BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab...

26
30 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk persero, dan bergerak dalam bidang manufaktur besi baja. PT Krakatau Steel (Persero) resmi berdiri berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 35 tanggal 31 Agustus 1970 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Krakatau Steel, dengan maksud dan tujuan untuk menyelenggarakan penyelesaian pembangunan Proyek Baja Trikora serta mengembangkan industri baja dalam arti luas. Pendirian PT Krakatau Steel disahkan dengan Akte Notaris Tan Thong Kie no. 34 tanggal 23 Oktober 1971 di Jakarta, dan diperbaiki dengan naskah no. 25 tanggal 29 Desember 1971. Anggaran dasar perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir sesuai akta notaris Lenny Janis Ishak, SH. No. 7 tanggal 4 November 2002, mengenai perubahan anggaran dasar perusahaan tentang perubahan kepemilikan. Akta perubahan tersebut telah disahkan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C- 03934HT.01.04.TH2003 tanggal 25 Februari 2003. Pembangunan industri baja ini dimulai dengan memanfaatkan sisa peralatan Proyek Baja Trikora, yakni untuk Pabrik Kawat Baja, Pabrik Baja Tulangan, dan Pabrik Baja Profil. Pabrik-pabrik ini diresmikan penggunaannya oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto. Pada tanggal 9 Oktober 1979, diresmikan penggunaan fasilitas- fasilitas Pabrik Besi Spons model Hylsa (kapasitas 1,5 juta ton per tahun), Pabrik Billet Baja (kapasitas 500.000 ton per tahun), Pabrik Batang Kawat (kapasitas 220.000 ton per

Transcript of BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab...

Page 1: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

30

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

III.1. Sejarah Perusahaan

PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk persero, dan bergerak

dalam bidang manufaktur besi baja. PT Krakatau Steel (Persero) resmi berdiri

berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 35 tanggal 31 Agustus 1970

tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan

Perseroan (Persero) PT Krakatau Steel, dengan maksud dan tujuan untuk

menyelenggarakan penyelesaian pembangunan Proyek Baja Trikora serta

mengembangkan industri baja dalam arti luas. Pendirian PT Krakatau Steel disahkan

dengan Akte Notaris Tan Thong Kie no. 34 tanggal 23 Oktober 1971 di Jakarta, dan

diperbaiki dengan naskah no. 25 tanggal 29 Desember 1971. Anggaran dasar perusahaan

telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir sesuai akta notaris Lenny

Janis Ishak, SH. No. 7 tanggal 4 November 2002, mengenai perubahan anggaran dasar

perusahaan tentang perubahan kepemilikan. Akta perubahan tersebut telah disahkan

Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-

03934HT.01.04.TH2003 tanggal 25 Februari 2003.

Pembangunan industri baja ini dimulai dengan memanfaatkan sisa peralatan

Proyek Baja Trikora, yakni untuk Pabrik Kawat Baja, Pabrik Baja Tulangan, dan Pabrik

Baja Profil. Pabrik-pabrik ini diresmikan penggunaannya oleh Presiden Republik

Indonesia, Soeharto. Pada tanggal 9 Oktober 1979, diresmikan penggunaan fasilitas-

fasilitas Pabrik Besi Spons model Hylsa (kapasitas 1,5 juta ton per tahun), Pabrik Billet

Baja (kapasitas 500.000 ton per tahun), Pabrik Batang Kawat (kapasitas 220.000 ton per

Page 2: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

31

tahun), serta fasilitas infrastuktur berupa Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Uap 400

MW, Pusat Penjernihan Air (kapasitas 2000 liter/detik), Pelabuhan Cigading serta

Sistem Telekomunikasi. Tanggal 24 Februari 1983 diresmikan beroperasinya Pabrik

Slab Baja (EAF), Pabrik Baja Lembaran Panas dan Pabrik Besi Spons unit 2 PT

Krakatau Steel oleh Presiden Soeharto.

Ekspor perdana produk baja PT Krakatau Steel ke beberapa negara, seperti

Jepang, Amerika, Inggris, India, Cina, Timur Tengah, Korea, dan Asean dilakukan pada

tahun 1985. PT Krakatau Steel dan 9 BUMN strategis lain (PT Boma Bisma Indra, PT

Dahana, PT INKA, PT INTI, PT IPTN, PT LEN, PT Barata Indonesia, PT Pindad, dan

PT PAL) dikelompokkan dalam BPIS (Badan Pengelola Industri Strategis) berdasarkan

Keppres RI nomor 44 tanggal 28 Agustus 1989.

