BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA...

42
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu 1. Self Disclourse Dan Media Komunikasi (Studi Kasus Self Disclosure Pacaran Jarak Jauh Melalui Media Komunikasi Pada Mahasiswa/i di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU) Tinjauan penelitian ini tentang Self Disclousure Dan Media Komunikasi (Studi Kasus Self Disclosure Pacaran Jarak Jauh Melalui Media Komunikasi Pada Mahasiswa/i di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU). Dibuat oleh Nurul Huda Nasution, mahasiswi Universitas Sumatera Utara. Pada tahun 2012. Penelitian ini menganalisis tentang Self Disclosure, media komunikasi, pada hubungan Long Distance Relationship. Penelitian ini merupakan Penelitian Kualitatif dengan menggunakan Metode Deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi pustaka, dan penelusuran data online.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Penelitian Terdahulu

1. Self Disclourse Dan Media Komunikasi (Studi Kasus Self

Disclosure Pacaran Jarak Jauh Melalui Media Komunikasi Pada

Mahasiswa/i di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU)

Tinjauan penelitian ini tentang Self Disclousure Dan Media

Komunikasi (Studi Kasus Self Disclosure Pacaran Jarak Jauh Melalui

Media Komunikasi Pada Mahasiswa/i di Departemen Ilmu

Komunikasi FISIP USU). Dibuat oleh Nurul Huda Nasution,

mahasiswi Universitas Sumatera Utara. Pada tahun 2012. Penelitian

ini menganalisis tentang Self Disclosure, media komunikasi, pada

hubungan Long Distance Relationship.

Penelitian ini merupakan Penelitian Kualitatif dengan

menggunakan Metode Deskriptif. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah wawancara, observasi, studi pustaka, dan

penelusuran data online.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

13

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahawa bahwa mahasiswa/i

yang melakukan LDR (long disance relationship) lebih dominan

melakukan self disclosure menggunakan media telepon kepada

pasangannya daripada menggunakan media komunikasi sosial.

Bagi para pelaku hubungan Long Distance Relationship, ukuran

sebuah hal mengandung tingkat privacy yang cukup tinggi yaitu

ketika topik tersebut jarang atau tidak pernah mereka ungkapkan ke

orang-orang yang dikenalnya. Dimana pada saat mereka sudah merasa

sangat dekat, pembicaraan yang terjadi di antara mereka dan pasangan

pun menjadi lebih dalam, ketika membahas satu topik pembicaraan

tertentu. Mereka juga mengatakan bahwa pengungkapan-

pengungkapan yang mereka lakukan setelah mereka merasa dekat

dengan pasangan mereka, yaitu pengungkapan diri yang lebih

mengeksplorasi perasaan-perasaan dan opini-opini terdalam mereka.

Pengungkapan diri perlu dilakukan apabila telah tercipta sebuah

hubungan yang memiliki tingkat keintiman dan kepercayaan yang

cukup.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

14

2. Proses Komunikasi Anak Indigo Dengan Orang Tua Di Kota

Bandung

Tinjauan penelitian ini tentang Proses Komunikasi Anak Indigo

Dengan Orang Tuanya Di Kota Bandung. Dibuat oleh Lisabeth

Marisca, mahasiswi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

Pada tahun 2013.

Penelitian ini merupakan Penelitian Kualitatif dengan

menggunakan Metode Deskriptif. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah wawancara, observasi, studi pustaka, dan

penelusuran data online.

Penelitian ini berisi tentang pemahaman komunikasi anak indigo

yang selama ini terkesan memiliki perbedaan pada interaksi sosial

umumnya lebih dapat dipahami dan dimaknai sebagai suatu variasi

komunikasi. Memahami proses komunikasi akan memberikan

kesempatan untuk lebih memahami cara penyampaian pesan yang

dilakukan antara anak indigo dan orangtuanya, sehingga orang tua

akan memahami apa yang menjadi tujuan komunikasi anak indigo dan

semakin memaknai proses komunikasi yang terjalin diantara mereka.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

15

3. Penggunaan media komunikasi dalam mempertahankan ”Long

Distance Relationship” (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa

Komunikasi UMM Yang Sedang Berpacaran Jarak Jauh)

Tinjauan penelitian ini tentang Penggunaan media komunikasi

dalam mempertahankan ”Long Distance Relationship” (Studi

Deskriptif Pada Mahasiswa Komunikasi UMM yang sedang

berpacaran jarak jauh). Dibuat oleh Amami Yessica, mahasiswi

Universitas Muhammadiyah Malang. Pada tahun 2009. Penelitian ini

menganalisis tentang penggunaan media komunikasi dalam

mempertahankan Long Distance Relationship .

Penelitian ini merupakan Penelitian Kualitatif dengan

menggunakan Metode Deskriptif. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah wawancara, observasi, studi pustaka, dan

penelusuran data online.

Berdasarkan hasil dari wawancara penelitian tersebut dapat

diketahui bahwa dalam berkomunikasi, subyek penelitian

menggunakan media komunikasi Handphone dan fasilitas yang ada di

Internet. Intensitas penggunaan media dan frekuensi penggunaan

media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh terbilang tinggi.

Dalam penyelesaian permasalahan ketika terjadi konflik, selain

menggunakan media komunikasi yaitu HP maupun Internet, subyek

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

16

penelitian juga memilih untuk mendatangi pasangannya ataupun

sebaliknya.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian Tahun Identitas

Penyusun

Metode Yang

Digunakan Hasil Penelitian

Perbedaan

Dengan Skripsi

Ini

1 Self Disclousure

Dan Media

Komunikasi

(Studi Kasus

Self Disclosure

Pacaran Jarak

Jauh Melalui

Media

Komunikasi

Pada

Mahasiswa/i di

Departemen

Ilmu

Komunikasi

FISIP USU)

2012 Nurul Huda

Nasution,

mahasiswi

Universitas

Sumatera

Utara

Penelitian

Kualitatif

dengan

menggunakan

Metode

Deskriptif

Hasil dari penelitian

ini menunjukan

bahawa bahwa

mahasiswa/i yang

melakukan LDR

(long disance

relationship) lebih

dominan melakukan

self disclosure

menggunakan

media telepon

kepada pasangannya

daripada

menggunakan

media komunikasi

sosial.

Bagi para pelaku

hubungan Long

Distance

Relationship,

ukuran sebuah hal

mengandung tingkat

privacy yang cukup

tinggi yaitu ketika

topik tersebut jarang

atau tidak pernah

mereka ungkapkan

ke orang-orang

yang dikenalnya.

