BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian A...
Transcript of BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian A...
53
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN ANALISA
A. Hasil Penelitian
A.1 Gambaran Umum mengenai Perkara pidana Yang dilakukan
oleh Anak di Pengadilan Negeri Salatiga.
Gambaran umum mengenai perkara tindak pidana yang
dilkukan oleh anak di Pengadilan Negeri salatiga yakni pada tahun
2010 dan 2011 dapat dilihat dalam tabel 1 dan tabel 2 anak yang
melakukan tindak pidana di Pengadilan Negeri Salatiga pada tahun
2010 lebih dari sepuluh anak, sedangkan pada tahun 2011 hanya
terdapat Sembilan anak yang melakukan tindak pidana, dari data
tersebut penulis hanya mengambil 6(enam) data di Tahun 2010
dan 6(enam) data di Tahun 2011, dengan alasan dengan data
tersebut sudah cukup untuk menganalisis apa yang menjadi
rumusan masalah dari penulis, adapun perbuatan tindak pidana
yang dilakukan oleh anak dalam tabel tersebut bermacam-macam,
tindak pidana yang tersebut antara lain, pencurian, karena
kelalainannya mengemudi kendaraan bermotor yang menyebabkan
orang lain meninggal dunia, penggelapan, kekerasan terhadap
orang dan penadahan.
Selanjutnya penjelasan mengenai Pasal yang dikenakan,
tuntutan dan putusan dapat dilihat pada tabel dibawah ini
54
Tabel 1
Perkara Pidana Yang Dilakukan Oleh Anak
Tahun 2010
No No. Perkara Nama Terdakwa Tuntutan Putusan
1 11/Pid B.A/2010/PN
Sal
Bagus .S. Bin Supadi (16) Pasal 363 ayat (1) ke-
4,ke 5 KUHP
Pidana penjara selama
7(tujuh) bulan potong
masa tahanan dengan
perintah terdakwa
tetap ditahan
Terdakwa
dijatuhi pidana
penjara 5(Lima)
bulan
2 09/Pid. A/2010 PN Sal Dwi Nur.W. binti Sugijono
16 tahun
Pasal 310 ayat (4) uu
Ri No 22 Tentang
Lalu Lintas Dan
Angkutan Jalan
Pidana Penjara
selama 6(enam) bulan
masa percobaan
1(satu) tahun
Denda sebesar
Rp.500.000 subsider
1(satu)bulan
kurungan
Pidana Penjara
4(emapt)bulan
Dengan denda
Rp.500.000 dan
masa percobaan
8(delapan)
bulan.
3 15/Pid.A./2010/PN Sal Septo.N. Bin Jumedi (17
tahun)
Pasal 372 KUHP Jo
Pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHP
Pidana Penjara 1
tahun dikurangi Masa
Tahanan
Pidana Penjara 7
bulan
4 06/Pid.B.A./2010/PN
Sal
Gilang.P Als Ucil Bin
Bambang Margono (15
tahun)
Pasal 170 ayat(1) Ke-
1 KUHP
Pidana Penjara
selama 5 Bulan masa
percobaan 10 bulan
Pidana penjara
5(lima) bulan
dan masa
percobaan
10(sepuluh)
Bulan
5 03/Pid.A/2010/PN Sal Oky.M. Bin Suhadi (16
Tahun)
Pasal 363 ayat(1) ke-
3,4,5 KUHP
Pidana Penjara
6(enam) bulan
dikurangi masa
tahanan
Pidana penjara
4(empat) bulan
dikurangi
seluruhnya maa
tahan.
6 10/Pid.B.A./2010/PN
Sal
Muchammad.D.Nugroho
Bin Sugiarto (15) tahun
Pasal 310 ayat
4(empat) Undang-
Undang RI No 22
Tentang Lalu Lintas
Jalan.
Pidana penjara selam
6(enam) bulan dengan
masa percobaan
1(satu) Tahun
Pidana Penjara
5(Lima) bulan
dengan Denda
Rp 500.00;
dengan masa
percobaan 10
Bulan
Sumber data sekunder: Pengadilan Negeri Salatiga Mei 2012
55
Tabel 2
Perkara Pidana Yang Dilakukan Oleh Anak di Pengadilan Negeri Salatiga
Tahun 2011
No No Perkara Nama Pelaku Tuntutan Putusan
1. 04/Pid.Sus/2011/PN Sal Muchammad Nurul
Huda als simbal, als
Gendrok Bin Suparton
(15) tahun
Pasal 363 ayat (1)
ke-3 dan ke-4
KUHP
4(Empat) bulan
Pidana Penjara
dengan masa
percobaan 6(enam)
bulan
Pidana penjara
4(empat bulan
dengan masa
percobaan 4(empat)
bulan.
2 23/Pid.Sus/2011/PN Sal Andreas.B. Wicoro bin
Nugroho (15) Tahun
Pasal 363 ayat (1)
ke-3,4,5 KUHP
Pidana penjara
selama 4(empat)
bulan dikurangi
masa tahanan
selama terdakwa
berada dalam
tahanan
Pidana penjara
selama 2(dua) bulan
15(Lima belas) hari
3 14/Pid.Sus/2011/PN Sal Rudi Kriesmana Bin M.
Sukarjono (17 Tahun)
Bagus.S. als MB Bin
supadi (17 tahun)
Pasal 480 ke-1
KUHP jo Pasal 55
ayat (1) ke-1
KUHP
Para terdakwa
dipidana Penjara
selama 6(enam
Bulan) dikurangi
masa penahanan
sementara
Terdakwa Rudi
dipidana penjara
selama 4(empat)
bulan
Terdakwa bagus
dipidana penjara
selama 5(lima) bulan
Masing-masing
terdakwa
dikurangkan
seluruhnya dengan
waktu terdakwa
berada dalam tahanan
4 38/Pid.Sus/2011/PN sal Sri Santoso Bin Sumadi
(17) tahun
Pasal 363 ayat (1)
ke-4 KUHP
Pidana penjara
selama 4(empat)
bulan
Pidana Penjara
selama 2(dua) bulan
5 13/Pid.Sus/2011/PN Sal Dani.S Bin Edi (15
tahun)
Pasal 363 ayat(1)
Ke-5 KUHP
Pidana penjara
selama 4(empat)
bulan dikurangi
masa tahanan
Pidana penjara 2(dua)
Bulan 15(Lima belas)
hari dikurangkan
masa tahanan
6 43/Pid.Sus/2011/PN Sal Anug.K.Kristanto Bin
Wiyono (17) tahun
Pasal 363 ayat (1)
ke-4 KUHP
Pidana Penjara
selama 10
(sepuluh) bulan
Dikurangi masa
tahanan
Pidana Penjara
selama 7(tujuh) bulan
dikurangi masa
penahan.
Sumber data sekunder: Pengadilan Negeri Salatiga Mei 2012
56
Dari kedua tabel diatas (tabel 1 dan tabel 2) penjelasan
masing-masing tabel adalah sebagai berikut:
Pada tahun 2010 dari table 1 (satu) terdapat 6 tindak pidana
yang dilakukan oleh anak, yang pada putusan tersebut terlihat
Hakim menjatuhkan pidana penjara ada 3(tiga) anak dan
percobaan juga terdapat 3(anak). Kemudian dari tabel juga
nampak bahwa pidana penjara dijatuhkan minimal 4 (empat) bulan
dan maksimal 7(tujuh) bulan, dan untuk percobaan minimal masa
percobaan yang harus dijalani oleh anak adalah minimal
8(delapan) bulan dan maksimal masa percobaan 10(sepuluh)
bulan. Penjelasan dari setiap putusan adalah sebagai berikut:
1) Terdakwa Bagus .S. Bin Supadi, usia 16 tahun, terdakwa
dijatuhi pidana penjara selama 5 (lima) bulan, dengan tuntutan
pidana 7(tujuh) bulan dipotong masa tahanan dengan perintah
terdakwa tetap ditahan Pasal, Pasal yang dikenakan adalah
Pasal 363 ayat (1) ke 4, ke 5 KUHP.
2) Terdakwa Dwi Nur.W. binti Sugijono, usia 16 tahun atas
perbuatannya terdakwa dijatuhi pidana penjara selama
4(empat) bulan dengan masa percobaan 8 (delapan) bulan dan
denda yang harus dibayar Rp 500.000;(lima ratus ribu rupiah)
adapun yang menjadi tuntutan pidana penjara selama 6(enam)
bilan dengan masa percobaan 1(satu) tahun. Pasal yag
57
dikenakan adalah Pasal 310 ayat (4) Undang-Undang RI
No.22 Tentang Lalu Lintas jalan
3) Terdakwa Septo.N. Bin Jumedi dengan usia 17 tahun, karena
perbuatannya terdakwa dipidana penjara selama 7(tujuh) bulan
, dengan tuntutan pidana penjara selama 1(satu) tahun Pasal
yang dikenakan adalah Pasal 372 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1)
ke- KUHP.
4) Terdakwa Gilang.P Als Ucil Bin Bambang Margono dengan
usia15 tahun, karena perbuatannya terdakwa dipidana penjara
selama 5 (lima) bulan dengan masa percobaan 10 (sepuluh)
bulan, dengan tuntutan pidana penjara selama 5(lima) bulan
dengan masa percobaan 10(sepuluh)bulan adapun Pasal yang
dilanggar terdakwa adalah Pasal 170 ayat (1) ke-1 KUHP.
5) Terdakwa Oky.M. Bin Suhadi dengan usia 16, terdakwa Oky
dipidana penjara selama 4(empat) bulan, dengan tuntutan
pidana penjara selama 6(enam) bulan dikirangi masa tahanan
adapun Pasal yang dilanggar adalah Pasal 363 ayat (1) ke 3, ke
4, ke 5 KUHP
6) Terdakwa Muchammad.D.Nugroho Bin Sugiarto (15) tahun,
akibat perbuatannya terdakwa dipidana penjara selama 5(lima)
bulan dengan denda Rp.500.000;(lima ratus ribu rupah)
dengan masa percobaan 10(sepuluh), dengan tuntutan pidana
penjara selama 6(enam) bulan dengan masa percobaan
58
10(sepuluh) bulan adapun Pasal yang dilanggar oleh terdakwa
adalah Pasal 310 ayat (4) Undang-Undang RI No 22 Tentang
Lalu Lintas dan angkutan jalan.
