BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum...

40
38 BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Anatomi UUPM dan LIV Setiap undang-undang memiliki anatomi yang berbeda, meski dengan judul yang sama, substansi dan pengaturan bisa jadi tidak serupa. Sama halnya dengan UUPM dan LIV, walaupun keduanya mengatur mengenai investasi, akan tetapi dibuat oleh negara yang berbeda sehingga berkemungkinan memiliki perbedaan dalam segi pembahasannya. Pembentukan suatu peraturan perundang-undangan akan dipengaruhi oleh sosial, budaya, ekonomi dan politik atau dapat pula tujuan dari suatu negara. Pada bab pertama telah dikemukakan tentang sejarah dari negara Vietnam membuat LIV dan UUPM, keduanya ditujukan untuk pertumbuhan ekonomi negara dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi faktor perbedaan sosial, budaya, ekonomi dan politik negara, dapat mempengaruhi kebijakan yang akan disuguhkan dalam undang- undang. Misalkan saja tentang kepadatan penduduk dan jumlah pengangguran disuatu negara. Tingkat kepadatan penduduk dan jumlah pengangguran yang tinggi berimplikasi pada kewajiban mengutamakan tenaga kerja domestik, serta masih banyak contoh lainnya. “Pada tahun 2004 setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dilantik, Bank Dunia dan kelompoknya, termasuk IBRD dan IFC (Internasional Financial Corporation) melalui jasa konsultasi FIAS yang berkedudukan di Australia,

Transcript of BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum...

Page 1: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

38

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

A. Anatomi UUPM dan LIV

Setiap undang-undang memiliki anatomi yang berbeda, meski

dengan judul yang sama, substansi dan pengaturan bisa jadi tidak serupa.

Sama halnya dengan UUPM dan LIV, walaupun keduanya mengatur

mengenai investasi, akan tetapi dibuat oleh negara yang berbeda sehingga

berkemungkinan memiliki perbedaan dalam segi pembahasannya.

Pembentukan suatu peraturan perundang-undangan akan dipengaruhi oleh

sosial, budaya, ekonomi dan politik atau dapat pula tujuan dari suatu

negara. Pada bab pertama telah dikemukakan tentang sejarah dari negara

Vietnam membuat LIV dan UUPM, keduanya ditujukan untuk

pertumbuhan ekonomi negara dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Akan tetapi faktor perbedaan sosial, budaya, ekonomi dan politik negara,

dapat mempengaruhi kebijakan yang akan disuguhkan dalam undang-

undang. Misalkan saja tentang kepadatan penduduk dan jumlah

pengangguran disuatu negara. Tingkat kepadatan penduduk dan jumlah

pengangguran yang tinggi berimplikasi pada kewajiban mengutamakan

tenaga kerja domestik, serta masih banyak contoh lainnya.

“Pada tahun 2004 setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dilantik, Bank Dunia dan kelompoknya, termasuk IBRD dan IFC (Internasional Financial Corporation) melalui jasa konsultasi FIAS yang berkedudukan di Australia,

Page 2: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

39

melaksanakan strategi untuk mereformasi kebijakan penanaman modal .......... kelompok tersebut menghubungi Wakil Presiden dan Menko Ekuin saat itu, Aburizal Bakrie. Setelah disetujui beberapa ketentuan tentang UUPM beserta peraturan lain yang dapat menjamin lancarnya investasi, FIAS menghubungi Menteri Perdagangan Mari E. Pangestu sebagai koordinator dari pihak Pemerintah dalam perencanaan dan pembuatan naskah undang-undang. Perencanaan dan pembuatan naskah UUPM dilaksanakan dengan menggunakan referensi UUPM Vietnam (LIV), Peraturan Menteri Bhutan, salinan laporan yang sudah diseleksi, dan beberapa referensi lainnya.”44

Meskipun LIV merupakan salah satu referensi dari pembuatan

UUPM, tidak dapat dimaknai bahwa seluruh peraturan yang diatur dalam

LIV diadopsi didalamnya. Perbedaan tersebut dibuktikan dengan melihat

sekilas anatomi kedua undang-undang. LIV memiliki beberapa pengaturan

yang tidak di atur dalam UUPM baik secara eksplisit atau komprehensif,

dan begitu pula sebaliknya. Namun, kekurangan pengaturan tersebut lebih

banyak ditemukan dalam UUPM. Berikut merupakan tabel perbandingan

anatomi UUPM dan LIV untuk mempermudah dalam komparasi UUPM

dan LIV:

44 Salamuddin Daeng. Makro Ekonomi Minus. 2008. Jakarta: Institute for Global Justice. Hlm.74-75.

Page 3: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

40

UUPM LIV BAB Pasal Keterangan BAB Pasal Keterangan

I Ketentuan umum I Ketentuan umum 1 Interpretasi istilah 1 Lingkup pemerintahan

Lingkup pemerintahan (dari UUPM)

2 Entitas yang diperbolehkan

3 Interpretasi istilah 4 Kebijakan investasi 5 Aplikasi hukum investasi,

perjanjian internasional, hukum asing dan kebiasaan investasi internasional

II 3 Asas dan tujuan II. Jaminan investasi 6 Jaminan beraitan dengan modal

dan aset 7 Perlindungan hak kekayaan

intelektual 8 Membuka pasar dan investasi

yang berkaitan dengan perdagangan

9 Remitansi (transfer) modal dan aset luar negeri

10 Penerapan harga seragam, ongkos administrasi, dan biaya lain

11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan

12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar

penanaman modal III Hak dan kewajiban investor

13 Hak untuk otonomi investasi-bisnis

14 Hak untuk mengakses dan menggunakan sumber daya investasi

15 Hak untuk impor dan ekspor, untuk melakukan pemasaran dan beriklan, untuk memproses dan kembali memproses barang yang relevan dengan kegiatan investasi

16 Hak untuk membeli mata uang asing

17 Hak untuk mengalihkan atau menyesuaikan modal atau proyek investasi

18 Mortgage hak penggunaan lahan dan aset yang melekat pada tanah

19 Hak-hak lain investor 20 Kewajiban investor

IV 5 Bentuk badan usaha dan kedudukan

IV Bentuk investasi

Page 4: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

41

21 Bentuk investasi langsung 22 Investasi untuk memungkinkan

pembentukan organisasi ekonomi

23 Investasi sesuai dengan kontrak 24 Investasi dalam pengembangan

bisnis 25 Modal kontribusi, pembelian

kepemilikan saham, merger,akuisisi

26 Investasi tidak langsung V 6 Perlakuan terhadap

penanam modal V Investasi sektor dan wilayah

geografis 7 Nasionalisasi Bagian I. Investasi sektor dan

wilayah geografis 8-9 Transfer dan repatriasi

aset dan modal 27 Insentif sektor investasi

28 Geografis bidang insentif investasi

29 Sektor dimana investasi bersyarat

30 Sektor dimana investasi dilarang 31 Penetapan daftar sektor insentif

investasi dan wilayah geografis insentif investasi, dan sektor-sektor dimana investasi bersyarat

Bagian II insentif investasi 32 Entitas dan kondisi untuk

insentif investasi 33 Pajak insentif 34 membawa kerugian maju 35 Penyusutan aktiva tetap 36 Insentif penggunaan lahan 37 Insentif berlaku bagi investor

yang berinvestasi di zona industri, zona pemrosesan ekspor, zona teknologi tinggi, dan zona ekonomi.

