BAB III ANALISIS KOMPOSISI - UKSW...Gambar 3.1 Frase Antiseden Tema Pertama. 3 Stadie, volume 6, 82....

41
16 BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Sonata in G MajorKomposisi untuk Cello dan Piano merupakan sebuah karya musik dengan bentuk sonata dan memiliki tiga bagian yaitu Allegro 1 , Adagio 2 dan Allegro con spirito. A. Allegro Tabel 3.1 Allegro 1 Stanley Stadie, The New Grove Dictionary of Music and Musician. Volume 1 ( London : McMillan publishers limited, 2001), 384. Allegro adalah “gembira”, “riang”, “lincah”. 2 Stadie, volume 1, 128. Adagio adalah tenang, tidak tergesa-gesa. Bagian Birama Keterangan Eksposisi 1 - 6 Antiseden Tema I 7 - 11 Konsekuen Tema I 12 - 14 Bridge 15 - 18 Antiseden Tema II 19 - 22 Konsekuen Tema II 23 - 28 Bridge Developmen 29 - 45 Pengembangan 46 Bridge Rekapitulasi 47- 52 Antiseden Tema I 53 - 57 Konsekuen Tema I 58 - 60 Bridge 61 - 64 Antiseden Tema II 65 - 68 Konsekuen Tema II 69 -71 Coda

Transcript of BAB III ANALISIS KOMPOSISI - UKSW...Gambar 3.1 Frase Antiseden Tema Pertama. 3 Stadie, volume 6, 82....

  • 16

    BAB III

    ANALISIS KOMPOSISI

    Komposisi “Sonata in G Major” Komposisi untuk Cello dan Piano

    merupakan sebuah karya musik dengan bentuk sonata dan memiliki tiga

    bagian yaitu Allegro1, Adagio

    2 dan Allegro con spirito.

    A. Allegro

    Tabel 3.1 Allegro

    1 Stanley Stadie, The New Grove Dictionary of Music and Musician. Volume 1 ( London :

    McMillan publishers limited, 2001), 384. Allegro adalah “gembira”, “riang”, “lincah”.

    2 Stadie, volume 1, 128. Adagio adalah tenang, tidak tergesa-gesa.

    Bagian Birama Keterangan

    Eksposisi

    1 - 6 Antiseden Tema I

    7 - 11 Konsekuen Tema I

    12 - 14 Bridge

    15 - 18 Antiseden Tema II

    19 - 22 Konsekuen Tema II

    23 - 28 Bridge

    Developmen 29 - 45 Pengembangan

    46 Bridge

    Rekapitulasi 47- 52 Antiseden Tema I

    53 - 57 Konsekuen Tema I

    58 - 60 Bridge

    61 - 64 Antiseden Tema II

    65 - 68 Konsekuen Tema II

    69 -71 Coda

  • 17

    1. Bagian Eksposisi

    Bagian pertama komposisi ini menggunakan struktur sonata form dengan

    tempo Allegro. Bagian pertama terdiri dari eksposisi, developmen dan

    rekapitulasi serta coda3. Pada bagian eksposisi terdiri dari frase antiseden

    tema pertama, frase konsekuen tema pertama, bridge4, antiseden tema

    kedua, frase konsekuen tema kedua dan bridge sebagai pengantar menuju

    bagian developmen. Pada tema pertama dimulai dengan tonalitas G

    Mayor, yang dimainkan oleh cello dengan dinamika forte diiringi oleh

    piano dengan dinamika mezzoforte. Frase antiseden tema pertama diakhiri

    dengan imperfect half cadence5.

    Gambar 3.1 Frase Antiseden Tema Pertama.

    3 Stadie, volume 6, 82. Coda adalah ekor. Bagian terakhir dari sebuah karya atau melodi

    implikasi dengan beberapa penambahan.

    4 Syafiq, 48. Bridge adalah bagian suatu komposisi musik yang menjadi penghubung antar

    bagian.

