BAB III

download BAB III

If you can't read please download the document

description

BAB III

Transcript of BAB III

Rencana Kerja Eksploitasi Batubara CV. Rahma RahmanIII - 1BAB IIITAHAPAN KEGIATANOPERASIONAL PERTAMBANGANPersiapanRencana PenambanganHal penting yang hams dilakukan di dalam merncanakan desain tambang adalah pemilihan metode penambangan yang sesuai dengan kondisi teknis dan ekonomi sumbeitlaya batubara yang akan ditambang. Untuk menentukan jumlah batubara yang dapat ditambang bisa dilihat dan potensi sumbertlaya yang ada, sehingga jumlah cadangan yang dapat ditambang akan dihitung dengan mempertimbangkan hasil penyusunan desain tambang.Metode penambangan batubara yang akan dterapkan didasarkan pada hasil eksplorasi yang telah dilakukan. Hal ni mempertimbangkan beberapa aspek antara lain:Kemampuan perusahaan untuk melakukan usaha penambangan yang mehputi kemampuan teknis dan finansial, serta jumtah target produksi batubara per tahun.Kedalaman lapisan batubara (seam), ketebalan batubara dan penyebarannya.Keadaan topografi yang merupakan daerah datar sampal bergebmbang, sehingga penambangan dapat dilakukan secara tambang terbuka.Lapisan penutup batubara yang relatif lunak.Tambang terbuka (open pIt mining) merupakan teknik penambangan batubara yang diniai cocok dan sesuai untuk diterapkan pada desain penambangan batubara CV. Rahma Rahman. Teknik penambangan ini akan melakukan penggalian batubara pada batas penambangan dan arah singkapan menuju kebawah searah keminngan lapisan (down dip).Tabel 3.1. Rencana Penambangan BatubaraNo.Lahan Ditambang (Ha)Rata-rata lahan Ditambang Per Tahun (Ha)Jumlah PIT1PIT A8,38483,842PIT B3,69336,933PIT S6,19361,934PIT T4,54145,41Total22,811228,11Penambangan dilakukan dengan membuat jenjang pengaman, yang dibuat tiap jenjang (individual slope) sebesar 60 dan kemiringan total jenjang (overall slope) sebesar 40, dengan rincian tinggi jenjang sekitar 6 meter dan lebar sekitar 4 meter.Gambar 3.1. Sketsa Geometri Lereng PenambanganRencana Penggunaan Lahan dan Kawasan HutanRencana Area PitRencana penggunaan lahan untuk bukaan tambang/Pit, hal yang periudiperhitungkan adalah:Pola sebaran batubara, Kemiringan lapisan batubara, Kedalaman maksimum penggalian batubara, Rata-rata keminngan (slope) pada Pit, Stiipping Ratio, Zona pengaman di sekitar Pit Area. Luas area bukaan tambang (PIT) keseluruhan adalah 228,11 Ha, yangseluruhnya termasuk dalam fungsi kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK). Berikut rincian rencana Pit:Tabel 3.2. Rincian Rencana Bukaan Tambang (PIT)No.PitLuas (Ha)Ketr.1Pit A83,84HPK2Pit B36,93HPK3Pit S61,93HPK4Pit T45,41HPKTotal228,11Lokasi Penimbunan Top SoilTop soil akan dialokasikan pada disposal area dengan mempertimbangkan jarak yang relatif dekat serta mudah dikembalikan pada saat rekiamasi. Luas lokasi penimbunan top soil direncanakan seluas 12 Ha.Lokasi Tanah Penutup (Overbuden Area)Tanah penutup akan dialokasikan pacla disposal area dengan mempertimbangkan jarak yang relatif dekat serta mudah dikembalikan pada saat reklamasi. Luas yang dialokasikan untuk lokasi tanah penutup ini seluas 12 Ha.BaseCampAreal yang dialokasikan untuk pembangunan base camp seluas 1,5Ha.Sarana dan PrasaranaSarana dan prasarana penunjang kegiatan penambangan akan dibangundi sekitar areal dengan alokasi seluas 1,5 Ha.Jalan TambangJalan tambang dibangun di lokasi blok tambang yang menghubungkan antar bukaan cpr dan menuju lokasi penimbunan tanah pucuk dan tanah penutup (waste dump area). Jalan tambang