BAB III

67
KERJA PRAKTEK 2012 Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin ` BAB III PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang sistem dan prosedur pelayanan jasa kapal, barang dan aneka usaha dilingkungan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia IV Cabang Makassar serta identifikasi biaya-biaya yang ada seperti biaya labuh, pandu, tunda, tambat, jasa air kapal, biaya pelayan barang dan biaya-biaya lain-lain. 3.1Prosedur pelayanan kapal 1. Jenis pelayanan a. Jasa Labuh b. Jasa Tambat c. Jasa Pandu d. Jasa Tunda e. Jasa Air Kapal 2. Lingkup pelayaran a. Kapal Masuk b. Perubahan Dan Pembatalan Kedatangan Kapal c. Kapal Pindah Tambatan / Shifting d. Perpanjangan dan Pengurangan Waktu Tambatan e. Pelayanan Air Kapal f. Kapal Keluar

Transcript of BAB III

Page 1: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

BAB III

PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang sistem dan prosedur pelayanan jasa kapal, barang

dan aneka usaha dilingkungan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia IV Cabang Makassar

serta identifikasi biaya-biaya yang ada seperti biaya labuh, pandu, tunda, tambat, jasa air

kapal, biaya pelayan barang dan biaya-biaya lain-lain.

3.1 Prosedur pelayanan kapal

1. Jenis pelayanan

a. Jasa Labuh

b. Jasa Tambat

c. Jasa Pandu

d. Jasa Tunda

e. Jasa Air Kapal

2. Lingkup pelayaran

a. Kapal Masuk

b. Perubahan Dan Pembatalan Kedatangan Kapal

c. Kapal Pindah Tambatan / Shifting

d. Perpanjangan dan Pengurangan Waktu Tambatan

e. Pelayanan Air Kapal

f. Kapal Keluar

3. Dokumen pelayaran

a. Bentuk 1A /PPKB : Permintaan Jasa Kapal Dan Barang

b. Bentuk 2A : Bukti Pemakaian Jasa Kapal

c. Bentuk 3A : Daftar Perhitungan Jasa Kapal

Page 2: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

d. Bentuk 4A : Surat Ukur, Manifest,Loading List, Pemberitahuan

Pengoperasian Kapal Asing (PPKA), Master Cable Dan

Daftar Barang Berbahaya.

3.1.1 Kapal Masuk

1. Untuk kepentingan perencanaan alokasi kapal dan barang, perusahaan pelayaran/

agen memberikan informasi tentang Rencana Kedatangan Kapal (RKK) atau Ships

Arrival List (SAL) ke PPSA/P2JP setiap minggunya.

2. Perusaghaan pelayaran agen mengajukan formulir 1A/PPKB kepetugas PPSA/P2JP

paling cepat 3 x 24 jam atau paling lambat 24 jam setelah kapal sandar.

3. Petugas PPSA/P2JP menerima dan sekaligus melakukan registrasi awal dengan

mengisi tanggal dan jam penerimaan serta nama jelas penerima dan formulir

1A/PPKB paling lama 5 menit.

4. Selanjutnya petugas PPSA/P2JP membuat perhitungan upper sementara sebesar

minimal 125 % dari permintaan jasa yang akan digunakan ditambah PPN dan biaya

material dan segera dilunasi pada kasir/Bank yang ditunjuk dan setelah pelunasan

upper di Bank, perusahaan pelayaran menyerahkan bukti ke kasir untuk pencatatan

dan pemberian nomor JKM, selanjutya dilanjutkan ke petugas

PPSA/P2JP/Divisi/Dinas/Unit Pelayaran Kapal untuk ditandatangani. Khusus untuk

pengenaan upper pelayaran jasa pandu dan tunda dihitung sekaligus untuk gerakan

masuk dan keluar.

5. Perusahaan pelayaran/agen meneruskan formulir 1A/PPKB dalam rapat harian

floting kapal untuk perencanaan alokasi tambatan yang akan digunakan. Apabila

terjadi perubahan penetapan penggunaaan fasilitas pelabuhan dan atau adanya

tambahan pelayaran yang lebih besar dari pada perhitungan upper sebelumnya,

maka harus dikenakan upper tambahan pada kasir perseroaan atau Bank yang

dirtunjuk.Setelah pelunasan upper di Bank, perusahaan pelayaran menyerahkan

bukti pembayaran ke kasir untuk pencatatan dan pemberian nomor JKM,

Page 3: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

selanjutnya diteruskan ke petugas yang ditunjuk untuk ditandatangani sebagai

persetujun pelayaran.

6. Formulir 1A/PPKB yang telah ditetapkan dan ditandatangani, selanjutnya

diregistrasi kembali oleh petugas loket sesuai dengan registrasi awalnya. Setelah itu

di distribusi ke petugas opersional dan pihak lain yang terkait paling lambat 30

menit.

7. Berdasarkan formulir 1A/PPKB yang telah ditetapkan dan ditandatangni dan

persyaratan terkait lainnya telah dipenuhi, petugas Operasional (pandu, ABK Kapal

pandu, Tunda, petugas kepil, supervisi operasi ) menyiapakn fasilitas dan

melaksanakan pelayaran sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

8. Setelah kapal sandar, petugas pandu membuat bukti pelayaran bentuk 2A dan

ditandatangani oleh Nahkoda kapal, khusus untuk kapal yang tidak wajib pandu,

bukti pelayaran dibuat oleh supervise operasi/petugas tambatan dan ditandatangani

oleh Perusahaan Pelayaran/agen.

9. Setiap playanan yang telah diberikan, paling lama satu hari keja, bukti pelayanan

(bentuk 2A) sudah harus diterima diloket PPSA/P2JP untuk dilakukan input oleh

petugas loket P2JP.

3.1.2 Kapal Keluar

1. Perusahaan pelayaran/agen mengajukan formulir 1A/PPKB ke petugas PPSA/P2JP

paling lambat 3 jam sebelum kapal berangkat (dengan melampirkan permohonan

pertama/sebelumnya)

2. Petugas PPSA/P2JP menerima dan sekaligus melakukan registrasi dengan mengisi

tanggal dan jam penerimaan serta nama jelas penerima pada Formulir 1A/PPKB

paling lama 5 menit.

3. Sebelum formulir 1A/PPKB ditandatangani, petugas PPSA/P2JP melakukan

pengecekan terhadap permohonan sebelumnya, jika masa tambat berakhir sesuai

dengan waktu permohonan berangkatnya maka petugas PPSA/P2JP/

Divisi/Dinas/Unit/Bagian Pelayanan kapal dapat menandatangani permohonan

Page 4: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

tersebut, jika masa tambat berakhir lebih lama dari waktu permohonan

berangkatnya, maka dibuatkan perhitungan upper dan mengikuti proses selnjutnya.

4. Formulir 1A/PPKB yang telah ditetapkan dan ditandatangani selanjutnya oleh

petugas loket PPSA/P2JP didistribusikan ke petugas operasional dan pihak terkait

paling lambat 10 menit.

5. Berdasarkan Formulir 1A/PPKB yang telah ditetapkan dan ditandtangani, petugas

operasional (Pandu, ABK Kapal Pandu, Tunda, Petugs Kepil, Suverfisi operasi)

menyiapkan fasilitas dan melaksanakan pelayanan sesuai dengan waktu permintaan.

6. Setelah kapal keluar/berangkat, petugas pandu membuat bukti pelayanan 2A dan

ditandatangani oleh nahkoda kapal, khusus untuk kapal yang tidak wajib pandu,

bukti pelayanan dibuat oleh suverfisi operasi/petugas tambatan dan ditandatangani

oleh perusahaan pelayaran.

7. Setiap pelayanan yang telah diberikan, paling lambat 1 (satu) hari kerja bukti

pelayanan (Bentuk 2A) telah diterima diloket PPSA/P2JP untuk input data.

8. PPSA/P2JP melakukan verifikasi atas entry data bentuk A dan membuat ekspedisi

ke Dinas/Divisi/Unit/Bagian Keuangan paling lambat 2 jam setelah diterima bukti

pelayanan kapal keluar dari petugas pandu/operasional.

9. Divisi/Dinas/Unit keuangan membuat/mencetak bentuk 3A da melakukan verifikasi

dan selanjutnya mencetak bentuk 4A (nota tagihan) untuk diteruskan ke perusahaan

pelayaran paling lambat satu hari kerja setelah diterimanya Ekspedisi Bentuk 2A.

3.1.3 Perubahan dan Pembatalan Kedatangan Kapal

1. Perubahan Kedatangan Kapal

Dalam hal terjadinya perubahan kedatangan kapal, perusahaan

pelayaran/agen harus mengajukan permohonan 1A/PPKB:

a) Untuk kedatangan kapal yang lebih cepat dimana perubahannya lebih dari 2

jam terhadap waktu yang telah ditetapkan, pengajuan permohonan selabat-

lambatnya 4 jam sebelum dijadwal baru yng diminta.

Page 5: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

b) Untuk kedatnagan kapal yang lebih lambat dimana perubahannya lebih dari

2 jam terhadap waktu yang telh ditetapkan, pengajuan permohonanelambat-

lambatnya 4 jam sebelum waktu yang telah ditetapkan.

Dengan melampiri permohonan pertama/sebelumnya

2. Pembatalan Kedatangan Kapal

Dalam hal terjadinya pembatalan kedatangan kapal, perusahaan pelayaran/agen

harus mengajukan permohonan tertulis selambat-lambatnya 4 jam sebelum waktu

penetapan yang telah ditetapkan waktu dan tempat tambatnya (dengan melampirkan

permohonan pertama/sebelumnya).

