Bab II_Ali

download Bab II_Ali

of 48

Transcript of Bab II_Ali

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    1/48

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Penerbangan (Aviasi)

    UU Nomor 1 tahun 2009 mendefinisikan penerbangan sebagai satu kesatuan

    sistem yang terdiri atas pemanfaatan wilayah udara, navigasi, keselamatan dan

    keamanan, lingkungan hidup, serta fasilitas umum lainnya.

    Penelitian ini hanya berfokus pada area penerbangan sebagai salah satu

    sarana sistem transportasi komersial, dan tidak bersentuhan sama sekali dengan

    penerbangan dalam artian pertahanan, pengawasan, maupun kargo. istem

    transportasi sendiri se!ara sederhana adalah kegiatan menghubungkan satu tempat

    dengan tempat lainnya. e!ara lebih rin!i, sistem transportasi adalah sesuatu

    sistem fungsional dalam kehidupan bermasyarakat sebagai sebuah satu kesatuan,

    dikarenakan ia menyediakan pelayanan pergerakan barang"barang maupun

    masyarakat itu sendiri dari satu tempat ketempat lain, yang sangatlah penting

    dalam men#aga masyarakat tetap dalam satu kesatuan $%anks,200&'. (ransportasi,

    sebagai sistem, memiliki beberapa elemen) fasilitas fisik, armada kendaraaan,

    basis operasi, organisasi, dan strategi operasi. Pada penerbangan elemen"elemen

    8

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    2/48

    ini dapat dilihat pada gambar 2.1

    Penerbangan adalah salah satu !abang transportasi yang menggunakan udara

    sebagai medium utamanya dan sebagai suatu sistem transportasi mempunyai

    karakteristik sendiri) 1' memiliki !akupan yang luas, paling luas di antara #enis

    transportasi lainnya* 2' se!ara mobilitas merupakan yang ter!epat namun dengan

    kapasitas terbatas* +' memiliki efisiensi yang rendah dikarenakan biaya energi dan

    operasi* &' memiliki pelayanan penumpang antarkota, antarnegara baik bisnis

    maupun rekreasi. $histy - all,199/'

    9

    FAA(Organisasi

    Berorientasi Fasilitas)

    Menara

    Maskapai(Organisasi Pelaksana)

    Regulasi Keamanan

    Kontrol TrafkBandar Udara

    Memiliki danMengoperasikan

    Bandara(Fasilitas Fisik)

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    3/48

    Gambar 2.1 lemen (ransportasi dalam Penerbangan

    umber) %anks,200&

    2.2 Bandar Udara

    %andar adalah suatu tempat dimana kegiatan"kegiatan didalamnya

    berhubungan dengan transportasi udara. %andara kebanyakan digunakan untuk

    !

    Pengelola Bandara(Organisasi

    Berorientasi Fasilitas)

    PU(Organisasi

    Berorientasi Fasilitas)

    "andasan Pa#uTa$i%a&

    FasilitasPera%atan

    (Basis Operasi)

    Terminal

    Pesa%at(Armada)

    Rute'ad%al

    Peraturann Kera(trategi Operasi)

    Ti#keting dll

    Mengoperasikan

    Kontrol Trafk

    Kontrol area terminaldan trafk rute

    Menentukan

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    4/48

    tu#uan komersial namun ada beberapa bandara yang berfungsi sebagai landasan

    pesawat militer. Pedoman"pedoman peren!anaan bandara se!ara detail ada pada

    peraturan"peraturan yang dikeluarkan dan 345, di 3ndonesia sendiri aturan"

    aturan tersebut ter!akup dalam Peraturan Pemerintah 6epublik 3ndonesia Nomor

    70 tahun 2001 tentang ebandarudaraan dan epmen Perhubungan No. 8 &&

    (ahun 2002 tentang (atanan ebandarudaraan Nasional dan 46 1+9 untuk

    wilayah aerodrome. %andara memiliki dua area berbeda yaitu sisi darat dan sisi

    udara. kebutuhan"kebutuhan yang berbeda pada dua bagian tersebut terkadang

    saling bertentangan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya, misalnya

    kegiatan keamanan membatasi sedikit mungkin hubungan $pintu"pintu' antara sisi

    darat $landside' dan sisi udara $airside', sedangkan kegiatan pelayanan

    memerlukan sebanyak mungkin pintu terbuka dari sisi darat ke sisi udara agar

    pelayanan ber#alan lan!ar, kegiatan"kegiatan itu saling tergantung satu sama

    lainnya sehingga suatu kegiatan tunggal dapat membatasi kapasitas dari

    keseluruhan kegiatan.

    rus penumpang dan arus pesawat udara dalam kerangka sistem bandar

    udara yang meliputi sisi darat $landside' dan sisi udara $airside', diperlihatkan

    dalam gambar berikut ini)

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    5/48

    eterangan)

    rus Pergerakan Penumpang

    rus Pergerakan Pesawat

    Udara

    Gambar 2.2rus Penumpang dan Pesawat Udara alam istem %andar Udara

    umber) akti d#i disasmita,2011

    %andar udara atau bandara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat

    terbangdapat lepas landasdan mendarat.%andara yang paling sederhana minimal

    memiliki sebuah landas pa!unamun bandara"bandara besar biasanya dilengkapi

    berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi

    penggunanya.

    8enurut nne: 1& dari345$International Civil Aviation Organization',

    bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan $termasuk bangunan,

    instalasi dan peralatan' yang diperuntukkan baik se!ara keseluruhan atau sebagian

    *

    'aringanTransportasi Udara

    Run%a&("andasan Pa#u)

    Ta$i%a&

    Apron+edung Terminal

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pesawat_terbanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pesawat_terbanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Lepas_landashttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendaratanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Landas_pacuhttp://id.wikipedia.org/wiki/ICAOhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pesawat_terbanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pesawat_terbanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Lepas_landashttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendaratanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Landas_pacuhttp://id.wikipedia.org/wiki/ICAO
  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    6/48

    untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat. edangkan definisi

    bandar udara menurut P( $persero' ngkasa Pura adalah ;lapangan udara,

    termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal

    untuk men#amin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat;.

    alah satu fasilitas pelayanan dalam bidang penerbangan adalah %andar Udara

    $Airport' yang melayani arus lalu lintas penumpang udara dan pesawat udara dari

    dan ke $melalui' bandar udara tersebut. %andar udara meliputi tata ruang yang

    sangat luas, sebagian dibangun untuk landasan pa!u, taxiway, apron, hangar, dan

    sebagian lainnya disediakan untuk gedung terminal penumpang, terminal kargo,

    dan fasilitas penun#ang lainnya.

