BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab...

28
39 BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI INDONESIA III.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT ABS Industri Indonesia adalah suatu perusahaan industri kimia yang didirikan dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri berdasarkan Undang- undang No.6 Tahun 1968 yang kemudian diganti dengan Undang-undang No.12 Tahun 1970 berdasarkan Akta Notaris Pesganesiam Bakara, SH No.11 pada Tanggal 6 Oktober 1993 di Jakarta. Akta ini telah diperbaiki dengan akta tertanggal 10 Desember 1993 No.46 yang dibuat dihadapan Notaris Soedarno, SH dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C-496.HT.01.01.TH.94 Tanggal 15 Januari 1994 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada Tanggal 5 April 1994 No.1828. Dalam akta tersebut dicantumkan bahwa perusahaan didirikan dengan modal dasar sebesar Rp 1.000.000.000,- terbagi atas 1.000 saham, tiap-tiap saham besarnya Rp 1.000.000,-. Dari modal dasar tersebut telah diambil bahagian serta akan disetor penuh dengan uang tunai melalui kas perusahaan. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Elvie Sahdalena, SH. MH No.5 Tanggal 10 Oktober 2005 mengenai perubahan status perusahaan dari Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi Penanaman Modal Asing, bagian premisse dan seluruh anggaran dasar perusahaan serta peningkatan modal dasar menjadi sebesar Rp 63.390.000.000,- yang terbagi atas 63.390 saham dan masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp 1.000.000,-. Perubahan-perubahan tersebut telah dilaporkan ke Departemen Hukum dan Hak Asasi manusia pada Tanggal 17 Oktober 2005.

Transcript of BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab...

Page 1: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

39

BAB III

GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI INDONESIA

III.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT ABS Industri Indonesia adalah suatu perusahaan industri kimia yang

didirikan dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri berdasarkan Undang-

undang No.6 Tahun 1968 yang kemudian diganti dengan Undang-undang No.12

Tahun 1970 berdasarkan Akta Notaris Pesganesiam Bakara, SH No.11 pada Tanggal

6 Oktober 1993 di Jakarta. Akta ini telah diperbaiki dengan akta tertanggal

10 Desember 1993 No.46 yang dibuat dihadapan Notaris Soedarno, SH dan telah

disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan

No.C-496.HT.01.01.TH.94 Tanggal 15 Januari 1994 serta telah diumumkan dalam

Berita Negara Republik Indonesia pada Tanggal 5 April 1994 No.1828. Dalam akta

tersebut dicantumkan bahwa perusahaan didirikan dengan modal dasar sebesar

Rp 1.000.000.000,- terbagi atas 1.000 saham, tiap-tiap saham besarnya

Rp 1.000.000,-. Dari modal dasar tersebut telah diambil bahagian serta akan disetor

penuh dengan uang tunai melalui kas perusahaan.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,

terakhir dengan Akta Notaris Elvie Sahdalena, SH. MH No.5 Tanggal 10 Oktober

2005 mengenai perubahan status perusahaan dari Penanaman Modal Dalam Negeri

menjadi Penanaman Modal Asing, bagian premisse dan seluruh anggaran dasar

perusahaan serta peningkatan modal dasar menjadi sebesar Rp 63.390.000.000,- yang

terbagi atas 63.390 saham dan masing-masing saham bernilai nominal sebesar

Rp 1.000.000,-. Perubahan-perubahan tersebut telah dilaporkan ke Departemen

Hukum dan Hak Asasi manusia pada Tanggal 17 Oktober 2005.

Page 2: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

40

Profil Pendiri :

1. Ibrahim Risjad, Direktur dan Komisaris pada PT Bogasari Flour Milk,

PT Indocement Tunggal Prakarsa, PT Branta Mulia, PT RSI Bank, dan

PT Primarindo Finance Corporation.

2. Budi Brasali, Direktur dan Komisaris pada Metropolitan Group, PT Kawasan

Industri Jababeka, PT Cikarang Listrindo, PT Branta Mulia, dan PT Jakarta Land.

3. Aldo Putra Brasali, Direktur dan Komisaris pada Brasali Group, PT Pesona

Equator, PT Suluh Dwipantara, dan PT Brasali Realty.

4. Iwan Putra Brasali, Direktur dan Komisaris pada PT Risjad Brasali Styrindo,

PT Risjad Brasali Chemindo, PT Risjad Brasali Peroxida, dan Brasali Group.

5. Amir Syah Risjad, Direktur dan Komisaris pada PT Transindo National dan

PT Risjadson.

6. Rizal Syah Risjad, Direktur dan Komisaris pada PT Risjad Brasali Industry,

PT Primarindo Finance, PT Transmega Eka Cipta, PT Arhiza Utama Corporation

dan PT Risjadson.

