BAB III

download BAB III

of 10

description

bab III

Transcript of BAB III

  • 5/26/2018 BAB III

    1/10

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo

    2009-2029

    Laporan Akhir III - 1

    BAB IIIREVIEW KEBIJAKAN PEMBANGUNAN SEKTORALDAN SPASIAL KABUPATEN SIDOARJO

    Penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten Sidoarjo mengacu pada : rencanapembangunan jangka panjang daerah tahun 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Kabupaten tahun 2005-2010. Selain itu juga memperhatikan hasil pengkajian implikasipenataan ruang kabupaten sebelumnya; upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhanekonomi kabupaten; keselarasan aspirasi pembangunan kabupaten; serta rencana tata ruangkawasan strategis yang ada di wilayah kabupaten Sidoarjo.

    3.1. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KABUPATENRencana tata ruang wilayah kabupaten dan rencana pembangunan jangka panjang daerahmerupakan kebijakan daerah yang saling mengacu. Penyusunan rencana tata ruang wilayahkabupaten mengacu pada rencana pembangunan jangka panjang kabupaten begitu jugasebaliknya.

    Arah pembangunan daerah berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka PanjangKabupatenSidoarjo pada masing-masing bidang adalah sebagai berikut :

    Bidang GeomorfologiPembangunan geomorfologi diarahkan pada terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat,keserasian pemanfaatan tata ruang, optimalisasi pemanfaatan lahan yang memiliki nilai ekonomis

    dengan tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan hidup.1. Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan melalui:

    Pengembangan dan pemanfaatan lahan yang dapat memberikan nilai tambah padamasyarakat.

    Pengembangan kawasan industri dengan tetap mempertimbangkan keseimbanganpemanfaatan lahan.

    2. Keserasian tata ruang dapat dikembangkan melalui:

    Kesesuaian tata ruang yang berdasarkan pola pembangunan berkesinambungan

    Perencanaan tata ruang yang memperhatikan perkembangan pembangunan danperekonomian daerah.

    Bidang Lingkungan HidupArah pembangunan lingkungan hidup Kabupaten Sidoarjo di wujudkan melalui integrasi danharmonisasi kebijakan lingkungan hidup dengan sektor lain; peningkatan kepedulian dankesadaran masyarakat pada lingkungan hidup; penegakan hukum lingkungan yang adil dan tegas.1. Integrasi dan harmonisasi kebijakan lingkungan hidup dengan sektor lain melalui;

    Sinergitas seluruh sektor pembangunan daerah dalam mewujudkan kebijakan yangberwawasan lingkungan

    Penciptaan kebijakan lingkungan yang adil dan tegas dengan memperhatikan seluruhkebutuhan hidup masyarakat Kabupaten Sidoarjo.

    2. Kepedulian dan kesadaran masyaraka t pada lingkungan hidup dapat ditingkatkanmelalui : Pemberian penghargaan kepada tiap-tiap pihak yang berjasa baik masyarakat umum

    maupun swasta dalam usaha pelestarian lingkungan Mendukung program penghijauan dan kebersihan mulai dari wilayah terkecil Kabupaten

    Sidoarjo, yaitu pedesaan hingga perkotaan

  • 5/26/2018 BAB III

    2/10

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo

    2009-2029

    Laporan Akhir III - 2

    Pengembangan dan pemeliharaan ruang terbuka hijau di wilayah potensial polusi, yaituwilayah padat industri dan pusat lalu lintas

    Peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kebersihan yang selain bertugas untukmembersihkan sampah di pedesaan dan di perkotaan juga berfungsi sebagaiagenpembelajaran dan percontohan bagi masyarakat tentang etika memperlakukanlingkungan dengan baik dan bertanggungjawab.

    3. Hukum lingkungan yang adil dan tegas dapat ditegakkan dengan : Pemberianpunishment secara konkret, tegas, dan keras bagi masyarakat dan swasta yang

    telah melakukan perusakan dan pencemaran lingkungan;

    Pemberdayaan masyarakat untuk melakukan monitoring terhadap perusakan danpencemaran lingkungan yang dilakukan oleh semua pihak, dan ini bisa dilakukan melaluisosialisasi seluruh kebijakan lingkungan kepada masyarakat secara efektif.

    Bidang DemografiArah pembangunan demografi Kabupaten Sidoarjo diwujudkan melalui: peningkatan kualitassumberdaya manusia yang memiliki daya saing tinggi dan berakhlak mulia; akses, pemerataan,relevansi, dan mutu terhadap layanan sosial dasar seperti pelayanan kesehatan; pendidikan;pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan penduduk; peningkatan partisipasi masyarakat disegala bidang.1. Kualitas sumberdaya manusia yang memiliki daya saing tinggi dan berakhlak mulia ditingkatkan

    dengan : Peningkatan pelayanan prima kesehatan yang berkesinambungan dan berkualitas.

    Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat melalui perbaikan gizi penduduk, terutamabayi-balita dan ibu hamil; pengembangan tenaga kesehatan yang menunjang peningkatan

    jumlah, mutu; peningkatan kesehatan jasmani dan mental masyarakat; peningkatan alokasi

    pembiayaan kesehatan bagi masyarakat miskin. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.

    Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan-pelatihan yang mampu merespon globalisasidan kebutuhan pembangunan daerah dalam rangka peningkatan daya saing daerah.

    Pengembangan minat dan gemar membaca guna membangun masyarakat belajar dankritis.

    Peningkatan kualitas hidup seluruh masyarakat dengan memberikan perhatian khusus bagianak remaja, pemuda, perempuan, keluarga dan lansia, penyandang masalahkesejahteraan sosial serta masyarakat miskin dan rentan di berbagai bidang kehidupan danpembangunan.

    Peningkatan kualitas tenaga kerja melalui perubahan orientasi pengelolaan pelatihandengan prioritas pada pencapaian keseimbangan tiga kecerdasan manusia, yaitukecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual untuk mencapai efektivitas dan efisiensitenaga kerja sebagai bagian dari investasi SDM, dan memenuhi struktur kebutuhan tenagakerja yang diharapkan oleh pengguna.

    Pelaksanaan otonomi pembangunan sumberdaya manusia melalui partisipasi aktifmasyarakat yang didukung dengan kerangka peraturan untuk mendorong pengelolaanpembangunan sumberdaya manusia yang menerapkan prinsip-prinsip good governance.

    Mewujudkan manusia yang berakhlaq mulia melalui peningkatan kerukunan hidup interndan antar umat beragama, peningkatan kualitas pendidikan dan peran serta masyarakatdalam pembangunan agama.

    Peningkatan human capital melalui peningkatan di bidang skill, talents, dan knowledge.

    Membuka kesempatan kerja bagi SDM bertalenta tinggi yang berasal dari luar daerahKabupaten Sidoarjo, hal ini dilakukan dalam rangka menyediakan benchmarking kinerja danmenstimulus daya saing masyarakat Kabupaten Sidoarjountuk lebih produktif dalamberkarya.

    Pemberdayaan Sumber Daya Sosial.

    2. Akses, pemerataan, relevansi, dan mutu terhadap layanan sosial dasar ditingkatkan dengan: peningkatan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan (sustainable) dan berkualitas

    bagi masyarakat terutama masyarakat miskin;

    peningkatan kualitas gizi penduduk, terutama bayi, balita, ibu hamil, dan perempuandewasa, yang didukung oleh produksi dan distribusi pangan yang mencukupi dengan hargayang terjangkau;

    peningkatan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan yang bermutu dan terjangkaubagi masyarakat terutama masyarakat miskin;

    peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan dan pelatihan yang mampu merespon

    globalisasi; peningkatan kualitas hidup seluruh masyaraka t dengan memberikan perhatian khusus

    masyarakat miskin dan rentan di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan, dengandidukung oleh sistem hukum dan perlindungan sosial yang responsif.

    3. Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk dikendalikan dengan : peningkatan pelayanan kesehatan reproduksi, termasuk kesehatan reproduksi remaja dan

    keluarga berencana (KB) yang bermutu, efektif, merata, dan terjangkau, sertapemberdayaan keluarga menuju terbentuknya keluarga kecil yang berkualitas;

    penataan persebaran dan mobilitas penduduk secara lebih seimbang sesuai dengan dayadukung dan daya tampung lingkungan melalui penataan administrasi kependudukan,pemerataan pembangunan ekonomi dan wilayah, dan pembukaan kawasan-kawasanindustrial terpadu yang lebih banyak lagi menampung tenaga kerja.

    4. Partisipasi masyarakat di segala bidang ditingkatkan dengan :

    penerapan prinsip-prins ip good governance dengan mengedepankan akuntabilitas dantransparansi;

    peningkatan kualitas media informasi pembangunan;

    Pengembangan kepercayaan masyarakat terhadap aparatur pemerintah.

