BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan...

23
57 BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN WALISONGO SEMARANG A. Visi dan Misi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Visi dan misi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang adalah sebagai berikut (Buku Panduan Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang) : 1. Visi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Fakultas terdepan dalam pendidikan, penelitian, penerapan dan pengembangan ilmu dakwah dan komunikasi untuk kemanusiaan dan peradaban berbasis kesatuan ilmu pengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. 2. Misi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Misi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo adalah sebagai berikut : a) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu dakwah dan komunikasi berbasis kesatuan ilmu pengetahuan untuk menghasilkan lulusan yang unggul, interdisipliner, kompetitif dan berakhlak al-karimah.

Transcript of BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan...

Page 1: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

57

BAB III

GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN

KOMUNIKASI UIN WALISONGO SEMARANG

A. Visi dan Misi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Walisongo

Visi dan misi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Walisongo Semarang adalah sebagai berikut (Buku Panduan

Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo

Semarang) :

1. Visi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo

Fakultas terdepan dalam pendidikan, penelitian,

penerapan dan pengembangan ilmu dakwah dan komunikasi

untuk kemanusiaan dan peradaban berbasis kesatuan ilmu

pengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035.

2. Misi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo

Misi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Walisongo adalah sebagai berikut :

a) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran

ilmu dakwah dan komunikasi berbasis kesatuan

ilmu pengetahuan untuk menghasilkan lulusan

yang unggul, interdisipliner, kompetitif dan

berakhlak al-karimah.

Page 2: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

58

b) Mengembangkan ilmu dakwah dan komunikasi

berbasis riset.

c) Menyelenggarakan pengabdian kepada

masyarakat berbasis riset.

d) Menggali dan menerapkan kearifan lokal dalam

bidang ilmu dakwah dan komunikasi.

e) Menggalang dan mengembangkan kerjasama

dalam mengemban tridarma perguruan tinggi.

B. Sejarah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo

Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo

telah melewati sejarah yang panjang. Kelahirannya tidak dapat

dilepaskan dari pendirian IAIN Walisongo. Keberadaan IAIN

Walisongo berkait erat dengan berdirinya Sekolah Tinggi Agama

Islam di Kudus pada 1963.

Rintisan berdirinya IAIN Walisongo berawal dari gagasan

Drs. Soenarto Notowidagdo yang menginginkan berdirinya

perguruan tinggi Islam yang berpusat di pantai utara Jawa Tengah.

Setelah melalui berbagai konsultasi dan rapat, akhirnya

diputuskan mendirikan perguruan tinggi di kota Kudus dengan

dua fakultas, yaitu fakultas agama dan fakultas ekonomi.

Keputusan ini dilatari oleh pertimbangan bahwa mayoritas

masyarakat Kudus beragama Islam dan berprofesi sebagai petani

dan pedagang.

Page 3: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

59

Rintisan pendirian IAIN Walisongo juga dilakukan di

Semarang. Pada Desember 1966, Drs. Soenarto Notowidagdo

selaku anggota Badan Pemerintah Harian Propinsi Jawa Tengah,

setelah berkonsultasi dengan banyak pejabatan, mengadakan

musyawarah dengan tokoh-tokoh Muslim untuk merintis

berdirinya Fakultas Syariah di Semarang.

Pada awal 1969, tepatnya 12 Maret 1969, kuliah perdana

sebagai tanda dibukanya Fakultas Dakwah terlaksana. Kuliah

dilaksanakan di gedung Yayasan Pendidikan Diponegoro, Jl.

Mugas No. 1 Semarang.

IAIN Walisongo diresmikan penegeriannya pada 6 April

1970, termasuk didalamnya Fakultas Dakwah berdasarkan KMA

No. 30 tahun 1970. Pada saat yang sama pula, diresmikan

pembukaan IAIN Walisongo berdasarkan KMA No. 31 tahun

1970. Fakultas Dakwah IAIN Walisongo merupakan fakultas

kedua tertua di lingkungan IAIN se-Indonesia dan menjadi

fakultas tertua di IAIN Waliongo Semarang.

