BAB III BRAND LEMBAGA AMIL ZAKATeprints.walisongo.ac.id/7522/4/135112056_bab3.pdf · 2017-11-28 ·...
Transcript of BAB III BRAND LEMBAGA AMIL ZAKATeprints.walisongo.ac.id/7522/4/135112056_bab3.pdf · 2017-11-28 ·...
46
BAB III
BRAND LEMBAGA AMIL ZAKAT
Pada bab III ini penulis memaparkan tentang gambaran ketiga lembaga
amil zakat, yakni RZ (Rumah Zakat), PKPU (Pos Keadilan Peduli Umat), dan DD
(Dompet Dhuafa’). Dalam pembahasan penulis memaparkan yang pertama
mengenai profil tiga lembaga amil zakat yang memuat tentang sejarah pendirian
lembaga, deskripsi lembaga, dan kegiatan lembaga. Kedua tentang pembuatan
brand dan perkembangannya. Ketiga mengenai pengenalan brand pada
masyarakat. Keempat tentang keberhasilan brand di masyarakat.
A. Rumah Zakat
1. Gambaran Lembaga Amil Zakat RZ
Berdasarkan situs resmi RZ, www.rumahzakat.org, tahun 1998
merupakan awal dari sejarah berdirinya lembaga sosial yang concern pada
bantuan kemanusiaan ini. Tepatnya pada tanggal 2 Juli 1998, seorang yang
bernama Abu Syauqi dengan beberapa rekan da’i muda Kelompok Pengajian
Majlis Taklim Ummul Quro membentuk organisasi yang diberikan nama
Dompet Sosial Ummul Quro (DSUQ). Dalam konten sejarah pada website
tersebut dituliskan bahwa kantor sekretariat pada waktu itu bertempat di Jl.
Turangga 33 Bandung sekaligus sebagai tempat kajian. Jama’ah yang
mengikuti pengajian semakin berkembang, hingga kemudian tempat kajian
rutin dipindah ke Masjid Al Manar Jl. Puter Bandung.
47
Selama satu tahun keberlangsungan organisasi, dukungan masyarakat
terus meluas sehingga mendorong dilakukannya pengelolaan organisasi dengan
lebih baik. Kantor sekretariat akhirnya dipindah untuk yang kedua kalinya ke
Jl. Dederuk 30 Bandung, lebih dekat dengan forum pengajian di Masjid Al
Manaar. Nama DSUQ berubah menjadi Rumah Zakat Indonesia DSUQ pada
tahun 2003, seiring dengan turunnya SK Menteri Agama RI No. 157 pada
tanggal 18 Maret 2003 dengan status Lembaga Amil Zakat Nasional.
Setiap lembaga memiliki ciri khas yang membedakannya dengan
lembaga lain. Saat ini RZ memiliki misi membangun kemandirian dan
pelayanan masyarakat, hal ini membuat RZ pada tingkatan yang lebih tinggi
sebagai organisasi sosial keagamaan yang memiliki kelas internasional dengan
penanaman tiga prinsip organisasi yang baru, yakni trusted, progressive, dan
humanitarian.
Terdapat beberapa program yang dilaksanakan oleh RZ dalam
menyalurkan dana zakat, infaq, shadaqah dan dana kemanusiaan lainnya. Dari
gambaran program yang dimiliki oleh lembaga amil zakat, dapat dilihat tentang
aktifitas yang dilakukan lembaga kepada masyarakat. Program yang dimiliki
oleh lembaga merupakan salah satu layanan sekaligus komunikasi yang
dilakukan lembaga pada masyarakat (Suroto, 20/5/2015), berbagai informasi
program tersebut penulis dapatkan dari website RZ (www.rumahzakat.org),
yakni diantaranya:
48
a. Senyum Juara
1) Beasiswa ceria
Program pemberian beasiswa disertai kegiatan pembinaan berkala
untuk siswa SD, SMP, SMA, dan mahasiswa dari keluarga kurang
mampu.
2) Sekolah juara
Program pendirian sekolah untuk memberikan pendidikan gratis dan
berkualitas bagi masyarakat yang membutuhkan. Aktivitas sekolah
dirancang sesuai dengan standar pemerintah dan pendekatan
pembelajaran dengan konsep multiple intelligences sehingga
memungkinkan para siswa untuk menggali beragam potensi agar
menjadi insan mandiri dengan mental juara, yang menjadi pondasi long
life motivation.
3) Beasiswa juara
Program pemberian beasiswa untuk siswa Sekolah Juara binaan RZ.
4) Gizi sang juara
Program pemberian makanan sehat untuk siswa Sekolah Juara binaan
RZ.
b. Senyum mandiri
1) Bantuan wirausaha
Program pemberdayaan ekonomi berbasis usaha kecil dan mikro binaan
RZ, dalam bentuk pengadaan modal dan/atau infrastruktur serta sarana
penunjang aktivitas usaha yang telah dimiliki. Bantuan sarana usaha san
49
modal yang diberikan berdasarkan hasil assessment kebutuhan calon
penerima manfaat program bantuan ekonomi.
2) Breeding domba
Merupakan pola pemberdayaan ekonomi masyarakat di bidang ternak
melalui pemberian bantuan modal usaha berupa hewan ternak dengan
skema breeding (pembibitan)
3) Fattening domba
Merupakan pola pemberdayaan ekonomi masyarakat di bidang ternak
melalui pemberian bantuan modal usaha berupa hewan ternak dengan
skema fattening (penggemukan) dalam sistem koloni di kandang milik
RZ.
4) Fattening sapi
Merupakan pola pemberdayaan ekonomi masyarakat di bidang ternak
melalui pemberian bantuan modal usaha berupa hewan ternak dengan
skema fattening (penggemukan) dalam sistem koloni di kandang milik
RZ.
c. Senyum sehat
1) Klinik, Rumah Bersalin gratis
Program pengadaan fasilitas kesehatan gratis berupa klinik pertama.
Berfungsi untuk memberikan layanan kesehatan tingkat dasar bagi
masyarakat kurang mampu dengan mengkhususkan pelayanan pada
bidang kebidanan.
50
2) Bantuan kesehatan
Merupakan program penyaluran bantuan langsung, yaitu dana yang
disalurkan kepada penerima manfaat dalam bentuk tunai untuk
memenuhi kebutuhan biaya kesehatan.
3) Operasi katarak gratis
Program layanan operasi katarak gratis bagi masyarakat yang
membutuhkan dan kurang mampu.
4) Siaga sehat
Program layanan kesehatan berupa penyuluhan kesehatan,
pemeriksaan hingga pengobatan gratis bagi warga kurang mampu.
5) Ambulance gratis
Program pengadaan fasilitas ambulans yang memberikan layanan
pengantaran pasien atau jenazah secara gratis bagi masyarakat yang
membutuhkan.
6) Mobil klinik keliling
Program pelayanan kesehatan menggunakan armada khusus yang
bergerak melayani masyarakat di daerah binaan secara mobile sesuai
dengan prioritas kebutuhan kesehatan di masing-masing daerah,
melalui pendekatan secara promotif, preventif dan kuratif.
7) Layanan bersalin gratis (LBG)
Program layanan kesehatan bagi ibu hamil meliputi pemeriksaan
kehamilan, pemeriksaan USG, dan persalinan. Program ini dapat
51
dilakukan dalam fasilitas klinik yang dikelola RZ, maupun kerjasama
dengan bidan praktek yang berada di sekitar wilayah binaan RZ.
d. Senyum lestari
1) Water well
Program pengadaan sarana air bersih dan sanitasi publik di wilayah ICD
(Integrated Community Development) sebagai penunjang implementasi
perilaku hidup bersih di tempat tinggal warga.
2) Berbagi air kehidupan
Program layanan pendistribusian air bersih bagi masyarakat di daerah
bencana atau wilayah rawan kekeringan.
e. Senyum ramadhan
1) Berbagi Buka Puasa (BBP)
Paket makanan lengkap untuk berbuka puasa yang didistribusikan di
wilayah ICD (integrated community development) dan non ICD yang
terdiri dari member pemberdayaan RZ dan/atau masyarakat yang
membutuhkan secara umum.
2) Kado Lebaran Yatim (KLY)
Paket kado diperuntukkan bagi anak-anak yatim dan kurang mampu.
Paket kado lebaran yatim terdiri dari tempat makan dan minum, alat
tulis, tas sekolah, biskuit, serta sirup.
3) Bingkisan Lebaran Keluarga (BKL)
Bingkisan berupa perlengkapan ibadah dan bahan makanan pokok bagi
keluarga prasejahtera.
52
4) Syiar Qur’an (SQ)
Paket pendistribusian al-Qur’an dan paket Iqra yang menjangkau
daerah-daerah pedesaan.
f. Superqurban
Merupakan salah satu produk inovasi RZ dalam program optimalisasi
pelaksanaan ibadah qurban dengan mengolah dan mengemas daging
qurban menjadi kornet. Produk superqurban mampu menjawab
permasalahan pendistribusian daging qurban sampai ke daerah-daerah
pelosok dan terdepan di nusantara.
