BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMPrepository.ump.ac.id/7709/2/BAB II.pdf · makanan tiap hari kira-kira...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMPrepository.ump.ac.id/7709/2/BAB II.pdf · makanan tiap hari kira-kira...
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KIasifikasi Ikan Tawes (Barbodes gonionotus)
Pada mulanya ikan tawes dikembangkan oleh petani di Awipari,
sebuah desa dekat Tasikmalaya dan juga di daerah Purbaratu, bagian timur
Jawa Barat. Di Jawa Timur, ikan tawes mula-mula dikembangbiakan karena
dagingnya cukup disukai, maka kini pembudidayaannya sudah menyebar ke
banyak wilayah dan perkembangannya cukup pesat. Di Jawa Tengah, di
daerah Ngrajek, Muntilan dikenal sebagai sentra pembenihan ikan tawes
(Susanto et al., 2000).
Ikan tawes memiliki ciri-ciri kepala simetris, bersisik, perut
membundar atau datar. Mata tidak berkelopak, bola mata berlendir seperti
agar-agar berbentuk cincin, mulut di ujung dan agak di bawah, memiliki 2-4
sungut yang kecil. Sirip punggung bercabang, sisik tidak berbercak hitam
(Saanin, 1984).
Klasifikasi ikan tawes menurut Saanin (1984).
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Sub Ordo : Siluroidae
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Teleosteri
Sb Ordo : Cyprinidae
Sub Famili : Cyrinidae
Spesies : Barbodes gonionotus
Genus : Barbodes
Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018
Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018
7
Ikan tawes merupakan peghuni sungai dengan arus deras. Tubuhnya
yang langsing dan tinggi disiapkan untuk menghadapi kondisi alam
perairan yang berarus deras. Ikan tawes dapat juga menerima makanan
tambahan seperti dedak, daun talas, dan bungkil. Ikan tawes tergolong
sebagai ikan pemakan tumbuh-tumbuhan. Benih ikan tawes memakan alga
bersel satu (uniseluler) dan zooplankton. Ikan tawes dewasa suka memakan
daun - daunan seperti daun talas dan singkong serta tanaman air seperti
Hydrilla verticillata. Ikan tawes mudah berkembang biak di alam tetapi
juga tidak sulit dikembangkan di kolam dan sawah (Susanto et al, 2000).
2.4 Pertumbuhan Ikan Tawes
Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya
adalah kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan. Agar tumbuh dengan
baik, ikan pada umumnya membutuhkan nutrisi/gizi yang lengkap. Aspek
kebutuhan gizi pada ikan sama dengan makhluk yang lain, yaitu protein,
karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral, agar dapat melakukan proses
fisiologi dan biokimia selama hidupnya (Khairuman, 2002).
Berdasarkan jenis makanannya, ikan dapat dibedakan menjadi 5
macam, yaitu pemakan tumbuh – tumbuhan (herbivor), pemakan hewan lain
(omnivor), pemakan tumbuhan dan hewan lain (omnivor), pemakan
plankton dan pemakan hancuran bahan organik (detritus). Ikan yang
termasuk dalam golongan omnivor, makanan pokoknya yang paling utama
terdiri dari bahan - bahan yang berasal dari hewan. Contoh ikan yang
Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018
8
termasuk pemakan daging antara lain ikan gabus, ikan belut, ikan sidat, ikan
kakap, dan ikan lele (Djajasewaka, 1985).
Berdasarkan sumbernya, pakan ikan dibedakan menjadi dua, yaitu
pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami adalah pakan yang terbentuk
secara alami pada habitatnya. Makanan alami ikan terdiri atas plankton,
cacing, dan jentik nyamuk (Kodri, 2004). Jika dibudidayakan di kolam,
makanan tambahan dapat berupa dedak halus, sisa-sisa dapur, cacing, dan
pelet. Oleh karena itu, pakan buatan merupakan makanan yang sengaja
dibuat dengan komposisi seperti pada makanan alami dan ditambah
beberapa unsur nutrisi untuk tujuan produksi yang optimal. Jika telah
dibudidayakan, ikan tawes dapat diberi pakan buatan seperti pelet (Sachlan,
1982).