3. Kapal Pindah Tambat/Shifting

1. Dalam hal perusahaan pelayaran/agen meminta perubahan posisi pemakaian

tambatan, baik pada tambatan yang sama (bergeser) maupun pada lokasi

tambatan yang berbeda ke posisi melambung, rede (berlabuh), maka harus

mengajukanpermohonan 1A/PPKB:

a) Untuk kapal yang pindah/shifting lebih cepat dari waktu tambat yang telah

ditetapkan, pengajuan permohonan selambat-lambatnya 4 jam sebelum

jadwal baru yang diminta.

b) Untuk kapal yang pindah/shifting lebih lambat dari waktu tambat yang telah

ditetapkan pengajuan permohonan selambat lambatnya 4 jam sebelum

waktu yang telah ditetapkan.

Dengan melampiri permohinan pertama/sebelumnya.

2. Petugas PPSA/P2JP menerima dan sekaligus melakukan registrasi dengan

mengisi taggal dan jam penerimaan serta nama jelas penerima pada bentuk

1A/PPKB.

3. Perusahaan pelayaran/agen meneruskan bentuk 1A/PPKB dalam rapat floting

kapal untuk perencanaan alaoksi tambatan yang akan digunakan, setelah

mendapat keputusan dan penetapan lokasi tambat untuk shifting, selajutnya

Page 6: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

dibuatkan pehitungan upper oleh petugas loket P2JP yang besarannya minimal

125% ditambah PPN sesuai dengan pelayanan yang telah ditetapkan.

4. Perusahaan pelayaran/agen melakukan pembayaran upper pada kasir perseroan

atau bank yang ditunjuk.

5. Setelah pelunasan upper di bank, perusahaan pelayaran/agen menyerahkan bukti

pembayaran kekasir untuk pencatatan dan pemberian nomor JKM, selanjutnya

diteruskan ke petugas/pejabat yang ditunjuk untuk ditandatangani sebagai

persetujuan pelayaran.

6. Formulir 1A/PPKB yang telah ditetapkan dan ditandatangani, selanjutnya

diregistrasi kembali oleh petugas loket sesuai dengan registrasi awalnya. Setelah

itu didistribusi ke petugas operasional dan pihak terkait paling lambat 10 menit.

7. Berdasarkan formulir 1A/PPKB yang telah ditetapkan dan ditandatangani,

petugas opersional (Pandu, ABK Kapal Pandu, Tunda, petugas kepil, Supervisi

operasi) menyiapkan fasilitas dan melaksanakan pelayanan sesuai dengan waktu

dan lokasi yang telah ditetapkan.

8. Setelah kapal sandar, petugas pandu membuat bukti pelyanan bentuk 2A dan

ditandatangani oleh nahkoda kapal, khusus untuk kapal yang tidak wajib pandu,

bukti pelayanan dibuat oleh supervisi operasi/petugas tambatan dan

ditandatangani oleh perusahaan pelayaran/agen.

9. Setiap pelayanan yang telah diberikan, paling lambat 1 (satu) hai kerja, bukti

pelayanan (bentuk 2A) sudah harus diterima diloket P2JP untuk input data

bentuk 2A oleh petugas loket P2JP.

4. Perpanjangan dan pengurangan waktu tambat kapal

1. Pengurangan tambatan yang akan melebihi/kurang dari waktu yang telah

ditetapkan harus mengajukan permohonan perpanjangan/pengurangan waktu

tambat ke loket PPSA/P2JP yakni:

a. Untuk pengurangan waktu tambat, pengajuan permohonan selambat-

lambatnya 4 jam sebelum waktu yang diminta.

Page 7: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

b. Untuk perpanjangan waktu tambat, pengajuan permohonan selambat-

lambatnya 4 jam sebelum waktu yang ditetapkan.

Dengan melampiri permohonan pertama/sebelumnya.

2. Untuk permohonan pengurangan waktu tambat petugas PPSA/P2JP menerima

dan sekaligus melakukan registrasi dengan mengisi tanggal dan jam

penerimaan, menetapkan tanggal dan waktu pengurangan serta nama jelas

penerima pada bentuk 1A/PPKB, sedangkan untuk perpanjangan waktu

tambatan harus menyesuaikan dengan hasil rapat harian ploting kapal

pengalokasian tambatan.

3. Setelah mendapat keputusan perpanjangan waktu tambatan, petugas P2JP

membuat perhitungan upper sebesar minimal 125% dari nilai jasa yang akan

digunakan sesuai masa tambat perpanjangan ditambah PPN.

4. Perusahaan pelayaran/agen melakukan pembayaran upper pada kasir/bank yang

ditunjuk.

5. Setelah pelunasan upper, perusahaan pelayaran/agen menyerahkan bukti

pembyaran kekasir untuk pencatatan dan pemberian nomor Jurnal Kas Masuk

(JKM), selanjutnya dilanjutkan kepetugas yang ditunjuk untuk ditandatangani

sebagai persetujuan pelayanan.

6. Formulir 1A PPKB yang telah ditetapkan dan ditandatangani, selanjutnya

diregistrasi kembali oleh petugas loket PPSA/P2JP untuk dilakukan

penyesuaian terhadap registrasi awalnya, dan selajutnya perusahaan

pelayaran/agen dapat memperpanjang waktu tambatnya sesuai dengan

permintaan yuang disetujui.

3.1.4 Pelayanan Air Kapal

1. Perusahaan pelayaran/agen mengajukan Formulir 1A/PPKB permohonan

pelayanan air kapal ke loket PPSA/P2JP selambat-lambatnya 4 jam sebelum

waktu pelayanan.

Page 8: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

2. Petugas loket PPSA/P2JP menerima dan sekaligus meregistrasi dengan mengisi

tanggal dan jam penerimaan serta nama jelas penerima pada formulir 1A/PPKB

dan membuatkan perhitungan upper sebesar minimal 125% dari pelayanan air

yang ditetapkan ditambah PPN.

3. Setelah pembayaran uper dilunasi perusahaan pelayaran/agen, dan telah

diserahkan kekasir untuk pemberian Jurnal Kas Masuk (JKM) dibuatkan Surat

Perintah Kerja (SPK) untuk didistribisi ke petugas operasional air, selanjutnya

pelayanan pengisisan air ke kapal dapat dilaksanakan.

4. Dalam hal terjadi pembatalan pengisian air, hrus mengajukan pengisian

pembatalan air:

a. Selambat-lambatnya 2 jam sebelum waktu pelyanan yang telah ditetapkan.

b. Kurang dari waktu pada huruf a diatas dikenakan denda minimal:

untuk permintaan > 100 ton/m3 dikenakan minimal 10 ton/m3.

untuk permintaan < 100 ton/m3 dikenakan minimal 5 ton/m3.

5. Petugas operasional pelayanan air kapal, membuat bukti pengisian air yang

ditandatangani oleh Nahkoda/perusahaan pelayaran dan menyerahkan bukti

tersebut paling lambat 4 jam untuk input data.

6. Apabila perusahaan pelyaran/agen meminta penambahan volume air, maka

harus mengajukan permintaan air kapal ke petugas PPS/P2JP sebelum dilakukan

pelayanan pengisian.

7. PPSA/P2JP melakukan verifikasi atas entry data bentuk 2A dan membuat

ekspedisi ke Divisi/dinas/unit/bagian keuangan paling lambat 2 jam setelah

diterima bukti pelaynan terakhir dari petugas pelayanan air kapal/operasional.

8. Divisi/Dinas/Unit/Bagian keuangan membuat bentuk 3A dan melakukan

verifikasi dan selanjutnya mencetak bentuk 4A (nota tagihan) untuk diteruskan

keperusahaan pelyaran paling lambat 1 hari kerja setelah diterimanya ekspedisi

bentuk 2A.

Page 9: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

3.2 Penetapan Batas Waktu Tambat

Berdasarkan kesepakatan bersama PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia IV Cabang

Makassar dengan Pimpinan asosiasi pengguna jasa pelabuhan tentang penetapan batas

waktu tambat kapal di lingkungan PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia IV cabang

Makassar

1) Kelompok ukuran kapal dan kemasan barang s/d 999GT

a. Break Bulk ditetapkan 3 etmal

b. Bag Cargo ditetapakan 2 etmal

c. Unitized Cargo ditetapkan 2 etmal

d. Curah Kering:

- Melalui pipa ditetapkan 1 etmal

- Konvensional ditetapkan 2 etmal

- Melalui pipa dan konvensional ditetapkan 1,5 etmal

e. Curah cair

- Melalui pipa ditetapkan 2 etmal

- Mobil tangki ditetapkan 2 etmal

f. Peti Kemas ditetapkan 1 etmal

2) Kelompok ukuran kapal dan kemasan barang 1000 GT sd 2.449 GT

a. Break Bulk ditetapkan 4 etmal

b. Bag Cargo ditetapakan 5 etmal

c. Unitized Cargo ditetapkan 3 etmal

d. Curah Kering:

- Melalui pipa ditetapkan 2 etmal

- Konvensional ditetapkan 3 etmal

- Melalui pipa dan konvensional ditetapkan 3 etmal

e. Curah cair

- Melalui pipa ditetapkan 2 etmal

Page 10: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

- Mobil tangki ditetapkan 3 etmal

f. Peti Kemas ditetapkan 2 etmal

3) Kelompok ukuran kapal dan kemasan barang 2500 GT sd 4999 GT

a. Break Bulk ditetapkan 7 etmal

b. Bag Cargo ditetapakan 6 etmal

c. Unitized Cargo ditetapkan 5 etmal

d. Curah Kering:

- Melalui pipa ditetapkan 3 etmal

- Konvensional ditetapkan 5 etmal

- Melalui pipa dan konvensional ditetapkan 4 etmal

e. Curah cair

- Melalui pipa ditetapkan 3 etmal

- Mobil tangki ditetapkan 5 etmal

f. Peti Kemas ditetapkan 3 etmal

4) Kelompok ukuran kapal dan kemasan barang 5.000 GT sd 9.999 GT

a. Break Bulk ditetapkan 11 etmal

b. Bag Cargo ditetapakan 10 etmal

c. Unitized Cargo ditetapkan 8 etmal

d. Curah Kering:

