BAB III GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PENELITIANeprints.umm.ac.id/40203/4/BAB III.pdf · terdiri dari...

15
37 BAB III GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PENELITIAN Penelitian mengenai implementasi program Jalin Matra dalam menanggulangi kerentanan kemiskinan ini di laksanakan di Desa Ngroto kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Maka pada bab ini akan di jelaskan mengenai deskripsi wi layah desa ngroto kecapatan Pujon Malang. Serta subjek terkait mengenai implementasi program jalin matrra PK2. Yaitu pihak pemerintah desa serta RTS (rumah tangga sasararan) Program Jalin Matra tersebut. pertama, Peneliti akan menjelaskan terlebih dahulu gambaran umum Desa Ngroto seperti kondisi geografis serta kondisi sosial ekonomi di desa ngroto. Yang kedua, peneliti akan menjelaskan profil mengenai pemerintah desa ngeroto seperti sejarah pemerintahan, struktur organiasi maupun visi misi. A. Gambaran Umum Desa Ngroto Desa Ngroto Kecamatan Pujon Kabupaten Malang merupakan salah satu desa di wilayah kabupaten malang bagian selatan. dan berada pada jalur lintasan menuju perbatasan malang dengan kabupaten Kediri. Posisi desa yang berada di tengah-tengah kecamatan pujon menjadikan desa ngroto sebagai acuan pendidikan dan perdagangan. Namun tidakhanya itu, kondisi alam yang sejuk dan asri juga di limpahi kekayaan alam di bidang pertanian dan perternakan juga pariwisata. Tentu hal ini merupakan sebuah potensi kekayaan desa yang perlu untuk terus di kembangkan untuk meningkatkan sosial ekonomi masyarakat.

Transcript of BAB III GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PENELITIANeprints.umm.ac.id/40203/4/BAB III.pdf · terdiri dari...

Page 1: BAB III GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PENELITIANeprints.umm.ac.id/40203/4/BAB III.pdf · terdiri dari lembaga pendidikan agama Madrasah Diniah, TPQ (Taman Pendidikan AL-Quran), dan Pondok

37

BAB III

GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PENELITIAN

Penelitian mengenai implementasi program Jalin Matra dalam

menanggulangi kerentanan kemiskinan ini di laksanakan di Desa Ngroto kecamatan

Pujon Kabupaten Malang. Maka pada bab ini akan di jelaskan mengenai deskripsi

wi layah desa ngroto kecapatan Pujon Malang. Serta subjek terkait mengenai

implementasi program jalin matrra PK2. Yaitu pihak pemerintah desa serta RTS

(rumah tangga sasararan) Program Jalin Matra tersebut. pertama, Peneliti akan

menjelaskan terlebih dahulu gambaran umum Desa Ngroto seperti kondisi

geografis serta kondisi sosial ekonomi di desa ngroto. Yang kedua, peneliti akan

menjelaskan profil mengenai pemerintah desa ngeroto seperti sejarah

pemerintahan, struktur organiasi maupun visi misi.

A. Gambaran Umum Desa Ngroto

Desa Ngroto Kecamatan Pujon Kabupaten Malang merupakan salah satu

desa di wilayah kabupaten malang bagian selatan. dan berada pada jalur lintasan

menuju perbatasan malang dengan kabupaten Kediri. Posisi desa yang berada di

tengah-tengah kecamatan pujon menjadikan desa ngroto sebagai acuan pendidikan

dan perdagangan. Namun tidakhanya itu, kondisi alam yang sejuk dan asri juga di

limpahi kekayaan alam di bidang pertanian dan perternakan juga pariwisata. Tentu

hal ini merupakan sebuah potensi kekayaan desa yang perlu untuk terus di

kembangkan untuk meningkatkan sosial ekonomi masyarakat.