Penggabungan usaha (merger) PT Cold Rolling Mill Indonesia Utama (PT

CRMIU) dan PT Krakatau Baja Permata (PT KBP) menjadi unit operasi PT Krakatau

Steel, tanggal 1 Oktober 1991 (CRMIU didirikan 19 Februari 1983, dan diresmikan

1987). Tanggal 17 November 1994, PT Krakatau Steel mendapat Sertifikat ISO 9002.

Tahun 1996, PT Krakatau Steel memisahkan unit-unit otonom (unit penunjang)

menjadi anak-anak perusahaan:

• PLTU 400 MW menjadi PT Krakatau Daya Listrik.

• Penjernihan Air Krenceng menjadi PT Krakatau Tirta Industri.

• Pelabuhan Khusus Cigading menjadi PT Krakatau Bandar Samudera.

• Rumah Sakit Krakatau Steel menjadi PT Krakatau Medika.

Page 3: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

32

Bulan April 1997, PT Krakatau Steel mendapatkan Sertifikat ISO 14001. Lalu,

berdasarkan PP No. 35/1998 tanggal 10 Agustus 1998, PT Krakatau Steel menjadi anak

perusahaan PT Pakarya Industri (Persero). Tahun 1999, PT Pakarya Industri (Persero)

berubah nama menjadi PT Bahana Pakarya Industri Strategis (BPIS) dengan total asset

Rp 16 triliun. Beberapa tahun kemudian, Pemerintah melalui Forum RUPS Luar Biasa

pada tanggal 28 Maret 2002 telah membubarkan PT BPIS. Pengalihan asset BUMNIS ke

Pemerintah (Kantor Menneg BUMN sebagai pemegang kuasa Menteri Keuangan).

III.2 Landasan Hukum dan Referensi

Dalam menjalankan usahanya serta dalam proses pembuatan pedoman good

Krakatau Steel governance, perusahaan menggunakan berbagai peraturan perundangan

yang digunakan sebagai landasan hukum, antara lain:

1. Undang-Undang RI No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.

2. Undang-Undang RI No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.

3. Peraturan Pemerintah RI No. 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan,

Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara.

4. Kepmen BUMN RI No. 117 Tahun 2002 tentang Penerapan Praktek Good

Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

5. Anggaran Dasar PT Krakatau Steel .

6. Pedoman Umun Good Corporate Governance Indonesia (KNKG-2006).

III.3 Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Perusahaan

III.3.1 Visi dan Misi

Page 4: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

33

Visi

2008 Penyedia Baja Dunia dengan Biaya Kompetitif

2013 Pemain Baja Terpadu Dunia yang Dominan

2020 Pemain Baja Dunia Terkemuka

Misi

Kami adalah keluarga masyarakat dunia yang berbudaya, mempunyai komitmen untuk

menyediakan baja dan produk terkait dengan pendekatan menyeluruh yang

menghasilkan solusi industri dan infrastruktur untuk kesejahteraan masyarakat.

III.3.2 Tujuan dan Strategi Perusahaan

Tujuan Perusahaan

PT Krakatau Steel (Persero) memiliki tujuan dalam menjalankan usahanya yaitu,

melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah dalam bidang

ekonomi khususnya dalam bidang industri baja.

Strategi Perusahaan

Strategi perusahaan dalam 5 (lima) tahun mendatang dibagi dalam dua tahapan, yaitu:

Tahap I:

2004 – 2005 TURNAROUND, yaitu peningkatan daya saing perusahaan, berfokus

pada perbaikan kondisi internal.

• Rekondisi pabrik untuk mencapai volume produksi sesuai kapasitas desain

• Melakukan transformasi bisnis dan organisasi

• Meningkatkan cost-effectiveness

Page 5: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

34

Tahap II:

2006 – 2008 SELECTED GROWTH, yaitu perusahaan melakukan investasi secara

selektif pada sektor/segmen yang memberikan peningkatan nilai perusahaan (company

value).

• Recoiling & Tension Leveler

• Ekspansi

III.4 Kondisi Bisnis Perusahaan

III.4.1 Keadaan Keuangan

Keadaan permodalan dan keuangan PT Krakatau Steel (Persero) tahun 2005-

2006 dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel III.1

Ekuitas

Modal Dasar Modal Disetor

Nominal 8 triliyun Rupiah Nominal 2 triliyun Rupiah

Jumlah saham 8.000.000 lembar Jumlah saham 2.000.000 lembar

Sumber: website PT Krakatau Steel (Persero)

Page 6: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

35

Tabel III.2

Ikhtisar Keuangan

(Million of Rupiah)

Ikhtisar Keuangan

2005 2004

Hasil operasi:

Penjualan bersih 9,984,032 7,997.638

Laba Operasi 485,770 787,883

Laba bersih 236,995 414,502

Financial position (at year-end):