dalam areal blok tambang dibangun menuju atau menghubungkan jalan angkut di luar blok tambang. Luas yang diperlukan adalah sekitar 18 Ha (panjang 9 km,Iebar 2O m)Stockpile AreaLuas lahan yang akan dipergunakan untuk areal stockpile diperkirakan sekitar 4 Ha.Areal Tidak TergangguAreal ini merupakan areal yang tidak tertambang dan terdapat di dalam areal tambang. Luas areal ini sekitar 122,19 Ha.Jalan Angkut BatubaraJalan angkutan batubara ini menggunakan jalan pinjam pakai milik HTI PT. Hutan Rindang Banua sepanjang 9,350 km dan APL sepanjang 6,471 km.Tabel 3.3. Rekapitulasi Penggunaan Lahan CV. Rahma RahmanNo.Penggunaan LahanLuas (Ha)Kawasan Hutan1Pit Area228,11HPK2Top Soil Area12,00HPK3Overburden Area12,00HPK4Base Camp1,50HPK5Sarana Prasarana1,50HPK6Jalan Tambang18,00HPK7Stockpile4,00HPK8Area Tidak Terganggu122,19HPKTotal399,30Rencana Penggunaan PeralatanPeralatan utama, peralatan penunjang dan dump truck yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan eksploitasi batubara dengan target produksi 720.000 ton per tahun dan nisbah pengupasan stripping ratio 1: 6, akan menggunakanperalatari sendiri yang sudah dan akan dibeli oleh perusahaan.Tabel 3.4. Rencana Penggunaan PeralatanNo.Produksi/BulanBatubara (Ton)Over Burden (Bcm)SRJam Kerja60.0003606300480No.AktivitasTipe AlatKapasitas/JamJumlah AlatTonBcm1Pengupasan Tanah Tertutup 18Loading OBPengangkutan OBPendorong DisposalExcavator Kobelco SK - 480Excavator Kobelco SK - 450Excavator Hitachi Zaxis450Dump TruckDozer D 85Dozer D 7Dozer Santui SD322502502507025025025011112111No.AktivitasTipe AlatKapasitas/JamJumlah Alat2Penambangan Batubara 8Loading Dump TruckHauling ke ROMExcavator Hitachi Zaxis330Excavator Kobelco SK - 330Dump Truck 20t100100601163Hauling Coal ke Port 13Loading Dump TruckHauling CoalWhell Loader (WA350)Dump Truck 20t200161124Pemeliharaan Jalan 22GraderVibrator RollerTruck Tangki AirTruck Tangki BBMPompaLampu TambangGensetKendaraanMitsubishi 300Sakai 11 Ton10.000 Liter10.000 Liter6 inch5 KVA30 KVAMitsubishi L-20011112448Total61Rencana Penggunaan Tenaga KerjaTenaga kerja merupakan bagian dan keseluruhan proses produksi yang menjalankan setiap tahap produksi. Dalam menentukan tenaga kenia, tidak hanya dibutuhkan ketrampilan yang tinggi dan khusus, tetapi juga ketelitian dan kedisiplinan. Sedangkan jumlah tenaga kerja harus ditentukan, agar tidakberlebihan maupun kurang.Jumlah tenaga kerja yang dipeilukan akan direkrut sesuai dengan kebutuhan perusahaan, kntena tersebut akan disesuaikan clengan jabatan yang disiapkan perusahaan. Tata cara perekrutan tenaga kenia akan mengutamakan tenaga kerja lokal, kecuali tenaga ahli skill yang tidak ada cli tempat, maka akan direkrut da luar. Tenaga kenja yang dibutuhkan adalah sebagai benikut :Tabel. 3.5. Rencana Penggunaan Tenaga KerjaNo.DeskripsiRekrutGaji/Bulan12345678910DirekturKepala TeknikSupervisorForemanOperator dan SopirAdministrasi dan KasirSekretarisChekerSatpam (Security)Tukang Masak1166483166615.000.00010.000.0008.000.0005.000.0001.000.0001.000.0001.500.0001.000.0001.000.000800.000Total84Untuk melaksanakan kegiatan penambangan batubara di areal ijin penambangan (KP) akan ditunjang dengan tenaga kerja Iangsung yaitu tenaga kerja yang telah berpengalaman di bidang pertambangan dan mesin. Untuk memudahkan koordinasi dan pengelolaan tenaga kerja, maka disusun organisasi yang se efisien mungkin dan dapat menyelesaikan semua kegiatan yang dipeilukan.DirekturKepala Teknik TambangSafety Officer (SHE)Hauling & Port SupervisorMining SupervisorEnginering