Page 2: BAB III GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PENELITIANeprints.umm.ac.id/40203/4/BAB III.pdf · terdiri dari lembaga pendidikan agama Madrasah Diniah, TPQ (Taman Pendidikan AL-Quran), dan Pondok

38

1. Sejarah Desa Ngorto

Asal mula sejarah Desa Ngroto dimulai kurang lebih pafa tahun ±1830. Pada saat

itu datang seorang laki-laki dari daerah pacitan. Menurtut cerita masih memiliki

hubungan dengan pangeran Diponegoo yang bernama Truno Dipo. Tidak berselag

lama dari saat itu belanda datang dan menjadikan Desa Ngroto sebagai proyek

tanaman kopi. Maka semakin banyak jumlah orang yang berdatangan kedesa

Ngroto termasuk salah satunya dari Madura, Pekalongan, Pati dan daerah lainnya.

Yang dari semua pendatang tersebut bergabung dengan pak Truno Dipo, karna

pada saat itu Pak Truno Dipo dianggap mampu memimpin masyaraat setempat.

Maka pak Truno diangkat menjadi Kepala Kelompok yang dalam Bahasa saat ini

seperti Kepala Desa. Kemudian Istilah “Ngroto” diambil dari kata Puncak yang

Roto. Karna pada saat itu desa ngroto yang posisinya berada di lintasan menuju

Batu dan ngantang sering digunakan untuk istirahat dianggap posisi tanahnya rata,

maka kelurlah istilah “Ngroto”.

2. Aspek geografis

Secara geografis desa ngeroto berada di kecamatan pujon yaitu bagian

barat kabupaten malang. Posisi desa ngroto sendiri berada di tengah-tengan

wilayah kecamatan. Jarak tempuh yang perlukan dari Desa Ngroto menuju

kecamatan sekitar 10 menit, sedangkan jarak tempuh menuju Ibu Kota Kabupaten

sejauh 50 km atau sekitar2 jam. Secara administratif kewilayahan desa ngroto

terbagi kedalam 3 (tiga) dusun yaitu dusun maron, dusun lebak sari, dan dusun

krajan. Adapun batas wilayah desa sebagai berikut:

a. Batas Sebelah Barat : Desa Ngabab kecamatan Pujon

Page 3: BAB III GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PENELITIANeprints.umm.ac.id/40203/4/BAB III.pdf · terdiri dari lembaga pendidikan agama Madrasah Diniah, TPQ (Taman Pendidikan AL-Quran), dan Pondok

39

b. Batas Sebelah Timur:Desa Pujon Lor Kecamatan Pujon

c. Batas Sebelah Utara :Desa Maadiredo dan Wiyurejo kecamatan Pujon

d. Batas Sebelah Selatan:Desa Pujon Kidul Kecapatan Pujon

Gambar 3.1 Peta Desa Ngroto

3. Topografi dan Orbitasi

Topografi ketinggian desa Ngroto adalah perbukitan/pegunungan yaitu sekitar

1.100 m diatas permukaan air laut. Berdasarkan BPS Kabupaten Malang curah

hujan di Desa Ngroto rata-rata sebanyak 2.000 mm. curah hujan terbanyak terjadi

pada bulan Desember karna pada bulan Desember Curah hujan dapat mencapai

405,04 mm. luas wilayah Desa Ngeoro kurang lebih sekitar 328.388 hektar. Luar

wilayah tersebut terbagi kedalam beberapa penggunaan seperti permukiman,

persawahan, perkebunan, dan lain nya , lebih lanjut akan di jelaskan kedalam table

di bawh ini;

Page 4: BAB III GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PENELITIANeprints.umm.ac.id/40203/4/BAB III.pdf · terdiri dari lembaga pendidikan agama Madrasah Diniah, TPQ (Taman Pendidikan AL-Quran), dan Pondok

40

Tabel 3. 1Pembagian Luas Wilayah Desa Ngroto Berdasarkan Penggunaan

Luas Wilayah Menurut Penggunaan

Luas pemukiman 9,60 Ha

Luas persawahan 93,91 Ha

Luas perkebunan 0,00 Ha

Luas kuburan 0,98 Ha

Luas perkarangan 155,84 Ha

Luas taman 0,00

Perkantoran 0,09

Prasarana umum lain 41,53

Total luas 301,96

Sumber: Profil Desa Ngroto Data di olah

B. Pemerintahan Desa Ngroto

Dalam Komteks pembangunan Desa, pemerintah Desa adalah birokrasi

yang paling dekat dekan masyarakat , maka setiap program pembangunan Desa

yang dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat selalu

melalui pemrintah Desa. Terlebih sejak undang-undang otonomi desa nomr 6

tahun 2014 di tetapkan, Desa berkembang menjadi lebih mandiri untuk

mensejahterakan masyarakat Desanya.

