BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Transpotasi Tradisionalrepository.ump.ac.id/4500/3/BAYU PRAYOGA BAB...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Transpotasi Tradisionalrepository.ump.ac.id/4500/3/BAYU PRAYOGA BAB...
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Transpotasi Tradisional
Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat
ke tempat lainnya, dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh
manusia, hewan, dan mesin. Transportasi merupakan sebuah proses yakni
proses pindah, proses gerak, proses mengangkut, dan mengalihkan dimana
proses ini tidak dapat dilepaskan dari keperluan akan alat pendukung untuk
menjamin lancarnya proses perpindahan sesuai dengan waktu yang diinginkan.
Transportasi dapat diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakkan,
mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain,
dimana objek tersebut dapat lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-
tujuan tertentu.
Tradisional adalah suatu peradaban unsur nasionalisme yang
mengangkat nilai-nilai budaya dan kultur kekhasan suatu negara dan daerah
yang beraneka ragam jenisnya, masyarakat dunia telah mengenal budaya
tradisional sejak manusia pertama diciptakan.
Transportasi tradisional merupakan kegiatan perpindahan dari suatu
tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan secara
tradisional, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda, sapi,
kerbau), yang sangat berperan dalam pembangunan secara menyeluruh.
Analisis Tingkat Kepuasan..., Bayu Prayoga, Fak. Teknik UMP 2017
5
Transportasi tradisional juga sangat berkaitan dengan penggunaan lahan, baik
di desa maupun di kota.
B. Jenis Transportasi Tradisional
Indonesia mempunyai banyak sejarah dan kultul kebudayaan
tradisional, seperti alat transportasinya seperti dokar. Dokar mempunyai
kategori sebutan lain seperti: delman, andong, bendi, cidomo dan sado.
Bedanya, dokar mempunyai 2 roda, sedangkan andong mempunyai empat
roda. Menurut PP No. 55 tahun 2012 tentang kendaraan bab I pasal 1
disebutkan bahwa kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri
atas kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor. Dalam pasal 4
ditegaskan bahwa kendaraan tidak bermotor adalah setiap kendaraan yang
digerakkan oleh tenaga manusia atau hewan. Kendaraan tidak bermotor yang
digerakkan oleh tenaga orang terdiri atas sepeda, becak, dan kereta dorong.
Adapun kendaraan tidak bermotor yang ditarik oleh tenaga hewan dapat
berupa dokar, delman, dan cikar.
Dokar merupakan kendaraan tradisional beroda 2 yang ditarik kuda,
Pengemudi dokar disebut kusir yang menggunakan atau memakai pakaian
tradisional. Dokar ini dilengkapi dengan suara bel dengan bunyi yang khas
dan dua buah lampu pada kedua belah sisi, bunyi atau irama derap langkah
kuda atau cemeti yang digunakan untuk mengendalikan kuda akan
menimbulkan suasana santai. Pada zaman dahulu, dokar hanya digunakan
oleh keluarga bangsawan, dokar dapat ditemui pada daerah-daerah sekitar
alun - alun Purwokerto. Dokar merupakan alat transportasi tradisional yang
Analisis Tingkat Kepuasan..., Bayu Prayoga, Fak. Teknik UMP 2017
6
ramah lingkungan, karena tidak menggunakan mesin sebagai bahan utama
pengerak, disini dokar menggunakan kuda sebagai alat utama pengeraknya,
dan kusir sebagai pengemudi untuk mengerakkan kuda. Dokar merupakan
alat transportasi tradisional yang masih ada, keberadaanya masih bisa ditemui
di Purwokerto, dokar saat ini hanya dikategorikan sebagai alat transportasi
tradisional.