    5 Eric Taylor, “The AB Guide to Music Theory Part 1”( Trowbridge, Wiltshire: Redwood

    Books), 73. Imperfect half cadence adalah progresi akor pada akhir kalimat lagu dari akor apapun

    menuju akor V.

  • 18

    Frase konsekuen tema pertama dalam tonalitas G mayor. Frase ini

    merupakan repetisi sebagian dari frase antiseden tema pertama. Pada

    bagian akhir birama 7-11 ditutup dengan perfect cadence.6

    Gambar 3.2 Frase Konsekuen Tema Pertama

    Bagian bridge birama 12-14 merupakan jembatan untuk menuju

    tema kedua. Melodi triol pada cello dan permainan piano dengan

    sekuens naik yang bertujuan untuk membuat dinamika cresscendo.

    Dimulai dengan tonalitas G mayor, berpindah ke akor A mayor

    yang merupakan akor kelima dari akor tujuan yaitu D mayor.

    6 Taylor, 20. Perfect cadence adalah progresi akor diakhir kalimat lagu dari akor V menuju

    akor I.

  • 19

    Gambar 3.3 Bridge

    Tema kedua pada birama 15-18 berada dalam tonalitas D mayor dengan

    cello sebagai melodi utama dan iringan pada piano.

    Gambar 3.4 Tema Kedua

  • 20

    Birama 19-22 merupakan repetisi dari tema kedua dan masih dalam

    tonalitas D mayor.

    Gambar 3.5 Repetisi Tema kedua

    Pada birama 23-28 merupakan bridge untuk menuju bagian developmen.

    Terdapat beberapa progresi akor yaitu dari akor D mayor, A mayor, G

    mayor, B mayor dan masuk dalam tonalitas E minor.

  • 21

    Gambar 3.6 Bridge

    2. Bagian Developmen

    Pada birama 29-32 merupakan tema pertama pada bagian developmen.

    Melodi utama terdapat pada cello, tangan kiri piano memainkan broken

    chord sedangkan tangan kanan pada piano memainkan pola variasi

    seperenambelasan. Tonalitas yang digunakan adalah E minor.

  • 22

    Gambar 3.7 Tema Pertama Developmen.

    Pada birama 33-37/2 merupakan repetisi dari tema pertama pada bagian

    developmen. Pada birama 36-37/2 cello dan piano tangan kanan

    memainkan perfect cadence sedangkan piano pada tangan kiri

    memainkan akor.

  • 23

    Gambar 3.8 Repetisi Tema I Developmen.

    Birama 37/3-45 merupakan pengembangan dari tema pertama bagian

    developmen. Pada bagian ini penulis menggunakan teknik tremolo untuk

    cello, sedangkan iringan piano menggunakan pola yang sama dengan

    tema pertama pada developmen. Tonalitas yang digunakan masih dalam E

    minor.

  • 24

    Gambar 3.9 Pengembangan Tema Pertama Developmen.

    Pada birama 46 dan 47 merupakan bridge dari tonalitas E minor ke

    tonalitas G mayor menuju bagian rekapitulasi. Penulis menggunakan

    sekuens turun pada cello dan piano memainkan akor untuk merubah

    tonalitas.

  • 25

    Gambar 3.10 Bridge

    3. Rekapitulasi

    Birama 48-58 merupakan rekapitulasi tema pertama. Terdiri dari tema

    pertama dalam tonalitas G mayor yang kemudian direpetisi sebagian

    pada birama 54.

  • 26

    Gambar 3.11 Rekapitulasi Tema Pertama.

    Pada birama 59-61 merupakan bridge dengan teknik permainan sekuens

    naik pada cello dan piano pada tangan kanan, sedangkan tangan kiri

    piano memainkan akor.

    Gambar 3.12 Bridge

  • 27

    Pada birama 62-69 merupakan bagian rekapitulasi tema kedua, jika pada

    bagian eksposisi tema kedua dimainkan dalam tonalitas D mayor, pada

    bagian rekapitulasi tema kedua dalam tonika, yaitu G Mayor.