SupervisorAdmin & Keuangan SupervisorHaulingPort CaptainQuality ControlOperator & SopirMine Plan DesignLogistikSopirCheker ROM & PortMekanikAdmin ProduksiKasirHelper MekanikSatpamChekerGambar 3.2. Struktur OrganisasiRencana Reklamasi dan RevegetasiRencana RekiamasiProyek penambangan adalah kegiatan yang mengeksploitasi sumberdaya alam yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap Iingkungan sekitarnya, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Beberapa komponen yang diperkirakan terkena dampak Iingkungan tersebut meliputi komponen geofisika kimia, komponen biologi, komponen sosial ekonomi-budaya serta komponen kesehatan masyarakat. Agar kualitas Iingkungan tetap dapat terpelihara dengan balk, maka setiap komponen perlu mendapatkan pengelolaan balk..Rekiamasi dan penghijauan dilakukan dengan cara memperbaiki sifat fisik dan sifat kimia tanah, diantaranya dengan melakukan penanaman yang sesuai dengan kondisi setempat. Lahan bekas tambang perlu direkiamasi untuk mencegah terjadinya kerusakan Iingkungan. Adapun dampak yang timbull akibat penambangan batubara adalah adanya lubang bekas tambang.Tabel 3.6. Rencana Reklamasi Periode Tahun 2011 2015 (Hektar)No.LokasiTahun Kegiatan201120122013201420151Lahan yang dibuka (Ha)Daerah Tambang15Daerah diluar Tambang-Timbunan Tanah Penutup0,50,50,50,50,5Timbunan Bahan Baku/prod0,50,50,50,50,5Jalan Transpotasi12111Pabrik/Instalasi-----Pengolahan/pemurnian-----Kantor dan Perumahan0,20,20,20,20,2Lain-lain0,30,30,30,30,32PenambanganLahan selesai ditambang1520202020Lahan/fron aktif ditambang55555Volume tanah penutup (m3)72727272723PenimbunanDi bekas tambang (ha)520202020Diluar bekas tambang5----Vol. Yg ditimbun di bekas tambang1872727272Vol. Yg ditimbun di luar tambang-----4Reklamasi1020202020Penatagunaan Lahan510202020Pengaturan permukaan lahan11111Penebaran tanah zona perakaran11111Pengendalian erosi & olah air0,50,50,50,50,5Revegetasi510202020Analisis Kualitas Tanah11111Pemupukan (Ha)11111Pengadaan Bibit (bt/kg)5.50011.00022.00022.00022.000No.LokasiTahun Kegiatan20112012201320142015Penanaman5.50011.00022.00022.00022.000Pemeliharaan tanah5102020205Pencegahan dan penanggulangan air asam tambang (contoh)111116Pekerjaan Sipil sesuai peruntukan lahan pasca tambang (sat luas)11111Rencana RevegetasiPasca penambangan selesai dilakukan, maka dampak yang timbul akibat penambangan tersebut adalah terjadinya Iubang-lubang bekas penggalian sumberdaya. Lubang-lubang tersebut akan direkiamasi menjadi rona awal Iingkungan sebelum dilaksanakannya upaya revegetasi. Lokasi yang akan direvegetasi perlu pengkajian terlebih dahulu upaya terbaik sehingga berman1at positif bagi masyarakat dan pelaksana kegiatan. Kegiatan revegetasi yang dilakukan adalah dengan penanaman tanaman daerah setempat, tetapi tidak menutup kemungkinan dengan tanaman produktif yang lain.Rencana Penutupan TambangPenutupan tambang adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan penambangan dan/atau pengolahan dan pemumian untuk memenuhi kriteria sesuai dengan dokumen Rencana Penutupan Tambang. Kegiatan ini akan dilaksanakan segera setelah kegiatan pertambangan dan atau pengolahan dan pemurnian berakhir.Penyusunan Rencana Penutupan Tambang mengacu dan design tambang (base line) dan UKL/UPL yang telah dibuat, sehingga pelaksanaan penutupan tambang akan mengalami hambatan yang berarti. Disamping itu rencana kegiatan penutupan tambang akan dikonsultasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder), guna memperoleh tanggapan, masukan/saran