BAB III · BAB III PEMBAHASAN 3.1. TINJAUAN PERUSAHAAN 3.1.1. Sejarah Bakornas GMDM BAKORNAS GMDM...
Transcript of BAB III · BAB III PEMBAHASAN 3.1. TINJAUAN PERUSAHAAN 3.1.1. Sejarah Bakornas GMDM BAKORNAS GMDM...
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. TINJAUAN PERUSAHAAN
3.1.1. Sejarah Bakornas GMDM
BAKORNAS GMDM adalah Singkatan dari “Badan Koordinasi Nasional
Gerakan Mencegah Daripada Mengobati”. BAKORNAS GMDM dibentuk pada
bulan Mei 2008 dan disahkan oleh notaris pada tanggal 2 Juli 2008 dan pada 23 Juni
2017 sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia (SK Menkumham) Bakornas GMDM berubah dari LSM menjadi
Perkumpulan atau Organisasi dan kepanjangan dari GMDM berubah menjadi Garda
Mencegah Dan Mengobati. BAKORNAS GMDM lahir dari rasa kepedulian Anak
Bangsa yang terdiri atas Lintas Agama, Suku, Profesi, atas dasar Tanggung Jawab
sebagai Generasi Muda Indonesia, terhadap penyakit masyarakat yang semakin
mengancam kehidupan Generasi Bangsa. Dan program BAKORNAS GMDM,
adalah membantu pemerintah dan masyarakat dalam mencegah jatuhnya jumlah
korban akibat Narkoba, HIV-AIDS, Seks bebas, Aborsi, Premanisme dan
mengantisipasi ketertinggalan pendidikan.
3.1.2. Fungsi dan Kegiatan Bakornas GMDM
1. Meningkatkan Hak-Hak Konstitusional Rakyat/Masyarakat, baik hak sebagai
warga masyarakat maupun hak sebagai warga Negara
2. Menggalang, membina, mengembangkan dan memberdayakan segenap potensi
anggota serta masyarakat dan pemuda-pemudi/tunas harapan bangsa sebagai
2
Komponen Bangsa dalam pelaksanaan penyelenggaraan Negara dalam arti yang
seluas-luasnya.
3. Menciptakan dan mengembangkan iklim tatanan kehidupan Berorganisasi,
Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara yang kondusif sehingga
memungkinkan keikutsertaan yang seluas-luasnya bagi seluruh potensi anak-anak
bangsa secara proaktif dalam pelaksanaan penyelenggaraan Negara dan program-
program pemerintah dalam arti yang seluas luasnya (pembangunan Nasional
maupun daerah).
4. Pembinaan dan Penyuluhan Bahaya Penyalahgunaan, Pemberantasan serta
Penanggulangan Narkoba dan HIV-AIDS, Seks bebas, Aborsi, Premanisme dan
Ketertinggalan pendidikan kepada Warga Masyarakat Maupun Warga Negara.
5. Pembinaan dan Penyuluhan Bahaya Penyalahgunaan, Pemberantasan serta
Penanggulangan Narkoba dan HIV-AIDS, Seks bebas, Aborsi, Premanisme dan
Ketertinggalan pendidikan di instansi, organisasi, sekolah, kampus, rumah ibadah
baik swasta maupun pemerintah.
6. Menghimpun mengkaji dan merumuskan serta memperjuangkan upaya-upaya
Pencegahan, Pemberantasan serta Penanggulangan Narkoba dan HIV-AIDS,
Seks bebas, Aborsi, Premanisme dan Ketertinggalan pendidikan dalam rangka
berperan dan memberikan kontribusi kepada Bangsa dan Negara serta
Pemerintah dalam arti yang seluas-luasnya.
7. Ikut serta dan bereperan aktif Mempengaruhi, Menentukan dan Merumuskan
kebijakan-kebijakan penyelengaraan dan pengelolaan Pemerintahan Negara,
sehingga tercipta distribusi kekuasaan dan kewenangan publik yang berimbang
3
dan adil diantara lembaga-lembaga Negara yang kesemuanya mempunyai
akuntabilitas kepada rakyat atau masyarakat.
8. Mengembangkan segenap potensi organisasi, masyarakat serta potensi daerah
untuk berperan serta secara aktif dalam Pencegahan penyalahgunaan,
Pemberantasan dan Penanggulangan Narkoba dan HIV-AIDS, Seks bebas,
Aborsi, Premanisme dan Ketertinggalan pendidikan.
