BAB III ANALISIS DATA - repository.uksw.edu · dasar tentang teori musik. 15 Nilai nada. Dalam...
Transcript of BAB III ANALISIS DATA - repository.uksw.edu · dasar tentang teori musik. 15 Nilai nada. Dalam...
12
BAB III
ANALISIS DATA
Bahan Ajar Ritme untuk Anak Usia Enam sampai Delapan Tahun Dengan
Media Non Musikal adalah sebuah desain produk yang berupa draft buku berjudul
Ayo Belajar Musik. Desain produk ini merupakan bahan ajar ritme untuk
dipelajari sehari-hari. Produk berisikan dua jenis materi yaitu materi bernada dan
tidak bernada. Materi yang diberikan disusun dengan menggunakan bahasa
pengantar Bahasa Indonesia sehari-hari yang mudah dipahami oleh anak-anak.
Bahan ajar tersebut disusun untuk anak usia enam sampai delapan tahun.
Anak usia enam sampai delapan tahun dipilih karena dalam pembelajaran akan
menggunakan lagu anak-anak dan lagu nasional yang sudah familiar untuk anak-
anak. Anak usia enam sampai delapan tahun juga tidak ada kesukaran dalam
memahami kalimat yang disampaikan orang dewasa sehari-hari1.
A. Bentuk Bahan Ajar Ritme untuk Anak Umur Enam sampai Delapan Tahun
Dengan Media Non Musikal
Bahan ajar ritme untuk anak umur enam sampai delapan tahun ini disusun
dengan sistematis dan terbagi menjadi tujuh bab. Materi disusun berdasarkan
urutan nilai nada dan tingkat kesulitan dalam memainkannya. Berikut adalah
bentuk pengembangan bahan ajarnya:
1. Sampul Depan
Sampul depan buku bertuliskan Ayo Belajar Musik sebagai judul buku.
Tujuan pemberian judul Ayo Belajar Musik adalah untuk mengajak anak-
anak untuk belajar musik. Sampul buku bergambarkan tiga anak-anak yang
berdiri di atas garis paranada dan memegang not balok untuk disusun ke atas
garis. Gambar tersebut memiliki arti anak-anak yang merangkai not balok
1 Prof. Dr. Iskandarwassid, Dr. H. Dadang Sunendar. Strategi Pembelajaran Bahasa
(Bandung: Penerbit Rosda, 2008) Hlm. 171.
13
sedang mempelajari not musik. Sampul memiliki warna yang menarik bagi
anak-anak.
Gambar 3.1
Sampul buku.
14
Gambar 3.2
Tulisan Musik
2. Tulisan Musik
Tulisan musik adalah satu bab berisikan daftar materi yang akan dipelajari
dalam bab satu. daftar tersebut berisikan komponen-komponen penting dalam
musik yang berupa teori musik.
Pembelajaran diawali dengan “Tulisan Musik” yang menjelaskan hal-hal
dasar tentang teori musik.
15
Nilai nada. Dalam pengertian ini diberikan gambar berupa tabel
nilai nada, tanda istirahat, dan jumlah ketukan. Tabel tersebut untuk
memberi gambaran tentang not balok. Nama not balok dan berapa
ketukannya. Serta diberikan penjelasan untuk tiap nilai nadanya mulai dari
not penuh hingga not 1/16 saja. Untuk not 1/32 tidak akan dipakai dalam
pelajaran kedepan, sehingga tidak ada penjelasan detail dan contoh untuk
not 1/32.
Gambar 3.3
Tabel nilai not.
16
Penjelasan juga memberikan sedikit logika matematika sederhana
untuk memudahkan dalam membagi pecahan nilai not. Pada penjelasan
ditambahkan angka satu sampai empat yang berguna untuk menunjukkan
lama ketukan setiap not. Angka satu sampai empat ini diharapkan dapat
membantu anak-anak memahami materi secara mudah dengan bantuan
gambar.
Gambar 3.4
Contoh detail pengertian not penuh sampai seperempat.
17
Gambar 3.5
Contoh detail pengertian not seper delapan dan seperenambelas.
18
Materi tanda istirahat. Tabel tentang tanda istirahat secara
keseluruhan juga diberikan seperti pada nilai not. Pemberian tabel tersebut
bertujuan anak-anak mendapatkan pengalaman visual tentang tanda diam
dan nilai ketuknya. Materi tanda diam dilanjutkan dengan contoh gambar
tiap nilainya. Untuk 1/32 tidak diberikan contoh karena tidak dipakai
dalam pembelajaran kedepan.