Dimana pada saat

mereka sudah

merasa sangat

dekat, pembicaraan

yang terjadi di

Skripsi ini

menejlaskan

tentang

pengungkapan

diri melalui

media mana

yang dirasa

lebih efektif

bagi para

pasangan yang

menjalani

Long Distance

Relationship

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

17

antara mereka dan

pasangan pun

menjadi lebih

dalam, ketika

membahas satu

topik pembicaraan

tertentu.

2 Proses

Komunikasi

Anak Indigo

Dengan Orang

Tuanya Di Kota

Bandung

2013 Lisabeth

Marisca,

mahasiswi

Universitas

Komputer

Indonesia

(UNIKOM)

Penelitian ini

merupakan

penelitian

kuantitatif

Sebagaimana

yang terjadi pada

proses komunikasi

anak indigo dan

orang tuanya

yang terjadi melalui

berbagai upaya

penyamaan tujuan

dilakukannya

komunikasi diantara

keduanya. Setiap

komunikasi yang

dilakukan

diberikan beberapa

bentuk penerapan

yang merujuk pada

cara

penyampaiannya

dan tujuan agar

adanya efisiensi dan

ketepatan dalam

berkomunikasi.

Penelitian ini

berisi tentang

pemahaman

komunikasi

anak indigo

yang selama

ini terkesan

memiliki

perbedaan

pada interaksi

sosial

umumnya

lebih dapat

dipahami dan

dimaknai

sebagai suatu

variasi

komunikasi.

3 Penggunaan

media

komunikasi

dalam

mempertahankan

”Long Distance

Relationship”

(Studi Deskriptif

Pada Mahasiswa

Komunikasi

UMM yang

sedang

berpacaran jarak

jauh)

2012 Amami

Yessica,

mahasiswi

Universitas

Muhammad

iyah

Malang

Penelitian ini

merupakan

Penelitian

Kualitatif

dengan

menggunakan

Metode

Deskriptif.

Berdasarkan

hasil dari

wawancara

penelitian tersebut

dapat diketahui

bahwa dalam

berkomunikasi,

subyek penelitian

menggunakan

media komunikasi

Handphone dan

fasilitas yang ada di

Internet. Intensitas

penggunaan media

dan frekuensi

penggunaan media

komunikasi dalam

mendeskripsik

an penggunaan

media

komunikasi

yang

digunakan

mahasiswa

dalam

mempertahank

an Long

Distance

Relationship

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

18

berhubungan jarak

jauh terbilang

tinggi. Dalam

penyelesaian

permasalahan ketika

terjadi konflik,

selain menggunakan

media komunikasi

yaitu HP maupun

Internet, subyek

penelitian juga

memilih untuk

mendatangi

pasangannya

ataupun sebaliknya.

Sumber : Catatan Peneliti Maret 2014

2.1.2 Tinjauan Tentang Komunikasi

2.1.2.1 Pengertian Komunikasi

Manusia sebagai makhluk yang bermasyarakat artinya makhluk

yang tidak hidup tanpa ada bantuan orang lain di sekelilingnya. Oleh

karena itu ia akan selalu membutuhkan orang lain di dalam

kehidupannya, sampai akhir hayatnya, dan untuk memenuhi semua

kebutuhannya itu manusia harus selalu berinteraksi dengan yang lainnya

dan dalam interaksinya itu akan terjadi saling mempengaruhi. Semakin

lama manusia itu hidup dan tumbuh, maka semakin banyak ia akan

berinteraksi dan semakin luas ruang lingkup interaksinya, baik itu

interaksi dalam kehidupan kelompok ataupun dengan masyarakat di

lingkungannya. Untuk memperlancar jalannya interaksi tersebut, maka

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

19

ini tidak luput dari alat yang digunakan untuk berinteraksi yaitu

“komunikasi” karena tanpa komunikasi interaksi tidak akan bisa terjadi.

“Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris Communication

menurut asal katanya berasal dari bahasa latin Communicate, dalam

perkataan ini bersumber dari kata Communis yang berarti sama,

sama disini maksudnya adalah sama makna. Jadi, jika dua orang

terlibat dalam komunikasi maka komunikasi akan terjadi atau

berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang

dikomunikasikan, yakni baik si penerima maupun si pengirim

sepaham dari suatu pesan tertentu”. (Effendy, 2002:9).

Carl I Hovland yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendy

mendefinisikan komunikasi sebagai berikut:

“The process by which an individual (the communicator) transmits

stimuli (usually verbal symbols) to modify the behavior of other

individuals (communicates).”(Proses dimana seseorang

(komunikator) menyampaikan perangsang (lambang bahasa) untuk

mengubah perilaku orang lain. (Effendy, 2002:49).

Sedangkan menurut Gerald Amiler yang dikutip oleh Onong

Berdasarkan dari definisi di atas, dapat dijabarkan bahwa

komunikasi adalah proses dimana seseorang (komunikator)

menyampaikan perangsang (biasanya lambang bahasa) kepada orang lain

(komunikan) bukan hanya sekedar memberi tahu tetapi juga

mempengaruhi seseorang atau sejumlah orang tersebut untuk melakukan

tindakan tertentu (merubah perilaku orang lain).

“Mengenai tujuan komunikasi R. Wayne Pace, Brent. D. Peterson

dan M. Dallas Burnett mengatakan “ Bahwa tujuan sentral dari

komunikasi meliputi tiga hal utama, yakni : To Secure

Understanding (memastikan pemahaman), To Establish

Ecceptance (membina penerimaan), To Motified Action (motivasi

kegiatan).” (Effendy, 1986:63).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

20

Jadi pertama-tama haruslah diperhatikan bahwa komunikan itu

memahami pesan-pesan komunkasi, apabila komunikan memahami

berarti ada kesamaan makna antara komunikator dengan komunikan,

karena tidak mungkin memahami sesuatu tanpa terlebih dahulu adanya

kesamaan makna (Communis). Jika komunikan memahami dapat

diartikan menerima, maka penerimannya itu perlu dibina selanjutnya

komunikan dimotivasi untuk melakuakn suatu kegitan. Uraian tersebut

jelas, bahwa pda hakikatnya komunikasi dalah proses penyampaian suatu

pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk

mengubah sikap, pendapat atau perilaku orang lain, baik secara langsung

melalui lisan maupun tidak langsung melalui media proses komunikasi.

Proses komunikasi pada dasarmya adalah proses penyampaian

pesan yang dilakukan seseorang komunikator kepada komunkan pasan

itu bisa berupa gagasan, informasi, opini dan lain-lain.

2.1.2.2 Komponen-Komponen Komunikasi

Komunikasi itu sendiri memiliki komponen-komponen yang

terdapat pada komunikasi. Dari pengertian komunikasi sebagaimana

diutarakan diatas tampak adanya sejumlah komponen atau unsur yang

dicakup, yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi.

