BAB II TINJAUAN UMUM A. Tinjauan tentang PT. Prudential...

30
BAB II TINJAUAN UMUM A. Tinjauan tentang PT. Prudential Life Assurance Pekanbaru 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Prudential Life Assurance Indonesia didirikan pada tahun 1955, Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) merupakan bagian dari Prudential plc, sebuah grup perusahaan jasa keuangan terkemuka dari Inggris yang melayani lebih dari 21 juta nasabah di seluruh dunia. 1 Prudential Indonesia sebagai perusahaan dibidang jasa keuangan telah terdaftar dan diawasi oleh otoritas jasa keuangan (OJK). Lembaga ini dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan jasa keuangan didalam sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil, dan transparan, serta mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil dan mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. 2 Dengan menggabungkan pengalaman International Prudential dibidang assuransi kesehatan dengan pengetahuan tata cara bisnis local, Prudential Life Assurance Indonesia memiliki komitmen untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Sejak meluncurkan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (unitlink) pertamanya ditahun 1999, Prudential Indonesia merupakan pemimpin pasar untuk produk tersebut di Indonesia. Disampin itu, Prudential Indonesia juga 1 www.prudential.co.id, diakses tanggal 23 september 2017 Pukul 10.58 2 Pru fast start, PT. Prudential Life Assurance, hlm. 12

Transcript of BAB II TINJAUAN UMUM A. Tinjauan tentang PT. Prudential...

BAB II

TINJAUAN UMUM

A. Tinjauan tentang PT. Prudential Life Assurance Pekanbaru

1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Prudential Life Assurance Indonesia didirikan pada tahun 1955,

Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) merupakan bagian dari

Prudential plc, sebuah grup perusahaan jasa keuangan terkemuka dari Inggris

yang melayani lebih dari 21 juta nasabah di seluruh dunia.1

Prudential Indonesia sebagai perusahaan dibidang jasa keuangan telah

terdaftar dan diawasi oleh otoritas jasa keuangan (OJK). Lembaga ini dibentuk

dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan jasa keuangan didalam sektor jasa

keuangan terselenggara secara teratur, adil, dan transparan, serta mampu

mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil dan

mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.2

Dengan menggabungkan pengalaman International Prudential dibidang

assuransi kesehatan dengan pengetahuan tata cara bisnis local, Prudential Life

Assurance Indonesia memiliki komitmen untuk mengembangkan bisnisnya di

Indonesia. Sejak meluncurkan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi

(unitlink) pertamanya ditahun 1999, Prudential Indonesia merupakan pemimpin

pasar untuk produk tersebut di Indonesia. Disampin itu, Prudential Indonesia juga

1 www.prudential.co.id, diakses tanggal 23 september 2017 Pukul 10.582 Pru fast start, PT. Prudential Life Assurance, hlm. 12

menyediakan berbagai produk yang dirancang untuk memenuhi dan melengkapi

setiap kebutuhan para nasabahnya di Indonesia.3

2. Motto Perusahaan

“hanya dengan mendengarkan, kami dapat memahami apa yang

dibutuhkan masyarakat, dan hanya dengan memahami apa yang dibutuhkan

masyarakat, kami dapat memberikan produk dan pelayanan sesuai dengan yang

diharapkan.”4

3. Visi Perusahaan

“menjadi Perusahaan Jasa Keuangan terbaik di Indonesia, melampaui

harapan para nasabah, tenaga pemasaran, staf dan pemegang saham dengan

memberikan pelayanan sempurna, produk berkualitas, tenaga pemasaran

professional yang berkomitmen tinggi serta dapat menghasilkan pendapatan

investasi yang sangat menguntungkan.”5

Meskipun Motto dan Misi sudah menjelaskan arah dan tujuan perusahaan,

untuk memperkuatnya PT. Prudential Life Assurance mengadopsi prinsip-prinsip

dasar yang dikembangkan oleh Prudential Corporation Asia (PCA) yaitu sebagai

paduan kepada setiap orang di perusahaan dalam bekerja yaitu : 6

3 Mahendra Puji Hastuti, Pelaksanaan perjanjian asuransi jiwa pada pt. prudential life assurancepru link syariah assurance cabang pekanbaru ditinjau dari perspektif hukum islam, UniversitasIslam riau, 2016, hlm. 694 www.prudential.co.id, diakses tanggal 24 september 2017 Pukul 19.345 www.prudential.co.id, diakses tanggal 24 september 2017 Pukul 19.496 www.prudential.co.id, diakses tanggal 24 september 2017 Pukul 20.25

a. Menghormati dan menghargai orang lain, kebudayaan, perbedaan dan peran

serta.

b. Menciptakan lingkungan yang terbuka, jujur dan memberikan penghargaan.

c. Mendukung perusahaan, rekan kerja, nasabah, dan masyarakat.

d. Mempraktekkan apa saja yang diajarkan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar.

e. Mencintai pekerjaan.

f. Mendengar dengn sepenuh hati kepada rekan kerja dan nasabah.

g. Saling mempercayai dan menghargai kepercayaan orang lain.

4. Konsep asuransi Jiwa pada PT. Prudential Life Assurance Pekanbaru

Melihat pertumbuhan asuransi jiwa yang sangat pesat, penting bagi para

pemasar asuransi jiwa untuk mempelajari dan memahami konsep dasar asuransi

dan bagaimana cara kerja asuransi. Namun sebelu memahami kedua hal tersebut,

terlebih dahulu harus memahami konsep resiko dan mengetahui jenis resiko

seperti apakah yang dapat diasuransikan.