Dengan demikian maka pemerintah desa ngroto memiliki haluan

perencanaan kedepan dalam setiap pembangunan, pembangunan tersebut sesuai

dengan visi dan missi kepala desa Ngroto dari tahun 2013 sampai tahun 2019. Visi

tersebut adalah :

VISI :

“Adil, Makmur,Mandiri, Aman, Nasionalis, Andal, Transparan, dan

Akuntabel”

Page 5: BAB III GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PENELITIANeprints.umm.ac.id/40203/4/BAB III.pdf · terdiri dari lembaga pendidikan agama Madrasah Diniah, TPQ (Taman Pendidikan AL-Quran), dan Pondok

41

MISSI:

1. Mewujudkan pemerataan pembangunan disegala bidang tanpa

terkecuali lingkungan terpencil.

2. Mewujudkan masyarakat desa Ngroto yang berpribadi mandiri dan

senantiasa berlandaskan potensi lokal dalam melaksanakan

pembangunan di bidang pertanian, perternakan, perdagangan, home

industry, dan bidang pariwisata.

3. Menciptakan masyarakat Desa Ngroto aman, tentram, dan nyaman

melalui optimalisasi peran LINMAS dan model pengamanan yang

berbasis masyarakat.

4. Menciptakan lapangan pekerjaan disegala sektor potensial sehingga

dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan kesejahteraan

masyarakat.

5. Mewujdukan masyarakat Desa Ngroto yang berbudaya dan berbudi

pekerti baik dengan melibatkan tokoh masyarakat dan pemuka agama

melalui pendidikan formal dan informal.

6. Mencipatakn generasi muda yang cinta tahan air dengan cara melibatkan

pemuda dalam setiap pembangunan.

7. Mewujudkan masyarakat Desa Ngroto yang memiliki kompetensi dan

daya saing.

8. Menciptakan tata kelola pemerintaha yang baik Good Governance yang

berprinsip pada partisipasi dan akuntabilitas.

Desa Ngroto dalam klasifikasi Prodeskes Bina PMD Kementrian Dalam

Negri termasuk kategori Desa Swakarya. Sehingga susunan Organisasi

Page 6: BAB III GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PENELITIANeprints.umm.ac.id/40203/4/BAB III.pdf · terdiri dari lembaga pendidikan agama Madrasah Diniah, TPQ (Taman Pendidikan AL-Quran), dan Pondok

42

Pemerintahan Desa Ngroto tahun 2017 disesuaikan dengan peraturan Kementrian

Dalam Negri Nomor 84 tahun 2015 tentang susunan organisasi Pemerintahan Desa.

Sehingga dalam pelaksanaan Organisasi Pemerintahan Desa Ngroto terdiri dari

Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan 3 (tiga) orang kepala urusan, serta 3(tiga) orang

kepala seksi, serta 3 (tiga) orang kewilayah dusun. Adapun struktur pemerintah

Desa Ngroto adalah Sebagai berikut :

Bagan 3. 1 Struktur Organisasi Pemerintah Desa Ngroto

Sumber: Profil Desa Ngroto 2016

1. Aspek Demografi

a. Jumlah Penduduk

Penduduk Desa Ngroto pada tahun 2016 tercatat 6130 jiwa dengan jumlah

penduduk laki-laki sebanyak 3161 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 2969.

Sedangkan pada tahun 2017 total jumlah keseluruhan penduduk sebanyak 6483

dengan jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki sebanyak 3295 dan

perempuann sebanyak 3188. Peningkatan jumlah penduduk Desa ngroto dari

taghun 2016 ke tahun 2017 sekitar 50%.