2. Pembuatan Brand RZ Dan Perkembangannya
Rumah Zakat kini menggunakan nama RZ sebagai brand name. Dari
website www.rumahzakat.org dapat diketahui bahwa RZ memakai logo hati
dengan gambar rumah di dalamnya serta tagline BIG SMILE. Nama lembaga
amil zakat RZ telah mengalami setidaknya empat kali perubahan. Lembaga
yang lahir pada tahun 1998 ini pada awalnya diberi nama Dompet Sosial
Ummul Quro (DSUQ) oleh pendiri. Kemudian pada tahun 2003, DSUQ
berubah menjadi Rumah Zakat Indonesia sekaligus mendapatkan legitimasi
sebagai lembaga amil zakat nasional dari menteri agama. Perubahan nama
yang terjadi semakin menegaskan eksistensi lembaga sosial menjadi lembaga
amil zakat dengan memilih kata “rumah” “zakat” dan “Indonesia”. Perubahan
tidak hanya pada sisi nama, namun juga logo.
Kemudian, pada tanggal 2 September 2013, Rumah Zakat mengubah
diri menjadi RZ dengan alasan agar lebih dekat dalam melayani masyarakat,
53
baik donatur maupun penerima manfaat. Perubahan ini diaplikasikan dalam
bentuk perangkat tampilan logo dan juga budaya kerja amil supaya lebih dapat
bergerak cepat, gesit dan menghasilkan karya besar dalam upaya
pemberdayaan (www.rumahzakat.org).
Menurut Suroto (20/5/2015), perencanaan untuk satu tahun ke depan
menumbuhkan seorang penjual, perencanaan untuk tiga tahun menumbuhkan
jaringan, dan perencanaan untuk jangka waktu sepuluh tahun menumbuhkan
brand atau merek. Jika lembaga kuat membangun brand maka akan menambah
usia lembaga. Ketika brand kuat maka secara otomatis menarik simpati
masyarakat dan membangun trust di masyarakat. Brand tidak hanya terletak
pada tampilan visual saja akan tetapi terimplementasi pada SOP melalui
internalisasi performance, attitude karyawan. Karyawanpun dituntut untuk
memahami semangat lembaga yang sudah mengalami perubahan.
Nilai brand yang baru pada RZ menurut Suroto, mencakup tiga hal.
Yang pertama adalah trusted (kepercayaan), melalui menjalankan usaha
dengan profesional, transparan dan terpercaya. Kedua progressive, dengan
senantiasa berani melakukan inovasi dan edukasi untuk memperoleh manfaat
yang lebih. Ketiga humanitarian, yakni melalui cara memfasilitasi segala
upaya humanitarian dengan tulus secara universal pada seluruh umat manusia.
Langkah luas dari pelaksanaan nilai branding diaplikasikan melalui budaya
kerja yang berlaku bagi amil RZ, yakni prinsip amanah, profesional,
kemudahan, sinergi, ketepatan penyaluran dan kejelasan laporan (Suroto,
20/5/2015)
54
RZ juga mengusung positioning baru yakni “sharing confidence”.
Makna brand positioning “sharing confidence” bahwasanya RZ memiliki
keyakinan kuat untuk berbagi dan menciptakan masyarakat global madani yang
lebih baik, dengan menjadi organisasi terdepan di masyarakat yang memiliki
jaminan program efektif dan berkesinambungan dalam memberdayakan
masyarakat dalam pencapaian kehidupan yang lebih baik
(www.rumahzakat.org). Pada kesimpulannya, RZ meyakini bahwa dengan
saling berbagi, akan memungkinkan tercapainya kehidupan masyarakat yang
lebih baik.
Perubahan yang terjadi tidak hanya pada tataran misi saja, identitas RZ
ikut mengalami perubahan. Dalam website dijelaskan bahwa desain rumah
menggambarkan organisasi yang memiliki komitmen terus memberi dan
berbagi pada masyarakat. Gambar rumah dengan pintu melambangkan sebuah
organisasi yang terbuka dan memberi kebaikan dari dan untuk masyarakat.
Bentuk rumah yang seperti tanda panah mengarah ke atas melambangkan
pergerakan organisasi rumah zakat yang progresif dan terus membangun
kemandirian masyarakat. Sementara tanda hati melambangkan tanda cinta
kasih yang menjadi landasan rumah zakat dalam menjalankan aktivitas
kemanusiaan dan pemberdayaan (www.rumahzakat.org)
55
Gambar 3.1, perkembangan branding RZ (Dokumentasi Tim Marketing RZ)
1st 10 Years 2
nd 10 Years
Menurut Suroto, (20/5/2015) perubahan brand Rumah Zakat yang
keempat kalinya menjadi RZ dikarenakan nama RZ lebih memiliki makna yang
universal, ada sebuah misi untuk “go internasional” dan menarik simpati
masyarakat tidak hanya masyarakat muslim akan tetapi non muslim. Dengan
begitu, image zakat yang melekat pada brand Rumah Zakat akan ditinggalkan,
meskipun tidak berarti meninggalkan nilai zakat pada diri lembaga, mengingat
dana terbesar yang mampu dihimpun oleh RZ selama ini berasal dari dana
“Peletakan fondasi dasar LAZ melalui pembangunan trust masyarakat”
“LAZ Mandiri yang menjadi model pemberdayaan dana Philanthropy Islam di Dunia”
“Pertumbuhan terpadu menuju LAZ yang sehat, kuat, dinamis dan mandiri”
“Meningkatkan perolehan dana melalui pertumbuhan lembaga yang terpadu”
56
zakat, yakni 184 Milyar selama tahun 2013 dan 208 Milyar di tahun 2014
secara nasional.
Brand lembaga tidak hanya dianggap sebagai nama atau identitas
tampilan lembaga akan tetapi juga sebagai attitude amil. Brand RZ setidaknya
mencakup tiga hal, yakni tampilan, SOP lembaga, dan nilai-nilai yang
terinternalisasi dalam diri masing-masing SDM. Perubahan nama brand
Rumah Zakat menjadi RZ menjadikan lembaga meninggalkan kesan zakat di
masyarakat, meskipun selama ini dana paling besar yang mampu dihimpun
oleh lembaga adalah dana zakat dibandingkan dengan dana lainnya. Pemilihan
perubahan nama RZ dikarenakan lebih universal, sehingga diharapkan lembaga
lebih memiliki kelenturan, fleksibel dan memiliki jaringan yang lebih luas,
masyarakat yang direkrut tidak hanya terbatasi oleh faktor agama. Melalui
nama RZ, membuat perekrutan dana yang dilakukan pada semua masyarakat,
tidak hanya umat muslim. Prinsip “go internasional” menjadi tujuan
pencapaian yang baru dari RZ. Meskipun mengalami beberapa kali perubahan
brand, ada nilai-nilai yang tetap dipertahankan lembaga agar tidak hilang. Nilai
tersebut ialah kemaslahatan umat. Keputusan perubahan brand sendiri berasal
dari BOD (Board of Directur) dan Dewan Pembina (Suroto, 20/5/2015).
Salah satu semangat yang dibangun oleh lembaga amil zakat RZ adalah
inovasi. Artinya seiring dengan perkembangan paradigma di masyarakat dapat
memungkinkan RZ akan mengubah brand kembali. Perkembangan yang
dilakukan tetap pada satu prinsip yang akan dipertahankan, yakni kemaslahatan
ummat.
57
3. Pengenalan brand
Brand lembaga amil zakat, baik ketika masih bernama DSUQ, Rumah
Zakat Indonesia, Rumah Zakat hingga menjadi RZ, menurut Suroto
(20/5/2015) dikenalkan kepada masyarakat tidak hanya melalui media-media
cetak maupun elektronik, akan tetapi diterapkan mulai pada nilai-nilai yang
diterapkan lembaga, hingga prinsip profesional yang diterapkan oleh lembaga
sebagaimana layaknya perusahaan.
Profesional tersebut diwujudkan dalam penggunaan istilah-istilah yang
digunakan pada jajaran pengurus lembaga. Seperti istilah CEO untuk pimpinan
tertinggi lembaga, manajer untuk menyebut pimpinan dari tiap-tiap bidang, dan
lainnya. Meskipun begitu, tidak berarti semua nilai-nilai pada perusahaan
digunakan di RZ, seperti halnya RZ tidak memakai nilai kapitalis perusahaan.