    (erminal

    ,

    http://id.wikipedia.org/wiki/Angkasa_Purahttp://id.wikipedia.org/wiki/Angkasa_Pura
  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    7/48

    Gambar 2.3(erminal %andar Udara

    (erminal adalah elemen utama $selain landas pa!u' yang mutlak berada di

    bandara karena di bangunan inilah !alon penumpang pertama kali mengin#akkan

    kakinya. i dalam terminal ini, kita dapat membeli tiket, melakukan check-in,

    menunggu, dan sebagainya.

    Apron

    Gambar 2.4ApronPesawat

    Apronatau pelataran pesawat adalah tempat dimana pesawat dapat parkir

    untuk menaikkan

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    8/48

    Gambar 2.5Taxyway

    Taxywayadalah #alan yang menghubungkan antara pron dan landas pa!u.

    eberadaannya sangatlah penting karena dengan adanya taxyway, pesawat dapat

    ber#alan menu#u apron dengan aman tanpa mengganggu pesawat lainnya.

    (4 $Air Trafic Controller'

    .

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    9/48

    Gambar 2.Air Traffic Controller

    Pemandu alu intas Udara $Air Traffic Controller' adalah penyedia

    layanan yang mengatur lalu"lintas di udara terutama peswat terbang untuk

    men!egah pesawat terlalu dekat satu sama lain dan tabrakan. (4 atau yang biasa

    disebut denganAir Trafic Controller merupakan pengatur lalu lintas udara yang

    tugas utamanya men!egah pesawat terlalu dekat satu sama lain dan

    menghindarkan dari tabrakan $making separation'. elain tugas separation, (4

    #uga bertugas mengattur kelan!aran arus traffi! $traffic flow', membantu pilot

    dalam menghadle emergency

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    10/48

    yang dipadatkan. kan, tetapi, ketika badan pesawat bertambah besar maka yang

    la=im digunakan saat ini adalah aspal dan beton. Pan#ang dan lebarnya pun

    bervariasi mulai dari yang pan#angnya 1000m hingga >000m meter lebih.

    %andar udara menurut fungsinya adalah $1' sebagai simpul dalam #aringan

    transportasi udara sesuai dengan hirarki fungsinya, $2' sebagai pintu gerbang

    kegiatan perekonomian nasional dan internasional, $+' sebagai tempat kegiatan

    alih moda transportasi.

    %andar udara menurut hirarki fungsinya dibedakan atas $1' bandar udara

    pusat penyebaran, dan $2' bandar udara bukan pusat penyebaran.

    %andar udara menurut statusnya terdiri atas $1' bandar udara umum yang

    digunakan melayani kepentingan umum, $2' bandar udara khusus yang digunakan

    untuk melayani kepentingan sendiri.

    %andar udara menurut penggunaannya dibedakan atas $1' bandar udara yang

    terbuka untuk melayani angkutan udara ke

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    11/48

    %andar udara menurut kegiatannya terdiri dari bandar udara yang melayani

    kegiatan $1' pendaratan dan lepas landas pesawat udara untuk melayani

    kepentingan angkutan udara dan $2' pendaratan dan lepas landas helikopter untuk

    melayani kepentingan angkutan udara. $akti d#i disasmita, 2011'

    2.3 "#ngsi $an Peranan Bandar Udara

    Pada hakekatnya, sistem bandar udara mempunyai fungsi ganda, yaitu $1'

    sebagai unsur penun#ang $servicing sector', dimana pelayanan sistem bandar

    udara ditu#ukan untuk menun#ang pertumbuhan sistem ekonomi, dan $2' sebagai

    unsur pendorong $promoting sector', dimana pelayanan sistem bandar udara

    ditu#ukan untuk membuka isolasi daerah terpen!il dan daerah perbatasan yang

    belum berkembang.

    Peranan bandar udara yaitu merupakan $1' simpul dalam #aringan

    transportasi sesuai dengan hirarkinya, $2' pintu gerbang kegiatan perekonomian

    daerah, nasional dan internasional, $+' tempat kegiatan alih moda transportasi, $&'

    penun#ang kegiatan perdagangan, industri dan lainnya, dan $>' tempat distribusi,

    konsolidasi dan produksi.

    Peranan suatu bandar udara pada dasarnya dapat dinilai dari $1' struktur

    8

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    12/48

    #aringan yang dilayani oleh bandar udara yang bersangkutan dan $2' wilayah yang

    dilayani oleh bandar udara yang dimaksud. $akti d#i disasmita, 2011'

    2.4 Bandar Udara Peng#m%#& (Hub)

    %andar Udara pengumpul $hub' merupakan bandar Udara dimana sebuah

    maskapai penerbangan menggunakannya sebagai titik transfer untuk mendapatkan

    penumpang ke tu#uan yang mereka maksudkan. 3ni adalah bagian dari model

    penghubung dan pembi!araan, di mana wisatawan bergerak antara bandar udara

    yang tidak dilayani oleh penerbangan langsung lalu mengganti pesawat dalam

    per#alanan menu#u tu#uan mereka. %anyak maskapai penerbangan #uga terletak di

    bandar udara di kota"kota tempat kantor pusat masing"masing maskapai tersebut.

    %eberapa maskapai penerbangan hanya menggunakan penghubung $hub'

    tunggal, sementara maskapai lain menggunakan beberapa hub. ?ub digunakan

    untuk keduanya baik penerbangan penumpang serta penerbangan kargo. %anyak

    maskapai penerbangan #uga menggunakan kota fokus, yang berfungsi sama

    seperti hub. 8askapai penerbangan #uga dapat menggunakan hub sekunder,

    sebuah istilah non"teknis untuk kota"kota fokus besar

    %andar udara pengumpul $hub' mempunyai !akupan pelayanan yang luas

    9

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    13/48

    dari berbagai bandar udara yang melayani penumpang dan

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    14/48

    $Undang Undang No. 1 (entang Penerbangan dan P8.A9 (ahun 201+ tentang

    (atanan ebandarudaraan Nasional'

    2.5 Sis'em Jaringan Bandar Udara

    2.5.1 Jaringan Pe&aanan Penerbangan

    Baringan pelayanan transportasi udara merupakan kumpulan rute

    penerbangan yang melayani kegiatan transportasi udara dengan #adwal dan

    frekuensi yang sudah ditentukan.

