BAB III
-
Upload
arissulistyawati -
Category
Documents
-
view
217 -
download
1
description
Transcript of BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn “M” DENGAN GANGGUAN SISTEM
PERNAFASAN TUBERCOLUSIS (TBC) DI RUANG
BOGENVILE RSUP NTB
No. Registrasi : 52 38 43
Ruang : Bogenvile
Tgl MRS/ Jam : 08-10-2013/ 16.45
Tgl Pengkajian : 09-10-2013
Diagnosa Medis : Tuberculosis
1. IDENTITAS
a. BIODATA KLIEN
Nama : Tn “M”
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 51 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sasak/Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : -
Alamat : Mandalika - Sandubayu
b. BIODATA PENANGGUNG JAWAB
Nama : -
Jenis kelamin : -
Umur : -
Pekerjaan : -
Pendidikan : -
Suku/Bangsa : -
Alamat : -
Hubungan dengan klien : -
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Klien mengatakan sesak.
b. Riwayat penyakit sekarang
1. Alasan Masuk Rumah Sakit
Klien mengeluh badan panas, merasa lemas sudah 2
bulan, nafsu makan menurun sejak 1 bulan dan BB
menurun sejak 1 bulan lalu. Klien juga mengeluh
sering batuk kadang berdahak. Dahak berwarna kuning
kadang kehitaman disertai demam(+) keringat pada
malam hari, BAB 1x per hari sedikit-sedikit,
riwayat minum OAT disangkal.
2. Keluhan saat didata
Klien mengeluh lemah, masih sesak, dan nyeri pada
dada sebelah kanan.
P :klien mengatakan nyeri pada saat beraktivitas.
Q : terasa sperti di tusuk-tusuk.
R : dada sebelah kanan
S : 6 (sedang)
T : tiap 5 menit
c. Riwayat penyakit dahulu
Klien sebelumnya tidak mengalami penyakit seperti
diabetes, hipertensi atau penyakit kronik lainnya.
Genogram :
Keterangan:
: Laki-laki hidup
: perempuan hidup
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: garis keturunan
……… : tinggal serumah
: klien
3. DATA PSIKOSOSIAL
a. Status emosi
Status emosi stabil.
b. Konsep diri
1. Body image
Klien menerima keadaannya dan mengatakan pertama kali
masuk RS.
2. Self ideal
Klien mengeluh agar cepat di sembuhkan dan cepat
diberikan obat.
3. Self ideal
Klien mengatakan terganggu terpasangnya alat-alat
infuse, O2.
4. Peran
Klien mengatakan dirinya berperan dalam mencari
modal nafkah dan saat ini klien tidak bias berperan
seorang suami dan pencari nafkah dalam keluarganya.
5. Identity
Klien mengatakan dirinya tidak seperti dulu,
dirinya hanya seorang yang tidak berdaya karena
kondisi yang sudah tua dan penyakitnya.
4. DATA SOSIAL
a. Pendidikan
Tidak tamat SD, klien tidak mengerti tentang
penyakitnya.
b. Sumber penghasilan
Sumber penghasilan dari dirinya, Klien seorang kepala
rumah tangga, sumber penghasilannya dari dirinya.
c. Pola komunikasi
Komunikasi yang digunakan oleh keluarga adalah bahasa
sasak dank klien mengerti bahasa Indonesia.
d. Peran sosial
Klien mengatakan perannya dimasyarakat sebagai seorang
suami dan klien mengatakan selalu menjaga hubungan
baik dengan orang lain di tempat tinggalnya.
5. DATA SPIRITUAL
Klien mengatakan sebelum sakit selalu menjalankan
sholat lima waktu dan setelah sakit klien tidak bisa
menjalankan ibadah sholat lima waktu seperti biasa.
