BAB III definisi operasional
-
Upload
rivhan-fauzan -
Category
Documents
-
view
75 -
download
9
description
Transcript of BAB III definisi operasional
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik
dengan pendekatan cross sectional, dimana setiap subjek penelitian hanya
diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau
variabel subjek penelitian.
Penelitian deskriptif akan menginterpretasikan gambaran dari faktor-faktor
yang mempengaruhi kebugaran jasmani karyawan di PT. Amoco Mitsui PTA
Indonesia (AMI), dan akan diuji dengan menggunakan aplikasi pengolahan data
statistik.
III.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Amoco Mitsui PTA Indonesia (AMI)
Merak-Banten.
III.3. Subjek Penelitian
III.3.1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah para karyawan PT. Amoco Mitsui PTA
Indonesia Merak-Banten, dengan populasi dengan jumlah 160 orang karyawan.
III.3.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Pada
penelitian ini ditentukan dengan menggunakan Tabel Krejcie. Berdasarkan hasil
perhitungan rumus diatas, maka diperoleh besar sampel minimal sebanyak 97
responden.
28
29
III.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
III.4.1 Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi, biasanya terdiri dari hal-hal yang harus ada pada
seseorang untuk dapat menjadi responden. Adapun kriteria inklusi pada penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Jenis kelamin Pria dan Wanita
2. Usia 19 – 55 tahun
3. karyawan PT. Amoco Mitsui Indonesia (AMI)
III.4.2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi, merupakan hal-hal yang tidak boleh terdapat pada
seseorang yang akan menjadi responden. Adapun kriteria eksklusi pada penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Karyawan yang tidak bersedia menjadi responden.
2. Responden yang mengalami gangguan pada sistem kardiovaskular.
3. Responden yang memiliki gangguan penyakit Diabetes mellitus.
4. Responden yang sedang atau dalam 6 bulan terakhir mengalami cedera pada
ekstremitas bagian bawah.
III.5. Teknik Sampling
Pengambilan sampel dilakukan adalah Probability Sampling yaitu secara
simple random sampling. Pada simple random sampling, semua subjek yang
datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian yang
diambil secara acak sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi.
30
Bagan 3
Teknik Sampling
III.6. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan berupa observasional dengan studi
Cross sectional (Potong Lintang), yaitu dilakukan dengan cara observasi atau
pengumpulan data sekaligus dalam satu waktu. Pada penelitian ini peneliti
melakukan observasi dan pengukuran terhadap variabel bebas (usia, status gizi,
kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok) dan variabel tergantung (kebugaran
jasmani) pada subjek dengan waktu yang sama (Notoadmojo, 2010). Hal ini tidak
berarti bahwa semua subyek penelitian diamati pada waktu yang sama
(Notoadmodjo, 2002)
III.7. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel Independen : Usia, status gizi, kebiasaan olahraga, kebiasaan
merokok
Variabel Dependen : Kebugaran Jasmani
Populasi :Seluruh Karyawan PT. Amoco Mitsui PTA Indonesia
N=130
RANDOMISASI
Dengan menggunakan tabel Krejcie didapatkan besar sampel sebanyak = 97 orang
31
III.8. Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Operasional Cara ukur Alat ukurSkala ukur
Hasil ukur
1 Kebugaran jasmani
Jumlah skor hasil tes kesegaran jasmanidengan menggunakan metoda Harvard Step Test (HST).
MetodeHarvard Step Test
StopwatchMetronomeBangku (45 cm laki-laki)43 cm (perempuan)
Ordinal Nilai1= buruk (0-54)2= dibawah rata- rata (55-64) 3= rata-rata (65-79)4= di atas rata-rata (80-89)5= baik (90-atas)(Hockey,1993)
2 Usia Umur responden padasaat dilakukan penelitian dalam satuan tahun.
Wawancara Kuesioner Ordinal 1= ≤30tahun2= >30tahun(Afriwardi, 2002)
3 Kebiasaan merokok
Kegiatan menghisap rokok yang dilakukanberulang kali dan teratur dan yang derajatnya ditentukan dengan Indeks Brinkman (IB).
Kuesioner Kuesioner Ordinal 1=Ringan (0-200)2=Sedang (201-600)3=Berat (>600)(Bustan, 1997)
4 Kebiasaan olah raga
Aktivitas yang dilakukan dengan frekuensi selain aktivitas bekerja dilakukan 3-5kali/minggu dengan durasi 30-60 menit
Wawancara Kuesioner Ordinal 1=Baik kegiatan olahraga 3-x/minggu dengan durasi 30-60 menit2=Kurang kegiatan olahraga <3x/minggu, dengan durasi <30menit(Moelyono WS,1991:6)
6 Indeks MassaTubuh (IMT) /Status gizi
Cara sederhana untuk memantau status gizi dengan menghitung Berat Badan (kg) dibagi Tinggi Badan Kuadrat(m2).
IMT(IndeksMassa
Tubuh)
Timbangan merk SMIC
Ordinal 1= Underweight (IMT< 18,5)2= Normoweight (IMT 18,5– < 23) 3= Overweight (IMT 23-<25)4= Obese (IMT > 25)(Caballero, 2007)
III.9. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrument penelitian untuk mendapatkan data
dengan cara berikut:
III.9.1. Kebugaran Jasmani
Data primer dikumpulkan dengan metode harvard step test, yaitu meminta
responden untuk naik turun tangga sekuat yang responden bisa dengan waktu
maksimal 5 menit.
32
III.9.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Data primer yang di dapatkan dengan metode kuesioner, dan menghitung
langsung tinggi dan berat badan yang digunakan untuk menghitung indeks massa
tubuh karyawan.