PT ABS Industri Indonesia adalah salah satu bagian dari Arbe Indonesia

Group. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang

telah diaktakan dengan Akta No.5 dari Notaris Elvie Sahdalena, SH.MH, tanggal

10 Oktober 2005, susunan pengurus perusahaan adalah sebagai berikut :

Presiden Komisaris : Ignan Budi Brasali

Komisaris : Aldo Putra Brasali

: Rizal Risjad

: Amirsyah Risjad

Presiden Direktur : Ibrahim Risjad

Wakil Presiden Direktur : Arwan Ahimsa

Page 3: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

41

Direktur : Prawiranegara Sugito

: Minhar Suwendi

Perusahaan berkantor pusat di Sudirman Square Office Towers 15 th floor

Tower A, Jl. Jend. Sudirman Kav 45 – 46 , Jakarta dan mempunyai pabrik di Merak,

Jawa Barat. Jumlah rata-rata karyawan tetap perusahaan adalah sekitar 150 orang

termasuk karyawan yang ada kantor pusat (head office) maupun yang ada di pabrik

(site plant).

Sesuai dengan jenis usahanya, ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah

dengan mendirikan dan menjalankan usaha dalam bidang industri Manufacture

Petrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound)

dan High Rubber Graft (HRG) berupa fowder dengan beberapa grade yang

dihasilkan yaitu : HR 140, HR 150, dan HR 160. Perusahaan mulai beroperasi

komersial sebagai perusahaan industri kimia sejak Januari 1997. Pemasaran produk

meliputi wilayah dalam negeri dan luar negeri, termasuk U.S.A, Australia dan Asia.

Seiring dengan perkembangan usahanya yang semakin maju, perusahaan menambah

jenis produknya berupa Styrene Acrylonitrile (SAN) dan Expandable Poly Styrene

(EPS).

Dalam menjalankan perusahaan, PT ABS Industri Indonesia mempunyai visi

untuk menjadi perusahaan terkemuka dan industry leader di Indonesia. Sedangkan

misi perusahaan yaitu bersaing untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi

dan berkomitmen untuk memuaskan konsumen dengan kualitas dan pelayanan

terbaik. Dalam mewujudkan komitmennya secara nyata, perusahaan mengoperasikan

peralatan dan mesin yang berteknologi tinggi untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Page 4: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

42

Perusahaan berkomitmen melaksanakan program Sistem Manajemen

Keamanan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK 3) untuk memenuhi tanggung

jawabnya sesuai dengan 166 elemen persyaratan dalam Peraturan Menteri Tenaga

Kerja No.Per.05/Men/1996 tentang SMK 3 serta melaksanakan pengelolaan

lingkungan melalui Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dengan

mentaati semua peraturannya, serta menyediakan sumber daya yang diperlukan.

Dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM), perusahaan mengupayakan dan

menciptakan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia dengan membuat suatu

sistem yang secara terbuka memberikan peluang kepada setiap individu untuk

mengembangkan kemampuannya secara maksimal agar mampu mengaktualisasikan

dirinya sesuai dengan norma-norma yang diatur oleh perusahaan serta memberikan

kesempatan dan penghargaan yang layak atas prestasi kerja yang dilandasi oleh

penilaian yang objektif.

Dalam sistem manajemen mutu, perusahaan berkomitmen untuk terus

mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen mutu dan terus menerus

memperbaiki keefektifannya dengan memastikan kesesuaian, kecukupan sistem yang

ada secara terus menerus dengan melaksanakan pembahasan dan audit secara

berkala melalui sistem ISO 9001 dan 14001 untuk semua kegiatan dan aktivitas yang

ada di lingkungan perusahaan. Sistem ISO ini mengadopsi pendekatan proses untuk

pengembangan, penerapan dan peningkatan efektifitas dan efisiensi dari Sistem

Manajemen Mutu, untuk peningkatan kepuasan pihak-pihak terkait dengan

memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.

Page 5: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

43

III. 2. Struktur Organisasi

Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan pekerjaan, diperlukan

adanya suatu struktur organisasi yang menggambarkan rentang kendali,

pendelegasian tugas dan tanggung jawab sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Oleh karena itu perusahaan berusaha untuk meletakkan suatu dasar bagi

terlaksananya seluruh kegiatan yang ada dengan menyusun struktur organisasi dan

uraian pekerjaan yang disesuaikan dengan perkembangan perusahaan saat ini.

Suatu struktur organisasi harus dibentuk dengan mempertimbangkan strategi

perusahaan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dan harus

bersifat fleksibel agar dapat menyesuaikan kondisi dan lingkungan yang selalu

berubah-ubah tanpa harus mengadakan perubahan secara total. Selain itu untuk

mempermudah pengawasan dan mempercepat pengambilan keputusan diusahakan

tingkatan manajemen yang sedikit dengan cara mengelompokkan fungsi-fungsi yang

erat kaitannya maupun yang sama sifat kegiatannya.

Struktur organisasi yang dianut oleh PT ABS Industri Indonesia adalah

organisasi lini dan staf, karena atasan mempunyai wewenang formal untuk

mendelegasikan tugas kepada para bawahan untuk menjalankan aktivitas-aktivitas

utama perusahaan dalam rangka pencapaian sasaran organisasi dan staf mempunyai

wewenang untuk mendelegasikan tugas kepada bawahan lain untuk menjalankan

aktivitas perusahaan melalui penelitian, saran, rekomendasi dan keahlian teknis.