6. POLA AKTIVITAS
Pola Aktivitas Di rumah Di rumah sakit
1. pola
nutrisi
a. makan
1) selera makan
2) frekuensi
3) jenis makanan
4) porsi makan
5) cara makan
b. minum
1) jenis minuman
2) frekuensi
2. pola
eliminasi
a. BAB
1) Frekuensi
2) Warna
3) Jenis
b. BAK
1) Frekuensi
2) Warna
3) Bau
3. aktivitas
4. istirahat
atau tidur
a) malam
1) baik/ada
2) 3x sehari
3) Nasi, lauk,
air putih
4) Dihabiskan
5) Sendiri
1) Air putih/kopi
2) 7-8 gelas/hari
1) 1-2x /hari
2) Kuning
3) Padat
1) 4-5x /hari
2) Kuning jernih
3) Khas Amoniak
Bertani
7-8 jam /hari
3 jam dan
tidurnya nyenyak
1) Kurang
2) 3x sehari
3) Bubur, lauk, air
putih.
4) ½ porsi
5) Dibantu keluarga
1) Air putih
2) 4-6 gelas/hari
1) Tidak pernah sudah 3
hari
2) -
3) -
1) 2 x sehari
2) Kuning pekat
3) Bau obat2an
Klien hanya bisa
berbaring di tempat tidu.
- 4 jam perhari, sering
terjaga jika nyeri timbul
- Klien tidak bisa tidur
siang.
Klien tidak bisa tidur
b) siang
5. personal
hygine
a. penampilan umum
b. kebersihan
c. kerapian
d. frekuensi mandi
e. menyikat gigi
f. kebersihan rambut
6. ketergantu
ngan
a. baik
b. baik
c. baik
d. 2 x sehari
e. 2 x sehari
f. bersih
Klien mandiri dalam
pemenuhannya ADLnya
karena nyeri kepala
a. kurang
b. kurang
c. kurang
d. tidak pernah mandi
e. tidak pernah
f. kurang bersih
Klien mandiri dalam
pemenuhan ADLnya.
7. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
Lemah
b. Kesadaran
Compos Mentis GCS : E4V5M6
c. Kesadaran fisik :
BB : Tidak dikaji
TB : Tidak dikaji
d. Tanda-tanda vital
TD : 110/70
N : 80 x / menit
S : 36 0c
RR : 36x /menit
e. Kepala
1. Wajah
Bentuk kepala normal, lesi (-), tidak ada benjolan,
nyeri tekan (-)
2. Rambut
Lurus, kuantitas tipis, ketombe (+), Kusam
3. Kulit Kepala
Tidak ada benjolan / massa, tidak ada lesi dan
nyeri tekan
4. Mata
Bentuk simetris Ka/Ki, penglihatan normal, anemis
(-), konjungtiva normal, tidak ada benjolan dan
nyeri tekan
5. Hidung
Tidak terdapat lesi, bentuk dan penciuman normal,
tidak ada polip dan nyeri tekan
6. Telinga
Bersih, simetris Ka/Ki, tidak ada gangguan dengan
masalah pendengaran
7. Mulut
Mukosa bibir lembab, bentuk normal, peradangan
tidak ada
8. Lidah
Lidah tampak bersih, pengecapan normal ( pahit,
manis, asin dan asam bisa dibedakan )
9. Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, bentuk
normal dan tidak ada pembesaran vena jugularis,
tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan.
f. Paru dan Thorak
1. Ispeksi
Dada Ka/Ki simetris, terlihat tarikan dinding dada,
frekwensi nafas 36x/mnt, terlihat normal, tidak
terdapat cardiomegaly.
2. Palpasi
Tidak teraba benjolan, nyeri tekan tidak ada.
3. Perkusi
Terdengar suara sonor.
4. Auskultasi
Tidak terdapat Wheezing (-), ronchi (-) dan tidak
terdapat suara tambahan spt : mur-mur (-)
g. Abdomen
1. Inspeksi
Bentuk normal, tidak terdapat acites, warna kulit
normal, (tidak yanosis), pernapasan perut (-).