Total asset 10,010,057 8,376,096

Total Ekuitas 5,211,656 5,117,712Sumber: annual report tahun 2005 PT Krakatau Steel

Tabel III.3

Kinerja Keuangan

KINERJA KEUANGAN

2005 2004

(Rp million) Operating Profit Margin 4.87% 9.85%

EBIT 397,826 569,644

Laba bersih 236,995 414,502

Cash Ratio 7.00% 15.15%

Asset Turnover 99.74% 95.48%

Return On Investment 6.37% 9.56% Sumber: annual report tahun 2005 PT Krakatau Steel

Page 7: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

36

III.4.2 Kegiatan Usaha dan Produk

Ruang Lingkup Kegiatan Perusahaan yang dijalankan sekarang meliputi, antara lain:

• Industri baja terpadu yang memproduksi besi spons, slab baja, baja lembaran panas,

baja lembaran dingin, bilet baja dan batang kawat.

• Perdagangan, meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran, disribusi dan

keagenan baik dalam maupun luar negeri.

Gambar III.1 Mitra kerja perusahaan

sumber: website PT Krakatau Steel

ANAK PERUSAHAAN PERUSAHAAN PATUNGAN

PT KHI PIPE INDUSTRIES

PT KRAKATAU ENGINEERING

PT KRAKATAU BANDAR

SAMUDERA

PT KRAKATAU MEDIKA

PT KRAKATAU WAJATAMA

PT KRAKATAU INFORMATION TECHNOLOGY

PT KRAKATAU TIRTA INDUSTRI

PT KRAKATAU DAYA LISTRIK

PT KRAKATAU INDUSTRIAL

ESTATE CILEGON

PT BUKIT BAJA BUANA

PT LAKSANA MAJU JAYA

PT KPDS

PT CIP

PT MARGA MANDALA SAKTI

PT METBELOSA

PT INDAREF

PT SEAMLESS PIPE INDONESIA JAYA

PT MALEO

PT KERISMAS WITIKCO MAKMUR

PT KRAKATAU STEEL (Persero)

PT PELAT TIMAH NUSANTARA

Page 8: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

37

1. PT KHI Pipe Industries (PT KHI)

Produksi komersial PT KHI dimulai bulan Januari 1973, dan bertujuan untuk

memproduksi pipa kualitas tinggi yang akan memenuhi tuntutan industri minyak

dan gas yang terus meningkat dan proyek konstruksi besar lainnya.

2. PT Krakatau Engineering

PT Krakatau Engineering didirikan pada tanggal 12 Oktober 1988 sebagai anak

perusahaan dari PT Krakatau Steel (Persero). PT Krakatau Engineering melayani

dan mengerjakan pekerjaan dari pemerintah maupun swasta berupa EPC

contractor (Engineering, Procurement, Construction) dan konsultan (Studi

Manajemen Proyek dan Perawatan Industri).

3. PT Krakatau Bandar Samudera (PT KBS)

Pelabuhan Cigading – dikelola oleh PT Krakatau Bandar Samudera merupakan

entitas bisnis yang berkonsentrasi kepada penanganan curah (bulk) baik berupa

bahan baku bijih besi, curah kering (gypsum, gula, soyabean meal, dan lain-lain)

serta barang-barang seperti batu bara dan besi tua.

4. PT Krakatau Medika

PT Krakatau Medika didirikan pada tanggal 28 Februari 1996 sebagai anak

perusahaan dari PT Krakatau Steel (Persero) yang memisahkan unit-unit

penunjangnya menjadi badan usaha mandiri.Kegiatan usaha PT Krakatau Medika

saat ini mengelola Rumah Sakit yang berlokasi di Kawasan Industri Cilegon dan

berdekatan dengan kawasan wisata serta berada di jalur utama transportasi darat

yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera.

Page 9: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

38

5. PT Krakatau Wajatama (PT KW)

PT Krakatau Wajatama didirikan pada tahun 1992. Perusahaan ini memproduksi

berbagai produk baja batangan berkualitas tinggi, seperti : INP, IWF, H-beam,

U-Channel, dan L-Angles, Baja Tulangan (Deformed dan Plain Bars) serta kawat

baja. Perusahaan ini memiliki 3 fasilitas produksi terbaik yang menerapkan

pedoman kualitas untuk menjamin bahwa PT Krakatu Wajatama hanya

memproduksi yang terbaik untuk kepuasan pelanggan.