Pada table 2 (dua) tahun 2011 dari tabel tersebut nampak
bahwa, dalam putusan tersebut terdapat 1 (satu) perkara diputus
masa percobaan dan 5 perkara lainnya diputus pidana penjara
masa percobaan yang harus dijalani yaitu selama 4(empat) bulan
dan pidana penjara maksimal pidanannya adalah 7(tujuh) bulan
dan minimal pidana 2(dua) bulan, penjelasan dari setiap
pelanggaran yang dilakukan oleh anak adalah sebagai berikut:
1) Terdakwa Muchammad Nurul Huda als simbal, als Gendrok
Bin Suparton (15) tahun, putusan yang dijatuhkan oleh hakim
kepada terdakwa adalah pidana penjara selama 4(empat) bulan
dengan masa percobaan 4(empat) bulan, dengan tuntutan
pidana penjara selama 4(empat) bulan dengan masa percobaan
6(enam) bulan, adapun Pasal yng dikenakan adalah Pasal 363
ayat (1) ke 3 dan ke 4 KUHP.
2) Terdakwa Andreas.B. Wicoro bin Nugroho (15) Tahun,
dalam putusan terdakwa dijatuhi pidana penjaraselama 2(dua)
bulan 15(lima belas)hari, dengan tuntutan pidana penjara
selama 4(empat) bulan dikurangi masa tahanan, Pasal yang
dikenakan kepada terdakwa adalah Pasal 363 ayat (1) ke 3,
ke, 4,ke 5 KUHP.
59
3) Terdakwa Rudi Kriesmana Bin M. Sukarjono (17 Tahun) dan
Bagus.S. als MB Bin supadi (17 tahun) kedua terdakwa
tersebut telah melanggar Pasal 480 ke-1 KUHP Jo Pasal 55
ayat (1) ke 1 KUHP, dalam tuntutan yang diajukan oleh
Penuntut Umum kepada terdakwa masing-masing dipidana
penjara selama 6(enam) bulan tetapi dalam penjatuhan
putusan hakim memutuskan pada terdakwa Rudi dijatuhi
pidana penjara selama 4(empat) bulan dan terdakwa Bagus
dipidana penjara selama 5(lima) bulan.
4) Terdakwa Sri Santoso Bin Sumadi (17) tahun pada tuntutan
yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum terdakwa dituntut
pidana penjara selama 4(empat) bulan tetapi oleh Hakim
dalam putusannya terdakwa diputus pidana penjara selama
2(dua) bulan, karena terdakwa terbukti melanggar Pasal 363
ayat (1) ke 4 KUHP.
5) Terdakwa Dani.S Bin Edi 15 tahun terdakwa Dani terbukti
telah melanggar Pasal 363 ayat (1) ke 5 KUHP, dalam
tuntutan oleh Jaksa penuntut umum menuntut agar terdakwa
dipidana penjara selama 4(empat) bulan tetapi setelah
mempertimbangkan berbagai hal maka hakim hanya
menjatuhkan putusan pidana penjara 2(dua) bulan 15 (lima
belas hari)
60
6) Terdakwa Anug.K.Kristanto Bin Wiyono (17) tahun dalam
tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum, terdakwa dituntut pidana
penjara selama 10 (sepuluh) bulan karena terdakwa telah
melanggar Pasal 363 ayat (1) ke 4 KUHP , tetapi dalam
putusannya hakim hanya menjatuhkan putusan pidana penjara
selama 7(tujuh) bulan kepada terdakwa.
A.2 Gambaran khusus Pertimbangan Hakim dalam Menjatuhkan
Putusan terhadap tindak Pidana Yang Dilakukan oleh Anak.
Gambaran khusus mengenai pertimbangan Hakim dapt dilihat
pada table dibawa ini akan menjelaskan apa yang mepengaruhi hakim
dalam menjatuhkan putusan pidana penjara ataupun pidana penjara
beserta denda kepada anak.
61
Table 3
Pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan1
No No.Putusan Nama
Terdakwa
Pemenuhan
Unsur Yuridis
Kerugian Penahanan
sebelumnya
Pertimbangan Hakim Pasal Nama Hakim yang
menangani perkara Hal memberatkan Hal meringankan Bapas
1 11/Pid B.A/2010/PN Sal
Bagus .S. Bin
Supadi
(16)
terpenuhi Rp.7.000.000; (tujuh juta rupah)
Ditahan oleh penyidiksejak tanggal
04 agustus 2010 s/d
23 agustus 2010 Perpanjangan
penahanan 24
agustus 2010 s/d 02 sept 2010
Ditahan oleh PU ejak
tanggal 02 sept 2010 s/d dilimpahkan ke
PN Sal
-Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat
-Terdakwa pernah ditahan
pada perkara lain
-terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan
mengulangi
perbuatannya -terdakwa masih muda
Anak masih dibawah umur dan masih sangat
membutuhkan bimbingan
dari orang-orang yang mempunyai pengaruh akan
kehidupan anak
Terdapat kekhawatran
terdakwa akan melarikan
diri
Pasal 363 ayat (1) ke-4,ke 5 KUHP
Adhi Satrija Nuhroho, SH.
2 09/Pid. A/2010 PN Sal
Dwi Nur.W.
binti
Sugijono 16 tahun
terpenuhi Korban meninggal dunia
Penyidik tidak melakukan
penahanan
PU tidak melakukan penahanan
-Perbuatan terdakwa membuat orang lain
meninggal dunia
-Perbuatan terdakwa meresahkan pengguna
jalan lainnya
-Terdakwa menyesali perbuatannya dan
berjanji tidak akan
mengulangi lagi -Terdakwa bersikap
sopan dan mengakui
terus terang perbuatannya sehingga
memperlanjar jalannya
sidang. -Terdakwa masih muda
dan masih bersatus
sebagai pelajar kelas 2 sehingga diharapkan
bias memperbaiki
perilakunya kelak dikemudian hari
-Bahwa telah ada
perdamaian antara keluarga korban dengan
keluarga terdakwa,
orang tua memohon untuk agar diberi keringanan
hukuman dan orang tua
menyampaikan bahwa masih sanggup untuk
mendidik terdakwa
kembali
agar terdakwa dipidana
bersyarat agar sadar hukum dengan mendapat
pendidikan dari Lapas dan
pengawasan dari instansi terkait
Pasal 310 ayat (4) UU RI No.22 tahun
2009 Tentang Lalu
Lintas dan Angkutan jalan
Wuryanti, SH.
1 Sember pengadilan Negeri salatiga diambil pada bulan mei 2011
62
keluarga terdakwa juga telah memeberikan
bantuan
Rp.5.000.000(lima juta Rupiah)
-Terdakwa belum
pernah dihukum
3 15/Pid.A./2010/PN
Sal
Septo.N.
Bin Jumedi
(17 tahun)
terpenuhi Rp.12.000.000;(dua
belas juta Rupiah)
Ditahan oleh
penyidik 27 oktober s/d 15 nop 2010
Perpanjangan
penahanan 16 s/d 25 nop
Ditahan oleh PU 24
nop s/d 03 des 2010
Perbuatan terdakwa
meresahkan masyarakat
-Terdakwa menyesali
perbuatannya -Terdakwa mengakui
terus terang
perbuatannya -Terdakwa belum
pernah dihukum
Pasal 372 KUHP jo
Pasal 55 ayat(1) KUHP
Adhi Satrija
Nuhroho, SH.
4 06/Pid.B.A./2010/P
N Sal
Gilang.P
Als Ucil
Bin
Bambang
Margono
(15 tahun)
terpenuhi Korban meninggal
dunia
Tidak ditahan Perbuatan tersebut
meresahkan masyarakat
-Para terdakwa
menyesal dan berjanji
tidak mengulangi
perbuatannya
-Para terdakwa
mengaku dan terus terang dan tidak
mempersulit
persidangan -Para terdakwa masih
menginginkan untuk melanjutkan sekolahnya
Pasal 170 ayat (1) ke-
1 KUHP.
5 03/Pid.A/2010/PN
Sal
Oky.M.
Bin Suhadi
(16
Tahun)
terpenuhi Rp.2.653.000;(dua
juta enam ratus lima puluh tiga ribu)
Ditahan oleh
penyidik tanggl 22 s/d 11 mei 2010
Oleh PU 12 Mei
2010 s/d 21 mei 2010 Ditahan oleh pu sejak
tanggal 20 mei 2010
s/d dilimpahkan ke PN Sal
-Perbuatan perdakwa
meresahkan masyarakat
-Terdakwa mengaku
dan menyesali perbuatannya
-Terdakwa bersifat
sopan di persidangan -Terdakwa belum
pernah dihukum
-Terdakwa masih Anan-anak yang diharapkan di
kemudian hari dapat
memperbaiki perilakunnya
Klien baru sekali
melakukan tindakan pencurian
Orang tua masih sanggup membimbing dan
mengawasi klien untuk
menjadi lebih baik
Pamong dan masyarakat
bisa menerima apabila proses hukum selesai
Pasal 363 ayat(1) ke-
3,4,5 KUHP
Wuryanti, SH.
63
6 10/Pid.B.A./2010/P
N Sal
Mucham
mad.D.Nugroho Bin
Sugiarto
(15) tahun
terpenuhi Korban meninggal
dunia
Tidak dilakukan
penahanan
-Perbuatan terdakwa
meresahkan masyarakat
-Terdakwa menyesal
dan berjanji tidak lagi mengulangi
perbuatannya
-Terdakwa masih muda
yang diharapkan dapat
memperbaiki
perilakunnya -Terdakwa dan keluarga
telah menyantuni
keluaga korban
Terdakwa masih mampu
memperbaiki perilakunya
Pasal 310 ayat
4(empat) Undang-Undang RI No 22
Tentang Lalu Lintas
Jalan.
Adhi Satrija
Nuhroho, SH.
Table 4
Pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan 2
NO No. Perkara Nama terdakwa
Pemenuhan unsure yuridis
Kerugian Penahanan sebelumnya
Pertimbangan hakim Pasal Nama Hakim Yang menangani perkara Hal memberatkan Hal meringankan Bapas
1 04/Pid.Sus/2011/PN
Sal
Mucham
mad
Nurul Huda als
simbal,
als Gendrok
Bin
Suparton
(15) tahun
Terpenuhi Rp.2.500.000(dua
juta lima ratus ribu)
Oleh penyidik sejak
tanggal 22 des 2010
s/d 20 jan 2011 Oleh PU tidak
ditahan
-Perbuatan terdakwa
meresahkan masyarakat
-Terdakwa mengaku
terus terang
perbuatannya -Terdakwa belum
pernah dihukum
-Terdakwa menyesali perbuatannya
-Terdakwa masih muda
dan berjanji akan
memperbaiki
perilakunnya
Terdakwa baru sekali
melakukan perbuatan
pidana
Akan lebih baik jika
terdakwa diberikan pembinaanagar terdakwa
jerah dan tidak mengulangi
perbuatan sehingga pidana
yang dijatuhkan akan lebih
baik jika dilakukan diluar
penjara
Pasal 363 ayat (1) ke-
3 dan ke-4 KUHP
Adhi Satrija
Nuhroho, SH.