38 Prosedur untuk pelaksanaan insentif investasi

39 Keadaan dimana insentif dapat diperpanjang

Bagian III dukungan investasi 40 Dukungan untuk transfer

teknologi 41 Pelatihan dukungan 42 Dukungan untuk dan dorongan

dari pengembangan layanan investasi

43 Investasi dalam sistem infrastruktur untuk zona industri, zona pemrosesan ekspor, zona teknologi tinggi,

Page 5: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

42

dan zona ekonomi. 44 Visa masuk dan keluar

VI 10 Ketenagakerjaan VI Langsung kegiatan investasi 11 Penyelesaian perselisihan

hubungan industrial Bagian I Prosedur investasi

45 Prosedur untuk pendaftaran investasi dalam hal proyek-proyek investasi domestik

46 Prosedur untuk pendaftaran investasi dalam hal proyek-proyek investasi asing

47 Evaluasi proyek investasi 48 Prosedur untuk evaluasi

sehubungan dengan proyek-proyek yang memiliki modal yang diinvestasikan dari tiga ratus miliar dong Vietnam atau lebih dan yang tidak termasuk dalam daftar sektor investasi tunduk pada kondisi

49 Prosedur untuk evaluasi 50 Prosedur untuk investasi yang

melibatkan pembentukan organisasi ekonomi

51 Perubahan proyek investasi 52 Durasi operasional proyek

investasi asing 53 Tanggung jawab untuk

perumusan proyek, membuat keputusan investasi dan mengevaluasi investasi

54 Pemilihan investor untuk proyek dimana sejumlah investor menunjukkan minat

Bagian II dimulainya pelaksanaan proses investasi

55 Tanah sewa, penyerahan dan penerimaan lahan untuk pelaksanaan proyek-proyek investasi

56 Persiapan lokasi konstruksi 57 Prosedur untuk melaksanakan

proyek-proyek investasi yang melibatkan pertambangan dan penggunaan sumber daya alam dan mineral

58 Pelaksanaan proyek investasi yang melibatkan konstruksi

59 Evaluasi mesin dan peralatan 60 Penjualan produk di pasar

Vietnam 61 Rekening mata uang asing dan

rekening dong Vietnam 62 Asuransi

Page 6: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

43

63 Sewa organisasi manajemen 64 Penundaan proyek investasi

sementara; pencabutan sertifikat investasi

65 Penghentian operasi proyek investasi

66 Negara menjamin sejumlah karya dan proyek penting

VII 12 Bidang usaha VII Bisnis investasi modal didanai oleh negara

67 Persyaratan manajemen investasi-bisnis yang didanai oleh negara

68 Investasi atau usaha menggunakan modal milik negara dalam organisasi ekonomi

69 Investasi oleh negara di perusahaanperusahaan utilitas publik

70 Investasi menggunakan fasilitas kredit investasi dan pengembangan negara

71 Organisasi dan individu yang dapat ditugaskan untuk mengelola investasi menggunakan modal milik negara

72 Perubahan isi, suspensi penangguhan dan pembatalan proyek investasi

73 Pemilihan kontraktor untuk melaksanakan proyek

VIII 13 Pengembangan penanaman modal bagi usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi

VIII Investasi lepas pantai

74 Investasi lepas pantai 75 Sektor dimana investasi lepas

pantai didorong dan sektor-sektor dimana investasi lepas pantai dilarang

76 Ketentuan untuk investasi lepas pantai

77 Hak-hak investor luar negeri 78 Kewajiban investor asing 79 Prosedur untuk investasi lepas

pantai IX Hak, kewajiban dan

tanggung jawab penanam modal

IX Administrasi negara investasi

14 Hak investor 80 Isi administrasi negara investasi 15 Kewajiban investor 81 Tanggung jawab untuk

administrasi negara investasi

Page 7: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

44

16 Tanggung jawab investor 82 Administrasi investasi sesuai dengan rencan induk

17 Kewajiban alokasi dana bagi investor yang mengelola SDA

83 Investasi promosi

84 Pemantauan dan penilaian kegiatan investasi

85 Inspektorat untuk kegiatan investasi

86 Keluhan, pembatalan dan insttusi dari proses hukum

87 Berurusan dengan pelanggaran X Fasilitas penanaman

modal X Pelaksanaan ketentuan

18-20 Klasifikasi investor yang berhak mendapatkan fasilitas

88 Penerapan hukum untuk proyek yang dilaksanakan sebelum tanggal efektifitas UU ini

21 Fasilitas HAT, keimigrasian dan impor

89 Efektivitas

22 Jenis dan tenggang waktu penggunaan serta pembaharuan HAT

23 Proses fasilitas kemudahan pelayanan dan/ perizinan keimigrasian

24 Proses fasilitas kemudahan pelayanan dan/ perizinan impor

XI 25 Pengesahan dan perizinan perusahaan

26 Pelayanan terpadu satu pintu XII 27 Koordinasi dan

pelaksanaan kebijakan penanaman modal

28-29 Tugas dan fungsi Badan Koordinasi Penanaman Modal

XIII 30 Penyelenggaraan urusan penanaman modal

XIV 31 Kawasan ekonomi khusus XV 32 Penyelesaian sengketa XVI 33-34 Sanksi XVII 35-37 Ketentuan peralihan XVII

I 38-40 Ketentuan penutup

Page 8: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

45

B. Persamaan dan Perbedaan Antara UUPM dengan LIV

Komparasi dilakukan penulis dengan langkah awal mencari

persamaan dan perbedaan antara LIV dengan UUPM seperti yang telah

disebutkan pada bab sebelumnya. Penulis mengklasifikasikan substansi

perbandingan kedalam 5 klasifikasi yang diatur oleh kedua undang-

undang, yaitu: lingkup investasi, Jaminan dan/ atau kewajiban Pemerintah,

hak investor, kewajiban investor dan transfer dan repatriasi dalam valuta

asing. Persamaan dan perbedaan dari kedua undang-undang adalah sebagai

berikut:

1. Lingkup investasi

a) Persamaan

Berikut merupakan tabel persamaan pengaturan tentang lingkup

investasi antara UUPM dengan LIV:

No Substansi UUPM LIV 1 Subyek hukum: Asing dan

domestik Ps.1 angka 1 Ps. 2 ayat (1)

2 Organisasi dan individu Ps.5 ayat (1) Ps.2 ayat (2) jo Ps.3 ayat (4)

3 Jenis investasi: langsung Ps.2 Ps.3 angka 2 4 Pembatasan bidang investasi Ps.12 Ps.30,Ps.29 5 Pengaturan sektor investasi

dilarang Ps.12 ayat (1), (2), dan (3) jo Perpres No.76 Tahun 2007 tentang Kriteria Dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal

Ps.30 jo Ps.31 ayat (1)

Page 9: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

46

6 Pengaturan sektor investasi bersyarat

Ps.12 ayat (1), (4), dan (5) jo Perpres No.76 Tahun 2007 tentang Kriteria Dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal

Ps.29 jo Ps.31 ayat (1)

Persamaan dari UUPM dan LIV terkait lingkup penyelenggaraan

investasi antara lain:

(1) Subyek hukum yang diperbolehkan berinvestasi adalah investor

asing dan domestik atau dalam UUPM disebut dengan investor

dalam negeri;

(2) Investor dapat berupa organisasi maupun individu;

(3) Jenis investasi langsung maupun portofolio atau investasi tidak

langsung; dan

(4) Melakukan pengelompokan bidang usaha, dimana investasi tertutup,

terbuka dan terbuka dengan persyaratan. Kriteria investasi tertutup

adalah segala bidang investasi yang membahayakan keamanan,

pertahanan, kepentingan, moral, budaya, lingkungan hidup, dan

kesehatan nasional yang dilarang untuk dikelola maupun tersentuh

oleh modal atau pihak asing. Mengenai kriteria dari investasi terbuka

dengan syarat dibahas dalam perbedaan lingkup investasi.

Page 10: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

47

b) Perbedaan

Berikut merupakan tabel perbedaan pengaturan tentang lingkup

investasi antara UUPM dengan LIV:

Perbedaannya adalah:

1) UUPM mendelegasikan pengaturan investasi tidak langsung ke

UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, sedangkan LIV

mengatur investasi langsung dan investasi tidak langsung.