    Bidang EkonomiArah pembangunan ekonomi Kabupaten Sidoarjo diwujudkan melalui :1. Ekonomi berorientasi pasar dan daya saing global yang berbasis teknologi dapat

    dikembangkan melalui : Peningkatan wawasan dan ketrampilan wirausahawan secara berkelanjutan;

    Upaya dalam penguasaan teknologi dan penelitian pasar;

    Pengembangan produk unggulan berdaya saing global berdasarkan pada potensi daerah.2. Agrobisnis modern berbasis kerakyatan, dapat dikembangkan dengan cara :

    Pengembangan teknologi industri pertanian dan perikanan;

    Intensifikasi pertanian dan perikanan melalui pengembangan teknologi yang berbasiskerakyatan.

    3. Industrial cluster dan pertanian berbasis potensi daerah dan pariwisata dapat dikembangkanmelalui :

    Pengembangan kluster industri yang berbasis pada potensi daerah;

    Penyediaan infrastruktur fisik, ekonomi, dan teknologi yang responsif terhadap kebutuhandan kompetensi masing-masing clusterindustri;

    Pemberdayaan UKM dan petani, melalui pengembangan sarana dan prasarana usaha yangmenunjang pariwisata;

    Mengembangkan jaringan kerjasama antar UKM dan petani.4. Sumber-sumber keuangan penunjang perekonomian dapat ditingkatkan melalui :

    Ekstensifikasi jasa keuangan;

    Peningkatan peran jasa keuangan dalam mendukung pengembangan usaha.5. Regulasi dan debirokrasi untuk peningkatan perekonomian daerah, diciptakan dengan cara :

    Pengembangan sistem pelayanan prima bidang investasi;

  • 5/26/2018 BAB III

    3/10

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo

    2009-2029

    Laporan Akhir III - 3

    Penyusunan deregulasi dan debirokrasi dengan tujuan mencegah duplikasi kebijakaninvestasi antara Pemerintah Daerah dan Pusat.

    6. Ketahanan pangan diciptakan dengan meningkatkan :

    Ketersediaan pangan;

    Menjaga stabilitas penyediaan bahan pangan serta;

    Meningkatkan akses masyarakat untuk memperoleh pangan.7. Iklim investasi ramah lingkungan dapat diwujudkan melalui :

    Pemilihan teknologi industri ramah lingkungan;

    Penerapan aturan-aturan yang mengikat bagi seluruh kalangan usaha di Kabupaten

    Sidoarjo untuk turut menjaga kelestarian lingkungan.8. Perluasan lapangan kerja sangat penting dalam perekonomian. Hal ini dapat ditingkatkan

    dengan cara : Mengembangkan usaha-usaha yang memilik i daya serap tenaga kerja tinggi;

    Menciptakan iklim usaha yang mampu mendorong masyarakat mengembangkan potensidiri;

    Pengembangan kualitas sumber daya manusia yang siap kerja dan berjiwa wirausaha.9. Peningkatan ekonomi rakyat melalui koperasi dapat ditingkatkan melalui :

    Mengembangkan usaha-usaha yang berbasis kerakyatan;

    Menggalakkan dan mengembangkan koperasi di masyaraka t;

    Bidang Sumberdaya AlamArah pembangunan sumberdaya alam Kabupaten Sidoarjo diarahkan pada pemanfaatan danpengelolaan sumberdaya alam secara proporsional dan berkelanjutan; mendorong peningkatanketerkaitan usaha bidang pertambangan dan energi; meningkatkan pemanfaatan potensi tambangdan sumber energi alternatif.

    1. Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam secara proporsional dan berkelanjutandilakukan dengan cara:

    Pemberian perhatian khusus pada pemanfaatan sumberdaya alam yang masih mempunyaipotensi besar untuk dikembangkan;

    Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam yang tak terbarukan, Seperti tambang,mineral dan sumberdaya energi yang diimbangi upaya reklamasi dan pencarian sumberalternatif atau bahan substitusi yang terbarukan dan yang lebih ramah lingkungan.

    2. Keterkaitan usaha bidang pertambangan dan energi ditingkatkan melalui peningkatan investasipada pengelolaan sumberdaya alam dan ENERGI yang digunakan seluruhnya untukkesejahteraan masyarakat Kabupaten Sidoarjo.

    3. Pemanfaatan potensi tambang dan sumber energi alternatif dapat dilakukan dengan caradiversifikasi dan penerapan teknologi tepat guna.

    Bidang Sosial BudayaArah pembangunan sosial budaya Kabupaten Sidoarjo diwujudkan melalui pembangunan danpemantapan nilai keagamaan dan jati diri masyarakat Kabupaten Sidoarjo, pengembangan danpeningkatan budaya inovatif yang berorientasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian yangberadab, pemantapan karakter kota yang berbudaya, serta peningkatan organization capital.1. Nilai-nilai keagamaan, jati diri dan nilai-nilai dasar sosial ditingkatkan melalui :

    Pengembangan dan pembangunan pusat pendidikan keagamaan;

    Pengembangan dan pembangunan pusat pelatihan hard skill maupun soft skill dalam

    meningkatkan potensi SDM.2. Budaya inovatif yang berorientasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian yang beradab

    dapat ditingkatkan melalui : Pengembangan budaya inovatif berdasar budaya dan tradisi daerah;

    Penggalian nilai-nilai adat dengan memadukan ilmu pengetahuan dan teknologi

    3. Karakter kota yang berbudaya dapat ditingkatkan melalui : Penggalian budaya dan sejarah yang dimiliki dan pengembangannya ;

    Peningkatan pengenalan budaya kepada masyarakat ;

    Pengembangan budaya sebagai bagian dari konsep pembangunan daerah;

    Pengangkat dan pengembangan budaya menjadi bagian tradisi aktifitas bermasyarakat.4. Organization capital yang ditingkatkan melalui : pengembangan kepemimpinan, employee

    alignment, teamwork, dan knowledge management.

    Bidang Politik

    Arah pembangunan politik Kabupaten Sidoarjo diwujudkan melalui peningkatan kesadaranmasyarakat di bidang politik yang sehat, peningkatan efektivitas lembaga pemerintahan; organisasipolitik, dan sosial kemasyarakatan, lembaga non pemerintah; dan peningkatan peran komunikasidan informasi di bidang politik.1. Peningkatan kesadaran masyarakat di bidang politik yang sehat dilakukan melalui

    penyelenggaraan pendidikan kewarganegaraan bagi seluruh elemen masyarakat. Pendidikankewarganegaraan bagi masyarakat dimaksudkan untuk memberi pengetahuan padamasyarakat mengenai hak dan kewajibannya sebagai warganegara serta etika dalam berpolitikyang diselenggarakan dengan cara : Penyelanggaraan dan penyediaan instrumentasi media pembelajaran ;

    Pelembagaan sistem pembelajaran kepedulian terhadap Kabupaten Sidoarjo secaraberkelanjutan.

    2. Efektivitas lembaga pemerintahan, organisasi politik dan sosial kemasyarakatan ditingkatkandengan : Perwujudan pemahaman baru mengenai pentingnya organisasi politik dan sosial

    kemasyarakatan sebagai mitra pemerintah, sebagai bagian penting dari upaya

    memperbesar kemandirian masyarakat ; Peningkatan alternatif politik dan birokrasi bagi masyarakat agar aspirasinya terakomodasi

    dalam proses pengambilan keputusan-keputusan publik yang langsung berhubungandengan hajat hidupnya ;

    Peningkatan hubungan antar daerah dan atau luar negeri dengan jalan mengefektifkan danmemperluas fungsi jaringan-jaringan kerjasama yang ada baik antar daerah maupun luarnegeri.

    3. Peran komunikasi dan informasi dalam politik ditingkatkan dengan :

    Perwujudan kebebasan pers yang lebih mapan dan terlembaga serta menjamin hakmasyarakat luas untuk berpendapat dan mengontrol jalannya penyelenggaraan negarasecara cerdas dan demokratis;

    Perwujudan pemerataan informasi yang lebih besar dengan mendorong dan melindungimunculnya media-media massa yang independen;

    Penciptaan jaringan informasi yang lebih bersifat interaktif antara masyaraka t dan kalanganpengambil keputusan politik, untuk menciptakan kebijakan yang lebih mudah dipahamimasyarakat.