2 23/Pid.Sus/2011/PN
Sal
Andreas.B
. Wicoro
Terpenuhi Rp. 48.000;(empat
puluh delapan ribu
Oleh penyidik 25
maret 2011 s/d 13
-Perbuatan terdakwa
meresahkan masyarakat
-Terdakwa menyesali
perbuatannya dan
Klien masih anak-anak.
Sehingga masih
Pasal 363 ayat (1) ke-
3,4,5 KUHP
Adhi Satrija
Nuhroho, SH.
2 ibid
64
bin Nugroho
(15)
Tahun
rupiah) april 2011 Perpanjangan oleh
PU 14 april s/d 23
april Ditahan oleh PU 19
april s/d dilimpahkan
ke sidang pengadilan
-Terdakwa sudah menikmati perbuatannya
berjanji tidak akan mengulanginnya
-Terdakwa masih anak-
anak sehingga masih memerlukan pembinaan
membutuhkan bimbingan dan pembinaan dai orang-
oarang terdekat
disekitarnya
3 14/Pid.Sus/2011/PN
Sal
Rudi
Kriesman
a Bin M. Sukarjono
(17
Tahun) Bagus.S.
als MB
Bin supadi (17
tahun)
Terpenuhi
Oleh penyidik
ditahan sejak 25 july
s/d 13 agustus 2011 Perpanjangan
penahanan oleh PU
14 agustus s/d 23 agustus 2011
-Perbuatan para terdakwa
telah meresahkan
masyarakats -Terdakwa Bagus Santoso
Bin Supardi udah pernah
dihukum
-Para terdakwa bersikap
sopan, mengakui terus
terang, perbuatannya sehingga melancarkan
jalannya persidangan
-Terdakwa Rudy Kriesmana Bin M
sukarjono belum pernah
dihukum -Para terdakwa masih
muda sehingga
diharapkan bias memperbaiki
perilakunnya kelak
dikemudian hari
Klien seorang residivis dan
lingkungan pergaulan yang
rawan kriminalitas
Keadaan rumah tangga
orang tuanya yang tidak lagi utuh
Pihak keluarga dan pamong setempat
menyerahkan masalah
kepada pihak yang berwajib
Pasal 480 ke-1
KUHP jo Pasal 55
ayat (1) ke-1 KUHP
Wuryanti, SH.
4 38/Pid.Sus/2011/PN
sal
Sri
Santoso
Bin Sumadi
(17) tahun
Terpenuhi Rp.1.100.000;(satu
juta seratus ribu
rupiah)
Ditahan oleh
penyidik sejak
tanggal 19 april s/d 08 mei 2011
Diperpanjang oleh PU 09 mei 2011 s/d
18 mei 2011
Ditahan oleh PU sejak tanggal 12 mei
2011 s/d 21 mei 2011
Perbuatan terdakwa
meresahkan masyarakat
-Terdakwa mengakui
terus terang
perbuatannya -Terdakwa belum
pernah dihukum -Terdakwa menyesali
perbuatannya dan
berjanji tidak akan mengulanginnya
Pasal 363 ayat (1) ke-
4 KUHP
Adhi Satrija
Nuhroho, SH.
5 13/Pid.Sus/2011/PN
Sal
Dani.S
Bin Edi (15 tahun)
Terpenuhi
Rp 135.000;(seratus
tiga puluh lima ribu rupiah)
Ditahan oleh
penyidik sejak tanggal 17 feb s/d 08
maret 2011
Diperpanjang oleh PU oleh sejak tanggal
09 maret s/d 18 maret
2011 Ditahan oleh PU di
Perbuatan Terdakwa
meresahkan masyarakat
-Terdakwa bersikap
sopan, mengaku terus terang perbuatannya
sehingga melancakan
jalannya persidangan -Terdakwa belum
pernah dihukum
-Terdakwa masih muda sehingga diharapkan
Klien tidak mempunyai
orang tua dan keluarga dari orng tua klien tidak mau
menerima klien
Klien tidak mempunyai
tempat tinggal yang tetap
Klien putus sekolah dan
Pasal 363 ayat(1) Ke-
5 KUHP
Wurynti, SH.
65
rutan sejak 17 maret s/d 26 maret 2011
bias memperbaiki perilakunnya kelak
dikemudian
tidak mempunyai keterampilan khusus untuk
bekal hidup mandiri
6 43/Pid.Sus/2011/PN
Sal
Anug.K.K
ristanto
Bin
Wiyono
(17) tahun
Terpenuhi Rp 12.500.000;(dua
belas juta lima ratus
ribu rupiah)
Ditahan oleh
penyidik sejak 25
july s/d 13 agustus
2011
Perpanjangan
penahanan sejak 14 agustus s/d 23
agustus 2011
Oleh PU 18 agustus s/d 27 agustus 2011
-Perbuatan terdakwa
meresahkan masyarakat
-Perbuatan terdakwa
merugikan orang lain
Terdakwa mengakui
terus terang
perbuatannya,
menyesali dan berjanji
tidak lagi mengulangi
perbuatannya Terdakwa masih anak-
anak dan diharapkan
masih dapat memperbaiki
kelakuannya tersebut.
Pasal 363 ayat (1) ke-
4 KUHP
Dewi Kurniasari,SH
66
Adapun penjelasan dari table 3 dan 4 diatas adalah sebagai
berikut:
1. Putusan perkara No.06/Pid.B.A/2010/PN Sal
Dalam putusan perkara tersebut yang menjadi terdakwa adalah
Gilan Prakoso als Ucil Bin Bambang Margono, dan Anton Susilo
al. Plolo paidi kedua terdkawa tersebut telah terbukti melakukan
kekerasan terhadap orang seperti yang telah disebutkan dalam
Pasal 170 ayat 1 ke-1 KUHP
“Barang siapa dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama
menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang, diancam
dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan
Ke-1. Pidana penjara paling lama tujuh tahun, jika dengan sengaja
menghancurkan barang atau jika kekerasan yang digunakan
mengakibatkan luka-luka.
Karena perbuatan kedua terdakwa tersebut korban menderita
kesakitan, lecet pada dahi tengah, lecet pada dahi kanan dan kiri,
lecet pada telapak tangan, dan akibat dari perbuatan terdakwa
tersebut, para terdakwa dipidana penjara selama 5(lima) bulan
dengan menetapkan pidana tersebut tidak perlu dijalani, kecuali
apabila ada perintah lain dari putusan Hakim, adapun dalam kasus
tersebut yang menjadi pertimbangan hakim dalam menjatuhkan
putusan adalah sebagai berikut:
1) Perbuatan para terdakwa tersebut telah telah terbukti
melakukan kekerasan terhadap orang sebagaiman yang
telah disebutan dalam Pasal 170 ayat (1) ke-1 KUHP.
2) Dengan memperhatikan keadaan maka majelis berpendapat
bahwa unsur dengan terang-terangan dan dengan tenaga
67
bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau
barang telah terpenuhi.
3) Bahwa atas kesaksian yang telah diberikan oleh para saksi.
Para terdakwa menyatakan benar dan tidak keberatan.
Adapun hal-hal yang meringankan dan meberatkan kedua
terdawa adalah:
Hal-hal yang memberatkan:
1. Perbuatan tersebut meresahkan masyarakat
Hal- hal yang meringankan
1. Para terdakwa menyesal dan berjanji tidak mengulangi
perbuatannya
2. Para terdakwa mengaku dan terus terang dan tidak
mempersulit persidangan
3. Para terdakwa masih menginginkan untuk melanjutkan
sekolahnya
2. Putusan Perkara No.15/Pid.A/2010/PN.Sal
Terdakwa septo Nugroho Bin Jumadi telah terbukti melakukan
tindak pidana penggelapan sebagaimna yang diatur dalam Pasal
372 KUHP jo Pasal 55 ayat(1) KUHP karena perbuatan terdakwa
tersebut korban menderita kerugian Rp.12.000.000;(dua belas juta
Rupiah) dan karena perbuatan terdakwa tersebut, terdakwa
dipidana penjara selama 7(tujuh) bulan. Adapun yang menjadi
pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan adalah sebagai
berikut:
1) Atas keterangan saksi dalam persidangan, terdakwa
membenarkan dan tidak keberatan
2) Terdakwa mengaku bahwa keterangannya didepan penyidik
adalah benar, bahwa terdakwa telah menggadaikan motor
koraban dengan harga 1.050.000;_satu juta lima puluh ribu
rupiah)
3) Terdakwa tidak mengajukan pembelaan (pledoi)
68
4) Bahwa menurut pendapat hakim, unsur dengan sengaja dan
melawan hukum telah terpenuhi dan terbukti.