- Melalui pipa ditetapkan 4 etmal

- Konvensional ditetapkan 9 etmal

- Melalui pipa dan konvensional ditetapkan 5,5 etmal

e. Curah cair

- Melalui pipa ditetapkan 4 etmal

- Mobil tangki ditetapkan 9 etmal

f. Peti Kemas ditetapkan 3 etmal

5) Kelompok ukuran kapal dan kemasan barang 10.000 GT sd 14.000 GT

Page 11: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

a. Break Bulk ditetapkan 14 etmal

b. Bag Cargo ditetapakan 12 etmal

c. Unitized Cargo ditetapkan 10 etmal

d. Curah Kering:

- Melalui pipa ditetapkan 6 etmal

- Konvensional ditetapkan 12 etmal

- Melalui pipa dan konvensional ditetapkan 8 etmal

e. Curah cair

- Melalui pipa ditetapkan 5 etmal

- Mobil tangki ditetapkan 9 etmal

f. Peti Kemas ditetapkan 3 etmal

6) Kelompok ukuran kapal dan kemasan barang 5.000 GT sd 9.999 GT

a. Break Bulk ditetapkan 18 etmal

b. Bag Cargo ditetapakan 16 etmal

c. Unitized Cargo ditetapkan 14 etmal

d. Curah Kering:

- Melalui pipa ditetapkan 7 etmal

- Konvensional ditetapkan 16 etmal

- Melalui pipa dan konvensional ditetapkan 14 etmal

e. Curah cair

- Melalui pipa ditetapkan 6 etmal

- Mobil tangki ditetapkan 12 etmal

f. Peti Kemas ditetapkan 3 etmal

3.2.1 Ketentuan Tambat

Ada beberapa ketentuan tentang proses pelayanan kapal yang lebih diprioritaskan

untuk lebih cepat bertambat dipelabuhan:

Page 12: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

a. Kapal penumpang

Lebih diprioritaskan cepat bertambat karena pertimbangan penumpang yang

harus cepat dilayani.

b. Kapal pembawa jenazah

Lebih diprioritaskan cepat bertambat dengan pertimbangan jenaza yang harus

dikebumikan cepat

c. Kapal pembawa kebutuhan mendesak

Kapal ini harus cepat dilayani karena barang yang dibawah adalah merupakan

kebutuhan masyarakat yang mendesak. Contoh pupuk,beras dan lain-lain.

d. Jika pada dermaga tersebut disandari oleh kapal jenis lain, kapal tersebut wajib

meninggalkan dermaga terlebih dahulu (berlabuh).

Tarif pelayanan jasa tambatan dikenakan tarif dengan berpedoman pada perhitungan maksimal masa tambat, sebagai berikut:

Masa I : sampai dengan hari ke 5 dikenakan tarif pelayanan jasa tambat 1 hari dari tarif dasar dan hari ke-6 sampai dengan hari ke-10 dihitung perharinya sebesar tarif dasar.

Masa II : hari ke-11 dan seterusnya dihitung perharinya sebesar 200% dari tarif dasar.

3.2.2 Kriteria Kapal Pandu Tunda

Kapal Tunda

Kapal tunda adalah kapal yang digunakan untuk memberikan pelayanan

kepada kapal yang mempunyai panjang lebih dari 70 m yang melakukan gerakan

(olah-gerak) di perairan wajib pandu, baik yang akan sandar ataupun meninggalkan

pelabuhan, dengan cara menggandeng, mendorong dan menarik. Pemanduan kapal

tersebut dimaksudkan untuk kepentingan pertimbangan keselamatan pelayaran.

Kapal dengan panjang lebih dari 70 meter yang berolah gerak di daerah perairan

pelabuhan, untuk pertimbangan keselamatan pelayaran dalam menggunakan jasa

penundaan berpedoman pada ketentuan sebagai berikut :

Page 13: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

1. Panjang 71 meter sampai dengan 100 meter dapat ditunda dengan 1 (satu) kapal

tunda yang mempunyai daya minimal 600 PK.

2. Panjang 101 meter sampai dengan 150 meter dapat ditunda dengan minimal 2 (dua)

kapal tunda yang mempunyai daya 1600 PK sampai dengan 3400 PK.

3. Panjang 151 meter sampai dengan 200 meter dapat ditunda dengan minimal 2 (dua)

kapal tunda yang mempunyai daya 3400 PK sampai dengan 5000 PK.

4. Panjang 201 meter sampai dengan 300 meter dapat ditunda dengan minimal 3 (tiga)

kapal tunda yang mempunyai daya 5000 PK sampai dengan 10.000 PK.

5. Panjang 301 meter ke atas dapat ditunda minimal 4 (empat) kapal tunda yang

mempunyai daya 10.000 PK.

3.3 Kapal pandu adalah sarana transportasi laut bagi petugas pandu untuk naik/turun

ke/dari kapal yang dipandu dalam berolah-gerak di perairan wajib pandu, perairan

pandu luar yang biasa dan perairan di luar perairan wajib pandu saat masuk/keluar

pelabuhan atau sandar dan lepas ke/dari dermaga/tambatan. Untuk semua kapal yang

menggunakan jasa dermaga di PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar

diwajibkan menggunakan jasa pandu meskipun kapten kapal sudah sangat menghafal

alur pelayaran karena seringnya masuk dalam wilayah pelabuhan tersebut.

Page 14: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

Page 15: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

Jasa dermaga dikenakan terhadap setiap barang yang dibongkar/dimuat dari atau

kekapal/tongkang yang bertambat di tambatan maupun yang tidak bertambat yang lokasi

kegiatannya berada didalam DLKR dan DLKP pelabuahan serta serta semua penggunaan

jasa yang berkaitan dengan pelayanan dermaga seperti jasa pandu, tunda, tambat dan

penggunaan jasa alat. Adapun ketentuan tarif pelayanan jasa adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Penetapan Biaya Pelayanan Jasa Kapal

NO URAIAN SATUAN TARIF A LABUH      a.Pelayanan luar negeri      1.Kapal niaga US $ 0.124  2.Kapal non niga US $ 0.131       b.Pelayanan dalam negeri    1.Kapal niaga Rp 85.36  2.Kapal non niaga Rp 46     B TAMBAT    a.Dermaga umum    pelayanan luar negeri    1.Kapal niga US $ 0.182  2.Kapal non niga US $ 0.188       pelayanan dalam negeri    1.Kapal niga Rp 92.84  2.Kapal non niga Rp 96.72       b.breasting dolphing dan pelampung    1.peleyanan luar negeri US $ 0.093  2.pelyanan dalam negri Rp 44.58       c.pinggiran    1.peleyanan luar negeri US $ 0.027  2.pelyanan dalam negri Rp 28.52     C PANDU  

Page 16: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

  1.dalam negeri    -tetap Rp 67.265  -variabel Rp 20.638       2.luar negeri    -tetap US $ 93  -variabel US $ 0.0324     D TUNDA    1.dalam negeri    -s.d 2000 GT    a.tetap Rp 367.34  b.vriable Rp 10  -2001 s.d 3500 GT    a.tetap Rp 546.26  b.vriable Rp 10  -3501 s.d 8000 GT    a.tetap   771.458  b.vriable   100  -8001 s.d 14.000 GT    a.tetap Rp 1299.1  b.vriable Rp 10  -14.001 s.d 18000 GT    a.tetap Rp 1760  b.vriable Rp 10  -18001 s.d 26000 GT    a.tetap Rp 2860  b.vriable Rp 10  -26001 s.d 40000 GT    a.tetap Rp 3627  b.vriable Rp 10  -40001 s.d 75000 GT    a.tetap Rp 4200  b.vriable Rp 10  - diatas 75000 GT    a.tetap Rp 4800  b.vriable Rp 10       2.luar negeri    -s.d 2000 GT  

Page 17: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

  a.tetap US $ 288  b.vriable US $ 0.0095  -2001 s.d 3500 GT    a.tetap US $ 311  b.vriable US $ 0.0095  -3501 s.d 8000 GT    a.tetap   804  b.vriable   0.0095  -8001 s.d 14.000 GT    a.tetap US $ 1223  b.vriable US $ 0.0095  -14.001 s.d 18000 GT    a.tetap US $ 1652  b.vriable US $ 0.0095  -18001 s.d 26000 GT    a.tetap US $ 2370  b.vriable US $ 0.0095  -26001 s.d 40000 GT    a.tetap US $ 2704  b.vriable US $ 0.0095  -40001 s.d 75000 GT    a.tetap US $ 2790  b.vriable US $ 0.0095  -diatas 75000 GT    a.tetap US $ 3303  b.vriable US $ 0.0095E AIR BERSIH    1.dalam negeri Rp 21500  2.luar negeri US $ 7Kesepakatan bersama antara PT.Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Makassar