    %erdasarkan wilayah pelayanannya, rute penerbangan dibagi men#adi rute

    penerbangan dalam dan luar negeri. Baringan penerbangan dalam negeri dan luar

    negeri merupakan suatu kesatuan dan terintegrasi dengan #aringan transportasi

    darat dan laut.

    %erdasarkan hiraki pelayanannya, rute penerbangan terdiri atas rute

    penerbangan utama, pengumpan dan perintis. $Peraturan 8enteri Perhubungan

    No. 8 &9 (ahun 200>'.

    a. 6ute utama yaitu rute yang menghubungkan antar bandar udara pusat

    penyebaran.

    b. 6ute pengumpan yaitu rute yang menghubungkan antara bandara udara

    pusat penyebaran dengan bandar udara yang bukan pusat penyebaran

    *

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    15/48

    !. 6ute perintis yaitu rute yang menghubungkan bandar udara bukan pusat

    penyebaran dengan bandar udara bukan pusat penyebaran yang terletak pada

    daerah terisolasi $tertinggal'.

    egiatan transportasi udara terdiri dari) angkutan udara yang umum dengan

    menarik bayaran, dan angkutan udara bukan niaga yaitu kegiatan angkutan udara

    untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan kegitan pokoknya bukan di bidang

    angkutan udara. ebagai tulang punggung transportasi udara adalah angkutan

    udara niaga ber#adwal, sebagai penun#ang adalah angkutan udara niaga tidak

    ber#adwal, sedang pelengkap adalah angkutan udara bukan niaga .

    egiatan angkutan udara niaga ber#adwal melayani rute penerbangan dalam

    negeri dan atau penerbangan luar negeri se!ara tetap dan teratur, sedangkan

    kegiatan angkutan udara niaga tidak ber#adwal tidak terikat pada rute penerbangan

    yang tetap dan teratur.

    2.5.2 Jaringan Prasarana Penerbangan

    Baringan prasarana transportasi udara terdiri dari bandar udara, yang

    berfungsi sebagai simpul, dan ruang udara yang berfungsi sebagai ruang lalu

    lintas udara. %andar udara dibedakan berdasarkan fungsi, penggunaannya,

    **

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    16/48

    klasifikasi, status dan penyelanggaraannya serta kegiatannya. $istranas 200>'.

    %erdasarkan hiraki fungsinya bandar udara dikelompokkan men#adi bandar

    udara pusat penyebaran dan bandar udara bukan pusat penyebaran.

    %erdasarkan penggunaannya, bandar udara di kelompokkan men#adi)

    a. %andar udara yang terbuka untuk melayani angkutan udara ke

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    17/48

    b. %andar udara khusus yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah

    provinsi, pemerintah kabupaten< kota dan badan hukum 3ndonesia.

    %erdasarkan kegiatannya bandar udara terdiri dari bandar udara yang

    melayani kegiatan)

    a. Pendaratan dan lepas landas pesawat udara untuk melayani kegiatan

    angkutan udara*

    b. Pendaratan dan lepas landas helikopter untuk melayani angkutan udara.

    %andar udara untuk pendaratan dan lepas landas helikopter untuk melayani

    kepentingan angkutan udara disebut heliport, helipaddan helideck.

    %erdasarkan fungsinya ruang lalu lintas udara dikelompokkan atas )

    a. Controlled airspace yaitu ruang udara yang di tetapkan batas"batasnya,

    yang didalamnya diberikan instruksi se!ara positif dari pemandu $air traffic

    controller' kepada penerbang $ !ontoh ) control area approach control

    area aerodrome control area'*

    b. !ncontrolled airspace yaitu ruang lalu lintas udara yang didalamnya

    hanya diberikan informasi tentang lalu lintas yang diperlukan.

    6uang lalu lintas udara disusun dengan menggunakan prinsip #arak

    terpendek untuk memperoleh biaya terendah dengan tetap memperhatikan

    aspek keselamatan penerbangan.

    *-

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    18/48

    2.5.3 Jaringan Bandar Udara

    %andar udara merupakan tempat untuk melayani pesawat udara yang

    melakukan lepas landas dan pendaratan, penumpang yang naik ke pesawat udara

    dan turun dari pesawat udara, dan melayani bongkar dan muat barang'.

    eberadaan bandar"bandar udara yang tersebar di seluruh wilayah, yang

    dihubungkan satu sama lain melalui rute"rute penerbangan, sehingga membentuk

    suatu sistem #aringen bandar udara. %andar udara terdiri dari bandar udara besar,

    sedang, dan ke!il. %esaran bandar udara dilihat dari ketersediaan fasilitas

    $prasarana dan sarana' yang dimiliki oleh suatu bandar udara. %erdasar kapasitas

    fasilitas yang dimiliki dan tingkat pelayanan terhadap arus lalu lintas pesawat

    udara dan penumpang udara, maka ditetapkan kelas"kelas $3, 33, dan 333' bandar

    *.

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    19/48

    udara.

    elain pengelompokkan bandar udara menurut kelas bandar udara, seperti

    dikemukakan di depan, terdapat pengelompokan bandar udara menurut statusnya

    $bandar udara umum dan bandar udara khusus', dan yang lebih penting yaitu

    pengelompokan bandar udara berdasar penggunaannya $yaitu bandar udara yang

    terbuka dan bandar udara yang tidak terbuka'. %andar udara yang terbuka adalah

    bandar udara untuk melayani angkutan udara ke

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    20/48

    serta memiliki gedung terminal penumpang yang lebih besar dan lebih luas.

    andasan pa!u di bandar udara internasional paling sedikit terdiri dari tiga

    la#ur searah, dan bila dianggap masih kurang dapat ditambah lagi satu la#ur searah,

    sehingga men#adi empat la#ur searah $dalam praktek #arang ter#adi'. andasan

    pa!u lebih pan#ang, sekitar &.000 meter karena untuk melayani lepas landas dan

    pendaratan pesawat"pesawat berukuran besar, berkapasitas sekitar >00 tempat

    duduk dan bahkan lebih dari itu. emikian pula dalam terminal penumpang

    dibangun gedung yang besar dan luas, terdiri dari beberapa tingkat, sampai tiga

    atau empat tingkat.

