BAB III Elaborasi Tema

download BAB III Elaborasi Tema

of 10

Transcript of BAB III Elaborasi Tema

Bank Regional

BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Latar Belakang Tema Rencana Umum tata Ruang Kota ( RUTK ) Cirebon menetapkan bahwa perletakkan bangunan Perbankan berada dikawasan Kota Lama Cirebon, teatnya diwilayah Jalan Kom. L. Yos Sudarso. Dikawasan ini, seperti telah dikeahui merupakan kawasan yang memiliki nuansa gaya arsitektur colonial, dimana eksterior (faade) bangunan ada menampilkan gaya arsitektur dari jaman tersebut. Gaya arsitektur yang dominant pada sebagian besar bangunan yang ada adalah artdeco dan neo-klasik. Selain itu kawasan Perbankan ini ditunjang dengan berbagai sarana lain seperti pasar tradisional pasar modern, pelabuhan gudang, pendidikan dan bebearapa sarana lainnya. Hal tersebut memberikan nilai positif terhadap Bank Regional yang akan didesain. 3.2. Pengertian Tema MEDITERANIA Nama yang tidak asing dalam dunia arsitektur. Di Indonesia, tahun 1990 an merupakan masa boomingnya. Walaupun tidak segencar masa lalu, saat ini masih ditemui pengembang menawarkan hunian dengan sentuhan Mediterania. Namun apa dan bagaimana sesungguhnya arsitektur Mediterania itu ? Mediterania = Middle of the Earth Secara geografis, Laut Mediterania dikelilingi oleh 17 negara, yang terbagi dalam 3 benua (Afrika, Asia dan Eropa). Secara historis, Kawasan Mediterania berperan dalam perkembangan peradaban dunia. Peradaban Mesopotamia dan Lembah Sungai Nil, menyebar ke daratan Eropa melalui pulau- pulau di Laut Mediterania. Kekuasaan Romawi yang pernah meliputi seluruh daratan sekitar Laut Mediterania, termasuk Yunani, membuat kebudayaan Yunani dan Romawi menyebar secara merata. Pengaruh budaya Islam masuk ke daratan Eropa pada abad 8 pun melalui Spanyol. Tak mengherankan nama Mediterania yang dalam Bahasa Latin berarti middle of the earth ditujukan padanya. Pusat berbagai pengaruh. Pusat dari daratan yang mengelilinginya. Mediterania merupakan sebutan bagi wilayah-wilayah yang mengelilingi laut Tengah, yang wilayahnya meliputi 3 benua sekaligus. Dari benua Eropa yang termasuk wilayah Mediterania adalah Spanyol, Perancis Selatan, Italia, dan Yunani, sedangkan dari Asia adalah Turki dan Timur Tengah. Dari Afrika diantaranya Mesir dan seluruh negara di Afrika Utara. Namun dibelahan bumi lain sebutan Mediterania muncul. Gaya Arsitektur yang diproklamirkan, justru hadir jauh dari tempat lahirnya bentuk Arsitektur itu sendiri.

Studio Perancangan Arsitektur 5

3-1

Bank Regional Gaya arsitektur yang dibawa oleh pendatang- pendatang kebangsaan Spanyol ke Amerika Serikat disebut Arsitektur Mediterania. Bangsa Spanyol datang ke Florida pada abad ke enambelas dengan membawa gaya arsitektur ke negara yang di ekspansinya. Zaman keemasan gaya arsitektur Mediterania berlangsung dibagian selatan Amerika Serikat, yang berlangsung pada dekade awal abad sembilan belas. Dari penjelasan diatas, jelaslah bahwa gaya arsitektur Mediterania merupakan gaya Arsitektur yang berasal dari Spanyol.

3.3.