Gambar 3.6
Tabel nilai tanda istirahat.
19
Gambar 3.7
Contoh pengertian tanda diam penuh dan setengah.
Gambar 3.8
Contoh pengertian tanda diam seperempat dan seperdelapan.
20
Gambar 3.9
Contoh pengertian tanda diam seperenambelas.
Pada gambar contoh penjelasan tanda diam seperenambelas ini
terdapat tanda diam seperdelapan di awal ketukan. Tanda diam
seperdelapan ini berguna untuk pembanding pemecahan ketukan antara
seperdelapan dan seperenambelas. Ditambahkan kotak yang berbeda
bentuk agar anak-anak teliti dengan perbedaan pecahan tersebut.
Penjelasan juga menggunakan penggambaran pembagian roti bakpao
sehingga anak-anak mengerti tentang pembagian pecahan nilai tanda
istirahat tersebut.
21
Gambar 3.10
Penjelasan tentang garis paranada.
Garis paranada. Tidak banyak penjelasan tentang garis paranada.
Penjelasan memberikan fungsi garis paranada untuk meletakkan penulisan
not. Gambar garis paranada yang kosong juga diberikan dalam penjelasan
ini.
22
Gambar 3.11
Penjelasan tentang tanda kunci.
Tanda kunci. Tanda berupa gambar kunci G (Treble Clef) dan
kunci F (bass clef) juga diberikan. Gambar juga menjelaskan tentang
posisi nada G dan not F pada masing-masing kunci.
Pemberian sasaran not tersebut supaya anak-anak paham tentang
posisi nada. Selain dua kunci tersebut juga dijelaskan tentang tanda kunci
non nada atau tanda kunci perkusi. Tanda kunci perkusi ini tidak
membutuhan posisi nada. Juga diberikan aktifitas kecil untuk anak-anak.
Aktifitas kecil tersebut adalah mengamati dan menuliskan alat musik apa
saja yang tidak membutuhkan sebuah nada.
23
Aktifitas berupa mengisi titik-titik kosong yang sudah di sediakan,
berjumlah tiga nomor. Dengan pemberian aktifitas ini diharapkan ada
pengamatan dari anak-anak untuk kreatif menebak, bertanya, mengamati
dan menuliskan hasil pengamatan. Dengan ini maka pembelajaran
diharapkan ada pembiasaan cara belajar, psikomotor dan perhatian, dalam
kegiatan belajar2.
Gambar 3.12
Penjelasan tanda birama.
Tanda birama. Penjelasan disertai gambar garis birama dan garis
tutup birama di dalam garis paranada agar anak-anak mengerti.
Tanda sukat yang dipakai dalam pembelajaran hanya meliputi 4/4,
3/4 dan 2/4 saja. Penjelasan tanda sukat disertai dengan aktifitas mengisi
titik-titik perhitungan makna tanda sukat. kecil untuk mengetahui ketukan
dan membantu anak mengamati, memahami dan menuliskan hasilnya3.
2 Iskandarwassid, Sunendar. Hlm. 170.
3 Henry Guntur Tarigan. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung:
Penerbit Angkasa. 2008) Hlm. 63.
24
Gambar 3.13
Penjelasan tanda sukat.
Di dalam penjelasan tanda sukat, juga diberikan contoh. Contoh berupa
definisi tanda sukat tersebut diikuti dengan pemberian contoh tugas sederhana
sebanyak tiga buah untuk menuliskan tanda sukat yang dipakai. Tugas sederhana
dibantu dengan angka-angka.
25
Gambar 3.14
Aktifitas tugas.
Pada penjelasan tanda dinamika hanya dibatasi empat tingkat yaitu
piano, mezzo-piano, mezzo-forte dan forte saja. Contoh juga diberikan
dengan menggunakan kotak sebagai gambar bantu pemahaman materi.
Gambar 3.15
Contoh penggunaan dinamika.
26
Tempo adalah kecepatan. Kecepatan ketukan sebuah lagu.
Penjelasan tentang tempo diberikan hanya dengan materi saja. Di dalam
penjelasan tempo disebutkan beberapa istilah tempo yang sering dipakai
seperti lento, adagio, moderato, allegro dan presto. Saran untuk
menggunakan alat bantu latih tempo juga diberikan dalam materi ini.