C. Sistem Transportasi
Transportasi dapat diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia
dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses pengakutan pengangkutan merupakan
gerakan dari tempat asal, dari mana kegiatan angkutan dimulai, ke tempat
tujuan, ke mana kegiatan pengangkutan di akhiri (Nasution,2004)
Transportasi sebagai perpindahan orang dan/atau barang dengan
menggunakan kendaraan atau alat lain dari dan ke tempat-tempat terpisah
secara geografis (Steenbrink, 1974). Transportasi adalah kegiatan
memindahkan atau mengangkut sesuatu dari suatu tempat ke tempat lain
(Morlok, 1978). Transportasi adalah perpindahan barang atau penumpang dari
suatu tempat ke tempat lain, dengan produk yang dipindahkan ke tempat tujuan
yang dibutuhkan (Bowersox, 1981)
Menurut Rustian Kamaluddin (2003), transportasi merupakan
pemindahan barang dan penumpang dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Unsur unsur transportasi meliputi :
1. Manusia yang membutuhkan
2. Barang yang di butuhkan
Analisis Tingkat Kepuasan..., Bayu Prayoga, Fak. Teknik UMP 2017
7
3. Kendaraan sebagai alat/sarana
4. Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi
5. Organisasi pengengola transportasi
D. Komponen Transportasi
Menurut Kamaluddin (2003: 17) terdapat empat unsur pokok
transportasi yaitu:
1. Jalan, merupakan suatu kebutuhan yang paling esensial dalam transportasi.
Jalan ditujukan dan disediakan sebagai basis bagi alat angkutan untuk
bergerak dari suatu tempat asal ke tempat tujuannya.
2. Alat angkutan, merupakan unsur transpor yang penting. Alat angkutan
dapat dibagi dalam jenis-jenis alat angkutan darat, alat angkutan jalan aur,
dan alat angkutan udara.
3. Tenaga penggerak, adalah tenaga atau energi yang dipergunakan untuk
menarik atau mendorong alat angkutan.
4. Tenaga pemberhentian atau terminal, adalah tempat di mana suatu
perjalanan transportasi dimulai maupun berhenti atau berakhir sebagai
tempat tujuannya.
E. Klasifikasi Transportasi
Transportasi dapat diklasifikasikan menurut macam atau jenisnya yang
lebih lanjut dapat ditinjau dari Kamaludin , 1987 (dalam Sidiq, 2015). Dari
segi barang yang diangkut, transporatasi diklasifikasikan atas :
1. Angkatan penumpang (Passanger), yaitu angkutan yang akan mengangkut
setiap penumpang diantara lokasi – lokasi pada rutenya dengan ongkos
Analisis Tingkat Kepuasan..., Bayu Prayoga, Fak. Teknik UMP 2017
8
yang sama tanpa diskriminasi (Groosman, 1959 & Morlok , 1984) dalam
(Sidiq, 2015)
2. Angkutan Barang (Goods), yaitu suatu angkatan yang mengangkut muatan
tunggal atau jamak dari asal ke tujuan , baik untuk penugasan menerus
ataupun untuk penuntasan bertahap.
3. Angkutan pos (Mail), angkutan muatan tidak langsung yang bertanggung
jawab atas transport muatan, menarik ongkosnya, dan sebagainya, tetapi
pada kenyataannya tidak mengangkut sendiri muatan tadi dari asal
tujuannya. Dimana yang mengangkut muatan tadi adalah angkutan –
angkutan yang lain (misalnya kereta api atau perusahaan penerbangan).
F. Pelayanan Angkutan Umum
Tujuan dasar dan penyediaan angkutan umum , Wells (1975)
mengatakan, adalah menyediakan pelayanan angkutan yang baik-andal ,
nyaman, aman, cepat, murah, untuk umum. Secara umum dapat dikatakan
angkutan umum selalu kalah bersaing dengan kendaraan pribadi. Dari
beberapa studi mengenai angkutan umum Harries (1976) menyatakan
pelayanan angkutan umum dapat diusahakan mendekati angkutan pribadi
untuk membuat angkutan umum menjadi lebih menarik dan pemakai
angkutan pribadi tertarik berpindah ke angkutan umum. Hal ini dapat diukur
secara relatif dari kepuasan pelayanan.