Pada pertengahan 1994, tepatnya pada Agustus 1994,

Fakultas Dakwah IAIN Walisongo menempati gedung baru di

kampus III, kelurahan Tambakaji Ngaliyan. Pada kampus baru ini,

sampai dengan tahun 2000, Fakultas Dakwah menempati empat

unit gedung bertingkat. Dua gedung untuk perkuliahan, satu

gedung kantor dan satu laboratorium dakwah.

Page 4: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

60

Jalan panjang sudah dilalui oleh Fakultas Dakwah IAIN

Walisongo, sejak kelahirannya hingga sekarang. Pada 2013,

Fakultas Dakwah berubah menjadi Fakultas Dakwah dan

Komunikasi IAIN Walisongo, berdasarkan PMA No. 17 Tahun

2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

(fakdakom.walisongo.ac.id/?page_id=65, diakses pada 8/4/2017).

Perubahan IAIN menjadi UIN merupakan tindak lanjut

dari usulan Menteri Agama melalui surat Nomor MA/88/2014.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan

Tinggi, perubahan status IAIN Walisongo menjadi Universitas

Islam Negeri Walisongo Semarang, berdasarkan Peraturan

Presiden Nomor 130 Tahun 2014 tentang Perubahan Institut

Agama Islam Negeri Walisongo Semarang menjadi Universitas

Islam Negeri Walisongo Semarang, yang diluncurkan Presiden RI

Ir. Joko Widodo pada 19 Desember 2014. Sedangkan upacara

peresmiannya dilaksanakan pada tanggal 6 April 2015 oleh

Menteri Agama RI bersamaan dengan Peringatan Dies Natalis ke-

45 sebagai kelanjutan dari Institut Agama Islam Negeri

Walisongo Semarang berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI

Nomor 30 Tahun 1970 tentang Peresmian Pembukaan Institut

Agama Islam Negeri Al-Jami’ah “Walisongo” di Semarang Jawa

Tengah yang upacara peresmiannya dilaksanakan pada tanggal 6

Page 5: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

61

April 1970 (Buku Panduan Program Sarjana (S1) dan Diploma

(D3) UIN Walisongo Tahun Akademik 2016/2017).

Saat ini Fakultas Dakwah dan Komunikasi telah memiliki

4 prodi (program studi) S-1 :

1. Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)

2. Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)

3. Manajemen Dakwah (MD)

4. Pengembangan Masyarakat Islam (PMI)

C. Pimpinan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Berikut ini adalah pimpinan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Walisongo Semarang tahun 2015-2020 (Buku

Panduan Program Sarjana (S1) dan Diploma (D3) UIN Walisongo

Tahun Akademik 2016/2017). :

1. Dekan :Dr. H. Awaluddin Pimay, Lc, MAg.

2. Wakil Dekan Bidang Akademik :

Dr. H. Najahan Musyafak,M.A.

dan Kelembagaan

3. Wakil Dekan Administrasi Umum: HM. Alfandi,M.Ag.

dan Perencanaan Keuangan

4. Wakil Dekan Kemahasiswaan: Drs. H. Fachrur Rozi, M. Ag.

dan Kerjasama

Page 6: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

62

5. Kajur/Kaprodi KPI: Dr. Hj. Siti Sholikhati, M.A.

6. Sekjur/Sekprodi KPI: Nur Cahyo Hendro Wibowo, S.T.,M.

Kom.

