BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORIeprints.mercubuana-yogya.ac.id/835/2/BAB II.pdf ·...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORIeprints.mercubuana-yogya.ac.id/835/2/BAB II.pdf ·...
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka.
Penulis menggunakan beberapa bahan acuan kepustakaan yang bersumber
pada beberapa penelitian sebelumnya tentang seleksi guna pengambilan
keputusan, untuk menjadi bahan referensi seperti penelitian.
Sistem pemdukung keputusan seleksi penerimaan calon siswa/I Baru
menggunakan algoritma C4.5 studi kasus : SDIT An-Najah Jatinom Klaten.
Penelitan yang dilakukan oleh Rozi, (2015) meneliti tentang penerimaan siswa/I
baru dengan studi kasus SDIT An-Najah Jatinom Klaten denagn menggunakan
algoritma C4.5, dimana algoritma C4.5 akan digunakan sebagai pembentuk pohon
keputusan yang nantinya akan digunakan untuk proses seleksi penerimaaan calon
siswa/i baru. Pada penelitian, hasil dan evaluasi menunjukan proses penghitungan,
perangkingan dan seleksi lebih cepat serta akurat.
Sistem pendukung keputusan untuk pemilihan objek wisata di kabupaten
pasuruan dengan menggunakan metode fuzzy Busthomy, et al, (2016) (Busthomy,
Akhmad; Sultoni; Hariyanto, Rudi;, 2016)dalam penelitianya menghasilkan suatu
sistem yang dapat membantu para pembuat keputusan untuk menentukan solusi
pemilihan objek wisata di Kabupaten Pasuruan yang optimal disertai dengan
visualisasi peta objek wisata dalam pemilihan objek wisata di Kabupaten Pasuran
dengan menggunakan metode fuzzy. Dengan menggunakan metode fuzzy, mampu
memberikan rekomendasi pemilihan objek wisata sesuai dengan kriteria yang
dipilih. Metode fuzzy mempunyai keakuratan data yang tepat untuk sistem
pendukung keputusan pemilihan objek wisata di kabupaten Pasuran.
Sistem Informasi Penilaian Supplier Komputer Menggunakan Metode
Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Dengan Simple Additive Weighting.
Penelitan yang dilakukan oleh Harjayanti, et al, (2016) tentang penelitian terhadap
penentuan penilaian supplier komputer terbaik dengan hasil yang didapat yaitu
Merancang aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) untuk mempermudah
penentuan penilaian supplier terbaik yang dapat mengimplementasikan metode
5
Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dengan Simple Additive
Weighting (SAW) untuk membantu perusahaan dalam melakukan pengambilan
keputusan penentuan penilaian supplier terbaik.
A preliminary requirement of decision support system for Building
Information Modelling software selection. Penelitan yang dilakukan oleh Omar,
et al, (2014) tentang penelitian Building Informarion Modeling mengidentifikasi
adanya kebutuhan untuk membantu pengambilan keputusan pembangunan
organisasi dalam rangka pemilihan software BIM yang sesuai dengan kebutuhan
proyek tertentu. Jurnal ini membahas beberapa aspek dari BIM, Multi Kriteria
Pengambilan Keputusan (MCDM) dan Decision Support System (DSS) sebagai
alat keputusan dalam seleksi BIM. Analisis dokumen dilakukan untuk
mengumpulkan informasi mengenai building block DSS dan data yang diperlukan
untuk mendukung model keputusan pengembangan. Literatur menunjukkan
bahwa kriteria seleksi software dapat dikategorikan menjadi teknis, manajerial
dan pertimbangan biaya.
Analisis Sistem Pendukung Keputusan Dalam Memilih Program Studi
Menggunakan Metode Logika, Rohayani, (2013) dalam penelitianya
menyimpulkan Metode Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (FMADM) dan
metode Fuzzy Multi-Criteria Decision Making (FMCDM) dapat memberikan
alternatif terbaik dalam memilih Program Studi. Analisis dengan menggunakan
metode Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (FMADM) lebih sederhana
sehingga lebih mudah untuk dipahami. Sedangkan metode Fuzzy Multi-Criteria
Decision Making (FMCDM) memberikan hasil analisis yang lebih teliti karena
metode ini menggunakan tiga derajat keoptimisan untuk menyeleksi alternatif
yang optimal.