Perkembangan Arsitektur Mediterania Kata "Mediterania" memberi kesan suasana langit yang biru dengan kehangatan sinar

matahari. Ciri-ciri bangunan Mediterania memang sesuai bagi daerah-daerah yang beriklim panas. Keberadaan arsitektur Mediterania merupakan jawaban atasnya. Keindahan tradisi Mediterania dengan karakter bangunan yang berdinding tebal untuk melindungi panas disiang hari namun tetap hangat dimalam hari, jendela-jendela kecil untuk menahan hawa panas, serta taman yang terlindung secara privacy didalam bangunan merupakan ciri khusus gaya arsitektur Mediterania yang telah berkembang secara berabad-abad. Seni bangsa Spanyol termasuk didalamnya arsitektur Spanyol terpengaruh oleh seni-seni yang berasal dari Romawi seperti round-arched, rhythmic, dan kecintaan pada hangatnya sinar Matahari (sunloving). Bentuk-bentuk rumah yang merupakan jawaban atas iklim Mediterania, seperti juga bentuk-bentuk rumah kota Yunani dan Romawi, memiliki wajah yang menurut Newcomb disebut sebagai "bleak and barefachada (face) to the street". Ekspresi wajah rumah tinggal ini diperkenalkan pula samapi ke Amerika Selatan, Mexico, Hindia-Belanda serta daerahdaerah pemukiman orang Spanyol dinegara lain.

3.4.

Ciri Gaya Arsitektur Mediterania Sulit menunjuk satu bentuk baku arsitekturnya. Setiap wilayah di Mediterania,

mempunyai perjalanan sejarah dan keunikan budaya lokal tersendiri. Namun ada beberapa hal yang kerap dijumpai, sehingga dapat dianggap karakter umum arsitektur Mediterania, seperti : Kolom

Kolom dan unsur lengkung yang berakar pada arsitektur klasik Yunani- Romawi pada jendela, pintu dan portico. Spanyol, dengan mixed-history-nya, memilki sejumlah bentuk kolom dan penyangga (pier). Kolom pendukung yang sering digunakan adalah kolom yang terbuat dari batubata, sebagai bagian dari kolonade biasanya mengelilingi patio, kolom satu dengan yang lain dihubungkan dengan balok berbentuk semi sirkular (arches) dilengkapi dengan mahkota dan alas kolom sederhana.

Studio Perancangan Arsitektur 5

3-2

Bank Regional

Teras Teras, selasar lebar ataupun court yard yang dilengkapi fountain menjadi cara untuk membuat suhu tetap nyaman. Ruang luar merupakan perluasan dari ruang dalam. Dimanfaatkan sebagai ruang duduk atau ruang makan. Kehadiran unsur air dan taman dalam Arsitektur Mediterania merupakan pengaruh Bangsa Moor ketika menguasai Spanyol. Bagi bangsa Moor taman merupakan earthy paradise. Atap

Bangunan yang berarsitektur Mediterania menggunalan atap miring. Kuda-kuda kayu dengan penutup genteng "mission" yang berwarna merah digunakan saat gaya arsitektur ini berkembang didaerah California. Bentuk atap yang biasa digunakan adalah bentuk atap pelana, meskipun disana-sini ditemukan bentuk atap perisai. Dan kebanyakan bangunan menggunakan tritisan yang dalam (deep eaves). Genteng yang menutup bagian atas listplank masih menyisakan listplank dibagian bawahnya. Dinding

Bahan dinding yang menjadi ciri khas bangunan Mediterania adalah tanah liat yang dibakar (adobe), yang tiap kali disegarkan kembali dengan dicampur cat kapur (whitewasher). Di Amerika dinding batubata yang dibakar merupakan bahan bangunan pilihan dan penggunaan batu alam lebih banyak dipakai (terutama Mexico, Texas, California, dan juga NewYork). Penggunaan bahan-bahan alam diselesaikan tanpa finishing. Apabila dinding tersebut diselesaikan, maka plesteran dibuat tidak rata sehingga menimbulkan karakter tekstur yang kasar. Karakter dinding yang berat hadir dengan adanya konstruksi dinding tebal. Pada awalnya bangunan bergaya arsitektur Mediterania, memiliki citra polos dan sederhana. Ada yang menyebut bangunan asal Spanyol ini berwajah bleak and blare, kemudian terpengaruh warna-warna cerah Karibia. Kesan hangat bahkan panas akhirnya dihadirkan pula pada dinding bangunan dengan gaya arsitektur Mediterania ini. Permainan warna menghadirkan perbedaan pada rumah kalangan atas (yang cenderung memilih warna-warna pastel) dan kalangan bawah (yang lebih berani bermain-main dengan komposisi warna). Jendela