Lembaga amil zakat bukanlah lembaga profit layaknya perusahaan, lembaga
amil zakat menggunakan dana yang telah dikumpulkan lembaga untuk
kepentingan masyarakat tanpa mengharap keuntungan dari orang yang
menerima dana. Yang kedua, perjuangan yang dilakukan oleh amil tidak hanya
untuk diri amil sendiri, akan tetapi untuk masyarakat. Masing-masing personal
yang memiliki visi pribadi dapat disatukan dengan visi lembaga, karena
lembaga merupakan wadah perjuangan bersama yang tidak hanya mengelola
dana umat akan tetapi melakukan spirit dakwah.
Berdasarkan data dokumentasi Tim Marketing RZ, sosialisasi yang
digunakan RZ dapat dikelompokkan melalui:
58
a. Advertising
1) Majalah
Nama majalah ini adalah “RZ Magz” dengan slogan “Bridging
Your Love”, sebanyak 54 halaman. Isi majalah berupa: Ochre,
Ikhtisar, Sapa, Mention, Perspektif, Kuliner, Teropong,
Progress, Jurnalis cilik, Komik, Seandainya, Kaleidoskop,
Laporan program, Rest area, Partner, Howdhy, Sinergi, Tips
Goz, Solusi Vindy, Resep Dokhil, Tanya Ustadz Didit, Bidik,
Bincang, Trieha’s Ideas, #Hastag, Terima kasih
2) Spanduk
3) Brosur
4) Baliho
RZ menggunakan iklan berbayar melalui baliho yang terletak
pada titik-titik strategis di kota. Pengiklanan tidak dilakukan
sepanjang tahun, namun hanya pada waktu mendekati hari-hari
besar umat Islam seperti pada waktu mendekati ramadhan
hingga setelah lebaran.
b. Personal selling, atau penjualan langsung secara face to face. Artinya,
RZ mendapatkan rekomendasi dari donatur tentang data calon donatur
baru, kemudian amil dari RZ yang memiliki tugas berkaitan akan
melakukan pengenalan dan penawaran tentang RZ secara langsung.
c. Direct selling, yakni melalui seminar dan event-event lain, baik yang
diselenggarakan oleh RZ atau mitra RZ.
59
d. Sales promotion, yakni marketing via amil RZ. Amil yang ada di RZ,
baik yang bertugas di marketing ataupun bukan wajib melakukan
sosialisasi kepada masyarakat melalui teman, saudara atau lainnya.
e. Marketing interaktif (via internet; website1
, twitter2
, facebook3
,
watsap, dan BBM)
f. Public relation, yakni maintenance donatur yang sudah pernah
berdonasi di RZ dengan cara menjaga hubungan, baik melalui telfon
atau mendatangi langsung ke donatur.
4. Keberhasilan brand
Keberhasilan brand di RZ dapat dilihat dari tanggapan positif yang
diberikan masyarakat terhadap RZ, kesadaran para muzakki dalam memberikan
1 Pada tahun 2004, mulai dibangun pembangunan sistem Teknologi Informasi dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan. Pada tahun ini pula, hampir seluruh kantor cabang telah tersambung
secara online. Kemudian, website rumah zakat yang sebelumnya www.rumahzakat.net diganti
dengan www.rumahzakat.org. Hal ini dilakukan dalam rangka memperkuat branding lembaga
dengan nama Rumah Zakat Indonesia. Dilanjutkan dengan memasukkan sistem informasi lembaga
ke jaringan online, dimulai dengan transaksi online, absensi online, dan beberapa software
keuangan. Kampanye dirilis dengan tema “when zakat being lifestyle” pada tahun 2006, dengan
semangat transformation from traditional corporate to professional corporate. Program Gelar
Budaya Zakat (GBZ) Menuju Indonesia Sadar Zakat 2008 diluncurkan pertama kali di 6 (enam)
kota. Website yang beralamatkan www.rumahzakat.org tergolong lengkap dalam menampilkan
informasi dan layanan lembaga kepada masyarakat. Menu yang disediakan dalam situs tersebut
diantaranya: Layanan (Zakat via transfer ATM, Jemput zakat, Zakat via visiting counter, Infaq,
Zakat via online banking, Auto zakat, Zakat via sms banking, Zakat via gesek zakat, Zakat via
kartu kredit, iCard (infaq card), sahabat infaq, cara berdonasi, host to host ATM bersama); Daftar
no rekening donasi; Tentang kami (sejarah, budaya kerja, sejarah logo, legal formal, kantor
pelayanan); visi dan misi (manajemen, salam CEO); zakat: konfirmasi donasi; RZ newsletter;
formulir data donatur RZ; Member of RZ; Kalkulator zakat; budaya kerja; konsultasi online;
pengaduan; smile day; bayar ZIS makin mudah di ATM Mandiri; daftar pekan berbagi; lowongan
pekerjaan; superqurban; siaga GIZI nusantara dan siaga bencana; senyum juara; senyum mandiri;
senyum sehat; senyum lestari; senyum ramadhan; download; hubungi kami. 2 Follower sebanyak 111.000 dengan menggunakan nama RZ (@rumahzakat); akun resmi
Rumah Zakat, Lembaga Filantropi Internasional. 3 Pada fanpage facebook menggunakan nama “Rumah Zakat, Organisasi Nirlaba”, disertai
dengan keterangan: Rumah Zakat adalah NGO pengelola zakat, infaq, shadaqah, dan dana
kemanusiaan. Ada sebanyak 206.933 orang yang telah menyukai fanpage ini. Aktifitas yang
dilakukan dalam facebook tidak selalu memosting program zakat atau shadaqah, akan tetapi lebih
pada gambar-gambar menarik tentang berbagi dengan sedikit kata-kata. Mendekati ramadhan lebih
banyak mengingatkan akan datangnya ramadhan, postingan artikel kecil tentang penerima
manfaat, dalam sehari kurang lebih memosting lebih dari 10 (sepuluh) postingan.
60
donasinya pada RZ tanpa harus ada paksaan serta sosialisasi ulang sebagai
contohnya. Dalam sehari dapat dipastikan ada orang yang berkunjung ke RZ,
baik dalam rangka berdonasi, melakukan penelitian atau sekedar mencari
informasi mengenai RZ, maupun orang yang sedang membutuhkan bantuan
(mustahik). Selain itu, RZ menggunakan formulir untuk survei kepuasan
muzakki. Melalui survei tersebut RZ mengarahkan kepada muzakki tentang
apakah muzakki bersedia merekomendasikan RZ kepada saudara, teman,
kenalan atau lainnya (Puspita, 20/5/2015).
Setiap program yang dijalankan oleh RZ ditanggapi dengan tanggapan
yang positif dari masyarakat. Sebagai contoh adalah ketika RZ mengadakan
program “Siaga Sehat”, masyarakat berantusias berpartisipasi. Tidak hanya
masyarakat yang kurang mampu saja yang ikut terlibat, adanya program
tersebut juga sebagai bukti bahwa dana yang diberikan donatur benar-benar
sampai kepada masyarakat, sehingga tidak jarang ada donatur yang ikut
mengunjungi di lokasi program dan membayarkan donasi (Isa, 15/6/2015).
Dibukanya beberapa kantor cabang pembantu di beberapa kota juga
dapat dijadikan sebagai bukti bahwa brand RZ mampu diterima masyarakat
luas. Saat ini RZ memiliki kantor 45 kantor cabang di seluruh Indonesia dan
beberapa di perwakilan luar negeri (www.rumahzakat.org). Menurut Suroto
(1/6/2015), jumlah muzakki RZ di angka rata-rata 2.000 muzakki pada tiap-tiap
cabang. Jika jumlah kantor cabang adalah 45, maka jumlah muzakki RZ sekitar
9.000 muzakki. Sedangkan dana yang berhasil dikumpulkan RZ adalah
208.000.000.000 pada tahun 2014.
61
Di bawah ini merupakan gambaran dari peningkatan jumlah muzakki
dan dana zakat:
Gambar 3.2, diagram jumlah donasi RZ dari tahun 2009-2013
(Annual Report RZ tahun 2013: 47).
62
Gambar 3.3, diagram jumlah donatur RZ dari tahun 2009-2013
(Annual Report RZ tahun 2013: 47).
Berdasarkan gambar 3.2 dan gambar 3.3 di atas, tampak bahwasanya
baik jumlah penghimpunan dana maupun jumlah donatur di RZ mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Namun, ketika penulis klarifikasi terkait data
donatur, Isa, selaku Kepala Cabang RZ Semarang menjawab:
“Tidak (data donatur tidak untuk umum), informasi tentang data-data
donatur khusus untuk lembaga, karena akan terjadi komplain dari
donatur kalau dipublish. Oleh karena itu laporan yang disampaikan
akan dikirim ke donatur melalui email atau dikirim melalui pos”.
B. Pos Keadilan Peduli Umat
1. Gambaran lembaga amil zakat PKPU
Krisis yang terjadi pada 1997 mempengaruhi kondisi
perekonomian bangsa dan rakyat Indonesia. Menyikapi krisis yang
berkembang, 17 September 1998, sejumlah anak-anak muda yang enerjik
melakukan aksi sosial di sebagian besar wilayah Indonesia.