6. PT Krakatau Information Technology (PT Krakatau IT)

Krakatau IT merupakan anak perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) yang

mengkhususkan pada bisnis Teknologi Informasi secara luas. Sejak berdiri tahun

1993, Krakatau IT mendeklarasikan prinsip hidup perusahaan yang

mengutamakan pada kualitas penyelesaian masalah pelanggan. Krakatau IT lebih

mengedepankan solusi bisnis untuk mencapai peningkatan kinerja perusahaan

pelanggan, dibandingkan pilihan beragam perangkat keras dan perangkat lunak

yang beredar di pasaran. Pilihan arah ini menjamin penyelesaian Krakatau IT

tidak terkooptasi pada produk dan merek tertentu (independent with brand and

product name).

7. PT Pelat Timah Nusantara (PT Latinusa)

PT Latinusa didirikan pada tanggal 19 Agustus 1982 dengan tujuan:

• Membangun dan mengoperasikan pabrik pelat baja tipis berlapis timah

untuk bahan baku pembuatan kaleng di Kawasan Industri Cilegon,

Banten.

Page 10: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

39

• Memasarkan hasil produksinya ke dalam dan luar negeri.

• Melaksanakan kegiatan lain yang berhubungan dengan hal tersebut di

atas.

8. PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI)

PT Krakatau Tirta Industri yang didirikan pada tanggal 28 Februari 1996,

merupakan anak perusahaan yang sahamnya 100% dimiliki PT Krakatau Steel

(Persero). Perusahaan ini sebelumnya merupakan unit penunjang kegiatan

operasional PT Krakatau Steel (Persero) dalam bidang penyediaan air bersih

yang mulai beroperasi sejak tahun 1979.

Sebagian besar dari air bersih yang dihasilkan digunakan untuk kebutuhan

industri dan sebagian lagi untuk kebutuhan Kota Cilegon. Air baku yang diambil

dari sungai Cidanau berasal dari danau alam ”Rawa Dano” dan diolah menjadi

air bersih melalui water treatment plant, yang terdiri dari beberapa pentahapan

proses antara lain flokulasi, sedimentasi, filtrasi yang diikuti dengan disinfeksi.

III.5 Tata Kelola Perusahaan

Perjalanan penerapan Good Corporate Governance pada PT Krakatau Steel

(Persero), digambarkan sebagai berikut:

Page 11: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

40

Gambar III.2 Perjalanan penerapan GCG

Sumber: Pedoman Good Krakatau Steel Governance

Good Corporate Governance di mulai di PT Krakatau Steel (Persero) pada tahun

2000 dengan dibentuknya Tim GCG, dan diawali dengan audit GCG oleh Price Water

House. Kemudian di tahun 2001 Tim GCG berubah menjadi sebuah komite, dimana

kemudian dibuat sebuah code of conduct yang dinamakan Etika Perusahaan.

Pada tahun 2002 dibentuk Komite Audit di Dewan Komisaris, dan juga

dilakukannya self assessment GCG. Pada tahun 2003 dilakukan audit GCG oleh BPKP

dengan hasil penilaian 77.8. Pada Agustus 2003 terjadi pergantian Board of Director PT

Krakatau Steel (Persero) yang kemudian mengubah status komite GCG menjadi sebuah

organisasi struktural setingkat divisi yang langsung dibawah Direktur Utama. Pada saat

itu dirasakan perlunya ”menata” berbagai hal di tatanan organ perusahaan, sehingga

GCG dimulai Audit GCG (PWC) Komite GCG

(12Juni’01)

- Code of Conduct - Komite Audit - Self Assessment

Audit BPKP (77,8)

- Executive Coaching (Cohesion Building) - GCG menjadi Divisi - Audit Kinerja (AAJ) - Company Direction

(KS Q2-2020)

- Board Manual - Coorp. Direction (KS Group Q2-2020) - Code of Cond. GCG - Sustainable Report - Guidelines lainnya

- IC berbasis GCG - Risk Manag. Imple. - Audit IICG - Mgt. BTP - Review Dok. GCG

2000 2001

Proses Inisiasi K o n s o l i d a s i I m p l e m e n t a s i dan Pengembangan

2002 2003 2004 2005 2006 2007

- Early Warning - Audit IICG (Cukup Terpercaya) - Monitoring & Report

Page 12: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

41

pada tahun 2004 dilakukan ”penataan” di level organ perusahaan, melalui ”executive

coaching” untuk membangun kohesi di level BoD, BoC dan General Manager (jabatan

satu level dibawah direksi). Inilah yang menjadi motor penggerak penerapan GCG

perusahaan. Pada tahun ini juga, Departemen Keuangan melakukan audit kinerja melalui

Konsultan AAJ yang merekomendasikan beberapa perbaikan dalam penerapan GCG.