Gambar 3.16
Penjelasan tempo.
27
Tangga nada dan tanda kromatis adalah bagian terakhir dari bab
satu tentang tulisan musik. Pada penjelasan tangga nada dilakukan dengan
tangga nada not balok C Mayor dan tangga nada not angka berupa angka
satu sampai tujuh.
Penjelasan not balok menggunakan gambar not balok dibantu dengan
solmisasi dan angka untuk pembanding not angka.
Tangga nada not angka berbentuk contoh angka satu sampai tujuh
kembali lagi ke angka satu dengan bermodel seperti anak tangga.
Penggunaan anak tangga untuk membantu pengertian anak-anak bahwa
bertambahnya nada dari satu ke dua membutuhkan perbedaan tingginya
nada seperti sedang menaiki anak tangga.
Penjelasan tangga nada dibatasi hanya menggunakan tangga nada C Mayor
dan hanya menggunakan tangga nada mayor saja.
Gambar 3.17
Tangga nada.
28
Tanda kromatis yang dipakai dalam materi hanya dibatasi menjadi
tiga saja yaitu kruis, mol dan tanda pugar. Penjelasan disertai fungsi
masing-masing tanda dan contoh penggunaan.
Gambar 3.18
Penjelasan tanda kromatis.
Gambar 3.19
Posisi kromatis pada tuts piano, pianika.
29
Pada akhir bab pertama diberikan satu Uji Keterampilan. Uji
keterampilan ini diberikan untuk menjadi tolak ukur pemahaman anak-
anak. Uji keterampilan bermodel aktifitas mencocokkan obyek. Obyek kiri
dicocokkan dengan obyek sebelah kanan dengan menggunakan garis
panah. Komponen obyek kiri dan kanan adalah beberapa butir materi yang
sudah dipelajari dari bab satu.
Gambar 3.20
Uji keterampilan satu.
30
3. Pelajaran dua mengenal irama.
Pada pelajaran kedua ini anak-anak diajak untuk mengenal susunan
irama musik sederhana. Tidak hanya mengenal tapi anak-anak diajak
untuk memahami dan berlatih irama musik sederhana. Pelatihan irama
dilakukan dengan menggunakan media bahan latih (etude).
Pemberian materi dengan cara menambahkan gambar, kata-kata
dan symbol untuk membantu pengertian anak-anak. Materi irama dalam
bab dua ini terbatas hanya nilai not setengah dan seperempat saja. Setelah
penjelasan materi diberikan juga beberapa empat buah bahan latih sebagai
uji keterampilan.
Gambar 3.21
Materi irama sederhana.
31
Uji keterampilan dua memiliki empat buah bahan latih.bahan latih
nomor satu menggunakan nilai nada seperempat sejumlah empat birama
dilanjutkan dengan seperempat dengan istirahat seperempat sejumlah
empat birama.
Nomor dua menggunakan not setengah dengan formasi sama
dengan nomor satu. Nomor tiga menggunakan sukat 3/4 not seperempat
dan nomor empat percampuran not setengah dan seperempat dengan sukat
2/4.
Gambar 3.22
Uji keterampilan dua.
32
4. Pelajaran tiga mengenal nada.
Pada pelajaran ketiga ini dijelaskan tentang tangga nada dan cara
menyanyi dengan nada sederhana. Penjelasan tangga nada meliputi
pemberian gambar tangga nada satu oktaf lengkap dengan pemberian
nama nada, solmisasi dan angka sebagai sarana mempermudah anak-anak.
Gambar 3.23
Tangga nada satu oktaf.
Setelah sedikit materi tentang nada, ada lima buah bahan ajar latih
tentang bernyanyi sederhana. Bahan ajar latih menggunakan jarak nada
dari do sampai sol pada nomor satu dan do sampai la pada nomor dua.
Bahan ajar latih sebagian besar menggunakan pergerakan melangkah naik
dan turun pada nomor satu dan dua.
33
Gambar 3.24
Bahan ajar latih nada nomor 1-2.
Bahan ajar nomor tiga sampai lima menggunakan tanda sukat 2/4
dan 3/4. Bahan ajar mendapat penambahan tanda kruis untuk setiap
nomornya dengan menyertakan tanda kotak putus-putus sebagai penanda.
Gambar 3.25
Bahan ajar latih nada nomor 3-5.