    Bidang Prasarana Dan SaranaArah pembangunan prasarana dan sarana Kabupaten Sidoarjo diwujudkan melalui penguatansistem perencanaan infrastruktur wilayah; pengembangan sumberdaya sungai; peningkatankualitas dan kuantitas air bersih; pengembangan prasarana dan sistem transportasi;pengembangan dan pengendalian perumahan dan permukiman; pengembanganpengelolaanenergi; pengembangan telematika daerah dan peningkatan konsistensi pengendalianpembangunan infrastruktur daerah; pengelolaan limbah di pedesaan dan perkotaan yang ramahlingkungan; dan information capital.

  • 5/26/2018 BAB III

    4/10

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo

    2009-2029

    Laporan Akhir III - 4

    1. Sistem perencanaan infrastruktur wilayah dapat diupayakan penguatannya melalui : Perencanaan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) yang matang dan terarah untuk

    mendukung kebutuhan masing-masing wilayah ;

    Keterpaduan seluruh keunggulan dan potensi daerah yang dimiliki ;

    Penciptaan sistem yang mendukung peningkatan aktifitas ekonomi secara merata.2. Sumberdaya sungai dikembangkan dengan cara pembangunan transportas i diarahkan untuk :

    Meningkatkan transaksi perdagangan sebagai sumber pergerakan orang, barang, dan jasayang menjadi pangsa pasar bisnis transportasi melalui political trading yang salingmenguntungkan ;

    Menyatukan persepsi dan langkah para pelaku penyedia jasa transportas i dalam konteksglobalservices.

    3. Kualitas dan kuantitas air bersih perlu ditingkatkan mengingat air adalah kebutuhan vital bagikehidupan maupun aktifitas lainnya. Upaya peningkatan kualitas dan kuantitas air bersih dapatdilakukan dengan cara : Menjaga dan meningkatkan kualitas air dan perlindungan dari polusi ;

    Pengembangan distribusi air bersih secara merata dan berkeadilan;

    Meningkatkan sumberdaya air dan pengelolaannya secara efektif, efisien danberkelanjutan.

    4. Prasarana dan sistem transportasi dapat dikembangkan melalui :

    Perbaikan dan pengembangan sarana jalan untuk menciptakan kelancaran hubungan bisnisdan perdagangan antar wilayah dan daerah serta menghindari ketertinggalan danketerisolasian Kabupaten Sidoarjo dari daerah lain;

    Peningkatan kualitas dan kuantitas armada transportasi;

    Penciptaan sistem pengembangan transportasi yang terpadu dan terintegras i5. Pembangunan perumahan dan permukiman dikendalikan dengan cara :

    Melaksanakan pembangunan perumahan dan sarana -prasarana permukiman yangmemperhatikan fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup;

    Pembangunan perumahan yang berkelanjutan, memadai, layak dan terjangkau oleh dayabeli masyarakat serta didukung oleh prasarana-sarana permukiman yang mencukupi danberkualitas yang dikelola secara profesional, credible, mandiri dan efisien

    Terselenggaranya pembangunan perumahan dan prasarana-sarana permukiman yangmandiri, mampu membangkitkan potensi pembiayaan yang berasal dari masyarakat danpasar modal, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan pemerataan danpenyebaran pembangunan.

    6. Pengelolaan energi dikembangkan dengan cara pembangunan energi alternatif danketenagalistrikan yang diarahkan pada penyediaan energi dan tenaga listrik yang dapatdinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat dengan melakukan peningkatan sistem jaringantransmisi dan distribusi serta pengembangan teknologi tepat guna dan alternatif untuk energidan listrik terapan.

    7. Pembangunan telematika diarahkan dengan : Peningkatan pembangunan dan pemanfaatan prasarana telekomunikasi dan non-

    telekomunikasi dalam penyelenggaraan telematika guna menciptakan efisiensi termasukefisiensi investasi yang pada akhirnya akan menurunkan harga/biaya layanan yangdibebankan kepada pengguna;

    Memanfaatkan konsep teknologi netral yang responsif terhadap kebutuhan pasar danindustri dengan tetap menjaga keutuhan sistem yang telah ada;

    Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat terhadap potensi pemanfaatantelematika;

    Mengembangkan industri konten dan aplikasi dalam upaya penciptaan nilai tambah dariinformasi.

    8. Pengelolaan limbah pedesaan dan perkotaan yang ramah lingkungan dilakukan dengan cara: Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana pengolahan limbah yang ramah

    lingkungan;

    Penciptaan teknologi dan penelitian terhadap daur ulang limbah yang memiliki nilaiekonomi.

    9. Information capital dengan mengembangkan data base, information system, network, dantechnology infrastructure.

    Bidang Pemerintahan

    Pembangunan bidang pemerintahan Kabupaten Sidoarjo diarahkan dalam rangka mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik, yang memiliki 3 (tiga) pilar utama (transparansi,akuntabilitas danpartisipasi) melalui peningkatan kemampuan otonomi daerah, peningkatan pelayanan padamasyarakat, serta peningkatan kualitas dan kuantitas SDM.1. Peningkatan kemampuan otonomi daerah, diwujudkan melalui dilakukan dengan cara :

    Penyamaan pola pikir seluruh aparat pemerintahan terhadap pemahaman otonomi daerah ;

    Penetapan peraturan-pera turan yang menunjang otonomi daerah2. Peningkatan pelayanan pada masyarakat, dilakukan dengan cara :

    Penyamaan pola pikir pada seluruh aparat pemerintahan sebagai pelayan masyarakat;

    Meningkatkan kemampuan aparat untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.3. Peningkatan Kualitas dan kuantitas SDM dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, meliputi :

    Peningkatan kemampuan dan dedikasi pada aparatur peemerintahan ;

    Peningkatan profesionalisme aparatur pemerintahan;

    Penyesuaian komposisi aparatur pemerintah sesuai dengan beban dan tugas masing-masing.

    3.2. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATENRencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Sidoarjo dituangkan ke dalam strategi-strategi pembangunan daerah. Strategi pembangunan daerah Kabupaten Sidoarjo tahun 2006-2010 tersebut adalah sebagai berikut :

    Strategi pencapaian misi 1 :Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki dayasaing dalam menghadapi tantangan global, adalah sebagaiberikut :1. Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat serta upaya untuk menekan tingkat angka putus

    sekolah dan keaksaraan fungsional.2. Peningkatan prestasi olah raga dan kesenian, serta kelestarian budaya.3. Peningkatan sarana prasarana pendidikan dan kesehatan.4. Menekan tingkat malnutrisi pada anak dan balita.5. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat.6. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.

    Strategi pencapaian Misi 2 :

    Menanggulangi kemiskinan secara terpadu melalui pemberdayaan masyarakat, adalah sebagaiberikut :1. Pengembangan kerangka strategi penanggulangan kemiskinan daerah yang partisipat if dengan

    memfasilitasi inisiatif masyarakat miskin melalui program terpadu.2. Pengembangan Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (JPKM).

    Strategi pencapaian misi 3 :Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan danberkeadilan gender, adalah sebagai berikut :

  • 5/26/2018 BAB III

    5/10

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo

    2009-2029

    Laporan Akhir III - 5

    1. Terbukanya ruang partisipasi dan transparansi kepada masyarakat yang berwawasanlingkungan dalam setiap proses pembangunan

    2. Pengembangan pengarusutamaan Jender (PUJ) pada proses pembangunan.3. Fasilitasi kemitraan antar stakeholder pembangunan dalam upaya untuk meningkatkan

    kapasitas organisasi sosial masyarakat dengan prinsip pengembangan program-programpembangunan partisipatif.

    Strategi pencapaian misi 4 :Mewujudkan pemerintahan yang berkualitas, bebas dari KKN, dan profesional dalam kerangka

    good governance,

    adalah sebagai berikut :1. Pengembangan pelayanan prima dan mekanisme pengawasan pada aparatur dalam rangkapenciptaan pemerintahan yang efisien dan efektif.

    2. Pengembangan sistem tatalaksana aparatur pemerintahan secara profesional yang disertaidengan penguatan kapasitas aparatur pemerintahan disemua tingkatan.

    3. Pendistribusian kewenangan pelayanan masyarakat dan pembangunan sampai pada tingkatanpemerintahan desa.

    Strategi pencapaian misi 5 :Menegakkan supremasi hukum, menciptakan sistem keamanan dan ketertiban lingkungan danmenanggulangi bencana, adalah sebagai berikut :1. Penguatan kesadaran politik masyarakat untuk terlibat dalam proses politik dengan fasilitasi

    pendidikan politik dan dialog konstruktif antar umat beragama, antar golongan, serta kelompokmarginal masyarakat untuk mendorong berkembangnya good governance

    2. Pengembangan kemitraan dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan masyarakat,yang disertai dengan penegakan supremasi hukum secara konsisten dan berkelanjutan.