Adapun hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa
adalah:
Hal-hal yang memberatkan:
1) Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat
Hal-hal yang meringankan:
1) Terdakwa menyesali perbuatannya
2) Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya
3) Terdakwa belum pernah dihukum
3. Putusan Perkara No.11/Pid.B.A/PN Sal
Dalam perkara tersebut terdakwa yang bernama Bagus Santoso Bin
Supadi telah terbukti melakukan perbuatan tindak pidana
“pencurian dalam keadan memberatkan” perbuatan tersebut telah
melanggar Pasal 363 ayat(1) ke 4 dan ke 5 KUHP, karena
perbuatan terdakwa tersebut maka terdakwa dipidana penjara
selama 5(Lima) Bulan. Adapun yang menjadi pertimbangan hakim
dalam menjatuhkan putusan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Akibat perbuatan terdakwa korban Munaji mengalami
kerugian sebesar Rp. 7.000.000;(tujuh juta rupiah)
2) Bahwa terdakwa maupun Penasihat Hukum atas dakwaan
penuntut umum menyatakan mengerti dan tidak
mengajukan keberatan(eksekpsi)
3) Didasarkan pada alat-alat buki yang sah maka timbul
keyakinan bahwa terdakwa telah terbukti melakukan tindak
pidana
4) Selama persidangan pada diri terdakwa tidak ditemukan
adannya alsan penghapusan pemidanaan baik berupa alasan
pemaaf maupun alsan pembenar
5) Karena adannya kekhawatiran terdakwa melarikan diri,
maka diperintahkan kepada terdakwa untuk berada ddalam
tahanan
Adapun hal-hal yang memberatkan dan merngankan terdakwa
adalah sebagai berikut:
69
Hal-hal yang memberatkan:
1) Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat
2) Terdakwa pernah dihukum dalam perkara yang lain
Hal-hal yang meringankan:
1) Terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi
perbuatannya
2) Terdakwa masih muda yang diharapkan akan memperbaiki
perilakunnya
4. Putusan Perkara No.09/Pid.A/2010/PN Sal
Dalam perkara tersebut terdakwa Dwi Nur Widyaningrum Binti
Sugijo yang masih bersatus pelajar, terbukti melakukan tindak
pidana “karena kelalaiannya mengemudi kendaraan bermotor yang
menyebabkan orang lain meninggal dunia”, sebagaimana yang
telah diatur dalam Pasal 310 ayat (4) UU RI No.22 tahun 2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan, maka karena perbuatan
terdakwa tersebut, terdakwa dipidana penjara selama 4(empat)
bulan dan membayar denda sebesar Rp.500.000;(lima ratus ribu
rupiah). Pidana penjara tersebut tidak perlu dijalani kecuali ada
perintah lain dari Hakim dari putusan hakim yang telah
mempunyai hukum tetap, terdakwa telah melakukan perbuatan
pidana sebelum habis masa percobaan selama 8(delapan) bulan,
adapun yang menjadi pertimbangan Hakim dalam dalam
menjatuhkan putusan tersebut antara lain sebagai berikut:
1) Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana “karena
kelalaiannya menegmudi kendaraan bermotor
menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan
orang lain meninggal dunia.
2) Hakim telah mendengar Penasehat Hukum terdakwa secara
lisan yang pada pokoknya mohon dijatuhi hukuman yang
seringan-ringannya
70
3) Bahwa terdakwa membenarkan keterangan para saksi.
4) Atas hasil penelitian kemasyarakatan menyarankan agar
terdakwa dipidana bersyarat agar sadar hukum dengan
mendapatkan pembimbingan dari LAPAS dan Pengawasan
dari Instansi terkait
5) Terdakwa selama dalam persidangan dalam keadaan
jasmani dan rohani serta tidak ditemukan alasan pemaaf
maupun alasan pembenar dengan demikian terdakwa dalam
kedaan mampu bertanggungjawab sehingga harus dijatuhi
pidana yang setimpal dengan perbuatannya.
Adapun hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa
yang tentunya ini juga menjadi pertimbangan Hakim dalam
menjatuhkan putusan adalah sebagai berikut:
Hal-hal yang meringankan:
1) Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan
mengulangi lagi
2) Terdakwa bersikap sopan dan mengakui terus terang
perbuatannya sehingga memperlanjar jalannya sidang.
3) Terdakwa masih muda dan masih bersatus sebagai pelajar
kelas 2 sehingga diharapkan bias memperbaiki perilakunya
kelak dikemudian hari
4) Bahwa telah ada perdamaian antara keluarga korban
dengan keluarga terdakwa, keluarga terdakwa juga telah
memeberikan bantuan Rp.5.000.000(lima juta Rupiah)
5) Terdakwa belum pernah dihukum
Hal-hal yang memberatkan
1) Perbuatan terdakwa membuat orang lain meninggal dunia
2) Perbuatan terdakwa meresahkan pengguna jalan lainnya
5. Putusan perkara No 03/Pid.A./PN SAL
Terdakwa yang bernama Oky Maulana Winardi bin Suhadi, telah
terbukti melakukan tindak pidana”Pencurian dalam keadaan
memberatkan” yang mengakibatkan korban menderita kerugian
Rp.2.653.000;(dua juta enam ratus lima puluh tiga ribu) yang juga
membuat diri terdakwa harus mendekam dalam penjara selama
4(empat) bulan, dakwaan terdakwa tersebut didasarkan pada Pasal
71
363 ayat (1) ke 3, ke 4, ke 5. Dalam menjatuhkan putusan tersbut
yang menjadi pertimbangan Hakim adalah:
1) Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana pencurian
dalam keadaan meberatkan, yang membuat orang lain
menderita kerugian karenannya
2) Mendengar pledoi Penasihat Hukum Terdakwa secara lisan
dipersidangan yang pada pokoknya memohon keringanan
3) Terhadap Pledoi Penasihat Hukum Terdakwa, Penuntut
Umum secara lisan dipersidangan menyatakan tetap pada
tuntutannyaagar terdakwa dipidana penjara selam 6(enam)
bulan.
4) Bahwa terhadap tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang
menuntut terdakwa selama 6(enam) bulan, maka Hakim
berpendapat bahwa, tuntutan tersebut terlalu berat karena
tidak sesuai dengan perbuatannya, mengingat terdakwa
masih anak-anak dan Terdakwa hanya ikut-ikutan
temannya.
5) Menimbang bahwa terhadap diri terdakwa terdapat
kemapuan bertanggungjawab atas perbuatannya dan tidak
terdapat alsan pemaaf maupun pembenar yang dapat
menghapuskan sifat melawan Hukum atas perbuatannya,
oleh karenannya sudah sewajarnya apabila kepada terdakwa
dijatuhi pemidanaan yang sesuai dan setimpal dengan
kesalahannya.
6) Keluara Terdakwa sudah memberikan ganti kerugian
kepada korban uang sebesar Rp.2.000.000;(dua juta rupiah)
Selain itu hal-hal yang mempengaruhi hakim dalam menjatuhkan
putusan tidak lepas dari hal-hal yang meberatkan dan meringankan
yaitu:
Hal-hal yang memberatkan:
1) Perbuatan perdakwa meresahkan masyarakat
Hal-hal yang meringankan:
1) Terdakwa mengaku dan menyesali perbuatannya
2) Terdakwa bersifat sopan di persidangan
3) Terdakwa belum pernah dihukum
4) Terdakwa masih Anan-anak yang diharapkan di kemudian
hari dapat memperbaiki perilakunnya
72
6. Perkara No.10/Pid.B.A/2010/PN.Sal
Terdakwa yang bernama Muchammad Dwisatoto Nugroho Bin
Sugiarto, telah terbukti melakukan tindak pidana “karena
kelalaiannya mengendarai kendaraan bermotor mengakibatkan
orang lain meninggal dunia, dan akibat dari perbuatan terdakwa
tersebut, terdakwa dipidana penjara selama 5(lima) bulan, dengan
masa percobaan 10 (sepuluh) bulan dan pidana denda sebesar Rp.
500.000;(lima ratus ribu rupiah). Adapun yang menjadi
pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 310 ayat(4) UU RI
No.22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Jalan Dan Angkutan
jalan, dan akibat dari perbuatan terdakwa tersebut, seorang
ibu meninggal dunia.
2) Bahwa segala keterangan yang diberikan para saksi
dipersidangan diakui dan dibenarkan oleh terdakwa.
3) Bahwa terdakwa mengakui perbuatannya tersebut
diPersidanga, bahwa karena kelalaiannya dalam
mengendarai sepeda motor, telah mengakibatkan seoarng
meninggal dunia.
4) Bahwa setiap unsur dalam Pasal 310 ayat(4) telah terpenuhi
adapun unsur-unsur tersebut antara lain: Unsur setiap
orang, unsur yang mengemudikan kendaraan bermotor
yang karena kelalainnya mengakibatkan kecelakaan lalu
lintas, unsur dengan korban berat yang mengakibatkan
orang lain meninggal dunia.
5) Berdasarkan alat-alat bukti dan fakta dipersidangan
terdakwa masih tergolong anak-anak.
Selain pertimbangan diatas, perlu juga dipertimbangkan hal-hal
yang meringankan dan memberatkan terdkawa.
Hal-ha yang memberatkan:
1) Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat
Hal-hal yang meringankan:
73
1) Terdakwa menyesal dan berjanji tidak lagi mengulangi
perbuatannya
2) Terdakwa masih muda yang diharapkan dapat memperbaiki
perilakunnya
3) Terdakwa dan keluarga telah menyantuni keluaga korban
7. Putusan perkara No.43/Pid.Sus/2011/PN Sal
Dalam putusan perkara tersebut terdakwa Anung Krido Kristanto
Bin wiyono telah terbukti melakukan tindak pidana pencurian
dalam keadaan memberatkan, dan akibat dari perbuatan terdakwa
tersebut korban mengalami kerugian sebesar Rp 12.500.000;(dua
belas juta lima ratus ribu rupiah) dan perbuatan terdakwa tersebut
telah melanggar Pasal 363 ayat (1) ke-4 KUHP, sehingga terdakwa
dipidana penjara selama 7(tujuh) bulan. Adapun yang menjadi
pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan tersebut adalah:
1) Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana pencurian
dalam keadan memberatkan, sebagaimna yang telah tertulis
dalam Pasal 363 ayat 1 ke 4 KUHP
2) Telah mendengar keterangan para saksi di persidangan dan
keterangan yang diberkan oleh saksi, telah dibenarkan oleh
terdakwa
3) Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa Koran mengalami
kerugian sebesar Rp 12.500.000;(dua belas juta lima ratus
ribu rupiah)
4) Bahwa unsur-unsur yang ada dalam Pasal 363 ayat 1(1) ke
4 telah terpenuhi, unsur-unsur tersebut adalah Barangsiapa;
Mengambil sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian
milik orang lain; Denga maksut untuk dimiliki secara
melawan Hukum; Dilakukan oleh 2 orang atau lebih secara
bersama-sama
5) Bahwa oleh karena terdakwa telah terbukti melakukan
tindak pidana sedangkan dalam pemeriksaan tidak
diketemukan adannya alasan pemaaf dan atau alsan
pembenar yang dapat meniadakan pertanggungjawaban
pidana pada dirinnya, karenannya terdakwa haruslah
dijatuhi pidana.
74
Adapun perlu juga dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan
dan meringankan yang dapat mempengaruhi berat ringannya
Hal-hal memberatkan
1) Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat
2) Perbuatan terdakwa merugikan orang lain
Hal-hal yang meringankan
1) Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya, menyesali
dan berjanji tidak lagi mengulangi perbuatannya
2) Terdakwa masih anak-anak dan diharapkan masih dapat
memperbaiki kelakuannya tersebut.