2) Jika investor asing ingin melakukan investasi langsung di

Indonesia wajib dalam bentuk Perseroan Terbatas (kecuali

ditentukan lain oleh undang-undang), hal ini berbeda dengan apa

yang diatur LIV, tidak ada keharusan dalam bentuk Perseroan

Terbatas.

3) Pengaturan tentang investasi bersyarat juga berbeda pada kedua

undang-undang. LIV merinci sektor apa saja yang merupakan

No. Substansi UUPM LIV 1 Jenis investasi: tidak langsung/

portofolio X

UUPM mendelegasikan pengaturan ke UU No.8 Th.1995 tentang Pasar Modal

Ps.3 angka 3

2 Betuk-bentuk investasi tidak langsung

X Ps.26

3 Investor asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas dalam investasi langsung

Ps.5 ayat (2) X Lihat Ps 1 dan 3,tidak diatur mengenai keharusaan tsb.

4 Sektor investasi terbuka dengan persyaratan

X Perpres No.76 Tahun 2007 tentang Kriteria Dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal

Ps.29 sektor dimana investasi bersyarat

Page 11: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

48

sektor investasi bersyarat. UUPM tidak mencantumkan hal yang

sama, untuk mengetahui sektor investasi bersyarat maka kita

perlu menilik Peraturan Presiden No.77 Tahun 2007 tentang

Daftar Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan di

Bidang Penanaman Modal.

c) Analisis

Kedua undang-undang melakukan pembagian yang sama

terkait bidang investasi, yaitu bidang investasi terbuka, tertutup dan

terbuka dengan persyaratan. Bidang investasi terbuka merupakan

bidang investasi yang tidak masuk dalam kriteria investasi tertutup

maupun investasi bersyarat. Pembagian bidang investasi bukan

suatu kebijakan tanpa alasan. UUPM dalam Pasal 12 ayat (3)

menetapkan bidang tertutup untuk investasi berdasarkan kriteria

kesehatan, moral, kebudayaan, lingkungan hidup, pertahanan dan

keamanan nasional, serta kepentingan nasional lainnya. Sedangkan

LIV dalam Pasal 30 menyatakan sektor yang dilarang untuk

berinvestasi adalah:

(1) Proyek yang merugikan pertahanan dan keamanan nasional, dan

kepentingan publik.

(2) Proyek yang merugikan tradisi sejarah dan budaya dan etika,

dan kebiasaan baik Vietnam.

Page 12: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

49

(3) Proyek yang membahayakan kesehatan masyarakat, atau yang

menghancurkan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

(4) Proyek untuk pengobatan limbah beracun dibawa ke Vietnam,

proyek-proyek untuk pembuatan semua jenis bahan kimia

beracun atau untuk penggunaan bahan kimia yang dilarang oleh

perjanjian internasional.

Berdasarkan kriteria bidang investasi tertutup yang diatur oleh

kedua undang-undang, Penulis berkesimpulan bahwa dasar

filosofis pembagian bidang investasi tertutup adalah didasari

keinginan Pemerintah untuk menjaga kedaulatan negara,

kemaslahatan warga negaranya, dan melindungi lingkungan serta

kekayaan alam negara. Latar belakang tersebut secara garis besar

adalah sama dalam kedua undang-undang, dan hal tersebut

merupakan kewajiban dari Pemerintah pada negara.

Berbeda halnya dengan bidang investasi bersyarat. Kedua

undang-undang tidak mencantumkan baik secara eksplisit maupun

implisit tentang dasar filosofis pembagian bidang investasi ini.

Namun dalam Perpres No.77 Tahun 2007 secara tersirat pada Pasal

2 ayat (1) dasar filosofis pembentukan bidang investasi bersyarat

adalah untuk menjamin usaha mikro, kecil, menengah, dan koprasi

dalam menjalankan usaha (syarat kemitraan), sehingga usaha-

usaha tersebut tetap dapat tumbuh dalam pesatnya investasi di

Indonesia. Selain alasan tersebut, Penulis berpendapat bidang

Page 13: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

50

investasi bersyarat dibentuk dalam rangka pencegahan eksploitasi

kekayaan alam yang berlebihan, dibuktikan dengan persyaratan

kepemilikan modal, lokasi dan perizinan45.

Perbedaan lain yang ditemukan, LIV mengatur tentang

sektor apa saja yang merupakan bidang investasi bersyarat,

sedangkan UUPM menyatakan kriteria yang harus dipenuhi oleh

investor untuk dapat memasuki sektor tersebut. Titik perbedaan

yang mencolok antara UUPM dengan LIV dalam lingkup investasi

adalah beberapa pengaturan dibahas melalui sisi yang berbeda.

Sektor investasi bersyarat di Indonesia diatur dalam lampiran II

Perpres No.77 Tahun 2007 tentang Daftar Bidang Usaha Yang

Tertutup Dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan di

Bidang Penanaman Modal. Dengan demikian menurut Penulis,

kelebihan terletak pada LIV yang memiliki substansi pengaturan

tentang lingkup investasi lebih lengkap, sehingga investor tidak

dipersulit dalam melihat dan memahami peraturan perundang-

undangan tentang investasi seperti di Indonesia.

Perbedaan selanjutnya terletak pada pengaturan jenis

investasi, undang-undang di Indonesia memisahkan pengaturan

mengenai investasi langsung dan investasi portofolio. Menurut

Penulis perbedaan tersebut hanyalah permasalahan sistematika

pengaturan yang berlaku di Indonesia. Indonesia mengatur

45 Lampiran II Perpres No.77 Tahun 2007 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.

Page 14: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

51

investasi langsung dalam UU No.25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal, sedangkan investasi portofolio atau investasi

tidak langsung didelegasikan pengaturannya pada UU No.8 Tahun

1995 tentang Pasar Modal. Investor hanya perlu melihat

pengaturan dari jenis investasi yang akan dilakukan dalam salah

satu undang-undang tersebut.

2. Jaminan dan/ atau kewajiban Pemerintah

a) Persamaan

Berikut merupakan tabel persamaan pengaturan tentang jaminan

dan/ atau kewajiban Pemerintah antara UUPM dengan LIV:

Persamaan pengaturan tentang jaminan dan/ atau kewajiban

Pemerintah antara UUPM dengan LIV antara lain:

No Substansi UUPM LIV 1 Memberikan perlakuan yang

sama Ps.4 ayat (2)

Ps.4 ayat (2) 2 Peran pemerintah untuk

mendorong investasi dinegaranya

Ps.4 ayat (1) huruf a

3 Jaminan negara bagi investor dalam berinvestasi

Ps.4 ayat (2) huruf b jo Ps.30 ayat (1) Kepastian hukum, kepastian berusaha, dan keamanan

Ps.4 ayat (3) Pengakuan dan perlindungan aset, modal, hak-hak lain, kepentingan dan keberadaan investor

4 Pelaksanaan Nasionalisasi Ps.7 Ps.6 5 Perlindungan Hak atas

Kekayaan Intelektual Diatur dalam UU Hak Cipta, Design Industri, Merek dll.

Ps.7

6 Pernyataan tegas meratifikasi perjanjian internasional

Pasal 6 ayat (2) Ps.4 ayat (4) jo Ps.5 ayat (3)

Page 15: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

52

1) Pemerintah memberikan jaminan untuk memberikan

perlakuan yang sama pada para investor (asing maupun

dalam negeri)46;

2) Jaminan tidak akan menasionalisasi perusahaan, ataupun

jika terpaksa melakukannya akan memberikan

penggantian sesuai harga pasar pada saat

dilaksanakannya nasionalisasi;

3) Jaminan perlindungan terhadap hak atas kekayaan

intelektual, hanya pengaturan mengenai HaKI di negara

Indonesia diatur dalam undang-undang lain tidak

menjadi satu dalam UUPM; dan

4) Pemerintah akan memberikan perlakuan

mengesampingkan UU investasi terhadap investor yang

melakukan perjanjian dengan negaranya.