Kualitas nutrisi pakan pada umumnya dapat dilihat dari komposisi
zat gizinya seperti kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral,
dan lainnya (Chumaidi et al.,1991). Pakan berfungsi sebagai sumber energi,
bagi kehidupan, dan pertumbuhan ikan (Khairuman, 2002). Apabila
makanan yang diberikan pada ikan mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi,
maka hal ini dapat menjamin kehidupan ikan dan mempercepat proses
pertumbuhan ikan (Khairuman, 2002).
Jumlah pakan yang dikonsumsi seekor ikan secara umum berkisar 5-
6% berat tubuhnya per hari, tetapi dapat berubah tergantung kondisi
lingkungannya (Khairuman, 2002). Sebagai patokan, jumlah makanan yang
diberikan setiap hari kira-kira 3-5% dari berat ikan tawes keseluruhan
Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018
9
(Kodri, 2004). Untuk ukuran dan jumlah pakan yang diberikan tergantung
dari umur dan berat biomassa ikan tawes yang dipelihara. Pakan alternatif
yang dapat diberikan kepada ikan tawes antara lain tumbuh-tumbuhan,
cacing, dan jentik - jentik nyamuk (Khairuman, 2002).
2.5 Pakan Alami
Cacing Tubifex sp. sering juga disebut cacing rambut karena bentuk
dan ukurannya seperti rambut. Ukuran cacing tubifex kecil dan ramping
dengan panjang 1-2 cm, menggumpal - gumpal seperti koloni merah serta
warna tubuhnya kemerah-merahan. Cacing ini termasuk kedalam kelompok
Nematoda. Tubuh beruas-ruas dan memiliki saluran pencernaan. Mulutnya
berupa celah kecil dan terletak di daerah terminal. Saluran pencernaannya
berakhir pada anus yang terletak di sub terminal (Djarijah, 1995).
Cacing Tubifex banyak hidup di perairan tawar yang airnya jernih dan
sedikit mengalir. Dasar perairan yang disukai adalah berlumpur dan
mengandung bahan organik. Makanan utamanya adalah bahan-bahan
organik yang telah terurai dan mengendap di dasar perairan. Cacing ini akan
membenamkan kepalanya masuk ke dalam lumpur untuk mencari makan.
Sementara ujung ekornya akan disemburkan diatas permukaan untuk
bernapas. Perairan yang banyak dihuni cacing ini sepintas tampak seperti
koloni rumput merah yang melambai-lambai (Tiana, 2004). Cacing Tubifek
adalah organisme hermaprodit. Pada satu individu organisme ini terdapat 2
alat kelamin. Hasil perkembang biakannya berupa telur yang dihasilkan oleh
cacing yang sudah mengalami kematangan seks kelamin betinanya. Telur ini
Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018
10
selanjutnya dibuahi oleh cacing lain yang kelamin jantannya telah matang
(Akhmad, 2002).
Cacing Tubifex sp merupakan pakan alami yang banyak
mengandung gizi penting bagi ikan. Kandungan nutrisi dari cacing Tubifex
sp.Dapat dilihat pada table 1.
Tabel 1 Kandungan nutrisi cacing Tubifex sp
Jenis nutrisi Komposisi %
Protein
Lemak
Abu
Kadar air
Karbohidrat
Serat kasar
57
13,3
3,6
87,19
2,04
0,51
Sumber : (Madinawati et al., 2011)
Cacing Tubifex sp. sering disebut cacing rambut karena bentuk dan
ukurannya seperti rambut. Ukuranya kecil dan ramping, panjang 1-2 cm.
Warna tubuhnya kemerah-merahan. Cacing ini termasuk kelompok
nematode, tubuhnya beruas-ruas. Cacing Tubifex sp. ini memiliki saluran
pencernaan, mulutnya berupa celah kecil, terletak di daerah terminal.
Saluran pencernaannya berujung pada anus yang terletak dibagian sub
terminal.