7. Kajur/Kaprodi BP: Dra. Maryatul Kibtiyah, M.Pd.

8. Sekjur/Sekprodi BPI: Anila Umriana, M.Pd.

9. Kajur/Kaprodi MD: Saerozi, S.Ag., M.Pd.

10. Sekjur/Sekprodi MD: Dedy Susanto, S.Sos.I., M.S.I.

11. Kajur/Kaprodi PMI: Suprihatiningsih, M.S.I.

12. Sekjur/Sekprodi PMI: Agus Riyadi, S.Sos.I., M.S.I.

13. Kabag Tata Usaha: M. Yasin

14. Kasubag Administrasi Umum: Muhamadun, S.Ag, MM.

dan Kepegawaian

15. Kasubag Perencanaan Akuntansi: Retno Sulistio

dan Keuangan

16. Kasubag Akademik : Alimul Huda, S.Pd.I.

Kemahasiswaan dan Alumni

D. Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo

Fakultas Dakwah dan Komunikasi adalah fakultas yang

mengembangkan materi ilmu dakwah dan ilmu komunikasi

sehingga dapat menunjang kegiatan dakwah. Hal ini sesuai

dengan visi dan misi, bahwa Fakultas Dakwah dan Komunikasi

ingin mengedepankan penelitian, penerapan, serta pengembangan

ilmu dakwah dan ilmu komunikasi untuk kemanusiaan. Oleh

Page 7: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

63

karena itu, prodi yang dimiliki juga tidak hanya komunikasi saja

tetapi ada bimbingan dan penyuluhan, manajemen, serta

pengembangan masyarakat.

Penelitian ini ingin mengetahui persepsi tentang jilbab,

oleh karena itu informan dalam penelitian ini adalah mahasiswi.

Persepsi setiap mahasiswi tentu berbeda-beda tergantung umur,

pemahaman, peranan sosial (kegiatan yang dilakukan di luar

kegiatan perkuliahan), dan kemampuan kognitif (IPK). Berikut ini

adalah data jumlah mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi :

Tabel 1. Jumlah Mahasiswi Fakultas Dakwah dan

Komunikasi angkatan 2012 – 2016 Tahun Ajaran

2016/2017

Angkatan

Asal Jenjang Pendidikan

Sebelumnya

Jumlah SMA MA SMK

Pondok

Pesantren

2012 23 81 16 2 122

2013 76 105 19 - 200

2014 24 172 33 1 230

2015 - 185 - 70 255

2016 67 209 41 4 321

Jumlah 1128

Page 8: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

64

Sumber : Data Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Walisongo Semarang

Dalam sub bab ini peneliti akan menggunakan

alphabet (A, B, C, D, E, F, G, H, I, J) untuk menyebutkan

nama informan. Berikut ini adalah rincian profil dari masing-

masing informan :

Tabel 2. Data Profil Informan

No. Informan Deskripsi

1. A

Umur : 24 tahun

Bekerja part-time di bidang kesehatan

IPK : 3.61

2. B Umur : 22 tahun

IPK : 3.45

3. C Umur : 22 tahun

IPK : 3.35

4. D

Umur : 21 tahun

Anggota WEC (Walisongo English

Club)

IPK : 3.7

5. E Umur : 22 tahun

Page 9: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

65

Volunteer rehabilitasi sosial

IPK : 3.82

6. F Umur : 19 tahun

IPK : 3.35

7. G

Umur : 23 tahun

Bekerja part-time di lembaga pengelola

sedekah berbasis tahfizhul Qur’an

8. H Umur : 18 tahun

IPK : 3.5

9. I

Umur : 21 tahun

Anak seorang pemilik pondok pesantren

IPK : 3.34

10. J Umur : 19 tahun

IPK : 3.62

Berikut ini adalah hasil wawancara dengan mahasiswi

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo. Peneliti

melakukan wawancara kepada 10 mahasiswi untuk memperoleh

data penelitian mengenai persepsi mahasiswi Fakultas Dakwah

dan Komunikasi UIN Walisongo tentang jilbab.