G. Karakteristik Angkutan Umum
Menurut LPM ITB, 1997: II-1 terdapat 2 sistem pemakaian angkutan
umum, yaitu:
Analisis Tingkat Kepuasan..., Bayu Prayoga, Fak. Teknik UMP 2017
9
1. Sistem sewa, yaitu kendaraan bisa dioperasikan baik oleh operator maupun
oleh penyewa, dalam hal ini tidak ada rute dan jadwal tertentu yang harus
diikuti oleh pemakai. Sistem ini sering disebut juga sebagai demand
responsive system, karena penggunaannya yang tergantung pada adanya
pemintaan.
2. Sistem penggunaan bersama, yaitu kendaraan dioperasikan oleh operator
dengan rute dan jadwal yang biasanya tetap. Sistem ini dikenal sebagai
transit system. Terdapat 2 jenis sistem transit, yaitu:
a. Paratransit, yaitu tidak ada jadwal yang pasti dan kendaraan dapat
berhenti (menaikkan/ menurunkan penumpang) disepanjang rutenya.
b. Mass transit, yaitu jadwal dan tempat pemberhentiannya lebih pasti.
H. Angkutan Umum Paratransit
Angkutan umum paratransit adalah bentuk transportasi penumpang
intraurban (di dalam kota) yang dapat digunakan oleh masyarakat umum
tetapi berbeda dari angkutan umum biasa (kereta api dan bus yang terjadwal)
serta dapat beroperasi di luar sistem jalan dan jalan raya besar (Kirby, 1995
dalam Sidiq, 2015). Cervero (2000) membagi kelas kendaraan paratransit dan
jasa yang beroperasi secara informal sebagai berikut:
Tabel 2.1. Kelas kendaraan paratransit dan jasa yang beroperasi secara informal.
No Kelas Fitur Pelayanan Penumpang
Kapasitas Layanan
Cakupan
Pelayanan Rute Jadwal
1 Minibus Tetap Semi Tetap 12-24 Campuran Sub Kawasan
2 Microbus/ Pick Up Tetap Semi Tetap 4-11 Distribusi Sub Kawasan
3 Bajai/Sepeda
Motor Tidak tetap Tidak tetap 1-4 Pengisi Lingkungan
4 Becak/Dokar Tidak tetap Tidak tetap 1-6 Pengisi Lingkungan
Sumber : Cervero,2000 (dalam Yuliana,2014)
Analisis Tingkat Kepuasan..., Bayu Prayoga, Fak. Teknik UMP 2017
10
I. Peraturan Pemerintah No 15 Tahun 2002 Tentang Kendaraan
Menurut PP No. 55 tahun 2012 tentang Kendaraan Bab I Pasal 1
disebutkan bahwa kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri
atas kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor. Dalam pasal 4
ditegaskan bahwa kendaraan tidak bermotor adalah setiap kendaraan yang
digerakkan oleh tenaga manusia dan/atau hewan. Kendaraan tidak bermotor
yang digerakkan oleh tenaga orang terdiri atas sepeda, becak, dan kereta
dorong. Adapun kendaraan tidak bermotor yang ditarik oleh tenaga hewan
dapat berupa dokar, delman, dan cikar atau nama lainnya.
Kendaraan tidak bermotor di atur dalam Bab V mulai pasal 114 sampai
dengan pasal 120. Kendaraan tidak bermotor yang di tarik hewan di atur
dalam pasal 118 dan 119 yang mengatur tentang ukuran dan alat bantu
kendaraan tidak bermotor yang di tarik hewan. Adapun isi dari dari pasal 118
dan 119 adalah sebagai berikut :
1. Pasal 118 ayat 1 menyatakan Kendaraan Tidak Bermotor yang ditarik
oleh tenaga hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 ayat 2 untuk
mengangkut orang memiliki ukuran:
a. untuk yang ditarik dengan 1 (satu) ekor hewan:
1) lebar maksimum 1.700 (seribu tujuh ratus) milimeter;
2) tinggi maksimum 2.250 (dua ribu dua ratus lima puluh) milimeter;
3) panjang maksimum 5.250 (lima ribu dua ratus lima puluh)
milimeter.
