BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMPrepository.ump.ac.id/7709/2/BAB II.pdf · makanan tiap hari kira-kira...

14
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KIasifikasi Ikan Tawes (Barbodes gonionotus) Pada mulanya ikan tawes dikembangkan oleh petani di Awipari, sebuah desa dekat Tasikmalaya dan juga di daerah Purbaratu, bagian timur Jawa Barat. Di Jawa Timur, ikan tawes mula-mula dikembangbiakan karena dagingnya cukup disukai, maka kini pembudidayaannya sudah menyebar ke banyak wilayah dan perkembangannya cukup pesat. Di Jawa Tengah, di daerah Ngrajek, Muntilan dikenal sebagai sentra pembenihan ikan tawes (Susanto et al., 2000). Ikan tawes memiliki ciri-ciri kepala simetris, bersisik, perut membundar atau datar. Mata tidak berkelopak, bola mata berlendir seperti agar-agar berbentuk cincin, mulut di ujung dan agak di bawah, memiliki 2-4 sungut yang kecil. Sirip punggung bercabang, sisik tidak berbercak hitam (Saanin, 1984). Klasifikasi ikan tawes menurut Saanin (1984). Filum : Chordata Sub Filum : Vertebrata Sub Ordo : Siluroidae Kelas : Pisces Sub Kelas : Teleosteri Sb Ordo : Cyprinidae Sub Famili : Cyrinidae Spesies : Barbodes gonionotus Genus : Barbodes Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMPrepository.ump.ac.id/7709/2/BAB II.pdf · makanan tiap hari kira-kira...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMPrepository.ump.ac.id/7709/2/BAB II.pdf · makanan tiap hari kira-kira 3-5% dari berat secara keseluruhan (Nujiyati, 1992). Pakan ikan berfungsi sebagi

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KIasifikasi Ikan Tawes (Barbodes gonionotus)

Pada mulanya ikan tawes dikembangkan oleh petani di Awipari,

sebuah desa dekat Tasikmalaya dan juga di daerah Purbaratu, bagian timur

Jawa Barat. Di Jawa Timur, ikan tawes mula-mula dikembangbiakan karena

dagingnya cukup disukai, maka kini pembudidayaannya sudah menyebar ke

banyak wilayah dan perkembangannya cukup pesat. Di Jawa Tengah, di

daerah Ngrajek, Muntilan dikenal sebagai sentra pembenihan ikan tawes

(Susanto et al., 2000).

Ikan tawes memiliki ciri-ciri kepala simetris, bersisik, perut

membundar atau datar. Mata tidak berkelopak, bola mata berlendir seperti

agar-agar berbentuk cincin, mulut di ujung dan agak di bawah, memiliki 2-4

sungut yang kecil. Sirip punggung bercabang, sisik tidak berbercak hitam

(Saanin, 1984).

Klasifikasi ikan tawes menurut Saanin (1984).

Filum : Chordata

Sub Filum : Vertebrata

Sub Ordo : Siluroidae

Kelas : Pisces

Sub Kelas : Teleosteri

Sb Ordo : Cyprinidae

Sub Famili : Cyrinidae

Spesies : Barbodes gonionotus

Genus : Barbodes

Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMPrepository.ump.ac.id/7709/2/BAB II.pdf · makanan tiap hari kira-kira 3-5% dari berat secara keseluruhan (Nujiyati, 1992). Pakan ikan berfungsi sebagi

Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMPrepository.ump.ac.id/7709/2/BAB II.pdf · makanan tiap hari kira-kira 3-5% dari berat secara keseluruhan (Nujiyati, 1992). Pakan ikan berfungsi sebagi

7

Ikan tawes merupakan peghuni sungai dengan arus deras. Tubuhnya

yang langsing dan tinggi disiapkan untuk menghadapi kondisi alam

perairan yang berarus deras. Ikan tawes dapat juga menerima makanan

tambahan seperti dedak, daun talas, dan bungkil. Ikan tawes tergolong

sebagai ikan pemakan tumbuh-tumbuhan. Benih ikan tawes memakan alga

bersel satu (uniseluler) dan zooplankton. Ikan tawes dewasa suka memakan

daun - daunan seperti daun talas dan singkong serta tanaman air seperti

Hydrilla verticillata. Ikan tawes mudah berkembang biak di alam tetapi

juga tidak sulit dikembangkan di kolam dan sawah (Susanto et al, 2000).