9. Turut serta secara aktif bersama unsur Polri, TNI, BNN, Instansi Pemerintahan
terkait lainnya, Elemen masyarakat Orsospol dan LSM yang ada, dalam
merumuskan dan mengimplementasikan Program-program Pencegahan dan
Pemberantasan serta penanggulangan Narkoba dan HIV-AIDS, Seks bebas,
Aborsi, Premanisme dan Memperjuangkan penyelenggaraan Pendidikan nasional
untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, mengontrol dan
mengawasi serta menciptakan pemerintahan yang Bersih, Profesional dan
Melayani kepentingan Publik dan menjalankan upaya penegakan supremasi
hukum, menjaga kestabilan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia
dalam program Bela Negara, Melakukan kegiatan bakti sosial dan kemanusian
dalam berbagai bentuk kepedulian pada masyarakat dan lingkungan, membuat
wirausaha mikro diberbagai bidang usaha sebagai tumpuan dan garda ekonomi di
Indonesia dan mencegah upaya anarkis serta berbagai upaya yang mampu
memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari upaya terorisme dan
disintegrasi bangsa.
3.1.3. Legalitas Bakornas GMDM
1. Akta Pendirian Notaris/PPAT Ivon Sinyal, SH, No. 11 Tanggal 2 Juli 2008.
4
2. Akta Perubahan Notaris/PPAT Octariena Harum Wulan SH, Mkn, No. 62
Tanggal 22 Juni 2016.
3. Akte Pengesahan Pengadilan Negeri Jakarta Timur No. 01/Leg/LL/2010.Tgl 06
Feb 2010.
4. NPWP LSM GMDM No. 02.748.426.0-008.000, Tgl 18 Juli 2008.
5. Keterangan Domisili GMDM Nomor: 1/27.1BO.1/31.75.07.1007/-
071.562/e/2017.
6. Rekomendasi Bareskrim Polri No. B/755/VII/2014 Dittipidnarkoba,Tgl 27
Agustus 2014.
7. Rekomendasi BNN, No. 13/01/I/DE/PB/2017/BNN, Dep.Pemberantasan Tgl 20
Januari 2017.
8. Rekomendasi Pangkostrad, Nomor: B/1151/V/2016.
9. SK Penunjukkan sebagai Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Menteri Sosial
RI Nomor. 40/HUK/2015, tgl 24 April 2015.
10. SK Kemenkumham Nomor: AHU-0065636.AH.10.07.TAHUN 2016.
11. Tanda Daftar Perkumpulan/Organisasi Sosial Nomor: 1/10.1.7/31.75.07.1007/-
1.848/2017.
3.1.4. Visi, Misi, dan Motto Bakornas GMDM
1. Visi
Memasyarakatkan Gaya Hidup Luar Biasa yang Bersih dari Narkoba, HIV-
AIDS, Seks Bebas, Aborsi, Premanisme serta meningkatkan kesadaran akan
pentingnya Pendidikan dan Kesehatan dalam kehidupan pembangunan bangsa.
2. Misi
5
1) Menyiapkan tenaga-tenaga profesional dalam bidang Kesehatan,
Pendidikan, Hukum dan Ekonomi dalam mendukung Visi GMDM.
2) Membangun kesadaran generasi muda melalui peningkatan pengetahuan
dalam pembangunan tanpa narkoba, seks bebas dan premanisme.
3) Membangun generasi muda peduli pembangunan melalui pemberdayaan,
pengembangan keahlian dalam pemanfaatan teknologi sebagai bagian life
style (gaya hidup) dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4) Menumbuhkan Tunas Bangsa yang Berakar, Bertumbuh, Berbuah dan
Mentransformasi masyarakat menjadi sehat, cerdas, berfungsi dan hidup
dalam kesatuan.
3. Motto
1) Kami Tidak Akan Pernah Tinggal Diam, Kami Tidak Akan Pernah
Tinggal Tenang, Kami Tidak Akan Pernah Menyerah Sampai Kami
Melihat Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba).
2) Narkoba Adalah Musuh Kita Bersama.
3) We Will Never Stop and Never Give Up.
4) Gue Benci Narkoba.
5) Keluarga Adalah Benteng Utama Yang Menjauhkan Anak- anak Dari
Penyalahgunaan Narkoba.