34
Setelah anak-anak melakukan latihan dengan bahan ajar, maka
diberikan lagu anak-anak sederhana berjudul Twinkle-twinkle Little Star.
Lagu tersebut bertujuan untuk menerapkan hasil bahan ajar latih
sebelumnya. Lagu juga diberikan angka dan solmisasi untuk memudahkan
anak dalam membaca nada.
Gambar 3.26
Lagu Twinkle-twinkle Little Star.
Untuk menyelesaikan bab dua tentang mengenal nada ini,
diberikan uji keterampilan dengan menggabungkan antara nada dan irama,
Uji keterampilan dua masih menggunakan lagu yang sama tetapi dengan
penambahan irama yang sudah dipelajari di bab sebelumnya.
Anak-anak juga diajak untuk bermain berkelompok dengan kawan
sehingga dapat melakukan latihan uji keterampilan dua ini.
35
Gambar 3.27
Uji keterampilan tiga,
5. Pelajaran empat ritme not seperempat dan seperdelapan.
Pelajaran keempat ini diawali dengan lagu anak berjudul Cicak di
Dinding. Pemberian lagu diharapkan untuk memancing minat anak-anak
untuk belajar.
Gambar 3.28
Lagu Cicak.
36
Setelah lagu Cicak, anak-anak diberikan materi tentang not
seperdelapan. Menggunakan bentuk ornag berjalan sebagai ilustrasi not
seperdelapan. Menggunakan angka 1 untuk ketukan kuat dan + untuk
ketukan lemah.
Gambar 3.29
Ilustrasi not seperdelapan.
Bahan ajar latih untuk bab ini terdiri dari tujuh nomor bahan.
Empat nomor pertama adalah bahan ajar latih irama dan tiga nomor
berikutnya bahan ajar latih nada. Untuk bahan ajar latih nada sudah
terdapat lompatan nada.
Gambar 3.30
Bahan ajar latih nada seperdelapan.
37
Gambar 3.31
Bahan ajar latih irama seperdelapan
Uji keterampilan empat menggunakan lagu berjudul Anjing Kecil
(Heli). Lagu ini bertanda sukat 2/4 dengan not seperdelapan dan disertai
dengan iringan irama. Sebuah petunjuk diberikan untuk menjadi kehati-
hatian anak-anak terhadap not seperdelapan. Petunjuk diberikan angka
untuk mempermudah penghitungan ketukan.
38
Gambar 3.32
Uji keterampilan empat.
39
6. Pelajaran lima ritme not seperdelapan dan seperenambelas.
Pelajaran kelima tersebut memperkenalkan not seperenambelas
melalui lagu sederhana dengan iringan irama. Lagu sederhana terdiri dari
not seperdelapan dan seperenambelas.
Gambar 3.33
Pengenalan bab lima.
40
Pada bab kelima ini disarankan untuk berlatih dengan kawan atau
mengunakan alat bantu seperti metronom untuk mengatur tempo. Dalam
bab ini diberikan saran dalam berlatih menggunakan bahan ajar latih
nantinya.
Bahan ajar latih terdiri dari empat nomor irama dan tiga nomor
irama nada. Pada bahan ajar latih irama terdapat gabungan dari irama
seperdelapan dan seperenambelas yang bervariasi.
Bahan ajar latih nada terdiri dari dua latih suara dan satu gabungan
antara nada dan irama. Petunjuk kecil diberikan dalam kotak untuk
panduan memainkan irama dan nada.
Di akhir bab diberikan uji keterampilan berupa lagu daerah dari
Kalimantan Barat berjudul Cik-cik Periok. Uji keterampilan lima
menggunakan tiga baris instrumen yaitu bernanyi, bertepuk tangan dan
pukul meja. Anak-anak diharapkan bermain dan berlaih dengan kawannya
dan melatih kemampuan berkelompok dalam belajar.
Gambar 3.34
Bahan ajar latih irama seperenambelas.
41
Gambar 3.35
Bahan latih ajar irama seperenambelas.
Gambar 3.36
Bahan latih ajar nada seperenambelas.
42
Gambar 3.37
Bahan latih ajar nada seperenambelas.
Gambar 3.38
Tips berlatih not seperenambelas.
43
Gambar 3.39
Uji keterampilan lima.
44
7. Pelajaran enam not bertitik.
Dalam bab keenam ini dipaparkan penjelasan tentang not bertitik.