Struktur organisasi PT ABS Industri Indonesia dapat dilihat pada halaman

berikut :

Page 6: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

44

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. ABS Industri Indonesia

Sumber : Profil Perusahaan Tahun 2005

Board of Commisioner

President Director

Secretary

GM Corporate

HRD & GA Manager Legal EDP

Manager

EDP Staff

Secretary & Administrative Staff

HRD & GA Staff

Purchasing Supervisor

Purchasing Manager

Senior Staff

Junior Staff

Marketing Manager

Marketing Supervisor

Technical Service

Distribution Staff

Site Plant Manager

Production

Maintenance

HRD Factory

Operational Director

RUPS

Page 7: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

45

Dari gambar struktur terlampir, terkandung makna :

1. Adanya pendelegasian, berarti pelimpahan wewenang oleh atasan kepada

bawahan dengan konsekuensinya bawahan yang menerima delegasi harus

bertanggung jawab atas prestasi baik atau buruk dari bawahan lainnya.

2. Desentralisasi merupakan falsafah organisasi dan manajemen perusahaan untuk

mendelegasikan sebanyak mungkin wewenang tertentu seperti yang diuraikan

dalam uraian pekerjaan.

3. Adanya uraian pekerjaan, merupakan jabatan tugas-tugas pokok yang nantinya

harus dikembangkan oleh setiap kepala bagian baik untuk dirinya sendiri

maupun untuk karyawan yang dibawah kendalinya.

III.3. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Dalam struktur organisasi PT ABS Industri Indonesia, kekuasaan tertinggi

dipegang oleh Dewan Komisaris yang terbentuk dari hasil Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS). RUPS ini berfungsi untuk mengawasi pekerjaan Komisaris dan

memberikan nasehat-nasehat sehubungan dengan pelaksanaan tugasnya dalam

mencapai tujuan organisasi. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan diuraikan tugas

dan tanggung jawab yang dilaksanakan oleh masing-masing tingkatan manajemen

pada PT ABS Industri Indonesia :

A. Board of Comissioners (Dewan Komisaris)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Menetapkan strategi dan target operasi perusahaan yang harus dicapai dalam

suatu periode.

2 Mengawasi kegiatan-kegiatan direksi dan ikut dalam menentukan

kebijaksanaan perusahaan mengenai jumlah dana yang diperlukan untuk

Page 8: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

46

operasi perusahaan dan kegiatan investasi perusahaan dimasa yang akan

datang.

3 Dewan Komisaris dengan suara terbanyak, berhak untuk mengangkat atau

memberhentikan para anggota direksi sesuai dengan kebijakan yang telah

ditetapkan.

4. Mengadakan dan memimpin rapat pemegang saham dalam mengevaluasi

keadaan dan kegiatan-kegiatan yang dijalankan perusahaan.

B. President Director (Presiden Direktur)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Menempatkan tujuan-tujuan dan kebijaksanaan perusahaan secara

keseluruhan.

2. Bertindak atas nama perusahaan dalam hubungan dengan pihak luar demi

kepentingan perusahaan.

3. Memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas yang

didelegasikan kepada para bawahannya.

4. Mewakili perusahaan dalam menandatangani kontrak atau kerja sama dengan

pihak-pihak di luar perusahaan.

5. Menerima dan meneliti laporan–laporan secara berkala dari bawahannya.

Presiden Direktur dibantu sekretaris yang mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Mendukung pelaksanaan tugas Presiden Direktur dalam pencapaian tugas

perusahaan.

2. Mengatur sistem arsip yang rapi untuk dokumen perusahaan.

3. Mengurus perjanjian atau pertemuan dengan relasi, pejabat atau pihak–pihak

berkepentingan lainnya.

4. Melaksanakan semua intruksi direktur dan pekerjaan sekretariatan.

Page 9: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

47

C. Operational Director (Direktur Operasional)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab penuh pada Presiden Direktur.

2. Menetapkan garis-garis kebijakan operasional perusahaan untuk dijadikan

dasar pelaksanaan operasi perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan.

3. Memimpin dan mengawasi operasional perusahaan secara keseluruhan.

4. Meneliti dan menyetujui rencana serta program-program yang dijalankan

perusahaan.

D. Site Plant Manager ( Manajer Pabrik)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Menjamin keselamatan karyawan di lingkungan pabrik.

2. Membangun sistem manajemen dan pengawasan secara terpadu.

3. Mengkoordinasikan permintaan karyawan dan administrasinya berdasarkan

kebijakan perusahaan.

4. Memberikan kualitas manajemen yang terkait dengan program yang ada dan

melanjutkan peningkatan sistem ISO 14001 dan SMK 3.

5. Mengatur rencana produksi berdasarkan bahan baku.

6. Mengatur secara bersama departemen-departemen yang ada di pabrik seperti

departemen akuntansi, personalia, pembelian dan aktivitas lainnya.

Manajer Pabrik membawahi :

a. Production (Produksi)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab dan menjaga kelangsungan produksi yang ada di pabrik.

2. Mengawasi dan mengoperasionalkan kapasitas produksi tiap hari.

Page 10: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

48

3. Membuat jadwal produksi dan laporan produksi harian berdasarkan

permintaan pelanggan.