6
3.1.5. Struktur Organisasi Bakornas GMDM
Sumber: Bakornas GMDM
Gambar III.1
Struktur Organisasi Bakornas GMDM
Berdasarkan hasil dokumentasi, analisis dan pengelolaan informasi serta
penyiapan rencangan kebijakan penyelenggaraan publikasi sebagai bentuk
penyelenggaraan tata usaha bagian Humas. Humas GMDM berkoordinasi dengan
K.A BID Eksternal dan K.A BID Internal dan bertanggung kepada Deputi 1
Sekretariatan.
DEWAN PENDIRI
KETUA UMUM DEWAN PEMBINA
SEKRETARIS JENDRAL BENDAHARA
DEPUTI 1
SEKRETARIATAN
DEPUTI 2
HUKUM
DEPUTI 3
REHABILITASI
DEPUTI 4
EKONOMI
KA.DIV
PROGRAM,ORGANI
SASI,KADERISASI&
KELEMBAGAAN
SEKRETARIS
HARIAN
KA.DIV HUMAS
KA.BID INTERNAL
KA.BID EKSTERNAL
7
3.1.6. Logo Bakornas GMDM
sumber: Bakornas GMDM
Gambar III.2
Logo Bakornas GMDM
Berdasarkan hasil dokumentasi yang didapat dari Key Informan, Bapak
Yusak Imanuel Nayoan, berikut makna dari Logo Bakornas GMDM :
1. Latar belakang warna hitam melambangkan area kegelapan (Narkoba,
Kejahatan, dan lain-lain).
2. Lingkaran merah, menggambarkan perlindungan yang berlapis yang dibangun
untuk membentengi generasi yang akan datang dari bahaya narkoba dan
penyakit masyarakat lainnya. Lingkar merah pertama dapat di maknai dengan
perlindingan dari pemerintah. Yang kedua yaitu masyarakat, dan yang ketiga
ialah keluarga sebagai benteng utama.
3. Gambar tunas muda melambangkan sebuah generasi yang akan datang, yang
bebas dari narkoba dan penyakit masyarakat lainnya.
3.1.7. Tugas dan Fungsi PR Bakornas GMDM
Berdasarkan hasil dokumentasi yang didapat dari Key Informan, Bapak
Yusak Imanuel Nayoan, berikut tugas dan fungsi dari Public Ralations Bakornas
GMDM:
8
1. Tugas
1) Menyusun rencana kerja, anggaran dan jadwal kegiatan kehumasan.
2) Mengelola data dinding bagian Humas
3) Mengelola media sosial dan email GMDM
4) Menyelenggarakan dan mengelola komunikasi internal
5) Mempersiapkan dan menyelenggarakan administrasi pelayanan, pengawalan,
pengamanan, akomodasi dan transportasi tamu.
6) Menyiapkan cindera mata/tanda kenang-kenangan/penghargaan/sertifikat
yang diperlukan.
7) Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan pelayanan pers dan jumpa pers.
8) Mendistribusikan penerbitan internal.
9) Mengarsip bahan sambutan dan kliping media.
2. Fungsi
1) Menerima keluhan masyarakat dan meneruskannya ke Kepala Kantor
Sekretariat Jenderal serta menyusun dan memberikan tanggapan terhadap
keluhan masyarakat tersebut.
2) Mendampingi kegiatan pimpinan.
9
3.2. Proses Kerja Program PR
3.2.1. Perencanaan
1. Analisa Situasi
Berdasarkan hasil dari wawancara yang didapat dari Key Informan, Bapak Yusak
Imanuel Nayoan perihal analisa citra gerakan #INDONESIABERSINAR
digambarkan pada SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats ).
Berikut penjabaran analisis SWOT :
Tabel III.1 Analisis SWOT
Berasal
dari
Internal
Perusahaan
STRENGTH
1) GMDM bermitra dengan
lembaga pemerintah dan
swasta.
2) GMDM memiliki program
dan kegiatan tahunan
3) GMDM memiliki relawan
(volunteer) yang bekerja
penuk waktu dan paruh
waktu.
4) GMDM telah memiliki 102
kantor cabang diseluruh
Indonesia.
WEAKNESS
1) Gerakan
#INDONESIABERSINAR
tidak begitu diketahui
masyarakat di media sosial.
2) Dana yang kurang.
3) Kurangnya SDM profesional.