    2.5.4 P&a Jaringan *#'e Penerbangan

    ibandingkan dengan moda"moda transportasi lain, moda transportasi udara

    $pesawat udara' lebih fleksibel. 8oda transportasi darat terikat oleh tersedianya

    prasarana #alan, tidak dapat ke luar atau di luar dari prasarana yang sudah

    tersedia, yang tidak dapat dipindahkan ke tempat lain. 8oda transportasi laut

    $kapal laut', meskipun laut sebagai alur lalu lintas tersedia sangat luas, tetapi

    ke!epatan kapal laut relatif lamban, sehingga tidak dapat dengan mudah

    rnemindahkan rute pelayaran yang akan dilayani.

    *0

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    21/48

    alam membi!arakan pola #aringan rute penerbangan, menyangkut dua hal,

    yaitu $1' pola #aringan rute berdasar polygrid pattern $pola kisi"kisi', dan $2'

    beberapa #enis pola #aringan rute penerbangan. "olygrid pattern dimaksudkan

    sebagai pelayanan penerbangan ke seluruh bandar udara yang tersedia dan

    tersebar di seluruh wilayah, dengan demikian per#alanan udara ke seluruh bandar

    udara dapat dilaksanakan se!ara leluasa, hal ini berarti aksesibilitas $kemudahan

    transportasi' sangat tinggi, kemudahan dan kelan!aran per#alanan penduduk

    tersedia sangat tinggi. elan!aran per#alanan penduduk yang sangat tinggi ke

    seluruh tempat tu#uan mendorong mobilitas penduduk meningkat sangat tinggi.

    Baringan rute penerbangan berdasarpolygrid patterndiperlihatkan dalam gambar

    berikut.

    Gambar 2.+Pola 6ute"olygrid

    elan#utnya beberapa #enis rute per#alanan dapat dikemukakan, yaitu $a'

    menyerupai !akar alam, $b' sarang laba"laba, $!' merupakan garis lurus dan $d'

    kombinasi model !akar ayam dan garis lurus. %eberapa #enis rute penerbangan

    *8

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    22/48

    tersebut diperlihatkan dalam gambar berikut )

    . 4akar yam %. arang aba"laba 4. Caris urus

    Gambar 2.,Pola 6ute Baringan Penerbangan

    Gambar 2.1- Pola 6ute ombinasi

    alam sistem (ransportasi Nasional $istranas' rute penerbangan

    dikelompokkan men#adi $1' rute utama, $2' rute pengumpan, dan $+' rute perintis.

    etiga #enis rute penerbangan tersebut tersusun se!ara saling melengkapi dan

    saling menun#ang, sehingga terwu#ud sistem #aringan penerbangan nasional ke

    seluruh wilayah. eluruh bandar udara dan lapangan terbang di seluruh wilayah.

    eluruh bandar udara dan lapangan terbang di seluruh wilayah tanah air telah

    ter#angkau dan terlayani oleh #asa pelayanan penerbangan, seperti yang ter#adi

    *9

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    23/48

    dalam polygrid pattern. $akti d#i disasmita, 2011'

    2.6 Bandar Udara In'ernasina& S#&'an asan#ddin sebagai Gateway

    Airportdi Ka/asan Tim#r Indnesia

    %andara 3nternasional ultan ?asanuddin 8akassarpada 201> mendatang

    akan berubah statusnya men#adi gateway utama kedua skala internasional di

    3ndonesia setelah %andara 3nternasional oekarno"?atta Bakarta.

    Perubahan status tersebut dinilai akan menguntungkan perekonomian di

    8akassar. #ateway utama tersebut dibuat menyusul dibukanya penerbangan

    internasional ke 3ndonesia atau disebut #uga N Open $ky. an Pada aat

    berubah status, semua maskapai penerbangan akan men#adikan 8akassarsebagai

    hub untuk di kawasan timur 3ndonesia. ?al tersebut se#alan dengan keputusan

    8enteri No. 11 tahun 2010 tentang tatanan kebandarudaraan, yakni pemerintah

    menetapkan untuk membuka > bandar udara nasional dalam rangka implementasi

    N Open $ky $5' 201> sebagaimana tertuang dalam 8

    $multilateral agreement on full liberalization of passenger air service' yaitu)

    Bakarta, 8edan, enpasar, 8akassar dan urabaya.

    Pemerintah untuk memilih > kota tersebut setelah melakukan rangkaian

    ,!

    http://www.utiket.com/id/tiket-pesawat/ke-makassar-upg.htmlhttp://www.utiket.com/id/tiket-pesawat/ke-makassar-upg.htmlhttp://www.utiket.com/id/tiket-pesawat/ke-makassar-upg.htmlhttp://www.utiket.com/id/tiket-pesawat/ke-makassar-upg.htmlhttp://www.utiket.com/id/tiket-pesawat/ke-makassar-upg.htmlhttp://www.utiket.com/id/tiket-pesawat/ke-makassar-upg.html
  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    24/48

    ka#ian potensi pertumbuhan data statistik penumpang dan barang yang tinggi,

    #umlah rute eksisting domestik dan potensi luar negeri yang besar dan kesiapan

    fasilitas bandara. Pemilihan #uga dengan alasan untuk membuka #alur 3ndonesia

    bagian barat, (engah, dan (imur yang tentu sa#a mengantisipasi harapan

    pertumbuhan ekonomi dan kema#uan kese#ahteraan pemerataan pembangunan di

    wilayah"wilayah tersebut.

    2.7 AS0AN Open Sky

    Open $ky adalah sebuah per#an#ian internasional baik bilateral maupun

    multilateral yang meliberalisasikan peraturan atau regulasi mengenai industri

    penerbangan dengan tu#uan membuat free-market environment dan meminimalisir

    !ampur tangan pemerintah dalam kompetisi di dunia penerbangan. $asean.org,

    2010'

    ebi#akan Open $ky menerapkan suatu kerangka ker#a untuk pertumbuhan

    pelayanan udara komersial dengan memberikan fleksibilitas kepada maskapai

    penerbangan untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar dan menyediakan

    pelayanan yang kompetitif untuk penumpang dan kargo. $?avel, 2009'

    %rian . ?avel men#abarkan beberapa konsep umum mengenai kebi#akan

    Open $ky% iantaranya adalah)

    ,

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    25/48

    " (idak adanya batasan pada #umlah penerbangan, kapasitas penumpang

    dan frekuensi rute.