dengan ketua DPC INSA Makassar tentang penyesuain tarif pelayanan jasa kapal

dan jasa air bersih dipelabuhan Makassar 26 november 2010

Table 2. Realisasi arus kunjungan kapal menurut jenis pelayaran

Page 18: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

      REALISASINO

. URAIAN   2007 2008 2009 2010 2011

1 2 3 4 5 6 7 8

1 pelay. Luar negeri            

  a. Samudra Asing Call 203 192 166 186 176

    GT 1,799,126 1,271,163 1,634,350 1,893,870 1,647,711

  b. Samudra Nasional Call 62 43 48 57 53

    GT 146,443 71,186 91,580 220,382 150,143

  c. Pelayaran Khusus Call 56 84 38 29 42

    GT 424,483 661,578 327,727 300,664 426,516

  Jumlah 1 Call 321 319 252 272 271

    GT 2,370,052 2,003,927 2,053,657 2,414,916 2,224,370

2 pelay. Dalam negeri            

  a. Kapal Asing Call 0 0 0 0 3

    GT 0 0 0 0 24,396

  b. Kapal Nasional Call 2,976 2,954 3,128 3,057 3,292

    GT14,627,50

6 14,704,812 16,051,232 16,057,41

9 18,252,89

5

  c. Pelayaran Rakyat Call 1,654 1,555 1,554 1,786 1,631

    GT 227,317 206,375 201,745 215,360 201,946

  d. Pelayaran Perintis Call 0 0 0 0 0

    GT 0 0 0 0 0

  e. Pelayaran Khusus Call 337 280 278 330 320

    GT 1,956,853 1,441,623 1,711,737 2,029,695 2,032,535

  f. Pelayaran Lainnya Call 108 108 108 108 108

    GT 5,688 5,688 5,688 5,688 6,636

  Jumlah 2 Call 5,075 4,897 5,068 5,281 5,354

    GT16,817,36

4 16,358,498 17,970,402 18,308,16

2 20,518,40

8

T O T A LCall 5,396 5,216 5,320 5,553 5,625

GT19,187,41

6 18,362,425 20,024,059 20,723,07

8 22,742,77

8

Table 3. Realisasi arus kunjungan kapal menurut jenis tambatan

Page 19: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

      REALISASI

NO. URAIAN   2007 2008 2009 2010 2011

1 2 3 4 5 6 7 8

1 DERMAGA UMUM            

  a. Kapal Barang Call 3,772 3,570 3,485 3,749 3,671

    GT 7,031,416 5,855,098 5,649,691 6,488,483 7,364,504

  b. Kapal Petikemas Call 625 681 813 813 870

    GT 3,486,454 3,931,329 4,744,709 5,421,276 5,203,222

  c. Kapal Penumpang          

  1. Dalam Negeri Call 544 571 591 520 612

    GT 6,650,868 7,066,535 7,384,328 6,338,432 7,654,802

  2. Luar Negeri Call 0 0 7 4 2

    GT 0 0 200,179 138,840 54,563

  d. Kapal Lainnya Call 108 108 108 108 108

    GT 5,688 5,688 5,688 5,688 6,636

  Jumlah 1 Call 5,049 4,930 5,004 5,194 5,263

    GT 17,174,426 16,858,650 17,984,595 18,392,71

9 20,283,727

2 Dermaga khusus Call 347 286 316 359 362

    GT 2,012,990 1,503,775 2,039,464 2,330,359 2,459,051

3 Pelabuhan khusus Call 0 0 0 0 0

    GT 0 0 0 0 0

4 Loading point Call 0 0 0 0 0

    GT 0 0 0 0 0

  Jumlah Call 347 286 316 359 362

    GT 2,012,990 1,503,775 2,039,464 2,330,359 2,459,051

T O T A LCall 5,396 5,216 5,320 5,553 5,625

GT 19,187,416 18,362,425 20,024,059 20,723,07

8 22,742,778

Tabel 4. Realisasi kinerja operasional dan utilisasi faslatpel tahun 2007-2011

NO

URAIAN SATUANREALISASI

2007 2008 2009 2010 20111 PELAYANAN KAPAL            

  a. Kapal luar negeri              1. Turn Round time (TRT) jam 69.76 70.15 67.13 63.18 61.29  2. Waiting Time Gross (WTG) jam 1.02 0.53 0.91 0.43 0.15

Page 20: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

  waiting time net (wtn) jam 0 0 0 0 0  postpone time (pt) jam 1.02 0.53 0.91 0.43 0.15  3. approch time (at) jam 3 2.87 2.24 1.95 1.84  4. berthing time(bt) jam 65.74 66.74 63.97 60.8 59.3  efecctive time jam 50.68 52.06 55.24 51.48 50.85  not operatin time (not) jam 8.22 7.71 4.5 5.19 5.01  idle time (IT) jam 6.85 6.97 4.23 4.13 3.43             

  b. Kapal dalam negeri            1. Turn Round time (TRT) jam 36.55 34.79 32.61 31.42 26.09  2. Waiting Time Gross (WTG) jam 8.18 3.72 1.08 3.22 0.89  waiting time net (wtn) jam 0 0 0 0 0  postpone time (pt) jam 8.18 3.72 1.08 3.22 0.89  3. approch time (at) jam 2.64 2.71 1.54 1.5 1.5  4. berthing time(bt) jam 25.73 28.36 29.99 26.69 23.71  efecctive time (et) jam 19.84 21.89 24.74 20.58 16.99  not operatin time (not) jam 3.22 3.57 3.19 3.39 3.85  idle time (IT) jam 2.68 2.9 2.06 2.72 2.87

Keteranagan:

TRT : waktu kapal selama berada dipelabuhan

BWT : jumlah kerja bongkar muat ditambatan

ET : jumlah jam riel yang digunakan untuk melakuakan kegiatan bongkar muat

IT : jumlah jam kerja yang tidak terpakai selama jam kerja bonkar muat

ditambatan, tidak termasuk jam istrahat

NOT : jumlah jam yang direncanakan tidak bekerja selama kapal berada

ditambatan, termasuk waktu istirahat dan menunggu lepas tambat pada

waktu kapal akan berangakat dari tambatan.

BT : jumlah jam selama kapal berada ditambatan

Page 21: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

TRT : waktu kapal selama berada dipelabuhan

WT :waktu tunggu kapal selama berada dipelabuhan

PT : waktu tertunda yang tidak bermanfaat selama kapal berada dilokasi lego

jangkar, sebelum atau sesudah melakukan kegitan bongkar muat di

tambatan

AT : jumlah jam terpakai untuk kapal bergerak dari lokasi lego jangkar sampai

ikat tali ditambatan atau sebaliknya.

3.4 Prosedur Pelayanan Jasa Barang

1. Jenis pelayanan

a. Jasa dermaga

b. Jasa gudang penumpukan

c. Jasa lapangan penumpukan

2. Lingkup pelayanan

a. Barang bongkaran

Sejak pembongkaran barang dari kapal sampai dengan dikeluarkannya dari

lapangan penumpukan

b. Barang muatan

Sejak barang muatan masuk ditempat penumpukan samapi dengan

pemuatan barang kekapal.

3. Dokumen pelayanan

a. Bentuk 1B/PPKB : Permintaan Jasa Dermaga dan Penumpukan

b. Bentuk 2B : Bukti Pemakaian Dermaga dan penumpukan

c. Bentuk 3B : Daftar perhitungan jasa barang dan penumpukan

d. Bentuk 4B : Manifest/konosemen, Delevery Order (DO), Resi

Page 22: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

Gudang/Resi muat/ Resi muallim, pemberitahuan ekspor

barang, daftar barang berbahaya.

3.4.1 Pelayanan bongkar barang

1. PBM mengajukan permintaan pemakaian jasa dermaga dan ruang penumpukan

bentuk 1B/PPKB ke PPSA/P2JP paling lambat 1 x 24 jam sebelum kapal

melakukan kegiatan bongkar dengan melampirkan manifest/barang berbahaya (jika

ada).

2. Setelah mendapat keputusan pelayanan kapal dan barang dari pejabat yang

ditunjuk, PBM menyerahkan 1B/PPKB yang telah ditetapkan kepada PPSA/P2JP

selanjutnya operator melakukan entry menginput 1B/PPKB dan manifest dalam

program aplikasi komputer paling lama 15 menit.

3. Bentik 1B/PPKB dan dokumen manifest selanjutnya didistribusikan oleh petugas

PPSA/P2JP ke divisi/dinas/unit/bagian keuangan, petugas operasiona kapal

gudang/lapangan dan PBM.

4. Petugas operasional setelah menerima keputusan bentuk 1B/PPKB, segera

menyiapkan fasilitas dan seterusnya PBM melaksanakan kegiatan pembongkaran

barang baik melalui gudang/lapangan penumpukan ataupun kegiatan angkuatan

langsung (melalui pipa/trucklosing/conveyer dan lain-lain).

5. Sebelum barang dikeluarkan oleh EMKL/ pemilik barang dari gudang/lapangan

penumpukan, terlebih dahulu EMKL mengambil atau menukar Delivery Order

(DO) dari perusahaan dan selanjutnya menyerahkan DO dan copy conosemen ke

petugas operasional gudang/lapangan untuk dibuatkan bukti pemakaian dermaga

dan ruang lapangan penumpukan (bentuk 2B1) paling lama 5 menit.

Dalam hal PBM melakukan kegiatan langsung, maka paling lambat sebelum

kegiatan pembongkaran, PBM harus menyelesaikan pelunasan terhadap seluruh

kewajiban atas barang yang akan dikeluarkan ke kasir Perseroan atau pada Bank.

Page 23: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

6. Petugas PPSA/P2JP melakukan verifikasi dan entry data bentuk 2B1 dari petugas

gudang atau lapangan dan langsung mencetak bentuk 3B dan 4B dan diteruskan ke

kasir perseroan atau pada bank yang ditunjuk paling lambat 10 menit.

7. Pemilik barang/EMKL melakukan pembayaran jasa dermaga dan penumpukan

kekasir paling lambat 5 menit.

8. Pemilik barang/EMKL membawa nota pelunasan ke petugas operational

gudang/lapangan melakukan/mengijinkan pengeluaran barang sesuai dengan DO

dan bukti pembayaran tersebut.

3.4.2 Pelayanan muat barang

1. PBM mengajukan permintaan dermaga dan ruang penumpukan bentuk 1B/PPKB

dan perencanaan pemuatan barang berbahaya (jika ada) paling lambat 2 jam

sebelum pemasukan barang dari darat ketempat penumpukan.

2. Petugas PPSA/P2JP menerima dan sekaligus melakukan registrasi awal dengan

mengisi tanggal dan jam penerimaan serta nama jelas penerima pada bentuk

1B/PPKB paling lama 5 menit, selanjutnya membuat perhitungan upper jasa

dermaga dan penumpukan paling lama 10 menit.

3. PBM membayar upper jasa dermaga dan penumpukan kekasir perseroan atau pada

bank yan ditunjuk.

4. Setelah pelunasan upper dibank, PBM menyerahkan bukti pembayaran kekasir

untuk pencatatan dan pemberian nomor JKM, selanjutnya diteruskan ke pejabat

yang ditunjuk untuk ditandatangani sebagai persetujuan pelayanan.