4. Melaksanakan rencana dalam produksi sesuai dengan jadwal yang telah

ditetapkan, sehingga dapat memberikan hasil produksi yang memenuhi

syarat optimal.

5. Memberikan petunjuk teknis atas proses produksi kepada bawahan yang

membutuhkan.

6. Membangun dan menyesuaikan kebutuhan operasional tahunan.

b. Maintenance

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Melakukan keselamatan kerja berdasarkan standar prosedur yang ada.

2. Membangun dan menyesuaikan system maintenance yang ada.

3. Bertanggung jawab terhadap keadaan darurat maintenance.

4. Berpartisipasi dalam pengembangan proyek.

5. Bertanggung jawab untuk sistem keamanan maintenance, spare part, alat-alat

dan pemakaiannya.

c. HRD Factory (Personalia Pabrik)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Menyusun dan merencanakan penerimaan pegawai baru pabrik.

2. Merekrut, melatih dan mengembangkan karyawan yang ada di pabrik

3. Membina pegawai dan kesejahteraannya.

4. Membuat daftar gaji, upah serta penghitungan pajak pendapatan pegawai.

5. Mengawasi peraturan pelaksanaan yang telah disepakati antara serikat buruh

dan peraturan buruh lainnya.

Page 11: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

49

E. Marketing Manager (Manajer Pemasaran)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab terhadap penjualan baik lokal maupun ekspor serta hal-

hal yang berkaitan dengan penjualan seperti teknisi, pengiriman dan

pelayanan, kualitas serta kuantitas.

2. Membuat target yang diaplikasikan sebagai memo produksi.

3. Memonitor harga dan strategi pemasaran.

4. Bertanggung jawab terhadap semua administrasi yang berhubungan dengan

penjualan baik lokal maupun ekspor.

5. Meningkatkan penjualan demi kelangsungan hidup perusahaan.

Manajer Pemasaran membawahi

a. Marketing Supervisor

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Melakukan kegiatan ekspor, baik administratif dokumen maupun pengiriman

barang ke tempat tujuan.

2. Merekomendasikan strategi harga dan mengevaluasi akibat dari penetapan

harga dalam kedudukannya terhadap para pesaing.

3. Membuat atau mengajukan dokumen Pemeriksaan Ekspor Barang (PEB) ke

Bea Cukai.

4. Mempersiapkan dokumen pengapalan, faktur dan mengirimkannya ke luar

negeri.

b. Technical Service

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Memberikan dukungan teknik kepada sales executive dalam memperkenalkan

produk baru.

Page 12: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

50

2. Membantu pabrik dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh

pelanggan.

3. Menentukan jenis produk yang tepat dan sesuai dengan standar yang

diinginkan pelanggan.

4. Memonitor produk di pelanggan.

5. Memantau perkembangan produk-produk para pesaing

6. Membina hubungan yang erat dengan pelanggan terutama di bagian produksi.

c. Distribution Staff (Staf Distribusi)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Melakukan kegiatan ekspor baik administrasi dokumen maupun pengiriman

barang.

2. Menerima order dari pembeli.

3. Meneruskan permintaan tersebut ke pabrik dan memonitor kesiapan barang.

4. Menginformasikan rencana pengiriman ke pembeli.

5. Memonitor jadwal pengiriman baik ke pabrik, angkutan dan pelanggan.

6. Memeriksa dokumen pengapalan, faktur dan pengiriman ke pembeli.

F. Purchasing Manager (Manajer Pembelian)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Menyeleksi pemasok, mengawasi dan mengotorisasi pembelian bahan baku

dan bahan pembantunya yang dibutuhkan dalam produksi.

2. Memastikan pembelian tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan untuk

diproduksi.

3. Mengembangkan, memperbaharui dan mengatur daftar pemasok disetujui.

4. Menerapkan suatu sistem penawaran yang bersaing untuk pengadaan

kebutuhan perusahaan.

Page 13: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

51

5. Memaksimalkan kondisi pembayaran untuk semua pembelian dan koordinasi

dengan bagian keuangan untuk kemampuan pembayaran di waktu

mendatang.

6. Mengembangkan dan menyiapkan anggaran operasional tahunan.

7. Negoisasi langsung untuk kontrak suatu material utama dan pelayanan jasa.

Manajer Pembelian membawahi :

a. Purchasing Supervisor

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab dalam kegiatan pengadaan pemasok untuk kebutuhan

perusahaan.

2. Pendelegasian dan pengawasan pengadaan material dan jasa dari pemasok

atas permintaan pembelian (purchase request) yang diterima untuk

pembelian.

3. Menangani langsung untuk pengadaan material yang rutin.

4. Membuat laporan pemesanan pembelian (purchase order) bulanan

5. Membantu Manajer Pembelian dalam tugas khusus.

b. Senior Staff

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab atas pengadaan material dan jasa dari pemasok.

2. Bertanggung jawab atas pengadaan untuk material dan jasa tertentu.

3. Membuat laporan bulanan rekapitulasi pemesanan pembelian.

4. Membantu supervisor dalam tugas khusus yang diberikan.

Page 14: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

52

c. Junior Staff

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Memproses dan menyelenggarakan kegiatan administrasi sebelum dan

setelah pengiriman.