Page 7: BAB III GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PENELITIANeprints.umm.ac.id/40203/4/BAB III.pdf · terdiri dari lembaga pendidikan agama Madrasah Diniah, TPQ (Taman Pendidikan AL-Quran), dan Pondok

43

Adapun jumlah keluarga berdasarkan KK laki-laki dan KK Perembuan pada

tahun 2016 total keseluruhan sebanyak 1873 KK. Sedangkan di tahun 2017

berjumlah 1891 KK.

Tabel 3. 2Pertumbuhan Penduduk Desa Ngroto Tahun 2016 dan 2017

Tahun

Jumlah penduduk

Laki-laki Perempuan

2016 3161 3188

2017 3295 2969

Peningkatan 0,96 0,99

Sumber: Profil Desa Ngroto 2016

Dari data diatas dapat diketahui terdapat peningkatan sekitar pada tahun

2016 dan 2017. peningkatan ini dapat diengaruhi oleh beberapa faktor

seperti jumlah kelahiran, kematian dan mutasi penduduk baik penduduk

yang datang maupun penduduk yang berpindah dari desa ngroto.

b. Keagamaan di Desa Ngroto

Penduduk Desa Ngroto merupakan penduduk yang pluralis dengan

mayoritas beragama muslim, yaitu berjumlah 6395 orang. Sedangkan yang

beragama Kristen sebanyak 50 orang Beragama katolik 6 orang, hindu 3

orang , budha 1 orang, dan penganut kepercayaan Tuhan YME 19 orang.

Jumlah peribadatan di Desa Ngroto, masjid sebanyak 4 buah, langgar atau

surau 27 buah, dan jumlah pura 1 buah.

Page 8: BAB III GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PENELITIANeprints.umm.ac.id/40203/4/BAB III.pdf · terdiri dari lembaga pendidikan agama Madrasah Diniah, TPQ (Taman Pendidikan AL-Quran), dan Pondok

44

2. Potensi Desa

a. Sumber Daya Alam

Desa ngroto merupakan desa yang subur hal ini karna Desa Ngroto

merupkn daerah perbukitan dan tingkat curah hujan sedang yang sangat

cocok untuk kondisi pertanian.secara umum potensi sumber daya alam

di Desa Ngroto sangat melimpah, baik pertahian, pariwisata, maupun

perternakan. Namun diantara sumber daya yang di miliki mayoritasnya

adalah pertanian. terdapat 93,91 Ha luas lahan persawahan di desa ngroto

sedangkan luas perkebunan 27,49 Ha. Ada berbagaimacam komuditi

pertanian, diantaranya sayur mayur seperti jagung,cabe, bawang merah,

tomat, kentang, kubis, buncis, brokoli, terong, selada, dan wortel,

sedangkan yang lainnya adalah tanaman padi. Sedangkan komuditi

perternakan mencakup sapi sebanyak 142 peternak, ayam sebanyak 514

orang peternak, kambing 125 orang peternak dan kelinci sebanyak 8

orang peternak42 Di Desa Ngroto juga terdapat Sumber Daya Air yang

melimpah

b. Potensi Pendidikan Desa Ngroto

Bidang pendidikan di Desa Ngeroto mencakup pendidikan formal dan

non formal, pendidikan formal terdiri dari pendidikan TK,SD/Sederajat,

SMP/Sederajat, dan SMA/Sederajat. Sedangkan pendidikan formal

terdiri dari lembaga pendidikan agama Madrasah Diniah, TPQ (Taman

Pendidikan AL-Quran), dan Pondok Pesantren.

42 Buku Profil Desa Ngroto 2016

Page 9: BAB III GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PENELITIANeprints.umm.ac.id/40203/4/BAB III.pdf · terdiri dari lembaga pendidikan agama Madrasah Diniah, TPQ (Taman Pendidikan AL-Quran), dan Pondok

45

Tabel 3. 3Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid, Tahun Ajaran 2015/2016

Nama Jumlah Jumlah guru Jumlah siswa

Play Group 3 15 148

TK 4 19 281

SD 5 36 1163

SMP 3 37 630

SMA 3 65 834

Sumber: Profil Desa Ngroto Pujon Kabupaten Malang

C. Profil Kemiskinan Desa Ngroto

Kemiskinan merupakan permaslahan yang selalu menjadi prioritas dalam

setiap pembangunan bahkan di tingkat pedesaan sekalipun. Karna menurut data

BPS dari setiap tahunnya sampai tahun 2017 tingkat kemiskinan di pedesaan selalu

berada di posisi lebih tinggi dari pada perkotaan. Tidak terkecuali di desa ngorto,

pada tahun 2015 tingkat kemiskinan di desa ngroto mencapai 52%.43 Data tersebut

dihasilkan berdasarkan Survay BDT PPLS 2011.