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Dinamika

Komunikasi, lingkup Ilmu Komunikasi berdasarkan komponennya

terdiri dari:

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

21

1. Komunikator (Communicator): Orang yang menyampaikan

pesan.

2. Pesan (Message): Pernyataan yang didukung oleh lambang.

3. Komunikan (Communican): Orang yang menerima pesan.

4. Media (Media): Sarana atau saluran yang mendukung pesan

bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.

5. Efek (Effect): Dampak sebagai pengaruh dari pesan.

(Effendy, 2000:6)

Maka, komunikasi merupakan proses dimana tak luput dari siapa

yang menyampaikan, pesan apa, kepada siapa, menggunakan media

apa, dan efek yang diperoleh. Komponen tersebut menjalankan

prosesnya dengan berbagai cara untuk menyampaikan suatu

gagasannya.

2.1.2.3 Konteks Komunikasi

Komunikasi tidak berlangsung dalam suatu ruangan hampa sosial,

melainkan dalam suatu konteks atau situasi tertentu. Menurut Deddy

Mulyana secara luas konteks disini berarti semua faktor di luar orang-

orang yang berkomunikasi yang terdiri dari:

1. Aspek bersifat fisik: seperti iklim, suhu, cuaca, bentuk

ruangan, warna dinding, tempat duduk, jumlah peserta

komunikasi dan alat untuk menyampaikan pesan.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

22

2. Aspek psikologis: seperti sikap, kecenderungan, prasangka

dan emosi para peserta komunikasi.

3. Aspek sosial: seperti norma kelompok, nilai social dan

karakteristik budaya.

4. Aspek waktu: yakni kapan berkomunikasi (hari apa, jam

berapa, pagi, siang, sore, malam). (Mulyana, 2007:77).

Indikator paling umum untuk mengklasifikasikan komunikasi

berdasarkan konteks atau tingkatannya adalah jumlah peserta yang

terlibat dalam komunikasi. Maka dikenalah komunikasi intrapribadi,

komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok,

komunikasi publik, komunikasi organisasi dan komunikasi massa.

Unsur-unsur dari proses komunikasi di atas, merupakan faktor

penting dalam komunikasi, bahwa setiap unsur tersebut oleh para ahli

komuikasi dijadikan objek ilmiah untuk ditelaah secara khusus.

2.1.2.4 Proses Komunikasi

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian

pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

(komunikan). Menurut Onong Uchjana Effendy, Proses komunikasi

dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, proses

komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni :

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

23

1. Proses komunikasi secara primer, Proses ini adalah proses

penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang

lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media.

Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah

bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang

secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau

perasaan komunikator kepada komunikan.

2. Proses komunikasi secara sekunder, adalah proses penyampaian

pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat

atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai

media pertama. Seseorang menggunakan media kedua dalam

melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya

berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat,

telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan

banyak lagi media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.

(Effendy, 2004:11&16).

Setelah pembahasan di atas mengenai proses komunikasi, kini

kita mengenal unsur-unsur dalam proses komunikasi. Penegasan

tentang unsur-unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai

berikut:

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

24

a. Sender: Komunikator yang menyampaikan pesan kepada

seseorang atau sejumlah orang.

b. Encoding: Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran

kedalam bentuk lambang.

c. Message: Pesan yang merupakan seperangkat lambang

bermakna yang disampaikan oleh komunikator.

d. Media: Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari

komunikator kepada komunikan.

e. Decoding: Pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan

menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh

komunikator kepadanya.

f. Receiver: Komunikan yang menerima pesan dari komunikator.

g. Response: Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan

setelah diterpa pesan.

h. Feedback: Umpan Balik, yakni tanggapan komunikan apabila

tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.

i. Noise: Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses

komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh

komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh

komunikator kepadanya.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

25

2.1.2.5 Fungsi Komunikasi

Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu komunikasi suatu pengantar

mengutip kerangka berpikir William I. Gorden mengenai fungsi-

fungsi komunikasi yang dibagi menjadi empat bagian yaitu:

“Fungsi-fungsi suatu peristiwa komunikasi (communication

event) tampaknya tidak sama sekali independen, melainkan juga

berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya, meskipun terdapat suatu

fungsi dominan”.

Berikut merupakan keempat bagian tersebut :

1. Fungsi Komunikasi Sosial

Komunikasi itu penting membangun konsep diri kita,

aktualisasi diri, kelangsungan hidup untuk memperoleh

kebahagiaan, terhindar dari tekanan. Pembentukan konsep diri

Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita

dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan

orang lain kepada kita. Pernyataan eksistensi diri Orang

berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang

disebut aktualisasi diri atau pernyataan eksistensi diri. Ketika

berbicara, kita sebenarnya menyatakan bahwa kita ada.

2. Fungsi Komunikasi Ekspresif

Komunikasi ekspresif dapat dilakukan sejauh komunikasi

tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-

perasaan (emosi kita) melalui pesan-pesan non verbal.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

26

3. Fungsi Komunikasi Ritual

Komunikasi ritual sering dilakukan secara kolektif. Suatu

komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan

sepanjang tahun dalam acara tersebut orang mengucapakan

kata2 dan menampilkan perilaku yang bersifat simbolik.

4. Fungsi Komunikasi Instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum:

menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap

dan keyakinan dan mengubah perilaku atau menggerakkan

tindakan dan juga untuk menghibur (persuasif) Suatu peristiwa

komunikasi sesungguhnya seringkali mempunyai fungsi-fungsi

tumpang tindih, meskipun salah satu fungsinya sangat

menonjol dan mendominasi.

2.1.2.6 Karakteristik Komunikasi

Proses penyampaian pesan atau komunikasi memiliki karateristik

tersendiri, menurut Sasa Djuarsa Sendjaja dalam bukunya diperoleh

gambaran bahwa pengertian komunikasi memiliki karakterisitik

komunikasi, yaitu:

1. Komunikasi adalah suatu proses, Artinya bahwa komunikasi

merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara

berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan sama lainnya

dalam kurun waktu tertentu.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

27

2. Komunikasi dalam upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan,

Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar,

disengaja serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya.

3. Komunikasi menurut adanya partisipasi dan kerja sama dari para

pelaku yang terlibat, Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik,

apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih)

sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang

sama terhadap topik pesan yang dikomunikasikan.

4. Komunikasi bersifat simbolis, Dimana komunikasi pada dasarnya

merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan

lambang-lambang.