sehingga dalam pelaksanaannya dapat beijalan sesuai dengan rencana.Program penutupan tambang mehputi kegiatan reklamasi, pemeliharaan dan perawatan tapak bekas tambang, lahan bekas fasilitas pengolahan dan lahan bekas fasilitas penunjang, sosial ekonomi clan pemantauan terhadap kestabilan fisik air tanah cian permukaan, flora dan fauna, serta sosial ekonomi.Rencana PembiayaanAnggaran dan biaya merupakan hal yang paling panting dalam suatu pekerjaan, sehingga penyusunan anggaran dan biaya perlu Jebih efisien agar perusahaan dapat bertahan hidup.Beberapa asumsi dan dasar yang digunakan untuk perhitungan anggaran danbiaya adalah sebagai berikut:Cadangan tertambang mineable reserves : 10.592.000 MT dengan stripping ratio sekitar 1 : 6Produksi batubara 720.000 ton/tahunWaktu stripping overburden cian penambangan batubara : 360 hari/tahun, hari kerja : 25 hari/bulan, shift kerja : 2 shift/han.Perkiraan umur tambang : 10 tahunPerhitungan biaya peralatan tambang berdasarkan atas sewa alatPerhitungan biaya crushing plant dan load out conveyor beserta alat penunjang seperti whell loader dan truck berdasarkan jasa/tonDasar perhitungan gail karyawan perusahaan dimasukkan ke clalam biaya umum dan administrasiFee lahan dan desa ditentukan berdasarkan kesepakatanRencana biaya produksi penambangan sampai dengan pengapalan yang diperlukan adalah sebesar Rp. 21.861.722.667,-/tahun. Harga pokok FOB tongkang Rp. 182.181,-/ton, dengan harga penjualan dapat mencapal Rp. 240.000,-/ton, sehingga penambangan tersebut masih menguntungkan dilaksanakan, namun perlu efisiensi dan pengawasan yang sangat ketat.Tabel 3.7. Rencana Biaya ProduksiNo.KeteranganTotal (Ton)Harga SatuanTotal BiayaModal Kerja1Rencana ProduksiJumlah Produksi720.0002Biaya ProduksiStrippingMining & Hauling to ROMHauling to portMining suportBiaya umum & AdmReklamasi & Kelola LingCrushing plantLoading to bargeJasa PelabuhanFee jln, desa, dllRoyalty (5% harga di stockpile)SurveyorCommunity dev.SP3, dll58,66115,47619,2709,8406,4355,00015,00015,00010,0003,00012,5002,0005,0005,00042.235.776.00011.142.720.00013.874.040.0007.084.800.0004.633.000.0003.600.000.00010.800.000.00010.800.000.0007.200.000.0002.160.000.0009.000.000.0001.440.000.0003.600.000.0003.600.000.00021.861.722.667Total Biaya Produksi182,181131.170.336.000Harga Pokok Penjualan182,181Tahap OperasiPengupasan Tanah Pucuk (Top Soil) dan Tanah Penutup (O/B)Sebelum melakukan kegiatan penambangan, maka peru dilakukan terlebih dahulu pembersihan lahan (land clearing) yang dilakukan pada lahan yang mempunyai potensi untuk ditambang. Luas areal yang dibersihkan (land clearing) disesuaikan dengan rencana luas bukaan tambang dan dilakukan secara bertahap.Pengupasan tanah pucuk (top soil) merupakan kegiatan awal dalam proses penambangan. Tanah yang dikupas adalah tanah permukaan dengan kedalaman berkisar antara 0,5 - 1,5 m. Pengupasan tanah pucuk dilaksanakan secara bertahap untuk masing-masing pit tambang. Tanah yang dikupas diangkut dan ditimbun dekat pit dan diusahakan agar timbunan tersebut tidak mudah longsor. Pengupasan tanah pucuk ini dilakukan dengan menggunakan bulldozer, apabila lokasi penimbunan agak jauh, maka pekerjaan pemindahan top soil akan menggunakan excavator sebagai alat muat dan dump truck sebagai alat angkut.Tanah atau batuan penutup digali dengan menggunakan excavator, selanjutnya diangkut dengan mengguriakan dump truck ke tempat penimbunan yang telah direncanakan.Pada tahap pertama penambangan, tanah penutup akan ditimbun di luar lubang