BAB III edited.doc

8
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancangan penelitian “cross sectional”. 3.2. Variabel dan Definisi Operasional 3.2.1. Variabel Penelitian 3.2.1.1. Variabel Bebas : diameter flap 3.2.1.2. Variabel Tergantung : glare 3.2.2. Definisi Operasional 3.2.2.1. Glare Pasien yang mengalami kesilauan 3 bulan pasca LASIK, didapatkan melalui kuesioner yang dipandu peneliti melalui telepon. Terdapat lima butir pertanyaan 20

Transcript of BAB III edited.doc

Page 1: BAB III edited.doc

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian

observasional analitik dengan menggunakan rancangan penelitian “cross

sectional”.

3.2. Variabel dan Definisi Operasional

3.2.1. Variabel Penelitian

3.2.1.1. Variabel Bebas : diameter flap

3.2.1.2. Variabel Tergantung : glare

3.2.2. Definisi Operasional

3.2.2.1. Glare

Pasien yang mengalami kesilauan 3 bulan pasca LASIK,

didapatkan melalui kuesioner yang dipandu peneliti melalui

telepon. Terdapat lima butir pertanyaan yang masing-masing

memiliki bobot skor maksimal 1. Kemudian jumlah skor

yang didapatkan dibagi menjadi 2 kategori, yaitu:

a. Tidak glare : skor 0-2

b. Glare : skor 3-5

Skala pengukuran yang digunakan adalah nominal.

3.2.2.2. Diameter flap

Diameter flap adalah lebarnya flap yang digunakan

20

Page 2: BAB III edited.doc

21

ketika operasi LASIK, dibentuk menggunakan

microkeratome dengan alat amadeus, dibedakan menjadi dua,

yakni :

a. 8,5 mm

b. 9,0 mm

Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien

miopia yang telah dilakukan operasi LASIK di Semarang Eye Center,

RSI Sultan Agung.

3.3.2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di bawah ini:

3.3.2.1. Kriteria inklusi

a. Penderita miopia pra-LASIK < 7,00 D dengan atau tanpa

astigmatisme < 1,00 D

b. Berusia 18-40 tahun

c. 3 bulan atau lebih pasca LASIK

3.3.2.2. Kriteria eksklusi

a. Pasien menolak untuk mengikuti penelitian

b. Pasien dengan lebar pupil > 6 mm

Dalam penelitian ini digunakan rumus proporsi binomunal (binomunal

Page 3: BAB III edited.doc

22

proportions) untuk menentukan jumlah sampel.

Z2 1- α/2 p (1-p) N

n = d2(N-1) + Z2

1- α/2 p (1-p)

N = jumlah sampel minimal yang diperlukan α = derajat kepercayaan p = proporsi pasien yang mengalami glare sebesar 0,197 (dari

kepustakaan)q = 1-p (proporsi pasien yang tidak mengalami glare)

= 1-0,197 = 0,803d = limit dari error atau presisi absolut ditetapkan 0,1

Jika ditetapkan α = 0,05 atau Z1-α /2 = 1,96 atau Z21-α /2 = 1,962 atau

dibulatkan menjadi 4, maka rumus untuk besar N yang diketahui

menjadi:

n =

=

=

= 63,2764

Jadi, besar sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

sejumlah 63,2764 mata atau dibulatkan menjadi 64 mata yang diambil

dengan metode consecutive sampling. Sampel tersebut terbagi menjadi

dua, yaitu 32 mata dengan lebar diameter flap 8,5 mm dan 32 mata

dengan lebar diameter flap 9,0 mm sesuai data yang tercantum dalam

Page 4: BAB III edited.doc

23

Rekam Medis.

3.4. Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan untuk memperoleh data adalah Rekam Medis

penderita miopia yang telah dilakukan tindakan LASIK di Semarang Eye

Center, RSI Sultan Agung.

3.5. Cara Penelitian

3.5.1. Persiapan Penelitian

Mulai dari perumusan masalah, mengadakan studi pendahuluan,

menentukan populasi dan sampel penelitian serta membuat rancangan

penelitian.

3.5.2. Pelaksanaan Penelitian

3.5.2.1. Mengajukan ethical clearance ke Komisi Bioetika Penelitian

Kedokteran/Kesehatan FK Unissula.

3.5.2.2. Perijinan penggunaan data Rekam Medis pasien operasi

LASIK di Semarang Eye Center untuk penelitian ke pihak

RSI Sultan Agung.

3.5.2.3. Melakukan analisis data Rekam Medis pasien yang

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

3.5.2.4. Membagi sampel dalam 2 kelompok :

Kelompok I : pasien miopia yang melakukan LASIK

dengan lebar diameter flap LASIK 8,5 mm.

Kelompok II : pasien miopia yang melakukan LASIK

dengan lebar diameter flap LASIK 9,0 mm.

Page 5: BAB III edited.doc

24

3.5.2.5. Melakukan analisis terhadap sampel untuk dapat melakukan

informed consent penelitian dan anamnesis untuk

menanyakan keluhan glare pasca LASIK.

3.5.2.6. Menganalisa data hasil pemeriksaan.

3.6. Tempat dan Waktu Penelitian

3.6.1. Tempat Penelitian

Bagian Rekam Medis, RSI Sultan Agung Semarang.

3.6.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2014.

3.7. Analisis Hasil

Data yang diperoleh akan dianalisis secara bivariat untuk melihat

hubungan antar variabel menggunakan uji Chi-square (X2). Hasil penelitian

dinyatakan bermakna apabila (p<0,05). Untuk mengetahui tingkat keeratan

hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung maka digunakan

koefisien kontingensi. Pemaknaan hasil uji hipotesis berdasarkan kekuatan

korelasi menurut Dahlan (2009) adalah sebagai berikut :

0,00 – 0,199 : Sangat Rendah

0,20 – 0,399 : Rendah

0,40 – 0,599 : Sedang

0,60 – 0,799 : Kuat

0,80 – 1,00 : Sangat Kuat