Tabel 3. 4Kompsisi Penduduk Menurut Pekerjaan Tahun 2015

No Jenis Pekerjaan Jumlah (Jiwa)

1. Tidak bekerja 38

2. Petani 1914

3. Wiraswasta 806

4. Pegawai Negri Sipil 42

5. Seniman 10

6. Pedagang 128

7. Peternak 142

8. Tenaga Medis 14

9. Dosen/Guru 67

43 Profil BUMDesa Ngroto 2017

Page 10: BAB III GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PENELITIANeprints.umm.ac.id/40203/4/BAB III.pdf · terdiri dari lembaga pendidikan agama Madrasah Diniah, TPQ (Taman Pendidikan AL-Quran), dan Pondok

46

10. Pedagang 877

11. Karyawan 553

12 TNI/POLRI 9

13 Pembantu rumah tangga 25

14 Sopir 30

16 Pemulung 2

15 Lainnya 1503

Total 6094

Sumber:Buku profil Desa Ngroto 2016

D. Profil Bumdesa Angeng Ngroto

BUMDesa ageng merupakan badan usaha di desa ngroto untuk

menggerakkan perekonomian masyarakat Desa. Terpilih nama “AGENG”

merupakan hasil musyawarah yang melibatkan masyarakat dan tokoh-tokoh

masyarakat dengan asalan karena, Ageng merupakan nama orang yang pertama kali

ada di Desa Ngroto, yaitu Ageng Ronggo Pramono. “AGENG” juga merupakan

singkatan dari ANGGAYUH EKONOMINE NGROTO. Yang dalam Bahasa

Indonesia diartikan sebagai doa mencapai perekonomian Desa Ngroto yang lebih

sejahtera.

Pendirian BUMDesa Ageng disahkan dalam surat keputusan kepala Desa

Nomor 412.31/30/35.07.26.2006/2015 tentang pengurus Badan Usaha Milik Desa.

Adapun visi dan misi berdirinya BUMDesa Ageng merupakan tindak lanjut visi

dan misi Pemerintah Desa Ngroto. Visi dan Misi BUMDesa Ageng yaitu:

Visi “ Menuju Ekonomi Desa Ngroto Yang Mandiri dan Sejahtera”

Misi:

1. Menggali dan memanfaatkan potensi ekonomi Desa

Page 11: BAB III GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PENELITIANeprints.umm.ac.id/40203/4/BAB III.pdf · terdiri dari lembaga pendidikan agama Madrasah Diniah, TPQ (Taman Pendidikan AL-Quran), dan Pondok

47

2. Meningkatkan UKM (usaha kecil menengah) untuk memperbesar

kesempatan kerja.

3. menyediakan permodalan yang mudah dan murah bagi masyarakat.

4. Meningkatkan daya saing kegiatan ekonomi masyarakat.

5. Mengembangkan unit usaha ekonomi disegala bidang.

6. Mewujudkan produk unggulan untuk penguatan ekonomi Desa yang sesuai

dengan Karakteristik Desa.

7. Mewujudkan masyarakat Desa Ngroto yang Sejahtera dan Mandiri.

Latar belakang organisasi pengelola BUMDesa Ageng yang tertera dalam surat

keputusan Kepala Desa Nomor 412.31/30/35.07.26.2006/2015 tentang pengurus

Badan Usaha Milik Desa. Adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 5Pengurus BUMDesa Ageng

No Nama Pendidikan Alamat Jabatan

1 Suparni S1 Ngroto Pengawas

2 Jumaat S1 Ngroto Pengawas

3 Suwari SLTA Ngroto Pengawas

4 Prayogi S1 Ngroto Komesaris

5 Puji Leksono DIII Ngroto Ketua Direksi

6 Choirul Hudah SLTA Ngroto Administrasi

7 Roy Arifianto SLTA Ngroto Bendahara

8 Dwi Purwanto SLTA Ngroto Simpan Pinjam

9 Nur Watik SLTA Ngroto Simpan Pinjam

10 Atim Mulyono SLTA Ngroto Toko Pertanian

Sumber: Buku profil BUMDesa Ageng 2016.