    3. Pengembangan kesadaran dan kemampuan stakeholders lokal terhadap manajemen bencana

    secara efisien dan efektif.

    Strategi pencapaian misi 6 :Meningkatkan peluang investasi dan usaha berbasis potensi perekonomian rakyat yang berdampak

    pada peningkatan ekonomi masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah, adalah sebagai berikut :1. Pengembangan inovasi regulasi, sistem permodalan, dan pemberian insentif yang mendorong

    terciptanya iklim usaha yang kondusif menuju kemandirian keuangan.2. Pengembangan kawasan usaha yang mendukung perekonomian usaha mikro, kecil dan

    menengah (UMKM) dan Koperasi dengan memberikan perlindungan (proteksi) bagi usahamikro dari kekuatan ekonomi yang lebih besar.

    3. Peningkatan perluasan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja

    Strategi pencapaian misi 7 :Meningkatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertanian guna mewujudkan sentra agrobisnisterpadu, adalah sebagai berikut :1. Terwujudnya sarana prasarana dan pengembangan usaha pertanian, perikanan dan

    peternakan pada kerangka pembangunan sentra agrobisnis.2. Fasilitasi sistem dan kebijakan bagi pemberdayaan pelaku usaha untuk mendukungkeberadaan sentra agrobisnis.

    Strategi pencapaian misi 8 :Memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang proporsional, berwawasan lingkungan, danberkelanjutan,adalah sebagai berikut :1. Peningkatan sarana dan prasarana transportasi untuk mendukung keberlangsungan mobilitas

    sektor jasa, perdagangan dan industri.2. Pengembangan sistem penataan ruang, pelestarian lingkungan hidup, dan pengelolaan sumber

    daya alam secara berkelanjutan.

    3. Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan stakeholder untuk melakukan pengawasan sistempenataan penataan ruang, pelestarian lingkungan hidup, serta pemeliharaan infrastruktursecara partisipatif.

    4. Pengembangan kemampuan aparatur pemerintah dan kapasitas pengawasan dari masyarakatdalam pengelolaan asset publik secara profesional.

    3.3. KAJIAN IMPLIKASI PENATAAN RUANG KABUPATENKota sidoarjo tumbuh berdasarkan pada penataan ruang kabupaten Sidoarjo sebelumnya atauberdasarkan RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2003- 2013 adapun strategi, kebijaksanaan dan

    rencana penggunaan lahan yang digunakan untuk pengembangan wilayah Kabupaten Sidoarjoadalah sebagai berikut :

    3.3.1. Strategi Pengembangan Wilayah Kabupaten SidoarjoStrategi pengembangan struktur tata ruang wilayah Kabupaten Sidoarjo secara mikro adalahpembentukan pusat- pusat pelayanan internal (mikro) di Kab. Sidoarjo, yang diarahkan untukpemerataan pembangunan dan perkembangan antara wilayah barat dan timur. Sedangkan secaramakro, strategi pengembangan tata ruang makro diarahkan pada upaya perwujudan struktur tataruang terkait dengan pengembangan Prop. Jawa Timur dan Kota Surabaya.

    3.3.2. Kebijakan RTRW Kabupaten SidoarjoKebijakan Umum RTRWKabupaten Sidoarjo yang termasuk dalam lingkup pengembangan GERBANGKERTOSUSILA,merupakan potensi yang sangat menguntungkan baik dalam pengembangan ekonomi wilayahdimasa yang akan datang maupun perkembangan tata ruang wilayahnya

    Kebijakan Operasional

    Strategi penetapan RTRW dilaksanakan menurut Jalur Upaya sebagai berikut : Jalur upayapemanfaatan fungsi lindung, Jalur upaya keseimbangan perkembangan antarwilayah, Jalur upayaoptimasi pemanfaatan sumber daya, Jalur upaya pemeliharaan fungsi asset prasaranapembangunan, Jalur upaya pengembangan kawasan khusus, Jalur upaya pemantapan danperanan kota, Jalur upaya optimasi penggunaan unsur-unsur permukiman, Jalur upayapeningkatan efisiensi produksi perdesaan, jalur upaya pemanfaatan unsur produksi perdesaan.Penetapan sektor-sektor prioritas pembangunan. Sektor yang memiliki klasifikasi sangat strategisdi Kabupaten Sidoarjo adalah sektor pertanian, perindustrian, perikanan/pertambakan. Sedangkansektor yang termasuk dalam klasifikasi strategis adalah sektor perdagangan dan jasa, sektorsarana dan prasarana transportasi. Kriteria Penetapan Kawasan Lindung dan Kawasan BudidayaUntuk wilayah Kabupaten Sidoarjo, kawasan lindung diklasifikasikan menjadi 3 yaitukawasan yangmemberikan perlindungan kawasan bawahanya, Kawasan perlindungan setempat, kawasan suakaalam dan cagar budaya. Sedangkan yang termasuk kawasan budidaya adalah kawasan pertanian,perindustrian, permukiman, perdagangan, jasa, fasilitas umum, khusus, pariwisata dan kawasanruang terbuka hijau.

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo Konsep dasar perencanaan

    Konsep dasar rencana tata ruang wilayah yang sesuai dengan karakteristik KabupatenSidoarjo adalah gabungan antara konsep struktur dan konsep komprehensif.

    Rencana Struktur WilayahBerdasarkan UU No. 24 tahun 1992 tentang penataan ruang, dijelaskan bahwaperencanaan dibagi dalam tiga kelompok yaitu kawasan perkotaan, perdesaan dankawasan tertentu.

  • 5/26/2018 BAB III

    6/10

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo

    2009-2029

    Laporan Akhir III - 6

    Rencana Struktur Jaringan Jalan

    Rencana sistem jaringan jalan di Kab. Sidoarjo dalam bentuk Jalan Tol, Arteri Primer, RingRoad Barat Sidoarjo, Jalan Lingkar Timur Sidoarjo, Jalan Lingkar Luar TimurSidoarjo, JalanLingkar Timur Krian, serta Jalan Kolektor Primer.

    Rencana Sistem PerwilayahanSistem perwilayahan pembangunan ditetapkan menjadi 5 Sub Satuan WilayahPembangunan (SSWP). SSWP I berpusat di Kec. Waru meliputi Kec. Waru, Taman,Gedangan, Sukodono dan sebagian Kec. Sedati. SSWP II berpusat di Kec. Sidoarjomeliputi sebagian Kec. Sidoarjo, sebagian Kec. Buduran, sebagian Kec. Candi. SSWP III

    berpusat di Kec. Porong meliputi Kec. Porong, sebagian Kec. Jabon, sebagian Kec.Tanggulangin, Kec. Tulangan dan Kec. Krembung. SSWP IV berpusat di Kec. Krian meliputiKec. Krian, Kec. Balongbendo, Kec. Tarik, Kec. Prambon dan Kec. Wonoayu. SSWP Vberpusat di Kawasan Tambak meliputi sebagian Kec. Waru, sebagian Kec.Sedati, sebagianKec. Buduran, sebagian Kec. Sidoarjo, sebagian Kec. Tanggulangin, sebagian Kec. Porong,sebagian Kec. Jabon. Fungsi utama wilayah yang membentuk struktur wilayah Kab.Sidoarjo adalah Pertanian, Perikanan tambak, Perindustrian, Permukiman, Bandara UdaraJuanda, Perdagangan dan Jasa dan Pendidikan.

    Distribusi PendudukBerdasarkan data sensus tahun 1980, 1990 dan 2000, pertumbuhan penduduk Kab.Sidoarjo pertahun adalah 3,53%, dengan rata- rata pertumbuhan penduduk terbesar diKec. Waru sebesar 10,25% dan terkecil di Kec. Prambon yaitu1,49%. Prediksi jumlahpenduduk Kab. Sidoarjo pada tahun 2012 adalah 2.215.392 jiwa dengan kepadatanpenduduk 31 jiwa/ha.

    Rencana Perekonomian Wilayah

    Rencana pengembangan perekonomian di Kab. Sidoarjo adalah sektor pertanian dansektor industri yang menunjang sektor pertanian. Arahan rencana untuk sektor industri di

    Kab. Sidoarjo adalah industri yang menunjang sektor pertanian, pengembangan industriyang harus dapat menjadi solusi masalah pengangguran, industri kerajinan rakyat yangberbasis padat karya, serta industri yang berwawasan lingkungan. Sedangkan arahanrencana kawasan industri polutan di Kab. Sidoarjo dialokasikan ke suatu kawasan industriyaitu Kawasan Industri Jabon, dengan rencana luas kawasan 2.200 Ha

    Ketentuan Klasifikasi KawasanSecara umum kawasan dibedakan menjadi 2 kelompok besar yaitu kawasan lindung dan kawasanbudidaya. Berdasarkan analisa yang dilakukan terhadap faktor fisik dasar wilayah diketahui bahwaklasifikasi kawasan di Kab. Sidoarjo didominasi oleh kawasan budidaya dan sebagian kecilkawasan perlindungan.