    " 8emberikan peluang untuk penerbangan !ode"sharing bagi setiap

    maskapai.

    " 8emberikan peluang bisnis yang kompetitif.

    " 8emfasilitasi pertukaran bisnis dan komersial.

    " 8enurunkan biaya transportasi udara.

    " 8endorong investasi, ekspor dan pariwisata.

    8aka dari itu, implementasi Open $kies "olicy di kawasan sia (enggara

    memungkinkan operator udara regional untuk mengambil penerbangan tidak

    terbatas untuk semua negara anggota N dan ekspansi yang !epat dalam

    pelayanan transportasi udara dalam dekade terakhir, terutama mema!u

    pertumbuhan swasta yang dipimpin low cost carrier $maskapai dengan sistem

    tiket dengan harga ter#angkau'. $asean.org, 2010'

    a#ian dampak positif yang memberikan nilai tambah dari diberlakukannya

    N Open $ky201> ditengarai sebagai berikut)

    8endorong pertumbuhan perdagangan industri dan pariwisata nasional

    dengan tetap meningkatkan kiner#a dan daya saing industri penerbangan

    se!ara keseluruhan termasuk sumber daya manusia.

    ,*

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    26/48

    8endorong pertumbuhan ekonomi daerah yang men#adi DhubE dengan

    daerah"daerah !akupannya, karena ada hubungan udara langsung dari

    negara lain.

    8endorong perusahaan penerbangan nasional untuk men!iptakan atau

    memperkuat DhubEnya.

    8endorong irline nasional beker#asama dengan sesama airlines nasional

    untuk memperkuat daya saing dan ker#asama dengan airline asing untuk

    memperkuat daya saing dan ker#asama dengan airline asing untuk

    memperluas #aringan pelayanannya. $Aviation &uman 'esources

    (nchancement )acing A$(A* Open $ky, 2010'

    alam Penerapannya, pengalaman mengindikasikan bahwa setelah sebuah

    kesepakatan dalam Open sky diterapkan, permintaan akan bertumbuh dengan

    angka yang melebihi garis dasar $baseline rates' selama lima tahun. $Pernyataan

    ini adalah berdasarkan dampak dari per#an#ian Open $kies yang ditandatangani

    antara berbagai Negara ropa dan merika serikat pertengahan 1990"an.'

    Pertumbuhan lalu lintas kemudian kembali ke tingkat dasar.

    Namun, perlu diingat bahwa peningkatan pertumbuhan ini terutama terfokus

    ,,

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    27/48

    pada rute"rute yang diliberalisasi melalui kebi#akan Open $ky, meski mungkin

    #uga berakibat pada rute"rute terkait lainnya. 5leh karena itu, dalam kasus

    3ndonesia, tanpa hambatan kapasitas, pertumbuhan lalu lintas internasional akibat

    kebi#akan Open $kydiharapkan dapat mengalami peningkatan tambahan sebesar A

    hingga 10 persen pertahun di atas angka pertumbuhan garis dasar normal segera

    setelah kebi#akan Open $kyditerapkan. engan demikian, dalam periode segera

    setelah implementasi Open $ky, pertumbuhan dalam permintaan tanpa kendala

    akan per#alanan udara internasional se!ara optimis, dapat bertumbuh men!apai

    hingga 20 persen per tahun, tapi sangat meungkinkan akan lebih besar dari 10

    persen per tahun. $Prakarsa 2012'

    2.8 Perenanaan Pengembangan Trans%r'asi Udara

    asar yang penting dalam proses peren!anaan dan peran!angan fasilitas

    sistem transportasi, apakah itu pengadaan prasarana #alan dan terminal, sarana

    kendaraan atau peningkatan mutu pelayanan serta pengelolaan, adalah

    pengetahuan mengenai besarnya permintaan $kebutuhan' akan per#alanan pada

    masa depan atau pada kurun waktu ren!ana $design year'. %agaimana kita dapat

    ,-

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    28/48

    mengetahui berapa besar kebutuhan akan #asa transportasi $per#alanan' pada tahun

    ren!ana, sementara tahun ren!ana itu merupakan keadaan yang akan datang yang

    belum kita alami, !aranya adalah dengan memprediksi atau meramalkan besaran

    kebutuhan per#alanan melalui pertimbangan dan pengka#ian faktor F faktor yang

    dianggap dekat hubungannya dengan kebutuhan per#alanan. 5leh arena itu

    dibutuhkan alat analisis untuk mengolah data dan faktor"faktor dalam proses

    peramalan besaran kebutuhan per#alanan sebagai bentukan analisis peren!anaan

    pengembangan transportasi udara. $idel 8iro .., 8(r., 2002'

    2.+.1 Prairaan J#m&a Pen#m%ang

    6en!ana 3nduk apangan (erbang, dikembangkan berdasarkan kepada

    permintaan, yang dibagikan dalam ramalan #angka pendek sekitar > tahun, #angka

    menengah 10 tahun dan 20 tahun. nalisis penumpang merupakan penin#auan

    tingkat demand yang berpengaruh langsung terhadap kondisi eksisting suatu

    bandara, melalui perhitungan korelasi antara pertumbuhan #umlah penumpang dan

    faktor ekonomi yang dapat diestimasi.

    ,.

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    29/48

    Bangka ramalan makin #auh, ketepatan dan ketelitian menyusut, maka perlud

    isadari bahwa ramalan #angka pan#ang 20 tahun hanyalah pendekatan

    $?oron#eff,199+'

    uatu ubahan $variabel< perubahan' dapat diramalkan dari ubahan lain, #ika

    antar ubahan terdapat korelasi yang signifikan. orelasi antar ubahan dapat

    dilukiskan dalam suatu garis disebut garis regresi. Caris regresi dapat berupa garis

    linear, dan dapat pula berupa garis legkung $parabolik, hiperbolik, dan

    sebagainya'

    uatu garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan matematik yang

    disebut persamaan regresi. alam hal ini memperkirakan kebutuhan masa depan,

    digunakan rumus regresi linear sederhana, yaitu )

    Penaksiran parameter G dan H garis regresi

    itaksir dari sampel I $Ji, Ki'* 3L 1,2,+,...,nM dengan garis

    K L a b:

    2.+.2 Presi J#m&a Pend#d# (Growth Rate)

    8etode ini menyediakan estimasi dan proyeksi dari total penduduk dengan

    ,/

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    30/48

    menggunakan tingkat pertumbuhan penduduk, atau untuk tingkat lan#utnya

    melalui fitting kurva yang menya#ikan gambaran matematis dari perubahan

    #umlah penduduk, seperti kurva logistik. Proyeksi berdasarkan tingkat

    pertumbuhan penduduk mengasumsikan pertumbuhan yang konstan, baik untuk

    model aritmatika, geometrik, atau eksponensial untuk mengestimasi #umlah

    penduduk.