Penelitian ini fokus terhadap sistem informasi penyeleksian permohonan
visa kitas lansia (ritiretment visa-kitas) di PT. Mulia Prima Permai, syarat syarat
permohonan visa akan di proses sebelum di ajukan ke Dirjen Imigrasi syarat-
syarat permohonan visa mempunyai bobot yang tidak jelas tetapi harus dipenuhi,
sehingga penelitian ini fokus terhadap pengembangan sistem yang berguna untuk
menyeleksi bobot syarat-syarat yang tidak jelas tersebut. Sistem yang akan
6
dikembangkan menggunakan metode Fuzzy Multi-Atribut Decision Making
(FMADM).
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Sistem Penunjang Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS)
merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan
dan pemanipulasian data. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambil
keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur
dimana tidak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya
dibuat (Kusrini, 2007). Karakteristik dari sistem pendukung keputusan
(Noviansyah, 2014), yaitu :
1. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau
perusahaan.
2. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap
memegang kontrol proses pengambilan keputusan.
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah
terstruktur, semi terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang
saling berinteraksi.
4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan
keputusan.
5. Memliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi sebagai kesatuan sistem.
6. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model.
Karakteristik dari sistem pendukung keputusan untuk membantu
pengambil keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak
terstruktur dapat dilihat pada Gambar 2.1.
7
Gambar 2. 1 Fase Proses Pengambilan Keputusan (sumber:
Noviansyah, 2014)
Gambar 2.1 menjelaskan tentang fase proses pengambilan keputusan,
bahwa pengambilan keputusan melewati beberapa aktivitas. Menurut Simon
(1960) dalam buku (Noviansyah, 2014) yang berjudul Konsep Data Mining
dengan Sistem Pendukung, keputusan ada tiga fase dalam proses pengambilan
keputusan diantaranya sebagai berikut:
1. Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari ruang
lingkup problematika secara proses pengenalan masalah. Data
masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasi
masalah.
2. Design
Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan, dan
menganalisis alternative tindakan yang bias dilakukan. Tahap ini
meliputi menguji kelayakan solusi.
3. Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif
8
tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian
diimplementasikan dalm proses pengambilan keputusan.
Adapun tujuan dari pembuatan sistem pendukung keputusan adalah sebagai
berikut :
1. Membantu dalam pengambilan keputusan atas masalah yang
terstruktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya
dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil lebih daripada
perbaikan efisiensinya.
4. Kecepatan komputasi komputer memungkinkan para pengambil
keputusan untuk banyak melakukan komputasi secara cepat dengan
biaya yang rendah.
2.2.2 Visa
Orang asing yang masuk wilayah Indonesia dengan visa tinggal terbatas
atau orang asing yang diberikan alih status dari izin tinggal kunjungan, yang
meliputi (www.imigrasijogja.go.id) :
1. Orang asing dalam rangka penanaman modal;
2. Bekerja sebagai tenaga ahli;
3. Melakukan tugas sebagai rohaniawan;
4. Mengikuti pendidikan dan pelatihan;
5. Mengadakan penelitian ilmiah;
6. Menggabungkan diri dengan suami atau istri pemegang izin tinggal
terbatas;
7. Menggabungkan diri dengan ayah dan/atau ibu bagi anak
berkewarganegaraan asing yang mempunyai hubungan hukum
kekeluargaan dengan ayah dan/atau ibu warga negara Indonesia;
8. Menggabungkan diri dengan ayah dan/atau ibu pemegang izin tinggal
terbatas atau izin tinggal tetap bagi anak yang berusia di bawah 18
(delapan belas) tahun dan belum kawin;
9
9. Orang asing eks warga negara Indonesia; dan
10. Wisatawan lanjut usia mancanegara.
Setiap prosedur permohonan visa merupakan wewenang masing-masing
negara dalam tertib administrasi dan kebijakan keamanaan terhadap orang asing
yang berkunjung ke negaranya. Orang asing yang masuk ke wilayah Indonesia
yang dikecualikan tidak harus memiliki visa diantaranya warga negara asing dari
negara-negara yang berdasarkan Keputusan Presiden tidak diwajibkan untuk
memiliki visa (Sihombing, 2009). Dalam hal prosedur permohonan visa ini akan
diproses dengan ketentuan waktu yang ditetapkan oleh masing-masing negara.