Berasal
dari
Eksternal
Perusahaan
OPPORTUNITY
1) Dengan sulitnya menekan
angka kematian dan
pengedaran gelap Narkoba,
gerekan
#INDONESIABERSINAR
oleh GMDM akan terus
dilakukan.
2) Walaupun banyak kendala,
namun juga berbanding lurus
dengan banyaknya
relawan/volunteer yang
THREATS
1) Adanya anggapan masyarakat
bahwa Bakornas GMDM
bagian dari kepolisian
2) Lemahnya rasa kepeduliaan
masyarakat dalam upaya
P4GN.
3) Didapati adanya oknum
penegak hukum dari berbagai
institusi melindungi penjual,
pengedar, pabrik hingga
penyelundup Narkoba.
10
bersedia meluangkan waktu
untuk mendukung kegiatan
#INDONESIABERSINAR
4) Visi misi Bakornas GMDM
tentang kegiatan P4GN
terbentur dengan UU 35 tahun
2009 Tentang Narkotika
sebenarnya sudah cukup tegas
namun tentu saja masih perlu
ditinjau ulang mengenai peran
serta masyarakat, dimana
seharusnya peran masyarakat
dengan sumber daya yang
sangat luas dan dapat secara
profesional dilibatkan dalam
banyak bidang seperti;
intelejen sipil, kedokteran, IT,
dan lain sebagainya. Namun
dalam undang-undang tersebut
khusuanya pasal 104-108 yang
mengatur tentang peran serta
masyarakat, bahwasannya
peran masyarakat hanya
terbatas sebagai informan atau
spionase (cepu) saja. Walau
pada pasal 104-106 tertera
bahwa masyarakar memiliki
kesempatan seluas-luasnya
bahkan memiliki tanggung
jawab dalam upaya P4GN,
namun dipasal selanjutnya
justru dibuat sangat terbatas.
Sumber: GMDM
2. Tujuan
Berdasarkan hasil wawancara yang didapat dari Key Informan, Bapak Yusak
Imanuel Nayoan, tujuan dari gerakan #INDONESIABERSINAR oleh Bakornas
GMDM ialah menyadarkan masyarakat (secara umum), dan generasi muda (secara
khusus) bahaya penyalahgunaan Narkoba.
11
3. Target Audience/Khalayak
Berdasarkan hasil dokumentasi yang didapat dari Key Informan, Bapak Yusak
Imanuel Nayoan, pelaksanaan program dan kegiatan Bakornas GMDM secara umum
di tunjukkan kepada masyarakat luas. Namun GMDM memiliki target khusus
dimana hal tersebut tertuang didalam filosofi logo GMDM yaitu generasi muda
penerus bangsa. Ada suatu tujuan dan target khusus yang GMDM jadikan sasaran
utama, yaitu Generasi Muda (pelajar dan mahasiswa), dimana kalangan merekalah
yang memang dijadikan sasaran empuk kejahatan narkoba oleh para sindikat
peredaran gelap narkoba di Indonesia.
Penulis menyimpulkan target primer audience kegiatan
#INDONESIABERSINAR yang dilakukan GMDM ialah berumur 15-23 tahun yaitu
kalangan pelajar dan mahasiswa. Sedangkan target sekunder audience ialah 24-55
tahun yaitu kalangan pekerja dan ibu rumah tangga.
4. Strategi
Berdasarkan hasil wawancara dengan Key Informan, salah satu strategi
nasional yang Bakornas GMDM lakukan adalah melalui penyebarluasan informasi
tentang narkoba, bahaya penyalahgunaannya, dampak buruk yang ditimbulkannya
(kesehatan, ekonomi dan sosial), serta aspek hukumnya. Penyebarluasan informasi
ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan atau sosialisasi P4GN kepada masyarakat
baik secara langsung (tatap muka), maupun melalui media lainnya yang Bakornas
GMDM miliki (brosur dan media sosial).
Bakornas GMDM menyadari betul bahwa kekuatan informasi merupakan
salah satu strategi yang kuat. Melalui informasi yang disampaikan, Bakornas berarti
12
juga sedang mengedukasi masyarakat serta mendorong peran serta masyarakat untuk
turut terlibat aktif dalam upaya-upaya pencegahan atau setidaknya setelah mendengar
informasi tersebut, seseorang dapat mengambil keputusan untuk tidak mengkonsumsi
narkoba ataupun terlibat didalamnya.