Page 12: BAB III GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PENELITIANeprints.umm.ac.id/40203/4/BAB III.pdf · terdiri dari lembaga pendidikan agama Madrasah Diniah, TPQ (Taman Pendidikan AL-Quran), dan Pondok

48

Adapun unit usaha yang dikelola oleh BUMDesa meliputi bebrapa Unit Usaha

yaitu:

1. Unit Simpan Pinjam,

Unit Simpan Pinjam Jalin Matra ini merupakan bentuk penanggulangan

kemsikinan yang merupakan inisiasi pemerintah profinsi Jawa Timur.

Adapun anggaran Simpan Pinjam Jalin Matra ini berasal dari bantuan

keuangan khusus pemerintah Provinsi. Program ini memdifokuskan pada

masyarakat pelaku UKM (usaha kecil menengah). Khususnya mereka yang

masuk kedalam daftar RTHM (rumah tangga hampir miskin). Dan

pelaksanaan program Jalin Matra Pk2 ini dilaksanakan dengan sekema

pinjaman sebagai berikut:

a. Suku bunga 0,8% perbulan

b. Batas peminjaman maksimal 5.000.000 per orang.

c. Jangka waktu peminjaman 10 bulan dengan 10 kali angsuran

d. Metode angsuran pokok ditambah bunga

e. Pinjaman diberikan kepada klompok

f. Jaminan KK asli atau buku nikah

2. Program Pinjaman Usaha Kecil (PUK)

Untuk memberikan akses permodalan kepada masyarakat pelaku usaha kecil yang

tidak terdaftar dalam daftar Rumah Tangga Sasaran atau RTHM (Rumah Tangga

Hampir Miskin) hasil survey PPLS 2011. Maka bisa melakukan pminjaman

PUKyang dilaksanakan dengan sekema sama

Page 13: BAB III GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PENELITIANeprints.umm.ac.id/40203/4/BAB III.pdf · terdiri dari lembaga pendidikan agama Madrasah Diniah, TPQ (Taman Pendidikan AL-Quran), dan Pondok

49

dengan Pinjaman Jalin Matra namunn yang membedakan adalah bunga

pinjaman yaitu 1%.

3. Pinjaman Usaha Bibit (PUB)

Potensi masyarakat Desa sebagai pelaku usaha penangkaran bibit pertanian

holtikultura seringkali kali terkendala modal bibit pertanian. banyak

diantara petani yang mengalami kesulitan modal bibit tersebut melakukan

peminjaman melalui perorangan dengan pengembalian suku bunga yang

besar sehingga seringkali hasil panen yang diperoleh tidak sesuai dengan

hasil yang seharusnya karena di potong untuk pengembalian bibit. Dengan

demikian untuk pengembangan kegiatan ekonomi masyarakat khususnya

pembibitan pertanian maka dilaksanakan usaha bibit dengan skema sebagai

berikut:

a. Suku bunga 5% dalam priode peminjaman 2 bulan

b. Peminjaman maksiman Rp. 2000.000 (dua juta rupiah) per orang.

c. Metode pengembalian pokok dan bunga

d. Jaminan kk asli atau buku nikah.

4. Tabungan

Program ini di tujukan untuk menumbuhkan gaya hidup yang hemat dan rajin

menabung untuk itu BUMDesa Ageng juga menyelenggarakan unit tabungan yang

terbagi kedalam 5 (lima) jenis tambungan. Pertama, tabungan umum. Tabungan

umum ini di peruntukkan bagi siapapun yang mau menabung. Dan disarankan bagi

warga yang memiliki pinjaman di BUMDesa seperti jalin Matra. Suku bunga

tabungan ini 4% pertahun dengan setoran awal 50.000 , dan setoran berikutnya

minimal Rp.5000

Page 14: BAB III GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PENELITIANeprints.umm.ac.id/40203/4/BAB III.pdf · terdiri dari lembaga pendidikan agama Madrasah Diniah, TPQ (Taman Pendidikan AL-Quran), dan Pondok

50

(lima ribu rupiah) . dan jika transaksi pengambilan tersebut diatas Rp.