Jendela-jendela biasanya berukuran relatif kecil dan berbentuk persegi panjang atau kotakkotak kecil. Kadang-kadang dengan ujung bagian atas berbentuk lengkungan. Jendela biasanya dilengkapi dengan kisi-kisi yang terbuat dari kayu atau besi tempa. Angin-angin yang berbentuk lingkaran banyak juga menjadi bagian dari penampilan wajah bangunan berarsitektur Mediterania. Lubang pada dinding untuk keperluan jendela biasanya berupa bukaan relatif lebar, dihadirkan kotak-kotak persegi kecil sebagai pembagi. Angin-angin yang

Studio Perancangan Arsitektur 5

3-3

Bank Regional

berbentuk lingkaran sering digunakan sebagai penghawaan pada atap dipasang pada bagian geuvel dekat dengan ujung atap bagian atas. Pintu Masuk Utama

pintu masuk utama (doorway) memiliki bentukan terutama karena pengaruh-pengaruh Bizantium, Spanish Gotthic dan bentuk pintu masuk yang paling sering digunakan adalah bentuk Spanish Renaissance. Perkembangan selanjutnya menunjukkan bahwa pintu masuk utama berbentuk persegi empat biasa dengan angin-angin berbentuk semi-sirkular atau persegi empat. Pertemuan natar dinding dengan kusen, atau bagian akhir dari dinding yang bertemu dengan kusen, merupakan penebalan dari dinding sekeliling batasan dinding dengan kusen. Bentuk penebalan ini seperti sebuah bingkai pada lukisan. Bingkai atau frame pada lubang pintu ini tidak hanya pada pintu masuk utama saja, tetapi berlaku untuk semua pintu dan bahkan jendela. Balkon

Balkon tipe continous biasanya ditemukan pada bagian patios atau courts, balkon ini biasanya digunakan untuk koridor terbuka yang menghubungkan dua sayap bangunan. Alam Alam menjadi inspirasi pemilihan material finishing lantai, dinding dan plafon. Dinding dibuat dengan tesktur kasar, terkesan alami. Iklim panas ,kering, sering tanpa hujan membuat penggunaan atap datar atau atap miring nyaris tanpa teritis. Sinar matahari kuat di kawasan Laut Mediterania diimbangi dengan penggunaan warna tegas. Yunani, mempunyai ciri paduan biru dan putih. Terinspirasi dari birunya laut Mediterania, dan putihnya awan diatasnya. Afrika Utara, mempunyai ciri warna yang terinspirasi dari warna padang pasir ataupun warna tanah di Delta Sungai Nil. Dan ada wilayah yang terinspirasi oleh warna landscape di Mediterania, seperti merahnya anggur, kuningnya bunga matahari, dan hijaunya pohon cypress. Bertemunya aneka budaya membuat wilayah ini memberi pengaruh estetis pada arsitektur dan interior. Diantaranya, Spanyol yang kaya akan hasil besi, sangat menonjol kreasi decorative metal nya pada railing balkon, lampu, teralis ataupun furniture. Demikian juga halnya dengan seni keramik. Dipengaruhi budaya Islam, warna, pola penataan dan motif keramik di Spanyol pun sangat menarik. Sedangkan, Maroko, sangat terkenal dengan rugs.

Studio Perancangan Arsitektur 5

3-4

Bank Regional

3.5.

Contoh Bangunan Arsitektur Mediterania

Rumah Konsulat (Jakarta)

Rumah bergaya mediteranian

Ruko bergaya mediterania

Studio Perancangan Arsitektur 5

3-5

Bank Regional

Rumah Bergaya mediterania

3.6.