2. Memeriksa kebenaran dan kepastian akan data atau laporan.

3. Menginformasikan pelanggan mengenai kepastian pengiriman barang (jika

ada masalah).

4. Mengarsip semua dokumen

G. General Manager Coorporate (Manajer Umum Personalia)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.

2. Melaksanakan fungsi eksekutif dalam bagian personalia.

3. Mengurus masalah yang berkaitan dengan personalia, legal, Electronic Data

Processing (EDP) dan ISO secara keseluruhan.

H. HRD and GA Manager (Manajer Personalia)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Bertugas dan bertanggung jawab terhadap administrasi pegawai perusahaan

baik itu penerimaan, pelatihan maupun pemberhentian pegawai.

2. Menjaga semua kerahasiaan data atau informasi kepegawaian.

3. Memperhatikan kesejahteraan dan pembinaan pegawai.

4. Mengadakan perencanaan personalia.

5. Bertugas untuk mewakili perusahaan dalam urusan yang berhubungan

dengan Departemen Tenaga Kerja dan pihak-pihak luar perusahaan lainnya

yang terkait.

Page 15: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

53

Manajer Personalia membawahi :

a. Secretary and administrative Staff (Sekretaris dan Staf Administrasi)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Menjaga dan menyimpan dokumen serta informasi yang bersifat rahasia.

2. Melaksanakan seluruh kegiatan administrasi perusahaan.

3. Melaksanakan dan mengurus kegiatan surat menyurat perusahaan.

b. HRD and General affair Staff (Staf Personalia)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Melaksanakan kegiatan administrasi di personalia dengan berpedoman

kepada objektivitas dan kebijakan yang telah digariskan serta mengikuti

sistem dan prosedur operasional yang telah ditetapkan.

2. Menjamin kelancaran operasional administrasi melalui perencanaan,

pelaksanaan, pendistribusian serta pengawasan yang efektif dan efisien.

3. Membuat, mengembangkan dan melaksanakan sistem dan prosedur yang

telah ditetapkan dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan guna

mendukung kegiatan dalam lingkup internal dan eksternal departemen.

I. Legal

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Mengerjakan tugas-tugas yang meliputi aspek legal (hukum).

2. Melakukan seluruh tugas-tugas kepersonaliaan.

J. EDP Manager

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab dalam pengembangan program atau aplikasi dan

mendukung kebutuhan-kebutuhan EDP lainnya.

Page 16: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

54

2. Bertanggung jawab menjaga perangkat keras dalam kondisi prima,

memelihara dan meningkatkan kinerja pada implementasi sistem EDP.

3. Memberikan pelatihan khususnya karyawan terkait dalam masalah EDP.

4. Menyediakan waktu yang tepat dalam mengatasi masalah-masalah EDP.

5. Bertanggung jawab untuk sistem keamanan seluruh data perusahaan dalam

bentuk perangkat elektronik.

Manajer EDP membawahi

a. EDP Staff

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab untuk menangani dan menyelesaikan masalah sistem

jaringan komputer.

2. Membantu user dalam melakukan tugasnya untuk mengatasi masalah yang

terjadi baik secara hardware maupun software di lokasi kantor pusat

maupun di pabrik Cikarang atau Merak.

3. Membuat permintaan pembelian, laporan penerimaan dan aplikasi

pembayaran untuk keperluan EDP.

4. Menjalankan dan memonitor billing system telepon sampai kepada

pembuatan report per extension per bulan.

5. Membantu atau mewakili tugas Manajer EDP jika diperlukan saat Manajer

EDP berhalangan atau tidak ada ditempat.

K. ISO

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Mengimplementasikan sistem ISO, assessment modul questionare,

assurance requirement, dan policy procedure.

Page 17: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

55

2. Mempresentasikan distribusi dan filling, instruksi kerja, index, identifikasi

survey, serta training agenda.

3. Menyiapkan equipment list, database dan routinely audit external untuk

auditor.

4. Menyiapkan laporan kumpulan audit, budget ISO cost Payment Application

dan cash, bulletin serta progress report.

L. General Manager Finance and Accounting (Manajer Umum Keuangan dan

Akuntansi)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab penuh pada Presiden Direktur.

2. Melaksanakan fungsi eksekutif dalam bidang keuangan dan akuntansi

perusahaan.

3. Membuat anggaran keuangan (financial budget).

4. Mengevaluasi laporan keuangan yang diterima dari divisi-divisi yang ada

dibawahnya serta membuat ringkasan atas hasilnya.

Manajer Umum Keuangan dan Akuntansi membawahi :

Manager Finance and Accounting (Manajer Keuangan dan Akuntansi)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Menyusun anggaran kas perusahaan berdasarkan sumber dan penggunaan

dana untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

2. Mengusulkan pada Manajer Umum mengenai pemanfaatan kelebihan dana

perusahaan.

3. Mengawasi proses penerimaan dan pengeluaran kas.

4. Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan perusahaan.