Not bertitik diberikan pada pelajaran keenam supaya anak-anak dengan
mudah memahami not bertitik dan menggunakannya.
Ketika anak-anak sudah mempunyai dasar latihan tentang irama,
mudah bagi mereka untuk mempelajari satu materi tambahan lagi yaitu not
bertitik.
Strategi untuk menjelaskan not bertitik adalah dengan
menggunakan rumus matematika sederhana ilustrasi olahraga gerakan
senam lompat kodok. Pemberian contoh dengan nilai nada not setengah
bertitik, lalu dijabarkan dengan menggunakan kalimat matematika
sederhana.
Gambar 3.40
Rumus penghitungan not bertitik.
45
Pengertian not bertitik ditambah dengan beberapa contoh nilai nada
yang bertitik. Nilai nada tersebut adalah not penuh, setengah, seperempat
dan seperdelapan. Contoh not bertitik juga disertai penjabaran notasinya
dan juga rumus menghitung ketukan bertitik.
Gambar 3.41
Rumus dan contoh penghitungan not bertitik.
46
Materi dilanjutkan dengan memberikan dua buah contoh
penggunaan not bertitik. Contoh merupakan melodi sederhana yang
mempunyai angka sebagai sarana mempermudah membaca not bertitik.
Contoh kedua adalah penggalan dari melodi lagu Hymne Guru.
Gambar 3.42
Contoh melodi pertama.
Gambar 3.43
Penggalan melodi lagu Hymne Guru.
47
Penjelasan not seperdelapan bertitik bergabung dengan not
seperenambelas dilakukan dengan ilustrasi gerakan olahraga senam lompat
kodok. Pemberian ilustrasi tersebut bertujuan untuk memberikan
pengertian secara gerak. Gerak tersebut adalah ilustrasi dari bunyi not
tersebut.
Gambar 3.44
Ilustrasi senam kodok.
48
Anak-anak mengalami pelajaran dan Ilustrasi di atas. Bahan ajar
latih irama dan latih nada sudah disusun untuk dipelajari. Bahan ajar latih
irama terdiri dari empat nomor dengan menggunakan berbagai nilai not
yang sudah dipelajari di bab sebelumnya.
Bahan ajar latih nada terdiri dari dua nomor. Satu nomor lagu
bebas dan satu nomor lagu nasional Satu Nusa.
Gambar 3.45
Bahan ajar latih irama not bertitik.
49
Gambar 3.46
Bahan ajar latih nada dan lagu Satu Nusa.
Di akhir pembelajaran not bertitik diberikan uji keterampilan
sebuah lagu nasional berjudul Maju Tak Gentar. Lagu Maju Tak Gentar
dipilih karena mempunyai not bertitik seperdelapan dan seperenambelas.
Lagu ini disertai dengan iringan irama yang lumayan rumit.
Pemilihan lagu nasional Maju Tak Gentar juga supaya
memperkenalkan anak-anak pada perjuangan pahlawan yang begitu susah
untuk membela yang benar. Perjuangan pahlawan diwujudkan dengan
iringan irama yang menantang dan perlu konsentrasi terutama tempo.
50
Gambar 3.47
Uji keterampilan enam.
51
8. Pelajaran tujuh ansambel media non musikal.
Pelajaran ketujuh ini menjadi bab terakhir pada pengembangan
bahan ajar ritme untuk anak umur enam sampai delapan tahun dengan
media non musikal. Pada bab ketujuh ini anak diajak untuk membuat suatu
kelompok belajar bermain musik, dengan menggunakan media non
musikal.
Media non musikal yang digunakan adalah benda yang bisa
didapatkan dengan mudah di sekitar anak-anak. Benda tersebut meliputi
tamborin, ember, meja, gelas atau botol kaca.
Anak-anak akan membentuk grup non musikal dan bermain musik
dengan alat-alat tersebut seperti kesenian drumblek4. Lagu yang dimainkan
adalah lagu nasional berjudul Bangun Pemudi Pemuda. Lagu tersebut
terdiri dari enam instrumen yang ikut berperan. Instrumen tersebut adalah
bernyanyi, pianika, tepuk tangan, tamborin, botol kaca dan ember plastik.
Lagu Bangun Pemudi Pemuda dipilih karena lagu tersebut
bertempo sedang dan memiliki aura semangat. Lagi ini cocok untuk
dijadikan ansambel dengan media non musikal.