    Gambar 3.13 Rekapitulasi Tema Kedua.

    Pada birama 70-75 adalah coda atau bagian penutup pada bagian pertama

    karya ini. Piano memainan akor dan pola ritme seperenambelasan pada

    piano. Cello masuk pada birama 74 dan diakhiri memainkan akor

    menggunakan teknik double stop sebagai penutup dengan dinamika

    fortisisimo.

  • 28

    Gambar 3.14 Coda

  • 29

    B. Adagio

    Bagian Birama Keterangan

    Intrroduksi 1-25 Tonalitas E

    minor

    A 26-33 Antiseden

    34-41 Konsekuen

    Bridge 42-50

    B 51-58 Antiseden

    59-68 Konsekuen

    Coda 69-79 Tonalitas D

    minor

    Tabel 3.2 Adagio

    Bagian kedua karya ini memiliki struktur two part song form atau

    struktur AB, dimulai dengan introduksi dengan tonalitas E minor, kemudian

    masuk dalam bagian A. Setelah bagian A terdapat bridge sebagai pengantar

    untuk masuk dalam bagian B dengan tonalitas D minor. Setelah bagian B

    terdapat coda sebagai penutup dari bagian kedua karya ini.

    1. Introduksi

  • 30

    Bagian introduksi merupakan pembuka pada bagian kedua karya

    ini. Dimulai dengan tonalitas E minor, piano memainkan akor E minor

    pada tangan kanan dan piano pada tangan kiri sebagai bas dengan jarak

    oktaf yang ditahan - birama 4, dilanjutkan dengan akor C mayor, akor

    F#dim dan kembali ke akor E minor. Pada birama 10-17 tangan kanan

    piano memainkan melodi penyusun akor E minor. Tangan kiri

    memainkan bas dan diperkuat oleh cello dengan teknik pizzicato. Birama

    14-17 cello memainkan teknik legato. Pada birama 18-21, cello

    memainkan repetisi murni dari melodi yang dimainkan oleh tangan kanan

    pada piano birama 10-11, tangan kiri pada piano memainkan bas,

    sedangkan tangan kanan pada piano merupakan kontrapung dari meodi

    yang dimainkan cello.

  • 31

    Gambar 3.15 Introduksi Bagian Kedua

    2. Bagian A

    Birama 26-33 merupakan tema utama yang dimainkan dengan tangan kanan

    pada piano, tangan kiri pada piano memainkan iringan yang berbentuk pola

    seperdelapan serta bentuk akor. Cello memainkan bas dengan teknik legato.

  • 32

    Gambar 3.16 Tema A Bagian Kedua

    Pada birama 34-41 tema A direpetisi dan dimainkan oleh cello dengan

    wilayah nada rendah menggunakan dinamika forte dan teknik legato.

    Tangan kanan piano memainkan melodi dengan pola seperdelapanan,

    tangan kiri memainkan broken chord.

    Gambar 3.17 Repetisi Tema A.

    Birama 42-50 merupakan bridge, cello memainkan melodi berpola

    setengah dan seperempat dengan teknik legato dan dinamika cresscendo

    untuk mengantar ke bagian B dengan tonalitas D minor. Tangan kanan

    piano memainkan arpeggio sedangkan tangan kiri memainkan bas dengan

    pola broken chord.

  • 33

    Gambar 3.18 Bridge

    3. Bagian B

    Pada birama 51-58 merupakan frase antiseden tema B, dengan melodi

    utama terletak pada cello yang dimainkan dalam tonalitas D minor

    dengan dinamika fortisimo dan teknik legato. Tangan kanan piano

    memainkan progresi akor Dm-Am/C#-Dm-Gm-Dm-A dan tangan kiri

    memainkan bas.

  • 34

    Gambar 3.19 Antiseden Tema B Bagian Kedua.

    Birama 59-68 merupakan konsekuen dari tema B, melodi utama

    dimainkan oleh cello yang dimainkan pada wilayah nada yang tinggi

    untuk membuat emosi pendengar menjadi klimaks pada akhir bagian B.