5. Mereview laporan keuangan dan laporan untuk manajemen.

Page 18: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

56

Manajer Keuangan dan Akuntansi membawahi

a. Financial Administrative and Cashier ( Kasir dan Administrasi)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Melaksanakan kegiatan penerimaan atau pengeluaran uang melalui kas atau

bank.

2. Menghitung dan mencocokkan bukti-bukti yang menunjang seluruh

penerimaan dan pengeluaran uang dari kas atau bank.

3. Mengkoordinir kegiatan pembayaran, baik pembayaran utntuk transaksi

pembelian ataupun departemen dalam perusahaan.

b. Accounting and Budgeting Staff

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Melakukan pencatatan akuntansi secara periodik.

2. Menyusun laporan keuangan dan laporan manajemen tepat waktu dan

seakurat mungkin sesuai dengan standar pelaporan yang ada.

3. Mencatat penerimaan dan pengeluaran dalam buku kas, buku hutang dan

buku piutang secara teratur.

4. Menyiapkan kurs pembukuan tiap hari.

5. Menyiapkan data yang diperlukan oleh auditor dan data yang diminta

bagian pajak.

c. Tax and Financial Staff (Staf Pajak)

Mempunyai tugas dan tanggung jawab :

1. Melakukan pekerjaan teknis dalam administrasi pajak dari mulai membuat

sampai melaporkan ke kantor pajak.

2. Menyiapkan pembayaran ke kas negara melalui bank persepsi.

Page 19: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

57

3. Mengelola perpajakan perusahaan, laporan masa atau bulanan, tahunan,

potongan jenis-jenis pajak sesuai peraturan yang ada.

4. Menerapkan peraturan-peraturan secara up to date sesuai peraturan-peraturan

dan perubahan yang ada.

5. Melayani petugas pajak baik Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pemeriksaan

dan Penyelidikan Pajak, dan Kantor Wilayah Pajak saat pemeriksaan pajak.

III. 4. Kebijakan Akuntansi dan Pajak Perusahaan

Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi mengenai keuangan

dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan diluar perusahaan,

diantaranya kreditur, calon investor, kantor pajak dan lain sebagainya. Selain itu

manajemen perusahaan sebagai pihak intern juga memerlukan informasi keuangan

sebagai alat untuk mengetahui, mengawasi dan mengambil berbagai macam

keputusan untuk menjalankan perusahaan. Perusahaan dalam melaksanakan

operasinya juga melakukan pembukuan atas transaksi-transaksi usaha yang

dilakukannya.

PT ABS Industri Indonesia menyusun laporan keuangan yang terdiri dari

neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas yang

digunakan sebagai dasar untuk penghitungan besarnya Penghasilan Kena Pajak.

Dalam penyusunan laporan keuangan, PT ABS Industri Indonesia mengikuti prinsip

akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan

(SAK). Tetapi dalam melaksanakan dan memenuhi kewajiban perpajakannya, ada

beberapa kebijakan akuntansi perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan yang

disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang

berlaku.

Page 20: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

58

Berikut ini akan diuraikan mengenai kebijakan akuntansi dan pajak yang

dianut oleh PT ABS Industri Indonesia dalam penyusunan laporan keuangan :

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali laporan arus kas adalah dasar

akrual (accrual basis) dengan menggunakan mata uang Rupiah (Rp). Laporan

keuangan disusun dengan konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun

tertentu, disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam

kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Kebijakan akuntansi ini

diterapkan secara konsisten kecuali apabila dinyatakan adanya perubahan dalam

kebijakan akuntansi yang dianut. Sedangkan untuk kepentingan perhitungan PPh

Badan, perusahaan melakukan rekonsiliasi fiskal terhadap laporan keuangan

komersial. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung (direct

method) dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan

pendanaan.

b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Pembukuan perusahaan disusun dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata

uang asing selama tahun berjalan dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat

transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam

mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan

kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian dari selisih

kurs yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi setiap akhir periode tahun

berjalan dengan prinsip taat asas.

c. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari semua uang kartal dan uang giral yang ada di

brankas perusahaan (cash on hand), kas di bank dan investasi jangka pendek

Page 21: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

59

yang jatuh tempo dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal

penempatannya.

d. Metode Penilaian Persediaan

Persediaan diakui berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana

yang lebih rendah biaya perolehannya yang ditentukan dengan metode rata–rata

terimbang (Weighted average method).

e. Dasar Penilaian Aktiva Tetap dan Penyusutan

Aktiva tetap diakui berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aktiva tertentu

yang dinilai kembali, dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tetap, kecuali hak

atas tanah yang tidak diamortisasi, disusutkan dengan menggunakan metode garis

lurus (straight line method) dan taksiran selama estimasi masa manfaat aktiva

sebagai berikut :

Aktiva Tahun

Bangunan 20

Mesin dan peralatan 35

Peralatan pabrik 5

Peralatan kantor 5 – 10

Peralatan transportasi 5

Biaya perbaikan dan biaya pemeliharaan dibebankan ke laporan laba rugi pada

saat terjadinya. Pemugaran dan perbaikan aktiva tetap dalam rangka

meningkatkan produktivitas aktiva tetap dalam jumlah yang material

dikapitalisasikan ke dalam pos aktiva yang bersangkutan. Aktiva tetap yang

sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai bukunya dikeluarkan dari

kelompok aktiva yang bersangkutan kemudian perolehan laba atau rugi dari

Page 22: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

60

penjualan aktiva tersebut dilaporkan ke dalam laporan laba rugi yang

bersangkutan.

f. Pengakuan Pendapatan dan Beban.

Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa atau barang pada pelanggan. Beban

diakui pada saat terjadinya (accrual method).

g. Taksiran Pajak Penghasilan

Taksiran Pajak Penghasilan pada laporan laba rugi dihitung berdasarkan taksiran

laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak

yang berlaku. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi

pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan

kewajiban menurut laporan keuangan dengan laporan pajak (fiskal). Kewajiban

pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan waktu yang boleh di

kurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi

laba kena pajak pada masa mendatang. Pajak tangguhan di ukur dengan

menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada

tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan langsung ke

ekuitas. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali

aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar

kompensasi sesuai penyajian aktiva dan kewajiban pajak.

h. Pajak Penghasilan Badan

Pajak Penghasilan badan ditentukan berdasarkan perhitungan Penghasilan Kena

Pajak (PKP) setelah rekonsiliasi fiskal untuk periode yang bersangkutan.

Perusahaan menerapkan metode pajak tangguhan dalam menghitung taksiran

Pajak Penghasilan sesuai dengan PSAK No.46 tentang “Akuntansi Pajak

Penghasilan”. PSAK No.46 mensyaratkan penangguhan Pajak Penghasilan

Page 23: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

61

menjadi aktiva yang terpulihkan atau kewajiban yang harus dilunasi sebagai

konsekuensi pajak dimasa depan akibat perbedaan dasar pelaporan aktiva dan

kewajiban untuk tujuan komersial dan pajak. Penangguhan Pajak Penghasilan

tersebut terutama menyangkut penyusutan aktiva tetap dan amortisasi royalty.

PSAK No.46 juga mengatur pengakuan aktiva pajak tangguhan yang berasal dari

sisa rugi pajak yang dapat dikompensasikan ke tahun berikut, apabila besar

kemungkinan bahwa laba pajak masa depan memadai untuk dikompensasi.

III. 5. Laporan Keuangan Perusahaan

Dalam praktek akuntansi, laporan keuangan merupakan suatu ringkasan dari

transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang terjadi

selama periode yang bersangkutan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi

keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi.

Untuk dapat melakukan penelitian diperlukan suatu objek penelitian. Oleh

karena itu, yang dijadikan objek penelitian dalam skripsi ini adalah laporan keuangan

PT ABS Industri Indonesia yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi serta data lain

yang berkaitan dengan kegiatan perpajakan di perusahaan. Sebelum membahas

tentang pelaksanaan dan perencanaan Pajak Penghasilan pada PT ABS Industri

Indonesia, terlebih dahulu akan disajikan laporan keuangan perusahaan per 31

Desember 2005 yang merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi.

Page 24: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

Tabel 3.1

PT ABS INDUSTRI INDONESIA

NERACA

PER 31 DESEMBER 2005

(Dalam Rupiah)AKTIVA HUTANG DAN EKUITASAktiva Lancar Hutang LancarKas dan Bank 1,991,754,272 Hutang Usaha 14,278,267,680Piutang Usaha 18,318,592,753 Hutang Lain-lain 6,929,417,889Piutang lain-lain 160,219,000 Hutang Afiliasi 32,674,480,909Persediaan 21,799,133,382 Biaya Ymh Dibayar 58,810,617,553Uang Muka Pembelian 5,548,835,927 Hutang Pajak 381,097,179Pajak Dibayar Dimuka 11,754,435,777 Uang Muka Penjualan 571,245,961Biaya Dibayar Dimuka 68,510,422 Hutang Leasing Jangka Pendek 26,663,431 Total Aktiva Lancar 59,641,481,533 Total Hutang Lancar 113,671,790,602

Aktiva Tetap Hutang Jangka PanjangTanah 2,021,748,600 Hutang Kredit Investasi 1,297,785,149,286Gedung dan Infrastruktur 102,545,006,757 Hutang Leasing Jangka Panjang 58,477,770Mesin dan Peralatan 875,969,981,391 Provisi Manfaat Karyawan 405,215,235Kendaraan 3,600,000 Kewajiban Pajak Tangguhan 75,135,911,711Peralatan Lain 2,595,296,495Total Aktiva Tetap 983,135,633,243Akumulasi Penyusutan (489,148,870,278)Nilai Buku 493,986,762,965 Total Hutang Jangka Panjang 1,373,384,754,002

Aktiva Lain-lain EkuitasUang Jaminan 401,456,450 Modal Saham 140,004,486,000Tanah Kosong 96,970,000 Tambahan Modal disetor 1,866,260,000

Laba (Rugi) Tahun Sebelumnya (648,223,639,360)Laba (Rugi) Tahun Ini (112,652,691,697)Koreksi Rugi Fiskal (313,924,288,605)

Total Aktiva Lain-lain 498,426,450 Total Ekuitas (932,929,873,662)