63
Menindak lanjuti aksinya, mereka kemudian menggagas entitas
kepedulian publik yang bisa bergerak secara sistematis. Maka, pada 10
Desember 1999 lahirlah lembaga sosial yang bernama Pos Keadilan Peduli
Umat (PKPU). Dalam perkembangannya, PKPU menyadari bahwa potensi
dana umat yang berasal dari zakat, infaq dan shadaqah sangat besar.
Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia bisa
mengoptimalkan dana ZIS untuk memberdayakan masyarakat miskin.
Pada 8 Oktober 2001, PKPU mendapat pengukuhan sebagai Lembaga
Amil Zakat Nasional sesuai dengan SK Menteri Agama RI No 441. Hal itu
membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat kepada PKPU semakin
besar (www.pkpu.org)
PKPU memiliki visi menjadi lembaga terpercaya dalam
membangun kemandirian. Kemudian dijabarkan dalam beberapa misi4,
yang pertama mendayagunakan program rescue, rehabilitasi dan
pemberdayaan untuk mengembangkan kemandirian. Kedua,
mengembangkan kemitraan dengan masyarakat, perusahaan, pemerintah,
dan lembaga swadaya masyarakat dalam dan luar negeri. Ketiga,
4 Pada saat berdirinya, yakni pada tahun 1999, PKPU memiliki visi “menjadi salah satu
institusi yang peduli terhadap kepentingan umat dengan pengelolaan yang amanah dan profesional
di Indonesia”. Visi tersebut kemudian dirubah kembali pada tahun 2002 menjadi “menjadi institusi
terdepan di Indonesia dalam menebar peduli untuk kepentingan umat manusia dengan pengelolaan
yang amanah dan profesional”. Visi tersebut ditunjang dengan misi yang pada waktu itu meliputi
tiga kegiatan; pertama, membantu meringankan penderitaan masyarakat dengan memberikan
pelayanan, informasi, komunikasi, edukasi, dan pemberdayaan. Kedua, menjadi mediator dan
fasilitator antara dermawan (aghniya’) dan fakir miskin (dhuafa’), melalui zakat, infaq, shadaqah,
wakaf dan dana kemanusiaan lain. Ketiga, menjalin kemitraan dengan pemerintah, swasta,
lembaga swadaya masyarakat dan lembaga sosial lain, baik dalam maupun luar negeri.
Selengkapnya baca Chaidar S. Bamualim dan Tuti A. Najib, “Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU):
Fenomena Educated Urban Muslim dan Revivalisasi Filantropi”, dalam Chaidar S. Bamualim dan
Irfan Abu Bakar (ed), 2005, Revitalisasi Filantropi Islam, Jakarta: The Ford Foundation, 177-178.
64
memberikan pelayanan informasi, edukasi dan advokasi kepada
masyarakat penerima manfaat (beneficiaries).
Tabel 3.1 di bawah ini merupakan gambaran tentang agenda
penting yang terjadi di PKPU dari tahun berdiri hingga sekarang.
No Tahun Agenda
1 1999 Berdirinya yayasan PKPU
2 2001 Lembaga amil zakat nasional SK Menag
441/2001
3 2002 Reposisi lembaga pembangunan umat
4 2004 Logo baru dan tsunami Aceh
5 2005 Berkontribusi membangun kembali Aceh
6 2006 Reposisi lembaga kemanusiaan nasional
7 2008 - Representatif PKPU Kuwait
- Representatif PKPU Malaysia
8 2009 - Representatif PKPU Jepang
- Representatif PKPU UEA
- Representatif PKPU USA
9 2010 - Memiliki logo baru dan meluncurkan
produk baru yang bergerak di bidang
zakat
- Logo CSR Management
- Representatif PKPU Taiwan
- Representatif PKPU Australia
- Representatif PKPU Inggris
10 2011 Sertifikasi Iso 9001: 2008
Sumber: www.pkpu.org
Berdasarkan keterangan yang tertera pada website www.pkpu.org,
tertulis bahwa terpuruknya negara-negara ASEAN pada pertengahan tahun
65
1997 oleh krisis ekonomi regional yang disebabkan oleh depresiasi mata
uang terhadap dolar Amerika. Indonesia merupakan yang terparah diantara
semua negara di Asia. Krisis tersebut sudah merambah ke berbagai bidang,
seperti politik, moral, pendidikan, sains-tek, budaya dan religi. Pendekatan
multidisipliner untuk menangani krisis masih sangat kurang, dikarenakan
egoisme sektoral yang kuat. Menyikapi krisis yang berkembang sejumlah
anak bangsa dengan ketetapan hati yang kuat bergandeng tangan dan
bergerak menyumbangkan tenaga dan fikiran melakukan aksi sosial di
beberapa penjuru tanah air. PKPU menisbahkan dirinya sebagai lembaga
yang bergerak di bidang sosial. Pada 8 Oktober 2001, berdasarkan SK.
Menteri Agama No 441 PKPU telah ditetapkan sekaligus dikukuhkan
sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS). Hal itu membuktikan
bahwa kepercayaan masyarakat kepada PKPU semakin besar.
Seiring dengan meluasnya jangkauan kegiatan sosial yang terus
disalurkan ke berbagai lapisan masyarakat di seluruh penjuru Indonesia
serta besarnya dorongan masyarakat luas untuk bekerjasama dalam
memberdayakan bangsa, maka pada tahun 2004, PKPU bertekad untuk
membangun kemandirian rakyat Indonesia dengan memperluas lingkup
kerjanya sebagai Lembaga Kemanusiaan Nasional.
Kiprah PKPU sebagai pegiat kemanusiaan terukir dalam
partisipasinya berdampingan dengan NGO internasional dari mancanegara
mengatasi keadaan darurat tanggap bencana serta fase pembangunan
kembali bencana-bencana besar yang menimpa tanah air kita seperti
66
gempa bumi dan tsunami Aceh, Yogyakarta dan beberapa peristiwa
lainnya (www.pkpu.org).
Sebagai lembaga yang semakin kokoh dalam menangani isu-isu
kemanusiaan global, maka tuntutan standarisasi kerja serta pengembangan
program telah mencambuk PKPU untuk mengedepankan peningkatan
mutu program dan layanan dengan menghasilkan kontribusi yang solutif
bagi masyarakat. Tuntutan tersebut dijawab dengan diterimanya PKPU
sebagai “NGO in special Consultative Status With The Economic and
Social Council of the United Nation” pada 21 Juli 2008, yang menuntut
akuntabilitas kinerja kemanusiaan secara periodik sebagai konsekuensi
status yang disandang. Kemudian pada tahun 2010, PKPU juga telah resmi
terdaftar sebagai Organisasi Sosial Nasional berdasarkan keputusan
Menteri Sosial RI No 08/Huk/2010.
Adapun aktifitas lembaga sebagaimana yang tertulis pada website,
adalah sebagai berikut:
a. Pengumpulan dana dan bantuan masyarakat
1) Zakat, infaq dan shadaqah (ZIS) dan wakaf serta dana CSR
Perusahaan
2) Dana khusus bencana kemanusiaan
3) Pakaian, bahan makanan (sembako) dan obat-obatan
4) Dana hewan kurban
b. Misi penyelamatan kemanusiaan
1) Daerah-daerah bencana alam dan kemanusiaan
67
2) Daerah kritis dan minus
c. Rehabilitasi kemanusiaan
1) Rehabilitasi fasilitas kesehatan dan air bersih
2) Rehabilitasi fasilitas pendidikan
3) Rehabilitasi fasilitas ibadah
4) Rehabilitasi fasilitas ekonomi
d. Pembangunan masyarakat
1) Pemberdayaan ekonomi umat
2) Pendidikan alternatif
3) Pembangunan pelayanan kesehatan mandiri
4) Distribusi hewan kurban.
2. Pembuatan Brand PKPU dan Perkembangannya
Pos Keadilan Peduli Umat atau PKPU sekarang hanya
menggunakan nama brand PKPU saja tanpa menyertakan singkatan,
disertai dengan tagline “Lembaga Kemanusiaan Nasional” berlogo sesuai
dengan nama tanpa simbol.
Setiap lembaga memiliki kondisi sosial masyarakat, bahkan negara,
yang menjadi latar belakang lahirnya sebuah lembaga. Begitu pula dengan
PKPU, ada beberapa hal yang menurut pendapat Bamualim dan Najib
(2005: 176), menjadi landasan PKPU didirikan, yakni tingginya minat
masyarakat dalam berderma untuk kegiatan sosial, para pengurus menilai
bahwasanya korban konflik dan bencana tidak banyak mendapatkan
bantuan dari pemerintah, dan penanganan masyarakat korban konflik dan
68
bencana alam lebih utama mendapatkan jenis dakwah dalam hal tindakan
(dakwah bil hal). Pendirian PKPU diyakini sebagai respon dari sejumlah
konflik di tanah air5.