    Proyeksi penduduk dengan metode geometrik menggunakan asumsi bahwa

    #umlah penduduk akan bertambah se!ara geometrik menggunakan dasar

    perhitungan bunga ma#emuk $dioetomo dan amosir, 2010'. a#u pertumbuhan

    penduduk $rate of growth' dianggap sama untuk setiap tahun. %erikut formula

    yang digunakan pada metode geometrik)

    2.9 "a'r #a'an (Load Factor)

    ,0

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    31/48

    aktor 8uatan atau +oad factor adalah suatu angka yang menun#ukkan

    besarnya penggunaan tempat yang tersedia dalam suatu kendaraan terhadap

    kapasitas angkut kendaraan tersebut atau perbandingan antara #umlah penumpang

    yang diangkut dalam kendaraan terhadap suatu kapasitas tempat duduk

    penumpang yang tersedia dalam kendaraan tersebut.

    +oad factor merupakan perbandingan antara kapasitas tersedia untuk satu

    per#alanan yang dinyatakan dalam persen $O'. tau dapat #uga didefinisikan

    perbandingan antara #umlah penumpang dengan kapasitas tempat duduk pada

    suatu waktu tertentu.

    alam 4etak %iru (ransportasi Udara (ahun 200> F 201& irektorat

    Benderal Perhubungan Udara epartemen Perhubungan pada bulan 8aret 200>

    diketahui pada peramalan periode 2010 F 201& diperkirakan load factorberkisar

    70O"72O untuk angkutan udara dalam negeri dan berkisar 7/O"/0O untuk

    angkutan udara luar negeri. ?al tersebut se#alan dengan perkiraan pertumbuhan

    permintaan angkutan udara nasional.

    emudian untuk menentukan nilai load factor $' digunakan rumus

    berikut)

    eterangan ) L load factor$O'

    BP L #umlah penumpang per pesawat

    L kapasitas penumpang per pesawat

    ,8

    L BP : 100O

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    32/48

    2.! Knse% $asar Pe&aanan Jasa Penerbangan Aerna#'ia

    Basa eronautika adalah salah satu dari kegiatan bisnis bandar udara dimana

    aktifitasnya berhubungan langsung dengan kegiatan penerbangan, meliputi

    Pelayanan Basa Pendaratan Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara

    $PBP&U', Pelayanan Basa Penerbangan $PBP', Pelayanan Basa Penumpang Pesawat

    Udara $PB2U' dan Basa Carbarata $Aviobridge'.

    Pada prinsipnya terdapat beberapa fungsi produk #asa angkutan udara yang

    harus ter!apai )

    a. eselamatan $$afety'

    Perusahaan penerbangan harus mengutamakan faktor keselamatan di atas

    segala"galanya dalam pengoperasian pesawat dari suatu rute tertentu ke rute

    tertentu. eluruh penumpang, awak pesawat, dan barang"barang selam

    penerbangan harus benar"benar diperhatikan keselamatannya agar perusahaan itu

    mendapat keper!ayaan dari masyarakat. Untuk menun#ang keselamatan pesawat

    yang akan dioperasikan, perusahaan mengadakan tindakan"tindakan seperti ) $1'

    Pesawatnya harus memenuhi syarat seperti udara yang dibuktikan

    dengan certificate of airworthinesdari yang berwenang, $2' 'elease sheet oleh

    ,9

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    33/48

    dinas teknik perusahaan tersebut $krunya harus ,ualified', $+' 8embuatflight

    planningyang men!akup arah penerbangan ke mana, bahan bakar yang dibawa,

    tinggi yang akan diterbangi, dan lain"lainnya, $&'Air traffic controlyang baik

    pada stasiun tertentu, $>' danya peta"peta dan navigation bagyang lengkap.

    b. enyamanan $Comfortability'

    alam hal ini perusahaan berusaha semaksimal mungkin agar penumpang

    mendapat kenyamanan selama penerbangan berlangsung. engan demikian,

    penumpang harus mendapat pelayanan yang sebaik mungkin dari petugas

    perusahaan yang bersangkuta. ervis yang dimaksuddi sini adalah pada saat !alon

    penumpang mengadakan hubungan dengan perusahaan sampai penumpang tiba di

    tempat tu#uanya. %ilamana hal ini dapat dipertahankan, penumpang tersebut akan

    DterkesanE pada perusahaan penerbangan yang bersangkutan. engan demikian,

    perusahaan penerbangan tersebut akan dapat men!apai kesuksesannya.

    !. etepatan Badwal $'egularity'

    alam mengoperasikan pesawat udara harus dilaksanakan sesuai dengan

    #adwal penerbangan yang telah ditentukan se!ara !epat dan teratur serta sesuai

    dengan waktu yang diinginkan oleh penumpang. ?al tersebut sangat diperlukan

    untuk men#amin kepuasan penumpanng dan !itra perusahaan penerbangan

    -!

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    34/48

    sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Untuk dapat

    melaksanakan operasi penerbangan tepat waktu, diperlukan disiplin dan

    koordinasi antara bagian produksi atau operasi dengan bagian pemeliharaan

    pesawat, pemasaran, dan bagian lainnya.

    d. euntungan Perusahaan $(conomy for company'

    %ilamana safety dan passengers !omfort telah ber#alan dengan baik, tibalah

    saatnya bagi perusahaan menikmati hasil dari pengoperasian pesawat terbang. i

    samping mengadakan penghematan biaya di segala bidang serta adanya pegawai

    yang !akap dan terampil, pen#ualan yang tinggi akan menimbulkan perbandingan

    antara revenuedan costsyang menon#ol. Profit semaksimal mungkin akan

    ter!apai dan efisiensi perusahaan akan selalu meningkat sehingga asas kontinuitas

    perusahaan dapat dipertahankan. ?al ini akan dapat mengadakan ekspansi

    $perluasan' perusahaan tersebut, seperti pembaruan armada, meningkatkan

    frekuensi penerbangan dalam maupun luar negeri, dan sebagainya.

