BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN...

22
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Halusinasi adalah persepsi panca indra tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat mempengaruhi semua sistem pengindraan dimana terjadi pada saat kesadaran individu tersebut baik (Direktorat Bina Kesehatan Jiwa, 2000). Halusinasi dapat didefinisikan sebagai seseorang yang mengalami gangguan pada persepsi sensorinya sehingga merasakan stimulus, yang sebenarnya tidak ada stimulus dari manapun (vamcarolis, 2006 dalam Yosep, 2011). Halusinasi merupakan salah satu gejala gangguan jiwa dimana penderitanya mengalami perubahan sensori persepsi (Direja, 2011). Gangguan persepsi merupakan ketidakmampuan manusia dalam membedakan antara rangsangan yang timbul dari sumber internal (pikiran, perasaan) dan stimulus eksternal (Rusdi, 2013). Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, halusinasi merupakan gangguan sensori persepsi pada panca indra yang terjadi pada seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu membedakan stimulus dari sumber internal atau eksternal. 9 Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Transcript of BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN...

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Halusinasi adalah persepsi panca indra tanpa adanya rangsangan dari

luar yang dapat mempengaruhi semua sistem pengindraan dimana terjadi

pada saat kesadaran individu tersebut baik (Direktorat Bina Kesehatan

Jiwa, 2000). Halusinasi dapat didefinisikan sebagai seseorang yang

mengalami gangguan pada persepsi sensorinya sehingga merasakan

stimulus, yang sebenarnya tidak ada stimulus dari manapun (vamcarolis,

2006 dalam Yosep, 2011). Halusinasi merupakan salah satu gejala

gangguan jiwa dimana penderitanya mengalami perubahan sensori

persepsi (Direja, 2011). Gangguan persepsi merupakan ketidakmampuan

manusia dalam membedakan antara rangsangan yang timbul dari sumber

internal (pikiran, perasaan) dan stimulus eksternal (Rusdi, 2013).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, halusinasi

merupakan gangguan sensori persepsi pada panca indra yang terjadi pada

seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

membedakan stimulus dari sumber internal atau eksternal.

9

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

Jenis – jenis halusinasi

Jenis – jenis halusinasi menurut Rusdi (2013) ada 2 yaitu:

1. Halusinasi non patologis

Halusinasi yang terjadi pada seseorang yang bukan penderita gangguan

jiwa, hanya pada seseorang yang mengalami stres yang berlebih atau

kelelahan.

2. Halusinasi patologis

Halusinasi ini ada 5 macam yaitu:

a. Halusinasi pendengaran

Klien mendengar suara dan bunyi tidak berhubungan dengan

stimulasi nyata dan orang lain tidak mendengarnya.

b. Halusinasi penglihatan

Klien melihat gambaran yang jelas atau samar tanpa stimulus yang

nyata dan orang lain tidak melihat.

c. Halusinasi penciuman

Klien mencium bau yang muncul dari sumber tertentu tanpa

stimulus yang nyata dan orang lain tidak mencium.

d. Halusinasi pengecapan

Klien merasakan makan sesuatau yang tidak nyata. Biasa

merasakan makanan yang tidak enak.

e. Halusinasi perabaan

Klien merasakan sesuatu pada kulit tanpa stimulus yang nyata.

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

Fase halusinasi (Depkes, 2000 dalam Rusdi, 2013).

1. Fase comforting

Fase dimana memberikan rasa nyaman atau menyenangkan, tingkat

ansietas sedang secara umum halusinasi merupakan suatu kesenangan

Karakteristik: mengalami ansietas kesepian, rasa bersalah dan

ketakutan, fokus pada pikiran yang dapat mengatasi ansietas, pikiran

dan pengalaman sensori masalah ada dalam control kesadaran non

psikotik. Perilaku yang mucul tertawa / senyum yang tidak sesuai,

gerakan bibir tanpa suara, respon verbal lambat.

2. Fase condemning

Klien merasa halusinasi menjadi menjijikan, tingkat kecemasan berat

secara umum halusinasi menyebabkan rasa antipati. Karakteristik

mulai merasa kehilangan control menarik diri dari orang lain. Prilaku

ansietas terjadi peningkatan tanda – tanda vital, kehilangan

kemampuan membedakan halusinasi dengan realita.