tambang yang Ietaknya antara 250 - 750 meter. Apabila penambangan tahap pertama telah selesai, maka tanah penutup tersebut akan ditimbun pada lubang bekas tambang (sistem backfilling).Tanah yang dipindahkan adalah tanah lapisan penutup yang digali. Pemindahan dilakukan dan lokasi galian (pit dump) ke tempat penimbunan sementara di sekitar pit dump. Timbunan anah penutup (over burden) diatur secara berjenjang dengan menggunakan dozer shovel, dan selanjutnya ditutup dengan lapisan tanah pucuk untuk persiapan proses penanaman (revegetasi).Penambangan Batubara (Coal Getting)Pelaksanaan pekerjaan penambangan dilakukan setelah tahap pengupasan tanah penutup selesai dan pelaksanaannya mengikuti arah kemajuan dari penggalian tanah penutup. Penambangan batubara dilakukan sesuai dengan rencana produksi yang telah ditetapkan.Metode penambangan batubara yang digunakan adalah metode tambang terbuka (open pit). Penggalian batubara pada daerah blok-blok penambangandilakukan secara mekanis. Batubara yang terdapat di daerah prospek tersebut relatif mudah pecah sehingga penggalian dapat dengan mudah dilakukan dengan excavator tipe backhole dan dibantu dengan bulldozer.Arah kemajuan tambang batubara setiap blok adalah dan mulai daerah singkapan ke arah tegak lurus lapisan batubara (strike) sampai lereng akhir penambangan, kemudian bergerak maju ke lokasi penambangan tahun berikutnya mengikuti penyebaran lapisan batubara di daerah tersebut.Gambar 3.3. Kegiatan Penambangan pada Bukaan TambangPengangkutan, Pengolahan dan PenimbunanPengangkutan dalam rangka usaha penambangan ini mencakup:Pengangkutan tanah pucuk dan lapisan tanah penutup. Untuk tanah penutup (overburden) diangkut dan lokasi tambang ke tempat pembuangan tanah penutup atau ke tempat bekas tambang (back filling). Tanah pucuk diangkut ke tempat penimbunan tanah pucuk untuk dipelihara atau diangkut ke tempat yang sudah di back filling untuk reklamasi.Pengangkutan batubara dari tambang ke stokpile.Pengangkutan bahan keperluan tambang lainnya.Pengangkutan tanah penutup dilakukan menggunakan dump truck dan lokasibukaan tambang ke tempat penimbunan tanah penutup di luar area bukan tambang (disposal area) atau ke area bekas tambang (back filling).Batubara hasil galian di lokasi tambang langsung dimuat ke dalam dump truck dan selanjutnya diangkut menuju lokasi pengolahan atau tempat crushing batubara melalui jalan tambang. Pengangkutan dimulai dan lokasi penambangan batubara, kemudian diangkut menuju lokasi penimbunan (stock pile).Batubara dan lokasi tambang akan diangkut menuju tempat penimbunan sementara di lokasi penambangan. Di lokasi ini penemukan, pemilahan dan pencucian batubara akan dilakukan sebelum diangkut ke tempat di pelabuhan untuk penanganan selanjutnya.Batubara hasil penambangan akan diolah dengan besaran butin tententu (0 50 mm), dan selanjutnya dengan menggunakan dump truck diangkut ke crushing plant dan ditumpuk di stockpile.Gambar 3.4. Penanganan BatubaraPasca OperasiPengendalian ErosiDisamping periunya analisa kemantapan lereng pada lokasi bukaan tambang juga dilakukan usaha pemantauan kemungkinan terjadinya Iongsoran. Pemantauan ini untuk mengetahui gejala-gejala awal sebelum teijadinya Iongsoran, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan atau penanggulangan Iongsoran yang akan terjadi agar tidak menimbulkan korban jiwa serta kerugian yang Iebih besar.Pada setiap dasar bukaan tambang akan dibuat kolam pengendapan yang sifatnya temporer yaitu mengikuti kemajuan front penambangan. Pemantauan