46 Merupakan peraturan tentang kewajiban perlakuan Pemerintah yang mengadopsi perlakuan national treatment (memberikan perlakuan yang sama, baik kepada investor asing maupun domestik, individu maupun badan hukum dalam kegiatan investasi), serta prinsip Most Favoured Nation (perlakuan yang sama antar negara yang satu dengan negara yang lain) diadopsi dari prinsip GATT/WTO. Ibid. Hlm.51.

Page 16: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

53

b) Perbedaan

Berikut adalah tabel perbedaan pengaturan tentang jaminan dan/

atau kewajiban Pemerintah antara UUPM dengan LIV:

No. Substansi UUPM LIV 1 Pemerintah tidak memaksa investor untuk

menggunakan barang-barang/ jasa dari produsen dalam negeri

X Ps.8 ayat (2) huruf a

2 Pemerintah tidak memaksa investor untuk pembatasan kuantitas ekspor

X Ps.8 ayat (2) huruf b

3 Pemerintah tidak memaksa investor untuk impor barang pada jumlah yang sama dengan nilai barang ekspor

X Ps.8 ayat (2) huruf c

4 Pemerintah tidak memaksa investor untuk memenuhi jumlah rasio lokalisasi

X Ps.8 ayat (2) huruf d

5 Pemerintah tidak memaksa investor untuk memasok barang atau menyediakan layanan disuatu lokasi(dalam maupun luar negeri)

X Ps.8 ayat (2) huruf e

6 Pemerintah tidak memaksa investor untuk mendirikan kantor pusat disuatu lokasi tertentu

X Ps.8 ayat (2) huruf g

7 Jaminan penerapan harga yang sama. X Ps.10 (harga barang, administrasi dan layanan yang diselenggarakan negara)

8 Jaminan dalam hal terjadi perubahan kebijakan.

X Ps.11

9 Pemerintah menjamin atau membantu keseimbangan mata uang asing.

X Ps.16 ayat (2) dari sejumlah proyek penting di sektor energi, pembangunan fasilitas infrastruktur lalu lintas dan pengolahan limbah

10 Bila diperlukan Pemerintah harus menyediakan kondisi untuk tugas atau penyesuaian modal proyek-proyek

X Ps.17 ayat (2)

Page 17: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

54

11 Dorongan dalam (1) Untuk pengembangan

kawasan industri dan beberapa zona investasi yang disetujui Pemerintah, Pemerintah harus merumuskan rencana investasi induk dan mengatur pembangunan teknis dan infrastruktur sosial diluar zonasi yang merupakan dibawah manajemen mereka.

(2) Negara memberikan bantuan parsial untuk daerah untuk berinvestasi bersama-sama dengan investor dalam pembangunan infrastruktur daerah dengan sulit kondisi sosial ekonomi

(3) Negara menyediakan modal investasi dari APBN dan dana preferensial untuk membantu investasi dalam pengembangan sistem infrastruktur teknis dan sosial dari zonasi atau dengan metode meningkatkan modal dalam rangka berinvestasi dalam pengembangan sarana prasarana berteknologi tinggi

X Ps.43 ayat (1)

Page 18: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

55

12 Sektor insentif investasi (Hanya untuk investor yang melakukan perluasan usaha atau penanaman modal baru, meningkatkan kapasitas produksi/ kapasitas bisnis, renovasi teknologi/ meningkatkan kualitas produk, atau mengurangi polusi lingkungan)

Ps.18 ayat (2) dan (3) Masih terdapat beberapa kriteria lainnya, hanya saja bersifat alternatif (untuk dipilih salah satunya)

Ps.32 ayat (2) jo Ps.27 (1)Pembuatan material baru,produksi energi baru, produk teknologi tinggi, bio-teknologi, teknologi informasi, manufaktur mekanik. (2) pemeliharaan, tumbuhan dan pengelolaan hasil pertanian, kehutanan dan produk perikanan, produksi garam, penciptaan pabrik baru dan pemeliharaan berbagai hewan. (3)penggunaan teknologi tinggi dan teknik canggih, perlindungan ekologi, penelitian, pengembangan dan penciptaan teknologi tinggi (4) buruh industri yang intensif (5) konstruksi dan pembangunan sarana infrastruktur dan proyek-proyek industri penting dengan sekala besar (6) profesional pengembangan pendidikan, pelatihan, kesehatan, olahraga, pendidikan jasmani dan budaya Vietnam. (7) pengembangan kerajinan tradisional dan industri (8) sektor manufaktur dan jasa yang membutuhkan dorongan. Pasal 28 (1) daerah dengan sulit kondisi sosial ekonomi, wilayah khusus dengan kondisi kesulitan sosial ekonomi (2) zona industri, zona pemrosesan ekspor, zona teknologi tinggi dan zona ekonomi

Page 19: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

56

Dilihat dari tabel diatas, LIV lebih banyak mengatur

mengenai jaminan-jaminan Pemerintah kepada investor dalam

berinvestasi, antara lain:

(1) Jaminan Pemerintah tentang tidak memaksa investor untuk

menggunakan barang-barang/ jasa dari produsen dalam negeri;

(2) Tidak akan membatasi kuantitas ekspor;

(3) Ikut campur dalam hal kuantitas ekspor-impor;

(4) Jaminan menerapkan harga yang sama untuk barang, biaya

administrasi maupun layanan lain yang diselenggarakan

negara;

(5) Membantu membiayai pelaksanaan alih teknologi dan bantuan

pelatihan kerja dari dana APBN; dan

(6) Jaminan dalam hal terjadi perubahan kebijakan, bilamana

menguntungkan investor dapat menerapkan kebijakan yang

baru, dan bila sebaliknya negara menjamin menerapkan

kebijakan sesuai insentif pada sertifikat investasi, dengan

memenuhi persyaratan yang berlaku, dst.

Jaminan yang Penulis sebutkan diatas, merupakan jaminan

yang tidak diberikan oleh UUPM. Padahal, jaminan tersebut akan

menarik minat investor karena kemudahan yang diberikan dan

memberikan daya prediksi, serta nilai keuntungan ekonomi

(Economic Opportunity).

Page 20: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

57

c) Analisis

Indonesia dan Vietnam merupakan negara yang meratifikasi

perjanjian internasional baik bilateral maupun multilateral. Contoh

dari perjanjian internasional yang diratifikasi keduanya adalah

GATT, GATS dan TRIMs. Perjanjian internasional tersebut harus

diratifikasi, karena keduanya merupakan negara anggota dari

WTO47, sehingga berkonsekuensi melaksanakan apa yang

ditentukan dalam perjanjian tersebut. Dalam kedua undang-undang,

dinyatakan bahwa negara menyanggupi, pelaksanaan perjanjian

internasional yang dilakukan dengan masing-masing negaranya.