2.4 Pertumbuhan Ikan Tawes

Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya

adalah kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan. Agar tumbuh dengan

baik, ikan pada umumnya membutuhkan nutrisi/gizi yang lengkap. Aspek

kebutuhan gizi pada ikan sama dengan makhluk yang lain, yaitu protein,

karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral, agar dapat melakukan proses

fisiologi dan biokimia selama hidupnya (Khairuman, 2002).

Berdasarkan jenis makanannya, ikan dapat dibedakan menjadi 5

macam, yaitu pemakan tumbuh – tumbuhan (herbivor), pemakan hewan lain

(omnivor), pemakan tumbuhan dan hewan lain (omnivor), pemakan

plankton dan pemakan hancuran bahan organik (detritus). Ikan yang

termasuk dalam golongan omnivor, makanan pokoknya yang paling utama

terdiri dari bahan - bahan yang berasal dari hewan. Contoh ikan yang

Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMPrepository.ump.ac.id/7709/2/BAB II.pdf · makanan tiap hari kira-kira 3-5% dari berat secara keseluruhan (Nujiyati, 1992). Pakan ikan berfungsi sebagi

8

termasuk pemakan daging antara lain ikan gabus, ikan belut, ikan sidat, ikan

kakap, dan ikan lele (Djajasewaka, 1985).

Berdasarkan sumbernya, pakan ikan dibedakan menjadi dua, yaitu

pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami adalah pakan yang terbentuk

secara alami pada habitatnya. Makanan alami ikan terdiri atas plankton,

cacing, dan jentik nyamuk (Kodri, 2004). Jika dibudidayakan di kolam,

makanan tambahan dapat berupa dedak halus, sisa-sisa dapur, cacing, dan

pelet. Oleh karena itu, pakan buatan merupakan makanan yang sengaja

dibuat dengan komposisi seperti pada makanan alami dan ditambah

beberapa unsur nutrisi untuk tujuan produksi yang optimal. Jika telah

dibudidayakan, ikan tawes dapat diberi pakan buatan seperti pelet (Sachlan,

1982).

Kualitas nutrisi pakan pada umumnya dapat dilihat dari komposisi

zat gizinya seperti kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral,

dan lainnya (Chumaidi et al.,1991). Pakan berfungsi sebagai sumber energi,

bagi kehidupan, dan pertumbuhan ikan (Khairuman, 2002). Apabila

makanan yang diberikan pada ikan mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi,

maka hal ini dapat menjamin kehidupan ikan dan mempercepat proses

pertumbuhan ikan (Khairuman, 2002).

Jumlah pakan yang dikonsumsi seekor ikan secara umum berkisar 5-

6% berat tubuhnya per hari, tetapi dapat berubah tergantung kondisi

lingkungannya (Khairuman, 2002). Sebagai patokan, jumlah makanan yang

diberikan setiap hari kira-kira 3-5% dari berat ikan tawes keseluruhan

Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMPrepository.ump.ac.id/7709/2/BAB II.pdf · makanan tiap hari kira-kira 3-5% dari berat secara keseluruhan (Nujiyati, 1992). Pakan ikan berfungsi sebagi

9

(Kodri, 2004). Untuk ukuran dan jumlah pakan yang diberikan tergantung

dari umur dan berat biomassa ikan tawes yang dipelihara. Pakan alternatif

yang dapat diberikan kepada ikan tawes antara lain tumbuh-tumbuhan,

cacing, dan jentik - jentik nyamuk (Khairuman, 2002).

2.5 Pakan Alami

Cacing Tubifex sp. sering juga disebut cacing rambut karena bentuk

dan ukurannya seperti rambut. Ukuran cacing tubifex kecil dan ramping

dengan panjang 1-2 cm, menggumpal - gumpal seperti koloni merah serta

warna tubuhnya kemerah-merahan. Cacing ini termasuk kedalam kelompok

Nematoda. Tubuh beruas-ruas dan memiliki saluran pencernaan. Mulutnya

berupa celah kecil dan terletak di daerah terminal. Saluran pencernaannya

berakhir pada anus yang terletak di sub terminal (Djarijah, 1995).

