kurang pahamnya responden terhadap regulasi terkait

dengan perlindungan hukum terhadap pemegang Hak PVT (Perlindungan

varietas Tanaman). Apabila seorang petugas yang tidak memahami

regulasi dengan baik melakukan pengawasan terhadap PVT tidak sesuai

dengan ketententuan regulasi yang ada yaitu Undang-undang Nomor 29

Tahun 2000. Berdasarkan fakta dilapangan Praktik penyelenggaraan 74 Op.Cit. Hal 52-53. 75 Hasil wawancara dengan Responden Drs. Marjani dari Balittas, Ir. Emy Budiyanti dari Balitjestro, serta Dr. Sudarmadi Purnomo dari BPTP Jawa Timur pada tanggal antara 29 November sampai dengan 30 Desember 2016.

Page 55: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

109

hukum di lapangan ada kalanya terjadi pertentangan antara kepastian

hukum dan keadilan, hal ini disebabkan oleh konsepsi keadilan

merupakan suatu rumusan yang bersifat abstrak, sedangkan kepastian

hukum merupakan suatu prosedur yang telah ditentukan secara normatif.

Justru itu, suatu kebijakan atau tindakan yang tidak sepenuhnya berdasar

hukum merupakan sesuatu yang dapat dibenarkan sepanjang kebijakan

atau tindakan itu tidak bertentangan dengan hukum. Maka pada

hakikatnya penyelenggaraan hukum bukan hanya mencakup law

enforcement, namun juga peace maintenance, karena penyelenggaraan

hukum sesungguhnya merupakan proses penyerasian antara nilai kaidah

dan pola perilaku nyata yang bertujuan untuk mencapai kedamaian.

b. Faktor Penegak Hukum dalam Penegakan Hukum

Berdasarkan hasil wawancara di ketiga lembaga dengan responden

Drs. Marjani, MP dari Balittas, Ir. Emy Budiyati dari Balitjestro, dan Dr.

Sudarmadi Purnomo, MS dari BPTP Jawa Timur. Dapat diketahui

bahwasanya, Berawal dari Penegakan Hukum yang dilakukan oleh

lembaga Balittas salah satunya yaitu Adanya peneguran yang dilakukan

oleh Balittas kepada PT Global Agrotek Nusantara karena tidak adilnya

perusahaan tersebut dalam hal penjualan varietas KR 11 yang tidak di

PVT atau belum di PVT-kan karena sudah lama dilepas sebelum

keluarnya Undang-undang tentang PVT sedangkan untuk KR 15 itu

Page 56: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

110

sendiri yang memiliki hak PVT tidak diproduksi lebih banyak seperti KR

11.76

Dalam kontrak kerjasama Perjanjian Lisensi terdapat kesepakatan

untuk memproduksi, menjual, mengiklankan dan mempromosikan sesuai

dengan pasal 9 tentang Produksi dan Pemasaran yang terdapat didalam

Perjanjian Lisensi antara Balittas dengan PT. Global Agrotek Nusantara,

yaitu: “ (1) Pihak Kedua akan memproduksi benih pokok atau benih

sebar varietas Kenaf KR 15 diwilayah Indonesia atas biaya dan

resikonya sendiri” dari ayat pertama telah diketahui bahwasanya pihak

kedua yaitu PT. Global Agrotek Nusantara telah melanggar perjanjian,

diamana upaya balittas dalam mengatasi wanprestasi yang dilakukan

pihak kedua yaitu dengan memberikan teguran kepada pihak kedua,

tetapi pihak kedua tidak menghiraukannya. Jika ditinjau dari pasal 6 UU

No. 29 tahun 2000. Karena perbuatan dari PT. Global Agrotek Nusantara

tersebut kegunaan atau fungsi dari varietas KR 15 kurang berfungsi dan

mengurangi keuntungan dari pihak Balittas. Dari penjelasan tersebut

dapat diketahui bahwa kurang efektifnya regulasi baik dari perjanjian

lisensi ataupun dari Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang PVT

(Perlindungan Varietas Tanaman).

Dilanjutkan dengan penegakan hukum yang dilakukan oleh

Balitjestro. Dalam hal penegakan hukum terhadap pemegang hak

Perlindungan Varietas Tanaman yaitu lembaga ini melindungi varietas 76 Hasil wawancara pada tanggal 22 November 2016 dengan responden pak Marjani yang bertempat di kantor Pemulia Tanaman Balai penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas).