Secara resmi PKPU lahir dari rahim partai politik yang memiliki
haluan Islam, yakni Partai Keadilan (PK), berupa lembaga struktural resmi
di bawah PK yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, yakni
Departemen Kesejahteraan Sosial (Depkessos). Kegiatan sosial
kemasyarakatan yang dilakukan pada mulanya bernama Pos Terpadu
Pelayanan Masyarakat (Poster Masyarakat)6.
Menurut Boby (15/5/2015), nama Pos Keadilan Peduli Umat
memiliki arti bahwasanya ia merupakan sebuah lembaga yang memiliki
kepedulian dalam membantu umat Islam. Pemilihan nama PKPU dianggap
mampu mewakili beberapa unsur diantaranya dari kata “keadilan” diyakini
mewakili unsur zakat, kata “peduli” mewakili unsur berbagi/share/charity,
dan kata “umat” mewakili unsur kemanusiaan (humanity)7.`
Nama PKPU diberikan oleh pendiri yayasan PKPU sejak awal
berdirinya lembaga tersebut, yakni pada tahun 1999. Kemunculan nama
PKPU setelah terjadi kerusuhan di Ambon. Bantuan masyarakat yang
berhasil dikumpulkan sangat banyak sehingga membuat anak-anak muda
5 Konflik di tanah air pada tahun 1997 diantaranya di Ambon, Maluku Utara, Poso dan
lainnya serta adanya krisis global yang melanda tanah air. 6
Namun keterangan ini sudah tidak dapat kita ketemukan di website resmi PKPU,
keterangan lebih lanjut tentang sejarah pendirian PKPU dapat dibaca lebih lanjut pada Chaider S.,
Bamualim dan Tuti A. Najib, Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU): “Fenomena Educated Urban
Muslim dan Revivalisasi Filantropi”, dalam Chaider S. Bamualim dan Irfan Abu Bakar (ed.),
Revitalisasi Filantropi Islam, 2005, Jakarta: The Fourd Foundation, hlm.176 7 Hal ini juga tercermin dalam lima nilai budaya PKPU, yakni; jujur, tanggung jawab,
kerjasama, cepat, dan peduli.
69
yang melakukan penggalangan dana memikirkan nama sebagai wadah
untuk penampungan bahan-bahan bantuan yang kemudian dikirim ke
daerah konflik. Pemilihan kata “Pos” dikarenakan tidak diperkenankan
menggunakan kata Posko di daerah konflik kecuali bantuan dari
pemerintah. Sedangkan kata “Keadilan” dipilih karena mewakili tujuan
dari zakat yakni terciptanya keadilan sosial, dan kata “peduli umat”
sebagai misi sosial dari lembaga. Tidak sampai adanya perdebatan
pemberian nama PKPU, disadari bahwa para calon pendiri saat memilih
nama kurang begitu faham dan ahli terkait membranding sebuah lembaga
(Surur, 21/5/2015).
Pada awalnya terdapat lima garis pada logo PKPU (hingga 2009,
setelah tsunami Aceh) yang memiliki arti lima rukun Islam. Logo tersebut
kemudian mengalami perubahan yang memiliki makna solid dengan
kemiringan huruf ke kanan (di dorong ke kanan) dengan makna solid dan
lebih cepat, kemudian ada jenis huruf pada logo PKPU yang membuat
bentuk tidak tetap memiliki makna kelenturan. Untuk mengetahui lebih
jelas tentang gambar perubahan logo PKPU lihat pada gambar 3.2.
70
Gambar atas merupakan logo lama PKPU, yang digunakan hingga
tahun 2009, sedangkan gambar bawah adalah logo baru PKPU yang
digunakan hingga saat ini.
3. Pengenalan brand
Sosialisasi brand yang dilakukan PKPU lebih dominan melalui
aksi-aksi nyata PKPU di lapangan. Dari aksi tersebut kemudian disebarkan
melalui berita di website, newsletter, iklan serta video kreatif. Selain upaya
tersebut juga melalui upaya mengikuti forum-forum kemanusiaan pada
tingkat internasional serta aktif dalam kegiatan bantuan kemanusiaan
secara internasional (Surur, 21/5/2015). Nama PKPU yang memiliki sifat
akronim merupakan kendala tersendiri bagi sosialisasi PKPU, karena hal
ini menjadi tidak mudah untuk dapat dikenal oleh masyarakat. Seperti
halnya tatkala dilakukan penjelasan terkait kepanjangan dari PKPU adalah
Pos Keadilan Peduli Umat, masyarakat secara sepontan akan langsung
mengidentikkan dengan partai tertentu. Oleh karena itu, akhirnya dipilih
strategi hanya mengenalkan diri sebagai lembaga kemanusiaan nasional
dari pada menyebutkan kepanjangan nama untuk menghindari kesan
tersebut (Boby, 15/5/2015).
Menurut Boby, nama PKPU lebih identik dengan lembaga
kemanusiaan dari pada lembaga amil zakat. Terdapat banyak masukan dari
71
penasehat ahli di bidang brand agar mengganti nama PKPU. Akan tetapi
manajemen PKPU lebih memilih memfokuskan diri lembaga pada aksi
kemanusiaan, sementara dalam bidang zakat akan menggunakan brand
nama lain.
PKPU menghindari periklanan yang membutuhkan biaya banyak,
seperti penggunakan iklan pada billboard. Ada larangan dari Dewan
Syari’ah PKPU mengenai periklanan jenis tersebut. Periklanan dilakukan
lebih pada face to face, mendekati komunitas-komunitas, sosialisasi di
Majelis Taklim, pengajian, dan di kantor-kantor yang relatif tidak
menghabiskan biaya mahal. Jelasnya, PKPU melakukan komunikasi cara-
cara sederhana dan lebih terkesan tradisional (Surur, 21/5/2015).
Sosialisasi yang dilakukan PKPU menurut Surur, tidak terstruktur
sebagaimana yang dilakukan RZ. Di bawah ini merupakan jenis sosialisasi
yang dilakukan oleh PKPU sebagaimana diungkapkan oleh Risma
(21/5/2015):
a. Tele marketing
Merupakan metode atau cara dengan menelfon dan melakukan
penawaran program kepada calon donatur yang belum berdonasi dan
belum pernah dikenal sebelumnya.
b. Mail marketing
Merupakan metode pengiriman majalah, brosur dan laporan keuangan
melalui pos atau kurir ke donatur yang pernah melakukan donasi, baik
rutin atau tidak rutin.
72
c. Majalah
Majalah ini terbit selama triwulan, bernama Giving dengan
slogan “Inspiring You”. Berisi 40 halaman yang berisi tentang;
Pengantar, Sosok, Liputan khusus, Sorot, Konsultasi zakat,
Seputar zakat, Berita luar negeri, Komunikami, Medialita,
Travela, Kilas berita, Ruang makna, Teropong, CSR.
d. Baliho
Baliho yang digunakan PKPU sifatnya tidak berbayar. Baliho
ini dipasang di depan kantor PKPU sendiri.
e. Fanpage Facebook
Nama yang digunakan dalam fanpage adalah: “PKPU
Lembaga Kemanusiaan Nasional, Organisasi Nirlaba”, dengan
8. 058 orang yang menyukai.
Dalam sehari kebanyakan membuat postingan berita terkait
laporan terbaru bencana yang sedang terjadi, terdapat 5 (lima)
hingga 8 (delapan) postingan. Postingan di facebook sekitar
bencana, dalil-dalil agama, dengan menggunakan bahasa yang
lugas.
f. Twitter
Nama yang digunakan dalam twitter adalah LKN PKPU
@PKPU. Akun resmi PKPU, pengelola ZIS, CSR,
Kemanusiaan, dengan 22.000 jumlah follower.
73
g. Website
Website yang beralamatkan di www.pkpu.org ini berisi tentang
beberapa konten, diantaranya; Tentang kami (Sejarah PKPU,
Visi dan misi, Manajemen PKPU, Biro syari’ah, Aktifitas
lembaga, Aspek legal, Badan internasional); CSR
Management; Zakat center; Program; Donatur; Berita terkini;
Download; Kontak kami.
h. Corporate Social Responsibility atau CSR Management,
dilakukan di perusahaan atau instansi. Baik melalui zakat
karyawan ataupun dana CSR perusahaan.
i. Direct selling, dengan cara terjun langsung pada event-event
yang diselenggarakan oleh masyarakat, seperti car free day
dan lainnya.