3. Fase controlling

Tingkat kecemasan klien menjadi berat, halusinasi tidak dapat ditolak

lagi. Karakteristik klien menyerah dan menerima pengalaman sendiri,

kesepian bila pengalaman sensori berakhir psycotik. Perilaku: perintah

halusinasi ditaati sulit berhubungan dengan orang lain.

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

4. Fase conquering

Klien mengalami kepanikan, ketakutan, klien sudah di kuasai oleh

halusinasi. Karakteristik pengalaman sensori menakutkan berlangsung

lama dan intensitas lebih sering muncul. Perilaku pasein panik,

mencederai diri, orang lain dan lingkungan, amuk, tidak mampu

berespon terhadap petunjuk komplek, tidak mampu berespon terhadap

lebih dari satu orang.

B. Etiologi

1. Faktor predisposisi menurut Yosep (2011) antara lain :

a. Faktor perkembangan

Perkembangan klien terganggu, misalnya kurangnya mengontrol

emosi dan keharmonisan keluarga menyebabkan klien tidak

mampu mendiri sejak kecil, mudah frustasi dan hilang percaya diri.

b. Faktor sosiokultural

Stess lingkungan dapat menyebabkan terjadinya respon maladaptif,

misalnya bermusuhan, kehilangan harga diri, kerusakan dalam

berhubungan interpersonal, tekanan dalam pekerjaan dan

kemiskinan.

c. Faktor biokimia

Adanya stress yang berlebihan menyebabkan ketidakseimbangan

acetylcolin dan dopamin yang dapat menyebabkan cemas berlebih.

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

d. Faktor psikologis

Tipe kepribadian yang lemah dan tidak betanggung jawab akan

mudah terjerumus pada penyalahan gunaan zat adiktif. Klien lebih

memilih kesenangan sesaat dan lari dari alam nyata menuju alam

khayal.

e. Faktor genetik dan pola asuh

Faktor keluarga menunjukan hubungan yang sangat berpengaruh

pada penyakit ini, anak sehat yang diasuh orang tua penderita

skizofrenia maka anak itu akan menderita skizofrenia

2. Faktor presipitasi

Faktor presipitasi menurut Stuart (2013) halusinasi yaitu:

a. Biologis

Abnormalitas otak menyebabkan respon neurologi ataupun

stimulus menjadi maladaptif sehingga tidak mampu di

interpretasikan.

b. Stres lingkungan

Ambang toleransi terhadap stress yang ditentukan secara biologis

berinteraksi terhadap stressor lingkungan untuk menentukan

terjadinya gangguan perilaku.

c. Sumber koping

Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menangapi

stress.

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

d. Mekanisme koping

Perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi pasien dari

pengalaman yang menakutkan berhubungan dengan respon

neurobiologist.

Pada halusinasi ada 3 mekanisme koping:

1) With drawal : menarik diri dan klien sudah asik dengan

pengalaman internalnya

2) Proyeksi : mengambarkan dan menjelaskan persepsi

yang membingungkan

3) Regresi : berhubungan dengan masalah proses

informasi dan upaya untuk mengatasi ansietas, yang

menyisakan sedikit energy untuk aktivitas sehari – hari.

C. Tanda dan Gejala

Menurut Stuart (2013) tanda dan gejala yang muncul pada penderita

halusinasi pendengaran dan penglihatan adalah:

1. Menyeringai atau tertawa yang tidak sesuai

2. Sulit berkonsentrasi pada tugas

3. Mendengar suara atau bunyi, biasanya suara orang

4. Stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran cahaya, penglihatan

dapat berupa sesuatu yang menyenangkan atau menakutkan

5. Gerakan mata cepat

6. Respon verbal lambat atau diam

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

7. Terlihat bicara sendiri

8. Duduk terpaku, memandang sesuatu, tiba – tiba berlari ke ruangan lain

9. Disorientasi (waktu, tempat, orang)

D. Psikopatologi

Proses terjadinya halusinasi menurut Yosep (2011) diawali dengan

seseorang yang menderita halusinasi akan menganggap sumber dari

halusinasinya berasal dari lingkungannya atau stimulus eksternal. Padahal

sumber itu berasal dari stimulus internal yang berasal pada dirinya tanpa

ada stimulus dari luar. Stimulus internal itu merupakan suatu bentuk

perlindungan diri dari psikologi yang mengalami trauma sehubungan

dengan penolakan, stress, kehilangan, kesepian, serta tuntutan ekonomi

yang dapat meningkatkan kecemasan. Pada fase awal masalah itu

menimbul peningkatan kecemasan yang terus menerus dan system

pendukung yang kurang akan membuat persepsi untuk membeda –

bedakan apa yang dipikirkan dengan perasaan sendiri menurun, klien sulit

tidur sehingga terbiasa mengkhayal dan klien terbiasa menganggap

lamunan itu sebagai pemecah masalah.

Meningkat pada fase comforting, klien mengalami emosi yang

berkelanjutan seperti adanya cemas, kesepian, perasaan berdosa dan

sensorinya dapat diatur, pada fase ini klien cenderung merasa nyaman

dengan halusinasinya.

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

Halusinasi menjadi sering datang, klien tidak mampu lagi

mengontrolnya dan berupaya menjaga jarak dengan objek lain yang

dipersepsikan. Pada fase condemning, klien mulai menarik diri dari orang

lain.

Pada fase controlling dimulai klien mencoba melawan suara – suara

atau bunyi yang datang dan klien dapat merasa kesepian jika halusinasinya

berhenti, maka dari sinilah dimulai fase gangguan psycotik.

Pada fase conquering panic level of anxiety, klien lama – kelamaan

pengalaman sensorinya terganggu, klien merasa terancam dengan

halusinasinya terutama bila tidak menuruti perintah yang dari

halusinasinya.

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

Hubungan model adaptasi stres dengan rentang respon neurologis

dapat dilihat pada gambar berikut:

Faktor presidposisi

Biologi Psikologi Sosial budaya

Stresor Halusinasi

Biologi Tekanan lingkungan pemicu gejala

Penilaian terhadap stresor

Penurunan koping

Mekanisme koping

Menarik diri proyeksi regresi

Konstruktif destruktif

Gambar I.1. Model adaptasi stress

Sumber: Kusumawati dan Hartono (2010)

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

E. Rentang Respon Neurologis Halusinasi

Respon adaptif Respon maladaptif

Gambar I.2. Rentang respon neurobiologis

Sumber: Stuart (2013)

• Pikiran logis

• Persepsi akurat

• Emosi konsisten

dengan

pengalaman

• Perilaku sesuai

• Berhubungan

sosial

• Pikiran kadang

menyimpang

• Ilusi

• Reaksi emosi

tidak stabil

• Perilaku aneh /

tidak biasa

• Menarik diri

• Gangguan pikiran

• Halusinasi

• Sulit merespon

emosi

• Perilaku

disorganisasi

• Isolasi sosial

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

F. Pohon Masalah

Risiko perilaku kekerasan (akibat)

Gangguan sensori persepsi: halusinasi (masalah utama)

Isolasi sosial (penyebab)

Harga diri rendah

Gambar I.3. Pohon masalah

Sumber: Rusdi (2013)

G. Masalah keperawatan

1. Gangguan persepsi sensori : halusinasi

2. Isolasi sosial

3. Risiko perilaku kekerasan

4. Harga diri rendah

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

H. Penatalaksanaan Medis

Obat – obat antipsikotik konvensional (seperti klorpromazin,

flufenazin, haloperidol, loksapin, perfenazin, trifluoperazin dan tioridazim)

terbukti mampu mengurangi gejala skizofrenia dan secara signifikan

menurunkan risiko simtomatik dan dirawat inap ulang. Namun efek

samping neurologis yang serius menyebabkan obat ini sulit ditoleransi

oleh banyak pasien dengan skizofrenia (Stuart, 2013). Berikut adalah

golongan obat berdasarkan fungsinya:

1. Anti psikotik

Jenis : clorpromazin (CPZ), Haloperidol (HLP).