5. Bentuk 1B/PPKB yang telah ditetapkan dan ditandatangani dan selanjutnya

diregistrasi oleh petugas loket sesuai dengan registrasi awalnya. Setelah itu

didistribusukan ke PBM, divisi keuangan petugas operasional, gudang/lapangan

paling lambat 10 menit.

6. Petugas operasional gudang/lapangan menyiapakan fasilitas, memberikan

pelayanan dan menyiapkan/membuat perhitungan dan bukti pemakaian fasilitas

penumpukan (bentuk 2B), diteruskan ke PBM untuk dilegalisir, kemudian hasilnya

Page 24: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

diteruskan ke PPSA/P2JP untuk proses selanjutnya paling lambat 2 hari setelah

kapal selesai muat bongkar.

7. PPSA/P2JP melakukan verifikasi dan entry data bentuk 2B2, selanjutnya membuat

ekspedisi dan meneruskan kepada divisi keuangan paling lama 2 jam dengan

ekspedisi.

8. Divisi keuangan membuat bentuk 3B dan melakukan verifikasi dan selanjutnya

mencetak bentuk 4B untuk diteruskan ke PBM paling lambat 1 hari kerja setelah

diterimanya ekspedisi bentuk 2B2 dri petugas PPSA/P2JP.

9. PBM menerima nota tagihan bentuk 4B selanjutnya melakukan penyelesaian nota.

3.5 Ketentuan Tentang Penumpukan Barang dan Petikemas

Penumpukan barang di gudang

Ketentuan tentang jenis barang yang dimasukkan adalah barang yang sifatnya tidak

boleh terkena air seperti pupuk, beras, terigu dan lain-lain. Kondisi gudang

penumpukan di Pelabuhan Indonesia IV Cabang Makassar sekarang untuk tingkat

penggunaannya sudah sedikit berkurang akibat kurangnya pengguna jasa yang

memanfaatkannya lagi dan lebih memilih mengirim barang dengan meggunakan

container/petikemas yng dinilai lebih praktis. Untuk efesiensi gudang dengan

memebuat blok dalm gudang dengan tujuan untuk lebih memmudahkan

mengelolah barang juga sudah tidak berfungsi lagi.

Penumpukan barang di lapangan penumpukan

Pada lapangan penumpukan dikhususkan untuk barang yang sifatnya tahan

terhadap panas dan air hujan seperti, besi, kayu dan barang lain-lain. Melihat dari

tingkat pemanfaatannya masih angat efektif terbukti dengan banyaknya barang

yang masih menumpuk dan memaksa pihak pelabuahan untuk tetap mempercepat

keluarnya barang dan muat barang. Petikemas yang dibongkar dan dimuat pada

lapangan ini (pelabuhan konvensional) hanya diperbolehkan 25 box.

Page 25: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

Lapangan penumpukan petikemas

pada lapangan penumpukan petikemas di Pelabuhan Indonesia IV Cabang

Makassar (pelabuhan konvensional) hanya digunakan sebagai tempat transitnya

petikemas dari dermaga Hatta yang sifatnya sebagai pelabuhan khusus

petikemas.Tingkat efektifnya lapagan yaitu 60% dari total luas digunakan untuk

menumpuk dan 40% digunakan untuk lalu lintas kendaraan dan manusia serta rata-

rata lama hari penumpukan 6 hari dengan jumlah tumpukan antara 3 sampai 4 tier

dengan pertimbangan keselamatan dan kondisi tanah lapangan yang dikhawatirkan

akan mengalami penyusutan. Tingkat kepadatan petikemas tiap tahun mengalami

penambahan yang signifikan (realisasi arus barang 2007-2011). Pada lapangan 100

kebanyakan proses kegiatan striffing dan stuffing barang (masuk kelur barang).

Tarif pelayanan jasa penumpukan barang dan petikemas digudang/lapangan penumpukan/CFS, dikenakan tarif dengan berpedoman pada perhitungan maksimal masa penumpukan sebagai berikut:

1. Untuk barang yang dibonkar dari kapal baik impor maupun bongkar antar pulau:

Masa I : sampai dengan hari ke 5 dikenakan tarif pelayanan jasa penumpukan 1 hari dari tarif dasar dan hari ke-6 sampai dengan hari ke-10 dihitung perharinya sebesar tarif dasar.

Masa II : hari ke-11 dan seterusnya dihitung perharinya sebesar 200% dari tarif dasar.

2. Untuk barang yang dimuat ke kapal, baik ekspor mupun muat antar pulau:

Masa I : sampai dengan hari ke-7 dikenakan tarif pelayanan jasa penumpukan 1 hari dari tarif dasar dan hari ke-8 sampai dengan hari ke-14 dihitung perharinya sebesar tarif dasar.

Masa II : Hari ke-15 dan seterusnya ditung perharinya sebesar 200% dari tarif dasar.

3. Untuk petikemas yang dibongkar atau dimuat dari dan ke kapal, baik impor/espor mauoun muat antar pulau:

Page 26: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

Masa I : Sampai dengan hari ke-5 dikenakan tarif pelayanan jasa penumpukan 1 hari dari tarif dasar dan hari ke-6 sampai dengan hari ke-10 dihitung perharinya sebesar tarif dasar.

Masa II : hari ke-11 dan seterusnya dihitung perharinya sebesar 200% dari tarif dasar.

Tabel 5. Daftar dan jenis nama barang yang dikenakan tarif jasa penumpukan Dan jasa

dermaga dihitung atas dasar satuan ton dan M3 Dilingkungan Kerja PT Pelabuhan

Indonesia IV (Persero).

NO JENIS DAN NAMA BARANG SATUAN

I. MUATAN KARUNGAN

A. BAHAN MAKANAN POKOK DAN YANG SEJENIS

Beras, bulgur, jagung, tepung terigu, gula pasir, garam, tepung

tapioka, gaplek glondong, tepung gaplek dan gandum.

B. BAHAN MAKANAN TERNAK

Dedak, katul, dedak katul gandum bungkil kopra, bungkil

kacang, bunkil kelapa sawit dan bungkil sejenis.

C. BUAH/BIJI BERMIONYAK DAN LAIN SEJENISNYA.

Kopra, biji kelapa sawit, biji tengkawang, biji kapuk, biji

bunga matahari.

D. PUPUK

Pupuk alam, pupuk buatan dan sejenisnya.

E. SEMEN DAN LAIN SEJENISNYA

Semen, mud

Ton

Ton

Ton

Ton

Ton

Page 27: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

II.

III.

F. KOPI, AKAR-AKARAN OBAT, DAN BAHAN REMPAH-

REMPAH

1. Kopi, lada, pala, cinamon, gambir, jahe, lengkuas, kunyit,

biji wijen.

2. Fuli , daun salam, daun sure, rotan, daun siong, lombok

kering.

G. KACANG-KACANGAN

Kacang tanah, kacang ijo, kacang kedelai, kacang merah, biji

mete, kacang beras dan kacang sejenisnya.

MUATAN CURAH

A. BARANG GALIAN

Biji timah, biji besi, biji nikel, granite, tanah liat, porselin,

china clay, dan lain sejenisnya, biji mangan, batu kerikil, pasir,

gelas, silica, batu bara da pasir besi.

B. CURAH CAIR

Gula tetes, minyak goreng, aspal da sejenisnya.

C. CURAH KERING

Gandum, bungkil dan sejenisnya.

D. HASIL INDUSTRI

Semen

BARANG BESI DAN BAJA

A. Metal dasar dan sejenisnya.

Piglron, steel ingos, steel billers, steel blooms.

ton

M3

Ton

Ton

Ton

Ton

Ton

Ton

Ton

Ton

Ton

Page 28: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

IV.

V.

VI.

B. Material dari besi dan baja.

Tim plates, sicels pates, ware in cools, sheet iron in cols, iron

sneepers, profil irons, fails, bars iron, cars irons, woop

irons,steel slab, simps iron/steel.

C. Hasil dari besi/baja dan sejenisnya.

Concrets iron, iron beams, landing mats metal, pipes & tibes,

pofil iron electric poles & piles, rails, steel sheer (lose), barted

ware in cols.

D. Besi bekas dan lain sejenisnya.

Srap iron.

LOGAM DAN BATANGAN LAINNYA.

Timah putih (lead), timah hitam (tin), zin dalam batangan (ingots),

tembaga batangan, plat dan besi aluminium, bronzo dan

magnesium dalam balok batangan.

BARANG-BARANG DAN PERKAKAS LISTRIK

Perkakas, motor, kawat, radio,TV, loudspiker, microfone, afilifer,

mesin cuci, almari pendingin, alat pemanas, projector, mesin copy

dan sejenisnya.

MESIN DAN LAIN-LAIN BARANG SEJENISNYA.

Onderil kendaraan bermotor, mesin-mesin dan onderdilnya, alat-

alat bermesin dan perlengkapannya, mesin motor, peler roda,

onderdil mesin terbuat dari besi dan logam, instalasi generator

lengkap, ketel uap (boller), mesin penumbuk, mesin pengaduk dan

mesin sejenisnya.

Ton

M3

Ton

M3

M3

Ton

M3

Page 29: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

VII.

VIII.

IX.

X.

XI.

XII.

MESIN-MESIN DAN PERKAKAS KANTOR.

Mesin hitung, mesin jumlah, mesin alamat, mesin perangko, mesi

ketik, mesin stensil dan mesin sejenisnya.

BARANG-BARANG DARI ODLAS DAN KERAMIK

Barang dari gelas, isolator dan sejenisnya, pelat gelas, kca

jendela/pintu, kaca cermin dan sejenisnya.

Porselin

INSTRUMEN/ALAT OPTIK DAN PRESISI LAIN YANG

SEJENISNYA.

Alat-alat kedokteran, perlengkapan laboratorium, alat-alat potret

film.

