BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Penyakit Kulit 2.1.1...

download BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Penyakit Kulit 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9047/2/T1... · sabun mandi yang dipakai oleh penderita. 2.2 Faktor Penyebab Penyakit

If you can't read please download the document

Transcript of BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Penyakit Kulit 2.1.1...

  • 6

    BAB II

    TINJAUAN TEORITIS

    2.1 Penyakit Kulit

    2.1.1 Pengertian Penyakit Kulit

    Penyakit kulit adalah penyakit infeksi yang paling umum,

    terjadi pada orang-orang dari segala usia. Sebagian besar

    pengobatan infeksi penyakit kulit membutuhkan waktu lama

    untuk menunjukkan efek (Indrayatna, 2010).

    Penyakit pada kulit merupakan penyakit yang mengenfeksi

    kulit yang di sebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri

    dan jamur (Adnyana, 2009).

    2.1.2 Klasifikasi Penyakit Kulit

    2.1.2.1 Berdasarkan Kategorinya (Arsimo, 2012)

    1. Gangguan inflamasi

    Jenis penyakit kulit ini kebanyakan kondisinya jangka

    panjang, menyebabkan kemerahan, pembengkakan, lesi,

    dan plak pada kulit, kulit meradang, melepuh dan berisi

    cairan menimbulkan rasa gatal. Yang termasuk jenis-

    jenis penyakit kulit kategori ini yaitu:

    1) Eksim (dermatitis)

    2) Psoriasis

    3) Jerawat

  • 7

    2. Penyakit kulit viral

    Jenis penyakit kulit ini diakibatkan oleh virus dengan

    kondisi hidup pendek. Gejala awalnya demam, ruam kulit,

    dan gejala lain seperti dingin. Penyakit ini menyebar

    melalui kontak fisik. Termasuk jenis-jenis panyakit kulit

    kategori penyakit kulit viral:

    1) Cacar air

    2) Campak

    3) Herpes zoster

    3. Kanker Kulit

    Jenis penyakit kulit disebabkan oleh paparan sinar

    cahaya tertentu dari matahari dan dari tanning bed.

    Kanker ini telah meningkat di masyarakat umum selama

    bertahun-tahun dan telah muncul sebagai jenis utama

    kanker pada pria. Melanoma jenis penyakit kulit berupa

    kanker berbentuk seperti tompel tapi terus membesar

    dan menyebar.

    4. Bakteri

    Kebanyakan bakteri jenis penyakit kulit disebabkan oleh

    staphylococci. Kategori jenis penyakit kulit disebabkan

    bakteri ini adalah:

    1) Impetigo

    2) Bisul (Furunkel)

  • 8

    5. Infeksi Jamur

    Infeksi jamur disebabkan oleh jamur mikroskopis candida

    Jamur bertahan dengan hidup dari sel-sel kulit mati kita.

    Gejala-gejala gatal dan terbakar yang umum. Beberapa

    dapat menyebabkan kemerahan pada kulit, lesi juga bisa

    muncul. Jenis penyakit kulit akibat jamur ini paling sering

    di temukan seperti:

    1) Panu

    2) Kudis

    2.1.2.2 Penyakit Kulit Infeksi

    Penyakit kulit infeksi adalah penyakit kulit yang

    disebabkan oleh karena parasit, contoh penyakit kulit yang

    disebabkan oleh parasit yaitu Skabies, Pedikulosis,

    Creeping Eruption (Arif, M, 2000).

    2.1.3 Tanda dan Gejala Penyakit Kulit Secara Umum

    Menurut Muammar (2006), adapun beberapa tanda dan

    gejala penyakit kulit secara umum :

    1. Gatal-gatal (saat pagi, siang, malam, ataupun sepanjang

    hari)

    2. Muncul bintik-bintik merah/ bentol-bentol/ bula-bula yang

    berisi cairan bening ataupun nanah pada kulit permukaan

    tubuh

  • 9

    3. Timbul ruam-ruam

    4. Kadang disertai demam

    5. Kemungkinan cara penularan

    a. Penularan langsung; sentuhan/bersinggungan langsung

    dengan penderita

    b. Melalui perantara; melalui pakaian, selimut, handuk,

    sabun mandi yang dipakai oleh penderita.

    2.2 Faktor Penyebab Penyakit (Subaris & Kristiawan, 2009)

    Tiga komponen penyebab penyakit yaitu: Manusia (host),

    penyebab/bibit penyakit (agent), dan lingkungan (environment).