2. Palpasi
Tidak terdapat benjolan.
3. Perkusi
Suara tympani.
4. Auskultasi
Bu (+) : 6x/mnt
h. Eksterimitas
1. Atas
Tidak terdapat kelainan, fraktur (-), cyanosis(-),
oenema (-), akral hangat
2. Bawah
Bentuk normal, oenema (-), akral hangat,
cyanosis
5 5
5 5
i. Genitalia : tidak terkaji
8. DATA PENUNJANG
a. Laboratorium
5 Oktober 2013
Pemeriksaan Hasil Normal
HEMOGLOBIN (HB) 11,2 g/dl 13,0 - 18,0
WBC 14,99 4,8 – 10,8
HCT 33,4 % 37,0 – 47,0
MCV 69,7 Fl 81,0 – 99,0
MCH 23,4 pg 27,0 – 31,0
PLT 526 150 – 450
PCT 0,444 0,108 – 0, 282
Tanggal 8 & 9 Oktober 2013
Pemeriksaan Hasil Normal
TES BTA + 1 NEGATIF
TES BTA + 2 NEGATIF
9. TERAPI
Tanggal 08-10-2013
- Nacl : RL 24 tpm
- Ceftriaxon 1gr/ 24 jam
- Ranitidin 1 Ampul/12 jam
- Kalnex 1Ampul/ 8 jam
- O2 2 lpm
Tanggal 09-10-2013
- Nacl : 10 tpm
- Combivent Nebul 1 Ampul/ 8jam
- Cefotaxim 1 gr/8 jam
- Gentamicyn 1 Ampul/ 12 jam
- O2 2-3 lpm
ANALISA DATA
Nama : Tn “M” Ruang : Begenvile
Umur : 50 Tahun No. Reg : 52 38 43
No Tgl Symptom Etiologi Problem
1.
2.
09-
10-
2013
DS:
Klien mengatakan sesak
DO:
- K/u lemah
- RR : 36xmnt
- Terpasang O2 2 lpm
- Nadi : 88x/mnt
- TD : 110/70 mm hg
- S : 36°c
DS: klien mengatakan
nyeri saat bernapas
dan beraktivitas
P:saat
beraktivitas
Q:seperti
ditusuk-tusuk
R: dada bagian
kanan
S: 6 (sedang)
T:setiap bernapas
DO:
- k/l : lemah
- klien tampak
meringis
- TD : 110/70 S :
36ºc N : 88 R : 36
DS: Klien mengatakan
Reaksi infeksi/
inflamasi
merusak parenkim
paru
Kerusakan
mambran alveolar
kapiler
Gangguan
pertukaran gas
Bakteri TB
Menginfeksi paru
Imun menurun
Peradangan
sekret
Bentuk dan
gesekan dinding
dada
Nyeri Dada
Gangguan
pertukaran
gas
Gangguan
rasa nyaman
nyeri
3.
nyeri jika
beraktivitas
DO:
- Klien tampak
meringis jika
melakukan aktivitas
Spt : miring kiri
Miring kanan
- Klien sesak saat
bernapas
- Klien sesak saat
berktivitas
Bakteri TB
Menginfeksi paru
Imun menurun
Peradangan
sekret
Sesak nafas
Penurunanan
suplai O2
kelemahan
intoleransi
aktivitas
Intoleransi
aktivitas
DIAGNOSA KEPERWATAN
1. Gangguan pertukaran gas b/d suplai
oksigen berkurang
2. Ganguan rasa nyaman nyeri b/d
adanya nyeri dada.
3. Intoleransi aktivitas b/d adanya
nyeri dan kelemahan.
CATATAN PERKEMBANGAN
NO Waktu Evaluasi paraf
1 Senin
28-11-
2011
(10.40)
S : klien mengatakan masih sesak
O :
- k/u : lemah
- TTV : RR : 26x/mnt
N : 84x/mnt
TD : 110/70 mm hg
S : 364ºc
- Klien dalam posisi smi fowler
- Batuk (+), dahak (-)
- Cairan paru : 750 ml.