4. Keberhasilan brand
Tidak berbeda dengan RZ, keberhasilan brand PKPU salah satunya
juga dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah muzakki, baik muzakki yang
dengan kesadaran sendiri mendatangi kantor8, ataupun yang meminta
untuk dijemput donasinya9. Pada setiap bulan, donatur melakukan donasi
di PKPU dengan datang langsung ke kantor-kantor perwakilan yang ada
8 Menurut Risma, bagian telemarketing dan front office PKPU Cabang Semarang, jumlah
donatur yang datang ke PKPU tidak menentu. Dalam satu bulan, kecuali ramadhan dan mendekati
hari raya qurban, jumlah donatur yang berdonasi kuranglebih sebanyak 80-100 orang, baik donatur
rutin maupun donatur baru. Wawancara dilakukan pada tanggal 21 Mei 2015. 9 Menurut Subhan, salah satu Tim Marketing PKPU Semarang yang bertugas menjemput
donasi, dalam satu hari ia mampu melakukan penjemputan donasi sekitar 4-5 donatur.
74
atau di gerai-gerai PKPU terdekat, dapat juga dilakukan dengan
menggunakan layanan jemput donasi dan transfer melalui ATM10
.
Masyarakat menyambut setiap event yang diselenggarakan oleh
PKPU11
, dan kantor-kantor cabang pembantu pada tiap-tiap kota semakin
bertambah. Masyarakat dapat menerima kehadiran PKPU sebagai lembaga
profesional di bidang sosial.
Pencitraan yang dilakukan oleh PKPU diakui sangat kurang,
meskipun bukan berarti tidak dilakukan. Seberapa besar orang mengenal
PKPU melalui iklan (yang tidak berbayar) dan liputan. Liputan yang
dilakukan secara online pun pengelolaannya kurang baik. Media-media
sosial seperti facebook tidak maksimal dalam hal pengelolaan media, hal
ini yang disadari oleh Surur (20/5/2015). Pencitraan yang dimaksudkan
seperti halnya ketika berada di daerah bencana. Dewan syari’ah PKPU
mengeluarkan larangan penggunaan bendera-bendera PKPU di tempat-
tempat bencana, PKPU lebih pada memperlihatkan aksi nyata dengan
terjun langsung ke tempat bencana sebagai relawan atau tim rescue.
Secara nasional dana zakat PKPU terkumpul di angka 35%,
sedangkan sisanya, sekitar 65% dari dana kemanusiaan. Dana yang
berhasil dikumpulkan sampai akhir 2014 kira-kira sebanyak 125 Milyar,
10
Adapun donatur yang melakukan transaksi melalui ATM tidak dapat diakses. Menurut
Surur, hal ini dikarenakan berkaitan dengan sistem keuangan lembaga yang bersifat privasi. 11
Event yang diselenggarakan PKPU semisal pada kegiatan seminar Parenting yang
dilaksanakan pada hari Minggu, 23/11/2013 di Aula Gedung Indosat Semarang. Acara dihadiri
150 peserta dari kalangan guru, mahasiswa dan donatur PKPU. kemudian seminar kemanusiaan
yang bertema “Memoar Aksi Kemanusiaan di Jalur Gaza” yang diselenggarakan di Solo pada
tahun 2014, acara tersebut mampu mengumpulkan dana sejumlah 2.614.700. Selengkapnya lihat di
Majalah Giving, Triwulan 1, 2014, hlm 6).
75
baik PKPU dalam negeri dan luar negeri (Surur, 20/5/2015). Di bawah ini
merupakan gambar diagram perolehan dana PKPU selama lima tahun
terakhir. Adapun terkait jumlah muzakki penulis tidak mendapatkan
banyak informasi. Menurut Surur, muzakki PKPU berjumlah 87.000
sedangkan mitra corporate sebanyak 173 mitra.
Gambar 3.3. Dokumentasi PKPU Pusat
Gambar di atas merupakan diagram pertumbuhan jumlah
pengumpulan dana yang berhasil dilakukan oleh PKPU dari tahun 2009
hingga tahun 2014. Sedangkan mengenai jumlah donatur Pengurus PKPU
Pusat menjawab bahwa informasi jumlah muzakki tidaklah informasi yang
bersifat privat, namun ketika penulis bertanya besaran jumlahnya tidak
mendapatkan jawaban, sedangkan pengurus Cabang Semarang (Surur,
01/06/2015) memberikan jawaban bahwa jumlah muzakki PKPU sebanyak
87.000 dan 173 mitra corporate. Ketika penulis bertanya terkait data
donatur, Surur menjawab:
“Jumlah donatur tidak bisa diakses, karena datanya data berjalan,
di sistem juga tidak bisa diakses. Jumlah PM lebih banyak dari
pada jumlah muzakki. Yang dapat diakses jumlah transaksi,
76
namun jumlah transaksi belum tentu jumlah donatur, karena bisa
jadi orang tersebut berdonasi beberapa kali”.
C. Dompet dhuafa’
1. Deskripsi Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa’
Lembaga amil zakat Dompet Dhuafa’ didirikan pada tanggal 2 Juli
1993, satu tahun setelah pemilihan umum 1992, dan tiga tahun setelah
berdirinya Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Hal ini berarti
lebih awal beberapa tahun dibandingkan dengan Rumah Zakat dan PKPU
(www.dompetdhuafa.org).
Berdasarkan website www.dompetdhuafa.org, tertulis bahwa
Dompet Dhuafa Republika merupakan lembaga nirlaba milik masyarakat
Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum
dhuafa dengan dana ZISWAF (zakat, infaq, shadaqah wakaf serta dana
lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok,
perusahaan/lembaga). Kelahirannya berasal dari empati kolektif komunitas
jurnalis yang banyak berinteraksi dengan masyarakat miskin, sekaligus
kerap jumpa dengan kaum kaya. Digagaslah manajemen galang
kebersamaan dengan siapapun yang peduli kepada nasib dhuafa’. Empat
orang wartawan yaitu Parni Hadi, Haidar Bagir, S. Sinansari Ecip, dan Eri
Sudewo berpadu sebagai Dewan Pendiri lembaga independen Dompet
Dhuafa Republika12
.
12
Helmanita, pernah menulis tentang sejarah bermulanya Dompet Dhuafa. Dalam tulisan
tersebut, Helmanita menyebutkan bahwa berdirinya DD merupakan respon atas situasi sosial dan
politik selama tahun-tahun terakhir masa Orde Baru, yaitu dekade 1990-an. Kehadiran DD secara
langsung ataupun tidak langsung ditengarai berkaitan dengan keberadaan Harian Umum Republika
yang pendiriannya dalam rangka memenuhi empat program besar ICMI. Terdapat empat alasan
77
Website DD tersebut memuat tentang visi lembaga. Tertulis bahwa
visi DD adalah terwujudnya masyarakat dunia yang berdaya melalui
pelayanan, pembelaan, dan pemberdayaan yang berbasis pada sistem yang
berkeadilan. Kemudian dijabarkan dalam Misi berupa:
1. Menjadi gerakan masyarakat dunia yang mendorong perubahan tatanan
dunia yang harmonis.
2. Mendorong sinergi dan penguatan jaringan kemanusiaan dan
pemberdayaan masyarakat dunia
3. Mengokohkan peran pelayanan, pembelaan, dan pemberdayaan.
4. Meningkatkan kemandirian, independensi, dan akuntabilitas lembaga
dalam pengelolaan sumber daya masyarakat dunia.
5. Mentransformasikan nilai-nilai untuk mewujudkan masyarakat religius.
Visi dan misi tersebut kemudian dijabarkan kembali pada tujuan
yang lebih panjang, yakni:
1. Terwujudnya organisasi DD dengan standar organisasi global.
2. Terwujudnya jaringan dan aliansi strategis dunia yang kuat.
3. Terwujudnya perubahan sosial melalui advokasi multi-stakeholder dan
program untuk terciptanya kesejahteraan masyarakat dunia.
yang membuat DD termotivasi dalam membangun Lembaga Amil Zakat yang lebih baik. Pertama,
pertumbuhan lembaga amil zakat tidak berkembang secara signifikan meskipun telah lahir Badan
Zakat di Aceh pada tahun 1968 dan Badan Amil Zakat DKI Jakarta tahun 1968. Kedua,
pengelolaan dana karitas ZISWAF di kalangan Islam secara umum masih berbasis di masjid-
masjid dengan cara tradisional, spontan dan kurang transparan. Ketiga, peraturan yang dikeluarkan
pemerintah masih kurang aspiratif dan belum menempatkan zakat sebagai bagian dari sistem dan
struktur negara. Keempat, semakin meningkatnya populasi masyarakat miskin semakin
memunculkan keprihatinan. Selebihnya baca Karlina Helmanita, 2005, “Mengelola Filantropi
Islam dengan Manajemen Modern: Pengalam Dompet Dhuafa’”, dalam Chaidar S. Bamualim dan
Irfan Abu Bakar, Revitalisasi Filantropi Islam, Jakarta: The Ford Foundation, hlm 89-92.
78
4. Menjadi lembaga filantropi Islam internasional yang transparan dan
akuntabel.