4 Drumblek adalah kesenian asli Kota Salatiga berbentuk mirip marching band tetapi
dengan mempergunakan media non musikal seperti ember, tong, mambu dll.
52
Gambar 3.48 Bangun Pemudi Pemuda bag 1.
53
Gambar 3.49 Bangun Pemudi Pemuda bag 2.
54
Gambar 3.50
Bangun Pemudi Pemuda bag 3.
55
B. Kelayakan Bahan Ajar Ritme untuk Anak Umur Enam sampai Delapan
Tahun
Untuk menguji kelayakan sebuah produk perlu diadakan evaluasi terhadap
sebuah produk. Evaluasi adalah kegiatan yang terencana untuk mengetahui
keadaan suatu objek dan memperoleh kesimpulan5. Sebelum melakukan evaluasi
penulis terlebih dahulu melakukan uji coba. Uji coba produk yang berupa draft
buku bahan ajar dilakukan 6 Mei hingga 20 Juni 2015. Pengujian bahan ajar
dilakukan pada enam orang anak berumur enam sampai delapan tahun, dan
mengambil dua anak untuk mewakili masing-masing umur.
Setelah melakukan uji coba produk penulis melakukan evaluasi produk.
Evaluasi dilakukan dengan membentuk Focus Group Discussion (FGD). FGD ini
dilakukan pada 23 Juni 2015 bertempat di gedung Gereja Injil Tanah Jawa (GITJ)
Salatiga. FGD dilakukan untuk mendapatkan saran dan pembenahan pada produk,
berdasarkan pada konsep yang telah disusun6. FGD ini dihadiri oleh Fery Widodo
selaku kepengurusan bidang musik gereja, Martutik selaku bidang sekolah
minggu, Juari, Sukarni, Yeyen Yenusanda sebagai orang tua anak, Doan
Pujiatmoko sebagai pengajar Gilang Ramadhan Solo, Edy tenaga pengajar
sekolah dasar. Penulis juga melakukan evaluasi dari Jeffri Kristianto selaku
pengajar mayor drum di FSP pada 25 Juni 2015 secara terpisah.
Penulis mengajukan topik pembahasan buku dan dilanjutkan dengan
pendapat masing-masing peserta. FGD tersebut berisikan empat topik bahasan.
Topik yang diajukan penulis adalah desain sampul buku, isi materi, desain buku,
dan bahasa pengantar.
Pembahasan topik pertama tentang sampul buku tidak ada masalah
terhadap sampul. Sampul buku cukup menarik dengan bergambarkan ketipung
dan bertuliskan Ayo Belajar Musik. Saran masuk dari Bpk Fery Widodo agar
sampul dibuat mewakili masa kanak-kanak. Ibu Martutik memberikan saran agar
mengeksplorasi warna untuk sampul dan mewakili masa kanak-kanak atau
5 M. Sobry Sutikno.Metode dan Model-model Pembelajaran (Lombok: Penerbit
Holistica, 2014) Hlm. 180.
6 Budhi Setiawan , Sulistya Wibawa. Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa (Salatiga:
Penerbit Widya Sari, 2010) Hlm. 68.
56
menampilkan anak-anak sebagai sampulnya. Bpk Edy memberikan saran agar
sampul tidak hanya sekedar gambar tetapi memiliki arti khusus dan warna yang
menarik.
Pembahasan topik kedua tentang isi materi sudah baik dan bisa dipelajari
anak-anak. Di awal materi diberikan kumpulan teori yang bisa dipakai sampai di
akhir pembelajaran. Tanggapan tentang bahan ajar Bpk Edy memberikan
komentar tentang penggunaan lagu anak sudah bagus tetapi menyarankan
penambahan lagu nasional. Penambahan lagu nasional juga harus dipilih agar
anak-anak mengenal kembali lagu-lagu nasional. Menurut Bpk Fery Widodo
berpendapat materi bahan ajar cukup menarik dan sederhana untuk dipelajari
anak-anak. Pemilihan lagu yang mencerminkan hasil materi yang sudah dipelajari
setiap bab. Penjelasan tulisan musik membantu dalam memahami materi tidak
seperti buku lain yang langsung pada materi. Pemberian saran menggunakan lagu
rohani untuk anak-anak.