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Obs. k/u px
- Berikan O2 tetap jika masih sesak
- Inspirasi cairan paru selanjutnya
RENCANA TINDAKAN
Nama : Tn “M” Umur : 50 tahun Ruang : Bogenvile No.Reg : 52 38 43
Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Tindakan keperawatan Rasionalisasi
Gangguan
pertukaran gas
b/d suplai
oksigen
berkurang.
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan kebutuhan O2
terpenuhi. Dengan criteria
hasil :
- Klien tidak sesak
- TD: 120-140/80-90 mmHg
- N : 60 – 100 x/menit
- S : 36’5 – 37’5 C
- RR: 18 – 20 x/menit
1. kolaborasi pemberian
O2
2. Atur posisi yang
nyaman sesuai dengan
kebutuhan klien (semi
fowler)
3. kaji adanya dyspneu,
penurunan suara nafas,
bunyi suara nafas
tambahan, ekspansi
dada yang terbatas
4. Anjurkan klien untuk
1. Memenuhi kebutuhan oksigen
pada klien
2. posisi yang sesuai dapat
membebaskan jalan nafas
3. tuberculosis pulmonal
dapat menyebabkan efek
yang luas termasuk
penimbunan massa/cairan
dipleura sehingga
menghasilkan gejala
distres pernafasan
4. mengurangi konsumsi
bad rest
5. anjurkan untuk
membatasi pengunjung,
dan ciptakan
lingkungan yang nyaman
6. Observasi adanya
secret dan suara nafas
tambahan dan evaluasi
adanya perubahan
kesadaran, perhatikan
adanya cyanosis.
oksigen selama periode dan
menurunkan gejala sesak
nafas
5. Pengunjung yang banyak
maka kebutuhan O2 akan
semakin banyak pula.
6. Akumulasi cairan yang
berlebihan dapat
mengganggu oksigenasi
organ dan jaringan vital.
Ganguan rasa
nyaman nyeri b/d
adanya nyeri
dada
Setelah diberikan tindakan
keperawatan selama 3 x 24
jam diharapkan nyeri klien
hilang dengan kriteria
1. Kaji tingkat nyeri
(perubahan, kualitas,
lama)
1. perubahan intensitas tidak
umum tetapi dapat
menunjukan adanya
komplikasi
hasil:
- ekspresi wajah tampak
tenang/ tidak meringis
- skala nyeri 0
- TD: 120/80-140/90 mmHG
- N : 60-100x/menit
- RR : 18-20x/menit
- S : 36’5 – 37’5 C
2. Ajarkan teknik
relaksasi nafas dalam
3. Beri posisi yang
nyaman & tenang
4. Observasi nadi &
tekanan darah
5. Ajarkan batuk efektif
2. relaksasi nafas dalam
memberikan istiirahat pada
otot-otot sehingga
mengurangi nyeri
3. klien dapaat istirahat
yang banyak
4. nyeri yang hebat ditandai
dengan peningkatan tekanan
darah & nadi
5. mengurangi pengganaan
otot2 pernafasan sehingga
nyeri & keletihan
berkurang
6. analgesik dapat menekan
ambang nyeri sehingga
nyeri tidak dirasakan
karena tidak dipersepsikan
ke otak
Intoleransi
aktivitas b/d
nyeri dan
kelelahan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan klien dapat
beraktivitas teratur dengan
kriteria hasil:
- laporan secara verbal
kekuatan otot meningkat
dan tidak ada perasaan
nyeri
- kelemahan (-)
- tidak ada sesak
- tidak muncul cyanosis
- TD: 120/80-140-90 mmHg
- N : 60-100x/menit
- RR : 18-20x/menit
1. Kaji Respon Emosi,
Social, Dan Spiritual
Terhadap Aktivitas.