8. Putusan Perkara No.04/Pid.Sus/PN Sal
Dalam putusan tersebut terdakwa Muchammad Nurul Huda als
simbal, als Gendrok Bin Suparton, telah terbukti melakukan tindak
pidana pencurian seperti yang telah tertulis dalam Pasal 363 ayat
(1) ke 3 dan ke 4, yang mengakibatkan terdakwa harus menjalani
hukuman pidana penjara selama 3 (tiga) bulan dengan masa
percobaan 4(empat bulan), adapun yang menjadi pertimbangan
Hakim dalam menjatuhkan putusan tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Bahwa atas dakwaan Penuntut Umum tersebut terdakwa
menyatakan mengerti dan tidak mengajukan keberatan
(eksepsi)
2) Perbuatan terdakwa telah mengakibatkan kerugian bagi
korban, adapun kerugian yang diderita korban Rp
2.500.000;(dua juta lima ratus ribu rupiah)
3) Bahwa atas keterangan yang diberikan para saksi dalam
persidangan terdakwa menyatakan benar dan tidak
keberatan.
4) Bahwa setelah mendengar tuntutan terdakwa menhajukan
pembelaan (pledoi) pada hari itu juga, yang pada pokoknya
75
bahwa terdakwa telah menyesali perbuatannya dan
memohon hukuman yang seringan-ringannya.
5) Bahwa segala unsur-unsur yang terdapat dalam Pasal 362
telah terpenuhi, adapun unsur-unsur tersebut adalah:
Barang siapa; unsur mengambil barang yang seluruhnya
atau sebagian kepunyaan orang lain; unsur dengan maksut
dimiliki secara melawan hukum; unsur diwaktu malam
dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada
rumahnya, yang dilakukan oleh orang yang ada disitu tidak
diketahui atau tidak dikehendaki oleh orang yang berhak
dan unsur yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
bersekutu.
6) Bahwa berdasarkan alat-alat bukti yang sah maka timbul
keyakinan Majelis Hakim bahwa terdakwa telah terbukti
secara sah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan
Penuntut Umum.
Bahwa sedelum majelis menjatuhkan putusan, maka perlu
diertimbangkan pula mengenai hal-hal yang memberatkan dan
meringankan terdakwa:
Hal-hal yang memberatkan:
1) Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat
Hal-hal yang meringankan:
1) Terdakwa mengaku terus terang perbuatannya
2) Terdakwa belum pernah dihukum
3) Terdakwa menyesali perbuatannya
4) Terdakwa masih muda dan berjanji akan memperbaiki
perilakunnya
9. Putusan perkara No.44/Pid.Sus/2011/PN Sal
Terdakwa Rudi Kriesmana Bin M. Sukarjono dan Bagus.S. als MB
Bin supadi dalam putusan tersebut kedua terdakwa tersebut telah
terbukti melakukan tindak pidana “turut serta melakukan
penadahan” yang diatur dalam Pasal 480 ke 1 jo Pasal 55 ayat (1)
ke 1 KUHP akibat perbuatan kedua terdakwa tersebut, masing
terdakwa harus menjalani proses hukum yang mengakibatkan
mereka harus menjalani pidana penjara selama 4(empat) bulan bagi
76
terdakwa Rudy dan untuk terdakwa Bagus dipidana penjara selama
5(lima) bulan. Adapun yang menjadi pertimbangan Hakim dalam
menjatuhkan putusan tersebut adalah:
1) Bahwa atas keterangansaksi, para terdakwa membenarkan
dan menyatakan tidak keberatan
2) Bahwa terdakwa didakwa dengan dakwaan alternative
yaitu: kesatu, melanggar Pasal 480 ke 1 Jo Pasal 55 ayat (1)
ke 1 KUHP, kedua, melanggar Pasal 480 ke 1 Jo Pasal 56
ayat (1) ke 1 KUHP, atau ketiga, melanggar Pasal 480 ke 1
KHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP Jo Pasal 53 ayat (1)
KUHP
3) Bahwa karena terdakwa didakwa dengan dakwaan yang
berbentuk alternative, maka Hakim akan langsung
membuktikan dakwaan sesui dengan fakta dipersidagan,
yaitu dakwaan kesatu melanggar Pasal 480 ke-1 KUHP jo
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
4) Bahwa segala unsur yang terdapat dalam Pasal 480 ke-1
KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP telah terpenuhi.
5) Bahwa berdasarkan hasil Litmas serta rekomendasi kepala
BAPAS mereka menyarankan para terdakwa dipidana
penjara sesuai perbuatannya agar sadar hukum
6) Bahwa terhadap tuntutan Penuntut Umum yang menuntut
para Terdakwa masing-masing dipidana Penjara selama
6(enam) bulan, maka Hakim berependapat tuntutan tersebut
terlalu berat, mengingat para terdakwa masih anak-anak
dan para terdakwa hanya termotivasi ingin mendapat upah
tanpa memikirkan resikonnya.
Adapun hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa
antara lain:
Hal-hal yang memberatkan:
1) Perbuatan para terdakwa telah meresahkan masyarakats
2) Terdakwa Bagus Santoso Bin Supardi udah pernah
dihukum
Hal-hal yang meringankan:
1) Para terdakwa bersikap sopan, mengakui terus terang,
perbuatannya sehingga melancarkan jalannya persidangan
2) Terdakwa Rudy Kriesmana Bin M sukarjono belum pernah
dihukum
3) Para terdakwa masih muda sehingga diharapkan bias
memperbaiki perilakunnya kelak dikemudian hari
77
10. Putusan Perkara No.23/Pid.sus/2011/PN Sal
Terdakwa Andreas Bagus Wicoro bin Nugroho dalam putusan
terdakwa tersebut terbukti telah melakukan tindak pidana
„pencurian dalam keadaan memberatkan” perbuatan terdakwa
tersebut telah melanggar Pasal 363 ayat(1) ke3, ke 4, ke 5 KUHP,
dan dalam putusan terdakwa dipidana penjara selama 2(dua) bulan
15(lima belas hari), yang menjadi pertimbangan Hakim dalam
menjatuhkan tersebut adalah;
1) Bahwa atas dakwaan Penuntut Umum tersebut terdakwa
maupun Penasihat Hukumnya menyatakan mengerti dan
tidak mengajukan keberatan(eksepsi)
2) Bahwa atas keterangan yang diberikan oleh saksi-saksi
dipersidangan terdakwa menyatakan benar dan tidak
keberatan
3) Bahwa akibat perbuatan tersebut Koran mengalami
kerugian sebesar Rp 48.000;(empat puluh delapan Ribu
Rupiah)
4) Bahwa setelah mendengar pembacaan tuntutan oleh
Penuntut Umum Terdakwa maupun Penasihat Hukumnya
mengajukan Pembelaan Atau Pledoi yang pada pokoknya
menyatakan bahwa terdakwa telah menyesali perbuatannya
dan memohon hukuman yang seringan-ringannya
5) Bahwa segala unsur yang terdapat dalam Pasal 363 ayat(1)
ke 3, ke 4, ke 5, telah terpenuhi, unsur0unsur tersebut
adalah: unsur Barang siapa; Unsur mengambil sesuatu
barang; unsur sebagian atau seluruhnya milih orang
lain;unsur dengan maksut memiliki dengan melawan
hukum; unsur yang dilakukan oleh 2(dua) orang atau lebih;
unsur dapat mencapai barang untuk diambilnnya dengan
jalan memanjat.
Selain itu sebelum Manjelis Hakim menjatuhkan putusan, perlu
mempertimbangkan Hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang
meringankan,
Hal-hal yang memberatkan;
1) Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat
78
2) Terdakwa sudah menikmati perbuatannya
Hal-hal yang meringankan:
1) Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan
mengulanginnya
2) Terdakwa masih anak-anak sehingga masih memerlukan
pembinaan
11. Putusan Perkara No.28/Pid.Sus/2011/PN Sal
Terdakwa yang bernama Sri santoso Bin Sumadi dalam putusan
telah terbukti melakukan tindak pidana “pencurian dalam keadaan
memberatkan” terdakwa dipidana penjara selama 8(delapan) bulan,
karena perbuatan terdakwa tersebut korban mengalai kerugian
sebesar Rp 1.100.000(satu juta seratu ribu rupiah), adapunyang
menjadi pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan tersebut
adalah:
1) Perbuatan terdakwa tersebut telah menlanggar Pasal 363
ayat (1) ke 3, dank e 4.
2) Bahwa atas dakwaan penuntut umum terdakwa menyatakan
mengerti dan tidak mengajukan keberatan(eksepsi)
3) Bahwa atas keterangan para saksi di persidangan, terdakwa
menyatakan benar dan tidak keberatan
4) Bahwa setelah pembacaan Tuntutan oleh Jaksa Penuntut
Umum terdakwa maupun penasihat Hukumnnya
mengajukan pembelaan(pledoi) yang pada pokoknya
menyatakan bahwa terdakwa telah menyesal dan berjanji
tidak akan mengulangi perbuatannya, dan memohon
hukuman yang seringan-ringannya
5) Bahwa segala unsur yang terdapat dalam Pasal 363 ayat (1)
ke 3 dan ke 4 telah terpenuhi, unsur-unsur tersebut adalah:
unsur Mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau
sebagian kepunyaan orang lain;unsur dengan maksut untuk
dimiliki secara melawan hukum;unsur diwaktu malam
dalam sebuah rumah atau pekaranga tertutup yang ada
rumahnya yang dilakukan oleh orang yang ada disitu tidak
diketahui atau tidak dikehendaki oleh yang berhak;unsur
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu.