Page 57: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

111

tanamannya dengan 3 (tiga) cara yaitu Sosialisasi, Penyuluhan, dan

Proteksi. Kegiatan yang pertama dan yang kedua dalam penegakan

hukum yang dilakukan oleh Balitjestro yaitu kegiatan Sosialisasi dan

Penyuluhan. Dalam sosialisasi pasti tidak lepas dari penyuluhan, Karena

berawal dari pengetahuan dan apabila dijelaskan dengan praktek

penyuluhan akan menjadi pemahaman. Dimana pada saat penyuluhan

pihak Balitjestro memberi contoh produk-produk yang asli dan yang

palsu dengan memperlihatkan label yang asli karena menurut responden

yaitu Ir. Emy Budiyanti, produk atau vatietas yang keluar dari Balitjestro

baik itu varietas unggul maupun varietas tebar akan memiliki data

masing-masing yang sudah tertera di dalam labelnya dimana akan

diketahui varietas tersebut digunakan seperti apa dan binaan dari pemulia

tanaman siapa akan diketahui, disini pihak atau lembaga yang berwenang

dalam hal sertifikasi benih atau labelisasi adalah Balai Pengawasan dan

Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) yang

ada di Indonesia. Tujuan dari sosialisasi sendiri yaitu memberikan

pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran hukum terhadap PVT

(Perlindungan Varietas Tanaman) sedangkan untuk penyuluhan bertujuan

untuk pemahaman yang lebih mendalam dan detail dalam hal cara-cara

perlindungan hukum terhadap Hak PVT (Perlindugan Varietas

Tanaman). Menurut pernyataan dari responden yaitu bu Emy Budiyati

banyak sekali oknum yang tidak bertanggungjawab memalsukan produk

Page 58: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

112

yang asli dari balitjestro. Produk disini yaitu varietas unggul dan Varietas

Tebar yang didaftarkan hak Perlindungan Varietas Tanaman.77

Kegiatan proteksi, Balitjestro memprotek varietas disini dengan cara

memberikan perlindugan secara utuh terhadap masing-masing varietas

yang diperjual-belikan dan yang diedarkan sekalipun, selain penerapan

regulasi yang ada seperti Undnag-Undang Nomor 29 Tahun 2000 yang

memberikan perlindungan kpada varietas yang didaftarkan hak pvt-nya,

selain itu Balitjestro juga bekerjasama dengan Balai Pengawasan dan

Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) yang

ada di Indonesia. Balitjestro bertujuan agar kemurnian dari benih atau

varietas tersebut tetap terjaga keutuhannya serta kualitas hasil dari

benih tersebut terjamin mutunya.78

Berikutnya penegakan hukum dari BPTP Jawa Timur, Adapun

hambatan atau kendala yang terjadi pada saat ada kontrak kerjasama.

Dan disini kerjasama ada dua macam yaitu kerjasama riset dan

kerjasama produk. Menurut responden yaitu Dr. Sudarmadi Purnomo,

apabila terjadi permasalahan dengan pihak ketiga maka sanksi yang

sering diterapkan yaitu sanksi administratif, yaitu pembayaran denda

atau pemutusan kontrak kerjasama secara sepihak. Menurut responden

pada saat terjadi permasalahan responden menerapkan Hak untuk

menuntut apabila terdapat laporan atau keluhan dari pihak luar adanya

77 Ibid. 78 Hasil wawancara dengan Bu Emi Budiyati di ruangan Kelti Fisiologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Pada tanggal 8 Desember 2016.

Page 59: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

113

pengambilan varietas-varietas secara illegal serta melakukan penjualan

secara bebas varietas yang illegal tersebut.79

Berdasarkan fakta diatas dapat diketahui bahwa penegakan hukum

dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur (BPTP Jawa

Timur) sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, yakni melaksanakan

upaya penegakan hukum seperti sanksi yang diterapkan oleh pihak

balai apabila terjadi pelanggaran kontrak baik itu mendapatkan surat

teguran ataupun sanksi administratif dengan membayar denda yang

telah ditetapkan dan pencabutan lisensi secara sepihak, serta pelaporan

kepada pihak yang berwajib apabila terjadi pengambilan varietas-

varietas secara illegal serta melakukan penjualan secara bebas varietas

yang illegal tersebut.

Menurut pendapat Soerjono Soekanto, Faktor penegakan hukum,

Fungsi hukum, mentalitas atau kepribadian petugas penegak hukum

memainkan peranan penting, kalau peraturan sudah baik, tetapi kualitas

petugas kurang baik, ada masalah. Oleh karena itu, salah satu kunci

keberhasilan dalam penegakan hukum adalah mentalitas atau kepribadian

penegak hukum.80 Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwasanya

substansi atau regulasi tentang PVT (Perlindungan Varietas Tanaman)

sudah cukup baik, tetapi faktor penegak hukumnya masihlah sangat

kurang, sehingga efektivitas dari regulasi yang ada dengan tujuan untuk

79 Hasil wawancara pada tanggal 12 Desember 2016 dengan responden Pak Sudarmadi Purnomo yang bertempatan di ruang Laboratorium Pemulian dan Genetika Tanaman di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ( BPTP Jatim). 80 Soerjono Soekanto. Op.Cit. Hal 54.

Page 60: BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.umm.ac.id/36242/4/jiptummpp-gdl-sofyahandr-47467-4-babiii.pdf · 55 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran

114

memproteksi varietas yang telah mendapatkan hak PVT (Perlindugan

Varietas Tanaman) tidak seimbang karena penegakan hukum oleh

petugas masih sangat lemah. Sanksi dari pelanggaran yang belum

diterapkan secara benar menjadikan pihak yang melakukan perjanjian

kontrak dengan pihak instansi atau balai lebih sering untuk melakukan

pelanggaran lagi dan lagi adapun alasan dari ketiga responden diketiga

balai yang mengatakan mengapa mereka dan balai sangat menghindari

atau meminimalisir terjadi persengketaan secara hukum karena visi dan

misi dari lembaga pemerintahan yaitu untuk mensejahterahkan,

mengayomi, dan membantu pertanian yang ada diindonesia menjadi lebih

baik dan maju ditingkat internasional.