    Pada bagian tangan kanan piano memainkan pola akor sedangkan tangan

    kiri memainkan bas dengan jarak satu oktaf lebih tinggi.

    Gambar 3.20 Konsekuen Tema B

    4. Coda

    Birama 69-79 merupakan coda dari bagian kedua karya ini. Pada birama

    69-72 cello memainkan melodi D minor dengan pola seperenambelasan

  • 35

    menggunakan teknik tremolo. Tangan kiri pada piano memainkan

    kontrapung dari cello, sedangkan pada tangan kanan piano memainkan

    bas. Birama 73-76 cello memainkan pola seperenambelasan dengan

    teknik detache, dan pada setiap ketukan pertama cello memainkan akor.

    Pada birama 77-78 cello memainkan melodi seperenambelasan tanpa

    memainkan akor, dan bagian kedua ini ditutup dengan perfect cadence.

  • 36

    Gambar 3.21 Coda.

    C. Allegro

    Bagian Birama Keterangan

    A 1 - 11 Antiseden bagian A

    12 - 22 Konsekuen bagian A

    23 - 33 Bridge

    B 34 - 43 Antiseden bagian B

    44 -53 Konsekuen bagian B

    54 - 58 Bridge

    A’ 59-69 Antiseden bagian A’

    70 - 80 Konsekuen bagian A’

    81 - 94 /2 Bridge

    C 94/3 -102/2 Antiseden bagian C

    102/3 - 110 Konsekuen bagian C

    111 - 120 Bridge

    A 121 - 131 Antiseden bagian A

    132 - 142 Konsekuen bagian A

    143 - 153 Bridge

    B’ 154 - 162 Antiseden bagian B’

    163 - 173 Konsekuen bagian B’

  • 37

    Tabel 3.3.Allegro Con Spirito

    174 - 178 Bridge

    A 179 - 189 Antiseden bagian A

    190 - 200 Konsekuen bagian A

    Coda 201 - 210 Coda

  • 38

    1. Bagian A

    Bagian ketiga komposisi ini menggunakan struktur rondo yaitu A-B-A’-

    C-A-B’-A. Pada bagian A dimulai dan tonalitas G mayor dengan tanda

    sukat 4/4. Antiseden bagian A dimainkan oleh tangan kanan pada piano,

    cello memainkan melodi berpola seperenambelasan sedangkan piano

    bagian tangan kiri memainkan akor dari birama 1-8.

    Gambar 3.22 Antiseden Bagian A

    Pada birama 8/4-16 merupakan frase konsekuen bagian A. Melodi utama

    terletak pada cello dengan dinamika fortissimo. Sedangkan piano

    memainkan pola seperenambelasan dan variasinya.

  • 39

  • 40

    Gambar 3.23 Konsekuen Bagian A.

    Birama 17-25/1 merupakan bridge untuk menuju bagian B. Terdiri dari

    cello yang memainkan akor sekuens naik dengan teknik pizzicato bartok

    dengan dinamika forte. Sedangkan piano memainkan pola

    seperenambelasan dengan variasinya yang juga diolah dengan sekuens

    naik.

  • 41

    Gambar 3.24 Bridge

    Pada birama 25/2-32/3 adalah bagian B, melodi utama terletak pada cello.

    Pada bagian piano tangan kanan memainkan akor, sedangkan tangan kiri

    memainkan pola ritme yang hampir sama dengan cello.

    Gambar 3.25 Bagian B

    Birama 32/4-39 merupakan repetisi dari bagian B. Melodi utama yang

    awalnya terdapat pada cello direpetisi dan dimainkan oleh piano bagian

    tangan kanan, sedangkan tangan kiri memainkan pola yang hampir sama

    namun dengan nada yang berbeda. Pada bagian ini cello diam.