5. Komunikasi bersifat transaksional, Pada dasarnya menuntut dua

tindakan: memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya

pula dilakukan secara seimbang atau proporsional oleh masing-

masing, pelaku yang terlibat dalam komunikasi.

6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu, Komunikasi

menembus faktor waktu dan ruang maksudnya bahwa para peserta

atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada

waktu serta tempat yang sama. (Sendjaja, 2004:1.13-1.16).

Dari karakteristik tersebut, komunikasi memiliki fungsi-fungsi

dalam penyampaiannya agar pesan tersebut tersampaikan dengan baik.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

28

2.1.2.7 Bentuk Komunikasi

Di bawah ini dijelaskan Bentuk-bentuk komunikasi yang meliputi:

1. Komunikasi Persona (Personal Communication)

a. Komunikasi intrapersona (intrapersonal

communication).

Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan

diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Karena sebelum

dengan komunikasi dengan orang lain kita biasanya

berkomunikasi dengan diri-sendiri.

b. Komunikasi Antarpersona (interpersonal

communication).

Komunikasi Antarpersonal adalah komunikasi anatar

dua orang secara tatap muka, yang memungkinkan

setiap pertnyaan menangkap reaksi orang lain secara

langsung, baik secara verbal ataupun non verbal.

Bentuk komunikasi antarpersonal ini adalah

komunikasi diadik (dyadic communication) yang

melibatkan hanya dua orang saja.

2. Komunikasi Kelompok (Group communication)

Kelompok adalah kumpulan manusia dalam lapisan

masyarakat yang mempunyai ciri atau atribut yang sama dan

merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi. Michael

Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

29

kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang

atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi

informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana

anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi

anggota-anggota yang lain secara tepat.

a. Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif.

John F. Cragan dan David W. Wright (1980) membagi

kelompok menjadi dua: deskriptif dan peskriptif.

Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok

dengan melihat proses pembentukannya secara

alamiah. Berdasarkan tujuan, ukuran, dan pola

komunikasi, kelompok deskriptif dibedakan menjadi

tiga: a. kelompok tugas; b. kelompok pertemuan; dan c.

kelompok penyadar. Kelompok tugas bertujuan

memecahkan masalah, misalnya transplantasi jantung,

atau merancang kampanye politik. Kelompok

pertemuan adalah kelompok orang yang menjadikan

diri mereka sebagai acara pokok. Melalui diskusi,

setiap anggota berusaha belajar lebih banyak tentang

dirinya. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

contoh kelompok pertemuan. Kelompok penyadar

mempunyai tugas utama menciptakan identitas sosial

politik yang baru. Kelompok revolusioner radikal; (di

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

30

AS) pada tahun 1960-an menggunakan proses ini

dengan cukup banyak. Kelompok preskriptif, mengacu

pada langkah-langkah yang harus ditempuh anggota

kelompok dalam mencapai tujuan kelompok. Cragan

dan Wright mengkategorikan enam format kelompok

preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar, simposium,

diskusi panel, forum, kolokium, dan prosedur

parlementer.(Rakhmat, 2008:147-148).

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan

kelompok.

Anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk

mencapai dua tujuan: a. melaksanakan tugas kelompok,

dan b. memelihara moral anggota-anggotanya. Tujuan

pertama diukur dari hasil kerja kelompok-disebut

prestasi (performance) tujuan kedua diketahui dari

tingkat kepuasan (satisfacation). Jadi, bila kelompok

dimaksudkan untuk saling berbagi informasi (misalnya

kelompok belajar), maka keefektifannya dapat dilihat

dari beberapa banyak informasi yang diperoleh anggota

kelompok dan sejauh mana anggota dapat memuaskan

kebutuhannya dalam kegiatan kelompok.(Rahkmat,

2008:149).

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

31

2.1.3 Tinjauan Tentang Komunikasi Antar Pribadi

Kehidupan sosial tak luput dari interaksi antar sesama manusia, yang

disadari ataupun tidak. Untuk mengetahui lebih jelas tentang komunikasi

antar pribadi ini, diawali dengan pengertian dari komunikasi antar pribadi

sebagaimana dibawah ini :

2.1.3.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication)

merupakan komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka

antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada

kerumunan orang. Para ahli komunikasi mendefinisikan komunikasi

antar pribadi secara berbeda-beda.

Menurut Barnlund dalam bukunya Wiryanto, mendefinisikan

komunikasi antar pribadi sebagai pertemuan antara dua, tiga orang,

atau mungkin empat orang yang terjadi sangat spontan dan tidak

berstruktur. (Wiryanto, 2004:32-33).

Adapun dengan definisi yang dikemukakan oleh Joseph A. Devito

(Devito 1989:4) dalam bukunya “The Interpersonal Communication”

sebagaimana yang dikutip oleh Deddy Mulyana, mendefinisikan

sebagai berikut :

“Proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang

atau diantara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek

dan beberapa umpan balik seketika”. (The process of sending an

receiving messages between two persons, or among a small group

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

32

of persons, with some effect and some immediate feedback).

(Effendy, 2003:59-60)

Berdasarkan definisi di atas menunjukkan komunikasi antar pribadi

merupakan bagian dari komunikasi yang berlangsung diantara

sekelompok kecil dengan efek yang diterima secara langsung. Dalam

komunikasi antar pribadi memiliki ciri-ciri sendiri pada prosesnya.

2.1.3.2 Ciri-Ciri Komunikasi Antar Pribadi

Penyampaian pesan yang berlangsung antara dua orang atau

sekelompok kecil ini memiliki ciri-ciri yang menunjukkan proses

komunikasi antar pribadi yang berlangsung.

Menurut Barnlund sebagaimana dikutip oleh Alo Liliweri (1991)

dalam bukunya Wiryanto, mengemukakan beberapa ciri yang

mengenali komunikasi antar pribadi sebagai, berikut :

1. Bersifat spontan

2. Tidak mempunyai struktur

3. Terjadi secara kebetulan

4. Tidak mengejar tujuan yang direncanakan

5. Identitas keanggotaan tidak jelas, dan

6. Dapat terjadi hanya sambil lalu. (Wiryanto, 2004:33)

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

33

Adapun menurut Everett M. Rogers mengartikan komunikasi antar

pribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam

interaksi tatap muka antara beberapa pribadi. Ciri-ciri komunikasi

antar pribadi menurut Rogers dalam bukunya Wiryanto, adalah

sebagai berikut:

1. Arus pesan cenderung dua arah

2. Konteks komunikasinya dua orang

3. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi

4. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas, terutama selektivitas

keterpaan tinggi

5. Kecepatan jangkauan terhadap khalayak yang besar relatif lambat

6. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap. (Wiryanto,

2004:35-36)

Ciri-ciri komunikasi antar pribadi yang dikemukakan para ahli

lainnya pun turut mendukung akan fungsi dari komunikasi antar

pribadi.