harlan maupun mingguan dengan menggunakan alat total station akan dilakukan secara rutin, serta pemantauan akan diintensifkan apabila teridentifikasi adanya gejala struktur geologi ataupun rekahan-rekahan baru dengan memantau patok-patok geser yang telah dipasang pada daerah yang telah teridentifikasi tersebut. Apabila dalam pemantauan dijumpai fluai perubahan pergerakannya berbanding linier pada tenggang waktu yang sama,maka harus dilakukan pelandaian lereng totalnya.Penanganan Tanah PucukSetelah pembersihan lahan (land clearing) selesai dilakukan, langkah selanjutnya dilakukan pengupasan lapisan atas (top soil) yang banyak mengandung bahan bahan oranik hash pelapukan yang sangat baik untuk penyuburan tanah.Lapisan tanah yang subur ni dikupas dengan menggunakan blade bulldozer, selanjutnya didorong dan dikumpulkan pacta lokasi tertentu di dekat daerah operasi. Lapisan tanah pucuk ini pada gulirannya akan dimanfaatkan untuk reklamasi lahan bekas penambangan.Sesuai dengan strategi dan metode penambangan yang direncanakan, pengangkutan dan penimbunan tanah pucuk hash penggalian daerah kegiatan akan dilakukan dengan cara menimbun di dumping area yang dekat dengan areal penggalian.Kegiatan Rekiamasi dan RevegetasiKegiatan RekiamasiTambang batubara menggunakan lahan hanya untuk sementara waktu, sehingga penting dilakukan rehabilitasi lahan segera setelah kegiatan penambangan selesai. Dalam prakteknya, rencana reklamasi rinci dirancang dan disetujui untuk setiap tambang batubara, sejak awal kegiatan penambangan sampal terakhir kegiatan penambangan.Reklamasi lahan mempakan satu kesatuan dan kegiatan penambangan modemdi seluruh dunia, dimana biaya rehabilitasi lahan segera setelah kegiatan penambangan berakhir dibebankan pada biaya operasi.Kegiatan rekiamasi dilaksanakan secara bertahap. Peaksanaan reklamasi dimulai pada tahun ke-2 (dua) sampai dengan kegiatan penambangan berakhir, dimana pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan sekuen tambang.Sebelum dilakukan rekiamasi dan revegetasi, bangunan-bangunan bekas tapakproyek tertebih dahulu dibongkar, setelah itu barutah dilakukan kegiatan reklamasi dan revegetasi.Perhatian juga diberikan untuk merelokasi aliran sungai, margasatwa dan sumberdaya alam berharga Iainnya. Lahan yang direkiamas, dapat digunakan untuk berbagai keperluan termasuk pertanian, kehutanan, habitat margasatwa dan rekreasi.Gambar 3.5. Reklamasi dan Revegetasi Daerah Bukaan TambangKegiatan RevegetasiPengupasan tanah dan penggalian batubara menimbulkan dampak terjadinya perubahan bentang alam (morfologi). Unsur-unsur yang berubah adalah sudut, panjang dan bentuk lereng. Dalam pencegahan, penanggulangan dan pengendalian dampak negatif tersebut, dapat diupayakan dengan menutup kembali (back filling) area bekas tambang, penataan lahan dan melapisi kembali dengan tanah pucuk, dan kemudian ditanami kembali (reboisasi). Penanaman kembali akan dilakukan sesegera mungkin sete(ah penyebaran Iapisan tanah pucuk pertama dilakukan, yaltu dengan menanami tanaman penutup jenis pioneer untuk mencegah erosi.Revegetasi dilakukan dengan menanam tanaman jenis setempat (local species)dan jenis tanaman oepat tumbuh (fast growing species) yang bermanfaat secara ekonomis dan ekologis, serta disesuaikan dengan penggunaan lahan pada Rencara Umum Tata Ruang Wilayah (RUTRW) yang disusun oleh Pemda.Pada kegiatan revegetasi, jarak tanam yang digunakan disesuaikan dengan jenis tanaman, ditentukan oleh kerapatan dan ketebalan tajuk, serta sistem perakaran