    Penyakit dapat terjadi karena adanya ketiga komponen tersebut.

    1. Host (manusia)

    Hal-hal yang berkaitan dengan terjadinya penyakit pada

    manusia yaitu : umur, jenis kelamin, bentuk anatomi tubuh,

    fungsi fisiologis,status kesehatan termasuk status gizi,

    keadaan imunitas, kebiasaan hidup dan kehidupan sosial,

    pekerjaan.

    2. Agent (penyebab/bibit penyakit)

    Terdiri dari biotis dan abiotis. Biotis khususnya pada

    penyakit menular yaitu terdiri dari lima golongan : protozoa,

    metazoa, bakteri, virus dan jamur.

  • 10

    3. Environment (lingkungan).

    Lingkungan adalah agrerat dari seluruh kondisi dan

    pengaruh-pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan

    dan perkembangan suatu organisme. Lingkungan dapat

    dibagi menjadi dalam 3 bagian utama :

    a. Lingkungan biologis (fauna dan flora disekitar manusia).

    Bersifat biotik yaitu : mikroorganisme penyebab

    penyakit, reservoir penyakit infeksi (binatang atau

    tumbuhan), vektor pembawa penyakit, tumbuhan dan

    binatang sebagai sumber bahan makanan, obat.

    b. Lingkungan fisik bersifat abiotik yaitu : udara, keadaan

    tanah geografi, air, zat kimia, polusi.

    c. Lingkungan sosial adalah semua bentuk kehidupan

    sosial politik dan sistem organisasi serta institusi yang

    berlaku bagi setiap individu yang membangun

    masyarakat antara lain, sistem ekonomi yang berlaku,

    bentuk organisasi masyarakat, sistem pelayanan

    kesehatan, keadaan kepadatan penduduk dan

    kepadatan rumah, kebiasaan hidup masyarakat.

  • 11

    2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Penyakit Kulit

    2.3.1 Kebersihan Diri/Personal hygiene

    Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu: personal

    yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan

    perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan

    dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis

    (Tarwoto & Wartonah, 2003).

    Pemeliharaan kebersihan diri berarti tindakan memelihara

    kebersihan dan kesehatan diri sesorang untuk kesejahteraan

    fisik dan psikisnya. Seseorang dikatakan memiliki kebersihan diri

    baik apabila, orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya

    yang meliputi kebersihan kulit, tangan dan kuku,dan kebersihan

    genitalia (Badri, 2008).

    2.3.2 Pendidikan

    Menurut UUD RI no 20 tahun 2003 pendidikan di Indonesia

    mengenal 3 jenjang pendidikan yaitu :

    a. Pendidikan Dasar

    Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan

    awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah

    anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

    Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan

  • 12

    madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat

    serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah

    Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat.

    b. Pendidikan Menengah

    Pendidikan menengah merupakan jenjang

    pendidikan lanjutan sekolah dasar. Pendidikan menengah

    berbentuk sekolah menengah atas (SMA), sekolah

    menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah

    keagamaan (MAK) atau bentuk lain yang sederajat.

    c. Pendidikan Tinggi.

    Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah

    pendidikan menengah yang mencangkup program sarjana,

    magister, doktor, dan spesialis yang diselengarakan oleh

    perguruan tinggi. Pendidikan tinggi dapat berbentuk

    akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut atau universitas.

    2.3.3 Pengetahuan

    Notoatmojo (2007), mengungkapkan bahwa sebelum orang

    mengadopsi perilaku baru, didalam diri orang tersebut terjadi

    proses yang berurutan, yaitu : 1) Awareness (kesadaran), yakni

    orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus (objek)

    terlebih dahulu. 2) Interest, yakni orang tertarik pada stimulus. 3)

  • 13

    Evaluation (menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus

    tersebut bagi dirinya). Hal ini sikap responden sudah lebih baik.