Visa yang telah diberikan kepada pemohon juga harus dipergunakan sebelum
batas berlakunya habis. Pemberian visa kepada orang asing ini juga telah di
kategorikan berdasarkan tujuan dan jangka waktu pemohon visa.
2.2.3 Visa –Kitas Lansia (Ritiretment Visa-Kitas)
Visa – Kitas lansia (ritiretment visa-kitas) merupakan jenis visa yang di
khususkan untuk wisatawan lanjut usia mancanegara. Untuk memperoleh jenis
visa ini, orang asing dapat mengajukan permohonannya ke kantor perwakilan
Republik Indonesia (konsulat/kedutaan Indonesia diluar negeri) yang terdekat,
atau penjaminnya dapat mengajukan ke Direktorat Jenderal Imigrasi setelah
melengkapi persyaratannya. (www.imigrasi.go.id, Direktorat Jendral Imgirasi RI,
2014)
Prosedur pengajuan Visa_Kitas lansia (ritiretment visa-kitas) meliputi
permohonan yang dilakukan penjamin. Untuk permohonan visa-kitas lansia
(ritiretment visa-kitas) hanya penjamin merupakan sponsor yang berbadan hukum
(biro wisata) yang di tunjuk oleh Direktorat Jenderal Imigrasi di bawah
kementerian kebudayaan Republik Indonesia. Syarat-syarat pokok yang harus di
penuhi untuk permohonan visa kitas lansia (ritiretment visa-kitas) antara lain;
surat permohonan dan jaminan dari biro wisata, fotokopi paspor minilam 18 bulan
untuk satu tahun masa tinggal, foto kopi buku tabungan atau pernyataan dari
lembaga bank akan ketersediaan dana perbulan (dana pensiun), curriculum vitae,
asuransi, pernyataan untuk menyewa tempat tinggal, dan pernyataan untuk
10
menggunakan pramuwisma. (www.imigrasi.go.id, Direktorat Jendral Imgirasi RI,
2014)
2.2.4 Logika Fuzzy
1. Definisi Logika fuzzy
Logika fuzzy merpakan salah satu komponen pembentuk soft computing.
Logika fuzzy pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Lotf A.Zadeh pada tahun
1965. Dasar logika fuzzy adalah teori himpunan fuzzy. Pada teori himpunan
fuzzy, perananan derajat keanggotaan sebagai penentu keberadaan elemen dalam
suatu himpunan sangatlah penting. Nilai keanggotaaan atau derajat keanggotaan
atau membership function menjadi ciri utama dan penalaran dengan logika fuzzy
tersebut ( (Sri Kusumadewi, et, al, 2013)
Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan ruang input
kedalam suatu ruang output (Kusumadewi S. , 2003). Konsep ini diperkenalkan
dan dipublikasikan pertama kali oleh Lotfi A. Zadeh, seorang profesor dari
University of California di Berkeley pada tahun 1965. Logika fuzzy menggunakan
ungkapan bahasa untuk menggambarkan nilai variabel. Logika fuzzy bekerja
dengan menggunakan derajat keanggotaan dari sebuah nilai yang kemudian
digunakan untuk menentukan hasil yang ingin dihasilkan berdasarkan atas
spesifikasi yang telah ditentukan. Telah disebutkan sebelumnya bahwa logika
fuzzy memetakan ruang input ke ruang output. Antara input dan output ada suatu
kotak hitam yang harus memetakan input ke output yang sesuai. Alasan mengapa
orang menggunakan logika fuzzy, yaitu (Kusumadewi S. , 2003):
1. Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. Konsep matematis yang
mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti.
2. Logika fuzzy sangat fleksibel.
3. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat.
4. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinier yang sangat
kompleks.
11
5. Logika fuzzy dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman-
pengalaman para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses
pelatihan.
6. Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara
konvensional.
7. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami.