Mekanisme kerja : menahan kerja reseptor dopamine dan otak sebagai

penenang, menurunkan aktivitas motorik,

mengurangi insomnia, sangat efektif untuk

mengatasi: delusi, halusinasi, ilusi dan gangguan

proses berpikir.

Efek samping :

a. Gejala ekstrapiraidal, kekakuan atau spasme otot, berjalan

menyeret kaki, postur condong kedepan, banyak keluar air liur,

wajah seperti topeng, disfagia, akatisia (kegelisahan motorik), sakit

kepala, kejang

b. Takikardi, aritmia, hipertensi, hipotensi, pandangan kabur,

glaucoma

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

c. Gastrointestinal : mulut kering, anoreksia, mual, muntah,

konstipasi, diare, berat badan berkurang

d. Sering berkemih, retensi urine, impotensi, amenorea

e. Anemia, leukopenia, dermatitis

Kontraindikasi : gangguan kejang, glaukoma, klien lansia, hamil

dan menyusui.

2. Anti ansietas

Jenis : atarax, diazepam (chlordiazepoxide)

Mekanisme kerja : meredamkan ansietas atau ketengangan yang

berhubungan dengan stimulus tertentu

Efek samping

a. Pelambatan mental, mengantuk, vertigo, binggung, tremor, letih,

depresi, sakit kepala, ansietas, insomnia, kejang, delirium, kaki

lemas, ataksia, bicara tidak jelas.

b. Hipotensi, takikardi, perbuahan EKG, pandangan kabur.

c. Anoreksia, mual mulut kering, muntah, diare, konstipasi,

kemerahan dermatitis, gatal – gatal.

Kontaindikasi : penyakit hati, klien lansia, penyakit ginjal,

glaucoma, kehamilan, menyusui, penyakit

pernafasan

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

3. Anti depresan

Jenis : asendin, anafranil, norpramin, sinequan, tofranil,

pamelor, vivactil, surmontil.

Mekanisme kerja : mengurangi gejala depresi, sebagai penenang

Efek samping :

a. Tremor, gerakan tersentak – sentak, ataksia, kejang, pusing,

ansietas, lemas, insomnia.

b. Takikardi, aritmia, palpitasi, hipotensi, hipertensi.

c. Pandangan kabur, mulut kering, nyeri epigastrik, mual, muntah,

diare, ikterus.

4. Anti manik

Jenis obat : lithobid, klonopin lamictal

Mekanisme kerja : menghambat pelepasan serotonin dan mengurangi

sensifitas reseptor dopamine.

Efek samping : sakit kepala, tremor, gelisah, kehilangan memori,

suara tidak jelas, otot lemas hilang koordinasi,

letargi, stupor.

Kontaindikasi : hipersensitif, penyakit kardiovaskular, gangguan

kejang, dehidrasi, penyakit ginjal, hamil atau

menyusui.

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

5. Anti Parkinson

Jenis obat : levodova, tryhexipenidil (THP)

Mekanisme kerja : meningkatkan reseptor dopamine, untuk mengatasi

gejala parkinsonisme akibat penggunaan obat

antipsikotik, menurunkan ansietas, iritabilitas

Efeksamping : sakit kepala, mual, muntah dan hipotensi

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

I. Rencana Tindakan Keperawatan.

Fokus masalah: gangguan sensori persepsi: halusinasi

No

Dx

Diagnosa

Keperawatan

Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan

1. Gangguan

sensori

persepsi

halusinasi

penglihatan

dan

pendengaran

TUM : klien mampu

mempunyai

realitas yang

baik (Rusdi,

2013)

TUK I : klien dapat

membina

hubungan saling

percaya dengan

perawat

klien dapat menunjukkan :

1. Ekspresi wajah

bersahabat

2. Menunjukkan rasa senang

3. Ada kontak mata

4. Mau berjabat tangan

5. Mau menyebutkan nama

6. Mau menjawab salam

7. Klien mau duduk

berdampingan dengan

Bina hubungan saling percaya

dengan mengungkapkan prinsip

komunikasi terapeutik :

1. Sapa klien dengan ramah baik

verbal maupun nonverbal.

2. Perkenalkan diri dengan sopan.

3. Tanyakan nama lengkap klien

dan nama penggilan yang

disukai klien.

