BAB III

51
16 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015 BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA MANBA’UL ULUM ASSHIDDIQIYAH KOTA TANGERANG A. KERANGKA DASAR KURIKUKUM 1. Landasan Filosofis Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satu pun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut: a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian

description

BAB III KTSP SMA Manba'ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2014/2015

Transcript of BAB III

Page 1: BAB III

16

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

SMA MANBA’UL ULUM ASSHIDDIQIYAH KOTA TANGERANG

A. KERANGKA DASAR KURIKUKUM

1. Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas

peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses

pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik

dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013

dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi

pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia

berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak

ada satu pun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk

pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.

Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi

sebagai berikut:

a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa

masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013

dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam,

diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun

dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan

peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian

Page 2: BAB III

17

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan

pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan

demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama

suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan

peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang

memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi

yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada

waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris

budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan

bangsa masa kini.

b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan

filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan dimasa lampau

adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari

peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya

menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan

memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari

dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa

budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta

kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir

rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan

keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga,

Page 3: BAB III

18

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi

sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan

kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini

menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran

adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan

kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin

ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan

kecemerlangan akademik.

d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang

lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,

kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk

membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik

(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini,

Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik

menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah

sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat

demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di

atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama,

seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang

sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan

ummat manusia.

Page 4: BAB III

19

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

2. Landasan Teoritis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”

(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi

(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan

adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci

menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik

dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,

standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman

belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan

untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013

menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam

bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah,

kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik

(learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan

awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi

hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi

hasil kurikulum.

3. Landasan Yuridis

Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional;

Page 5: BAB III

20

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkanRencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan

d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor

32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan PemerintahNomor 19

Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

II. MUATAN KURIKULUM

SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang pada Tahun Pelajaran

2014/2015 menerapkan dua kurikulum sekaligus, yaitu kurikukum 2013 untuk

kelas X dan XI, sedangkan kelas XII masih menggunakan kurikulum lama,

Kurukulum KTSP 2006.

1. MUATAN KURIKUKUM 2013

Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan antara Sekolah Menengah Atas,

maka dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah, terdiri atas

Kelompok Matapelajaran Wajib dan Matapelajaran Pilihan Akademik.

Matapelajaran pilihan ini memberi corak kepada fungsi satuan pendidikan, dan

didalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Struktur ini

menerapkan prinsip bahwa peserta didik merupakan subjek dalam belajar yang

memiliki hak untuk memilih matapelajaran sesuai dengan minatnya.

Page 6: BAB III

21

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

Struktur Kurikulum SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang

terdiri atas : (a) Kelompok Matapelajaran Wajib yaitu kelompok A dan kelompok

B; (b) Kelompok Matapelajaran C yaitu pilihan Kelompok Peminatan terdiri atas

Matematika dan Ilmu Alam, Ilmu-ilmu Sosial, dan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya

a. Kelompok Matapelajaran Wajib

Kelompok Matapelajaran Wajib merupakan bagian dari pendidikan umum

yaitu pendidikan bagi semua warganegara bertujuan memberikan pengetahuan

tentang bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan penting untuk

mengembangkan kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat dan bangsa.

Struktur kelompok matapelajaran wajib dalam kurikulum SMA Manba’ul Ulum

Asshiddiqiyah Kota Tangerang adalah sebagai berikut:

Matapelajaran Wajib Kurikulum SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU

PER MINGGU

X XI XII

Kelompok A (Wajib)

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4 4

4 Matematika 4 4 4

5 Sejarah Indonesia 2 2 2

6 Bahasa Inggris 2 2 2

Kelompok B (Wajib)

7 Seni Budaya 2 2 2

8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 3 3 3

Page 7: BAB III

22

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2

Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24

Kelompok C (Peminatan)

Mata pelajaran Peminatan Akademik 12 16 16

Mata pelajaran Pilihan Lintas Kelompok 6 4 4

JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 42 44 44

Keterangan:

Matapelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok matapelajaranyang

kontennya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran Kelompok B adalah

kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan

dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah

daerah.

Satu jam pelajaran tatap muka 45 menit per minggu dan mapel yang

memiliki alokasi waktu belajar 2 jp/minggu berarti memiliki beban

belajar tatap muka 2 X 45 menit per minggu; mapel yang memiliki

alokasi waktu belajar 3jp/minggu berarti memiliki beban belajar

tatapmuka 3 X 45 menit per minggu; dan seterusnya.

Muatan Lokal dapat memuat Seni dan Bahasa Daerah.

Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu dari yang

telah ditetapkan dalam struktur di atas.

Kegiatan ekstra kurikulum terdiri atas Pramuka (wajib), UKS, PMR, dan

lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik di masing-masing satuan.

Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah

minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Page 8: BAB III

23

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

b. Kelompok Matapelajaran Peminatan

Kelompok matapelajaran peminatan bertujuan:

1. untuk memberikankesempatan kepada peserta didik mengembangkan

minatnya dalam sekelompok matapelajaran sesuai dengan minat keilmuannya

di perguruan tinggi.

2. untuk mengembangkan minatnya terhadapsuatu disiplin ilmu atau

ketrampilan tertentu.

Matapelajaran Peminatan dalam Kurikulum SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU

PER MINGGU

X XI XII

Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24

Kelompok C (Peminatan)

Peminatan Matematika dan Ilmu Alam

1 Matematika 3 4 4

2 Biologi 3 4 4

3 Fisika 3 4 4

4 Kimia 3 4 4

Peminatan Ilmu-ilmu Sosial

1 Geografi 3 4 4

2 Sejarah 3 4 4

3 Sosiologi 3 4 4

4 Ekonomi 3 4 4

Matapelajaran Pilihan

Pilihan Lintas Kelompok Peminatan 6 4 4

Jumlah Jam pelajaran yang tersedia per minggu 48 56 56

Jumlah Jam pelajaran yang harus ditempuh per minggu 42 44 44

Page 9: BAB III

24

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

c. Pilihan Kelompok Peminatan dan Pilihan Matapelajaran Lintas Kelompok

Peminatan

Kurikulum SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang dirancang

untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat

mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan

dalam bentuk pilihan Kelompok Peminatan dan pilihan Matapelajaran antar

Kelompok Peminatan. Kelompok Peminatan yang dipilih peserta didik terdiri atas

kelompok Matematika dan Ilmu Alam, dan Ilmu-ilmu Sosial. Sejak medaftar ke

SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang, di Kelas X seseorang

peserta didik sudah harus memilih kelompok peminatan mana yang akan

dimasuki.

Pemilihan Kelompok Peminatan berdasarkan nilai rapor SMP/MTs, nilai

ujian nasional SMP/MTs, rekomendasi guru bimbingan dan konseling di SMP,

dan hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA Manba’ul

Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang. Pada semester kedua di Kelas X, seorang

peserta didik masih mungkin mengubah Kelompok Peminatan, berdasarkan hasil

pembelajaran di semester pertama dan rekomendasi guru bimbingan dan

konseling. Semua matapelajaran yang terdapat pada satu Kelompok Peminatan

wajib diikuti oleh peserta didik. Selain mengikuti seluruh matapelajaran di

Kelompok Peminatan, setiap peserta didik harus mengikuti matapelajaran tertentu

untuk lintas minat dan/atau pendalaman minat sebanyak 6 jam pelajaran di Kelas

X dan 4 jam pelajaran di Kelas XI dan XII. Matapelajaran lintas minat yang

dipilih sebaiknya tetap dari Kelas X sampai dengan XII. Di Kelas X, jumlah jam

Page 10: BAB III

25

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

pelajaran pilihan antar Kelompok Peminatan perminggu 6 jam pelajaran, dapat

diambil dengan pilihan sebagai berikut:

1) Dua matapelajaran (masing-masing 3 jam pelajaran) dari satu Kelompok

Peminatan yang sama di luar Kelompok Peminatan pilihan, atau

2) Satu matapelajaran di masing-masing Kelompok Peminatan di luar Kelompok

Peminatan pilihan.