Penegasan tersebut merupakan kelebihan dari kedua UU. Akan

tetapi pernyataan tersebut tidak berarti bahwa negara akan

melaksanakan ketentuan dalam perjanjian internasional. Itikad baik

dari negara dibutuhkan dalam pelaksanaannya, karena beberapa

kasus pelanggaran dalam bentuk tidak melaksanakan ketentuan

perjanjian internasional pernah terjadi dan ada sanksi yang

diberikan oleh WTO (sesuai pertimbangan panel).48 Namun secara

keseluruhan, menurut Penulis pernyataan kesanggupan

47 http://wto.org/english/thewto_e/whatis_e/tif_e/org6_e.htm diunduh pada tanggal 18 Februari 2012. 48 Misalnya kasus mobil nasional, Indonesia digugat oleh Jepang, Uni Eropa dan Amerika Serikat, karena dianggap menyalahi aturan TRIMs, dan sanksi yang diberikan berupa keharusan penyeragaman aturan dengan TRIMs. Sistem penyelesaian sengketa dalam WTO dilakukan dengan perundingan sebelum pembentukan Panel dan tetap mendahulukan mediasi. Keputusan dari penyelesaian sengketa dilakukan dengan konsensus pihak negara-negara yang bersengketa dan sanksi pelanggaran dapat berupa keharusan penyelarasan aturan, atau dikenai kompensasi/ retaliasi dengan bentuk pembukaan akses pasar. Freddy Josep Pelawi dalam Penyelesaian Sengketa WTO dan Indonesia. http://ditjenkpi.depdag.go.id/website_kpi/images/Bulletin/buletin%2044.pdf

Page 21: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

58

melaksanakan ketentuan perjanjian internasional, sudah merupakan

awal dari itikad baik negara. Negara mencoba menunjukkan itikad

baiknya dengan menjamin dengan hukum (apa yang tertuang dalam

UU merupakan sesuatu yang pasti) akan memberikan perlakuan

kepada investor sesuai dengan perjanjian internasional.

Kelebihan lainnya yang dimiliki LIV adalah dapat menjamin

jika investor berinvestasi di Vietnam, posisi investor tidak akan

mengalami kerugian bilamana terjadi perubahan kebijakan. Jika

kepastian hukum yang memiliki daya prediksi dapat diberikan oleh

suatu undang-undang, maka dapat menarik minat investor untuk

menginvestasikan modalnya. Hal tersebut didukung oleh

pernyataan para sarjana bahwa “diamati perlunya kepastian hukum

untuk menjamin arus modal (capital flow)”.49 Dengan memberikan

jaminan tentang keadaan dalam hal terjadi perubahan kebijakan,

investor akan merasa aman karena LIV memberikan kepastian

hukum dan daya prediksi untuk melindungi modalnya.

Pemerintah Vietnam juga memberikan jaminan kepastian

bahwa investor dapat menjalankan proses investasi tanpa batasan-

batasan yang menghambat, seperti tidak adanya batasan kuantitas

ekspor, kewajiban menggunakan barang dan/ atau jasa produksi

domestik dan jaminan lainnya yang akan menciptakan iklim

investasi yang menarik bagi investor. Hal tersebut menjadi

49 Charles Himawan dalam Sentosa Sembiring. Op.Cit. Hlm.33.

Page 22: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

59

kekurangan UUPM dimana UUPM tidak memberikan kepastian

yang sama dengan LIV. Demikian pula dengan memberikan

bantuan atau dorongan dana yang berasal dari APBN untuk

membiayai pelaksanaan alih teknologi dan pelatihan tenaga kerja,

terlihat peran aktif dari Pemerintah dalam usaha membangun

negara Vietnam dengan cara meningkatkan kompetensi tenaga

kerja dan pengalihan teknologi.

LIV memberikan banyak jaminan yang tidak diberikan oleh

UUPM. Selain itu pengaturan yang eksplisit tentang jaminan

Pemerintah dalam LIV memberikan nilai kepastian hukum dan

daya prediksi yang dibutuhkan oleh para investor. Dengan kata lain

LIV dalam klasifikasi jaminan dan/ atau kewajiban Pemerintah

memiliki pengaturan yang lebih baik dari UUPM. Sehingga untuk

kepentingan pengembangan investasi di Indonesia, baik bagi

Indonesia mengadopsi jaminan-jaminan seperti yang diatur dalam

LIV. Penambahan jaminan untuk investor dalam UUPM akan

menambahkan nilai kepastian hukum dan menjadi daya tarik

UUPM sebagai tempat berinvestasi lebih pesat dari saat ini.

3. Hak investor

a) Persamaan

Berikut adalah tabel persamaan pengaturan tentang hak investor

antara UUPM dengan LIV:

Page 23: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

60

No. Substansi UUPM LIV 1 Hak menggunakan tenaga

kerja asing Ps.10 ayat (2) Ps.14 ayat (3)

2 Fasilitas hak penggunaan lahan

Ps.21 Ps.18

3 Insentif pajak preferensial (pembebasan dari dan pengurangan pajak Dalam bentuk pajak:

(1) Pajak penghasilan badan, dan penghasilan neto

(2) bea masuk impor barang modal, mesin, atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi dalam negeri

(3) Bea masuk bahan baku/ bahan penolong untuk produksi

(4) PBB

Ps.18 ayat (4) jo Peraturan Pemerintah No.62 Tahun 2008 perubahan atas PP No.1 Tahun 2007 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanam Modal di Bidang-bidang Usaha Tertentu dan atau di Daerah-daerah tertentu.

Ps.33 jo Ps.35 ayat (2)

Hak investor yang dicantumkan dalam undang-undang

memberikan gambaran tentang, apa saja yang akan investor

dapatkan selama berinvestasi disuatu negara. Minat investor dapat

muncul apabila hak yang diberikan membawa dampak positif bagi

investasi yang akan dilakukannya (selain dipengaruhi oleh faktor

sosial-politik). Investor berhak untuk mendapatkan:

(1) Lahan untuk berusaha, merupakan hal yang paling dasar yang

penting untuk penyelenggaraan investasi langsung;

(2) Menggunakan tenaga kerja asing;

Page 24: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

61

(3) Insentif pajak preferensial50 (pajak penghasilan, bea masuk

impor barang modal, mesin, atau peralatan untuk keperluan

produksi yang belum dapat diproduksi dalam negeri, bea

masuk bahan baku/ bahan penolong untuk produksi dan Pajak

Bumi dan Bangunan);dan

b) Perbedaan

Berikut merupakan tabel perbedaan pengaturan tentang hak

investor antara UUPM dengan LIV:

No. Substansi UUPM LIV 1 Pemberian hak otonom kepada

investor untuk berinvestasi X Ps.4 ayat (1) jo Ps.13

(memilih sektor, bentuk investasi, metode meningkatkan modal, lokasi geografis, skala investasi, mitra dan durasi operasi proyek)

2 Kesetaraan dalam mengakses dan menggunakan sumber modal kredit dan dana bantuan dan dalam penggunaan lahan dan sumber daya alam sesuai dengan hukum

X Ps.14 ayat (1)

3 Hak untuk membeli mata uang asing

X Ps.16 ayat (1) (bisnis dalam rangka memenuhi permintaan transaksi, transaksi modal dan transaksi lainnya)

4 Investor berhak menetapkan atau menyesuaikan modal atau suatu proyek investasi. Bila terdapat laba usaha, pajak harus dibayarkan.

X Ps.17 ayat (1)

5 Investor memiliki hak untuk berkontribusi pendapat mengenai hukum maupun kebijakan investasi

X Ps.19 ayat (3)

6 Insentif pajak pertambahan nilai, dan penyusutan/ amortisasi yang dipercepat

Ps.18 ayat (4) huruf d, e,dan f

X

50 Tindak lanjut dari perjanjian internasional yang diratifikasi (WTO), yaitu mengenai pemotongan tarif.

Page 25: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

62

7 Insentif berupa membawa kerugian maju.

X Ps.34

8 Proyek investasi di daerah dengan efisiensi ekonomi tinggi dikenai depresiasi dipercepat dari aset tetap, tarif maksimal dari depresiasi tidak boleh lebih besar 2 kali lipat dari tarif depresiasi yang ditentukan peraturan tentang penyusutan aktiva tetap

X

Ps.35

9 Fasilitas-fasilitas hanya akan diberikan kepada investor asing yang berbentuk perseroan terbatas

Ps.20 X Hanya perlu memenuhi ketentuan Ps.32 ayat (2) jo Ps.27 jo Ps.28

10 Insentif penggunaan lahan Ps.22 Diklasifikasikan berdasar jenis HAT: (1) HGU: 95 tahun,

dapat diperpanjang dimuka selama 60 tahun dan dapat diperbaharui selama 35 tahun

(2) HGB: 80 tahun, dapat diperpanjang dimuka selama 50 tahun, dan dapat diperbaharui selama 30 tahun

(3) HP: 70 tahun, dapat diperpanjang dimuka selama 45 tahun dan dapat diperbaharui selama 25 tahun Namun harus memenuhi syarat pada ayat (2), (3) dan (4) Pasal ini.