Cacing Tubifex banyak hidup di perairan tawar yang airnya jernih dan

sedikit mengalir. Dasar perairan yang disukai adalah berlumpur dan

mengandung bahan organik. Makanan utamanya adalah bahan-bahan

organik yang telah terurai dan mengendap di dasar perairan. Cacing ini akan

membenamkan kepalanya masuk ke dalam lumpur untuk mencari makan.

Sementara ujung ekornya akan disemburkan diatas permukaan untuk

bernapas. Perairan yang banyak dihuni cacing ini sepintas tampak seperti

koloni rumput merah yang melambai-lambai (Tiana, 2004). Cacing Tubifek

adalah organisme hermaprodit. Pada satu individu organisme ini terdapat 2

alat kelamin. Hasil perkembang biakannya berupa telur yang dihasilkan oleh

cacing yang sudah mengalami kematangan seks kelamin betinanya. Telur ini

Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMPrepository.ump.ac.id/7709/2/BAB II.pdf · makanan tiap hari kira-kira 3-5% dari berat secara keseluruhan (Nujiyati, 1992). Pakan ikan berfungsi sebagi

10

selanjutnya dibuahi oleh cacing lain yang kelamin jantannya telah matang

(Akhmad, 2002).

Cacing Tubifex sp merupakan pakan alami yang banyak

mengandung gizi penting bagi ikan. Kandungan nutrisi dari cacing Tubifex

sp.Dapat dilihat pada table 1.

Tabel 1 Kandungan nutrisi cacing Tubifex sp

Jenis nutrisi Komposisi %

Protein

Lemak

Abu

Kadar air

Karbohidrat

Serat kasar

57

13,3

3,6

87,19

2,04

0,51

Sumber : (Madinawati et al., 2011)

Cacing Tubifex sp. sering disebut cacing rambut karena bentuk dan

ukurannya seperti rambut. Ukuranya kecil dan ramping, panjang 1-2 cm.

Warna tubuhnya kemerah-merahan. Cacing ini termasuk kelompok

nematode, tubuhnya beruas-ruas. Cacing Tubifex sp. ini memiliki saluran

pencernaan, mulutnya berupa celah kecil, terletak di daerah terminal.

Saluran pencernaannya berujung pada anus yang terletak dibagian sub

terminal.

Cacing Tubifex sp. banyak hidup diperairan tawar yang airnya jernih

dan mengalir. Dasar perairan yang disukai adalah berlumpur dan

mengandung bahan organik, makanan utamanya adalah bahan-bahan

organik yang telah terurai dan mengendap didasar perairan. Cacing ini akan

Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMPrepository.ump.ac.id/7709/2/BAB II.pdf · makanan tiap hari kira-kira 3-5% dari berat secara keseluruhan (Nujiyati, 1992). Pakan ikan berfungsi sebagi

11

membenamkan kepalanya kedalam lumpur untuk mencari makanan.

Sementara ujung ekornya akan disembulkan di atas permukaan dasar untuk

bernapas. Perairan yang banyak dihuni cacing Tubifex sp. ini sepintas

tampak seperti koloni merah yang melambai-lambai (Lukito & Surip, 2007).

Cacing Tubifex sp. biasanya hidup disaluran air yang jernih dan

sedikit mengalir dengan dasar perairan mengandung banyak bahan organik

yang dijadikan bahan makanan. Cacing Tubifex sp. hidupnya, bagian

ekornya berada dipermukaan dan berfungsi sebagai alat pernapasan dengan

cara difusi langsung dari udara. Cacing sutera (cacing Tubifex sp)

merupakan organisme dasar (benthos) yang suka membenamkan diri dalam

lumpur seperti benang kusut dan kepala terkubur serta ekornya melambai-

lambai dalam air kemudian bergerak dan berputar-putar.