2.1.3.3 Jenis Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antar pribadi merupakan bentuk komunikasi yang

paling efektif karena prosesnya yang lebih menunjukkan hubungan

yang dekat satu sama lain. Sehingga menurut Onong Uchjana Effendy

pada bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, dalam komunikasi

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

34

antar pribadi secara teoritis komunikasi antar pribadi diklasifikasikan

menjadi dua jenis menurut sifatnya, yaitu:

1. Komunikasi Diadik (dyadic communication), adalah komunikasi

antarpribadi yang berlangsung dua orang yakni yang seseorang

adalah komunikator yang menyampaikan pesan dan seorang lagi

komunikan yang menerima pesan oleh karena prilaku

komunikasinya dua orang. Maka dialog yang berlangsug secara

intens. Komunikator memusatkan perhatiannya hanya kepada diri

komunikan seorang itu.

2. Komunikasi Triadik (triadic communication), adalah komunikasi

antar pribadi yang pelakunya terdiri dari tiga orang. Yakni seorang

komunikator dan dua orang komunikan. Apabila dibandingkan

dengan komunikasi diadik, maka komunikasi diadik lebih efektif,

karena komunikator memusatkan perhatiannya kepada seseorang

komunikan, sehingga ia dapat menguasai frame of reference

komunikan sepenuhnya, juga umpan balik yang berlangsung.

(Effendy, 2004:62-63).

Jenis-jenis komunikasi diatas tersebut dijalankan dengan maksud

dan tujuannya, sebagaimana dalam konteks komunikasi secara antar

pribadi memiliki tujuan-tujuan yang diintregrasikan satu sama lain.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

35

2.1.3.4 Tujuan Komunikasi Antar Pribadi

Menjalankan proses komunikasi sadar atau tidak sadar dalam

pelaksanaannya terdapatnya tujuan-tujuan yang ingin dicapai.

Menurut Sasa Djuarsa Sendjaja dalam buku pengantar ilmu

komunikasi bahwa komunikasi antar pribadi dapat dipergunakan

untuk berbagai tujuan, yaitu:

1. Mengenal diri sendiri dan orang lain, Melalui komunikasi antar

pribadi dapat mempelajari bagaimana dan sejauhmana untuk

membuka diri. Komunikasi antar pribadi akan mengetahui nilai,

sikap dan perilaku orang lain serta dapat menanggapi dan

memprediksikan tindakan.

2. Mengetahui dunia luar, Komunikasi antar pribadi juga

memungkinkan untuk memahami lingkungan secara baik yakni

tentang objek, kejadian-kejadian orang lain.

3. Menciptakan dan memelihara hubungan, Manusia diciptakan

sebagai mahluk individu sekaligus mahluk sosial. Sehingga dalam

kehidupan sehari-hari, orang ingin menciptakan dan memelihara

hubungan dekat dengan orang lain.

4. Mengubah sikap dan perilaku, Dalam komunikasi antar pribadi

seringkali berupaya mengubah sikap dan perilaku orang lain.

Karena dalam komunikasi antar pribadi banyak menggunakan

waktu untuk mempersuasi orang lain.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

36

5. Bermain dan mencari hiburan, Bermain mencakup semua kegiatan

untuk memperoleh kesenangan. Bercerita dengan teman,

menceritakan tentang kejadian-kejadian lucu dan pembicaraan-

pembicaraan lain yang hamper sama merupakan kegiatan yang

bertujuan untuk memperoleh hiburan. Seringkali tujuan ini

dianggap tidak penting, tetapi sebenarnya komunikasi demikian

perlu dilakukan, karena bisa memberi suasana yang lepas dari

keseriusan, ketegangan, kejenuhan dan sebagainya.

6. Membantu orang lain, Psikiater, psikolog klinik dan ahli terapi

adalah contoh-contoh profesi yang mempunyai fungsi menolong

orang lain. Tugas-tugas tersebut sebagian besar dilakukan dengan

komunikasi antar pribadi. Pada dasarnya dalam keseharian kita,

komunikasi antar pribadi yang paling sering digunakan dan

dilakukan karena konteks komunikasi ini menjadikan kita lebih

dekat, mengenal diri sendiri dan orang lain serta menjadi hubungan

lebih bermakna. (Sendjaja, 2004:5.13-5.15).

Tujuan-tujuan yang diintregrasikan dalam komunikasi antar pribadi

memiliki fungsi-fungsi didalamnya.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

37

2.1.3.5 Fungsi Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antar pribadi memiliki potensi yang dapat digunakan

untuk memenuhi tujuan-tujuan dari proses komunikasi tersebut.

Dalam komunikasi antar pribadi memiliki fungsi-fungsi yang

dijadikan sebagai proses perolehan atau pencapaian dari tujuan, dan

fungsi komunikasi antar pribadi, yaitu:

1. Mendapatkan Informasi, Salah satu alasan kita terlibat dalam

komunikasi interpersonal adalah agar kita dapat memperoleh

pengetahuan tentang orang lain. Teori Penetrasi Sosial mengatakan

bahwa kita mencoba untuk mendapatkan informasi tentang orang

lain sehingga kita dapat berinteraksi dengan mereka secara lebih

efektif.

2. Membangun Pemahaman Konteks, Dalam komunikasi

interpersonal untuk membantu lebih memahami apa seseorang

mengatakan dalam konteks tertentu. Kata-kata yang diucapkan

dapat berarti berbagai hal yang sangat tergantung pada bagaimana

mereka mengatakan atau dalam konteks apa. Isi Pesan merujuk ke

permukaan tingkat makna dari pesan dan Hubungan Pesan dilihat

bagaimana pesan dikatakan. Keduanya akan dikirim secara

bersamaan, tetapi masing-masing mempengaruhi arti yang

ditugaskan untuk komunikasi.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

38

3. Membangun Identitas, Komunikasi interpersonal adalah untuk

membangun identitas. Peran kita bermain dalam hubungan kita

membantu kita membangun identitas.

4. Kebutuhan interpersonal, Dalam komunikasi interpersonal karena

kita perlu untuk mengekspresikan dan menerima kebutuhan

interpersonal. William Schutz telah mengidentifikasi tiga

kebutuhan, yaitu :

a. Inklusi adalah kebutuhan untuk membangun identitas

dengan orang lain.

b. Kontrol adalah kebutuhan untuk latihan kepemimpinan dan

membuktikan kemampuan seseorang.

c. Kasih sayang adalah kebutuhan untuk membangun

hubungan dengan orang. Kelompok adalah cara terbaik

untuk mendapatkan teman dan menjalin hubungan.