Memang bukan berarti setelah Bakornas GMDM sampaikan informasi atau
penyuluhan/sosialisasi P4GN lalu seluruh masyarakat yang mendengarnya sudah
pasti menolak atau berhenti menyalahgunakan narkoba dengan sendirinya secara
langsung maupun tidak langsung. Namun bagi Bakornas GMDM, dengan
menyampaikan atau menyebarluaskan informasi/sosialisasi P4GN kepada
masyarakat, Bakornas GMDM mengaharapkan bahwa informasi yang masyarakat
dengar/baca/terima tersebut dapat menyediakan pilihan kepada masyarakat. Mungkin
karena belum memiliki informasi tentang narkoba maka masyarakat ketika harus
menghadapi tawaran untuk menyalahgunakannya, maka dengan segera tanpa tahu
informasi apapun langsung saja terpengaruh untuk mencoba dan mengkonsumsinya
tanpa ragu sedikitpun karena ketidaktahuannya, namun setelah seseorang
menerima/mendapat informasi yang jelas dan benar, maka sangat besar diharapkan
munculnya kesadaran dan kemudian komitmen yang jelas kepada masyarakat (setiap
orang).
Tanpa kesadaran dari masyarakat, dan tanpa kecintaan atau rasa cinta kepada
bangsanya, sulit rasanya untuk mendorong rasa (nasionalisme dan patriotisme) untuk
bisa tumbuh dan menunaikan panggilannya, maka untuk berperan aktif dalam
berbagai upaya P4GN, diawali melalui dilaksanakannya penyuluhan di masyrakat.
13
3.2.2. Pelaksanaan
1. GMDM On The Street
Berdasarkan hasil dokumentasi yang didapat dari Key Informan, Bapak
Yusak Imanuel Nayoan, GMDM On The Street merupakan kegiatan sosialisasi dan
kampanye bahaya penyalahgunaan Narkoba dan HIV-AIDS kepada masyarakat
umum. GMDM On The Street dilaksanakan setiap hari oleh tim penyuluh dan staff
GMDM di tempat-tempat umum atau sarana publik, seperti termilan bus, stasiun
kereta api, diatas angkutan umum, halte bus, rumah makan/kantin, perempatan
jalan/lampu merah dan sebagainya. Dalam program GMDM On The Street, Tim
GMDM membagi-bagikan brosur yang berisi informasi seputar Narkoba dan HIV-
AIDS kepada masyarakat yang ditemuinya dan memberikan informasi lisan yang
singkat seputar materi yang ada dalam brosur tersebut.
2. Pembinaan dan Penyuluhan
Berdasarkan hasil dokumentasi yang didapat dari Key Informan, Bapak
Yusak Imanuel Nayoan, GMDM memiliki program-program yang strategis
diantaranya adalah program Pembinaan dan Penyuluhan. Kegiatan ini merupakan
program kegiatan yang bersifat Edukatif dan Informatif kepada masyarakat umum
maupun pelajar dan mahasiswa serta karyawan swasta dan pemerintah, yaitu dengan
memberikan informasi seputar Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba dan HIV-
AIDS. Memberikan pengetahuan akan apa itu Narkoba dan HIV-AIDS, bagaimana
mengenali penyalahguna narkoba dan penderita HIV-AIDS dan ciri-cirinya, serta
memberitahukan bahaya serta dampak yang ditimbulkan dari penyalahguanaan
narkoba dan jika terpapar HIV-AIDS, serta meningkatkan kesadaran dan
14
kewaspadaan masyarakat akan bahaya penyalahgunaan dan peredaran Narkoba
dilingkungannya.
3. Seminar dan Training for Trainers
Berdasarkan hasil dokumentasi yang didapat dari Key Informan, Bapak
Yusak Imanuel Nayoan, langkah strategis lainnya selain pembinaan dan penyuluhan
adalah melalui dilaksanakannya kegiatan Seminar dan Training for Trainers. Materi
yang disampaikan pada seminar adalah materi yang sama dengan pembinaan dan
penyuluhan. Namun pada Seminar dan Training for Trainers, Tim GMDM
mengupas secara mendalam dan memberikan informasi kepada peserta seminar serta
data-data mengenai perkembangan jaringan peredaran yang aktual serta memberikan
informasi yang tajam tentang aspek hukum terhadap pelanggaran kejahatan tersebut.