Cacing Tubifex sp. mempunyai ciri-ciri sebagai berikut yaitu:

1. Berwarna merah kecoklatan dengan panjang berkisar antara 10-30 mm,

yang terdiridari 30-60 segmen.

2. Memiliki dinding yang tebal yang terdiri dari dua lapis otot yang

membujur dan melingkar sepanjang tubuhnya.

Perkembangannya dapat dilakukan secara pemutusan ruas tubuh dan

pembuahan diri (hemaprodit).

Telur cacing Tubifex. terjadi dalam kokon yaitu suatu bangunan

berbentuk bulat, panjang 1,0 mm dan diameter 0,7 mm yang dihasilkan oleh

kelenjar epidermis dari salah satu segmen tubuh yang disebut klitelum.

Cacing sutera (cacing Tubifex sp) berkembang dan menghasilkan

kokon pertama sekali setelah berumur 40-45. Jadi siklus hidup cacing sutra

(Tubifex sp) dari telur hingga menetas (menjadi dewasa) dan bertelur

Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMPrepository.ump.ac.id/7709/2/BAB II.pdf · makanan tiap hari kira-kira 3-5% dari berat secara keseluruhan (Nujiyati, 1992). Pakan ikan berfungsi sebagi

12

kembali membutuhkan waktu 50-37 hari (Gusrina,2008).

Klasifikasi cacing Tubifex sp sebagai berikut (Yurisman dan

Heltonika, 2010):

Phylum : Annelida

Kelas : Oligochaeta

Ordo : Haplotanida

Familia : Tubificidae

Genus : Tubifex

Spesies : Tubifex sp.

Gambar 2 Cacing Tubifex sp.

2.6 Pakan Buatan (Pelet)

Ikan dalam pertumbuhannya membutuhkan makanan yang

mengandung protein, karbohidrat, serta zat lain seperti lemak, vitamin, dan

mineral. Pakan dalam budidaya merupakan proporsi terbesar dari seluruh

biaya produksi yang dikeluarkan. Pakan yang digunakan seharusnya

Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMPrepository.ump.ac.id/7709/2/BAB II.pdf · makanan tiap hari kira-kira 3-5% dari berat secara keseluruhan (Nujiyati, 1992). Pakan ikan berfungsi sebagi

13

diusahakan agar tidak berlebihan tetapi dapat menjamin pertumbuhan ikan

yang maksimal. Jumlah dan kualitas protein merupakan sumber energi

terbesar bagi perkembangan ikan (Halver, 1989). Sebagai patokan jumlah

makanan tiap hari kira-kira 3-5% dari berat secara keseluruhan (Nujiyati,

1992).

Pakan ikan berfungsi sebagi sumber energi bagi kehidupan dan

pertumbuhan ikan. Untuk pertumbuhan ikan, dalam pakan tersedia

kandungan gizi terutama protein dan sumber energi lainnya (Djajasewaka,

1990). Kebutuhan pakan dapat dipenuhi dengan menggunakan pakan

buatan. Kualitas pakan ditentukan oleh protein, lemak, karbohidrat, vitamin

dan mineral dengan formulasi yang tepat. Formulasi pakan tersebut

didasarkan agar pakan yang diberikan untuk ikan diharapkan mampu

menghasilkan pertumbuhan bobot rata- rata yang tinggi (Rabegnatar &

Tahapari, 2002). Kandungan protein dalam pakan bervariasi, tergantung

dengan kebutuhan ikan. Kebutuhan tersebut ditentukan jenis dan ukuran

ikan serta sumber protein yang dipakai. Pakan pelet kering dengan

kandungan protein 28-31% cukup baik untuk pertumbuhan ikan dewasa

(Dani, 2004). Pada umumnya ikan yang masih kecil lebih membutuhkan

protein makanan yang tinggi, dan ikan akan membutuhkan protein yang

tinggi lagi pada ikan induk (Yanti & Mudriyanto, 2003).

Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMPrepository.ump.ac.id/7709/2/BAB II.pdf · makanan tiap hari kira-kira 3-5% dari berat secara keseluruhan (Nujiyati, 1992). Pakan ikan berfungsi sebagi

14

Tabel 2 Kandungan nutrisi pada pakan buatan (Djajasewaka,1990)

Jens nutrisi Komposisi %

Protein

Lemak

Abu

kadar air

karbohidrat

20,73

6,82

8,65

2,15

75,92

Pakan buatan digunakan untuk mencukupi kebutuhan pakan ikan.

Beberapa alasan menggunakan pakan buatan menurut (Mudjiman, 2004):

1. Lebih mudah diperoleh dalam jumlah cukup, tepat waktu dan

berkesinambungan.

2. Lebih tahan lama, minimum selama satu musim pemeliharaan sehingga

pemberiannya tidak perlu setiap hari

3. Kandungan gizinya dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan ikan

yang akan diberi makan

4. Bentuk dan ukuran pakan buatan dapat diatur sesuai dengan ukuran

ikan atau umur ikan.

2.7 Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan parameter penting dalam budidaya ikan

terutama ikan yang bernilai ekonomis tinggi, karena pertumbuhan akan

menentukan besarnya produksi. Menurut Effendi (1998), pertumbuhan

didefinisikan sebagai suatu ukuran, dapat berupa panjang atau berat dalam

ukuran waktu tertentu. Pertumbuhan ikan adalah perubahan ukuran baik

berat, panjang, maupun volume tubuh dalam interval waktu tertentu dan

Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMPrepository.ump.ac.id/7709/2/BAB II.pdf · makanan tiap hari kira-kira 3-5% dari berat secara keseluruhan (Nujiyati, 1992). Pakan ikan berfungsi sebagi

15

setiap spesies mempunyai ciri-ciri yang berlainan. Pertumbuhan terjadi bila

energi makanan yang dimakan ikan lebih banyak dari pada yang diperlukan

untuk pemeliharaan tubuh dan untuk mengganti sel-sel yang rusak

(Djajasewaka, 1990). Menurut Efendi (1998) terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan diantaranya jumlah dan ukuran makanan yang

tersedia, faktor kualitas air, umur, dan ukuran kematangan gonad.

Pertumbuhan juga dapat didefinisikan sebagai proses kenaikan

ukuran yang irreversibel karena adanya tambahan subtansi, termasuk

perubahan bentuk yang terjadi bersamaan proses tersebut dan tidak akan

kembali. Pertumbuhan seekor ikan dapat diukur dari bertambahnya panjang

tubuh dan kenaikan berat tubuh (Fatmawati, 2002)

2.8 Efisiensi Pakan (Feed Efficiency Ratio/ FER)

Efisiensi pakan memiliki peranan penting sebagai sumber energi

untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan. Oleh sebab itu, sumber nutrisi

yang terkandung dalam pakan harus benar-benar terkontrol dan memenuhi

kebutuhan dari ikan tersebut. Pakan yang diberikan pada ikan diharapkan

mampu menghasilkan bobot rata-rata yang tinggi, dan efisiensi pakan yang

tinggi (Susilo et al.,2005).

Pertumbuhan ikan sangat ditentukan oleh besarnya sumber nutrisi

dalam pakan. Ikan kecil membutuhkan sumber nutrisi relatif lebih besar

dibandingkan dengan ikan berukuran besar. Faktor utama yang menentukan

tinggi rendahnya efisiensi adalah sumber nutrisi yang terdapat dalam pakan

ikan (Djarijah, 1995).

Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMPrepository.ump.ac.id/7709/2/BAB II.pdf · makanan tiap hari kira-kira 3-5% dari berat secara keseluruhan (Nujiyati, 1992). Pakan ikan berfungsi sebagi

16

2.9 Sintasan

Sintasan atau daya kelangsungan hidup ikan adalah kemampuan untuk

menyelesaikan daur hidupnya baik secara keseluruhan maupun bagian

tertentu dengan faktor-faktor luar dan dalam yang ada disekelilingnya

(Wardoyo, 1994). Sintasan benih ikan ditentukan oleh kualitas induk,

kualitas telur, kualitas air serta perbandingan antara jumlah makanan dan

kepadatan benih ikannya (Effendi, 2002). Ikan akan mengalami kematian

apabila dalam waktu yang singkat tidak berhasil mendapatkan makanan.