2.1.4 Tinjauan Hubungan Komunikasi Antarpribadi

2.1.4.1 Pengertian Hubungan Antarpribadi

Hubungan antarpribadi dapat didefinisikan sebagai serangkaian

interaksi antara dua individu yang saling kenal satu sama lain (Duck

and Gilmour, 1981). Hubungan yang baik ialah dimana interaksi-

interaksi sifatnya memuaskan dan sehat bagi mereka yang terlibat

interaksi tersebut. Hubungan baik tidak terjadi begitu saja dan juga

tidak tumbuh dan terpelihara secara otomatis. Pada kenyataannya

seperti yang dikatakan oleh Canary dan Dainton (2002), “Bahwa

kebanyakan orang yang berakal sehat tahu bahwa hubungan

memerlukan usaha”. Para mitra yang berinteraksi perlu menyediakan

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

39

waktu dan usaha untuk memelihara hubungan fungsional yang

memuaskan tanpa usaha semacam, itu hubungan cenderung buruk.

Menurut Miller (Rakhmat, 2005:120) mengatakan bahwa:

“Memahami proses komunikasi interpersonal menuntut pemahaman

hubungan simbiotis antara komunikasi dengan perkembangan

relasional: Komunikasi mempengaruhi perkembangan relasional, dan

pada gilirannya (secara serentak), perkembangan relasional

mempengaruhi sifat komunikasi antara pihakpihak yang terlibat dalam

hubungan tersebut”.

2.1.4.2 Bentuk-bentuk Hubungan

Hubungan-hubungan kita berbeda mengenai intensitasnya dari

yang tidak bersifat pribadi atau impersonal ke yang bersifat pribadi

atau personal (Lafollette, 1996). Untuk istilah impersonal, Miller dan

Steinberg (1975) mengunakan istilah non-interpersonal atau non-

antarpribadi. Hubungan yang tidak bersifat pribadi atau impersonal

relationship ialah dimana seseorang berhubungan dengan orang lain

semata-mata karena orang itu dapat mengisi peran atau memenuhi

kebutuhan yang segera. Kita juga dapat menggolongkan orang dengan

siapa kita berhubungan sebagai berikut :

a. Kenalan

Kenalan adalah orang yang kita kenal melalui namanya dan

berbicara bila ada kesempatan, tetapi interaksi kita dengan

mereka terbatas. Banyak hubungan dengan kenalan tumbuh atau

berkembang pada konteks khusus.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

40

b. Teman

Karena perjalanan waktu, beberapa kenalan bisa jadi teman kita.

Teman atau teman-teman adalah mereka dengan siapa kita telah

mengadakan hubungan yang lebih pribadi secara sukarela

(Patterson, Bettini, dan Nussbaum, 1993). Persahabatan bisa

hilang atau putus jika konteksnya berubah. Agar persahabatan

itu berkembang dan berkesinambungan, beberapa perilaku kunci

harus ada, Samter (2003), menjelaskan lima kompetensi penting

perlu untuk hubungan persahabatan diantaranya:

1. Inisiasi (Initiation)

Dimana seseorang harus berhubungan atau berkenalan

dengan orang lain dan interaksi harus berjalan mulus,

santai dan menyenangkan.

2. Sifat mau mendengarkan (Responsiveness)

Masing-masing harus mendengarkan pada yang lain, fokus

kepada mitranya, dan merespon pembicaraan mitranya.

3. Pengungkapan diri (Self Disclosure)

Kedua belah pihak mampu mengungkapkan perasaan

pribadinya terhadap satu sama lain.

4. Dukungan emosional (Emotional Support)

Orang berharap mendapat kenyamanan dan dukungan dari

temannya .

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

41

5. Pengelolaan konflik (Conflict Management)

Suatu hal yang tak terelakan bhwa teman-teman akan tidak

setuju mengenai gagasan atau perilaku kita.

c. Sahabat kental atau teman akrab

Sahabat kental atau teman akrab atau close friends or intimate

adalah mereka yang jumlahnya sedikit dengan siapa seseorang

secara bersama-sama mempunyai komitmen tingkat tinggi,

saling ketergantungan, kepercayaan, pengungkapan, kesenangan

didalam persahabatan. Seseorang bisa mempunyai kenalan yang

tidak terbatas jumlahnya dan banyak teman tetapi ia hanya

mempunyai sejumlah kecil teman yang benar-benar akrab.

2.1.4.3 Hambatan Komunikasi Interpersonal.

Hambatan komunikasi adalah salah satu masalah yang dihadapi

oleh banyak orang terutama kehilangan makna dari pengirim ke

penerima. Dalam komunikasi interperonal komunikator dan

komunikan dapat saja menemui hambatan, beberapa hambatan ini

disebabkan oleh:

a. Komunikator.

Hambatan dalam hal biologis, contohnya saja jika

komunikatornya gagap dalam berbiaca, hambatan lain dalam

hal psikologis adalah komunikator yang disergap rasa gugup

dan rasa tidak nyaman.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

42

b. Media.

Hambatan yang dapat terjadi adalah pada masalah teknologi

komunikasi, seperti telepon, microphone, dll.

c. Komunikan.

Hambatan pada komunikan dalam hal biologis, dapat saja

komunikan mengalami sulit pendengaran atau tuna rungu.

Hambatan lain dalam hal psikologinya adalah komunikan yang

sulit berkonsentrasi dalam pembicaraan.

2.1.4.4 Eskalasi Hubungan Dalam Komunikasi Antarpribadi

Hubungan antarpribadi dapat didefinisikan sebagai serangkaian

interaksi antara dua individu yang saling kenalsatu sama lain (Duck &

Gilmour, 19811). Dalam proses membangun hubungan yang baik,

interaksi diantara mereka harus sehat dan sebaiknya saling

menguntungkan satu sama lain, hubungan yang baik tidak terjadi

dengan begitu saja, namun ada motif atau kepentingan yang melatar

belakangi jalinan hubungan antarpribadi.

Bentuk-bentuk Hubungan Dalam suatu proses penjalinan

hubungan, dapat diketahui beberapa bentuk dalam hubungan, yakni:

Kenalan, teman atau sahabat, dan sahabat kental atau teman akrab.

Bentuk hubungan diatas dialami berbeda antara wanita dan laki-

laki dengan karakteristik norma masing-masing (faminity and

masculinity). Wanita cenderung mengembangkan hubungan akrab

dengan lainnya atas dasar percakapan, siat terbuka dengan yang

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

43

lainnya, dan saling berbagi perasaan pribadi atau kaum wanita lebih

cennderung mengedepankan sifat ke”kita”an.