Pada dasarnya perusahaan asuransi dalam kegiatannya, secara terbuka

mengadakan penawaran berupa suatu perlindungan atau proteksi serta harapan

pada masa yang akan datang kepada individu atau kelompok-kelompok dalam

masyarakat atau institusi-institusi lain, atas kemungkinan menderita kerugian

lebih lanjut karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak tertentu atau belum

pasti.7

7 Wawancara penulis dengan Bapak Hartono selaku Agency Manager, PT. Prudential LifeAssurance Cabang pekanbaru, pada tanggal 08 Oktober 2017

Pada hakikatnya, semua asuransi bertujuan untuk menciptakan suatu

kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai resiko yang mengancam kehidupan

manusia, terutama resiko terhadap kehilangan atau kerugian yang membuat orang

secara sungguh-sungguh memikirkan cara–cara yang paling aman untuk

mengatasinya.8

Adapun manfaat asuransi antara lain adanya jaminan manfaat kematian

(guaranteed death benefit), adanya manfaat cacat total dan teta (total and

permanent disability), dapat menambah nilai uang pertangggungan setiap saat,

dapat melakukan penambahan premi setiap saat, dpat menentukan sendiri

besarnya komposis dari nilai proteksi dan investasi , dapa melakukan pengalihan

dana, dan adanya pilihan manfaat asuransi tambahan, serta dapat meringankan

beban nasabah dalam mengahadapi setiap resiko yang mungki akan terjadi dan

belum pasti.9

Dalam menjalani fase kehidupan pastinya setiap manusia mempunyai

tujuan keuangan masing-masing dimana fase tersebut dapat saja terjadi resiko

meninggal maupun ketidakmampuan yang biasa menghambat tujuan

keuangannya.

Ada beberapa cara pengelolaan resiko yang digunakan untuk

mnegendalikan tingkat resiko financial yang dihadapi, yaitu : 10

1. Menghindari resiko (Avoiding Risk)

8 Mehr &Cammack-A. Hasyimi, Dasar-dasar Asuransi, Balai Aksara, Jakarta, 2001, hlm. 217-2189 Wawancara penulis dengan manager agency PT. Prudential Assurance Life Pekanbaru padatanggal 10 oktober 201710 Pru fast start, op.cit., hlm. 10

Menghindari resiko dapat dilakukan dengan menghilangkan kebiasaan

atau kegiatan yang mungkin dapat menimbulkan resiko. Contoh : seorang pria

khawatir dengan kanker paru-paru akibat kebiasaan merokok dapat

menghindarinya dengan menghentikan kebiasaan itu.

2. Mengendalikan Resiko (Controlling Risk)

Metode ‘mengendalikan resiko’ dapat dilakukan dengan cara mengurangi

frekuensi dan dampak dari kerugian yang mungkin akan timbul. Contoh : seorang

pengendara motor harus menggunakan helm dan merawat motornya secara

berkala, untuk mengendalikan kerugian yang mungkin akan timbul.

3. Menerima Resiko (Accepting Risk)

Menerima resiko dengan mempertahankan resiko yang ada. Contoh :

seorang mandor di pabrik kimia mungkin tidak perlu merasa untuk membeli

asuransi kesehatan atau jiwa karena berpikir dapar menanggung kerugian yang

muncul apabila kecelakaan terjadi.

4. Mengalihkan Resiko (Transferring Risk) 11

Mengalihkan resiko dapat dilakukan dengan cara mentransferkan resiko

dari seorang individu ke perusahaan asuransi. Contoh : khawatir apabila ia

kehilangan kemampuan untuk menghasilkan pendapatan karena meninggal dunia

11 Ibid., hlm.11

atau kecelakaan, seorang kepala keluarga akan mengasuransikan jiwanya

(melakukan transfer resiko ke perusahaan asuransi kesehatan).

5. Jenis – Jenis Produk PT. Prudential Life Assurance

Dengan memahami berbagai macam kebutuhan para nasabah, Prudential

Indonesia selalu menciptakan inovasi baru dan menawarkan produk –produk

asuransi dan investasi yang lengkap yang berguna untuk memenuhi berbagai

macam kebutuhan para nasabah.12

Adapun produk-produk pada PT. Prudential Life Assurance adalah sebagai

berikut :13

a. PRUlife

PRUlife adalah program yang memberikan perlindungan seumur hidup

yang dirancang khusus utuk memberikan yasa aman dan sekaigus

esejahteraan bagi para nasabah dan keluarganya.

b. PRUlink fixed pay

Produk unit link terbaru yang dirancang untuk memberikan fleksibelitas

yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan disetiap tahapan kehidupan

nasabah, dengan manfaat kematian yang dijamin dan pilihan periode

pembayaran premi yang pasti.

c. PRUaccident plus

12 Mahendra Puji Hastuti, op.cit., hlm. 3613 www.prudential.co.id, diakses tanggal 20 september 2017 jam 09.30

PRUaccident plus merupan produk yang menawarkan kemudahan bagi

para nasabahnya yang menginginkan perlindungan dari asuransi

kecelakaan. Jika pada umumnya pihak nasabah diharuskan untuk ikut serta

dalam suatu program asuransi jiwa asuransi terlebih dahulu namun kini

dengan adanya PRUaccident plus pihak nasabah bebas untuk hanya

memiliki asuransi kecelakaan saja.

d. PRUmajor medical

PRUmajor medical adalah salah satu produk yang dirancang untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat kelas menengah ke atas terhadap sebuah

produk asuransi kesehatan terpadu yang belum terpenuhi dengan baik oleh

berbagai produk kesehatan yang banyak berkembang pada saat ini.

Dengan perlindungan kesehatan selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu,

dan 365 hari setahun diseluruh dunia.

e. PRUlife for juveniles 14

PRUlife for juveniles adalah program asuransi jiwa dengan manfaat ganda

yang khusus dirancang bagi para nasabah yang menguntungkan.

f. PRUprotector plan

PRUprotector plan adalah alah satu produk yang dirancang untuk

memastikan setiap nasabah terlindungi baik secara financial dari berbagai

peristiwa yang tidak diinginkan yang mungkin akan terjadi dikehidupan

para nasabah. Tidak hanya itu, sebagai program yang memberikan

perlindungan asuransi jiwa sekaligus memiliki unsur tabungan.