Kohesi dari executive coaching menghasilkan arah perusahaan, yaitu Business

Policy Framework: Krakatau Steel Quantum Quality 2020, hingga tahun 2020. Pada saat

yang sama juga telah berhasil dibuat Board Manual yang berbasis COSO Framework

sebagai panduan Direksi dan Komisaris dalam mengelola dan mengawasi bisnis

perusahaan.

Selanjutnya pada tahun 2005, Code of Conduct Top Management dan konsep

Code of Conduct GCG juga berhasil dirumuskan, begitu juga beberapa panduan seperti

Sistem Manajemen Krakatau Steel (SMKS) dan Sustainable Report berhasil dibuat.

Tahun 2005 telah dicanangkan untuk dimulainya penerapan Corporate Risk

Management yang dimulai dengan penyusunan Manajemen Risiko oleh Tim Penyusun

Pedoman Manajemen Risiko.

Tahun 2007, perusahaan akan secara terus menerus menerapkan GCG dengan

beberapa fokus kegiatan antara lain adalah penerapan manajemen risiko, evaluasi

internal control, penyempurnaan sistem manajemen PT Krakatau Steel (Persero)

berbasis GCG, audit penerapan GCG oleh IICG, penerapan manajemen anti fraud

(Bersih, Transparan dan Profesional), transformasi budaya tahap II, sosialisasi

berkelanjutan dan pengembangan dokumen GCG lainnya.

Pelaksanaan dan kepatuhan pada pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola

perusahaan merupakan modal bagi manajemen perusahaan dalam menghadapi berbagai

Page 13: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

42

tantangan yang akan datang. Untuk itu, PT Krakatau Steel (Persero) telah menyusun

pedoman berupa ”Prinsip Good Krakatau Steel Governance” yang mengacu pada

prinsip-prinsip ”best practise” tata kelola perusahaan, Anggaran Dasar Perusahaan serta

ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.

Prinsip Good Krakatau Steel Governance merupakan kaedah, norma ataupun

pedoman korporasi yang diperlukan dalam sistem pengelolaan perusahaan yang sehat.

Prinsip-prinsip Good Krakatau Steel Governance yang dimaksud meliputi:

1. Transparansi (Transparency)

Dalam rangka mewujudkan transparansi, perusahaan berkewajiban untuk

menyediakan informasi yang cukup, akurat dan tepat waktu kepada stakeholders.

Salah satu dampak positif dari transparansi adalah bahwa pihak-pihak yang

berkepentingan dengan perusahaan dapat mengetahui risiko yang mungkin terjadi

dalam melakukan transaksi dengan perusahaan.

2. Kemandirian (Independency)

Kemandirian merupakan suatu keharusan agar perusahaan dapat bertugas dengan

baik serta mampu membuat keputusan yang terbaik bagi perusahaan serta dalam

pelaksanaannya selalu menghormati hak dan kewajiban, tugas dan tanggung

jawab serta kewenangan masing-masing organ perusahaan.

3. Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas merupakan salah satu solusi pokok untuk mengatasi agency

problem yang timbul di antara Pemegang Saham dan Direksi. Untuk itu, masing-

masing organ perusahaan harus menyadari sepenuhnya hak, kewajiban,

wewenang dan tanggung jawabnya. Pada dasarnya, pelaksanaan prinsip

akuntabilitas berlandaskan pada sistem internal checks and balance yang

Page 14: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

43

mencakup praktek-praktek audit yang sehat. Akuntabilitas dapat dicapai melalui

pengawasan efektif yang mendasarkan pada keseimbangan kekuasaan antara

Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi dan Auditor.

4. Pertanggungjawaban (Responsibility)

Perusahaan harus memperhatikan dan peka terhadap situasi dan kondisi yang

berkembang di masyarakat sekitar perusahaan dan juga masyarakat luas.

Perusahaan juga harus mematuhi hukum dan perundang-undangan yang berlaku,

termasuk ketentuan yang berhubungan dengan lingkungan hidup, perlindungan

konsumen, ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, serta ketentuan

lainnya.

5. Kewajaran (Fairness)

Kewajaran mencakup adanya penegakan hukum yang terkait dengan masalah

pemberantasan dan pencegahan praktek korupsi dan penyuapan serta memberikan

kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan

tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan,

gender dan kondisi fisik.

Prinsip di atas sangat penting mengingat kunci terciptanya good governance di

perusahaan adalah berfungsinya organ perusahaan, yaitu RUPS, Komisaris dan Direksi

secara efektif. Oleh karena itu, melalui pedoman ini diharapkan mampu meyeimbangkan

pola hubungan ketiga organ tersebut sekaligus mampu menjamin terpenuhinya

kewajiban perusahaan kepada stakeholder.