2. Himpunan Fuzzy
Pada himpunan tegas (crisp), nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu
himpunan A, yang sering ditulis dengan µA(x), memiliki dua kemungkinan,
(Kusumadewi, et, al, 2013) yaitu :
1. Satu(1), yang berarti bahwa suatu item menjadi anggota dalam suatu
himpunan, atau
2. Nol(0), yang berarti bahwa suatu item tidak menjadi anggota dalam
suatu himpunan.
Himpunan fuzzy didasarkan pada gagasan untuk memperluas
jangkauan fungsi karakteristik sedemikian hingga fungsi tersebut akan
mencakup bilangan real pada interval [0,1]. Nilai keanggotaannya
menunjukkan bahwa suatu item dalam semesta pembicaraan tidak hanya
berada pada 0 atau 1, namun juga nilai yang terletak diantaranya. Dengan kata
lain, nilai kebenaran suatu item tidak hanya benar atau salah. Nilai 0
menunjukkan salah, nilai 1 menunjukkan benar, dan masih ada nilai-nilai yang
terletak antara benar dan salah. Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut
(Kusumadewi, et, al , 2013), yaitu
a. Linguistik, yaitu penamaan suatu grup yang mewakili suatu
keadaan atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami.
b. Numeris, yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran
dari suatu variabel.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami sistem
fuzzy, (Kusumadewi, et, al , 2013), yaitu;
a. Variabel Fuzzy
12
Variabel fuzzy merupakan variabel yang hendak dibahas dalam
suatu sistem fuzzy.
a. Himpunan Fuzzy
Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu
kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variabel.
Gambar 2. 2 Himpunan Fuzzy Variable Temperatur
(sumber: Kusumadewi, et, al, 2013)
b. Semesta Pembicaraan
Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan
untuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicaraan
merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik
(bertambah) secara monoton dari kiri ke kanan. Nilai semesta
pembicaraan dapat berupa bilangan positif maupun negatif.
Adakalanya nilai semesta pembicaraan ini tidak dibatasi batas
atasnya.
c. Domain
Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan
dalam semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu
himpunan fuzzy. Seperti halnya semesta pembicaraan, domain
merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik
(bertambah) secara monoton dari kiri ke kanan. Nilai domain dapat
berupa bilangan positif maupun negatif.
3. Fungsi keanggotaan
Fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva yang
13
menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya
(de ajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Salah satu cara
yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan
melalui pendekatan fungsi (Kusumadewi, et, al, 2013). Ada beberapa fungsi
yang bisa digunakan dalam penelitian ini yaitu :
a. Representasi Linier
Pada representasi linier, pemetaan input ke derajat
keanggotaannya digambarkan sebagai garis lurus. Ada dua keadaan
himpunan fuzzy yang linier, pertama, kenaikan himpunan dimulai
pada nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih tinggi
(Gambar 2.3).
Gambar 2. 3 Representasi linear naik
Sedangkan yang kedua, merupakan kebalikan yang pertama. Garis
lurus dimulai dari nilai domain dengan derajat keanggotaan tertinggi
pada sisi kiri, kemudian begerak menurun ke nilai domain yang
memiliki derajat keanggotaan lebih rendah (Gambar 2.4).
14
Gambar 2. 4 Representasi linear turun
b. Representasi kurva segitiga
Kurva segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara 2 garis
(linear) seperti pada (Gambar 2.5):
Gambar 2. 5 Kurva segitiga
c. Representasi kurva trapesiun
Kurva trapesium pada dasarnya seperti kurva segitiga, hanya saja ada
beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan 1.(Gambar 2.6):
15
Gambar 2. 6 Representasi kurva trapesiun
d. Reprsentasi kurva bentuk bahu
Daerah yang terletak di tengah-tengah suatu variabel yang
direpresentasikan dalam bentuk segitiga, pada sisi kanan dan kirinya
akan naik dan turun. Tetapi terkadang salah satu sisi dari variabel
tersebut tidak mengalami perubahan. Himpunan fuzzy „bahu‟, bukan
segitiga, digunakan untuk mengakhiri variabel suatu daerah fuzzy.