Ps.36 Tidak boleh lebih dari 50 tahun, jika dengan modal besar, dan tingkat pegembalian modal lambat/ didaerah sulit kondisi sosial ekonomi, tidak boleh lebih dari 70 tahun, dapat diperpanjang dengan persyaratan.

11 Keimigrasian Ps.23 Pemberian kemudahan pelayanan dan perizinan, bagi investor asing, ahli/ teknisi asing, dan calon investor yang akan melakukan penjajakan (diberikan setelah mendapat rekomendasi dari Badaan Koordinasi Penanaman Modal) Izin tinggal terbatas selama maksimal 2 tahun, jika hanya menggunakan waktu

Ps.44 Visa masuk dan keluar bagi ahli/ teknisi (beserta keluarganya) yang bekerja untuk investor di Vietnam diberikan maksimum selama 5 tahun

Page 26: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

63

selama 1 tahun diberi izin masuk kembali beberapa kali perjalanan selama 12 bulan, jika 2 tahun maka izin masuk kembali beberapa kali perjalanan selama 24 bulan. Izin tinggal terbatas dapat dijadikan izin tetap bila tinggal tetap di Indonesia selama 2 tahun berturut-turut.

12 Bisnis investasi yang didanai oleh negara

X Ps.67

13 Perpanjangan pemberian insentif dapat diperpanjang

X Ps.39

14 Investor memiliki hak akses dan penggunaan layanan publik

X Ps.19 ayat (2)

15 Hak Investor mendapatkan data tentang perekonomian nasional, data tentang sektor ekonomi dan informasi terkait kegiatan investasi

X Ps 19 ayat (3)

16 Hak investor untuk mengajukan keluhan dan membuat pembatalan/ tindakan hukum yang terkait dengan pelanggaran hukum

X Ps.19 ayat 4

17 Hak untuk impor dan ekspor untuk melakukan pemasaran dan beriklan dan berproduksi

X Ps.15

Dalam LIV ditekankan bahwa investor memiliki hak otonom

untuk berinvestasi dalam hal:

(1) Memilih sektor;

(2) Bentuk investasi;

(3) Metode meningkatkan modal;

(4) Lokasi geografis;

(5) Skala investasi;

(6) Mitra, dan durasi operasi proyek;

Page 27: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

64

(7) Kesetaraan dalam mengakses dan menggunakan sumber

modal kredit dan dana bantuan;

(8) Penggunaan lahan dan sumber daya alam sesuai dengan

hukum;

(9) Hak berkontribusi pendapat mengenai hukum maupun

kebijakan investasi;

(10) Melakukan kegiatan ekspor-impor, pemasaran, kegiatan

produksi;

(11) Akses layanan publik, dan mendapatkan informasi terkait

investasi.

Menurut Penulis hak-hak diatas merupakan hak dasar dari para

investor, walaupun senyatanya tidak ditegaskan dalam UUPM akan

tetapi hal tersebut layaknya kebiasaan dalam berinvestasi.

Perbedaan yang mendasar adalah insentif membawa

kerugian maju yang tidak diatur dalam UUPM. Apabila investor

mengalami kerugian setelah selesainya finalisasi pajak dengan

kantor pajak, jumlah kerugian harus dihilangkan terhadap

penghasilan kena pajak untuk keperluan pajak penghasilan

perusahaan tersebut. Insentif lain yang menjadi hak investor seperti

jangka waktu izin penggunaan lahan juga berbeda. Berdasarkan

data yang didapat dari kedua undang-undang, jangka waktu

mengenai penggunaan lahan di Indonesia (UUPM) lebih lama

dibandingkan dengan pengaturan pada LIV. Lain halnya dengan

Page 28: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

65

bidang keimigrasian, LIV memberikan visa dengan jangka waktu

yang lebih lama yaitu 5 tahun, sedangkan UUPM hanya

memberikan izin tinggal sementara maksimal 4 tahun dan/ atau

telah tinggal selama 2 tahun berturut-turut di Indonesia dapat

diubah izinnya menjadi izin tinggal tetap. Hal yang tidak diatur

LIV dan diberikan oleh UUPM adalah pengaturan tentang hak

investor mendapatkan insentif pajak pertambahan nilai (PPN), dan

penyusutan/ amortisasi yang dipercepat.

c) Analisis

Dari hak-hak investor yang telah disebutkan pada bagian

perbedaan, bukan berarti UUPM lebih baik dari LIV. Banyak hak

tidak diatur dalam UUPM. Misalkan hak otonom untuk memilih

sektor, bentuk investasi, lokasi geografis, skala investasi, mitra,

durasi operasi proyek serta berbagai hak lainnya. Namun perlu

diingat, bukan berarti investor di Indonesia tidak memiliki hak

tersebut karena tidak diatur dalam UUPM. Menurut Penulis hak

otonom untuk berinvestasi yang diatur LIV, juga merupakan hak

investor saat berinvestasi di Indonesia, hanya saja tidak ada

pengaturan/ pernyataan mengenai hal tersebut pada UUPM51. Hak

investor lainnya diberikan dalam bentuk insentif atau fasilitas.

51 Penulis menggunakan interpretasi dimana apa yang tidak dilarang oleh undang-undang, dianggap legal dilakukan, sejauh tidak pula bertentangan dengan nilai kepatutan.

Page 29: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

66

“Berdasarkan konsep ekonomi yang disebut positive analysis, seorang analis akan mengajukan pertanyaan .............. terkait prediksi yang dapat dibuat yang mempunyai akibat ekonomi. Dari sudut pandang ini, orang akan memberikan reaksi terhadap insentif atau disinsentif akibat dilaksanakannya ketentuan hukum tersebut.” 52

Investasi merupakan kegiatan ekonomi, yang

mengharapkan keuntungan. Investor akan melihat insentif apa yang

dapat diberikan oleh undang-undang investasi suatu negara

terhadap usahanya. Mengikuti apa yang dilakukan oleh negara-

negara maju, negara berkembang memberikan insentif pajak yang

besar untuk dapat menarik minat pemodal baru, baik lokal maupun

asing, merangsang pemodal yang sudah beroperasi untuk

melakukan ekspansi usaha.53 Berlandas keadaan tersebut Penulis

melihat bahwa LIV memiliki kelebihan dalam hal insentif pajak.

LIV memberikan insentif berupa membawa kerugian maju. Dalam

pasal yang mengatur mengenai hal ini, dinyatakan apabila investor

mengalami kerugian setelah selesainya finalisasi pajak dengan

kantor pajak. Jumlah kerugian harus dihilangkan terhadap

penghasilan kena pajak untuk keperluan pajak penghasilan

perusahaan (dengan jangka waktu 5 tahun), yang artinya suatu

bentuk keringanan yang diberikan kepada investor dalam

perpajakan. Insentif keimigrasian yang diberikan LIV juga

52 Johnny Ibrahim. 2009. Pendekatan Ekonomi Terhadap Hukum. Surabaya: Putra Media Nusantara dan ITSPress. Hlm.58. 53 Salamuddin Daeng. 2008. Op.Cit. Hlm.51.