3) Matapelajaran yang dibuka di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota

Tangerang sebagai matapelajaran lintas minat adalah Conversation, Bahasa

Arab, Bahasa Jepang, dan Kitab Salaf

2. MUATAN KURIKULUM LAMA (2006) KTSP

Struktur Kurikulum XII Program IPA

a. Mata Pelajaran Kelas XII Program IPA, terdiri atas:

13 mata pelajaran;

muatan lokal;

program pengembangan diri.

b. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

c. Pembelajaran dilaksanakan di pagi hari

Struktur Kurikulum Kelas XII Program IPS

a. Mata Pelajaran Kelas XII Program IPS, terdiri atas:

13 mata pelajaran,

muatan lokal

program pengembangan diri.

Page 11: BAB III

26

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

b. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

c. Pembelajaran dilaksanakan pada pagi hari.

Struktur Kurikulum Kelas XII IPA

Komponen Alokasi Waktu

Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4

5. Matematika 4 4

6. Fisika 4 4

7. Biologi 4 4

8. Kimia 4 4

9. Sejarah 2 2

10. Seni Budaya 2 2

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2

13. Bahasa Jepang 2 2

14. Bahasa Arab 2 2

B. Muatan Lokal

Bahasa Jepang

2

2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*)

Jumlah 40 40

Page 12: BAB III

27

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

Struktur Kurikulum Kelas XII IPS

Komponen Alokasi Waktu

Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4

5. Matematika 4 4

6. Sejarah 3 3

7. Geografi 3 3

8. Ekonomi 4 4

9. Sosiologi 4 4

10. Seni Budaya 2 2

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2

13. Bahasa Arab 2 2

B. Muatan Lokal

Bahasa Jepang

2

2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*)

Jumlah 40 40

C. MUATAN LOKAL

Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi

muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang

dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di

daerah tempat tinggalnya.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk

Page 13: BAB III

28

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata

pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan

Pengembangan muatan lokal di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota

Tangerang memperhatikan beberapa prinsip pengembangan sebagai berikut:

1. Utuh : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan

pendidikan berbasis kompetensi, kinerja, dan kecakapan hidup.

2. Kontekstual : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan

berdasarkan budaya, potensi, dan masalah daerah.

3. Terpadu : Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan satuan

pendidikan, termasuk terpadu dengan dunia usaha dan industri.

4. Apresiatif : Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam bentuk

pertunjukkan, lomba-lomba, pemberian penghargaan) di level satuan

pendidikan dan daerah.

5. Fleksibel : Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan

pengaturan waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan

karakteristik satuan pendidikan

Potensi geografis SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang

yang berada di Kawasan kotamadya Tangerang yang sudah menerapkan syariat

Islam. Lokasi tepatnya berdekatan dengan Bandar Udara Soekarno Hatta

Tangerang dan di wilayah Propisi Banten yang terkenal dengan nuansa Islam

akan banyak memberi warna terhadap proses pembelajaran di kelas. Oleh karena

Page 14: BAB III

29

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

itu, program Muatan Lokal yang dipilih adalah yang berkaitan dengan kondisi dan

nuansa agamis di lingkungan sekitar sekolah.

Strategi implementasi muatan lokal adalah terintegrasi dalam mata

pelajaran Kelompok B (wajib), untuk kelas X dan XI sedangkan untuk kelas XII

dilaksanakan secara mandiri melalui matapelajaran Muatan Lokal.

Program Muatan Lokal disusun bekerja sama antara sekolah dengan

majelis ta’lim sekitar, kedubes negara-negara Islam. Muatan Lokal ini ini juga

sekaligus merupakan unggulan lokal sekolah. Program Muatan Lokal yang wajib

diikuti oleh seluruh peserta didik adalah Kitab salaf, Bahasa Jepang, dan Bahasa

Arab.

Adapun Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Kitab Salaf

sebagai berikut:

Kelas X (Kitab Salaf)

Kelas X Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Memahami aturan dan prinsip

Thaharoh

1.1 Menjelaskan Makna Thoharoh

1.2 Menjelaskan aturan Thaharoh

1.3 Menjelaskan macam-macam thaharoh

2. Memahami dan menerapkan

Sholat

2.1 Menjelaskan macam –macam Sholat Wajib dan

Sunah

2.2 Menjelaskan Aturan dan tata cara Sholat

2.3 Menjelaskan Hukum Sholat Berjamaah.

Page 15: BAB III

30

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

Kelas X Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

3. Memahami dan menerapkan

puasa dan zakat

3.1 Menjelaskan makna puasa dan zakat

3.2 Menjelaskan aturan dan tatacara dalam berpuasa

dan berzakat

3.3 Menjelaskan hukum dalam berpuasa dan berzakat

4. Memahami dan menjelaskan

tentang Haji

4.1 Menjelaskan makna Haji

4.2 Menjelaskan Rukun dan Syarat Haji

4.3 Menjelaskan Aturan dan tatacara pelaksanaan

Haji

Kelas X (Conversation)

Kelas X Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Memahami makna dalam

percakapan transaksional dan

interpersonal dalam konteks

kehidupan sehari-hari

1.1 Merespon makna yang terdapat dalam

percakapan transaksional (to get things done)

dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan tak

resmi yang menggunakan ragam bahasa lisan

sederhana secara akurat, lancar dan berterima

dalam konteks kehidupan sehari-hari dan

melibatkan tindak tutur: berkenalan,

bertemu/berpisah, menyetujui ajakan/tawaran/

undangan, menerima janji, dan membatal-kan

janji

1.2 Merespon makna yang terdapat dalam

percakapan transaksional (to get things done)

dan interpersonal (bersosiali-sasi) resmi dan tak

resmi yang mengguna-kan ragam bahasa lisan

sederhana secara akurat, lancar dan berterima

dalam konteks kehidupan sehari-hari dan

melibatkan tindak tutur: mengungkapkan

perasaan bahagia, menunjukkan perhatian,

menunjukkan simpati, dan memberi instruksi

Page 16: BAB III

31

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

2. Memahami makna teks fungsional

pendek dan teks monolog

sederhana berbentuk recount,

narrative dan procedure dalam

konteks kehidupan sehari-hari

2.1 Merespon makna secara akurat, lancar dan

berterima dalam teks lisan fungsional pendek

sederhana (misalnya pengumuman, iklan,

undangan dll.) resmi dan tak resmi dalam

berbagai konteks kehidupan sehari-hari

2.2 Merespon makna dalam teks monolog

sederhana yang menggunakan ragam bahasa

lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam

berbagai konteks kehidupan sehari-hari dalam

teks: recount, narrative, dan procedure

3. Mengungkapkan makna dalam

percakapan transaksional dan

interpersonal dalam konteks

kehidupan seharihari.

3.1 Mengung-kapkan makna dalam percakapan

transaksional (to get things done) dan

interpersonal ( bersosiali-sasi) resmi dan tak

resmi secara akurat, lancar dan berterima

dengan mengguna-kan ragam bahasa lisan

sederhana dalam konteks kehidupan sehari-hari

dan melibatkan tindak tutur: berkenalan,

bertemu/ berpisah, menyetujui ajakan/ tawaran/

undangan, menerima janji, dan membatalkan

janji.

3.2 Mengungkap-kan makna dalam perca-kapan

tran-saksional (to get things done) dan

interpersonal (bersosialisasi) resmi dan tak

resmi secara aku-rat, lancar dan berteri-ma

dengan menggunakan ragam ba-hasa lisan

sederhana dalam kon-teks kehidu-pan sehari-

hari dan meli-batkan tindak tutur: meng-

ungkapkan perasaan bahagia, menunjukkan

perhatian, menunjukkan simpati, dan member

instruksi.