Menurut Bpk Doan Pujiatmoko semua lagu mencerminkan bagian materi
yang sudah dipelajari. Materi tidak terfokus pada satu instrumen memberikan
kemudahan bagi anak-anak dalam belajar. Kekurangan materi pada penggunaan
angka 1,2,3,4 untuk menjadi penanda ketukan tidak ada, dan pelajaran ketujuh
yang mengharuskan anak-anak bermain berkelompok tetapi akan menjadi baik
ketika diaplikasikan kepada pengajaran kelas dengan materi yang sama. Jeffry
kristianto memberikan saran perlunya sebuah target waktu pembelajaran, dan
materi tambahan seperti penambahan tangga nada, not 1/32 untuk buku
selanjutnya.
Pembahasan topik ketiga tentang desain buku mendapatkan beberapa
evaluasi. Evaluasi dari Ibu Martutik adalah penambahan simbol berupa gambar
yang mencerminkan materi yang dipelajari. Jeffry Kristianto menambahkan
perlunya warna untuk menambah menarik penampakan buku.
Pembahasan topik keempat tentang bahasa pengantar buku dirasa cukup
baik menurut Bpk Edy, Penggunaan bahasa yang sederhana baik untuk
pembelajaran anak pada usia tersebut. Perlu diperhatikan penggunaan dan susunan
tata bahasa agar tidak menimbulkan kesalahan yang fatal ketika anak memahami
57
materi. Anak-anak cukup peka untuk berimajinasi sehingga penggunaan kata dan
kalimat harus diperhatikan. Menggunakan bahasa yang terlalu gaul akan
menimbulkan kesalahan dan pergeseran arti materi. Menurut Ibu Martutik
penggunaan bahasa pengantar cukup bagus. Bahasa tidak terlalu gaul dan tidak
terlalu kaku, adanya kalimat himbauan yang bersifat dialogis membuat pemberian
materi lebih hidup. Ketika anak-anak mengalami kesulitan maka orang tua atau
pengajar mampu menjelaskan dengan mudah terbantu oleh bahasa tulisan yang
mudah dimengerti.
Tanggapan penulis tentang topik pertama tentang desain sampul buku.
Sampul buku yang dipakai sekarang dinilai penulis cukup menarik anak tetapi
penulis setuju dengan masukan bahwa sampul buku harus bertema kanak-kanak
dan memiliki arti khusus dalam dalam tersebut. Penulis akan membuat sampul
yang baru dengan berdasarkan rincian di atas.
Topik kedua menanggapi masukan dari Bpk Doan Pujiatmoko tentang
angka 1,2,3,4 sebagai penanda ketukan dirasa sebagai ide yang baik dalam bahan
ajar dan akan ditambahkan pada penjelasan materi. Penulis akan menambahkan
angka tersebut tetapi menghilangkan angka ketukan dengan bertambahnya tingkat
materi, sehingga anak-anak tidak cenderung membaca angka dan tidak mandiri
dengan ketukan. Penggunaan lagu nasional juga dirasa ide yang baik dan wajib
untuk diajarkan. Lagu rohani tidak ditambahkan karena bahan ajar ini bersifat
untuk semua anak-anak, bukan untuk kalangan agama tertentu. Pembelajaran
ketujuh yang mengharuskan anak-anak bermain berkelompok bersifat pilihan. Hal
ini ada dikarenakan penulis ingin menerapkan hasil pembelajaran bahan ajar latih
nada dan latih irama dengan bermain sebuah lagu dan menerapkan irama dan nada
yang sudah dipelajari.
Target waktu dan penambahan materi berkala pada bahan ajar selanjutnya
merupakan ide yang baik dan akan dipikirkan setelah penulis lulus dari Fakultas
Seni Pertunjukan.
Topik ketiga tentang penggunaan warna, gambar simbol untuk media
pembelajaran sangat bagus dan penulis setuju dengan ide tersebut. Tetapi dalam
penyusunan produk berkenaan dengan faktor waktu penyusunan dan biaya
58
penyusunan, maka penulis menjelaskan produk tersebut hanya sampai pada draft
buku saja dan akan disempurnakan setelah lulus studi.
Topik terakhir tentang bahasa penyusunan tentang penggunaan bahasa
tulisan penulis akan membenahi bahasa tulisan penyampaian agar dimengerti oleh
anak-anak maupun pengajar dan orang tua. Penyampaian materi yang jelas akan
menambah kemudahan dalam memahami materi.