Page 15: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

44

III.5.1 Hubungan Organ Perusahaan

Efektifitas keberhasilan penerapan Good Krakatau Steel Governance tergantung

pada pelaksanaan fungsi dan pola hubungan antar Organ Perusahaan. Pola hubungan

antar organ perusahaan dalam Good Krakatau Steel Governance digambarkan sebagai

berikut:

Gambar III.3 Hubungan organ perusahaan

Sumber: Pedoman Good Krakatau Steel Governance

Akuntabilitas dan Kemandirian di level Komisaris dalam menjalankan fungsi

pengawasan dan nasihat serta di level Direksi dalam menjalankan fungsi pengelolaan

perusahaan menjadi sangat mutlak dan harus sesuai dengan prinsip pertanggungjawaban

yang dituntut oleh Pemegang Saham melalui RUPS. Sementara Pemegang Saham dan

Pertanggung -

jawaban

RUPS

Komisaris

Direksi

Akuntabilitas

Kemandirian Komite-Komite

Sistem Manajemen

Tranparansi

Page 16: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

45

stakeholders harus diperlakukan sesuai dengan prinsip kewajaran dan keduanya

menuntut transparansi.

III.5.2 Hubungan Perusahaan dengan Stakeholders

Perusahaan harus menghormati hak stakeholders yang timbul berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau perjanjian yang dibuat oleh

perusahaan dengan stakeholders (karyawan, pelanggan, pemasok serta masyarakat

sekitar tempat usaha perusahaan dan stakeholders lainnya). Hubungan perusahaan

dengan stakeholders digambarkan sebagai berikut:

Gambar III.4 Hubungan perusahaan dengan stakeholders

Corporation (Management and Resources)

Manager Manager Manager Manager

Lenders

Debt Capital

Interest rate

Customers

Goods &

Services

Market

Price

Suppliers

Material

&

Service

s

Marke

t Pr

ice

Equi

ty C

apita

l

Div

iden

ds

Board of Directors

Board of CommissionerGSM (RUPS)

Wages

Labor

Employees

Direction PowerReport

Supe

rviso

ry

PowerRe

port

Voting Power

ReportVoting Power

Report

Government

Busin

ess

Clim

ate

Tax

Society

Corporate

Image

Corporate

Social

Responsibility

Sumber: Pedoman Good Krakatau Steel Governance

Page 17: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

46

1. Pemegang Saham

Pemegang Saham harus menyadari tanggung jawabnya sebagai pemilik modal

dengan tetap memperhatikan kepentingan seluruh pihak-pihak terkait dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Komisaris

Merupakan organ perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum

dan atau khusus serta memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan

perusahaan.

3. Karyawan Perusahaan

Merupakan pekerja perusahaan yang pengangkatan, pemberhentian, hak dan

kewajibannya ditetapkan berdasarkan perjanjian kerja bersama sesuai dengan

ketentuan perusahaan dan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.

4. Pelanggan (Customers)

Merupakan pembeli atau pemakai produk atau jasa yang diproduksi dan atau

dipasarkan perusahaan. Perusahaan menghormati hak-hak konsumen sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan memenuhi komitmen

dari segi kualitas, harga, waktu pengiriman, layanan purna jual, safety maupun

jaminan produk sesuai dengan standar yang berlaku serta memberikan layanan

yang sama kepada konsumen.

5. Pemasok (Suppliers)

Merupakan mitra usaha yang bergerak di bidang usaha penyediaan barang dan

atau jasa. Perusahaan menuangkan semua kesepakatan dalam suatu dokumen

tertulis yang disusun berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan serta

memenuhi komitmen sesuai dengan kesepakatan yang dibuat.

Page 18: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

47

6. Distributor

Distributor adalah mitra usaha yang ditunjuk untuk memasarkan dan menjual

produk barang dan atau jasa yang diproduksi atau dipasarkan oleh perusahaan,

serta diikat oleh hak-hak dan kewajiban khusus. Perusahaan memberi kesempatan

yang sama bagi semua pihak yang memenuhi syarat dan mampu untuk menjadi

distributor, dengan tetap memperhatikan keadaan, kebutuhan pengembangan dan

potensi pasar serta menetapkan alokasi dan distribusi produk perusahaan kepada

distributor secara adil dan transparan sesuai dengan kebutuhan, potensi dan

pengembangan pasar.

7. Prinsipals

Prinsipal adalah mitra usaha selaku pemilik teknnologi dan lisensi atas barang atau

jasa, dimana produksi atau pemasarannya dilakukan oleh dan atau bersama

perusahaan. Produk dan layanan yang dipasarkan perusahaan diperoleh dan

dilaksanakan dengan cara yang sah, jujur, terbuka, bertanggung jawab dan sesuai

dengan moral serta tidak merugikan masyarakat umum.