1. Pertanyaan nomor 1, apa makna jilbab menurut Anda?

diperoleh hasil sebagai berikut :

Informan A mengartikan jilbab sebagai penutup

kepala dan identitas seorang muslimah karena jilbab

Page 10: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

66

adalah perintah agama. B menganggap jilbab sebagai

pelindung dari gangguan internal dan eksternal. Menurut

C, jilbab yaitu sebuah pakaian wanita muslimah yang

menutupi dari atas kepala hingga ke dada wanita. D

mengartikan jilbab sebagai penutup kepala, leher, dan

dada. Menurut E jilbab adalah kain yang menutup aurat. F

mengartikan jilbab sebagai tuntunan syariat, penjaga dari

hal-hal buruk, misalnya diganggu oleh orang lain. Jilbab

sangat bermakna bagi G, karena jilbab dapat digunakan

untuk menutup aurat, dan harus sesuai Al-Qur’an dan

hadist. H menganggap jilbab adalah penutup aurat

perempuan. I mengartikan jilbab sebagai penutup aurat,

ketika tidak memakai jilbab dia akan merasa ada yang

kurang. Jilbab juga sebagai pakaian yang wajib dipakai

oleh seorang muslimah. Sedangkan menurut J, jilbab

bukan hanya sekedar penutup aurat tetapi juga jati diri

wanita muslimah, sehingga harus dari hati memakainya.

2. Pertanyaan nomor 2, bagaimana jilbab yang sesuai

syariat menurut Anda? diperoleh hasil sebagai berikut :

Menurut A jilbab yang sesuai syariat adalah jilbab

yang menutupi dada. B menambahkan jilbab itu tidak

tembus pandang, serta pakaian yang digunakan tidak

ketat. Menurut C jilbab yang menutupi seluruh aurat,

lekuk tubuh dan perhiasan wanita. Menurut D jilbab itu

Page 11: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

67

tidak tembus pandang, menutup dada, menutup rambut,

dan pakaiannya tidak ketat. E berpendapat jilbab harus

seperti yang diperintahkan dalam Al-Qur’an. Menurut F

jilbab harus menutup aurat, tidak harus jilbab yang besar

seperti yang banyak dipakai di negara Arab, karena setiap

tempat memiliki kebudayaan yang berbeda, jadi lebih

menyesuaikan dengan tempat tinggal. G menganggap

jilbab yang sesuai syariat harus seperti seperti yang

tercantum di dalam Al-Qur’an dan hadist. H menganggap

jilbab yang sesuai syariat itu harus menutup dada dan

menutup rambut perempuan. Menurut I, jilbab harus

menutup aurat, sopan, dan rapi. Setiap orang memiliki

selera masing-masing dalam memakai jilbab. Ketika

sekarang ini banyak perempuan yang memakai jilbab

besar seperti perempuan Arab, maka menurutnya berbeda

tempat maka berbeda pula cara memakai jilbabnya, yang

penting perempuan merasa nyaman dan tidak terbebani

oleh jilbabnya. Jilbab yang sesuai syariat menurut J harus

menutup punggung dan dada. Menurutnya tidak ada

salahnya jika perempuan memakai jilbab besar seperti

perempuan Arab, yang penting sesuai syariat dan tidak

tembus pandang.

Page 12: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

68

3. Pertanyaan nomor 3 dan 4, sejak kapan Anda memakai

jilbab? dan apa alasan Anda memakai jilbab? diperoleh

hasil sebagai berikut :

A memakai jilbab sudah sejak duduk di bangku

Taman Kanak-Kanak, karena sekolahnya memang

mengharuskan untuk memakai jilbab. Namun ketika itu

dia masih sering menanggalkan jilbabnya B memakai

jilbab sejak usia 15 tahun, karena menyadari jilbab adalah

perintah agama. C menyadari dalam agama Islam sendiri

sudah dijelaskan seorang perempuan muslimah

diwajibkan mengenakan jilbab, sehingga sejak kelas 1

SMP dia mulai memakai jilbab. D memakai jilbab sejak

kelas 1 SMA karena melihat teman-temannya telah

banyak yang memakai jilbab. E memakai jilbab sejak

duduk di bangku MTs, yang tentunya mewajibkan

pemakaian jilbab. F memakai jilbab sejak duduk di

bangku Madrasah Ibtidaiyah karena memang diharuskan

untuk memakai jilbab. G memakai jilbab sejak SMP,

karena sekolahnya itu adalah sekolah Islam yang

mengharuskan pemakaian jilbab. H memakai jilbab sejak

duduk di bangku MTs, selain itu karena dia juga masuk

sebagai santri di pondok pesantren pada saat itu. I

memakai jilbab karena keinginan diri sendiri sejak duduk

di bangku Sekolah Dasar, namun masih belum konsisten,

Page 13: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

69

baru mulai konsisten memakai jilbab sejak MTs. J

memakai jilbab sejak SMP karena lingkungan tempat

tinggal dekat dengan pondok pesantren serta karena

dorongan dari orang tua.