    2. Sebaran Pergeraan ("rip #i$tribution)

    %angkitan Per#alanan dapat diartikan sebagai banyaknya #umlah

    per#alanan

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    35/48

    per satuan waktu $per detik, menit, #am, hari, minggu, dan seterusnya'. ari

    pengertian tersebut, maka bangkitan per#alan merupakan tahap pemodelan

    transportasi yang bertugas untuk memperkirakan dan meramalkan #umlah

    $banyaknya' per#alanan yang berasal $meninggalkan' dari =ona

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    36/48

    Cambar 2.>.

    Gambar 2.11Pola Penyebaran Per#alanan dari dan ke %arbagai ona.

    umber ) Peren!anaan (ransportasi, idel 8iro .., 8(r., 2002

    2.11.1 e'de Sin'e'isAna&i'is (Ana&'ia&Sin'e'i e'd)

    alah satu metode alternatif peramalan pergerakan dalam peren!anaan dan

    pemodelan transportasi adalah metode sintetis. 8etode tersebut didasarkan pada

    asumsi) $i' sebelum pergerakan pada masa mendatang diramalkan, terlebih dahulu

    harus dipahami alasan ter#adinya pergerakan pada masa sekarang* $ii' alasan

    tersebut kemudian dimodelkan dengan menggunakan hukum alam yang sering

    -,

    1ona Asal 2Meng3asilkan

    !!! Peralanan

    Pergi ke atauMen&e4ar

    1ona Tuuan' *!! Trip

    1ona Tuuan'* !! Trip

    1ona Tuuan', .!! Trip

    1ona Tuuan'- *!! Trip

    1onaTuuan

    'Berasaldari

    !!! Peralanan5atang Ke

    e4alikn&a6

    1ona Tuuan2 *!! Trip

    1ona Tuuan2* !! Trip

    1ona Tuuan2, .!! Trip

    1ona Tuuan2- *!! Trip

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    37/48

    ter#adi.

    %erkaitan dengan dua asumsi di atas, maka metode sintetis

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    38/48

    memperkirakan arus per#alanan antar =ona pada masa yang akan datang dalam

    metode sintetis pada tahap sebaran per#alanan, karena di samping modelnya yang

    sederhana untuk dipahami dan terapkan, #uga model ini analog dengan konsep

    hukum gravitasi $gaya tarik menarik antara 2 benda' oleh 3saa! Newton seorang

    ahli fisika ditahun 1A/A yang hukumnya adalah )

    QCaya tarik menarik $' antara 2 benda $benda 1 dan 2', berbanding lurus

    dengan massa kedua benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat #arak

    kedua massa benda ituQ, yang kalau kita analogkan dengan transportasi

    $per#alanan antar 2 =ona' adalah)

    QBumlah per#alanan $(' antar 2 =ona asal dan tu#uan $(i"#' berbanding lurus

    dengan #umlah per#alanan yang berasal dari =ona asal i dan yang menu#u ke

    =ona tu#uan # $5i dan #' dan berbanding terbalik dengan kuadrat #arak antar

    =ona asal i dan tu#uan # berupa #arak fisik $ distance', waktu pen!apaian =ona

    tu#uan # $time' dan biaya per#alanan $cost' yang disimbolkan dengan di"#

    untuk #arak fisik, h untuk waktu pen!apaian =ona tu#uan # i"#dan !i"# untuk

    biaya per#alananQ.

    edua hukum ini se!ara matematis bentuk umumnya adalah)

    ?ukum gravitasi Newton)

    -.

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    39/48

    L C.. m1. m2

    d21"2

    dimana)

    L gaya tarik menarik antara 2 benda

    m1dan m2 L massa masing"masing benda tersebut

    d21"2 L kuadrat #arak antara 2 benda tersebut

    C L konstanta gravitasi

    edangkan dalam transportasi, formulagravitymodel men#adi)

    (i"#L k. 5i . #

    d2i"#

    dimana)

    (i"# L Bumlah per#alanan dari =ona asal i ke =ona tu#uan #

    5idan # L %anyak per#alanan yang dihasilkan $berasal' dari =ona asal i

    dan yang tertarik $menu#u' ke =ona tu#uan #.

    d21"2 L kuadrat #arak atau ukuran tingkat aksesibilitas berupa #arak

    antara i"#, waktu tempuh i"# dan ongkos i"# disebut dengan

    hambatan

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    40/48

    d21"2 analog dengand2i"#

    C analog dengan k

    husus unsur hambatan $d2i"#' pada kedua formulasi di atas, merupakan

    fungsi hambatan $fungsi ukuran akses', yaitu*

    ungsi Pangkat)

    7 Barak L f $di"#' L di"#"G

    7 @aktu L f $hi"#' L hi"#"G

    7 %iaya L f $!i"#' L !i"#"G

    ungsi ksponensial)

    7 Barak L f $di"#' L e"Hdi"#

    7 @aktu L f $hi"#' L e"Hdi"#

    7 %iaya L f $!i"#' L e"Hdi"#

    alam pemakaiannya, sebenarnya ada & #enis model Cravity $C6' pada

    formulasi $2./.2' di atas, yaitu*

    1. 8odel (anpa %atasan $!nConstrained #ravity

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    41/48

    &. 8odel dengan ua %atasan $.ouble Constrain #ravity

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    42/48

    a# L aya tarik =ona tu#uan # seperti luas lahan, pabrik, banyak

    perdagangan, parkir dan daya tarik lainnya.

    !i# L Barak, waktu, dan biaya

    n L Bumlah =ona

    umber ) Peren!anaan (ransportasi, idel 8iro .., 8(r., 2002

    2.12 Teri S'a'is'ia

    2.12.1 S'a'is'ia $esri%'i8

    tatistika deskriptif $descriptive statistics' membahas !ara"!ara

    pengumpulan data, penyederhanaan angka"angka pengamatan yang diperoleh

    $meringkas dan menya#ikan', serta melakukan pengukuran dan penyebaran data

    untuk memperoleh informasi yang lebih menarik, berguna dan mudah dipahami.

    engan statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersa#i se!ara

    ringkas dan rapi serta dapat emberikan informasi inti dari kumpulan data yang

    ada. 3nformasi yang dapat diperoleh dengan statistika deskriptif ini antara lain

    pemusatan data, penyebaran data, serta ke!enderungan suatu gugus data. Kang

    termasuk dalam ukuran pemusatan data misalnya rata"rata, median, dan modus.