MUATAN DIDINGINKAN DAN DIBEKUKAN

Didinginkan diatas 00 C, buah-buahan, sayur mayur, hasil-

hasil pabrik susu.

Dibekukan dibawah 00 C,daging ikan, dan lain sejenisnya.

KAYU

Kayu gergajian, kayu papan, kayu bantalan, kayu berlapis, tripleks,

kayu lapis, hati kayu.

MUATAN DALAM DRUM DAN TONG

Aspal bahan kimia, minyak mineral, minyak ikan, minyak

hewan, minyak nabati,minyak lemak dan sejenisnya.

Drum dan tong kosong.

KENDARAAN/ALAT-ALAT BERAT BERMOTOR DAN

M3

Ton

M3

Ton

M3

Ton

M3

M3

Ton

M3

Ton

Page 30: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

XIII

XIV

XV

XVI

XVII

SEJENISNYA

Tractor, forklif, kran, crader, scrafer, loader, rond roller,

container stacker, lokomotif, wagon kereta api dan

sejenisnya.

Mobil, truck, bus can kendaraaan bermotor roda dua.

HASIL PERIKANAN

ikan kering, udang kering, dan sejenisnya

terasi dan sejenisnya

FIBRE

ikan kering, udang-udang, dan sejenisnya.

Barang-barang sejenisnya

MUATAN DALAM KERAJANG

Buah-buahan, sayur-sayuran, dan sejenisnya.

MUATAN DALAM ROL/BAL

Kertas, textile dan lain sejenisnya.

M3

M3

Table 6 : Daftar dan jenis nama barang yang sifatnya mengganggu/merusak kondisi

dermaga dan fasilitas lainnya serta kesehatan manusiadilingkungan kerja PT

Pelabuhan Indonesia IV (Persero)

Page 31: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

NO JENIS DAN NAMA BARANG

1.

2.

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

BAHAN MAKANAN MANUSIA: (garam, terasi, ikan asing, udang kering dan

sejenisnya, cabai, bawang dan sejenisnya, merica dan sejenisnya,minyak goreng

dan lemak.

BAHAN MAKANAN TERNAK : gaplek,dangkil, dedak beras, dedak gandum

dan sejenisnya.

BERASAL DAR HEWAN : kulit, tulang, tanduk dan sejenisnya.

BERASAL DARI TANAMAN : kopra,arang, tepung tapioka, amps tebu dan

ejenisnya.

BARANG YANG BERASAL DARI HEWAN DAN TANAMAN YANG

SUDAH MEMBUSUK DAN HARUS DIMUSNAHKAN.

BARANG BEKAS : besi tua dan kertas bekas.

BARANG GALIAN : Belerang, gypsum, batu bara, batu kapur, btru pecah, pasir

batu pecah, pasir gelas/silika, pasir besi, pasir dan batu kali.

BAHAN KIMIA, BUKAN BARANG BERBAHAYA BERBENTUK TEPUNG

ATAU BUTIRAN DALAM KARUNG : aluminium potash, aluminium

bicarbonat, aluminium hydroksida, activated carbon, borax, calsium crbonat,

caprolastam, glutamic acid, PVC compound resin, soda ash, sodium, sulfat,

solidium trifoly phosfair, sodium carboxy, methyl cellulex (CMC).

PUPUK PRODUKSI INDUSTRI kimia : pupuk, semen dan sejenisnya.

PRODUKSI INDUSTRI MINYAK BUMI : aspal, minyak pelumas dan

sejenisnya.

KAYU HASIL HUTAN : kayu gelondongan (logs), kulit basah.

BARANG BESI DAN BAJA : termasuk alat berat.

BARANG LOGAM DAN BATANGAN LAINNYA.

Tabel 7: Tarif Dasar Pelayanan Jasa Petikemas Antar Pulau (Domestik) Diterminal

Petikemas Makassar

NO URAIANTARIF

SATUANPETIKEMAS PETIKEMAS

Page 32: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

20' 40'I JASA BONGKAR PETIKEMAS 1 Petikemas FCL termasuk uang dermaga a.menggunakan crane dermaga Rp 400.000 Rp 660.000 per Box b.menggunakan crane kapal RP 280.000 RP 420000 per Box 2 Petikemas LCL tidak tersuk uang dermaga a.menggunakan crane dermaga Rp 850000 Rp 1.272.000 per Box b.menggunakan crane kapal Rp730000 Rp 1.092.000 per Box 3 Petikemas transhipment termsuk uang dermaga a.menggunakan crane dermaga Rp 217.000 Rp 325.000 per Box b.menggunakan crane kapal RP178.000 Rp 266.000 per Box 4 Shifting petikemas termasuk uang dermaga a.menggunakan crane dermaga

tanpa landing dan reshipping operation Rp 124.600 Rp 187.500 per Box

engan landing dan reshipping operation Rp 211.250 Rp 314.200 per Box

b.menggunakan crane kapal

tanpa landing dan reshipping operation Rp 94.250 Rp 141.000 per Box

dengan landing dan reshipping operation Rp 172.250 Rp 259.000 per Box

5 Uncontainerized Cargo tidak termasuk uang dermaga a. menggunakan crane dermaga

1.dibongkar ke atas chasis/trailer atau Rp 1.218.750 Rp 1.690.000 per Unit

dimuat dari chasis/trailer pengguna jasa

2.shifting

- tanpa landing dan reshipping operation Rp 1.218.750 Rp 1.690.000 per Unit

Page 33: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

-dengan landing dan reshipping operation RP 1.814.600 Rp 2.516.600 per Unit

3. transhipment Rp 780.000 Rp 1.082.000 per Unit b.menggunakan crane kapal

1.dibongkar ke atas chasis/trailer atau dimuat Rp 1.097.000 Rp 1.690.000 per Unit

dari chasis/trailer pengguna jasa 2. shifting

- tanpa landing dan reshipping operation Rp 1.097.000 Rp 1.690.000 per Unit

- dengan landing dan reshipping operation RP 1.633.100 RP 2.265.00 per Unit

3. transhipment Rp 702.000 Rp 973.000 per Unit c.lif on/off Rp 256.000 Rp 385.000 per Unit

d.penumpukan uncontainerized cargo Rp 18.000 Rp 36.000 per Unit Hari

6 Petikemas over height/over widht / over length

a.menggunakan crane dermaga 1.FCL (termasuk uang dermaga) Rp 1.110.500 Rp 1.666.200 per Box 2.LCL (tidak termasuk uang dermaga) RP 1.908.000 Rp 2.860.200 per Box

3. Transhipment (termasuk uang dermaga) Rp 563.500 Rp 845.000 per Box

4.shifting petikemas overheight/ overwidht/overlenght:

-tanpa landing dan reshiping Operation Rp 563.500 Rp 845.000 per Box

-dengan landing dan reshipping operation Rp 548.000 Rp 1.149.200 per Box

b.menggunakan crane kapal 1.FCL (termasuk uang dermaga) Rp 599.200 Rp 1.499.500 per Box 2.LCL (tidak termasuk uang dermaga) Rp 1.296.700 Rp 2.693.500 per Box

3. Transhipment (termasuk uang dermaga) Rp 507.000 Rp 760.500 per Box

4.shifting petikemas overheight/overwidht/overlenght:

-tanpa landing dan reshiping Operation Rp 507.000 Rp 760.500 per Box

Page 34: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

-dengan landing dan reshipping operation Rp 853.000 Rp 277.250 per Box

7 Membuka dan menutup palka a.menggunakan crane dermaga Rp 217.000 per Palka b.menggunakan crane kapal Rp 217.000 per Palka II JASA PENUMPUKAN 1 Petikemas kosong Rp 5.000 Rp 10.000 per Box / hari2 petikemas isi Rp 10.000 Rp 20.000 per Box / hari

3 petikemas overheight/ overwidht/overlenght: Rp 18.000 Rp 36.000 per Box / hari

4 Petikemas reefer Rp 18.000 Rp 36.000 per Box / hari5 chassis kosong Rp 5.000 Rp 10.000 per Unit / hari Rp 5.000 Rp 10.000 per Unit / hari6 chassis bermuatan untuk chasis bermuatan dikenakan tambahan

tarif pada angka 1 atau 2 atau 3 7 barang umum dikenakan tarif penumpukn berdasarkan

ketentuan tarif pada pelabuhan setempat III GERAKAN PETIKEMAS 1 Gerakan petikemas a.yang dikerjakan dengan transtainer Rp 226.000 Rp 338.000 per Box

atau top loader tanpa alat khusus/sling

b.yang dikerjakan dengan transtainer Rp 452.000 Rp 679.000 per Box

atau top loader ditambah alat khusus/sling

2 Liff On atau Liff Off a Petikemas kosong Rp 53.000 Rp 124.000 per Box b petikemas isi RP 42.000 Rp 62.000 per Box

c petikemas overheight/ overwidht/overlenght Rp 256.000 Rp 385.000 per Box

3 Pembatalan muat a Petikemas kosong Rp 236.000 Rp 348.000 per Box b petikemas isi Rp 134.000 Rp194.000 per Box

Table 8 : Penyesuaian kenaiakan tarif pelayanan petikemas pelabuhan makassar

Page 35: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

NO URAIAN SATUANTARIF

KETERANGANSAAT INI PENYESUAIAN

1HANDLING BONGKAR MAUT PAKET      

  1.FCL (Termasuk Uang Dermaga)    

  a).PK ukuran 20' Rp 300,000 400,000 per box

  b).PK ukuran 40' Rp 450,000 600,000 per box

       

 2.EMPTY (Termasuk Uang Dermaga)    

  a).PK ukuran 20' Rp 225,000 300,000 per box

  b).PK ukuran 40' Rp 337,500 450,000 per box

       

2HANDLING BONGKAR MUAT KONVENSIONAL    

 1.STEVEDORING CRANE KAPAL    

  a).PK ukuran 20' FULL Rp 75,400 100,500 per box

  b).PK ukuran 40' FULL Rp 112,450 150,000 per box

  c).PK ukuran 20' EMPTY Rp 66,250 91,000 per box

  d).PK ukuran 40' EMPTY Rp 101,400 135,200 per box

       