14 www.prudential.co.id, diakses tanggal 20 september 2017 jam 09.45

g. PRUmed

PRUmed adalah salah satu produk asuransi tambahan yang khusus

digunakan dan ditunjukan untuk memberikan santunan harian rawat inap,

intensive care unit (ICU), dan pembedahan. Manfaat ganda harian akan

diberikan jika nasabah dirawat di ICU. Jika nasabah harus mengalami

pembedahan minor, intermediet, major atau cpmlex, sejumlah pembayaran

tunai akan diberikan. Apabila nasabah dirawat inap diluar negeri karena

mengalami kecelakan pada saat melakukan perjalanan ke luar negeri,

nasabah akan menerima manfaat ganda harian.

h. PRUlink investor account

PRUlink investor account adalah produk unit linked dengan pembayaran

resmi sekaligus yang menawarkan berbagai pilihan dan investasi. Dimana

nasabah juga mendapatkan hasil investasi yang optimum, produk ini juga

akan memberikan perlindungan yang komrehensif terhadap resiko

kematian taua resiko menderita cacat total dan tetap.

i. PRUlink assurance account plus15

PRUlink assurance account plus adalah produk unit linked premi berkala

yang menawarkan berbagai pilihan dana investasi.

j. PRUlink syariah assurance account

PRUlink syariah assurance account adalah salah satu produk unik linked

syariah dengan pembayaran kontribsi sekaligus yang menawarkan

berbagai pilihan dan mendapatkan hasil investasi yang optimum, produk

15 www.prudential.co.id, diakses tanggal 20 september 2017 jam 09.48

ini juga akan memberikan perlindungan yang komprehensif terhadap

resiko kematian atau resiko menderita cacat total atau tetap.

k. PRUsave

PRUsave adalah program asuransi jiwa dengan manfaat ganda yang

khusus dirancang bagi para nasabah yang menguntungkan. Selain

memeberikan perlindungan kepada para nasabah.

l. PRUhospital care

PRUhospital care adalah produk asuransi kesehatan yang memberikan

manfaat harian jika tertanggung dirawat inap di Rumah Sakit, menjalani

perawatan Gawat Darurat (Intensive Care Unit), manfaat operasi

pembedahan dan manfaat perawatan Rumah Sakit akibat kecelakaan pada

saat melakukan perjalanan ke luar negeri.

m. PRUlife protection plus16

Suatu gabungan program asuransi jiwa yang memberikan perlindungan

seumur hidup dengan program asuransi jiwa berjangka menurun tidak

tetap yang membantu menjaga keuangna para nasabah agar tetap stabil

khususnya jika para nasabah memiliki pinjaman uang.

n. PRUsave for juveniles

PRUsave for juveniles adalah suatu program yang secara sistematis

mengakumilasi sejumlah dana yang dapat dinikmati manfaatnya oleh anak

nasabah saat polis jatuh tempo. Dimana nasabah dapat mengoptimalkan

manfaat program ini dengan menambahkan riders.

16 www.prudential.co.id, diakses tanggal 20 september 2017 jam 09.50

6. Tugas dan Wewenang Perusahaan

Untuk lebih lengkapnya maka di urikan gambaran umum dari bagian-

bagian kerja pada PT. Prudential Life Assurance Pekanbaru dan tugas-tugasnya

adalah seperti berikut : 17

a. Unit Manager

1. Berusaha untuk mencari nasabah-nasabah dan menjual polis.

2. Bertugas untuk merekrut agen-agen baru dan menerangkan produk

dari asuransi yang ada serta menjelaskannya.

3. Memberikan seminar-seminar yang dianggap perlu untuk para agen.

b. Under writing

1. Bertugas untuk mengawasi pembuatan polis dan pengeluaran dari

polis asuransi yang telah diterima preminya.

2. Bertugas untuk memberikan beberapa ilustrasi produk yang mungkin

diperlukan oleh agen.

c. Residence Manager

1. Bertanggungjawab terhadap branch manager dan memberikan

laporan bulanan penjualan polis dan komisi serta premi.

2. Bertanggungjawab terhadap pengelolaan dan pelayanan terhadap

nasabah.

d. Bagian Ilustrasi Produk

1. Bagian ini bertugas untuk membuat ilustrasi produk sesuai dengan

yang terdapat dalam formulir permohonan nasabah.

17 www.prudential.co.id, diakses tanggal 23 september 2017 jam 11.32

2. Bertugas untuk membuat ilustrasi produk yang diperlukan oleh para

agen.

e. Bagian Pemulihan Polis18

1. Bertugas untuk menghitung bunga yang dikenakan kepada nasabah

karena tunggakan premi.

2. Bertugas untuk memulihkan kembali polis yang sementara

dibekukan.

f. Bagian Perubahan Polis

1. Bertugas untuk membantu nasabah yang hendak melakukan

perubahan terhadap polis yang dimilikinya.

g. Bagian Klaim

1. Bertugas untuk membantu nasabah dalam mengklaim bonus, nilai

tunai.

2. Bertugas untuk mempehatikan surat-surat yang diperlukan dalam

tersebut.

h. Bagian Kasir

1. Bertugas untuk menerima uang yang di setor oleh nasabah maupun

yang di transfer langsung ke rekening perusahaan.