  • 42

    Gambar 3.26 Repetisi Bagian B

    Birama 40-58 merupakan bridge yang disusun dengan teknik sekuens

    turun dari tonalitas D mayor menuju G mayor dengan sukat 3/4 dan

    kembali ke sukat 4/4 pada birama 44. Pada bagian cello memainkan pola

    variasi seperenambelasan, tangan kiri piano memainkan akor sedangkan

    tangan kanan pada piano memainkan pola triplet. Bagian akhir tempo

    terdapat fermata.

  • 43

    Gambar 3.27 Bridge

    Pada birama 44/4-60 merupakan bagian A’. Bagian ini hampir sama

    dengan bagian A, hanya saja ada sedikit variasi pada cello pada birama

    45-51/2. Sedangkan piano sama dengan bagian A.

  • 44

    Gambar 3.28 Bagian A

    Birama 61-75 merupakan bagian bridge untuk menuju bagian C. Dimulai

    dari tonalitas G mayor menggunakan teknik sekuens naik dan

    menggunakan sukat 3/4. Cello dan piano tangan kanan memainkan pola

  • 45

    seperenambelasan, sedangkan tangan kiri piano memainkan akor. Pada

    birama 75 tempo mulai ditahan dan difermata.

  • 46

    Gambar 3.29 Bridge

    Pada birama 75/3-83 merupakan bagian C. Melodi utama dimainkan oleh

    cello. Pada bagian ini menggunakan tonalitas E minor, dengan tempo

    yang lambat dan sukat 6/8, penulis ingin menghadirkan suasana yang

    berbeda dalam bagian C agar pendengar tidak merasa jenuh dengan

    tempo yang cepat dan bagian yang diulang-ulang. Pada piano tangan

    kanan menggunakan teknik pemerkecilan nilai nada dari pola ritme

    seperenambelasan dan seperdelapan. Piano pada tangan kanan hanya

  • 47

    memainkan nada yang berjarak oktaf. Sedangkan piano pada tangan kiri

    memainkan bas dan akor.

    Gambar 3.30 Bagian C

    Birama 84-91 merupakan imitasi melodi utama dari bagian C. Yang

    semula dimainkan oleh cello, pada bagian ini melodi utama dimainkan

    oleh tangan kanan piano, sedangkan tangan kiri memainkan pola yang

    sama dengan bagian C. Cello memainkan bas dan akor dengan teknik

    pizzicato.

  • 48

    Gambar 3.31 Repetisi Bagian C.

    Birama 92-101 merupakan bridge ke bagian A. Piano tangan kiri

    memainkan bas oktaf, tangan kanan memainkan akor. Cello memainkan

    pola seperenambelasan dan seperdelapan.

  • 49

    Gambar 3.32 Bridge.

    Birama 101/4-117 merupakan pengulangan bagian A.

  • 50

    Gambar 3.33 Bagian A

    Birama 118-129/1 merupakan bridge dari bagian A menuju bagian B.

    Cello bermain dengan teknik detache. Sedangkan tangan kanan piano

    memainkan pola seperenambelasan dan tangan kiri memainkan arpegio.

  • 51

    Gambar 3.34 Bridge

  • 52

    Pada birama 129-143 merupakan bagian B’

    .

  • 53

    Gambar 3.35 Bagian B

    Pada birama 144-148/3 merupakan bridge menuju bagian A dengan sukat

    3/4 pada birama 144-147 dan berubah sukat menjadi 4/4 pada birama 148.

    Cello menggunakan teknik tremolo dan memainkan pola triplet. Piano

    tangan kiri memainkan akor dan tangan kanan memainkan variasi

    seperenambelasan.

    Gambar 3.36 Bridge

  • 54

    Birama 148/3-164 merupakan pengulangan bagian A.

  • 55

    Gambar 3.37 Bagian A.

    Pada birama 165-174 merupakan coda, dengan sukat 3/4. Cello

    memainkan pola seperenambelasan dengan banyak lompatan, piano

    memainkan akor. Pada birama terakhir cello menggunakan teknik double

    stop, dengan dinamika fortisisimo. Dan pada bagian terakhir

    menggunakan perfect cadence.

  • 56

    Gambar 3.38 Coda