  2.HAULAGE/TRUCKING    

  a).PK ukuran 20' FULL Rp 44,850 60,000 per box

  b).PK ukuran 40' FULL Rp 67,600 90,000 per box

  c).PK ukuran 20' EMPTY Rp 29,900 40,000 per box

  d).PK ukuran 40' EMPTY Rp 44,850 60,000 per box

       

  3.LIFF ON/OFF    

  a).PK ukuran 20' FULL Rp 38,700 51,000 per box

  b).PK ukuran 40' FULL Rp 56,600 76,000 per box

  c).PK ukuran 20' EMPTY Rp 19,500 26,000 per box

  d).PK ukuran 40' EMPTY Rp 28,600 38,000 per box

       

  4.DERMAGA    

  a).PK ukuran 20' FULL Rp 31,200 41,600 per box

  b).PK ukuran 40' FULL Rp 46,800 62,400 per box

  c).PK ukuran 20' EMPTY Rp 13,650 18,200 per box

  d).PK ukuran 40' EMPTY Rp 20,150 27,000 per box

       

3TARIF GERAKAN PETIKEMAS    

Page 36: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

 1.RECIEVING / DELIEVERY PK STANDAR    

  a).PK ukuran 20' FULL Rp 37,700 51,000 per box

  b).PK ukuran 40' FULL Rp 56,550 76,000 per box

  c).PK ukuran 20' EMPTY Rp 19,500 26,000 per box

  d).PK ukuran 40' EMPTY Rp 28,600 38,000 per box

       

 2.STUFING/STRIFING(PINDAH LOKASI) Rp 53,500 112,500 per box

  a. PK ukuran 20' FULL    

 (Lift on + Trucking + Liff off) + kebersihan    

       

  b. PK ukuran 40' FULL Rp 139,500 186,000 per box

 (Lift on + Trucking + Liff off) + kebersihan      

Tabel 9 : Penyesuian tarif pelayanan barang dan aneka usaha PT Pelabuahan Indonesia IV

(Persero) Cabang Makassar Tahun 2009

NO URAIAN SATUANTARIF

EXISTING (Rp)

HASIL KESEPAKATA

N (Rp)

PERSANTESE KESEPAKATAN

(%)

1 PELAYANAN BARANG        

 (sesuai PD No. 31 tahun 2006)        

  a.dermaga          i. tanpa alat mekanik per ton / M3 1200 1500 25  ii.memakai alat mekanik per ton / M3 1100 1375 25  iii.hewan ekor 1500 1900 26.67  b.gudang ton/m3/hari 500 625 25

Page 37: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

  c.lapangan ton/m3/hari 250 350 40  d.pembersihan per ton / M3 - 75             

2 PERSEWAAN ALAT          (Sesuai KD No. 34 2003)          a. crane darat          >25 ton per unit / jam 245000 260000 6.12  25 ton sd 40 ton per unit / jam 255000 270000 5.88  40 ton sd 70 ton per unit / jam 387000   100  70 ton sd 100 ton per unit / jam 525000   100  > 100 ton per unit / jam 650000   100             b. Forklift          > 3 ton per unit / jam 40000 negosiasi 100  3 ton sd 5 ton per unit / jam 45000 negosiasi 100  5 ton sd 7 ton per unit / jam 80000 negosiasi 100  7 ton sd 10 ton per unit / jam 91000 negosiasi 100  > 10 ton per unit / jam 104000 negosiasi 100  catatan:

dapat dilakukan tarif kesepakatan baik dalam pelabiahan maupun di luar pelabuahan            

 IMBALAN JASA (RETRIBUSI ALAT)        

 (sesauai KD no 34 tahun 2003)        

  besaran tarif imbalan tarif jasa forklift dan crane darat yaitu 15 % dari tarif dasar dari masing-masing kapasitas alat.

15% 25%  

                  

3PENGUSHAAN LISTRIK        

 (sesauai KD no 28 tahun 2002)        

  1.bola jam        

  a.80 wattper mata lampu / jam 210 252 20

  b.200 wattper mata lampu / jam 365 438 20

  c.250 wattper mata lampu / jam 520 624 20

  d.500 wattper mata lampu / jam 880 1058 20

Page 38: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

  e.1000 wattper mata lampu / jam 1760 2112 20

             2.KWH        

 

Tarif PLN ditambah dengan 30% (biaya eksploitasi) KWH 30% 30%  

Tabel 10 : Tarif jasa pelayanan barang yang baru

  URAIAN SATUAN TARIF TUSLAQ

  DERMAGA      

  Tanpa alat mekanik Per Ton/m3 1800 2700

  Memakai alat mekanik Per Ton/m3 1600 2475

  Hewan ekor 2280 -

  GUDANG Per Ton/m3 750 1125

  LAPANGAN Per Ton/m3 420 630

  EKSPORT      

  Tanpa alat mekanik Per Ton/m3 1170 1755

  Memakai alat mekanik Per Ton/m3 1072.5 1608

  KEBERSIHAN Per Ton/m3 90

 penyesuaian besaran tagihan minimal dari Rp 16.500 / nota tagihan menjadi Rp 50.000/ nota tagihan.

 

 

     Tabel 11 : Realisasi arus barang tahun 2007 – 2011

a.Menurut Jenis Perdagangan

No. URAIAN  REALISASI  2007 2008 2009 2010 2011

1   3 4 5 6 7 8

Page 39: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

A. 'PERD. LUAR NEGERI              a. Impor              1) Dermaga Umum            

  a) Peti Kemas Ton/M3 0 0 0 0 0

  b) PBAU Ton/M3 825,200 800,580 873,957 1,112,110 1,305,807

  c) K. Paotere Ton/M3 0 0 0 0 0

  Jumlah Derum. Ton/M3 825,200 800,580 873,957 1,112,110 1,305,807

  2) Non Dermaga Umum Ton/M3 0 0 0 0 0

  Jumlah Impor Ton/M3 825,200 800,580 873,957 1,112,110 1,305,807   b. Ekspor              1) Dermaga Umum            

  a) Peti Kemas Ton/M3 0 0 0 0 0

  b) PBAU Ton/M3 679,689 434,289 319,991 347,019 356,743

  c) K. Paotere Ton/M3 0 0 0 0 0

  Jumlah Derum. Ton/M3 679,689 434,289 319,991 347,019 356,743

  2) Non Dermaga Umum Ton/M3 0 0 0 0 0

  Jumlah Ekspor Ton/M3 679,689 434,289 319,991 347,019 356,743   Jumlah :            

  1) Dermaga Umum Ton/M3 1,504,889 1,234,869 1,193,948 1,459,129 1,662,550

  2) Non Dermaga Umum Ton/M3 0 0 0 0 0

    Ton/M3 1,504,889 1,234,869 1,193,948 1,459,129 1,662,550 B. PERD. DALAM NEGERI            

  a. Bongkar              1) Dermaga Umum            

  a) Peti Kemas Ton/M3 0 5,985 14,988 37,818 41,832

  b) PBAU Ton/M3 1,396,942 1,652,934 1,647,697 1,871,547 2,061,205

  c) K. Paotere Ton/M3 85,583 84,992 90,168 118,639 114,811

  Jumlah Derum. Ton/M3 1,482,525 1,743,911 1,752,853 2,028,004 2,217,848

  2) Non Dermaga Umum Ton/M3 1,087,237 1,267,867 1,578,172 2,046,086 1,096,275

  Jumlah Bongkar Ton/M3 2,569,762 3,011,778 3,331,025 4,074,090 3,314,123   b. Muat              1) Dermaga Umum            

  a) Peti Kemas Ton/M3 0 6,510 15,888 19,890 23,583

  b) PBAU Ton/M3 1,155,221 969,406 762,807 791,363 1,247,048

  c) K. Paotere Ton/M3 264,778 293,946 273,943 367,888 351,647

  Jumlah Derum. Ton/M3 1,419,999 1,269,862 1,052,638 1,179,141 1,622,278

  2) Non Dermaga Umum Ton/M3 440,155 531,202 790,933 762,276 441,662

  Jumlah Bongkar Ton/M3 1,860,154 1,801,064 1,843,571 1,941,417 2,063,940   Jumlah :            

Page 40: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

  1) Dermaga Umum Ton/M3 2,902,524 3,013,773 2,805,491 3,207,145 3,840,126

  2) Non Dermaga Umum Ton/M3 1,527,392 1,799,069 2,369,105 2,808,362 1,537,937

  JUMLAH B Ton/M3 4,429,916 4,812,842 5,174,596 6,015,507 5,378,063

  JLH DERUM (LN + DN) Ton/M3 4,407,413 4,248,642 3,999,439 4,666,274 5,502,676

 JLH NON DERUM (LN +

DN) Ton/M3 1,527,392 1,799,069 2,369,105 2,808,362 1,537,937

  TOTAL Ton/M3 5,934,805 6,047,711 6,368,544 7,474,636 7,040,613

b. Menurut Jenis Distribusi

No.