Page 30: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

67

memiliki kelebihan, yaitu visa selama 5 tahun. UUPM terlihat

mengatur hal ini lebih rumit dengan persyaratan tinggal dan jangka

waktu yang lebih singkat dirasa akan membuat investor kerepotan

dengan keharusan mengurus izin tinggal setidaknya selama 2 tahun

sekali.

Sedangkan yang menjadi keunggulan bagi UUPM adalah

memberikan insentif PPN, dan penyusutan/ amortisasi yang

dipercepat kepada investor, yang tidak diberikan oleh LIV. Tidak

hanya itu, penggunaan lahan dengan berbagai macam hak juga

diberikan dengan jangka waktu lebih lama. Ketentuan tersebut

sangat menguntungkan bagi investasi langsung, yang

membutuhkan waktu pengembalian modal (RoI) cukup lama. Akan

tetapi perlu diingat bahwa pemberian izin penggunaan lahan

dengan jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan eksploitasi

kekayaan alam dengan kuantitas yang lebih besar pula. Kata

eksploitasi sumber daya alam memposisikan investor menguntung

pada satu sisi dan merugi pada negara disisi lainnya54. Kenyataan

tersebut bertentangan dengan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang

Dasar 1945 menyatakan bahwa “Bumi dan air dan kekayaan alam

yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan

54 Contoh PT. Freeport Indonesia (mayoritas pemilik saham adalah investor Amerika Serikat) yang memulai pertambangan di Papua sejak tahun 1967 dan 1988 (pada dua tempat pertambangan) sampai saat ini, dan dengan kerusakan alam yang ditimbulkan karena eksplorasi yang dilakukan menghasilkan limbah/bahan buangan sebesar 300 ribu ton perhari dan kerusakan 200 hektar hutan didaerah tambang. http://id.wikipedia.org/wiki/Freeport_Indonesia http://news.okezone.com/read/2011/10/31/337/522750/300-ribu-ton-limbah-freeport-ancam-kelestarian-hutan Diunduh pada tanggal 19 Februari 2012.

Page 31: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

68

dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Jika

negara memberikan kesempatan dengan cara memberikan investor

keleluasaan menggunakan lahan, maka bumi dan air dan kekayaan

alam yang terkandung didalamnya dapat dinikmati untuk sebesar-

besarnya kepentingan investor, bukan kemakmuran rakyat. Jika

melihat pada apa yang diminati investor, maka pemberian izin

penggunaan lahan dengan jangka waktu yang lama akan sangat

diminati (dengan sumber daya alam Indonesia yang melimpah).

Hak-hak yang diatur dalam kedua undang-undang

tampaknya memihak pada keuntungan pada sisi investor, dengan

konsekuensi logis ada hak yang secara tidak langsung merugikan

negara (contohnya dalam perizinan penggunaan lahan pada

UUPM). Penulis mendapati kelebihan pengaturan tentang hak

investor terletak pada LIV, karena LIV selain lebih komprehensif

juga memberikan hak lain yang penting bagi investor. Hak lain

yang dimaksud adalah perpanjangan pemberian insentif yang dapat

diperpanjang, pendanaan bisnis investasi oleh negara, dan

depresiasi dipercepat dari aset tetap pada proyek di daerah dengan

efisiensi ekonomi tinggi.

4. Kewajiban investor

a) Persamaan

Page 32: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

69

Berikut merupakan tabel persamaan pengaturan tentang kewajiban

investor antara UUPM dengan LIV:

Persamaan dari kedua undang-undang adalah kewajiban

investor untuk:

(1) Menjalankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik;

(2) Perlindungan lingkungan;dan

(3) Menghormati tradisi budaya/ kebiasaan masyarakat tempat

mereka menjalankan kegiatan investasi.

Persamaan kewajiban investor seperti perlindungan

lingkungan dan menghormati tradisi budaya/ kebiasaan masyarakat

tempat menjalankan investasi menurut Penulis merupakan wujud

dari kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility). CSR atau

dalam Pasal 74 UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,

disebut dengan tanggung jawab sosial lingkungan merupakan

kewajiban perusahaan.

b) Perbedaan

No. Substansi UUPM LIV 1 Menjalankan kewajiban prinsip tata

kelola perusahaan yang baik Ps.15 huruf a Ps.20 ayat (3)

2 Melaksanakan kewajiban perlindungan lingkungan

Ps.15 huruf b jo UU No 23 Th.1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Ps.20 ayat (6)

3 Kewajiban menghormati tradisi budaya/ kebiasaan masyarakat

Ps.15 huruf d Ps.20 ayat (4)

Page 33: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

70

B

e

r

i

k

ut merupakan tabel perbedaan pengaturan tentang kewajiban

investor antara UUPM dengan LIV:

No. Substansi UUPM LIV 1 Keharusan mengutamakan tenaga kerja

dalam negeri Ps.10 ayat (1) X

2 Alih teknologi dan pelatihan pekerja Ps.10 ayat (3)

Kewajiban investor dan tenaga kerja asing meningkatkan kompetensi tenaga kerja domestik melalui pelatihan dan melakukan alih teknologi

Ps.40 jo Ps.41 Negara membantu/ memberikan dorongan bagi investasi yang menciptakan transfer teknologi dan membantu dengan dana APBN untuk pelaksanaan pelatihan karyawan.

3 Kewajiban memenuhi ketentuan sertifikat investasi dan dokumen sertifikasi.

X Ps.20 ayat (1)

4 Kewajiban investor menghormati dan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi karyawan untuk mendirikan atau berpartisipasi dalam organisasi politik dan organisasi sosial politik

X Ps.20 ayat (5)

5 Prosedur pelaksanaan insentif. Proyek investasi domestik dan asing: Kewajiban meniai diri sendiri untuk insentif sesuai ketentuan insentif lalu melakukan prosedur permohonan pada badan yang berkompeten mengatur tentang pemberian insentif investasi, yang kemudian akan diberikan

X Ps.38

Page 34: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

71

Beberapa hal kewajiban investor yang tidak dimiliki oleh

UUPM akan tetapi dimiliki oleh LIV antara lain kewajiban:

(1) Memenuhi ketentuan sertifikat investasi dan dokumen

sertifikasi; dan

(2) Kewajiban menghormati dan menciptakan kondisi yang

menguntungkan bagi karyawan untuk mendirikan atau

berpartisipasi dalam organisasi politik dan organisasi sosial

politik.

Hal lain yang UUPM atur tentang kewajiban investor, yang LIV

tidak miliki adalah kewajiban tentang mengutamakan tenaga kerja

dalam negeri untuk berkerja di perusahaan yang dimiliki investor,

hal ini Penulis yakini merupakan semangat dari legislator dalam

mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

c) Analisis

Dalam klasifikasi kewajiban investor, Penulis berpendapat

kedua undang-undang sama-sama memiliki kekurangan dan

kelebihan. LIV memiliki kelebihan dalam pengaturan mengenai

kewajiban mematuhi sertifikat investasi yang Penulis tidak dapati

sertifikat investasi.

Page 35: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

72

dalam UUPM. Apa yang tercantum dalam sertifikat tersebut antara

lain adalah insentif yang berhak didapatkan oleh investor, sehingga

nilai yang didapati adalah investor berhak menerima apa yang

dituangkan dalam sertifikat investasi bersamaan dengan

mendapatkan izin. Kelebihan lainnya dalam kewajiban

menghormati dan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi

karyawan untuk mendirikan atau berpartisipasi dalam organisasi

politik dan organisasi sosial politik. Dalam UU No.13 Tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan (di Indonesia) dikenal adanya serikat

pekerja atau serikat buruh. Serikat buruh adalah suatu organisasi

para buruh, akan tetapi bukan merupakan organisasi politik seperti

yang LIV wajibkan kepada investor dukung keberadaannya. Hal

tersebut mendeskripsikan, bahwa Pemerintah Vietnam melindungi

hak dari para pekerja dalam berorganisasi (sosial-politik) walaupun

mereka merupakan tenaga kerja dari suatu perusahaan atau pabrik.