Page 25: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

Total Aktiva 554,126,670,949 Total Hutang dan ekuitas 554,126,670,949

Sumber : Laporan Keuangan PT ABS Industri Indonesia Tahun 2005

Page 26: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

Deskripsi Jumlah

Penjualan : Penjualan Lokal 150,826,589,119 Penjualan ekspor 78,814,121,042 Penjualan lain-lain 13,774,201,465 Retur dan potongan penjualan (388,266,922) Penjualan Bersih 243,026,644,704

Biaya Produksi (Beban Lokasi) :Biaya Langsung :Bahan baku 196,798,247,308 Bahan additive 14,283,442,880 Bahan kemasan 2,042,082,835 Listrik dan utility 11,374,157,514 Total Biaya Langsung 224,497,930,537

Biaya Tidak Langsung :Gaji karyawan 2,483,635,080 Gaji karyawan asing 927,352,016 PPh 21 expatriat ditanggung pemberi kerja 159,511,337 Tunjangan lembur 728,876,763 Bonus dan THR 400,840,097 Tunjangan transportasi 497,807,000 Tunjangan perumahan 396,995,000 Tunjangan kesehatan 265,850,699 Tunjangan makan 204,666,418 Astek 123,146,144 PPh 21 ditanggung pemberi kerja 125,982,255 Biaya penyusutan 19,223,593,321 Biaya sewa 536,675,988 Biaya perbaikan dan pemeliharaan material 1,249,961,372 Biaya perbaikan dan pemeliharaan jasa 197,051,161 Biaya perjalanan dinas dan transportasi 127,354,038 Biaya perijinan 39,886,386 Biaya seminar dan pelatihan 7,319,000 Biaya alat-alat tulis, buku, fotokopi 23,982,187 Biaya perlengkapan pabrik 321,367,103 Biaya rumah pegawai asing (expatriat) 27,665,282 Biaya asuransi 1,387,687,275 Biaya telepon dan pos 43,184,216 Biaya kesehatan karyawan 37,567,067 Biaya rumah tangga pabrik 6,652,030 Total Biaya Tidak Langsung 29,544,609,235 Total Biaya Produksi 254,042,539,772 Persediaan WIP awal 883,450,866 Persediaaan WIP akhir (2,678,080,377)

PT ABS Industri IndonesiaLaporan Laba (Rugi)

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2005

66

Page 27: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

Deskripsi Jumlah

PT ABS Industri IndonesiaLaporan Laba (Rugi)

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2005

Harga Pokok Produksi 252,247,910,261 Persediaan barang jadi awal 3,941,969,853 Persediaan barang jadi akhir (7,756,146,507) Harga Pokok Penjualan 248,433,733,607 Laba (Rugi) Kotor (5,407,088,903)

Biaya Penjualan, Administrasi dan Umum (Beban Kantor Pusat) :Gaji karyawan 1,147,014,993 Tunjangan lembur 65,809,332 Bonus dan THR 246,814,897 Tunjangan Transportasi 235,051,000 Tunjangan perumahan 58,500,000 Tunjangan kesehatan 117,764,477 Tunjangan makan 44,565,882 Astek 34,014,848 PPh 21 ditanggung pemberi kerja 145,596,865 Biaya penyusutan 214,959,280 Biaya sewa 211,110,800 Biaya perbaikan dan pemeliharaan material 37,782,550 Biaya perbaikan dan pemeliharaan jasa 5,845,000 Biaya perjalanan dinas dan transportasi 152,331,646 Listrik dan utility 12,338,500 Sumbangan 200,000 Biaya entertainment 400,000 Biaya perijinan 14,207,800 Biaya alat tulis, buku, fotokopi 69,298,996 Biaya seminar dan pelatihan 17,815,000 Biaya asuransi 5,549,490 Biaya pengiriman 2,966,549,498 Biaya telepon dan pos 99,270,694 Biaya kesehatan karyawan 174,948,287 Biaya jasa profesional 132,870,500 Biaya rumah tangga kantor 12,615,065 Biaya komisi 371,664,414 Biaya teknologi informasi 14,472,664 Biaya iklan 4,046,250 Biaya lain-lain 60,209,296

Total Biaya Penjualan, Administrasi dan Umum 6,673,618,024 Laba (Rugi) Kotor (12,080,706,927)

Pendapatan (Biaya) lain-lain :Biaya restrukturisasi hutang (364,217,483) Laba (rugi) penjualan aktiva tetap 164,000,000 Biaya bunga (2,404,768)

66

Page 28: BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT ABS INDUSTRI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00003-AK-Bab 3.pdfPetrochemical yaitu Particularly Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS Compound) dan

Deskripsi Jumlah

PT ABS Industri IndonesiaLaporan Laba (Rugi)

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2005

Laba (rugi) selisih kurs (60,186,952,974) Pendapatan bunga 19,161,790 Biaya sanksi administrasi pajak (567,270,127) Pendapatan (biaya) lain-lain (1,236,966,021) Total Pendapatan (Biaya) lain-lain (62,174,649,583) Laba (rugi) Sebelum Pajak (74,255,356,510)

Sumber : Laporan Keuangan PT ABS Industri Indonesia Tahun 2005

66