5. Membangun sinergi dan jaringan global.
6. Terwujudnya jaringan dan aliansi strategis dunia yang kuat.
7. Menjadi lembaga rujukan di tingkat global dalam program
kemanusiaan dan pemberdayaan.
8. Meningkatkan kualitas dan akses masyarakat terhadap program
pelayanan, pembelaan dan pemberdayaan.
9. Mengokohkan peran advokasi untuk mewujudkan sistem yang
berkeadilan.
10. Menguatkan volunterism dan kewirausahaan sosial di masyarakat.
11. Menumbuhkan kepemilikan aset di masyarakat melalui
pengembangan industri kerakyatan.
12. Terwujudnya tata kelola organisasi berstandar internasional.
13. Terwujudnya kemandirian organisasi mealui intensifikasi,
ekstensifikasi dan diversifikasi dalam pengelolaan lembaga.
14. Terpeliharanya independensi lembaga dari intervensi pihak lain dan
conflict of interest dalam pengelolaan lembaga
15. Menumbuhkembangkan semangat inklusifitas dan altruisme
16. Membangun komunitas berbasis masjid
17. Melahirkan kader dakwah
18. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan nilai dasar
Islam dalam kehidupan sehari-hari.
79
Sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, DD tercatat di
Departemen Sosial RI sebagai organisasi yang berbentuk Yayasan.
Pembentukan yayasan dilakukan dihadapan notaris H. Abu Yusuf, SH.,
tanggal 14 September 1994 diumumkan dalam Berita Negara RI No.
163/A.YAY.HKM/1996/PNJAKSEL.
Kegiatan-kegiatan atau program yang dijalankan DD dalam
mengelola dana umat diantaranya:
1. Health (kesehatan)
a. Layanan kesehatan cuma-cuma
b. RS. Rumah sehat terpadu
2. Education (pendidikan)
a. SMART ekselensia Indonesia
b. FIS Filial
c. Sekolah Guru Indonesia
d. Beastudi Indonesia
e. Makmal pendidikan
f. Kampus Umar Usman
3. Economy (ekonomi)
a. Pertanian sehat Indonesia
b. Kampoeng Ternak nusantara
c. Tebar hewan kurban
d. Karya masyarakat mandiri
e. Tabung wakaf Indonesia
80
f. IMZ
g. Dompet Dhuafa’ travel
h. Institut kemandirian
4. Social development
a. Lembaga pelayan masyarakat
b. Migrant institute
c. Disaster management center
d. Semesta hijau
2. Pembuatan brand DD dan perkembangannya
Dompet Dhuafa’ atau DD menggunakan nama brand Dompet
Dhuafa’ atau DD dengan logo seperti anak panah. Di tahun 2013 DD
mengeluarkan tagline brand “Indonesia Move On”. DD memiliki arti
filosofis sebagai sumberdaya yang menggalang dana untuk membantu
kaum dhuafa’ (video dokumentasi DD). Pemilihan kata “dhuafa’” pada
nama DD dikarenakan no body care terhadap realitas kemiskinan yang
melanda tanah air. Pemilihan nama tersebut berdasarkan pemberian dari
pendiri, yakni Parni Hadi.
Tepatnya, menurut Baihaqi (17/6/2015), begitu pula yang tertulis di
website DD, Yayasan Dompet Dhuafa Republika didirikan oleh empat
tokoh jurnalis, yakni Parni Hadi, Haidar Bagir, Sinansari Ecip, dan Eri
Sudewo pada tanggal 4 September 1994. Dompet Dhuafa yang kemudian
dikawal oleh Eri Sudewo telah membentuk program diantaranya program-
program kemanusiaan seperti kebutuhan kedaruratan, bantuan ekonomi,
81
kesehatan, dan pendidikan bagi kaum dhuafa. Dompet Dhuafa didirikan
bukan langsung menjadi lembaga amil zakat. Pendiriannya dikarenakan
rasa simpati dari pendiri atas keadaan dakwah yang ada di Indonesia.
Profesionalitas DD semakin terasah dengan semakin meluasnya
program kepedulian dari yang semula bersifat lokal menjadi nasional,
bahkan internasional. DD tidak hanya berkhidmat pada bantuan dana bagi
kalangan yang tidak mampu dalam bentuk tunai, tapi juga
mengembangkan bentuk program yang lebih luas seperti halnya bantuan
ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan bantuan bencana. Pada tanggal 10
oktober 2001, Dompet Dhuafa Republika dikukuhkan pemerintah sebagai
Lembaga Amil Zakat Nasional oleh Departemen Agama RI, melalui Surat
Keputusan Nomor 439 Tahun 2001 (www.dompetdhuafa.org).
Hingga saat ini, DD masih menggunakan nama kepanjangan atau
singkatan, yakni Dompet Dhuafa’. Perubahan brand yang dilakukan oleh
DD pertama terletak pada penghilangan kata Republika pada akhir nama
brand DD. Perubahan lain dilakukan melalui logo brand, hingga
mengalami perubahan sebanyak 2 (dua) kali, seperti terlihat pada gambar
3.4 dan 3.5 di bawah ini:
82
Gambar 3.4
Gambar 3.5
Gambar atas merupakan logo lama DD, sedangkan gambar bawah
adalah logo baru DD yang digunakan hingga saat ini.
Berawal dari logo mata kail yang memiliki makna membantu
masyarakat dengan memberikan kail, melatih masyarakat mendidik serta
agar lebih mandiri. Logo baru yang berbentuk mata tombak
melambangkan semangat pro aktif melayani masyarakat dengan sebaik-
83
baiknya. Melalui filosofi berburu berarti mengejar di manapun mustahik
atau penerima manfaat untuk dibantu. Juga, pro aktif mendatangi donatur
agar bersedia menyisihkan sebagian dananya untuk masyarakat yang
membutuhkan (video dokumentasi DD). Sedangkan penghilangan nama
Republika di akhir nama Dompet Dhuafa’ menurut Baihaqi (17/6/2015)
adalah agar nama Dompet Dhuafa’ dapat dimiliki oleh masyarakat luas.
3. Pengenalan brand
Brand Dompet Dhuafa pertama kali dikenalkan melalui rubrik surat
kabar Harian Umum Republika. Respon yang diberikan oleh masyarakat
sangat bagus sehingga membuat inisiator rubrik Dompet Dhuafa untuk
menjadikannya sebuah yayasan yang berbadan hukum. Setelah memiliki
legal formal, DD semakin mengukuhkan diri menjadi lembaga amil zakat
secara profesional.
Pada awal pendirian, DD sangat bergantung kepada kekuatan
media (media cetak, yakni Harian Umum Republika) dengan cara selalu
mempublish berita ke koran setiap kali memberikan bantuan kepada
mustahik. Selain itu menggunakan strategi, semisal Pak Parni Hadi
memberikan donasi ke Dompet Dhuafa’ sebesar satu juta. Maka, satu juta
tersebut dipecah-pecah, seratus ribu ditulis atas nama P.Hadi, dua ratus
ditulis atas nama Parni H. Dan seterusnya, dengan begitu akan memancing
masyarakat untuk melakukan donasi (Baihaqi, 17/6/2015).
Saat ini komunikasi yang digunakan telah berkembang, yakni
dengan cara BBM broadcast serta sms pengingat pada donatur selama
84
sebulan satu kali merupakan cara digunakan dalam sosialisasi13
. Cara
mengenalkan brand sekaligus mencari donatur yang baru merupakan tugas
dari divisi fundrising. Tugas fundrising dibagi menjadi dua, yang pertama
pada donatur perorangan, yang kedua di perusahaan dengan cara
kerjasama melalui potong gaji karyawan atau donasi melalui laba dari
perusahaan atau pemilik usaha (Ulin, 26/5/2015).
Sedangkan menurut Salman (27/5/2015), dalam melakukan
sosialisasi kepada masyarakat, DD menggunakan ATL (above the line),
BTL (below the line). Yang dimaksud dengan above the line adalah
komunikasi yang dilakukan melalui media online, TV, radio dan majalah.
Sedangkan below the line adalah komunikasi melalui spanduk, billboard,
flyer, brosur dan lainnya.
Tidak berbeda dengan RZ dan PKPU, DD pun sering melakukan
event-event untuk bersosialisasi, baik melalui seminar, atau bekerjasama
dengan pihak mitra. Cara lain yang digunakan DD dalam sosialisasi adalah
13
Menurut Helmanita, pada saat awal berdirinya DD, Parni Hadi, sebagai salah satu pendiri
sekaligus seorang jurnalistik, berusaha tetap menjaga independensi lembaga yang ia dirikan
sebagai penyeimbang rezim. Ia memiliki relasi dengan kekuasaan, ia memanfaatkan relasi tersebut
untuk memasarkan Harian Umum Republika dan DD. Seperti halnya yang ia lakukan dengan
menemui Wakil Presiden Try Sutrisno, yang merupakan teman dekatnya sekaligus pemilik saham
PT Abdi Bangsa, yang telah menerbitkan Republika. Melalui silaturrahmi yang ia lakukan akan
lebih banyak tokoh yang mengenal DD sehingga kemudian menyalurkan dananya. Langkah ini
kemudian diteruskan oleh Eri Sudewo dengan membuat dua sasaran kelompok muzakki. Pada
sasaran pertama yakni meminta karyawan Republika untuk mengeluarkan zakat setiap bulan gaji
sebanyak 2,5%. Untuk mempermudah, gaji langsung dipotong pada hari pengambilan gaji. Yang
kedua membidik muzakki dari kalangan luar, yakni pembaca umum Harian Umum Republika.