4. Mengungkapkan makna dalam teks

fungsional pendek dan monolog

berbentuk recount, narrative dan

procedure sederhana dalam

konteks kehidupan sehari-hari

4.1 Mengung-kapkan makna dalam bentuk teks

fungsional pendek (misalnya pengumuman,

iklan, undangan dll.) resmi dan tak resmi

dengan menggunakan ragam bahasa lisan dalam

berbagai konteks kehidupan sehari-hari

4.2 Mengung-kapkan makna dalam teks monolog

sederhana dengan menggunakan ragam bahasa

lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam

berbagai konteks kehidupan sehari-hari dalam

teks berbentuk: recount, narrative, dan

procedure

4.3 Merespon makna dan langkah retorika teks tulis

esei secara akurat, lancar dan berterima dalam

konteks kehidupan sehari-hari dan untuk

mengakses ilmu pengetahuan dalam teks

berbentuk: recount, narrative, dan procedure

Page 17: BAB III

32

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

Kelas X Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

5. Memahami makna dalam

percakapan transaksional dan

interpersonal dalam konteks

kehidupan sehari-hari

5.1 Merespon makna dalam percakapan

transaksional (to get things done) dan

interpersonal (bersosialisasi) resmi dan tak

resmi secara akurat, lancar dan berterima yang

menggunakan ragam bahasa lisan sederhana

dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari

dan melibatkan tindak tutur: berterima kasih,

memuji, dan mengucapkan selamat.

5.2 Merespon makna dalam percakapan

transaksional (to get things done) dan

interpersonal (bersosialisasi) resmi dan tak

resmi secara akurat, lancar dan berterima yang

menggunakan ragam bahasa lisan sederhana

dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari

dan melibatkan tindak tutur: menyatakan rasa

terkejut, menyatakan rasa tak percaya, serta

menerima undangan, tawaran, dan ajakan

6. Memahami makna dalam teks

fungsional pendek dan monolog

yang berbentuk narrative,

descriptive, dan news item

sederhana dalam konteks

kehidupan sehari-hari

6.1 Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan

fungsional pendek sederhana (misalnya

pengumuman, iklan, undangan dll.) resmi dan

tak resmi secara akurat, lancar dan berterima

dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari.

6.2 Merespon makna dalam teks monolog

sederhana yang menggunakan ragam bahasa

lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam

konteks kehidupan sehari-hari dalam teks

berbentuk; narrative, descriptive, dan news item

7. Mengungkapkan makna dalam

percakapan transaksional dan

interpersonal dalam konteks

kehidupan sehari-hari

7.1 Mengungkap-kan makna dalam percakapan

transaksional (to get things done) dan

interpersonal (bersosialisasi) resmi dan tak

resmi secara akurat, lancar dan berterima

dengan menggunakan ragam bahasa lisan

sederhana dalam konteks kehidupan sehari-hari

dan melibatkan tindak tutur: berterima kasih,

memuji, dan mengucapkan selamat.

7.2 Mengungkap-kan makna dalam percakapan

transaksional (to get things done) dan

interpersonal (bersosiali-sasi) resmi dan tak

resmi secara akurat, lancar dan berterima

dengan mengguna-kan ragam bahasa lisan

sederhana dalam konteks kehidupan sehari-hari

dan melibatkan tindak tutur: menyatakan rasa

terkejut, menyatakan rasa tak percaya, serta

menerima undangan, tawaran, dan ajakan

Page 18: BAB III

33

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

8. Mengungkapkan makna dalam

teks fungsional pendek dan

monolog sederhana berbentuk

narrative, descriptive dan news

item dalam konteks kehidupan

sehari-hari

8.1 Mengungkap-kan makna dalam bentuk teks

lisan fungsional pendek (misalnya

pengumuman, iklan, undangan dll.) resmi dan

tak resmi dengan menggunakan ragam bahasa

lisan sederhana dalam berbagai konteks

kehidupan sehari-hari.

8.2 Mengungkap-kan makna dalam teks monolog

sederhana dengan menggunakan ragam bahasa

lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam

konteks kehidupan sehari-hari dalam teks

berbentuk: narrative, descriptive, dan news item

Kelas XI (Conversation)

Kelas XI Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Memahami makna dalam

percakapan transaksional dan

interpersonal resmi dan berlanjut

(sustained) dalam konteks

kehidupan sehari-hari

1.1 Merespon makna dalam percakapan

transaksional (to get things done) dan

interpersonal (bersosialisasi) resmi dan

berlanjut (sustained) secara akurat, lancar, dan

berterima yang menggunakan ragam bahasa

lisan dalam konteks kehidupan sehari-hari dan

melibatkan tindak tutur: menyampaikan

pendapat, meminta pendapat, menyatakan puas,

dan menyatakan tidak puas.

1.2 Merespon makna dalam percakapan

transaksional (to get things done) dan

interpersonal (bersosialisasi) resmi dan

berlanjut (sustained) secara akurat, lancar, dan

berterima yang menggunakan ragam bahasa

lisan dalam konteks kehidupan sehari-hari dan

melibatkan tindak tutu: menasehati,

memperingatkan, meluluskan permintaan, serta

menyatakan perasaan relief, pain, dan pleasure

2. Memahami makna teks fungsional

pendek dan monolog berbentuk

reports, narrative, dan analytical

exposition dalam konteks

kehidupan sehari-hari

2.1 Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan

fungsional pendek resmi dan tak resmi secara

akurat, lancar dan berterima dalam berbagai

konteks kehidupan sehari-hari.

2.2 Merespon makna dalam teks monolog yang

menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat,

lancar dan berterima dalam konteks kehidupan

sehari-hari dalam teks berbentuk: report,

narrative, dan analytical exposition.

Page 19: BAB III

34

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

3. Mengungkapkan makna dalam teks

percakapan transaksional dan

interpersonal resmi dan berlanjut

(sustained) dalam konteks

kehidupan sehari-hari

3.1 Mengungkap-kan makna dalam percakapan

transaksional (to get things done) dan

interpersonal (bersosialisasi) resmi dan

berlanjut (sustained) dengan menggunakan

ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan

berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari

dan melibatkan tindak tutur: menyampaikan

pendapat, meminta pendapat, menyatakan puas,

dan menyatakan tidak puas.

3.2 Mengungkap-kan makna dalam percakapan

transaksional (to get things done) dan

interpersonal (bersosialisasi) resmi dan

berlanjut (sustained) dengan menggunakan

ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan

berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari

dan melibatkan tindak tutur: menasehati,

memperingatkan, meluluskan permintaan, serta

menyatakan perasaan relief, pain, dan pleasure

4. Mengungkapkan makna dalam teks

fungsional pendek dan monolog

yang berbentuk report, narrative

dan analytical exposition dalam

konteks kehidupan sehari-hari

4.1 Mengungkap-kan makna dalam teks lisan

fungsional pendek resmi dan tak resmi secara

akurat, lancar dan berterima dalam berbagai

konteks kehidupan sehari-hari.

4.2 Mengungkap-kan makna dalam teks monolog

dengan menggunakan ragam bahasa lisan

secara akurat, lancar dan berterima dalam

konteks kehidupan sehari-hari dalam teks

berbentuk: report, narrative, dan analytical

exposition.

4.3 Merespon makna dan langkah retorika dalam

esei yang menggunakan ragam bahasa tulis

secara akurat, lancar dan berterima dalam

konteks kehidupan sehari-hari dan untuk

mengakses ilmu pengetahuan dalam teks

berbentuk: report, narrative, dan analytical

exposition.

4.4 Mengungkap-kan makna dan langkah retorika

dalam esei dengan menggunakan ragam bahasa

tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam

konteks kehidupan sehari-hari dalam teks

berbentuk: report, narrative, dan analytical

exposition .