Peserta seminar ialah perwakilan-perwakilan atau undangan untuk mengadakan
seminar langsung di organisasi, perusahaan, komunitas dan lain-lain.
4. Rehabilitasi
Berdasarkan hasil dokumentasi yang didapat dari Key Informan, Bapak
Yusak Imanuel Nayoan, dalam melaksanakan program rehabilitasi kepada pecandu
narkoba, GMDM bekerjasama dengan Kementerian Sosial RI. Ada standarisasi
dalam pelaksanaan layanan rehabilitasi dan treatment yang GMDM laksanakan,
misalnya ada SOP (standard operasional prosedur) baik dalam masa penerimaan
klien, asesmen, intervensi, treatment hingga tahap selesai program rehab dan
dilanjutkan dengan program after care (pasca rehab) dengan melaksanakan
konseling, program psikoedukasi/pelatihan keterampilan, entepreneurship hingga
pelaksanaan program UEP (Usaha Ekonomi Produktif) yaitu penyaluran dana berupa
15
modal usaha bantuan pemerintah melalui Kemensos kepada peserta program after
care yang didahului oleh pelatihan-pelatihan.
Program standarisasi didunia rehabilitasi ini dinamakan Penguatan lembaga.
Penguatan lembaga dilakukan beberapakali setiap tahunnya dengan cara
mengundang para pesertanya, yaitu lembaga-lembaga IPWL untuk mengirimkan
anggotanya sebagai peserta.
Berikut kutipan wawancara penulis dengan key informan:
“Sampai saat ini ada tiga fasilitas/rumah rehab yang GMDM miliki, yaitu;
Rumah Rehab GMDM khusus Pria yang berlokasi di Pulomas Jakarta Timur,
Rumah Rehab GMDM khusus wanita yang berlokasi di Kel. Pondok Kopi -
Jakarta Timur, dan yang belum lama dibuka oleh GMDM yaitu berlokasi di
Semarang-Jawa Tengah. Setiap fasilitas/rumah rehab GMDM dipimpin oleh
seorang PM (Program Manager). Lalu dibantu oleh staf dan jajarannya
seperti House Manager, Security”.
5. Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum
Berdasarkan hasil dokumentasi yang didapat dari Key Informan, Bapak
Yusak Imanuel Nayoan, Bakornas GMDM membentuk LKBH guna untuk
memberikan konsultasi dan bantuan hukum terkait masalah Narkoba dan rehabilitasi
kepada masyarakat.
3.2.3. Evaluasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan Key Informan, Bapak Yusak Imanuel
Nayoan mengatakan, setiap tahun Bakornas GMDM melaksanakan monitoring dan
evaluasi (monev) serta menyusun strategi rencana tindak lanjut dari segala upaya
yang telah Bakornas GMDM laksanakan. Hal tersebut selain dilajukan oleh setiap
cabang di seluruh tingkatan yang ada (DPP, DPD, DPW/DPK, DPKC) yaitu; Tingkat
16
Pusat Daerah/Provinsi, Tingkat Kotamadya/Kabupaten dan Tingkat Kecamatan, juga
dilaksanakan pada tingkat Nasional dengan menyelenggarakan RAKERNAS
BAKORNAS GMDM, yang pada tahun 2019 ini dilaksanakan pada 4-6 Mei 2019
yang lalu di TMII.
Berikut kutipan wawancara penulis dengan key informan:
“Hasil evaluasi tentu penting untuk menentukan strategi tindak lanjut dan
dilengkapi dengan berbagai informasi dan isu yang muncul dimasyarakat
yang dilaporkan oleh seluruh cabang Bakornaa GMDM yang kemudian di
rumuskan dalam program kerja dan kebijakan yang Bakornas GMDM ambil
dan tentukan untuk dilaksanakan kedepannya”.
3.3. Kendala dan Pemecahan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Key Informan,Bapak Yusak Imanuel
Nayoan, ada cukup banyak masalah yang GMDM pada Tahun 2018 harus hadapi.
Salah satunya yaitu harus menghadapi kendala, dimana rumah rehab GMDM yang
saat itu beroperasi di area Pondok Kelapa Jakarta Timur secara halus namun terang-
terangan di Tolak oleh RT dan Sekretariaris RT dan beberapa warga yang
menganggap dengan keberadaan fasilitas/rumah rehab membuat lingkungan mereka
menjadi tercemar oleh para penyalahguna narkoba yang berkeliaran di lungkungan
tempat tinggal mereka.