8. Pesaing

Dalam melaksanakan kegiatan usaha, perusahaan tidak akan melakukan praktek

monopoli dan persaingan usaha tidak sehat yang dapat merugikan pihak lain dan

melanggar peraturan perundang-undangan. Perusahaan dapat mencari informasi

mengenai pesaing sejauh tidak melanggar peraturan perundangan yang berlaku.

9. Penyandang Dana (Lenders)

Penyandang dana merupakan suatu instansi atau badan yang menjalin kerja sama

dengan perusahaan dalam rangka pemberian dana untuk pembangunan atau proyek

Page 19: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

48

tertentu. Perusahaan menghormati kesepakatan yang telah disetujui bersama secara

profesional dan saling menguntungkan.

10. Anak Perusahaan

Perusahaan bersama-sama dengan dan antar anak perusahaan membangun kerja

sama untuk mencapai sinergi dalam berbagai kegiatan bisnis dan sosial serta

menerapkan kebijakan yang sama di Induk dan anak perusahaan. Perusahaan

membangun citra yang baik dan berupaya saling membantu dalam menghadapi

persaingan. Anak perusahaan wajib melaksanakan good corporate governance

sebagaimana yang ditentukan oleh peraturan perundangan yang berlaku.

11. Penyelenggaraan Negara (Goverment)

Merupakan suatu institusi pelaksana kenegaraan beserta aparaturnya, baik

ditingkat pusat maupun daerah. Perusahaan menjalin suatu hubungan yang

harmonis dan konstruktif atas dasar kejujuran dan saling menghormati dan

berupaya mendukung program nasional, regional maupun daerah, khususnya di

bidang pendidikan, sosial, ekonomi dan budaya.

12. Masyarakat (Society)

Dalam rangka mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan

terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja,

kesempatan berusaha dan pemberdayaan masyarakat, Perusahaan memberikan

partisipasi untuk memberdayakan dan mengembangkan kondisi ekonomi, kondisi

sosial masyarakat dan lingkungan sekitarnya, melalui program kemitraan dengan

usaha kecil dan program bina lingkungan.

Page 20: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

49

13. Media Massa

Perusahaan berpegang pada kebenaran dan keterbukaan informasi sesuai dengan

kode etik jurnalistik dan peraturan perundangan yang berlaku, serta dapat

dipertanggung jawabkan. Perusahaan menempatkan media massa sebagai mitra

usaha yang sejajar, karena itu perlu dibangun kerjasama positif, saling menghargai

dan menguntungkan.

III.6 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan

III.6.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan atau hubungan antar bagian

dan posisi dalam suatu perusahaan. Adanya pemisahan fungsi yang tegas dan

diintegrasikan satu sama lain, membuat efisiensi usaha dapat tercapai.

PT Krakatau Steel (Persero) menggunakan struktur organisasi garis yang

memiliki 1 (satu) Direktur Utama dan 5 (lima ) Direktur dimana setiap Direktur masing-

masing membawahi beberapa Divisi/Departemen, dan setiap Divisi/Departemen

dipimpin oleh seorang manajer. Struktur organisasi PT Krakatau Steel (Persero) dapat

dilihat pada Gambar III. 5.

III.6.2 Uraian Pekerjaan

Dewan Komisaris

Berdasarkan UU RI No.1 Pasal 98 Tahun 1995, Komisaris wajib dengan itikad

baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha

perseroan.

Page 21: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

50

Sebagaimana tertuang dalam Good Krakatau Steel Governance, tugas dan

tanggung jawab Dewan Komisaris yaitu:

1. Dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris harus mematuhi Anggaran Dasar

Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

Page 22: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

51

Gambar III.5 Struktur Organisasi

DIREKTUR UTAMA

SEKRETARIS PERUSAHAAN

MANAGER HUMAS

MANAGER PROTOKOLER

& PERKANTORAN

JAKARTA

MANAGER HUKUM

MANAGER GOOD

CORPORATE GOVERNANCE

KEPALA SPI

EXPANSION PROJECT LEADER

DEPUTI DIREKTUR

MANAGER PEMERIKSAAN

KOMERSIAL

MANAGER PEMERIKSAAN OPERASIONALCOO

DIREKTUR PERENCANAAN

DAN TEKNOLOGI

DIREKTUR PRODUKSI

DIREKTUR SDM DAN UMUM

DIREKTUR KEUANGAN

DIREKTUR PEMASARAN

RUPS

DEWAN KOMISARIS

KOMITE AUDIT

Page 23: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

52

2. Komisaris bertanggung jawab dan berwenang mengawasi tindakan Direksi dan

memberikan nasehat kepada Direksi jika di pandang perlu oleh Komisaris,

3. Komisaris harus memantau efektifitas praktek Good Krakatau Steel Governance

yang diterapkan perusahaan.