2. Membuat laporan kas kepada kantor pusat.

i. Bagian kwitansi

18 www.prudential.co.id, diakses tanggal 23 september 2017 jam 11.58

1. Bertugas untuk mendistribusikan kwitansi kepada masing-masing

agen sesuai dengan nomor agen tersebut dan juga menyerahkan

kepada penagih, kwitansi yang nomor agennya telah tidak bekerja.

j. Bagian Penagihan 19

1. Bertugas untuk menagih kepada para nasabah yang premi telah jatuh

tempo.

2. Bertugas untuk melaporkan kepada bagian kwitansi secara mingguan

yang belum tertagih.

Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan

perlindungan pada tertanggung apabila terjadi risiko di masa mendatang. Apabila

risiko tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung akan mendapatkan ganti

rugi sebesar nilai yang diperjanjikan antara penanggung dan tertanggung.

Mekanisme perlindungan ini sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis yang penuh

dengan risiko. Secara rasional, para pelaku bisnis akan mempertimbangkan untuk

mengurangi risiko yang dihadapi. Pada tingkat kehidupan keluarga atau rumah

tangga, asuransi juga dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan ekonomi yang

akan dihadapi apabila ada salah satu anggota keluarga yang menghadapi risiko

cacat atau meninggal dunia.20

Perkembangan asuransi di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan

yang sangat pesat. Berbagai perusahaan asuransi berlomba-lomba menawarkan

program asuransi baik bagi masyarakat maupun bagi perusahaan.

19 www.prudential.co.id, diakses tanggal 23 september 2017 jam 12.2620 Wawancara penulis dengan Bapak Hartono selaku Agency Manager PT. Prudential assurancelife Pekanbaru pada tanggal 10 september maret 2017

ada prinsipnya, asuransi adalah mekanisme proteksi atau perlindungan dari

risiko kerugian keuangan dengan cara mengalihkan resiko kepada pihak lain.

Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

1. Menurut pasal 246 KUHD.21

Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana

sesorang penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung, dengan

menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu

kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin

terjadi karena suatu peristiwa tak tentu.

2. Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 2 Thn. 1992 tentang Usaha Perasuransian

Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,

dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan

menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung

karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau

tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita

tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk

memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya

seseorang yang dipertanggungkan.22

3. Menurut Paham Ekonomi

Asuransi merupakan suatu lembaga keuangan karena melalui asuransi

dapat dihimpun dana besar, yang dapat digunakan untuk membiayai

pembangunan, disamping bermanfaat bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam

21 Kitab Undang-undang Hukum Dagang pasal 24622 Undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian

bisnis asuransi, serta asuransi bertujuan memberikan perlindungan atau proteksi

atas kerugian keuangan (financial loss), yang ditimbulkan oleh peristiwa yang

tidak diduga sebelumnya (fortuitious event)

Prinsip Asuransi yaitu : 23

1. Insurable interest (kepentingan yang dipertanggungkan)

Pada prinsipnya merupakan hak berdasarkan hukum untuk mempertanggungkan

suatu risiko yang berkaitan dengan keuangan, yang diakui sah secara hukum

antara tertanggung dengan sesuatu yang dipertanggungkan. Syarat yang perlu

dipenuhi agar memenuhi kriteria insurable interest:

a. Kerugiaan tidak dapat diperkirakan. Risiko yang bisa diasuransikan berkaitan

dengan kemungkinan terjadinya kerugian. Kemungkian tersebut tidak dapat

diperkirakan terjadinya.

b. Kewajaran. Risiko yang dipertanggungkan dalam asuransi adalah benda atau

harta yang memiliki nilai material baik bagi tertanggung maupun bagi

penanggung.

c. Catastrophic. Risiko yang mungkin terjadi haruslah tidak akan menimbulkan

suaatu kemungkinan rugi yang sangat besar, yaitu jika sebagian besar

pertanggungan kemungkinan akan mengalami kerugian pada waktu yang

bersamaan.

23 http://prudential56151.blogspot.co.id/2014/05/makalah-asuransi-jiwa_2884.html diakses pada20 september 2017 Pukul 13.30

d. Homogen. Untuk memenuhi syarat dapat diasuransikan, barang atau harta yang

akan dipertanggungkan harus homogen, yang berarti banyak barang yang serupa

atau sejenis.

2. Utmost Good Faith (itikad baik)24

Dalam melakukan kontrak asuransi, kedua belah pihak dilandasi oleh itikad baik.

Antar pihak tertanggung dan penanggung harus saling mengungkapkan

keterbukaan. Kewajiban dari kedua belah pihak untuk mengungkapkan fakta

disebut duty of disclosure.

3. Indemnity

Konsep indemnity adalah mekanisme penanggung untuk mengompensasi risiko

yang menimpa tertanggung dengan ganti rugi finansial. Konsep ini tidak dapat

mengganti nyawa yang hilang atau anggota tubuh yang rusak atau cacat

karena indemnity berkaitan dengan ganti rugi finansial.

4. Proximate Cause

Adalah suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya suatu persitiwa

secara berantai atau berurutan tanpa intervensi suatu ketentuan lain, diawali dan

bekerja dengan aktif dari suatu sumber baru dan independent.

5. Subrogation

24 http://prudential56151.blogspot.co.id/2014/05/makalah-asuransi-jiwa_2884.html diakses pada20 september 2017 Pukul 13.38

Pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti rugi

kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan kepentingan

asuransinya mengalami suatu peristiwa kerugian.

6. Contribution25

Bahwa penanggung berhak mengajak penanggung-penanggung yang lain yang

memiliki kepentingan yang sama untuk ikut bersama membayar ganti rugi kepada

seorang tertanggung meskipun jumlah tanggungan masing-masing belum tentu

sama besar.