Berikut kutipan wawancara penulis dengan key informan:
“Komunikasi dan edukasi GMDM laksanakan dalam penyelesaian
permasalahan ini hingga mereka semua mengerti dan memahami, walaupun
demi alasan besarnya daya tampung yang terkait dengan kapasitas yang
dimiliki maupun alasan lainnya sehingga diputuskan bahwa Rumah Rehab
GMDM harus pindah lokasi ke area Pulomas - Jakarta Timur”.
17
3.4 Pembahasan
Public Relationss merupakan bagian penting dalam suatu perusahaan. C
Seidel dalam (Mayasari et al., 2019) mengatakan bahwa Public Relations adalah
proses kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh good will (itikad
baik) dan pengertian dari pelanggan, pegawai, dan publik yang lebih luas. Praktisi
Public Relations harus dapat menulis, mengedit, melakukan hubungan yang baik
dengan media, melakukan riset, konseling, dan membuat acara-acara untuk
keperluan perusahaan. Dalam usahanya ini, tentunya setiap Public Relations
memiliki strateginya sendiri-sendiri sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Beberapa strategi milik Bakornas GMDM menurut Nova dalam
(Febriyansyah et al., 2015), antara lain;
1. Publications
Seperti yang telah dijelaskan pada tinjauan pustaka, salah satu tugas dan
fungsi Public Relations adalah menyelenggarakan publikasi atau
menyebarluaskan informasi melalui berbagai media mengenai kegiatan dan
aktivitas perusahaan. Dalam gerakan GMDM #Indonesiabersinar, publikasi
dilakukan dalam bentuk penyuluhan / sosialisasi P4GN kepada masyarakat
baik secara langsung (tatap muka), maupun melalui media lainnya yang
Bakornas GMDM miliki (brosur dan media sosial). Media sosial yang dimiliki
oleh Bakornas untuk publikasi antara lain:
a) Instagram: @gmdm4nation
b) Twitter: @dpp_gmdm
c) Website: www.gmdm.or.id
d) Youtube: GMDMonline
18
2. Event
Salah satu event yang dilaksanakan oleh Bakornas adalah GMDM on the
Street. Acara ini merupakan kegiatan sosialisasi dan kampanye bahaya
penyalahgunaan Narkoba dan HIV-AIDS kepada masyarakat umum. GMDM
On The Street dilaksanakan setiap hari oleh tim penyuluh dan staff GMDM di
tempat-tempat umum atau sarana publik, seperti termilan bus, stasiun kereta
api, diatas angkutan umum, halte bus, rumah makan/kantin, perempatan
jalan/lampu merah dan sebagainya. Dalam program GMDM On The Street,
Tim GMDM membagi-bagikan brosur yang berisi informasi seputar Narkoba
dan HIV-AIDS kepada masyarakat yang ditemuinya dan memberikan
informasi lisan yang singkat seputar materi yang ada dalam brosur tersebut.
Selain itu, terdapat juga seminar dan training for trainers dimana materi yang
disampaikan adalah maeri yang sama dengan pembinaan dan penyuluhan.
Namun pada Seminar dan Training for Trainers, Tim GMDM mengupas
secara mendalam dan memberikan informasi kepada peserta seminar serta
data-data mengenai perkembangan jaringan peredaran yang actual serta
memberikan informasi yang tajam tentang aspek hukum terhadap pelanggaran
kejahatan tersebut. Peserta seminar ialah perwakilan-perwakilan atau
undangan untuk mengadakan seminar langsung di organisasi, perusahaan,
komunitas dan lain-lain.
3. News
Setiap Public Relations harus mempunyai kemampuan menulis yang baik
untuk menciptakan suatu publisitas. Dalam hal ini, Public Relations Bakornas
mempublikasikan acara yang telah mereka adakan di website nya yang
bernama GMDM.or.id bagian News & Media. Pada bagian tersebut,
19
pengunjung website dapat melihat beberapa press release kegiatan acara yang
telah dilakukan, foto dan video kegiatan, dan dapat mengunduh materi, video
dan brosur penyuluha.