III.10. Protokol Penelitian
III.10.1. Pra – penelitian
Mengajukan surat izin atau permohonan kepada bagian personalia (HRD) di
PT. Amoco Mitsui Indonesia (AMI), untuk meminta izin mencari data dari
karyawan di PT. Amoco Mitsui Indonesia (AMI) Merak-Banten.
III.10.2. Saat Penelitian
a. Pengambilan data kuesioner
Untuk menjaga kualitas dari data yang diambil, maka peneliti secara langsung
memimpin penelitian sejak tahap awal (persiapan) sampai dengan tahap analisa
data dengan rangkaian kegiatan :
1) Peneliti memberi penjelasan tentang latar belakang, tujuan, manfaat,
pelaksanaan, kerahasiaan data yang dikumpulkan dan pengertian dari setiap
responden pada tiap-tiap pertanyaan yang diajukan, kemudian meminta
informed consent.
2) Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan dengan memperhatikan bahwa
pertanyaan yang diberikan tidak mengarahkan sampel untuk memilih salah
satu jawaban.
3) Sampel diminta menjawab pertanyaan dengan sebenar-benarnya agar data
yang di terima valid.
4) Mengumpulkan data primer dengan melakukan tes harvard pada subjek
penelitian.
b. Pengukuran tinggi badan & berat badan responden
1) Pengukuran berat badan dilakukan dengan menggunakan alat timbang injak.
Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan cara berdiri dan diukur
menggunakan alat ukur meteran.
2) Melakukan penilaian indeks massa tubuh dengan cara membandingkan hasil
pengukuran (berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter
33
yang dikuadratkan), kemudian dibandingkan dengan tabel standart IMT
WHO.
c. Kebugaran jasmani
Data primer dikumpulkan dengan pengukuran kesegaran jasmani dengan
menggunakan Harvard Step Test (HST), dengan cara naik turun bangku (untuk
laki-laki 45 cm, wanita 43 cm) selama 120 kali selama 1 menit, menggunakan
metronome selama maksimal 5 menit (150 langkah).
III.10.3. Pengolahan Data
Data yang sudah terkumpul selanjutnya diolah dengan menggunakan
sistem komputerisasi statistik yang berguna untuk mengolah dan menganalisis
data penelitian. Terdapat empat tahapan dalam mengolah data, yaitu :
a. Editing
Pada tahap ini dilakukan pengecekan isi daftar wawancara apakah daftar
wawancara sudah diisi dengan lengkap, jawaban dari responden jelas, dan antara
jawaban dengan pertanyaan relevan.
b. Coding
Kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk bilangan
angka. Kegunaan coding adalah mempermudah pada saat analisis data dan juga
pada saat entry data.
c. Processing
Yaitu memindahkan isi data atau memproses isi data dengan memasukkan
data atau entry data kuesioner dengan menggunakan program statistik komputer.
d. Cleaning
Setelah semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, selanjutnya dilakukan proses cleaning yaitu berupa pengecekan
kembali data yang sudah masuk dari kemungkinan adanya kesalahan kode,
ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
34
III.10.4. Analisa Data Analisa data meliputi analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat
digunakan untuk mengetahui gambaran masing-masing faktor yang bisa
mempengaruhi kebugaran jasmani. Analisis bivariat digunakan untuk melihat
hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat disertai uji
kemaknaan statistik dengan uji Chi Square (Kai Kuadrat) dengan tingkat
kepercayaan 95%. Uji Chi Square menggunakan data kategori (nominal dan
ordinal).
Keputusan uji Chi Square, Ho ditolak apabila p < α (0.05), artinya ada
hubungan bermakna antara variabel dependen dengan variabel independent. Ho
gagal ditolak / ditermia apabila p > α (0.05), artinya tidak ada hubungan bermakna
antara variabel dependen dengan variabel independent.
Rumus Chi Square :
Bila pada tabel 2 x 2 di jumpai pada nilai expected (harapan) kurang dari
lima, maka uji yang digunakan adalah Fisher’s Exact Test (Hartono.SP, 2007);
(Sopiyudin.M, 2009).
Uji Fisher adalah uji hipotesis untuk proporsi 2 kelompok dengan jumlah
subyek yang sedikit, dimana uji ini merupakan suatu kesinambungan untuk
mengoreksi 2 x 2 tabel saja. Uji Fisher digunakan bila pada tabel 2 x 2 didapatkan
(Sastroasmoro.S, 2006):
a. Jumlah n total kurang dari 20.
b. Jumlah n total antara 20-40.
c. Terdapat nilai expected kurang dari 5.
35
Hasil uji statistic Fisher akan dicocokan dengan nilai batas signifikan yang
ada pada tabel dengan taraf kepercayaan 95%. Jika p < 0,05 maka tolak H0 dan
teriman Ha. Hal tersebut dapat diartikan bahwa terdapat hubungan antara variabel
yang diuji (Sastroasmoro.S, 2006).
III.10.5. Alur Penelitian
Bagan 4 Alur Penelitian
Memilih Masalah
Studi Pendahuluan
Merumuskan Masalah
Menentukan Hipotesis
Memilih Pendekatan
Menentukan Variabel Menentukan Sumber Data Populasi di PT. Amoco Mitsui PTA Indonesia
Meminta inform consent, menilai denyut nadi awal dan menilai tekanan darah, kemudian menyusun Instrumen dengan menggunakan
kuesioner, pengukuran IMT dan kebugaran jasmani dengan HST
Mengumpulkan Data dengan pengisian kuesioner
Analisi Data dengan menggunakan software pengolah data statistik
Menarik Kesimpulan
Menyusun Laporan