Laki-laki cenderung mengembangkan persahabatan akrab melalui

aktivitas bersama. Bagi laki-laki, menurut Wood dan Inman (1993)

teman karib ialah orang yang dapat bergantung padanya untuk

menolong keluar dari kesulitan dan orang yang secara teratur dalam

melaksanakan aktifitas bersama secara menyenangkan.

Pengungkapan dan Umpan Balik dalam Hubungan

Hubungan antar pribadi yang sehat ditandai oleh

keseimbangan pengungkapan diri (Self-diclosure) yang tepat

yaitu saling memberikan data biografis. Dalam hal ini kita

mengenal konsep Johari’s Window yang digagas oleh Jo Luft

dan Harry Ingham. Konsep ini digunakan untuk menelaah

hubungan antara pengungkapan dan umpan balik Johari’s

Window meliki 4 jendela atau kuadran (Pane). Jendela yang

pertama bernama open (terbuka) yaitu wilayah dimana

informasi yang diketahui oleh dirinya diketahui juga oleh yang

lainnya.

Jendela kedua dinamakan jendela secret (rahasia). Pada

wilayah ini anda dan teman anda tidak tahu tentang diri anda.

Jendela ketiga bernama jendela blind (buta) yakni tempat

diamana informasi diketahui tentang diri anda diketahui orang

lain, namun anda tidak megetahui atau menyadarinya.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

44

Pada jendela keempat dinamakan jendela unknown (tak

dikenal), dimana pada wilayah ini anda dan teman anda tidak

menegetahui informasi tentang profil anda.

Pane dalam Johari’s Window bersifat fleksibel yang

ditentukan oleh besarnya pengetahuan informasi tentang diri

anda. Misalnya jika jendela open lebih luas, maka jendela

rahasia akan semakin sempit karena anda termasuk orang yang

terbuka dengan rahasia atau sisi yang tertutup dari diri anda

sangat kecil. Sementara wilayah buta tergantung pada seberapa

besar pengetahuan orang lain terhadap anda sementara anda

tidak menyadarinya.

Jendela buta ini merupakan sisian dari jendela tak diketahui

bagi anda. Maka sisa informasi yang tidak anda ketahui dan

tidak pula diketahui oleh teman anda akan menentukan

keluasan pane ini.

Dasar-dasar Non-antarpribadi Bagi Pengembangan

Hubungan Antarpribadi

Proses komunikasi dipengaruhi oleh ruang (space), waktu

(time) dan inormasi. Menurut Miller dan Steinberg, kita

perlu berkonsentrasi pada tiga dimensi ini dalam

menjelaskan dasar-dasar non-antarpribadi sebagai awal

terjalinnya komunukasi antarpribadi.

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

45

Ruang (space)

Penggunaan bersamadimensi ruang dengan orang lain

sangatlah penting bagi perolehan macam-macam informasi

tentang mereka yang kita perlukan supaya bisa melakukan

prediksi komunikasi.

Waktu (time)

Dalam dimensi ini, intensitas komunikasi merupakan faktor

penting, bukan hanya ini intensitas komunikasi juga

dipengaruhi oleh seberapa lama durasi komunikasi yang

dilakukan. Makin lama kita berhubungan dengan seseorang

maka semakin bersar kemungkinannya kita mendapatkan

informasi tentang profil orang tersebut.

Informasi

Informasi mempengaruhi persepsi seseorang terhadap

orang lain dan pada gilirannya persepsi memengaruhi cara-

cara orang berkomunikasi. Informasi memiliki fungsi yang

pragmatis dan evaluatif.

2.1.5 Tinjauan Tentang Long Distance Relationship

Manusia tidak selamanya statis, mereka cenderung dinamis dalam

menjalani hidupnya guna berbagai macam kepentingan tujuan hidup

masingmasing. Oleh karenanya mereka harus berpindah dari tempat asalnya

menuju kota, pulau, atau Negara lain untuk mendapatkan apa yang menjadi

tujuan hidupnya. Di Indonesia masyarakatnya juga memiliki kebiasaan

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

46

seperti itu. Ketika mulai menginjak dewasa dan akan duduk di bangku kuliah

mereka mulai memisahkan diri dengan orang tuanya karena sudah di terima

di perguruan tinggi yang letaknya beratus-ratus km dari rumahnya, ada pula

yang berpindah ke kota besar atau luar negeri, untuk mendapatkan pekerjaan

yang lebih baik. Oleh karenanya tak sedikit pasangan yang terlibat dalam

sebuah Romantic relationships mengalami apa yang disebut long distance

relationships.

Suatu hubungan berpacaran dapat dinamakan sebagai long distance

relationships adalah ketika pasangan tersebut berada di tempat yang berbeda

dan berjauhan. long distance relationships merupakan suatu hubungan

berpacaran di mana pasangan tersebut:

1. Terpisah secara geografis (tempat,kota,daerah,pulau,Negara)

2. Tidak dapat selalu bersama.

3. Bertempat tinggal terpisah.

4. Memiliki keinginan untuk dapat bersama.

5. Tidak dapat berjumpa untuk waktu yang terhitung lama.

6. Waktu untuk bersama terbatas.

Hubungan yang seperti ini tentunya lebih sulit untuk di pertahankan jika di

bandingkan dengan hubungan berpacaran biasa dengan jarak geografis yang

dekat, yang tidak memiliki hambatan dalam intensitas pertemuan di antara

keduanya. Tetapi meskipun demikian, pacaran jarak jauh tetap dapat

dijalankan dengan komunikasi yang baik seiring majunya teknologi

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

47

komunikasi. Berikut contoh-contoh teknologi komunikasi saat ini yang dapat

digunakan semaksimal mungkin bagi mereka yang menjalani long distance

relationships:

1. Elektronic mail : Pengguna menciptakan dokumen tertulis di

komputer dan mengirim dokumen melelui komputer ke pengguna

lain. Pesan mungkin di jawab, gagal dan di buang. Instant

Messaging menyediakan komunikasi secara cepat ke yang lainnya.

2. Voice Mail : Pesan di tinggalkan dan di dapatkan kembali via voice

teknologi sintesis pada telepon. Pesan bisa di edit, di buat dan di

forward.

3. Facsimile (fax) : Dokumen dikirim ke lokasi yang lain dengan

telepon dan teknologi komunikasi.

4. Audio dan Video Conferencing : Mengadakan pertemuan dengan

peserta di banyak lokasi. Konferensi bisa meliputi suara, gambar

dan grafik material.

5. Computer Conferencing : Mengadakan partisipasi yang

synchronous dan asynchronous dalam konferensi pada topik yang

dispesifikasi.