4. Community Involvement (Keterlibatan Komunitas)
Salah satu tugas dari Public Relations adalah mengadakankontak sosial
dengan kelompok masyarakat tertentu. Public Relations Bakornas GMDM
dalam hal ini mengadakan program acara siaran radio yang bernama OMG
(Orang Muda Gaul) dengan 96.30 FM RPK Radio
(www.radiopelitakasih.com). GMDM juga membuat program acara siaran
radio secara streaming bersama HMM Radio (hmm-radio.net)
Selain itu, Bakornas GMDM juga memiliki hubungan dengan lembaga
pemerintahan seperti; BNN, Kementerian Sosial, POLRI & KOSTRAD yang
memiliki surat kerjasama di dalamnya. Sedangkan hubungan dengan lembaga
non-pemerintah antara lain; FOKAN (Forum Organisasi Kemasyarakatan Anti
Narkoba), Nawa Cita Indonesia. Hubungan dengan Komunitas; BFAD (Bikers
Fight against Drugs), PIONIR (Pemuda Indonesia Bersinar).
5. Inform or Built Image
Informasi yang diberikan kepada masyarakat adalah informasi mengenai
bahaya penyalahgunaan Narkoba dan HIV-AIDS. Diadakannya acara ini
sesuai dengan tujuan dan visi misi Bakornas yaitu memasyarakatkan Gaya
Hidup Luar Biasa yang Bersih dari Narkoba, HIV-AIDS, Seks Bebas, Aborsi,
Premanisme serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya Pendidikan dan
Kesehatan dalam kehidupan pembangunan bangsa.
20
6. Lobbying and Negotiation
Lobi dan negosiasi dibutuhkan oleh praktisi Public Relations untuk meraih
kesepakatan atau dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh
terhadap kelangsungan bisnis perusahaan atau organisasi. Dalam hal ini,
Bakornas GMDM telah banyak melakukan lobi dan negosiasi dengan
beberapa lembaga pemerintah, non-pemerintah, dan komunitas yang telah
disebutkan sebelumnya pada poin 4, community involvement. Bakornas
GMDM juga tidak pernah bekerjasama dengan perusahaan, tapi lebih banyak
dengan pemerintah, ORMAS, dan komunitas.
7. Social Responsibility
Public Relations menunjukan tanggung jawab sosial dengan menunjukkan
kepedulian terhadap masyarakat yang sangat penting untuk meningkatkan citra
perusahaan di mata publik. Public Relations Bakornas GMDM dalam hal ini
lebih fokus pada melakukan misi nya untuk memberikan pengetahuan dan
penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya narkoba dan HIV-AIDS.
Selajutnya, dilihat dari konsep citra menurut menurut Ardianto dalam
(Perdana et al., 2017) yang merupakan serangkaian pengetahuan, pengalaman,
perasaan (emosi) dan penilaian yang diorganisasikan dalam sistem kognisi manusia;
atau pengetahuan pribadi yang sangat diyakini kebenerannya, Barkonas GMDM
mencitrakan organisasinya sesuai dengan tujuannya yaitu organisasi yang berusaha
untuk mencegah dan mengobati generasi muda Indonesia dari Narkoba, HIV-AIDS,
Seks bebas, Aborsi, Premanisme dan mengantisipasi ketertinggalan pendidikan.
Dalam mencitrakan perusahannya, Bakornas GMDM mengadakan beberapa
kampanye dan penyuluhan seperti GMDM On The Street dan Seminar Training for
21
Trainers. Kampanye ini dilihat dari beberapa jenis nya menurut Qonaah (2019)
masuk ke dalam jenis kampanye Ideologically or Cause Oriented Campaigns.
Dimana jenis kampanye ini bersifat sosial yang bertujuan untuk menangani berbagai
masalah sosial dengan perubahaan pandangan, sikap, dan perilaku masyarkat.
GMDM on street dan Seminar Training for Trainers diadakan oleh Bakornas
GMDM untuk memberikan penyuluhan dan gambaran pada masyarakat akibat
penyalahgunaan narkoba. Kampanye ini juga berguna agar tidak ada lagi generasi
muda yang menggunakan narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya sehingga akibat
dari penyakit yang ditimbulkan dan kerusakan yang diakibatkan di masyarakat
berkurang. Selain narkoba, GMDM juga memberikan penyuluhan tentang penyakit
HIV-AIDS yang juga dapat disebabkan oleh penggunaan narkotika dan hubungan
seks bebas.
22