    4) Trial, orang mulai mencoba perilaku baru. 5) Adaption,

    subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

    kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

    2.4 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

    10 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Puspromkes

    Depkes RI, 2006) :

    1) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, yaitu

    pertolongan pertama pada persalinan balita termuda dalam

    rumah tangga dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter,

    bidan dan paramedis lainnya)

    2) Bayi diberi ASI ekslusif, adalah bayi termuda usia 0-6 bulan

    mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan

    3) Mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, adalah

    anggota-anggota rumah tangga mempunyai pembiayaan

    praupaya kesehatan seperti askes, kartu sehat, dana

    sehat, Jamsostek dan lain sebagainya

    4) Ketersediaan air bersih, adalah rumah tangga yang memiliki

    akses terhadap air bersih dan menggunakannya untuk

    kebutuhan sehari-hari yang berasal dari air dalam

    kemasan, air leding, air sumur terlindung dan

    penampungan air hujan. Sumber air pompa, sumur dan

  • 14

    mata air terlindung berjarak minimal 10 meter dari tempat

    penampungan kotoran atau limbah

    5) Ketersediaan jamban sehat, adalah rumah tangga yang

    memiliki atau menggunakan jamban leher angsa dengan

    tangki septik atau lubang penampung kotoran sebagai

    pembuangan akhir

    6) Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni, adalah

    rumah tangga yang mempunyai luas lantai rumah yang

    ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari-hari dibagi

    dengan jumlah penghuni (9 m2 per orang).

    7) Lantai rumah bukan tanah, adalah rumah tangga yang

    mempunyai rumah dengan bawah atau dasar terbuat dari

    semen, papan ubin dan kayu.

    8) Tidak merokok dalam rumah, adalah penduduk/anggota

    keluarga umur 10 tahun keatas tidak merokok dalam

    rumah selama ketika berada bersama anggota keluarga

    selama 1 bulan terakhir.

    9) Melakukan aktifitas fisik setiap hari, adalah

    penduduk/anggota keluarga umur 10 tahun keatas dalam 1

    minggu terakhir melakukan aktifitas fisik (sedang maupun

    berat) minimal 30 menit setiap hari

    10) Makan buah dan sayur setiap hari, adalah anggota

    keluarga umur 10 tahun keatas yang mengkonsumsi

  • 15

    minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya

    setiap hari dalam 1 minggu terakhir

    2.5 Upaya Pencegahan dan Pemutusan Penularan

    Menurut Muammar (2006) upaya pencegahan dan

    pemutusan penularan penyakit kulit adalah :

    a. Tingkatkan kebersihan diri

    b. Tingkatkan kekebalan tubuh dengan cara banyak

    mengkonsumsi makanan bergizi (multivitamin) dan istirahat

    yang cukup.

    c. Hindari kontak langsung dengan penderita, bila

    bersinggungan/bersentuhan dengan penderita segera cuci

    tangan menggunakan air bersih yang mengalir bila perlu

    menggunakan sabun.

    d. Hindari penggunaan perlengkapan pribadi secara

    bersamaan (selimut, pakaian, handuk, sabun mandi).

    e. Lakukan perawatan dan pengobatan pada anggota keluarga

    yang menderita penyakit kulit yang cenderung menular.

    f. Hindari menggaruk area yang gatal, bila gatal lebih baik

    diusap-usap atau bisa juga direndam air hangat (tetapi

    harus dipastikan tidak ada luka/bula-bula yang berisi

    cairan/nanah tidak pecah).

    g. Pada area yang gatal dan terdapat luka/ bekas bula yang

    pecah hindari terkena air (bila di permukaan tubuh terdapat

  • 16

    luka/bekas bula yang pecah untuk sementara waktu jangan

    mandi).

    h. Bila terdapat bula yang berisi nanah/cairan yang pecah,

    segera keringkan menggunakan kapas, dan buang kapas

    pada tempat sampah (jangan diletakkan disembarang

    tempat).

    i. Jaga kebersihan diri dan ganti pakaian sehari minimal

    sekali.

    j. Tingkatkan kekebalan tubuh dengan mengkonsumsi

    makanan bergizi dan istirahat secara cukup.

    k. Lakukan kompres menggunakan rivanol pada daerah bekas

    bula yang pecah atau daerah yang bernanah.

  • 17

    2.6 Kerangka Konseptual

    Kerangka konsep merupakan berpikir untuk melakukan

    penelitan yang dikembangkan berdasarkan teori yang sudah ada.

    Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan, maka dapat

    dikembangkan kerangka teori yang akan menjadi panduan dalam

    mengembangkan konsep penelitian.

    Faktor - faktor yang diteliti

    Faktor Predisposisi :

    - Pendidikan

    - Pengetahuan

    - Sikap menjaga

    kebersihan diri

    Faktor Pendukung :

    - Lingkungan fisik

    - Manusia (host)

    - Agent

    Faktor Pendorong :

    - Kebiasaan hidup

    masyarakat

    Kejadian Penyakit

    Kulit

    Gatal, Kronik,

    Kekambuhan