Analisis Tingkat Kepuasan..., Bayu Prayoga, Fak. Teknik UMP 2017
11
2. Pasal 119 ayat 1 menyatakan Kendaraan Tidak Bermotor jenis kereta
yang ditarik dengan tenaga hewan harus dilengkapi dengan alat bantu
yang berfungsi untuk memperlambat kecepatan Kendaraan sebagai
pengganti rem. Ayat 2 menyatakan Alat bantu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus dapat dikendalikan dari tempat duduk pengemudi
tanpa mengganggu pengemudi dalam mengendalikan atau
mengemudikan Kendaraan.
J. Kepuasan Pelanggan
1. Pengertian Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan setiap individu berbeda dengan individu lainnya,
walaupun jasa yang diterima memiliki kualitas yang sama. Sehingga kepuasan
pelanggan bersifat subjektif masing masing pelanggan. Berikut ini merupakan
definisi kepuasan dari beberapa ahli yaitu :
(Kotler dan Amstrong, 2001) dalam (Sidiq, 2015) mengemukakan
bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja yang ia rasakan dibandingkan dengan harapan.
Sedangkan menurut (Tsc dan Wilton, 1988) dalam (Sidiq, 2015) menyatakan
bahwa kepuasan atau ketidak puasan penumpang adalah respon penumpang
terhadap evaluasi ketidak sesuaian yang dirasakan antara harapan dan kinerja
pelayanan setelah penggunaan.
Dari kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
kepuasan pelanggan merupakan kesesuaian antara harapan dan kinerja suatu
jasa yang diperoleh pelanggan.
Analisis Tingkat Kepuasan..., Bayu Prayoga, Fak. Teknik UMP 2017
12
Kemudian menurut (Kotler, 2005) dalam (Irwan, 2015) menyatakan
kunci dalam mempertahankan pelanggan adalah kepuasan pelanggan.
Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan jika pelanggan merasa puas akan
kinerja perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Membeli lebih banyak dan setia lebih lama
b. Membeli jenis produk baru atau produk yang disempurnakan dari
perusahaan
c. Mengumpulkan pujian bagi perusahaan dan produknya kepada orang lain.
d. Kurang memperhatikan mereka dan iklan pesaing, serta kurang sensitif
terhadap harga.
e. Memberikan gagasan baru atas barang atau jasa perusahaan.
f. Lebih murah biaya pelayanannya baru karena transaksinya sudah rutin.
2. Tolak ukur kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan salah satu hal yang penting dalam
menjaga eksistensi dan keberlangsungan suatu produk atau jasa. Karena
kepuasan pelanggan merupakan salah satu tolak ukur agar pelanggan tetap
bersedia menjadi mitra bisnis sehingga dapat memenangkan sutau persaingan
dan menjaga keberlangsungan suatu produk atau jasa.
Dalam hal ini menurut Kotler 1996, (dalam Irwan ,2015) ada beberapa
metode yang digunakan setiap perusahaan untuk mengukur dan memantau
kepuasan pelanggannya yaitu :
a. Sistem keluhan dan saran
Analisis Tingkat Kepuasan..., Bayu Prayoga, Fak. Teknik UMP 2017
13
Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan (customer
oriented) perlu memberikan kesempatan seluas –luasnya bagi pelanggannya untuk
menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka. Informasi yang diperoleh
melalui metode ini dapat memberikan ide – ide baru dan masukan bagi
perkembangan perusahaan, sehingga dapat memungkinkannya untuk memberikan
respon secara cepat dan tanggap terhadap setiap masalah yang timbul.
b. Survei kepuasan pelanggan
Melalui survei, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan
balik secara langsung dari pelanggan sekaligus memberikan tanda signal
positif bagi perusahaan terhadap pelanggannya. Pengukuran kepuasan
pelanggan melalui metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :
1) Directly reported satidfaction
Pengukuran dilakukan secara langsung melalui ungkapan pernyataan
dengan kata – kata seperti : sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas,
sangat puas.