    Ukuran penyebaran misalkan range, simpangan rata"rata, varians, dan simpangan

    baku. elain itu dalam statistika dskriptif #uga ada yang termasuk dalam ukuran

    -9

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    43/48

    letak, misalkan kuartil, desil dan presentil.

    2.12.2 Sa&a Peng##ran 9ier'

    kala ikert adalah skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur

    sikap seseorang, dengan menempatkan kedudukan sikapnya pada kesatuan

    perasaan kontinum yang berkisar dari Qsangat positifQ hingg ke Qsangat negatifQ

    terhadap sesuatu $ob#ek psikologis'. 5b#ek Psikologis ini perlu ditentukan se!ara

    tegas, mengingat pembuatan sekumpulan item yang akan memperlihatkan opini

    terhadap ob#ek, berdasarkan komponen"komponen dari ob#ek psikologis tadi.

    3tem"item ikert menyediakan respon dengan kategori yang ber#en#ang dari

    Qsangat setu#uQ hingga Qsangat tidak setu#uQ. %iasanya banyaknya #en#ang

    kategori adalah lima, yaitu Qsangat setu#uQ, Qsetu#uQ, Qragu"raguQ, Qtidak setu#uQ,

    dan Qsangat tidak setu#uQ. %eberapa penyusunan skala, menggunakan tu#uh

    kategori, dan beberapa orang lebih enyukai empat atau enam kategori #awaban

    $tanpa kategori tengah'. emua pilihan itu tampaknya beker#a se!ara memuaskan.

    ?arus di!atat dalam pertimbangan ini bahwa pengurangan banyaknya kategori

    #awaban akan mengurangi penyebaran skornya $mengurangi varian' dan dengan

    demikian !enderung mengurangi reliabilitasnya. 8enambah banyaknya kategori

    .!

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    44/48

    #awaban akan menambah besarnya varian. arena banyaknya kategori #awaban

    yang ditambah, maka nilai yang di!apai oleh responden se!ara meyakinkan tidak

    dapat membedakan antara kategori psikologi dengan kategori yang berdekatan

    atau berbatasan. 8isalnya sangat setu#u dengan sangat tidak setu#u sekali.

    8enambah banyaknya kategori hanya akan menambah error varian pada

    distribusi skornya. 5leh karena itu, rentang kategori #angan terlalu besar dan

    #angan #uga terlalu sedikit, biasanya lima dianggap !ukup.

    alam menyusun penskalaan dengan metode +ikert/s $ummeted'ating,

    dapat ditempuh langkah"langkah sebagai berikut)

    1. (entukan se!ara tegas sikap dan topik apa yang diukur.

    2. (entukan se!ara tegas, dimensi yang menyusun sikap tersebut, kognitif

    $keper!ayaan', afektif $perasaan', atau kontatif $ke!enderungan perilaku'.

    +. usun pertanyaan"pertanyaan atau item yang merupakan alat pengukur

    dimensi yang menyusun sikap yang akan diukur, sesuai dengan indikator.

    &. etiap item diberi pilihan respon yang sifatnya tertutup $closed

    ,uestionaire'. Pilihan respon yang bisa digunakan adalah +, >, 7, 9 atau 11.

    alam praktek, yang umum digunakan adalah > $lima' pilihan respon, yaitu

    Qsangat setu#uQ, Qsetu#uQ, Qragu"raguQ, Qtidak setu#uQ dan Qsangat tidak

    .

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    45/48

    setu#uQ.

    >. Untuk setiap pilihan respon, #awaban diberi skor berdasarkan kriteria

    sebagai berikut) apabila item positif, maka angka terbesar diletakkan pada

    respon Qsangat setu#uQ, sedangkan bila item negatif, maka angka terbesar

    diletakkan pada respon Qsangat tidak setu#uQ. kor yang diberikan pada

    #awaban di#umlahkan.

    A. Untuk mengetahui posisi setiap responden tentang suatu variabel, tentukan

    skor maksial dan skor minimal yang mungkin di!apai oleh setiap responden.

    2.12.3 enen'#an U#ran Sam%e&

    alah satu masalah yang di hadapi dalam teknik penarikan sampel adalah

    tentang berapa banyak unit analisis $ukuran sample' yang harus di ambil. 5leh

    karena itu, pada saat peneliti menga#ukan usulan penelitian, disarankan untuk

    se!ara tegas memberikan gambaran operasional berupa ukuran sampel minimal

    yang akan digunakan untuk penelitiannya. Ukuran sampel minimal yang akan

    digunakan untuk penelitiannya. Ukuran sampel ini akan memberikan isyarat

    mengenai kelayakan penelitian $elegibility of the research'.

    Ukuran sampel bisa ditentukan melalui dua dasar pemikiran, yaitu

    .*

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    46/48

    ditentukan atas dasar pemikiran statistis, dan atau ditentukan atas dasar pemikiran

    non statistis. itin#au dari aspek statistis, ukuran sampel ditentukan oleh beberap

    faktor, diantaranya) $1' bentuk parameter yang men#adi tolak ukur analisis, dalam

    arti apakah tu#uan penelitian ini untuk menaksir rata"rata, persentase, atau mengu#i

    kebermaknaan hipotesis, $2' tipe sampling, apakah simple ramdom sampling

    stratified random sampling atau yang lainnya. (ipe sampling ini berkaitan dengan

    penentuan rumus"rumus yang harus di pakai untuk memperoleh ukuran sample,

    dan $+' variabilitas variabel yang diteliti $keseragaman variabel yang diteliti',

    makin tidak seragam atau heterogen variabel yang diteliti, makin besar ukuran

    sample minimal. edangkan dipandang dari sudut nonstatistis, ukuran sampel

    ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya ) $1' kendala waktu atau time

    constraint $2' biaya, dan $+' ketersediaan satuan sampling.

    2.12.4 Sim%&e *andm Sam%&ing

    alah satu !ara menentukan #umlah sampel adalah dengan menggunakan

    formula sebagai berikut)

    di mana n0L

    eterangan )

    .,

    n L

    n0

    1 n0 " 1

    N

    0

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    47/48

    SG

  • 5/20/2018 Bab II_Ali

    48/48

    ..