Setiap perjanjian yang sah harus dibuatkan suatu akta atau dokumen

dimana dalam perjanjian tersebut telah terjadi kesepakatan antara kedua belah

pihak. Dalam pasal 255 KUHD menegaskan bahwa pertanggungan/asuransi harus

dibuat secara tertulis dalam suatu akta yang disebut polis. “Polis sebagai suatu

akta yang formalitasnya diatur dalam undang-undang mempunyai arti yang sangat

penting pada perjanjian asuransi, baik pada tahap awal selama perjanjian berlaku

dan dalam masa pelaksanaan perjanjian.”26

Menurut pasal 1866 KUHPerdata merumuskan bahwa alat bukti meliputi:

Bukti tertulis, Bukti saksi, Persangkaan, Pengakuan, Sumpah. Pembuktian dengan

tulisan dilakukan dengan tulisan otentik atau dengan tulisan dibawah tangan.

Dalam perjanjian asuransi akta otentik disebut dengan polis, dimana dapat

25 http://prudential56151.blogspot.co.id/2014/05/makalah-asuransi-jiwa_2884.html diakses pada20 september 2017 Pukul 13.4626 Sri Rejeki Hartono, op.cit., hlm. 123

diketahui bahwa polis merupakan alat bukti tertulis yang menyatakan bahwa telah

terjadi perjanjian asuransi antara penanggung dengan tertanggung. 27

Bapak hartono selaku Sekteratis Manager Agency Prudential Life

Assurance cabang Pekanbaru mengatakan, Apabila polis hilang atau terbakar

tertanggung menggunakan kwitansi pembayaran premi terakhir sebagai bukti

pengajuan klaim dapat diperbolehkan. Karena kwitansi pembayaran premi dapat

dijadikan sebagai bukti bahwa telah terjadi perjanjian asuransi dari tertanggung

kepada penanggung, dimana tertanggung telah membayar premi sebagai

kewajibannya dalam perjanjian asuransi, sepanjang polis dalam masa berlaku (in

force). 28

Akibat hukum jika tidak mampu melanjutkan pembayaran premi berakhir

maka polis dianggap batal, akan tetapi jika polis telah mempunyai nilai tunai

maka alternatif yang umum dilakukan adalah dengan memberikan nilai tunai

sesuai polis. Dan polis asuransi bukan merupakan syarat mutlak dalam penuntutan

klaim asuransi jiwa apabila terjadi resiko meninggalnya tertanggung. Kwitansi

pembayaran premi terakhir yang sah merupakan alat bukti tertulis untuk

membuktikan bahwa perjanjian asuransi telah terjadi.29

Kegiatan perusahaan asuransi pada asuransi Prudential Life Assurance

dalam mengadakan penawaran kepada individu atau kelompok atas produk

perusahaan asuransi tidak lain merupakan peran dari tenaga pemasarnya yang

27 R. Subekti dan R.Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang hukum Perdata, Pradya Paramita,Jakarta, 2004, hlm. 47528 Wawancara penulis dengan Bapak Hartono selaku Agency Manager PT. Prudential assurancelife Pekanbaru pada tanggal 10 september maret 201729 www.prudential.co.id, diakses tanggal 03 september 2017 jam 10.37

biasa disebut dengan Agen Asuransi Selain memiliki tugas untuk memasarkan

produk asuransi dari suatu Perusahaan Asuransi, Agen Asuransi juga menjadi

penghubung antara nasabah dengan Perusahaan Asuransi, atau dengan kata lain,

Agen Asuransi juga menjadi perantara dari Perusahaan Asuransi untuk

berhubungan langsung dengan nasabah atau peserta atau pemegang polis.

Sehingga, perusahaan asuransi tidak akan bisa lepas dari peran Agennya dalam

menjangkau nasabah.30

Menurut pasal 1 angka 28 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014, Agen

Asuransi adalah orang yang bekerja sendiri atau bekerja pada badan usaha, yang

bertindak untuk dan atas nama perusahaan asuransi atau Perusahaan Asuransi

Syariah dan memenuhi persyaratan untuk mewakili Perusahaan Asuransi atau

Perusahaan Asuransi Syariah memasarkan produk asuransi atau produk asuransi

syariah.31

Sebagai perantara dari perusahaan asuransi, Agen Asuransi tentu memiliki

peran dan tanggung jawab yang penting dalam menjalankan kegiatannya dalam

memasarkan produk-produk asuransi dari perusahaan asuransi yang terikat

olehnya dan sebagai penghubung atau perantara antara Perusahaan Asuransi

dengan nasabah atau pemegang polis.32

Peran dan Tanggung jawab dari Agen Asuransi tersebut, telah diatur di

dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014. Akan tetapi terkadang masih ada

30 http://prudential56151.blogspot.co.id/2014/05/makalah-asuransi-jiwa_2884.html31 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 pasal 1 angka 2832 http://prudential56151.blogspot.co.id/2014/05/makalah-asuransi-jiwa_2884.html diakses pada20 september 2017 Pukul 14.34

Agen Asuransi yang mengabaikan peran dan tanggung jawabnya sebagai

perantara perusahaan asuransi yang telah diatur dalam Undang-Undang tersebut.

Penjelasan yang terbatas dari Agen Asuransi mengenai ilustrasi produk asuransi

yang sedang ditawarkan kepada calon nasabah atau pemegang polis merupakan

salah satu masalah dalam usaha perasuransian. Masih ada beberapa Agen

Asuransi yang orientasinya hanya mencari keuntungan untuk dirinya sendiri agar

calon nasabah mengambil produk asuransinya. “Pasal dibalik Pasal” biasanya

terdapat didalam polis asuransi yang diletakkan di bab yang terpisah sehingga

sulit disadari oleh nasabah dan baru diketahui ketika mereka tidak dapat

mengajukan klaim. Ini yang menjadi faktor mengapa banyak nasabah atau

pemegang polis yang merasa terjebak dalam produk asuransi yang diikutinya. 33

Dengan adanya perjanjian pertanggungan ini orang dapat sedikit lega

terhadap risiko yang mungkin terjadi atas jiwa, kesehatan, barang/hartanya.