Cacing Tubifex sp. banyak hidup diperairan tawar yang airnya jernih
dan mengalir. Dasar perairan yang disukai adalah berlumpur dan
mengandung bahan organik, makanan utamanya adalah bahan-bahan
organik yang telah terurai dan mengendap didasar perairan. Cacing ini akan
Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018
11
membenamkan kepalanya kedalam lumpur untuk mencari makanan.
Sementara ujung ekornya akan disembulkan di atas permukaan dasar untuk
bernapas. Perairan yang banyak dihuni cacing Tubifex sp. ini sepintas
tampak seperti koloni merah yang melambai-lambai (Lukito & Surip, 2007).
Cacing Tubifex sp. biasanya hidup disaluran air yang jernih dan
sedikit mengalir dengan dasar perairan mengandung banyak bahan organik
yang dijadikan bahan makanan. Cacing Tubifex sp. hidupnya, bagian
ekornya berada dipermukaan dan berfungsi sebagai alat pernapasan dengan
cara difusi langsung dari udara. Cacing sutera (cacing Tubifex sp)
merupakan organisme dasar (benthos) yang suka membenamkan diri dalam
lumpur seperti benang kusut dan kepala terkubur serta ekornya melambai-
lambai dalam air kemudian bergerak dan berputar-putar.
Cacing Tubifex sp. mempunyai ciri-ciri sebagai berikut yaitu:
1. Berwarna merah kecoklatan dengan panjang berkisar antara 10-30 mm,
yang terdiridari 30-60 segmen.
2. Memiliki dinding yang tebal yang terdiri dari dua lapis otot yang
membujur dan melingkar sepanjang tubuhnya.
Perkembangannya dapat dilakukan secara pemutusan ruas tubuh dan
pembuahan diri (hemaprodit).
Telur cacing Tubifex. terjadi dalam kokon yaitu suatu bangunan
berbentuk bulat, panjang 1,0 mm dan diameter 0,7 mm yang dihasilkan oleh
kelenjar epidermis dari salah satu segmen tubuh yang disebut klitelum.
Cacing sutera (cacing Tubifex sp) berkembang dan menghasilkan
kokon pertama sekali setelah berumur 40-45. Jadi siklus hidup cacing sutra
(Tubifex sp) dari telur hingga menetas (menjadi dewasa) dan bertelur
Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018
12
kembali membutuhkan waktu 50-37 hari (Gusrina,2008).
Klasifikasi cacing Tubifex sp sebagai berikut (Yurisman dan
Heltonika, 2010):
Phylum : Annelida
Kelas : Oligochaeta
Ordo : Haplotanida
Familia : Tubificidae
Genus : Tubifex
Spesies : Tubifex sp.
Gambar 2 Cacing Tubifex sp.
2.6 Pakan Buatan (Pelet)
Ikan dalam pertumbuhannya membutuhkan makanan yang
mengandung protein, karbohidrat, serta zat lain seperti lemak, vitamin, dan
mineral. Pakan dalam budidaya merupakan proporsi terbesar dari seluruh
biaya produksi yang dikeluarkan. Pakan yang digunakan seharusnya
Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018
13
diusahakan agar tidak berlebihan tetapi dapat menjamin pertumbuhan ikan
yang maksimal. Jumlah dan kualitas protein merupakan sumber energi
terbesar bagi perkembangan ikan (Halver, 1989). Sebagai patokan jumlah
makanan tiap hari kira-kira 3-5% dari berat secara keseluruhan (Nujiyati,
1992).