Bahu kiri bergerak dari benar ke salah, demikian juga bahu kanan
bergerak dari salah ke benar. Sebagai contoh, himpunan fuzzy pada
variabel TEMPERATUR dengan daerah bahunya (Gambar 2.7).
Gambar 2. 7 Reprsentasi kurva bentuk bahu
2.2.5 Fuzzy Multi-Atribut Decision Making (FMADM)
16
Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) adalah suatu metode
yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan
kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan bobot untuk setiap atribut,
kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi
alternatif yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari
nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif, dan
pendekatan integrasi antara subyektif dan obyektif. Masing-masing pendekatan
memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot
ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga
beberapa faktor dalam proses perangkingan alternatif bisa ditentukan secara
bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara
matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan
(Kusumadewi, et, al, 2006).
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah
FMADM antara lain, (a) Simple Additive Weighting (SAW), (b) Weighted
Product (WP), (c) ELECTRE, (d) Tecniques for Order Preference by Similary to
Ideal Solution (TOPSIS), dan (e) Analitic Hierarchy Process (AHP)
(Kusumadewi, et, al, 2006).
2.2.6 Algoritama Fuzzy MADM dengan metode SAW
Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga disebut dengan istilah
penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan
terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode
SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala
yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada
(Kusumadewi, et, al, 2006).
Algoritma FMADM dengan metode Simple Additive Weighting (SAW
adalah (Kusumadewi, et, al 2007)
17
a. Memberikan nilai setiap alternatif (Ai) pada setiap kriteria (Cj) yang
sudah ditentukan, dimana nilai tersebut di peroleh berdasarkan nilai
crisp; i=1,2,…m dan j=1,2,…n.
b. Memberikan nilai bobot (W) yang juga didapatkan berdasarkan nilai
crisp.
Membuat matrik keputusan (X) yang dibentuk dari tabel rating
kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria. Nilai X setiap
alternatif (Ai) pada setiap kriteria (Cj) yang sudah ditentukan, dimana,
i=1,2,...m dan j=1,2,...n. Matrik keputusan X dapat dilihat dalam
persamaan 2.1.
[
] ………………….….. Persamaan 2.1
Melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung nilai rating
kinerja ternormalisasi (rij) dari alternatif Ai pada atribut Cj
berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut
keuntungan/benefit = maksimum atau atribut biaya/cost = minimum).
Apabila berupa artibut keuntungan maka nilai crisp (Xij) dari setiap
kolom atribut dibagi dengan nilai crisp MAX (MAX Xij) dari tiap
kolom, sedangkan untuk atribut biaya, nilai crisp MIN (MIN Xij) dari
tiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp (Xij) setiap kolom, dimana
rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut
Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n.
Matriks ternormalisasi rij dapat dilihat dalam persamaan 2.2.
{
..
…………………………………………… Persamaan 2.2
c. Melakukan proses perankingan dengan cara mengalikan matriks
ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W).
18
d. Menentukan nilai total untuk setiap alternatif (Vi) dengan cara
menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan nilai
bobot (W). Penentuan nilai total untuk setiap alternative dapat dilihat
dalam persamaan 2.3.
∑ ……………………... Persamaan 2.3
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
2.2.7 MySQL
MySQL merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen database
SQL yang bersifat open source. Sistem database MySQL mampu mendukung
beberapa fitur seperti multithread, multiuser, dan SQL database management
system (DBMS). Selain itu, MySQL juga bisa dikatakan sebagai sebuah
implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang
didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GNU General Public License (Huda,
et al, 2010)
Salah satu database server yang cukup dikenal dan banyak digunakan saat
ini adalah MySQL. Beberapa kelebihan MySQL menurut (Mundzir, 2014) antara
lain:
1. Portabilitas, MySQL dapat berjalan pada berbagai sistem operasi,
seperti Linux, Windows, Mac Os X Server, Solaris dan masih banyak
lagi.
2. Bersifat open source. Keunggulan ini biasa dikenal sebagai perangkat
lunak sumber terbuka yang mengakibatkan MySQL didistribusikan dan
digunakan secara gratis.
3. Bersifat multiuser. Keunggulan ini membuat MySQL dapat digunakan
oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami
masalah.