    Rencana Pengembangan Kawasan Budidaya

    Kawasan Pertanian di Kab. Sidoarjo adalah Kawasan pertanian tanaman pangan. Rencanapengembangan kawasan pertanian (lahan sawah) di Kab. Sidoarjo seluas 15.655 Ha. RencanaPengembangan kawasan budidaya untuk sektor perikanan dan kelautan diarahkan pada

    pengembangan pertambakan dan kolam air tawar dengan luas rencana pengembangan 15.766,2Ha. Wilayah pertambakan berada di Kec. Waru, Buduran, Sedati, Sidoarjo, Candi , Tanggulangin,Porong dan Jabon. Sedangkan wilayah kolam air tawar berada di 18 Kecamatan KabupatenSidoarjo. Rencana kawasan perkebunan di Kab. Sidoarjo adalah perkebunan tebu. Tanaman tebupada dasarnya memanfaatkan tanah sawah untuk setiap musim.

    Pengembangan kawasan budidaya yang mencakup program program di sektor perikanan akandapat meningkatkan nilai ekonomis komoditi perikanan dan kelautan baik secara mutu maupunnilai jual. Upayaupaya yang dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut melalui tahapan tahapan

    pelaksanaan untuk penataan / perbaikan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan budidayayaitu :a. Rehabilitas i / perbaikan sarana budidaya dengan melakukan endalaman wadah budidaya

    sesuaii ketentuan teknis.b. Optimalisasi wadah budidaya dengan mengaplikas ikan Persiapan budidaya sampai panen dan

    pasca panen.c. Rehabilitas i / perbaikan prasarana budidaya dengan melakukan perbaikan maupun pembuatan

    akses jalan produksi menuju kaasan budidaya, melakukan ehabilitasi / normalisasi salurantambak, dan melakukan pembangunan tempat panen ( handling ) yang sesuai ketentuan teknis

    d. Pengadaan prasarana pendukung budidaya dengan pengadaan pompa air sebagai upayapenambahan air, pembelian kincir air sebagai peningkatan teknologi budidayae. Rehabilitas i / perbaikan sarana pantipanti pembenihan.f. Pemasaran dan mengoptimalkan jaringan pemasaran baik regional, nasional dan internasional.

    Rencana Kawasan PariwisataRencana kawasan pariwisata yang mendapatkan prioritas pengembangan adalah wisata pantai diPantai Timur Sidoarjo, wisata candi, Wisata Makam Dewi Sekardadu dan wisata air sungaikepetingan, wisata belanja, Miniatur Jawa Timur dan Wisata Kerajinan Tanggulangin, Pasar Indukdi Jemundo, Bandara Juanda dan pelabuhan ikan.

    Rencana Kawasan PermukimanRencana kawasan permukiman perdesaan di Kab. Sidoarjo pada tahun perencanaan seluas4.775,57 Ha. Arahan kawasan permukiman perdesaan berada di Kec. Candi, Kec.Sidoarjo, Kec.Krian, Kec. Taman, Kec. Tulangan, Kec. Prambon, Kec. Wonoayu, Kec.Sukodono, Kec. Porong,Kec. Tanggulangin, dan Kec. Tarik. Rencana kawasan permukiman perkotaan di Kab. Sidoarjopada tahun perencanaan seluas 21.781,99 Ha. Arahan kawasan permukiman perkotaan berada di

    Kec. Waru, Kec. Sedati, Kec. Buduran, Kec. Gedangan, Kec. Sidoarjo, Kec. Candi,Kec.Tanggulangin, Kec. Porong, Kec. Jabon, Kec. Taman, Kec. Krian, Kec. Balongbendo, Kec.Tarik, Kec. Prambon, Kec. Wonoayu, Kec. Sukodono. Rencana Kawasan Perindustriandikembangkan dalam tiga kelompok yaitu, Kawasan Industri, Industri Non Kawasan dan HomeIndustri. Kawasan industri antara lain Kawasan Industri Berbek, Tambaksawah dan rencanakawasan industri Jabon seluas 2.200 Ha. Industri non polutan terdapat di sepanjang jalan arteri dankolektor. Kegiatan Home industri antara lain Industri Kerajinan Tas dan sepatu kulit di Kec.Tanggulangin, Homeindustri sepatu dan sandal di Desa Wedoro Kec. Waru. Rencana homeindustri logam mulia di Desa Segorotambak Kec. Sedati seluas 50 Ha. Rencana kawasanpertambangan di Kab. Sidoarjo terdapat di Kec. Porong yaitu pertambangan Gas Bumi, Kec.Tanggulangin dan Kec. Krembung.

    Tabel 3.1 Rencana Kebutuhan Fasilitas Perumahan/Hunian

    JenisRumah

    Ketentuan 2007 2012

    Unit Luas(m2)Pddk : 1.918.032 Pddk : 2.215.392

    Unit Ha Unit Ha

    KavlingBesar

    1 800 38.361 3.068,88 44.308 3.544,64

    KavlingSedang

    4 600 153.442 9.206,52 177.231 10.633,86

    KavlingKecil

    5 200 191.803 3.836,06 221.539 4.430,78

    Jumlah 383.606 16.111,46 443.078 18.609,28

    Sumber : Hasil Rencana

  • 5/26/2018 BAB III

    7/10

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo

    2009-2029

    Laporan Akhir III - 7

    Rencana Kawasan Mix UseKawasan Mix Use adalah kawasan campuran industri non polutan, perakitan dan perdagangandengan luas 1.159,8364 Ha, diarahkan pada kawasan timur Kab. Sidoarjo. Lokasinya diantaraJalan lingkar timur dan Jalan lingkar timur luar Sidoarjo. Batas pengembangan sebelah utaraadalah Jl. Buduran dan batas selatan adalah Kali Kedungpelur. Rencana Kawasan khusus di Kab.Sidoarjo meliputi kawasan militer, sempadan jalan tol, kawasan Bandara Udara Juanda. Rencanakawasan militer seluas 210,88 ha terdapat di Kec. Sedati, Kec. Gedangan, Kec. Waru, Kec.Buduran dan Kec. Wonoayu. Kawasan Bandara Juanda direncanakan seluas 1.022,5572 Hasedangkan luas sempadan jalan tol sekitar 352,89 Ha.

    Rencana Pengembangan Wilayah PrioritasRencana pengembangan wilayah yang mempunyai prospek tinggi diarahkan pada wilayah denganaksesibilitas tinggi. Di Kab. Sidoarjo wilayah tersebut adalah Kec.Sidoarjo, Kec. Waru, Kec. Taman,Kec. Sedati, Kec. Gedangan. Rencana Pengembangan wilayah tertinggal atau kurangberkembang, antara lain Kec.Jabon, Kec. Balongbendo, Kec. Prambon. Rencana Pengembanganpusat-pusat kegiatan ekonomi yang cukup pesat yaitu di Kota Sidoarjo dan pusat-pusat SSWPuntuk melayani wilayah sekitarnya. Rencana Pengembangan Kawasan Strategis dan memberikanProspek pengembangan yang baik. Kawasan tersebut terdapat di Kec. Taman, Kec. Waru danKec. Sedati.

    Rencana Pengembangan Kawasan PerbatasanRencana Pengembangan Kawasan Perbatasan yang berada di Kawasan Tarik, Balongbendo(berbatasan dengan Kab. Mojokerto), Kawasan Krian (berbatasan dengan Kab. Gresik), KawasanTaman, Waru (berbatasan dengan Kota Surabaya), Kawasan Prambon (berbatasan dengan Kab.Mojokerto), Kawasan PorongJabon yang diarahkan untuk kawasan industri

    Rencana Sistem TransportasiRencana Pengembangan Jaringan Transportasi Jalan Klasifikasi fungsi jalan yang ada di kab.Sidoarjo sampai tahun2002 terdiri dari Jalan Tol yang melewati Kec. Taman, Kec. Sukodono, Kec.Tanggulangindan Kec. Jabon. Rencana pengembangan jalan tol adalah Rencana jalan tol simpangsusun Waru-Juanda, Rencana jalan tol akses Jabon, Rencana tol Aloha-Wonokromo-PerakdanRencana Jalan Tol SurabayaMojokerto. Jalan Arteri Primer, terdiri dari 2 ruas utama yaituJalan Lingkar Luar Timur Sidoarjo, Ruas jalan yang menghubungkan Kota SurabayaKab.SidoarjoKab. Mojokerto, Jalan By Pass Krian. Jalan Kolektor Primer terdiri dari Ruas jalan yangmenghubungkan Kec. Krian-Prambon, Kec. Porong-Krembung-Prambon, Kota Sidoarjo-Kec.Wonoayu-Kec. Krian, Kec. Gedangan-Kec.Sukodono-Kec. Krian, Kec. Buduran- Kec. Candi, JalanLingkar Selatan Krian. Jalan lokal primer merupakan ruas jalan yang menghubungkan antar pusatkecamatan.