Kelas XI Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

5. Memahami makna dalam

percakapan transaksional dan

interpersonal resmi dan berlanjut

(sustained) dalam konteks

5.1 Merespon makna dalam percakapan

transaksional (to get things done) dan

interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut

(sustained) yang menggunakan ragam bahasa

lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam

Page 20: BAB III

35

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

kehidupan sehari-hari konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan

tindak tutur: menyatakan sikap terhadap sesuatu,

menyatakan perasaan cinta, dan menyatakan

perasaan sedih.

5.2 Merespon makna dalam percakapan

transaksional (to get things done) dan

interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut

(sustained) yang menggunakan ragam bahasa

lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam

konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan

tindak tutur: menyatakan perasaan malu,

menyatakan perasaan marah, dan menyatakan

perasaan jengkel

6. Memahami makna dalam teks

fungsional pendek dan monolog

berbentuk narrative, spoof dan

hortatory exposition dalam konteks

kehidupan sehari-hari

6.1 Merespon makna dalam teks fungsional pendek

resmi dan tak resmi yang menggunakan ragam

bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima

dalam konteks kehidupan sehari-hari.

6.2 Merespon makna dalam teks monolog yang

menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat,

lancar dan berterima dalam konteks kehidupan

sehari-hari dalam teks berbentuk: narrative,

spoof, dan hortatory exposition

7. Mengungkapkan makna dalam teks

percakapan transaksional dan

interpersonal resmi dan berlanjut

(sustained) dalam konteks

kehidupan sehari-hari

7.1 Mengungkap-kan makna dalam percakapan

transaksional (to get things done) dan

interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut

(sustained) dengan menggunakan ragam bahasa

lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam

konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan

tindak tutur: menyatakan sikap terhadap sesuatu,

menyatakan perasaan cinta, dan menyatakan

perasaan sedih.

7.2 Mengungkap-kan makna dalam percakapan

transaksional (to get things done) dan

interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut

(sustained) yang menggunakan ragam bahasa

lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam

konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan

tindak tutur: menyatakan perasaan malu,

menyatakan perasaan marah, dan menyatakan

perasaan jengkel.

8. Mengungkapkan makna dalam teks

fungsional pendek dan esei

berbentuk narrative, spoof dan

hortatory exposition dalam konteks

kehidupan sehari-hari

8.1 Mengungkap-kan makna dalam teks fungsional

pendek resmi dan tak resmi dengan

menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat,

lancar dan berterima dalam konteks kehidupan

sehari-hari.

8.2 Mengungkap-kan makna dalam esei dengan

mengguna-kan ragam bahasa lisan secara akurat,

lancar dan berterima dalam konteks kehidupan

sehari-hari dalam teks berbentuk: narrative,

spoof, dan hortatory exposition.

Page 21: BAB III

36

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

8.3 Merespon makna dan langkah retorika dalam

esei yang menggunakan ragam bahasa tulis

secara akurat, lancar dan berterima dalam

konteks kehidupan sehari-hari dan untuk

mengakses ilmu pengetahuan dalam teks

berbentuk narrative, spoof, dan hortatory

exposition.

8.4 Mengungkap-kan makna dan langkah retorika

dalam esei dengan menggunakan ragam bahasa

tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam

konteks kehidupan sehari-hari dalam teks

berbentuk: narrative, spoof, dan hortatory

exposition.

Kelas XI (Bahasa Arab)

Kelas XI Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Memahami wacana lisan berbentuk

paparan atau dialog sederhana

tentang identitas diri dan

kehidupan sekolah

1.1 Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau

kalimat) dalam suatu konteks dengan

mencocokkan dan membedakan secara tepat.

1.2 Memperoleh informasi umum, informasi tertentu

dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan

sederhana secara tepat

2. Mengungkapkan informasi secara

lisan dalam bentuk paparan atau

dialog sederhana tentang identitas

diri dan kehidupan sekolah

2.1 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan

dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana

sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan

berbahasa yang santun .

2.2 Melakukan dialog sederhana dengan lancar yang

mencerminkan kecakapan berkomunikasi santun

dan tepat.

3. Memahami wacana tulis berbentuk

paparan atau dialog sederhana

tentang identitas diri dan

kehidupan sekolah

3.1 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana

sederhana secara tepat.

3.2 Memperoleh informasi umum, informasi tertentu

dan atau rinci dari wacana tulis sederhana.

3.3 Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat

dalam wacana tertulis sederhana dengan tepat.

4. Mengungkapkan informasi secara

tertulis dalam bentuk paparan atau

dialog sederhana tentang identitas

diri dan kehidupan sekolah

4.1 Menulis kata, frasa,dan kalimat dengan huruf,

ejaan dan tanda baca yang tepat.

4.2 Mengungkapkan informasi secara tertulis dalam

kalimat sederhana sesuai konteks yang

mencerminkan kecakapan menggunakan

kata,frasa dengan huruf, ejaan , tanda baca dan

struktur yang tepat

Page 22: BAB III

37

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

Kelas XI Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

5. Memahami wacana lisan berbentuk

paparan atau dialog sederhana

tentang Kehidupan keluarga dan

kehidupan sehari-hari

5.1 Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau

kalimat) dalam suatu konteks dengan

mencocokkan dan membedakan secara tepat.

5.2 Memperoleh informasi umum, informasi tertentu

dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan

sederhana secara tepat.

6. Mengungkapkan informasi secara

lisan dalam bentuk paparan atau

dialog sederhana tentang

kehidupan keluarga dan kehidupan

sehari-hari

6.1 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan

dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana

sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan

berbahasa yang santun.

6.2 Melakukan dialog sederhana dengan lancar

yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi

santun dan tepat.

7. Memahami wacana tulis berbentuk

paparan atau dialog sederhana

tentang kehidupan keluarga dan

kehidupan sehari-hari

7.1 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana

sederhana secara tepat.

7.2 Memperoleh informasi umum, informasi

tertentu dan atau rinci dari wacana tulis

sederhana.

7.3 Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat

dalam wacana tertulis sederhana dengan tepat.

8. Mengungkapkan informasi secara

tertulis dalam bentuk paparan atau

dialog sederhana tentang

kehidupan keluarga dan kehidupan

sehari-hari.

8.1 Menulis kata, frasa,dan kalimat dengan huruf,

ejaan dan tanda baca yang tepat.

8.2 Mengungkapkan informasi secara tertulis dalam

kalimat sederhana sesuai konteks yang

mencerminkan kecakapan menggunakan kata,

frasa dengan huruf, ejaan , tanda baca dan

struktur yang tepat.

Kelas XII (Bahasa Arab)

Kelas XII Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Memahami wacana lisan berbentuk

paparan atau dialog sederhana

tentang Kegemaran/hobi dan

wisata

1.1 Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau

kalimat) dalam suatu konteks dengan

mencocokkan dan membedakan secara tepat.

1.2 Memperoleh informasi umum, informasi tertentu

dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan

sederhana secara tepat.

Page 23: BAB III

38

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

2. Mengungkapkan informasi secara

lisan dalam bentuk paparan atau

dialog sederhana tentang

Kegemaran/hobi dan keluarga

2.1 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan

dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana

sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan

berbahasa yang santun .

2.2 Melakukan dialog sederhana dengan lancar

yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi

santun dan tepat.

3. Memahami wacana tulis berbentuk

paparan atau dialog sederhana

tentang kegemaran/hobi dan wisata

3.1 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana

sederhana secara tepat.

3.2 Memperoleh informasi umum, informasi

tertentu dan atau rinci dari wacana tulis

sederhana.

3.3 Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat

dalam wacana tertulis sederhana dengan tepat.

4. Mengungkapkan informasi secara

tertulis dalam bentuk paparan atau

dialog sederhana tentang

kegemaran/hobi dan wisata

4.1 Menulis kata, frasa,dan kalimat dengan huruf,

ejaan dan tanda baca yang tepat.