4. Performance tunning. Hal ini berkaitan dengan kecepatan akses, yang
mana MySQL memiliki kecepatan yang sangat baik dalam menangani
query (perintah SQL) dan mampu memproses lebih banyak SQL per
satuan waktu.
19
5. Ragam tipe data. Ragam tipe data dari MySQL yang kaya, seperti
signed/unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp dan
lain-lain.
6. Perintah dan fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara
penuh yang mendukung perintah select dan where dalam perintah
(query).
7. Security. MySql memiliki beberapa level sekuritas seperti level nama
host, subnet mask dan ijin akses user dengan sistem perijinan yang
mendetail serta password terenkripsi.
8. Scalability dan Limits. MySql mampu menangani database dalam skala
besar dengan jumlah record lebih dari 50 juta dan 60 ribu table serta 5
miliar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32
indeks pada tiap tabelnya.
9. Interface. MySQL memiliki interface (antarmuka) terhadap berbagai
aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API
(Application Programming Interface).
10. Struktur Tabel. MySQL memiliki struktur table yang lebih fleksibel
dalam menangani ALTER TABLE dibandingkan dengan basis data
lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.
MySQL adalah database server yang melayani permintaan data dari client
yang dikembangkan oleh MySQL AB dengan menggunakan bahasa query standar
SQL. MySQL merupakan salah satu dari sekian banyak database yang populer
saat ini karena kecepatan, dan keamanannya maka jenis database ini cocok jika
digunakan pada aplikasi berbasis internet (Utdirartatmo, 2002).
SQL adalah suatu standar bahasa query dalam manipulasi database,
perintah-perintah dasar yang ada di SQL adalah sebagai berikut.
1. Membuat database
CREATE DATABASE nama_database;
2. Membuka database
USE nama_database;
3. Membuat tabel
20
CREATE TABLE nama_tabel (nama_field1 tipe_data1,
nama_field2 tipe_data2,...);
4. Memasukkan data
INSERT INTO nama_tabel (field1, field2,...) VALUES
(nilai_field1, nilai_field2,...);
5. Menampilkan data
SELECT (field1, field2,...) FROM nama_tabel;
6. Menyaring hasil pencarian dengan WHERE
SELECT (field1, field2,...) FROM nama_tabel WHERE
kriteria;
7. Mengurutkan data
SELECT (field1, field2,...) FROM nama_tabel ORDER
BY kriteria;
8. Menghapus data dalam tabel
DELETE FROM nama_tabel WHERE kriteria;
9. Mengubah data dalam tabel
UPDATE nama_tabel SET nama_field1=nilai_baru1,
nama_field2=nilai_baru2,... WHERE kriteria;
2.2.8 PHP
PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu
pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script
yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML
embedded scripting). Sebagian besar sintaks PHP mirip dengan bahasa C, Java
dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik sehingga dapat digunakan
untuk membuat halaman website yang dinamis (Anhar, 2010).
2.2.9 HyperText Markup Language (HTML)
HyperText Markup Language (HTML) merupakan suatu bahasa yang
dikenali oleh web browser untuk menampilkan informasi seperti teks, gambar,
suara, animasi bahkan video (Ardhana et al, 2013)Untuk dapat membuat website
dengan baik maka langkah awal yang harus digunakan yaitu mengenal kode-kode
dasar HTML.
21
Kode HTML memiliki aturan dan struktur penulisan tersendiri yang
disebut tag HTML. Tag adalah kode yang digunakan untuk mark-up teks ASCII
(American Standard Code for Information Interchange) menjadi file HTML.
Setiap tag diapit dengan tanda kurung runcing. Ada tag pembuka yaitu <HTML>
dan ada tag penutup </HTML> yang ditandai dengan tanda garis miring didepan
awal tulisannya. Tag diatas dimaksudkan bahwa yang akan ditulis diantara kedua
tag tersebut adalah isi dari dokumen HTML. Tag HTML dapat ditulis dengan
huruf besar ataupun huruf kecil. Untuk lebih lanjut mengenai bagian-bagian
HTML perhatikan skema berikut :
<html>
<head>
<title>...</title>
</head>
<body>
...isi dari halaman web...
</body>
</html>
22