Pakan ikan berfungsi sebagi sumber energi bagi kehidupan dan
pertumbuhan ikan. Untuk pertumbuhan ikan, dalam pakan tersedia
kandungan gizi terutama protein dan sumber energi lainnya (Djajasewaka,
1990). Kebutuhan pakan dapat dipenuhi dengan menggunakan pakan
buatan. Kualitas pakan ditentukan oleh protein, lemak, karbohidrat, vitamin
dan mineral dengan formulasi yang tepat. Formulasi pakan tersebut
didasarkan agar pakan yang diberikan untuk ikan diharapkan mampu
menghasilkan pertumbuhan bobot rata- rata yang tinggi (Rabegnatar &
Tahapari, 2002). Kandungan protein dalam pakan bervariasi, tergantung
dengan kebutuhan ikan. Kebutuhan tersebut ditentukan jenis dan ukuran
ikan serta sumber protein yang dipakai. Pakan pelet kering dengan
kandungan protein 28-31% cukup baik untuk pertumbuhan ikan dewasa
(Dani, 2004). Pada umumnya ikan yang masih kecil lebih membutuhkan
protein makanan yang tinggi, dan ikan akan membutuhkan protein yang
tinggi lagi pada ikan induk (Yanti & Mudriyanto, 2003).
Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018
14
Tabel 2 Kandungan nutrisi pada pakan buatan (Djajasewaka,1990)
Jens nutrisi Komposisi %
Protein
Lemak
Abu
kadar air
karbohidrat
20,73
6,82
8,65
2,15
75,92
Pakan buatan digunakan untuk mencukupi kebutuhan pakan ikan.
Beberapa alasan menggunakan pakan buatan menurut (Mudjiman, 2004):
1. Lebih mudah diperoleh dalam jumlah cukup, tepat waktu dan
berkesinambungan.
2. Lebih tahan lama, minimum selama satu musim pemeliharaan sehingga
pemberiannya tidak perlu setiap hari
3. Kandungan gizinya dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan ikan
yang akan diberi makan
4. Bentuk dan ukuran pakan buatan dapat diatur sesuai dengan ukuran
ikan atau umur ikan.
2.7 Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan parameter penting dalam budidaya ikan
terutama ikan yang bernilai ekonomis tinggi, karena pertumbuhan akan
menentukan besarnya produksi. Menurut Effendi (1998), pertumbuhan
didefinisikan sebagai suatu ukuran, dapat berupa panjang atau berat dalam
ukuran waktu tertentu. Pertumbuhan ikan adalah perubahan ukuran baik
berat, panjang, maupun volume tubuh dalam interval waktu tertentu dan
Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018
15
setiap spesies mempunyai ciri-ciri yang berlainan. Pertumbuhan terjadi bila
energi makanan yang dimakan ikan lebih banyak dari pada yang diperlukan
untuk pemeliharaan tubuh dan untuk mengganti sel-sel yang rusak
(Djajasewaka, 1990). Menurut Efendi (1998) terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan diantaranya jumlah dan ukuran makanan yang
tersedia, faktor kualitas air, umur, dan ukuran kematangan gonad.
Pertumbuhan juga dapat didefinisikan sebagai proses kenaikan
ukuran yang irreversibel karena adanya tambahan subtansi, termasuk
perubahan bentuk yang terjadi bersamaan proses tersebut dan tidak akan
kembali. Pertumbuhan seekor ikan dapat diukur dari bertambahnya panjang
tubuh dan kenaikan berat tubuh (Fatmawati, 2002)
2.8 Efisiensi Pakan (Feed Efficiency Ratio/ FER)
Efisiensi pakan memiliki peranan penting sebagai sumber energi
untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan. Oleh sebab itu, sumber nutrisi
yang terkandung dalam pakan harus benar-benar terkontrol dan memenuhi
kebutuhan dari ikan tersebut. Pakan yang diberikan pada ikan diharapkan
mampu menghasilkan bobot rata-rata yang tinggi, dan efisiensi pakan yang
tinggi (Susilo et al.,2005).
Pertumbuhan ikan sangat ditentukan oleh besarnya sumber nutrisi
dalam pakan. Ikan kecil membutuhkan sumber nutrisi relatif lebih besar
dibandingkan dengan ikan berukuran besar. Faktor utama yang menentukan
tinggi rendahnya efisiensi adalah sumber nutrisi yang terdapat dalam pakan
ikan (Djarijah, 1995).
Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018
16
2.9 Sintasan
Sintasan atau daya kelangsungan hidup ikan adalah kemampuan untuk
menyelesaikan daur hidupnya baik secara keseluruhan maupun bagian
tertentu dengan faktor-faktor luar dan dalam yang ada disekelilingnya
(Wardoyo, 1994). Sintasan benih ikan ditentukan oleh kualitas induk,
kualitas telur, kualitas air serta perbandingan antara jumlah makanan dan
kepadatan benih ikannya (Effendi, 2002). Ikan akan mengalami kematian
apabila dalam waktu yang singkat tidak berhasil mendapatkan makanan.
Oleh karena itu, pakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
kelangsungan hidup ikan. Kelangsungan hidup menurut Effendi (1998)
secara matematis dapat disebutkan sebagai perbandingan antara jumlah
individu yang hidup pada akhir percobaan dengan jumlah individu pada
awal percobaan dalam populasi yang sama.
Salah satu proses kelangsungan hidup ikan adalah kemampuan untuk
mengadakan pertumbuhan. Menurut Wardhani (2002), laju kelangsungan
hidup yang baik adalah kemampuan untuk menyelesaikan daur hidup telur,
benih, pertumbuhan, dewasa, masak kelamin dan memijah. Faktor-
faktoryang mempengaruhi adalah kompetitor, predator, kepadatan, umur,
kuantitas pakan dan kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan
(Purwanto, 2007).
Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018
17
2.10 Kualitas Air
Air merupakan salah satu faktor terpenting dalam budidaya ikan. Bukan
hanya ikan tawes, semua jenis ikan memerlukan air untuk hidup dan berkembang
biak. Oleh karena itu, kualitas dan kuantitas air harus diperhatikan agar kegiatan
budidaya berjalan sesuai dengan yang diharapkan (Khairuman, 2002).
Kualitas air adalah variabel-variabel yang dapat mempengaruhi kehidupan
ikan dan binatang air lainnya. Ada beberapa jenis parameter kualitas air yang
sangat berpengaruh terhadap kehidupan ikan, diantaranya temperatur, oksigen
terlarut, dan pH (Arie, 2002).
2.10.1 Suhu
Suhu merupakan sifat fisika yang dapat mempengaruhi nafsu makan
dan pertumbuhan ikan. Perubahan suhu yang mendadak dapat
menyebabkan kematian pada ikan, meskipun kondisi lingkungan lainnya
dalam keadaan optimal (Ciptanto, 2010).
Kisaran suhu yang diperlukan dalam budidaya ikan tawes adalah
antara 25–30oC. Suhu air berpengaruh besar terhadap proses metabolisme
mahluk hidup diperairan tersebut dan semakin tinggi suhu maka semakin
sedikit oksigen yang terlarut dalam air (Apridayanti, 2008).
2.10.2 pH
Derajat keasaman (pH) air memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap pertumbuhan ikan. Peningkatan jumlah karbondioksida akan
menyebabkan menurunnya nilai pH dan sebaliknya. Pada umumnya nilai
pH turun bersama dengan turunnya kandungan mineral yang ada
Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018
18
diperairan. Kisaran pH yang cocok untuk semua jenis ikan termasuk ikan
tawes adalah sebesar 6,7-8,0 (Lesmana, 2004). Pada kisaran pH tersebut
ikan tidak terganggu pertumbuhan dan perkembangannya (Khairuman,
2002).
2.10.3 Oksigen Terlarut
Oksigen terlarut adalah banyaknya oksigen yang terkandung
didalam air dan dibutuhkan agar dapat hidup dengan normal. Jika
persediaan oksigen terlarut dalam suatu perairan tidak sesuai atau
kurang dari kondisi yang dibutuhkan oleh ikan, maka akan berakibat pada
berkurangnya nafsu makan, pertumbuhan, dan kesehatan ikan tersebut.
Oksigen terlarut dalam air sebanyak 5–6 ppm dianggap yang paling baik
untuk tumbuh dan berkembang biak ikan. baik tawes maupun ikan yang
lain yang dipelihara di kolam (Sucipto & Prihartono, 2005).
Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018