4.2 Mengungkapkan informasi secara tertulis dalam

kalimat sederhana sesuai konteks yang

mencerminkan kecakapan menggunakan

kata,frasa dengan huruf, ejaan, tanda baca dan

struktur yang tepat.

4.3 Peserta didik mampu mengungkapkan pendapat,

perasaan secara tertulis, dengan lancar yang

mencerminkan kecakapan menulis dengan tepat.

Kelas XII Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

5. Memahami wacana lisan berbentuk

paparan atau dialog sederhana

tentang layanan umum dan

pekerjaan

5.1 Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau

kalimat) dalam suatu konteks dengan

mencocokkan dan membedakan secara tepat.

5.2 Memperoleh informasi umum, informasi tertentu

dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan

sederhana secara tepat

6. Mengungkapkan informasi secara

lisan dalam bentuk paparan atau

dialog sederhana tentang layanan

umum dan pekerjaan

6.1 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan

dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana

sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan

berbahasa yang santun.

6.2 Melakukan dialog sederhana dengan lancar yang

mencerminkan kecakapan berkomunikasi santun

dan tepat.

Page 24: BAB III

39

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

7. Memahami wacana tulis berbentuk

paparan atau dialog sederhana

tentang layanan umum dan

pekerjaan

7.1 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana

sederhana secara tepat.

7.2 Memperoleh informasi umum, informasi tertentu

dan atau rinci dari wacana tulis sederhana.

7.3 Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat

dalam wacana tertulis sederhana dengan tepat.

8. Mengungkapkan informasi secara

tertulis dalam bentuk paparan atau

dialog sederhana tentang layanan

umum dan pekerjaan

8.1 Menulis kata, frasa,dan kalimat dengan huruf,

ejaan dan tanda baca yang tepat.

8.2 Mengungkapkan informasi secara tertulis dalam

kalimat sederhana sesuai konteks yang

mencerminkan kecakapan menggunakan

kata,frasa dengan huruf, ejaan , tanda baca dan

struktur yang tepat.

8.3 Peserta didik mampu mengungkapkan pendapat,

perasaan secara tertulis, dengan lancar yang

mencerminkan kecakapan menulis dengan tepat.

Kelas XII (Bahasa Jepang)

Kelas XII Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. (Mendengarkan) Memahami

wacana lisan berbentuk paparan

atau dialog sederhana tentang hobi.

(Berbicara) Mengungkapkan

informasi sederhana secara lisan

dalam bentuk paparan atau dialog

tentang hobi. (Membaca)

Memahami wacana tulis berbentuk

paparan atau dialog sederhana hobi.

( Menulis) Mengungkapkan

informasi sederhana secara tertulis

dalam bentuk paparan atau dialog

tentang hobi.

1.1 Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frase atau

kalimat) dalam suatu wacana dengan

mencocokkan dan membedakakn secara tepat.

1.2 Memperoleh informasi umum dan atau rinci dari

berbagai bentuk wacana lisan sederhana secara

tepat

2. Memahami cara menyampaikan

informasi baik lisan maupun tertulis

dengan kalimat sederhana dan

santun serta mempraktikannya

dalam dialog sederhana

2.1 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan

dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana

sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan

berbahasa yang santun.

2.2 Melakukan dialog sederhana dengan lancar dan

tepat yang mencerminkan kecakapan

berkomunikasi santun.

2.3 Menyampaikan pendapat dan perasaan secara

lisan dengan lancar dan tepat sesuai konteks

Page 25: BAB III

40

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

yang mencerminkan kecakapan menggunakan

ujaran santun

3. Mengidentifikasi bentuk dan tema

wacana sederhana dan memperoleh

informasi secara tepat dari wacana

tersebut serta membaca kata, frasa,

dan kalimat dengan nyaring dan

tepat

3.1 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana tulis

sederhana secara tepat.

3.2 Memperoleh berbagai informasi umum dan atau

rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat.

3.3 Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat

dalam wacana tulis sederhana dengan huruf

(Hiragana, Katakana, Kanji) secara tepat.

4. Menyampaikan informasi secara

tertulis dengan kalimat sederhana

dengan lancer dan tepat

4.1 Menulis kata, frasa dan atau kalimat dengan

huruf (Hiragana, Katakana, Kanji) yang tepat.

4.2 Mengungkapkan berbagai informasi secara

tertulis dalam kalimat sederhana sesuai konteks,

yang mencerminkan kecakapan menggunakan

kata, frase dalam kalimat dengan huruf dan

struktur yang tepat.

4.3 Mengungkapkan pendapat, perasaan secara

tertulis dengan lancar dan tepat yang

mencerminkan kecakapan menulis.

Kelas XII Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

5. (Mendengarkan) Memahami

wacana lisan berbentuk paparan

atau dialog sederhana tentang

wisata. (Berbicara)

Mengungkapkan informasi

sederhana secara lisan dalam

bentuk paparan atau dialog tentang

wisata. (Membaca) Memahami

wacaan tulis berbentuk paparan

atau dialog sederhana wisata. (

Menulis) Mengungkapkan

informasi sederhana secara tertulis

dalam bentuk paparan atau dialog

tentang wisata

5.1 Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frase atau

kalimat) dalam suatu wacana dengan

mencocokkan dan membedakakn secara tepat.

5.2 Memperoleh informasi umum dan atau rinci dari

berbagai bentuk wacana lisan sederhana secara

tepat

Page 26: BAB III

41

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

6. Menyampaikan informasi lisan

dengan kalimat sederhana dan

melakukan dialog sederhana yang

berkaitan dengan informasi yang

diberikan

6.1 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan

dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana

sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan

berbahasa yang santun.

6.2 Melakukan dialog sederhana dengan lancar dan

tepat yang mencerminkan kecakapan

berkomunikasi santun.

6.3 Menyampaikan pendapat dan perasaan secara

lisan dengan lancar dan tepat sesuai konteks

yang mencerminkan kecakapan menggunakan

ujaran santun

7. Mengidentifikasi bentuk dan tema

wacana dan memperoleh informasi

dari wacana tersebut serta

menyampaikan kembali dengan

suara yang nyaring

7.1 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana tulis

sederhana secara tepat.

7.2 Memperoleh berbagai informasi umum dan atau

rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat.

7.3 Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat

dalam wacana tulis sederhana dengan huruf

(Hiragana, Katakana, Kanji) secara tepat.

8. Mengungkapkan pendapat dan

informasi baik secara tulis maupun

lisan dengan menggunakan kata,

frase, dan kalimat secara lancar dan

tepat

8.1 Menulis kata, frasa dan atau kalimat dengan

huruf (Hiragana, Katakana, Kanji) yang tepat.

8.2 Mengungkapkan berbagai informasi secara

tertulis dalam kalimat sederhana sesuai konteks,

yang mencerminkan kecakapan menggunakan

kata, frase dalam kalimat dengan huruf dan

struktur yang tepat.

8.3 Mengungkapkan pendapat, perasaan secara

tertulis dengan lancar dan tepat yang

mencerminkan kecakapan menulis.

D. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

Pengembangan diri dilakukan dengan mengembangkan karakter peserta

didik sebagai pribadi, anggota masyarakat di mana peserta didik berada, dan

sebagai masyarakat global yang memiliki daya saing.

Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui:

1. Pelayanan Bimbingan Konseling, yang berkenaan dengan masalah diri

pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta didik.

Page 27: BAB III

42

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

Pengembangan diri bagi peserta didik SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah

Kota Tangerang terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan

bimbingan karier.

2. Kegiatan Ekstrakurikuler, adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan

oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan

dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan

tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan

peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh

kurikulum.

Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah:

a. Ekstrakurikuler Wajib yaitu Pramuka : merupakan program ekstrakurikuler

yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik

dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

b. Ekstrakurikuler Pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat

diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing

yang teridiri dari:

No. Kelompok Jenis Ekstrakurikuler Tujuan

1. Bela Negara a. PMR &UKS

b. Paskibra

1. Meningkatkan

kesadaran dan

wawasan peserta

didik akan status,

hak, dan

Page 28: BAB III

43

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

kewajibannya dalam

berbangsa dan

bernegara;

2. Meningkatkan

kesadaran dan

wawasan kebangsaan,

jiwa patriotisme, dan

bela negara.

2. Olahraga a. Basket ball

b. Futsal

c. Atletik

d. Volley ball

e. Karate

f. Pencak silat

Meningkatkan potensi

fisik serta

membudayakan sikap

sportif, disiplin, kerja

sama, dan hidup sehat.

3. Seni,

Budaya, dan

Bahasa

a. English Club

b. Band

c. Teater dan seni

tradisional

d. Marawis dan seni

suara

e. Seni rupa/kriya

f. Kewirausahaan

Meningkatkan

sensitifitas, kemampuan

mengekspresikan dan

mengapresiasi keindahan

harmoni baik dalam

kehidupan individual

maupun kehidupan

bermasyarakat

Page 29: BAB III

44

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

4. Keagamaan

dan

Kerohanian

a. Peminaan

Pengelolaan Mesjid

sebagai pusat

kegiatan

pengembangan

keagamaan dan

sosial (DKM)

b. Baca Tulis Al-

Qur’an

c. Bimbingan dakwah

Meningkatkan nilai-nilai

estetika, spritual,

intelektual, dan

kesadaran sebagai

makhluk Tuhan dan

sosial yang memiliki

mental kuat yang didasari

nilai-nilai agama

3. Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan

karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan.

RUTIN SPONTAN KETELADANAN

Upacara membiasakan antri berpakaian rapi

Senam memberi salam memberikan pujian

sholat berjamaah membuang sampah pada

tempatnya tepat waktu

kunjungan pustaka musyawarah hidup sederhana

Membaca doa

sebelum dan

sesudah belajar

Mensyukuri nikmat Tuhan Hafal al-Qur’an dan

Juz’Amma

Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah.

Seluruh guru ditugaskan untuk membina Program Pembiasaan yang telah

ditetapkan oleh sekolah.

Penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat kualitatif. Potensi,

ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologis peserta didik merupakan

portofolio yang digunakan untuk penilaian.

Page 30: BAB III

45

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

E. PENGATURAN BEBAN BELAJAR

Beban belajar yang diatur di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota

Tangerang menggunakan Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program

pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program

pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai

dengan struktur kurikulum yang berlaku di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah

Kota Tangerang. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket

dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran (jp). Satu jam pembelajaran

berlangsung selama 45 menit, dan minggu efektif dalam satu tahun (dua semester)

adalah 35 minggu.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan

oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap

muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu

dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan

tingkat perkembangan peserta didik.

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses

interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Jumlah jam tatap muka yang

tercantum dalam struktur kurikulum SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota

Tangerang adalah sebagai berikut:

No. Kelas Jumlah Jam Pembelajaran Per Minggu

1 X 42 Jp

2 XI 44 Jp

3 XII 44 Jp

Page 31: BAB III

46

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

Jumlah jam pembelajaran di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota

Tangerang sudah sesuai dengan yang dialokasikan pada Permendikbud nomor

81A.

Penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT)

adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh

peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi.

Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik, sedangkan

untuk kegiatan mandiri tidak terstruktur waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh

peserta didik.

Pemanfaatan 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata

pelajaran tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak

terstruktur (KMTT) disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata

pelajaran.

Alokasi waktu untuk praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan dua

jam kegiatan praktik di sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah.

Kelas

Satu jam

tatap

muka

(menit)

Jumlah jam

pembela-

jaran Per

minggu

Minggu

Efektif per

tahun ajaran

Jumlah jam

pembelajaran

per tahun

X

XI s.d XII

45

45

42

44

35

35

1470

1450

Page 32: BAB III

47

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

F. KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR

Prosedur Penetapan

Ketuntasan belajar setiap standar kompetensi, kompetensi dasar, dan

indikator pada setiap mata pelajaran berkisar antara 0 – 100%. Kriteria ideal

ketuntasan untuk masing-masing indikator adalah 75%.

SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang menentukan kriteria

ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata

peserta didik/Intake Peserta didik, Kompleksitas Indikator (Kesulitan &

Kerumitan, serta daya dukung dalam penyelenggaraan pembelajaran

(Sarana/prasarana, kemampuan guru, lingkungan, dan biaya)

Menafsirkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dilakukan dengan

memberikan point atau nilai pada setiap kriteria, yaitu :

1. Dengan memberikan point

a. Kompleksitas :

Tinggi = 1

Sedang = 2

Rendah = 3

b. Daya Dukung :

Tinggi = 3

Sedang = 2

Page 33: BAB III

48

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

Rendah = 1

c. Intake :

Tinggi = 3

Sedang = 2

Rendah = 1

2. Dengan menggunakan rentang nilai :

a. Kompleksitas :

Tinggi = 50 – 64

Sedang = 65 - 80

Rendah = 81 – 100

b. Daya Dukung :

Tinggi = 81 – 100

Sedang = 65 – 80

Rendah = 50 – 64

c. Intake :

Tinggi = 81 – 100

Sedang = 65 – 80

Rendah = 50 – 64

Page 34: BAB III

49

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

Kriteria ketuntasan minimal SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota

Tangerang dilakukan dengan memperhatikan hasil kegiatan MGMP sekolah tiap

mata pelajaran, yaitu sebagai berikut :

Kelas X

MATA PELAJARAN

KKM

Pengetahuan Ketrampilan Sikap

Kelompok A (Wajib)

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2,66 2,66 B

2 Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan 2,66 2,66 B

3 Bahasa Indonesia 2,66 2,66 B

4 Matematika 2,66 2,66 B

5 Sejarah Indonesia 2,66 2,66 B

6 Bahasa Inggris 2,66 2,66 B

Kelompok B (Wajib)

7 Seni Budaya 2,66 2,66 B

8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan

Kesehatan 2,66 2,66 B

9 Prakarya dan Kewirausahaan 2,66 2,66 B

Peminatan Matematika dan Ilmu Alam

1 Matematika 2,66 2,66 B

2 Biologi 2,66 2,66 B

3 Fisika 2,66 2,66 B

4 Kimia 2,66 2,66 B

Page 35: BAB III

50

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial

1 Geografi 2,66 2,66 B

2 Sejarah 2,66 2,66 B

3 Sosiologi 2,66 2,66 B

4 Ekonomi 2,66 2,66 B

Kelas XI

MATA PELAJARAN

KKM

Pengetahuan Ketrampilan Sikap

Kelompok A (Wajib)

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2,66 2,66 B

2 Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan 2,66 2,66 B

3 Bahasa Indonesia 2,66 2,66 B

4 Matematika 2,66 2,66 B

5 Sejarah Indonesia 2,66 2,66 B

6 Bahasa Inggris 2,66 2,66 B

Kelompok B (Wajib)

7 Seni Budaya 2,66 2,66 B

8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan

Kesehatan 2,66 2,66 B

9 Prakarya dan Kewirausahaan 2,66 2,66 B

Peminatan Matematika dan Ilmu Alam

1 Matematika 2,66 2,66 B

Page 36: BAB III

51

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

2 Biologi 2,66 2,66 B

3 Fisika 2,66 2,66 B

4 Kimia 2,66 2,66 B

Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial

1 Geografi 2,66 2,66 B

2 Sejarah 2,66 2,66 B

3 Sosiologi 2,66 2,66 B

4 Ekonomi 2,66 2,66 B

Kelas XII

MATA PELAJARAN Pengetahuan Sikap

Pendidikan Agama 75 B

Pendidikan Kewarganegaraan 75 B

Bahasa Indonesia 75 B

Bahasa Inggris 75 B

Matematika 75 B

Fisika 75 B

Kimia 75 B

Biologi 75 B

Sejarah 75 B

Ekonomi 75 B

Page 37: BAB III

52

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

Geografi 75 B

Sosiologi 75 B

Seni Budaya 75 B

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 75 B

Teknologi Informasi dan Komunikasi 75 B

Bahasa Arab 75 B

Muatan Lokal :