Oleh karena itu, pakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan

kelangsungan hidup ikan. Kelangsungan hidup menurut Effendi (1998)

secara matematis dapat disebutkan sebagai perbandingan antara jumlah

individu yang hidup pada akhir percobaan dengan jumlah individu pada

awal percobaan dalam populasi yang sama.

Salah satu proses kelangsungan hidup ikan adalah kemampuan untuk

mengadakan pertumbuhan. Menurut Wardhani (2002), laju kelangsungan

hidup yang baik adalah kemampuan untuk menyelesaikan daur hidup telur,

benih, pertumbuhan, dewasa, masak kelamin dan memijah. Faktor-

faktoryang mempengaruhi adalah kompetitor, predator, kepadatan, umur,

kuantitas pakan dan kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan

(Purwanto, 2007).

Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMPrepository.ump.ac.id/7709/2/BAB II.pdf · makanan tiap hari kira-kira 3-5% dari berat secara keseluruhan (Nujiyati, 1992). Pakan ikan berfungsi sebagi

17

2.10 Kualitas Air

Air merupakan salah satu faktor terpenting dalam budidaya ikan. Bukan

hanya ikan tawes, semua jenis ikan memerlukan air untuk hidup dan berkembang

biak. Oleh karena itu, kualitas dan kuantitas air harus diperhatikan agar kegiatan

budidaya berjalan sesuai dengan yang diharapkan (Khairuman, 2002).

Kualitas air adalah variabel-variabel yang dapat mempengaruhi kehidupan

ikan dan binatang air lainnya. Ada beberapa jenis parameter kualitas air yang

sangat berpengaruh terhadap kehidupan ikan, diantaranya temperatur, oksigen

terlarut, dan pH (Arie, 2002).

2.10.1 Suhu

Suhu merupakan sifat fisika yang dapat mempengaruhi nafsu makan

dan pertumbuhan ikan. Perubahan suhu yang mendadak dapat

menyebabkan kematian pada ikan, meskipun kondisi lingkungan lainnya

dalam keadaan optimal (Ciptanto, 2010).

Kisaran suhu yang diperlukan dalam budidaya ikan tawes adalah

antara 25–30oC. Suhu air berpengaruh besar terhadap proses metabolisme

mahluk hidup diperairan tersebut dan semakin tinggi suhu maka semakin

sedikit oksigen yang terlarut dalam air (Apridayanti, 2008).

2.10.2 pH

Derajat keasaman (pH) air memiliki pengaruh yang sangat besar

terhadap pertumbuhan ikan. Peningkatan jumlah karbondioksida akan

menyebabkan menurunnya nilai pH dan sebaliknya. Pada umumnya nilai

pH turun bersama dengan turunnya kandungan mineral yang ada

Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMPrepository.ump.ac.id/7709/2/BAB II.pdf · makanan tiap hari kira-kira 3-5% dari berat secara keseluruhan (Nujiyati, 1992). Pakan ikan berfungsi sebagi

18

diperairan. Kisaran pH yang cocok untuk semua jenis ikan termasuk ikan

tawes adalah sebesar 6,7-8,0 (Lesmana, 2004). Pada kisaran pH tersebut

ikan tidak terganggu pertumbuhan dan perkembangannya (Khairuman,

2002).

2.10.3 Oksigen Terlarut

Oksigen terlarut adalah banyaknya oksigen yang terkandung

didalam air dan dibutuhkan agar dapat hidup dengan normal. Jika

persediaan oksigen terlarut dalam suatu perairan tidak sesuai atau

kurang dari kondisi yang dibutuhkan oleh ikan, maka akan berakibat pada

berkurangnya nafsu makan, pertumbuhan, dan kesehatan ikan tersebut.

Oksigen terlarut dalam air sebanyak 5–6 ppm dianggap yang paling baik

untuk tumbuh dan berkembang biak ikan. baik tawes maupun ikan yang

lain yang dipelihara di kolam (Sucipto & Prihartono, 2005).

Pengaruh Pemberian Kombinasi..., Abdul Khanan, FKIP, UMP, 2018