    Rencana Sistem Jaringan JalanSistem jaringan jalan primer yang dikembangkan di Kab. Sidoarjo adalah Sistem jaringan jalanprimer, yaitu jaringan yang menghubungkan secara menerus kota jenjang kesatu, kota jenjangkedua, kota jenjang ketiga dan kota jenjang dibawahnya sampai ke persil dalam satuan wilayahpengembangan. Sistem jaringan jalan sekunder, yang menghubungkan kawasan primer dengankawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasansekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasansekunderkedua.

    Rencana Pengembangan JalanRencana pembuatan jaringan jalan baru dimaksudkan untuk meningkatkan akses antara wilayahyang ada di Kab. Sidoarjo. Bentuk jalan baru tersebut adalah : Frontage road yang terdapat dikanan kiri jalan tol, Jalan Lingkar Barat Sidoarjo dan Lingkar Luar Timur Sidoarjo, Jalan LingkarSelatan Krian, Jalan Lingkar Timur Porong, Jalan akses menuju Bandara Udara Juanda. Rencana

    peningkatan fungsi dan kualitas jaringan jalan, meliputi kegiatan peningkatan daya dukungperkerasan, pelebaran jalan, pengaspalan perkerasan jalan ataupun pelapisan ulang perkerasan

    jalan.

    Rencana Fasilitas Transportasi Jalan RayaFasilitas transportasi yang direncanakan adalah terminal kendaraan umum. Terminal yangdirencanakan adalah Sub terminal kendaraan umum yaitu Terminal Type B di Desa JuwetkenongoKec. Porong seluas 3 Ha, Terminal Type C di Desa Kepadangan Kec.Tulangan seluas 1 Ha.Fasilitas yang lain yaitu Halte bus, Pangkalan kendaraan umum, Tempat pemberhentian kendaraanumum.

    Rencana Pengembangan Angkutan UmumRute kendaraan umum yang direncanakan di Kab. Sidoarjo meliputi rute angkutan umum dalamkota dan angkutan antar kota.

    Rencana Pengembangan Transportasi Kereta ApiRencana pengembangan transportasi KA meliputi Pengembangan jaringan rel KA Surabaya Sidoarjo - Malang, Surabaya Sidoarjo Mojokerto, Pengembangan Stasiun Sidoarjo menjadistasiun induk.

    Rencana Transportasi UdaraDirencanakan adanya perluasan Bandara Udara Juanda ke arah utara yang berfungsi untukterminal penumpang, perluasan ke arah selatan untuk terminal barang.

    Fasilitas PendidikanRencana kebutuhan Fasilitas pendidikan TK di Kab. Sidoarjo hingga akhir tahun perencanaan perlu

    adanya penambahan 1.614 unit dengan luas 265,8 Ha. Rencana penambahan fasiitas SD 930 unitdengan luas lahan 334,8 Ha. Rencana penambahan fasilitas SLTP 398 unit dengan luas lahan 239Ha. Rencana penambahan fasilitas SLTA 419 unit dengan luas 251 Ha. Untuk perguruan tinggitetap 5 unit.

    Fasilitas peribadatanRencana Fasilitas peribadatan yang direncanakan penambahan adalah Masjid dan Langgar.Jumlah Fasilitas peribadatan sampai tahun 2012 adalah Masjid Agung 1 unit, Masjid Jami 18 unit,Masjid 1.139, Langgar 2.065 unit. Sedangkan tempat ibadah yang lain tetap, yaitu 28 unit gereja, 3unit pura, 2 wihara

    Fasilitas Kesehatan

    Tabel 3.2 Rencana Kebutuhan Fasilitas KesehatanKabupaten Sidoarjo(2003-2013)

    Fasilitas KesehatanPenduduk

    Pendukung

    Standart Luas

    (Ha)

    Kondisi

    Eksisting

    2007 2013

    Unit Ha Unit Ha

    Rumah Sakit Umum Kabupaten 1.250 3 3 3,75 3 3,75RS. Swasta & RS.

    Bersalin25.000 0,250 13 4 1 4 1

    Puskesmas 30.000 0,120 25 63 7,56 73 8,76

    Puskesmas Pembantu 6.000 0,060 59 319 19,14 369 22,14Tempat Praktek Dokter 5.000 0,035 82 383 13,4 443 15,5

    Polindes 5.000 0,060 58 383 23 443 26,6Apotik 10.000 0,030 107 191 5,73 221 6,63

    Jumlah 73,58 84,38

    Sumber : Hasil Rencana

  • 5/26/2018 BAB III

    8/10

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo

    2009-2029

    Laporan Akhir III - 8

    Fasilitas PerdaganganArahan Fasiitas perdagangan yang berfungsi sebagai pusat perbelanjaan di Kab.Sidoarjo antaralain Pasar Induk Agribisnis di Desa Jemundo Kec. Taman seluas 50 Ha, Central Bussines District(CBD) di Desa Gedangan Kec. Gedangan seluas 40 Ha, CBD di Desa Gedang dan DesaJuwetkenongo Kec. Porong seluas 25 Ha, CBD di Kawasan Industri Jabon Kec. Jabon seluas200 Ha.

    Fasilitas Olah raga dan Ruang TerbukaRencana fasilitas olah raga dan ruang terbuka hijau sampai tahun 2012 seluas 715,6 Ha. Fasilitasyang direncanakan adalah tempat bermain, taman dan lapangan olah raga.

    Proyeksi Kebutuhan UtilitasAir BersihSistem Penyediaan air bersih di Kab. Sidoarjo dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)Delta Tirta Kab. Sidoarjo. Berdasarkan perkiraan jumlah penduduk sampai akhir tahunperencanaan, jumlah kebutuhan air bersih untuk domestik sebesar 329.642 m3/hari, kebutuhannon domestik 65.928 m3/ hari tingkat pelayanan air bersih direncanakan sampai akhir tahunperencanaan sebesar 80%. Wilayah yang mendapat prioritas adalah : wilayah yang mempunyaiprospek pengembangan tinggi meliputi Kec. Sidoarjo, Kec. Waru, Kec. Taman, Kec. Gedangan,Kec. Krian, Kec. Balongbendo. Wilayah tertinggal atau kurang berkembang meliputi Kec.Jabon,Kec. Balongbendo, Kec. Prambon. Pusat- pusat kegiatan ekonomi meliputi KotaSidoarjo dansekitarnya, Kawasan Strategis meliputi Kec. Taman, Kec. Waru, Kec.Sedati. Kawasan s trategis lainadalah kawasan tambak meliputi sebelah timur Kab.Sidoarjo yaitu kec. Sidoarjo, Kec. Buduran,Kec. Candi, Kec. Jabon, Kec. Waru, Kec.Sedati. Kawasan Perbatasan meliputi Kawasan Tarik,Balongbendo, Legundi, Krian,Taman, Waru, Prambon, Porong dan Jabon. Rencana Distribusi AirBersih Jaringan yang sudah ada saat ini adalah Jalur utara Krian sampai dengan Desa

    Kedungwonokerto, Desa Jerukgamping dan Desa Sidomaju. Dari Desa Sidomulyo mengikutijaringan jalan di perbatasan yang melewati Desa Tapel, Pertapanmaduretno, Tanjungsari,Krembangan, Tawangsari, Ngelom, Wonocolo dan Ketegan. Jalur arteri primer ke arah baratmenuju Kab. Mojokerto, yaitu pada Kec. Taman sampai DesaSidorejo. Kec. Waru, Kec. Sedati,Kec. Gedangan dan Kec. Sidoarjo pada seluruh jalur kolektor primer. Pada jaringan jalan dari KotaSidoarjo sampai Kec. Wonoayu. Pada Jalan Arteri Primer Surabaya Malang. Rencanapemasangan jaringan transmisi dan distribusi primer mencakup perpipaan sepanjang jalan arteriprimer dan jalan kolektor primer dengan variasi antara 7501.000mm.