Tinjauan Potensi Arsitektural Kota Cirebon Berdasarkan tinjauan lapangan dann sejarahnya, Kota Cirebon secara arsitektur

bangunannya trbagi dalam 4 type arsitektur bangunan yang menjadi ciri dominant Kota Cirebon. Namun satu diantara type arsitektur bangunan tersebut pada saat ini peninggalannya sudah berkurang atau bahkan sudah sulit dijumpai di Kota Cirebon, type arsitektur yang dimaksud adalah type asitektur etnis China yang bangunan-bangunan peninggalannya sudah banyak yang direhab dengan meninggalkan bentuk dan style amanya. Empat type arsitektur bangunan yang dominant terlihat di Kota Cirebon adalah type arsitektur Tradisional type arsitektur Kolonial, type arsitektur etnis China dan type arsitektur etnis Arab.

3.6.1 Lokasi Kawasan Type Arsitektur Kota Cirebon

Studio Perancangan Arsitektur 5

3-6

Bank Regional

Berikut ini uraian singkat empat type arsitektur bangunan yang mewarnai wajah Kota Cirebon : 3.6.2. Type Arsitektur Bangunan Tradisonal Type arsitektur bangunan tradisional cukup banyak mewarnai kawasan-kawasan tertentu di Kota Cirebon. Hal tersebut muncul dengan latar belakang sejarah Kota Cirebon sebagai salah satu kerajaan pusat penyebaran agama Islam di Indonesia ( oleh Sunan Gunung Jati).

Studio Perancangan Arsitektur 5

3-7

Bank Regional

Type arsitektu bangunan tradisional terutama tampak jelas pada bangunanbangunan Keraton yang menjadi peninggalan penting sejarah Kota Cirebon. Empat Keraton yang berada di Kota Cirebon mempunyai cirri Tradisional yang cukup kental pada ekterior (faade) dan interiornya baik berupa material ataupun stylenya. Pada elemen dekoratifnya telihat ukiran-ukiran khas Tradisional terbuat dari kayu. Pada tiang-tiang kolom pun tampak jelas style tradisionalnya. Selain materialnya dari kayu, pada tiang-tiang tersebut juga diberi ukiran-ukiran dekoratif yang cukup simple. Pada beberapa bagian terlihat elemen keramik China ditempel pada dinding dan kolomkolom bata. Hal tersebut, tidak mengherankan karena pada waktu itu terjalin kerjasama yang cukup baik antara kerajaan Cirebon dan pemerintah China. Keramik-keramik tersebut konon merupakan hadiah dari pemerintahan China waktu itu untuk kerajaan Cirebon. Keempat type arsitektur bangunan tradisional Kota Cirebon tersebut diatas terletak dikawasan-kawasan sebagai berikut : Kerton Kesepuhan terletak di Alun-alun Kelurahan Kesepuhan ; Keratin Kanoman terletak di Kawasan Pasar Kanoman ; Keratin Keprabonan terletak di daerah Jalan Lemah Wungkuk ; dan Keratin Kacerbonan terletak di Jalan Pulasaren. 3.6.3. Type Arsitektur Bangunan Kolonial Beralih pada jaman kolonial cukup banyak bangunan-bangunan di Kota Cirebon yang diberi warna dan style yang popular pada masa tersebut. Garis vertical dan horizontal begitu dominant pada bangunan-bangunan peninggalan jaman kolonial ini. Perpaduan bentuk pada bagian-bagian tertentu menambah daya tarik bangunan-bangunan kolonial. Diperkuat dengan relief dekoratif pada bagian eksterior (faade) dan interior tertentu. Style yang diusung bangunan-bangunan Kolonial tersebut dapat dikategorikan pada style arsitektur art-deco atau neo-clasik. Untuk type arsitektur bangunan kolonial ini peninggalannya cukup banyak diantaranya : Kantor Bank Indonesia di Jalan Kom. L. Yos Sudarso 5-7 kawasan Kota Lama Cirebon ; Kantor Bank Mandiri PT. Persero di Jalan Kantor 4 Kawasan Kota Lama Cirebon ;