Peralihan resiko ini tidak terjadi begitu saja tanpa adanya kewajiban apa-apa dari

pihak yang mengalihkan. Hal ini harus diperjanjikan terlebih dahulu. Sebagai

imbalan dari peralihan risiko ini maka di dalam perjanjian pertanggungan,

pembayaran premi adalah menjadi suatu keharusan. Premi itu adalah menjadi

kewajiban bagi tertanggung dan menjadi hak dari penanggung.34

Pada umumnya dilihat dari sudut asuransi, setiap peristiwa yang tidak

sengaja, yang dapat membawa kerugian pada kekayaan kita, adalah bahaya atau

33http://rpallianzinsurance.blogspot.com/, diakses pada tanggal 11 september 2017 pukul 21.30WIB34 Djoko Prakoso, dan I. Ketut Murtika, Hukum Asuransi Indonesia, Bina Aksara, Jakarta, 1989,hlm. 18

risiko. Risiko, seperti biasa dalam bahasa sehari-hari, adalah kemungkinan akan

rugi. Bahaya atau risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa adalah

kemungkinan yang dihadapinya untuk membayar (kemungkinan kerugian).

Kemungkinan kerugian ini adalah obyek dari perjanjian yang merugikan dan tidak

tentu, suatu keadaan terancam oleh peristiwa yang demikian. Pada overdracht,

maka dengan bahaya atau resiko ditunjukan peristiwa itu sendiri. Penanggung

menanggung akibat finansial dari terjadinya peristiwa yang tidak tentu.35

Asuransi atau pertanggungan timbul karena kebutuhan manusia. Seperti

telah dimaklumi, bahwa dalam perjalanan hidup setiap orang, manusia selalu

dihadapkan kepada sesuatu yang tidak pasti, yang mungki menguntungkan, tetapi

mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan keamanan atas harta benda

mereka, mengharapkan kesehatan dan kesejahteraan yang tidak kurang suatu

apapun. Maka setiap manusia selalu menhadapi berbagai resiko yang menunjukan

ketidakberdayaan dan kemungkinan menderita kerugian yang disebut dengan

resiko.36

Resiko adalah suatu kondisi yang mengandung kemungkinan terjadiya

penyimpangan yang lebih buruk dari hasil yang diharapkan. Istilah resiko

memiliki berbagai pengertian dalam kehidupan sehari-hari dan pada tingkatan

yang paling umum, istilah resiko dipergunakan untuk menggambarkan setiap

keadaan dimana terdapat ketidakpastian tentang hasil apa yang akan timbul.37

35 H. Mashudi dan Moch. Chidir (Alm), Hukum Asuransi, Mandar Maju, Bandung, 1998, hlm. 14636 A. Junaedy Ganie,Hukum Asuransi Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2011, hlm. 137 Ibid, hlm. 2

Timbulnya suatu resiko menjadi kenyataan bahwa sesuatu yang belum

pasti, sementara kemungkinan bagi seseorang dapat mengalami kerugian atau

kehilangan yang dihadapi oleh setiap manusia merupakan hal suatu yang tidak

diinginkan. Oleh karena itu, kemungkinan timbulnya suatu resiko menjadi

kenyataan, adalah suatu hal yang diusahakan untuk tidak terjadi. 38

Perusahaan asuransi merupakan industri jasa yang sangat membutuhkan

faktor kepercayaan. Keberadaannya tidak hanya sebagai bentuk dari sebuah

industry bisnis semata, akan tetapi merupakan salah satu kebutuhan financial

kesejahteraan dan ketenraman terutama bagi para nasabahnya.39

Perusahaan asuransi merupakan pihak pertama yang bertindak sebagai

menanggung, dimana perusahaan dengan sadar menyediakan diri untuk menerima

dan mengambil alih resiko pihak tertanggung. Kesanggupan diri dan janji-janji

pertanggungan yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung membeikan

arti yang sangat besar bagi para nasabahnya, dimana mereka mempuyai harapan

akan kepasian dan stabilitas ekonomi jika pada suatu saat nanti terjadi hal-hal

yang tidak diharapkan. Pidak kedua disebut dengan pihak tertanggung, sifatnya

biasa perorangan, kelompok, lembaga, badan hukum, perusahaan atau siapapun

yang mempunyai peluang dalam hal ini, dimana mereka mempunyai kekhawatiran

akan menderita kerugian.40

38 Ibid , hlm.339 Desmadi Saharudin, Pembayaran Ganti Rugi Pada Asuransi Syariah, Kencana, Jakarta, 2015,hlm.140 Ibid hlm. 2

Pada dasarnya siapapun yang tidak memiliki harta benda dalam bentuk apa

saja tidak terlindungi dari berbagai musibah atau kerugian yang mungkin akan

terjadi disebabkan oleh resiko yang tidak pasti. Sungguh demikian, perjanjian

pertanggungan yang diadakan oleh perusahaan asuransi selalu dikaitkan dengan

peristiwa atau suatu musibah yang tidak pasti. 41

B. Tinjauan tentang Perjanjian Asuransi Kesehatan pada PT. Prudential

Life Assurance Pekanbaru

Perasuransian adalah istilah hukum (legal term) yang dipakai dalam

perudang-undangan dan Perasuransian.42 Menurut pasal 1313 KUHperdata,

perjanjian didefinisikan sebagai suatu perbuatan dengan mana satu orang atau

lebih mengikatkan dirinya terhadap orang lain atau lebih.43 Dan menurut pasal

1233 KUHperdata, dikatakan bahwa perjanjian adalah salah satu sumber

perikatan, selain perikatan yang dilahirkan dengan undang-undang.44

Perjanjian melahikan perikatan, yang menciptakan kewajiban pada

salah satu atau lebih dalam pihak perjanjian. Kewajiban yang dibebankan pada

debitur dalam perjanjian memberikan hak pada kreditur dalam perjanjian untuk

menuntut pelaksanaan prestasi dalam perikatan yang lahir dalam perjanjian

tersebut. Pelaksanaan prestasi dalam perjanjian yang telah disepakati oleh para

pihak dalam perjanjian adalah pelaksanaan dari perikatan yang terbit dari

perjanjian tersebut. Dalam hal debitur tidak melaksanakan perjanjian yang telah

41 Ibid, hlm. 342 Abdulkadir Muhammmad, op.cit., hlm.543 R. Subekti dan R. Tjitrosudibio., op.cit., hlm. 33844 Ibid., hlm.323