4. Pertanyaan nomor 5, bagaimana perbedaan yang Anda

rasakan ketika memakai jilbab dan tidak memakai jilbab?

diperoleh hasil sebagai berikut :

A menganggap ketika memakai jilbab dia merasa

aman dan nyaman. B juga merasa aman ketika memakai

jilbab. Menurutnya jilbab sebagai pengontrolnya dalam

bertindak atau berperilaku. C merasa lebih nyaman dan

percaya diri ketika memakai jilbab. D merasa lebih

dihormati ketika memakai jilbab. Akhlaknya lebih tertata,

jadi tidak mudah bertindak sembarangan. Ketika memakai

jilbab E merasa lebih aman dan terlindungi. Menurut F,

ketika memakai jilbab secara tidak langsung dia akan

selalu berusaha berperilaku dan berpenampilan baik,

dapat menjadi panutan bagi dirinya sendiri. G merasa

ketika tidak memakai jilbab akan ada sesuatu yang kurang

di tubuhnya, dan ketika sudah memakai jilbab dia merasa

nyaman dan lengkap. Menurut H, dia merasa lebih terjaga

ketika memakai jilbab. Ketika tidak memakai jilbab I

akan merasa malu karena seperti orang yang tidak

memakai pakaian. Apalagi rambut, yang menurutnya juga

Page 14: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

70

merupakan aurat perempuan yang harus ditutupi. J

menganggap ketika memakai jilbab ruang geraknya jadi

terbatas, namun ketika tidak memakai jilbab dia merasa

ada yang kurang, seperti orang yang tidak memakai

pakaian.

5. Pertanyaan nomor 6, menurut Anda, sebagai muslimah

yang memakai jilbab, bagaimana seharusnya berperilaku

atau bertindak? Diperoleh hasil sebagai berikut :

Menurut A, muslimah yang berjilbab seharusnya

memiliki perilaku yang sesuai ajaran Islam, seperti tidak

berbohong, tidak ghibah, dan selalu menjalankan

perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. B menganggap

perempuan berjilbab harus memiliki perilaku yang baik

dan bisa menjaga attitude. Menurut C sebagai seorang

wanita muslimah, hendaknya berperilaku baik yang

sejatinya mengabdi pada Al-Qur’an dan hadist. D

berpendapat bahwa muslimah berjilbab harus berperilaku

baik dan bertaqwa, selalu menjalankan perintah-Nya dan

menjauhi larangan-Nya. E menganggap sebagai muslimah

yang berjilbab harus memiliki perilaku yang sesuai

dengan agama Islam, yaitu akhlaqul karimah. Menurut F,

muslimah berjilbab harus berusaha untuk menjadi

panutan, paling tidak bagi dirinya sendiri. Sebagai

muslimah yang berjilbab, G akan merasa malu ketika

Page 15: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

71

berperilaku buruk, karena jilbab adalah tuntutan dari

Allah SWT. H berpendapat perempuan berjilbab harus

memiliki perilaku sopan santun dan harus muru’ah atau

memiliki perilaku yang terpuji dalam kehidupan sehari-

hari. Menurut I sudah seharusnya memiliki perilaku yang

baik sebagai seorang muslimah yang memakai jilbab.

Meskipun masih ada kekurangan, namun menurut J

muslimah yang berjilbab harus lebih berhati-hati dalam

bertindak, karena jilbab merupakan jati diri seorang

muslimah.