2. Memberikan Lingkungan
Yang Nyaman Dan
Membatasi Pengunjung
3. Jelaskan Pentingnya
Istirahat Dan Perlunya
Kesimbangan Antara
Aktivitas Dan
Istirahat
4. Anjurkan Klien Untuk
Menggunakan O2 Selama
Beraktivitas
1. emosi yang stabil dapat
memberikan rasa nyaman dan
mengurangi rasa nyeri
2. Mengurangi stress dan
stimulasi yang berlebihan
serta meningkatkan
istirahat
3. Bedrest akan memelihara
tubuh selama fase akut
untuk menurunkan kebutuhan
metabolisme dan memlihara
energi untuk mepnyembuhan
4. Menghindari terjadinya
dyspneu.
- S : 36’5 – 37’5 C 5. Observasi TTV 5. terjadinya peningkatan TTV
merupakan penurunan
kondisi kesehatan klien
IMPLEMENTASI
Nama : Tn “M” Umur : 50 tahun Ruang: Bogenvile No Registrasi : 028181
No dx Tanggal Jam Implementasi Respon hasil paraf
I Kamis,
10-10-
2013
10.40
wita
1. Membina hubungan saling
percaya dengan klien
2. memberikan O2 2 ltr/mnt
3. Memberi posisi yang nyaman
(smi fowler)
4. Menciptakan lingkungan yang
nyaman dan membatasi
pengunjung
5. Menukur TTV
1. klien mau menjalin hubungan
saling percaya dengan klien
2. klien terpasang O2 2
ltr/mnt
3. klien dalam posisi smi
fowler
4. linhkungan terlihat nyaman
dan tenang serta pengunjung
sudah terbatas (1 orang)
5. TD : 110/70 mmHg
N : 86x/mnt
RR : 32x/mnt
S : 36,4
II Kamis,
10-10-
2013
11.30
wita
6. Menganjurkan klien untuk
badrest
1. Mengkaji tingkat nyeri
(perubahan, kualitas,
lama)
2. Mengajarkan teknik
relaksasi nafas dalam
3. Menciptakan lingkungan
yang nyaman & tenang
serta membatasi
pengunjung
4. Mengbservasi nadi &
tekanan darah
6. klien tampak bedrest
1. Klien meringis & skala
nyeri 4 masih terasa
seperti ditusuk-tusuk,
2. Klien belum bisa
melakukan nafas dalam
3. Klien dalam posisi
semifowler dan lingkungan
terlihat nyaman dan
tenang.
4. TD : 110/70 mmHg
N : 86x/mnt
RR : 26x/mnt
S : 36,4 0c
III
Kamis,
10-10-
2013
11.40
WITA
5. Ajarkan batuk efektif
1. Menganjurkan klien untuk
melakukan aktivitas sesuai
dengan kemampuan spt :
miring kiri/miring kanan
2. Mengkaji aktivitas klien
3. Menjelaskan Pentingnya
Istirahat Dan Perlunya
Kesimbangan Antara
Aktivitas Dan Istirahat
4. Menganjurkan Klien Untuk
Menggunakan O2 Selama
Beraktivitas
5. Klien belum bisa
melakukan batuk efektif
1. Klien masih nyeri saat
melakukan aktivitas ; miring
kiri/miring kanan
2. Klien terlihat badrest
3. klien tampak mengerti dengan
keseimbangan antara
beraktivitas dan istirahat.
