BAB II~2

1
II~2 LABORATORIUM KIMIA ANALIT Program Studi DIII Teknik Kimia FTI - ITS Larutan II.1.2 Konsentrasi Larutan Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan. Apabila zat terlarut banyak sekali, sedangkan pelarutnya sedikit, maka dapat dikatakan bahwa larutan itu pekat atau kosentrasinya sangat tinggi. Sebaliknya bila zat yang terlarut sedikit sedangkan pelarutnya sangat banyak, maka dapat dikatakan larutan itu encer atau konsentrasinya sangat rendah (Sibuan, 2013). Banyak cara untuk memeriksa konsentrasi larutan, yang semuanya menyatakan kuantitas zat terlarut dalam kuantitas pelarut (atau larutan). Dengan demikian, setiap sistem konsentrasi harus menyatakan butir-butir berikut : 1. Satuan yang digunakan untuk zat terlarut, 2. Kuantitas kedua dapat berupa pelarut atau larutan keseluruhan, 3. Satuan yang digunakan untuk kuantitas kedua (Aziz, 2011). Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan konsentrasi. Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat terlarut dalam sejumlah volume (berat , mol) tertentu dari pelarut. Berdasarkan hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol, molaritas, molalitas, normalitas, ppm serta ditambah dengan persen massa dan persen volume (Christian, 2013). Tabel II. 2 Satuan Konsentrasi (Hiskia Achmad, 2001) Lambang Nama Definisi Satuan Fisika % w/w Persen berat % v/v Persen volume % w/v Persen berat volume Ppm Parts per million Ppb Parts per billion Satuan Kimia X Fraksi Mol

description

larutan II-2

Transcript of BAB II~2

Page 1: BAB II~2

II~2

LABORATORIUM KIMIA ANALIT Program Studi DIII Teknik Kimia FTI - ITS

Larutan

II.1.2 Konsentrasi Larutan Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan.

Apabila zat terlarut banyak sekali, sedangkan pelarutnya sedikit, maka dapat dikatakan bahwa larutan itu pekat atau kosentrasinya sangat tinggi. Sebaliknya bila zat yang terlarut sedikit sedangkan pelarutnya sangat banyak, maka dapat dikatakan larutan itu encer atau konsentrasinya sangat rendah (Sibuan, 2013).

Banyak cara untuk memeriksa konsentrasi larutan, yang semuanya menyatakan kuantitas zat terlarut dalam kuantitas pelarut (atau larutan). Dengan demikian, setiap sistem konsentrasi harus menyatakan butir-butir berikut : 1. Satuan yang digunakan untuk zat terlarut, 2. Kuantitas kedua dapat berupa pelarut atau larutan keseluruhan, 3. Satuan yang digunakan untuk kuantitas kedua (Aziz, 2011).

Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan konsentrasi. Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat terlarut dalam sejumlah volume (berat , mol) tertentu dari pelarut. Berdasarkan hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol, molaritas, molalitas, normalitas, ppm serta ditambah dengan persen massa dan persen volume (Christian, 2013). Tabel II. 2 Satuan Konsentrasi (Hiskia Achmad, 2001)

Lambang Nama Definisi

Satuan Fisika

% w/w Persen berat

% v/v Persen volume

% w/v Persen berat volume

Ppm Parts per million

Ppb Parts per billion

Satuan Kimia

X Fraksi Mol