    Rencana Telekomunikasi

    Tabel 3.3 Rencana Jaringan Telekomunikasi di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2003-2013

    No. Keterangan Standart 2007 2013

    1 Jumlah Penduduk Jiwa 1.918.032 2.215.392

    2 Kebutuhan telepon RT 1 kk = 5 jiwa 383.606

    sambungan

    443.078

    sambungan3 Kebutuhan telepon Umum Per 1000 jiwa 1.918 sambungan 2.215 sambungan

    4 Kebutuhan teleponKomersial

    25% daritelp.domestik

    95.901sambungan

    110.769sambungan

    Sumber : Hasil Rencana

    Rencana listrik

    Jaringan listrik yang dikelola PLN Kab. Sidoarjo belum mencapai sebagian wilayah yang adaterutama bagian utara dan selatan. Prediksi kebutuhan daya listrik tahun 2003 2012 adalahsebagai berikut :

    Tabel 3.4 Rencana Jaringan Listrik di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2003-2013

    No. Tahun Penduduk VA KVA

    1 2003 1.657.237 616.160.716,00 616,16

    2 2007 1.974.580 734.148.844,00 734,15

    3 2012 2.215.392 823.682.745,60 823,68

    Sumber : Hasil Rencana

    Rencana DrainaseArahan rencana pembangunan yang dilaksanakan untuk pengembangan dan pengelolaan salurandrainase di wilayah Kab.Sidoarjo antara lain, Normalisasi Peningkatan Saluran induk/primer seperti

    Sungai Mengetan dan Sungai Porong, Normalisasi saluran sekunder, normalisasi saluranpembuang (afvoer), pembangunan sarana penyaluran dan pengambilan, perawatan danoperasional alat berat, program Kali Bersih (Kali Buntung, Kali Sumber dan Kali Buduran, KaliKumambang dan Pucang, Kali Sidokare dan Sekardangan, Kali Kedunguling), Rencanapengembangan dan pengelolaan saluran drainase, Pembuatan Busem dalam skala lingkungan.

    Rencana Pengelolaan SampahKonsep rencana pegelolaan sampah adalah sebagai berikut : Pewadahan dan pengolahan disumber timbunan sampah, Pengumpulan sampah, Pengangkutan sampah, Pengolahan sampahatau Tempat Pembuangan Akhir (TPA). TPA Sampah di Kab.Sidoarjo yang beroperasi adalah TPATambak Kalisogo Jabon. Sistem yang direncanakan adalah Sistem Sanitary Landfil yang dilengkapidengan lapisan kedap air dan sistem pengolah lindi.

    Rencana Pengembangan Pemanfaatan Air BakuPenyediaan air baku di Kab. Sidoarjo diatur sebagai berikut : Air permukaan, yaitu berupa airsungai dan air dari saluran irigasi. Air Tanah dangkal di wilayah Kab.Sidoarjo kurang potensial

    dijadikan bahan baku airminum. Pengolahan air bersih oleh PDAM Delta Tirta Kab.Sidoarjo sampaibulan April 2001 adalah 729,9 lt/dt termasuk dari sumber mata air umbulan. Sedangkan rata-ratakonsumsi air oleh masyarakat sebesar 25,5 m3/pelanggan pada bulan April 2000.

    Rencana Pengaturan Zoning KawasanKawasan Lindung

    Konsep dan strategi yang dikembangkan dalam memantapkan kawasan lindung adalah : Di dalam Kawasan lindung dilarang melakukan kegiatan budidaya, kecuali yang tidak

    mengganggu fungsi lindung.

    Didalam cagar budaya dilarang melakukan kegiatan budidaya apapun, kecuali yang sesuaidengan fungsinya dan tidak mengubah bentang alam, kondisi penggunaan lahan sertaekosistem yang ada.

    Kegiatan yang sudah ada di kawasan lindung yang mempunyai dampak penting terhadaplingkungan hidup dikenakan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

    Apabila menurut Analisis Mengenai Dampak Lingkungan kegiatan budidaya mengganggufungsi lindung maka kegiatan tersebut harus dicegah perkembanganya dan fungsi sebagaikawasan dikembalikan secara bertahap.

    Hutan wisata bisa dibuat dan nantinya disebut sebagai kawasan lindung suaka alam apabilapengertian dan kriteria yang tertuang dalam kepres No.32 tahun1990 dipenuhi.

    Aturan-atu ran tentang kawasan lindung yang implementasinya saling berbenturan denganaspek lainya, maka penggunaan aturan tersebut dilaksanakan sesuai dengan stratakepentingan tanpa mengurangi fungsi lindungnya.

    Kawasan BudidayaRencana pengaturan zoning kawasan budidaya yang dapat diterapkan di wilayah Kab.Sidoarjoyaitu menciptakan keseimbangan ekologi Kab.Sidoarjo dalam arti menciptakan proporsi lahan yang

  • 5/26/2018 BAB III

    9/10

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo

    2009-2029

    Laporan Akhir III - 9

    sesuai antara kawasan yang harus dilindungi dengan kawasan yang dapat dibudidayakan,dikaitkan daya dukung Kab.Sidoarjo dalam menampung penduduk dan aktifitasnya.

    Rencana Wilayah Pengendalian Ketat (High Control Zone)Kawasan pengendalian ketat yang ada di Kab.Sidoarjo diarahkan pada Kawasan industri, kawasanrawan bencana banjir terutama di kawasan sepanjang tepi Sungai Porong dan Sungai Mas, sertaanak sungainya. Kawasan yang memerlukan pengendalian tinggi adalah kawasan sekitar kegiatanindustri, Kawasan sepanjang sempadan sungai, Kawasan sepanjang sempadan pantai, Kawasanrawan banjir, Kawasan sepanjang koridor jaringan jalan arteri primer dan jalantol, Kawasankegiatan campuran (Mix Used) yaitu 50100 m di kiri kanan jalan kolektor primer di Kec.KrianKec.Prambon, Kec.KrianKec.Wonoayu, Kec.WonoayuKec.Sukodono, Kec.SukodonoKec.Buduran dan Kec.SukodonoKec.Taman.

    3.4. DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUPAnalisis daya tampung dan daya dukung lahan didasarkan pada pertimbangan geologi lingkunganyang ada di wilayah perencanaan. Berdasarkan kondisi geologi lingkungan, beberapa unsur dapatdijadikan sebagai sumber daya (geologi) yang meliputi produktifitas air tanah, kemiringan lerengdan geologi teknik. Disamping itu terdapat kondisi geologi lingkungan yang dikategorikan sebagaibahaya, yaitu kerawanan gempa dan adanya gerakan tanah rendahmenengah. Adanya fenomenasemburan Lumpur panas porong dan dampaknyayang berupa pengangkatan dan penurunan tanahsebagai unsur penyisih geologi. Penyisih lain yang non geologi adalah adanya kawasan lindungdan kawasan pasang surut yang berada di pesisir timur kabupaten. Dengan mengolah data dankondisi geologi lingkungan tersebut, Studi yang dilakukan oleh pusat Lingkungan Geologi BadanGeologi Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral/ESDM, memperoleh empat zonasi geologilingkungan untuk pengembangan wilayah Kabupaten Sidoarjo, yaitu : zona leluasa, zona kurangleluasa, zona tidak leluasa dan zona tidak layak.

    Zona leluasaMerupakan suatu daerah yang mempunyai kondisi fisik lahan tanpa faktor pembatas yang berartiatau hampir tidak ada kendala geologi lingkungan yang berarti. Selain itu, juga memiliki sumberdaya geologi sehingga mempunyai tingkat kemudahan dalam melakukan penataan ruang danpemilahan jenis penggunaan lahan dengan biaya pembangunan dan teknologi yang rendah. Zonaini menempati bentang alam dataran alluvial dengan kemiringan lereng antara 0-10 %, terdapat dibagian barat wilayah perencanaan, meliputi wilayah : Krian, Wonoayu, Prambon, Tarik dansekitarnya. Zona leluasa pada saat ini digunakan utamanya untuk lahan pertanian, pemukiman,Zona ini leluasa bila dikembangkan untuk peggunaan lahan utama seperti kawasan pemukiman,agropolitan (pertanian), industri, komersial dan kawasan khusus. Mempunyai faktor pendukungyang tinggi dan kendala yang rendah, sehingga tidak memerlukan rekayasa teknis yang tinggiuntuk pengembangan setiap kawasan.