6. Multimedia Messaging Service: Teknologi untuk mengirimkan

data-data berjenis multimedia melalui handphone, jenis data bisa

berupa foto, video, maupun file music.

7. Short Message Service: Merupakan pesan singkat berupa teks

yang dikirim dan diterima antar sesame pengguna handphone.

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

48

8. Handphone: Telepon genggam atau cellular, merupakan

pengembangan teknologi telepon dimana perangkatnya dapat

digunakan sebagai perangkat untuk mobile atau berpindah-pindah.

9. Chatting: Percakapan interaktif antar sesama pengguna komputer

yang tergabung dalam suatu jaringan seperti Yahoo messenger,

Blackberry Messenger, Line, dll. Pengguna leluasa untuk mengirim

dan menerima teks, suara.

10. Web camera: Kamera digital yang terhubung dengan komputer dan

juga dengan halaman web.

Dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi seperti di atas,

sangat memudahan para pasangan yang berjauhan untuk dapat melakukan

komunikasi, sehingga jarak bukan menjadi hambatan lagi dalam hubungan

jarak jauh.

2.2 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan alur pikir peneliti yang dijadikan sebagai

skema pemikiran yang melatarbelakangi penelitian ini. Dalam kerangka pemikiran

ini, peneliti akan mencoba menjelaskan pokok masalah penelitian. Penjelasan

yang disusun akan menggabungkan antara teori dengan masalah yang diangkat

dalam penelitian ini. Penelitian ini didasari pula pada kerangka pemikiran secara

teoritis maupun praktis.

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

49

2.2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi didefinisikan oleh Joseph A. Devito

dalam bukunya “The Interpersonal Communication Book” sebagai:

“Proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua

orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang, dengan

beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika”(The

process of sending and receiving messages between two

persons, or among a small groups of persons, with some effect

and some immediate feedback) (Devito, 2007: 4).

Komunikasi Antar pribadi menurut Gamble and Gamble

adalah “Suatu komunikasi dyadic (person to person) yang

bermakna. Ketika seseorang melakukan komunikasi dengan orang

lain maka mereka akan saling ketergantungan satu sama lain”

(Gamble and Gamble).

Komunikasi Antar Pribadi menurut Miller dalam budyatna adalah

“Hubungan komunikasi meliputi prediksi timbal balik

berdasarkan data psikologis. Apabila prediksi mengenai reaksi

pihak lain atau penerima terhadap perilaku komunikasi kita

didasarkan pada analisis dari pengalaman-pengalaman belajar

individual yang unik, maka prediksi itu didasarkan pada

analisis tingkat psikologis”.

Berdasarkan definisi di atas menunjukkan komunikasi antar

pribadi merupakan bagian dari komunikasi yang berlangsung

diantara sekelompok kecil dengan efek yang diterima secara

langsung.

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

50

Hubungan Antarpribadi

Hubungan antarpribadi dapat didefinisikan sebagai

serangkaian interaksi antara dua individu yang saling kenal satu

sama lain (Duck and Gilmour, 1981). Hubungan yang baik ialah

dimana interaksi-interaksi sifatnya memuaskan dan sehat bagi

mereka yang terlibat interaksi tersebut. Hubungan baik tidak terjadi

begitu saja dan juga tidak tumbuh dan terpelihara secara otomatis.

Pada kenyataannya seperti yang dikatakan oleh Canary dan

Dainton (2002), “Bahwa kebanyakan orang yang berakal sehat

tahu bahwa hubungan memerlukan usaha”. Para mitra yang

berinteraksi perlu menyediakan waktu dan usaha untuk memelihara

hubungan fungsional yang memuaskan tanpa usaha semacam, itu

hubungan cenderung buruk.

Menurut Miller (Rakhmat, 2005:120) mengatakan bahwa:

“Memahami proses komunikasi interpersonal menuntut

pemahaman hubungan simbiotis antara komunikasi dengan

perkembangan relasional: Komunikasi mempengaruhi

perkembangan relasional, dan pada gilirannya (secara

serentak), perkembangan relasional mempengaruhi sifat

komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan

tersebut”.

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

51

2.2.2 Kerangka Pemikiran Konseptual

Peneliti menggambarkan bagaimana proses atau tahapan-tahapan

komunikasi pasangan Long Distance Relationship dalam menjalani hubungannya

agar tercipta hubungan yang harmonis, seperti yang digambarkan pada bagan

dibawah ini :

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Sumber : Peneliti 2014

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

52

Kualitas komunikasi antarpersonal dalam suatu hubungan memang harus dijaga

dengan baik. Gesekan-gesekan yang terjadi karena perbedaan pendapat ataupun

keegoisan salah satu pasangan bisa menjadi bumerang yang mempengaruhi

kualitas komunikasi yang terbina. Dalam menjalin hubungan antarpersona seperti

pacaran ataupun hubungan suami istri terdiri dari dua belah pihak yang

berkepribadian berbeda. Oleh karena itu perbedaan yang ada kadang berpotensi

menjadi konflik ketika tidak dikomunikasikan dengan baik.

Komunikasi yang diharapkan adalah komunikasi yang efektif dapat

menimbulkan pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang

makin baik dan tindakan. Demikian juga dalam sebuah hubungan diharapkan

terbina komunikasi yang efektif antara kedua orang laki-laki dan perempuan,

sehingga akan terjadi hubungan yang penuh kasih sayang dan harmonis.

Berdasarkan gambaran diatas penulis bermaksud menuangkan gambaran

singkat tentang proses komunikasi pasangan Long Distance Relationship di kota

Bandung, dimana tahapan yang bermula dari komunikasi antarpribadi yang

terjalin membentuk sebuah hubungan antarpribadi melalui sebuah hubungan

berpacaran atau ikatan tali pernikahan yang di jalani dengan hubungan jarak jauh

atau Long Distance Relationship.

Proses komunikasi para pasangan Long Distance Relationship ini sangat

bergantung pada media komunikasi yang mereka gunakan. Media komunikasi

merupakan sarana utama mereka dalam menjalani suatu komunikasi yang efektif.

Lalu media tersebut nantinya akan mengirimkan pesan yang kita diberikan kepada

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA …elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-ajengdwita... · media komunikasi dalam berhubungan jarak jauh ... yang tidak hidup tanpa

53

pasangan mereka dimana isi pesan tersebut akan menghasilkan sebuah feedback

baik positif maupun negatif. Namun dalam penggunaan media komunikasi

tersebut para pasangan Long Distance Relationship ini akan menemui hambatan

komunikasi dari media komunikasi tersebut. Dimana nantinya hambatan tersebut

akan berdampak pula pada kelancaran dan keharmonisan hubungan mereka.