Studio Perancangan Arsitektur 5

3-8

Bank Regional

Kantor BAT Indonesia PT. Tbk di Jalan Pasuketan 1 awasan Kota Lama Cirebon ; Balai Kota Cirebon di Jalan Siliwangi 48 ; Dan beberapa bangunan lainnya. 3.6.4. Type Arsitektur Bangunan Etnis China Sementara itu, type arsitektur bangunan etnis China merupakan peninggalan sejarah budaya bangsa China yang pada saat itu hidup berdampingan dengan masyarakat asli Cirebon dengan tujuan berdagang ( berniaga ). Selain pada bagian-bagian tertentu Keraton di Cirebin peninggalan budaya bagsa China tercerin pada bangunan-bangunan Klenteg yang saat ini masih berdiri dibeberapa kawasan Kota Cirebon. Sebenarnya pada masanya, di Kota Cirebon ada Kawasan yang merupakan pusat pedagangan bangsa China di Cirebon. Pada waktu itu dapat dikatakan bahwa kawasan tersebut sebagai daerah Pecinan-nya Cirebon. Namun saying seiring perkembangan, kawasan tersebut kini kurang mencerminkan style arsitektur bangunan etnis China. Yang tersisa kini hanya berupa Klenteng-Klnteng. Daerah yang dimaksud adalah sepanjang Jalan Pasuketan Cirebon. 3.6.5. Type Arsitektur Bangunan Etnis Arab Type arsitektur bangunan etnis Arab merupakan peninggalan sejarah bangsa Arab yang mempunyai persamaan dalam mata pencaharian dengan bangsa China yaitu berniaga. Keberadaan gaya etnis Arab telah memberikan ragam ekspresi bangunan yang bervariasi di Kota Cirebon. Keberadaan type arsitektur etnis Arab memang tidak dapat dilepaskan dengan proses penyebaran dan perkembangan agama Islam yang dibawa oleh saudagar-saudagar muslim dari daerah Arab. Walau pada awalnya hanya berniat untuk berniaga namun melalui proses sosialisasi dengan masyarakat asli Kota Cirebon akhirnya nilai-nilai Islam mulai mulai tertanam dalam kebudayaan masyarakat Cirebon. Saudagarsaudagar dari Arab inilah yang pertama kali memperkenalkan agama Islam kepada masyarakat asli Cirebon. Selain bertujuan singgah untuk berniaga, tidak sedikit dari saudagar-saudagar Arab tersebut akhirnya memutuskan untuk enetap di Kota Cirebon dan menyebarkan aama Isla dengan cara dakwah dan/atau berbaur dengan masyarakat asli Cirebon (menikah) dan/atau dengan cara lainnya. Secara otomatis pemukiman-pemukman bercirikan filosofi Islam pun mulai bermunculan seperi mesjid ataupun perumahan penduduk.

Studio Perancangan Arsitektur 5

3-9

Bank Regional

Dengan demikian, wajar pada kawasan tertentu di Kota Cirebon ditemukan unsure gaya arsitektur etnis Arab pada bangunannya. Memang tidak secara keseluruhan meperlihatkan ekspresi gaya arsitektur etnis Arab. Hal ini dapat dimaklumi sebagai upaya orang0orang etnis Arab tersebut untuk berbaur dengan keadaan dan kebudayaanmasyarakat asli Cirebon. Beberapa peninggalan gaya arsitektur etnis Arab ini dapat kita perhatikan pada Masjid-masjid Kota Cirebon yag secara bentuk masih meperlihatkan bentuk tradisional tetapi secara filosofi tetap memperlihatkan gaya arsitektur etnis Arab ( Islam ). Selain itu pada bagian-bagian tertentu juga terlihat relief-relief kaligrafi islam yang erupakan salah satu cirri gaya arsitektur etnis Arab. Selain Masjid di Kota Cirebon juga terdapat kawasan yang merupakan daerah pemukiman etnis Arab, yaitu di Kawasan Kelurahan Panjunan. Disini dapat dilihat beberapa contoh rumah yang enganut hirarki ruang berdasarkan gaya arsitektur etnis Arab tetapi tetap memperhatikan gaya arsitektur tradisional cirebon.

Studio Perancangan Arsitektur 5

3-10