4. Jelaskan tujuan pertemuan.

24

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

perawat

8. Mau mengutarakan

masalah yang

dihadapinya

5. Tunjukkan sikap empati dan

menerima klien apa adanya.

6. Beri perhatian kepada klien dan

perhatikan kebutuhan dasar

klien.

TUK II : Klien dapat

mengenal

halusinasinya

Klien dapat mengenali

halusinasinya; waktu, isi,

frekuensi serta perasaan

terhadap halusinasinya.

1. Observasi tingkah laku klien

yang terkait dengan

halusinasinya: Bicara dan

tertawa tanpa stimulus,

Memandang ke kiri atau kanan

atau ke depan seolah-olah ada

teman bicara.

2. Bantu klien mengenal

halusinasinya:

a. Diskusikan dengan klien

jenis, isi, waktu, frekuensi,

situasi yang dapat

menimbulkan halusinasinya.

b. Diskusikan dengan klien

25

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

tentang apa yang

dirasakannya jika terjadi

halusinasi (marah atau takut,

sedih, dan senang)

3. Beri kesempatan kepada klien

untuk mengungkapkan

perasaannya.

TUK III: Klien dapat

mengontrol

halusinasinya.

1. Klien dapat menyebutkan

tindakan yang biasanya

dilakukan untuk

mengendalikan

halusinasinya.

2. Klien dapat menyebutkan

cara mengontrol

halusinasi.

3. Klien dapat

mendemonstrasikan cara

menghardik atau

mengusir atau tidak

memedulikan

1. Identifikasi bersama klien

tindakan yang dilakukan jika

terjadi halusinasi (tidur, marah,

menyibukkan diri, dll).

2. Diskusikan manfaat dan cara

yang digunakan klien, jika

bermanfaat beri pujian kepada

klien.

3. Diskusikan dengan klien

tentang cara baru mengontrol

halusinasinya :

a. Menghardik atau

mengusir atau tidak

26

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

halusinasinya.

4. Klien dapat

mendemonstrasikan

bercakap-cakap dengan

orang lain.

5. Klien dapat

mendemonstrasikan

pelaksanaan kegiatan

sehari-hari.

6. Klien dapat

mendemonstrasikan

kepatuhan minum obat

untuk mencegah

halusinasi

meperdulikan

halusinasinya.

b. Bercakap-cakap dengan

orang lain jika

halusinasinya muncul.

c. Melakukan kegiatan

sehari-hari.

d. Diskusikan dengan klien

tentang jenis obat yang

diminum (nama, warna,

dan besarnya).

TUK IV: Klien

mendapat

dukungan

keluarga dalam

mengontrol

1. Keluarga dapat

menyebutkan pengertian,

tanda, dan tindakan untuk

mengendalikan

halusinasi.

1. Diskusikan dengan keluarga.

a. Gejala halusinasi yang

dialami klien.

b. Cara yang dapat dilakukan

klien dan keluarga untuk

27

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

halusinasinya. 2. Keluarga dapat

menyebutkan jenis, dosis,

waktu pemberian dan

manfaat dari obat

memutuskan halusinasi

(sama seperti yang

diajarkan kepada klien).

c. Cara merawat anggota

keluarga yang halusinasi di

rumah : beri kegiatan,

jangan biarkan sendiri,

makan bersama, bepergian

bersama.

d. Beri informasi tentang

waktu tindak lanjut atau

kapan perlu mendapat

bantuan: halusinasi tidak

terkontrol, dan resiko

mencederai orang lain.

3. Diskusikan dengan keluarga

tentang jenis, dosis, waktu

pemberian, manfaat, dan efek

samping obat

28

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

4. Anjurkan untuk selalu

mendukung klien dalam

mengontrol halusinasi.

Table II.1. Intervensi keperawatan

Sumber: Rusdi (2013)

29

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian mengalami gangguan …repository.ump.ac.id/2378/3/EZA BURHANUDIN ISMAIL BAB II.pdf · seseorang yang mengalami gangguan jiwa sehingga tidak mampu

Asuhan Keperawatan Pada..., EZA BURHANUDIN ISMALI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014