4. Klien mau menggunakan O2
selama beraktivitas
I
II
Jumat,
11-10-
2013
Jumat,
11-10-
08.00
wita
10.00
Wita
1. Memberikan posisi yang
nyaman (smi fowler) pada
pasien
2. Mengganti cairan infuse
3. Menciptakan lingkungan yang
nyaman dan membatasi
pengunjung
4. Menukur TTV
1. Mengkaji tingkat nyeri
1. klien mau menjalin hubungan
saling percaya dengan klien
2. Klien terpasang infuse Nacl
10 tts/mnt
3. klien dalam posisi smi fowler
lingkungan terlihat nyaman
dan tenang serta pengunjung
sudah terbatas (1 orang)
4. TD : 110/70 mmHg
N : 86x/mnt
RR : 24x/mnt
S : 36,60c
1. Klien meringis & skala
III
2013
Jumat,
11-10-
2013
12.35
wita
(perubahan, kualitas, lama)
2. Mengajarkan teknik
relaksasi nafas dalam
3. Menciptakan lingkungan yang
nyaman & tenang serta
membatasi pengunjung
4. Mengbservasi nadi & tekanan
darah
5. Ajarkan batuk efektif
1. Menganjurkan klien untuk
melakukan aktivitas sesuai
dengan kemampuan spt :
nyeri 3 (ringan)
2. Klien belum bisa
melakukan nafas dalam
3. Klien dalam posisi
semifowler dan lingkungan
terlihat nyaman dan
tenang.
4. TD : 110/70 mmHg
N : 86x/mnt
RR : 24x/mnt
S : 36,6 0c
5. Klien belum bisa
melakukan batuk efektif
1. Klien mengatakan masih
lemah namun bisa miring
kiri/miring kanan dengan
miring kiri/miring kanan
2. Mengkaji aktivitas klien
3. Menjelaskan Pentingnya
Istirahat Dan Perlunya
Kesimbangan Antara
Aktivitas Dan Istirahat
4. Menganjurkan Klien Untuk
Menggunakan O2 Selama
Beraktivitas
pelan-pelan.
2. Klien bias kekamar mandi
pelan-pelan dengan dibantu
oleh keluarga.
3. klien tampak mengerti
dengan keseimbangan antara
beraktivitas dan istirahat.
4. Klien mau menggunakan O2
selama beraktivitas
I Sabtu,
12-10-
2013
10.00
Wita
1. Memberikan posisi yang
nyaman (duduk) pada pasien
2. Mengganti cairan infuse dan
memperbaiki tempat
pemasangan infus
3. Menciptakan lingkungan yang
1. Klien dalam posisi duduk
2. Klien terpasang infuse Nacl
10 tts/mnt
3. klien dalam posisi duduk dan
Sabtu,
12-10-
2013
20.20
Wita
nyaman dan membatasi
pengunjung
4. Menukur TTV
1. Mengkaji tingkat nyeri
(perubahan, kualitas, lama)
2. Mengajarkan teknik
relaksasi nafas dalam
3. Menciptakan lingkungan yang
nyaman & tenang serta
membatasi pengunjung
4. Mengukur TTV
lingkungan terlihat nyaman
dan tenang serta pengunjung
sudah terbatas (1 orang)
4. TD : 110/70 mmHg
N : 86x/mnt
RR : 24x/mnt
S : 36,60c
1. Klien meringis & skala
nyeri 1 (ringan)
2. Klien bias melakukan
tekhnik nafas dalam
3. Klien dalam posisi
semifowler dan lingkungan
terlihat nyaman dan
tenang.
4. TD : 110/70 mmHg
III
30/11
2011
30/11/ 12.30
1. Menganjurkan klien untuk
melakukan aktivitas sesuai
dengan kemampuan spt :
miring kiri/miring kanan
N : 86x/mnt
RR : 24x/mnt
S : 36,6 0c
1. Klien mengatakan bisa
miring kiri/miring kanan,
duduk dan kekamar mandi
dengan pelan-pelan tanpa
bantuan keluarga.
2011 WITA 2. Mengkaji K/u dan aktivitas
klien
3. Menganjurka klien untuk
Istirahat Dan Perlunya
Kesimbangan Antara
Aktivitas Dan Istirahat
2. k/u : baik
Klien bias kekamar mandi
pelan-pelan tanpa bantuan
keluarga.
3. klien tampak mengerti
dengan keseimbangan
antara beraktivitas dan
istirahat dan mau
beristirahat.