6. Pertanyaan nomor 7, bagaimana perilaku atau tindakan

Anda ketika sedang memakai jilbab dan tidak? apakah

sama atau tidak? diperoleh hasil sebagai berikut :

A merasa perilakunya sama saja ketika sedang

mengenakan jilbab dan tidak. Jika ada perbedaan

mungkin hanya sedikit. Namun ketika sedang berada pada

kelompok tertentu, A lebih memilih untuk menanggalkan

jilbabnya, karena tidak ingin jadi bahan pembicaraan

orang lain. Menurut B perilakunya sama saja ketika

memakai jilbab atau tidak. Menurut C, perilakunya

berbeda ketika sedang memakai jilbab, dia merasa harus

bisa menempatkan diri, menjaga akhlak, tutur bahasa, dan

cara berpikir, karena hal itu akan diperhatikan orang lain

dan menjadi tolak ukur pandangan orang lain terhadap

Page 16: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

72

Islam. Menurut D, ketika memakai jilbab perilakunya

lebih terkontrol. Sedangkan ketika sedang tidak memakai

jilbab dia merasa lebih bebas dan leluasa. Menurut E,

perilakunya harus sopan ketika memakai jilbab.

Sedangkan ketika tidak sedang memakai jilbab dia bebas

bertingkah laku. F merasa perilakunya berbeda ketika

memakai jilbab dan tidak. Ketika sedang tidak memakai

jibab dia merasa lebih bebas, namun yang terpenting

perilakunya tidak melanggar syariat. Menurut G

perilakunya jauh berbeda ketika memakai jilbab dan tidak,

karena memakai jilbab membuat dia merasa nyaman.

Menurut H, ketika memakai jilbab dan tidak perilakunya

sama saja. Menurut I dan J, perilaku mereka sama saja

ketika sedang memakai jilbab maupun tidak.

7. Pertanyaan nomor 8, menurut Anda, apakah bisa akhlak

seseorang diukur atau ditentukan dari cara

berpakaiannya? apa alasannya? diperoleh hasil sebagai

berikut :

Menurut A tidak bisa, karena banyak perempuan

berjilbab yang perilakunya buruk, namun perempuan yang

memakai rok mini justru memiliki perilaku yang lebih

baik. Menurut B tidak bisa, karena orang yang berpakaian

baik dan sopan belum tentu perilakunya juga baik, seperti

pepatah don’t judge a book by it’s cover. Menurut C

Page 17: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

73

akhlak seseorang itu tidak dapat diukur dari cara

berpakaiannya, tetapi pakaian dapat membantu untuk

mengubah akhlak seseorang. Menurut D tidak bisa,

karena banyak perempuan yang berjilbab namun

perilakunya masih kurang baik. Menurut E, tidak

semuanya bisa diukur dari penampilan, karena akhlak itu

tergantung pada orang itu sendiri, tergantung pada

lingkungan, dan ilmu yang dimiliki. Menurut F,

penampilan tidak bisa menjamin sesuatu itu baik, tetapi

action atau tindakan lah yang menjadi patokan. Menurut

G, justru yang dapat menilai perilaku adalah diri kita

sendiri. Menurut H tidak bisa, karena belum tentu

perempuan yang memakai jilbab itu baik. Menurut I,

pakaian tidak bisa dijadikan ukuran perilaku seseorang,

memakai jilbab atau tidak. Menurutnya, semua agama

juga tidak ada yang mengajarkan hal-hal buruk, sehingga

ketika ada seseorang yang berbuat kesalahan, maka

biasanya orang akan menyalahkan jilbab atau simbol

agamanya, dan bahkan agamanya itu. Hal itu justru akan

mencemarkan nama baik dan menimbulkan kebencian

terhadap agama tertentu. Menurut J, akhlak tidak dapat

diukur dari cara berpakaian seseorang, karena pandangan

orang berbeda-beda. Tergantung dari cara pandang

seseorang yang menilai.

Page 18: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

74

8. Pertanyaan nomor 9, bagaimana penampilan Anda di luar

lingkungan kampus? diperoleh data sebagai berikut :

Menurut A penampilannya hanya sedikit berbeda.