tanaman. Untuk tanaman berkarakteristik tajuk tipis, lurus ke atas dan berakar tunjang, maka jarak tanam yang digunakan 3 x 3 m atau 3 x 4 m, sedangkan tanaman yang berkarakteristik tajuk tebal dan berakar serabut, maka jarak tanam yang digunakan adalah 5 x 5 m atau 7 x 7 m.Tabel 3.8. Tanaman yang digunakan untuk RevegetasiNo.JenisJarak TanamJumlah Bibit123Cepat TumbuhJabonBinuangMancarangaEksotikPulaiSungkaiGmelinaAcaciaSengonEndemikMerantiKapurKeruingJenis Dipterocarpaceace lainnya3 x 13 x 35 x 53.300Batang/ha1.100batang/ha400 batang/haJumlah4.800batang/haSebelum revegetasi dilakukan, terlebih dahulu tanah diben pupuk dan untuk tanah yang bersifat asam, tanah tersebut diseban dengan pupuk kapur (limestone). Jenis dan jumtah pupuk serta pupuk kapur, dibeiikan sesuai dengan jenis dan sifat tanah yang akan di-revegetasi. Kira-kira dua minggu setelah pengapuran dan pemupukan, lahan ditanami dengan rumput setana sebagai cor avp. Selain rumput setana, pada lahan tersebut jua ditanami dengan tanaman jenis pionir. Pertumbuhan rumput dan tumbuhan tersebut dipantau dan dipelihara setiap minggu selama bulan pertama dan selanjutnya di pantau sebulan sekali.Penanaman pohon dilakukan pada awal musim penghujan derigan pengadaanbibit dengan cara membeli dan penangkar bibit bersertifikat. Hal ini untuk menjamin bibit yang akan ditanam pada areal bekas tambang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.Areal yang tidak bisa ditimbun kembali (reklamasi) akan menjadi kolam atau danau yang akan di tata sehingga dapat menjadi persediaan air, tempat budidaya ikan air tawar dengan jenis antara lain : mujahir, flua hitam dan gabus. Disamping penggunaan seperti tersebut diatas, bisa juga digunakan untuk kepentingan lainnya, dimana pemilihan alternatif pemarrfatan lubang bekas bukaan tambang tersebut ditetapkan setelah adanya permintaan resmi dan sesuai prosedur dan pemerintah daerah, serta disepakati oleh berbagai pihakyang terkait.Kegiatan Penutupan TambangKegiatan penutupan lambang yang akan dilakukan diantaranya:Reklamasi Tapak Bekas Tambang, yang meliputi meliputi : pembongkaran fasilitas tambang, rekiamasi lahan bekas tambang, pembongkaran dan rekiamasi jalan tambang, rekiamasi lahan bekas tambang permukaan, rekiamasi bekas kolam pengendapan, serta semua bekas bukaan yang dianggap berbahaya bagi manusia akan diamankan.Fasilitas seperti crushing plant, jetty, camp, rumah genset, bengkel, instalasi listrik dibongkar dan diangkut ke luar lokasi. Pembersihan clan pengumpulan sisa-sisa batubara dan fine coal yang tercecer maupun yang amblas di stockpile, bekas ramp hopper dan settling pond, kemudian diangkut keluar lokasi. Demikian juga dilakukan reklamasi bekas lahan fasilitas, stockpile dan settling pond.Pemeliharaan dan perawatan bekas tapak tambang, lahan bekas fasilitas dan pengolahan perlu dilakukan dalam waktu periode tertentu sampai tanaman dapat tumbuh sendiri. Kegiatan tersebut meliputi : penyiraman, pemupukan secara berkala, perawatan dan penyulaman.Sosial dan ekonomi yang dalam hal ini menyangkut karyawan, dimana pada pasca penambangan hal yang hams dilakukan menjelang penutupan tambang antara lain : sosialisasi terhadap karyawan sebelum dilakukan PHK (pemutusan hubungan kerja), berupa proyek pengembangan usaha alternatif bagi karyawan dan masyarakat sekitar; pemanfaatan areal bekas tambang yang sudah direkiamasi untuk pembangunan hutan tanaman, hutan produksi dan budidaya penkanan; pembagian pesangon kepada seluruh karyawan sesuai ketentuan yang berlaku.