U R A I A N  REALISASI

SATUAN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN  2007 2008 2009 2010 2011

1 2 3 4 5 6 7 8 A Perdagangan Luar Negeri            

  Dermaga Umum            

  1. Langsung T/M3 2,673,836 2,507,580 2,372,04

3 2,908,922 3,533,48

7

  2. Gudang T/M3 222,072 153,654 173,966 110,220 115,698

  3. Lapangan T/M3 1,511,505 1,587,408 1,453,43

0 1,647,132 1,853,49

2                

  JUMLAH A T/M3 4,407,413 4,248,642 3,999,43

9 4,666,274 5,502,67

7                B Perdagangan Dlm Negeri            

  Non Dermaga Umum            

  a. Rede Transpor T/M3 0 0 0 0 0   b. Dermaga Khusus            

  1. Milik Sendiri T/M3 1,527,392 1,799,069 2,369,10

5 2,808,362 1,537,93

7

  2. Milik Pihak ke 3 T/M3 0 0 0 0 0

  c. Pelabuhan Khusus T/M3 0 0 0 0 0

  d. Loading Point T/M3 0 0 0 0 0

 JUMLAH B

T/M3 1,527,392 1,799,069 2,369,10

5 2,808,362

1,537,937

T O T A LT/M3 5,934,805 6,047,711

6,368,544

7,474,636 7,040,61

4

Table 12: realisasi arus petikemas tahun 2007 - 2011

      REALISASI

NO. URAIAN SATUAN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN

Page 41: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

      2007 2008 2009 2010 2011

1 2 3 4 5 6 7 8

BPERD. DALAM NEGERI            

1 Bongkar            

  1) Berisi            

  a. Ukuran 20' Box 0 399 855 1,355 2,026

    Ton 0 5,985 12,825 20,325 30,390

  b. Ukuran 40' Box 0 0 103 833 547

    Ton 0 0 2,163 17,493 11,442

  2) Kosong            

  a. Ukuran 20' Box 0 108 570 539 601

  b. Ukuran 40' Box 0 0 8 28 0

    Box 0 507 1,536 2,755 3,174

  Jumlah 1 Ton 0 5,985 14,988 37,818 41,832

    Teu's 0 507 1,647 3,616 3,721

2 Muat            

  1) Berisi            

  a. Ukuran 20' Box 0 434 1,057 1,000 1,554

    Ton 0 6,510 15,825 15,000 23,310

  b. Ukuran 40' Box 0 0 3 1 13

    Ton 0 0 63 21 273

  3) Kosong            

  a. Ukuran 20' Box 0 41 150 88 68

  b. Ukuran 40' Box 0 0 45 59 14

    Box 0 475 1,255 1,148 1,649

  Jumlah 2 Ton 0 6,510 15,888 15,021 23,583

    Teu's 0 475 1,303 1,208 1,676

    Box 0 982 2,791 3,903 4,823

Jumlah Perd. Dalam Negeri Ton 0 12,495 30,876 52,839 65,415

    Teu's 0 982 2,950 4,824 5,397

    Box 0 982 2,791 3,903 4,823

T O T A L Ton 0 12,495 30,876 52,839 65,415

    Teu's 0 982 2,950 4,824 5,397

Untuk perdagangan dalam negeri tidak ada.

Table 13: realisasi arus penumpang tahun 2007 - 2011

      REALISASI

Page 42: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

NO. URAIAN SATUAN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN      2007 2008 2009 2010 2011 1 2 3 4 5 6 7 8

               A Penumpang Luar Negeri                             1). Debarkasi Org 1,676 0 4,424 3,741 1,326   2). Embarkasi Org 1,676 0 4,424 3,741 1,326                                 Jumlah A Org 3,352 0 8,848 7,482 2,652                               

BPenumpang Dalam Negeri            

                 1). Debarkasi Org 338,307 384,438 370,580 294,289 366,443   2). Embarkasi Org 454,300 552,041 525,396 386,379 469,690                                 Jumlah B Org 792,607 936,479 895,976 680,668 836,133                               

T O T A L Org 795,959 936,479 904,824 688,150 838,785                

3.4 Prosedur Pelayanan Jasa Alat

Ada beberap ketentuan penggunaan alat di PT Pelindo IV (Persero) Cabang

Makassar yaitu sebagai berikut:

3.6 kegiatan bongkar muat barang dengan menggunakan alat pihak PT Pelindo IV (Persero)

Cabang Makassar, maka pihak PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar memperoleh

100% dari tarif yang ada.

3.7 Kegiatan bongkar muat barang dengan mengguanakan alat pihak perusahaan pelayaran,

pihak PT Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar memperoleh 70% dari total tarif yang

ada.

3.8 Kegitan bongkar muat yang dilakukan oleh perusahaan lain (pihak ke 3), pihak PT

Pelindo IV (Persero) Cabang Makassar memperoleh 30% dari total tarif yang ada.

Page 43: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

1. Jenis pelayanan

a. Alat Mekanik

1. Krane darat

2. Forklift

3. Reach stacker

4. Top loader

5. Bottom lift

6. Head truck/chassis

7. Tronton

8. Mobil pemadam kebakaran (PMK)

9. Alat mekanik lainnya

b. Alat Non Mekanik

1. Tabung PMK

2. Geobak dorong

3. Timbangan

4. Pallet

5. Alat bongkar muat non mekanik (jala-jala, selang dsb)

6. Alat non mekanik lainnya

2. Lingkup Pelayanan

a. Persewaan alat berdasarkan satuan waktu pelayanan diperhitungkan sejak alat

dikeluarkan dari tempat penyimpanan sampai alat tersebut tiba kembali

ditempat semula.

b. Persewaan alat secara kesepakatan/negosiasi diperhitungkan berdasarkan

satuan waktu yang disepakati. Untuk negsiasi waktu dihitung sejak alat

dikeluarkan sampai dengan kembali ditempat semula.

3. Dokumen Pelayanan

Page 44: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

a. Bentuk 1C : Permintaan Jasa Alat

b. Bentuk 2C1 : Surat Perintah Kerja

c. Bentuk 2C : Bukti Pemakaian Alat-Alat.

d. Bentuk 3C : Daftar Perhitungan Jasa Alat-Alat.

e. Bentuk 4C : Nota Tagihan Jasa Alat-Alat

4. Prosedur Pelayanan

a. Alat Mekanik

1. Pemakai jasa mengajukan permintaan bentuk 1C kepada PPSA/P2JP paling

lambat 4 jam sebelum pelayanan.

2. PPSA/P2JP menerima dan sekaligus melakukan registrsi pada bentuk 1C

paling lama 10 menit, selanjutnya dibuatkan perhitungan upper sebesar

minimal 125% dari besaran jasa alat yang akan disewakan ditambah PPN.

3. Setelah upper dilunasi pada kasir/bank yang ditunjuk, bentuk 1C dan bukti

pelunasan tersebut diteruskan ke divisi untuk dibuatkan Surat Perintah

Kerja (SPK) paling lambat 15 menit setelah bukti pelunasan diterima.

4. Petugas operasional memberikan pelayanan sesuai dengan permintaan

pemakai jasa dan setelah pelayanan diberikan, operator memberikan bukti

pemakaian bentuk 2C yang dilampiri bentuk 1C yang ditandatangani oleh

pemakai jasa bersangkutan, selanjutnya bentuk 2C tersebut diteruskan ke

PPSA/P2JP paling lambat 2 jam setelah pelayanan diberikan.

5. PPSA/P2JP melakukan verifikasi atas entry data bentuk 2C paling lama 5

menit, dan selanjutnya diteruskan kedivisi keuangan paling lambat 5 menit

denagan buku ekspedisi.

6. Divisi keuangan membuat bentuk 3C dan melakukan verifikasi dan

selanjutnya mencetak bentuk 4C untuk diteruskan kepemakai jasa paling

lambat 1 hari kerja setelah diterimanya bentuk 2C.

7. Untuk penambahan jam pemakaian alat, pemakai jasa harus mengajukan

permintaan bentuk 1C baru dan mengikuti proses selanjutnya.

Page 45: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

8. Khusus untuk persewaan alat mekanik diluar derah kerja pelabuhan,

menggunakan tarif negosiasi yang lebih besar dari tarif pedoman, biaya

operator (lumpsum) dan asuransi ditanggung oleh pihak penyewa dan

untuk persewaan tersebut didukung oleh surat perjanjian kontrak.

b. Alat Non Mekanik

Prosedurnya dapat ditetapkan melalui keputusan General Manager Masing-

masing cabang, termasuk besaran tariff sesuai dengan kesepakatan dengan

pemakai jasa.

PENGERTIAN KHUSUS

1. Pelebuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan

batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai

tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan atau bongkar muat

barang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang

Page 46: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transoortasi yang

diselenggarakan oleh perseroan.

2. Kepelabuhanan adalah meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan

penyelenggaraaan pelabuihan dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi

pelabuhan untuk menunjang untuk menunjang kelancaran, keamanan dan ketertiban

arus lalu lintas kapal, penumpang dan atau antar moda serta mendorong

perekonomian nasional dan daerah.

3. Kapal adalah kendraan dengan bentuk dan jenis apapun yang digerakkan dengan

tenaga mekanik, tenaga mesin, atau ditunda, termasuk kendaraan air yang didukung

kendaraan dinamis, kendaraan dibawah permukaan air serta alat apung dan

bangunan terapung yang berpindah-pindah.

4. Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan Laut (DLKR) adalah wilayah perairan dan

daratan pada pelabuhan umum yang digunakan secara langsung untuk kepentingan

kepelabuhanan.

5. Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan Laut (DLKP) adalh wilayah perairan

disekitar lingkungan kerja perairan pelabuhan umum yang dipergunakan untuk

menjamin keselamatan pelayaran.

6. Barang adalah semua jenis muatan kapal yang dibongkar muat dari dan ke kapal.

7. Barang antar pulau adalah barang yang diangkut dari pelabuhan asal kepelabuhan

tujuan dalam Wilyah Indonesia.

8. Barang impor/ekspor adalh barang yang dari pelabuhan asal luar negeri

kepelabuhan tujuan dalam wilayah Indonesia atau sebaliknya.

9. Barang dalam keamasan adalah barang yang menggunakan kemasan petikemas

(container) atau menggunakan pallet dan unitisasi.

10. FCL (Fool Contaner Load) adalah petikemas yang dibongkar muat tanpa

mengguankan Container Freight Station (CFS).

11. LCL (Less Than Container Load) adalah petikemas yang dibongkar muat dengan

mengunakan Container Freight Station (CFS).

12. CFS adalah lokasi stuffing/striffing untuk petikemas LCL.

Page 47: BAB III

KERJA PRAKTEK 2012

Jurusan Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin `

13. Terminal petikemas adalah terminal yang dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan

khusus pelayanan petikemas.