Bahasa Jepang 75 B

G. KRITERIA KENAIKAN KELAS

1. Kriteria Kenaikan kelas di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota

Tangerang mengacu kepada standar penilaian yang dikembangkan oleh

BSNP dan Permendikbud nomor 66 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau pada

akhir semester genap ( semester 2)

b. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada hasil penilaian yang

dilakukan pada semester genap ( semester 2)

c. Peserta didik dinyatakan NAIK KELAS, apabila yang bersangkutan

memiliki :

1) Tidak lebih dari 3 mata pelajaran, pada kompetensi pengetahuan,

keterampilan, dan/atau sikap belum tuntas

2) kehadiranmengikuti peroses pembelajaran minimal 90 %.

3) untuk peminatan Ilmu Pengetahuan Alam, semua mata pelajaran

yang menjadi ciri khas Ilmu Pengetahuan Alam (matematika,

Page 38: BAB III

53

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

fisika, kimia, dan biologi) mencapai ketuntasan belajar minimal

(KKM)

4) untuk peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, semua mata pelajaran

yang menjadi ciri khas Ilmu Pengetahuan Sosial (ekonomi,

geografi, sejarah, dan sosiologi) mencapai ketuntasan belajar

minimal (KKM)

2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara

berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar

peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal-hal sebagai

berikut.

a. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam

membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelah

menetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuai

dengan indikator dan mengembangkan instrumen serta pedoman penyekoran

sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.

b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan penelusuran

dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes. Penelusuran dilakukan dengan

menggunakan teknik bertanya untuk mengeksplorasi pengalaman belajar

sesuai dengan kondisi dan tingkat kemampuan peserta didik.

Page 39: BAB III

54

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

c. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan mengacu pada

indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diintegrasikan

dalam tema tersebut.

d. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui

kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertai

balikan (feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang

dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan

pembelajaran.

e. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:

1) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian

kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil

pembelajaran tematik-terpadu.

2) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan

sikap sosial.

f. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala

sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru

Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang ditentukan.

g. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua pendidik

selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam bentuk

deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.

Page 40: BAB III

55

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

3. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai

pencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi kegiatan

sebagaiberikut:

a. menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi dengan

mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran;

b. mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir

semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat kompetensi, dan ujian akhir

sekolah/madrasah;

c. menentukan kriteria kenaikan kelas;

d. melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi kepada

orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor;

e. melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas

pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang terkait;

f. melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali peserta

didik dan dinas pendidikan.

4. Konversi Penilaian

ANGKA PREDIKAT NILAI KOMPETENSI

Pengetahuan Ketrampilan Sikap

95 – 100 A 4,00 4,00 SB

90 – 94 A- 3,66 3,66

85 – 89 B+ 3,33 3,33 B

80 – 84 B 3,00 3,00

Page 41: BAB III

56

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

75 – 79 B- 2,66 2,66

70 – 74 C+ 2,33 2,33

C 65 – 69 C 2,00 2,00

60 – 64 C- 1,66 1,66

55 – 59 D+ 1,33 1,33 K

0 – 54 D 1,00 1,00

5. Remedial dan Pengayaan

Bagi peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar harus

mengikuti perbaikan atau pembelajaran remedial, sedangkam bagi peserta didik

yang mencapai kriteria ketuntasan lebih cepat dari waktu yang disediakan dapat

mengikuti kegiatan atau pembelajaran pengayaan

Seorang peserta didik diketahui membutuhkan pembelajaran remedial atau

tidak dari hasil ulangan harian yang dilaksanakan sejak awal tahun pelajaran.

Apabila nilai ulangan harian peserta didik lebih kecil dari kriteria ketuntasan

belajar maka peserta didik tersebut perlu mengikuti program remedial. Oleh

karena itu, ulangan harian perlu dilakukan setelah selesai satu atau dua

kompetensi dasar (KD), sehingga seorang guru dengan cepat mengetahui peserta

didiknya yang perlu mendapat bimbingan lebih intensif.

Pembelajar remedial dilakukan di dalam atau di luar kelas dengan berbagai

cara, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pembelajaran ulang dengan metode dan media yang

berbeda dari yang awal dan bervariasi;

b. Peserta didik belajar mandiri atau pemberian bimbingan secara khusus;

Page 42: BAB III

57

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

c. Guru memberikan tugas/latihan bagi peserta didik secara individual atau

kelompok kecil;

d. Peserta didik belajar dalam kelompok kecil dengan bimbingan alumni atau

tutor sebaya.

Semua cara di atas harus diakhiri dengan penilaian untuk mengetahui apakah

peserta didik bersangkutan sudah mengalami kemajuan belajar.

Pengayaan dilakukan bagi peserta didik yang memiliki penguasaan lebih

cepat dibandingkan peserta didik lainnya, atau peserta didik yang mencapai

ketuntasan belajar ketika sebagian besar peserta didik yang lain belum. Peserta

didik yang berprestasi baik perlu mendapat pengayaan, agar dapat

mengembangkan potensi secara optimal. Salah satu kegiatan pengayaan yaitu

memberikan materi tambahan, latihan tambahan atau tugas individual yang

bertujuan untuk memperkaya kompetensi yang telah dicapainya. Hasil penilaian

kegiatan pengayaan dapat menambah nilai peserta didik pada mata pelajaran

bersangkutan.

Pembelajaran/kegiatan pengayaan dapat dilaksanakan dalam bentuk seperti

berikut

a. belajar kelompok (sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu

diberikan pelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil

menunggu teman-temannya yang sedang mengikuti pembelajaran remedial);

b. belajar mandiri (secara mandiri peserta didik belajar tentang sesuatau yang

diminati);

Page 43: BAB III

58

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

c. Pemadatan kurikulum (pemberian pelajaran hanya untuk kompetensi materi

yang belum diketahui peserta didik);

d. Memberikan tugas membaca secara mandiri;

e. Menugaskan sebagai tutor sebaya.

H. KRITERIA KELULUSAN

Kelulusan peserta didik dari SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota

Tangerang ditentukan oleh sekolah berdasarkan rapat Dewan Guru dengan

menggunakan kriteria sebagai berikut:

1. menyelesaikanseluruhprogrampembelajaran;

2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata

pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata

pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran

estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;

3. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi;dan

4. lulus Ujian Nasional

Kelulusan Ujian Nasional ditentukan sebagai berikut :

a. Peserta didik dinyatakan lulus US SMA apabila peserta didik telah

memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan

berdasarkan perolehan Nilai Sekolah.

b. Nilai Sekolah sebagaimana dimaksud pada nomor a diperoleh dari

gabungan antara nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapor semester 3, 4,

Page 44: BAB III

59

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

dan 5 untuk SMA dengan pembobotan 30% untuk nilai Ujian Sekolah dan

70% untuk nilai rata-rata rapor.

c. Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan NA.

1) NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 4 diperoleh dari

gabungan Nilai Sekolah dari matapelajaran yang diujinasionalkan

dengan NilaiUN, dengan pembobotan 40% untuk Nilai Sekolah dari

matapelajaran yang diujinasionalkan dan 60% untuk Nilai UN.

2) Skala yang digunakan pada nilai Sekolah, nilai rapor dan nilai akhir

adalah nol sampai sepuluh.