6) Bahwa berdasarkan alat bukti Yang sah maka timbul
keyakinan Hakim bahwa terdakwa telah terbukti secara sah
79
melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Penuntut
Umum
7) Bahwa berdasarkan laporan penelitian BAPAS pada
pokoknya sependapat dengan kesimpulan dan saran dalam
hal penjatuhan pidana kepada terdakwasehingga pidana
yang dijatuhkan dianggap telah memenuhi rasa keadilan
Bahwa sebelum hakim menjatuhkan putusan perlu kirannya
diperhatikan hal-hal yang memberatkan dan meringankan
Hal-hal yang memeberatkan:
1) Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat
Hal-hal yang meringankan
1) Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya
2) Terdakwa belum pernah dihukum
3) Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan
mengulanginnya
12. Putusan Perkara No.13/Pid.Sus/2011/PN SAL
Dalam putusan perkara tersebut terdakwa yang bernama Dani
Saputra Bin Edi Terbukti telah melakukan perbuatan Tindak
Pidana “pencurian dalam keadaan memberatkan”yang diatur dalam
Pasal 363 ayat (1) ke 5 KUHP,akibat dari perbuatan terdakwa
tersebut korban mengalami kerugian Rp 135.000;(seratus tiga
puluh lima ribu rupiah), dan akibat perbuatan terdakwa, terdakwa
dani dipidana penjara selama 2( dua) bulan 15(lima) belas hari, ada
pun yang menjadi pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana
tersebut adalah:
1) Bahwa terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana
yang diatur dalam Pasal 363 ayat(1) ke 5 KUHP,
2) Telah mendengar permohonan Penasihat Hukum terdakwa
secara lisan dipersidangan yang pada pokoknya memohon
keringanan karena terdakwa telah mengaku bersalah dan
menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi
perbuatannya
80
3) Bahwa terhadap permohonan Penasihat Hukum tredakwa,
maka Penuntut Umum secara lisan dipersidangan tetap
pada tuntutannya
4) Bahwa atas kesaksian para saksi yang dihadirkan dalam
persidangan terdakwa tidak membenarkan dan menyatakan
tidak keberatan
5) Bahwa dari hasil pemeriksaan dipersidangan, berupa
pengajuan barang bukti, keterangan saksi-saksi, dan
keterangan terdakwa secarah sah dan meyakinkan
dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana
dakwaan Peenutut Umum
6) Bahwa segala unsur yang ada dalam Pasal 363 ayat (1)
KUHP sudah terpenuhi, unsur-unsur tersebut adalah: Unsur
barang siapa;unsur mengambil sesuatu barang; unsur yang
seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain; unsur yang
untuk masuk ketempat melakukan kejahatan atau untuk
sampai pada barang yang diambil di lakukan dengan
merusak, memotong, atau memanjat, atau dengan memakai
anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu
7) Menimbang bahwa terhadap saran dari pembimbing
kemasyarakatan yang meminta agar terdakwa dijadikan
anak Negara, Hakimtidak sependapat karena keluarga
terdakwa sanggup untuk mendidik dan membimbingnya
dan terdakwa juga berkeinginann untuk bekerja lagi
8) Bahwa terhadap tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang
menuntut terdakwa selama 4(empat) bulan, Hakim
berpendapat tuntutan tersebut terlalu berat karena tidak
sesui dengan perbuatannya, dan mengingat terdakwa masih
anak-anak dan terdakwa mengambil uang tersebut semata-
mata hanya digunakan untuk makan.
Adapun hal-hal yang memeberatkan dan meringankan sblm
putusan dijatuhk adalah”
Hal-hal yang memberatkan:
1) Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat
Hal-hal yang meringankan
1) Terdakwa bersikap sopan, mengaku terus terang
perbuatannya sehingga melancakan jalannya persidangan
2) Terdakwa belum pernah dihukum
3) Terdakwa masih muda sehingga diharapkan bias
memperbaiki perilakunnya kelak dikemudian
Dari table 3 dan 4 menunjukan bahwa Hakim dalam
memberikan putusan tindak pidana yang dilakukan oleh anak,
81
hakim juga perlu memperhatikan apa yang mempengaruhi
pemidanaan atau penjatuhan pidana. Terlihat dari table faktor yang
mempengaruhi penjatuhan putusan kepada pelaku adalah hal-hal
yang memberatkan dan meringankan, selain itu juga tentuunya
hakim melihat besarnya kerugian yang diderita si korban.
Kemudian selain data putusan diatas Penulis juga
melakukan wawancara singkat kepada Hakim Di pengadilan
Negeri Salatig. Adapun hasil wawancara yang dilakukan penulis
dengan Hakim dipengadilan Negeri Salatiga dalam hal ini dengan
Bpk Adhi Satrija Nugraha, beliau berpendapat bahwa:
13. pada intinya dalam proses persidangan sudah
berjalan sebagaimana mestinnya, dan tentunnya
dalam penjatuhan putusan Hakim juga sangat
memperhatikan Hak-hak anak yang tertuang dalam
undang-undang Perlindungan Anak.
2. Hakim dalam menerapkan pidana penjara,
disamping mempertimbangkan tujuan dan pedoman
pemidanaan, juga memperhatikan keadaan-keadaan
yang kiranya dapat menghindari penjatuhan pidana
perampasan kemerdekaan ( pidana penjara ),
seperti: Hakim Obyektif/ sukbyektif si Anak,
apakah anak melakukan pengulangan atau memang
anak tersebut memang sudah nakal sejak awal,
kemudian tentunnya dilihat dari Faktor lingkungan,
82
apakah anak tersebut nakal karenakeadaan
lingkungan yang mempengaruhi, kemudian dari sisi
keadaan orang tua, apakah orang tua juga turut andil
dalam memperhatikan keadaan si Anak, dan juga
tentunnya memperhatikan, anak melakukn
perbuatan itu karena apa, alasanannya apa,
3. Kemudian penerapan sanksi pidana kita tahu
Undang-Undang telah menentukan antara lain
sanksi berupa tindakan dan pemidanaan. Tindakan
itu sendiri dapat diberikan/dikembalikan kepada
orang tua, dijadikan anak Negara, atau diberikan
kepada Dinas Sosial jadi dalam penjatuhan pidana
disini Hakim menjadikan undang-undang sebagai
pedoman yang utama, tetapi tentunnya Hakim juga
melihat kondisi atau keberadaan si anak, agar
supaya dalam penjatuhan sanksi, Hakim tidak salah
menjatuhkan pidana.
4. Hampir semua putusan berakhir dengan pidana
penjara, tetapi ada juga masa percobaan, tetapi perlu
juga diketahui untuk sekarang ini, Mahkama Agung
telah mengeluarkan Undang-Undang baru dimana
dalam Undan-undang tersebut dalam menjatuhkan
putusan kepada anak, hakim harus lebih
memperhatikan tentang tindakan-tindakan atau
hatus memperhatikan betul-betul putusan yang akan
83
dijatuhkan kepada si Anak yang melakukan tindak
pidana, karena ketka Hakim salah menjatuhkan
putusan maka hakim dapat dipidana.
5. Kalau berbicara mengenai putusan hakim apakah
sudah memperhatikan hak-hak anak, tentunnya
dalam perkara anak, hakim sudah memperhatikan
hak-hak anak, misalkan saja pada waktu
persidangan dimulai, Hakim harus menghadirkan
orang tua, menghadirkan Bapas, dan tentunnya
hakim melaksanakan hukum acara yang ada, tetapi
kadang yang menjadi permasalahan kadang oramg
tua tidak memperhatikan keadaan, kadang orang tua
tidak hadir dalam persidangan walaupun orang tua
telah mengetahui adanya sidang tersebut tentunnya
dengan keadaan yang seperti ini, akan
mempengaruhi putusan hakim nantinnya.
6. Pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan
itu rata-rata melihat faktor keadaan si anak, apakah
orang tua memperhatikan anak, apakah masa depan
pendidikan anak masih terpenuhi, kemudian hakim
melihat perbuatan si anak, apakah perbuatan anak
meresahkan masyarakat, dan tentunnya hakim
melihat keadaan psikologis anak apakah memang
anak tersebut baik-baik saja, tidak ada pengaruh
84
atau gangguan jiwa yang menyebabkan anak
melakukan perbuatan tersebut.
7. Berbicara mengenai putusan yang cenderung
menjatuhkan pidana penjara kepada si anak, ia
biasannya anak sudah melakukan pengulangan
perbuatan pidana, anak sudah melakukan perbuatan
melebihi kemampuan anak itu sendiri, atau juga
anak sudah sangat profesional dalam melakukan
perbuatan, itu sudah bukan kenakalan anak lagi
tetapi sudah meakukan perbuatan yang terorganisir.
8. Masalah anak yang langsung dijatuhkan pidana
penjara, itu karena keadaan orang tua yang tidak
memungkinkan untuk anak dikembalikan kepada
orang tuanya,.
9. Mengenai pidana penjara yang dijatuhkan atau
pidana perampasan kemerdekaan jangka pendek,
hakim dalam menjatuhkan pidana tentunnya tidak
akan sembarang dalam menjatuhkan putusan,
mengingat dari pada anak dikembalikan kepada
orang tua, kehidupannya atau pendidikannya akan
terlantar, lagi pula ada orang tua anak dipelihara
oleh Negara, dengan alasan supaya anak
memperoleh keterampilan. Dalam menjatuhkan
putusan faktor yang paling utama yang
85
mempengaruhi putusan yaitu keadaan ekonomi
orang tua.
10. Mengenai masalah kepentingan terbaik bagi anak
dalam konteks hakim dalam persidangan anak,
harus dibuat dalam bentuk putusan, karena dengan
putusan ada kepatian hukum yang didapat oleh si
anak, apakah anak tersebut dikembalikan kepada
orang tua atau anak dijadikan sebagai anak Negara,
jadi disini status si anak menjadi jelas, dan anak
juga merasa diadili secara benar, jadi masyarakat
juga dapat melihat bahwa hukum itu berjalan
sebagaimana mestinnya.3
B. ANALISIS
Pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan kepada anak
pelaku tindak pidana Dikaitkan dengan hak-hak anak
Putusan merupakan tahap akhir dan merupakan tujuan akhir dari
setiap pemeriksaan perkara. Penjatuhan putusan inilah yang menentukan
salah atau tidaknya terdakwa anak nakal. Dalam hal penjatuhan putusan
dilakukan hakim tunggal tentulah musyawarah tidak diperlukan akan
tetapi dalam hal susunan, hakim majelis musyawarah merupakan hal yang
wajib. Salah satu pertimbangan utama diundangkannya UU No. 3 tahun
1997 tentang Pengadilan Anak antara lain adalah kehendak Pemerintah
3 wawancara 30 july 2012 Di pengadilan Negeri Salatiga bersama Hakim Adhi Satrija Nugroho
86
untuk mewujudkan suatu penanganan perkara anak yang terlibat tindak
pidana secara lebih baik daripada terdahulu dan penanganannya
memperhatikan kepentingan anak, sehingga anak sebagai pelaku tindak
pidana tidak dirugikan secara fisik maupun mentalnya.