    Zona kurang leluasaMerupakan suatu daerah yang mempunyai kondisi fisik lahan yang memiliki faktor pembatassedang atau mempunyai kendala geologi lingkungan dalam tingkatan menengah. Selain itu, jugamemiliki sumber daya geologi yang kurang memadai. Sehingga mempunyai tingkat kemudahandalam melakukan penataan ruang dan pemilahan jenis penggunaan lahan dengan biayapembangunan dan teknologi yang menengah. Zona ini menempati bentang alam dataranbergelombang dengan kemiringan lereng antara 5 -10 %, terdapat di bagian tengah wilayahperencanaan, meliputi wilayah : Sukodono, Sedati dan sekitarnya. Zona kurang leluasa ini diartikansebagai zona yang kurang leluasa untuk dikembangkan untuk penggunaan lahan utama,dikarenakan kurangnya faktor pendukung seperti sumberdaya air dan daya dukung fondasi. Zonakurang leluasa pada saat ini digunakan utamanya untuk lahan permukiman dan setempat industrinon-kawasan, Untuk itu diperlukan pasokan air dan rekayasa teknis fondasi. Kualitas tanah untuklahan pertanian kurang baik (kurang subur) memerlukan teknologi pemupukan.

    Zona tidak leluasaMerupakan suatu daerah yang mempunyai kondisi fisik lahan yang memiliki faktor pembatas agakserius atau mempunyai kendala geologi lingkungan dalam tingkatan agak tinggi seperti dayadukung fondasi buruk dan kondisi air tanah payau hingga asin. Tingkat kemudahan dalammelakukan penataan ruang dan pemilahan jenis penggunaan lahan dengan biaya pembangunandan teknologi yang agak tinggi. Zona ini menempati bentang alam dataran bergelombang dengankemiringan lereng antara 0 -5 % terdapat di bagian timur wilayah perencanaan. Zona tidak leluasaini diartikan sebagai zona tidak leluasa untuk dikembangkan untuk penggunaan lahan utama,dikarenakan rendahnya faktor pendukung seperti sumberdaya air, daya dukung fondasi, sehinggadiperlukan pasokan air dan rekayasa teknis fondasi yang intensif. Di samping itu kualitas tanahuntuk lahan pertanian tidak baik (tidak subur), salinitas air sedang-tinggi, juga menjadi faktorkendala. Pada zona ini sebaiknya dikembangkan hutan mangrove yang dapat melindungi bibirpantai dari proses abrasi dan gelombang pasang.

    Zona tidak layakMerupakan suatu daerah yang mempunyai kondisi fisik lahan yang memiliki faktor pembatas seriusatau mempunyai kendala geologi lingkungan dalam tingkatan yang tinggi. Tingginya tingkatkesulitan dalam melakukan penataan ruang dan pemilahan jenis penggunaan lahan sertadiperlukan biaya pembangunan dan teknologi yang sulit dipenuhi. Zona ini terdapat setempat-setempat di wilayah perencanaan, meliputi wilayah : Porong dan Tanggulangin, dan sekitarnya.Kendala lingkungan geologi dalam tingkatan tinggi dalam zona tidak layak menjadi pertimbanganseperti berikut : Kejadian sebaran semburan lumpur panas di Kecamatan Porong yang terjadi sejaktahun 2006 hingga saat ini diperkirakan seluas 700 ha, yang menimbulkan dampak negatif pentingbaik sosial, biologi maupun aspek fisik lingkungan geologi. Beberapa wilayah desa (Siring, Jatirejo,Reno Kenongo, Kedungbendo,) telah tertimbun aliran lumpur dan beberapa desa lagi tidak tertutupkemungkinannya akan mengalami hal yang sama. Indikasi kerusakan lingkungan yangdapat

    diamati adalah : Seringkali timbul gelembung lumpur (bubble)yang baru, kadangkala disertai dengan gas

    metan yang mudah terbakar, seperti yang terjadi di lokasi pemukiman (16 Mei 2007),pernah juga terjadi sebelum ini pada bulan Maret 2007.

    Telah terjadi amblesan tanah (land subsidence )di sekitar pusat semburan lumpursetidaknya terjadi penurunan tanah sebesar 1 meter. Proses amblesan dipengaruhi olehdinamika struktur geologi, sehingga terjadi deformasi di bawah permukaan tanah yangmengakibatkan amblesan tanah di permukaan, tampaknya menyebabkan kerusakaninfrastruktur yang cukup parah antara lain jalan tol Surabaya -Gempol, jalan kerta api,saluran pipa gas dan saluran pipa air minum. Telah terjadi gejala pengangkatan (uplift

    )tanah di samping barat dan timur zona amblesan yang kini tengah berlangsung, namunbelum terasakan adanya rerubahan pada penggunaan lahan setempat. Adanya gejalapengangkatan sudah mulai terasa.

    Telah terjadi pencemaran air tanah, terutama karena meningkatnya kadar garam ; ada airtanah bebas di sekitar semburan lumpur dalam radius 500 - 1000 meter Ke arah barat.Telah terjadi penurunan kualitas tanah yaitu meningkatnya suhu dan kadar klorida pada

    tanah/batuan, mengakibatkan degradasi kesuburan tanah dan menimbulkan keracunanpada tanaman.

    Hingga saat laporan ini disusun, kendala lingkungan tersebut belum dapat diatasi, sehinggamenjadi pertimbangan dalam penentuan adanya zona tidak layak. Penggunaan lahan pada zonatidak layak pada saat ini antara lain sebagai kawasan pemukiman, pertanian dan industri dan lokasipertambangan. Menurut aspek geologi, zona ini tidak layak dikembangkan untuk penggunaanlahan utama, dikarenakan tingginya masalah lingkungan geologi atau tingginya faktor kendalageologi, seperti semburan lumpur (mud extrusive), gelembung lumpur, amblesan, pengangkatantanah (uplift) dan pencemaran lingkungan geologi. Sebagai alternatif, zona ini dapat digunakan

  • 5/26/2018 BAB III

    10/10

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo

    2009-2029

    Laporan Akhir III - 10

    untuk beberapa pilihan seperti : menjadikan daerah ini sebagai kawasan lindung geologi (cagaralam geologi), laboratorium alam, obyek geowisata, dan atau kawasan pertambangan (karenaberpotensi mengandung migas, yodium dan bahan bangunan konstruksi/industri).

    3.5. RENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGISKawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyaipengaruh besar terhadap :a. Tata ruang di wilayah sekitarnya ;b. Kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang lainnya ; dan/atauc. Peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    Jenis kawasan strategis, antara lain, adalah kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanandan keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial, budaya, pendayagunaan sumber dayaalamdan/atau teknologi tinggi, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

    Yang termasuk kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan,antara lain, adalah kawasan perbatasan negara, termasuk pulau kecil terdepan, dankawasan latihan militer.

    Yang termasuk kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, antaralain, adalah kawasan metropolitan, kawasan ekonomi khusus, kawasan pengembanganekonomi terpadu, kawasan tertinggal, serta kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas.

    Yang termasuk kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya, antara lain,adalah kawasan adat tertentu, kawasan konservasi warisan budaya, termasuk warisanbudaya yang diakui sebagai warisan dunia, seperti Kompleks Candi.

    Yang termasuk kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumberdayaalam dan/atau teknologi tinggi, antara lain, adalah kawasan pertambangan minyak dangasbumi termasuk pertambangan minyak dan gas bumi lepas pantai, serta kawasan yang

    menjadi lokasi instalasi tenaga nuklir. Yang termasuk kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung

    lingkungan hidup, antara lain, adalah kawasan pelindungan dan pelestarian lingkunganhidup, termasuk kawasan yang diakui sebagai warisan dunia seperti Taman NasionalLorentz, Taman Nasional Ujung Kulon, dan Taman Nasional Komodo.

    Nilai strategis kawasan tingkat nasional, provinsi,dan kabupaten/kota diukur berdasarkan aspekeksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi penanganan kawasan sebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang tentang Pemerintahan Daerah. Pemerintah daerah kabupaten tetap memilikikewenangan dalam penyelenggaraan aspek yang tidak terkait dengan nilai strategis yang menjadidasar penetapan kawasan strategis.Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,dekonsentrasi diberikan kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah di daerah,sedangkan tugaspembantuan dapat diberikan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota.

    3.6. KESELARASAN ASPIRASI PEMBANGUNAN KABUPATENPada saat ini sebenarnya telah terdapat aspirasi pembangunan yang berasal dari masyarakat

    Sidoarjo sendiri diantaranya adalah isu-isu pembangunan berupa pembangunan kawasan Siborian,kawasan Agropolitan, kawasan Gemopolis, kawasan Industri baru. Selain itu juga muncul isupemekaran wilayah yaitu pemekaran wilayah Kecamatan Krian dan kecamatan Taman, Isu-isu iniperlu dipertimbangkan dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Sidoarjo. Apabilamemungkinkan maka isu-isu tersebut dapat diakomodasi ke dalam rencana yang ada.