Ketika sedang berada di luar kampus dia lebih banyak

memakai celana. Menurut B, penampilannya sama saja

ketika sedang berada di lingkungan kampus dan tidak.

Hanya bedanya dia akan lebih memilih memakai celana

ketika sedang tidak berada di kampus. Menurut C,

penampilannya di luar kampus sama saja seperti ketika

sedang berada di kampus. Namun dia berusaha belajar

memperbaiki diri dan taat kepada Allah. Menurut D,

ketika berada di luar lingkungan kampus penampilannya

tetap sama, yakni memakai jilbab syar’i yang berukuran

lebih besar, karena sudah merasa nyaman dengan

penampilannya tersebut. Menurut E, penampilannya di

luar lingkungan kampus tetap sama, memakai jilbab

besar. Menurut F penampilannya sama saja ketika sedang

berada di kampus dan tidak. Menurut G, penampilannya

sama saja ketika sedang berada di lingkungan kampus dan

tidak. Hanya bedanya dia akan lebih memilih memakai

celana ketika sedang tidak berada di kampus. Menurut H,

di luar lingkungan kampus penampilannya tetap sama

seperti ketika di kampus, karena sudah merasa nyaman.

Menurut I, penampilannya sama saja ketika sedang berada

Page 19: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

75

di kampus dan tidak, karena lingkungan rumah adalah

pondok pesantren sehingga ketika keluar rumah juga

memakai jilbab. Menurut J, dia tetap memakai jilbab

besar atau syar’i ketika berada di luar lingkungan kampus.

9. Pertanyaan nomor 10, menurut Anda, apa keuntungan dan

kerugian memakai jilbab? diperoleh data sebagai berikut :

Menurut A, keuntungannya adalah dia merasa aman

ketika memakai jilbab. B menganggap ketika memakai

jilbab dia merasa aman dan nyaman. Menurut C, banyak

keuntungan yang didapat dengan berjilbab di antaranya

dengan menggunakan jilbab kita sudah melakukan salah

satu sunnah Rasulullah, memperdalam agama Islam,

mendidik diri sendiri untuk berperilaku baik dan tidak

centil. Menurut D, ketika memakai jilbab dia merasa lebih

dihormati oleh orang lain. Dia juga memiliki pengalaman

ketika jatuh dari kendaraan bermotor kemudian kulitnya

terbentuk aspal, luka yang ditimbulkan tidak terlalu parah

karena dia memakai pakaian yang panjang. Namun

memakai jilbab juga membuatnya panas di siang hari,

tetapi itu bukan kerugian, karena orang yang tidak

memakai jilbab juga akan merasa panas di siang hari.

Menurut E, dia lebih terjaga dengan memakai jilbab,

apalagi jilbab besar yang sekarang dia pakai. Dia

memiliki pengalaman ketika naik bus umum, petugas

Page 20: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

76

laki-laki yang biasanya membantu penumpang ketika

akan naik atau turun bus justru segan dengan dirinya,

sehingga petugas laki-laki tersebut meminta petugas

perempuan untuk membantu E turun dari bus. Menurut F,

memakai jilbab membuatnya merasa aman, terlindungi,

dan tindakannya juga lebih terkontrol. Menurut G, tidak

ada kerugian yang ditimbulkan karena memakai jilbab,

dengan memakai jilbab dia merasa lebih dihormati dan

aurat perempuan dapat tertutup semua. Menurut H,

dengan memakai jilbab maka kehormatannya akan lebih

terjaga. Menurut I, dengan memakai jilbab dia merasa

lebih terlindungi dan tidak mengumbar aurat, sehingga

tidak membuat lawan jenis merasa berhasrat. Menurut J,

jilbab sebagai pengontrolnya dalam bertindak, apalagi

menurutnya memakai jilbab juga baik dari sisi kesehatan,

kulit jadi terlindung dari sengatan panas matahari.