Berikut ini penulis adalah uraian mengenai pertimbangan hakim
dalam menjatuhkan putusan terhadap anak yang melakukan tindak pidana:
a. Faktor terpenuhinnya unsur
Dari setiap putusan kasus yang penulis dapatkan di pengadilan
Negeri Salatiga, semua unsur terpenuhi, Sebagaimana telah diuraikan di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa putusan dalam perkara tersebut diatas
telah sesuai dengan ketentuan baik hukum pidana formil maupun hukum
pidana materil dan syarat dapat dipidananya seorang terdakwa, hal ini
didasarkan pada pemeriksaan dalam persidangan, dimana alat bukti yang
diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, termasuk di dalamnya keterangan
saksi yang saling bersesuaian ditambah dengan keterangan terdakwa yang
mengakui secara jujur perbuatan yang dilakukannya. OIeh karena itu,
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Salatiga menyatakan bahwa unsur
perbuatan terdakwa telah mencocoki rumusan delik yang terdapat dalam
Pasal 81 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak. Dengan demikian perbuatan terdakwa merupakan yang bersifat
melawan hukum dan tidak terdapat alasan pembenar. Terdakwa juga
adalah orang yang menurut hukum mampu bertanggung jawab dan dia
melakukan perbuatan dengan sengaja serta tidak ada absan pemaaf.
87
Sehingga dengan demikian putusan majelis hakim yang memberikan
pemidanaan sudah tepat.
b. Penahanan
Berikut ini dapat dilihat masa tahanan terdakwa sampai
diputuskan oleh pengadilan:
1. No 23/Pid.Sus/2011/PN Sal atas nama terdakwa
Andreas.B. Wicoro bin Nugroho, penahanan 2 bulan
ditambah putusan pengadilan 2(dua) bulan 15 (lima belas)
hari
2. No 14/Pid.Sus/2011/PN Sal atas nama Rudi Kriesmana
Bin M. Sukarjono (17 Tahun) dan Bagus.S. als MB Bin
supadi (17 tahun), penahan oleh penyidik dan penutut
umum kurang lebih 3(tiga bulan) ditambah putusan
pengadilan 4 (empat) bulan.
3. No 38/Pid.Sus/2011/PN sal atas nama Sri santoso
penahanan oleh penyidik dan PU ditahan oleh penyidik
dan penuntut umum kurang lebih 2(bulan) ditambah
putusan pengadilan 2(dua bulan).
4. No 13/Pid.Sus/2011/PN Sal atas nama Dani.S Bin Edi (15)
tahun penahan oleh penyidik dan PU kurang lebih 2 bulan,
diputus oleh pengadilan 2(dua) bulan.
5. No 43/Pid.Sus/2011/PN Sal atas nama Anug.K.Kristanto
Bin Wiyono (17) penahan dilakukan oleh penyidik dan PU
88
adalah 2(dua) bulan dan diputus oleh pengadilan 7(tujuh)
bulan.
6. No 11/Pid B.A/2010/PN Sal atas nama Bagus .S. Bin
Supadi (16) ditahan oleh penyidik dan PU selama kurang
lebih 3 (tiga) bulan diputus oleh pengadilan 5(lima) bulan.
7. No 15/Pid.A./2010/PN Sal atas nama Septo.N. Bin Jumedi
(17 tahun) ditahan oleh penyidik dan PU selama kurang
lebih 4(empat) bulan diputus oleh pengadilan 7(bulan)
8. No 03/Pid.A/2010/PN Sal atas nama Oky.M. Bin Suhadi
(16 Tahun) ditahan oleh penyidik dan PU selama kurang
lebih 1 (satu) bulan dan putusan pengadilan 4(empat)
bulan
Penahanan adalah faktor penting. Hakim dalam menjatuhkan
putusan tidak sepenuhnya berperan dalam menjatuhkan berat ringannya
pidana yang harus dijatuhkan kepda anak yang melakukan tindak pidana
tetapi disini dipengaruhi juga oleh penahanan yang dilakukan oleh
penyidik dan penuntut umum. Dari data yang diperoleh penulis, terlihat
dalam penjatuhan putusan, hakim dalam memutus perkara anak masih
disemangati oleh pentingnya memberikan putusan pidana kepada anak-
anak dari pada memberikan pidana alternative berupa tindakan. Selain itu
itu putusan hakim sangat dipengaruhi oleh penegak hukum sebelumnya
yakni polisi dan Jaksa Penuntut Umum, sebagaimana yang telah
dikemukakan sebelumnya
89
c. Hal memberatkan dan meringankan
Dari hasil penelitian yang diperoleh penulis Hakim dalam
memberikan putusan tindak pidana yang dilakukan oleh anak, hakim juga
perlu memperhatikan apa yang mempengaruhi pemidanaan atau
penjatuhan pidana. Terlihat dari table faktor yang mempengaruhi
penjatuhan putusan kepada pelaku adalah hal-hal yang memberatkan dan
meringankan, pada umumnya dalam setiap putusan yang diperoleh penulis
di pengadilan Negeri Salatiga, hal yang membertakan pada umumnya
adalah perbuatan terdakwa membuat masyarakat menjadi cemas,
kemudian hal yang meringankan adalah terdakwa mengaku bersalah atas
perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
Selain itu juga tentunya hakim melihat besarnya kerugian yang diderita si
korban, kemudian dalam wawancara yang penulis lakukan Hakim
mengatakan bahwa dalam penjatuhan sanksi pidana kepada anak hakim
melihat bahwa anak sudah melakukan pengulangan perbuatan pidana,
anak sudah melakukan perbuatan melebihi kemampuan anak itu sendiri,
atau juga anak sudah sangat profesional dalam melakukan perbuatan, itu
sudah bukan kenakalan anak lagi tetapi sudah meakukan perbuatan yang
terorganisir
d. Aspek keadaan orang tua
Selain pertimbangan yang telah disebutkan sebelummnya
pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana penjara kepada anak
90
karena keadaan orang tua yang tidak memungkinkan untuk anak
dikembalikan kepada orang tua.
Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis, menurut hakim
pada kasus perkara NO. 09/Pid. A/2010 PN Sal, NO 06/Pid.B.A./2010/PN
Sal , NO.10/Pid.B.A./2010/PN Sal, NO.04/Pid.Sus/2011/PN Sal dalam
menjatuhkan putusan Hakim sudah sangat mempertimbangkan mengenai
hak-hak anak, tetapi dalam perkara No11/Pid B.A/2010/PN Sal, No
15/Pid.A./2010/PN Sal, No 03/Pid.A/2010/PN Sal, No
23/Pid.Sus/2011/PN Sal, No 14/Pid.Sus/2011/PN Sal, No
38/Pid.Sus/2011/PN sal, No 13/Pid.Sus/2011/PN Sal, No
43/Pid.Sus/2011/PN Sal. Menurut hakim menjatuhkan pidana penjara
penjatuhan pidana penjara kepada anak dengan alasan itu semua karena
pertimbangan yang berdasarkan pada keadaan orang tua yang tidak lagi
mampu membiayai atau merawat anak tersebut, dengan kata lain dari pada
anak menggelandang lebih baik anak dimasukan ke Rutan anak, soal biaya
ketika anak dimasukan ke Rutan anak tentunnya, itu semua telah dibiayai
ole pememerintah jadi tidak ada masalah dengan biaya. Selain itu juga,
selama ini ada orang tua yang membiarkan anak, dijatuhi pidana penjara
karena memang orang tua tidak lagi mampu untuk memberikan pembinaan
atau kehidupan yang layak bagi si anak. Seperti yang terlihat dalam
perkara
13/Pid.Sus/2011/PN Sal dalam perkara tersebut dikatakan
dari hasil Bapas Klien tidak mempunyai orang tua dan
91
keluarga dari orang tua klien tidak mau menerima
klien,Klien tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap, dan
Klien putus sekolah dan tidak mempunyai keterampilan
khusus untuk bekal hidup mandiri
14/Pid.Sus/2011/PN Sal Klien seorang residivis dan
lingkungan pergaulan yang rawan kriminalitas, Keadaan
rumah tangga orang tuanya yang tidak lagi utuh, dan Pihak
keluarga dan pamong setempat menyerahkan masalah
kepada pihak yang berwajib
23/Pid.Sus/2011/PN Sal Klien masih anak-anak. Sehingga
masih membutuhkan bimbingan dan pembinaan dai orang-
oarang terdekat disekitarnya
03/Pid.A/2010/PN Sal Orang tua masih sanggup
membimbing dan mengawasi klien untuk menjadi lebih
baik dan Pamong dan masyarakat bisa menerima apabila
proses hukum selesai
09/Pid. A/2010 PN Sal orang tua memohon untuk agar
diberi keringanan hukuman dan orang tua menyampaikan
bahwa masih sanggup untuk mendidik terdakwa kembali
Dari keempat pertimbangan hakim tersebut diatas pada
umumnya semua sangat mempengaruhi akan berat ringannya pidana yang
akan dijatuhkan kepada anak yang melakukan tindak pidana.
92
Dari hasil hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan Hakim
di Pengadilan Negeri Salatiga, dari hasil wawancara tersebut hakim
mengatakan bahwa dalam penjatuhhan putusan terhadap anak yang
melakukan tindak pidana, dalam hal ini penjatuhan pidana penjara kepada
anak hakim sudah memperhatikan hak-hak anak sehingga putusan yang
dijatuhkan kepada anak sudah sesuai dan sudah tepat.
Namun ketika dilihat Pasal 14 jo Pasal 16 ayat (3) Undang-undang
N0 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dalam Pasal tersebut setiap
anak berhak diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan/
atau aturan hukum yang sah menunjukan bahwa pemisahan untuk
kepentingan terbaik bagi anak. Penangkapan, penahanan, dan pidana
penjara hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir. Melihat kedua Pasal
tersebut bahwa penjatuhan pidana penjara kepada merupakan pilihan
terakhir mengingat masih ada sanksi tindakan yang dapat dijatuhkan
kepada anak , dan secara tidak langsung hak-hak anak untuk diasuh oleh
orang tua, hak untuk bermain, hak anak untuk pengembangan diri dengan
hal-hal yang positif, hak untuk memperoleh pendidikan walaupun
sebenarnya dalam penjara anak masih mendapatkan pendidikan tetapi
tetap saja pendidikan dalam penjara dan luar penjara pasti akan terasa
berbeda,dan juga hak untuk berkumpul dengan teman-teman sepermainan
melihat hak-hak tersebut dapat dikatakan hak-hak anak tersebut tidak
dipenuhi oleh hakim.