3) Pembulatan nilai gabungan nilai Sekolah dan nilai rapor dinyatakan

dalam bentuk dua desimal, apabila decimal ketiga ≥5 maka

dibulatkan keatas.

4) Pembulatan nilai akhir dinyatakan dalam bentuk satu desimal,

apabila desimal kedua ≥5 maka dibulatkan keatas.

5) Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua

NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 4 mencapai paling

rendah 5,5 (lima koma lima) dan nilai setiap mata pelajaran paling

rendah 4,0 (empat koma nol).

6) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh

setiap satuan pendidikan melalui rapat dewan guru berdasarkan

criteria kelulusan.

Page 45: BAB III

60

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

I. PEMINATAN DAN LINTAS MINAT

1. Pengertian Peminatan di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah

Istilah penjurusan peserta didik tidak tertuang dalam Kurikulum 2013,

istilah yang muncul adalah peminatan peserta didik. Peminatan peserta didik dapat

diartikan (1) suatu pembelajaran berbasis minat peserta didik sesuai kesempatan

belajar yang ada dalam satuan pendidikan; (2) suatu proses pemilihan dan

penetapan peminatan peserta didik pada kelompok mata pelajaran atau bidang

kompetensi keahlian yang ditawarkan oleh satuan pendidikan; (3) suatu proses

pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik tentang peminatan

kelompok mata pelajaran, mata pelajaran, bidang keahlian atau kompetensi

keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang

diselenggarakan pada satuan pendidikan; (4) dan suatu proses yang

berkesinambungan untuk memfasilitasi peserta didik mencapai keberhasilan

proses dan hasil belajar serta perkembangan optimal dalam rangka mencapai

tujuan pendidikan nasional

Peminatan peserta didik sebagaimana tertuang dalam Kurikulum 2013

bagi peserta didik SMA adalah peminatan akademik terdiri dari:

a. Peminatan Matematika dan Sains sejumlah 12 JP yang meliputi mata

pelajaran Matematika, Biologi, Fisika, dan Kimia;

b. Peminatan Sosial sejumlah 12 JP yang meliputi mata pelajaran Geografi,

Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi;

Page 46: BAB III

61

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

c. Peminatan Bahasa sejumlah 12 JP yang meliputi mata pelajaran Bahasa dan

Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa dan Sastra lainnya,

Antropologi;

d. Bagi peserta didik baru kelas X, disamping pemilihan peminatan tersebut,

peserta didik diwajibkan memilih mata pelajaran sejumlah 6 JP yang dipilih

dari mata pelajaran kelompok peminatan, atau mata pelajaran lintas

peminatan, sedangkan bagi peserta didik kelas XI dan XII memilih 4 JP

tertuang dalam struktur kurikulum SMA tahun 2013.

2. Peminatan di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah

Setiap peserta didik SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang

dalam pembelajaran wajib melakukan aktivitas sebagai berikut :

a. Menempuh kelompok mata pelajaran A dan B sebagaimana kurikulum yang

diberlakukan;

b. Memilih dan menempuh pembelajaran peminatan kelompok mata pelajaran

C yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan;

c. Memilih dan menempuh mata pelajaran peminatan lintas minat dan/atau

pendalaman peminatan peserta didik.

Teknik memperoleh data untuk peminatan peserta didik tersebut dapat

digunakan teknik non tes, meliputi teknik-teknik sebagai berikut :

a. Dokumentasi, sebagai teknik untuk memperoleh data prestasi belajar

berdasarkan buku raport peserta didik kelas VII, VIII, dan IX serta nilai

ujian nasional di SMP/MTs. Data ini dapat digunakan untuk analisis

perkembangan belajar peserta didik yang merupakan cerminan kesungguhan

Page 47: BAB III

62

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

belajar, kecerdasan umum dan kecerdasan khusus yang dimaknakan dari

mata pelajaran yang ditempuh relevansinya dengan bidang keahlian atau

jenis peminatan peserta didik.

b. Angket, sebagai teknik untuk memperoleh data tentang minat belajar peserta

didik dan perhatian orang tua. Isian minat belajar peserta didik dapat

dipergunakan untuk penetapan peminatan sebab isian minat merupakan

pernyataan pikiran dan perasaan serta kemauan peserta didik. Isian perhatian

orang tua merupakan bukti tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan

kebenaran data tersebut.

c. Wawancara, sebagai teknik yang dapat digunakan untuk mengklarifikasi

isian angket dan hal lain yang diperlukan.

d. Observasi, sebagai teknik yang dapat digunakan untuk memperoleh data

kondisi fisik dan perilaku yang nampak sebagai bahan pertimbangan dalam

penetapan peminatan peserta didik.

Rambu-rambu kriteria penetapan peminatan peserta didik sebagai berikut :

a. Peminatan Peserta Didik SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah

1) Peminatan Matematika dan Sains

a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Matematika dan Sains

sebagai pilihan pertama;

b) Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Semester 1,2,3,4,5,6 dan UN lebih tinggi;

Page 48: BAB III

63

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

c) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik Mata Pelajaran yang

relevan dengan bidang Matematika dan Sains;

d) Memiliki data perhatian orang tua;

e) Memiliki Rekomendasi Guru BK/Konselor SMP/MTs. pada

peminatan Matematika dan Sains (kalau ada).

2) Peminatan Sosial

a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Sosial sebagai pilihan

pertama

b) Memiliki Nilai rata-rata Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN lebih tinggi

c) Diutamakanmemiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan

bidang mata Ilmu Pengetahuan Sosial

d) Memiliki data perhatian orang tua

e) Memiliki Rekomendasi dari Guru BK/Konselor SMP/MTs. pada

peminatan Sosial (kalau ada)

J. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP

Kurikulum SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Kota Tangerang

memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi,

kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.

Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari pendidikan semua

mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.

Page 49: BAB III

64

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

Oleh karena itu. Perangkat pembelajaran untuk semua jenis baik mata

pelajaran maupun muatan lokaldan pengembangan diri harus mengintegrasikan

juga kecakapan hidup pagi peserta didik di SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah

Kota Tangerang.

Jenis-jenis kecakapan Hidup adalah :

1. Kecakapan hidup yang dilatihkan

Kesadaran sebagai mahluk Tuhan

Keasadaran akan eksistensi diri

Keasadaran akan potensi diri

Kecakapan menggali informasi

Kecakapan mengambil keputusan

Kecakapan memecahkan masalah

Kecakapan komunikasi lisan

Kecakapan komunikasi tulisan

Kecakapan kerjasama

Kecakapan identifikasi variabel

Kecakapan merumuskan hipotesis

Kecakapan melaksanakan penelitian

Kecakapan kejuruan

2. Nilai Pribadi/Living Values

Kedamaian/peace

Kehormatan/respect

Kerjasama/cooperation

Page 50: BAB III

65

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

Kebebasan/freedom

Kebahagiaan/happiness

Kejujuran/honesty

Kerendahan hati/humility

Kecintaan/love

Tanggungjawab/responsibility

Kesederhanaan/simplicity

Toleransi/tolerance

Kesatuan/unity

3. Karakteristik Kompetensi Masyarakat Global

Membaca

Menulis

Berhitung

Belajar sepanjang hayat

Mengelola informasi

Mengelola sumber daya

Mengelola hubungan sosial

Mengelola diri

Bersikap fleksibel

Memecahkan masalah

Mengambil keputusan

Beradaptasi

Berfikir kreatif

Page 51: BAB III

66

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah Tahun Pelajaran 2014/2015

Memotivasi diri

Menyusun pertimbangan

Berkomunikasi lintas budaya

Bekerja dalam tim

Melakukan negoisasi

Memecahkan konflik

Kesadaran perbedaan nilai

Kesadaran perbedaan norma sosial

Kemampuan berbahasa asing