2) Derived dissatisfaction
Pertanyaan yang diajukan menyangkut 2 hal utama yakni , besarnya
harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang
mereka rasakan
3) Problem analysis
Pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan 2 hal
pokok. Pertama , masalah – masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan
Analisis Tingkat Kepuasan..., Bayu Prayoga, Fak. Teknik UMP 2017
14
penawaran dari perusahaan. Kedua, saran – saran untuk melakukan
perbaikan
4) Importance performance analysis
Dalam teknik pengukuran, responden diminta untuk memberi peringkat
berbagai elemen (atribut) dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya
setiap elemen tersebut.
5) Ghost Shopping
Metode ini dilaksanakan dengan cara memperkejakan beberapa orang
(ghost shopping) untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan atau
pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Lalu ghost shopping
tersebut menyampaikan temuan – temuannya mengenai kekuatan dan
kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman dalam
pembelian produk –produk tersebut.
6) Last customer analysis
Metode ini sedikit unik. Perusahaan berusaha menghubungi para
pelanggannya yang telah berhenti membeli atau yang telah beralih
pemasok yang diharapkan adalah akan diperolehnya informasi penyebab
terjadinya hal tersebut. Informasi ini nantinya sangat bermanfaat bagi
perusahaan untuk mengambil kebijakan selanjutnya dalam rangka
meningkatkan dan mempertahankan kepuasan pelanggan.
Dengan beberapa metode diatas, maka perusahaan dapat mengukur
dan memantau seberapa besar kepuasan pelanggan dalam menggunakan jasa
Analisis Tingkat Kepuasan..., Bayu Prayoga, Fak. Teknik UMP 2017
15
yang disediakan. Apabila kepuasan pelanggan terpenuhi maka dapat
menjadikan suatu kelebihan untuk mendapatkan loyalitas dari pelanggannya.
K. Metode Service Quality (SERVQUAL)
Metode servqual adalah suatu kuisioner yang digunakan untuk
mengukur kualitas jasa. Cara ini mulai dikembangkan pada tahun 1980-an
oleh Zeithaml, Parasuraman & Berry, dan telah digunakan dalam mengukur
berbagai kualitas jasa. Dengan kuisioner ini , kita bisa mengetahui seberapa
besar celah (Gap) yang ada diantara kinerja pelayanan dokar wisata dan
harapan/persepsi penumpang terhadap suatu perusahaan jasa. Kuisioner
servqual dapat dirubah – ubah (disesuaikan ) agar cocok dengan industri yang
berbeda pula.
Metode servqual merupakan metode yang digunakan untuk mengukur
kualitas layanan dari atribut masing – masing dimensi , sehingga akan
diperoleh nilai gap (kesenjangan) yang merupakan selisih antara persepsi
konsumen terhadap layanan yang telah diterima dengan harapan terhadap
yang akan diterima. Pengukurannya metode ini dengan mengukur kualitas
layanan dari atribut masing – masing dimensi sehingga akan diperoleh nilai
gap yang merupakan selisih antara persepsi penumpang terhadap layanan
yang diterima dengan harapan konsumen terhadap layanan yang akan
diterima.
Skala servqual meliputi lima dimensi kualitas jasa yaitu : Reliability,
Responsiveness, Assurance, Empathy dan Tangibles.
Analisis Tingkat Kepuasan..., Bayu Prayoga, Fak. Teknik UMP 2017
16
1. Keandalan (reliability), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang
akurat, memuaskan, dan berkualitas.
2. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para kusir untuk
membantu penumpang dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
3. Jaminan (assurance), yaitu mencakup pengetahuan , kemampuan, dan sifat
yang dapat dipercaya yang dimiliki kusir , bebas dari bahaya , resiko, atau
keragu-raguan dan kebersihan kendaraan.