93
Berdasarkan pada penjelasan Pasal 25 Undang-Undang Pengadilan
anak diisyaratkan bahwa dalam menjalani proses peradilan anak, anak
nakal tidak ditempatkan pada suatu keadaan sebagaimana pelaku tindak
pidana yang di kelompokkan sebagai orang dewasa. Selain itu, dalam
penjatuhan sanksi terhadap anak nakal, diperlukan suatu kajian yang
melindungi dan memperhatikan anak nakal dari segi sosial budaya. Hak
ini tentunya menjadi pertimbangan hakim dalam penjatuhan sanksi pidana.
Sebagaimana diketahui sosial budaya memiliki peranan penting dalam
membentuk karakter anak, sehingga hakim harus memperhatikan dalam
pertimbangannya berkaitan dengan penjatuhan sanksi pidana sebagaimana
tersebut diatas , hakim harus pula memperhatikan keadaan sosial keluarga
anak dan perilaku lingkungan anak.
Dari 12(dua belas) putusan yang diperoleh penulis dalam penelitian
hakim cenderung menjatuhkan pidana penjara terhadap anak walaupun
anak tersebut baru pertama kali melakukan tindak pidana.4. Hal ini dapat
diketahui dari dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana
penjara secara umum dalam hal-hal yang memberatkan setiap perkara
anak nakal adalah tindak pidana yang dilakukan oleh anak cukup
meresahkan masyarakat. Selain itu dalam penjatuhan pidana terhadap anak
yang terlihat dalam table, hakim kurang memiliki kesadaran akan efek
perampasan kemerdekaan jangka pendek khususnya kepda anak.
4 Lihat pada table perkara anak pada tahun 2010-2011 bab 111
94
Memang dalam penjatuhan sanksi pidana penjara kepada anak,
menurut hakim itu merupakan suatu putusan yang telah sesuai dengan
undag-undang yang berlaku, tetapi perlu juga diketahui bahwa dalam
Undang-Undang Pengadilan Anak masih ada penjatuhan pidana
alternative yaitu anak dikembalikan kepada orang tua, atau dijadikan anak
Negara atau diserahkan kepada dinas social. Jadi sebenarnya penjatuhan
pidana penjara tidak perlu dijatuhkan kepada anak, karena ketika anak
dijadikan anak Negara atau diserahkan kepada dinas social, disana anak
juga akan mendapatkan pembinaan, dan pendidikan.
Dalam Pasal 25 Undang-Undang Republik Indonesia No 3 tahun
1997 Tentang Pengadilan Anak, disana dikatakan bahwa anak dapat
dijatuhkan tindakan, misalkan anak dikembalikan kepada orang tua,
dijadikan anak Negara atau diserahkan ke Departemen social untuk
mendapatkan pembinaan dan pendidikan. Tetapi pada kenyataannya dalam
putusan yang penulis telah peroleh di Pengadilan Negeri Salatiga, putusan
yang dijatuhkan kepada si anak yang melakukan tindak pidana berupa
pidana penjara jangka pendek, maka disini perlu dipertanyakan mengenai
penerapan penjelasan Pasal 25 Undang-Undang Republik Indonesia No 3
tahun 1997 tentang Pengadilan Anak yang menyebutkan bahwa dalam
menentukan pidana atau tindakan hakim harus memperhatikan berat
ringannya tindak pidana disamping itu hakim juga harus memperhatikan
keadaan si anak, keadaan orang tua anak, dan juga Hakim harus
memperhatikan laporan pembimbing kemasyarakatan.
95
kemudian berbicara mengenai hak-hak anak yang kemerdekaanya
dirampas baik pada proses peradilan yang berjalan maupun sebagai
realisasi dari putusan pengadilan. Walaupun memang hak-hak anak telah
terumus secara yuridis sehingga ada kekuatan hukum yang mengikat dan
memaksa dengan tujuan agar supaya keberadaan anak diperhatikan, tetapi
dalam kenyataannya tidak sedikit hak-hak anak tersebut yang tidak
dilaksanakan atau kurang diperhatikan dalam proses peradilan anak,
khususnya dalam penjatuhan pidana kepada anak
Terhadap pidana perampasan kemerdekaan, kebijakan yang dapat
diambil adalah selain mempertimbangkan hal-hal yang menguntungkan
bagi anak-anak jika dijatuhi pidana perampasan kemerdekaan (pidana
penjara) juga diupayakn bahwa pidana tersebut adalah sebagai suatu upaya
terakhir, karena jika seseorang telah dijatuhi pidana perampasan
kemerdekaan itu akan memberikan penderitaan kepada terpidana,
khususnya bagi anak, karena anak tidak lagi dapat menikmati
kebebasannya untuk mengembangkan dirinnya. Sebagaimana yang telah
dikemukankan oleh Bernes dan Teeters mengatakan bahwa pidana penjara
jangka pendek akan sangat merugikan sebab disamping kemungkinan
terjadi hubungan-hubungan tidak dikehendaki, dan juga akan
menimbulkan apa yang disebut stigma atau cap jahat, maka ketika anak
diperhadapkan dengan masalah tersebut, maka kemingkinan psikologis
anak akan menjadi terganggu.
96
Dalam menjatuhkan pidana, peranan hakim sangat penting.
Setelah mengetahui tujuan pemidanaan, hakim wajib mempertimbangkan
keadaan-keadaan yang ada disekitar pembuat tindak pidana, apa dan
bagaimana pengaruh dari perbuatan pidana yang dilakukan. perngaruh
pidana yang dijatuhkan bagi si pembuat pidana di masa mendatang,
pengaruh tindak pidana terhadap korban serta banyak lagi keadaan lain
yang perlu mendapatkan perhatian dan pertimbangan hakim dalam
menjatuhkan pidana. Semuanya ini merupakan pedoman pemidanaan agar
supaya Hakim dalam menjatuhkan Putusan, memang betul-betul
memperhatikan hak-hak Anak, mengingat masa penahan yang telah
dijalani oleh terdakwa5.
Dalam proses peradilan Pidana Anak tentunnya peran Hakim
sangat mempengaruhi Putusan yang akan dijatuhkan kepada Anak. Peran
hakim yang besar dalam menangani perkara anak berkonsekwensi, hakim
anak tersebut benar-banar harus memahami kepentingan terbaik anaklah
yang terutama (the best interest of the child). Putusan yang diambil
haruslah dapat memberikan keadilan sehingga berguna dan bermanfaat
bagi anak. Setiap putusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan
benar, sanksi apa yang seharusnya dijatuhkan kepada anak yang
melakukan tindak pidana , mengapa sanksi tersebut dipilih dan apa
tujuannya serta berbagai pertimbangan yang pada pokoknya demi
kepentingan anak itu sendiri.
5 Lihat halaman 88-90 bab 111
97
Perlu diketahui bahwa penjatuhan pidana kepada anak yang
melakukan tindak pidana sebenarnya bukan merupakan suatu pembalasan
sebagaimana pandangan teori retributive yaitu memandang pidana sebagai
pembalasan terhadap pelaku kejahatan. Meskipun kecenderungan untuk
membalas ini pada prinsipnya adalah suatu gejala yang normal, akan tetapi
pembalasan tersebut harus dilihat sebagai suatu reaksi keras yang bersifat
emosiona. Sebaiknya dalam menjatuhkan putusan kepada anak yang
melakukan tindak pidana, hakim harus melihat bahwa pidana yang
dijatuhkan benar-benar dapat memperbaiki perilaku anak sehingga
menjadi orang yag lebih baik dalam masyarakat sebagaimna pandangan
teori relative atau teori tujuan.
Seperti yang dikatakan oleh Hakim di pengadilan Negeri Salatiga,
bahwa penjatuhan pidana penjara itu bukan merupakan suatu pembalasan,
tetapi merupakan suatu pembinaan kepada si Anak, karena dalam
penjatuhan putusan Hakim juga sangat memperhatikan keadaan si anak,
khususnya keadaan lingkungan disekitar, dan keadaan keluarga, ketika
keluarga tidak lagi mampu memberikan pendidikan atau penghidupan
yang layak, jadi kenapa anak harus dikembalikn keada orang tua, jadi
sebaiknnya anak ditempatkan di Rutan Anak, Karen di Rutan tersebut
anak juga mendapat mendidikan, keterampilan
Dalam penjatuhan putusan hakim tidak boleh sekedar memenuhi
formalitas hukum, apalagi sekedar memelihara ketertiban, oleh karena itu
putusan hakim berkaitan dengan anak yang melakukan tindak pidana
98
harus berfungsi mendorong perbaikan dalam diri anak dan dapat
mewujudkan kesejahteraan anak. Konsekuensi dengan adanya hukum
adalah keputusan hakim harus mencerminkan keadilan, akan tetapi
persoalan keadilan tidak akan berhenti dengan pertimbangan hukum
semata-mata, melainkan persoalan keadilan biasanya selalu dihubungkan
dengan kepentingan dalam mencari keadilan. Hal ini berarti keadilan
menurut hukum sering diartikan dengan sebuah kemenangan dan
kekalahan oleh pencari keadilan, sehingga benar-benar kepentingan
terbaik bagi anak dapat terpenuhi dengan baik, anak juga tidak merasa
dirinnya dirugikan dengan adannya putusan yang dibuat oleh hakim.
Melihat kenyatan tersebut paling tidak ditetapkan langkah
kebijakan apa nantinya yang akan dipergunakan untuk mengantisipasi
kejadian-kejadian yang luar biasa yang tidak diinginkan. Disini kebijakan
yang dapat diambil sehubungan dengan pidana perampasan kemerdekaan
adalah bahwa pidana perampasan kemerdekaan terhadap anak harus
memepertimbangkan berbagai hal baik fisik, mental dan kejiwaan anak
jangan sampai putusan akan memperburuk keadaan. Kemudian terhadap
pidana perampasan kemerdekaan, yang harus diperhatikan oleh Hakim
juga harus diperhatikan agar supaya pidana perampasan kemerdekaan
diupayakan bahwa pidana tersebut adalah sebagai upaya terakhir
mengingat masih ada pidana alternative yang dapat dijatuhkan kepada
anak.
99
Dapat ditarik dari uraian di atas, bahwa dalam menghadapi
perilaku kenakalan yang dilakukan oleh anak, secara fiilsafati dipahami
bahwa penjatuhan sanksi berupa pemisahan dari orangtua (pidana
perampasan kemerdekaan/penjara) terhadap anak tersebut adalah sebagai
upaya terakhir, dengan tetap memperhatikan apa yang dibutuhkan oleh
anak. Oleh karena itu, “asas semata-mata demi kepentingan anak” adalah
asas yang paling urgen dalam menyelesaikan kasus-kasus kenakalan anak.