200.000 (dua ratus ribu) maka akan di kenai potongan pengambilan senilai

2000 (dua ribu rupiah). Kedua, Tabungan Anak Sekolah (TAS).

Dikarenakan kondisi di desa ngroto yang banyak memiliki lembaga

pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas yang

berjumlah 17 (tuju belas lembaga). Maka, perlu adanya program tabungan

untuk anak sekolah.ketiga, Tabungan Hari Raya (THR) hari raya yag

merupakan hari besar yang dirayakan oleh sebagian banyak penduduk desa

Ngroto tentunya membutuhkan biaya besar. dengan demikian tabungan ini

bertujuan untuk mempersiapkan kebutuhan masyarakat ketika menjelang

hari raya. Dengan bunga 5% pertahun. Namun tabungan ini hanya bisa di

cairkan ketika menjelang Ramadhan atau menjelang hari raya. Keempat,

Tabungan arisan sembako program ini merupakan tabungan dengan nilai

sesuai dengan barang yang dipesan dan dibayar setiap miggu selama 40

minggu. Dengan perjanjian jika harga barang pada waktu pencarian lebih

besar dari awal yang disepakati maka, konsumen nasabah menambah selisih

harga. Dan sebaliknya jika harga lebih rendah maka BUMDesa akan

mengembalikan nilai using selisih harga. Kelima, Deposito dilaksanakan

untuk menampung simpanan masyarakat dalam jangka waktu panjang. Dan

hanya dapat dicairkan dengan jangka waktu tertentu. 3 bulan, 6 bula, atau 1

tahun. Dengan jasa simpanan sebesar 6% pertahun.

5. Unit Toko Pertanian

Sesuai dengan potensi sumbersaya desa ngroto yang lebih cenderung kepertanian,

maka pemenuhan kebutuhan akan sarana pertanian seperti

Page 15: BAB III GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PENELITIANeprints.umm.ac.id/40203/4/BAB III.pdf · terdiri dari lembaga pendidikan agama Madrasah Diniah, TPQ (Taman Pendidikan AL-Quran), dan Pondok

51

benih, pupuk, obat-obatan merupakan kebutuhan pokok dalam

pengembangan perekonomian warga. Dengan demikian sejak bulan

September 2016 unit ini diadakan untuk usaha dalam pemenuhan kebutuhan

para petani yang ada di Desa Ngroto melalui Toko Pertanian BUMDesa

Ageng.

6. Krativitas Usaha

Untuk menibgkatkan kegiatan bidang usaha serta meningkatkan pendapatan

BUMDesa, maka BUMDesa Ageng melakukan kegiatan Kreatif antara lain,

pertama, Agen BNI 46, kegaiatan kerja sama dengan BNI ini meliputi

pembukuan rekening tabungan, Tarik dan setor tabungan, pembayaran e-

Payment pembayaran listrik, PDAM, pulsa Hp, tiket, dll. Kedua, BULOG

kegaiatan ini bekerjasama dengan Sub Drive Bulog melalui kegiatan

pengadaan bahan pangan murah untuk masyarakat sepeeti minyak, gula,

garam, beras , tepung, bawang, dll. Ketiga, Usaha Cuci Motor Ageng

kegiatan ini dilaksanakan oleh pemudaDesa Ngroto sebagai lapangan

Pekerjaan baru. Keempat Usaha Air Minum (PAM). Unit usaha ini

merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan air minum karena ketersediaan

melalui PDAM sangat terbatas. Penyesediaan air minum ini dilakukan

dengan pengeboran air bawah tanah guna memenuhi kebutuhan air minum

khususnya wilayah Dusun Krajan yang sering mengalami kekurangan air

minum.