disepakati tersebut, maka kreditur berhak untuk menuntut pelaksanaan kembali

perjanjian yang belum tidak sepenuhnya atau tidak sama sekali dilaksanakan atau

yang telah dilaksanakan secara bertentangan atau tidak sesuai dengan yang di

perjanjikan dengan atau tidak disertai dengan penggantian berupa bunga,

kerugian, dan biaya yang telah dikeluarkan oleh kreditur.45

Menurut hukum perdata, syarat sahnya perjanjian (pasal 1320

KUHperdata) adalah :46

a. Kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya

Dalam prakteknya, syarat ini lebih sering disebut dengan kesepakatan

(toesteming). Kesepakatan merupakan persesuaian kehendak dari para pihak

mengenai pokok-pokok perjanjian yang dibuatnya itu, pokok perjanjian itu berupa

objek perjanjian dan syarat-syarat perjanjian, apa yang dikehendaki oleh pihak

yang satu dikehendaki oleh pihak yang lain. Dengan demikian, kesepakatan ini

sifatnya sudah bagus, tidak lagi dalam perudingan.

b. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan

Mengenai syarat kecakapan ini, harus dituangkan secara jelas oleh pihak

dalam membuat suatu perikatan. Pasal 1330 Kitab Undang-undang Hukum

Perdata memberikan Batasan orang-orang mana saja yang dianggap tidak cakap

untuk bertindak membuat perjanjian adalah :

45 Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, Raja GrafindoPersada, Jakarta, 2003, hlm. 9146 R. Subekti dan R. Tjitrosudibio., op.cit.,hlm. 339

1. Orang-orang yang belum dewasa;

2. Mereka yang dibawah pengampuan;

3. Orang-orang perempuan, dalam hal yang ditetapkan oleh undang-undang dan

pada umumnya seua orang kepada siapa undang-undang sudah melarang

membuat perjanjian tertentu. Mereka ini apabila melakukan perbuatan hokum

harus diwakili oleh wali mereka, dan bagi istri harus mendapatkan izin dari

suaminya

c. Suatu pokok persoalan tertentu

Menurut Subekti, suatu perjanjian harus mengenai suatu hal tertentu, artinya

apa yang diperjanjikan hak-hak dan kewajiban para pihak jika timbul perselisihan.

Suatu hal tertentu merupakan pokok perjanjian yang membuat prestasi tersebut

harus tertentu atau sekurang-kurangnya dapat ditentukan.

d. Suatu sebab yang halal.

Kata sebab adalah terjemahan dari bahasa latin causa. Sebab adalah suatu

yang menyebabkan orang membuat perjanjian. Menurut pasal 1320 Kiab Undang-

Undang Hukum Perdata, yang dimaksudkan dengan causa itu bukanlah sebab

dalam arti yang menyebabkan atau yang mendorong orang membuat perjanjian,

melainkan sebab dalam arti “isi perjanjian itu sendiri”, yang menggambaran

tujuan yang akan dicapai oleh pihak-pihak.47

Apabila tidak terpenuhinya salah satu unsur dari keempat unsure tersebut

menyebabkan cacat dalam perjanjian, dan perjanjian tersebut diancam dengan

47 AbdulKadir Muhammmad,op.,cit., hlm. 94

kebatalan. Dengan demikian pengertian mengenai perikatan yang lahir dari

perjanjian tersebut tidak dapat dipaksa pelaksanaannya.48

Untuk pertimbangan underwaritting (penanggungan), diperlukan berbagai

informasi terhadap calon nasabah. Informasi itu berhubungan dengan hal-hal

sebagai berikut :

1. Riwatat keluarga

2. Pekerjaan

3. Riwayat kesehatan

4. Kebiasaan

5. Moral

6. Jenis asuransi

7. Hubungan tinggi dan berat

8. Tempat tinggal

9. Kemungkinan adanya resiko substandar49

Asuransi kesehatan bertujuan untuk menanggung jiwa seseorang yang

diasuransikan terhadap kerugian financial tak terduga yang disebabkan karena

meninggal nya seseorang atau hidupnya seseorang yang terlalu lama atau

mengalami cacat badan tetap yang disebabkan oleh kecelakaan atau suatu

penyakit yang diderita oleh seseorang tersebut.50

48 Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, op.cit., hlm. 9449 Herman Darmawi, Manajemen Asuransi, Bumi Aksara, Jakarta, 2006, hlm. 9950 Agus Parwoto, 2001, Hukum Asuransi dan Kesehatan Perusahaan Asuransi Berdasarkan RiskBase Capital, Cet. I, BPFE, Yogyakarta, hlm. 69