10. Pertanyaan nomor 11, bagaimana menurut pendapat

Anda mengenai perempuan yang selalu memakai jilbab

mengikuti tren? diperoleh hasil sebagai berikut :

Menurut A dan B, sah-sah saja mengikuti tren

asalkan masih sesuai syariat. Menurut C, tidak menjadi

masalah jika memakai jilbab mengikuti tren, karena

banyak juga sebagian orang memanfaatkan untuk sebuah

bisnis, berdagang dan lain-lain. Namun, semua kembali

Page 21: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

77

pada diri kita masing-masing untuk menentukan mana

yang baik dan buruknya. Menurut D, memakai jilbab

mengikuti tren tidak masalah asalkan tetap sesuai syariat,

misalnya jilbabyang dipakai tidak tembus pandang dan

menutup dada. Menurut E, sah-sah saja mengikuti tren

yang penting tidak melenceng dari aturan jilbab yang

telah disyariatkan agama Islam. Menurut F, memakai

jilbab itu datang dari hati, sehingga yang paling penting

tidak merasa terbebani dan nyaman. Namun pernah suatu

ketika F melihat perempuan memakai jilbab yang kurang

baik, dia ingin mengingatkan tetapi takut apabila

perempuan itu tersinggung sehingga dia mengurungkan

niatnya. Menurut G, boleh saja mengikuti tren namun

harus tahu batasannya. Misalnya memakai jilbab namun

pakaian yang digunakan ketat maka akan sama saja.

Menurut H, sah-sah saja mengikuti tren yang penting

tidak melenceng dari aturan jilbab yang telah disyariatkan

agama Islam. Menurut I, sah-sah saja mengikuti tren,

karena dengan begitu perempuan bisa belajar memadu-

padankan pakaian yang dikenakan. Sebagai perempuan

yang memakai jilbab dia juga bersyukur dengan

munculnya berbagai tren jilbab karena dengan begitu akan

banyak juga perempuan yang memakai jilbab. Meskipun

banyak yang mengikuti tren pada awalnya, namun lama-

Page 22: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

78

kelamaan akan merasa nyaman dan terus memakainya.

Menurut J, oke-oke saja perempuan berjilbab mengikuti

tren yang penting masih sesuai syariat, misalnya tidak

atau belum sesuai dengan syariat maka anggaplah dia

sedang berproses.

11. Pertanyaan nomor 12, apa harapan Anda mengenai jilbab

yang anda pakai saat ini? diperoleh hasil sebagai berikut :

A berharap akan terus memakai jilbab karena hal itu

adalah ketentuan Allah SWT, dan seiring berjalannya

waktu perilakunya bisa menjadi lebih baik sesuai dengan

jilbabnya. B berharap dapat terus istiqomah memakai

jilbab, meningkatkan iman dan ibadahnya. C berharap

supaya dapat memperdalam agama Islam dengan

termotivasi untuk terus muhasabah diri dan memperkuat

iman. D berharap semoga bisa menjadi orang yang lebih

baik lagi. Apalagi dia sekarang untuk memakai jilbab

yang berukuran lebih besar dari sebelumnya. Menurutnya

dengan menjilbabi fisiknya terlebih dahulu maka akhlak

yang baik akan bisa menyesuaikan. E berharap dengan

memakai jilbab yang lebih besar sekarang ini bisa

membuatnya menjadi lebih baik, memperbaiki akhlak,

dan sebagai control dalam bertindak. F berharap dengan

memakai jilbab, dia bisa terhindar dari perilaku yang keji

dan bisa membawanya ke jalan Allah SWT. G berharap

Page 23: BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS DAKWAH DAN …eprints.walisongo.ac.id/7333/4/BAB III.pdfpengetahuan di Asia Tenggara tahun 2035. ... 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Walisongo

79

jilbabnya bisa merubah dirinya agar menjadi lebih baik

lagi dan lebih mendalami agama Islam. H berharap akan

terus istiqomah memakai jilbab dalam berbagai

kesempatan. I berharap bisa terus istiqomah dan menjadi

lebih baik lagi dengan memakai jilbab. J berharap

jilbabnya dapat memberikan motivasi bagi perempuan

lain yang belum memakai jilbab.