4. Empati (empathy), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan ,
komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para
penumpang.
5. Bukti langsung (tangible), yaitu meliputi fasilitas fisik dan perlengkapan
dalam dokar wisata.
L. Metode Pengolahan Data
1. Teknik Pengukuran
Berbagai jenis skala yang dapat digunakan dalam mengukur fenomena
sosial dan dapat dianalisis menggunakan statistik yaitu : skala untuk mengukur
intelegensi, sikap, status sosial, institusional (kelembagaan) dan berbagai tipe
lainnya. Salah satu skala yang yang biasa digunakan dalam pengukuran sikap
adalah skala Likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian
fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang disebut
dengan variable penelitian.
Analisis Tingkat Kepuasan..., Bayu Prayoga, Fak. Teknik UMP 2017
17
Dengan skala Likert, maka variable yang akan diukur diuraikan
menjadi subvariable. Kemudian dijabarkan menjadi komponen – komponen
yang dapat diukur. Kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun
item instrumen yang dapat berupa pertanyaan dan pernyataan yang akan
dijawab oleh responden.
Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert
memiliki tingkatan dari yang paling rendah sampai tingkatan yang paling
tinggi dalam bentuk kata – kata yang memiliki urutan angka 1 sampai 5.
Dimana instrument penelitian yang berisi skala ini diisi oleh responden
dengan salah satu tanggapan yang telah disediakan.
M. Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya digunakan sebagai pembanding dalam
penelitian ini, terutama penelitian tentang kendaraan tidak bermotor dan
kepuasan pelanggan. Hal ini bertujuan untuk menentukan metode yang akan
di gunakan dalam penelitian ini. Penelitian sebelumnya dapat dilihat pada
tabel 2.2 sebagai berikut :
Analisis Tingkat Kepuasan..., Bayu Prayoga, Fak. Teknik UMP 2017
18
Tabel 2.2. Penelitian sebelumnya
No Judul Tahun Penulis Metode Hasil
1 Karakteristik
Pengemudi,
Layanan, Serta
Fisik Becak
Dan andong Di
DIY
2015 Risdiyanto,
Ishviati, dan
Erni Ummi
Wawancara Layanan dokar baik dan
fisik andong sesuai
peraturan
2 Keberadaan
Moda
Transportasi
Umum Tidak
Bermotor
Dalam
Mendukung
Aktivitas
Pariwisata Di
Kawasan
Malioboro,
Yogyakarta
2014 Yuliana
Trisnawati
dan Broto
Sunaryo
Kualitatif,
wawancara
dan
snowball
sampling
Masih dipertahankan
sebagai daya tarik bagi
wisatawan.
3 Analisis
Kepuasan
Wisatawan
Nusantara
Terhadap Jasa
Transportasi
Andong di
Kawasan
Maliobro
Yogyakarta
2014 Fransiska
Yunitasari
Kuisioner
menggunak
an metode
sampling
accindental
Wisatawan Nusantara
tidak puas dengan
pelayanan andong
4 Analisis
pelayanan
Angkutan
Umum dalam
kota (angkot)
berdasarkan
presepsi
penumpang di
Purwokerto
2015 Yudhitira
Irwan
Susanto
Service
Qualty
(SERVQU
AL)
Penumpang tidak puas
terhadap pelayanan angkot
di Purwokerto
5 Measuring
Passenger Car
Equivalents For
Nonmotorized
Vehicle
(Rickshaws) At
Mid-Block
Sections
2005 Mizanur
Rahman dan
Fumihiko
Nakamura
Estimate
Passanger
Car
Equivalent
(PCE)
Value
Keberadaan kendaraan
NonMotorized di jalan,
mengakibatkan kecepatan
mobil penumpang
menurun.
Analisis Tingkat Kepuasan..., Bayu Prayoga, Fak. Teknik UMP 2017