Dalam perjanjian asuransi jiwa pembayaran premi biasanya dapat dilakukan

secara sekaligus atau dibayar secara tunai, tetapi dapat juga secara periodik yaitu

tahunan, setengah tahun, triwulan, dan bulanan. Premi harus dibayar tepat waktu

dan jumlahnya biasanya ditentukan oleh pihak penanggung. Apabila dalam

perjanjian asuransi pihak tertanggung tidak dapat melaksanakan kewajibannya

membayar premi lanjutannya tepat waktu atau pembayaran preminya terhenti

sebelum masa pertanggungannya berakhir, maka pihak penanggung dapat

membatalkan perjanjian asuransi. Adapun tanggung jawab pihak penanggung

dalam hal terhentinya pembayaran premi, sebagaimana telat diatur dalam syarat-

syarat umum polis perjanjian asuransi tersebut.51 Sedangkan penyelesaian

pembayaran klaim dalam hal terhentinya pembayaran premi diatur dalam Pasal 11

Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian.52

Prinsip – prinsip yang berlaku pada perjanjian asurasi antara lain :

1. Prinsip kepentingan yang dapat diasuransikan (insurable interest)

2. Prinsip itikad baik (utmost good faith)

3. Prinsip keseimbangan (indemnity)

4. Prinsip sebab akibat (proximate cause)

5. Prinsip kontribusi (contribution)

51 Wawancara penulis dengan manager agency PT. Prudential assurance life Pekanbaru padatanggal 11 September maret 201752 Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Pasal 11 Tentang Usaha Perasuransian

6. Prinsip subrogasi (subrogation)53

perjanjian asuransi mengharuskan diterapkannya prinsip-prinsip perjanjian

asuransi sebagai berikut :

a. Prinsip kepentingan yang dapat diasuransikan (Insurable Interest)

b. Prinsip iktikad baik (Utmost Goodfaith)

c. Prinsip kesimbangan (Idemniteit Priciple)

d. Prinsip subrogasi (Subrogation Principle)

e. Prinsip sebab akibat (Causaliteit Principle)

f. Prinsip kontribusi (Contribution Principle)

g. Prinsip kausa proksimal (cause Priciple)

h. Prinsip follow of fortune dalam reasuransi54

Dalam asuransi tidak terlepas dari kata polis. Pengertain Polis Menurut

pasal 255 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang mengatakan bahwa polis atau

pertanggungan adalah perjanjian yang harus dibuat secara tertulis dalam suatu

akta yang dinamakan polis.55

53 Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Salemba Empat,Jakarta, 2006, hlm. 18054 Tuti Rastuti, Aspek Hukum Perjanjian Asuransi, Pustaka Yutisia, Yogyakarta,2011, hlm. 255 Pasal 255 Kitab Undang-Undang Hukum dagang

Menurut pasal 304 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dikatakan bahwa polis

asuransi jiwa itu harus memuat :56

1. Hari Diadakan Asuransi

Dalam Polis harus dicantumkan Hari dan tanggal diadakan asuransi. Hal ini

penting untuk mengetahui kapan asuransi itu mulai berjalan dan dapat diketahui

pula sejak hari dan tanggal itu resiko menjadi beban penanggung

2. Nama Tertanggung

Dalam polis harus dicantumkan nama tertanggung sebagai pihak yang wajib

membayar premi dan berhak menerima polis. Apabila tejadi evenement atau

apabila jangka waktu berlaku nya asuransi berakhir. Tertanggung berhak

menerima sejumlah uang santunan atau pengembalian dari penaggung. Selain

tertanggung dalam praktek asuransi jiwa dikenal pula penikmat (beneficiary),

yaitu orang berhak menerima sejumlah uang tertentu dari penanggung karena

ditunjuk oleh tertanggung atu Karen ahli warisnya dan tercatum dalam polis

penikmat berkedudukan sebagai pihak ketiga yang berkepentingan.

3. Nama Orang Yang Jiwanya Diasuransikan

Objek asuransi jiwa adalah jiwa dan badan manusia sebagai satu kesatuan jiwa

tanpa badan tidak ada. Jiwa seseorang merupakan objek asuransi yang tidak

berwujud, yang hanya dapat dikenal melalui wujud badannya. Orang yang

memiliki badan tersebut mempunyai nama yang jiwanya diasuransikan, baik

56 AbdulKadir Muhammad, op.,cit, hlm. 196

sebagai pihak tertanggung ataupun sebagai pihak ketiga yang berkepentingan,

nama nya itu harus dicantumkan dalam polis. Dalam hal ini, tertanggung dan

orang yang jiwanya diasuransikan itu berlainan.

4. Saat Mulai dan Berakhirnya Evenemen57

Saat mulai dan berakhirnya evenemen merupakan jangka waktu berlaku

asuransi, artinya dalam jangka waktu itu resiko menjadi beban

penanggung,apabila dalam jangka waktu itu terjadi evenemen, maka penanggung

berkewajiban membayar santunan kepada tertanggung atau orang yang ditunjuk

sebagai penikmat (beneficiary).

5. Jumlah Asuransi

Jumlah asuransi adalah sejumlah uang tetentu yang diperjanjiakn pada saat

diadakan asuransi sebagai jumlah santunan yang wajib dibayar oleh penanggung

kepada peikmat dalam hal tejadinya evenemen, atau pengembalian kepada

tertanggung sendiri dal hal berakhirnya jangka waktu asuransi tanpa terjadi

evenemen. Menurut ketetuan pasal 305 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

“pekiraan jumlah dan syarat-syarat asuransi sama sekali ditentukan oleh perjanjian

bebas antara tertanggung dan penanggung dalam adanya perjanjian bebas tersebut,

asas kepentingan dan asas keseimbangan dalam asuransi jiwa dikesampingkan.”

58

6. Premi Asuransi

57Ibid., hlm. 19758 Pasal 305 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

Premi asuransi adalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh tertanggung

kepada penanggung setiap jangka waktu tertentu biasanya setiap bulan selama

asuransi berlanggsung, besarya jumlah premi asuransi begantung pada jumlah

asuransi yang disetujui oleh tertanggung pada saat diadakan asuransi.