Melalui Harian Umum Republika edisi 2 Juli 1993, di halaman belakang termuat tulisan kecil
tentang kepedulian Republika kepada kaum dhuafa’ sekaligus ajakan kepada pembaca untuk
menyalurkan dana ke DD. Dana awal yang terkumpul sebesar 400 ribu rupiah. Baca selengkapnya
pada Karlina Helmanita, 2005, “Mengelola Filantropi Islam dengan Manajemen Modern:
Pengalam Dompet Dhuafa’”, dalam Chaidar S. Bamualim dan Irfan Abu Bakar, Revitalisasi
Filantropi Islam, Jakarta: The Ford Foundation, 90-93.
85
menciptakan program yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat14
.
Sehingga, dari kegiatan seperti ini DD akan mudah diterima oleh
masyarakat.
Seperti halnya RZ, DD juga menggunakan billboard berbayar
dalam beriklan. Namun, melalui nama lembaga sosial DD melakukan
penawaran dengan hanya membayar setengah dari harga yang ditawarkan
kepada perusahaan (Baihaqi, 17/6/2015). DD juga mengadakan lomba-
lomba kreatif dengan melibatkan masyarakat secara aktif. Langkah
selanjutnya melalui pelayanan yang diberikan oleh DD, yakni melalui
pengiriman laporan donasi pada setiap bulannya. Pengenalan brand DD
kepada masyarakat secara seragam berdasarkan SOP yang dikeluarkan
oleh pengurus pusat (www.dompetdhuafa.org).
Menggunakan testimony dari tokoh seperti Dahlan Iskan (video
dokumentasi DD), atau selebriti yang memiliki track record yang baik
seperti Oky Setiana Dewi merupakan strategi yang digunakan DD dalam
membangun brand image di masyarakat. Kerjasama yang dilakukan DD
dengan perusahaan atau instansi membuat biaya periklanan semakin
murah. Adapun media-media yang digunakan dalam sosialisasi
diantaranya:
a) Majalah Swara Cinta (SC)
Majalah ini sebanyak 68 halaman yang isinya terdiri dari;
Salam redaksi, Arus utama, As-Syifa, Kabar Pemberdayaan,
14
Kegiatan yang dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat seperti halnya
program pemberdayaan Dusun Jamur yang ada di Ungaran. Lihat di Majalah SwaraCinta, April-
Mei 2015, hlm 40.
86
Etos, Seremoni, Beranda, Konsultasi keuangan, Nusantara,
Teropong, Budaya, Kontemplasi.
b) Baliho dan brosur.
Baliho yang dipasang DD adalah yang berbayar.
c) Fanpage Facebook
Nama Dompet Dhuafa’, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
14.036 orang yang menyukai
Postingan yang dilakukan berupa deskripsi laporan kejadian di
lapangan, dalam sehari kurang lebih 4 hingga 6 postingan, isi
postingan terkait program dan news, dan lomba.
d) Twitter
Nama #LoveRohingya @Dompet_Dhuafa. Akun Resmi
Lembaga Sosial Kemanusiaan Kaum Dhuafa dengan dana
Zakat, infaq, sedekah dan wakaf, dengan 102.000 follower.
e) Website
Website dengan alamat www.dompetdhuafa.org ini memuat
konten: about us (sejarah); our office; conversations; media
(zakat TV); contact us; what we do, a). Program (kesehatan,
pendidikan, ekonomi, pembangunan sosial kawasan terpadu),
b). Jejaring, c). Press rooms (berita, press release), d).
Enterpreneurity sosial (DD Corpora); what we believe: a). Visi
& misi, b). Jurnal korporate (Ahmad Juwaini, Yuli Pujihardi,
Imam Rulyawan, Losa Priyaman, Nana Mintarti, Parni Hadi),
87
c). Kolom (cermin, telaah, informasi, dan etos), d). Ziswaf
(jurnal ziswaf, fiqih ziswaf, dan pendayagunaan ziswaf); what
we achieve; join the movement: a). DD Volunteer (pendaftaran
relawan), b). Karir (lowongan, hasil seleksi, lamaran online),
c). Mitra pengelola zakat, d). Lomba video kreatif 2014, e).
Citizen (citizen journalism, pendaftaran citizen journalism), f).
Indonesia move on, g). Grant making proposal; donor info.
f) Aksi
Aksi dilakukan melalui peringatan hari-hari besar di dunia,
seperti halnya aksi DD dengan tema seruan penghematan air
dalam rangka memperingati hari air sedunia pada 22 Maret
(SwaraCinta, April-Mei 2015, hlm 27).
4. Keberhasilan brand
Pada masa awal kehadiran DD di halaman muka Harian Umum
Republika dengan tajuk “Dompet Dhuafa”, sebagaimana yang dicatat oleh
Helmanita (2005: 92), masyarakat memberikan respon yang baik
meskipun belum secara resmi didirikan menjadi yayasan. Pada
perkembangannya DD banyak menyelenggarakan kegiatan yang bersifat
universal, tidak terbatas pada kegiatan yang bersifat agamis, seperti
contoh, kegiatan konser amal yang bertajuk “Symphony for humanity”
bersama Iwan Fals dan Kikan yang diselenggarakan kerjasama dengan
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Nagoya, Jepang, pada
tanggal 4 April 2015 (SwaraCinta, April-Mei 2015, hlm 26).
88
DD mampu menjalin kerjasama dengan brand-brand lain yang
memiliki pangsa pasar lebih luas serta sudah lama dikenal oleh
masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa DD berhasil mendapat
kepercayaan mitra perusahaan yang tidak bergerak dalam hal sosial.
Sebagai contoh, DD secara nasional bekerja sama dengan Matahari,
Hypermart, dan Alfamart (Baihaqi, 17/6/2015). Seperti dalam event
ramadhan, DD muncul dalam iklan beberapa televisi nasional melalui
brand Pepsodent dan Kecap ABC. Hal ini merupakan sebuah pencapaian
yang telah diraih oleh DD. Brand DD juga tertera dalam beberapa produk
minimarket Alfamart (seperti pada gambar 3.6 dan 3.7). Dengan membeli
produk Alfamart yang berlogo DD, pembeli dengan otomatis telah ikut
berdonasi melalui DD.
Gambar 3.6
89
Gambar 3.7
Terlihat dalam kedua gambar tersebut logo DD pada bagian pojok
bawah dari kemasan produk.
Seperti lembaga amil zakat RZ dan PKPU, jumlah pencapaian dana
yang berhasil dikumpulkan oleh DD meningkat setiap tahunnya, begitu
pula dengan jumlah muzakki. Banyaknya kantor cabang yang dibuka oleh
DD di beberapa kota di seluruh Indonesia menjadikan DD diterima oleh
masyarakat. Dana yang berhasil dikumpulkan DD di tahun 2014 menurut
Salman (3/6/2015) adalah sebesar 195.747.776.914 dengan sumber
pendanaan terbanyak dari zakat, yakni sebanyak 46%. Lebih jelasnya
tertera pada gambar 3.8 dan 3.9 di bawah ini.
90
Gambar 3.8
Gambar 3.9. Sumber: Laporan Kinerja Dompet Dhuafa’ 2014.
Dalam gambar 3.6 tersebut dapat dipahami bahwa jumlah donatur
DD hingga Oktober 2014 sebanyak 85.000 orang dengan tingkat
pertumbuhan donatur sebesar 30%. Begitu pula dengan gambar 3.7, bahwa
jumlah penghimpunan yang dilakukan oleh DD mengalami pertumbuhan
91
sebesar 10 – 15% pertahun, dengan zakat sebagai sumber pendanaan
terbanyak, yakni rata-rata 46%. Penulis tidak mendapatkan data mengenai
donatur, ketika penulis bertanya kepada Baihaqi, Kepala Cabang DD
Semarang, Baihaqi menjawab:
“Sekarang saya tanya, Mba Usfi sendiri kalau informasi pribadinya
dishare ke publik bagaimana? Tentunya tidak mau kan? Begitu
pula dengan donatur. Karena itu data rahasia. Kebanyakan orang
tidak menginginkan ketika dia beramal orang lain mengetahui”.