Kewajiban alih teknologi juga merupakan salah satu bentuk

persamaan LIV dan UUPM, hanya saja dalam pengaturan LIV,

negara berperan membantu/ memberikan dorongan. Berbeda

dengan UUPM yang mewajibkan investor dan tenaga kerja asing

untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja domestik melalui

pelatihan dan melakukan alih teknologi tanpa memberikan dana

bantuan dari APBN.

Page 36: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

73

Kebijakan tidak wajib mendahulukan tenaga kerja domestik

menurut Penulis akan dipengaruhi oleh kepadatan penduduk di

suatu negara. Demikian halnya dengan kebijakan dalam UUPM,

UUPM mewajibkan menarik tenaga kerja yang merupakan warga

negara Indonesia pada urutan pertama adalah usaha dari

Pemerintah agar angka pengangguran di Indonesia dapat menurun.

Seperti yang diketahui menurut data pada tahun 2009 angka

pengangguran terbuka di Indonesia diperkirakan dapat mencapai

11,79 juta orang.55 Penarikan tenaga kerja dalam jumlah yang

besar akan berdampak renteng pada peningkatan kesejahteraan

masyarakat sejalan dengan dilaksanakannya investasi langsung di

Indonesia.

Kewajiban yang ditetapkan oleh UUPM tentang investor

asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas dalam investasi

langsung di Indonesia kemungkinan dilatar belakangi oleh sifat-

sifat dari perseroan terbatas (PT) itu sendiri. Sifat-sifat PT antara

lain adalah: 56

(1) Dari segi jangka waktu hidup PT yang tidak terbatas;

(2) Dapat digunakan sebagai sarana untuk membagi resiko

terhadap kemungkinan kegagalan usaha dengan menyebar

kepemilikan sahamnya pada beberapa PT (terkait pula dengan

investasi portofolio);

55 Pengamat ekonomi Lin Che Wei. Op.Cit. Hlm.89. 56 Lihat kata pengantar pada Tri Budiyono. 2011. Hukum Perusahaan.Salatiga: Griya Media.

Page 37: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

74

(3) Sistem tanggung gugat terbatas yang dibatasi oleh jumlah

kepemilikan saham (kecuali karena alasan lain yang

mengubahnya menjadi tanggung jawab pribadi) dan pemusatan

manajemen oleh para profesional.

Beberapa sifat diatas sekiranya merupakan latar belakang dari

legislator mengharapkan kehadiran investor asing dalam investasi

langsung dengan bentuk Perseroan terbatas. Sehingga dapat

menampung banyak tenaga kerja, dalam jangka waktu yang

panjang, menimbulkan multiplier effect dan sistem tanggung jawab

yang lebih aman karena tidak menitik beratkan pada kekayaan

pribadi seseorang saja.

5. Transfer dan repatriasi dalam valuta asing

a) Persamaan

Berikut merupakan tabel persamaan pengaturan tentang transfer

dan repatriasi dalam valuta asing antara UUPM dengan LIV:

Persamaan hal mengenai transfer dan repatriasi dalam valuta

asing adalah kedua undang-undang memperbolehkan

pelaksanaannya. Transfer dan repatriasi dalam valuta asing

dibutuhkan oleh investor asing, mengingat kebutuhan investor

No Substansi UUPM LIV 1 Transfer atau repatriasi dalam valuta

asing Ps.8 ayat (3) Ps.9

Page 38: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

75

asing untuk mengirimkan modal, keuntungan, bunga bank,

pendapatan, dana yang diperlukan untuk membeli bahan baku,

barang modal, royalti, kompensasi atas kerugian dan keperluan

lainnya.

b) Perbedaan

Berkut merupakan tabel perbedaan pengaturan tentang transfer dan

repatriasi dalam valuta asing antara UUPM dengan LIV:

No Substansi UUPM LIV 1 Mewajibkan pelaporan pelaksanaan

transfer dana keluar negeri Ps.8 ayat (5) huruf a X

2 Transfer dana ke luar negeri harus memperhatikan pelaksanaan hukum terkait hak kreditur.

Ps.8 ayat (5) huruf c X

3 Transfer dana ke luar negeri harus memperhatikan pelaksanaan hukum untuk menghindari kerugian negara.

Ps.8 ayat (5) huruf d X

4 Penyidik/ menteri keuangan/ Pengadilan memiliki kewenangan untuk menunda pelaksanaan transfer dan/ atau repatriasi bila terdapat tanggung jawab yang belum diselesaikan oleh investor

Ps.9 X

Perbedaan yang ditemukan adalah UUPM mengatur tentang :

(1) Keharusan pelaporan transfer yang dilakukan, dan

(2) Mempertimbangkan beberapa proses hukum lain yang terkait

dengan aset yang ditransfer, misalkan hak kreditur dalam hal

terjadi proses kepailitan, atau pelaksanaan hukum untuk

menghindari kerugian negara (terkait pajak).

Page 39: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

76

c) Analisis

Repatriasi keuntungan dan dana-dana terkait investasi lainnya

sejak tahun 1950-an telah menjadi salah satu unsur penting yang

selalu ada dalam perjanjian bilateral tentang investasi (BITs).

Repatriasi dan transfer didefinisikan sebagai pemindahan modal

dan keuntungan yang diperoleh dalam aktifitas penanaman modal.

Pengaturan ini sangat dibutuhkan oleh investor asing yang

berinvestasi disuatu negara.

Kelebihan kualitas pengaturan dapat dilihat dari sudut yang

menguntungkan bagi investor ataukah bagi suatu negara. Jika dari

sudut yang menguntungkan investor saja maka yang memiliki

kelebihan menurut Penulis adalah LIV, karena tidak mengatur

tentang keharusan pelaporan dan mempertimbangkan proses

hukum lainnya. Pelaporan dan mempertimbangkan proses hukum

akan merepotkan pihak investor, karena membutuhkan waktu dan

biaya. Sedangkan, jika diamati dari sudut pengaturan yang baik

bagi investor (efektif), suatu negara dan pihak lain yang

berkepentinngan, kelebihan akan terdapat pada UUPM. Pelaporan

transaksi dan proses transfer maupun repatriasi harus

mempertimbangkan proses hukum lain yang terkait, sehingga

hukum dapat memberikan kepastian dalam pemindahan aset dan/

atau modal. Konsekuensi logis ketika repatriasi atau transfer

dilakukan tanpa pelaporan dan mempertimbangkan proses hukum

Page 40: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS...11 Jaminan investasi dalam hal tejadi perubahan dalam hukum atau kebijakan 12 Resolusi sengketa III 4 Kebijakan dasar penanaman modal III Hak

77

lainnya adalah dalam hal terjadi permasalahan hukum yang timbul

akibat transaksi yang dilakukan. Bilamana terjadi hal demikian,

maka investor harus mengeluarkan waktu dan biaya lebih banyak,

serta kerugian negara atau kreditor (pihak yang memiliki

kepentingan terkait aset investor). Menjadi dilematis ketika pada

kenyataannya repatriasi dan transfer justru berakibat tidak baik

bagi perekonomian suatu negara, karena akan mengurangi

kemampuan pembentukan modal nasional sehingga segala bentuk

repatriasi dan transfer keuntungan adalah tindakan yang semestinya

dihindari.

Berdasarkan analisa diatas, Penulis memposisikan kelebihan

pada UUPM dan kekurangan pada LIV. Nilai efektifitas akan

terpenuhi jika mengikuti prosedur yang ditetapkan UUPM untuk

menghindari biaya yang timbul akibat permasalahan hukum

(turunan dari transfer yang ilegal) atau kerugian pada pihak lain.