PT Krakatau Steel (Persero) memiliki beberapa komite yang dibentuk oleh

Dewan Komisaris untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan aktifitas Good Corporate

Governance, yaitu: Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Komite

Asuransi dan Resiko Usaha.

1. Komite Audit

Komite Audit bertugas membantu Komisaris dalam memastikan efektifitas sistem

pengendalian intern dan efektifitas pelaksanaan tugas External Auditor dan Internal

Audit.

2. Komite Remunerasi dan Nominasi

Komite Remunerasi bertugas menyusun sistem penggajian dan pemberian

tunjangan serta rekomendasi tentang penilaian terhadap sistem tersebut, opsi yang

diberikan antara lain opsi atas saham, sistem pensiun dan sistem kompensasi serta

manfaat lainnya dalam hal pengurangan karyawan.

Komite Nominasi bertugas menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi bagi

anggota Komisaris, Direksi dan para eksekutif lainnya di dalam perusahaan, membuat

sistem penilaian dan memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Komisaris dan

Direksi Perusahaan.

Page 24: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

53

3. Komite Asuransi dan Resiko Usaha

Komite Asuransi dan Resiko Usaha bertugas melakukan penilaian secara berkala

dan memberikan rekomendasi tentang risiko usaha dan jenis serta jumlah asuransi yang

ditutup oleh perusahaan dalam hubungannya dengan risiko usaha.

Direksi

Berdasarkan UU RI No. 1 Pasal 85 Tahun 1995, setiap anggota Direksi wajib

dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan

usaha perseroan.

Sebagaimana tertuang dalam Good Krakatau Steel Governance, tugas dan

tanggung jawab Direksi antara lain:

1. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi harus mematuhi Anggaran Dasar

Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

2. Direksi bertugas mengelola Perusahaan dan wajib mempertanggung jawabkan

pelaksanaan tugasnya kepada stakeholders,

3. Setiap anggota Direksi harus orang yang berwatak baik dan mempunyai

kemampuan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan

jabatan yang didudukinya,

4. Direksi harus melaksanakan tugasnya dengan baik demi kepentingan Perusahaan

dan Direksi harus memastikan agar Perusahaan melaksanakan tanggung jawab

sosialnya serta memperhatikan kepentingan dari stakeholders sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Page 25: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

54

Sekretaris Perusahaan

1. Direksi dapat mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan yang bertindak sebagai

pejabat penghubung (Liason Officer) dan dapat ditugaskan oleh Direksi untuk

menatausahakan serta menyimpan dokumen Perusahaan, termasuk tetapi tidak

terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan Risalah Rapat Direksi

maupun RUPS,

2. Sekretaris Perusahaan harus memilii kualifikasi akademis yang memadai agar

dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik,

3. Fungsi Sekretaris Perusahaan dapat dijalankan oleh salah seorang anggota Direksi

Perusahaan,

4. Sekretaris perusahaan bertanggung jawab kepada Direktur Utama Perusahaan,

5. Sekretaris Perusahaan harus memastikan bahwa Perusahaan mematuhi peraturan

tentang persyaratan keterbukaan yang berlaku dan wajib memberikan informasi

yang berkaitan dengan tugasnya kepada Direksi secara berkala dan kepada

Komisaris apabila diminta oleh Komisaris.

Satuan Pengawassan Intern

Sesuai yang tertuang pada UU No. 19 Tahun 2003 Pasal 67 Ayat 2, pada

perusahaan dibentuk Satuan Pengawasan Intern yang merupakan aparat pengawasan

intern perusahaan. Satuan Pengawasan Intern dipimpin oleh seorang kepala yang

bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

Berdasarkan PP No.45 Pasal 67 Tahun 2005, Satuan Pengawasan Intern bertugas

untuk:

Page 26: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00034-AK-Bab 3.pdf · Sejarah Perusahaan PT Krakatau Steel merupakan perusahaan yang berbentuk

55

1. Membantu Direktur Utama dalam melaksanakan pemeriksaan operasional dan

keuangan perusahaan, menilai pengendalian, pengelolaan dan pelaksanaannya

pada perusahaan serta memberikan saran-saran perbaikannya,

2. Memberikan keterangan tentang hasil pemeriksaan atau hasil pelaksanaan tugas

Satuan Pengawasan Intern kepada Direktur Utama, dan

3. Memonitor tindak lanjut atas hasil pemeriksaan yang telah dilaporkan.